*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi. Kata kunci : Beban Kerja Fisik, Keluhan Nyeri Punggung Bawah

Transkripsi

1 HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA FISIK TERHADAP KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA PEKERJA SANGRAI KACANG DI DESA KINALI KECAMATAN KAWANGKOAN Sendy M. Najoan*, Paul A. T. Kawatu*, Nancy S. H. Malonda* *Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi. ABSTRAK Latar Belakang : Setiap orang baik dia pekerja maupun tidak pekerja pasti pernah mengalami nyeri punggung bawah dalam kehidupannya. Tidak ada satu orangpun yang kebal terhadap kondisi seperti ini dan masing-masing sangat berpotensi untuk mengalami disabilitas akibat kondisi tersebut. Tujuan : untuk menganalisis hubungan antara beban kerja fisik terhadap keluhan nyeri punggung bawah pada pekerja sangrai kacang di desa kinali kecamatan kawangkoan. Metode : penelitian analitik dengan menggunakan desain Cross Sectional. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 70 responden. Alat ukur : menggunakan Stopwatch untuk pengukuran denyut nadi dan kuesioner untuk keluhan nyeri punggung bawah. Analisis data yang digunakan yaitu uji Spearmen. Hasil Penelitian : didapati bahwa jumlah responden penelitian yaitu 70 responden pekerja sangrai kacang di desa kinali dengan nilai p Value sebesar 0,050 (p value = 0,05) dan nilai koefisien korelasi -0,236. Dimana pekerja dengan beban kerja ringan sebanyak 67 orang (95,7%) dan pekerja yang kadang-kadang mengalami keluhan nyeri punggung bawah sebanyak 55 orang (78,6%). Terdapat hubungan antara beban kerja fisik terhadap keluhan nyeri punggung bawah pada pekerja sangrai kacang didesa kinali kecamatan kawangkoan. Kata kunci : Beban Kerja Fisik, Keluhan Nyeri Punggung ABSTRACT Background : Every person who as a worker or not had an experienced low back pain in his life. No one are imune in this condition and each one potential to have experience disability due to the condition. Research Purpouse : The purpose of this research is to analyze the relationship between the physical workload of lower back pain complaints on peanut roasted workers kinali village kawangkoan district. Methods : The research is a survey analytic research with a cross sectional design. The sample of this research are 70 respondent. Measuring Instrument : uses are stopwatch to measure pulse rate and low back pain quesioner. Analyze used is spearmen test. Research Result : It was found that the number of respondent was 70 respondent of peanut workers with p value of 0,050 (p value = 0,05) and correlation coefficient value -0,236. Where workers with a light work load of 67 people (95,7%) and workers who sometimes experience low back pain complaints of 55 people (78,6%). There is a correlation relationship between the physical workload of lower back pain complaints on peanut roasted workers kinali village kawangkoan district. Keywords: Physical Workload, Complaints of Lower Back Pain

2 PENDAHULUAN Menurut Suma mur (2014) menjelaskan bahwa setiap pekerjaan yang di produktif, pekerjaan harus dilakukan dengan cara kerja dan pada lingkungan yang memenuhi syarat kesehatan. Dan apabila tidak memenuhi syarat maka akan menimbulkan dampak negatif pada kesehatan para pekerja dan munculnya gangguan kesehatan. Dimana gangguan kesehatan ini dapat menyebabkan menurunnya kemampuan seseorang untuk melakukan pekerjaan, sehingga para pekerja tidak mengerjakan sesuatu apapun karena merasa kelelahan. Beban kerja yang berlebihan baik secara fisik atau mental, yaitu harus dilakukan dengan berbagai macam hal. Salah satu unsur yang menimbulkan beban kerja berlebih secara kuantitatif adalah desakan waktu. Dimana waktu dalam masyarakat industri adalah salah satu unsur yang sangat penting dan setiap tugas yang diberikan diharapkan dapat diselesaikan secepat mungkin secara tepat dan cermat (Munandar, 2014). Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per.01/MEN/1981 menjelaskan bahwa salah satu aspek kesehatan kerja yang harus diperhatikan dengan baik yaitu penyakit akibat kerja (PAK). PAK merupakan resiko yang diterima oleh para pekerja dalam bidang kesehatan dan juga merupakan akibat dari berkembangnya berbagai macam industri di Indonesia dan juga pertambahan tenaga kerja. PAK merupakan penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan bahkan lingkungan kerja. Keluhan nyeri punggung bawah sudah sangat umum terjadi dikalangan para pekerja dan sangat mungkin terjadi bahwa mayoritas dari kita suatu saat nanti akan mengalami keluhan nyeri punggung bawah. Di inggris, kira-kira 60-80% orang sudah mengalami nyeri punggung dalam kehidupannya. Nyeri punggung bawah menjadi salah satu alasan utama seseorang untuk tidak melakukan suatu pekerjaan dan setiap tahunnya hampir jutaan hari kerja hilang akibat nyeri punggung bawah ini. Misalnya dinegara barat yaitu inggris dan amerika serikat dimana kejadian nyeri punggung bawah telah mencapai proporsi epidemic. Satu survey telah melaporkan dan membuktikan bahwa sekitar 17,3 juta orang di negara inggris sepertiga populasi orang dewasa pernah mengalami nyeri punggung bawah pada suatu waktu. Dari jumlah tersebut didapati 1,1 juta orang mengalami kelumpuhan akibat nyeri punggung ini. Nyeri punggung bagian bawah adalah penyebab paling utama yang sering didapati dari berbagai aktivitas seseorang terutama pada orang

