LEMBAR PENGESAHAN. Kepala PPIKSN Deputi Bidang PTN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LEMBAR PENGESAHAN. Kepala PPIKSN Deputi Bidang PTN"

Transkripsi

1

2 LEMBAR PENGESAHAN NAMA/NIP JABATAN TANDA TANGAN TANGGAL Disusun oleh: Drs. R. Heru Umbara NIP Kepala PPIKSN Disetujui/ disahkan oleh: Dr. Hendig Winarno, M.Sc. NIP Deputi Bidang PTN

3 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan hidayahnya Pusat Pendayagunaan Informatika dan Kawasan Strategis Nuklir (PPIKSN) Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) telah menyelesaikan revisi dokumen Rencana Strategis (RENSTRA) Tahun terutama terkait dengan adanya perubahan pada Matriks Kegiatan. Renstra PPIKSN merupakan dokumen yang berisi penjabaran kebijakan strategik unit kerja dan disusun dengan mengacu pada Renstra BATAN tahun dan Renstra Deputi Pendayagunaan Teknologi Nuklir tahun PPIKSN berdasarkan Peraturan Kepala Batan Nomor 14 Tahun 2013 pada tanggal 31 Desember 2013 mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pengendalian kebijakan teknis, pelaksanaan, pembinaan dan bimbingan di Bidang Pendayagunaan Informatika dan Pengelolaan Kawasan Strategis Nuklir sesuai dengan standar mutu yang ditetapkan. Renstra PPIKSN dirumuskan berdasarkan Sasaran Utama Renstra BATAN dengan visi dan misi PPIKSN yang dijabarkan pada program/kegiatan lima tahunan dan tahunan. Renstra ini dimaksudkan untuk memberikan arah kebijakan yang terencana dalam mencapai sasaran yang ditetapkan, sesuai standar mutu hasil yang diharapkan, dengan sumber daya yang tersedia secara profesional serta mampu mengantisipasi berbagai dampak dan pengaruh perubahan lingkungan strategis. Renstra ini juga dimaksudkan untuk memberikan pedoman bagi seluruh pegawai di lingkungan PPIKSN dalam menjalankan tugas dan fungsinya dengan memperhatikan ruang lingkup program dan kegiatan yang telah ditetapkan untuk mewujudkan Pusat Layanan Informasi dan Kawasan Strategis Nuklir yang Unggul dan Berperan dalam Percepatan Kesejahteraan Menuju Kemandirian Bangsa. Serpong, Oktober 2016 Kepala Pusat Pendayagunaan Informatika dan Kawasan Strategis Nuklir, Drs. R. Heru Umbara NIP ii

4 DAFTAR AKRONIM 1. BATAN : Badan Tenaga Nuklir Nasional 2. PTN : Pendayagunaan Teknologi Nuklir 3. PPIKSN : Pusat Pendayagunaan Informatika dan Kawasan Strategis Nuklir 4. RENSTRA : Rencana Strategis 5. TI : Teknologi Informasi 6. TIK : Teknologi Informasi dan Komunikasi iii

5 DAFTAR ISI HALAMAN MUKA LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR AKRONIM DAFTAR ISI i ii iii iv v BAB I PENDAHULUAN Kondisi Umum Peran Strategis PPIKSN Capaian Renstra Periode Sebelumnya Potensi dan Permasalahan Potensi Permasalahan 14 BAB II VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Visi Misi Tujuan Sasaran Kegiatan Prinsip Nilai-Nilai 19 BAB III ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI Arah Kebijakan dan Strategi Deputi PTN Arah Kebijakan dan Strategi PPIKSN 29 BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN Target Kinerja Kerangka Pendanaan 34 BAB V PENUTUP 36 iv

6 Daftar Tabel : 1. Tabel 1.1 Realisasi Kinerja PPIKSN Tahun Tabel 1.2. Bandwidth yang dilanggan sampai akhir Tabel 1.3. Fungsi Aplikasi SIMLIN 4. Tabel 1.4. Produk untuk Preservasi Pengetahuan 5. Tabel 1.5. Data Pegawai Berdasarkan Pendidikan Tahun Tabel 1.6. Data Pegawai Berdasarkan Golongan Tahun Tabel 1.7. Data Pegawai Berdasarkan Jabatan Fungsional Tahun Tabel 2.1. Sasaran Program, Saran Kegiatan dan Indikator Kinerja Kegiatan PPIKSN 9. Tabel 3.1. Fokus Bidang dan Output Kegiatan Prioritas BATAN 10. Tabel 3.2. Output Kegiatan Utama PTN 11. Tabel 3.3. Sasaran Program dan Indikator Kinerja Program PTN 12. Tabel 4.1. Target Kinerja PPIKSN Daftar Gambar : 1. Gambar 1. Topologi Jaringan BATAN Gambar 2. Tampilan Website BATAN sejak Desember Gambar 3. webmail BATAN Gambar 4. Sistem Informasi Manajemen Litbangyasa Iptek Nuklir (SIMLIN) 4. Gambar 4. Sistem Informasi Manajemen Litbangyasa Iptek Nuklir (SIMLIN) 5. Gambar 5. Data pengukuran paparan radiasi ambien di Kawasan Nuklir Serpong 6. Gambar 6. Data pengukuran kondisi cuaca di Kawasan Nuklir Serpong Lampiran-lampiran Lampiran 1 : Matriks Sasaran Program dan Keterkaitannya dengan Kinerja PPIKSN Lampiran 2 : Matriks Kinerja dan Pendanaan Renstra PPIKSN

7 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Kondisi Umum Peran Strategis PPIKSN Pusat Pendayagunaan Informatika dan Kawasan Strategis Nuklir (PPIKSN) berdasarkan peraturan Kepala BATAN No. 14 Tahun 2013 mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pengendalian kebijakan teknis, pelaksanaan, pembinaan dan bimbingan di Bidang Pendayagunaan Informatika dan Pengelolaan Kawasan Strategis Nuklir. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 333, PPIKSN menyelenggarakan fungsi : 1. Pelaksanaan urusan perencanaan, persuratan dan kearsipan, kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan rumah tangga, dokumentasi ilmiah dan publikasi serta pelaporan; 2. Pelaksanaan pengelolaan sistem jaringan komputer; 3. Pelaksanaan pengelolaan sistem informasi manajemen nuklir; 4. Pelaksanaan pengelolaan kawasan nuklir Serpong; 5. Pelaksanaan pemantauan dosis personil dan lingkungan kawasan nuklir Serpong; 6. Pelaksanaan jaminan mutu; 7. Pelaksanaan pengamanan nuklir; dan 8. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Deputi Bidang Pendayagunaan Teknologi Nuklir. Dalam proses pencapaian tujuan sesuai dengan tupoksinya, PPIKSN melaksanakan koordinasi dengan unit kerja yang ada di BATAN. Disamping itu, PPIKSN melaksanakan pengelolaan perangkat sistem jaringan komputer dan komunikasi data, melaksanakan pengembangan dan layanan pengoperasian program komputer aplikasi sistem informasi untuk mendukung implementasi E-Government, melaksanakan pemeliharaan dan pengembangan utilitas kawasan serta pengelolaan dokumen utilitas kawasan, melaksanakan pemantauan dosis personel dan lingkungan Kawasan Nuklir Serpong, melaksanakan pengembangan, pemantauan, pelaksanaan dan audit internal sistem manajemen mutu pendayagunaan informatika dan pengelolaan kawasan strategis nuklir, melakukan pengamanan instalasi nuklir, lingkungan dan personil dalam bentuk 2

8 pemantauan, pencegahan dan penanggulangan di lingkungan Kawasan Nuklir Serpong. Selain itu, PPIKSN juga melaksanakan layanan kesehatan bagi pegawai di Kawasan Nuklir Serpong. Selanjutnya untuk pelayanan terpadu baik secara internal maupun eksternal didukung dengan sistem administrasi yang akuntabel serta pengelolaan sistem keselamatan dan keamanan terpadu. Seluruh program dan kegiatan yang telah ditetapkan dan dilaksanakan PPIKSN harus memenuhi sistem manajemen mutu Capaian Renstra Periode Sebelumnya Dalam periode , telah terjadi perubahan organisasi di BATAN, salah satunya menghasilkan PPIKSN sebagai pusat baru yang merupakan penggabungan dari PKTN, PPIN, dan salah satu bidang dari PTLR. Dengan adanya organisasi baru ini maka dibuatlah Renstra PPIKSN tahun Target dan realisasi kinerja PPIKSN selama tahun 2014 ditunjukkan pada Tabel 1.1 Tabel 1.1 Realisasi Kinerja PPIKSN Tahun 2014 No. Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Target Realisasi % 1. Diperoleh hasil pengembangan informatika nuklir Jumlah Software Sistem Informasi Manajemen Litbangyasa Iptek Nuklir (SIMLIN) 3 Software 3 Software 100 Jumlah Dokumen Pengembangan Sarana Sistem Preservasi Pengetahuan Nuklir 3 Dokumen 3 Dokumen 100 Jumlah Dokumen Pengembangan Sarana Sistem Jaringan Komputer 4 Dokumen 4 Dokumen Meningkatnya pengelolaan kawasan strategis nuklir Paket Teknologi Sistem Monitoring Lingkungan Kawasan Serpong Secara Kontinyu 1 Paket Teknologi 1 Paket Teknologi 100 Nilai Kepuasan Layanan Informatika dan Pengelolaan Kawasan 2,8 2,8 100 Seperti terlihat pada Tabel 1.1, semua target sasaran kegiatan PPIKSN pada tahun 2014 dapat tercapai. 3

9 Secara umum unsur-unsur yang tergabung menjadi PPIKSN saat ini, pada program dan kegiatan tahun telah menghasilkan beberapa capaian sebagai berikut : 1. Telah ditingkatkan dan dikembangkan infrastruktur dan pemanfaatan jaringan informasi dan komunikasi (TIK) yang sudah sesuai kebutuhan, dengan menyatukan jaringan di semua kawasan (BATAN Serpong, Pasar Jumat, Bandung, Jogya dan Jakarta) sejak tahun 2010, dengan menggunakan backbone fiber optik dan satu gateway seperti ditunjukkan pada Gambar 1. Topologi ini dibangun untuk kemudahan pengelolaaan dan pemanfaatannya, serta ditujukan untuk keamanan informasi. Gambar 1. Topologi Jaringan BATAN 2014 Kondisi saat ini infrastruktur jaringan komputer dalam rangka mendukung penerapan e-goverment di BATAN sudah cukup baik. Pemanfaatan jaringan melaui pengelolaaan server aplikasi sistem informasi, , website dan video conference sudah dilakukan, meskipun dengan segala keterbatasan. Seiring dengan perkembangan penggunaan teknologi TIK yang ditandai dengan makin banyaknya penggunaan peralatan yang berbasis akses jaringan internet maka kebutuhan bandwidth semakin meningkat. Kebutuhan peningkatan bandwidth ini bukan hanya ditandai dari banyaknya jumlah pengakses tetapi juga akibat makin bertambahnya jumlah alamat yang diakses seperti dilihat pada Table

