Banyuwangi, Maret 2018 BUPATI BANYUWANGI. H. ABDULLAH AZWAR ANAS, M.Si.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Banyuwangi, Maret 2018 BUPATI BANYUWANGI. H. ABDULLAH AZWAR ANAS, M.Si."

Transkripsi

1

2 Dengan memanjatkan rasa syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-nya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Kabupaten Banyuwangi Tahun 2017 dapat diselesaikan, sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Penyusunan Laporan Kinerja berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Secara substantif merupakan sarana pelaporan kinerja dalam rangka mengimplementasikan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang menginformasikan penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan kebijakan, serta pencapaian sasaran dalam mewujudkan tujuan, misi dan visi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. Selain itu, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Kabupaten Banyuwangi Tahun 2017 merupakan media pertanggungjawaban kinerja yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Banyuwangi Tahun , hal ini sebagai perwujudan penyelenggaraan pemerintahan yang transparan dan akuntabel serta menciptakan Good Governance dan Clean Government. Hasil pencapaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan Kabupaten Banyuwangi tidak terlepas dari kerjasama dan kerja keras semua pihak yaitu masyarakat, swasta dan aparat pemerintah daerah, baik dalam perumusan kebijakan, implementasi maupun pengawasannya. Akhir kata, semoga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Kabupaten Banyuwangi Tahun 2017 ini, bermanfaat dan dapat dijadikan parameter terhadap pencapaian kinerja pelaksanaan pembangunan tahun 2017 dan dijadikan sebagai bahan masukan untuk penyempurnaan dan meningkatkan kinerja dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat. Banyuwangi, Maret 2018 BUPATI BANYUWANGI H. ABDULLAH AZWAR ANAS, M.Si.

3 Dalam rangka penyelenggaraan tata pemerintahan daerah yang baik dan bersih (clean and good governance) pada pengelolaan administrasi publik dan pelaksanaan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, merupakan hal yang harus dilakukan di era reformasi. Reformasi Birokrasi merupakan perwujudan responsibilitas dan sensitifitas pemerintah terhadap tuntutan dan aspirasi masyarakat dalam mencapai tujuan dan cita-cita kehidupan berbangsa, bernegara dan bertanah air. Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi berupaya menyelenggarakan pemerintahan dengan berprinsip pada pemerintahan yang baik (Good Governance) dan berorientasi kepada hasil (Result Oriented Government) sesuai dengan kewenangannya dan manajemen pemerintahan yang diimplementasikan adalah akuntabilitas kinerja. Akuntabilitas kinerja memuat visi, misi, tujuan dan sasaran yang memiliki arah dan tolok ukur yang jelas atas rumusan perencanaan strategis organisasi, sehingga gambaran hasil yang ingin dicapai dalam bentuk sasaran tersebut dapat terukur, dapat diuji dan dapat diandalkan. Selanjutnya dengan berpedoman pada Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 7 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Banyuwangi Tahun dan Peraturan Bupati Banyuwangi Nomor 31 Tahun 2017 tentang Indikator Kinerja Utama Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bupati Banyuwangi Nomor 41 Tahun 2017, untuk mewujudkan Visi lima tahun kedepan telah ditetapkan 5 Misi, 9 Tujuan, 22 Sasaran Strategis dan 44 Indikator Kinerja Utama. Adapun pencapaian kinerja untuk masing-masing indikator sasaran untuk tahun kedua (tahun 2017) periode perencanaan adalah sebagai berikut : Misi I terdapat 3 tujuan, 8 sasaran dan 14 indikator kinerja : Capaian indikator sasaran, sebanyak 9 indikator sasaran atau % kategori baik sekali (lebih dari 100 %) dan 4 indikator sasaran atau % kategori baik (lebih dari 75 % sd. 100 %) serta 1 indikator sasaran atau 7.14 % kategori cukup (55 % sd. 75 %). Misi II terdapat 1 tujuan, 5 sasaran dan 9 indikator kinerja : Capaian indikator sasaran, sebanyak 4 indikator sasaran atau 44,44 % kategori baik sekali (lebih dari 100 %) dan 4 indikator sasaran atau 44,44 % kategori baik (lebih dari 75 % sd. 100 %) serta 1 indikator sasaran atau % kategori cukup (55 % sd. 75 %). ii

4 Misi III terdapat 3 tujuan, 3 sasaran dan 8 indikator kinerja : Capaian indikator sasaran, sebanyak 4 indikator sasaran atau 50 % kategori baik sekali (lebih dari 100 %) dan 4 indikator sasaran atau 50 % kategori baik (lebih dari 75 % sd. 100 %). Misi IV terdapat 1 tujuan, 3 sasaran dan 5 indikator kinerja : Capaian indikator sasaran, sebanyak 5 indikator sasaran atau 100 % kategori baik sekali (lebih dari 100 %). Misi V terdapat 1 tujuan, 3 sasaran dan 8 indikator kinerja : Capaian indikator sasaran, sebanyak 2 indikator sasaran atau 25 % kategori baik sekali (lebih dari 100 %) dan 6 indikator sasaran atau 75 % kategori baik (lebih dari 75 % sd. 100 %). Berkenaan dengan ketercapaian indikator sasaran terhadap target yang telah ditetapkan sebagaimana di atas, Hasil analisis pencapaian Pengukuran Kinerja terhadap 22 (dua puluh dua) Sasaran Strategis dan 44 (empat puluh empat) Indikator Kinerja Utama, diketahui bahwa 24 indikator sasaran atau 54,55 % bermakna Baik Sekali, 18 indikator sasaran atau 40,91 % bermakna Baik, dan 2 indikator sasaran atau 4,55 % bermakna Cukup. Rata-rata capaian kinerja pada tahun 2017 sebesar 117,86 %, mengalami peningkatan jika dibandingkan rata - rata capaian kinerja pada tahun 2016 sebesar 113,53 %, dan dikategorikan Baik Sekali. Jadi capaian kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi pada tahun 2017 bermakna Baik Sekali dan lebih meningkat dibandingkan capaian kinerja tahun 2016 yaitu mengalami peningkatan sebesar 4.33 %. iii

5 KATA PENGANTAR... IKHTISAR EKSEKUTIF... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... BAB I BAB II PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gambaran Umum Kabupaten Banyuwangi Pertumbuhan Ekonomi Kondisi Pemerintahan Jumlah Aparatur Sipil Negara PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 2.1. Rencana Strategis Tahun Visi Misi Tujuan dan Sasaran Strategi dan Arah Kebijakan Strategi Pembangunan Daerah Arah Kebijakan Indikator Kinerja Utama ( IKU ) Rencana Kinerja Tahunan ( RKT ) Perjanjian Kinerja BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 3.1. Capaian Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun Analisis Capaian Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun Akuntabilitas Keuangan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun BAB IV PENUTUP LAMPIRAN : 1. Pernyataan Telah Direviu Oleh Inspektorat Kabupaten Banyuwangi 2. Pengukuran Kinerja Pencapaian Sasaran RPJMD Kabupaten Banyuwangi Tahun Perjanjian Kinerja Tahun Rencana Kinerja Tahunan 2018 Pemerintah Kabupaten Banyuwangi 5. Matrik Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Banyuwangi Tahun SOP Penyusunan LKjIP Kabupaten Banyuwangi 7. Penghargaan Kabupaten Banyuwangi Tahun 2017 i ii iv v vii iv

6 Tabel 1.1. Tabel 1.2. Tabel 1.3. Tabel 1.4. Tabel 1.5. Tabel 1.6. Tabel 2.1. Tabel 2.2. Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Jumlah Kecamatan, Desa dan Kelurahan Kabupaten Banyuwangi Tahun 2017 Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur Kabupaten Banyuwangi Tahun 2017 Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian Kabupaten Banyuwangi Tahun 2017 Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan Kabupaten Banyuwangi Tahun 2017 Urusan Pemerintahan Kabupaten Banyuwangi Jumlah Aparatur Sipil Negara Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Berdasarkan Data SIMPEG Tahun 2017 Matrik Hubungan Antara Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Pembangunan Kabupaten Banyuwangi Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Pencapaian Indikator Sasaran Persentase Kategori Pencapaian Indikator Sasaran Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 1 Meningkatnya akses pelayanan bidang pendidikan Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 2 Meningkatnya kualitas layanan pendidikan Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 3 Meningkatnya akses pelayanan bidang kesehatan Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 4 Meningkatnya kualitas kesehatan Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 5 Tercukupinya ketersediaan pangan Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 6 Meningkatnya ketenteraman, ketertiban umum dan perlindungan masyarakat Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 7 Meningkatnya perlindungan sosial dan masyarakat Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 8 Meningkatnya kesadaran dan pemahaman masyarakat akan keragaman budaya Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 9 Menurunnya kesenjangan antar wilayah Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 10 Menurunnya tingkat pengangguran v

7 Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 11 Meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi sektor unggulan Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 12 Meningkatnya investasi PMA dan PMDN Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 13 Meningkatnya Pemanfaatan Potensi Pariwisata dan Kebudayaan Bagi Masyarakat Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 14 Meningkatkan infrastruktur ekonomi yang berkualitas Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 15 Meningkatnya infrastruktur sosial yang berkualitas Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 16 Meningkatnya Kualitas Lingkungan Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 17 Meningkatnya kapasitas pemberdayaan kelompok masyarakat Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 18 Terwujudnya pemberdayaan dan pembangunan yang Pengarustamaan Gender Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 19 Meningkatnya perlindungan terhadap perempuan dan anak Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 20 Meningkatnya akuntabilitas instansi pemerintah dan kualitas layanan publik Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 21 Meningkatnya Kinerja Laporan Keuangan dan Kinerja Birokrasi Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 22 Meningkatnya Penggunaan Sistem Informasi Daerah Tabel Realisasi Pendapatan Daerah Tahun Anggaran 2017 Per 31 Desember 2017 Tabel Realisasi Belanja Daerah Tahun Anggaran 2017 Per 31 Desember 2017 Tabel Realisasi Pembiayaan Daerah Tahun Anggaran 2017 Per 31 Desember 2017 vi

8 Gambar 1.1. Luas Kabupaten Banyuwangi Dibedakan Menurut Penggunaannya Gambar 1.2. Peta Administrasi Kabupaten Banyuwangi vii

9 Pelaksanaan Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaran Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, telah diterbitkan Instruksi Presiden Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang kemudian Instruksi Presiden diganti dengan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Dalam Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 pasal 3 dinyatakan bahwa Azas-azas Umum Penyelenggaraan Negara, meliputi : Azas Kepastian Hukum, Azas Tertib Penyelenggaraan Negara, Azas Kepentingan Umum, Azas Keterbukaan, Azas Proporsionalitas, Azas Profesionalitas, dan Azas Akuntabilitas. Azas akuntabilitas adalah setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggara negara harus dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, bahwa Bupati / Walikota menyusun Laporan Kinerja tahunan pemerintah kabupaten / kota dan menyampaikannya kepada Gubernur, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional / Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, dan Menteri Dalam Negeri paling lambat 3 (tiga) bulan setelah tahun anggaran berakhir. Dengan demikian, Laporan Kinerja yang disusun secara periodik setiap akhir tahun anggaran tersebut menjadi media pertanggungjawaban dan sebagai perwujudan kewajiban instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah diamanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka mencapai misi organisasi secara terukur dengan sasaran atau target kinerja yang telah ditetapkan. Selain itu juga berperan 1

10 sebagai alat kendali, alat penilai kinerja dan alat pendorong terwujudnya Good Governance atau dalam perspektif yang lebih luas berfungsi sebagai media pertanggungjawaban kepada publik Kondisi Geografis Kabupaten Banyuwangi secara geografis terletak di ujung timur Pulau Jawa dengan sebutan The Sunrise of Java. Wilayah daratannya terdiri atas dataran tinggi berupa pegunungan yang merupakan daerah penghasil produk perkebunan dan dataran rendah dengan berbagai potensi produk hasil pertanian serta daerah sekitar garis pantai yang membujur dari arah utara ke selatan yang merupakan daerah penghasil berbagai biota laut. Topografi wilayah daratan Kabupaten Banyuwangi bagian barat dan utara pada umumnya merupakan pegunungan dan bagian selatan sebagian besar merupakan dataran rendah. Tingkat kemiringan rata - rata pada wilayah bagian barat dan utara 40 0, dengan rata - rata curah hujan lebih tinggi bila dibanding dengan bagian wilayah lainnya. Daratan yang datar sebagaian besar mempunyai tingkat kemiringan kurang dari 15 0, dengan rata - rata curah hujan cukup memadai untuk ketersediaan budidaya pertanian. Kabupaten Banyuwangi merupakan kabupaten paling luas se-jawa Timur, dengan luas wilayah 5.782,50 km 2. Wilayah Kabupaten Banyuwangi sebagian besar masih merupakan daerah kawasan hutan, karena besaran wilayah yang termasuk kawasan hutan lebih banyak kalau dibandingkan kawasan - kawasan lainnya. Area kawasan hutan mencapai ,34 ha atau sekitar 31,72 persen; daerah persawahan sekitar ha atau 11,39 persen dan perkebunan dengan luas sekitar ,63 ha atau 14,21 persen; sedangkan yang dimanfaatkan sebagai daerah permukiman mencapai luas sekitar ,22 ha atau 22,04 persen. Sisanya telah dipergunakan oleh penduduk Kabupaten Banyuwangi dengan berbagai manfaat yang ada, seperti jalan, ladang dan lain - lainnya. Berdasarkan data statistik, potensi lahan pertanian di Kabupaten Banyuwangi berada dalam peringkat ketiga setelah Kabupaten Malang dan Kabupaten Jember. Tidaklah mengherankan kalau Kabupaten Banyuwangi menjadi salah satu lumbung pangan di Provinsi Jawa Timur. Disamping potensi dibidang pertanian, Kabupaten Banyuwangi merupakan daerah produksi 2

11 tanaman perkebunan dan kehutanan, serta memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai daerah penghasil ternak yang merupakan sumber pertumbuhan baru perekonomian rakyat. Dengan bentangan pantai yang cukup panjang, dalam perspektif ke depan, pengembangan sumberdaya kelautan dapat dilakukan dengan berbagai upaya intensifikasi dan diversifikasi pengelolaan kawasan pantai dan wilayah perairan laut. Gambar 1.1 Luas Kabupaten Banyuwangi Dibedakan Menurut Penggunaannya Hutan (31,72 %) Sawah (11,39 %) Lain-lain (17,53 %) Ladang (2,80 %) Perkebunan (14,21 %) Permukiman (22,04 %) Tambak (0,31 %) Sumber : Banyuwangi Dalam Angka 2017 Kabupaten Banyuwangi memiliki panjang garis pantai sekitar 175,8 km, serta jumlah pulau sebanyak 15 buah. Seluruh wilayah tersebut telah memberikan manfaat besar bagi kemajuan ekonomi penduduk Kabupaten Banyuwangi. Dataran rendah yang terbentang luas dari selatan hingga utara di mana di dalamnya terdapat banyak sungai yang selalu mengalir di sepanjang tahun. Di Kabupaten Banyuwangi tercatat 35 DAS, sehingga disamping dapat mengairi hamparan sawah yang sangat luas juga berpengaruh positif terhadap tingkat kesuburan tanah. 3

12 o, Berdasarkan garis batas koordinatnya, posisi Kabupaten Banyuwangi terletak antara 7 o, 46 Lintang Selatan dan 113 o, o, 38 Bujur Timur. Wilayah Kabupaten Banyuwangi mempunyai ketinggian antara meter di atas permukaan air laut. Secara administratif Kabupaten Banyuwangi mempunyai batas daerah sebagai berikut : a. Sebelah Utara : Kabupaten Situbondo dan Kabupaten Bondowoso. b. SebelahTimur : Selat Bali. c. Sebelah Selatan : Samudera Indonesia. d. Sebelah Barat : Kabupaten Jember dan Kabupaten Bondowoso. Gambar 1.2 Wilayah Administrasi Pemerintahan Kabupaten Banyuwangi terbagi atas 25 Kecamatan, 189 Desa dan 28 Kelurahan, dengan rincian sebagai berikut : 4

13 No. Kecamatan Tabel 1.1 Jumlah Kecamatan, Desa dan Kelurahan Kabupaten Banyuwangi Tahun 2017 Desa Jumlah Kelurahan 1. Banyuwangi Giri Glagah Kalipuro Tegaldlimo 9-6. Muncar Cluring 9-8. Gambiran 6-9. Tegalsari Glenmore Kalibaru Genteng Srono Rogojampi Pesanggaran Kabat Singojuruh Sempu Songgon Purwoharjo Licin Siliragung Bangorejo Wongsorejo Blimbingsari 10 - JUMLAH Sumber : Bagian Pemerintahan Desa Setda Kabupaten Banyuwangi 5

14 Kondisi Demografis Dalam pengambilan kebijakan pembangunan, kepadatan penduduk dalam suatu wilayah sangat penting diketahui dan salah satu bahan pertimbangan dalam merencanakan pembangunan wilayah tersebut. Semakin padat suatu wilayah maka semakin besar perhatian yang diperlukan dalam penyusunan kebijakan pembangunan. Jika dihubungkan dengan masalah-masalah sosial dan lingkungan hidup, maka semakin padat suatu wilayah, semakin besar kemungkinan terjadinya kerawanan sosial dan dampaknya terhadap lingkungan sekitarnya. Jumlah penduduk Kabupaten Banyuwangi pada tahun 2017 mencapai jiwa. Tingkat Kepadatan Penduduk rata rata 0,341 jiwa / km² dari luas wilayah sebesar 5.782,50 km². Tabel 1.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur Kabupaten Banyuwangi Tahun 2017 No Kelompok Umur / Tahun Jumlah Prosentase > JUMLAH Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Banyuwangi 6

15 Penduduk Kabupaten Banyuwangi sebagian besar bermata pencaharian Bidang Wiraswasta yang mendominasi keseluruhan jumlah penduduk yaitu mencapai jiwa atau % dari Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian Kabupaten Banyuwangi tahun 2017 sebesar jiwa. Secara terperinci jumlah penduduk yang dikelompokkan berdasarkan mata pencaharian, diuraikan dalam tabel berikut : Tabel 1.3 Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian Kabupaten Banyuwangi Tahun 2017 No Mata Pencaharian Jumlah Prosentase 1. Belum / Tidak Bekerja Pelajar / Mahasiswa Pertanian / Peternakan / Perikanan Perdagangan Industri Jasa Kemasyarakatan Konstruksi Pemerintah Swasta Wiraswasta Lainnya JUMLAH Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Banyuwangi 7

16 Sedangkan jumlah penduduk berdasarkan kelompok tingkat pendidikan masih didominasi oleh kelompok pendidikan Tingkat SD / Sederajat yaitu sebesar atau 33,60 % dari jumlah penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan Kabupaten Banyuwangi tahun 2017 sebesar jiwa, secara rinci dapat diuraikan dalam tabel sebagai berikut : Tabel 1.4 Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan Kabupaten Banyuwangi Tahun 2017 No Tingkat Pendidikan Jumlah Prosentase 1. Belum / Tidak Sekolah SD / Sederajat SLTP / Sederajat SLTA / Sederajat Diploma Strata I Strata II Strata III Jumlah Sumber Diolah : Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi 8

17 Melambatnya perekonomian nasional, Kabupaten Banyuwangi tetap optimis dengan laju positif perekonomian daerah. Dalam APBD 2017, memproyeksikan pertumbuhan ekonomi tahun 2017 berada pada posisi 6,06 % hingga 6,31 %. Berdasarkan kerangka ekonomi makro yang telah dibahas dan disepakati bersama Pemerintah Daerah dan DPRD, APBD tahun 2017 disusun sebagai upaya pemerintah melakukan berbagai langkah, antara lain mendorong ekonomi, meningkatkan kinerja perbankan, meningkatkan gerak dan transaksi ekonomi. Oleh karena itu seluruh proyeksi baik pendapatan, belanja, dan pembiayaan diharapkan dapat secara efektif menstimulasi pertumbuhan ekonomi, meningkatkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), dan menurunkan angka kemiskinan di Kabupaten Banyuwangi. Untuk mencapai sasaran pembangunan dan kapasitas fiskal yang semakin kuat, upaya yang harus dilakukan adalah meningkatan, menggali mengembangkan sumber-sumber pendapatan asli daerah secara menyeluruh dan profesional. Selain daripada itu, Kabupaten Banyuwangi juga akan mengubah strategi ekonominya yaitu dengan menciptakan destinasi wisata dan spot-spot selfie baru, serta terus menyempurnakan kemasan Banyuwangi Festival sebagai daya tarik dan ajang promosi budaya Banyuwangi untuk mengerek traffic wisatawan yang ujungnya akan mampu menggerakkan ekonomi daerah. Salah satu strategi yang diterapkan agar roda perekonomian tetap meningkat yaitu dengan melihat tingginya tingkat hunian hotel akibat kunjungan wisatawan dan penggunaan jasa transportasi. Saat kunjungan tinggi, hotel-hotel akan mengalami high season. Ini biasa terjadi pada akhir tahun, karena banyak instansi yang menggelar pertemuan di Kabupaten Banyuwangi dan sebaliknya, saat awal tahun banyak hotel yang mengalami low season. Kondisi ini akan coba dikendalikan dengan menggeser beberapa even Banyuwangi Festival ke waktu-waktu low season. Sehingga, saat sedikit instansi yang menggelar meeting ke Banyuwangi, hunian hotel tetap bisa tinggi yaitu dengan hadirnya wisatawan yang ingin menyaksikan gelaran Banyuwangi Festival. Belanja daerah tahun anggaran 2017 dilaksanakan dan diarahkan pada peningkatan proporsi belanja yang memihak pada kepentingan publik, terutama dalam pemenuhan kebutuhan dasar, disamping tetap menjaga eksistensi penyelenggaraan pemerintahan. Sehingga penggunaannya harus mengedepankan prinsip ekonomis, efisiensi, dan efektivitas sesuai dengan prioritas. Dari keseluruhan program pembangunan, sektor ekonomi menjadi fokus utama yang 9

18 digenjot pertumbuhannya, sebab sektor ini berkaitan langsung dengan upaya mendongkrak kesejahteraan ekonomi masyarakat. Kesejahteraan ekonomi warga akan menjadi pondasi kuat dalam proses pembangunan daerah secara keseluruhan. Pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Banyuwangi terus melejit terjadi karena semua sektor perekonomian daerah bergerak bersamasama, mulai pertanian, perikanan, UMKM, sektor barang dan jasa hingga pariwisata. Selain itu Pemerintah daerah maupun swasta turut serta menggeliatkan perekonomian daerah. Masingmasing memiliki peran penting mendorong semua sektor perekonomian. Tugas Pemerintah daerah menjadi trigger bagi perkembangan daerah dan mengejawantahkan lewat kebijakan sehingga mampu memicu sektor perekonomian warga. Masyarakat dan sektor swasta di Kabupaten Banyuwangi memiliki peran besar dalam menggerakkan roda industri dan proses kreatif di masyarakat. Karena itu dalam kurun waktu lima tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi Banyuwangi selalu berada pada tren positif. Pertumbuhannya pun senantiasa di atas rata rata Jawa Timur dan nasional. Dalam meningkatkan pemerataan akses dan kualitas pendidikan, Pemerintah Kabupaten juga terus mendorong program afirmasi untuk memastikan seluruh rakyat Banyuwangi, baik yang tinggal di perkotaan maupun di pelosok desa mendapat kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan berkualitas. Berdasarkan perkembangan pertumbuhan ekonomi yang cukup menjanjikan, maka diperkirakan stabilitas ekonomi di Kabupaten Banyuwangi dalam tahun 2017 tetap terjaga dan diharapkan pertumbuhan ekonomi tersebut dapat menumbuhkan sektor modern seperti jasa dan manufaktur, namun tetap harus dipastikan pertumbuhan juga terjadi di sektor sektor menengah ke bawah, sehingga ekonomi kerakyatan dapat terwujud. Untuk mewujudkan hal tersebut, pemerintah daerah merumuskan tujuh kebijakan utama yang terdiri atas peningkatan belanja infrastruktur, meningkatkan efisiensi belanja daerah, memantapkan reformasi birokrasi untuk meningkatkan pelayanan publik, pengurangan kesenjangan antar kelompok pendapatan dan antar wilayah melalui pemerataan pembangunan, mendukung efektifitas, berkeberlanjutan program nasional Sistem Jaminan Sosial Nasional dan perbaikan pelayanan kesehatan. 10

19 Berdasarkan Undang - Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah, telah dilakukan penataan kembali Organisasi Perangkat Daerah berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Banyuwangi. Susunan Perangkat Daerah berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 8 Tahun 2016 sebagai berikut : a. Sekretariat Daerah merupakan Sekretariat Daerah Tipe A; b. Sekretariat DPRD merupakan Sekretariat DPRD Tipe A; c. Inspektorat merupakan Inspektorat Tipe A yang melaksanakan fungsi pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan daerah; d. Dinas Daerah, terdiri dari : 1. Dinas Pendidikan merupakan Dinas Tipe A yang melaksanakan urusan pemerintahan bidang pendidikan; 2. Dinas Kesehatan merupakan Dinas Tipe A yang melaksanakan urusan pemerintahan bidang kesehatan; 3. Dinas Pekerjaan Umum, Cipta Karya dan Penataan Ruang merupakan Dinas Tipe B yang melaksanakan urusan pemerintahan bidang pekerjaan umum dan penataan ruang; 4. Dinas Pekerjaan Umum Pengairan merupakan Dinas Tipe B yang melaksanakan urusan pemerintahan bidang pekerjaan umum dan penataan ruang; 5. Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman merupakan Dinas Tipe C yang melaksanakan urusan pemerintahan bidang perumahan dan kawasan permukiman; 6. Dinas Sosial merupakan Dinas Tipe B yang melaksanakan urusan pemerintahan bidang sosial; 7. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi merupakan Dinas Tipe B yang melaksanakan urusan pemerintahan bidang tenaga kerja dan bidang transmigrasi; 8. Dinas Perhubungan merupakan Dinas Tipe A yang melaksanakan urusan pemerintahan bidang perhubungan; 11

20 9. Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian merupakan Dinas Tipe B yang melaksanakan urusan pemerintahan bidang komunikasi dan informatika, bidang statistik dan bidang persandian; 10. Dinas Kebudayan dan Pariwisata merupakan Dinas Tipe A yang melaksanakan urusan pemerintahan bidang Kebudayaan dan bidang Pariwisata; 11. Dinas Koperasi dan Usaha Mikro merupakan Dinas Tipe B melaksanakan urusan pemerintahan bidang koperasi dan usaha mikro; 12. Dinas Pertanian merupakan Dinas Tipe A yang melaksanakan urusan pemerintahan bidang pertanian; 13. Dinas Perikanan dan Pangan merupakan Dinas Tipe A yang melaksanakan urusan pemerintahan bidang kelautan dan perikanan, dan bidang pangan; 14. Dinas Perindustrian dan Perdagangan merupakan Dinas Tipe A yang melaksanakan urusan pemerintahan bidang perindustrian dan bidang perdagangan; 15. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa merupakan Dinas Tipe B yang melaksanakan urusan pemerintahan bidang pemberdayaan masyarakat dan desa; 16. Dinas Lingkungan Hidup merupakan Dinas Tipe A yang melaksanakan urusan pemerintahan bidang lingkungan hidup; 17. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu merupakan Dinas Tipe A yang melaksanakan urusan pemerintahan bidang penanaman modal; 18. Dinas Pemuda dan Olahraga merupakan Dinas Tipe B yang melaksanakan urusan pemerintahan bidang kepemudaan dan olahraga; 19. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan merupakan Dinas Tipe B yang melaksanakan urusan pemerintahan bidang perpustakaan dan bidang kearsipan; 20. Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana merupakan Dinas Tipe A yang melaksanakan urusan pemerintahan bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, bidang pengendalian penduduk dan keluarga berencana; 21. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil merupakan Dinas Tipe A yang melaksanakan urusan pemerintahan bidang administrasi kependudukan dan pencatatan sipil; 22. Satuan Polisi Pamong Praja merupakan Dinas Tipe A yang melaksanakan urusan pemerintahan bidang ketentraman, ketertiban umum dan perlindungan masyarakat, yang terdiri dari sub urusan ketentraman dan ketertiban umum, dan sub urusan kebakaran. 12

21 e. Badan Daerah, terdiri dari : 1. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah merupakan Badan Tipe A melaksanakan fungsi penunjang urusan pemerintahan bidang perencanaan, dan bidang penelitian dan pengembangan; 2. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah merupakan Badan Tipe A melaksanakan fungsi penunjang urusan pemerintahan bidang keuangan; 3. Badan Pendapatan Daerah merupakan Badan Tipe A menyelenggarakan fungsi penunjang urusan pemerintahan bidang keuangan; 4. Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan merupakan Badan Tipe A melaksanakan fungsi penunjang urusan pemerintahan bidang kepegawaian, pendidikan dan pelatihan. f. Kecamatan, terdiri dari : 1. Kecamatan Banyuwangi merupakan Kecamatan Tipe A; 2. Kecamatan Giri merupakan Kecamatan Tipe A; 3. Kecamatan Glagah merupakan Kecamatan Tipe A; 4. Kecamatan Wongsorejo merupakan Kecamatan Tipe A; 5. Kecamatan Kalipuro merupakan Kecamatan Tipe A; 6. Kecamatan Singojuruh merupakan Kecamatan Tipe A; 7. Kecamatan Kabat merupakan Kecamatan Tipe A; 8. Kecamatan Rogojampi merupakan Kecamatan Tipe A; 9. Kecamatan Songgon merupakan Kecamatan Tipe A; 10. Kecamatan Srono merupakan Kecamatan Tipe A; 11. Kecamatan Muncar merupakan Kecamatan Tipe A; 12. Kecamatan Cluring merupakan Kecamatan Tipe A; 13. Kecamatan Purwoharjo merupakan Kecamatan Tipe A; 14. Kecamatan Tegaldlimo merupakan Kecamatan Tipe A; 15. Kecamatan Pesanggaran merupakan Kecamatan Tipe A; 16. Kecamatan Bangorejo merupakan Kecamatan Tipe A; 17. Kecamatan Gambiran merupakan Kecamatan Tipe A; 18. Kecamatan Genteng merupakan Kecamatan Tipe A; 19. Kecamatan Sempu merupakan Kecamatan Tipe A; 20. Kecamatan Glenmore merupakan Kecamatan Tipe A; 21. Kecamatan Kalibaru merupakan Kecamatan Tipe A; 13

22 22. Kecamatan Licin merupakan Kecamatan Tipe A; 23. Kecamatan Tegalsari merupakan Kecamatan Tipe A; 24. Kecamatan Siliragung merupakan Kecamatan Tipe A; 25. Kecamatan Blimbingsari merupakan Kecamatan Tipe A. Selain Perangkat Daerah sebagaimana tersebut di atas, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik masih ditetapkan sebagai perangkat daerah yang melaksanakan urusan pemerintahan dibidang kesatuan bangsa dan politik, sambil menunggu peraturan perundang-undangan yang berlaku / mengatur Urusan Pemerintahan Umum. Begitu juga Perangkat Daerah yang melaksanakan Sub Urusan Pemerintahan Bidang Bencana yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 16 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Banyuwangi, tetap melaksanakan tugasnya sampai dengan dibentuknya Perangkat Daerah baru yang melaksanakan Sub Urusan bencana sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Tabel 1.5 Urusan Pemerintahan Berdasarkan Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014 Yang Menjadi Kewenangan Daerah NO. URUSAN WAJIB (PELAYANAN DASAR) KETERANGAN 1 Pendidikan Dasar, PAUD dan Non Pendidikan Formal 2 Kesehatan - 3 Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang; - 4 Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman - 5 Ketentraman dan Ketertiban Umum serta - Perlindungan Masyarakat 6 Sosial - 14

23 NO. URUSAN WAJIB KETERANGAN (NON PELAYANAN DASAR) 1 Tenaga Kerja - 2 Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan - Anak 3 Pangan - 4 Pertanahan - 5 Lingkungan Hidup - 6 Administrasi Kependudukan dan Pencatatan - Sipil 7 Pemberdayaan Masyarakat dan Desa - 8 Pengendalian Penduduk dan Keluarga - Berencana 9 Perhubungan - 10 Komunikasi dan Informatika - 11 Koperasi, usaha kecil, dan menengah Koperasi dan Usaha Mikro 12 Penanaman Modal - 13 Kepemudahaan dan Olah Raga - 14 Statistik - 15 Persandian - 16 Kebudayaan - 17 Perpustakaan - 18 Kearsipan - 15

24 NO. URUSAN PILIHAN KETERANGAN 1 Kelautan dan Perikanan Perikanan 2 Pariwisata - 3 Pertanian - 4 Perdagangan - 5 Pengelolaan Taman Hutan Raya Kehutanan (TAHURA) Kabupaten 6 Penerbitan izin pemanfaatan langsung Energi dan Sumber Daya Meneral panas bumi dalam daerah Kabupaten 7 Perindustrian - 8 Transmigrasi - Sumber : Data Diolah 16

25 Salah satu instrumen penunjang pokok pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Perangkat Daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pemberdayaan masyarakat adalah pegawai dengan kuantitas dan kualitas yang memadai. Jumlah Aparatur Sipil Negara di lingkungan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi berdasarkan data Simpeg Tahun 2017 sebanyak orang yang terdiri dari laki-laki sebanyak orang dan perempuan sebanyak orang. Tabel 1.6 Jumlah Aparatur Sipil Negara Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Berdasarkan Data SIMPEG Tahun 2017 NO TINGKAT PENDIDIKAN LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH 1. SD / Sederajat SLTP / Sederajat SLTA / Sederajat Diploma I, II, III, IV Dokter Spesialis Strata I Strata II Strata III 4 4 Jumlah Sumber : Badan Kepegawaian, Pendidikan Dan Pelatihan Kabupaten Banyuwangi 17