3 muda dan setengah baya, dan juga merupakan salah satu alasan paling sering untuk mendapatkan konsultasi medis. Setiap tahun sekitar 5 juta orang menemui dokter umum karena nyeri punggung (Bull,2007). METODE PENELITIAN Penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik, dengan menggunakan desain cross sectional. Penelitian dilakukan di Desa Kinali Kecamatan Kawangkoan pada bulan April Juli Sampel dalam penelitian ini adalah total populasi berjumlah 70 orang pekerja. Definisi operasional : 1. Beban Kerja Fisik yaitu sejauh mana setiap individu pekerja mampu dalam menyelesaikan tugas yang diberikan kepadanya, ini dapat diindikasikan dari jumlah pekerjaan yang harus mereka lakukan. Pengukuran beban kerja fisik dilakukan dengan mengukur dua kali denyut nadi pekerja untuk mendapatkan hasil rata-rata dengan menggunakan alat ukur Stopwatch (Suma mur, 2014). Kategori : Ringan = DN/Menit Sedang = DN/Menit Berat = DN/Menit Alat Ukur : Stopwatch Skala Pengukuran : Ordinal 2. Keluhan Nyeri Punggung adalah rasa sakit atau nyeri yang terdapat pada bagian tulang belakang, terdapat pada tulang rusuk sampai sekitar tulang ekor dan juga dapat menjalar ke daerah lain seperti halnya pada bagian punggung, bagian atas dan pangkal paha. Pengukuran keluhan nyeri punggung bawah menggunakan metode Nordic Body Map dan diukur menggunakan kuesioner yang berisi 14 pertanyaan dengan teknik wawancara. Responden yang menjawab tidak pernah diberi nilai 1 Responden yang menjawab kadangkadang diberi nilai 2 Responden yang menjawab selalu diberi nilai 3 Hasil pengukuran keluhan nyeri punggung bawah dibagi atas 3 kategori yaitu : a. Tidak pernah = 1-20 b. Kadang-kadang = c. Selalu = Alat Ukur : Kuesioner Skala Pengukuran : Ordinal

4 HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1 Distribusi Responden Berdasarkan Beban Kerja Fisik Beban Kerja Fisik N % Ringan 67 95,7 Sedang 2 2,9 Berat 1 1,4 Total Tabel 1 menunjukkan bahwa responden yang memiliki beban kerja ringan sebanyak 67 orang (95,7%), responden yang memiliki beban kerja sedang sebanyak 2 orang (2,9%) dan responden yang memiliki beban kerja berat sebanyak 1 orang (15%). Menurut Tarwaka (2015) menjelaskan bahwa kerja fisik yaitu beban dari suatu pekerjaan yang memerlukan energi fisik pada otot manusia yang akan berfungsi sebagai sumber tenaga. Selama kerja fisik berlangsung, maka konsumsi energi menjadi faktor utama yang dijadikan sebagai tolak ukur dalam menentukan berat atau ringannya suatu pekerjaan. Dalam setiap aktivitas fisik yang dilakukan pasti akan mengakibatkan atau menimbulkan terjadinya suatu perubahan fungsi faal dan dapat dilihat dari berbagai macam indikator, seperti antara lain konsumsi atau kebutuhan oksigen, laju detak jantung, peredaran udara atau ventilasi paru-paru, suhu tubuh, konsentrasi asam laktat dalam darah, komposisi kimia dalam darah dan jumlah air seni, dan tingkat penguapan melalui keringat, dll. Tabel 2 Distribusi Responden Berdasarkan Keluhan Nyeri Punggung Keluhan Nyeri Punggung N % Tidak Pernah 15 21,4 Kadangkadang 55 78,6 Total Tabel 2 diatas menunjukkan bahwa responden yang kadang-kadang menderita keluhan nyeri punggung bawah sebanyak 55 orang (78,6%) dan yang tidak pernah mengalami keluhan nyeri punggung bawah sebanyak 15 orang (21,4%). Nyeri punggung adalah gejala yang sangat umum yang menimbulkan morbiditas yang cukup berat. Nyeri punggung mungkin disebabkan oleh regangan otot yang tidak berbahaya, masalah struktural yang signifikan seperti prolapse diskus atau kolaps vertebra, atau yang lebih jarang, sebagai keluhan atas penyakit keganasan seperti myeloma atau metastasis ke tulang atau kelainan intraabdomen seperti ancurisma aorta atau pankreatitis (Gleadle,2007).

