STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PADA BENGKEL ( STUDI PENELITIAN PADA BENGKEL KERSIK PUTIH MOTOR DI JALAN JAMIN GINTING NO: 194 KECAMATAN MEDAN SELAYANG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PADA BENGKEL ( STUDI PENELITIAN PADA BENGKEL KERSIK PUTIH MOTOR DI JALAN JAMIN GINTING NO: 194 KECAMATAN MEDAN SELAYANG"

Transkripsi

1 STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PADA BENGKEL ( STUDI PENELITIAN PADA BENGKEL KERSIK PUTIH MOTOR DI JALAN JAMIN GINTING NO: 194 KECAMATAN MEDAN SELAYANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pada Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Disusun Oleh : JULIUS HOFFMAN P. TAMBUNAN PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NIAGA/BISNIS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2016

2 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI BISNIS HALAMAN PERSETUJUAN Hasil skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dan diperbanyak oleh : Nama NIM : Program Studi Judul : Julius Hoffman P. Tambunan : Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis : Strategi Pengembangan Bisnis Pada Bengkel (Studi Penelitian Pada Bengkel Kersik Putih Motor Di Jalan Jamin Gifnting No: 194 Kecamatan Medan Selayang Medan, 2016 Dosen Pembimbing Ketua Program Studi Drs. Posma Lumban Raja M.Si Prof. Dr. Marlon Sihombing, M.A NIP : NIP : Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Dr. Muryanto Amin, M.Si NIP : i

3 ABSTRAK STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PADA BENGKEL (STUDI PENELITIAN PADA BENGKEL KERSIK PUTIH MOTOR DI JALAN JAMIN GINTING N0:194 KECAMATAN MEDAN SELAYANG Nama : JULIUS HOFFMAN P. TAMBUNAN NIM : Prodi : Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik PEMBIMBING : Drs. Posma Lumban Raja M.Si Di zaman serba cepat seperti sekarang ini, setiap orang diharuskan untuk bergerak lebih cepat dan mengefisienkan waktu sebaik mungkin agar setiap kegiatan atau pekerjaan yang dilaksanakan dapat berjalan tepat sesuai jadwal dengan baik. Sehingga pilihan memiliki kendaraan khususnya motor sangat di prioritaskan oleh masyarakat demi memenuhi kebutuhan hidupnya, sehingga meningkatkan jumlah permintaan terhadap motor di masyarakat. Dengan tingginya angka pertumbuhan motor, maka tingkat kerusakan motor pun akan semakin banyak. Oleh sebab itu, peluang ini digunakan sebaik-baiknya oleh Bengkel Kersik Putih Motor. Dilokasi bengkel motor juga terdapat usaha sejenis yang dapat menjadi pesaing bengkel Kerik Putih Motor sehingga bengkel ini perlu memiliki strategi untuk dapat tetap bersaing dan bahkan dapat lebih mengembangkan usahanya dibandingkan dengan para kompetitornya. Dalam menciptakan suatu strategi pengembangan dalam usaha diperlukan analisis SWOT, dimana dalam melakukan analisis tersebut perlu dilakukan dengan tahap pengelompokan faktor internal dan faktor eksternal usaha, kemudian tahap EFAS IFAS, diagram Cartesius, dan Matriks SWOT. Setelah itu, maka didapatlah strategi pengembangan usaha yang dapat diterapkan. Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Informan dalam penelitian ini ditetapkan menjadi dua, yaitu informan kunci dan informan utama. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif. Penelitian ini menggunakan analisis SWOT, yakni identifikasi dan pengklasifikasian faktor internal dan faktor ekstenal untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman, kemudian dianalisis untuk mengetahui kondisi Bengkel Kersik Putih Motor yang diteliti serta merumuskan strategi pengembangan untuk kemudian dapat diimplementasikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bengkel Kersik Putih Motor berada di kuadran I. Pada diagram Cartesius dimana Strength lebih besar daripada Weeknes, dan Opportunity lebih besar daripada Threat. Berdasarkan Analisis SWOT tersebut pada strategi yang dapat diterapkan bengkel Kersik Putih Motor adalah strategi yang mendukung akan agresif. Strategi yang mendukung kebijakan agresif pada bengkel Kersik Putih Motor adalah strategi Diversifikasi dan Penetrasi Pasar, serta empat alternatif staregi SO (Strength, opportunity). Kata Kunci : Bengkel Motor, Analisis SWOT, EFAS IFAS, Diagram Cartesiu, Matriks SWOT, Penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, Strategi Diversifikasi, Penetrasi Pasar dan Strategi SO ii

4 ABSTRACT STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PADA BENGKEL (STUDI PENELITIAN PADA BENGKEL KERSIK PUTIH MOTOR DI JALAN JAMIN GINTING N0:194 KECAMATAN MEDAN SELAYANG Name : JULIUS HOFFMAN P. TAMBUNAN NIM : Dept : Science Business Administration Faculty : Social Science and Political Science Advisor : Drs. Posma Lumban Raja M.Si Age of fast-paced as it is today, every person are required to move faster and minimize the time as possible to any activity or work. People choose motorcycles to meet their needs, thus increasing the amount of demand for motorcycles in the society. With the high rate of growth of the motorcycles means that there are going to be a lot damaged motorcycles. Therefore, this opportunity is used as well as possible by the Kersik Putih Motor. There is also a bike shop with similar business who can be a competitor for Kersik Putih Motor so it needs strategies to remain competitive and can even further expand its business in comparison with its competitors. In creating a business development, strategy in the SWOT analysis is required, which in doing the analysis needs to be done by grouping stage internal factors and external factors of business, IFAS EFAS later stage, the Cartesian diagrams, and SWOT Matrix. After that, a business development strategy can be applied. To create a business development strategy, it's need SWOT analysis, in which, in analyze with using SWOT it will be used grouping internal and eksternal factors of business, then the stage of EFAS, IFAS, Cartecian diagram and SWOT matriks, then phased the business development strategies that have been implemented. The form of research that have been used in this research was used descriptive kualitatif method. Informant in this reasearch was set into two, namely, key informant and main informant. And tehnique analysis the data in this research was used. SWOT analysis, there are identification and classification of internal and eksternal factors. To find out the strength, weakness, opportunities and threats, then analyzed to determined the condition of firdana car repair service and then to formulated the development of strategy to be implemented. The result of this research showed that firdana car repair service was in quadran I. In cartesian diagram where the strength high than weakness and opportunities was high than threat. Based on SWOT analysis, the strategy that can be applied to firdana repair car service is an strategy that supported with an agresif policy, in firdana car reapair service was diversification strategy, penetration market, and four alternative strategy SO ( Strength Opportunity) Keyword : Kersik Putih Workshop, SWOT analysis, EFAS,IFAS, carteciant diagram,matriks swot, descriptive kualitatif research, diversification,strategy,penetration market, adn SO strategy. iii

5 KATA PENGANTAR Puji Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan kasihnya, penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan tepat waktu yang direncanakan. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Administrasi Bisnis (S.AB) pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Universitas Sumatera Utara. Dalam Rangka memenuhi kewajiban tersebut maka penulis menyusun skripsi ini dengan judul Strategi Pengembangan Bisnis Pada Bengkel (Studi Penelitian Pada Bengkel Kersik Putih Motor Di Jalan Jamin Gifnting No: 194 Kecamatan Medan Selayang. Penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada kedua Orang tua saya yaitu, ayah saya Almarhum Unggul D.P. Tambunan dan Ibu saya Togi Gustina Siahaan yang telah memberikan motivasi dengan penuh kesabaran dan kasih sayang, serta telah memberikan bantuan moril, materil dan doa selama penulis menjalankan perkuliahan hingga selesainya skripsi ini. Segala bimbingan, bantuan, serta fasilitas yang tidak ternilai selama penulis melaksanakan penelitian hingga selesainya penulisan skripsi ini, maka penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Bapak Prof. Dr. Muryanto Amin, S.Sos, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,. 2. Bapak Prof. Marlon Sihombing, MA, selaku Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis,. iv

6 3. Bapak Muhammad Arifin Nasution, S.Sos, MSP, selaku Sekretaris Jurusan Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis, Universitas Sumatera Utara. 4. Bapak Drs. Posma Lumban Raja M.Si selaku dosen pembimbing. 5. Kakak Siswati Saragi, S.Sos, MSP, selaku Administrator Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis,. 6. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis,. 7. Bang Ahmad Farid, selaku Administrator Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis,. 8. Abangda dan Kakanda Daniel Sibagariang, Della Ayu Monica, Vivien, dan Ridha Mustika serta seluruh anggota Improdias periode yang telah memotivasi penulis untuk lebih semangat dalam mengerjakan skripsi ini. 9. Bapak Panan Tarigan, bang Yans Deddy Kumbara, bang tomy, Rachmat Okky, Putri dan Fajar yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan penulis informasi dengan penuh keramahan. 10. Abang-abang saya Josua C.Tambunan dan Jonathan C. Tambunan yang telah mendorong saya dalam menyelesaikan skripsi dengan baik. 11. Kawan berkelana Eisent Hower, Mas Laurentius Joko Setiawan, Christoper Panjaitan, Tirto Sihotang, serta Risky Rachmatunnisa yang telah memotivasi penulis selama ini. 12. Teman-teman seperjuangan Doanta Samuel, Septi Suhendra Purba, Anton Sihombing, Ucok Herman Sirait, Ivan Aulia Nasution, Jeremy Sihotang, v

7 Rachmat Okky, Aji Harahap, Afrilia Mulyati Siregar, Caroline Noviyanti, Ayu Amelia Harahap, Puspita Silaen, Jhoannes Wendra, Josua Panjaitan, Florence Manalu, Liana Sari, serta Teman-teman AB 2012 A-B yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu, terimakasih untuk pertemanannya selama ini. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa membalas kasih dan kebaikan yang telah diberikan berbagai pihak untuk penulis selama ini. Penulis menyadari bahwa didalam penulisan skripsi ini mengandung banyak kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun sebagai masukan bagi penulis untuk kesempurnaan skripsi ini. Kiranya dengan adanya skripsi ini, dapat bermanfaat bagi kita semua. Medan, Juli 2016 Penyusun ( Julius Hoffman P. Tambunan ) vi

8 DAFTAR ISI ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN... x BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian... 7 BAB II KERANGKA TEORI 2.1. Strategi Defenisi Strategi Tipe-Tipe Strategi Jenis-Jenis Strategi Strategi Bisnis Analisis SWOT sebagai Alat Formulasi Strategis Analisis Lingkungan Internal Analisis Lingkungan Eksternal Pengembangan Bisnis Defenisi Bisnis Defenisi Pengembangan Bisnis Cara Pengembangan Bisnis Tahapan Pengembangan Bisnis Kerangka Pemikiran Penelitian Terdahulu vii

9 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Bentuk Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Jenis dan Sumber Data Informan Penelitian Defenisi Konsep Teknik Pengumpulan Data Teknik Analisis Data Analisis Deskriptif Analisis SWOT Matriks Faktor Strategi Internal Matriks Faktor Strtegi Eksternal Matriks SWOT Diagram SWOT BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian Profil UKM Bengkel Kersik Putih Motor Biaya Operasional Bulanan Bengkel Kersik Putih Motor Struktur Organisasi Bengkel Kerik Putih Motor Penyajian Data Analisa Data Pembahasan BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA viii

10 DAFTAR TABEL Tabel 1.1. Tabel Jumlah kenddaraan bermotor roda dua tahun Tabel 3.1. Matriks Internal Strategi Factors Analysis Summary (IFAS) Tabel 3.2. Matriks Eksternal Factors Analysis Summary (EFAS) Tabel 3.3. Matriks SWOT Tabel 4.2 Faktor Internal dan Faktor Eksternal bengkel Kersik Putih Motor Tabel 4.3 Matriks Internal Factors Analysis Summary Bengkel Kersik Putih Motor Tabel 4.4 Mattriks External Factors Analysis Summary Bengkel Kersik Putih Motor Tabel 4.5 Matriks Strategi SO bengkel Kersik Putih Motor ix

11 DAFTAR GAMBAR Gambar 3.4. Diagram Analisis SWOT Gambar 4.1 Strruktur Cartesius Analisis SWOT bengkel Kersik Putih Motor Gambar 4.2 Diagram Cartesius Analisis SWOT bengkel Kersik Putih Motor / x

12 DAFTAR LAMPIRAN No. Lampiran Judul Lampiran 1 : Hasil wawancara Lampiran 2 : Gambar Objek Penelitian Lampiran 3 : Surat Pengajuan Judul Skripsi Lampiran 4 : Surat Permohonan Pengajuan Judul Skripsi Lampiran 5 : Kartu Daftar Hadir Seminar Proposal Lampiran 6 : Berita Acara Lampiran 7 : Penilaian Seminar Proposal Lampiran 8 : Daftar Hadir Seminar Proposal Lampiran 9 : Surat Izin Penelitian Lampiran 10 : Kartu Kendali Bimbingan Skripsi Lampiran 11 : Skor Toefl xi