26 Dokumen Perencanaan jangka Menengah Pemerintah Daerah (5 tahun) atau yang disebut dengan Rencana Strategis merupakan suatu proses perencanaan yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu tertentu berisi visi, misi, tujuan, sasaran, dan strategi yang dilaksanakan melalui kebijakan dan program Kepala Daerah. Perencanaan strategis juga merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh instansi pemerintah agar mampu menjawab tuntutan lingkungan strategis, baik lokal, nasional maupun global dan tetap berada dalam tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan pendekatan perencanaan strategis yang jelas dan sinergis, instansi pemerintah lebih dapat menyelaraskan visi dan misinya dengan potensi, peluang, dan kendala yang dihadapi dalam upaya peningkatan akuntabilitas kinerjanya. Dokumen Perencanaan Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuwangi Tahun merupakan Dokumen perencanaan strategis yang disusun dan dirumuskan setiap lima tahun (perencanaan jangka menengah) yang menggambarkan visi, misi, tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan, program dan kegiatan pembangunan daerah. RPJMD secara sistematis mengedepankan isu isu lokal, yang diterjemahkan ke dalam bentuk strategi kebijakan dan rencana pembangunan yang terarah, efektif dan berkesinambungan sehingga dapat diimplementasikan secara bertahap sesuai dengan skala prioritas dan kemampuan anggaran pembiayaan. 18

27 Visi Berdasarkan kondisi Kabupaten Banyuwangi dewasa ini, serta peluang, tantangan dan isu strategis yang akan dihadapi dalam 5 tahun mendatang, pasangan H. ABDULLAH AZWAR ANAS (Bupati) YUSUF WIDYATMOKO (Wakil Bupati) membuat Visi Kabupaten Banyuwangi tahun sebagai berikut : TERWUJUDNYA MASYARAKAT BANYUWANGI YANG SEMAKIN SEJAHTERA, MANDIRI, DAN BERAKHLAK MULIA MELALUI PENINGKATAN PEREKONOMIAN DAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA. Penjelasan dari Visi sebagai berikut: 1) Meningkatnya Kualitas SDM Banyuwangi - Peningkatan kapasitas dan kualitas suatu daerah melalui pembangunan SDM yang unggul merupakan tugas bersama dalam menciptakan bangsa yang kuat dan negara yang makmur. Melalui SDM yang unggul, tangguh dan berkualitas baik secara fisik dan mental akan berdampak positif tidak hanya terhadap peningkatan daya saing dan kemandirian suatu daerah, namun juga dalam mendukung pembangunan nasional. Peningkatan kualitas SDM terutama diupayakan melalui : 1) pendidikan yang berkualitas, berkarakter, bermoral dan berakhlak mulia, 2) layanan kesehatan yang terjangkau, merata dan berkualitas. 2) Meningkatnya Perekonomian Daerah - Modal untuk melakukan pembangunan ekonomi adalah adanya pertumbuhan ekonomi, sehingga pembangunan ekonomi akan tercapai dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi. Partisipasi masyarakat memiliki peran yang penting dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan pendapatan perkapita, sehingga melalui tercapainya pembangunan ekonomi maka akan berdampak kepada peningkatan perekonomian Kabupaten Banyuwangi. Basis ekonomi Banyuwangi diletakkan pada 3 komponen utama yaitu 1) pertanian dalam skala luas yang meliputi pertanian tanaman pangan, perikanan dan kelautan, kehutanan, perkebunan, dan hortikultura, 2) pariwisata alam dan budaya dengan segala kekhasannya di Banyuwangi, 3) UMKM dan perdagangan tradisional yang menjadi mata pencaharian sebagian besar masyarakat. 19

28 3) Masyarakat Banyuwangi Yang Semakin Sejahtera Berlandaskan Semangat Gotong Royong - Semangat gotong royong yang melandasi pergerakan perekonomian dimana didalamnya terkandung nilai moral yaitu adanya rasa ikhlas untuk berpartisipasi, kebersamaan dan saling membantu antar sesama karena lebih mengutamakan kepentingan bersama yang akan berdampak meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat. 4) Kemandirian Masyarakat dan Daerah - Mandiri dan majunya suatu daerah tentu bersumber dari kemandirian dan kemajuan rakyatnya dan oleh sebab itu kemandirian masyarakat adalah gerbang utama menuju kemajuan dan kesejahteraan. Kemadirian daerah akan memacu kemampuan produktif guna memenuhi kebutuhan dasar dan mekanisme untuk tetap dapat bertahan dalam situasi krisis Misi Untuk mewujudkan Visi pasangan H. ABDULLAH AZWAR ANAS (Bupati) dan YUSUF WIDYATMOKO (Wakil Bupati) ditetapkan 5 (lima) Misi sebagai berikut : 1) Mewujudkan aksesibilitas dan kualitas pelayanan bidang pendidikan, kesehatan dan kebutuhan dasar lainnya; 2) Mewujudkan daya saing ekonomi daerah melalui pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan berkelanjutan berbasis potensi sumberdaya alam dan kearifan lokal; 3) Meningkatkan kuantitas dan kualitas infrastruktur fisik, ekonomi, dan sosial 4) Optimalisasi sumberdaya daerah berbasis pemberdayaan masyarakat, pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan; 5) Mewujudkan tata pemerintahan yang baik dan bersih (Good and Clean Governance) serta layanan publik yang berkualitas berbasis Teknologi Informasi Tujuan dan Sasaran Berdasarkan visi dan misi pembagunan daerah Kabupaten Banyuwangi ditetapkan 7 (tujuh) tujuan, yaitu sebagai berikut : Tujuan 1 : Peningkatan layanan bidang pendidikan yang berkualitas, merata dan terjangkau bagi seluruh masyarakat. 20

29 Sasaran : 1) Meningkatnya akses pelayanan bidang pendidikan Indikator Kinerja : Tujuan 2 Indeks Pendidikan 2) Meningkatnya Kualitas Layanan Pendidikan Indikator Kinerja : Presentase PAUD formal berakreditasi A Rasio Lembaga Pendidikan terakreditasi A : Peningkatan layanan bidang kesehatan yang berkualitas, merata dan terjangkau bagi seluruh masyarakat. Sasaran : 1) Meningkatnya akses pelayanan bidang kesehatan Indikator Kinerja : Tujuan 3 Cakupan KB Aktif Cakupan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Indeks Kesehatan Keluarga Banyuwangi 2) Meningkatnya kualitas kesehatan Indikator Kinerja : Angka Kematian Ibu per Kelahiran Hidup Persentase Fasilitas Kesehatan Terakreditasi Tingkat Kesehatan Rumah Sakit : Peningkatan pemenuhan kebutuhan dasar lainnya. Sasaran : 1) Tercukupinya ketersediaan pangan Indikator Kinerja : Persentase keamanan pangan 2) Meningkatnya ketentraman, ketertiban umum dan perlindungan masyarakat Indikator Kinerja : Indeks rasa aman Persentase resiko bencana pada KRB 21

30 3) Meningkatnya perlindungan sosial dan masyarakat Indikator Kinerja : Tujuan 4 Persentase angka PMKS 4) Meningkatnya kesadaran dan pemahaman masyarakat akan keragaman budaya Indikator Kinerja : Indeks gotong royong : Meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan iklusif. Sasaran : 1) Menurunnya kesenjangan antar wilayah Indikator Kinerja : Indeks Gini 2) Menurunnya tingkat pengangguran Indikator Kinerja : Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 3) Meningkatkan Laju Pertumbuhan Ekonomi Sektor Unggulan Indikator Kinerja : Persentase Pertumbuhan Sektor Industri Olahan Dalam PDRB Persentase Usaha Kecil Menengah Terhadap UMKM Persentase Pertumbuhan Sektor Pertanian Dalam PDRB Persentase Pertumbuhan Sektor Perdagangan Dalam PDRB Persentase Koperasi Berkualitas 4) Meningkatnya Investasi PMA dan PMDN Indikator Kinerja : Realisasi investasi PMA dan PMDN 5) Meningkatnya Pemanfaatan Potensi Pariwisata dan Kebudayaan Bagi Masyarakat Indikator Kinerja : Spending Of Money 22

31 Tujuan 5 : Meningkatkan Infrastruktur Ekonomi yang Berkualitas Sasaran : Tujuan 6 1) Meningkatkan infrastruktur ekonomi yang berkualitas Indikator Kinerja : Persentase panjang jalan kondisi baik dengan kecepatan > 20 KM Indeks angka kecelakaan lalu lintas Persentase ketersediaan air pada musim hujan dan musim kemarau (degradasi DAS) Proporsi jaringan irigasi dalam kondisi baik dan teknis Peningkatan Jumlah bangunan pelayanan publik berfungsi baik : Meningkatkan Infrastruktur Sosial yang Berkualitas Sasaran : 1) Meningkatnya Infrastruktur Sosial yang Berkualitas Indikator Indikator Kinerja : Jumlah keluarga miskin yang terlayani sanitasi dasar Persentase Kecukupan Luasan RTH Publik Tujuan 7 : Meningkatkan Kualitas Lingkungan Hidup dalam Menjamin Pembangunan Berkelanjutan Tujuan 8 Sasaran : 1) Meningkatnya Kualitas Lingkungan Indikator Kinerja : Indeks Kualitas Lingkungan Hidup : Meningkatkan Sumber Daya Daerah Berbasis Pemberdayaan Masyarakat Dan Pengarustamaan Gender serta Perlindungan Anak Sasaran : 1) Meningkatnya kapasitas pemberdayaan kelompok masyarakat Indikator Kinerja : Indeks Desa Membangun (IDM) Jumlah Atlit berprestasi tingkat Provinsi dan Nasional Persentase pemuda mandiri 2) Terwujudnya pemberdayaan dan pembangunan yang Pengarustamaan Gender Indeks pemberdayaan gender (IDG) 23

32 3) Meningkatnya perlindungan terhadap perempuan dan anak Tujuan 9 Persentase penanganan kasus kekerasan perempuan dan anak serta trafficking : Meningkatkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Bersih serta Layanan Publik yang Berkualitas Berbasis Teknologi Informasi Sasaran : 1) Meningkatnya akuntabilitas instansi pemerintah dan kualitas layanan publik Indikator Kinerja : Nilai / predikat AKIP Indeks kepuasan masyarakat (IKM) Persentase terpenuhinya aspek kualitas dalam dokumen perencanaan Persentase kebijakan berdasarkan policy brief 2) Meningkatnya Kinerja Laporan Keuangan Dan Kinerja Birokrasi Indikator Kinerja : Opini WTP BPK terhadap LKPD Indeks reformasi birokrasi 3) Meningkatnya Penggunaan Sistem Informasi Daerah Indikator Kinerja : Persentase Cakupan Jangkauan TIK Persentase Perangkat Daerah dan Unit Kerja yang Mengimplementasikan IT Baik 24

33 Tabel 2.1. Matrik Hubungan Antara Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Pembangunan Kabupaten Banyuwangi Visi : TERWUJUDNYA MASYARAKAT BANYUWANGI YANG SEMAKIN SEJAHTERA, MANDIRI, DAN BERAKHLAK MULIA MELALUI PENINGKATAN PEREKONOMIAN DAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA Misi Tujuan Sasaran Strategis Uraian Indikator Kinerja Uraian Indikator Kinerja I Mewujudkan 1 Peningkatkan Indeks 1 Meningkatnya akses 1 Indeks Pendidikan Aksesibilitas Layanan Pendidikan pelayanan bidang Dan Kualitas Bidang pendidikan Pelayanan Pendidikan 2 Meningkatnya 2 Presentase PAUD Bidang yang kualitas layanan formal berakreditasi Pendidikan, Berkualitas, pendidikan A Kesehatan Dan Merata dan 3 Rasio Lembaga Kebutuhan Terjangkau Pendidikan Dasar Lainnya bagi Seluruh terakreditasi A Masyarakat 2 Peningkatan Cakupan 3 Meningkatnya akses 4 Cakupan KB Aktif Layanan Pelayanan pelayanan bidang Bidang Kesehatan kesehatan Kesehatan Masyarakat 5 Cakupan Pelayanan yang Kesehatan Berkualitas, Masyarakat Merata dan Terjangkau 6 Indeks Kesehatan bagi Seluruh Keluarga Masyarakat Banyuwangi 4 Meningkatnya 7 Angka Kematian Ibu kualitas kesehatan per Kelahiran Hidup 8 Persentase Fasilitas Kesehatan Terakreditasi 9 Tingkat Kesehatan Rumah Sakit 25

34 3 Peningkatan Indeks rasa aman 5 Tercukupinya 10 Persentase Pemenuhan ketersediaan keamanan pangan Kebutuhan Persentase angka pangan Dasar Lainnya PMKS 6 Meningkatnya 11 Indeks rasa aman ketenteraman, ketertiban umum 12 Persentase resiko dan perlindungan bencana pada KRB masyarakat 7 Meningkatnya 13 Persentase angka perlindungan sosial PMKS dan masyarakat 8 Meningkatnya 14 Indeks gotong kesadaran dan royong pemahaman masyarakat akan keragaman budaya II Mewujudkan 4 Meningkatkan Indeks Gini 9 Menurunnya 15 Indeks Gini Daya Saing Pertumbuhan kesenjangan antar Ekonomi Ekonomi yang Tingkat wilayah Daerah melalui Berkualitas Pengangguran 10 Menurunnya 16 Tingkat Pertumbuhan dan Iklusif Terbuka (TPT) tingkat Pengangguran Ekonomi yang pengangguran Terbuka (TPT) Berkualitas dan Berkelanjutan Berbasis 11 Meningkatkan Laju 17 Persentase Potensi Pertumbuhan Pertumbuhan Sumberdaya Ekonomi Sektor Sektor Industri Alam dan Unggulan Olahan Dalam PDRB Kearifan Lokal 18 Persentase Usaha Kecil Menengah Terhadap UMKM 19 Persentase Pertumbuhan Sektor Pertanian dalam PDRB 20 Persentase Pertumbuhan 26

35 Sektor Perdagangan dalam PDRB 21 Persentase Koperasi Berkualitas 12 Meningkatnya 22 Realisasi investasi Investasi PMA dan PMA dan PMDN PMDN 13 Meningkatnya 23 Spending Of Money Pemanfaatan Potensi Pariwisata dan Kebudayaan Bagi Masyarakat III Meningkatkan 5 Meningkatkan % panjang jalan 14 Meningkatkan 24 Persentase panjang Kuantitas dan Infrastruktur kondisi baik infrastruktur jalan kondisi baik Kualitas Ekonomi yang dengan ekonomi yang dengan kecepatan Infrastruktur Berkualitas kecepatan >20 berkualitas > 20 KM Fisik, Ekonomi, Km 25 Indeks angka dan Sosial kecelakaan lalu lintas 26 Persentase ketersediaan air pada musim hujan dan musim kemarau (degradasi DAS) 27 Proporsi jaringan irigasi dalam kondisi baik dan teknis 28 Peningkatan Jumlah bangunan pelayanan publik berfungsi baik 6 Meningkatkan Jumlah keluarga 15 Meningkatnya 29 Jumlah keluarga Infrastruktur miskin yang Infrastruktur Sosial miskin yang Sosial yang terlayani sanitasi yang Berkualitas terlayani sanitasi Berkualitas dasar dasar 27

36 30 Persentase Kecukupan Luasan RTH Publik 7 Meningkatkan Indeks kualitas 16 Meningkatnya 31 Indeks Kualitas Kualitas lingkungan hidup Kualitas Lingkungan Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup dalam Menjamin Pembangunan Berkelanjutan IV Optimalisasi 8 Meningkatkan Indeks Desa 17 Meningkatnya 32 Indeks Desa Sumberdaya Sumber Daya Membangun kapasitas Membangun (IDM) Daerah Daerah (IDM pemberdayaan 33 Jumlah Atlit Berbasis Berbasis kelompok berprestasi tingkat Pemberdayaan Pemberdayaa Indeks masyarakat Provinsi dan Masyarakat, n Masyarakat pemberdayaan Nasional Pembangunan Dan gender (IDG) 34 Persentase Pemuda Berkelanjutan Pengarustama Mandiri dan an Gender Persentase 18 Terwujudnya 35 Indeks Berwawasan serta penanganan pemberdayaan dan pemberdayaan Lingkungan Perlindungan kasus kekerasan pembangunan yang gender (IDG) Anak perempuan dan Pengarustamaan anak serta Gender traficking 19 Meningkatnya 36 Persentase perlindungan penanganan kasus terhadap kekerasan perempuan dan perempuan dan anak anak serta traficking V Mewujudkan 9 Meningkatkan Nilai / predikat 20 Meningkatnya 37 Nilai / predikat AKIP Tata Tata Kelola AKIP akuntabilitas Pemerintahan Pemerintahan instansi pemerintah 38 Indeks kepuasan yang Baik dan yang Baik dan dan kualitas layanan masyarakat (IKM) Bersih (Good Bersih serta Indeks kepuasan publik and Clean Layanan Publik masyarakat (IKM) 39 Persentase Governance) yang terpenuhinya aspek serta Layanan Berkualitas Opini WTP BPK kualitas dalam Publik yang Berbasis terhadap LKPD dokumen Berkualitas perencanaan 28

37 Berbasis Teknologi Informasi Teknologi Informasi Persentase Cakupan Jangkauan TIK 21 Meningkatnya Kinerja Laporan Keuangan Dan Kinerja Birokrasi 40 Persentase kebijakan berdasarkan policy brief 41 Opini WTP BPK terhadap LKPD 42 Indeks reformasi birokrasi 22 Meningkatnya Penggunaan Sistem Informasi Daerah 43 Persentase Cakupan Jangkauan TIK 44 Persentase Perangkat Daerah dan Unit Kerja yang Mengimplementasik an IT Baik Strategi dan Arah Kebijakan Untuk mewujudkan visi dan menjalankan misi pembangunan daerah serta mencapai tujuan dan sasaran RPJMD , diperlukan startegi, arah kebijakan pembangunan yang jelas, terarah dan terukur. Strategi dan arah kebijakan pembangunan disusun dari serangkaian proses perencanaan strategik, yang dirumuskan dengan mempertimbangan isu-isu strategis pembangunan daerah yang harus dihadapi selama 5 tahun kedepan. Strategi disusun dengan memperhatikan faktor-faktor internal dan eksternal yang berada di dalam lingkup ekologi (lingkungan) pembangunan di Kabupaten Banyuwangi. Pendekatan yang digunakan dalam merumuskan strategi adalah analisis SWOT, sehingga rumusan strategi merupakan hubungan yang saling berpengaruh antara Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman. 29

38 Strategi Pembangunan Daerah Pemerintah daerah mempunyai peran srategis dalam fungsinya sebagai fasilitator yang mengupayakan akses modal, promosi dan pasar bagi swasta dan masyarakat; regulator yang menekankan pada fungsi regulasi dan administratif perijinan, dokumen / akta, kartu identitas; serta fungsi konsultatif yang memberikan bimbingan teknis, pembinaan dan aktifitas yang dilakukan oleh seluruh stakeholder. Secara konseptual, suatu strategi secara spesifik dikaitkan dengan satu sasaran atau sekelompok sasaran dengan kerangka logis. Perumusan strategi membutuhkan kesatuan tujuan untuk mendapatkan kesatuan tindak. Satu strategi juga dapat terhubung dengan pencapaian satu sasaran. Beberapa sasaran bersifat inherent dengan satu tema, satu strategi dapat dirumuskan untuk mencapai gabungan beberapa sasaran. Penentuan alternatif strategi pencapaian dari setiap indikator sasaran atau kumpulan sasaran yang inherent adalah dengan dengan terlebih dahulu melakukan analisis SWOT (strength, weakness, opportunity, dan threats). Bahan utama yang digunakan dalam analisis SWOT adalah hasil telaah dari isu-isu strategis yang telah dirumuskan dalam bab sebelumnya, yang selanjutnya diklasifikasikan berdasarkan pengaruh faktor internal dan eksternal yang melekat pada masingmasing isu. Identifikasi faktor internal dan ekternal, serta analisis SWOT yang dimaksud nampak dalam gambar dibawah ini : Strength (Kekuatan) I N T E R N A L 1. Adanya peningkatan penegakan peraturan daerah dan kepala daerah 2. Meningkatnya kualitas perumahan yang terjangkau air bersih, sanitasi, layak huni dan tidak kumuh 3. Perlunya penguatan penataan ruang eksisting Kabupaten Banyuwangi 4. Meningkatnya peran perempuan dalam organisasi dan pembangunan 5. Meningkatnya penyelesaian pengaduan perempuan dan anak dari tindak kekerasan 6. Banyuwangi telah memiliki sistem informasi daerah yang cukup baik dalam pelaksanaan pemerintahan 7. Pola kepemimpinan yang visioner 8. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah setiap tahun membaik pembekalan 10. Belum opti 11. Belum opti 12. Belum efekt pelayanan p 13. Rendahnya 14. Belum terlih 15. Rendahnya 16. Belum opti 17. Belum efekt dalam men 18. Belum inten 19. Lemahnya d 1. Rendahnya 2. Belum terca 3. Rendahnya 4. Kurang opti 5. Belum opti dasar 6. Belum opti 7. Masih rend 8. Masih rend 9. Terlambatny pariwisata 30

39 Weakness (Kelemahan) ala daerah sih, nak dari cukup baik hun 1. Rendahnya cakupan akses layanan PAUD 2. Belum tercapainya akses pendidikan wajib belajar 12 tahun 3. Rendahnya akses masyarakat terhadap pendidikan tinggi 4. Kurang optimalnya layanan pendidikan inklusif 5. Belum optimalnya akses dan kualitas pelayanan kesehatan dasar 6. Belum optimalnya ketersediaan dan mutu sediaan farmasi, pembekalan dan alat kesehatan 7. Masih rendahnya akses dan kualitas lingkungan sehat 8. Masih rendahnya kualitas layanan kesehatan di Rumah Sakit 9. Terlambatnya akses pelayanan sosial dasar bagi PMKS 10. Belum optimalnya kualitas dan daya saing sektor UMKM 11. Belum optimalnya kualitas dan kuantitas SDM 12. Belum efektif dan efisiennya bisnis proses birokrasi pelayanan publik 13. Rendahnya kemampuan dan kapasitas pelaku usaha 14. Belum terlihatnya peran koperasi sebagai pelaku sektor riil 15. Rendahnya pertumbuhan wirausaha baru yang berkualitas 16. Belum optimalnya pemasaran produksi pertanian 17. Belum efektif dan efisiennya sarana dan sarana pertanian dalam menunjang produktivitas 18. Belum intensifnya pemasaran pariwisata berbasis IT 19. Lemahnya daya dukung infrastruktur dan SDM lokal pariwisata 20. Rendahnya kualitas fasilitas publik 21. Rendahnya kuantitas fasilitas publik 22. Rendahnya panjang trotoar Kabupaten Banyuwangi 23. Belum optimalnya kualitas infrastruktur perhubungan 24. Belum optimalnya kualitas sarana lalu lintas 25. Banyaknya kasus pengaduan masyarakat 26. Masih rendahnya cakupan fasilitas teknologi, informasi dan komunikasi 27. Belum optimalnya penyediaan akses sanitasi dan air bersih 28. Masih rendahnya manajemen pelayanan korban bencana alam dan bencana sosial 29. Masih rendahnya kesiagaan bahaya kebakaran 30. Belum tercukupinya RTH Publik 20% dari total 30% RTH Wilayah 31. Rendahnya kualitas infrastruktur perdesaan 32. Belum terbangunnya optimalisasi peningkatan pemberdayaan masyarakat di perdesaan 33. Masih rendanya keberpihakan pembangunan terhadap anak 34. Lemahnya koordinasi lintas sektoral aparatur 35. Belum optimalnya akuntabilitas kinerja aparatur pemerintah daerah 36. Terbatasnya kapasitas pemerintahan pemerintah desa 37. Belum optimalnya pelayanan publik 31

40 E K S T E R NA L Opportunity (Peluang) 1. Momentum penurunan tingkat pengangguran terbuka 2. Besarnya afirmasi dan tuntutan pemerintah pusat terhadap reformasi birokrasi 3. Banyaknya program prioritas pemerintah pusat yang ditempatkan di daerah-daerah potensial yang berorientasi pada hasil 4. Banyaknya kunjungan Pemda lain untuk studi banding terkait tatakelola pemerintahan 5. Kekayaan dan potensi Wisata yang beragam 1. Penin 2. Besar Comm 3. Struk terba 4. Belum 5. Kons 6. Masih 7. Belum 8. Perlu 9. Kuran 10.Masih 11.Belum 12.Meni 13.Besar 14.Belum 32

41 Threat (Ancaman) a hadap ntasi terkait 1. Peningkatan potensi ancaman budaya asing terhadap budaya lokal 2. Besarnya tekanan dan tuntutanuntukmengakomodirpemberlakuanasean Community 3. Struktur pelaku usaha didominasi usaha mikro yang informal dengan produktivitas terbatas 4. Belum terciptanya kondisifitas dandominasi afirmasi terhadap Usaha Kecil Menengah 5. Konsistensi peningkataninvestasi belummampu menjawab tingginya permintaan 6. Masih relatif tingginya gini rasio 7. Belum meratanya sebaranpendudukkabupaten Banyuwangi 8. Perlunya perluasan jaringan kemiteraan pariwisata 9. Kurangnya kesadaran masyarakat terhadappelestarian lingkungan 10.Masih relatif tingginya pembangunantidak ber-imb 11.Belum kuatnya karakter dan pondasi perekonomianperdesaan 12.Meningkatnya pencemaran lingkungan dansumberdaya alam 13.Besarnya tuntutan UU No 5 Tahun 2014 Tentang Desa 14.Belum optimalnya penyelenggaraan pelayanan publik berbasis teknologi informasi 33

42 Penggunaan metode SWOT dalam penetapan strategi lebih karena kesederhanaan dan banyak dipahami oleh pelaku pembangunan. Atas dasar informasi yang telah terbagi dalam 4 (empat) kuadran di atas dirumuskan alternatif strategi sebagai berikut : 34

43 Arah Kebijakan Arah kebijakan merupakan pedoman dalam mengarahkan rumusan strategi yang sebelumnya telah dirumuskan agar lebih sistematis dalam mencapai tujuan dan sasaran dalam kurun waktu 5 (lima) tahun periode pembangunan. Arah kebijakan memberikan pedoman dan arahan tema pembangunan dan prioritas tahunan apa yang harus dikerjakan. Pada tiap tahunnya diberikan penekanan terhadap prioritas tertentu sesuai dengan pemetaan strategi yang telah dirumuskan. Gambar berikut ini adalah strategi pelaksanaan arah kebijakan : 35

44 SASARAN PEMBANGUNAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Sasaran: S.20.T.9 S.21.T.9 S.22.T.9 Mengembangkan sistem Pemerintahan yang Integratif melalui Institusionalisasi Inovasi dan reformasi birokrasi dalam proses bisnis di Sasaran: S.1.T.1 S.2.T.1 S.3.T.2 S.4.T.2 S.5.T.3 S.6.T.3 S.7.T.3 Sasaran: S.14.T.5 S.15.T.6 Sasaran: S.8.T.4 S.9.T.4 S.10.T.4 S.11.T.4 S.12.T.4 S.13.T.4 Melakukan akselerasi pembangunan melalui optimalisasi Teknologi Informasi dan membangun early warning Membangun generasi yang handal melalui jaminan akses layanan dasar dan pengembangan pendidikan kejuruan yang berorientasi pada potensi daerah; Pengarusutamaan Budaya berbasis penguatan modal sosial untuk kesadaran hukum, ketentraman dan ketertiban umum, dalam rangka menjaga stabilitas sosial dan politik daerah; Percepatan pembangunan infrastruktur dasar penunjang perekonomian melalui kemitraan (partnership) pembiayaan pembangunan; Penciptaan Inklusivitas pertumbuhan ekonomi melalui pengembangan berbasis Pariwisata; Sasaran: S.16.T.7 S.17.T.7 S.18.T.7 S.19.T.8 Mengurangi kesenjangan yang berorientasi pada pro-equity, pro-job, pro-growth, proenvironment melalui penguatan 36

45 Merujuk pada strategi dan arah kebijakan diatas, maka arah kebijakan tahunan yang dituangkan tema pembangunan dan prioritas pembangunan ditetapkan sebagai berikut : 37

46 TEMA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN Prioritas Karena Wajib dengan Sendirinya PRIORITAS PEMBANGUNAN Prioritas Pendukung Strategi Pembangunan Tahun 2019 Pemantaban Kontribusi Sektor Pertanian Dan Pariwisata Terhadap Perekonomian Regional Dan Pemerataan Pendapatan Masyarakat Tahun 2020 Kemandirian Ekonomi Diseluruh Wilayah Yang Terintegrasi Dan Berkelanjutan 1. Pendidikan 2. Kesehatan 3. Pelayanan Umum 4. Urusan Pemerintahan 1. Pendidikan 2. Kesehatan 3. Pelayanan Umum 4. Urusan Pemerintahan Penguatan Produktivitas Pertanian Dan Produk Olahan Turunan Pengembangan Dan Pemasaran Produk Unggulan Kabupaten Pengembangan Pelaku Usaha Berbasis Pemberdayaan Masyarakat Desa Mempermudah Akses Modal Membangun Keterpaduan Antar Wilayah Untuk Pengembangan Pariwisata Dan Pertanian Memantabkan Sistem Terintegratif Perekonomian Berbasis Pertanian Dan Periwisata Membangun Alternatif Industri Hasil Pertanian Dan Pariwisata Membangun Keberlanjutan Pengendalian Pembangunan Unggulan Memperluas Pasar Dan Produk Olahan Hasil Pertanian, Manjamin Sistem Pasar Yang Berorientasi Pada Masyarakat Kelas Bawah 38

47 Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kabupaten Banyuwangi ditetapkan melalui Peraturan Bupati Banyuwangi Nomor 24 Tahun 2014 tentang Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bupati Banyuwangi Nomor 23 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Banyuwangi Nomor 24 Tahun 2014 tentang Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. Adapun IKU Pemerintah Kabupaten Banyuwangi sebagaimana berikut : Tabel 2.2. Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tujuan Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama 1 Peningkatkan Layanan Bidang Pendidikan yang Berkualitas, Merata dan Terjangkau bagi Seluruh Masyarakat 2 Peningkatan Layanan Bidang Kesehatan yang Berkualitas, Merata dan Terjangkau bagi Seluruh Masyarakat 1 Meningkatnya akses pelayanan bidang pendidikan 2 Meningkatnya kualitas layanan pendidikan 3 Meningkatnya akses pelayanan bidang kesehatan 4 Meningkatnya kualitas kesehatan 1 Indeks Pendidikan 2 Presentase PAUD formal berakreditasi A 3 Rasio Lembaga Pendidikan terakreditasi A 4 Cakupan KB Aktif 5 Cakupan Pelayanan Kesehatan Masyarakat 6 Indeks Kesehatan Keluarga Banyuwangi 7 Angka Kematian Ibu per Kelahiran Hidup 8 Persentase Fasilitas Kesehatan Terakreditasi 9 Tingkat Kesehatan Rumah Sakit 39

48 3 Peningkatan Pemenuhan Kebutuhan Dasar Lainnya 5 Tercukupinya ketersediaan pangan 6 Meningkatnya ketenteraman, ketertiban umum dan perlindungan masyarakat 10 Persentase keamanan pangan 11 Indeks rasa aman 12 Persentase resiko bencana pada KRB 4 Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi yang Berkualitas dan Iklusif 7 Meningkatnya perlindungan sosial dan masyarakat 8 Meningkatnya kesadaran dan pemahaman masyarakat akan keragaman budaya 9 Menurunnya kesenjangan antar wilayah 10 Menurunnya tingkat pengangguran 13 Persentase angka PMKS 14 Indeks gotong royong 15 Indeks Gini 16 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 11 Meningkatkan Laju Pertumbuhan Ekonomi Sektor Unggulan 17 Persentase Pertumbuhan Sektor Industri Olahan Dalam PDRB 18 Persentase Usaha Kecil Menengah Terhadap UMKM 19 Persentase Pertumbuhan Sektor Pertanian dalam PDRB 20 Persentase Pertumbuhan Sektor Perdagangan dalam PDRB 21 Persentase Koperasi Berkualitas 40

49 5 Meningkatkan Infrastruktur Ekonomi yang Berkualitas 6 Meningkatkan Infrastruktur Sosial yang Berkualitas 7 Meningkatkan Kualitas Lingkungan Hidup dalam Menjamin 12 Meningkatnya Investasi PMA dan PMDN 13 Meningkatnya Pemanfaatan Potensi Pariwisata dan Kebudayaan Bagi Masyarakat 14 Meningkatkan infrastruktur ekonomi yang berkualitas 15 Meningkatnya Infrastruktur Sosial yang Berkualitas 16 Meningkatnya Kualitas Lingkungan 22 Realisasi investasi PMA dan PMDN 23 Spending Of Money 24 Persentase panjang jalan kondisi baik dengan kecepatan > 20 KM 25 Indeks angka kecelakaan lalu lintas 26 Persentase ketersediaan air pada musim hujan dan musim kemarau (degradasi DAS) 27 Proporsi jaringan irigasi dalam kondisi baik dan teknis 28 Peningkatan Jumlah bangunan pelayanan publik berfungsi baik 29 Jumlah keluarga miskin yang terlayani sanitasi dasar 30 Persentase Kecukupan Luasan RTH Publik 31 Indeks Kualitas Lingkungan Hidup 41

