ANALISIS CAPITAL BUDGETING UNTUK MENILAI KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP (Studi Kasus pada PT Citra Perdana Kendedes, Malang)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS CAPITAL BUDGETING UNTUK MENILAI KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP (Studi Kasus pada PT Citra Perdana Kendedes, Malang)"

Transkripsi

1 ANALISIS CAPITAL BUDGETING UNTUK MENILAI KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP (Studi Kasus pada PT Citra Perdana Kendedes, Malang) Ana Ribudiningsih Sri Mangesti Rahayu Zahroh Z.A Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang anaribudiningsih94@gmail.com ABSTRACT Fixed assets are a key component of a service company. PT. Citra Perdana Kendedes plans to increase the fixed assets of the taxi fleet in order to meet high demand levels and also to expand market share.the type of research used is descriptive research with case study approach. The purpose of this study is to determine whether or not worthy of the addition of fleet at PT. Citra Perdana Kendedes with capital budgeting method. Capital budgeting method used is Average Rate of Return (ARR), Payback Period, Net Present Value (NPV), B / C Ratio and Internal Rate of Return (IRR).The result of the analysis shows the Average Rate of Return (ARR) obtained by 109%, Payback Period of 4 years 3 months 7 days, Net Present Value (NPV) of , B / C ratio of 1.146, and Internal Rate of Return IRR) of 44,76%, so investment is feasible to run. Keywords : Fixed Assets, Capital Budgeting, Average Rate Of Return, Payback Period, Net Present Value, B / C Ratio And Internal Rate Of Return ABSTRAK Aktiva tetap merupakan komponen utama dalam perusahaan jasa. PT. Citra Perdana Kendedes berencana menambah aktiva tetap yaitu armada taksi dengan tujuan untuk memenuhi tingkat permintaan yang tinggi dan juga untuk memperluas pangsa pasar.jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui layak atau tidaknya penambahan armada pada PT. Citra Perdana Kendedes dengan metode capital budgeting. Metode capital budgeting yang digunakan adalah Average Rate of Return (ARR), Payback Period, Net Present Value (NPV), B/C Ratio dan Internal Rate of Return (IRR).Hasil dari analisa menunjukkan Average Rate of Return (ARR) diperoleh sebesar 109%, Payback Period sebesar 4 tahun 3 bulan 7 hari, Net Present Value (NPV) sebesar , B/C ratio sebesar 1,146, dan Internal Rate of Return (IRR) sebesar 44,76%, sehingga investasi layak untuk dijalankan. Kata Kunci: Aktiva Tetap, Capital Budgeting, Average Rate Of Return, Payback Period, Net Present Value, B/C Ratio, Internal Rate Of Return 157

2 1. PENDAHULUAN Investasi menurut Halim (2005:4), merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan dimasa mendatang. Dengan kata lain, dengan perusahaan melakukan sebuah investasi untuk beberapa tahun kedepan maka keuntungan yang diperoleh akan nampak pada masa sekarang, dan dimasa mendatang mereka bisa menikmati keuntungan yang didapatkan (Halim, 2005:4). Menurut fahmi (2012:2) tujuan dari investasi adalah untuk mendapatkan sebuah keuntungan yang diharapakan, selain itu untuk mendapatkan kesejahteraan jalannya perusahaan. Pada perusahaan jasa seperti transportasi, maka komponen utama sebagai jalannya operasional perusahaan adalah aktiva tetap berwujud. Aktiva tetap berwujud berupa kendaraan, mesin-mesin, maupun peralatan dan perlengkapan. Aktiva tetap merupakan aktiva berwujud yang bisa digunakan atau dibangun terlebih dahulu yang digunakan dalam operasional perusahaan (Prabowo, 2006:209). Apabila perusahaan ingin menambah jumlah aktiva tetap ataupun mengganti aktiva tetap, maka perusahaan perlu menganalisis tentang kelayakannya. Analisis kelayakanaktiva tetap bisa menggunakan beberapa metode, salah satu metode yang bisa digunakan untuk menilai kelayakan investasi aktiva tetap dalah metode capital budgeting (Syamsuddin, 2011:438). Kelayakan investasi aktiva tetap merupakan pengkajian atau penilaian yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengetahui apakah perlu adanya pergantian atau penambahan aktiva tetap pada perusahaan (Ichsan, dkk 2002:2). Tujuan dari penilaian kelayakan aktiva tetap pada perusahaan adalah untuk menghindari keterlanjuran penanaman modal yang terlalu besar untuk kegiatan yang ternyata tidak menguntungkan (Husnan dan Muhammad, 2000:7). Sedangkan capital budgeting merupakan investasi jangka panjang untuk memperolah keuntungan di masa mendatang, atau pengeluaran modal saat ini untuk memperoleh keuntungan masa mendatang dalam jangka panjang (Ari dan Darsono, 2013:273). Dalam perencanaan investasi aktiva tetap harus dikaji dengan matang, hal ini dilakukan untuk menghindari tingkat kerugian yang akan diterima oleh perusahaan. Metode capital budgeting adalah salah satu penilaian perencanaan investasi yang bisa membantu dalam memutuskan langkah yang diambil oleh perusahaan terkait penambahan atau penggantian aktiva tetap pada perusahaan jasa (Fortunatela dkk, 2014:2). Menurut (Syamsuddin, 2011:438) analisis capital budgeting menggunakan beberapa teknik yaitu Average Rate of Return (ARR), Payback Period, Net Present Value (NPV), B/C Ratio, dan Internal Rate of Return (IRR). Metode-metode tersebut masing-masing akan memberikan penilaian tentang kelayakan investasi yang akan dilakukan oleh perusahaan (Syamsuddin, 2011:438). Diberitakan oleh suara.com (2015), Presiden Joko Widodo menjelaskan mengenai pariwisata Indonesia pada 2015 tumbuh di atas rata-rata negara lain di dunia. Tercatat menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) pertumbuhan pariwisata Indonesia tahun 2015 sebesar 7,2 persen atau di atas pertumbuhan pariwisata dunia sebesar 4,4 persen. Pertumbuhan pariwisata Indonesia tercatat jauh lebih baik dibandingkan negara kompetitor Malaysia pada Januari-Juni 2015 minus 9,4 persen, dan Singapura pada Januari-Desember 2015 tumbuh nol persen, sedangkan Thailand tumbuh di atas Indonesia sebesar 23 persen selama Januari-Desember 2015.Suryamalang.com, Klojen (2016)Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Malang Ida Ayu Made Wahyunimenunjukkan data kunjungan wisatawan domestik baru 1,95 juta kunjungan dan wisatawa asing kunjungan pada Setahun setelahnya, naik menjadi kunjungan wisatawan domestik 2,43 juta kunjungan dan wisatawan asing kunjungan. Dari pertumbuhan pariwisata dan juga pariwisatawan di Indonesia mendukung perusahaan jasa untuk melakukan perluasan usaha. Perluasan usaha tersebut dilakukan untuk meningkatkan daya saing pada bidang jasa khususnya transportasi, karena dengan naiknya tingkat pariwisata di Indonesia, maka semakin naik pula transportasi yang digunakan oleh wisatawan untuk melakukan aktifitasnya. Salah satu perusahaan yang melakukan perluasan usahanya adalah PT. Citra Perdana Kendedes Malang. PT. Citra Perdana Kendedes merupakan perusahaan transportasi Taksi pertama di kota Malang, beralamatkan di Jalan Bunga merak no.2 kota Malang. Guna mengantisipasi persaingan yang semakin tinggi pada perusahaan taksi lainnya di kota Malang, maka PT. Citra Perdana Kendedes 158