13 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman serba cepat seperti sekarang ini, setiap orang diharuskan untuk bergerak lebih cepat dan mengefisienkan waktu sebaik mungkin agar setiap kegiatan atau pekerjaan yang dilaksanakan dapat berjalan sesuai jadwal dengan baik. Kepadatan jam kerja dan lokasi atau jarak tempuh tempat kerja yang cukup jauh mengharuskan masyarakat untuk dapat bergerak secara cepat dan tepat waktu. Sehingga pilihan memiliki kendaraan sangat di prioritaskan oleh masyarakat demi memenuhi kebutuhan hidupnya. Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kendaraan adalah duduk di atas sesuatu yang dinaiki, ditunggangi, dan sebagainya; menaiki (menumpang) suatu alat tunggangan; ataupun menjalankan kendaraan. Kendaraan menggunakan mesin untuk menggerakan roda yang ada pada kendaraan sehingga dapat melaju secara otomatis jika di beri bahan bakar. Maka dari itu terciptanya alat transportasi atau kendaraan sangat membantu manusia dalam melakukan pekerjaan, karena dapat mengantarkan pemiliknya ke tempat yang dituju sesuai dengan jadwal yang ditentukan. Sesuai dengan kebutuhan masyarakat akan keefisienan kerja tersebut, mendorong tiap individu untuk memiliki kendaraan khususnya kendaraan roda dua, sehingga meningkatkan jumlah permintaan terhadap kendaraan roda dua di masyarakat. Pernyataan tersebut dapat dibuktikan dari hasil Badan Pusat Statistik mengenai jumlah kendaraan bermotor roda dua pada tahun : 1

14 Tabel 1.1 Jumlah kendaraan bermotor roda dua tahun Tahun Jumlah Kendaraan Bermotor Roda Dua unit unit unit unit unit unit unit unit unit unit Sumber: Polda Sumatera Utara Direktorat Lalu Lintas Provinsi Sumatera Utara, 2015 Berdasarkan data yang ditunjukkan diatas dapat dilihat bahwa pada setiap tahunnya jumlah kendaraan bermotor terus meningkat. Maka dari itu bagi masyarakat yang menggunakan kendaraan bermotor khususnya roda dua sebagai kendaraan sehari-harinya, sangat penting untuk merawat mesin yang ada pada kendaraanya. Pernyataan tersebut menunjukkan masyarakat ingin agar kesehatan kendaraan bermotornya tetap terjaga, sehingga tersedianya fasilitas perawatan kendaraan bermotor khususnya roda dua seperti bengkel sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Usaha bengkel memberikan peluang yang cukup besar dilihat dari 2

15 tingginya tingkat kebutuhan masyarakat terhadap kendaraan bermotor khususnya roda dua, sehingga tidak sedikit orang yang mencoba untuk membuka usaha perbengkelan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap perawatan bermotornya. Definisi bengkel secara umum adalah tempat (bangunan atau ruangan) untuk perawatan / pemeliharaan, perbaikan, memodifikasi alat dan mesin, tempat pembuatan bagian mesin dan perakitan mesin. Bengkel, dalam hal ini khususnya roda dua atau motor pada umumnya menyediakan jasa perbaikan dan juga aksesoris peralatan dan perlengkapan motor untuk memenuhi kepuasan pelanggan terhadap motornya. Kualitas suatu bengkel dapat dilihat dari jumlah pelanggan yang datang pada setiap bengkel buka atau beroperasi dan juga dapat dilihat dari jumlah produk peralatan dan perlengkapan kendaraan bermotor roda dua yang disediakan. Bengkel otomotif adalah tempat dimana kendaraan diperbaiki oleh teknisi atau tenaga mekanik. Bengkel dapat dibagi menjadi bengkel repair shop dan body shop. Bengkel repair shop melakukan pekerjaan seperti perbaikan mesin kendaraan, rem, knalpot, transmisi, ban, maupun penggantian oil. Bengkel body shop melakukan pekerjaan seperti perbaikan cat terhadap goresan, lecet, penyok,maupun pecah terhadap kerusakan kendaraan serta kerusakan yang disebabkan oleh tabrakan dan kecelakaan besar. Untuk itu paling tidak ada beberapa alasan mengapa bengkel motor dibutuhkan: 1. motor adalah salah satu alat transportasi yang tingkat komponen consumable-nya (habis terpakai) sangat tinggi, misalkan saja : a. Oli 3

16 b. Busi c. Laher, Bearing, Kopling d. Dan sebagainya 1. Keterbatasan kemampuan pemakai motor dalam memperbaiki motor saat memasang komponen sesuai dengan spesifikasi teknis 2. Keterbatasan alat untuk memasang komponen motor, karena motor adalah salah satu alat tranportasi yang membutuhkan alat yang khusus saat memasang komponen tertentu 3. Keterbatasan waktu, memperbaiki motor bagi yang belum terbiasa dapat menghabiskan waktu yang sangat lama, maka dari itu biasanya pemakai motor lebih memfokuskan pemakaian motor bukan untuk membuang waktu dirinya dalam memperbaiki motor itu sendiri. Salah satu bengkel yang memanfaatkan peluang pada usaha perbengkelan adalah bengkel Kersik Putih Motor yang terletak dijalan Jamin Ginting no: , Medan Selayang, Sumatera Utara. Bengkel tersebut merupakan usaha bengkel yang menyediakan perawatan serta aksesoris kendaraan bermotor khususnya roda dua. Penulis tertarik untuk melakukan studi kasus pada usaha bengkel Kersik Putih Motor karena bengkel tersebut adalah salah satu dari usaha bengkel di daerah sekitar Jamin Ginting yang buka pada setiap harinya, dan usaha yang beroperasi mulai dari pukul sampai dengan tersebut memiliki pelanggan yang cukup banyak pada setiap harinya yang berjumlah sekitar pelanggan pada setiap harinya khusus untuk memperbaiki motor, diluar dari pembeli yang hanya membeli sparepart atau aksesoris kendaraan roada dua menurut Pak Panan Tarigan selaku pemilik bengkel Kersik Putih Motor. 4

17 Meskipun bengkel tersebut ramai dikunjungi pelanggan, masih terdapat kekurangan yaitu pada Sumber Daya Manusia (SDM) yang belum memadai dari pada karyawan atau teknisi yang bekerja pada bengkel tersebut. Hal tersebut dikarenakan bengkel Kersik Putih Motor belum memiliki karyawan yang belum berpengalaman maupuun belum bersertifikat resmi seperti contohnya pada bengkel resmi honda atau bengkel resmi yamaha yang memiliki karyawan atau teknisi yang sudah diberi pendidikan serta pelatihan terdahulu dan memiliki sertifikat yang sesuai pada bidangnya. Dengan tingginya tingkat persaingan pada usaha perbengkelan, tidak sedikit usaha bengkel yang tutup, dan ada juga yang berkembang pesat. Hal tersebut menunjukkan bahwa dengan persaingan bisnis yang ada sekarang ini baiknya usaha bisnis menerapkan strategi bisnis untuk mendukung perkembangan usahanya. Salah satu strategi bisnis yang baik diterapkan menurut penulis adalah dengan strategi metode analisis SWOT (Strange, Weekness, Oportunity, Threads). Menurut Kurtz (2008,45), SWOT analisis adalah suatu alat perencanaan strategik yang penting untuk membantu perencanaan untuk membandingkan kekuatan dan kelemahan internal organisasi dengan kesempatan dan ancaman dari eksternal. Berdasarkan paparan latar belakang diatas maka penulis berkeinginan untuk dapat mempelajari sekaligus menganalisa lebih mendalam salah satu usaha bengkel penjualan spare part dan jasa service motor yang berada di Kecamatan Medan Selayang tersebut. Maka penulis akan mengambil judul STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PADA BENGKEL ( STUDI PENELITIAN BENGKEL KERSIK PUTIH MOTOR DI JALAN JAMIN GINTING KECAMATAN MEDAN SELAYANG) 5

18 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka permasalahan yang dapat dirumuskan antara lain: 1. Faktor apa saja yang menjadi peluang, ancaman, kekuatan, dan kelemahan usaha Bengkel Kersik Putih Motor? 2. Bagaimana strategi bisnis yang tepat dalam pengembangan usaha Bengkel Kersik Putih Motor untuk menghadapi persaingan? 1.3 Batasan Masalah Pembatasan masalah merupakan hal yang sangat penting untuk menghindari kesimpangsiuran dalam pembahasan penelitian ini. Adapun yang menjadi batasan masalah yang diteliti adalah: 1. Penelitian ini dilakukan pada usaha Bengkel Kersik Putih Motor, di Jalan Jamin Ginting no , Medan Selayang, Sumatera Utara. 2. Penelitian ini dilakukan untuk merumuskan strategi dalam mengembangkan usaha Bengkel Kersik Putih Motor agar dapat meningkatkan pendapatan bagi pemilik usaha. 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan di atas, adapun tujuan penelitian antara lain: 1. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan faktor-faktor yang menjadi peluang, ancaman, kekuatan, dan kelemahan sebagai strategi yang diterapkan di usaha Bengkel Kersik Putih Motor. 6

19 2. Untuk menentukan strategi bisnis yang tepat dalam pengembangan usaha Bengkel Kersik Putih Motor. 1.5 Manfaat penelitian 1. Bagi Program Studi Peneliti ini dapat bermanfaat sebagai referensi bagi penulis lain untuk digunakan sebagai bahan tambahan dan pertimbangan dalam penelitian berikutnya. 2. Bagi usaha Bengkel Kersik Putih Motor Penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan dan informasi akan peluang dan ancaman serta kelemahan dan kekuatan dalam memberikan pelayanan kepada para konsumen. Selain itu, sebagai masukan dan informasi akan strategi yang tepat dan dapat menerapkannya dalam kegiatan operasional sehari-hari untuk meningkatkan pelayanan kepada para konsumen. 3. Bagi Penulis Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk melatih, menerapkan, meningkatkatkan dan menambah wawasan dan ilmu pengetahuan serta lebih mengerti dan memahami teori-teori yang didapat selama proses perkuliahan. Serta sebagai bekal bagi penulis untuk membuka usaha bengkel di masa yang akan datang. 4. Bagi peneliti lain Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan ataupun referensi bagi peneliti lain bila ingin melakukan penelitian dengan judul yang sama. 7

20 BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Strategi Definisi Strategi Hamel dan Prahalad (Rangkuti 2004:4) mendefinisikan strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus-menerus serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa depan. Dengan demikian, strategi hampir selalu dimulai dari apa yang dapat terjadi dan bukan dimulai dari apa yang terjadi. Terjadinya kecepatan inovasi pasar yang baru dan perubahan pola konsumen memerlukan kompetensi inti (core competencies). Perusahaan perlu mencari kompetensi inti di dalam bisnis yang dilakukan. Strategi juga dapat diartikan sebagai kebijakan dan keputusan kunci yang digunakan oleh manajemen untuk penetapan sasaran dan tujuan jangka panjang sebuah perusahaan, dan arah tindakan serta alokasi sumber daya yang diperlukan dalam mendapatkan keunggulan kompetitif perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan oleh perusahaan Tipe-Tipe Strategi Pada prinsipnya strategi dapat dikelompokkan berdasarkan tiga tipe strategi yaitu strategi manajemen, strategi investasi, dan strategi bisnis. (Rangkuti, 2014:6). 8

21 1. Strategi Manajemen Strategi manajemen meliputi strategi yang dapat dilakukan oleh manajemen dengan orientasi pengembagan strategi secara makro. Misalnya, strategi pengembangan produk, strategi penetapan harga, strategi akuisisi, strategi pengembangan pasar, strategi mengenai keuangan, dan sebagainya. 2. Strategi Investasi Strategi ini merupakan kegiatan yang berorientasi pada investasi, misalnya apakah perusahaan ingin melakukan strategi pertumbuhan yang agresif atau berusaha mengadakan penetrasi pasar, strategi bertahan, strategi pengembangan kembali suatu divisi baru atau strategi divestasi dan sebagainya. 3. Strategi Bisnis Strategi bisnis disebut strategi bisnis secara fungsional karena strategi ini berorientasi pada fungsi-fungsi kegiatan manajemen, misalnya strategi pemasran, strategi produksi atau operasional, strategi distribusi, strategi organisasi, dan strategi-strategi yang berhubungan dengan keuangan Jenis-jenis Strategi 1. Strategi-strategi Integrasi a. Integrasi ke Depan Integrasi ke depan (forward integration) berkaitan dengan usaha untuk memperoleh kepemilikan atau kendali yang lebih besar atas distributor atau peritel. Satu cara yang efektif untuk menerapkan integrasi ke depan 9