50 Pembangunan Berkelanjutan 8 Meningkatkan Sumber Daya Daerah Berbasis Pemberdayaan Masyarakat Dan Pengarustamaan Gender serta Perlindungan Anak 9 Meningkatkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Bersih serta Layanan Publik yang Berkualitas Berbasis Teknologi Informasi 17 Meningkatnya kapasitas pemberdayaan kelompok 32 Indeks Desa Membangun (IDM) masyarakat 33 Jumlah Atlit berprestasi tingkat Provinsi dan Nasional 34 Persentase Pemuda Mandiri 18 Terwujudnya pemberdayaan dan 35 Indeks pemberdayaan gender (IDG) pembangunan yang Pengarustamaan Gender 19 Meningkatnya perlindungan terhadap perempuan dan anak 36 Persentase penanganan kasus kekerasan perempuan dan anak serta traficking 20 Meningkatnya 37 Nilai / predikat AKIP akuntabilitas instansi 38 Indeks kepuasan pemerintah dan kualitas masyarakat (IKM) layanan publik 39 Persentase terpenuhinya aspek kualitas dalam dokumen perencanaan 40 Persentase kebijakan berdasarkan policy brief Opini WTP BPK terhadap LKPD 42

51 Meningkatnya Kinerja Laporan Keuangan Dan Kinerja Birokrasi 42 Indeks reformasi birokrasi 22 Meningkatnya Penggunaan Sistem Informasi Daerah 43 Persentase Cakupan Jangkauan TIK 44 Persentase Perangkat Daerah dan Unit Kerja yang Mengimplementasikan IT Baik Perencanaan Kinerja merupakan proses penyusunan Rencana Kinerja sebagai penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis, yang akan dilaksanakan oleh instansi pemerintah melalui berbagai kegiatan tahunan. Penyusunan Rencana Kinerja dilaksanakan seiring dengan agenda penyusunan dari kebijakan anggaran serta merupakan komitmen bagi instansi untuk mencapainya dalam tahun tertentu. Di dalam Rencana Kinerja ditetapkan Rencana Capaian Kinerja Tahunan untuk seluruh indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran dan kegiatan melalui Penetapan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun Dokumen Rencana Kinerja Tahunan memuat informasi tentang sasaran yang ingin dicapai dalam tahun yang bersangkutan, Indikator Kinerja Sasaran, dan Rencana Capaiannya. Indikator Kinerja adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian tujuan dan sasaran organisasi. Rencana Kinerja Tahunan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2018 ada pada Lampiran. 43

52 Perjanjian Kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen pimpinan yang mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta mempertimbangkan sumber daya yang tersedia. Tujuan penyusunan Perjanjian Kinerja adalah : 1. Sebagai wujud nyata komitmen antara penerima dan pemberi amanah untuk meningkatkan akuntabilitas, transparansi dan kinerja aparatur; 2. Sebagai dasar penilaian keberhasilan / kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi dan sebagai dasar pemberian penghargaan dan sanksi; 3. Sebagai dasar bagi pemberi amanah untuk melakukan monitoring, evaluasi dan supervisi atas perkembangan / kemajuan kinerja penerima amanah; 4. Menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur. berikut : Adapun Perjanjian Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2017 adalah sebagai Sasaran Strategis 1 Meningkatnya akses pelayanan bidang pendidikan Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2017 Indeks Pendidikan % 0.59 Sasaran Strategis 2 Meningkatnya kualitas layanan pendidikan Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2017 Presentase PAUD Formal Berakreditasi A % Rasio Lembaga Pendidikan Terakreditasi A %

53 Sasaran Strategis 3 Meningkatnya akses pelayanan bidang kesehatan Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2017 Cakupan KB Aktif % 68 Cakupan Pelayanan Kesehatan Masyarakat % 78 Indeks Kesehatan Keluarga Banyuwangi % Sasaran Strategis 4 Meningkatnya kualitas kesehatan Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2017 Angka Kematian Ibu per Kelahiran Hidup % 100 Persentase Fasilitas Kesehatan Terakreditasi % 40 Tingkat Kesehatan Rumah Sakit % 72 Sasaran Strategis 5 Tercukupinya ketersediaan pangan Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2017 Persentase Keamanan Pangan % 80 Sasaran Strategis 6 Meningkatnya ketenteraman, ketertiban umum dan perlindungan masyarakat Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2017 Indeks Rasa Aman % 0.5 Persentase Resiko Bencana Pada Kawasan Rawan Bencana % 61.4 Sasaran Strategis 7 Meningkatnya perlindungan sosial dan masyarakat Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2017 Persentase Angka PMKS %

54 Sasaran Strategis 8 Meningkatnya kesadaran dan pemahaman masyarakat akan keragaman budaya Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2017 Indeks Gotong Royong % 0.57 Sasaran Strategis 9 Menurunnya kesenjangan antar wilayah Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2017 Indeks Gini % Sasaran Strategis 10 Menurunnya tingkat pengangguran Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2017 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) % 1.89 Sasaran Strategis 11 Meningkatkan Laju Pertumbuhan Ekonomi Sektor Unggulan Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2017 Persentase Pertumbuhan Sektor Industri Olahan Dalam PDRB % 7.03 Persentase Usaha Kecil Menengah Terhadap UMKM % 11 Persentase Pertumbuhan Sektor Pertanian Dalam PDRB % 3.33 Persentase Pertumbuhan Sektor Perdagangan Dalam PDRB % 7.52 Persentase Koperasi Berkualitas % 8.86 Sasaran Strategis 12 Meningkatnya Investasi PMA dan PMDN Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2017 Realisasi investasi PMA dan PMDN Rp (triliyun)

55 Sasaran Strategis 13 Meningkatnya Pemanfaatan Potensi Pariwisata dan Kebudayaan Bagi Masyarakat Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2017 Spending Of Money Rp (milyar) 320 Sasaran Strategis 14 Meningkatkan infrastruktur ekonomi yang berkualitas Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2017 Peningkatan Jumlah Bangunan Pelayanan Publik Berfungsi unit 75 Baik Persentase Panjang Jalan Kondisi Baik Dengan Kecepatan % > 20 KM Indeks Angka Kecelakaan Lalu Lintas % Persentase Ketersediaan Air Pada Musim Hujan dan Musim % 80 Kemarau (Degradasi DAS) Proporsi Jaringan Irigasi Dalam Kondisi Baik dan Teknis % 90 Sasaran Strategis 15 Meningkatnya Infrastruktur Sosial yang Berkualitas Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2017 Persentase Kecukupan Luasan RTH Publik % 0.4 Jumlah Keluarga Miskin Yang Terlayani Sanitasi Dasar KK 500 Sasaran Strategis 16 Meningkatnya Kualitas Lingkungan Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2017 Indeks Kualitas Lingkungan Hidup % Sasaran Strategis 17 Meningkatnya kapasitas pemberdayaan kelompok masyarakat Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2017 Jumlah Atlit Berprestasi Tingkat Provinsi dan Nasional orang 350 Persentase Pemuda Mandiri % 5.4 Indeks Desa Membangun (IDM) %

56 Sasaran Strategis 18 Terwujudnya pemberdayaan dan pembangunan yang Pengarustamaan Gender Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2017 Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) % Sasaran Strategis 19 Meningkatnya perlindungan terhadap perempuan dan anak Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2017 Persentase Penanganan Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak Serta Traficking % 72 Sasaran Strategis 20 Meningkatnya akuntabilitas instansi pemerintah dan kualitas layanan publik Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2017 Persentase kebijakan berdasarkan policy brief % 50 Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) % Persentase Terpenuhinya Aspek Kualitas Dalam Dokumen % 80 Perencanaan Nilai / Predikat AKIP Nilai A Sasaran Strategis 21 Meningkatnya akuntabilitas instansi pemerintah dan kualitas layanan publik Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2017 Indeks Reformasi Birokrasi % Opini WTP BPK Terhadap LKPD Opini WTP 48

57 Sasaran Strategis 22 Meningkatnya Penggunaan Sistem Informasi Daerah Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2017 Persentase Cakupan Jangkauan TIK % 65 Persentase Perangkat Daerah dan Unit Kerja Yang Mengimplementasikan IT Baik % 68 Jumlah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Banyuwangi Tahun Anggaran 2017 sebesar Rp ,67. 49

58 Akuntabilitas Kinerja dalam bentuk Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Kabupaten Banyuwangi tidak terlepas dari rangkaian mekanisme fungsi perencanaan yang dilaksanakan. Dari Perencanaan yang sudah dibuat kemudian dikukuhkan dalam Perjanjian Kinerja selanjutnya setelah tahun anggaran berakhir maka apa yang sudah direncanakan dan diperjanjikan harus diukur dan dilaporkan sebagai bentuk pertanggungjawaban publik. Pemerintah Kabupaten Banyuwangi selaku pengemban amanah masyarakat Banyuwangi melaksanakan kewajiban mempertanggungjawabkan amanah tersebut. Penyajian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi yang dibuat sesuai ketentuan yang diamanatkan dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 239/IX/618/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan tersebut memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian target sasaran dari masing - masing indikator kinerja sasaran yang ditetapkan dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Banyuwangi Sesuai ketentuan tersebut, pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan misi dan visi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. 50

59 Berpedoman pada ketentuan yang berlaku, Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi berdasarkan tingkat pencapaian sasaran, indikator sasaran dan menggambarkan pula tingkat capaian pada program / kegiatan. Untuk mengetahui gambaran mengenai tingkat pencapaian sasaran dan program / kegiatan dilakukan melalui media Rencana Kinerja yang dibandingkan dengan realisasinya. Pencapaian Sasaran diperoleh dengan cara membandingkan target dengan Realisasi Indikator Sasaran melalui media formulir Pengukuran Kinerja. Kemudian atas hasil pengukuran kinerja tersebut dilakukan evaluasi untuk mengetahui keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran strategis Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. Untuk mempermudah interprestasi atas pencapaian sasaran dan indikator kinerja sasaran digunakan skala pengukuran ordinal sebagai berikut : No. Rentang Capaian Kategori Capaian 1 Lebih dari 100 % Baik Sekali (BS) 2 Lebih dari 75 % sd. 100 % Baik (B) 3 55 % sd. 75 % Cukup (C) 4 Kurang dari 55 % Kurang (K) Secara umum Pemerintah Kabupaten Banyuwangi telah dapat melaksanakan tugas dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Banyuwangi Tahun Dalam RPJMD terdapat 5 (lima) Misi, 9 (Sembilan) Tujuan dan 22 (dua puluh dua) sasaran, dengan 44 (empat puluh empat) indikator sasaran. Misi I terdapat 3 tujuan, 8 sasaran dan 14 indikator kinerja, Misi II terdapat 1 tujuan, 5 sasaran dan 9 indikator kinerja, Misi III terdapat 3 tujuan, 3 sasaran dan 8 indikator kinerja, Misi IV terdapat 1 tujuan, 3 sasaran dan 5 indikator kinerja dan Misi V terdapat 1 tujuan, 3 sasaran dan 8 indikator kinerja. Mengacu pada Peraturan Bupati Banyuwangi Nomor 7 Tahun 2016 tentag Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Banyuwangi Tahun , maka capaian sasaran dalam rangka mencapai visi, misi dan tujuan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah adalah sebagai berikut : 51

60 Misi I terdapat 3 tujuan, 8 sasaran dan 14 indikator kinerja; Misi II terdapat 1 tujuan, 5 sasaran dan 9 indikator kinerja; Misi III terdapat 3 tujuan, 3 sasaran dan 8 indikator kinerja; Misi IV terdapat 1 tujuan, 3 sasaran dan 5 indikator kinerja; Misi V terdapat 1 tujuan, 3 sasaran dan 8 indikator kinerja. (22 sasaran strategis dan 44 Indikator Kinerja Utama). Tabel Pencapaian Indikator Sasaran NO. MISI JUMLAH TUJUAN JUMLAH SASARAN STRATEGIS JUMLAH INDIKATOR KINERJA UTAMA PENCAPAIAN INDIKATOR SASARAN 1 Misi BS = 9, B = 4, C = 1, K = 0 2 Misi BS = 4, B = 4, C = 1, K = 0 3 Misi BS = 4, B = 4, C = 0, K = 0 4 Misi BS = 5, B = 0, C = 0, K = 0 5 Misi BS = 2, B = 6, C = 0, K = 0 JUMLAH BS = 24, B = 18, C = 2, K =0 Dari 22 (dua puluh dua) sasaran dengan 44 (empat puluh empat) indikator kinerja, pencapaian indikator sasaran kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi adalah : 52

61 Tabel Persentase Kategori Pencapaian Indikator Sasaran No. Kategori Jumlah Indikator Sasaran Persentase Misi I ( 14 Indikator Sasaran ) 1 Baik Sekali Baik Cukup Kurang 0 0 Jumlah Misi II ( 9 Indikator Sasaran ) 1 Baik Sekali Baik Cukup Kurang 0 0 Jumlah 9 100,00 Misi III ( 8 Indikator Sasaran ) 1 Baik Sekali Baik Cukup Kurang 0 0 Jumlah Misi IV ( 5 Indikator Sasaran ) 1 Baik Sekali Baik Cukup Kurang 0 0 Jumlah Misi V ( 8 Indikator Sasaran ) 1 Baik Sekali Baik Cukup Kurang 0 0 Jumlah

62 Hasil analisis pencapaian Pengukuran Kinerja terhadap 22 (dua puluh dua) Sasaran Strategis dan 44 (empat puluh empat) Indikator Kinerja Utama, diketahui bahwa 24 indikator sasaran atau 54,55 % bermakna Baik Sekali, 18 indikator sasaran atau 40,91 % bermakna Baik, dan 2 indikator sasaran atau 4,55 % bermakna Cukup. Rata-rata capaian kinerja pada tahun 2017 sebesar 117,86 %, mengalami peningkatan jika dibandingkan rata - rata capaian kinerja pada tahun 2016 sebesar 113,53 %, dan dikategorikan Baik Sekali. Jadi capaian kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi pada tahun 2017 bermakna Baik Sekali dan lebih meningkat dibandingkan capaian kinerja tahun 2016 yaitu mengalami peningkatan sebesar 4.33 %. Pengukuran kinerja terhadap indikator kinerja yang telah dicapai di atas adalah dengan membandingkan antara target dan realisasi pada indikator sasaran. Adapun rincian dan analisis capaian kinerja masing - masing sasaran dan indikator sasaran adalah sebagai berikut : Tabel Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 1 Meningkatnya akses pelayanan bidang pendidikan Indikator Sasaran Satuan Tahun 2016 Capaian Kinerja Tahun Tahun 2017 Target Realisasi 2016 (%) Target Realisasi Capaian Kinerja Tahun 2017 (%) 1 Indeks Pendidikan % Rata-rata capaian kinerja Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 1 indikator sasaran Meningkatnya akses pelayanan bidang pendidikan, 1 indikator sasaran mencapai target. Rata-rata capaian kinerja pada tahun 2017 sebesar 100 %, sama jika dibandingkan rata - rata capaian kinerja pada tahun 2016 sebesar 100 %, dikategorikan baik. 54

63 Indeks Pendidikan, nilai realisasi capaian diperoleh dari : Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian Kabupaten Banyuwangi, Indeks Pendidikan terdiri dari 3 indikator dalam penilaian survey yaitu indikator ratarata lama sekolah, indikator harapan lama sekolah, dan indikator angka putus sekolah dengan skala capaian sebesar atau Mencapai target dikarenakan : Adanya komitmen dalam dunia pendidikan inklusi yaitu mewajibkan sekolah umum untuk menerima pelajar berkebutuhan khusus; Adanya Gerakan Masyarakat Penuntasan Tributa dan Pemungutan Siswa Putus Sekolah (Gempita Perpus) yang kegiatannya melibatkan Forpimda, Forpimka dan seluruh jajaran pendidikan; Adanya Program Angkat Anak Putus Sekolah dan Siswa Asuh Sebaya (SAS) agar anak usia sekolah bisa mengenyam pendidikan terutama dari kalangan yang kurang mampu. Total Dana yang terkumpul Tahun 2017 sebesar Rp. 2,5 Miliar dari Program SAS. Tabungan Garda Ampuh (Gerakan Daerah Angkat Anak Muda Putus Sekolah) sebesar Rp. 1 juta per siswa, diberikan kepada siswa putus sekolah untuk kembali ke sekolah; Adanya gerakan perlindungan perempuan dan anak terhadap kekerasan di sekolah sesuai Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi Nomor : 421/3859/KEP/ /

64 Tabel Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 2 Meningkatnya kualitas layanan pendidikan Indikator Sasaran 1 Presentase PAUD formal berakreditasi A 2 Rasio Lembaga Pendidikan terakreditasi A Tahun 2016 Capaian Capaian Tahun 2017 Kinerja Kinerja Satuan Tahun Tahun Target Realisasi 2016 (%) Target Realisasi 2017 (%) % 15, % 30 : : Rata-rata capaian kinerja Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 2 indikator sasaran Meningkatnya kualitas layanan pendidikan, 1 indikator sasaran mencapai melebihi target dan 1 indikator sasaran tidak mencapai target. Rata-rata capaian kinerja pada tahun 2017 sebesar %, mengalami penurunan jika dibandingkan rata - rata capaian kinerja pada tahun 2016 sebesar %, tetapi masih dikategorikan baik. Presentase PAUD formal berakreditasi A, nilai realisasi capaian diperoleh dari : Jumlah PAUD formal terakreditasi A sebanyak 71 sekolah dibagi dengan jumlah PAUD formal terakreditasi sebanyak 447 sekolah dikalikan 100 persen sama dengan persen. Tidak mencapai target dikarenakan : Tidak ada pelaksanaan akreditasi sejak 2012 karena adanya peralihan kewenangan lembaga pelaksana Akreditasi dari BAP - SM ke BAP PAUD, dan baru akan dimulai akreditasi tahun Solusi : Koordinasi Intensif ke BAP PAUD yang akan melaksanakan akreditasi tahun 2018 dan mempersiapkan pemenuhan seluruh aspek penilaian dalam akreditasi agar pada tahun mendatang indikator sasaran dapat tercapai. 56

65 Rasio Lembaga Pendidikan terakreditasi A, nilai realisasi capaian diperoleh dari : Jumlah SD dan SMP terakreditasi A sebanyak 384 sekolah dibagi dengan jumlah SD dan SMP sebanyak sekolah dikalikan 100 persen sama dengan persen. Capaiannya melebihi target dikarenakan: Didukung adanya persiapan yang lebih cermat melalui bimbingan teknis oleh pengawas serta adanya dukungan akreditasi mandiri dana APBD tahun Tabel Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 3 Meningkatnya akses pelayanan bidang kesehatan Indikator Sasaran Satuan Tahun 2016 Capaian Kinerja Tahun Tahun 2017 Target Realisasi 2016 (%) Target Realisasi Capaian Kinerja Tahun 2017 (%) 1 Cakupan KB Aktif % Cakupan Pelayanan Kesehatan Masyarakat % Indeks Kesehatan Keluarga Banyuwangi % Rata-rata capaian kinerja Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 3 indikator sasaran Meningkatnya akses pelayanan bidang kesehatan, 3 indikator sasaran mencapai melebihi target. Rata-rata capaian kinerja pada tahun 2017 sebesar %, mengalami kenaikan jika dibandingkan rata - rata capaian kinerja pada tahun 2016 sebesar %, dikategorikan baik sekali. Cakupan Keluarga Berencana Aktif, mencapai melebihi target dikarenakan : Pemerintah daerah sangat men-support agar program nasional untuk mewujudkan keluarga kecil, bahagia, dan sejahtera tercapai yaitu caranya, masyarakat yang belum ber - Keluarga Berencana diajak untuk ikut ber - Keluarga Berencana. Selain itu mereka juga diarahkan untuk menggunakan metode kontrasepsi jangka panjang seperti IUD, implant, metode operasi pria dan metode operasi wanita; 57

66 Bertambahnya peserta Keluarga Berencana dengan tingkat drop out yang makin menurun, serta adanya tambahan pasangan usia subur dari bertambahnya pengantin baru yang ikut Keluarga Berencana. Cakupan Pelayanan Kesehatan Masyarakat, nilai realisasi capaian diperoleh dari : Jumlah kunjungan baru dan lama baik, pelayanan dalam dan luar gedung disemua fasilitas kesehatan sebanyak orang dibagi dengan jumlah penduduk di tahun tertentu sebanyak jiwa dikalikan 100 persen sama dengan persen. Mencapai melebihi target dikarenakan : Pembangunan kesehatan sebagai prioritas kegiatan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi; Meningkatnya sinergitas lintas program, lintas sektor dan stakeholder terkait dalam pembangunan bidang kesehatan; Meningkatnya akses fasilitas pelayanan kesehatan; Meningkatnya upaya promotif dan prefentif di Puskesmas dan jaringannya. Indeks Kesehatan Keluarga Banyuwangi, nilai realisasi capaian diperoleh dari : Jumlah indeks kelompok indikator sebanyak 4,825 indeks dibagi dengan jumlah kelompok indikator sebanyak 7 kelompok sama dengan persen. Mencapai melebihi target dikarenakan : Pola pendekatan layanan fasilitas kesehatan pada masyarakat, pola ini diterapkan untuk meminimalisasi turunnya kunjungan ibu hamil sehingga berdampak pada meningkatnya angka kematian ibu melahirkan; Meningkatnya partisipasi masyarakat terhadap kesehatan balita paripurna demi menurunkan gizi buruk pada balita; Kesadaran masyarakat akan usia nikah, PUS dan WUS; Meningkatnya pelayanan kesehatan terhadap penyakit menular dan penyakit tidak menular; Peranserta masyarakat terhadap kesehatan anak sekolah; Meningkatnya perilaku masyarakat terhadap pola hidup bersih dan sehat. 58

67 Tabel Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 4 Meningkatnya kualitas kesehatan Indikator Sasaran Angka Kematian Ibu per Kelahiran Hidup Persentase Fasilitas Kesehatan Terakreditasi Tingkat Kesehatan Rumah Sakit Tahun 2016 Capaian Capaian Tahun 2017 Kinerja Kinerja Satuan Tahun Tahun Target Realisasi 2016 (%) Target Realisasi 2017 (%) % % % Rata-rata capaian kinerja Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 3 indikator sasaran Meningkatnya kualitas kesehatan, 2 indikator sasaran mencapai melebihi target dan 1 indikator sasaran tidak mencapai target. Rata-rata capaian kinerja pada tahun 2017 sebesar %, mengalami penurunan jika dibandingkan rata - rata capaian kinerja pada tahun 2016 sebesar %, tetapi dikategorikan baik sekali. Angka Kematian Ibu (per kelahiran hidup), nilai realisasi capaian diperoleh dari : Jumlah kematian ibu yang disebabkan karena kehamilan, persalinan sampai 42 hari setelah melahirkan pada tahun tertentu di daerah tertentu sebanyak 19 orang dibagi dengan banyaknya bayi yang lahir hidup pada tahun tertentu di daerah tertentu sebanyak anak dikalikan100 persen sama dengan persen. Mencapai melebihi target dikarenakan : Semakin sedikit atau kecil jumlah kematian ibu yang disebabkan kehamilan dan proses persalinan, maka dapat dikatakan bahwa capaian kinerjanya semakin berhasil. Meningkatkan kompetensi petugas dan kepatuhan dalam memberi layanan, yaitu dengan diikutsertakan diklat khusus atau teknis sehingga keterlambatan dalam mendeteksi / penapisan penanganan di tempat rujukan dapat dicegah; 59

68 Mengadakan pengkajian dan pembelajaran kasus kematian ibu pada tenaga kesehatan dengan tujuan agar tidak terjadi kematian ibu dengan kronologi yang sama, sekaligus refreshing bagi tenaga kesehatan apabila ada ilmu baru yang harus dibagikan, diharapkan dengan adanya kegiatan ini akan memunculkan rekomendasi baru; Mengadakan pertemuan PAK ADI BU SITI (Petugas Kesehatan, Anak, dan Ibu Bersama Untuk Solusi dan Tindak Lanjut) untuk mencegah masalah resiko ibu hamil dan mengoptimalkan sistem rujukan dari fasilitas kesehatan tingkat satu atau bidan praktek mandiri ke fasilitas kesehatan rujukan; Terbentuknya Laskar SAKINA (Stop Angka Kematian Ibu dan Anak) yang bertujuan untuk mengurangi risiko kematian ibu hamil dan anak serta meningkatkan pengetahuan ibu hamil dan keluarga lewat kelas ibu hamil; Meningkatkan kesiapan Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) Ambulance Desa dan manajemen rujukan dini serta meningkatkan mutu Antenatal Care (ANC) untuk mendeteksi lebih awal faktor resiko kehamilan. Persentase fasilitas kesehatan terakreditasi, nilai realisasi capaian diperoleh dari : Jumlah fasilitas kesehatan yang terakreditasi (baik milik pemerintah maupun swasta) sebanyak 40 dibagi dengan jumlah fasilitas kesehatan ditahun tertentu sebanyak 110 dikalikan 100 persen sama dengan persen. Tidak mencapai target dikarenakan : Masih melakukan penambahan pengembangan sarana dan prasarana fasilitas kesehatan di setiap rumah sakit dan puskesmas. Solusi : Perlunya peningkatan pembinaan, penyiapan seluruh komponen akreditasi yang lebih intensif dan berkesinambungan dalam mewujudkan fasilitas kesehatan terakreditasi. Tingkat Kesehatan Rumah Sakit, nilai realisasi capaian diperoleh dari : Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian Kabupaten Banyuwangi, tingkat kesehatan rumah sakit terdiri dari 5 indikator dalam penilaian survey yaitu mutu pelayanan kesehatan, jumlah petugas, ketanggapan petugas, kehandalan petugas, dan ketersediaan / kelengkapan fasilitas dengan skala capaian sebesar atau kategori rumah sakit yang sehat. Nilai capaian kinerja diperoleh dari realisasi indikator kinerja utama Tingkat Kesehatan Rumah Sakit Blambangan sebesar ditambah dengan Tingkat Kesehatan Rumah Sakit Genteng sebesar dibagi 2. Capaiannya melebihi target dikarenakan : 60

69 Pemerintah Kabupaten Banyuwangi telah memiliki dua rumah sakit umum yaitu RSUD Blambangan berpredikat akreditas paripurna bertype B dan RSUD Genteng berpredikat akreditas paripurna dan mengantongi akreditasi paripurna bintang 5 dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) serta bertype C. Dalam hal pelayanan, kedua rumah sakit itu berlomba-lomba meningkatkan pelayanan terbaik bagi masyarakat bahkan salah satunya menerima penghargaan pelayanan publik terbaik dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia; Adanya pemenuhan dan perbaikan sarana prasarana, sistem administrasi, kualitas pemberi pelayanan, kualitas pelayanan (berdasarkan SPM, standar akreditas dan standar rumah sakit type B) menjadikan terpenuhinya indikator-indikator untuk Tingkat Kesehatan Rumah Sakit yang bersih dan nyaman, mulai kelas III sampai kelas VVIP serta didukung oleh dokter spesialis, dokter umum dan tenaga kesehatan yang memadai dan professional. Tabel Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 5 Tercukupinya ketersediaan pangan 1 Indikator Sasaran Persentase Keamanan Pangan Capaian Tahun 2016 Capaian Tahun 2017 Kinerja Kinerja Satuan Tahun Tahun Target Realisasi Target Realisasi (%) (%) % Rata-rata capaian kinerja Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 1 indikator sasaran Tercukupinya ketersediaan pangan, 1 indikator sasaran mencapai target. Rata-rata capaian kinerja pada tahun 2017 sebesar 100 %, sama jika dibandingkan rata - rata capaian kinerja pada tahun 2016 sebesar 100 %. Persentase Keamanan Pangan, mencapai target dikarenakan : Optimalnya pemanfaatan luas lahan yang digunakan oleh para petani, mulai kawasan selatan ke arah utara yang melebar ke arah barat merupakan daerah potensi tanaman bahan makanan, terutama tanaman padi banyak ditanam di kawasan ini bahkan sebagian besar dari kawasan tersebut pola tanam padi dalam satu tahunnya bisa dilakukan hingga tiga kali, karena itu Banyuwangi merupakan salah satu daerah lumbung padi di Jawa Timur; 61

70 Keamanan pangan juga bisa disebut kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia, dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan, serta membahayakan kesehatan manusia, oleh karena itu Pemerintah Kabupaten Banyuwangi mempunyai inovasi terkait perlindungan pangan bagi warga. Salah satunya, program inspektur cilik di sekolahsekolah untuk melindungi anak-anak dari jajanan berbahaya. Inspektur ini dibentuk di tiap-tiap kelas, mereka akan mengawasi temannya untuk tidak jajan makanan yang mengandung zat yang membahayakan tubuh. Bila inspektur ini mengetahui ada temannya jajan yang tidak sehat, dia bisa langsung mengingatkan temannya atau lapor ke guru dan kepala sekolah langsung; Inspektur Cilik yaitu program pengawasan yang dilakukan oleh sesama peserta didik yang dilakukan sesama siswa. Di program ini siswa SD di tiap sekolah akan dipilih oleh sesama temannya dan diberi jabatan. Di tiap kelas, tugas inspektur cilik antara lain sebagai pengawas dan saling mengingatkan agar tidak jajan makanan sembarangan yang mengandung zat berbahaya. Meski ada inspektur cilik, namun pengawasan makanan tetap menjadi tanggung jawab pihak sekolah, terutama kepala sekolah. Sebab menyoal tentang kesehatan bukan hanya tanggung jawab bidang kesehatan saja, tapi tanggung jawab bersama; Kepala sekolah selain sebagai manajer di sekolahnya juga bertanggung jawab terhadap anak-anak didik juga terhadap lingkungan di sekitar sekolahnya harus berani mengajak penjaja makanan di sekolah untuk diskusi dan duduk bareng. Mereka harus diajak bersama untuk tidak menggunakan bahan makanan berbahaya, seperti zat pewarna pakaian, penyedap makanan ataupun minyak yang dipakai berulang kali. 62

71 Tabel Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 6 Meningkatnya ketenteraman, ketertiban umum dan perlindungan masyarakat Tahun 2016 Capaian Kinerja Tahun 2017 Capaian Kinerja Indikator Sasaran Satuan Tahun Tahun Target Realisasi 2016 Target Realisasi 2017 (%) (%) 1 Indeks Rasa Aman % Persentase Resiko Bencana Pada Kawasan Rawan Bencana % Rata-rata capaian kinerja Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 2 indikator sasaran Meningkatnya ketenteraman, ketertiban umum dan perlindungan masyarakat, 1 indikator sasaran mencapai melebihi target dan 1 indikator sasaran tidak mencapai target. Rata-rata capaian kinerja pada tahun 2017 sebesar %, mengalami penurunan jika dibandingkan rata - rata capaian kinerja pada tahun 2016 sebesar %, tetapi masih dikategorikan baik. Indeks Rasa Aman, mencapai melebihi target dikarenakan : Berdasarkan Survey Indeks Pembangunan Masyarakat Kabupaten Banyuwangi Tahun 2017 oleh Laboratorium Kebijakan Publik dan Perencanaan Pembangunan (LKP3) dengan penyelenggara survey Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian Kabupaten Banyuwangi. Indeks Rasa Aman terdiri dari 4 indikator dan merupakan salah satu variabel dalam survei Indeks Pembangunan Masyarakat (IPMas). Hasil perhitungan menunjukkan bahwa nilai indeks rasa aman sebesar 0,63 tersebut terdiri dari nilai indikator kesadaran hukum sebesar 0,79; organisasi sipil sebesar 0,43; mitigasi risiko sosial sebesar 0,51 serta penyelesaian sengketa secara beradab sebesar 0,60; Meningkatkan dan mengoptimalkan citra aparatur Satuan Polisi Pamong Praja menuju profesionalisme pengabdian dalam melaksanakan tugas dan kewajiban sehingga tanggung jawab terhadap masing masing urusan dapat terpantau, terukur, dan berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan; 63

72 Untuk menjaga rasa aman tetap terpelihara dengan baik, pemerintah Kabupaten Banyuwangi telah berkominten dengan masyarakat untuk menjaganya yaitu dengan dibentuknya Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUP). Peran FKUB adalah menjaga kerukunan umat beragama di Banyuwangi, selain itu lewat kebijakan pemerintah Sinergitas Tiga Pilar. Sinergitas Tiga Pilar adalah sebuah kegiatan rutin yang dilaksanakan pemerintah daerah dalam menjaga stabilitas keamanan Banyuwangi. Dalam forum ini semua lintas agama, tokoh, aparat pemerintah, dan keamanan duduk bersama bagaimana mewujudkan Kabupaten Banyuwangi yang aman dan damai. Persentase Resiko Bencana Pada Kawasan Rawan Bencana (KRB), nilai realisasi capaian diperoleh dari : Jumlah desa tangguh bencana (Destana) yang terbentuk sebanyak 9 desa dibagi dengan jumlah kawasan rawan bencana berisiko tinggi sebanyak 23 desa / kelurahan dikalikan 100 persen sama dengan persen. Tidak mencapai target dikarenakan : Pelaksanaan pembentukan Desa Tangguh Bencana (Destana) belum maksimal. Destana adalah sebuah konsep membangun komunitas sadar bencana yang dikembangkan oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi untuk mengurangi / mengantisipasi resiko dampak bencana. Dengan konsep ini telah mengurangi resiko bencana dan menggantikan posisi dari menanggulangi kedaruratan bencana. Dari 23 desa / kelurahan yang merupakan kawasan rawan bencana (beresiko tinggi), pada tahun 2017 Pemerintah Kabupaten Banyuwangi telah membangun 9 Destana. Solusi : Fokus Destana KRB dan Non KRB dengan melaksanakan kesiapan masyarakat, meningkatkan koordinasi dan konsolidasi kepada berbagai pihak dan masyarakat dalam upaya penanggulangan bencana daerah; Melaksanakan kegiatan ATC 247 (Aksi Tanggap Cepat dalam 24 jam selama 7 hari). ATC 247 merupakan kegiatan dalam kesiapan menanggulangi bencana dalam 24 jam selama 7 hari secara terus menerus. Pada tahun mendatang, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Banyuwangi telah mengalokasikan anggarannya untuk membangun lagi Destana sehingga desa / kelurahan akan menjadi lebih siap dalam menghadapi segala bentuk bencana; Membangun dan mengembangkan Destana. Sampai dengan tahun 2017 telah berhasil membangun 9 desa tangguh bencana dan menangani sebanyak 216 kejadian bencana; 64