3 selalu melakukan penilaian dan pengkajian terhadap aktiva tetapnya. Penilaian tersebut berupa kelayakan taksi yang digunakan untuk mengantarkan konsumen ke tempat tujuan. 2. KAJIAN PUSTAKA 2.1. Investasi Investasi dapat diartikan sebagai penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan dimasa mendatang (Halim, 2005:4).Investasi adalah menempatkan uang atau dana dengan harapan untuk memperoleh tambahan atau keuntungan tertentu atas uang atau dana yang ditempatkan tersebut (Kamaruddin, 2004:3). Menurut Fahmi (2012:2),untuk mencapai efektifitas dan efisiensi dalam mengambil keputusan, diperlukan perencanaan untuk mencapai tujuan yang diharapkan perusahaan. Begitu pula halnya dalam bidang investasi, kita perlu menetapkan tujuan yang hendak dicapai. Tujuan tersebut antara lain: a. Terciptanya keberlanjutan (continuity) dalam investasi tersebut. b. Terciptanya profit yang maksimum atau keuntungan yang diharapkan (profit actual). c. Terciptanya kemakmuran bagi para pemegang saham. d. Turut memberikan andil bagi pembangunan bangsa Aset Tetap Aset tetap atau yang biasa disebut aktiva tetap merupakan salah satu aset utama entitas, terutama yang bergerak dalam bidang manufaktur, utilitas, pertambangan dan mineral, dan beberapa industri lainnya (Hans dkk, 2012:315). Menurut Baridwan, 2014: untuk menentukan besarnya harga perolehan suatu aktiva berlaku prinsip yang menyatukan bahwa semua pengeluaran sejak pembelian aktiva sampai dipakai harus dikapitalisasi (dibebankan). Berikut adalah jenis harga perolehan aktiva tetap: a. Tanah Tanah yang digunakan oleh perusahaan untuk mendirikan sebuah bangunan dicatat dalam rekening tanah. b. Bangunan Bangunan merupakan gedung yang diperoleh dari pembelian, harga perolehannya harus dialokasikan pada tanah dan gedung. c. Mesin dan Alat Mesin di dalam perusahaan terdiri dari dua jenis yaitu mesin yang dibuat sendiri oleh perusahaan dan mesin yang disewa oleh perusahaan dari pihak lain. d. Alat-alat Kerja Alat-alat kerja yang dimiliki bisa berupa alat-alat untuk mesin atau alat-alat tangan seperti catut dan pukul besi. e. Perabot dan Alat-alat Kantor Perabot termasuk meja, kursi, almari yang ada di dalam perusahaan. sedangkan alat kantor termasuk mesin ketik, mesin hitung sehingga depresiasinya dibebankan pada masing-masing fungsi tersebut. f. Kendaraan Harga perolehan kendaraan ini didepresiasi selama masa penggunaan karena memiliki umur ekonomis. g. Tempat barang yang dapat dikembalikan (Returnable container) Returnable container merupakan barang yang dipakai dari produk yang dijual kemudian akan disusutkan selama umur penggunaan Capital Budgeting Penganggaran modal (capital budgeting) adalah investasi jangka panjang untuk memperolah keuntungan di masa mendatang, atau pengeluaran modal saat ini untuk memperoleh keuntungan masa mendatang dalam jangka panjang (Ari dan Darsono, 2013:273).Perusahaan dalam melakukan perencanaan investasi aset tetap diperlukan suatu analisis dan perhitungan yang matang. Proses perencanaan dan pengambilan keputusan mengenai pengeluaran dana yang terkait dengan investasi aset tetap sering disebut penganggaran modal atau capital budgeting (Fortunela dkk, 2014:2). Ada dua teknik sederhana dalam capital budgeting yang seringkali digunakan untuk menentukan apakah alternatif capital expenditure dapat diterima atau tidak. Kedua teknik tersebut adalah average rate of return dan payback period (Syamsuddin, 2011:438). Average rate of returndidasarkan atas jumlah keuntungan bersih sesudah pajak (EAT) yang tampak dalam laporan rugi laba. Pengukuran dengan teknik rate of return ini sering pula disebut dengan istilah accounting rate of return yang perhitungannya dilakukan sebagai berikut: Average rate of return= Averageearningaftertaxes Average investment 159

4 (Syamsuddin, 2011:438). ARR <discount factor = Tidak layak ARR >discount factor = Layak Di samping average rate of return, metode sederhana yang juga sering digunakan adalah payback period. Payback periodmerupakan perhitungan atau penentuan jangka waktu yang dibutuhkan untuk menutup initial investmentdari suatu proyek dengan menggunakan cash inflow yang sama dari tahun ke tahun dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: Payback period = t + b c d c Keterangan: t = tahun terakhir di mana jumlah cash inflow belum menutup initial investment. b = initial investment c = kumulatif cash inflow pada tahun ke t d = jumlah kumulatif cash inflow pada tahun t + 1. (Syamsuddin, 2011: ) PP > periode maksimum investasi = Tidak Layak PP < periode maksimum investasi = Layak 2.4. Studi Kelayakan Studi kelayakan proyek didefinisikan sebagai suatu studi secara mendalam serta seksama tentang berbagai aktivitas yang akan dikerjakan dimasa mendatang untuk melihat atau mengetahui tingkat kelayakan laba yang akan diperoleh (Ichsan dkk, 2000:2). Studi kelayakan proyek merupakan perencanaan yang digunakan untuk menganalisis kelayakan proyek yang paling menguntungkan untuk dijalankan agar modal yang sudah ditanamkan tidak menjadi sebuah kerugian bagi perusahaan. Tujuan dilakukannya studi kelayakan adalah untuk menghindari keterlanjuran penanaman modal yang terlalu besar untuk kegiatan yang ternyata tidak menguntungkan (Husnan dan Muhammad, 2000:7). Tujuan studi kelayakan proyek adalah untuk untuk mengetahui apakah suatu proyek akan mendatangkan keuntungan atau kerugian. Dengan kata lain, untuk memperkecil tingkat resiko kerugian dan memastikan bahwa investasi yang akan dilakukan memang menguntungkan (Subagyo, 2007:15) Biaya Modal Biaya modal merupakan biaya yang ditanggung oleh perusahaan karena perusahaan menggunakan modal dari pihak ketiga. Yang dimaksud pihak ketiga adalah kreditur dan pemilik perusahaan (Dewi dkk, 2014:10).Biaya modal merupakan tingkat pendapatan minimum yang diisyaratkan pemilik modal. Dari sudut pandang perusahaan yang memperoleh dana, tingkat dana yang diisyaratkan tersebut merupakan biaya atas dana yang diperoleh perusahaan (Made, 2011:133). Jadi bisa dsimpulkan biaya modal merupakan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan sebagai biaya operasional perusahaan. Arthur dkk, (2000: ),ada empat faktor yang menentukan biaya modal perusahaan, yaitu: a. Kondisi perekonomian secara umum Kondisi perekonomian secara umum menentukan permintaan dan penawaran modal dalam perekonomian, begitu juga dengan tingkat inflasi yang diperkirakan. b. Kondisi pasar Bila investor membeli sekuritas dengan risiko yang besar, diperlukan tambahan pengembalian untuk membuat investasi tersebut menarik. c. Keputusan operasi dan keuangan. Risiko, atau variabel pengembalian, adalah hasil keputusan yang dibuat perusahaan. risiko hasil keputusan ini umumnya dibagi menjadi dua tipe: risiko usaha dan risiko keuangan. d. Jumlah pembiayaan Faktor terakhir yang menentukan biaya dana perusahaan adalah jumlah pembiayaan yang diisyaratkan perusahaan Leasing Leasing merupakan pembiayaan dengan cara pihak yang membutuhkan harta atau pihak penyewa (lessee) membuat perjanjian dengan pihak yang menyewakan (lessor) atas penyediaan barang yang dibutuhkan oleh lessee. Dengan pembiayaan modal leasing, lessor tetap memiliki hak atas harta yang disewakan. Jika lessee tidak memenuhi kewajibannya membayar sewa, maka lessor dapat menarik harta tersebut (Lestari,dkk 2014:307) Aliran Kas (Cash Flow) Aliran Kas (Cash Flow)merupakan aliran kas yang ada di perusahaan dalam periode waktu tertentu. Cash flow menunjukkan berapa kas yang masuk dalam perusahan dan apa saja jenis pemasukannya. Cash flow juga menggambarkan 160