22 adalah pewaralabaan (franchising). Bisnis memanfaatkan pewaralabaan untuk mendistribusikan produk atau jasa meraka. Bisnis dapat melakukan ekspansi secara cepat melalui pewaralabaan karena biaya dan peluang yang muncul disebar di kalangan banyak individu. b. Integrasi ke Belakang Integrasi ke belakang (backward integration) adalah sebuah strategi yang mengupayakan kepemilikan atau kendali yang lebih besar atas pemasok perusahaan. Strategi tersebut sangat tepat ketika pemasok perusahaan yang ada saat ini tidak bisa diandalkan, terlampau mahal, atau tidak mampu memenuhi kebutuhan perusahaan. c. Integrasi Horizontal Integrasi horizontal (horizontal integration) mengacu pada strategi yang mengupayakan kepemilikan atau kendali yang lebih besar atas pesaing perusahaan. Integrasi horizontal menjadi sebuah strategi yang sangat efektif ketika organisasi dapat memperoleh karakteristik monopolistik di suatu wilayah tertentu tanpa bertentangan dengan aturan pemerintahan, ketika organisasi bersaing di sebuah industri yang sedang berkembang, ketika meningkatnya skala ekonomi, ketika organisasi memiliki modal maupun sumber daya manusia yang dibutuhkan, dan ketika pesaing melemah karena kurangnya keterampilan manajerial. 2. Strategi-strategi Intensif a. Penetrasi Pasar Penatrasi pasar (market penetration) adalah strategi yang mengusahakan peningkatan pangsa pasar untuk produk atau jasa yang ada di pasar saat ini 10

23 melalui upaya-upaya pemasaran yang lebih besar. Penetrasi pasar meliputi penambahan jumlah tenaga penjualan, peningkatan pengeluaran untuk iklan, penawaran produk-produk promosi penjualan secara ekstensif, atau pelipatgandaan secara ekstensf, atau pelipatgandaan upaya-upaya pemasaran. b. Pengembangan Pasar Pengembangan pasar (market development) meliputi pengenalan produksi atau jasa yang ada saat ini ke wilayah- wilayah geografis yang baru. Strategi ini sangat efektif ketika saluran-saluran distribusi baru yang tersedia dapat diandalkan, tidak mahal dan berkualitas baik; ketika organisasi sangat berhasil dalam bisnis yang dijalankannya; ketika organisasi mempunyai modal dan sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk mengelola perluasan operasi. c. Pengembangan Produk Pengembangan produk (produk development) adalah sebuah strategi yang mengupayakan peningkatan penjualan dengan cara memperbaiki atau memodifikasi produk atau jasa yang ada saat ini. Pengembangan produk biasanya membutuhkan pengeluaran yang besar untuk penelitian dan pengembangan. 3. Strategi Diversifikasi a. Diversifikasi Terkait Bisnis dikatakan terkait ketika rantai nilai bisnis memiliki kesesuaian strategis lintas bisnis yang bernilai secara kompetitif. Strategi diversifikasi terkait berupaya menstransfer keahlian yang bernilai secara kompetitif, 11

24 tips dan trik teknologi, atau kapablitas lain dari satu bisnis ke bisnis yang lain; memadukan aktivitas-aktivitas terkait dari bisnis yang terpisah ke dalam satu operasi tunggal untuk mencapai biaya yang lebih rendah; memanfaatkan nama merk yang sudah dikenal luas; kerja sama lintas bisnis untuk menciptakan kekuatan dan kapabilitas sumber daya yang bernilai secara kompetitif. b. Diversifikasi Tak Terkait Strategi diversifikasi tak terkait lebih memilih fortofolio bisnis yang sangup memberikan kinerja keuangan yang sangat baik di industrinya sendiri, alih-alih berupaya memanfaatkan kesesuaian strategis rantai nilai di antara bisnis. Divertifikasi tak terkait melibatkan usaha untuk mencari dan mangakuisisi perusahan-perusahaan yang asetnya bernilai rendah, atau scara finansial sedang tertekan, atau yang memiliki prospek pertumbuhan tinggi namun kekurangan modal investasi. 4. Strategi Defensif a. Penciutan Penciutan (retrenchment) terjadi manakala sebuah organisasi melakukan pengelompokan ulang melalui pengurangan biaya aset untuk membalik penjualan dan laba yang menurun. Penciutan dirancang untuk memperkuat kompetinsi khusus dasar suatu organisasi. Penciutan bisa melibatkan penjualan lahan dan bangunan untuk mendapatkan kas yang dibutuhkan, memangkas lini produk, menutup bisnis yang tidak menguntungkan, menutup pabrik yang usang, mengotomatisasi proses, mengurangi jumlah karyawam, dan mebangun sistem pengendalian beban. 12

25 b. Divestasi Menjual satu divisi atau bagian dari suatau organisasi disebut dengan divestai (divestitur). Divestasi sering dipakai untuk mendapatkan modal guna akuisisi atau investasi strategis lebih jauh. Divestasi dapat menjadi bagian dari keseluruhan strategi penciutan untuk membebaskan organisasi dari bisnis yang tidak menguntungkan, yang membutuhkan terlalu banyak modal, atau yang tidak begitu sesuai dengan aktivitas-aktivitas perusahaan yang lain. c. Likuidasi Menjual seluruh aset perusahaan, secara terpisah-pisah, untuk kekayaan berwujud disebut likuidasi (liquidation). Likuidasi merupakan pengakuan kekalahan dan konsekuensinya bisa menjadi sebuah strategi yang sulit secara emosional. Naamun demikian lebih baik menghentikan operasi daripada terus menerus menderita kerugian uang dalam jumlah yang besar. (Fred R. David, 252, 2012) Strategi Bisnis Menurut Jatmiko (2004:135), strategi bisnis adalah serangkaian komitmen dan implemantasi yang menyatu secara utuh dan terkoordinasi untuk memberrikan nilai yang lebih tinggi bagi pelanggan dan keunggulan kompetitif bagi perusahaan dengan tujuan mengekploitasi yang dimiliki dalam menghailkan barang dan jasa. Strategi bisnis adalah strategi yang menekankan pada peningkatan posisi kompetitif dari produk atau jasa perusahaan dalam industri yang spesifik atau 13

26 segmen pasar yang dilayani oleh unit bisnis tersebut (Wheelen dan Hunger, 2011:13) Strategi bisnis (business strategy) merupakan strategi yang dibuat pada level unit bisnis dan strateginya lebih ditekankan untuk meningkatkan posisi bersaing produk atau jasa perusahaan di dalam suatu industri atau segmen pasar tertentu (Solihin 2012:196) Strategi bisnis sering juga disebut strategi bisnis secara fungsional karena strategi ini berorientasi pada fungsi-fungsi kegiatan manajemen, seperti strategi pemasaran, strategi produksi atau operasional, strategi distribusi, strategi organisasi dan strategi-strategi yang berhubungan dengan keuangan. Pengembangan perencanaan pada level bisnis mencakup, sebagai berikut: a. Tujuan jangka panjang dari unit bisnis b. Pembuatan strategi dan struktur pengendalian pada bisnis. Strategi pada tingkat bisnis bertujuan untk mengembangkan suati bisnis yang akan memungkinkan perusahaan memperoleh keunggulan kompetitif atas pesaingnya dalam suatu pasar atau industri. Porter dalam Solihin (2012:196) menyebutkan ada tiga strategi pada unit bisnis, yaitu: 1. Kepemimpinan biaya (Cost Leadership) Strategi ini dipilih oleh perusahaan yang memiliki cakupn persaingan (competitive scope) yang luas. Dalam strategi ini perusahaan berusaha mencapai biaya paling rendah dibandingkan perusahaan lain yang berada dalam satu industri. Keungula biaya perusahaan dapat berasal dari penerapan teknologi produksi yang tepat, memiliki akses terhadap bahan baku yang lebih 14

27 menguntungkan dibandingkan pesaing, dan sebagainya. Manfaat yang diperoleh dari penerapan strategi ini adalah menghambat masuknya pesaing potensial yang ingin memasuki industri yang sama. 2. Diferensiasi (differentiation) Perusahaan yang memilih strategi ini harus berusaha untuk memiliki keunikan pada dimensi tertentu dari produk yang mereka hasilkan, dimana keunikan tersebut dianggap bernilai bagi konsumen. Diferensiasi yang dilakukan oleh perusahaan dapat berasal dari produk itu sendiri, sistem pengataran pesanan, pendekatan pasaran, dan sebagaimananya. 3. Fokus (focus) Perusahaan akan memilih satu atau beberapa kelompok segmen dalam suatu industri kemudian mereka akan mengembangkan strategi yang sesuai untuk segmen tersebut yang tidak bisa dilayani dengan baik oleh pesaing lain yang memiliki cakupan pasar lebih luas. Strategi fokus terbagi dua jenis yaitu fokus pada biaya (cost focus) dan fokus pada diferensiasi (differentiation focus). Perusahaan yang berfokus pada biaya akan berusaha untuk meraih pelanggan yang memiliki kebutuhan akan produk dengan biaya lebih rendah dalam suatu industri yang tidak dapat dilayani dengan baik oleh perusahaan lain yang memiliki cakupan pasar lebih luas. Sedangkan perusahaan yang berfokus pada diferensiasi akan berusaha meraih pelangan yang tidak terlayani dengan baik oleh perusahaan lain dengan cara menawarkan produk atau layanan yang berbeda dengan pesaing. 15

28 2.2. Analisis SWOT sebagai Alat Formulasi Strategis Menurut Rangkuti (2014:19), Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats). Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi tujuan srategi dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian, perencana strategis (Strategic planner) harus menganalisis faktor-faktor strategis perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman ) dalam kondisi yang ada saaat ini. Hal ini disebut dengan analisis situasi. Model yang paling populer untuk analisis situasi adalah Analisis SWOT Analisisis Lingkungan Internal Terdapat beberapa faktor-faktor yang menjadi kunci lingkungan internal di bidang fungsional perusahaan, antara lain: 1. Aspek Pemasaran Pemasaran dapat diidentifikasikan sebagai proses penentuan pengantisipasian, penciptaan, dan pemenuhan keinginan dan kebutuhan pelanggan atas produk atau jasa. 2. Aspek Keuangan dan Akuntansi Kondisi keuangan seringkali dipertimbangkan sebagai ukuran yang terbaik kekuatan atau posisi persainganperusahaan dan menjadi daya tarik utama bagi para investor. 16

29 3. Aspek Produksi/ Operasi dan Penelitian Pengembangan Fungsi produksi/operasi suatu perusahaan terdiri dari semua aktivitas yang merubah masukan (input) menjadi barang atau jasa. Manajemen produksi/ operasi memperlakukan masukan (input), mentransformasi, dan keluaran (output) sangat beragam diantara industri-industri dan pasar. Operasi perusahaan manufaktur merubah masukan seperti bahan mentah, tenaga kerja, modal, mesin, dan fasilitas lainnya menjadi barang jadi dan jasa. 4. Aspek Sumber Daya Manusia Sumber Daya Manusia dalam perusahaan merupakan faktor lingkungan internal yang menjalankan aktivitas- aktivitas perusahaan. Perusahaan dapat bekerja dengan baik jika sumber daya manusia memiliki daya saing, kapabilitas, dan manajemen yang baik. 5. Aspek Sistem Informasi Sistem informasi merupakan suatu istilah yang berhubungan dengan mekanisme formal dan informal dimana setiap organisasi sebaiknya menggunakan sistem informasi untuk memperoleh informasi tentang lingkungan eksternal yang relevan dan tentang kapabilitas internal organisasi itu sendiri. Fokus dari sistem informasi ditentukan oleh karakteristik misi organisasi karena itu setiap sistem informasi sebaiknya mempunyai karakteristik tersendiri yang unik. (Jatmiko, 2004:68) Analisis Lingkungan Eksternal Faktor-faktor lingkungan eksternal perusahaan terdiri atas lingkungan eksternal makro dan lingkungan eksternal mikro. 1. Lingkungan eksternal makro a. Lingkungan Fisik 17