10 Tabel 1.2. Bandwidth yang dilanggan sampai akhir 2014 KAWASAN LEBAR PITA MEDIA NOC-Kantor Pusat free upto 100mbps Fiber Optic NOC-Serpong 70 Mbps Fiber Optic NOC-Pasar Jumat 35 Mbps Fiber Optic NOC-Bandung 10 Mbps Fiber Optic NOC-Jogyakarta 16 Mbps Fiber Optic Cipanas 3 Mbps DSL Jepara 2 Mbps DSL NOC - IIX 60 Mbps Fiber Optic NOC - International 80 Mbps Fiber Optic Salah satu cara untuk mempublikasikan dan mensosialisasikan kondisi BATAN secara cepat dan murah adalah melalui website seperti ditunjukkan Gambar 2. Dengan website, masyarakat dapat mengakses setiap saat untuk mengetahui kegitankegiatan BATAN, informasi-informasi penting yang berkaitan dengan nuklir perlu disebarluaskan agar masyarakat memahaminya. Gambar 2. Tampilan Website BATAN sejak Desember 2014 Pemanfaatan lain dari jaringan BATAN yang sudah ada adalah server-server storage untuk menyimpan data dan informasi dalam bentuk digital, untuk komunikasi tertulis dan teleconference untuk komunikasi visual seperti ditunjukkan Gambar 3. 5

11 Gambar 3. webmail BATAN 2. Telah dikembangkan dan diintegrasikan paket-paket program aplikasi sebagai alat bantu manajemen SDM, keuangan dan administrasi perkantoran, rintisan sarana pembelajaran dan diseminasi informasi berbasis web untuk mendukung efektifitas dan efisiensi proses bisnis di BATAN, khususnya dalam pelaksanaan e-government dan pelaksanaan reformasi birokrasi di BATAN. Sistem Informasi diintegrasikan dalam sebuah portal Sistem Informasi Manajemen Litbangyasa Iptek Nuklir (SIMLIN) seperti terlihat dalam Gambar 4. Gambar 4. Sistem Informasi Manajemen Litbangyasa Iptek Nuklir (SIMLIN) Portal SIMLIN berisi aplikasi-aplikasi sistem informasi yang menfasilitasi seluruh pegawai BATAN, mulai dari level terbawah (staf) sampai ke level teratas (Kepala BATAN) dalam melaksanakan tugas dan fungsinya baik untuk pengelolaan kegiatan teknis maupun kegiatan manajerial. Fungsi dan kegunaaan masing-masing aplikasi dideskripsikan seperti pada Tabel 1.3. Dari aplikasi-aplikasi yang ada di SIMLIN, beberapa diantaranya juga 6

12 sudah diadopsi penggunaannya oleh instansi/lembaga lain seperti Kemenristekdikti, Bapeten, LAPAN, Kemenko PMK, dsb. Tabel 1.3. Fungsi Aplikasi SIMLIN No. Nama Aplikasi Fungsi 1. SI Tata Persuratan (SITP) Pengelolaan surat-menyurat di internal BATAN secara elektronik 2. SI Sumber Daya Manusia (SI SDM) Pengelolaan data SDM dan proses yang berkaitan dengan perencanaan, pengembangan, mutasi SDM dsb. 3. SI Administrasi Presensi Pegawai (SIAPP) Pengelolaan data presensi pegawai, penghitungan kekurangan jam kerja, reminder sangsi, pemotongan prosentase tunjangan kinerja 4. SI Kinerja Pegawai (SIKAP) Pengelolaan SKP, pencatatan aktivitas harian, dan pembayaran tunjangan kinerja 5. SI Pengelolaan Litbangyasa (SIPL) Pengelolaan perencanaan kegiatan, monitoring realisasi fisik dan anggaran, evaluasi pelaksanaan kegiatan, LAKIP 6. SI Pelatihan (SILAT) Pengelolaan perencanaan, penyelenggaraan, dan evaluasi pelatihan 7. E-Audit Pengelolaan data audit seluruh satker di BATAN bekerjasama dengan BPK RI 8. SI Agenda Pengelolaan data agenda unit kerja dan data agenda pegawai 9. SI Dokumentasi Insiden Kerja (SIDIK) Pengelolaan pelaporan insiden kerja beserta penanganannya 10. SI Penatausahaan Piutang PNBP Pengelolaan piutang PNBP Umum, PNBP Fungsional, PNBP TGR (SIPPIN) Dalam rangka preservasi pengetahuan nuklir telah banyak dihasilkan produk- produk yang bisa dimanfaatkan oleh seluruh pegawai untuk sarana dokumentasi ilmiah, publikasi ilmiah, berbagi pengetahuan (sharing knowledge), maupun transfer knowledge. Produkproduk tersebut dideskripsikan seperti pada Tabel

13 Tabel 1.4. Produk untuk Preservasi Pengetahuan No Nama Produk Fungsi 1. Portal Nuclear Knowledge Management Portal untuk pengelolaan pengetahuan tentang nuklir di BATAN 2. e-journal Pengelolaan jurnal terbitan BATAN secara online 3. e-prosiding Pengelolaan prosiding terbitan BATAN secara online 4. Online Public Access Catalogue (OPAC) Pengelolaan transaksi bahan pustaka terpadu secara online 5. Digital Asset Koleksi publikasi ilmiah secara elektronik 3. Telah dilakukan pengembangan sistem pengendalian dosis personel dan radioaktivitas lingkungan, yaitu : a. Pengembangan Sistem Layanan Pemantauan Dosis Personel Pengembangan sistem dukung layanan pemantauan dosis personel bertujuan untuk mendapatkan data dosis radiasi pekerja yang akurat dan memberikan kemudahan informasi bagi pekerja. Kegiatan pengembangan tersebut antara lain : Analisis dosis internal menggunakan perangkat lunak IMBA Perangkat lunak (software) analisis dosis interna IMBA (integrated modules for bioassay) digunakan untuk pemantauan dosis radiasi pekerja yang diperkirakan terkontaminasi internal radionuklida pemancar gamma. Pekerja yang terkontaminasi dilakukan pengukuran langsung secara in-vivo menggunakan WBC (whole body counter). Hasil pengukuran dengan soft-ware Apex in-vivo masih dalam besaran aktivitas dengan satuan Baqurel (Bq) sehingga perlu diubah ke dalam besaran dosis terikat efektif E(50) dengan satuan mili sievert (msv). Untuk mendapatkan dosis terikat efektif (msv) tersebut telah dilakukan penambahan sistem pengolah data IMBA terhadap modul WBC Apex in-vivo; Pengelolaan data dosis eksterna dengan perangkat lunak BNC Perangkat lunak (soft-ware) analisis dosis eksternal BNC-TLD (Barcode NIP Converter-TLD), bertujuan untuk memudahkan dalam pengelolaan data dosis radiasi pekerja dimana hasil pengukuran dosis radiasi eksterna pekerja dapat secara langsung dicetak dalam sebuah formulir laporan sesuai dengan identitas pekerja. 8

14 b. Pengembangan Sistem Pemantauan Radiasi Ambien di Lingkungan Lepasan zat radioaktif di lingkungan dapat memberikan sumbangan terhadap kenaikan paparan radiasi udara ambien. Sistem pemantauan radiasi ambien dapat memberikan informasi secara langsung (real time) besaran paparan radiasi ambien di lingkungan sehingga mampu memberikan informasi dini jika terjadi kenaikan paparan radiasi seperti pada Gambar 5. Sistem ini telah terintegrasi dengan jaringan website BATAN sehingga dapat diakses oleh seluruh pemangku kepentingan di sekitar Kawasan Nuklir Serpong dan dimanapun berada. Gambar 5. Data pengukuran paparan radiasi ambien di Kawasan Nuklir Serpong c. Pengembangan Sistem Pemantauan Cuaca (Meteorologi) Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap sebaran/dispersi radionuklida di lingkungan adalah faktor cuaca (iklim), sehingga ketersediaan data cuaca sangat diperlukan dalam suatu kawasan nuklir. Untuk memenuhi hal tersebut telah dioperasikan dan dikembangkan sistem pemantau cuaca di Kawasan Nuklir Serpong seperti Gambar 6. Sistem menyediakan data yang mencakup arah dan kecepatan angin, temperatur dan kelembaban udara, curah hujan dan intensitas radiasi matahari. 9

15 Gambar 6. Data pengukuran kondisi cuaca di Kawasan Nuklir Serpong Kualitas Layanan Pemantauan Dosis Personel telah meningkat ditandai dengan diperolehnya akreditasi dari KAN (Komite Akreditasi Nasional) pada tahun 2012, dan selalu mengikuti kegiatan interkomparasi antar laboratorium uji secara nasional dengan predikat sangat baik. 4. Terakreditasinya Laboratorium Klinik BATAN Serpong oleh KALK DEPKES RI. 5. Tersertifikasinya layanan kesehatan umum dan gigi, layanan pengelolaan kebersihan Kawasan Nuklir Serpong, layanan pengamanan Kawasan Nuklir Serpong, layanan perawatan sarana dan prasarana Kawasan Nuklir Serpong, serta SMK3. 6. Adanya Tenaga Ahli Keamanan Nuklir (Expert Nuclear Security) di PPIKSN yang pernah mendapatkan sertifikat Train-of-Trainers (ToT) oleh IAEA di pusat pelatihan Amerika Serikat dan sekaligus masuk ke dalam data base/roster, nama-nama instruktur/expert Nuclear Security Division (NSD). BATAN melalui tenaga ahli keamanan nuklir dari PPIKSN telah berhasil mendirikan Center for Security Culture and Assessment (CSCA) atau Pusat Pengkajian dan Budaya Keamanan dengan tujuan membantu International Atomic Energy Agency (IAEA) mempromosikan budaya keamanan nuklir. 7. PPIKSN sebagai pengelola Jurnal Atom Indonesia (AI) yang merupakan satu-satunya jurnal berbahasa Inggris yang diterbitkan oleh BATAN untuk mendiseminasikan hasil penelitian iptek nuklir dalam bentuk karya tulis ilmiah. Didirikan tahun 1975 untuk menampung hasil-hasil karya dari peneliti BATAN maupun institusi lainya baik dalam maupun luar negeri. Atom Indonesia sudah terakreditasi sejak 2008 dan sudah terakreditasi ulang baik dari Dikti (tahun ) maupun LIPI (tahun ). 10