5 jenis uang yang keluar dan jenis pengeluarannya (Sucipto, 2011:171) Penyusutan Penyusutan bukanlah proses di mana perusahaan mengakumulasikan dana untuk mengganti aktiva tetapnya. Penyusutan bukan pula cara untuk menghitung nilai yang berlaku dari aktiva tetap. Penyusutan adalah alokasi yang sistematis dari harga perolehan aktiva selama periode-periode berbeda yang memperoleh manfaat dari penggunaan suatu aktiva (Stice dkk, 2005:104). Penyusutan merupakan alokasi biaya properti, bangunan, dan peralatan sepanjang masa manfaatnya. Jika suatu operasi tidak menguntungkan, penyusutan akan menjadi biaya yang tidak dapat dihindari, sehingga menambah kerugian (Wild dkk, 2005:305) Pengukuran Peramalan dan Permintaan Jumingan (2009:95), permasalahan yang dihadapi dalam mengadakan analisis permintaan, baik sejak analisis ekonomi, industri, maupun permintaan proyek adalah mengukur permintaan sekarang dan meramalkan kondisi-kondisi tersebut pada masa yang akan datang. Mengukur permintaan sekarang berarti menganalisa kondisi sekarang dan sebelumnya sebagai sumber informasi untuk memprediksi keadaan masa lalu akan berulang kembali di masa datang. Mengukur permintaan sekarang yakni dengan melihat pasar potensial dan pangsa pasar. Jumingan (2009:96), meramal produksi dan penjualan suatu produk /jasa yang permintaannya stabil dari waktu ke waktu dan tidak ada persaingan relatif lebih mudah dibandingkan dengan meramalkan produksi atau penjualan produk/jasa yang memiliki kondisi sebaliknya. Padahal dalam kenyataan, sebagian besar pasar, permintaan pasar keseluruhan dan permintaan produk/jasa bisnis sangat tidak stabil. Oleh karena itu, peramalan menjadi hal yang sangat penting sekali. Teknik peramalan bisa pula dikelompokkan ke dalam analisis kualitatif dan kuantitatif. Teknik kualitatif biasanya merupakan peramalan berdasarkan pendapat suatu pihak, dan datanya tidak bisa dibuat dalam angka. Teknik peramalan tersebut misalnya peramalan pendapat (judgment forecast) dan peramalan dengan menggunakan survei. Sebaliknya, teknik peramalan kuantitatif merupakan teknik peramalan yang mendasarkan pada data masa lalu dan dapat dibuat dalam bentuk angka serta berasumsi bahwa keadaan masa lalu akan berulang kembali di masa yang akan datang. Untuk menghitung peramalan perminttan dengan menggunakan metode trend linier. Metode trend linier merupakan metode yang digunakan jika data masa lalu yang tersedia menunjukkan grafik linier dari tahun ke tahun. 3. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Lokasi penelitian dilakukan pada PT. Citra Perdana Kendedes yang beralamatkan di JL. Bunga Merak no.2, Lowokwaru, Kota Malang.Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah observasi (pengamatan),wawancara, dan dokumentasi. Berdasarkan teknik pengumpulan data,maka instrumen yang digunakan adalah pedoman dokumentasi.tahap tahap analisis data yang digunakan oleh peneliti dalam penyusunan kegiatan penelitian ini adalah: 1. Investasi Aktiva Tetap meliputi: a) Jumlah kebutuhan armada b) Jumlah investasi awal yang dibutuhkan perusahaan dalam melakukan investasi aktiva tetap c) Perhitungan biaya penyusutan dengan menggunakan metode garis lurus= HargaPerolehan NilaiSisa UmurEkonomis (Sitanggang, 2013:12) d) Perhitungan sumber modal aktiva tetap e) Perhitungan estimasi biaya f) Perhitungan estimasi laba bersih sesudah pajak (EAT) g) Perhitungan estimasi cash inflow h) Perhitungan estimasi incremental cash flow 2. Metode Capital Budgeting yang digunakan dalam menghitung kelayakan investasi aktiva tetap a) Metode Average Rate of Return (ARR) Average rate of return= Averageearningaftertaxes Average investment Average EAT = ƩEAT n nilai investasi Rata-rata investasi = 2 (Syamsuddin, 2011: ) 161

6 ARR <discount factor = Tidak layak ARR >discount factor = Layak b) Metode Payback Period (PP) Payback period =t + b c d c (Syamsuddin, 2011: ) PP > periode maksimum investasi = Tidak Layak PP < periode maksimum investasi = Layak c) Metode Net Present Value (NPV) NPV = Present cash inflow present (Syamsuddin, 2011: ) NPV > 0 = Usaha Layak NPV = 0 = Break Event Point (BEP) NPV < 0 = Tidak Layak d) Metode B/C Ratio B/C ratio = Present value cash inflow Present value initial investment (Syamsuddin, 2011: ) B/C ratio> 1 = Layak B/C ratio< 1 = Tidak Layak e) Metode Internal Rate of Return (IRR) Teknik ini mungkin yang paling banyak digunakan, tetapi perhitungannya lebih sulit dibandingkan dengan teknok NPVatau B/C ratio. Internal rate of return (IRR) didefinisikan sebagai tingkat discount atau bunga yang akan menyamakan present value cash inflow dengan jumlah initial investment dari proyek yang sedang dinilai. (Syamsuddin, 2011: ) IRR π cost of capital Dan akan ditolak apabila IRR <cost of capital. 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Investasi Aktiva Tetap pada PT. Citra Perdana Kendedes Jumlah Kebutuhan Armada a. Estimasi Permintaan Tabel 1. Estimasi Permintaan Pesanan Taksi Tahun Tahun X Y = x a = Y : n = : 3 = b = xy : x 2 = 500 : 2 = 250 Sehingga dapat diperoleh fungsi sebagai berikut: Y = a + bx Y = x Dari hasil estimasi realisasi permintaan pesanan taksi pada PT. Citra Perdana Kendedes dengan menggunakan metode trend linier berdasarkan data permintaan tahun , maka diperoleh fungsinya Y = x. Fungsi realisasi permintaan ini dapat digunakan untuk memprediksi tingkat permintaan pesanan taksi 10 tahun mendatang yakni di tahun Tabel 2. Estimasi Realisasi Permintaan Pesanan Taksi Tahun Tahun X Y = x Estimasi realisasi permintaan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Dibandingkan dengan estimasi permintaan , estimasi realisasi permintaan memiliki angka yang lebih besar. Maka sudah bisa dikatakan jika perusahaan ingin mengganti armada untuk menaikkan tingkat permintaan pesanan taksi maka hal itu bisa atau layak untuk dilakukan Rencana Penetapan Kebutuhan PenambahanArmada Taksi Tabel 3. Data Rencana Armada yang akan di Beli (Dalam Rupiah) Estimasi Permintaan Pesanan Estimasi Realisasi Permintaan Armada yang akan dibeli , , , , , , , , , ,65 Jumlah Armada yang akan dibeli 14,07 162

7 Nilai Initial Investment Pembelian Armada Baru Toyota Innova Rp x 10 = Rp Toyota New Vios Rp x 4 = Rp Argometer Rp x14 = Rp Logo dan Sticker Rp x 14 = Rp Biaya Administrasi Rp x 14 = Rp Biaya izin Operasi Rp x 14 = Rp Total Initial InvestmentRp Penambahan armada PT. Citra Perdana Kendedes yang direncanakan sebanyak 14 armada, dengan harga perolehan Rp dan umur ekonomisnya 10 tahun. Kemudian didapatkan nilai sisa 15% dari harga perolehan yaitu sebesar Rp Biaya Modal Tabel 4. Perhitungan Biaya Modal Rata-rata tertimbang (WACC) Sumber Modal Biaya Modal Proporsi Modal Sendiri 60,9% 30% 18,27% Modal Pinjaman 14,7% 70% 10,29% DF 28,56% Biaya Modal Ratarata Tertimbang Estimasi Pendapatan Tabel 5. Perhitungan Estimasi Pendapatan setelah Penambahan Armada (Dalam Rupiah) Tahun X Y = x Perusahaan berasumsi apabila armada taksi tidak ditambah maka perusahaan tidak bisa memenuhi permintaan yang tinggi, dan pendapatan yang diperoleh oleh perusahaan akan menurun 15%. Berikut adalah data pendapataan jika armada taksi tidak diganti. Tabel 6. Perhitungan Pendapatan sebelum Penambahan Armada (Dalam Rupiah) Pendapatan Setelah Penambahan Penurunan Pendapatan Pendapatan Sebelum Penambahan % % % % % % % % % % Estimasi biaya a. Estimasi Beban Operasional Tabel 7. Perhitungan Estimasi Biaya Pemeliharaan Kendaraan setelah Penambahan Armada (Dalam Rupiah) Tahun X Y = x Perusahaan mengasumsikan jika armada taksi tidaknditambah dengan yang baru selisih biaya perawatan armada lama dengan armada baru sebesar 15%. Tabel 8. Perhitungan Estimasi Biaya Ijin Rekomendasi Surat Tahun (Dalam Rupiah) Tahun X Y = x Tabel 8. Perhitungan Estimasi Biaya Pengemudi PT. Citra Perdana Kendedes Tahun ( Dalam rupiah) Tahun X Y = x