30 Lingkungan fisik merupakan hubungan timbal balik antara perusahaan dengan lingkungan hidupnya atau ekologinya. b. Lingkungan Ekonomi Faktor ekonomi berhubungan dengan sifat dan arah ekonomi dimana suatu perusahaan beroperasi. Sebab pola konsumsi masyarakat secara relatif dipengaruhi oleh tren sektor ekonomi dan pasar, sehingga dalam perencanaan strategiknya setiap organisasi-perusahaan harus mempertimbangkan arah tren atau pasar. c. Lingkungan Politik dan Hukum Arah dan stabilitas politik dan hukum merupakan pertimbangan utama bagi para manajer dalam memformulasikan strategi perusahaan. Lingkungan politik dan hukum mencakup faktor-faktor yang dikendalikan oleh pemerintah. Unsur dalam parameter utamanya adalah ideologi politik pemerintahan, stabilitas pemerintahan, jumlah dan kekuatan partai politik, program kerja partai politik, sikap pemerintah terhadap dunia industri, kelompok-kelompok, hukum dan peraturan perundangan, dan semua peraturan yang harus dipatuhi dan dijalankan oleh perusahaan. d. Lingkungan Sosial-Budaya Faktor sosial budaya yang dapat mempengaruhi aktivitas dan kinerja perusahaan mencakup keyakinan, nilai-nilai, sikap, pandangan serta gaya hidup manusia sebagai akibat perkembangan dan perubahan kondisi kebudayaan, bahasa, ekologi, demografi, keberagaman, pendidikan, suku bangsa, dan ras serta mobilitas penduduk, lembaga-lembaga sosial, simbol status dan keyakinan agama. e. Lingkungan Teknologi 18

31 Teknologi merupakan pendorong utama dibalik pengembangan berbagai produk dan pasar baru, tetapi terkadang juga menjadi alasan utama menurunnya berbagai produk dan pasar. Teknologi dapat mempunyai pengaruh penting pada kinerja industri. f. Lingkungan Demografi Evolusi atau perubahan populasi penduduk merupakan faktor kunci lingkungan bagi perusahaan. Penduduk secara langsung berdampak pada pasar konsumen dan mepengaruhi kekuatan-kekuatan ekonomi lainnya (Jatmiko, 2004:38). 2. Lingkungan Eksternal Mikro a. Ancaman Pendatang Baru (Threat of Enrty) Pendatang baru dalam suatu industri biasanya membawa dan menambah kapasitas baru, keinginan mendapatkan pangsa pasar (market share), dan juga sumberdaya baru. b. Kekuatan Pemasok (Powerful of Suppliers) Pemasok menyediakan dan menawarkan input yang diperlukan untuk memproduksi barang atau menyediakan jasa oleh industri atau perusahaan. Organisasi di dalam satu industri bersaing antar satu dengan lainnya untuk mendapatkan input seperti tenaga kerja, bahan baku, dan modal. c. Kekuatan Pembeli/ Pelanggan (Power of Buyers) Pembeli atau pelanggan disini terdiri dari pelanggan individual dan pelanggan organisasi. Dalam industri tertentu mungkin terdapat beberapa perantara pelanggan antar industri atau perusahaan yang menjual secara langsung kepada konsumen akhir. 19

32 d. Ancaman Produk Pengganti Produk pengganti dapat memberikan pilihan bagi pelanggan/pembeli dan akan mengurangi keuntungan perusahaan. e. Analisis Pesaing Analisis pesaing memungkinkan suatu organisasi menilai apakah organisasi tersebut dapat bersaing dengan sukses di dalam suatu pasar yang memberikan peluang-peluang keuntungan. 2.3 Pengembangan Bisnis Definisi Bisnis Menurut Suryatama (2008: 1) Bisnis dalam ilmu ekonomi merupakan suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen untuk mendapatkan keuntungan atau laba. Istilah bisnis berasal dari bahasa inggris yaitu business, yang berasal dari kata dasar busy yang berarti sibuk dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Menurut Huat dalam Suryatama (2008: 3) kata bisnis didalam artian yang luas istilah yang bersifat umum yang menunjukkan semua institusi dan kegiatan yang memproduksi jasa dan barang dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Bisnis menjadi sebuah sistem yang memproduksi jasa dan barang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat luas. Dari bebrapa definisi diatas dapat disimpulkan bisnis adalah segala kegiatan yang dilakukan manusia dalam menghasilkan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan tujuan mendapatkan keuntungan. 20

33 2.3.2 Definisi Pengambangan Bisnis Menurut Solihin (2006: 26) pengembangan bisnis (business development) yang seorang wirausaha pada umumnya akan melakukan kegiatan usaha melalui tahap-tahap pengembangan bisnis sebagai berikut : 1. Memiliki ide bisnis Usaha appun yang akan dikembangkan oleh seorang wirausahawan, pada mulanya berasal dari ide bisnis. Ide usaha yang dimiliki seorang wirausahawan dapat berasal dari berbagai sumber. Ide tersebut dapat muncul setelah melihat keberhasilan orang lain atau karena adanya sense of business yang kuat dari wirausahawan. 2. Penyaringan ide/konsep usaha Ide usaha masih merupakan gambaran yang kasar mengenai bisnis yang akan dikembangkan oleh seorang wirausahawan. Pada tahap selanjutnya, wirausahawan akan menterjemahkan ide tersebut dalam konsep usaha yang lebih spesifik. Dengan memperjelas ide usaha menjadi konsep usaha, maka hal tersebut akan semakin memudahkan wirausahawan dalam melakukan seleksi ide-ide usaha karena ide usaha tersebut akan semakin jelas wujud bisnisnya. 3. Pengembangan rencana usaha Wirausahawan adalah orang yang melakukan penggunaan sumber daya untuk memperoleh keuntungan. Komponen utama yang harus dikembangkan oleh seorang wirausahawan adalah perhitungan laba rugi dari bisnis tersebut. kecenderungan pasar saat ini maupun yang akan datang juga harus direncanakan, rencana usaha tersebut akan menjadi panduan bagi pelaksanaan usaha. 21

34 4. Implementasi rencana usaha pada pengndalian usaha Rencana usaha yang telah dibuat kemudian diimplementasikan dalam pelaksanaan usaha. Dalam kegiatan implementasi rencana usaha, seorang wirausahawan akan mengerahkan berbagai sumber daya yang dibutuhkan seperti modal, material dan tenaga kerja untuk menjalani kegiatan usaha. Setelah itu dilakukan proses evaluasi dengan membandingkan hasil pelaksanaan usaha dengan target usaha yang telah dibuat dalam perencanaan usaha. Melalui pelaksanaan kegiatan usaha, seorang pengusaha juga akan memperoleh umpan balik yang dapat digunakan untuk melakukan perbaikan dalam pelaksanaan kegiatan usaha, penetapan tujuan dan strategi baru atau melakukan tindakan koreksi. Menurut Anoraga (2007: 66) Pengembangan usaha pada dasarnya adalah tanggung jawab dari setiap pengusaha/wirausaha. Dalam pengembangan usaha termasuk bagi industri rumah tangga saat ini sangat membutuhkan pandangan kedepan (akan dijadikan seperti apa usaha tersebut), motivasi dan tentu saja kreativitas. Jika ini dapat dilakukan oleh setiap wirausaha, maka besarlah harapan untuk dapat menjadikan usaha yang semula kecil menjadi skala menengah atau bahkan menjadi sebuah usaha besar Cara Pengembangan Bisnis Menurut Humaizar (2010) dalam Ade Soraya (2015:25), disebutkan bahwa ada tiga cara pengembangan bisnis yaitu: 1. Perluasan ke hulu atau ke hilir pengembangan usaha disesuaikan dengan posisi usaha anda saat ini, jika usaha tersebut berada di hilir, maka pengembangannya kearah hulu. Kelebihan: pengembangan pada posisi ini lebih muda, karena telah mengetahui pasar, sumber 22

35 material, dan teknologi, kekurangan jika terjadi permintaan produk pada bisnis ini melemah, maka tingkat penjualan akan menurun. 2. Diversifikasi Usaha Diversifikasi usaha adalah mengembangkan usaha keberbagai jenis usaha. Kelebihan: jika salah satu jenis usaha mengalami penurunan permintaan pasar (rugi), maka usaha yang lain masih dapat menutupi kerugiannya. Kekurangan: pengembangan cara ini cukup sulit dilakukan karena harus mempelajari dari awal baik pasar, sumber material, ataupun teknologinya dan sebagainya. 3. Menjual bisnis (Franchise) Arti dari menjual bisnis disini adalah menjual hak patennya. Ini dilakukan ketika usaha tersebut sudah memiliki hak paten atas produk atau jasa dan konsep pemasarannya Tahapan Pengembangan Bisnis Tahap 1 : Identifikasi Peluang Usaha Peluang usaha perlu diidentifikasi dan dirinci. Untuk itu diperlukan data dan informasi. Informasi itu biasanya diperoleh dari berbagai sumber, seperti: a. Rencana perusahaan b. Saran dan usul manajemen usaha kecil c. Program pemerintah (misalnya sistem subkontrak) d. Hasil berbagai riset peluang usaha e. Kadin atau asosiasi usaha sejenis f. Temuan konsultan usaha kecil, dll. 23

36 Tahap 2 : Merumuskan Alternatif Usaha Setelah informasi terkumpul dan dianalisis, maka pimpinana perusahaan atau manajer usaha dapat merumuskan saha apa saja yang mungkin dapat dibuka. Tahap 3: Seleksi Alternatif Alternatif yang banyak selanjutnya harus dipilih satu atau beberapa alternatif yang terbaik (prospektif). Untuk usaha yang prospektif dasar pemilihannya antara lain dapat menggunakan kriteria sebagai berikut: a. Ketersedian pasar b. Resiko kegagalan c. Harga Tahap 4 : Pelaksanaan Alternatif Terpilih Setelah penentuan alternatif terpilih, maka tahap selanjutnya pelaksanaan usaha yang terpilih tersebut. Tahap 5 : Evaluasi Evaluasi dimaksudkan untuk memberikan koreksi dan perbaikan terhadap usaha yang dijalankan, disamping itu juga diarahkan utuk dapat memberikan masukan bagi perbaikan pelaksanaan usaha selanjutnya. (Anoraga, 2007:90). 24

37 2.4 Kerangka Pemikiran Gambar 2.1 Struktur Kerangka Pemikiran Bengkel Kersik Putih Motor Observasi Matriks IFAS Matriks AFAS Analisis SWOT Kuadran I Kuadran II Kuadran III Kuadran IV Strategi Sumber: Penulis 2.5 Penelitian Terdahulu 1. Rinaldi Zulham (2011) dengan judul Strategi Pengembangan Bisnis Perusahaan Mie Pada PT. Kuala Pangan Di Citeureup Kabupaten Bogor Berdasarkan hasil analisis lingkungan eksternal dan internal perusahaan berdasarkan analisa SWOT diperoleh sembilan alternatif strategi yang dapat diterapkan oleh usaha PT. Kuala Pangan, yaitu: 25

38 1. Memperluas pasar dan distribusi produk (SO) 2.Pembaharuan mesin-mesin produksi (SO) 3. Mengoptimalkan promosi (WO) 4.Pemanfaatan teknologi informasi guna peningkatan modal dan pencarian Investor (WO) 5. Meningkatkan kemitraan dan hubungan baik dengan pemasok (ST) 6. Meningkatkan pelayanan kepada konsumen (ST) 7. Menjaga dan meningkatkan kualitas produk (ST) 8. Meningkatkan hubungan baik antara direktur, jajaran manajer, dan karyawan dengan pemilik perusahaan (WT) 9. Meningkatkan kualitas SDM (WT) 2. Yulie A.C. Hutagalung (2013) dengan judul, Strategi Pengembangan Bisnis Studi pada Rumah Makan Minang Setia Jl. Jamin Ginting No.326, Medan. Berdasarkan hasil analisis strategi pengembangan bisnis yang sesuai bagi Rumah Makan Minang Setia Jl. Jamin Ginting No. 326, Medan adalah strategi agresif yakni strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang. Kendala terbesar pihak Rumah Makan Minang Setia Jl. Jamin Ginting No. 326, Medan dalam mengembangkan usahanya adalah keterbatasan dari segi keuangan. Akan tetapi, kendala tersebut dapat diatasi dengan memanfaatkan peluang yang ada, yaitu melakukan pinjaman ke Bank. 3. Vivi Angelin Chatarine (2012) denga judul, Strategi Pengembangan Bisnis Buah Semangka Pada CV Salim Abadi, Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung berdasarkan hasil penelitian Strategi yang dapat dilakukan perusahaan adalah tumbuh dan membangun (grow and build) yang dapat dilakukan dengan melakukan strategi intensif seperti penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk, serta dapat dilakukan dengan strategi integratif seperti integrasi kedepan, integrasi kebelakang dan 26