73 Melakukan langkah-langkah untuk menanggulanginya antara lain : Larangan membuat rumah di dekat sungai. Biasanya yang mendirikan rumah di dekat sungai adalah para pendatang yang datang ke kota besar hanya dengan modal nekat. Akibatnya, keberadaan mereka bukannya membantu peningkatan perekonomian. Malah sebaliknya merusak lingkungan. Itu sebabnya, pemerintah seharusnya tegas melarang membuat rumah di dekat sungai dan melarang orang orang tanpa tujuan tidak jelas datang ke kota dalam jangka waktu lama (untuk menetap); Perbaikan drainase tanah dengan menambah materi-materi yang bisa menyerap air dan memfungsikan sungai serta selokan sebagaimana mestinya. Sungai dan selokan adalah tempat aliran air, jangan sampai fungsinya berubah menjadi tempat sampah; Modifikasi lereng dengan pengurangan sudut lereng sebelum pembangunan dan vegetasi kembali lereng-lereng (terasiring); Memperbanyak penghijauan yaitu dengan cara membuat hutan-hutan kota dan menanami hutan yang gundul (reboisasi), karena pohon adalah salah satu penopang kehidupan di suatu kota dan desa serta sebagai penyimpan cadangan air dan dapat mencegah tanah longsor (erosi). Tabel Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 7 Meningkatnya perlindungan sosial dan masyarakat Indikator Sasaran 1 Persentase Angka PMKS Capaia Tahun 2016 Tahun 2017 Capaian n Kinerja Kinerja Satuan Tahun Tahun Target Realisasi Target Realisasi (%) (%) % Rata-rata capaian kinerja Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 1 indikator sasaran Meningkatnya perlindungan sosial dan masyarakat, 1 indikator sasaran mencapai melebihi target. Rata-rata capaian kinerja pada tahun 2017 sebesar %, mengalami kenaikan jika dibandingkan rata - rata capaian kinerja pada tahun2016 sebesar 100 %. Nilai realisasi capaian diperoleh dari : 65

74 Jumlah penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) tahun 2017 sebanyak orang dibagi dengan jumlah penduduk tahun 2017 sebanyak orang dikalikan dengan 100 persen sama dengan persen. Persentase Angka PMKS, mencapai melebihi target dikarenakan : Semakin sedikit atau kecil jumlah penyandang masalah kesejahteraan sosial, maka dapat dikatakan bahwa capaian kinerjanya semakin berhasil; Program prioritas penyandang masalah kesejahteraan sosial bertujuan untuk meningkatkan taraf kesejahteraan dan kemandirian masyarakat. Sasaran atau objek dari program adalah perseorangan, keluarga, kelompok dan atau masyarakat; Keberhasilan program ini melibatkan unsur aparatur kelurahan, desa dan masyarakat desa dalam pendataan bantuan program jaminan sosial. Hal itu dilakukan untuk meminimalisasi kesalahan pendataan penerima bantuan. Dengan kata lain bilamana ada yang melihat PMKS di wilayahnya bisa langsung menginformasikan dan melaporkan ke kantor kelurahan, kantor desa atau langsung ke Kantor Dinas Sosial Kabupaten Banyuwangi agar cepat bisa ditindaklanjuti; Tabel Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 8 Meningkatnya kesadaran dan pemahaman masyarakat akan keragaman budaya Indikator Sasaran Satuan Tahun 2016 Capaian Kinerja Tahun Tahun 2017 Target Realisasi 2016 (%) Target Realisasi Capaian Kinerja Tahun 2017 (%) 1 Indeks Gotong Royong % Rata-rata capaian kinerja

75 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 1 indikator sasaran Meningkatnya kesadaran dan pemahaman masyarakat akan keragaman budaya, 1 indikator sasaran mencapai melebihi target. Rata-rata capaian kinerja pada tahun 2017 sebesar %, mengalami kenaikan jika dibandingkan rata - rata capaian kinerja pada tahun 2016 sebesar 100 %, dikategorikan sangat baik. Berdasarkan survey Indeks Pembangunan Masyarakat Kabupaten Banyuwangi Tahun 2017 oleh Laboratorium Kebijakan Publik dan Perencanaan Pembangunan (LKP3) dengan penyelenggara survey Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian Kabupaten Banyuwangi. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa nilai Indeks Gotong Royong sebesar 0,63 tersebut terdiri dari nilai indikator kerjasama sosial sebesar 0,7; jejaring sosial sebesar 0,5; aksi kolektif sebesar 0,71 dan kepercayaan sosial sebesar 0,68. Indeks Gotong Royong, Capaiannya melebihi target dikarenakan : Indikator Gotong Royong merupakan salah satu variabel dalam survei Indeks Pembangunan Masyarakat (IPMas). Indeks Gotong Royong terdiri dari 4 indikator yaitu kerjasama sosial, jejaring sosial, aksi kolektif serta kepercayaan sosial; Masyarakat Banyuwangi yang semakin sejahtera perekonomiannya berlandaskan semangat gotong royong, karena di dalamnya sudah terkandung nilai moral yaitu adanya rasa ikhlas untuk berpartisipasi, kebersamaan dan saling membantu antar sesama karena lebih mengutamakan kepentingan bersama yang akan berdampak meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat; Tabel Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 9 Menurunnya kesenjangan antar wilayah Tahun 2016 Capaian Kinerja Tahun 2017 Capaian Kinerja Indikator Sasaran Satuan Target Realisa si Tahun 2016 (%) Target Realisasi Tahun 2017 (%) 1 Indeks Gini % Rata-rata capaian kinerja

76 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 1 indikator sasaran Menurunnya kesenjangan antar wilayah, 1 indikator sasaran tidak mencapai target. Rata-rata capaian kinerja pada tahun 2017 sebesar %, mengalami penurunan jika dibandingkan rata - rata capaian kinerja pada tahun 2016 sebesar 100 %, tetapi masih dikategorikan baik. Indeks Gini, nilai realisasi capaian diperoleh dari : Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian Kabupaten Banyuwangi. Koefisien Gini atau Indeks Gini merupakan indikator yang menunjukkan tingkat ketimpangan pendapatan secara menyeluruh. Nilai koefisien gini bernilai tingkat ketimpangan rendah, tingkat ketimpangan sedang dan tingkat ketimpangan tinggi, artinya semakin rendah tingkat ketimpangannya, menunjukkan adanya pemerataan pendapatan yang sempurna atau setiap orang memiliki pendapatan yang sama. Tidak mencapai target dikarenakan : Semakin besar atau banyak jumlah Indeks Gini, maka dapat dikatakan bahwa capaian kinerjanya tidak tercapai; Indeks Gini adalah salah satu ukuran umum untuk distribusi pendapatan atau kekayaan yang menunjukkan seberapa merata pendapatan dan kekayaan didistribusikan diantara populasi. Di Kabupaten Banyuwangi masih ada dua kecamatan yang mempunyai ketimpangan berkisar antara 0.3 artinya masih adanya ketimpangan pendapatan jika dibandingkan dengan daerah lain, tetapi masih dikategorikan nilai koefisien gini berketimpangannya rendah (baik). Solusi : Meningkatkan perekonomian daerah yaitu dengan cara adanya pertumbuhan ekonomi yang merata sehingga pembangunan ekonomi akan tercapai dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi. Partisipasi masyarakat memiliki peran yang penting dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan pendapatan perkapita, tercapainya pembangunan ekonomi akan berdampak kepada peningkatan perekonomian. Basis ekonomi Banyuwangi diletakkan pada 3 komponen utama yaitu 1) pertanian dalam skala luas yang meliputi pertanian tanaman pangan, perikanan dan kelautan, kehutanan, perkebunan, dan hortikultura, 2) pariwisata alam dan budaya dengan segala kekhasannya di Banyuwangi, 3) Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan perdagangan tradisional yang menjadi mata pencaharian sebagian besar masyarakat; 68

77 Meningkatkan kualitas sumber daya manusia, peningkatan kapasitas dan kualitas suatu daerah melalui pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul merupakan tugas bersama dalam menciptakan bangsa yang kuat dan negara yang makmur. Melalui SDM yang unggul, tangguh dan berkualitas baik secara fisik dan mental akan berdampak positif tidak hanya terhadap peningkatan daya saing dan kemandirian suatu daerah, namun juga dalam mendukung pembangunan nasional. Peningkatan kualitas SDM di Banyuwangi yaitu pendidikan yang berkualitas, berkarakter, bermoral dan berakhlak mulia, serta layanan kesehatan yang terjangkau, merata dan berkualitas; Kemandirian masyarakat Banyuwangi bersumber dari kemandirian dan kemajuan rakyatnya, oleh sebab itu kemandirian masyarakat adalah gerbang utama menuju kemajuan dan kesejahteraan. Kemadirian daerah akan memacu kemampuan produktif guna memenuhi kebutuhan dasar dan mekanisme untuk tetap dapat bertahan dalam situasi krisis. Tabel Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 10 Menurunnya tingkat pengangguran 1 Indikator Sasaran Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Capaian Tahun 2016 Capaian Tahun 2017 Kinerja Kinerja Satuan Tahun Tahun Target Realisasi Target Realisasi (%) (%) % Rata-rata capaian kinerja Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 1 indikator sasaran Menurunnya tingkat pengangguran, 1 indikator sasaran tidak mencapai target. Rata-rata capaian kinerja pada tahun 2017 sebesar 61,56 %, mengalami penurunan jika dibandingkan rata - rata capaian kinerja pada tahun 2016 sebesar 81,18 %, tetapi masih dikategorikan cukup. Nilai realisasi capaian diperoleh dari : Jumlah pengangguran sebanyak jiwa dibagi dengan jumlah angkatan kerja sebanyak jiwa dikalikan 100 persen sama dengan persen. 69

78 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT), tidak mencapai target dikarenakan : Meningkatnya jumlah pencari kerja, disisi lain pertumbuhan lapangan kerja baru masih belum memadai (antara pencari kerja dan daya serap lapangan pekerjaan tidak seimbang) sehingga memberikan imbas yang cukup berat bagi ketenagakerja di Kabupaten Banyuwangi. Akibatnya pengangguran semakin meningkat seiring dengan ketidakseimbangan antara pertumbuhan angkatan kerja dengan penciptaan lapangan kerja; Kontribusi ekonomi global dan nasional yang belum pulih memaksa industri dan Usaha Mikro Kecil (UKM) melakukan penghematan (efisiensi); Meningkatnya jumlah pencari kerja khususnya lulusan sekolah menengah kejuruan tidak diimbangi dengan jumlah lapangan kerja yang tersedia sehingga mempengaruhi jumlah pengangguran di usia produktif; Jumlah pencari kerja terus bertambah seiring dengan laju pertumbuhan penduduk, demikian pula laju pertumbuhan penduduk usia produktif yang siap bersaing mengisi peluang pasar kerja serta tidak terlepas dari kecenderungan terus meningkatnya tamatan lembaga lembaga pendidikan formal; Data ketenagakerjaan Kabupaten Banyuwangi 2017 (hasil tinjauan survey ketenagakerjaan nasional / Sakernas), menunjukkan bahwa data angkatan kerja di Kabupaten Banyuwangi sebanyak jiwa dengan rincian jiwa (laki-laki) dan jiwa (perempuan). Dari jumlah angkatan kerja tersebut sejumlah jiwa ( jiwa laki-laki, jiwa perempuan) adalah bekerja. Dengan demikian angka Pengangguran di Kabupaten Banyuwangi tahun 2017 sejumlah jiwa ( laki-laki, perempuan). Solusi : Memberikan reward / insentif kepada perusahaan, industri dan UMKM yang dapat menyerap tenaga kerja; Meningkatkan dan mendorong kewirausahaan agar lebih maju dan berkembang yaitu dengan memberikan stimulus berupa bantuan akses pinjaman kepada perbankkan; Memberikan kesempatan dan kemudahan kepada para investor untuk berinvestasi yang sebesarbesarnya di Kabupaten Banyuwangi; 70

79 Menjalin kerja sama dengan perusahaan berskala nasional agar membuka dan memberi kesempatan lowongan pekerjaan; Meningkatkan pendidikan dan keterampilan pencari kerja sehingga mampu bersaing dalam dunia kerja; Mendorong penciptaan wirausaha / lapangan kerja / kesempatan kerja baru. Tabel Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 11 Meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi sektor unggulan Indikator Sasaran Persentase Pertumbuhan Sektor Industri Olahan Dalam PDRB Persentase Usaha Kecil Menengah Terhadap UMKM Persentase Pertumbuhan Sektor Pertanian Dalam PDRB Persentase Pertumbuhan Sektor Perdagangan Dalam PDRB Persentase Koperasi Berkualitas Capaian Satuan Tahun 2016 Capaian Tahun 2017 Kinerja Kinerja Tahun Tahun Target Realisasi Target Realisasi (%) (%) % % % % % Rata-rata capaian kinerja

80 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 5 indikator sasaran Meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi sektor unggulan, 3 indikator sasaran mencapai melebihi target dan 2 indikator sasaran tidak mencapai target. Rata-rata capaian kinerja pada tahun 2017 sebesar %, mengalami penurunan jika dibandingkan rata - rata capaian kinerja pada tahun 2016 sebesar %, tetapi masih dikategorikan baik. Persentase Pertumbuhan Sektor Industri Olahan Dalam PDRB, realisasi Indikator Sasaran pada tahun 2017 sebesar % mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2016 sebesar %, tidak mencapai target dikarenakan : Pangsa pasar hasil industri olahan masih terbatas dan daya saing yang ketat sehingga menyulitkan dalam pemasarannya; Iklim usaha yang belum sepenuhnya kondusif bagi sektor industri olahan karena pengaruh dari ekonomi global; Belum optimalnya manajemen pemasaran sehingga kalah bersaing dengan industri olahan besar. Solusi : Melakukan promosi dan ekspansi yang cerdas untuk memenangkan persaingan usaha industri; Melakukan perhitungan yang matang sebelum melakukan kegiatan usaha industri olahan sehingga dapat memperkecil kerugian; Memanfaatkan Banyuwangi Festival untuk menjaring dan memperkenalkan hasil produknya kepada para konsumen. Persentase Usaha Kecil Menengah Terhadap UMKM, realisasi Indikator Sasaran pada tahun 2017 sebesar % mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2016 sebesar 120 %, tetapi masih dikategorikan baik sekali. Nilai realisasi capaian diperoleh dari : 72

81 Jumlah usaha kecil menengah yang masih aktif sebesar dibagi dengan jumlah keseluruhan dari usaha mikro kecil dan menengah sebesar dikalikan 100 persen sama dengan 12 persen. Mencapai melebihi target dikarenakan : Memproteksi UMKM dengan melarang pendirian pasar modern baru maupun membatasi pendirian mall besar. Untuk mall boleh berdiri asalkan jaraknya minimal 4 kilometer dari pusat kota. Pemerintah Kabupaten Banyuwangi juga melarang penyajian buah-buahan impor dalam setiap acara mulai dari tingkat kabupaten hingga level RT / RW; Adanya kegiatan Banyuwangi Festival yang diselenggarakan setiap tahunnya, akan menambah geliatnya roda perekonomian khususnya usaha mikro kecil dan menengah; Menjalin kemitraan dalam memasarkan produknya dengan toko besar di Banyuwangi dan sekitarnya; Meningkatnya permintaan produk dari pemasaran secara online dan offline sebagai akibat meningkatan jumlah kelompok usaha mikro kecil dan menengah serta pertumbuhan wirausaha baru; Banyuwangi mall, situs belanja online yang khusus berisi produk-produk UMKM Banyuwangi yang kualitasnya teruji; Berbagai stimulan dan promosi terus digulirkan untuk meningkatkan daya saing UMKM yaitu dengan menggerakkan UMKM lewat pariwisata. Sebab pariwisata memberikan dampak langsung bagi perputaran UMKM, mulai dari kuliner, oleh-oleh, penginapan dan homestay. Persentase Pertumbuhan Sektor Pertanian Dalam PDRB, realisasi Indikator Sasaran pada tahun 2017 sebesar %, mengalami penurunan jika dibandingkan rata - rata capaian kinerja pada tahun 2016 sebesar %, tetapi masih dikategorikan baik. Nilai realisasi capaian diperoleh dari : 1. Data PDRB ADHK ( milyar rupiah) 2016 adalah sebagai berikut : * PDRB subsektor tanaman pangan = 3.219,23 PDRB subsektor hortikultura = 1.005,87 PDRB subsektor perkebunan = 4.430,35 PDRB subsektor pertenakan = 1.213,58 PDRB subsektor jasa pertanian dan perburuan = 248,64 Jumlah PDRB Subsektor Pertanian tahun 2016 sebesar = ,67 73

82 2. Proyeksi PDRB ADHK (milyar rupiah) 2017 adalah sebagai berikut :* PDRB subsektor tanaman pangan = 3.298,45 PDRB subsektor hortikultura = 1.055,43 PDRB subsektor perkebunan = 4.579,26 PDRB subsektor perternakan = 1.255,09 PDRB subsektor jasa pertanian dan perburuan = 261,51 Jumlah Proyeksi PDRB Sektor Pertanian tahun 2017 sebesar = ,73 Jadi perhitungan proyeksi prosentase pertumbuhan sektor pertanian dalam PDRB tahun 2017 = {(10.449, ,67)/10.117,67} x 100 % = 3,28%.* Realisasi Persentase Pertumbuhan Sektor Pertanian Dalam PDRB, tidak mencapai target dikarenakan : Ada ketidaktepatan dalam penentuan dan perumusan Indikator Kinerja Utama dalam RPJMD Kabupaten, sehingga mempengaruhi dalam perhitungan pencapaian kinerja sasaran. Solusi : Melakukan reviu atas Indikator Kinerja Utama dalam RPJMD Kabupaten; Adanya regulasi yang jelas dan tegas serta konsisten dalam implementasi penetapan tata ruang sehingga mampu mempertimbangkan lahan - lahan subur produktif dari ancaman alih fungsi lahan. Juga adanya sinergitas dan sinkronisasi program antar sektor atau stakeholders; Penyediaan sarana dan prasarana pengendalian organisme pengganggu tanaman yang memadai, terutama penggunaan musuh alami dan agensi hayati sebagai bagian dari upaya aplikasi pertanian organik; Pelaksanaan Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT), berdampak pada peningkatan produktivitas dan perilaku petani dalam mengelola tanamannya; Gerakan SPOT STOP yang senantiasa dilaksanakan secara dini, serentak dan massal sehingga serangan organisme pengganggu tanaman tidak sampai meluas serta penerapan sistem tanam jajar legowo dan penggunaan benih bersertifikat; 74

83 Pengendalian organisasi pengganggu tanaman dilaksanakan dengan penerapan sistem SPOT-SPOT, yaitu pengendalian OPT dilakukan secara dini, serentak, massal dan berkelanjutan pada hamparan yang luas, sehingga gejala serangan tidak sampai meluas; Memperkuat kelembagaan petani / kelompok tani sehingga mampu mengakses permodalan secara mandiri melalui program pengembangan agribisnis pedesaan; Menghimbau petani / kelompok tani untuk melakukan pengaturan pola tanam yang serentak dan melakukan pergiliran (rotasi) tanaman secara konsisten dan berkelanjutan; Mendorong petani / kelompok tani agar membangun kerjasama kemitraan dengan para pedagang atau perusahaan dengan prinsip saling menguntungkan; Mendorong petani untuk mampu memproduksi komoditasnya yang bisa bersaing dengan produk impor, baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya melalui penerapan good agriculture practices. Untuk itu dilakukan berbagai kegiatan sekolah lapang yaitu Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terbaru (SLPTT), Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT), dan Sekolah Lapang Goods Handling Practice (SLGHP) sehingga produk yang dihasilkan secara kualitas tidak kalah dengan produk luar negeri serta akan diterima sebagai produk yang layak ekspor; Melakukan fasilitas pengadaan alat pasca panen seperti power thresher dan pemipil jagung kepada kelompok tani secara bertahap; Melakukan pengawalan teknologi pemupukan secara bijaksana, menggalakkan penggunaan pupuk organik kepada petani, pengembangan pertanian organik dan tanaman pakan ternak; Melakukan penanaman pohon secara berkelanjutan melalui program Indonesia menanam dengan 1 milyar pohon, atau program one man one tree, serta melakukan penyuluhan kepada masyarakat akan pentingnya melakukan konservasi hutan dan lahan; Mengoptimalkan kegiatan peningkatan jalan usaha tani, jalan produksi, jaringan irigrasi tingkat usaha tani, jaringan irigasi pedesaan, dam parit, jaringan irigrasi air tanah, jaringan irigrasi air permukaan dan sumur bor; Mendorong berdirinya kelembagaan perbenihan yang dikelola sendiri oleh petani melalui kelompok tani / gabungan kelompok tani serta mendorong terbagunnya pola kemitraan perbenihan dengan swasta; 75

84 Bersinergi dengan program nasional melalui kegiatan sekolah lapang sehingga mendorong petani untuk meningkatkan produksi dan perluasan areal tanaman; Mengoptimalkan fasilitas teknologi dan alat pasca panen guna peningkatan nilai tambah dan penanganan pasca panen; Mengoptimalkan tenaga penyuluh pertanian yang ada serta merekrut petugas pendamping penyuluh pertanian serta pelayanan kesehatan hewan; Meningkatkan sosialisasi regulasi pengendalian alih fungsi lahan pertanian pangan berkelanjutan berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) kawasan Banyuwangi yang telah disusun dan dituangkan dalam lahan pertanian pangan berkelanjutan; Perluasan jaringan pemasaran melalui kegiatan promosi, pameran, dan kontes di dalam maupun di luar negeri serta mendorong usaha agri bisnis dan perkebunan rakyat, Negara, serta swasta untuk melakukan diversifikasi komoditas. Persentase Pertumbuhan Sektor Perdagangan Dalam PDRB, realisasi Indikator Sasaran pada tahun 2017 sebesar % mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2016 sebesar %, tidak mencapai target dikarenakan : Pangsa pasar hasil industri olahan masih terbatas dan daya saing yang ketat sehingga menyulitkan dalam pemasarannya; Iklim usaha yang belum sepenuhnya kondusif bagi sektor industri olahan; Belum optimalnya manajemen pemasaran sehingga kalah saing dengan industri olahan besar. Solusi : Melakukan promosi dan ekspansi yang cerdas untuk memenangkan persaingan usaha industri; Melakukan perhitungan yang matang sebelum melakukan kegiatan usaha industri olahan sehingga dapat memperkecil kerugian; Memanfaatkan Banyuwangi Festival untuk menjaring dan memperkenalkan hasil produknya kepada para konsumen. 76

85 Persentase Koperasi Berkualitas, realisasi Indikator Sasaran pada tahun 2017 sebesar %, mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun 2016 sebesar %. Nilai realisasi capaian diperoleh dari : Jumlah Koperasi yang berkualitas sebanyak 64 dibagi dengan Jumlah keseluruhan Koperasi sebanyak 701 dikalikan 100 persen. Mencapai melebihi target dikarenakan : Pemerintah Kabupaten Banyuwangi sangat serius dalam mendorong pengembangan Koperasi dan UMKM, hal ini dapat dibuktikan dengan didapatnya penghargaan Bhakti Koperasi dan UKM. Selain itu upaya menjadikan koperasi sebagai lembaga yang profesional, mandiri dan berkualitas sehingga mampu bersaing di era persaingan global ini; Adanya kegiatan Banyuwangi Festival yang diselenggarakan setiap tahunnya, akan menambah geliatnya roda perekonomian khususnya koperasi dan usaha mikro kecil dan menengah. Tabel Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 12 Meningkatnya investasi PMA dan PMDN Indikator Sasaran 1 Realisasi investasi PMA dan PMDN Satuan Rp (triliyun) Capaian Tahun 2016 Capaian Tahun 2017 Kinerja Kinerja Tahun Tahun Target Realisasi Target Realisasi (%) (%) Rata-rata capaian kinerja Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 1 indikator sasaran Meningkatnya investasi PMA dan PMDN, 1 indikator sasaran mencapai melebihi target. Rata-rata capaian kinerja pada tahun 2017 sebesar %, mengalami penurunan jika dibandingkan rata - rata capaian kinerja pada tahun 2016 sebesar 132,57 %, tetapi masih dikategorikan baik sekali. Nilai realisasi capaian diperoleh dari : 77

86 No Jenis Investasi Jumlah Izin Realisasi Investasi Realisasi Tenaga (Rp) Kerja (orang) 1. PMA , PMDN , Investasi Non Fasilitas , JUMLAH , Realisasi investasi PMA dan PMDN, Capaiannya melebihi target dikarenakan : Pembangunan dan pengembangan beberapa infrastruktur yang terus dilaksanakan, misalnya peningkatan fasilitas Bandara Banyuwangi dan adanya rute baru Banyuwangi Jakarta PP sebanyak tiga kali sehari sehingga jarak tempuh dari Kabupaten Banyuwangi dengan daerah lainnya atau sebaliknya dapat diperpendek / mudah ditempuh serta perbaikan jalan di seluruh wilayah Banyuwangi yang berpengaruh terhadap peningkatan kegiatan perekonomian juga terus ditingkatkan, hal inilah menjadikan peran besar terhadap peningkatan nilai realisasi inverstasi di Kabupaten Banyuwangi; Penyelenggaraan Banyuwangi Festival setiap tahunnya terus dikemas secara apik baik jumlah festivalnya maupun pelaksanaannya, karena merupakan sarana promosi berbagai potensi investasi yang ada di Kabupaten Banyuwangi untuk menarik investor, baik penanam modal asing maupun penanam modal dalam negeri; Kondisi yang kondusif dibidang keamanan dan ketertiban dapat memberikan pengaruh positif bagi para investor yang berminat menanamkan modalnya; Penyempurnaan SOP (Standar Operasional Prosedur) pelayanan perizinan secara berkala dan terusmenerus dan inovasi pelayanan melalui pelayanan perizinan One Day Service; Walaupun ada pengaruh makro ekonomi global, kondisi perekonomian di Kabupaten Banyuwangi terus mengalami peningkatan dan cenderung lebih baik serta stabil; Keberadaan sumber daya alam yang cukup memadai, seperti pertanian, perikanan dan kelautan sehingga memungkinkan untuk melakukan kegiatan usaha dapat berkembang dengan baik. 78

87 Tabel Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 13 Meningkatnya Pemanfaatan Potensi Pariwisata dan Kebudayaan Bagi Masyarakat Tahun 2016 Capaian Kinerja Tahun 2017 Capaian Kinerja Indikator Sasaran Satuan Tahun Tahun Target Realisasi 2016 Target Realisasi 2017 (%) (%) 1 Spending Of Money Rp (milyar) , Rata-rata capaian kinerja Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 1 indikator sasaran strategis Meningkatnya Pemanfaatan Potensi Pariwisata dan Kebudayaan Bagi Masyarakat, 1 indikator sasaran mencapai melebihi target. Ratarata capaian kinerja pada tahun 2017 sebesar 587,50 %, mengalami kenaikan jika dibandingkan rata - rata capaian kinerja pada tahun 2016 sebesar %, dikategorikan baik sekali. Nilai realisasi capaian diperoleh dari : Cara perhitungan Spending Of Money (SOM) : a. Rata-rata SOM wisatawan domestik 2017 = Rp b. Rata-rata SOM Jumlah kunjungan wisatawan domestik 2017 = orang c. Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara 2017 = orang d. Jumlah total SOM wisatawan domestik 2017 = (a x c) = Rp e. Jumlah total SOM wisatawan mancanegara 2017 = (b x d) = Rp f. Jumlah total SOM wisatawan di banyuwangi = (e + f) = Rp Realisasi Spending Of Money 2017 = Rp x 50 % = Rp atau Rp. 1,8 trilyun. 79

88 Realisasi Spending of Money (SOM) tahun 2017 sebesar Rp. 1,8 Trilyun atau 50 % dari total SOM wisatawan di Banyuwangi. Realisasi SOM tahun 2017 sebesar Rp. 1,8 trilyun melebihi target SOM tahun 2016 sebesar 320 Milyar. Nilai 50 % diambil dari total SOM wisatawan di Banyuwangi sebagai estimasi terendah dikarenakan lembaga survey hanya mendata dari kunjungan wisatawan di Hotel dan Obyek, belum menjaring wisatawan secara keseluruhan (wisatawan Backpacker dan yang tidak menginap di penginapan / tinggal dirumah kerabat). Mencapai melebihi target dikarenakan : Spending Of Money mempunyai arti pengeluaran uang sedangkan arti luasnya adalah jumlah uang yang beredar di masyarakat. Peningkatan uang yang beredar di masyarakat sangat mempengaruhi peningkatan perekonomian di Kabupaten Banyuwangi, hal ini karena salah satu sektor yaitu Pariwisata gencar-gencarnya digalakkan, baik melalui sarananya ataupun transportasinya sehingga dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan. Upaya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi agar SOM mengalami peningkatan antara lain : Promosi obyek - obyek wisata; Melaksanakan even tahunan Banyuwangi Festival; Penambahan obyek wisata baru; Peningkatnya pemanfaatan potensi pariwisata; Peningkatan pembinaan seni dan budaya daerah; Perbaikan sarana dan prasarana obyek / tempat wisata serta transportasi menuju obyek wisata; Capaian melebihi target ini juga dipengaruhi oleh jumlah kunjungan wisatawan yang meningkat hingga mencapai 4,8 Juta orang di tahun 2017, serta belanja wisatawan menurut hasil survey ALVARA tahun 2017 menyebutkan SOM wisatawan domestik sebesar Rp dan SOM wisatawan manca negara sebesar Rp , dimana mayoritas SOM wisatawan domestik digunakan untuk belanja transportasi pergi-pulang ke Banyuwangi, makanan dan minuman serta oleh-oleh, sedangkan mayoritas SOM wisatawan manca negara digunakan untuk biaya tour guide, makanan dan minuman serta souvenir; Tingginya SOM juga dipengaruhi lama tinggal (length of stay) wisatawan di Banyuwangi pada tahun 2017 rata-rata mencapai 2,5 hari (sumber: hasil survey ALVARA) sehingga semakin lama wisatawan tinggal di Banyuwangi semakin besar pula nilai uang yang dibelanjakan. 80

89 Tabel Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 14 Meningkatkan infrastruktur ekonomi yang berkualitas Indikator Sasaran Peningkatan Jumlah Bangunan Pelayanan Publik Berfungsi Baik Persentase Panjang Jalan Kondisi Baik Dengan Kecepatan > 20 KM Indeks Angka Kecelakaan Lalu Lintas Persentase Ketersediaan Air Pada Musim Hujan dan Musim Kemarau (Degradasi DAS) Proporsi Jaringan Irigasi Dalam Kondisi Baik dan Teknis Capaian Satuan Tahun 2016 Capaian Tahun 2017 Kinerja Kinerja Tahun Tahun Target Realisasi Target Realisasi (%) (%) unit % % % % Rata-rata capaian kinerja Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 5 indikator sasaran Meningkatnya infrastruktur ekonomi yang berkualitas, 2 indikator sasaran mencapai melebihi target, 1 indikator sasaran mencapai target, dan 2 indikator sasaran tidak mencapai target. Rata-rata capaian kinerja tahun 2017 sebesar %, mengalami penurunan jika dibandingkan rata-rata capaian kinerja tahun 2016 mencapai sebesar %, tetapi masih dikategorikan baik. Peningkatan Jumlah Bangunan Pelayanan Publik Berfungsi Baik, tidak mencapai target dikarenakan : Pada tahun 2017 Dinas PU Cipta Karya dan Penataan Ruang Kabupaten Banyuwangi menargetkan peningkatan jumlah bangunan pelayanan publik berfungsi baik sejumlah 75 unit, namun demikian hanya terealisasi 62 unit. Hal ini disebabkan adanya pengaruh cuaca yang tidak menentu. 81

90 Solusi : Diperlukan adanya perencanaan yang lebih mendetail dan terinci sehingga pencapaian kinerja dapat terpenuhi. Persentase Panjang Jalan Kondisi Baik Dengan Kecepatan > 20 KM, nilai realisasi capaian diperoleh dari : Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik sepanjang km dibagi dengan panjang jalan seluruh kabupaten sepanjang km dikalikan 100 persen sama dengan persen. Tidak mencapai target dikarenakan : Pada kegiatan pengaspalan keseluruhan (overlay) dan pemeliharaan jalan, Dinas PU Cipta Karya dan Penataan Ruang Kabupaten Banyuwangi telah melaksanakan sepanjang km, walaupun tidak memenuhi target tetapi masih dikategorikan baik. Hal ini disebabkan adanya pengaruh cuaca yang tidak menentu, sehingga mempengaruhi proses pengaspalan dan pemeliharaan jalan; Proses pembangunan jalan dilakukan secara bertahap di setiap tahunnya dan belum didukung adanya jumlah alat berat yang memadai serta tenaga teknis di lapangan yang belum mencukupi. Solusi : Diperlukan adanya perencanaan yang lebih mendetail dan terinci sehingga pencapaian kinerja dapat terpenuhi. Indeks Angka Kecelakaan Lalu Lintas, nilai realisasi capaian diperoleh dari : Jumlah kecelakaan lalu lintas sebanyak 673 kejadian dibagi jumlah penduduk sebanyak orang dikalikan sama dengan persen. Mencapai melebihi target dikarenakan : Semakin sedikit atau kecil realisasi jumlah angka kecelakaan lalu lintas, maka dapat dikatakan bahwa capaian kinerjanya tercapai; Program Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dalam membangun fasilitas publik lebih representatif, kualitas pemeliharaan / pembangunan jalan dan jembatan serta pendukung jalan lainnya terus ditingkatkan, sehingga memberikan kepuasaan pengguna jalan dan menurunkan tingkat kecelakaan; Selain itu upaya yang dilaksanakan adalah ikut menata dan menertibkan parkir kendaraan di badan jalan yang sering mengakibatkan kecelakaan dan pemasangan rambu lalu lintas serta sarana prasarana jalan sehingga pengguna jalan memiliki rasa aman dan nyaman dalam berkendara; 82