8 b. Biaya Non operasional Tabel 9. Perhitungan Estimasi Biaya Gaji dan Kesejahteraan PT. Citra Perdana Kendedes Tahun (Dalam Rupiah) Tahun X Y = x Tabel 10. Perhitungan Estimasi Biaya Umum & Administrasi PT. Citra Perdana Kendedes Tahun (Dalam Rupiah) Tahun X Y = x Tabel 11. Perhitungan Depresiasi Armada Baru (Dalam Rupiah) Tahun Biaya Penyusutan Akumulasi Penyusutan Nilai Residu Tabel 12. Perhitungan Angsuran Pinjaman Tahun Pinjaman Bunga 18% Total Angusran Per tahun ` Analisis Capital Budgeting Metode Average Rate of Return (ARR) Average EAT Average Investment = Total EAT n = = = Initial Investment 2 = = Average EAT ARR = Average Investment = = 1,09 atau 109% Berdasarkan hasil perhitungan di atas, maka didapatkan nilai ARR sebesar 109%. Karena ARR 119% > discount factor 28,56% maka penambahan armada taksi pada PT. Citra Perdana Kendedes dari perhitungan ARR layak untuk dijalankan Metode Payback Period (PP) Payback period Initial investment = Cash inflow = t + b c d c = = = 4 + 0,22 = 4,22 0,22 x 12 bulan = 2,64 bulan = 3 bulan 0,22 x 30 hari = 6,6 hari = 7 hari Payback period = 4 tahun 3 bulan 7 hari Berdasarkan hasil perhitungan di atas, dapat disimpulkan bahwa payback period dari rencana investasi yang dilakukan oleh PT. Citra Perdana Kendedes adalah selama 4 tahun 3 bulan 7 hari. Karena perhitungan payback period selama 4 tahun 3 bulan 7 hari < periode maksimum investasi 10 tahun, maka penambahan armada taksi dari perhitungan payback period layak untuk dijalankan Net Present Value (NPV) Tabel 13. Perhitungan Net Present Value Tahun Incremental DF (28,29%) PV Cash Inflow Cash Inflow , , , , ,

9 , , , , , Total PV Cash Inflow Initial Investment NPV Berdasarkan hasil perhitungan di atas NPV sebesar Karena NPV > 0 maka penambahan armada taksi PT. Citra Perdana Kendedes dari perhitungan NPV layak untuk dijalankan Benefit Cost Ratio (B/C Ratio) Present Value Cash Inflow B/C Ratio = Present Value Initial Investment = = 1,146 Dari perhitungan di atas diperoleh B/C Ratio sebesar 1,146. Karena B/C ratio sebesar 1,146 > 1 maka penambahan armada taksi PT. Citra Perdana Kendedes layak untuk dijalankan Metode Internal Rate of Return Tabel 14. Perhitungan IRR menggunakan cara Trial Error Tahu n Incremental Cash Inflow Df (44%) PV Cash Flow DF (45%) PV Cash Flow , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , Total Present Value Cash Inflow Initial Investment NPV Tabel 15. Perhitungan Interpolasi DF PV PV 44% Sesungguhnya % IRR = 44% + ( ) x 1% = 44% + 0,76 % = 44,76 % Dari perhitungan diatas diperoleh IRR sebesar 44,76 %. Karena perhitungan ARR 44,76% > cost of capital 28,56% maka penambahan armada PT. Citra Perdana Kendedes dari perhitungan ARR layak untuk dijalankan. 5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan 1. Average Rate of Return (ARR) : Berdasarkan perhitungan yang dilakukan, diperoleh ARR sebesar 109%, dimana ARR >discount factor. Dapat disimpulkan dari perhitungan ARR maka investasi yang dilakukan oleh perusahaan layak untuk dijalankan. 2. Payback Period : Berdasarkan perhitungan yang dilakukan, diperoleh payback period sebesar 4 tahun 3 bulan 7 hari, dimana payback period < periode maksimum investasi. Dapat disimpulkan dari perhitungan payback period maka investasi yang dilakukan layak untuk dijalankan. 3. Net Present Value (NPV) : Berdasarkan perhitungan yang dilakukan, diperoleh NPV sebesar , dimana NPV > 0. Dapat disimpulkan dari perhitungan NPV maka investasi yang dilakukan layak untuk dijalankan. 4. B/C Ratio : Berdasarkan perhitungan yang dilakukan, diperoleh B/C Ratio sebesar 1,146, dimana B/C Ratio >1. Dapat disimpulkan dari perhitungan B/C Ratio maka investasi yang dilakukan layak untuk dijalankan. 5. IRR : Berdasarkan perhitungan yang dilakukan, diperoleh IRR sebesar 44,76% dimana IRR >cost of capital. Dapat disimpulkan dari perhitungan IRR maka investasi yang dilakukan layak untuk dijalankan Saran 1. Dalam melakukan investasi perlu adanya perhitungan besar keuntungan dan kerugian yang akan didapatkan oleh perusahaan setelah melakukan investasi. 2. Berdasarkan analisis kelayakan investasi dengan menggunakan metode capital budgeting maka penambahan armada baru layak untuk dilaksanakan dan perusahaan disarankan untuk segera melakukan penambahan armada baru pada tahun 2017 untuk meningkatkan tingkat pendapatan yang didapatkan. 165

10 DAFTAR PUSTAKA Ahmad, Kamaruddin Dasar-dasar Manajemen Investasi dan Portfolio. Jakarta: Sinar Grafika. Baridwan Zaki Intermediate Accounting : Edisi Kedelapan. BPFE Yogyakarta Fahmi, Irham Manajemen Investasi. Jakarta Selatan: Salemba Empat. Halim, abdul Manajemen Keuangan. Bogor: Ghalia Indonesia. Husnan, Suad dan Suwarsono Muhammmad Studi Kelayakan Proyek. Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan. Ichsan. Moch, Kusnadi, dan M.Syaifi Studi Kelayakan Proyek Bisnis. Malang: Universitas Brawijaya. Keown J.Arthur, David F.scott Jr, John D. Martin, dan J.William Petty Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Jakarta: Salemba Empat. Jumingan Studi Kelayakan Bisnis teori & pembuatan proposal kelayakan. Jakarta: Bumi aksara. Sitanggang, J.P Manajemen Keuangan Perusahaan Lanjutan dilengkapi soal dan penyelesaiannya. Edisi pertama. Jakarta: Mitra Wacana Media. Stice, K. Earl, dan James D. Stice, K. Fred Skousen Akuntasi Intermediate. Edisi lima belas. Jakarta: Salemba empat. Subagyo, Ahmad Study Kelayakan Teori dan Aplikasi. Jakarta:PT Elex Media Komputindo. Sucipto A Studi Kelayakan Bisnis. Malang:UIN Maliki Press. Sudana, I made Manajemen Keuangan Perusahaan Teori & Praktik. Jakarta: Erlangga. Syamsuddin, Lukman Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Utari, Dewi dan Ari Purwanti, Darsono Prawironegoro Manajemen Keuangan. Jakarta: Mitra Wacana Media. Wild, J. John dan K. R. Subrayaman, Robert F. Halsey Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Salemba Empat. Internet: Pariwisata Indonesia di 2015 Tumbuh Melebihi Pariwisata Dunia, diakses pada tanggal 29 November 2016 darihttp:// /pariwisata-indonesia-di tumbuh-melebihi-pariwisata-dunia. 166

ANALISIS CAPITAL BUDGETING SEBAGAI SALAH SATU ALAT UNTUK MENGUKUR KELAYAKAN INVESTASI (Studi Pada PT. Wahana Makmur Bersama Gresik)

ANALISIS CAPITAL BUDGETING SEBAGAI SALAH SATU ALAT UNTUK MENGUKUR KELAYAKAN INVESTASI (Studi Pada PT. Wahana Makmur Bersama Gresik) ANALISIS CAPITAL BUDGETING SEBAGAI SALAH SATU ALAT UNTUK MENGUKUR KELAYAKAN INVESTASI (Studi Pada PT. Wahana Makmur Bersama Gresik) Anandhayu Mahatma Ratri Moch. Dzulkirom Achmad Husaini Fakultas Ilmu

Lebih terperinci

EVALUASI KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP DENGAN TEKNIK CAPITAL BUDGETING (Studi Kasus Pada Po. Pion Transport Malang)

EVALUASI KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP DENGAN TEKNIK CAPITAL BUDGETING (Studi Kasus Pada Po. Pion Transport Malang) EVALUASI KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP DENGAN TEKNIK CAPITAL BUDGETING (Studi Kasus Pada Po. Pion Transport Malang) Arief Budiman Nengah Sudjana Raden Rustam Hidayat Fakultas Ilmu Administrasi Universitas

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP ( Studi Pada PT Pion Berkah Sejahtera )