16 Saat ini berdasarkan Surat Keputusan Kepala LIPI No. B-2452/K/KP/III/2015, Jurnal Atom Indonesia masuk dalan kategori jurnal Internasional. Isu strategis yang dapat menjadi landasan diperlukannya PPIKSN sebagai unit kerja yang memiliki tugas dan fungsi melakukan pendayagunaan informatika dan pengelolaan kawasan strategis nuklir antara lain adalah : 1. Pengembangan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi serta layanan pengoperasian program komputer aplikasi sistem informasi untuk mendukung E- Government sangat diperlukan pada saat ini, dimana perlu dibuat suatu rencana kegiatan yang strategis mencakup : penguatan kebijakan e-goverment di BATAN; penguatan infrastruktur teknologi informasi untuk mendukung e-government yang terintegrasi; penguatan sistem kearsipan berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK); pengembangan sistem publikasi informasi proaktif dan interaktif yang dapat diakses publik; penguatan sistem informasi kepegawaian; penguatan sistem manajemen kinerja pegawai berbasis TIK; penguatan sistem manajemen pengetahuan nuklir (nuclear knowledge managemen) berbasis TIK. 2. Pengelolaan kawasan nuklir yang dilaksanakan melalui pemeliharaan dan pengembangan utilitas kawasan serta pengelolaan dokumen utilitas kawasan, untuk menunjang terlaksananya dengan baik kegiatan liltbangyasa teknologi nuklir. 3. Peningkatan sistem proteksi radiasi lingkungan dan sistem pemantauan meteorologi yang handal di Kawasan Nuklir Serpong. Pengembangan Kawasan Nuklir Serpong (KNS) memberikan konsekuensi peningkatan dampak radiologi terhadap masyarakat dan lingkungan. Peningkatan dampak radiologi ini perlu dikelola dengan baik dan sesuai dengan peraturan perundangan. Pemenuhan ketentuan tersebut harus didukung peningkatan kualitas penyediaan data Potensi dan Permasalahan Potensi Dalam rangka melaksanakan program kegiatan, PPIKSN memiliki posisi yang strategis yaitu berfungsi sebagai penyedia sarana informatika bagi seluruh unit kerja di BATAN, sarana dan prasarana di Kawasan Nuklir Serpong dan koordinator layanan 11

17 keamanan dan keselamatan Kawasan Nuklir Serpong. Untuk mewujudkan program tersebut diperlukan dukungan SDM yang memadai. Untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, PPIKSN telah berusaha menjalin koordinasi dengan baik bersama unit kerja di lingkungan BATAN dan melakukan kerja sama dengan pihak luar dalam rangka meningkatkan kualitas layanan. Selain koordinasi dan kerjasama, PPIKSN mempunyai kemampuan dalam melakukan kegiatan peningkatan fungsionalisasi fasilitas dan instalasi penunjang Kawasan Nuklir Serpong yang memenuhi standar nasional dan internasional yang berkelanjutan sesuai dengan sistem manajemen mutu. A. Sumber Daya a. Sumber Daya Manusia Dalam melaksanakan program pendayagunaan informatika dan kawasan strategis nuklir serta peningkatan fungsionalisasi fasilitas dan instalasi penunjang Kawasan Nuklir Serpong, diperlukan SDM yang mempunyai pengalaman teknis untuk dapat menunjang kegiatan tersebut, PPIKSN didukung oleh SDM sebanyak 213 pegawai dengan kualifikasi pendidikan dan golongan sebagai berikut : Tabel 1.5. Data Pegawai Berdasarkan Pendidikan Tahun 2015 NO. TINGKAT PENDIDIKAN JUMLAH 1. S S S S < = SLTA 117 JUMLAH 213 Tabel 1.6. Data Pegawai Berdasarkan Golongan Tahun 2015 NO. GOLONGAN JUMLAH 1. Golongan IV Golongan III Golongan II Golongan I 0 12

18 JUMLAH 213 Tabel 1.7. Data Pegawai Berdasarkan Jabatan Fungsional Tahun 2015 No. JABATAN FUNGSIONAL JUMLAH 1. Pranata Hubungan Masyarakat 1 2. Peneliti 1 3. Pranata Komputer 8 4. Arsiparis 2 5. Pustakawan 6 6. Dokter 3 7. Dokter Gigi 1 8. Pranata Laboratorium Kesehatan 2 9. Perawat Radiografer Pranata Nuklir Pengawas Radiasi Pertama 1 JUMLAH 35 b. Sarana dan Prasarana Dalam Pengelolaan Kawasan Nuklir Serpong, PPIKSN melakukan perawatan sarana dan prasarana kawasan, dokumentasi, publikasi, pelayanan tamu, pelayanan medik pekerja radiasi, keselamatan dan keamanan Kawasan, yang memiliki fasilitas sebagai berikut: 1) Kendaraan Transportasi/evakuasi Kedaruratan nuklir Alat berat Truk Traktor : - 9 bus - Roda 4 sebanyak 12 unit - Roda 2 sebanyak 13 unit : 1 unit mobil pemadam kebakaran : 1 unit mobil Crane 25 ton dan1 unit Forklift 7 ton : 1 unit : 1 Unit 13

19 2) Fasilitas Kesehatan Gedung Poliklinik Mobil Ambulance sebanyak 3 unit Peralatan kesehatan : a. Peralatan gigi b. Peralatan rontgen paru paru dan gigi c. Peralatan pemeriksaan darah dan urine d. Peralatan USG e. Peralatan treadmill f. Peralatan pemeriksaan mata g. Peralatan pemeriksaan telinga h. Peralatan EKG i. Peralatan fisioterapi 3). Fasilitas Keselamatan dan keamanan Laboratorium preparasi dan analisis sampel lingkungan, Laboratorium pengujian dosis radiasi eksterna pekerja, Laboratorium pengujian dosis radiasi interna pekerja, Instalasi BSS Senjata Api Laras Panjang 3 pucuk Mobil patroli sebanyak 2 unit B. Jejaring Kerja PPIKSN sebagai satker layanan mempunyai jejaring kerja dengan berbagai pihak di dalam maupun di luar negeri. Di tingkat nasional, jejaring tersebut meliputi Kementerian dan Lembaga, Perguruan Tinggi dan Organisasi Kemasyarakatan, dalam hal pengembangan sistem informasi dan jaringan komputer. Di tingkat internasional, BATAN dalam hal ini PPIKSN terlibat aktif dalam kegiatan budaya keamanan bekerjasama dengan IAEA dalam suatu wadah Center for Security Culture and Assesment (CSCA). C. Peran Teknologi Informasi yang makin besar Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa era teknologi informasi membawa dampak ke semua lini, termasuk dalam penyelenggaraan pemerintahan. Layanan pemerintahan dituntut lebih 14

20 efektif dan efisien. Hal ini memberi peluang cukup besar bagi unit pengelola teknologi informasi untuk membuat produk-produk yang bisa dimanfaatkan untuk menunjang pelaksanaan kegiatan sehingga menjadi lebih elektif dan efisien. Produk-produk tersebut bisa dikemas dalam kerangka implementasi e-government dan pelaksanaan reformasi birokrasi. Pada sisi lain, kemajuan teknologi informasi baik berupa produk maupun metodologi pengembangannya juga berkembang demikian pesat. Hal ini bisa diadopsi untuk revitalisasi infrastruktur teknologi informasi maupun penyediaan aplikasi sehingga makin handal, punya availability tinggi, serta lebih efisien Permasalahan Pada era globalisasi perkembangan iptek terutama Teknologi Informasi relatif cepat menyebabkan kesulitan untuk memenuhi SDM dengan kompetensi yang sesuai, serta belum efektifnya mekanisme knowledge sharing and transfer dan kaderisasi. Fasilitas sistem dan jaringan serta sarana dan prasarana sebagian juga kurang berfungsi secara optimal akibat penuaan dan teknologi yang kadaluarsa. Permasalahan lain adalah koleksi bahan pustaka belum sepenuhnya memenuhi kebutuhan para pelaku litbang, baik dari aspek keragaman maupun kemutakhiran konten informasi. Hal yang tidak kalah pentingnya adalah masih terjadi kondisi kurang optimalnya koordinasi dan komunikasi sehingga hasil pengembangan yang dilakukan tidak sepenuhnya dapat dimanfaatkan oleh unit-unit kerja di BATAN. Adopsi teknologi informasi untuk layanan pemerintahan pada satu sisi mempunyai banyak manfaat, tetapi di sisi lain muncul ancaman yang tidak kalah seriusnya baik yang berasal dari internal maupun eksternal. Ancaman berupa gangguan akses oleh orang yang tidak berhak (baik insider maupun outsider) bisa datang kapan saja dan darimana saja. Pemakaian teknologi informasi juga memberi tantangan tersendiri karena literacy teknologi informasi dari pegawai juga sangat beragam, mulai dari pegawai yang sangat paham akan terknologi informasi sampai pegawai yang masih antipati terhadap penggunaan teknologi informasi. Ketersediaan data radioaktivitas lingkungan dapat memberikan kemudahan penerimaan informasi pada pekerja dan masyarakat. Hal ini sesuai dengan pemenuhan terhadap keterbukaan informasi publik. Pemenuhan kontinyuitas ketersediaan data sangat tergantung dengan unjuk kerja sistem peralatan deteksi (sensor) yang terpasang. 15

21 Sehingga perlu dilakukan perawatan dan perbaikan secara terus menerus dengan biaya yang cukup besar karena suplai peralatan masih dipenuhi melalui pengadaan luar negeri (import). Keterbukaan informasi ini akan memberikan pembelajaran masyarakat sehingga diharapkan peningkatan penerimaan (acceptance) terhadap pemanfaatan teknologi nuklir di Indonesia. 16

22 BAB II VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 2.1 Visi Untuk melanjutkan program kegiatan tahun dan mendukung Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional , BATAN telah menetapkan Visi sebagai yaitu BATAN Unggul di Tingkat Regional, Berperan dalam Percepatan Kesejahteraan Menuju Kemandirian Bangsa BATAN sebagai lembaga pemerintah yang diberi amanat untuk melaksanakan penelitian, pengembangan dan pendayagunaan ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir, turut bertanggung jawab untuk menciptakan keunggulan iptek tersebut, terutama di tingkat regional untuk kesejahteraan dan kemandirian bangsa. 2.2 Misi Dengan mengacu pada dua dari lima misi yang diemban oleh kedeputian PTN, yaitu : 1. Mengembangkan pendayagunaan informatika dan kawasan strategis nuklir untuk mendukung pengembangan industri nuklir; 2. Meningkatkan pemenuhan kepuasan pemangku kepentingan melalui layanan prima pemanfaatan iptek nuklir. selanjutnya, dukungan pada kedua misi tersebut perlu dijabarkan ke dalam misi-misi yang dapat memperkuat tugas dan fungsi PPIKSN dalam melakukan layanan informatika dan kawasan strategis nuklir. Adapun misi yang akan dilaksanakan PPIKSN pada tahun adalah : 1. Melaksanakan sistem informasi manajemen nuklir serta jaringan Komputer dan komunikasi data; 2. Melaksanakan pemantauan dosis personil dan lingkungan serta pengelolaan kedaruratan nuklir tapak dan umum; 3. Melaksanakan pelayanan kawasan, kesehatan, keselamatan dan keamanan Nuklir secara terpadu di Kawasan Nuklir Serpong; 4. Melaksanakan sistem administrasi yang akuntable dan jaminan mutu secara konsisten. 17