39 integrasi horizontal, dan berdasarkan Matriks SWOT, dihasilkan tujuh buah strategi dimana prioritas pelaksanaan strategi tersebut diurutkan dari prioritas strategi utama yang dapat diutamakan untuk dijalankan lebih dahulu pada bisnis buah semangka CV Salim Abadi dengan menggunakan perhitungan QSPM. Urutan prioritas strategi yaitu 1) mengembangkan kinerja SDM untuk meningkatkan produksi dan sasaran pasar yang lebih luas, 2) memberikan pelatihan dan pendidikan bagi karyawan, 3) melakukan kerjasama dengan petani semangka lainnya, 4) membeli lahan sendiri, 5) memanfaatkan potensi daerah serta dukungan pemerintah dan teknologi yang ada, 6) menetapkan kontrak perjanjian kepada pemasok dan pembeli dengan jelas, dan 7) menetapkan visi dan misi perusahaan. 4. Wahyuniarso Tri D S (2013) dengan judul Strategi Pengembangan Industri Kecil Keripik di Dusun Karangbolo Desa Lerep Kabupaten Semarang, berdasarkan hasil penelitian dan analisis data deskriptif persentase, dapat diterangkan bahwa kondisi SDM pada industri kecil keripik di dusun Karangbolo desa Lerep kabupaten Semarang dalam kondisi buruk. Kondisi teknologi dalam kondisi sangat buruk. Kondisi permodalan dalam kondisi buruk. Kondisi pemasaran dalam kondisi kurang baik dan berdasarkan analisis SWOT, strategi yang dapat dilakukan untuk memberdayakan industri kecil keripik di dusun Karangbolo desa Lerep kabupaten Semarang adalah dengan memperluas pasar sehingga barang lebih terkenal dan peningkatan teknologi tepat guna. 5. Mutiara Inestya Sari (2015) dengan judul Strategi Pengembangan Bisnis Baby Buncis ( Phaseolus Vulgaris L) di Baby French Farmer Group Kabupaten 27

40 Bandung Barat, hasil penelitian menunjukkan bahwa alternatif strategi pengembangan bisnis yang dapat diterapkan dalam usaha Baby French Farmer Group berdasarkan analisis faktor-faktor internal dan eksternalnya dari hasil analisis dengan menggunakan matriks SWOT, maka didapatkan enam alternatif strategi yang dapat diterapkan oleh usaha Baby French Farmer Group, yaitu: (1) Meningkatkan skala produksi tanaman Baby Buncis (SO) (2) Memperluas ruang lingkup penjualan Baby Buncis (SO) (3) Membuat sistem kontrak kerja yang baik dengan mitra bisnis (ST) (4) Meminta bantuan pada dinas untuk menyelesaikan permasalahan keuangan dan ketenagakerjaan (ST) (5) Meningkatkan kualitas tanaman Baby Buncis sesuai spesifikasi permintaan pasar (ST), dan (6) Menetapkan rencana kerja yang baik untuk dapat mencapai target penjualan (WT). 28

41 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Bentuk Penelitian Pada penelitian ini, bentuk penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan suatu variabel secara mandiri. Penelitian deskriptif berkaitan dengan pengumpulan data untuk memberikan gambaran atau penegasan suatu konsep atau gejala juga menjawab pertanyaanpertanyaan sehubungan dengan status subyek penelitian saat ini. Menurut Bodgan dan Taylor dalam Basrowi dan Suwandi, (2008:21) menjelaskan bahwa penelitian kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Bengkel Kersik Putih Motor yang berlokasi di jalan Jamin Ginting No , Medan Tuntungan, Sumatera Utara. Usaha Bengkel Motor ini berada pada jalur lintas Medan-Berastagi, yang merupakan lokasi strategis dan mudah dijangkau bagi pengendara khususnya roda dua. Penelitian ini dilakukan selama 2 bulan. 29

42 3.3 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh dengan pengamatan/ observasi langsung dilapangan, wawancara langsung dengan pemilik Bengkel Kersik Putih Motor. Data primer menyangkut data pemilik, data tenaga kerja dan data lainnya. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari dokumen - dokumen Bengkel Kersik Putih Motor, buku-buku, literatur, majalah dan penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian ini Informan Penelitian Untuk memperoleh dan mendapatkan informasi pada penelitian ini, peneliti mendapatkan informasi melalui informan. Informan adalah Interviewee (yang diwawancarai atau sumber data informasi) yang dapat memberikan data atau keterangan atas keadaan orang dari orang lain, disituasi-situasi lingkungannya. Informan dalam penelitian ini adalah : 1. Informan Kunci (key Informan) Informan kunci (key informan) yaitu orang yang mengetahui dan memiliki berbagai informasi pokok yang diperlukan dalam penelitian. Pada penelitian ini yang menjadi informan kunci ialah Bapak Karsi Panan Tarigan selaku pemilik usaha bengkel Kersik Putih Motor. 2. Informan Utama Informan utama adalah mereka yang terlibat langsung dalam interaksi sosial yang diteliti. Pada penelitian ini yang menjadi informan utama adalah karyawan dan konsumen yang datang ke Bengkel Kersik Putih Motor. Jumlah informan utama 30

43 pada penelitian ini akan disesuaikan dengan kebutuhan, penentuan informan utama dilakukan secara aksidental yaitu penentuan informasi secara kebetulan Defenisi Konsep Konsep adalah suatu abtraksi dari kejadian yang menjadi objek penyelidikan. Konsep juga dapat diartikan sebagai sebagai ide, penggambaran sesuatu hal atau benda atau gejala yng dinyatakan dalam kata-kata atau istilah. Ogden dan Richard dalam Soewadji (2012: 98) mendefenisikan konsep sebagai ide-ide atau bayangan mental mengenai dunia nyata/fakta. 1. Strategi Bisnis Menurut Jatmiko (2004:135), strategi bisnis adalah serangkaian komitmen dan implementasi yang menyatu secara utuh dan terkoordinasi untuk memberikan nilai yang lebih bagi pelanggan dankeunggulan kompetitif bagi perusahaan dengan tujuan mengekploitasi kompetensi yang dimiliki delam menghasilkan barang dan jasa. 2. Pengembangan Bisnis Menurut Solihin (2006: 26) pengembangan bisnis (business development) yang seorang wirausaha pada umumnya akan melakukan kegiatan usaha melalui tahaptahap pengembangan bisnis sebagai berikut : a. Memiliki Ide Bisnis Ide bisnis merupakan tahapan awal dari usaha yang dikembangkan oleh wirausahawan. Ide usaha yang dimiliki seorang wirausahawan dapat berasal dari berbagai sumber. Ide tersebut dapat muncul setelah melihat 31

44 keberhasilan orang lain atau karena adanya sense of business yang kuat dari wirausahawan. b. Ide/Konsep Usaha Ide usaha masih merupakan gambaran yang kasar mengenai bisnis yang akan dikembangkan oleh seorang wirausahawan. Pada tahap selanjutnya, wirausahawan akan menterjemahkan ide tersebut dalam konsep usaha yang lebih spesifik. Dengan memperjelas ide usaha menjadi konsep usaha, maka hal tersebut akan semakin memudahkan wirausahawan dalam melakukan seleksi ide-ide usaha karena ide usaha tersebut akan semakin jelas wujud bisnisnya. c. Pengembangan Rencana Usaha Wirausahawan adalah orang yang melakukan penggunaan sumber daya untuk memperoleh keuntungan. Dngan demikian, komponen utama yang harus dikembangkan oleh seorang wirausahawan adalah perhitungan laba rugi dari bisnis tersebut. Selain itu, yang juga harus diperhatikan adalah kecenderungan pasar saat ini maupun yang akan datang. Rencana usaha tersebut akan menjadi panduan bagi pelaksanaan usaha. d. Implementasi Rencana Usaha Pada Pengendalian Usaha Rencana usaha yang telah dibuat kemudian diimplementasikan dalam pelaksanaan usaha. Dalam kegiatan implementasi rencana usaha, seorang wirausahawan akan mengerahkan berbagai sumber daya yang dibutuhkan seperti modal, material dan tenaga kerja untuk menjalani kegiatan usaha. Setelah itu dilakukan proses evaluasi dengan membandingkan hasil pelaksanaan usaha dengan target usaha yang telah dibuat dalam 32

45 perencanaan usaha. Melalui pelaksanaan kegiatan usaha, seorang pengusaha juga akan memperoleh umpan balik yang dapat digunakan untuk melakukan perbaikan dalam pelaksanaan kegiatan usaha, penetapan tujuan dan strategi baru atau melakukan tindakan koreksi Teknik Pengumpulan Data Untuk mendapatkan fakta, data dan ketrangan-keterangan yang dibutuhkan peneliti dalam melakukan penelitian maka dilakukan teknik pengumpulan data sebagai berikut: 1. Teknik Pengumpulan Data Primer Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara observasi langsung pada lokasi penelitian untuk mencari fakta atau keterangan yang berhubungan dengan masalah yang dibahas dengan menggunakan metode wawancara, yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan cara percakapan tatap muka (face to face) antara pewawancara dengan sumber informasi, dimana pewawancara bertanya langsung tentang suatu objek yang diteliti dan telang dirancang sebelumnya. 2. Pengumpulan Data Sekunder Pengumpulan data sekunder yaitu pengumpulan data yang dilakukan melalui pengumpulan kepustakaan yang dapat mendukung data primer. Pengumpulan data sekunder dapat dilakukan dengan dua cara antara lain: a. Studi Kepustakaan, yaitu pengumpulan data yang didapatkan dari berbagai literatur-literatur seperti buku-buku, jurnal, artikel dan majalah yang memiliki hubungan dengan masalah yang diteliti. 33

46 b. Studi Dokumentasi, yaitu pengumpulan data dengan mendokumentasikan dan melihat data-data tertulis, foto atau benda yang berkaitan dengan masalah yang diteliti dan dapat didapatkan dari lokasi penelitian Teknik Analisis Data Analisis data adalah mengumpulkan, menginterprestasikan data-data yang telah didapatkan dari lokasi penelitian dan diolah untuk mendapatkan informasi dan fakta. Teknik analisis yang dilakukan dalam penelitian adalah menggunakan dengan pendekatan kualitatif. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan deksripsi tentang usaha bengkel pada Bengkel Kersik Putih Motor Analisis Deskriptif Analisis Deskriptif merupakan teknik menganalisis dengan menyajikan fakta agar medapatkan informasi mengenai gambaran suau situasi ataupun kondisi di bengkel pada bengkel Kersik Putih Motor Analisis SWOT Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats), (Rangkuti, 2014:19). Analisis SWOT didasarkan atas pengamatan faktor internal strategi dan faktor internal strategi. 34

47 Matriks Faktor Strategi Internal Setelah faktor-faktor startegis internal suatu perusahaan diidentifikasi, suatu tabel IFAS (Internal Strategic Factors Analysis Summary) disusun untuk merumuskan faktor-faktor strategi internal dalam kerangka Strength dan Weakness perusahaan, tahapnya adalah: a. Tentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan perusahaan dalam kolom 1. b. Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1,0 (paling penting) sampai 0,0 (tidak penting), berdasarkan pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap posisi strategis perusahaan. (Semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,00). c. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 (Outstanding) sampai dengan 1 (poor), berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Variabel yang bersifat positif (semua variabel yang masuk kategori kekuatan) diberi nilai dari +1 sampai dengan +4 (sangat baik) dengan membadingkannya dengan rata-rata industri atau dengan pesaing utama. Sedangkan variabel yang bersifat negatif, kebalikannya. d. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk memperoleh faktor pembobotanpada kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan utnuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4.0 )outstanding) sampai dengan 1,0 (poor). 35

48 e. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor-faktor tertentu dipilih, dan bagaimana skor pembobotannya dihitung. f. Jumlah skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktorfaktor strategis internalnya. Skor total ini dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan lainnya dalam kelompok industri yang sama. Tabel 3.1. Matriks Internal Strategi Factors Analysis Summary (IFAS) Faktor-Faktor Bobot Rating Bobot x Rating Strategi Internal Kekuatan ,00 0 0, ,00 0 0, ,00 0 0, ,00 0 0, Kelemahan 0,00 0 0, , ,00 0 0, ,00 0 0, ,00 0 0, ,00 0 0,00 Total 0,00 0 0,00 Sumber : (Rangkuti, 2014:27) 36

49 Kriteria Bobot: Kriteria Rating: Paling Penting : 0,16 0,20 Sangat Baik : 4 Penting : 0,11 0,15 Baik : 3 Cukup Penting : 0,06 0,10 Cukup Baik : 2 Kurang Penting : 0,01 0,05 Kurang Baik : 1 Tidak Penting : 0, Matriks Faktor Strategi Eksternal Sebelum membuat matriks faktor strategi eksternal, kita perlu mengetahui terlebihdahulu Eksternal Factors Analysis Summary (EFAS). Berikut ini adalah cara cara penenruan faktor strategi eksternal: a. Susnlah pada kolom 1 (5 sampai dengan 10 peluang dan ancaman). b. Beri bobot masing-masing faktor dalam koom 2, mulai dari 1,0 (sangat penting ) sampai dengan 0,0 (tidak penting). Faktor-faktor tersebut kemungkinan dapat memberikan dampak terhadap faktor strategis. c. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor) berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Pemberian nilai rating untuk faktor peluang bersifat positif (peluang yang semangkin besar diberi rating +4, tetapi jika peluangnya kecil, diberi rating +1). Pemberian nilai rating ancaman adalah kebalikannya. 37