91 Adanya kesadaran masyarakat pengguna jalan dan angkutan barang / orang terhadap pentingnya menjaga keselamatan di jalan serta kepatuhan untuk mentaati rambu-rambu lalu lintas; Adanya angkutan pelajar gratis, hal ini diperuntukkan kepada pelajar yang berseragam sekolah yang mau naik angkutan kota secara gratis; Razia terhadap pelajar yang mengendarai kendaraan sendiri lebih ditingkatkan karena salah satu penyebab tingginya angka kecelakaan lalu lintas didominasi oleh pelajar; Peningkatan pemasangan rambu lalu lintas dan traffic light. Persentase Ketersediaan Air Pada Musim Hujan dan Musim Kemarau (Degradasi DAS), nilai realisasi capaian diperoleh dari : Jumlah debit air sebanyak ,33 mh/mf dibagi dengan jumlah debit air dalam 1 tahun sebanyak ,40 dikalikan 100 persen sama dengan persen atau 80 persen. Mencapai target dikarenakan : Dengan pembangunan embung dan long strorage, diharapkan ketersediaan air jadi meningkat. Dari hasil monitoring di lapangan, penurunan debit air pada waktu musim kemarau hingga mencapai 40 %, oleh karena itu dengan program pembangunan embung dan long strorage diharapkan penurunan berada pada kisaran angka 25 % (degradasi DAS antara musim hujan dan musim kemarau). Proporsi Jaringan Irigasi Dalam Kondisi Baik dan Teknis, nilai realisasi capaian diperoleh dari : Jaringan irigasi yang diperbaiki sepanjang 1.020,301 meter dibagi dengan jaringan irigasi yang rusak sepanjang meter dikalikan 100 persen sama dengan persen. Mencapai melebihi target dikarenakan : Berdasar pada besaran alokasi anggaran yang mendapatkan tambahan alokasi dana dari provinsi Bantuan Keuangan Khusus Bidang Infrastruktur maka perbaikan jaringan irigasi di Kabupaten Banyuwangi meningkat secara signifikan. Penambahan alokasi dana tersebut secara otomatis akan meningkatkan pelayanan air kepada masyarakat, utamanya bagi masyarakat petani hingga kebutuhan lainnya. 83

92 Tabel Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 15 Meningkatnya infrastruktur sosial yang berkualitas 1 2 Indikator Sasaran Persentase Kecukupan Luasan RTH Publik Jumlah Keluarga Miskin Yang Terlayani Sanitasi Dasar Capaian Satuan Tahun 2016 Capaian Tahun 2017 Kinerja Kinerja Tahun Tahun Target Realisasi Target Realisasi (%) (%) % KK Rata-rata capaian kinerja Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 2 indikator sasaran Meningkatnya infrastruktur sosial yang berkualitas, 1 indikator sasaran mencapai melebihi target dan 1 indikator sasaran mencapai target. Rata-rata capaian kinerja tahun 2017 sebesar 110 %, mengalami penurunan jika dibandingkan rata-rata capaian kinerja tahun 2016 mencapai sebesar %, tetapi masih dikategorikan baik sekali. Persentase Kecukupan Luasan RTH Publik, nilai realisasi capaian diperoleh dari : Luas RTH publik yang terbangun pada tahun 2017 seluas 2.412,82913 ha dibagi dengan luas kawasan perkotaan seluas ,53 ha dikalikan 100 persen sama dengan persen. Luas RTH publik yang terbangun pada tahun 2016 seluas 2.351,55093 ha dibagi dengan luas kawasan perkotaan seluas ,53 ha dikalikan 100 persen sama dengan persen. Jadi persentase kecukupan luasan RTH publik sebesar persen dikurangi persen sama dengan 0.4 persen. Mencapai target dikarenakan : Sudah tertatanya RTRW secara terpadu dan komprehensif sehingga pemanfaatan wilayah untuk ruang terbuka hijau benar-benar diperhatikan, hal ini dibuktikan adanya program sedekah oksigen dan penanaman sejuta pohon serta Pemerintah Kabupaten Banyuwangi sudah menyediakan RTH publik yang mencakup RTH taman kota, RTH jalur hijau, dan RTH fungsi tertentu (lokasi makam). Dari RTH taman kota tersebut sudah ada ruang terbuka hijau taman kota yang menjadi RTH percontohan bagi taman kota yang lain yaitu RTH Taman Blambangan yang sudah memenuhi kelengkapan fasilitas sesuai Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 05/PRT/M/2008 tentang Pedoman Penyediaan dan Remanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan. 84

93 Jumlah Keluarga Miskin Yang Terlayani Sanitasi Dasar, nilai realisasi capaian diperoleh dari : Perlu diketahui, 1 unit mandi, cuci, dan kakus bisa mencakup 100 kepala keluarga dan tahun ini telah berhasil membangun 6 unit mandi, cuci, dan kakus yang bisa mencakup 600 kepala keluarga sehingga capaian kinerja pada tahun 2017 sebesar 120 persen. Capaiannya melebihi target dikarenakan : Pemerintah Kabupaten Banyuwangi sudah mencanangkan program Festival Toilet Bersih yang diperuntukkan bagi kantor, sekolah, ruang publik dan masyarakat di setiap tahunnya artinya masyarakat diajarkan bagaimana menjaga kebersihan dan mempergunakan toilet dengan baik serta tidak ada alasan lagi masyarakat yang melakukan mandi, cuci dan kakus di sungai. Tabel Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 16 Meningkatnya Kualitas Lingkungan 1 Indikator Sasaran Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Tahun 2016 Capaian Capaian Tahun 2017 Kinerja Kinerja Satuan Tahun Tahun Target Realisasi 2016 (%) Target Realisasi 2017 (%) % Rata-rata capaian kinerja Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 1 indikator sasaran Meningkatnya Kualitas Lingkungan, 1 indikator sasaran mencapai melebihi target. Rata-rata capaian kinerja pada tahun 2017 sebesar %, mengalami kenaikan jika dibandingkan rata - rata capaian kinerja pada tahun 2016 sebesar 100 %, dikategorikan baik sekali. Indeks Kualitas Lingkungan Hidup, nilai realisasi capaian diperoleh dari : (30 x indeks pencemaran udara) + (30 x indeks pencemaran air ) (30 x indeks tutupan lahan/hutan) = %

94 Mencapai melebihi target dikarenakan : Indeks kualitas lingkungan hidup masih memenuhi kriteria baku mutu / kondisi lingkungan yang memenuhi kriteria baku mutu; Sudah tertatanya RTRW secara terpadu dan konprehensif sehingga pemanfaatan wilayah untuk ruang terbuka hijau benar-benar diperhatikan, hal ini dibuktikan adanya program sedekah oksigen, pembangunan ruang terbuka hijau di setiap kecamatan dan pusat kota serta penanaman sejuta pohon. Tabel Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 17 Meningkatnya kapasitas pemberdayaan kelompok masyarakat 1 Indikator Sasaran Jumlah Atlit Berprestasi Tingkat Provinsi dan Nasional Capaian Tahun 2016 Capaian Tahun 2017 Kinerja Kinerja Satuan Tahun Tahun Target Realisasi Target Realisasi (%) (%) orang Persentase Pemuda Mandiri % Indeks Desa Membangun (IDM) % Rata-rata capaian kinerja Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 3 indikator sasaran Meningkatnya kapasitas pemberdayaan kelompok masyarakat, 3 indikator sasaran mencapai melebihi target. Rata-rata capaian kinerja pada tahun 2017 sebesar %, mengalami kenaikan jika dibandingkan rata - rata capaian kinerja pada tahun 2016 sebesar %, dikategorikan baik sekali. 86

95 Jumlah Atlit Berprestasi Tingkat Provinsi dan Nasional, nilai realisasi capaian diperoleh dari : NO NAMA CABANG OLAHRAGA JUMLAH PRESTASI 1. Federasi Hockey Indonesia 2 2. Federasi Olahraga Karate Indonesia Federasi Panjat Tebing Indonesia 8 4. Ikatan Anggar Seluruh Indonesia Ikatan Pancak Silat Indonesia Persatuan Angkat Berat dan Binaraga Seluruh Indonesia Persatuan Atletik Seluruh Indonesia Persatuan Basket Seluruh Indonesia 9 9. Persatuan Bola Volli Indonesia Bulutangkis Catur Drum Band Gulat Judo Kempo Persatuan Lapangan Tenis Indonesia Dayung Persatuan Menembak dan Berburu Selam Panahan Renang Senam Tenis Meja Taekwondo Indonesia Wushu Federasi Olahraga Petanque Sepatu Roda 742 JUMLAH

96 Capaiannya melebihi target dikarenakan : Atlit yang berprestasi dibina secara khusus dan diikutkan berbagai event / perlombaan sesuai dengan bakat dan kemampuannya, sehingga diharapkan dapat meningkatkan prestasi atlet Banyuwangi, karena dengan mengikuti berbagai perlombaan adalah sarana untuk mempersiapkan generasi penerus bangsa yang berkemampuan tinggi, berkepribadian luhur, berakhlak mulia, menumbuhkembangkan minat, bakat, kreatifitas, keterampilan berolahraga, dan memupuk rasa cinta olahraga. Selain itu sebagai salah satu rangsangan dalam upaya menjaga kelangsungan dan kesinambungan pembibitan serta pembinaan anak-anak yang nantinya dapat menyumbangkan prestasi terbaik, bukan saja untuk kawasan regional dan nasional, tetapi juga internasional; Pengembangan atlit berprestasi sangat didukung oleh pemerintah daerah dan telah dibuktikan adanya berbagai sarana prasarana olah raga yang dibangun dan direnovasi. Persentase Pemuda Mandiri, nilai realisasi capaian diperoleh dari : NO NAMA PELATIHAN JUMLAH PESERTA MANDIRI 1. Pelatihan Perbengkelan Pelatihan Las Pelatihan Aneka Kerajinan Pelatihan Anyaman Bambu Pelatihan Sablon Pelatihan Elektro Pelatihan Anyaman Bambu Pelatihan Membatik Pelatihan Budidaya Lele Pelatihan IT Pelatihan Kuliner Pelatihan Menjahit Pelatihan Publik Speaking Pelatihan Sablon Pelatihan Tata Rias 20 0 JUMLAH

97 Jumlah pemuda mandiri sebanyak 51 orang dibagi dengan jumlah peserta pelatihan sebanyak 803 orang dikalikan 100 persen sama dengan 6.35 persen. Capaiannya melebihi target dikarenakan : Pemerintah Kabupaten Banyuwangi mendorong anak-anak muda di desa agar bisa maju dan mandiri secara ekonomi yaitu dengan membuka peluang usaha baru dan menjadi pengusaha muda. Berbagai keterampilan teknis akan diberikan, mulai dari perbengkelan, las, elektro, kerajinan, dan jasa pariwisata. Sasarannya adalah anak-anak muda yang tidak bisa mengenyam pendidikan formal, mereka dilatih agar bisa mandiri. Untuk mendidik anak-anak muda desa ini, pemerintah daerah melibatkan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan lembaga latihan kerja; Mengubah mindset anak muda bahwa pekerjaan tidak harus selalu dicari tetapi kita sendiri pun bisa menciptakannya. Apalagi dengan fenomena media sosial yang sedang update, anak muda yang kreatif bisa memanfaatkan media sosial sebagai sarana pemasaran yang efektif. Indeks Desa Membangun (IDM), Capaiannya melebihi target dikarenakan : Dengan nilai unsur pembentuknya sebagai berikut : Indeks ketahanan lingkungan 0.75 persen, Indeks ketahanan ekonomi 0.74 persen, dan Indeks ketahanan sosial 0.79 persen. Pada level kecamatan tahun 2017 terdapat 1 kecamatan mandiri dengan nilai rata rata IDM sebesar 0.83 persen dan 24 kecamatan maju dengan nilai rata rata IDM sebesar 0.77 persen. Terdapat peningkatan yang signifikan pada level kecamatan, dimana terdapat 11 kecamatan yang semula merupakan kecamatan berkembang, ditahun 2017 meningkat menjadi kecamatan maju; Selain itu desa telah melakukan program LPPDes yaitu laporan penyelenggaraan pemerintahan yang wajib dilaporkan oleh Kepala Desa dalam waktu 3 (tiga) bulan setelah tahun anggaran berakhir dan sebanyak 189 desa telah melakukan e-village Budgetting artinya semua desa telah menggunakan penganggaran berbasis elektronik, mulai perencanaan sampai pencairan anggaran serta pelaporannya. 89

98 Tabel Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 18 Terwujudnya pemberdayaan dan pembangunan yang Pengarustamaan Gender Indikator Sasaran 1 Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) Capaian Tahun 2016 Capaian Tahun 2017 Kinerja Kinerja Satuan Tahun Tahun Target Realisasi Target Realisasi (%) (%) % Rata-rata capaian kinerja Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 1 indikator sasaran strategis Terwujudnya pemberdayaan dan pembangunan yang pengarustamaan gender, 1 indikator sasaran mencapai melebihi target. Rata - rata capaian kinerja sasaran pada tahun 2017 sebesar %, meningkat jika dibandingkan rata - rata capaian kinerja pada tahun 2016 sebesar %, dikategorikan baik sekali. Indeks Pemberdayaan Gender (IDG), mencapai melebihi target dikarenakan : Menghilangkan anggapan bahwa perempuan kodratnya hanya sebagai pengurus rumahtangga dan bukan sebagai penunjang kebutuhan keluarga; Terus menerus mendorong perempuan agar meningkatkan kapasitasnya dan ikut serta dalam proses pembangunan masyarakat; Memberikan bimbingan dan pelatihan di segala bidang tentang pentingnya peran serta perempuan dalam membangun keluarga. 90

99 Tabel Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 19 Meningkatnya perlindungan terhadap perempuan dan anak Indikator Sasaran 1 Persentase Penanganan Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak Serta Traficking Capaian Tahun 2016 Capaian Tahun 2017 Kinerja Kinerja Satuan Tahun Tahun Target Realisasi Target Realisasi (%) (%) % Rata-rata capaian kinerja Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 1 indikator sasaran strategis Meningkatnya perlindungan terhadap perempuan dan anak, 1 indikator sasaran mencapai melebihi target. Rata - rata capaian kinerja sasaran pada tahun 2017 sebesar %, mengalami kenaikan jika dibandingkan rata - rata capaian kinerja pada tahun 2016 sebesar 100 %, dikategorikan baik sekali. Nilai realisasi capaian diperoleh dari : Jumlah kasus kekerasan perempuan dan anak serta traficking yang ditangani sebanyak 45 kasus dibagi dengan jumlah kasus yang masuk ke Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) sebanyak 49 kasus dikalikan 100 persen sama dengan persen. Persentasi Penanganan Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak Serta Traficking, mencapai melebihi target dikarenakan : Pemerintah Kabupaten Banyuwangi membentuk Banyuwangi Children Center (BCC) dengan call center nomor yang bertujuan untuk menekan angka kekerasan terhadap anak di Banyuwangi, baik kekerasan fisik, seksual, maupun verbal serta bisa digunakan untuk melayani pengaduan dari masyarakat dan bisa diakses setiap waktu. BCC adalah satuan tugas terintegrasi sejak dari pengaduan hingga penanganan kasus kekerasan terhadap anak yang melibatkan lintas sektor, baik dari pemerintah daerah, aparat penegak hukum, tokoh masyarakat dan agama, hingga kalangan guru, siswa, dan petugas kesehatan. BCC tidak hanya menangani kekerasan fisik dan seksual, namun juga menangani kekerasan verbal, termasuk verbal bullying di sekolah. Dalam hal ini cara kerjanya melibatkan teman-teman di lingkungan sekolah baik guru maupun siswa; 91

100 Untuk pengaduan yang masuk bukan dari Call Center, semisal dari sekolah maupun desa / kelurahan, laporannya masuk ke Pusat Informasi dan Konseling (PIK) di Kantor Kecamatan dan Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan yang ada di masing-masing kecamatan. Dari sana laporan akan diteruskan oleh Banyuwangi Children Center dan P2TP2A. Lalu langkah yang dilakukan ada dua. Pertama, penegakan hukum dengan melibatkan aparat penegak hukum. Kedua, layanan pendampingan, baik pendampingan kesehatan dengan visum maupun kejiwaan, penanganan kesehatan dan konsultansi psikologi. Selain itu juga telah menyiapkan "Rumah Aman" bagi anak yang menjadi korban. Alamatnya dirahasiakan demi ketenangan dan keamanan anak-anak yang menjadi korban. Di rumah aman ini mereka akan didampingi, baik untuk pemulihan psikis maupun fisik; Pemerintah Kabupaten Banyuwangi sendiri telah memiliki regulasi tentang perlindungan anak yang tertuang dalam Peraturan Daerah nomor 1 Tahun 2011 Tentang Perlindungan Perempuan dan Anak Korban Kekerasan dan Perdagangan Orang. Dalam perda tersebut telah diatur bentuk dan mekanisme pelayanan terhadap korban, standar pelayanan minimal bagi kegiatan perlindungan perempuan dan anak korban kekerasan dan perdagangan orang, dan juga ketentuan pidana yang bisa dikenakan kepada pelaku. Tabel Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 20 Meningkatnya akuntabilitas instansi pemerintah dan kualitas layanan publik Indikator Sasaran Persentase Kebijakan Berdasarkan Policy Brief Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Persentase Terpenuhinya Aspek Kualitas Dalam Dokumen Perencanaan Tahun 2016 Capaian Capaian Tahun 2017 Kinerja Kinerja Satuan Tahun Tahun Target Realisasi 2016 (%) Target Realisasi 2017 (%) % % % Nilai / Predikat AKIP Nilai A A 100 A A 100 Rata-rata capaian kinerja

101 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 4 indikator sasaran Meningkatnya Akuntabilitas Instansi Pemerintah dan Kualitas Layanan Publik, 1 indikator sasaran mencapai melebihi target dan 3 indikator sasaran mencapai target. Rata - rata capaian kinerja sasaran pada tahun 2017 sebesar %, mengalami kenaikan jika dibandingkan rata - rata capaian kinerja pada tahun 2016 sebesar %, dikategorikan baik sekali. Persentase Kebijakan Berdasarkan Policy Brief, mencapai target dikarenakan : Policy Brief merupakan rekomendasi didasarkan pada data yang valid terhadap pelaksanaan kebijakan agar menjadi perhatian bagi pembuat kebijakan, yaitu pilihan kebijakan (program kerja) terbaik untuk mengatasi suatu masalah publik tertentu semisal peningkatkan kualitas kebijakan publik. Pada tahun ini Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kabupaten Banyuwangi telah melaksanakan kebijakan policy brief sebanyak 50 persen. Dilihat dari capaian kinerja sebagaimana tersebut pada tabel , pada tahun 2017 mencapai 100 persen, sama dengan capaian kinerja pada tahun 2016 mencapai 100 persen. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM), mencapai melebihi target dikarenakan : Nilai realisasi tahun 2017 tersebut diperoleh dari hasil Survey Kepuasan Masyarakat di Mal Pelayanan Publik Pemerintah Kabupaten Banyuwangi yang dilaksanakan pada tanggal 18 s/d 22 Desember 2017, dengan jumlah responden sebanyak 437 orang terdiri dari jumlah laki-laki 215 orang dan perempuan 222 orang. Responden dengan kriteria pendidikan SD : 29 orang, SMP : 52 orang, SMA : 217 orang, Dll : 3 orang, S1 : 126 orang, S2 : 9 orang dan S3 : 1 orang; Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayanan Publik. Dalam penyusunan SKM terdapat 9 (Sembilan) unsur yaitu persyaratan, sistem, mekanisme dan prosedur, waktu penyelesaian, biaya / tarif, produk spesifikasi jenis pelayanan, kompetensi pelaksana, perilaku pelaksana, penanganan pengaduan dan saran serta masukan, sarana dan prasarana. Untuk meningkatkan keberhasilan capaian indikator sasaran diperlukan adanya peningkatan pelayanan kepada masyarakat antara lain : Peningkatan kualitas perilaku (cakap, ramah dan baik) dan profesionalisme aparatur pemerintah serta pelayanan kepada masyarakat yang cepat; Peningkatan fasilitas yang menunjang kualitas pelayanan publik; 93

102 Melaksanakan pelayanan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) dan Standar Pelayanan Publik (SPP). Dilihat dari tabel di atas, capaian kinerja IKM pada tahun 2017 sebesar persen mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan capaian kinerja pada tahun 2016 sebesar persen. Persentase Terpenuhinya Aspek Kualitas Dalam Dokumen Perencanaan, tidak mencapai target dikarenakan : Setiap tahunnya telah menyusun dokumen perencanaan. Kegunaan dokumen itu untuk mengetahui rencana, arah, dan tujuan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi di tahun berjalan, apakah sudah dilaksanakan sesuai dengan RPJMD apa belum. Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kabupaten Banyuwangi telah menyelesaikan dokumen perencanaan yang sesuai dengan RPJMD terealisasi sebesar 77 persen atau capaian indikator pelaksanaan rencana pembangunan daerah pada tahun 2017 tercapai sebesar %. Jika dilihat dalam pencapaian nilai komponen perencanaan kinerja penilaian SAKIP dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia tahun 2017 sebesar 25,69 persen mengalami penurunan jika dibandingkan nilai pada tahun 2016 sebesar 26,85 persen. Hal ini disebabkan antara lain : Perlu adanya review dokumen perencanaan mulai dari RPJMD, Renstra dan dokumentasi perencanaan lainnya karena telah dilaksanakan hampir dua tahun. Solusi : Dengan adanya review dokumen perencanaan, diharapkan akan memudahkan proses-proses selanjutnya yaitu proses pengukuran, pelaporan dan evaluasi. Nilai / Predikat AKIP, nilai realisasi capaian diperoleh dari : Capaian kinerja sasaran pada tahun 2017 mencapai nilai dengan predikat A, mengalami kenaikan nilai jika dibandingkan capaian kinerja sasaran pada tahun 2016 mencapai nilai dengan predikat A dan dikategorikan baik. Kabupaten Banyuwangi merupakan kabupaten yang memperoleh nilai Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) terbaik se-indonesia. Mencapai target dikarenakan : Meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dalam bidang akuntabilitas dan manajemen kinerja serta melakukan inovasi inovasi, baik inovasi percepatan pelayanan publik maupun inovasi peningkatan kinerja pegawai; 94

103 Tetap menjaga komitmen dalam implementasi SAKIP; Tetap menjaga sinergitas birokrasi dan meminimalisasi ego sektoral yaitu bekerja secara tim bukan Superman tetapi Supertim; Menerapkan e-kinerja dalam pemberian tambahan penghasilan kepada PNS (TPP) atau TPP berbasis kinerja sampai ke level individu, besar kecilnya TPP berdasarkan capaian kinerja masing masing PNS baik kinerja proses maupun kinerja output / outcome sebagaimana telah ditetapkan dalam perjanjian kinerja. Dengan e-kinerja, setiap atasan langsung dapat memantau / memonitor serta menilai setiap aktivitas / kegiatan dan capaian kinerja bawahannya, sehingga akan diketahui Siapa melakukan apa sesuai jabatan dan ukuran kinerja masing masing pegawai. Jadi setiap pegawai mempunyai ukuran kinerja yang jelas dan terukur; Menyempurnakan keterkaitan / integrasi perencanaan, penganggaran dan managemen kinerja yang dikembangkan secara mandiri; Terus menerus melakukan pembinaan kepada seluruh SKPD khususnya SKPD Kecamatan tentang Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), sehingga diharapkan SKPD Kecamatan secara bertahap lebih paham terhadap SAKIP dan manfaat dari implementasi SAKIP. Tabel Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 21 Meningkatnya Kinerja Laporan Keuangan dan Kinerja Birokrasi Tahun 2016 Capaian Capaian Tahun 2017 Kinerja Kinerja Indikator Sasaran Satuan Tahun Tahun Target Realisasi 2016 (%) Target Realisasi 2017 (%) 1 Indeks Reformasi Birokrasi % Opini WTP BPK Terhadap LKPD Opini WTP WTP 100 WTP WTP 100 Rata-rata capaian kinerja

104 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 2 indikator sasaran Meningkatnya Kinerja Laporan Keuangan dan Kinerja Birokrasi, 1 indikator sasaran mencapai melebihi target dan 1 indikator sasaran mencapai target. Rata - rata capaian kinerja sasaran pada tahun 2017 sebesar %, mengalami peningkatan jika dibandingkan rata - rata capaian kinerja pada tahun 2016 sebesar %, dikategorikan baik sekali. Indeks Reformasi Birokrasi, nilai realisasi capaian diperoleh dari : Indeks Reformasi Birokrasi diperoleh dari Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) secara online oleh Tim PMPRB Kabupaten. Hasil penilaian Tim PMPRB Kabupaten yang sudah ditetapkan dan disahkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Banyuwangi, kemudian dinilai / dievaluasi oleh Tim Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia. Berdasarkan hasil evaluasi / penilaiaan Tim PMPRB pada tahun 2016, Indeks Reformasi Birokrasi Kabupaten Banyuwangi sebesar persen, sedangkan hasil evaluasi / penilaian Tim Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia, Indeks Reformasi Birokrasi Kabupaten Banyuwangi sebesar dan terbaik se-jawa Timur. Pada tahun 2017 hasil penilaian Tim PMPRB Kabupaten, nilai Indeks Reformasi Birokrasi sebesar 84.00, sedangkan hasil evaluasi / penilaian dari Tim Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia, belum keluar sampai dengan penyusunan laporan kinerja sehingga yang digunakan untuk penyusunan laporan kinerja ini menggunakan hasil penilaian Tim PMPRB Kabupaten. Dilihat dari tabel di atas, capaian kinerja Meningkatnya Kinerja Laporan Keuangan dan Kinerja Birokrasi, pada tahun 2017 sebesar persen, mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan capaian kinerja pada tahun 2016 sebesar persen. Mencapai melebihi target dikarenakan Upaya Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dalam melakukan reformasi birokrasi antara lain mewujudkan pelayanan publik yang cepat, tepat, prima, dan transparan kepada masyarakat serta meningkatkan juga taraf kehidupan aparaturnya; Indikator-indikator sasarannya yang telah dilakukan adalah bebas kolusi, korupsi dan nepotisme, perbaikan pelayanan publik dan peningkatan kinerja; Untuk mewujudkan reformasi birokrasi, tahapan yang telah dilakukan yaitu menyusun roadmap, coaching dan asistensi pelaksanaan roadmap sebagai implementasi program reformasi birokrasi, setelah itu dilanjutkan dengan pembentukan learning reformasi birokrasi dan sharing experience. 96

105 Opini BPK Terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD), mencapai target dikarenakan : Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Negara atas Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) laporan keuangan pemerintah daerah Kabupaten Banyuwangi dalam transaksi penggunaan anggaran tidak ada yang mencurigakan; Pelaporan keuangan telah berbasis Akrual (Accrual Basis) yaitu akuntansi yang memberikan gambaran lebih akurat dan kompleks atas kondisi keuangan organisasi, karena telah mencatat semua transaksi pengeluaran dan penerimaan kas serta jumlah hutang dan piutang; Dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) laporan keuangan, telah memenuhi syarat-syarat kewajaran informasi keuangan yang disajikan dalam bentuk laporan keuangan yaitu kesesuaian dengan standar akuntansi pemerintahan, kecukupan pengungkapan, kepatuhan terhadap peraturan perundangundangan dan efektivitas sistem pengendalian intern. Tabel Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 22 Meningkatnya Penggunaan Sistem Informasi Daerah 1 2 Indikator Sasaran Persentase Cakupan Jangkauan TIK Persentase Perangkat Daerah dan Unit Kerja Yang Mengimplementasikan IT Baik Tahun 2016 Capaian Capaian Tahun 2017 Kinerja Kinerja Satuan Tahun Tahun Target Realisasi 2016 (%) Target Realisasi 2017 (%) % % Rata-rata capaian kinerja Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 2 indikator sasaran Meningkatnya penggunaan sistem informasi daerah, 2 indikator sasaran mencapai target. Rata-rata capaian kinerja pada tahun 2017 sebesar 100 %, mengalami kenaikan jika dibandingkan rata - rata capaian kinerja pada tahun 2016 sebesar %, dikategorikan baik. 97

106 Persentase Cakupan Jangkauan TIK, nilai realisasi capaian diperoleh dari : Jumlah desa yang terjangkau TIK sebanyak 123 desa dibagi dengan jumlah seluruh desa di Kabupaten Banyuwangi sebanyak 189 desa dikalikan 100 persen sama dengan 65 persen. Mencapai target dikarenakan : Walaupun wilayah Kabupaten Banyuwangi sangat luas, semua daerah telah terjangkau oleh Tehnologi Informatika (TI) mulai dari perkotaan sampai ke pelosok perdesaan; Server sebagai penghubung jangkauan Tehnologi Informatika ke semua wilayah di Kabupaten Banyuwangi sudah menjangkau secara optimal. Persentase Perangkat Daerah dan Unit Kerja Yang Mengimplementasikan IT Baik, nilai realisasi capaian diperoleh dari : Jumlah perangkat daerah dan unit kerja yang mengimplementasikan tehnologi informasi dengan baik sebanyak 39 unit kerja dibagi dengan jumlah total perangkat daerah dan unit kerja sebanyak 57 unit kerja dikalikan 100 persen sama dengan 68 persen. Mencapai target dikarenakan : Kinerja aparatur dalam hal teknologi informasi dan pengembangan e-goverment pada setiap satuan kerja perangkat daerah semakin meningkat. Dengan pemanfaatan teknologi informasi yang maksimal, diharapkan pelayanan kepada masyarakat akan semakin cepat, efisien dan dapat dipertanggung jawabkan kinerja aparaturnya. 98

107 Berdasarkan Peraturan Bupati Banyuwangi Nomor 49 Tahun 2017 tentang Penjabaran Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Banyuwangi Tahun Anggaran 2017, bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2017 sebesar Rp ,67. Berpedoman pada proyeksi indikator makro ekonomi dan dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi, maka strategi - strategi kebijakan fiskal sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Banyuwangi Tahun diarahkan kepada : 1. Meningkatkan sumber penerimaan daerah melalui intensifikasi dan ekstensifikasi Pendapatan Asli Daerah dan Bagi Hasil Pajak yang lebih rasional dan proporsional; 2. Meningkatkan efisiensi pengelolaan APBD dari sisi belanja; 3. Mengoptimalkan peningkatan penerimaan daerah yang bersumber dari sumber - sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Dana Perimbangan; 4. Meningkatkan peran serta masyarakat dan sektor swasta, baik dalam pembiayaan maupun pelaksanaan pembangunan. Berdasarkan strategi kebijakan fiskal tersebut di atas, maka kebijakan umum keuangan / anggaran diarahkan dalam tiga fungsi utama, yaitu : alokasi, distribusi dan stabilisasi. a. Fungsi alokasi, yaitu penganggaran untuk kegiatan pembangunan yang tidak mungkin dilaksanakan oleh masyarakat / swasta karena bersifat publik services seperti penanganan prasarana dasar dan penyediaan infrastruktur; b. Fungsi distribusi, yaitu penganggaran diarahkan untuk pemerataan, keadilan sosial, dan mengurangi kesenjangan, yang antara lain meliputi penanganan masalah kemiskinan pengembangan wilayah tertinggal dan lainnya; c. Fungsi stabilitasi, yaitu penganggaran diarahkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, perluasan lapangan kerja, dan peningkatan pendapatan masyarakat serta stabilitas keamanan dan ketertiban. 99

108 Pengelolaan Pendapatan Daearah Berdasarkan RPJMD Kabupaten Banyuwangi pengelolaan pendapatan daerah lebih diarahkan pada optimalisasi pendapatan daerah melalui upaya efektif dan efisien serta mendapat dukungan dari masyarakat. Arah pengelolaan pendapatan daerah, yaitu : a. Intensifikasi dan ekstensifikasi penggalian sumber - sumber pendapatan daerah, terutama melalui usaha daerah dan pendayagunaan aset daerah, termasuk pendapatan dari pihak ke ketiga; b. Mendayagunakan dana melalui pola deposito; c. Perubahan manajemen keuangan dengan memberi peran lebih pada Kas Umum Daerah; d. Kewenangan yang lebih luas dalam mengoptimalkan perolehan pendapatan daerah; e. Peningkatan kemampuan dan optimalisasi organisasi bidang pendapatan atau organisasi penghasil. Upaya - upaya efektif dalam penggalian sumber - sumber pendapatan daerah harus terus dilakukan tanpa harus menambah beban bagi masyarakat sehingga nantinya pendapatan daerah tidak lagi harus bergantung pada satu atau dua jenis pajak daerah saja, diversifikasi sumber pendapatan daerah menjadi mutlak dicari agar ketergantungan dan resiko dapat disebar, mengingat struktur ekonomi di Kabupaten Banyuwangi lebih banyak di dominasi oleh sektor primer, maka sudah saatnya dirancang berbagai tindakan yang dapat menggali sumber - sumber pendapatan daerah yang berbasiskan pada sektor primer dan mata rantainya. Pendapatan Daerah dikelompokkan ke dalam Pendapatan Asli Daerah, Pendapatan Transfer dan Lain Lain Pendapatan Yang Sah yang masing - masing mempunyai fungsi untuk meningkatkan pelayanan baik untuk aparatur maupun pelayanan kepada masyarakat dengan rincian sebagai berikut : 100