23 2.3 Tujuan Tujuan BATAN adalah : 1. Terwujudnya BATAN sebagai lembaga unggulan iptek nuklir di tingkat regional; 2. Peningkatan peran iptek nuklir dalam mendukung pembangunan nasional menuju kemandirian bangsa. 2.4 Sasaran Unit Kerja Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dan berdasarkan sasaran program Deputi Bidang PTN tahun , selanjutnya ditetapkan sasaran unit kerja PPIKSN yaitu : 1. Meningkatnya layanan informatika dalam menunjang kinerja BATAN; 2. Tercapainya keselamatan Kawasan Nuklir Serpong. Adapun indikator kinerja kegiatan (IKK) adalah sbb : 1. Jumlah Software Sistem Informasi Manajemen Litbangyasa Iptek Nuklir (SIMLIN); 2. Jumlah Bulan Layanan Operasional SIMLIN; 3. Indeks Implementasi e-government di BATAN; 4. Jumlah Dokumen Pengembangan Sarana Sistem Preservasi Pengetahuan Nuklir; 5. Jumlah Dokumen Teknis Pengembangan Sarana Sistem Jaringan Komputer; 6. Persentase Tingkat Ketersediaan Layanan Operasional Sistem Informasi, Jaringan, Dan Website; 7. Jumlah Laporan Data Dosis Radiasi Eksternal Dan Data Dosis Radiasi Internal Yang Diterima Pekerja Radiasi Di Kawasan Nuklir Serpong; 8. Jumlah Laporan Data Radioaktivitas Lingkungan Kawasan Nuklir Serpong; 9. Jumlah Dokumen Sistem Pemantauan Dosis Personel Dan Lingkungan, Serta Kedaruratan Nuklir; 10. Jumlah Hari Dengan Zero Accident; 11. Jumlah Publikasi Ilmiah; 12. Jumlah Dokumen Pengelolaan Kawasan Nuklir Serpong; 13. Jumlah Dokumen Infrastruktur Pendukung RDE; 14. Jumlah Dokumen Infrastruktur Stasiun Pemantauan Radiasi dan Meteorologi Tapak RDE; 15. Jumlah Peralatan Infrastruktur Monitoring Kedaruratan RDE; 16. Jumlah Laporan Sarana Prasarana dan Fasilitas Litbang Iptek Nuklir yang direvitalisasi; 17. Jumlah Gedung/Bangunan yang dibangun; 18

24 18. Jumlah Kendaraan Evakuasi Kedaruratan Nuklir dan Non Nuklir; 19. Jumlah Laporan Dukungan Administrasi Layanan Perkantoran PPIKSN; 20. Jumlah Bulan Layanan Perkantoran; 21. Indeks Kepuasan Pelanggan. Tabel 2.1. Sasaran Program, Sasaran Kegiatan dan Indikator Kinerja Kegiatan PPIKSN Sasaran Program (outcome) Meningkatnya Kepakaran Menuju Keunggulan BATAN Meningkatnya Kualitas Layanan BATAN Sasaran Kegiatan (output) Sistem Pemantauan Dosis Personel dan Lingkungan, dan Kedaruratan Nuklir Layanan Sistem Informasi Manajemen Nuklir Dokumen Pengembangan Sarana Sistem Preservasi Pengetahuan Nuklir Dokumen Teknis Pengembangan Sarana Sistem Jaringan Komputer Laporan data dosis radiasi eksternal dan data dosis radisasi internal yang diterima pekerja radiasi di Kawasan Nuklir Serpong Laporan Data Radioaktivitas Lingkungan Kawasan Nuklir Serpong Dokumen Pengelolaan Kawasan Nuklir Serpong Indikator Kinerja Kegiatan 1. Jumlah dokumen sistem pemantauan dosis personel dan lingkungan, serta kedaruratan nuklir; 2. Jumlah hari dengan zero accident; 3. Jumlah Publikasi Ilmiah pada Jurnal Terakreditasi. 1. Jumlah Software Sistem Informasi Manajemen Litbangyasa Iptek Nuklir (SIMLIN); 2. Jumlah Bulan Layanan Operasional SIMLIN; 3. Indeks Implementasi e-government di BATAN. Jumlah Dokumen Pengembangan Sarana Sistem Preservasi Pengetahuan Nuklir 1. Jumlah Dokumen Teknis Pengembangan Sarana Sistem Jaringan Komputer; 2. Persentase Tingkat Ketersediaan Layanan Operasional Sistem Informasi, Jaringan, Dan Website Jumlah Laporan data dosis radiasi eksternal dan data dosis radiasi internal yang diterima pekerja radiasi di Kawasan Nuklir Serpong Jumlah Laporan Data Radioaktivitas Lingkungan Kawasan Nuklir Serpong 1. Jumlah Dokumen Pengelolaan Kawasan Nuklir Serpong; 2. Jumlah Dokumen Infrastruktur Pendukung 19

25 Laporan Revitalisasi Fasilitas Litbang Iptek Nuklir Pengadaan Gedung/Bangunan Pengadaan Kendaraan Bermotor Laporan Dukungan Administrasi Layanan Perkantoran PPIKSN Layanan Perkantoran Laporan Layanan Jasa Iptek Nuklir untuk Masyarakat (PNBP) PPIKSN RDE; 3. Jumlah Dokumen Infrastruktur Stasiun Pemantauan Radiasi dan Meteorologi Tapak RDE; 4. Jumlah Peralatan Infrastruktur Monitoring Kedaruratan RDE. Jumlah Laporan Sarana Prasarana dan Fasilitas Litbang Iptek Nuklir yang direvitalisasi Jumlah Gedung/Bangunan yang dibangun Jumlah Kendaraan Evakuasi Kedaruratan Nuklir dan Non Nuklir Jumlah Laporan Dukungan Administrasi Layanan Perkantoran PPIKSN Jumlah Bulan Layanan Perkantoran Indeks Kepuasan Pelanggan 2.5 Prinsip Segenap kegiatan iptek nuklir dilaksanakan secara profesional untuk tujuan damai dan diarahkan untuk memberikan kontribusi dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan mengutamakan prinsip keselamatan dan keamanan, serta kelestarian lingkungan hidup yang didukung dengan keterlibatan seluruh unsur sumber daya BATAN secara sinergis (BATAN in-corporated). 2.6 Nilai-nilai Seluruh kegiatan layanan di PPIKSN berpedoman pada nilai-nilai BATAN sebagai berikut : 1. Akuntabilitas Siap menerima tanggung jawab dan melakukan tanggung jawab itu dengan baik seperti yang ditugaskan. 2. Disiplin Bertindak sesuai peraturan, prosedur, tertib, tepat waktu dan tepat sasaran dengan tetap mempertahankan efisiensi dan efektivitas waktu dan anggaran. 20

26 3. Keunggulan Memiliki sikap dan hasrat untuk senantiasa berusaha mencapai hasil yang lebih baik dari pada yang lain. 4. Integritas Menjunjung tinggi dan mendasarkan setiap sikap dan tindakan pada prinsip dan nilainilai moral, etika, peraturan perundangan termasuk menjauhkan dari kecenderungan tindakan KKN. 5. Kolaborasi Mengutamakan kerja sama, mengembangkan jejaring kerja dengan pihak eksternal dan mengedepankan kerja tim (team work) untuk mencapai kinerja yang lebih baik. 6. Kompetensi Menekankan pada kualitas penguasaan dan pemenuhan kualifikasi kemampuan SDM seperti yang dibutuhkan. 7. Inovatif Meningkatkan upaya kreatif untuk menemukan pembaharuan dalam setiap hasil litbang. 21

27 BAB III ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI 3.1. Arah Kebijakan dan Strategi Deputi PTN Arah Kebijakan Arah Kebijakan Deputi PTN merupakan penjabaran dari arah kebijakan BATAN sesuai dengan tugas dan fungsi serta Misi Deputi PTN. Arah kebijakan dasar Deputi PTN yang akan dijabarkan dalam kegiatan Unit Kerja di lingkungan Deputi PTN adalah sebagai berikut. a. Hilirisasi: Sesuai dengan Misi yang diemban oleh Kedeputian PTN yaitu melaksanakan pendayagunaan melalui hilirisasi produk litbang sehingga diperoleh outcomes nyata, maka setiap Unit Kerja di Kedeputian PTN memiliki peran masing-masing sesuai tugas dan fungsinya. Perekayasaan produk hasil litbang: Berbagai produk litbang harus melalui tahap perekayasaan agar dapat dipergunakan oleh pengguna akhir dari produk tersebut. Kaidah perekayasaan harus diterapkan pada produk litbang agar sesuai dengan standar dan persyaratan yang ada. PRFN merupakan Unit Kerja yang diberikan tugas pokok dalam hal perekayasaan harus berperan aktif untuk bekerja sama dengan Unit Kerja lain yang melakukan litbang agar rantai kegiatan dapat berjalan baik dari hulu hingga hilir. PRFN harus mampu pula mengkoordinir beberapa Unit Kerja yang terkait karena kegiatan perekayasaan, khususnya yang terkait dengan perekayasaan fasilitas nuklir, senantiasa merupakan kegiatan lintas disiplin ilmu dan lintas unit kerja. Upaya untuk senantiasa meningkatkan porsi kontribusi kemampuan sendiri dan produk lokal (value added) harus senantiasa menjadi pertimbangan dalam proses perekayasaan perangkat maupun fasilitas dengan tanpa mengurangi kualitas. Pengembangan produk Radioisotop (RI) dan Radiofarmaka (RF) tersertifikasi PTRR harus memberikan porsi besar pada kegiatan untuk melakukan pengembangan teknologi produksi RI/RF, melalui uji klinis, uji mutu produk dan sertifikasi. Untuk itu, PTRR harus 22

28 mempertahankan kemampuan dan fasilitasnya untuk selalu memenuhi CPOB; Dalam pengembangan teknologi produksi, PTRR menjalin kerja sama dengan PSTNT yang dalam kaitan litbang RI/RF fokus pada kegiatan litbang dasar dan terapan (hingga uji pra klinis). Kerja sama juga harus dilakukan dengan PRSG terkait kebutuhan iradiasi; PTRR juga harus meningkatkan kerja sama dengan pihak pengguna produksi radioisotop (Rumah Sakit, Himpunan Profesi) dan radiofarmaka serta pihak industri yang akan melakukan sertifikasi produk nantinya. Diseminasi, promosi dan kemitraan PDK harus mengembangkan tata kelola dari sejak diseminasi, promosi hingga kemitraan dengan baik. Ketiga aspek ini harus dilakukan secara integratif dengan indikator output yang jelas di setiap tahapannya; Untuk mendukung tugas dan fungsinya, PDK harus menguatkan kemampuan networking dan partnerships antara pengembang teknologi (inventor dan inovator) dan pengguna teknologi (hasil litbang). Terkait dengan hal ini, PDK harus mampu memfasilitasi komunikasi untuk membahas demand dan supply di antara keduanya. Dalam konteks ini, PDK juga harus meningkatkan kemampuan untuk melakukan survey pasar. Hasil dari survey pasar ini selanjutnya dikomunikasikan dengan Unit Kerja pengembang teknologi untuk menjadi acuan kegiatan litbang; PDK harus mengembangkan kemampuan untuk melakukan studi kelayakan (feasibility study) setiap produk litbang yang direncanakan akan dihilirkan dan pada tahapan yang tepat, melakukan studi tekno ekonomi; Pendayagunaan teknologi nuklir dengan sasaran akhir tersedianya mitra yang akan memanfaatkan produk litbang harus dimulai sejak dini ketika produk litbang tersebut dirancang. Oleh karena itu PDK harus menjalin komunikasi yang kuat dengan Unit Kerja penghasil litbang. Selain itu, PDK juga harus senantiasa melakukan identifikasi, kajian potensi produk litbang yang ada untuk dihilirkan. 23