50 d. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk memperoleh faktor pembobotan pada kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding) sampai dengan 1,0 (poor). e. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor-faktor trtentu dipilih dan bagaimana skor pembobotannya dihitung. f. Jumlah skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan yang brsangkutan. Nilai total ini menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktorfaktor strategis eksternalnya. Total skor ini dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan lainnya dalam kelompok industri yang sama. Tabel 3.2. Matriks Eksternal Factors Analysis Summary (EFAS) Faktor-Faktor Bobot Rating Bobot x Rating Strategi Eksternal Peluang ,00 0 0, ,00 0 0, ,00 0 0, ,00 0 0, ,00 0 0,00 38

51 Ancaman , ,00 0 0, ,00 0 0, ,00 0 0, ,00 0 0,00 Total 0,00 0 0,00 Sumber : (Rangkuti, 2014:26) Kriteria Bobot: Kriteria Rating: Paling Penting : 0,16 0,20 Sangat Baik : 4 Penting : 0,11 0,15 Baik : 3 Cukup Penting : 0,06 0,10 Cukup Baik : 2 Kurang Penting : 0,01 0,05 Kurang Baik : 1 Tidak Penting : 0, Matriks SWOT Alat yang dipakai untuk menyusus faktor-faktor strategis perusahaan adalah matriks SWOT. Matriks ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matriks ini dapat menghasilkan empat set kemungkinan alternatif strategis. 39

52 Tabel 3.3. Matriks SWOT IFAS STRENGTHS (S) WEAKNESSES (W) Tentukan 5-10 Faktorfaktor kekuatan Internal Tentukan 5-10 faktorfaktor kelemahan EFAS OPPORTUNIES (O) Tentukan 5-10 faktor- STRATEGI SO Ciptakan strategi yang internal STRATEGI WO Ciptakan strategi yang faktor peluang menggunakan kekuatan meminimalkan eksternal untuk memanfaatkan kelemahan untuk TREATHS (T) Tentukan 5-10 faktor- peluang STRATEGI ST Ciptakan strategi yang memanfaatkan peluang STRATEGI WT Ciptakan strategi yang faktor ancaman menggunakan kekuatan meminimalkan eksternal untuk mengatasi ancaman kelemahan dan menghindari ancaman Sumber: (Rangkuti, 2014:83) Keterangan a. Strategi SO Stretegi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya. 40

53 b. Strategi ST Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman. c. Strategi WO Strategi ini diterapkan berdasarkan pemnfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada. d. Strategi WT Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman Diagram SWOT Diagram SWOT bertujuan untuk mengetahui kuadaran berapa dan menentukan strategi apa tepat yang dapat diterapkan di perusahaan sesuai penilaian yang telah dilakukan sebelumnya. Gambar 3.4. Diagram Analisis SWOT PELUANG Strategi Trun Around III I Strategi Agresif KELEMAHAN KEKUATAN Strategi Defensif IV II Strategi Diversifikasi ANCAMAN Sumber: (Rangkuti, 2009: 19) 41

54 Kuadran I : Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (growth oriented strategy) Kuadran II : Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuaan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi deversifikasi (produk/pasar). Kuadran III : Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi dilain pihak, ia menghadapi beberapa kendala/ kelemahan nternal. Kondisi bisnis pada kuadran 3 mirip dengan Question Mark pada BCG Matrix. Fokus strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik. Kuadran IV : Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal. 42

55 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian Profil UKM Bengkel Kersik Putih Motor Bengkel motor yang menjadi tempat penelitian penulis adalah Bengkel motor Kersik Putih Motor, yang beralamat di Jalan Jamin Ginting no: , Medan Selayang, Sumatera Utara. Bengkel motor ini berdiri pada tanggal 12 Juli 2011, usaha bengkel motor ini merupakan usaha yang dijalankan dengan modal sendiri. Menurut pemilik bengkel motor, alasan memilih untuk membuka bengkel motor karena usaha bengkel motor cukup berpeluang dan bengkel motor menjadi salah satu kebutuhan masyarakat sebagai konsumen yang memiliki kendaraan bermotor agar tetap terawatnya kendaraan bermotornya. Modal yang dikeluarkan pada saat membuka bengkel motor ini adalah senilai Rp ,00. UKM bengkel motor ini didirikan oleh Bapak Karsi Panan Tarigan, bengkel mobil ini berada di sebuah bangunan yang tidak lagi dikontrak (sewa) melainkan bangunan milik pribadi. Bagunan bengkel mobil ini terletak sekitar 400 meter dari (USU). Lokasi Bengkel Kersik Putih Motor sangat strategis karena letaknya tepat pada jalan raya dan digunakan sebagai jalan lintas yang dilalui oleh mobil-mobil pribadi, sepeda motor, angkutan umum dan truk. Dalam menjalankan usaha ini, pemilik dibantu oleh 1 orang karyawan dan 6 orang teknisi. Ruko bengkel mobil ini terdiri dari 3 lantai. Lantai 1, dipakai untuk usaha jasa penjualan alat sparepart dan jasa service, dilantai 2 dipakai untuk gudang penyimpanan alat sparepart, kamar tidur dan dapur, sedangkan dilantai 3 43

56 digunakan sebagai ruang keluarga Lebar ruko 10 m, dan panjangnya 35 m, tetapi yang digunakan untuk penjualan alat sparepart hanyalah lebar 4,5 m, dan panjang 25 m. Sedangkan untuk jasa service dan perbaikan kendaaraan roda dua (motor) berada di depan ruko dengan lebar 4,5 m, dan panjang 12 m. Bengkel motor ini buka setiap hari kecuali hari besar seperti hari Raya Idul Fitri, hari Raya Idul Adha, hari Paskah, dan Hari Natal serta Tahun Baru. Bengkel motor ini dibuka mulai pukul WIB s/d WIB. Menurut pemilik bengkel Kersik Putih Motor jasa perbaikan kendaraan motor dan penjualan alat sparepart motor memiliki pangsa pasar yang mereka tuju adalah mencakup semua wilayah, tidak ada segmentasi dari segi wilayah, siapa saja ingin memperbaiki, service ringan/berat dan penggantian alat sparepart, dipersilahkan untuk datang ke Bengkel motor Kersik Putih. Bengkel motor ini khusus untuk servis berskala, boring, penggantian Sparepart/Accessories, dan lain-lain. Alat sparepart dan Acceesories yang ada di bengkel ini cukup beragam mulai dari hal yang terkecil hingga hal yang besar. Perbaikan kendaraan motor pada bengkel ini cukup cepat karena memiliki fasilitas yang lengkap seperti perkakas, mesin bor, mesin gerinda, dan alat-alat perbaikan motor lainnya. Bengkel motor Firdana Service menjual dan melayani: - Sparepart dan Accesories - Service berskala - Penggantian komponen mesin maupun rangka/bodi - Perbaikan mesin - Dan Lain-lain. 44

57 4.1.2 Biaya Operasional Bulanan Bengkel Kersik Putih Motor Omset Penerimaan Usaha Sebulan Rp Biaya Operasional Umum Sparepart Accessories kuantitas dan Seuai kebutuhan Biaya satuan Biaya total Keterangan (dalam Rp) (dalam Rp) * asumsi data pemilik Listrik watt Wifi Unlimited *Berdasarkan pemilik data Operasional Lain Administrasi dan Lingkungan (Iuran, kebersihan, keamanan *Berdasarkan pemilik data etc) Total pengeluaran Rp Total pendapatan Rp Sumber : Data yang diolah peneliti, 2016 Fasilitas lain yang disediakan oleh bengkel motor ini yaitu kamar mandi dan ruang tunggu dengan bangku yang dapat digunakan untuk pelanggan selama menunggu motornya sedang dperbaiki. Selain dekat dengan rumah-rumah tangga, lokasi tempat berdirinya usaha ini juga merupakan suatu lokasi yang banyak digunakan untuk menjalankan bisnis, seperti rumah makan, Salon, Toko accesories laki-laki dan perempuan, Laundry kiloan, Bengkel kendaraan sepeda 45

58 motor, bahkan sesama usaha jasa bengkel motor. Bengkel Kersik Putih Motor memiliki pesaing, dimana letak bengkel motor ada yang dekat dan ada yang jauh tetapi cukup berdampak terhadap ramainya pengunjung bengkel Kersik Putih Motor, mengingat bahwa bengkel Kersik Putih Motor masih sangat baru dalam merintis usahanya dibandingkan dengan bengkel motor lainnya seperti bengkel motor Honda Jaya, bengkel Fatih Motor, bengkel Sukses Jaya Motor, maupun bengkel Ichidai Motor yang sudah cukup lama merintis usahanya dan berjarak tidak jauh sekitar 400 m dari bengkel Kersik Putih Motor Struktur Organisasi Bengkel Kersik Putih Motor Gambar 4.1 Struktur Organisasi Bengkel Kersik Putih Motor Pemilik Karyawan / Teknisi Dari Gambar 4.1 Struktur Organisasi, dapat dijelaskan bahwa struktur organisasi tersebut merupakan struktur organisasi lini atau jalur. Struktur organisasi lini atau jalur ini diciptakan oleh Henry Fayol, bentuk organisasi ini merupakan bentuk yang paling sederhana dan paling tua dalam organisasi. Struktur organisasi lini ini tepat dipakai dalam organisasi kecil seperti usaha dagang, karena pemilik bengkel motor berhubungan langsung dengan pekerja. Pada saat pemilik bengkel motor (atasan dalam organisasi), ingin memberikan tugas kepada pekerja, maka pemilik bengkel motor langsung saja memberikan perintah atau arahan kepada pekerja. 46

59 Pemilik dan pekerja memiliki tugas yang berbeda dalam usaha ini. Tugas dari pemilik yang sekaligus pengelola bengkel motor ini adalah sebagai berikut : 1) Melihat kinerja pengelola, karyawan dan teknisi 2) Melihat catatan pengeluaran dan pemasukan setiap bulannya 3) Menjaga hubungan baik dengan mitra kerja. 4) Mengatur keuangan seperti membeli barang kebutuhan bengkel motor, sparepart dan accessories, makanan dan minuman ringan, dan biaya perangkat keras alat perbaikan motor. 5) Mengatur karyawan dan teknisi sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan 6) Menjaga hubungan baik dengan para pelanggan dan mitra kerja. 7) Menjaga keamanan secara sistem 8) Membatasi waktu penggunaan bengkel motor serta jam buka tutup. 9) Melayani pelanggan yang akan mengganti sparepart, service berat maupun ringan 10) Menjaga kebersihan bengkel Kersik Putih Motor 11) Menjual barang-barang yang telah disediakan oleh bengkel Kersik Putih Motor seperti, sparepart / accessories 12) Menerima komplain dari para pelanggan bengkel motor 13) Menjaga bengkel motor dari sisi kenyamanan dan keamanan 14) Mencatat billing service, perbaikan kendaraan motor dan penggantian alat sparepart / accessories dari para pelanggan 47

60 Tugas dari Teknisi pada bengkel Kersik Putih Motor adalah membantu pemilik dan pengelola bengkel motor dalam mengelola bengkel motor in. Adapun tugas-tugas dari karyawan dibengkel Kersik Putih Motor adalah : 1) Melayani pengunjung dan pelanggan dengan sopan, ramah dan sabar 2) Menjaga kebersihan bengkel motor 3) Memperbaiki dan menservice motor 4) Menerima complain dari para pelanggan 5) Menjaga keamanan secara sistem 6) Menjaga bengkel motor dari sisi kenyamanan dan keamanan. 4.2 Penyajian Data Berdasarkan pengamatan pada situasi sosial dan hasil wawancara yang telah dilakukan oleh penulis kepada para informan, maka ditemukan data-data yang diperlukan oleh penulis, berupa faktor internal bengkel Kersik Putih Motor yaitu kekuatan (strength), kelemahan (weakness), dan faktor eksternal bengkel Kersik Putih Motor yaitu peluang (opportunity), ancaman (threat). Data-data tersebut dapat dilihat pada tabel, sebagai berikut: 48

61 Tabel 4.2 Faktor Internal dan Faktor Eksternal Bengkel Kersik Putih Motor FAKTOR INTERNAL Kekuatan (Strength) a. Lokasi yang strategis b. Bangunan Bengkel Motor milik pribadi Kelemahan (Weakness) a. Harga sparepart yang terlalu mahal b. Sumber daya manusia (SDM) yang belum memadai c. Kecepatan teknisi dalam menyelesaikan perbaikan motor d. Fasilitas yang lengkap e. Menyediakan Wifi Gratis bagi pelanggan f. Menawarkan pelayanan yang ramah g. Tempat yang nyaman h. Menyediakan ruang tunggu. FAKTOR EKSTERNAL Peluang (Opportunity) 1. Besarnya angka pertumbuhan kendaraan roda dua (motor) 2. Semakin berkembangnya alat untuk mempermudah perbaikan motor 3. Banyaknya Bank yang menawarkan kredit dengan suku Ancaman (Threat) a. Adanya kompetitor dengan usaha jasa sejenis b. Hadirnya kompetitor baru dengan konsep fasilitas lengkap dan harga yang bersaing c. Pelanggan yang suka mengutang di bengkel motor. 49