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP ( Studi Pada PT Pion Berkah Sejahtera ) ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP ( Studi Pada PT Pion Berkah Sejahtera ) Ahmad Fakhruddin Busthomy Muhammad Saifi Zahroh ZA. Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang Email : fakhruddinmedjaya@gmail.com

Lebih terperinci

ANALISIS CAPITAL BUDGETING UNTUK MENILAI KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP (Studi Pada CV. Alfa 99 Malang)

ANALISIS CAPITAL BUDGETING UNTUK MENILAI KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP (Studi Pada CV. Alfa 99 Malang) ANALISIS CAPITAL BUDGETING UNTUK MENILAI KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP (Studi Pada CV. Alfa 99 Malang) Erika Kuncahyani Achmad Husaini Maria Goretti Wi Endang Fakuktas Ilmu Administrasi Universitas

Lebih terperinci

ANALISIS CAPITAL BUDGETING SEBAGAI PENILAIAN EKSPANSI USAHA (Studi Kasus pada PT. Wijaya Karya Beton, Tbk)

ANALISIS CAPITAL BUDGETING SEBAGAI PENILAIAN EKSPANSI USAHA (Studi Kasus pada PT. Wijaya Karya Beton, Tbk) ANALISIS CAPITAL BUDGETING SEBAGAI PENILAIAN EKSPANSI USAHA (Studi Kasus pada PT. Wijaya Karya Beton, Tbk) Aditya Satriawan Topowijono Achmad Husaini Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Lebih terperinci

ANALISIS CAPITAL BUDGETING UNTUK MENILAI KELAYAKAN INVESTASI DALAM AKTIVA TETAP BERUPA KENDARAAN PADA PT.PUTRA GUNA JAYA MULIA SURABAYA

ANALISIS CAPITAL BUDGETING UNTUK MENILAI KELAYAKAN INVESTASI DALAM AKTIVA TETAP BERUPA KENDARAAN PADA PT.PUTRA GUNA JAYA MULIA SURABAYA ANALISIS CAPITAL BUDGETING UNTUK MENILAI KELAYAKAN INVESTASI DALAM AKTIVA TETAP BERUPA KENDARAAN PADA PT.PUTRA GUNA JAYA MULIA SURABAYA Nur Halima, Masyhad, Widya Susanti Program Studi Akuntansi Fakultas

Lebih terperinci

Silvia Maysaroh Moch. Dzulkirom AR Devi Farah Azizah Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ABSTRAK

Silvia Maysaroh Moch. Dzulkirom AR Devi Farah Azizah Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ABSTRAK PENERAPAN TEKNIK CAPITAL BUDGETING UNTUK MENILAI KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP (Studi Kasus pada PT. Pabrik Es Wira Jatim Unit Pabrik Es Kasri Pandaan) Silvia Maysaroh Moch. Dzulkirom AR Devi Farah

Lebih terperinci

Zazid Bustomi Raden Rustam Hidayat Sri Sulasmiyati Fakultas lmui Administrasi Universitasi Brawijaya Malang ABSTRACT ABSTRAK

Zazid Bustomi Raden Rustam Hidayat Sri Sulasmiyati Fakultas lmui Administrasi Universitasi Brawijaya Malang ABSTRACT ABSTRAK ANALISIS CAPITAL BUDGETING UNTUK MENILAI KELAYAKAN RENCANA INVESTASI AKTIVA TETAP (Studi Kasus Pada PT. Citra Perdana Kendedes Malang Periode 2012-2014) Zazid Bustomi Raden Rustam Hidayat Sri Sulasmiyati

Lebih terperinci

VIII. ANALISIS FINANSIAL

VIII. ANALISIS FINANSIAL VIII. ANALISIS FINANSIAL Analisis aspek finansial bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan.

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI ATAS RENCANA PENAMBAHAN AKTIVA TETAP DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK CAPITAL BUDGETING

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI ATAS RENCANA PENAMBAHAN AKTIVA TETAP DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK CAPITAL BUDGETING ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI ATAS RENCANA PENAMBAHAN AKTIVA TETAP DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK CAPITAL BUDGETING (Studi pada Perusahaan Indah Cemerlang Singosari-Malang) Fitri Aprilia Kurniawati Darminto

Lebih terperinci

ANALISIS CAPITAL BUDGETING SEBAGAI DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI AKTIVA TETAP (Studi Kasus Pada PT. Blue Sky Travel Surabaya)

ANALISIS CAPITAL BUDGETING SEBAGAI DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI AKTIVA TETAP (Studi Kasus Pada PT. Blue Sky Travel Surabaya) ANALISIS CAPITAL BUDGETING SEBAGAI DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI AKTIVA TETAP (Studi Kasus Pada PT. Blue Sky Travel Surabaya) Emmelia Doloksaribu Moch. Dzulkirom AR. Sri Mangesti Rahayu Fakultas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Studi Kelayakan Bisnis 2.1.1 Pengertian Studi Kelayakan Bisnis Kata bisnis berasal dari bahasa Inggris busy yang artinya sibuk, sedangkan business artinya kesibukan. Bisnis dalam

Lebih terperinci

PENILAIAN INVESTASI. Bentuk investasi dibedakan 1. Berdasarkan asset yang dimiliki 2. Berdasarkan lamanya waktu investasi

PENILAIAN INVESTASI. Bentuk investasi dibedakan 1. Berdasarkan asset yang dimiliki 2. Berdasarkan lamanya waktu investasi PENILAIAN INVESTASI I. Pengertian Investasi Investasi adalah penanaman (pengeluaran) modal (uang) waktu sekarang yang hasilnya baru diketahui diwaktu kemudian. Bentuk investasi dibedakan. Berdasarkan asset

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. KERANGKA TEORI 2.1.1. Pengertian Studi Kelayakan Bisnis Studi Kelayakan bisnis adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang kegiatan atau usaha atau bisnis

Lebih terperinci

VII. RENCANA KEUANGAN

VII. RENCANA KEUANGAN VII. RENCANA KEUANGAN Rencana keuangan bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan. Untuk melakukan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang. 42 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Dalam upaya mengembangkan usaha bisnisnya, manajemen PT Estika Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang. Langkah pertama

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT. Citra Jaya Putra Utama merupakan salah satu perusahaan jasa yang bergerak di bidang distribusi farmasi. Perusahaan saat ini ingin melakukan investasi modal dalam bentuk cabang baru di Surabaya

Lebih terperinci

KONSEP DAN METODE PENILAIAN INVESTASI

KONSEP DAN METODE PENILAIAN INVESTASI KONSEP DAN METODE PENILAIAN INVESTASI 4.1. KONSEP INVESTASI Penganggaran modal adalah merupakan keputusan investasi jangka panjang, yang pada umumnya menyangkut pengeluaran yang besar yang akan memberikan

Lebih terperinci

Bab 5 Penganggaran Modal

Bab 5 Penganggaran Modal M a n a j e m e n K e u a n g a n 90 Bab 5 Penganggaran Modal Mahasiswa diharapkan dapat memahami dan menjelaskan mengenai teori dan perhitungan dalam investasi penganggaran modal dalam penentuan keputusan

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Capital budgeting, investment machine, and the feasibility of the investment. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: Capital budgeting, investment machine, and the feasibility of the investment. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT The initial goal of the company is to maintain the continuity of the business in order to survive in the global competition. This study aimed to assess the feasibility of using the investment

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena memerlukan dana dalam jumlah yang besar dan tertanam dalam jangka waktu

BAB I PENDAHULUAN. karena memerlukan dana dalam jumlah yang besar dan tertanam dalam jangka waktu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam suatu perusahaan, selalu terdapat aktiva tetap untuk menjalankan operasinya. Aktiva tetap mempunyai kedudukan yang penting dalam perusahaan karena memerlukan

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si

ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si PENDAHULUAN Keputusan investasi yang dilakukan perusahaan sangat penting artinya bagi kelangsungan hidup perusahaan,

Lebih terperinci

Minggu-15. Budget Modal (capital budgetting) Penganggaran Perusahaan. By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM

Minggu-15. Budget Modal (capital budgetting) Penganggaran Perusahaan. By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM Penganggaran Perusahaan Minggu-15 Budget Modal (capital budgetting) By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM Further Information : Mobile : 08122035131 Email: ailili1955@gmail.com 1 Pokok Bahasan Pengertian Penganggaran

Lebih terperinci

Manajemen Investasi. Febriyanto, SE, MM. LOGO

Manajemen Investasi. Febriyanto, SE, MM.  LOGO Manajemen Investasi Febriyanto, SE, MM. www.febriyanto79.wordpress.com LOGO 2 Manajemen Investasi Aspek Keuangan Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan.