29 Peningkatan pendayagunaan RSG untuk keperluan industri Fokus utama PRSG dalam lima tahun ke depan adalah berupaya meningkatkan utilisasi reaktor dengan tetap meningkatkan aspek keselamatan, keamanan dan keandalan reaktor; PRSG harus meningkatkan kemampuan ageing management dan mengembangkan predictive maintenance untuk mengantisipasi penuaan struktur, sistem dan komponen. Peningkatan layanan melalui efisiensi tata laksana internal dan eksternal memanfaatkan secara maksimal teknologi informasi Peningkatan secara terus menerus kapasitas dan keandalan jaringan internet BATAN oleh PPIKSN untuk mendukung peningkatan penggunaan Sistem Informasi Manajemen berbasis internet; PPIKSN melakukan pengembangan berbagai aplikasi layanan tata laksana perkantoran dan pelayanan pada seluruh pemangku kepentingan, termasuk untuk keperluan hilirisasi produk litbang BATAN. b. Manajemen Menguatkan implementasi Reformasi Birokrasi secara terus menerus pada semua lapisan pegawai; Membangun spirit BATAN incorporated dan menanamkan seluruh nilai-nilai BATAN; Meningkatkan Budaya K3 (Keselamatan, Keamanan dan Kesehatan), Budaya 5R dan Budaya Kerja Tim; Menguatkan Sistem Pengendalian Internal. c. Sumber Daya Manusia: Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia baik teknis maupun administratif dan mencakup peningkatan kemampuan hard dan soft skills; Mengurangi jurang pengetahuan antara staf senior dan junior melalui berbagai kegiatan knowledge management Fokus Bidang, Output Kegiatan dan Indikator Kinerja Deputi PTN mendukung hampir semua fokus bidang BATAN, khususnya dalam hal diseminasi. Pada Tabel 3.1. diperlihatkan fokus bidang, output kegiatan prioritas 24

30 BATAN yang melibatkan Kedeputian PTN serta Unit Kerja PTN yang terlibat. Tabel 3.1. Fokus Bidang dan Output Kegiatan Prioritas BATAN Fokus Bidang Output Kegiatan Prioritas Unit Kerja 1. Pangan/Pertanian Prototipe iradiator untuk pengawetan bahan pangan PRFN (Koordinator), PDK, PPIKSN 2. Energi Prototipe reaktor daya eksperimental (RDE) 10MW PRFN, PDK, PPIKSN 3. Kesehatan Prototipe brakiterapi HDR Ir- PRFN 192 (Koordinator), PTRR, PDK Prototipe radioisotop dan PTRR radiofarmaka untuk diagnosis (Koordinator), dan terapi kanker yang siap PDK dimanfaatkan oleh masyarakat Prototipe sertifikasi biomaterial ter- PDK Prototipe siklotron PDK, PRFN 4. Industri Prototipe radiation portal PRFN monitor (Koordinator) Prototipe advanced NDE PRFN Design reaktor Triga-pelat PRFN, PRSG PDK (Koordinator) 5. Kelembagaan Laporan pelaksanaan kegiatan diseminasi dan promosi Iptek Nuklir*) *) akan diberikan dalam bentuk indikator persentase penerimaan masyarakat terhadap iptek nuklir, jumlah produk yang dikomersilkan, jumlah mitra pengguna, luas lahan yang ditanami varietas unggul BATAN dan jumlah daerah yang memanfaatkan hasil litbang BATAN Selain mendukung kegiatan prioritas BATAN tersebut, Deputi PTN juga telah menetapkan kegiatan utama PTN (output yang tidak termuat dalam Renstra BATAN) sebagai kegiatan pendukung kegiatan prioritas BATAN dengan output dan unit kerja terkait seperti ditunjukkan pada Tabel 3.2. RSG-GAS merupakan salah satu fasilitas terpenting di BATAN. Oleh karena itu, pengelolaan RSG-GAS harus dilaksanakan dengan sebaik mungkin. Fokus utama pada periode lima tahun ke depan adalah peningkatan keselamatan, keandalan dan utilisasi RSG-GAS. Dalam konteks keselamatan, PRSG harus mencapai angka nihil kecelakaan. Selain itu, untuk menunjukan tingkat utilisasi, PRSG harus memiliki target peningkatan pengguna RSG. Sedang di sisi indikator keandalan, PRSG harus menetapkan target penurunan jumlah unplanned scram per tahunnya. Untuk menunjukkan rencana 25

31 pemanfaatan RSG dalam 5-10 tahun ke depan, PRSG perlu menyusun Strategic Plan RSG- GAS sesuai dengan pedoman dari IAEA. Kawasan Nuklir Serpong merupakan kawasan strategis yang sekaligus dapat menjadi model kawasan berbasis industri nuklir. Oleh karena itu, pengelolaan kawasan terutama dari sisi aspek keselamatan dan keamanan menjadi hal penting, terutama karena menyangkut potensi bahan radioaktif yang ada dalam kawasan. Dalam kaitan tersebut, keselamatan radiasi personil dan lingkungan menjadi bagian tugas pokok dan fungsi PPIKSN. Tabel 3.2. Output Kegiatan Utama PTN No. Fokus Bidang Output Kegiatan Prioritas Unit Kerja 1. Industri Dokumen teknis pengoperasian, pemeliharaan dan peningkatan keselamatan RSG-GAS 2. SDAL dan Keselamatan Radiasi Dokumen layanan keselamatan radiasi personil dan lingkungan KNS 3. Kelembagaan Laporan pengembangan sarana sistem jaringan komputer Laporan pengembangan sistem informasi manajemen untuk mendukung reformasi birokrasi PRSG PPIKSN PPIKSN PPIKSN *) Dalam Perjanjian Kinerja akan diberikan dalam bentuk target yang mengindikasikan tingkat keselamatan, keandalan dan utilisasi Output kegiatan prioritas BATAN dan kegiatan utama PTN di atas harus dijabarkan dalam kegiatan, pentahapan dan target tahunan yang Specific, Measurable, Achievable, Reasonable and Timely (SMART) oleh setiap unit kerja terkait dan output maupun outcomenya dapat dicapai dalam periode Dalam kaitan dengan outcome dari setiap kegiatan tersebut dan sesuai dengan yang telah ditetapkan pada tingkat BATAN, maka Deputi PTN berkontribusi pada pencapaian Sasaran Program seperti ditunjukkan pada Tabel 3.3. Tabel 3.3. Sasaran Program dan Indikator Kinerja Program PTN Sasaran Program 1. Meningkatnya kepakaran menuju keunggulan BATAN 2. Meningkatnya efektivitas diseminasi dan promosi iptek nuklir Indikator Kinerja Program (IKP) Jumlah pusat unggulan iptek Jumlah publikasi ilmiah pada jurnal terakreditasi Persentase penerimaan masyarakat terhadap iptek nuklir di Indonesia Jumlah hasil litbangyasa iptek nuklir yang dikomersilkan Jumlah mitra pengguna yang memanfaatkan hasil litbangyasa iptek nuklir 26

32 3. Meningkatnya hasil litbangyasa iptek nuklir bidang pangan yang siap dimanfaatkan oleh masyarakat 4. Meningkatnya hasil litbangyasa iptek nuklir bidang kesehatan yang siap dimanfaatkan oleh masyarakat 5. Meningkatnya hasil litbangyasa iptek nuklir bidang industri yang siap dimanfaatkan oleh masyarakat 6. Meningkatnya kualitas layanan BATAN Jumlah daerah yang memanfaatkan hasil litbang iptek nuklir Luas lahan pertanian yang menggunakan varietas unggul BATAN Persentase pembangunan iradiator untuk pengawetan bahan pangan Jumlah radioisotop yang siap dimanfaatkan oleh masyarakat Jumlah kit radiofarmaka yang siap dimanfaatkan oleh masyarakat Jumlah prototipe perekayasaan perangkat nuklir di bidang kesehatan yang siap dimanfaatkan Jumlah prototipe perekayasaan perangkat nuklir di bidang industri yang siap dimanfaatkan oleh masyarakat Jumlah prototipe advanced NDI yang siap dimanfaatkan industri Indeks e-government Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) layanan pemanfaatan iptek nuklir di bidang energi, isotop dan radiasi Sasaran Program tersebut di atas akan dilaksanakan dalam 5 Kegiatan, yaitu: a) Perekayasaan Perangkat dan Fasilitas Nuklir b) Pengembangan Teknologi Produksi Radioisotop dan Radiofarmaka c) Pengoperasian dan Pemanfaatan Reaktor Serba Guna d) Diseminasi dan Kemitraan Hasil Litbang Iptek Nuklir e) Pendayagunaan Informatika dan Kawasan Strategis Nuklir Target kinerja Deputi PTN pada 2019 diukur berdasarkan capaian target seperti ditunjukkan pada Renstra Deputi PTN. Target tahunan secara lengkap ditunjukkan pada Lampiran 2 Renstra Deputi PTN. Dari sisi pembiayaan, Lampiran 3 Renstra Deputi PTN memberikan rencana penganggaran di kelima Unit Kerja di bawah Kedeputian PTN. Pembiayaan tersebut merupakan anggaran yang akan diusulkan selam 5 tahun, namun persetujuan akhir anggaran tersebut akan ditentukan melalui pembahasan dengan pihak Bappenas dan Kemenkeu dengan basis per tahun anggaran. Khusus untuk anggaran pembangunan iradiator, diupayakan memperoleh anggaran tahun jamak untuk menjamin kepastian kegiatan. 27

33 3.1.3 Strategi Strategi Deputi PTN untuk mencapai target selama lima tahun ke depan sejalan dengan strategi yang telah ditetapkan BATAN. Dalam perspektif Balance Score Card, keempat perspektif strategi meliputi: perspektif finansial, perspektif pembelajaran dan pertumbuhan pegawai, perspektif internal/proses bisnis dan perspektif pelanggan. Dari sisi perspektif finansial: Peningkatan anggaran dari DIPA pemerintah dengan membuat kegiatan yang memiliki outcomes nyata Peningkatan kontribusi anggaran dari dana Non-DIPA baik yang bersifat kompetitif atau hibah Efisiensi pelaksanaan litbangyasa dengan mengalokasikan anggaran yang ada secara proporsional dan tepat sasaran Dari perspektif pembelajaran peningkatan kompetensi SDM merupakan hal utama. Hal tersebut dapat dicapai dengan berbagai macam cara diantaranya: pelatihan, pemagangan, joint researches, coaching dan mentoring (untuk transfer pengetahuan dari senior ke junior). Dari perspektif proses bisnis: implemetasi program reformasi birokrasi menjadi sentral dari perspektif ini. Kemudian, peningkatan budaya keselamatan, keamanan dan kesehatan, 5R dan kerja tim. Untuk lebih meningkatkan efisiensi, transparansi dan akuntabilitas proses bisnis, ditingkatkan penggunaan teknologi informasi dalam berbagai proses bisnis. Dalam konteks mendukung hilirisasi, proses diseminasi, promosi dan kemitraan akan direformulasikan agar lebih efektif dan efisien. Perspektif pelanggan merupakan tujuan akhir dari proses hilirisasi. Dalam perspektif ini diharapkan semakin banyak masyarakat memahami iptek nuklir, mengenal hasilhasil litbang iptek nuklir dan pada akhirnya semakin banyak yang memanfaatkan hasil-hasil litbang iptek nuklir tersebut. Dengan demikian, semakin besar pula kontribusi iptek nuklir dalam pembangunan nasional Kerangka Regulasi Salah satu kata kunci dalam Visi BATAN adalah berperan dalam percepatan kesejahteraan. Peran tersebut dapat terlaksana apabila BATAN dapat menunjukkan bahwa hasil-hasil kegiatan litbangyasa di BATAN dapat dimanfaatkan oleh dan memberikan dampak positif bagi pengguna akhir atau masyarakat, dalam hal ini terutama dampak sosial ekonomi, selain dampak kontribusi saintifik. Hasil litbangyasa di BATAN secara garis besar dapat dibedakan atas hasil yang berupa karya tulis ilmiah dan buku ilmah, teknologi dan produk barang. Karya tulis 28