62 bunga bersaing dapat menjadi opportunity untuk mengembangkan usaha 4. Adanya kerjasama dengan instansi pemerintah dan swasta. Sumber : Data yang diolah peneliti, 2016 Faktor Internal Bengkel Kersik Putih Motor 1. Kekuatan (Strength) Merupakan faktor-faktor internal positif yang berperan terhadap kemampuan usaha bengkel Kersik Putih Motor untuk mencapai tujuannya. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut : a) Lokasi yang strategis, dimana bengkel Kersik Putih Motor berada dekat dengan jalan raya dan berada pada daerah padat penduduk. Lokasi yang strategis merupakan suatu kekuatan karena dapat mendatangkan para pengunjung dan pelanggan. Lokasi yang strategis membuat bengkel Kersik Putih Motor menjadi ramai dikunjungi oleh pelanggan pengguna motor. b) Bangunan bengkel motor milik pribadi, dimana bangunan memiliki hak penuh dari pemilik bengkel motor yang mengakibatkan tidak adanya pungutan biaya dari pemerintah / pajak bahkan pungutan liar. c) Kecepatan teknisi dalam memperbaiki motor, menjadi salah satu faktor pendukung keuntungan dimana para pelanggan mencari bengkel motor 50

63 yang memiliki fasilitas yang lengkap sehingga pelanggan dapat melakukan kegiatan yang lain. d) Fasilitas yang lengkap menjadi salah satu faktor pendukung keuntungan dimana para pelanggan mencari bengkel motor dengan fasilitas yang lengkap, sehingga kendaraan para pelanggan mampu dengan cepat diselesaikan e) Menyediakan Wifi gratis bagi para pelanggan sehingga pelanggan tidak merasa bosan sewaktu sedang menunggu motornya yang sedang di service atau sedang di perbaiki f) Menawarkan pelayanan yang ramah, menjadi salah satu kesuksesan dalam mencari keuntungan. Karena, pelayanan yang ramah terhadap pelanggan, dapat meninggalkan kesan yang baik dan mendongkrak nama bengkel motor menjadi lebih terkenal dengan pelayanannya. g) Menyediakan ruang tunggu yang disertai bangku untuk para pelanggan yang sedang menunggu motornya yang sedang di service atau di perbaiki. 2. Kelemahan (Weakness) Merupakan faktor-faktor internal negatif yang merintangi usaha Bengkel Kersik Putih Motor untuk mencapai tujuannya. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut : a) Sumber daya manusia (mekanik) yang belum memadai, hal ini dikarenakan tidak semua karyawan/mekanik yang bekerja di bengkel 51

64 Kersik Putih Motor memiliki sertifikasi dari lembaga tertentu dan belum cukup memiliki pengalaman. b) Harga yang terlalu mahal, menjadi salah satu faktor berpindahnya pelanggan ke bengkel yang lain dengan harga yang lebih murah. Dan Ini menyebabkan berkurangnya pendapatan bengkel Kersik Putih Motor. 3. Peluang (Opportunity) Merupakan faktor-faktor eksternal positif yang dapat dimanfaatkan oleh Bengkel Kersik Putih Motor untuk mencapai tujuannya. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut : a) Besarnya angka pertumbuhan kendaraan roda dua (motor), Semakin besarnya pendapatan masyarakat yang menimbulkan angka pembelian motor semakin meningkat, dengan semakin meningkatnya angka pertumbuhan motor secara otomatis permintaan bengkel semakin banyak. b) Semakin berkembangnya alat untuk mempermudah perbaikan motor, maka para pencipta alat perbaikan motor melakukan penambahan alatalat baru atau penataan ulang alat perbaikan menjadi lebih baik. Hal ini dapat menjadi keuntungan bagi pemilik bengkel Kersik Putih Motor untuk membeli alat tersebut. Dan dapat menyelesaikan perbaikan atau service kendaraan dengan cepat. c) Banyaknya Bank yang menawarkan kredit dengan suku bunga bersaing dapat menjadi opportunity untuk mengembangkan usaha, dimana pemilik dapat meminjam modal untuk menambah alat 52

65 komputer atau dapat menambah alat perbaikan motor menjadi lebih lengkap. d) Adanya kerja sama dengan instansi pemerintah maupun swasta, menjadi peluang yang baik untuk pengembangan bengkel motor ini. 4. Ancaman (Threat) Merupakan faktro-faktor eksternal negatif yang dapat merintangi kemampuan bengkel Kersik Putih Motor untuk mencapai tujuannya. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut : a) Adanya kompetitor dengan usaha jasa sejenis, sehingga pendapatan Bengkel Kersik Putih Motor sendiri dapat berkurang. b) Hadirnya kompetitor baru dengan konsep fasilitas yang lengkap dan harga yang bersaing, dimana para pelanggaan yang menginginkan harga murah dengan penyelesaian kendaraan motor yang cepat. Maka pelanggan akan lebih memilih ke bengkel motor yang menyediakan fasilitas tersebut. c) Pelanggan yang suka berhutang di bengkel, terkadang tidak tepat waktu dalam pembayaran. Sehingga dapat menimbulkan kerugian dari bengkel Kersik Putih Motor. 4.3 Analisis Data Berdasarkan hasil dari penyajian data di atas, untuk mengolah data tersebut melalui Analisis SWOT, maka dilakukan terlebih dahulu tahap-tahap seperti menyusun tabel Internal Factor Analysis Summary (IFAS) dan External Factor Analysis Summary (EFAS) dengan menentukan faktor-faktor yang menjadi 53

66 Strength dan Weakness Bengkel Kersik Putih Motor, selanjutnya memberikan bobot masing-masing faktor dari skala mulai dari 0,0 (tidak penting) sampai dengan 1,00 (sangat penting) dimana semua bobot tersebut jumlahnya tidak lebih dari skor total 1,00. Menghitung rating untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 1 (dibawah rata-rata) sampai dengan 4 (sangat baik). Nilai rating Strength dan Weakness selalu bertolak belakang, begitu juga dengan Opportunity dan Threat. Hasil analisis dari IFAS dan EFAS dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.3 Matriks Internal Factor Analysis Summary Bengkel Kersik Putih Motor Faktor-faktor Strategis Internal Bobot Rating Kekuatan (Strength) Bobot Rating x 1. Lokasi yang strategis 0,13 4 0,52 2. Bangunan bengkel motor milik pribadi 3. Kecepatan teknisi dalam menyelesaikan perbaikan motor 0,12 4 0,48 0,10 3 0,30 4. Fasilitas yang lengkap 0,12 4 0,48 5. Menyediakan Wifi 0, Menawarkan pelayanan yang ramah 0,09 3 0,27 7. Tempat yang nyaman 0, Menyediakan ruang tunggu 0,08 2 0,16 Sub Total 0,77 2,65 54

67 Kelemahan (Weakness) 1. Karyawan/mekanik yang belum memadai 0,11 3 0,33 2. Harga yang terlalu mahal SDM 0,12 4 0,48 Sub Total 0,23 0,81 Total 1 Selisih Skor Kekuatan dengan Skor Kelemahan 1,84 Sumber : Data yang diolah peneliti, 2016 Tabel 4.3 Matriks Internal Factor Analysis Summary Bengkel Kersik Putih Motor, menunjukkan bahwa kekuatan yang dimiliki Kersik Putih Motor lebih besar dari pada kelemahannya. Kekuatan memiliki sub total 2.65 dan Kelemahan memiliki sub total 0,81 dimana hasil dari keduanya diselisihkan dan didapat hasil 2,57-0,81= 1,84. Jumlah faktor yang dianalisa pada kekuatan dibatasi menjadi delapan faktor dan kelemahan menjadi dua faktor, dimana faktor-faktor tersebut dianggap sebagai faktor-faktor dominan yang terjadi di tempat tersebut. 55

68 Tabel 4.4 Matriks External Factor Analysis Summary Bengkel Kersik Putih Motor Faktor-faktor Strategis Eksternal Bobot Rating Bobot Rating x Peluang (Opportunity) 1. Besarnya angka pertumbuhan kendaraan roda dua (motor) 0,43 4 1,72 2. Semakin berkembangnya alat untuk memudahkan perbaikan 0,14 3 0,42 motor 3. Banyaknya Bank yang menawarkan kredit dengan suku bunga bersaing dapat menjadi 0,05 2 0,10 opportunity untuk mengembangkan usaha 4. Adanya kerjasama dengan instansi pemerintah dan swasta 0,13 3 0,39 Sub Total 0,75 2,63 Ancaman (Threat) 1. Adanya kompetitor dengan usaha jasa sejenis ,52 2. Hadirnya kompetitor baru dengan konsep fasilitas lengkap dan harga ,16 yang bersaing 56

69 3. Pelanggan yang suka mengutang di bengkel ,08 Sub Total 0,25 0,76 Total 1 Selisih Skor Peluang dengan Skor Ancaman 1,87 Sumber : Data yang diolah peneliti, 2016 Tabel 4.4 Matriks External Factor Analysis Summary Bengkel Kersik Putih Motor, menunjukkan bahwa peluang yang dimiliki Bengkel Kersik Putih Motor lebih besar daripada ancaman. Peluang memiliki sub total 2,63 dan Ancaman memiliki sub total 0,76 dimana hasil dari keduanya diselisihkan dan didapat hasil 2,63-0,76 = 1,87 Jumlah faktor yang dianalisa pada peluang dibatasi menjadi empat faktor dan ancaman menjadi tiga faktor, dimana faktor-faktor tersebut dianggap sebagai faktor-faktor dominan yang terjadi di tempat tersebut. Kumpulan dari faktor-faktor tersebut di atas disusun oleh penulis berdasarkan analisa internal dan eksternal pada bengkel Kersik Putih Motor dengan melihat situasi yang terjadi saat ini, analisa tersebut dilakukan bersamasama dengan pemilik Bengkel Kersik Putih Motor dan Pekerja Bengkel motor tersebut. Hasil analisis pada tabel Matriks Internal Factor Analysis Summary (IFAS) dan Eksternal Factor Analysis Summary (EFAS) dipetakan pada Matriks Posisi Organisasi dengan cara sebagai berikut : 57

70 a. Sumbu horisontal (x) menunjukkan kekuatan dan kelemahan, sedangkan sumbu vertikal (y) menunjukkan peluang dan ancaman. b. Posisi organisasi ditentukan dengan hasil analisa sebagai berikut. c. Kalau peluang lebih besar daripada ancaman, maka nilai y>0 dan sebaliknya ancaman lebih besar daripada peluang maka nilai y<0 d. Kalau kekuatan lebih besar daripada kelemahan maka nilai x>0 dan sebaliknya kelemahan lebih besar daripada kekuatan maka nilai x<0. Berikut merupakan posisi kuadran Bengkel Kersik Putih Motor. Gambar 4.2 Diagram Cartesius Analisis SWOT Bengkel Kersik Putih Motor Peluang (+2,63) Kuadaran III Mendukung Strategi Turn-Around Kuadran I Mendukung Strategi Agresif (+)1,87 (+)1.84 Kelemahan (-0.81) Kekuatan (+2.65) Kuadran IV Mendukung Strategi Defensif Kuadran II Mendukung Strategi Diversifikasi Ancaman (-0.76) Sumber : Data yang diolah peneliti,

71 Dari Gambar 4.2 Diagram Cartesius Analisis SWOT Kersik Putih Motor, dapat dilihat bahwa Bengkel Kersik Putih Motor berada pada posisi Kuadran I yang mendukung strategi agresif. Posisi kuadran I ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Bengkel Kersik Putih Motor memiliki kekuatan yang dapat digunakan untuk memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan pada bengkel motor ini adalah yang mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif. Strategi ini didukung dengan melakukan usaha peningkatan hasil produksi dengan penganekaragaman faktor produksi. Usaha untuk meningkatkan jumlah dan mutu hasil produksi dengan cara menambah jenis produksi (Strategi Diversifikasi) dan penetrasi pasar. Matriks SWOT Berdasarkan analisis matriks IFAS dan EFAS pada tabel 4.3 dan 4.4, maka disusun pula matriks SWOT untuk menganalisis rumusan alternatif strategi SO (Strength+Opportunity). Strategi SO didapat berdasarkan hasil selisih antara kekuatan dengan kelemahan, dan peluang dengan ancaman yang ditunjukkan pada tabel 4.3 matriks IFAS dan tabel 4.4 matriks EFAS, serta pada kuadran analisis SWOT Bengkel Kersik Putih Motor. Hasil dari analisis strategi SO tersebut, dapat dilihat pada Tabel 4.5 sebagai berikut. 59