5 Tabel 3 Hubungan antara Beban Kerja Fisik terhadap Keluhan Nyeri Punggung Keluhan Nyeri Punggu ng Correlati on Coefficie nt Sig. (2 tailed) N Keluhan Nyeri Punggu ng 1, Beba n Kerj a Fisik -,236, berdasarkan tabel 3 dapat dilihat bahwa hasil pengukuran beban kerja fisik menggunakan alat Stopwatch dengan menghitung denyut nadi dan keluhan nyeri punggung bawah menggunakan kuesioner dengan menggunakan uji Spearmen didapati bahwa jumlah responden penelitian yaitu 70 responden pekerja sangrai kacang di desa kinali kecamatan kawangkoan dengan nilai p Value sebesar 0,050 (p value = 0,05) dan nilai koefisien korelasi -0,236. Dengan demikian ditemukan adanya hubungan antara beban kerja fisik terhadap keluhan nyeri punggung bawah pada pekerja sangrai kacang di desa kinali kecamatan kawangkoan. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Pratiwi, 2009) tentang beberapa faktor yang berpengaruh terhadap keluhan nyeri punggung bawah pada penjual jamu gendong di Desa Geneng, didapat variabel sikap kerja duduk ada hubungan dengan timbulnya nyeri punggung bawah yaitu p = 0,041. Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Silviyani, 2013) yaitu terdapat hubungan antara hubungan posisi bekerja petani lansia dengan resiko terjadinya nyeri punggung bawah di Wilayah kerja Puskesmas Sumberjambe Kabupaten Jember (P value = 0,0001, r = 0,593 dan R²=0,351). Sedangkan penelitian menurut (Nurzannah, 2015) menunjukkan bahwa adanya hubungan antara Tenaga Kerja Bongkar Muat yang mengalami Low Back Pain dan mempunyai beban kerja sedang dibandingkan Tenaga Kerja Bongkar Muat yang mempunyai beban kerja ringan. KESIMPULAN Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Beban kerja fisik didapati bahwa responden yang mengalami beban fisik ringan sebanyak 67 orang, sedang sebanyak 2 orang, berat sebanyak 1 orang.

6 2. Responden yang tidak pernah mengalami keluhan nyeri punggung bawah sebanyak 15 orang dan responden yang kadang-kadang mengalami keluhan nyeri punggung bawah sebanyak 55 orang. 3. Terdapat hubungan antara beban kerja fisik terhadap keluhan nyeri punggung bawah pada pekerja sangrai kacang didesa kinali kecamatan kawangkoan. DAFTAR PUSTAKA Bull, E. Archard, G Nyeri Punggung. Jakarta : Erlangga Fitriningsih. Hariyono, W Hubungan Umur, Beban Kerja Dan Posisi Duduk Saat Bekerja Dengan Keluhan Nyeri Punggung Pada Pengemudi Angkutan Kota Di Kabupaten Wonosobo Jawa Tengah. Jurnal Kesmas. Vol. 5 No 2. Diakses pada tanggal 25 Juni WITA. ( s.php/kesmas/articel/view/1196) Gleadle, Jonathan Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik. Jakarta : Erlangga Munandar, A Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta : UI Press Nurzannah, Sinaga M. Salma, U Hubungan Faktor Resiko Dengan Terjadinya Nyeri Punggung (Low Back Pain) Pada Tenaga Kerja Bongkar Muat (Tkbm) Di Pelabuhan Belawan Medan Tahun Diakses pada tanggal 14 April WITA ( p/lkk/article/view/10236) Peraturan Menteri Tenaga Keja dan Transmigrasi No. Per.01/MEN/1981 tentang Kewajiban Melaporkan Penyakit Akibat Kerja Pratiwi, M Beberapa Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Keluhan Nyeri Punggung Pada Penjual Jamu Gendong. Jurnal Promosi Indonesia Vol. 4/ No. 1/ Januari Diakses pada tanggal 19 April WITA ( php/jpki/article/download/2429/2 147) Silviyani, V. Susanto, T. Asmaningrum, N Hubungan Posisi Bekerja Petani Lansia dengan Resiko Terjadinya Nyeri Punggung di Wilayah Kerja Puskesmas Sumberjambe Kabupaten Jember. Artikel Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa 2013.

7 Diakses pada tanggal 28 Juni WITA ( Suma mur, P. K Higiens Perusahaan dan Kesehatan Kerja (HIPERKES). Jakarta: CV Sagung Seto Susanti, N. Hartiyah. Kuntowato, D Hubungan Berdiri Lama Dengan Keluhan Nyeri Punggung Miogenik Pada Pekerja Kasir Di Surakarta. Jurnal Pena Medika Vol 5, No. 1. Diakses pada tanggal 29 April WITA ( p/medika/article/view/346/326) Tarwaka Ergonomi Industri. Surakarta: Harapan Press