109 Tabel Realisasi Pendapatan Daerah Tahun Anggaran 2017 Per 31 Desember 2017 Uraian Pagu Anggaran (Rp) Realisasi % Pedapatan : a. Pendapatan Asli Daerah Pendapatan Asli Daerah , ,79 84,55 Hasil pajak daerah , ,05 83,84 Hasil retribusi daerah , ,00 75,84 Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang , ,88 87,48 dipisahkan Lain-lain PAD yang sah , ,88 87,48 b. Pendapatan Transfer Dana bagi hasil pajak , ,00 73,98 Dana bagi hasil bukan pajak (Sumber Daya , ,00 72,02 Alam) Dana alokasi umum , ,00 100,00 Dana alokasi khusus , ,00 86,11 Transfer pemerintah pusat lainnya , ,00 100,00 Transfer pemerintah provinsi dan pemerintah daerah , ,00 105,82 lainnya c. Lain-Lain Pendapatan Yang Sah Pendapatan hibah , ,58 101,98 Jumlah Pendapatan Daerah , ,37 95,10 Sumber Data : Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Banyuwangi 101

110 Pengelolaan Belanja Daerah Sebagaimana tertuang dalam RPJMD Kabupaten Banyuwangi bahwa dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah dan peningkatan pelayanan publik, pengaturan alokasi belanja diupayakan efisien, efektif dan proporsional. Dalam menentukan Belanja Daerah terdapat tiga elemen penting, yaitu masyarakat, Pemerintah Daerah, dan DPRD, dengan peran fungsinya masing - masing sebagai pelayan masyarakat, sehingga anggaran belanja daerah sebagai perwujudan dari amanat rakyat kepada Pemerintah Daerah dan DPRD dalam meningkatkan kesejahteraan dan pelayanan kepada masyarakat. Rencana Belanja Daerah disusun berdasarkan pendekatan prestasi kerja (berorientasi pada hasil). Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas perencanaan anggaran serta memperjelas efektifitas dan efisiensi penggunaan alokasi anggaran. Sedangkan orientasi Belanja Daerah diprioritaskan untuk efektifitas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi masing - masing SKPD. Belanja Daerah diarahkan pada peningkatan proporsi belanja untuk kepentingan publik, disamping tetap menjaga eksistensi penyelenggaraan pemerintahan. Dalam penggunaannya, Belanja harus tetap mengedepankan efisiensi dan efektifitas sesuai dengan prioritas dan program - program strategis daerah. Belanja Daerah dikelompokkan ke dalam Belanja Operasi, Belanja Modal, Belanja Tidak Terduga dan Transfer yang masing - masing mempunyai fungsi untuk meningkatkan pelayanan baik untuk aparatur maupun pelayanan kepada masyarakat dengan rincian sebagai berikut : 102

111 Belanja Daerah : Tabel Realisasi Belanja Daerah Tahun Anggaran 2017 Per 31 Desember 2017 Uraian Pagu Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % a. Belanja Operasi , ,3 98,76 Belanja Pegawai , ,07 106,27 Belanja Barang dan Jasa , ,32 90,19 Belanja Hibah , ,00 85,55 Belanja Bantuan Sosial , ,00 31,69 b. Belanja Modal , ,81 81,18 Belanja Tanah , ,00 7,10 Belanja Peralatan dan Mesin Belanja Gedung dan Bangunan Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan , ,36 85, , ,45 65, , ,00 86,61 Belanja Aset Tetap Lainnya , ,00 10,94 c. Belanja Tidak Terduga , ,00 94,73 Belanja Tidak Terduga , ,00 94,73 d. Transfer Transfer Bagi Hasil ke Desa , ,00 89,81 Bagi Hasil Pajak , ,00 89,81 Bagi Hasil Retribusi 0,00 0,00 Transfer Bantuan Keuangan , ,00 99,02 Bantuan Keuangan ke Pemerintahan Desa , ,00 99,10 Bantuan Keuangan Lainnya , ,00 77,50 Jumlah Belanja Daerah , ,20 93,94 SURPLUS / (DEFISIT) ( ,67) ( ,83) 53,60 Sumber Data : Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Banyuwangi 103

112 Kondisi Pembiayaan Daerah Pembiayaan Daerah merupakan transaksi keuangan yang bertujuan untuk menutupi selisih antara pendapatan dan belanja daerah. Adapun kebijakan umum pembiayaan daerah adalah sebagai berikut : 1. Peningkatan Manajemen Pembiayaan Daerah dalam rangka akurasi, efisiensi, efektifitas dan profitabilitas; 2. Apabila APBD dalam keadaan surplus, kebijakan yang diambil adalah melakukan transfer ke persediaan Kas Daerah dalam bentuk Giro / Deposito, Penyertaan Modal, atau Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) tahun berjalan; 3. Apabila APBD dalam keadaan defisit, kebijakan yang diambil adalah memanfaatkan anggaran yang berasal dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) tahun lalu, rasionalisasi belanja, pinjaman daerah, atau memperluas kemitraan. Pembiayaan Daerah dikelompokkan ke dalam Penerimaan Daerah, Pengeluaran Daerah dan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) yang masing - masing mempunyai fungsi untuk meningkatkan pelayanan aparatur dan pelayanan kepada masyarakat dengan rincian sebagai berikut: 104

113 erah di Pembiayaan : a. Penerimaan Daerah Tabel Realisasi Pembiayaan Daerah Tahun Anggaran 2017 Per 31 Desember 2017 Uraian Pagu Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Lalu , ,48 99,96 Penerimaan Pemberian Daerah Jumlah Daerah Kembali Pinjaman Penerimaan 0, , , ,48 100,00 b. Pengeluaran Daerah Jumlah Daerah Pengeluaran 0,00 0,00 - Pembiayaan NETTO , ,48 100,00 Sumber Data : Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Banyuwangi 105

114 Sebagai penutup dari Laporan Kinerja Pemerintah (LKjIP) Kabupaten Banyuwangi Tahun 2017, dapat disimpulkan bahwa secara umum Pemerintah Kabupaten Banyuwangi telah memperlihatkan pencapaian kinerja yang signifikan atas sasaran - sasaran strategisnya. Hasil analisis pencapaian Pengukuran Kinerja terhadap 22 (dua puluh dua) Sasaran Strategis dan 44 (empat puluh empat) Indikator Kinerja Utama, diketahui bahwa 24 indikator sasaran atau 54,55 % bermakna Baik Sekali, 18 indikator sasaran atau 40,91 % bermakna Baik, dan 2 indikator sasaran atau 4,55 % bermakna Cukup. Rata-rata capaian kinerja pada tahun 2017 sebesar 117,86 %, mengalami peningkatan jika dibandingkan rata - rata capaian kinerja pada tahun 2016 sebesar 113,53 %, dan dikategorikan Baik Sekali. Dengan demikian capaian kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi pada tahun 2017 bermakna Baik Sekali dan lebih meningkat dibandingkan capaian kinerja tahun 2016 yaitu mengalami peningkatan sebesar 4.33 %. Namun demikian, ada 11 indikator kinerja yang belum mencapai target antara lain : 1. Presentase PAUD Formal Berakreditasi A; 2. Persentase Fasilitas Kesehatan Terakreditasi; 3. Persentase Resiko Bencana Pada KRB; 4. Indeks Gini; 5. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT); 6. Persentase Pertumbuhan Sektor Industri Olahan Dalam PDRB; 7. Persentase Pertumbuhan Sektor Pertanian Dalam PDRB; 8. Persentase Pertumbuhan Sektor Perdagangan Dalam PDRB; 9. Peningkatan Jumlah Bangunan Pelayanan Publik Berfungsi Baik; 10. Persentase Panjang Jalan Kondisi Baik Dengan Kecepatan > 20 KM; 11. Persentase Terpenuhinya Aspek Kualitas Dalam Dokumen Perencanaan. 106

115 Permasalahan dan Solusi : 1. Tidak ada pelaksanaan akreditasi sejak 2012 karena adanya peralihan kewenangan lembaga pelaksana Akreditasi dari BAP - SM ke BAP PAUD, dan baru akan dimulai akreditasi tahun 2018, oleh karena itu diperlukan adanya koordinasi menyeluruh antar SKPD, agar pada tahun mendatang indikator sasaran dapat tercapai; 2. Belum semuanya fasilitas kesehatan terakreditasi (baik milik pemerintah maupun swasta) yang ada di Kabupaten Banyuwangi, oleh karena itu diperlukan campur tangan dari pemerintah daerah yang lebih intensif dan berkesinambungan dalam mewujudkan fasilitas kesehatan terakreditasi; 3. Ada ketidaktepatan dalam penentuan dan perumusan Indikator Kinerja Utama dalam RPJMD Kabupaten, sehingga menyulitkan dalam perhitungan pencapaian kinerja sasaran, oleh karena itu diperlukan reviu atas Indikator Kinerja Utama dalam RPJMD Kabupaten; 4. Masih ada dua kecamatan yang mempunyai ketimpangan berkisar antara 0.3 persen artinya masih adanya ketimpangan pendapatan jika dibandingkan dengan daerah lain, tetapi masih dikategorikan nilai koefisien gini berketimpangannya rendah (baik); 5. Ada ketidaktepatan dalam penentuan target pada Indikator Kinerja Utama dalam RPJMD Kabupaten, sehingga menyulitkan dalam perhitungan pencapaian kinerja sasaran karena targetnya terlalu rendah, oleh karena itu diperlukan reviu atas Indikator Kinerja Utama dalam RPJMD Kabupaten; 6. Pangsa pasar hasil industri olahan masih terbatas dan daya saing yang ketat sehingga menyulitkan dalam pemasarannya serta iklim usaha yang belum sepenuhnya kondusif bagi sektor industri olahan, oleh karena itu diperlukan promosi dan ekspansi yang cerdas untuk memenangkan persaingan usaha industri serta melakukan perhitungan yang matang sebelum melakukan kegiatan usaha industri olahan sehingga dapat memperkecil kerugian; 7. Pangsa pasar hasil industri olahan masih terbatas dan daya saing yang ketat sehingga menyulitkan dalam pemasarannya serta iklim usaha yang belum sepenuhnya kondusif bagi sektor industri olahan, oleh karena itu diperlukan promosi dan ekspansi yang cerdas untuk memenangkan persaingan usaha industri serta melakukan perhitungan yang matang sebelum melakukan kegiatan usaha industri olahan sehingga dapat memperkecil kerugian; 8. Pada dasarnya Pertumbuhan Sektor Pertanian Dalam PDRB (milyar rupiah) pada tahun 2017 sebesar ,73, mengalami kenaikan jika dibandingkan tahun 2016 sebesar ,67 dan berarti tercapai, oleh karena itu diperlukan reviu atas Indikator Kinerja Utama dalam RPJMD Kabupaten; 107

116 9. Pada tahun 2017, jumlah bangunan pelayanan publik berfungsi baik yang terbangun hanya sejumlah 62 unit dari target yang telah ditentukan, oleh karena itu diperlukan adanya perencanaan yang lebih mendetail dan terinci sehingga pencapaian kinerja dapat terpenuhi; 10. Pada kegiatan pengaspalan keseluruhan (overlay) dan pemeliharaan jalan, Dinas PU Cipta Karya dan Penataan Ruang Kabupaten Banyuwangi telah melaksanakan sepanjang km. Tidak tercapainya prosentase dari target yang telah ditentukan disebabkan adanya pengaruh cuaca yang tidak menentu, sehingga mempengaruhi proses pengaspalan dan pemeliharaan jalan, walaupun demikian masih dikategorikan baik (prosentase target sebesar % dan terealisasi sebesar %); 11. Perlu adanya review dokumen perencanaan mulai dari RPJMD, Renstra dan dokumentasi perencanaan lainnya karena telah dilaksanakan hampir dua tahun. Akhirnya, secara umum dapat disimpulkan bahwa pencapaian target terhadap beberapa indikator yang dicantumkan dalam RPJMD Kabupaten Banyuwangi Tahun khususnya untuk Tahun Anggaran 2017, dapat dipenuhi sesuai dengan harapan. Jika terdapat indikator sasaran strategis yang belum memenuhi target yang telah ditetapkan, akan terus kami upayakan melalui kerja keras secara sinergi, inovasi dan kolaborasi bersama masyarakat dan semua pihak. Banyuwangi, Maret 2018 BUPATI BANYUWANGI H. ABDULLAH AZWAR ANAS, M.Si. 108

117 109

118

119 LKjIP Kabupaten Banyuwangi Tahun 2017 PENGUKURAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN ANGGARAN 2017 No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi Meningkatnya akses pelayanan bidang pendidikan 2 Meningkatnya kualitas layanan pendidikan 3 Meningkatnya akses pelayanan bidang kesehatan 4 Meningkatnya kualitas kesehatan 5 Tercukupinya ketersediaan pangan 6 Meningkatnya ketenteraman, ketertiban umum dan perlindungan masyarakat 7 Meningkatnya perlindungan sosial dan masyarakat 8 Meningkatnya kesadaran dan pemahaman masyarakat akan keragaman budaya 9 Menurunnya kesenjangan antar wilayah 10 Menurunnya tingkat pengangguran 1 Indeks Pendidikan 2 Presentase PAUD Formal Berakreditasi A 3 Rasio Lembaga Pendidikan Terakreditasi A Capaian Kinerja (%) % % % 38: Cakupan KB Aktif % Cakupan Pelayanan Kesehatan Masyarakat 6 Indeks Kesehatan Keluarga Banyuwangi 7 Angka Kematian Ibu per Kelahiran Hidup 8 Persentase Fasilitas Kesehatan Terakreditasi 9 Tingkat Kesehatan Rumah Sakit 10 Persentase Keamanan Pangan 11 Indeks Rasa Aman 12 Persentase Resiko Bencana Pada KRB 13 Persentase Angka PMKS 14 Indeks Gotong Royong 15 Indeks Gini 16 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) % % % % % % % % % % % % Pengukuran Kinerja Tahun

120 LKjIP Kabupaten Banyuwangi Tahun Meningkatkan Laju Pertumbuhan Ekonomi Sektor Unggulan 12 Meningkatnya Investasi PMA dan PMDN 13 Meningkatnya Pemanfaatan Potensi Pariwisata dan Kebudayaan Bagi Masyarakat 14 Meningkatkan infrastruktur ekonomi yang berkualitas 15 Meningkatnya Infrastruktur Sosial yang Berkualitas 16 Meningkatnya Kualitas Lingkungan 17 Persentase Pertumbuhan Sektor Industri Olahan Dalam PDRB 18 Persentase Usaha Kecil Menengah Terhadap UMKM 19 Persentase Pertumbuhan Sektor Pertanian Dalam PDRB 20 Persentase Pertumbuhan Sektor Perdagangan Dalam PDRB 21 Persentase Koperasi Berkualitas 22 Realisasi investasi PMA dan PMDN 23 Spending Of Money 24 Peningkatan Jumlah Bangunan Pelayanan Publik Berfungsi Baik 25 Persentase Panjang Jalan Kondisi Baik Dengan Kecepatan > 20 KM 26 Indeks Angka Kecelakaan Lalu Lintas 27 Persentase Ketersediaan Air Pada Musim Hujan dan Musim Kemarau (Degradasi DAS) 28 Proporsi Jaringan Irigasi Dalam Kondisi Baik dan Teknis 29 Persentase Kecukupan Luasan RTH Publik 30 Jumlah Keluarga Miskin Yang Terlayani Sanitasi Dasar 31 Indeks Kualitas Lingkungan Hidup % % % % % Rp (triliyun) Rp (milyar) unit % % % % % KK % Pengukuran Kinerja Tahun

121 LKjIP Kabupaten Banyuwangi Tahun Meningkatnya kapasitas pemberdayaan kelompok masyarakat 32 Jumlah Atlit Berprestasi Tingkat Provinsi dan Nasional orang Persentase Pemuda Mandiri % Terwujudnya pemberdayaan dan pembangunan yang Pengarustamaan Gender 19 Meningkatnya perlindungan terhadap perempuan dan anak 20 Meningkatnya akuntabilitas instansi pemerintah dan kualitas layanan publik 34 Indeks Desa Membangun (IDM) 35 Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) 36 Persentase Penanganan Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak Serta Traficking 37 Persentase kebijakan berdasarkan policy brief 38 Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) 39 Persentase Terpenuhinya Aspek Kualitas Dalam Dokumen Perencanaan 40 Nilai / Predikat AKIP % % % % % % Nilai A A Meningkatnya Kinerja Laporan Keuangan dan Kinerja Birokrasi 22 Meningkatnya Penggunaan Sistem Informasi Daerah 41 Indeks Reformasi Birokrasi % Opini WTP BPK Terhadap LKPD Opini WTP WTP Persentase Cakupan Jangkauan TIK % Persentase Perangkat Daerah dan Unit Kerja Yang Mengimplementasikan IT % Baik Jumlah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Banyuwangi Tahun Anggaran 2017 sebesar Rp ,67. Banyuwangi, Januari 2018 BUPATI BANYUWANGI H. ABDULLAH AZWAR ANAS, M.Si. Pengukuran Kinerja Tahun

122 BUPATI BANYUWANGI PERUBAHAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Jabatan : H. ABDULLAH AZWAR ANAS, M.Si. : Bupati Banyuwangi berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai lampiran perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab kami. Banyuwangi, 30 Oktober 2017 BUPATI BANYUWANGI H. ABDULLAH AZWAR ANAS, M.Si. Jalan Jenderal A. Yani 100 Banyuwangi Telepon (0333) Fax. (0333) setda@banyuwangikab.go.id wetsite :

123 LKjIP Kabupaten Banyuwangi Tahun 2017 PERUBAHAN PERJANJIAN KINERJA TAHUNAN 2017 PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Satuan Target Meningkatnya akses pelayanan 1 Indeks Pendidikan bidang pendidikan % Meningkatnya kualitas layanan pendidikan 3 Meningkatnya akses pelayanan bidang kesehatan 4 Meningkatnya kualitas kesehatan 5 Tercukupinya ketersediaan pangan 6 Meningkatnya ketenteraman, ketertiban umum dan perlindungan masyarakat 7 Meningkatnya perlindungan sosial dan masyarakat 8 Meningkatnya kesadaran dan pemahaman masyarakat akan keragaman budaya 9 Menurunnya kesenjangan antar wilayah 10 Menurunnya tingkat pengangguran 11 Meningkatkan Laju Pertumbuhan Ekonomi Sektor Unggulan 2 Presentase PAUD Formal Berakreditasi A % Rasio Lembaga Pendidikan Terakreditasi A % 38: 62 4 Cakupan KB Aktif % 68 5 Cakupan Pelayanan Kesehatan Masyarakat % 78 6 Indeks Kesehatan Keluarga Banyuwangi % Angka Kematian Ibu per Kelahiran Hidup % Persentase Fasilitas Kesehatan Terakreditasi % 40 9 Tingkat Kesehatan Rumah Sakit % Persentase Keamanan Pangan % Indeks Rasa Aman % Persentase Resiko Bencana Pada KRB % Persentase Angka PMKS % Indeks Gotong Royong % Indeks Gini % Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) % Persentase Pertumbuhan Sektor Industri Olahan % 7.03 Dalam PDRB 18 Persentase Usaha Kecil Menengah Terhadap UMKM % 11 Perjanjian Kinerja Tahunan

124 LKjIP Kabupaten Banyuwangi Tahun Meningkatnya Investasi PMA dan PMDN 13 Meningkatnya Pemanfaatan Potensi Pariwisata dan Kebudayaan Bagi Masyarakat 14 Meningkatkan infrastruktur ekonomi yang berkualitas 15 Meningkatnya Infrastruktur Sosial yang Berkualitas 16 Meningkatnya Kualitas Lingkungan 17 Meningkatnya kapasitas pemberdayaan kelompok masyarakat 19 Persentase Pertumbuhan Sektor Pertanian Dalam PDRB 20 Persentase Pertumbuhan Sektor Perdagangan Dalam PDRB 21 Persentase Koperasi Berkualitas 22 Realisasi investasi PMA dan PMDN 23 Spending Of Money 24 Peningkatan Jumlah Bangunan Pelayanan Publik Berfungsi Baik 25 Persentase Panjang Jalan Kondisi Baik Dengan Kecepatan > 20 KM 26 Indeks Angka Kecelakaan Lalu Lintas 27 Persentase Ketersediaan Air Pada Musim Hujan dan Musim Kemarau (Degradasi DAS) 28 Proporsi Jaringan Irigasi Dalam Kondisi Baik dan Teknis 29 Persentase Kecukupan Luasan RTH Publik 30 Jumlah Keluarga Miskin Yang Terlayani Sanitasi Dasar 31 Indeks Kualitas Lingkungan Hidup 32 Jumlah Atlit Berprestasi Tingkat Provinsi dan Nasional % 3.33 % 7.52 % 8.86 Rp (triliyun) 1.8 Rp (milyar) 320 unit 75 % % % 80 % 90 % 0.4 KK 500 % orang Persentase Pemuda Mandiri % Terwujudnya pemberdayaan dan pembangunan yang Pengarustamaan Gender 34 Indeks Desa Membangun % 0.71 (IDM) 35 Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) % 67.2 Perjanjian Kinerja Tahunan

125 LKjIP Kabupaten Banyuwangi Tahun Meningkatnya perlindungan terhadap perempuan dan anak 20 Meningkatnya akuntabilitas instansi pemerintah dan kualitas layanan publik 36 Persentase Penanganan Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak Serta Traficking 37 Persentase kebijakan berdasarkan policy brief 38 Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) 39 Persentase Terpenuhinya Aspek Kualitas Dalam Dokumen Perencanaan 40 Nilai / Predikat AKIP % 72 % 50 % % 80 Nilai A 21 Meningkatnya Kinerja Laporan Keuangan dan Kinerja Birokrasi 22 Meningkatnya Penggunaan Sistem Informasi Daerah 41 Indeks Reformasi Birokrasi % Opini WTP BPK Terhadap LKPD Opini WTP 43 Persentase Cakupan Jangkauan TIK % Persentase Perangkat Daerah dan Unit Kerja Yang Mengimplementasikan IT % 68 Baik Perjanjian Kinerja Tahunan

126 LKjIP Kabupaten Banyuwangi Tahun 2017 PROGRAM SASARAN ANGGARAN 1 Meningkatnya Akses Pelayanan Bidang Pendidikan Program Peningkatan Akses PAUD Rp Program Peningkatan Akses Pendidikan SD Rp Program Peningkatan Akses Pendidikan Masyarakat Rp Program Peningkatan Akses Pendidikan SMP Rp Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan Rp Program Pemasyarakatan Minat dan Budaya Baca di Kecamatan Meningkatnya Kualitas Layanan Pendidikan Program Peningkatan Mutu PAUD Rp Program Peningkatan Mutu Pendidikan SD Rp Program Peningkatan Mutu Pendidikan SMP Rp Program Peningkatan Mutu Pendidikan Masyarakat Rp Meningkatnya Akses Pelayanan Bidang Kesehatan Program Keluarga Berencana Rp Program Penanggulangan Narkoba, PMS Termasuk HIV / AIDS Rp Program Pengendalian Penduduk Rp Program Pengembangan Pusat Pelayanan Informasi dan Konseling KRR Rp Program Peran Serta Masyarakat Dalam Pelayanan KB / KR yang Rp Mandiri Program Promosi Kesehatan Rp Program Upaya Peningkatan Kesehatan Berbasis Masyarakat Rp Program Peningkatan Kesehatan Lansia Rp Program Upaya Peningkatan Kesehatan Perorangan Rp Program Perbaikan Gizi Masyarakat Rp Program Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan Rp Program Pengembangan Lingkungan Sehat Rp Program Pembinaan dan Pemberdayaan Kesehatan Kerja Rp Program Pembiayaan Kesehatan Rp Program Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Rp Program Pembinaan dan Pemberdayaan Kesehatan Olahraga Rp Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan Rp Meningkatnya Kualitas Kesehatan Program Peningkatan Keselamatan Ibu Hamil, Melahirkan dan Nifas Rp Program Peningkatan Kesehatan Bayi dan Balita Rp Perjanjian Kinerja Tahunan

127 LKjIP Kabupaten Banyuwangi Tahun 2017 Program Sumber Daya Kesehatan Rp Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas / Puskemas Pembantu dan Jaringannya Rp Tercukupinya Ketersediaan Pangan Program Peningkatan Ketahanan Pangan Rp Program Peningkatan Diversifikasi Pangan Rp Meningkatnya Ketentraman, Ketertiban Umum Dan Perlindungan Masyarakat Program Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya Kebakaran Rp Program Peningkatan Penegakan Peraturan Daerah Rp Program Pemeliharaan Ketentraman dan Keindahan dan Ketertiban Rp Umum Program Pemberdayaan dan Pengembangan Potensi Satuan Linmas Rp Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan Rp Program Pengembangan Ketangguhan Masyarakat Menghadapi Rp Bencana Program Peningkatan Efektifitas Penanganan Darurat Bencana Rp Program Pemulihan Pasca Bencana Rp Program Peningkatan Efektifitas Penanganan Darurat Bencana Rp Program Pemulihan Pasca Bencana Rp Meningkatnya Perlindungan Sosial Dan Masyarakat Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial Rp Program Peningkatan Kemampuan (Capacity Building) Rp Program Perlindungan Sosial Rp Program Fasilitasi Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Program Penanganan Bencana Rp Meningkatnya Kesadaran Dan Pemahaman Masyarakat Akan Keragaman Budaya Program Nilai-nilai Kepahlawanan dan Pemeliharaan Rp Program Pemberdayaan Masyarakat untuk Menjaga Ketertiban dan Rp Keamanan Program Pemberdayaan Masyarakat Program Program Peningkatan Pemberantasan Penyakit Masyarakat Rp Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan Program Pendidikan Politik Masyarakat Rp Menurunnya Kesenjangan Antar Wilayah Program Pembinaan Lingkungan Sosial Lingkup Industri Kecil Rp Program Pembinaan Lingkungan Sosial Lingkup Usaha Mikro Rp Perjanjian Kinerja Tahunan

128 LKjIP Kabupaten Banyuwangi Tahun Menurunnya Tingkat Pengangguran Program Peningkatan Kesempatan Kerja Rp Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja Rp Program Pengembangan Hubungan Industrial dan Syarat Kerja Rp Program Perlindungan Tenaga Kerja Rp Program Pengembangan Wilayah dan Penempatan Transmigrasi Rp Meningkatkan Laju Pertumbuhan Ekonomi Sektor Unggulan Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah Rp Program Pengembangan Sentra dan Klaster Industri Rp Program Perlindungan HKI dan Standardisasi Industri Rp Program Peningkatan dan Pengembangan Usaha Mikro Rp Program Pengembangan Usaha Koperasi Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi Program Penumbuhan Wirausaha Baru Rp Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan Rp Program Peningkatan Produksi Ternak Rp Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak Rp , Program Peningkatan Produksi dan Kualitas Produk Tanaman Pangan Rp Program Peningkatan Produksi dan Kualitas Produk Perkebunan dan Rp Hortikultura Program Peningkatan Kualitas Bahan Baku Industri Hasil Tembakau Rp (DBHCHT) Program Pengembangan Perikanan Budidaya Rp Program Pengembangan Perikanan Tangkap Rp Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor Rp Program Optimalisasi Perdagangan Dalam Negeri Rp Program Pembinaan dan Pengelolaan Pasar Rp Program Stabilisasi Harga Komoditas Perdagangan Rp Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan Rp Program Pemberantasan Barang Kena Cukai Ilegal Rp Program Pembangunan Sistem Informasi / data Base Sumber Daya Air Rp Meningkatnya Investasi PMA dan PMDN Rp. Program Pelayanan Penanaman Modal Rp Program Pengembangan Data, Informasi dan Pengendalian Penanaman Rp Modal Program Penguatan Kebijakan dan Peningkatan Promosi Penanaman Modal Rp Perjanjian Kinerja Tahunan

129 LKjIP Kabupaten Banyuwangi Tahun Meningkatnya Pemanfaatan Potensi Pariwisata Dan Kebudayaan Bagi Masyarakat Program Pengembangan Pemasaran Pariwasata Rp Program Pengembangan Destinasi dan Jaringan Kemitraan Pariwisata Rp Program Pengelolaan Kekayaan dan Keragaman Budaya Rp , 14 Meningkatkan Infrastruktur Ekonomi Yang Berkualitas Program Pembangunan Jalan Rp Program Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan Rp Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan Program Pembangunan Jembatan Rp Program Rehabilitasi / Pemeliharaan Jembatan Rp Program Peningkatan Pelayanan Angkutan Rp Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan Bermotor Rp Program Pengawasan dan Pengaturan Lalu Lintas Angkutan Jalan Rp Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas Rp Program Pengembangan Transportasi Laut Rp Program Pengembangan Transportasi Udara dan Perkeretaapian Rp Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan Rp Program Pembangunan Sarana Dan Prasarana Perhubungan Rp Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ Rp Program Pengelolaan LPJU Rp Program Pengembangan, Pengelolaan, dan Konservasi Sungai, Danau dan Sumber Daya Air Lainnya Rp Program Perencanaan Pembangunan Jaringan Irigasi dan pembangunan Rp Sumber Daya Air Lainnya Program Pembangunan Jaringan Irigasi, Rawa, dan Jaringan Pengairan Rp Lainnya Program Pengembangan dan pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa, dan Rp Jaringan Pengairan Lainnya Program Rehabilitasi / Pemeliharaan Jaringan Irigasi, Rawa, dan Rp Jaringan Pengairan Lainnya Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Rp Program Pembangunan Fasilitas Publik Rp Program Rehabilitasi / Pemeliharaan Fasilitas Publik Rp Program Pembangunan Saluran Drainase / Gorong-gorong Rp Program Rehabilitasi / Pemeliharaan Saluran Drainase / Gorong-gorong Rp Program Pembinaan Jasa Konstruksi Rp Perjanjian Kinerja Tahunan

130 LKjIP Kabupaten Banyuwangi Tahun 2017 Program Perencanaan Tata Ruang Rp Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang Rp Program Pemberdayaan Masyarakat Rp Meningkatnya Infrastruktur Sosial Yang Berkualitas Program Penataan Perumahan Rp Program Pengendalian Kawasan Kumuh Rp Program Pengembangan Rusun dan PSU Rp Program Lingkungan Sehat Perumahan Rp Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Rp Program Pembangunan Trotoar Rp Program Penataan Lingkungan Rp Program Pengelolaan Areal Pemakaman Rp Meningkatnya kualitas lingkungan Program Pengelolaan Persampahan Rp , Program Pengendalian Pencemaran Lingkungan Rp Program Perlindungan dan Konservasi Lingkungan Rp Program Rehabilitasi Hutan / Lahan Rp Program Pengembangan Laboratorium Lingkungan Rp Meningkatnya Kapasitas Pemberdayaan Kelompok Masyarakat Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan Rp Program Pemanfaatan Sumberdaya Alam dan Teknologi Tepat Guna Rp , Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan Rp Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olah Raga Rp Program Pembinaan dan Penyelenggaraan Kompetisi Olahraga Rp Program Pengembangan Olahraga Rekreasi Rp Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga Rp Program Pengembangan Olahraga Rekreasi Rp Program Peningkatan Upaya Penumbuhan Kewirausahaan dan Rp Kecakapan Hidup Pemuda Program Pembinaan Lingkungan Sosial Lingkup Kepemudaan Rp Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan Rp Program Pembinaan Kepramukaan Rp Terwujudnya Pemberdayaan Dan Pembangunan Yang Pengarustamaan Gender Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender dalam Rp Pemberdayaan Program Penguatan Kelembagaan Pengarustamaan Gender dan Anak Rp Meningkatnya Perlindungan Terhadap Perempuan Dan Anak Perjanjian Kinerja Tahunan

131 LKjIP Kabupaten Banyuwangi Tahun 2017 Program Perlindungan Perempuan dan Anak Rp Meningkatnya Akuntabilitas Instansi Pemerintah Dan Kualitas Layanan Publik Program Pembinaan dan Penataan Kelembagaan Rp Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur KDH/WKDH Rp Program Pelayanan Administrasi Perkantoran KDH / WKDH Rp Program Peningkatan Standar Kompetensi dan Disiplin Aparatur Rp Program Peningkatan Akuntabilitas Kinerja Aparatur dan Instansi Rp Pemerintah Program Pembinaan dan Pengembangan Reformasi Birokrasi Rp Program Pengembangan Ekinerja Rp Program Pembinaan dan Penataan Ketatalaksanaan Rp Program Perumusan Kebijakan Pelayanan Publik Rp Program Pembinaan Inovasi Daerah Rp Program Dukungan Pelayanan Administrasi Kesejahteraan Rakyat Rp Program Fasilitasi Keagamaan dan Kemasyarakatan Rp Program Peningkatan Kesadaran Hukum dan Penyelesaian Masalah Rp Hukum Program Peningkatan Dokumentasi dan Informasi Produk Hukum Rp Program Pembentukan Produk Hukum Rp Program Peningkatan Tata Kelola Pemerintahan Desa Rp Program Peningkatan Kualitas Penyelenggaran Pemerintahan Desa Rp Program Penyelesaian Konflik-konflik Pertanahan Rp Program Penataan, Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Rp Pemanfaatan Tanah Program Kerjasama Pembangunan Rp Program Perumusan Kebijakan Penyelenggaraan Pemerintahan Rp Program Dukungan Kelengkapan Penyelenggaraaan Upacara dan Harihari Rp Besar Nasional Program Peningkatan Pelayanan dan Pengelolaan Surat Menyurat Rp Program Peningkatan Tata Kelola Kesekretariatan DPRD Rp Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah Rp Program Penyusunan RKPD Kabupaten di Kecamatan Rp Program Fasilitasi Penyelenggaraan Kecamatan Sehat Rp Program Penegakan Perda dan Perbup di Kecamatan Rp Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH irban 3 Rp Program Dukungan Kelengkapan Penyelenggaraaan Upacara dan Hari- Rp Perjanjian Kinerja Tahunan