34 dan buku ilmiah akan memberikan kontribusi lebih dalam bidang saintifik. Pemanfaatan hasil litbang tersebut dapat terlaksana melalui publikasi. Semakin luas cakupan publikasi, kemungkinan pemanfaatan oleh masyarakat semakin besar. Sedangkan untuk produk teknologi dan barang, agar produk tersebut dapat dipasarkan atau dimanfaatkan ada beberapa tahapan yang harus dilalui tergantung dari jenis produk tersebut. Beberapa produk barang harus mendapatkan sertifikasi atau registrasi dari lembaga yang berwenang untuk itu. Pada umumnya, kerangka regulasi terkait sertifikasi dan registrasi tersebut sudah ada. Namun demikian, berdasarkan pengalaman selama ini, untuk beberapa bidang tertentu terkadang masih ditemui perbedaan penafsiran peraturan tersebut. Hasil litbangyasa merupakan produk intelektual yang harus dilindungi. Perlindungan yang diberikan tersebut adalah dalam bentuk Hak Kekayaan Intelektual (HKI). HKI tersebut dapat diberikan dalam bentuk Hak Cipta atau Hak Kekayaan Industri (termasuk paten). Dengan HKI ini, penghasil produk intelektual tersebut juga diberikan hak untuk menikmati secara ekonomis apabila produk yang dihasilkan dimanfaatkan oleh pihak lain. Regulasi yang mengatur HKI tersebut telah ada, misalkan Undang-Undang Nomor 14 tahun 2001 dan Nomor 28 tahun Namun demikian, peraturan yang mengatur bagaimana komersialisasi HKI yang dihasilkan dari lembaga pemerintah harus dikelola, termasuk perolehan finansial bagi lembaga dan inventor atau inovator, belum ada. Semestinya Kementerian Keuangan dapat segera menerbitkan Peraturan Menteri terkait hal ini. Ketiadaan peraturan terkait ini hingga saat ini sedikit banyak membuat keraguan bagi lembaga yang bersangkutan untuk mengkomersialkan hasil litbangyasa yang dihasilkan Kerangka Kelembagaan Sejak awal tahun 2014, sejalan dengan program reformasi birokrasi di bidang kelembagaan, BATAN telah memiliki organisasi baru yang lebih right-sizing. Pada organisasi baru ini, terdapat tiga deputi teknis yang salah satunya adalah Deputi Pendayagunaan Teknologi Nuklir (PTN). Konsep baru dengan tiga deputi teknis ini diharapkan lebih dapat mempertajam proses hilirisasi dari hasil litbang yang dihasilkan dari dua deputi lain oleh Deputi PTN. Di sisi lain, salah satu hal yang menjadi prinsip BATAN dalam periode ini adalah BATAN incorporated yang pada intinya adalah menekankan pada kerja sama sinergis lintas unit kerja dan lintas kedeputian untuk mencapai hasil yang lebih berdaya guna sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing. Hal ini berarti pula bahwa kegiatan dari hulu sampai ke hilir harus direncanakan di antara Unit 29

35 Kerja yang terkait sehingga dapat memberikan peta jalan kegiatan dari hulu ke hilir secara jelas, termasuk peran dan tanggung jawab serta target setiap Unit Kerja yang terlibat. Untuk memberikan garis kebijakan dan panduan yang jelas mengenai hal ini, Sistem Manajemen BATAN dan Sistem Manajemen Deputi harus memberikan gambaran tata kelola atau bussines process yang jelas. Tugas pengawasan dan pengelolaan seperti ini harus dilakukan dengan baik oleh semua pejabat struktural, khususnya eselon 2 dan 1 terkait dibantu oleh Unit Jaminan Mutu (UJM) yang ada di setiap unit kerja. Perubahan peraturan Kepala Bapeten terkait Pengusaha Instalasi Nuklir (PIN) memberi konsekuensi agar BATAN mengkaji kembali kelembagaan Unit Pengamanan Nuklir, khususnya yang berada di Kawasan Nuklir Serpong. Dengan restrukturisasi kelembagaan UPN diharapkan selain meningkatkan efektivitas implementasi di lapangan, juga dapat menekan kebutuhan personil UPN seperti dipersyaratkan. 3.2 Arah Kebijakan dan Strategi PPIKSN Mengacu pada arah kebijakan dan strategi Deputi PTN terkait peningkatan layanan melalui efisiensi tata laksana internal dan eksternal memanfaatkan secara maksimal teknologi informasi, dan juga mengacu pada visi dan misi PPIKSN serta tujuan dan sasaran yang ditetapkan, maka arah kebijakan yang akan dilaksanakan oleh PPIKSN adalah sebagai berikut : 1. Mengoptimalkan layanan sistem informasi manajemen nuklir melalui pengembangan sarana sistem preservasi pengetahuan nuklir; 2. Mengoptimalkan layanan jaringan komputer dan komunikasi data melalui pengembangan sarana sistem jaringan komputer; 3. Meningkatkan pemantauan dosis personel dan radioaktivitas lingkungan di Kawasan Nuklir Serpong melalui monitoring; 4. Meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Kawasan Nuklir Serpong melalui peningkatan Sumber Daya baik kuantitas maupun kualitas; 5. Meningkatkan kualitas layanan Kawasan Nuklir Serpong melalui pengembangan Sumber daya secara menyeluruh dan terpadu; 6. Mengoptimalkan keselamatan dan keamanan instalasi nuklir Kawasan Nuklir Serpong melalui penyelenggaraan latihan kedaruratan baik nuklir maupun non nuklir; 30

RENSTRA BHHK BIRO HUKUM, HUMAS DAN KERJA SAMA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL RENCANA STRATEGIS

RENSTRA BHHK BIRO HUKUM, HUMAS DAN KERJA SAMA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL RENCANA STRATEGIS RENCANA STRATEGIS RENSTRA BHHK 2015 2019 BIRO HUKUM, HUMAS DAN KERJA SAMA Prima dalam layanan hukum, informasi, kerjasama, dan keamanan nuklir BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL Jln. Kuningan Barat, Mampang

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.844, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BATAN. Unit Kerja. Rinvian Tugas. Perubahan. PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA BADAN

Lebih terperinci

Program Kegiatan BATAN Tahun 2016 Program : Penelitian Pengembangan dan Penerapan Energi Nuklir, Isotop dan Radiasi

Program Kegiatan BATAN Tahun 2016 Program : Penelitian Pengembangan dan Penerapan Energi Nuklir, Isotop dan Radiasi Program Kegiatan BATAN Tahun 2016 Program : Penelitian Pengembangan dan Penerapan Energi, Isotop dan Radiasi No 1 Unit Kerja Penanggung Jawab Kegiatan Kode/Nama Kegiatan Pusat Diseminasi dan Kemitraan

Lebih terperinci

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL, - 1 - RANCANGAN PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT KERJA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL, PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR TAHUN 2014 TENTANG PENYETARAAN DAN PENEMPATAN PEGAWAI PADA JABATAN DI BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL, Menimbang

Lebih terperinci

PENYETARAAN KELAS JABATAN PENYETARAAN KELAS JABATAN BERDASARKAN PERKA BATAN NOMOR 004/KA/I/2012

PENYETARAAN KELAS JABATAN PENYETARAAN KELAS JABATAN BERDASARKAN PERKA BATAN NOMOR 004/KA/I/2012 5 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL 2 TAHUN 2014 TENTANG DAN PENEMPATAN PEGAWAI PADA DI BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL 392/KA/XI/2005 14 TAHUN 2013 1 Kepala Badan Tenaga Nasional 2 Sekretaris

Lebih terperinci

Program Kegiatan BATAN Tahun 2017 Program : Penelitian Pengembangan dan Penerapan Energi Nuklir, Isotop dan Radiasi

Program Kegiatan BATAN Tahun 2017 Program : Penelitian Pengembangan dan Penerapan Energi Nuklir, Isotop dan Radiasi Program Kegiatan Tahun 2017 Program : Penelitian Pengembangan dan Penerapan Energi Nuklir, Isotop dan Radiasi No 1 Unit Kerja Penanggung Jawab Kegiatan Kode/Nama Kegiatan Pusat Diseminasi dan Kemitraan

Lebih terperinci

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT JENDERAL 2014 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah

Lebih terperinci

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL, - 1 - RANCANGAN PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL TAHUN 2015 2019 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

Daftar gambar Daftar Tabel Kata Pengantar Ikhtisar Eksekutif (Executive summary)

Daftar gambar Daftar Tabel Kata Pengantar Ikhtisar Eksekutif (Executive summary) DAFTAR ISI Halaman Daftar Isi Daftar gambar Daftar Tabel Kata Pengantar Ikhtisar Eksekutif (Executive summary) i ii iv v vi BAB I Pendahuluan 1 A. Latar Belakang 1 B. Tentang PPIKSN 1 C. Tugas dan Fungsi

Lebih terperinci

BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 1 BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 1.1 LATAR BELAKANG PERUSAHAAN Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir (PTBBN) merupakan salah satu unit kerja di Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) di bawah deputi bidang

Lebih terperinci

BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA

BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA 3.1 DASAR HUKUM Dalam menetapkan tujuan, sasaran dan indikator kinerja Balai Besar Laboratorium menggunakan acuan berupa regulasi atau peraturan sebagai berikut : 1) Peraturan

Lebih terperinci

- 5 - INDIKATOR KINERJA UTAMA BAPETEN

- 5 - INDIKATOR KINERJA UTAMA BAPETEN - 5 - LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA BADAN

Lebih terperinci

BATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

BATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL, BATAN PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR 205/KA/XI/2012 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM Kedudukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM Kedudukan 0 BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM 1.1.1. Kedudukan Balai Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 52/PMK.1/2011 tanggal 22 Maret 2011 tentang

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL, PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL 2 TAHUN 2014 TENTANG KELAS JA DAN PENEMPATAN PEGAWAI PADA KELAS JA DI BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2011 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

PENETAPAN KINERJA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

PENETAPAN KINERJA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL Lembaga : Program Anggaran (4) (5) Jumlah varietas unggul tanaman pangan untuk menunjang ketahanan pangan nasional (padi, kedelai, kacang hijau, kacang tanah, gandum tropis dan shorgum) 5 Varietas (1 padi,

Lebih terperinci

2 Indikator Kinerja Utama BATAN Tahun ; Mengingat : 1. Keputusan Presiden Nomor 71 Tahun 2001 tentang Pendirian Sekolah Tinggi Teknologi Nukl

2 Indikator Kinerja Utama BATAN Tahun ; Mengingat : 1. Keputusan Presiden Nomor 71 Tahun 2001 tentang Pendirian Sekolah Tinggi Teknologi Nukl BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1360, 2014 BATAN. Indikator. Kinerja Utama. 2010 2014 Penetapan. Perubahan. PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN KEDUA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam upaya mendorong penyelenggaraan kepemerintahan yang baik, Majelis Permusyawaratan Rakyat telah menetapkan Tap MPR RI Nomor : XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA 843, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BATAN Indikator Kinerja Utama PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

Revisi 0 RENCANA STRATEGIS PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Revisi 0 RENCANA STRATEGIS PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Revisi 0 RENCANA STRATEGIS PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN 2015-2019 PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL 2015 RENCANA STRATEGIS PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN 2015-2019 LEMBAR PENGESAHAN

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA - 1 - PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS PUSAT INFORMASI DAN DOKUMENTASI STANDARDISASI BADAN STANDARDISASI NASIONAL TAHUN

RENCANA STRATEGIS PUSAT INFORMASI DAN DOKUMENTASI STANDARDISASI BADAN STANDARDISASI NASIONAL TAHUN RENCANA STRATEGIS PUSAT INFORMASI DAN DOKUMENTASI STANDARDISASI BADAN STANDARDISASI NASIONAL TAHUN 2015-2019 BADAN STANDARDISASI NASIONAL 2015 KATA PENGANTAR Rencana Strategis Pusat Informasi dan Dokumentasi

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS TAHUN BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TAHUN ANGGARAN 2013

RENCANA STRATEGIS TAHUN BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TAHUN ANGGARAN 2013 RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010-2014 BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TAHUN ANGGARAN 2013 BADAN PUSAT STATISTIK 2013 RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010 2014 BPS KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW 2.1.