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut:

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut: BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan permasalahan serta maksud dan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut: 1. Estimasi incremental

Lebih terperinci

KEPUTUSAN INVESTASI DAN PENGANGGARAN MODAL

KEPUTUSAN INVESTASI DAN PENGANGGARAN MODAL KEPUTUSAN INVESTASI DAN PENGANGGARAN MODAL Ari Darmawan, Dr. S.AB, M.AB Email: aridarmawan_fia@ub.ac.id A. PENDAHULUAN B. METODE PENILAIAN INVESTASI - Accounting Rate of Return - Payback Period - Net Present

Lebih terperinci

PENGGUNAAN TEKNIK CAPITAL BUDGETING SEBAGAI ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP (Studi Pada PT Sumar Jati Luhur Nganjuk)

PENGGUNAAN TEKNIK CAPITAL BUDGETING SEBAGAI ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP (Studi Pada PT Sumar Jati Luhur Nganjuk) PENGGUNAAN TEKNIK CAPITAL BUDGETING SEBAGAI ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP (Studi Pada PT Sumar Jati Luhur Nganjuk) Devi Yeniasari Topowijono Sri Sulasmiyati Fakultas Ilmu Administrasi Universitas

Lebih terperinci

BAB II INVESTASI. Setiap perusahaan yang melakukan investasi aktiva tetap selalu

BAB II INVESTASI. Setiap perusahaan yang melakukan investasi aktiva tetap selalu BAB II INVESTASI II.1. Definisi Investasi Setiap perusahaan yang melakukan investasi aktiva tetap selalu mempunyai harapan bahwa perusahaan akan dapat memperoleh kembali dana yang ditanamkan dalam aktiva

Lebih terperinci

Aspek Keuangan. Dosen: ROSWATY,SE.M.Si

Aspek Keuangan. Dosen: ROSWATY,SE.M.Si Aspek Keuangan Dosen: ROSWATY,SE.M.Si PENGERTIAN ASPEK KEUANGAN Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan. Aspek keuangan memberikan gambaran yang

Lebih terperinci

12/23/2016. Studi Kelayakan Bisnis/ RZ / UNIRA

12/23/2016. Studi Kelayakan Bisnis/ RZ / UNIRA Studi Kelayakan Bisnis/ RZ / UNIRA Bagaimana kesiapan permodalan yang akan digunakan untuk menjalankan bisnis dan apakah bisnis yang akan dijalankan dapat memberikan tingkat pengembalian yang menguntungkan?

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI A. Metode Kelayakan Investasi Evaluasi terhadap kelayakan ekonomi proyek didasarkan pada 2 (dua) konsep analisa, yaitu analisa ekonomi dan analisa finansial. Analisa ekomoni bertujuan

Lebih terperinci

Aspek Keuangan. Studi Kelayakan (Feasibility Study) Sumber Dana. Alam Santosa

Aspek Keuangan. Studi Kelayakan (Feasibility Study) Sumber Dana. Alam Santosa Alam Santosa Aspek Keuangan Studi Kelayakan (Feasibility Study) Analisis Aspek Keuangan Menentukan sumber dana Menghitung kebutuhan dana untuk aktiva tetap dan modal kerja Aliran Kas Penilaian Investasi

Lebih terperinci

ANALISA KELAYAKAN BISNIS PT. SUCOFINDO UNIT PELAYANAN DONDANG. Sahdiannor, LCA. Robin Jonathan, Suyatin ABSTRACT

ANALISA KELAYAKAN BISNIS PT. SUCOFINDO UNIT PELAYANAN DONDANG. Sahdiannor, LCA. Robin Jonathan, Suyatin ABSTRACT ANALISA KELAYAKAN BISNIS PT. SUCOFINDO UNIT PELAYANAN DONDANG Sahdiannor, LCA. Robin Jonathan, Suyatin Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda, Indonesia. ABSTRACT SAHDIANNOR,

Lebih terperinci

Bab 7 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 2)

Bab 7 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 2) M a n a j e m e n K e u a n g a n 103 Bab 7 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 2) Mahasiswa diharapkan dapat memahami, menghitung, dan menjelaskan mengenai penggunaan teknik penganggaran modal yaitu Accounting

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN USAHA DALAM RANGKA RENCANA PENGEMBANGAN USAHA (Studi Kasus Pada PO. Zena Pariwisata Malang)

ANALISIS KELAYAKAN USAHA DALAM RANGKA RENCANA PENGEMBANGAN USAHA (Studi Kasus Pada PO. Zena Pariwisata Malang) ANALISIS KELAYAKAN USAHA DALAM RANGKA RENCANA PENGEMBANGAN USAHA (Studi Kasus Pada PO. Zena Pariwisata Malang) Ashfa Durri Muhammad Saifi Devi Farah Azizah Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian oleh Dwi Susianto pada tahun 2012 dengan judul Travel AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian

Lebih terperinci

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta XII. Penganggaran Modal (Capita l Budgeting) i 1. Pengantar Investasi aktiva tetap merupakan salah satu investasi yang mendapat perhatian karena jangka waktu pengembalian biasanya lebih dari satu tahun,

Lebih terperinci

BAB V KEPUTUSAN INVESTASI

BAB V KEPUTUSAN INVESTASI BAB V KEPUTUSAN INVESTASI A. Tujuan Kompetensi Khusus Setelah mengikuti perkuliahan, diharapkan mahasiswa mampu: Memahami Pentingnya Keputusan Investasi Mampu Menghitung Cash Flow Proyek Investasi Memahami

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP UNTUK MELAKUKAN EKSPANSI EKSPOR BAGI UMKM

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP UNTUK MELAKUKAN EKSPANSI EKSPOR BAGI UMKM ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP UNTUK MELAKUKAN EKSPANSI EKSPOR BAGI UMKM Herbowo Sulaiman Muhammad Saifi Devi Farah Azizah Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

VIII. ANALISIS FINANSIAL

VIII. ANALISIS FINANSIAL VIII. ANALISIS FINANSIAL Analisis finansial bertujuan untuk menghitung jumlah dana yang diperlukan dalam perencanaan suatu industri melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB II TINJAUAN TEORI BAB II TINJAUAN TEORI A. Landasan Penelitian Terdahulu Hellen Mayora Violetha (2014) Mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang melakukan penelitian dengan judul Evaluasi Kelayakan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Jenis/Desain Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif dan tipe data yang digunakan adalah data kualitatif dan kuantitatif. Sehingga penelitian ini bersifat deskriptif

Lebih terperinci

PENGANGGARAN MODAL (CAPITAL BUDGETING)

PENGANGGARAN MODAL (CAPITAL BUDGETING) Modul ke: PENGANGGARAN MODAL (CAPITAL BUDGETING) Fakultas FEB MEILIYAH ARIANI, SE., M.Ak Program Studi Akuntansi http://www.mercubuana.ac.id Penganggaran Modal ( Capital Budgeting) Istilah penganggaran

Lebih terperinci

ANALISIS CAPITAL BUDGETING

ANALISIS CAPITAL BUDGETING ANALISIS CAPITAL BUDGETING SEBAGAI SALAH SATU METODE UNTUK MENILAI KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP MESIN DAN KENDARAAN ( Studi Kasus pada Perusahaan Malang Indah ) Dwi Adi Cahyosatrio Moch. Dzulkirom

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sukirno (2003), investasi adalah pengeluaran atau penanaman modal bagi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sukirno (2003), investasi adalah pengeluaran atau penanaman modal bagi BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Investasi Sukirno (2003), investasi adalah pengeluaran atau penanaman modal bagi perusahaan untuk membeli barang modal dan perlengkapan produksi untuk menambah

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah penulis lakukan pada Warnet Pelangi, maka penulis menyimpulkan bahwa: 1. Warnet Pelangi belum menerapkan

Lebih terperinci

ASPEK KEUANGAN. Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M.