132 LKjIP Kabupaten Banyuwangi Tahun 2017 hari Besar Nasional Program Peningkatan Pelayanan Kehumasan Rp Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan KDH / Wakil KDH Rp Program Penataan Administrasi Kependudukan Rp Program Pemanfaatan Data dan Inovasi Pelayanan Kependudukan Rp Program Pendataan dan Informasi Kependudukan Rp Program Pelayanan Pencatatan Sipil Rp Program Pengelolaan Arsip Statis dan Dinamis Rp , Program Pemeliharaan Rutin / Berkala Sarana dan Prasarana Kearsipan Rp , Program Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen / Arsip Daerah Rp Program Perencanaan Pembangunan Daerah Rp Program Peningkatan dan Pengelolaan Aset Kesekretariatan Daerah Rp Program Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah Rp Program Intensiifikasi dan Ekstensifikasi Pajak Daerah Rp Program Validasi, Penetapan Pajak dan Retribusi Daerah Rp Program Perumusan Kebijakan Pendapatan Daerah Rp Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Aset Daerah Rp Program Peningkatan Pertanggungjawaban Pendapatan dan Belanja Rp Daerah Program Peningkatan dan Pengembangan Perencanaan dan Evaluasi Rp Anggaran Daerah Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Rp Daerah Pembangunan Sarpras Wilayah dan Lingkungan Hidup Rp Program Pengembangan dan Pengendalian Perekonomian Daerah Rp Program Fasilitasi Pengadaan Barang dan Jasa Rp Program Penyusunan Kebijakan Pembangunan Daerah Rp Program Penilaian dan Kapasitas Kinerja Aparatur Rp Program Pengendalian Sumberdaya Aparatur Rp Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur Rp Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Rp Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi Rp Program Perencanaan Pembangunan Kesra dan Pemerintahan Rp Program Penelitian dan Pengembangan Rp Perjanjian Kinerja Tahunan

133 LKjIP Kabupaten Banyuwangi Tahun Meningkatnya Kinerja Laporan Keuangan Dan Kinerja Birokrasi Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Rp Pelaksanaan Kebijakan KDH irban 1 Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH irban 2 Rp Meningkatnya Penggunaan Sistem Informasi Daerah Rp. Program Pengembangan dan Pengelolaan Teknologi Informatika Rp Program Pengamanan Informasi Daerah Rp Program Pengembangan Data / Informasi / Statistik Daerah Rp Program Pengembangan Komunikasi, Informasi, dan Media Massa Rp Program Tatakelola Pengembangan e-government Rp Banyuwangi, 30 Oktober 2017 BUPATI BANYUWANGI H. ABDULLAH AZWAR ANAS, M.Si. Perjanjian Kinerja Tahunan

134 LKjIP Kabupaten Banyuwangi Tahun 2017 RENCANA KINERJA TAHUNAN 2018 PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Satuan Target Meningkatnya akses pelayanan 1 Indeks Pendidikan bidang pendidikan % Meningkatnya kualitas layanan pendidikan 3 Meningkatnya akses pelayanan bidang kesehatan 4 Meningkatnya kualitas kesehatan 5 Tercukupinya ketersediaan pangan 6 Meningkatnya ketenteraman, ketertiban umum dan perlindungan masyarakat 7 Meningkatnya perlindungan sosial dan masyarakat 8 Meningkatnya kesadaran dan pemahaman masyarakat akan keragaman budaya 9 Menurunnya kesenjangan antar wilayah 10 Menurunnya tingkat pengangguran 11 Meningkatkan Laju Pertumbuhan Ekonomi Sektor Unggulan 2 Presentase PAUD Formal Berakreditasi A % Rasio Lembaga Pendidikan Terakreditasi A % 44;56 4 Cakupan KB Aktif % 69 5 Cakupan Pelayanan Kesehatan Masyarakat % 80 6 Indeks Kesehatan Keluarga Banyuwangi % Angka Kematian Ibu per Kelahiran Hidup % 98 8 Persentase Fasilitas Kesehatan Terakreditasi % 60 9 Tingkat Kesehatan Rumah Sakit % Persentase Keamanan Pangan % Indeks Rasa Aman % Persentase Resiko Bencana Pada KRB % Persentase Angka PMKS % Indeks Gotong Royong % Indeks Gini % Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) % Persentase Pertumbuhan Sektor Industri Olahan % 7.06 Dalam PDRB 18 Persentase Usaha Kecil Menengah Terhadap UMKM % 12 Rencana Kinerja Tahunan

135 LKjIP Kabupaten Banyuwangi Tahun Meningkatnya Investasi PMA dan PMDN 13 Meningkatnya Pemanfaatan Potensi Pariwisata dan Kebudayaan Bagi Masyarakat 14 Meningkatkan infrastruktur ekonomi yang berkualitas 15 Meningkatnya Infrastruktur Sosial yang Berkualitas 16 Meningkatnya Kualitas Lingkungan 17 Meningkatnya kapasitas pemberdayaan kelompok masyarakat 19 Persentase Pertumbuhan Sektor Pertanian Dalam PDRB 20 Persentase Pertumbuhan Sektor Perdagangan Dalam PDRB 21 Persentase Koperasi Berkualitas 22 Realisasi investasi PMA dan PMDN 23 Spending Of Money 24 Peningkatan Jumlah Bangunan Pelayanan Publik Berfungsi Baik 25 Persentase Panjang Jalan Kondisi Baik Dengan Kecepatan > 20 KM 26 Indeks Angka Kecelakaan Lalu Lintas 27 Persentase Ketersediaan Air Pada Musim Hujan dan Musim Kemarau (Degradasi DAS) 28 Proporsi Jaringan Irigasi Dalam Kondisi Baik dan Teknis 29 Persentase Kecukupan Luasan RTH Publik 30 Jumlah Keluarga Miskin Yang Terlayani Sanitasi Dasar 31 Indeks Kualitas Lingkungan Hidup 32 Jumlah Atlit Berprestasi Tingkat Provinsi dan Nasional % 3.41 % 7.84 % 9.84 Rp (triliyun) 1.85 Rp (milyar) 350 unit 75 % % % 81 % 91 % KK 500 % orang Persentase Pemuda Mandiri % Terwujudnya pemberdayaan dan pembangunan yang Pengarustamaan Gender 34 Indeks Desa Membangun % 0.72 (IDM) 35 Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) % 67.6 Rencana Kinerja Tahunan

136 LKjIP Kabupaten Banyuwangi Tahun Meningkatnya perlindungan terhadap perempuan dan anak 20 Meningkatnya akuntabilitas instansi pemerintah dan kualitas layanan publik 36 Persentase Penanganan Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak Serta Traficking 37 Persentase kebijakan berdasarkan policy brief 38 Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) 39 Persentase Terpenuhinya Aspek Kualitas Dalam Dokumen Perencanaan 40 Nilai / Predikat AKIP % 75 % 60 % % 80 Nilai A 21 Meningkatnya Kinerja Laporan Keuangan dan Kinerja Birokrasi 22 Meningkatnya Penggunaan Sistem Informasi Daerah 41 Indeks Reformasi Birokrasi % Opini WTP BPK Terhadap LKPD Opini WTP 43 Persentase Cakupan Jangkauan TIK % Persentase Perangkat Daerah dan Unit Kerja Yang Mengimplementasikan IT % 70 Baik Rencana Kinerja Tahunan

137 LKjIP Kabupaten Banyuwangi Tahun 2017 PROGRAM ANGGARAN SASARAN Meningkatnya Akses Pelayanan Bidang Pendidikan Program Peningkatan Akses PAUD Rp Program Peningkatan Akses Pendidikan SD Rp Program Peningkatan Akses Pendidikan SMP Rp Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan Rp Meningkatnya Kualitas Layanan Pendidikan Program Peningkatan Mutu PAUD Rp Program Peningkatan Mutu Pendidikan SD Rp Program Peningkatan Mutu Pendidikan SMP Rp Program Peningkatan Mutu Pendidikan Masyarakat Rp Meningkatnya Akses Pelayanan Bidang Kesehatan Program Keluarga Berencana Rp Program Promosi Kesehatan Rp Program Upaya Peningkatan Kesehatan Berbasis Masyarakat Rp Program Upaya Peningkatan Kesehatan Perorangan Rp Program Perbaikan Gizi Masyarakat Rp Program Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan Rp Program Pengembangan Lingkungan Sehat Rp Program Pembiayaan Kesehatan Rp Program Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Rp Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan Rp Meningkatnya Kualitas Kesehatan Program Peningkatan Keselamatan Ibu Hamil, Melahirkan dan Nifas Rp Program Sumberdaya Kesehatan Rp Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas / Puskemas Pembantu dan Jaringannya Rp Tercukupinya Ketersediaan Pangan Program Peningkatan Ketahanan Pangan Rp Meningkatnya Ketentraman, Ketertiban Umum Dan Perlindungan Masyarakat Program Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya Rp Kebakaran Program Peningkatan Penegakan Peraturan Daerah Rp Rencana Kinerja Tahunan

138 LKjIP Kabupaten Banyuwangi Tahun Meningkatnya Perlindungan Sosial Dan Masyarakat Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial Rp Meningkatnya Kesadaran Dan Pemahaman Masyarakat Akan Keragaman Budaya Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan Rp Menurunnya Kesenjangan Antar Wilayah Program Pembinaan Lingkungan Sosial Lingkup Industri Kecil Rp Menurunnya Tingkat Pengangguran Program Peningkatan Kesempatan Kerja Rp Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja Rp Program Pengembangan Wilayah dan Penempatan Transmigrasi Rp Meningkatkan Laju Pertumbuhan Ekonomi Sektor Unggulan Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah Rp Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi Rp Program Pengembangan Usaha Koperasi Rp Program Perlindungan HKI dan Standardisasi Industri Rp Program Peningkatan dan Pengembangan Usaha Mikro Rp Program Lingkungan Sosial Lingkup Usaha Mikro Rp Program Penumbuhan Wirausaha Baru Rp Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan Rp Program Peningkatan Produksi Ternak Rp Program Peningkatan Produksi dan Kualitas Produk Tanaman Rp Pangan Program Peningkatan Produksi dan Kualitas Produk Perkebunan Rp dan Hortikultura Program Peningkatan Kualitas Bahan Baku Industri Hasil Tembakau Rp (DBHCHT) Program Pengembangan Perikanan Budidaya Rp Program Pengembangan Perikanan Tangkap Rp Meningkatnya Investasi PMA dan PMDN Rp. Program Pelayanan Penanaman Modal Rp Program Pengembangan Data, Informasi dan Pengendalian Rp Penanaman Modal Program Penguatan Kebijakan dan Peningkatan Promosi Penanaman Modal Rp Rencana Kinerja Tahunan

139 LKjIP Kabupaten Banyuwangi Tahun Meningkatnya Pemanfaatan Potensi Pariwisata Dan Kebudayaan Bagi Masyarakat Program Pengembangan Pemasaran Pariwasata Rp Program Pengembangan Destinasi dan Jaringan Kemitraan Rp Pariwisata Program Pengelolaan Kekayaan dan Keragaman Budaya Rp Meningkatkan Infrastruktur Ekonomi Yang Berkualitas Program Pembangunan Jalan Rp Program Pembangunan Jembatan Rp Program Peningkatan Pelayanan Angkutan Rp Program Pengembangan Transportasi Udara dan Perkeretaapian Rp Program Pengelolaan LPJU Rp Program Pengembangan, Pengelolaan, dan Konservasi Sungai, Rp Danau dan Sumber Daya Air Lainnya Program Pengembangan dan pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa, Rp dan Jaringan Pengairan Lainnya Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Rp Program Pembangunan Fasilitas Publik Rp Program Rehabilitasi / Pemeliharaan Fasilitas Publik Rp Program Rehabilitasi / Pemeliharaan Saluran Drainase / Rp Gorong-gorong Program Perencanaan Tata Ruang Rp Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang Rp Meningkatnya Infrastruktur Sosial Yang Berkualitas Program lingkungan Perumahan dan Pemukiman Sehat Rp Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Rp Meningkatnya kualitas lingkungan Program Pengelolaan Persampahan Rp Program Pengendalian Pencemaran Lingkungan Rp Program Perlindungan dan Konservasi Lingkungan Rp Program Rehabilitasi Hutan / Lahan Rp Meningkatnya Kapasitas Pemberdayaan Kelompok Masyarakat Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan Rp Program Pemanfaatan Sumberdaya Alam dan Teknologi Rp Tepat Guna Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan Rp Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olah Raga Rp Program Pembinaan dan Penyelenggaraan Kompetisi Olahraga Rp Rencana Kinerja Tahunan

140 LKjIP Kabupaten Banyuwangi Tahun 2017 Program Pengembangan Olahraga Rekreasi Rp Program Peningkatan Upaya Penumbuhan Kewirausahaan dan Rp Kecakapan Hidup Pemuda Program Pembinaan Lingkungan Sosial Lingkup Kepemudaan Rp Terwujudnya Pemberdayaan Dan Pembangunan Yang Pengarustamaan Gender Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender dalam Rp Pemberdayaan Program Penguatan Kelembagaan Pengarustamaan Gender dan Anak Rp Meningkatnya Perlindungan Terhadap Perempuan Dan Anak Program Perlindungan Perempuan dan Anak Rp Meningkatnya Akuntabilitas Instansi Pemerintah Dan Kualitas Layanan Publik Program Perumusan Kebijakan Penyelenggaraan Pemerintahan Rp Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Rp Program Peningkatan Akuntabilitas Kinerja Aparatur dan Instansi Rp Pemerintah Program Perumusan Kebijakan Pelayanan Publik Rp Program Penataan, Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Rp Pemanfaatan Tanah Program Penyelesaian Konflik-konflik Pertanahan Rp Program Fasilitasi Pengadaan Barang dan Jasa Rp Program Peningkatan Kualitas Penyelenggaraan Pemerintahan Rp Desa Program Penataan Administrasi Kependudukan Rp Program Pengelolaan Arsip Statis dan Dinamis Rp Program Perencanaan Pembangunan Daerah Rp Pembangunan Sarpras Wilayah dan Lingkungan Hidup Rp Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi Rp Program Perencanaan Pembangunan Kesra dan Pemerintahan Rp Program Penelitian dan Pengembangan Rp Meningkatnya Kinerja Laporan Keuangan Dan Kinerja Birokrasi Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah Rp Rencana Kinerja Tahunan

141 LKjIP Kabupaten Banyuwangi Tahun Meningkatnya Penggunaan Sistem Informasi Daerah Rp. Program Pengembangan dan Pengelolaan Teknologi Informatika Rp Program Pengembangan Komunikasi, Informasi, dan Media Massa Rp Program Pengembangan Data / Informasi / Statistik Daerah Rp Program Pengamanan Informasi Daerah Rp Program Pengembangan dan Penyebaran Informasi Pemerintah Rp Daerah Program Tatakelola Pengembangan e-government Rp Banyuwangi, 20 Juni 2017 BUPATI BANYUWANGI H. ABDULLAH AZWAR ANAS, M.Si. Rencana Kinerja Tahunan

142 MATRIK RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN VISI : TERWUJUDNYA MASYARAKAT BANYUWANGI YANG SEMAKIN SEJAHTERA, MANDIRI, DAN BERAKHLAK MULIA MELALUI PENINGKATAN PEREKONOMIAN DAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA MISI I : Mewujudkan Aksesibilitas dan Kualitas Pelayanan Bidang Pendidikan, Kesehatan dan Kebutuhan Dasar Lainnya TUJUAN 1 : Peningkatkan Layanan Bidang Pendidikan yang Berkualitas, Merata dan Terjangkau bagi Seluruh Masyarakat Indikator Kinerja : No. Indikator Kinerja Satuan 1 Indeks Pendidikan % 0,62 Th. Dsr Target 2020 SASARAN STRATEGIS TARGET Th. SATUAN STRATEGI (7) KEBIJAKAN UMUM (22) PROGRAM URAIAN INDIKATOR KINERJA (44) Dsr PENANGGUNG JAWAB 1 Meningkatnya akses pelayanan bidang pendidikan Indeks Pendidikan % 0,58 0,59 0,6 0,61 0,62 0,63 Membangun generasi yang handal melalui jaminan akses layanan dasar dan pengembangan pendidikan kejuruan yang berorientasi pada potensi daerah Jaminan akan akses dan kualitas Pendidikan bagi seluruh masyarakat Program Peningkatan Akses PAUD Program Peningkatan Akses Pendidikan SD Program Peningkatan Akses Pendidikan Masyarakat Dinas Pendidikan Program Peningkatan Akses Pendidikan SMP Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan Dinas Perpustakaan dan Arsip

143 2 Meningkatnya kualitas layanan pendidikan Presentase PAUD formal berakreditasi A 15,54 17,54 19,54 21,54 23,54 23,54 Membangun kerjasama dan Program Peningkatan kemitraan pengembangan Mutu PAUD pendidikan (KAD & PPP) Program Peningkatan Mutu Pendidikan SD Dinas Pendidikan Program Peningkatan Mutu Pendidikan SMP Program Peningkatan Mutu Pendidikan Masyarakat Rasio Lembaga Pendidikan terakreditasi A % 30:70 38:62 44:56 51:49 58:42 65:35

144 TUJUAN 2 : Peningkatan Layanan Bidang Kesehatan yang Berkualitas, Merata dan Terjangkau bagi Seluruh Masyarakat Indikator Kinerja : No. Indikator Kinerja Satuan Th. Dsr Target Cakupan Pelayanan Kesehatan Masyarakat % 85 SASARAN STRATEGIS Th. TARGET SATUAN URAIAN INDIKATOR KINERJA Dsr STRATEGI KEBIJAKAN UMUM (22) PROGRAM PENANGGUNG JAWAB 1 Meningkatnya akses pelayanan bidang kesehatan Cakupan KB Aktif % Jaminan akan akses dan kualitas Kesehatanan bagi seluruh masyarakat Program Keluarga Berencana Program Penanggulangan Narkoba, PMS Termasuk HIV/AIDS Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Program Pengendalian Penduduk Program Pengembangan Pusat Pelayanan Informasi dan Konseling KRR Program Peran Serta Masyarakat Dalam Pelayanan KB/KR yang Mandiri Cakupan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Program Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan

145 Indeks Kesehatan Keluarga Banyuwangi % 0,684 0,688 0,691 0,696 0,700 0,704 Program Upaya Peningkatan Kesehatan Berbasis Masyarakat Dinas Kesehatan Program Peningkatan Kesehatan Lansia Program Upaya Peningkatan Kesehatan Perorangan Program Perbaikan Gizi Masyarakat Program Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan Program Pengembangan Lingkungan Sehat Program Pembinaan dan Pemberdayaan Kesehatan Kerja Program Pembinaan dan Pemberdayaan Kesehatan Olahraga Program Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Program Pembiayaan Kesehatan 2 Meningkatnya kualitas kesehatan Angka Kematian Ibu per Kelahiran Hidup % Membangun kerjasama dan kemitraan pengembangan kesehatan (KAD & PPP) Program Peningkatan Keselamatan Ibu Hamil, Melahirkan dan Nifas Dinas Kesehatan Program Peningkatan Kesehatan Bayi dan Balita

146 Persentase Fasilitas Kesehatan Terakreditasi % Program Sumberdaya Kesehatan Dinas Kesehatan Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/Puskema s Pembantu dan Jaringannya Tingkat Kesehatan Rumah Sakit % Program Peningkatan Kualitas Pelayanan RSUD Genteng Dinas Kesehatan Program Peningkatan Kualitas Pelayanan RSUD Blambangan

147 TUJUAN 3 : Peningkatan Pemenuhan Kebutuhan Dasar Lainnya Indikator Kinerja : No. Indikator Kinerja Satuan 1 Indeks rasa aman % 0,53 2 Persentase angka PMKS % 12,3 Th. Dsr Target 2020 SASARAN STRATEGIS Th. TARGET SATUAN URAIAN INDIKATOR KINERJA Dsr STRATEGI KEBIJAKAN UMUM (22) 1 Tercukupinya ketersediaan pangan Persentase keamanan pangan % Pengarusutamaan budaya berbasis penguatan modal sosial Meningkatkan kapasitas pengendalian dan pengawasan sosial dan untuk kesadaran hukum, kesiapsiagaan bencana ketentraman dan ketertiban umum dalam rangka menjaga 2 stabilitas sosial dan Meningkatnya Indeks rasa aman % 0,49 0,5 0,51 0,52 0,53 0,53 Penegakan hukum dan politik daerah ketenteraman, ketertiban pencegahan konflik sosial umum dan perlindungan masyarakat PROGRAM Program Peningkatan Ketahanan Pangan Program Peningkatan Diversifikasi Pangan Program Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya Kebakaran PENANGGUNG JAWAB Dinas Perikanan dan Pangan Satuan Polisi Pamong Praja Persentase resiko bencana pada KRB % 12,5 61,4 71, Meningkatkan kapasitas pengendalian dan pengawasan sosial dan kesiapsiagaan bencana Program Pengembangan Ketangguhan Masyarakat Menghadapi Bencana Program Peningkatan Efektifitas Penanganan Darurat Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Program Pemulihan Pasca Bencana

148 3 Meningkatnya perlindungan sosial dan masyarakat Persentase angka PMKS % 13,3 13,1 12,8 12,5 12,3 12,1 Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial Dinas Sosial Program Peningkatan Kemampuan (Capacity Building) Program Perlindungan Sosial Program Penanganan Bencana Program Nilai-nilai Kepahlawanan dan Pemeliharaan 4 Meningkatnya kesadaran dan pemahaman masyarakat akan keragaman budaya Indeks gotong royong % 0,55 0,57 0,59 0,61 0,63 0,65 Penguatan kapasitas kelompok masyarakat, komunitas dan tokoh-tokoh agama Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan Program Pemberdayaan Masyarakat untuk Menjaga Ketertiban dan Keamanan Bakesbangpol Program Program Peningkatan Pemberantasan Penyakit Masyarakat Program Pendidikan Politik Masyarakat

149 MISI II : Mewujudkan Daya Saing Ekonomi Daerah melalui Pertumbuhan Ekonomi yang Berkualitas dan Berkelanjutan Berbasis Potensi Sumberdaya Alam dan Kearifan Lokal TUJUAN : Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi yang Berkualitas dan Iklusif Indikator Kinerja Tujuan : No. Indikator Kinerja Satuan 1 Indeks Gini % Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) % 1,35 Th. Dsr Target 2020 SASARAN STRATEGIS Th. TARGET SATUAN URAIAN INDIKATOR KINERJA Dsr STRATEGI KEBIJAKAN UMUM (22) 1 Menurunnya kesenjangan antar wilayah Indeks Gini % 0,285 0,282 0,280 0,278 0,277 0,275 Penciptaan inklusivitas pertumbuhan ekonomi melalui pengembangan berbasis pariwisata PROGRAM Peningkatan kemudahan Program Pembinaan usaha melalui stimulasi Lingkungan Sosial penguatan sektor pertanian, Lingkup Industri Kecil UMKM dan Ekonomi Kreatif PENANGGUNG JAWAB Dinas Perindustrian dan Perdagangan Program Pembinaan Lingkungan Sosial Lingkup Usaha Mikro Dinas Koperasi dan Usaha Mikro 2 Menurunnya tingkat pengangguran Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) % 2,07 1,89 1,71 1,53 1,35 1,17 Program Peningkatan Kesempatan Kerja Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Program Pengembangan Hubungan Industrial dan Syarat Kerja Program Perlindungan Tenaga Kerja Program Pengembangan Wilayah dan Penempatan Transmigrasi

150 3 Meningkatkan Laju Pertumbuhan Ekonomi Sektor Unggulan Persentase Pertumbuhan Sektor Industri Olahan Dalam PDRB % 7 7,03 7,06 7,09 7,12 7,15 Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah Dinas Perindustrian dan Perdagangan Program Pengembangan Sentra dan Klaster Industri Program Perlindungan HKI dan Standardisasi Industri Persentase Usaha Kecil Menengah Terhadap UMKM % Program Peningkatan dan Pengembangan Usaha Mikro Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Program Penumbuhan Wirausaha Baru Persentase Pertumbuhan Sektor Pertanian Dalam PDRB % 3,25 3,33 3,41 3,49 3,57 3,57 Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan Dinas Pertanian Program Peningkatan Produksi Ternak Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak Program Peningkatan Produksi dan Kualitas Produk Tanaman Pangan

151 Program Peningkatan Produksi dan Kualitas Produk Perkebunan dan Hortikultura Program Peningkatan Kualitas Bahan Baku Industri Hasil Tembakau (DBHCHT) Dinas Pertanian Program Pengembangan Perikanan Budidaya Dinas Perikanan dan Pangan Persentase Pertumbuhan Sektor Perdagangan Dalam PDRB % 7,28 7,52 7,84 8,24 8,73 9,31 Penguatan kelembagaan ekonomi dan menjamin kemudahan usaha melalui regulasi yang afirmatif Program Pengembangan Perikanan Tangkap Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor Program Optimalisasi Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Program Pembinaan dan Pengelolaan Pasar Program Stabilisasi Harga Komoditas Perdagangan Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan Program Pemberantasan Barang Kena Cukai Ilegal

152 Persentase Koperasi Berkualitas % 7,88 8,86 9,84 10,82 11,6 12,78 Program Peningkatan Dinas Koperasi dan Kualitas Kelembagaan Usaha Mikro Koperasi Program Pengembangan Usaha Koperasi 4 Meningkatnya Investasi PMA dan PMDN Realisasi investasi PMA dan PMDN Rp (triliyun) 1,75 1,8 1,85 1,9 1,95 2 Penguatan investasi dalam dan luar negeri, serta pembiayaan pembangunan infrastruktur melalui skema Public Private Partnership. Program Pelayanan Penanaman Modal Program Pengembangan Data, Informasi dan Pengendalian Penanaman Modal Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Program Penguatan Kebijakan dan Peningkatan Promosi Penanaman Modal 5 Meningkatnya Pemanfaatan Potensi Pariwisata dan Kebudayaan Bagi Masyarakat Spending Of Money Rp (milyar) Pengembangan perencanaan terintegratif terhadap potensi pariwisata dan pertanian Program Pengembangan Pemasaran Pariwasata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Program Pengembangan Destinasi dan Jaringan Kemitraan Pariwisata Program Pengelolaan Kekayaan dan Keragaman Budaya

153 MISI III : Meningkatkan Kuantitas dan Kualitas Infrastruktur Fisik, Ekonomi, dan Sosial TUJUAN 1 : Meningkatkan Infrastruktur Ekonomi yang Berkualitas Indikator Kinerja Tujuan : No. Indikator Kinerja Persentase panjang jalan kondisi baik dengan kecepatan > 20 KM Satuan Th. Dsr Target 2020 % 98,43 SASARAN STRATEGIS Th. TARGET SATUAN URAIAN INDIKATOR KINERJA Dsr Meningkatkan infrastruktur ekonomi yang berkualitas Persentase panjang jalan kondisi baik dengan kecepatan > 20 KM STRATEGI % 96,49 98,43 98,43 98,43 98,43 98,43 Percepatan pembangunan infrastruktur dasar penunjang perekonomian melalui kemitraan (partnership) pembiayaan pembangunan KEBIJAKAN UMUM (22) Memprioritaskan pembangunan infrastruktur ekonomi untuk wilayahwilayah cepat tumbuh, strategis dan penghubung antar kawasan PROGRAM Program Pembangunan Jalan Program Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan Program Pembangunan Sistem Informasi / Database Jalan dan Jembatan Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan Program Pembangunan Jembatan Program Rehabilitasi / Pemeliharaan Jembatan PENANGGUNG JAWAB Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang

154 Pembiayaan pembangunan Program Pembangunan Saluran Drainase / Gorong-gorong Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang Program Rehabilitasi/Pemelihar aan Saluran Drainase / Gorong-gorong Indeks angka kecelakaan lalu lintas % 43,35 40,38 37,61 35,03 32,62 32,62 Program Peningkatan Pelayanan Angkutan Dinas Perhubungan Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan Bermotor Program Pengawasan dan Pengaturan Lalu Lintas Angkutan Jalan Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas Program Pengembangan Transportasi Laut

155 Program Pengembangan Transportasi Udara dan Perkeretaapian Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan Program Pembangunan Sarana Dan Prasarana Perhubungan Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ Program Pengelolaan LPJU

156 Persentase ketersediaan air pada musim hujan dan musim kemarau (degradasi DAS) % Program Pengembangan, Pengelolaan, dan Konservasi Sungai, Danau dan Sumber Daya Air Lainnya Dinas PU Pengairan Program Pembangunan Sistem Informasi / data Base Sumber Daya Air Program Perencanaan Pembangunan Jaringan Irigasi dan Pembangunan Sumber Daya Air Lainnya Program Pembangunan Jaringan Irigasi, Rawa, dan Jaringan Pengairan Lainnya Program Pemberdayaan Masyarakat Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya 2 Proporsi jaringan irigasi dalam kondisi baik dan teknis % Program Rehabilitasi / Pemeliharaan Jaringan Irigasi, Rawa, Jaringan Pengairan Lainnya Dinas PU Pengairan Program Pengendalian Banjir Program Pemberdayaan Masyarakat Petani

157 3 Peningkatan Jumlah bangunan pelayanan publik berfungsi baik unit Menegakkan pengendalian dan pemanfaatan ruang sesuai peruntukan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang Program Pembangunan Fasilitas Publik Program Rehabilitasi / Pemeliharaan Fasilitas Publik Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh Program Pembinaan Jasa Konstruksi Program Perencanaan Tata Ruang Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang

158 TUJUAN 2 : Meningkatkan Infrastruktur Sosial yang Berkualitas Indikator Kinerja Tujuan : No. Indikator Kinerja Jumlah keluarga miskin yang terlayani sanitasi dasar Satuan Th. Dsr Target 2020 % 500 SASARAN STRATEGIS Th. TARGET SATUAN URAIAN INDIKATOR KINERJA Dsr STRATEGI KEBIJAKAN UMUM (22) 1 Meningkatnya Infrastruktur Sosial yang Berkualitas Jumlah keluarga miskin yang terlayani sanitasi dasar KK Memprioritaskan pembangunan infrastruktur sosial untuk wilayah-wilayah cepat tumbuh, strategis dan penghubung antar kawasan PROGRAM Program lingkungan Perumahan dan Pemukiman Sehat Program Penataan Perumahan Program Pengendalian Kawasan Kumuh PENANGGUNG JAWAB Dinas Perumahan dan Permukiman Program Pengembangan Rusun dan PSU Program Lingkungan Sehat Perumahan Persentase Kecukupan Luasan RTH Publik % 0,373 0,4 0,425 0,45 0,475 0,5 Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang Program Pembangunan Trotoar Program Penataan Lingkungan Program Pengelolaan Areal Pemakaman

159 TUJUAN 3 : Meningkatkan Kualitas Lingkungan Hidup dalam Menjamin Pembangunan Berkelanjutan Indikator Kinerja Tujuan : No. Indikator Kinerja Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Satuan Th. Dsr Target 2020 % 68,39 SASARAN STRATEGIS Th. TARGET SATUAN STRATEGI URAIAN INDIKATOR KINERJA Dsr Meningkatnya Kualitas Indeks Kualitas Lingkungan % 66,08 66,53 67,16 67,76 68,39 68,39 Mengurangi kesenjangan Lingkungan Hidup yang berorientasi pada pro-pembangunan berkelanjutan equity, pro-job, pro-growth dan pro-environment melalui penguatan interkoneksi spasial KEBIJAKAN UMUM (22) Menjamin pemerataan PROGRAM Program Pengelolaan Persampahan Program Pengendalian Pencemaran Lingkungan PENANGGUNG JAWAB Dinas Lingkungan Hidup Program Perlindungan dan Konservasi Lingkungan Program Rehabilitasi Hutan / Lahan Program Pengembangan Laboratorium Lingkungan

160 MISI IV : Optimalisasi Sumberdaya Daerah Berbasis Pemberdayaan Masyarakat, Pembangunan Berkelanjutan dan Berwawasan Lingkungan TUJUAN : Meningkatkan Sumber Daya Daerah Berbasis Pemberdayaan Masyarakat Dan Pengarustamaan Gender serta Perlindungan Anak Indikator Kinerja Tujuan : No. Indikator Kinerja Satuan Target Indeks Desa Membangun (IDM) % 0,74 Th. Dsr 2 Indeks pemberdayaan gender (IDG) % 68,25 3 Persentase penanganan kasus kekerasan perempuan dan % 79 anak serta traficking SASARAN STRATEGIS Th. TARGET SATUAN URAIAN INDIKATOR KINERJA Dsr STRATEGI KEBIJAKAN UMUM (22) PROGRAM 1 Meningkatnya kapasitas pemberdayaan kelompok masyarakat Indeks Desa Membangun (IDM) % 0,70 0,71 0,72 0,73 0,74 0,75 Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan PENANGGUNG JAWAB Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Program Pemanfaatan Sumberdaya Alam dan Teknologi Tepat Guna Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan

161 Jumlah Atlit berprestasi tingkat Provinsi dan Nasional orang Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olah Raga Dinas Pemuda dan Olah Raga Program Pembinaan dan Penyelenggaraan Kompetisi Olahraga Program Pengembangan Olahraga Rekreasi Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga Program Peningkatan Upaya Penumbuhan Kewirausahaan dan Kecakapan Hidup Pemuda Persentase pemuda mandiri % 5,2 5,4 5,6 5,8 6,0 6,2 Program Pembinaan Lingkungan Sosial Lingkup Kepemudaan Program Upaya Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan Program Pembinaan Kepramukaan 2 Terwujudnya pemberdayaan dan pembangunan yang Pengarustamaan Gender Indeks pemberdayaan gender (IDG) % 67 67,2 67,6 67,9 68,25 68,25 Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender dalam Pemberdayaan Program Penguatan Kelembagaan Pengarustamaan Gender dan Anak Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana

162 3 Meningkatnya perlindungan Persentase penanganan terhadap perempuan dan kasus kekerasan perempuan anak dan anak serta traficking % Program Perlindungan Perempuan dan Anak