Lebih terperinci

Nuklir Nomor 7 Tahun 2016 tentang

Nuklir Nomor 7 Tahun 2016 tentang SALINAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 9 TAHUN 2OI7 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI 2015-2019 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015 KATA PENGANTAR Rencana strategis (Renstra) 2015 2019 Biro Hukum dan Organisasi

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015 RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015 KATA PENGANTAR R encana Kinerja merupakan dokumen yang berisi target kinerja yang diharapkan oleh suatu unit kerja pada satu tahun tertentu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Maksud dari penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Bidang Dokumentasi dan Perpustakaan - BSN ini adalah sebagai pertanggungjawaban kepada

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015 RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015 Kata Pengantar Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Lebih terperinci

LAKIP 2015 BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAKIP 2015 BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAKIP 2015 BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 1 KATA PENGANTAR Assalamu alaikum.wr.wb Alhamdulillah, kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 3 TAHUN 2018 PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 3 TAHUN 2018 TENTANG TATA KELOLA PEMERINTAHAN BERBASIS SISTEM ELEKTRONIK DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TRIWULAN II Pusat Penelitian Geoteknologi

LAPORAN KINERJA TRIWULAN II Pusat Penelitian Geoteknologi LAPORAN KINERJA TRIWULAN II Pusat Penelitian Geoteknologi Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Bandung, 2016 CATATAN/REVIEW PEJABAT ESELON 1 Bagian ini diisi catatan/review

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Badan Litbang Pertanian) merupakan lembaga penelitian di bawah Kementerian Pertanian RI yang khusus melakukan riset bidang pertanian

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TAHUN Pusat Data dan Teknologi Informasi

LAPORAN KINERJA TAHUN Pusat Data dan Teknologi Informasi LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 Pusat Data dan Teknologi Informasi KATA PENGANTAR Alhamdulillah, Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena rahmat dan hidayah-nya sehingga kami dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

RENCANA OPERASIONAL FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MULAWARMAN

RENCANA OPERASIONAL FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MULAWARMAN RENCANA OPERASIONAL FAKULTAS PERTANIAN 2015-2019 UNIVERSITAS MULAWARMAN PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT, Rencana Operasional sebagai pelengkap dari Strategis (Renstra) Fakultas

Lebih terperinci

KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA

KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA 2. Tugas : melaksanakan tugas pemerintahan di bidang tenaga sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku 3. Fungsi : a. pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang tenaga ; b.

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017 DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI JAWA BARAT Jalan Tamansari No. 55 Telepon (022) 2502898 Fax. (022) 2511505 http:// diskominfo.jabarprov.go.id/ e-mail

Lebih terperinci

GUBERNUR PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

GUBERNUR PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT GUBERNUR PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA PEMERINTAHAN BERBASIS SISTEM ELEKTRONIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

Rencana Kinerja Tahunan 2013 i KATA PENGANTAR

Rencana Kinerja Tahunan 2013 i KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Dalam rangka melaksanakan amanat UU No. 8 tahun 1999, TAP MPR No. XI/MPR/1999, dan Inpres No. 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, serta sebagai wujud pertanggungjawaban

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT UTAMA

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT UTAMA RENCANA STRATEGIS 2010 2014 SEKRETARIAT UTAMA Jl. Gajah Mada No. 8, Jakarta Pusat 10120, Telp. (+62-21) 63858269-70, 6302164, 630 2485 Fax. (+62-21) 6385 8275 Po.Box. 4005 Jkt 10040 Perijinan Kesehatan

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja Tahun 2013 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TRIWULAN I Pusat Penelitian Geoteknologi

LAPORAN KINERJA TRIWULAN I Pusat Penelitian Geoteknologi LAPORAN KINERJA TRIWULAN I Pusat Penelitian Geoteknologi Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Bandung, 2016 CATATAN/REVIEW PEJABAT ESELON 1 Bagian ini diisi catatan/review pejabat

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN 2015 Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian 2014 KATA PENGANTAR Dokumen Rencana Kinerja Tahunan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii BAB I. PENDAHULUAN...1 1.1 Kondisi Umum...1 1.1.1 Profil Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Sumedang...1 1.1.2. Capaian Balai Pengamatan Antariksa Dan

Lebih terperinci

K A T A P E N G A N T A R

K A T A P E N G A N T A R K A T A P E N G A N T A R Salah satu tugas Menteri Negara Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi adalah melakukan koordinasi pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan secara nasional untuk memacu

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 216 NOMOR SP DIPA-33.1-/216 DS2286-196-725-318 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Subulussalam, 10 Februari 2017 KEPALA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA SUBULUSSALAM

KATA PENGANTAR. Subulussalam, 10 Februari 2017 KEPALA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA SUBULUSSALAM 1 Rencana Strategis Dinas Komunikasi dan Informatika KATA PENGANTAR Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinas Kominfo) Kota Subulussalam periode 2015-2019 merupakan bagian integral

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

KATA PENGANTAR. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh i KATA PENGANTAR Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh Rencana Strategis (Renstra) merupakan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Undang-Undang

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015 DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KEMENTERIAN PERTANIAN KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii

Lebih terperinci

FORMULIR 1 PENJELASAN UMUM RENCANA KERJA KEMENTRIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2016

FORMULIR 1 PENJELASAN UMUM RENCANA KERJA KEMENTRIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2016 FORMULIR 1 PENJELASAN UMUM RENCANA KERJA KEMENTRIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2016 1. Kementrian/Lembaga : KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2. VISI : 3. MISI : 4. Sasaran Strategis

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Agustus 2015 Sekretaris Direktorat Jenderal, Abdul Madjid

KATA PENGANTAR. Jakarta, Agustus 2015 Sekretaris Direktorat Jenderal, Abdul Madjid KATA PENGANTAR Puji dan Syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan telah selesainya penyusunan Rencana Strategis Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Periode 2015-2019. Dalam rangka

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BPPSDMP TAHUN 2013

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BPPSDMP TAHUN 2013 RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BPPSDMP TAHUN 2013 BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN JAKARTA - 2012 KATA PENGANTAR Rencana Kinerja Sekretariat Badan Pengembangan Sumber

Lebih terperinci

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) BIRO PERENCANAAN 2014 BIRO PERENCANAAN SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja

Lebih terperinci

Jl. Gajah Mada No. 8, Jakarta Pusat 10120, Telp. (+62-21) , , Fax. (+62-21) Po.Box Jkt Perijinan

Jl. Gajah Mada No. 8, Jakarta Pusat 10120, Telp. (+62-21) , , Fax. (+62-21) Po.Box Jkt Perijinan Jl. Gajah Mada No. 8, Jakarta Pusat 10120, Telp. (+62-21) 63858269-70, 6302164, 630 2485 Fax. (+62-21) 6385 8275 Po.Box. 4005 Jkt 10040 Perijinan Kesehatan + Industri : Telp. (+62-21) 6385 48883 Fax. (+62-21)

Lebih terperinci

TABEL: ORIENTASI, STRATEGI, KEBIJAKAN DAN INDIKATOR KINERJA PER TAHAPAN RIP UII PENDIDIKAN. Lampiran halaman 1. Orientasi (Strategic Intent)

TABEL: ORIENTASI, STRATEGI, KEBIJAKAN DAN INDIKATOR KINERJA PER TAHAPAN RIP UII PENDIDIKAN. Lampiran halaman 1. Orientasi (Strategic Intent) TABEL: ORIENTASI, STRATEGI, KEBIJAKAN DAN INDIKATOR KINERJA PER TAHAPAN RIP UII 2008-2038 PENDIDIKAN Excellent Koordinasi/ komitmen: Organisasi Spirit Peningkatan kualitas kurikulum peningkatan proses

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. Rencana Strategis Biro Perencanaan dan Keuangan

BAB I. PENDAHULUAN. Rencana Strategis Biro Perencanaan dan Keuangan DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i KATA PENGANTAR... ii BAB I. PENDAHULUAN... 1 1.1 Kondisi Umum... 2 1.1.1 Profil Biro Perencanaan dan Keuangan/Biro Perencanaan dan Organisasi... 2 1.1.2 Capaian Biro Perencanaan

Lebih terperinci

(Laporan Kinerja Instansi Pemerintah) LKIP 2016 BAB I PENDAHULUAN

(Laporan Kinerja Instansi Pemerintah) LKIP 2016 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Singkat Organisasi Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Kabupaten Sumedang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2014 tentang Pembentukan Organisasi Perangkat

Lebih terperinci

Rencana Strategis Pusat Data dan Informasi Tahun

Rencana Strategis Pusat Data dan Informasi Tahun Rencana Strategis Pusat Data dan Informasi Tahun 2015-2019 1 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR 2 DAFTAR ISI 3 PENDAHULUAN... 4 Latar Belakang... 4 Landasan Hukum. 5 Tugas Pokok dan Fungsi. 6 SASARAN KEGIATAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Surakarta, 24 Januari 2017 Direktur Poltekkes Surakarta. Satino, SKM. M.Sc.N. NIP

KATA PENGANTAR. Surakarta, 24 Januari 2017 Direktur Poltekkes Surakarta. Satino, SKM. M.Sc.N. NIP KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja ini disusun sebagai pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Politeknik Kesehatan Surakarta selama menjalankan tugas-tugas kedinasan dan dimaksudkan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TAHUN 2013

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TAHUN 2013 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TAHUN 2013 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BARRU TAHUN 2013 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan

Lebih terperinci

PANDUAN TEKNIS PENGISIAN BORANG PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN Nomor : 04/PUI/P-Teknis/Litbang/2016

PANDUAN TEKNIS PENGISIAN BORANG PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN Nomor : 04/PUI/P-Teknis/Litbang/2016 PANDUAN TEKNIS PENGISIAN BORANG PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN 2016 Nomor : 04/PUI/P-Teknis/Litbang/2016 DIREKTORAT JENDERAL KELEMBAGAAN IPTEK DAN DIKTI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

RIP Institusi STRATEGI KEBIJAKAN DAN INDIKATOR KINERJA RIP IAIN SULTAN AMAI GORONTALO Matriks BIDANG : PENDIDIKAN

RIP Institusi STRATEGI KEBIJAKAN DAN INDIKATOR KINERJA RIP IAIN SULTAN AMAI GORONTALO Matriks BIDANG : PENDIDIKAN Matriks STRATEGI KEBIJAKAN DAN INDIKATOR KINERJA IAIN SULTAN AMAI GORONTALO2012-2027 BIDANG : PENDIDIKAN Komponen Orientasi (Strategic Intent) Strategi Dasar Kebijakan Dasar Indikator Kinerja 134 Tahap

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015 Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Surabaya Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian 2014 KATA PENGANTAR Puji dan syukur

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, 2016 Kepala Biro Kerja Sama, Hubungan Masyarakat, dan Umum. Ir. Christianus R. Dewanto, M. Eng.