ASPEK KEUANGAN. Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M. ASPEK KEUANGAN Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M. PENDAHULUAN Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan. Aspek keuangan memberikan gambaran

Lebih terperinci

Penganggaran Modal 1 BAB 10 PENGANGGARAN MODAL

Penganggaran Modal 1 BAB 10 PENGANGGARAN MODAL Penganggaran Modal 1 BAB 10 PENGANGGARAN MODAL Penganggaran Modal 2 KERANGKA STRATEGIK KEPUTUSAN PENGANGGARAN MODAL Keputusan penganggaran modal harus dihubungkan dengan perencanaan strategi perusahaan

Lebih terperinci

Bab 6 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 1)

Bab 6 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 1) M a n a j e m e n K e u a n g a n 96 Bab 6 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 1) Mahasiswa diharapkan dapat memahami, menghitung, dan menjelaskan mengenai penggunaan teknik penganggaran modal yaitu Payback

Lebih terperinci

IV METODOLOGI PENELITIAN

IV METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di sebuah lokasi yang berada Desa Kanreapia Kecamatan Tombolo Pao, Kabupaten Gowa, Propinsi Sulawesi Selatan. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

ANALISIS ASPEK KEUANGAN DALAM MANAJEMEN PROYEK *)

ANALISIS ASPEK KEUANGAN DALAM MANAJEMEN PROYEK *) ANALISIS ASPEK KEUANGAN DALAM MANAJEMEN PROYEK *) A. Dasar Dasar Proyek 1. Batasan Proyek Clive Gray mendifinisikan proyek sebagai kegiatan-kegiatan yang dapat direncanakan dan dilaksanakan dalam satu

Lebih terperinci

MAKALAH STUDI KELAYAKAN BISNIS PENILAIAN INVESTASI DAN RESIKO INVESTASI

MAKALAH STUDI KELAYAKAN BISNIS PENILAIAN INVESTASI DAN RESIKO INVESTASI MAKALAH STUDI KELAYAKAN BISNIS PENILAIAN INVESTASI DAN RESIKO INVESTASI Disusun Oleh: Paulina Sari 201210170311004 Aulia Pratiwi 201210170311033 Satria Sukanda 201210170311041 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: net present value, penganggaran modal, pengambilan keputusan. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: net present value, penganggaran modal, pengambilan keputusan. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dalam penyusunan skripsi ini, penulis melakukan penelitian pada PT. X yang merupakan perusahaan yang bergerak dibidang industri textile dengan produk utamanya kain polyester. Seperti perusahaan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Usaha warnet sebetulnya tidak terlalu sulit untuk didirikan dan dikelola. Cukup membeli beberapa buah komputer kemudian menginstalnya dengan software,

Lebih terperinci

1. Studi Kelayakan Proyek. 2. Capital Budgeting. 3. Analisis Biaya-Volume-Laba

1. Studi Kelayakan Proyek. 2. Capital Budgeting. 3. Analisis Biaya-Volume-Laba 1. Studi Kelayakan Proyek 2. Capital Budgeting 3. Analisis Biaya-Volume-Laba Pengertian: serangkaian penelitian utk mengevaluasi dapat tidaknya suatu proyek dilaksanakan dg berhasil Tujuan: utk menghindari

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Penentuan Narasumber

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Penentuan Narasumber IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di peternakan milik Bapak Sarno yang bertempat di Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa barat. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1.Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Menurut Husnan dan Suwarsono (2000), proyek pada dasarnya merupakan kegiatan yang menyangkut pengeluaran modal (capital

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Maju Bersama, Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS PENGGUNAAN CAPITAL BUDGETING DALAM MEMBUAT KEPUTUSAN INVESTASI AKTIVA TETAP (Studi Pada PT Zena Pariwisata Nusantara)

ANALISIS PENGGUNAAN CAPITAL BUDGETING DALAM MEMBUAT KEPUTUSAN INVESTASI AKTIVA TETAP (Studi Pada PT Zena Pariwisata Nusantara) ANALISIS PENGGUNAAN CAPITAL BUDGETING DALAM MEMBUAT KEPUTUSAN INVESTASI AKTIVA TETAP (Studi Pada PT Zena Pariwisata Nusantara) Rizqi Arfian Dewantoro Raden Rustam Hidayat Sri Sulasmiyati Fakultas Ilmu

Lebih terperinci

Rebecca Fortunella H. Siti Ragil Handayani Devi Farah Azizah Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Rebecca Fortunella H. Siti Ragil Handayani Devi Farah Azizah Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ANALISIS CAPITAL BUDGETING SEBAGAI ALAT UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI ASSET TETAP (Studi pada PT.Pandawa Sakti Lintas Nusa Jasa Tour dan Travel Malang) Rebecca Fortunella H. Siti Ragil Handayani

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: capital budgeting, fixed asset investment. vii

ABSTRACT. Keywords: capital budgeting, fixed asset investment. vii ABSTRACT This study describes the application of Capital Budgeting analysis to determine and assess the feasibility of fixed asset investment plan that will be carried CV. Qolbu Tamajaya form of additional

Lebih terperinci

ANALISIS INVESTASI BUDI SULISTYO

ANALISIS INVESTASI BUDI SULISTYO ANALISIS INVESTASI BUDI SULISTYO ASPEK INVESTASI UU & PERATURAN BIDANG USAHA STRATEGI BISNIS KEBIJAKAN PASAR LINGKUNGAN INVESTASI KEUANGAN TEKNIK & OPERASI ALASAN INVESTASI EKONOMIS Penambahan Kapasitas

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian dilakukan di Kampung Budaya Sindangbarang, Desa Pasir Eurih, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara purposive

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN 1

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN 1 ABSTRAK Seorang investor pemilik PT X menilai permintaan dan pangsa pasar di kota Bandung terlihat masih menjanjikan untuk bisnis Depot air Minum isi ulang AMIRA. Tetapi sebelum investor menanamkan modalnya

Lebih terperinci

Pertemuan 12 Investasi dan Penganggaran Modal

Pertemuan 12 Investasi dan Penganggaran Modal Pertemuan 12 Investasi dan Penganggaran Modal Disarikan Gitman dan Sumber lain yang relevan Pendahuluan Investasi merupakan penanaman kembali dana yang dimiliki oleh perusahaan ke dalam suatu aset dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan di dunia bisnis di zaman globalisasi ini kian hari semakin ketat.

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan di dunia bisnis di zaman globalisasi ini kian hari semakin ketat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian Persaingan di dunia bisnis di zaman globalisasi ini kian hari semakin ketat. Untuk mempertahankan eksistensinya, suatu perusahaan harus mampu bersaing dengan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data VI METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian dilakukan di Wisata Agro Tambi, Desa Tambi, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Provinsi Jawa Tengah. Pemilihan lokasi dilakukan secara purposive

Lebih terperinci

ANALISIS ALTERNATIF PENDANAAN LEASING

ANALISIS ALTERNATIF PENDANAAN LEASING ANALISIS ALTERNATIF PENDANAAN LEASING ATAU HUTANG JANGKA PANJANG DALAM PENGADAAN AKTIVA TETAP PERUSAHAAN (STUDI PADA PT. CITRA PERDANA KENDEDES MALANG) Ika Fauzia Topowijono Zahroh Z.A Fakultas Ilmu Administrasi

Lebih terperinci

MATERI 7 ASPEK EKONOMI FINANSIAL

MATERI 7 ASPEK EKONOMI FINANSIAL MATERI 7 ASPEK EKONOMI FINANSIAL Analisis kelayakan finansial adalah alat yang digunakan untuk mengkaji kemungkinan keuntungan yang diperoleh dari suatu penanaman modal. Tujuan dilakukan analisis kelayakan

Lebih terperinci

METODE ACCOUNTING RATE OF RETURN (ARR)

METODE ACCOUNTING RATE OF RETURN (ARR) METODE ACCOUNTING RATE OF RETURN (ARR) ARR dapat dihitung dengan dua cara : 1. ARR atas dasar Initial Invesment NI ARR = ----------- x 100 % Io dimana : NI = Net Income (keuntungan netto rata-rata tahunan)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat mempertahankan dan mengembangkan usahanya. Dalam persaingan

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat mempertahankan dan mengembangkan usahanya. Dalam persaingan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini, persaingan yang terjadi di dalam dunia usaha begitu ketat, sehingga setiap perusahaan dituntut untuk dapat mengambil tindakan yang tepat agar

Lebih terperinci

ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PENGEMBANGAN USAHA PADA TOKO ADAM JAYA

ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PENGEMBANGAN USAHA PADA TOKO ADAM JAYA ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PENGEMBANGAN USAHA PADA TOKO ADAM JAYA Disusun Oleh : Sri Waluyo, S.Ag., MM Dassaad, SE., MM UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA 2013 ABSTRAK Penelitian ini dimaksudkan untuk

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Marantha. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return.