163 MISI V : Mewujudkan Tata Pemerintahan yang Baik dan Bersih (Good and Clean Governance) serta Layanan Publik yang Berkualitas Berbasis Teknologi Informasi TUJUAN : Meningkatkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Bersih serta Layanan Publik yang Berkualitas Berbasis Teknologi Informasi Indikator Kinerja Tujuan : No. Indikator Kinerja Satuan Th. Dsr Target Nilai / predikat AKIP Nilai A 2 Indeks kepuasan masyarakat (IKM) % 80,08 3 Opini WTP BPK terhadap LKPD Opini WTP 4 Persentase Cakupan Jangkauan TIK % 80 SASARAN STRATEGIS Th. TARGET SATUAN URAIAN INDIKATOR KINERJA Dsr STRATEGI KEBIJAKAN UMUM (22) PROGRAM 1 Meningkatnya akuntabilitas instansi pemerintah dan Nilai / predikat AKIP Nilai A A A A A A Mengembangkan sistem pemerintahan yang Penguatan kapasitas aparatur Program Perumusan dalam melakukan inovasi dan Kebijakan kualitas layanan publik integratif melalui institusionalisasi inovasi dan reformasi birokrasi dalam proses bisnis di semua level pemerintahan penegakan peraturan daerah Penyelenggaraan Pemerintahan Program Pembinaan dan Penataan Kelembagaan PENANGGUNG JAWAB Sekretariat Daerah Program Peningkatan Standar Kompetensi dan Disiplin Aparatur Program Peningkatan Akuntabilitas Kinerja Aparatur dan Instansi Pemerintah Program Pembinaan dan Pengembangan Reformasi Birokrasi

164 Program Pengembangan Ekinerja Sekretariat Daerah Program Pembinaan dan Penataan Ketatalaksanaan Program Perumusan Kebijakan Pelayanan Publik Program Pembinaan Inovasi Daerah Program Kerjasama Pembangunan Program Penataan, Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah Program Penyelesaian Konflik-konflik Pertanahan Program Peningkatan Tata Kelola Pemerintahan Desa Program Pembentukan Produk Hukum Program Peningkatan Dokumentasi dan Informasi Produk Hukum Program Peningkatan Kesadaran Hukum dan Penyelesaian Masalah Hukum

165 Peningkatan Kapasitas Sekretariat DPRD Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH Inspektorat Indeks kepuasan masyarakat (IKM) % 78,16 78,74 79,23 79,68 80,08 80,44 Membangun standarisasi kualitas layanan dan menjamin peningkatan kepuasan masyarakat Program Peningkatan Pelayanan dan Pengelolaan Surat Menyurat Sekretariat Daerah Program Dukungan Kelengkapan Penyelenggaraaan Upacara dan Hari-hari Besar Nasional Program Peningkatan Pelayanan Kehumasan Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan KDH / Wakil KDH

166 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan dan Pengelolaan Aset Kesekretariatan Daerah Pelayanan Administrasi Perkantoran Bupati / Wakil Bupati Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Bupati / Wakil Bupati Program Dukungan Penyelenggaraaan Upacara dan Hari-hari Besar Nasional Program Fasilitasi Pengadaan Barang dan Jasa Program Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Pelaksanaan Pembangunan Daerah Program Fasilitasi Keagamaan dan Kemasyarakatan Program Dukungan Pelayanan Administrasi Kesejahteraan Rakyat

167 Program Penataan Administrasi Kependudukan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Program Pendataan dan Informasi Kependudukan Program Pelayanan Pencatatan Sipil Program Pengelolaan Arsip Statis dan Dinamis Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Program Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan Program Pemeliharaan Rutin / Berkala Sarana dan Prasarana Kearsipan Program Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen / Arsip Daerah Program Peningkatan Kualitas Penyelenggaran Pemerintahan Desa Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Persentase terpenuhinya aspek kualitas dalam dokumen perencanaan % Program Perencanaan Pembangunan Daerah Program Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah Bappeda

168 Persentase kebijakan berdasarkan policy brief % Program Perencanaan Pembangunan Sarpras Wilayah dan Lingkungan Hidup Bappeda Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi Program Perencanaan Pembangunan Kesra dan Pemerintahan Program Penelitian dan Pengembangan Program Pengembangan dan Pengendalian Perekonomian Daerah Sekretariat Daerah Program Penyusunan Kebijakan Pembangunan Daerah Program Pengembangan Data / Informasi / Statistik Daerah Dinas Komunikasi dan Informatika Program Pengamanan Informasi Daerah 2 Meningkatnya Kinerja Opini WTP BPK terhadap Opini WTP WTP WTP WTP WTP WTP Penguatan sistem Program Peningkatan Inspektorat Laporan Keuangan Dan LKPD pengelolaan keuangan Sistem Pengawasan Kinerja Birokrasi daerah yang bersih dan Internal dan efisien Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH

169 Program Peningkatan dan Pengembangan Perencanaan dan Evaluasi Anggaran Daerah Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah Program Peningkatan Pertanggungjawaban Pendapatan dan Belanja Daerah Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Aset Daerah Indeks reformasi birokrasi % Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH Inspektorat 3 Meningkatnya Penggunaan Persentase Cakupan % Melakukan akselerasi Meningkatkan partisipasi aktif Program Dinas Komunikasi Sistem Informasi Daerah Jangkauan TIK pembangunan melalui masyarakat dalam monitoring Pengembangan dan dan Informatika optimalisasi teknologi dan evaluasi pembangunan Pengelolaan Teknologi informasi dan membangun berorientasi pada hasil Informatika early warning system pengendalian yang Mengembangkan sistem Program berorientasi hasil monitoring berbasis IT Pengembangan terintegrasi dengan sistem Komunikasi, Informasi, informasi manajemen dan Media Massa pembangunan daerah Persentase Perangkat % Fasilitasi dan Pendampingan Program Daerah dan Unit Kerja yang Aparatur Pemerintah desa Pengembangan dan Mengimplementasikan IT dalam pemanfaatan teknologi Penyebaran Informasi Baik informasi pemerintahan dan Pemerintah Daerah pembangunan Program Tatakelola Pengembangan e- Government

170 PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI SEKRETARIAT DAERAH BAGIAN ORGANISASI SETDA KABUPATEN BANYUWANGI Nomor SOP 065/ / /2017 Tanggal Pembuatan Januari 2017 Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan Oleh Nama SOP SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI Drs. DJADJAT SUDRADJAT, M.Si Pembina Utama Muda NIP Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Dasar Hukum : Kualifikasi pelaksana : - Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) - Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 1. S-1 Sederajat 2. Mampu mengoperasikan program komputer (MS Word, Excel dan Internet) 3. Memiliki tingkat ketelitian yang baik 4. Memiliki kemampuan terkait mekanisme pembuatan laporan 5. Memiliki kemampuan bekerja tepat waktu 6. Memiliki kemampuan berkomunikasi dan dapat bekerja dalam tim Keterkaitan : Peralatan / Perlengkapan : - SOP Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi 1. Jaringan Internet 2. Komputer 3. Printer 4. ATK 5. Flask Disc Peringatan : Pencatatan dan Pendataan : - Penyusunan LKjIP paling lambat diselesaikan 3 (tiga) bulan setelah tahun anggaran berakhir, sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku - Data data dari SKPD diolah dan hasilnya dicetak untuk dijadikan Dokumen Laporan Kinerja. - Dibuat time schedule terkait proses penyusunan LKjIP

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

KABUPATEN BANYUWANGI RINGKASAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN ORGANISASI TAHUN ANGGARAN 2016

KABUPATEN BANYUWANGI RINGKASAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN ORGANISASI TAHUN ANGGARAN 2016 LAMPIRAN II : PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR : 9 Tahun 206 TANGGAL : 9 SEPTEMBER 206 KABUPATEN BANYUWANGI RINGKASAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN ORGANISASI TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI RINGKASAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN ORGANISASI TAHUN ANGGARAN 2014

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI RINGKASAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN ORGANISASI TAHUN ANGGARAN 2014 LAMPIRAN I. : PERATURAN DAERAH BANYUWANGI NOMOR : 04 Tahun 205 TANGGAL : 22 JULI 205 PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI RINGKASAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN ORGANISASI

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA 6 BAB II PERENCANAAN KINERJA Laporan Kinerja Kabupaten Purbalingga Tahun mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN. : Perolehan jasa giro atas rekening tersebut wajib disetorkan ke Rekening Kas Umum Daerah Kabupaten Banyuwangi.

MEMUTUSKAN. : Perolehan jasa giro atas rekening tersebut wajib disetorkan ke Rekening Kas Umum Daerah Kabupaten Banyuwangi. KEPUTUSAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 188/ 5 /KEP/429.011/2012 TENTANG NOMOR REKENING BENDAHARA PENGELUARAN PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD) KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN ANGGARAN 2012 BUPATI BANYUWANGI,

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG WALIKOTA TANGERANG Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (ILPPD) Kota Tangerang Tahun 2012 Undang-Undang nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, telah memberikan kewenangan kepada

Lebih terperinci

Tabel 6.1 Strategi dan Arah Kebijakan Kabupaten Sumenep

Tabel 6.1 Strategi dan Arah Kebijakan Kabupaten Sumenep Tabel 6.1 Strategi dan Kabupaten Sumenep 2016-2021 Visi : Sumenep Makin Sejahtera dengan Pemerintahan yang Mandiri, Agamis, Nasionalis, Transparan, Adil dan Profesional Tujuan Sasaran Strategi Misi I :

Lebih terperinci

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH BAB IX PENETAPAN INDIKATOR Pemerintah Provinsi Banten Penetapan indikator kinerja daerah bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi Kepala Daerah dan Wakil

Lebih terperinci

BUPATI BANGKA SELATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI BANGKA SELATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG BUPATI BANGKA SELATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BANGKA SELATAN NOMOR 36 TAHUN 2016 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH DAERAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN: : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan berlaku surut terhitung mulai tanggal 1 Januari 2012.

MEMUTUSKAN: : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan berlaku surut terhitung mulai tanggal 1 Januari 2012. KEPUTUSAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR: 188/ 8 /KEP/429.011/2012 TENTANG UANG PERSEDIAAN ANGGARAN BELANJA PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN ANGGARAN 2012

Lebih terperinci

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun BAB 2 PERENCANAAN KINERJA 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berdasarkan amanat dari Peraturan Daerah

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN TERWUJUDNYA MASYARAKAT BONDOWOSO YANG BERIMAN, BERDAYA, DAN BERMARTABAT SECARA BERKELANJUTAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN TERWUJUDNYA MASYARAKAT BONDOWOSO YANG BERIMAN, BERDAYA, DAN BERMARTABAT SECARA BERKELANJUTAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN 5.1 Visi 2014-2018 adalah : Visi pembangunan Kabupaten Bondowoso tahun 2014-2018 TERWUJUDNYA MASYARAKAT BONDOWOSO YANG BERIMAN, BERDAYA, DAN BERMARTABAT SECARA BERKELANJUTAN

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN TABEL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH TERHADAP CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN

PROVINSI BANTEN TABEL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH TERHADAP CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN PROVINSI BANTEN TABEL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH TERHADAP CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN PERIODE : 2017-2022 NO 1 1 1106 ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Fokus Kesejahteraan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Berlakunya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, semakin membuka kesempatan yang cukup luas bagi daerah untuk mewujudkan otonomi daerah yang nyata dan bertanggung jawab,

Lebih terperinci

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun BAB 2 PERENCANAAN KINERJA 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berdasarkan amanat dari Peraturan Daerah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS IIV.1 Permasalahan Pembangunan Permasalahan yang dihadapi Pemerintah Kabupaten Ngawi saat ini dan permasalahan yang diperkirakan terjadi lima tahun ke depan perlu mendapat

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi didefinisikan sebagai suatu kondisi ideal masa depan yang ingin dicapai dalam suatu periode perencanaan berdasarkan pada situasi dan kondisi saat ini.

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret Bupati Bogor, Hj. NURHAYANTI LAPORAN KINERJA PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BOGOR

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret Bupati Bogor, Hj. NURHAYANTI LAPORAN KINERJA PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BOGOR KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-nya, maka Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2015 dapat

Lebih terperinci

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN KEPUTUSAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR: 188/ 3 /KEP/429.011/2016 TENTANG PENETAPAN UANG PERSEDIAAN ANGGARAN BELANJA PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DI LINGKUNGAN

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi Visi dan Misi ini dibuat sebagai pedoman dalam penetapan arah kebijakan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah serta pelayanan kepada masyarakat

Lebih terperinci

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH A. VISI DAN MISI Penyelenggaraan pemerintahan daerah Kabupaten Wonosobo tahun 2013 periode tahun kedua dari implementasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan umum dari penyelenggaraan pemerintahan daerah adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pelayanan umum, dan daya saing daerah. Dengan terbitnya Undang-undang

Lebih terperinci

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan BAB - VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Strategi adalah langkah-langkah berisikan program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi, yang dirumuskan dengan kriterianya

Lebih terperinci

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) A. Visi dan Misi 1. Visi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sleman 2010-2015 menetapkan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... i iii x xi BAB I PENDAHULUAN... I - 1 A. Dasar Hukum... I - 1 B. Gambaran Umum Daerah... I - 4 1. Kondisi Geografis Daerah...

Lebih terperinci

BAB I. Bogor. Kota. Laporan. Pemerintah. daerah mengerahkann. Karena. tata kelola. banyak kelebihbaikan. pemerintahan. masyarakat. yang.

BAB I. Bogor. Kota. Laporan. Pemerintah. daerah mengerahkann. Karena. tata kelola. banyak kelebihbaikan. pemerintahan. masyarakat. yang. BAB I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme telah secara tegas mengamanatkan tata kelola

Lebih terperinci

Visi : Ponorogo Lebih Maju, Berbudaya dan Religius

Visi : Ponorogo Lebih Maju, Berbudaya dan Religius Visi : Ponorogo Lebih Maju, Berbudaya dan Religius Tabel 5.1 Keterkaitan Visi, Misi, Dan Sasaran Kabupaten Ponorogo Taget Sasaran Sasaran Target KET. 2016 2017 2018 2019 2020 Membentuk budaya keteladanan

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi merupakan cara pandang ke depan tentang kemana Pemerintah Kabupaten Belitung akan dibawa, diarahkan dan apa yang diinginkan untuk dicapai dalam kurun

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017

PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017 PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan dibawah

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Untuk dapat mewujudkan Visi Terwujudnya Sebagai Pusat Perdagangan dan Jasa Berbasis Masyarakat yang Berakhlak dan Berbudaya sangat dibutuhkan political will, baik oleh

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014

LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014 BAB I P E N D A H U L U A N 1.1. LATAR BELAKANG Sesuai dengan amanat Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Nomor: XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi didefinisikan sebagai suatu kondisi ideal masa depan yang ingin dicapai dalam suatu periode perencanaan berdasarkan pada situasi dan kondisi saat ini.

Lebih terperinci

BAPPEDA Planning for a better Babel

BAPPEDA Planning for a better Babel DISAMPAIKAN PADA RAPAT PENYUSUNAN RANCANGAN AWAL RKPD PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2018 PANGKALPINANG, 19 JANUARI 2017 BAPPEDA RKPD 2008 RKPD 2009 RKPD 2010 RKPD 2011 RKPD 2012 RKPD 2013 RKPD

Lebih terperinci

BAB 2 PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

BAB 2 PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA BAB 2 PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA 2.1 RPJMD Tahun 2008-2013 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten

Lebih terperinci

ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH JEMBER TAHUN ANGGARAN 2016

ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH JEMBER TAHUN ANGGARAN 2016 ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN JEMBER TAHUN ANGGARAN 2016 Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah merupakan rencana keuangan tahunan pemerintah daerah yang dibahas dan disetujui bersama

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kota Mungkid, 25 Maret a.n. BUPATI MAGELANG WAKIL BUPATI MAGELANG H.M. ZAENAL ARIFIN, SH.

KATA PENGANTAR. Kota Mungkid, 25 Maret a.n. BUPATI MAGELANG WAKIL BUPATI MAGELANG H.M. ZAENAL ARIFIN, SH. KATA PENGANTAR Syukur alhamdulillah kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayahnya, sehingga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Magelang Tahun 2014 dapat diselesaikan tepat waktu. Laporan

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 VISI Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional menjelaskan bahwa visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2014 Bupati Bogor, RACHMAT YASIN

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2014 Bupati Bogor, RACHMAT YASIN KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-nya, maka Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Halaman 1

BAB I PENDAHULUAN. Halaman 1 BAB I PENDAHULUAN Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi dan tuntutan masyarakat dalam rangka mencapai tujuan dan cita-cita bangsa dan negara.

Lebih terperinci

MUSRENBANG RKPD DI KECAMATAN (MUSRENBANGCAM) TAHUN 2013

MUSRENBANG RKPD DI KECAMATAN (MUSRENBANGCAM) TAHUN 2013 MUSRENBANG RKPD DI KECAMATAN (MUSRENBANGCAM) TAHUN 2013 Menguatkan Responsivitas Rencana Pembangunan Daerah Untuk Peningkatan Kesejahteraan Rakyat Oleh : Drs. H. Agus Siswanto, MM Kepala Disampaikan pada

Lebih terperinci

MUSRENBANG RKPD DI KECAMATAN SRONO TAHUN 2013

MUSRENBANG RKPD DI KECAMATAN SRONO TAHUN 2013 MUSRENBANG RKPD DI KECAMATAN SRONO TAHUN 2013 Menguatkan Responsivitas Rencana Pembangunan Daerah Untuk Peningkatan Kesejahteraan Rakyat Drs. H. Agus Siswanto, MM Kepala Disampaikan pada Rakor Persiapan

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA Sebagai langkah awal untuk melakukan pengukuran kinerja Pemerintah Kota Depok, diperlukan perumusan suatu perencanaan strategik yang merupakan integrasi antara keahlian sumber

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Pembangunan Daerah Dalam kampanye yang telah disampaikan, platform bupati terpilih di antaranya sebagai berikut: a. Visi : Terwujudnya kesejahteraan masyarakat

Lebih terperinci

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA BAB IX PENETAPAN INDIKATOR Pada akhir tahun kedua pelaksanaan Tahun 2011-2015, terjadi dinamika dalam pencapaian target kinerja daerah, antara lain beberapa indikator telah tercapai jauh melampaui target

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN - 115 - BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Visi dan Misi, Tujuan dan Sasaran perlu dipertegas dengan upaya atau cara untuk mencapainya melalui strategi pembangunan daerah dan arah kebijakan yang diambil

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN I. VISI Pembangunan di Kabupaten Flores Timur pada tahap kedua RPJPD atau RPJMD tahun 2005-2010 menuntut perhatian lebih, tidak hanya untuk menghadapi permasalahan

Lebih terperinci

MUSRENBANG RKPD DI KECAMATAN GENTENG TAHUN 2013

MUSRENBANG RKPD DI KECAMATAN GENTENG TAHUN 2013 MUSRENBANG RKPD DI KECAMATAN GENTENG TAHUN 2013 Menguatkan Responsivitas Rencana Pembangunan Daerah Untuk Peningkatan Kesejahteraan Rakyat Drs. H. Agus Siswanto, MM Kepala Disampaikan pada Rakor Persiapan

Lebih terperinci

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH A. VISI DAN MISI Penyelenggaraan pemerintahan daerah Kabupaten Wonosobo tahun 2012 merupakan periode tahun kedua dari implementasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Lebih terperinci

VISI DAN MISI. "Terwujudnya Garut yang Mandiri dalam Ekonomi, Adil dalam Budaya dan Demokratis dalam Politik Menuju Ridlo Allah SWT.

VISI DAN MISI. Terwujudnya Garut yang Mandiri dalam Ekonomi, Adil dalam Budaya dan Demokratis dalam Politik Menuju Ridlo Allah SWT. VISI DAN MISI 3.1 Visi Secara teoritik, perumusan rencana kerja terlebih dulu diawali oleh proses analisis mendalam terhadap persoalan yang muncul atau diperkirakan terdapat dalam dinamika pencapaian visi

Lebih terperinci

Terwujudnya birokrasi sehat, masyarakat kuat dan lingkungan bersahabat demi tercapainya Kabupaten Sampang yang Bermartabat

Terwujudnya birokrasi sehat, masyarakat kuat dan lingkungan bersahabat demi tercapainya Kabupaten Sampang yang Bermartabat 5.1 Visi Visi adalah suatu gambaran keadaan masa depan yang ingin diwujudkan berdasarkan segala sumber daya yang dimiliki. Visi yang ditetapkan dapat memberikan motivasi kepada seluruh aparatur serta masyarakat

Lebih terperinci

V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN Visi dan misi merupakan gambaran apa yang ingin dicapai Kota Surabaya pada akhir periode kepemimpinan walikota dan wakil walikota terpilih, yaitu: V.1

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN 8.1 Program Prioritas Pada bab Indikasi rencana program prioritas dalam RPJMD Provinsi Kepulauan Riau ini akan disampaikan

Lebih terperinci

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

BAPPEDA KAB. LAMONGAN BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH 5.1 Sasaran Pokok dan Arah Kebijakan Pembangunan Jangka Panjang Untuk Masing masing Misi Arah pembangunan jangka panjang Kabupaten Lamongan tahun

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2017

PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2017 PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi kepada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini : Nama :

Lebih terperinci

A. Gambaran Umum Daerah

A. Gambaran Umum Daerah Pemerintah Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Daerah K ota Bandung terletak di wilayah Jawa Barat dan merupakan Ibukota Propinsi Jawa Barat, terletak di antara 107º Bujur Timur dan 6,55 º

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2015 Bupati Bogor, Hj. NURHAYANTI

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2015 Bupati Bogor, Hj. NURHAYANTI KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-nya, maka Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2014 dapat

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PENGANTAR

DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Dasar Hukum 1.3. Gambaran Umum 1.3.1. Kondisi Geografis Daerah 1.3.2. Gambaran Umum Demografis 1.3.3.

Lebih terperinci

REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Jabatan : Tgk.

Lebih terperinci

14. Menurunnya angka kesakitan penduduk 83,26% 15. Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan 78,14% bagipenduduk miskin melalui Jamkesmas dan

14. Menurunnya angka kesakitan penduduk 83,26% 15. Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan 78,14% bagipenduduk miskin melalui Jamkesmas dan RINGKASAN EKSEKUTIF Penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten Pekalongan secara langsung didasarkan pada Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Secara khusus penyelenggaraan Pemerintah

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BELITUNG TAHUN ANGGARAN 2013

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BELITUNG TAHUN ANGGARAN 2013 PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BELITUNG TAHUN ANGGARAN 2013 TANJUNGPANDAN, MARET 2014 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan Puji Syukur Kehadirat

Lebih terperinci

Pemerintah Kabupaten Luwu Utara, Prov. Sulawesi Selatan BAB I PENDAHULUAN. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 I - 1

Pemerintah Kabupaten Luwu Utara, Prov. Sulawesi Selatan BAB I PENDAHULUAN. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 I - 1 BAB I PENDAHULUAN Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 I - 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang erselenggaranya Tata Pemerintahan yang baik good governance merupakan prasyarat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Kabupaten Magelang Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Kabupaten Magelang Tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

Lebih terperinci

BAGIAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN SETDA KOTA LANGSA

BAGIAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN SETDA KOTA LANGSA BAGIAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN SETDA KOTA LANGSA PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi pada hasil, yang bertanda

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA Pemerintah Kabupaten Demak Perencanaan strategik, sebagai bagian sistem akuntabilitas kinerja merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh instansi pemerintah agar mampu

Lebih terperinci

Lubuklinggau, Mei 2011 BUPATI MUSI RAWAS RIDWAN MUKTI

Lubuklinggau, Mei 2011 BUPATI MUSI RAWAS RIDWAN MUKTI Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-nya kegiatan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010-2015 dapat diselesaikan

Lebih terperinci

TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Visi : Terwujudnya pemerintahan yang baik dan bersih menuju maju dan sejahtera Misi I : Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang profesional, transparan, akuntabel

Lebih terperinci

D A F T A R I S I Halaman

D A F T A R I S I Halaman D A F T A R I S I Halaman B A B I PENDAHULUAN I-1 1.1 Latar Belakang I-1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan I-2 1.3 Hubungan RPJM dengan Dokumen Perencanaan Lainnya I-3 1.4 Sistematika Penulisan I-7 1.5 Maksud

Lebih terperinci

Pendahuluan. Bab. A. Latar Belakang

Pendahuluan. Bab. A. Latar Belakang Bab 1 Pendahuluan 1 Bab 1 Pendahuluan A. Latar Belakang Pemerintah Kabupaten Sanggau sebagai salah satu penyelenggara pemerintahan di daerah, berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Lebih terperinci

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Kota Surakarta 2021 A. 1

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Kota Surakarta 2021 A. 1 Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Kota Surakarta NO 2016 2017 2018 2019 2020 A. 1 ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Pertumbuhan ekonomi/pdrb

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN A. Visi Visi merupakan kondisi ideal masa depan yang menantang, yang ingin dicapai dalam suatu periode perencanaan, berdasarkan pada situasi dan kondisi saat ini. Kondisi

Lebih terperinci

PERENCANAAN KINERJA DALAM RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN CIAMIS

PERENCANAAN KINERJA DALAM RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN CIAMIS PERENCANAAN KINERJA DALAM RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN CIAMIS Disampaikan oleh Drs. Ika Darmaiswara Kepala Bappeda Kabupaten Ciamis Pada Acara Penguatan SAKIP Ciamis, 20 Oktober

Lebih terperinci

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut :

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut : IKHTISAR EKSEKUTIF Sistem AKIP/LAKIP Kabupaten Sukabumi adalah untuk mendorong terciptanya akuntabilitas kinerja Pemerintah Kabupaten Sukabumi sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban yang baik, transparan

Lebih terperinci

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH B A B I X 1 BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH Penetapan indikator kinerja daerah bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi Kepala dan Wakil Kepala

Lebih terperinci

Tabel 4.3. Prioritas Pembangunan, Program, Indikator dan Target Kinerja SKPD Tahun 2016

Tabel 4.3. Prioritas Pembangunan, Program, Indikator dan Target Kinerja SKPD Tahun 2016 Tabel 4.3. Prioritas Pembangunan, Program, Indikator dan Target Kinerja SKPD Tahun 2016 No. Prioritas Pembangunan Program/Pembangunan Indikator Kinerja Target SATUAN AWAL 2014 2015 2016 2017 2018 1 Percepatan

Lebih terperinci

LKj IP Pemerintah Kabupaten Cilacap Tahun 2015 KATA PENGANTAR

LKj IP Pemerintah Kabupaten Cilacap Tahun 2015 KATA PENGANTAR LKj IP Pemerintah Kabupaten Cilacap Tahun 2015 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia-nya, penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II. A. Struktur Organisasi. Pemerintah Kota Bandung

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II. A. Struktur Organisasi. Pemerintah Kota Bandung BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. Struktur Organisasi Bandung sebagai salah satu daerah Kabupaten/Kota di lingkungan Provinsi Jawa Barat, secara yuridis formil didasarkan pada Undang-undang

Lebih terperinci

Kebijakan Pemerintah Daerah VII-2

Kebijakan Pemerintah Daerah VII-2 Penyampaian LKPJ Walikota Bandung Tahun 2012, merupakan wujud akuntabilitas penyelenggaraan Pemerintahan Daerah sesuai dengan ketentuan pasal 27 ayat (2) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah

Lebih terperinci

BAB IV VISI DAN MISI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN

BAB IV VISI DAN MISI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN BAB IV VISI DAN MISI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2005-2025 4.1 VISI PEMBANGUNAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2005-2025 Mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Nasional, Rencana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN...I.

BAB I PENDAHULUAN...I. DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... iii DAFTAR GRAFIK... x DAFTAR GAMBAR... xi BAB I PENDAHULUAN... I. 1 1.1 Latar Belakang... I. 1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan... I. 9 1.3 Hubungan RKPD dan

Lebih terperinci

Rencana Kinerja Tahunan Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kota Bandung Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Rencana Kinerja Tahunan Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kota Bandung Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman. X-ii. RPJMD Kabupaten Ciamis Tahun

DAFTAR ISI. Halaman. X-ii. RPJMD Kabupaten Ciamis Tahun DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR GRAFIK... xiii BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... I-5

Lebih terperinci

PAPARAN Rancangan Awal RPJMD Tahun Wates, 27 September 2017

PAPARAN Rancangan Awal RPJMD Tahun Wates, 27 September 2017 PAPARAN Rancangan Awal RPJMD Tahun 2017-2022 Wates, 27 September 2017 1 PDRB PER KAPITA MENURUT KABUPATEN/ KOTA DI D.I. YOGYAKARTA ATAS DASAR HARGA BERLAKU, 2012-2016 (JUTA RUPIAH) 1 PERSENTASE PENDUDUK

Lebih terperinci

PERENCANAAN KINERJA BAB. A. Instrumen untuk mendukung pengelolaan kinerja

PERENCANAAN KINERJA BAB. A. Instrumen untuk mendukung pengelolaan kinerja BAB II PERENCANAAN KINERJA A. Instrumen untuk mendukung pengelolaan kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik senantiasa melaksanakan perbaikan

Lebih terperinci

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Palembang Tahun BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Palembang Tahun BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Perumusan visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan menegaskan tentang kondisi Kota Palembang yang diinginkan dan akan dicapai dalam lima tahun mendatang (2013-2018).

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi pembangunan daerah dalam RPJMD adalah visi Kepala daerah dan

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi pembangunan daerah dalam RPJMD adalah visi Kepala daerah dan BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi Visi pembangunan daerah dalam RPJMD adalah visi Kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih yang disampaikan pada waktu pemilihan kepala daerah (pilkada).

Lebih terperinci

1.1. Latar Belakang I - 1 EXECUTIVE SUMMARY

1.1. Latar Belakang I - 1 EXECUTIVE SUMMARY 1.1. Latar Belakang Pembangunan nasional harus dilaksanakan secara merata di seluruh Indonesia, dan dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh tingkat pemerintahan dari pusat sampai dengan pemerintah daerah

Lebih terperinci

BAB 5 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. VISI

BAB 5 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. VISI BAB 5 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. VISI Mengacu kepada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR BALI PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Kabupaten Purbalingga Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN

Laporan Kinerja Kabupaten Purbalingga Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Nomor 15 Tahun 1996 tentang Penetapan Hari Jadi Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Purbalingga lahir pada tanggal

Lebih terperinci

BAB IV VISI DAN MISI DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA

BAB IV VISI DAN MISI DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA BAB IV VISI DAN MISI DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA Pembangunan adalah suatu orientasi dan kegiatan usaha yang tanpa akhir. Development is not a static concept. It is continuously changing. Atau bisa

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LKIP ) TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LKIP ) TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA INSTANSI ( LKIP ) 2016 INSPEKTORAT KOTA MOJOKERTO KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan Rahmat dan Hidayah-Nya semata akhirnya Laporan Kinerja

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF. Halaman ii

RINGKASAN EKSEKUTIF. Halaman ii RINGKASAN EKSEKUTIF Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kabupaten Kubu Raya merupakan wujud dari pertanggungjawaban atas kinerja yang dilaksanakan serta sebagai alat kendali dan penilaian

Lebih terperinci

Untuk menjamin penyelenggaraan pemerintahan yang demokratis, transparan, akuntabel, efisien dan efektif, penilaian dan pelaporan kinerja

Untuk menjamin penyelenggaraan pemerintahan yang demokratis, transparan, akuntabel, efisien dan efektif, penilaian dan pelaporan kinerja Untuk menjamin penyelenggaraan pemerintahan yang demokratis, transparan, akuntabel, efisien dan efektif, penilaian dan pelaporan kinerja pemerintah daerah menjadi bagian kunci dalam proses penyelenggaraan

Lebih terperinci

RANCANGAN RPJMD PROVINSI BANTEN TAHUN

RANCANGAN RPJMD PROVINSI BANTEN TAHUN PROVINSI BANTEN TAHUN 2017-2022 Disampaikan Oleh : Dr. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. GUBERNUR BANTEN Serang, 20 JUNI 2017 1 KONDISI EKSISTING 2 CAPAIAN INDIKATOR MAKRO CAPAIAN IPM CAPAIAN LPE 2014 2015 2016

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... Halaman BAB I. PENDAHULUAN... I-1 1.1 Latar Belakang... I-1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan... I-3 1.3 Hubungan Antar Dokumen... I-4

Lebih terperinci

Terwujudnya Pemerintahan yang Baik dan Bersih Menuju Masyarakat Maju dan Sejahtera

Terwujudnya Pemerintahan yang Baik dan Bersih Menuju Masyarakat Maju dan Sejahtera BAB - V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Visi Misi Tujuan dan Sasaran Pembangunan Kabupaten Bengkulu Tengah merupakan rangkaian kegiatan pembangunan yang dilaksanakan secara bertahap dan berkesinambungan,

Lebih terperinci

BUPATI KUDUS PROVINSI JAWA TENGAH TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH KABUPATEN KUDUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUDUS,

BUPATI KUDUS PROVINSI JAWA TENGAH TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH KABUPATEN KUDUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUDUS, SALINAN BUPATI KUDUS PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH KABUPATEN KUDUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUDUS,

Lebih terperinci

Walikota dan Wakil Walikota Samarinda. Periode

Walikota dan Wakil Walikota Samarinda. Periode VISI, MISI dan AGENDA PRIORITAS Walikota dan Wakil Walikota Samarinda Periode 2016-2021 1 INDIKATOR MAKRO KOTA SAMARINDA TARGET TAHAP 3 RPJPD KOTA SAMARINDA 2005-2025 PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS KOTA

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 VISI Dalam periode Tahun 2013-2018, Visi Pembangunan adalah Terwujudnya yang Sejahtera, Berkeadilan, Mandiri, Berwawasan Lingkungan dan Berakhlak Mulia. Sehingga

Lebih terperinci