KATA PENGANTAR. Jakarta, 2016 Kepala Biro Kerja Sama, Hubungan Masyarakat, dan Umum. Ir. Christianus R. Dewanto, M. Eng. KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Rencana strategis (Renstra) Biro Kerja Sama, Hubungan Masyarakat, dan Umum (KSHU) Periode tahun 2015-2019 telah selesai diperbaharui. Renstra ditetapkan

Lebih terperinci

FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 2015

FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 2015 RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 215 A. KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA : B. UNIT ORGANISASI : (15) KEMENTERIAN

Lebih terperinci

BIRO HUKUM DAN HUMAS

BIRO HUKUM DAN HUMAS RENCANA KINERJA TAHUNAN 2011 BIRO HUKUM DAN HUMAS BIRO HUKUM DAN HUMAS SEKRETARIAT JENDERAL, KEMENTERIAN PERTANIAN 2010 Kata Pengantar Negara Republik Indonesia sebagai Negara yang berdasarkan Pancasila

Lebih terperinci

LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN

LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN 07 BAB I PENDAHULUAN. LATAR BELAKANG Dalam perspektif yang luas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah mempunyai fungsi sebagai media / wahana

Lebih terperinci

Renstra Pusat Akreditasi Lembaga Sertifikasi BSN Tahun RENSTRA PUSAT AKREDITASI LEMBAGA SERTIFIKASI TAHUN

Renstra Pusat Akreditasi Lembaga Sertifikasi BSN Tahun RENSTRA PUSAT AKREDITASI LEMBAGA SERTIFIKASI TAHUN RENSTRA PUSAT AKREDITASI LEMBAGA SERTIFIKASI TAHUN 2015-2019 BADAN STANDARDISASI NASIONAL 2015 Kata Pengantar Dalam rangka melaksanakan amanat Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Lebih terperinci

Independensi Integritas Profesionalisme

Independensi Integritas Profesionalisme BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Independensi Integritas Profesionalisme VISI Menjadi lembaga pemeriksa keuangan negara yang kredibel dengan menjunjung tinggi nilainilai dasar untuk berperan

Lebih terperinci

B. KRITERIA DAN INDIKATOR PENILAIAN SATKER LINGKUP BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEHUTANAN

B. KRITERIA DAN INDIKATOR PENILAIAN SATKER LINGKUP BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEHUTANAN B. KRITERIA DAN INDIKATOR SATKER LINGKUP BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEHUTANAN STANDAR ALAT PANDUAN I. SUBSTANSI PENELITIAN 1.1. Progress capaian RPI 1.2. Progress pelaksanaan PIU Merupakan tolok

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015 BALAI BESAR PERBENIHAN DAN PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN (BBPPTP) MEDAN KATA PENGANTAR Perencanaan kinerja merupakan proses penetapan target kinerja berikut kegiatan-kegiatan

Lebih terperinci

RENSTRA INSTALASI KOMPUTER SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN BOGOR

RENSTRA INSTALASI KOMPUTER SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN BOGOR RENSTRA INSTALASI KOMPUTER SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN BOGOR 2010-2014 PENGANTAR Rencana Strategis ini merupakan rencana pengembangan Unit Komputer Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian [STPP] Bogor

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETRIAT BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN TAHUN 2014 SEKRETARIAT BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT 2015 SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET TAHUN 2014 Nomor : LAP-3/IPT/2/2015 Tanggal :

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN PERTANIAN TA. 2012

RENCANA KINERJA TAHUNAN PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN PERTANIAN TA. 2012 RENCANA KINERJA TAHUNAN PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN PERTANIAN TA. 2012 PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN PERTANIAN SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN KATA

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. RPJMN 2010-2014 Dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) menjelaskan bahwa Rencana Pembangunan Jangka

Lebih terperinci

RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG. Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N

RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG. Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N 2 0 1 5 Puji dan syukur kami panjatkan ke Khadirat Allah SWT, atas Rahmat

Lebih terperinci

3.4 Penentuan Isu-isu Strategis

3.4 Penentuan Isu-isu Strategis Negeri atas tugas pokok dan fungsinya dengan memperhatikan visi, misi, dan arah kebijakan Pemerintah Republik Indonesia untuk lima tahun ke depan, serta kondisi obyektif dan dinamika lingkungan strategis,

Lebih terperinci

REVISI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

REVISI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) REVISI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015-2019 LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL Balai Pengamatan Antariksa Dan Atmsofer Pasuruan Jl. Raya Watukosek Gempol, Pasuruan, Jawa Timur 67155 Telp. 0343-851887,

Lebih terperinci

RENSTRA PTLR

RENSTRA PTLR RENSTRA PTLR 2010-2014 PUSAT TEKNOLOGI LIMBAH RADIOAKTIF DAFTAR ISI KATA PENGANTAR BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Kondisi umum 1.1.1. Perkembangan Peran Iptek Nuklir bagi Pembangunan Nasional 1.1.2 Kontribusi

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MEMUTUSKAN :

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MEMUTUSKAN : UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2002 TENTANG SISTEM NASIONAL PENELITIAN, PENGEMBANGAN, DAN PENERAPAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 Jl. Angkasa I No. 2 Kemayoran, Jakarta 10720 Phone : (62 21) 65866230, 65866231, Fax : (62

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2002 TENTANG SISTEM NASIONAL PENELITIAN, PENGEMBANGAN, DAN PENERAPAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2002 TENTANG SISTEM NASIONAL PENELITIAN, PENGEMBANGAN, DAN PENERAPAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2002 TENTANG SISTEM NASIONAL PENELITIAN, PENGEMBANGAN, DAN PENERAPAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN PEDOMAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT EDISI X 1

BAB 1 PENDAHULUAN PEDOMAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT EDISI X 1 BAB 1 PENDAHULUAN Perguruan tinggi berkewajiban menyelenggarakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat disamping melaksanakan pendidikan sebagaimana diamanahkan oleh Undangundang Nomor 20 Tahun 2003

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2018 NOMOR : SP DIPA /2018

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2018 NOMOR : SP DIPA /2018 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR : SP DIPA-33.1-/218 A. DASAR HUKUM : 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

PEDOMAN KNAPPP 02 : 2007 PERSYARATAN AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KOMISI NASIONAL AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

PEDOMAN KNAPPP 02 : 2007 PERSYARATAN AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KOMISI NASIONAL AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PEDOMAN KNAPPP 02 : 2007 PERSYARATAN AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KOMISI NASIONAL AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN Pedoman ini diterbitkan oleh Sekretariat KNAPPP Alamat:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut di atas, Pusat Data dan Informasi menyelenggarakan fungsi :

BAB I PENDAHULUAN. Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut di atas, Pusat Data dan Informasi menyelenggarakan fungsi : BAB I PENDAHULUAN 1.1. Kondisi Umum Kedudukan Pusat Data dan Informasi sesuai Peraturan Kepala Badan SAR Nasional Nomor : PER. KBSN-01 Tahun 2008 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Badan SAR Nasional sebagaimana

Lebih terperinci

VERIFIKASI BORANG. 1. Apakah Lembaga memiliki Standard Operation Procedure (SOP) : [ YA, TIDAK ]

VERIFIKASI BORANG. 1. Apakah Lembaga memiliki Standard Operation Procedure (SOP) : [ YA, TIDAK ] VERIFIKASI BORANG A. Sourcing - Absorptive Capacity 1. Apakah Lembaga memiliki Standard Operation Procedure (SOP) : [ YA, TIDAK ] Jika Ya, bagaimana tingkat pemanfaatannya dalam menunjang pencapaian kinerja

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUN 2013

RENCANA KINERJA TAHUN 2013 RENCANA KINERJA TAHUN 2013 KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN SMK SPP NEGERI SEMBAWA PALEMBANG 2012 KATA PENGANTAR Puji Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas tersusunnya

Lebih terperinci

No Upaya untuk menyelenggarakan Standardisasi Industri melalui perencanaan, penerapan, pemberlakuan, pembinaan dan pengawasan Standar Nasional

No Upaya untuk menyelenggarakan Standardisasi Industri melalui perencanaan, penerapan, pemberlakuan, pembinaan dan pengawasan Standar Nasional TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I No.6016 EKONOMI. Pembangunan. Perindustrian. Sarana. Prasarana. (Penjelasan atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 9) PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Biro Umum dan Hubungan Masyarakat. Drs. Sigit Wahyudi, MM

KATA PENGANTAR. Kepala Biro Umum dan Hubungan Masyarakat. Drs. Sigit Wahyudi, MM KATA PENGANTAR Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Biro Umum dan Hubungan Masyarakat Tahun 2015 di susun dalam bentuk rencana kegiatan Biro Umum dan Hubungan Masyarakat, yang berisi tentang kegiatan dan target

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR DIPA-018.01-0/2013 DS 5903-0340-5288-0144 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIDANG SISTEM KOMUNIKASI DATA DAN JARINGAN INFORMASI STANDARDISASI TAHUN ANGGARAN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIDANG SISTEM KOMUNIKASI DATA DAN JARINGAN INFORMASI STANDARDISASI TAHUN ANGGARAN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIDANG SISTEM KOMUNIKASI DATA DAN JARINGAN INFORMASI STANDARDISASI TAHUN ANGGARAN 2016 BADAN STANDARDISASI NASIONAL JAKARTA 2017 KATA PENGANTAR Puji dan

Lebih terperinci

MISI MENJADI RUMAH SAKIT BERSTANDAR KELAS DUNIA PILIHAN MASYARAKAT KEPUASAN DAN KESELAMATAN PASIEN ADALAH TUJUAN KAMI

MISI MENJADI RUMAH SAKIT BERSTANDAR KELAS DUNIA PILIHAN MASYARAKAT KEPUASAN DAN KESELAMATAN PASIEN ADALAH TUJUAN KAMI MISI MENJADI RUMAH SAKIT BERSTANDAR KELAS DUNIA PILIHAN MASYARAKAT 1. Mewujudkan kualitas pelayanan paripurna yang prima dengan mengutamakan keselamatan pasien dan berfokus pada kepuasan pelanggan. 2.

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016 Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Surabaya Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Lebih terperinci