BAB 1 PENDAHULUAN. daya manusia tetap menjadi salah satu faktor terpenting dalam penentuan

Transkripsi

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam persaingan bisnis banyak organisasi dari berbagai macam sektor industri berlomba-lomba untuk mendapatkan keunggulan kompetitif dari pada pasar. Berbagai cara dilakukan seperti penggunaan dukungan peralatan yang modern, teknologi baru, strategi marketing yang baik, pelayanan pelanggan yang baik dan banyak hal lainnya. Namun, sumber daya manusia tetap menjadi salah satu faktor terpenting dalam penentuan keberhasilan / kegagalan sebuah perusahaan. Tanpa dukungan akan sumber daya manusia yang baik proses sebuah organisasi tidak akan memenuhi tujuan utama dari organisasi sepenuhnya. Sumber daya manusia selalu dihubungkan dengan profitabilitias sebuah organisasi yang tidak dapat digantikan dengan mesin (Hargreaves & Jarvis, 1998). HRIS (human resources information system) merupakan sebuah sistem yang terintegrasi yang digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan dan menganalisa informasi mengenai sumber daya manusia pada sebuah organisasi seperti database karyawan, kehadiran, pinjaman, penggajian, penggantian, penilaian kinerja, pelatihan dan perekrutan. Penggunaan HRIS pada sebuah organisasi untuk mengelola sumber daya manusia memiliki banyak keuntungan bagi pihak manajerial terutama dalam hal pengambilan keputusan (Bal, Bozkurt & Ertemsir, 2012) (Khera & Gulati, 2012), tidak hanya mempermudah administrasi sumber daya 1

2 2 manusia namun HRIS juga meningkatkan kualitas data dan tingkat kompetitif dari perusahaan (Batool, Sajid & Raza, 2012) (Aggarwal, 2012). Pada beberapa penelitian mengenai HRIS menunjukan bahwa adanya hubungan yang positif diantara segala aspek HRIS dan kualitas system, kualitas informasi serta kemudahan penggunaan yang menunjukan kesuksesan suatu HRIS pada sebuah organisasi (Noor & Razali, 2011). Besarnya tingkat kebutuhan akan pengelolaan SDM maka peluang bisnis HRIS di sektor manajemen sistem informasi terbilang cukup menjanjikan karena banyaknya waktu dan biaya terbuang bagi pihak manajemen perusahaan / organisasi untuk melakukan administrasi manajemen SDM yang disebabkan oleh lemahnya pengelolaan informasi. Penggunaan HRIS memiliki keuntungan untuk meningkatkan effisiensi waktu yang diperlukan dalam hal proses administratif (Kovach & Cathcart, 1999; Targowski & Deshpande, 2001). Berikut beberapa fakta mengenai industri HR: Sebagian pemilik bisnis meluangkan waktu antara 7%-25% untuk menangani dokumentasi pegawai, ketika ditambahkan dengan kegiatan HR lainnya maka angka ini akan meningkat menjadi 35%-45%. (sumber : U.S Small Business Administration, 2011) 60%-80% waktu employer lebih banyak diluangkan untuk kegiatan administratsi yang tidak produktif (sumber : Forrester Research, Inc, 2012)

3 3 Banyak peraturan lokal pemerintahan (misalnya hukum ketenaga kerjaan setiap negara) yang harus diatur dan ditaati pihak perusahaan dalam mengelola sumber daya manusia (Sumber : US SBA, 2010) Banyak yang belum menyadari akan kemampuan strategic HRIS dan bagaimana kekuatan HRIS dalam mendukung pengambilan keputusan (Ball, 2001;Hussain et al., 2007) Pertumbuhan pasar untuk HRIS market berkisar antara 8.2%-16.5% untuk on-premises implemention dan untuk segmentasi SAAS bertumbuh sekitar 15% (Hamerman, 2012), peluang ini di dukung juga dengan pertumbuhan bisnis di Indonesia dengan laju seperti di bawah : Gambar 1.1. Perkembangan UMKM & Usaha Besar Republik Indonesia (Sumber: Kementerian Koperasi dan UKM)

4 4 Tabel 0.1 Perkembangan UMKM & Usaha Besar Republik Indonesia (Sumber: Kementerian Koperasi dan UKM) Menurut detik finance pada tahun 2012 kondisi perekonomian sektor ketenagakerjaan di Indonesia pun mendukung yakni dengan adanya rencana penghapusan alih daya untuk sumber daya manusia, sehingga perusahaan mau tidak mau harus mengelola sumber daya mereka sendiri yang tentu saja membutuhkan dukungan besar dari ketersediaan system HRIS. Dengan berkembang pesatnya jumlah perusahaan di Indonesia membawa dampak yang positif terhadap bisnis HRIS ditambah saat ini pasar industri HRIS belum banyak berfokus pada perusahaan-perusahaan kecil maupun menengah (perusahaan yang memiliki penghasilan/penjualan kurang dari 1 miliyar pertahunnya sumber: UU No. 9 tahun 1995). Investasi yang cukup mahal pada umumnya untuk HRIS yang berkualitas serta wajibnya dukungan teknologi dan sumber daya manusia sektor teknologi informasi yang cukup memadai juga menjadi salah satu kendala besar kenapa penggunaan HRIS masih jarang ditemukan pada

5 5 sektor tersebut, para staf HRD memilih menggunakan perangkat lunak Microsoft Excel untuk mengelola data-data karyawan pada perusahaan ditempat mereka bekerja, selain datanya mudah untuk dimanipulasi, penggunaan excel sebagai alat untuk pengelolaan data juga terbatas kemampuannya. Kemunculan teknologi cloud computing SAAS membuka kesempatan bagi perusahaan kecil dan menengah untuk menikmati dukungan HRIS dengan harga yang lebih terjangkau serta dapat menjadi sebagai salah satu cara untuk meningkatkan keunggulan kompetitif perusahaan mereka dengan nilai investasi yang cukup rendah dan kualitas produk yang baik (Kirimidizboni, R, 2013). Melihat besarnya peluang pada industri ini baik implementasi HRIS secara on-premises maupun SAAS cloud computing maka penulis mencoba untuk melakukan perancangan bisnis dengan judul Perencanaan Bisnis Implementasi Human Resource Information System. 1.2 Identifikasi Peluang Berdasarkan kondisi latar belakang yang sudah penulis uraikan diatas maka identifikasi peluang untuk penulisan thesis ini adalah bisnis pada sektor HRIS cukup menjanjikan terutama dengan jenis implementasi SaaS Cloud Computing dimana memberikan kesempatan perusahaan menengah kebawah untuk merasakan dukungan administratif dan strategis dari HRIS.

6 6 1.3 Tujuan dan Manfaat Tujuan Membuat perencanaan bisnis Implementasi Human Resources Information Sistem di Indonesia baik implementasi On-premises maupun SAAS. Mengetahui ROI, IRR, dan Pay Back Period dari perencanaan bisnis ini Manfaat Menambah variasi cara atau metode implementasi Human Resource Information System pada perusahaan pelanggan. Menjadi dasar pertimbangan investor untuk membuat keputusan. 1.4 Ruang Lingkup Ruang lingkup perencanaan bisnis yang dibuat adalah bisnis dengan model B2B (business to business) dengan produk utamanya adalah ketersediaan layanan implementasi Human Resource Information System.