ABSTRAK. Universitas Kristen Marantha. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return. ABSTRAK Dalam memasuki era globalisasi, Indonesia dituntut untuk mempersiapkan dirinya agar dapat bersaing khususnya dalam bidang ekonomi. Perekonomian Indonesia sekarang dapat dikatakan sudah mulai meningkat

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xii

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xii ABSTRAK Penelitian ini membahas mengenai perusahaan yang bergerak di bidang makloon konveksi. Karena kapasitas produksi yang tidak mencukupi, maka perusahaan bermaksud untuk melakukan ekspansi berupa penambahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terus bertahan dalam persaingan dunia usaha adalah harapan semua

BAB I PENDAHULUAN. terus bertahan dalam persaingan dunia usaha adalah harapan semua 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menengguk laba maksimum agar dapat berjalan dan berkembang, serta terus bertahan dalam persaingan dunia usaha adalah harapan semua perusahaan. Karena itu

Lebih terperinci

BAB IX Analisis Keputusan Investasi Modal

BAB IX Analisis Keputusan Investasi Modal BAB IX Analisis Keputusan Investasi Modal A. Tujuan Instruksional : 1. Umum : Mahasiswa bisa menganalisis untuk keputusan investasi modal 2. Khusus : Mahasiswa memahami dan dapat melakukan analisis keputusan

Lebih terperinci

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI 6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI 6.1 Pendahuluan Industri surimi merupakan suatu industri pengolahan yang memiliki peluang besar untuk dibangun dan dikembangkan. Hal ini didukung oleh adanya

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang dipergunakan adalah metode deskriptif. Penelitian deskriptif ini merupakan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel

Lebih terperinci

pendekatan rasional, yang pembuktiannya mudah dilakukan, sedangkan pertimbangan kualitatif

pendekatan rasional, yang pembuktiannya mudah dilakukan, sedangkan pertimbangan kualitatif A. PENDAHULUAN Terlaksananya suatu proyek investasi, seringkali tergantung kepada pertimbangan manajemen yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif. Pertimbangan kuantitatif lebih bersifat kepada pendekatan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoretis Kerangka pemikiran teoretis merupakan suatu penalaran peneliti yang didasarkan pada pengetahuan, teori, dalil, dan proposisi untuk menjawab suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan didirikan untuk mencapai suatu tujuan. Tujuan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan didirikan untuk mencapai suatu tujuan. Tujuan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan didirikan untuk mencapai suatu tujuan. Tujuan yang ingin dicapai oleh berbagai perusahaan umumnya dapat dikatakan sama atau hampir sama, hanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini persaingan di dunia usaha semakin ketat. Apabila perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini persaingan di dunia usaha semakin ketat. Apabila perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada saat ini persaingan di dunia usaha semakin ketat. Apabila perusahaan tidak dapat bersaing, maka perusahaan tersebut dapat kalah dalam persaingan dan

Lebih terperinci

ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA USAHA JASA FOTOKOPI DAULAY JAYA

ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA USAHA JASA FOTOKOPI DAULAY JAYA ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA USAHA JASA FOTOKOPI DAULAY JAYA Nama : Rani Eva Dewi NPM : 16212024 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Nenik Diah Hartanti, SE.,MM Latar Belakang

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 16 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Usaha pengembangan kerupuk Ichtiar merupakan suatu usaha yang didirikan dengan tujuan untuk memanfaatkan peluang yang ada. Melihat dari adanya peluang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pada akhirnya setelah penulis melakukan penelitian langsung ke perusahaan serta melakukan perhitungan untuk masing-masing rumus dan mencari serta mengumpulkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan dengan meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai sektor industri baik dalam industri yang

Lebih terperinci

dimana jangka waktu kembalinya dana tersebut melebihi waktu satu tahun. Batas waktu satu

dimana jangka waktu kembalinya dana tersebut melebihi waktu satu tahun. Batas waktu satu A. Pengertian Capital Budgeting Definisi Capital Budgeting menurut Bambang Riyanto (hal 121, thn 1995) adalah keseluruhan proses perencanaan dan pengambilan keputusan mengenai pengeluaran dana dimana jangka

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN. melakukan penghitungan net present value serta payback period. Proyeksi keuangan ini dibuat. Tabel 6.

BAB VI ASPEK KEUANGAN. melakukan penghitungan net present value serta payback period. Proyeksi keuangan ini dibuat. Tabel 6. 76 BAB VI ASPEK KEUANGAN 6.1 Penjelasan Umum Bagian ini menjelaskan mengenai kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba-rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi yang

Lebih terperinci

Oleh : Ani Hidayati. Penggunaan Informasi Akuntansi Diferensial Dalam Pengambilan Keputusan Investasi

Oleh : Ani Hidayati. Penggunaan Informasi Akuntansi Diferensial Dalam Pengambilan Keputusan Investasi Oleh : Ani Hidayati Penggunaan Informasi Akuntansi Diferensial Dalam Pengambilan Keputusan Investasi Keputusan Investasi (capital investment decisions) Berkaitan dengan proses perencanaan, penentuan tujuan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dalam rencana melakukan investasi usaha baru, investor toko Salim Jaya perlu melakukan peninjauan terlebih dahulu dengan memperhitungkan dan menganalisis rencana investasinya. Hasil peninjauan

Lebih terperinci

Analisis Penerapan Teknik Capital Budgeting Untuk Menilai Kelayakan Investasi Aktiva Tetap: Studi pada PT Nusantara Inti Corpora, Tbk.

Analisis Penerapan Teknik Capital Budgeting Untuk Menilai Kelayakan Investasi Aktiva Tetap: Studi pada PT Nusantara Inti Corpora, Tbk. ABSTRACT Analysis The Application of Capital Budgeting Techniques to Assess The Feasibility of Fixed Assets Investment: Study on PT Nusantara Inti Corpora, Tbk. The main objective of the company is to

Lebih terperinci

Investasi dalam aktiva tetap

Investasi dalam aktiva tetap Investasi dalam aktiva tetap Investasi dalam aktiva tetap Secara konsep Investasi dalam aktiva tetap tidak ada perbedaan dengan Investasi dalam aktiva lancar Perbedaannya terletak pada waktu dan cara perputaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dewasa ini ditandai dengan semakin. meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai bidang usaha, hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dewasa ini ditandai dengan semakin. meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai bidang usaha, hal ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha dewasa ini ditandai dengan semakin meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai bidang usaha, hal ini menyebabkan banyak perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada penerbit dan percetakan buku TK, CV. Pakar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada penerbit dan percetakan buku TK, CV. Pakar BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada penerbit dan percetakan buku TK, CV. Pakar 99 yang berlokasi di Jln. Dr. Wahidin Sudirohusodo No. 82 Sengon - Jombang

Lebih terperinci

Aspek Finansial & Pendanaan Proyek

Aspek Finansial & Pendanaan Proyek LOGO LOGO Aspek Finansial & Pendanaan Proyek Pendahuluan Aspek finansial pada umumnya merupakan aspek yang paling akhir disusun dalam sebuah penyusunan studi kelayakan bisnis. Hal ini karena kajian dalam

Lebih terperinci

INVESTASI DALAM AKTIVA TETAP

INVESTASI DALAM AKTIVA TETAP INVESTASI DALAM AKTIVA TETAP MAKALAH Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Tugas pada Mata Kuliah Manajemen Keuangan 1 + Asistensi Dosen Pengampu : M. Aris Safi i, M.E.I Disusun oleh: 1. Risva Aggraeni (2013115088)

Lebih terperinci

Handout Manajemen Keuangan

Handout Manajemen Keuangan Handout Manajemen Keuangan CAPITAL BUDGETING TECHIQUES 1 PENDAHULUAN Setelah penentuan informasi arus kas relevan yang dibutuhkan dalam membuat keputusan penganggaran modal dilakukan, langkah selanjutnya

Lebih terperinci

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Penetapan kriteria optimasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Penetapan kriteria optimasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Penetapan kriteria optimasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan pengembangan bisnis PT. Dagang Jaya dalam pendistribusian dikatakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik. dari segi materi maupun waktu. Maka dari itu, dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik. dari segi materi maupun waktu. Maka dari itu, dengan adanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri pertambangan membutuhkan suatu perencanaan yang baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik dari segi materi maupun waktu. Maka dari

Lebih terperinci

Studi Kasus. Buku Aplikasi Excel dalam Aspek Finasial Studi

Studi Kasus. Buku Aplikasi Excel dalam Aspek Finasial Studi Studi Kasus Buku Aplikasi Excel dalam Aspek Finasial Studi Kl Kelayakan, Johar Aifi Arifin & Akhmad Fauzi Studi Kasus: Penilaian Kelayakan Investasi di bidang usaha transportasi Berdasarkan data data yang

Lebih terperinci