72 Tabel 4.5 Matriks Strategi SO Bengkel Kersik Putih Motor IFAS STRENGTH (KEKUATAN) 1. Lokasi yang strategis. 2. Bangunan bengkel motor milik pribadi. 3. Kecepatan teknisi dalam menyelesaikan perbaikan motor 4. Fasilitas yang lengkap 5. Menyediakan Wifi 6. Menawarkan pelayanan yang ramah 7. Tempat yang nyaman 8. Menyediakan ruang tunggu EFAS 60

73 OPPORTUNITY (PELUANG) 1. Besarnya pertumbuhan kendaraan roda dua (motor). 2. Semakin berkembangnya alat STRATEGI SO 1. Memanfaatkan kredit dari bank sebagai tambahan modal usaha. 2. Menjaga hubungan baik dengan untuk mempermudah para pelanggan dan fatner perbaikan motor. 3. Banyaknya Bank yang menawarkan kredit dengan suku bunga bersaing dapat menjadi opportunity untuk kerjasama. 3. Meningkatkan kerjasama dengan instansi pemerintah dan swasta 4. Menciptakan harga sparepart / accessories yang bersaing. mengembangkan usaha. 4. Adanya kerjasama dengan instansi pemerintah dan swasta.. Sumber : Data yang diolah peneliti, 2016 Dari Tabel 4.5 Matriks Strategi SO dapat dilihat alternatif strategi pengembangan usaha yang tepat bagi Bengkel Kersik Putih Motor, Jamin Ginting, Medan Selayang untuk menentukan strategi pengembangan usaha jasa bengkel motor tersebut adalah: 1. Memanfaatkan kredit dari bank sebagai tambahan modal usaha. Tambahan modal usaha digunakan untuk membeli barang-barang sesuai kebutuhan bengkel motor. Dapat berupa, perlengkapan perangkat keras, alat perbaikan motor dan kebutuhan lain seperti Wifi gratis. Agar 61

74 pelanggan tetap dapat menservice kendaraannya di bengkel motor tersebut. 2. Menjaga hubungan baik dengan para pelanggan dan mitra kerja. Pelanggan dan mitra kerja merupakan kunci dari kesuksesan dan keuntungan bagi bengkel Kersik Putih Motor. Bengkel ini berupaya memenuhi setiap kebutuhan pelanggan bengkel motor. Hal itu bisa berdampak positif bagi kelancaran usaha bengkel motor tersebut. 3. Meningkatkan kerjasama dengan instansi pemerintah / swasta. Kerjasama merupakan aspek penting dalam usaha jasa bengkel motor. Jika hal ini dapat dikendalikan oleh bengkel Kersik Putih Motor, maka tidak perlu diragukan lagi kualitas dari bengkel motor tersebut. 4. Menciptakan harga sparepart / accessories yang bersaing. Menciptakan harga yang bersaing merupakan faktor penting demi pengembangan bengkel. Dilihat dari lokasi bengkel Kersik Putih Motor yang berada dilokasi padat penduduk. Hal ini dipastikan dapat menarik perhatian pengunjung dan pelanggan bengkel motor untuk berkunjung ke bengkel Kersik Putih Motor, dan dapat menarik kembali pelanggan yang telah berpindah kebengkel motor lain, dan kembali ke bengkel Kersik Putih Motor, karena melihat fasilitas yang dimiliki bengkel motor ini. 4.4 Pembahasan Bengkel Kersik Putih Motor merupakan suatu jenis usaha jasa yang berwujud. Menurut Sembiring (2001) jasa merupakan perusahaan perseorangan yang biasanya dijalankan oleh satu orang, modal milik pribadi (perorangan), 62

75 sangat sederhana karena tidak memerlukan persyaratan khusus. Dan di kutip dari Nasution (2004:6), jasa merupakan semua aktifitas ekonomi yang hasilnya tidak merupakan produk dalam bentuk fisik atau konstruksi, yang biasanya dikonsumsi pada saat yang sama dengan waktu yang dihasilkan dan memberikan nilai tambah (seperti misalnya kenyamanan, hiburan, kesenangan atau kesehatan) atau pemecahan atas masalah yang dihadapi konsumen. Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap faktor internal dan faktor eksternal pada Kersik Putih Motor, ditemukan hasil analisis pada Tabel 4.3 Matriks Internal Factor Analysis Summary Bengkel Kersik Putih Motor, faktor kekuatan (strength) mempunyai sub total 2,65, sedangkan faktor kelemahan (weakness) mempunyai sub total 0,81. Sementara hasil analisis pada Tabel 4.4 Matriks External Factor Analysis Summary Bengkel Kersik Putih Motor faktor peluang (opportunity) mempunyai sub total 2,63 sedangkan faktor ancaman (threat) mempunyai sub total 0,76. Dari hasil sub total tersebut menunjukkan bahwa posisi Bengkel Kersik Putih Motor, Medan Selayang pada diagram SWOT, yang dapat dilihat pada Gambar 4.2 Diagram Cartesius Analisis SWOT, berada pada kuadran I, maka strategi yang sebaiknya diterapkan adalah strategi agresif yang mendukung pertumbuhan usaha. Menurut Michael A.Porter, strategi pada tingkat bisnis bertujuan untuk mengembangkan suatu bisnis yang akan memungkinkan perusahaan memperoleh keunggulan kompetitif atas pesaingnya dalam suatu pasar atau industri. Strategi Diversifikasi Konsentrik menambah produk atau jasa baru tetapi berkaitan. Hal ini dilakukan jika penambahan produk baru tetapi berkaitan secara signifikan akan memperkuat penjualan produk yang sudah ada. Strategi ini dapat digunakan oleh 63

76 Bengkel Kersik Putih Motor, dengan menambah produk barang dengan melihat kebutuhan pasar yang dibutuhkan oleh pelanggan. Menurut David (2006) strategi yang dapat dijalankan perusahan untuk tumbuh dan berkembang adalah strategi intensif. Dikatakan sebagai strategi intensif, karena mensyaratkan berbagai upaya yang intensif untuk meningkatkan posisi kompetitif perusahaan dengan produk yang ada. Strategi intensif yang dapat dilakukan adalah penetrasi pasar (market penetration). Strategi penetrasi pasar berusaha untuk meningkatkan pangsa pasar untuk produk atau layanan yang ada saat ini melalui upaya-upaya pemasaran. Upaya yang dapat dilakukan oleh pemilik dan pengelola Bengkel Kersik Putih Motor dalam hal ini adalah dengan menawarkan Harga sparepart / accesories yang lebih murah dan menawarkan discount. Bengkel Kersik Putih Motor melaksanakan diskon salah satunya dengan cara memberikan harga servis yang cukup murah dibandingkan dengan bengkel lainnya, yaitu seharga Rp ,- untuk motor bebek dan Rp ,- untuk motor matic. Walaupun kegiatan diskon tersebut dilaksanakan tanpa ada skala waktu atau tidak tentu namun cukup menarik perhatian pelanggan karena harganya yang dapat bersaing dengan bengkel motor lainnya di sekitar jalan jamin ginting. Menurut Pak Panan Tarigan selaku pemilik bengkel, dengan mayoritas pemilik kendaraan roda dua di sekitar tersebut adalah mahasiswa, maka kegiatan diskon tersebut sangat baik untuk dilaksanakan karena dengan datangnya pelanggan serta kepuasan yang di dapat oleh pelanggan setelah menservis motornya, hal tersebut dapat menumbuhkan kepercayaan pelanggan terhadap bengkel Kersik Putih Motor, dan kepercayaan tersebut adalah profit satu-satunya yang sangat menguntungkan yang didapatkan dari pelanggan ujarnya. Dan 64

77 dilihat dari lokasi Bengkel Kersik Putih yang berada dilokasi padat penduduk hal ini dipastikan dapat menarik perhatian pengunjung dan pelanggan bengkel motor untuk berkunjung di Bengkel Kersik Putih Motor. Cara yang dilakukan oleh pemilik bengel untuk mempromosikan kegiatan diskon tersebut adalah dengan membuat pamvlet yang didirikan tepat di depan bengkel Kersik Putih Motor dan melakui media sosial seperti BBM maupun Line. Alternatif strategi pengembangan usaha dapat diterapkan oleh Bengkel Kersik Putih Motor Jamin Ginting, Medan Selayang yang tercantum pada Tabel 4.5 Matriks Strategi SO Bengkel Kersik Putih Motor, adalah (1) Memanfaatkan kredit dari bank sebagai tambahan modal usaha, (2) Menjaga hubungan baik dengan para pelanggan dan fatner kerjasama, (3) Meningkatkan kerjasama dengan instansi pemerintah dan swasta, (4) menciptakan harga sparepart / accessories yang bersaing. Altenatif strategi tersebut di desain untuk pengembangan usaha dan daya saing Bengkel Kersik Putih Motor Jamin Ginting, Medan Selayang, sehingga dapat menaikkan jumlah keuntungan, serta mampu bertahan dan memenangkan bisnis di tengah persaingan yang begitu ketat. 65

78 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis pada penelitian ini, maka dapat diambil kesimpulan dari hasil analisis pada bengkel Kersik Putih Motor dengan melihat gambar 4.2 Diagram Cartesius Analisis SWOT Kersik Putih Motor, bahwa posisi bengkel Kersik Putih Motor berada di kuadran I yang berarti strategi yang tepat untuk digunakan oleh bengkel Kersik Putih Motor agar dapat bersaing adalah strategi agresif. Strategi agresif yang dapat diterapkan, adalah : 1. Strategi Diversifikasi Strategi Diversifikasi adalah usaha peningkatan hasil produksi dengan penganekaragaman faktor produksi usaha untuk meningkatkan jumlah dan mutu hasil produksi dengan cara menambah jenis produksi. Dengan begitu, bengkel Kersik Putih Motor dapat mengembangkan usaha dan dapat bersaing dalam bisnis yang dijalani. 2. Strategi Penetrasi Pasar Strategi penetrasi pasar adalah strategi untuk meningkatkan pangsa pasar untuk produk atau layanan yang ada saat ini melalui upaya-upaya pemasaran. Upaya yang dapat dilakukan oleh pemilik dan pengelola bengkel Kersik Putih Motor dalam hal ini adalah dengan cara: 1. Menawarkan harga alat sparepat /accessories yang lebih murah dan bersaing. 66

79 2. Dengan menentukan kapan waktu untuk menawarkan diskon jasa servis di bengkel Kersik Putih Motor. Dilihat dari lokasi bengkel Kersik Putih Motor yang berada dilokasi padat penduduk. Hal ini dipastikan dapat menarik perhatian pengunjung dan pelanggan bengkel motor untuk berkunjung di bengkel Kersik Putih Motor. 3. Menyebarkan informasi ini dapat dilakukan dengan membuat brosur yang diletakkan di tempat-tempat yang strategis di sekitar daerah Jalan Jamin Ginting, Padang Bulan. 5.2 Saran Dalam pengoptimalan hasil pendapatan dan keberhasilan terhadap persaingan yang begitu ketat saat ini, pemilik dan karyawan bengkel Kersik Putih Motor perlu peka terhadap keadaan eksternal bengkel motor. Setiap perubahan yang terjadi di lingkungan eksternal bengkel motor diharapkan dapat segera ditanggapi oleh pemilik dan pengelola bengkel Kersik Putih Motor, dan segera beradaptasi serta memaksimalkan kekuatan internal bengkel motor dan memanfaatkan peluang yang ada dengan sebaik-baiknya agar setiap ancaman dapat diantisipasi. Kelemahan internal seputar tidak menyediakan harga yang bersaing dan Sumber Daya Manusia (SDM) karyawan atau mekanik yang belum terlalu berpengalaman, hendaknya dapat segera diperbaiki dan dilengkapi sehingga bengkel Kersik Putih Motor ini bisa tetap bertahan dan dapat mengembangkan usaha dan itu menjadi pilihan pertama berbelanja bagi masyarakat sekitar. Selain itu, penulis juga menyarankan beberapa alternatif 67

80 strategi pengembangan usaha yang dapat diterapkan oleh bengkel Kersik Putih Motor, seperti berikut: 1. Menciptakan harga alat sparepart / aksesoris yang bersaing. 2. Menyediakan karyawan dengan SDM yang lebih berkualitas dan berpengalaman serta update terhadap perkembangan 3. Membuat event diskon dalam beberapa skala waktu. 4. Memanfaatkan kredit dari bank sebagai tambahan modal usaha untuk mengembangkan usaha. 5. Menjaga hubungan baik dengan para pelanggan dan fatner kerjasama. 6. Meningkatkan kerjasama dengan instansi pemerintah dan swasta. Saran ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pemilik dan Karyawan bengkel Kersik Putih Motor dan bagi semua pihak yang terkait. 68

81 DAFTAR PUSTAKA Sumber Buku : Amirullah dan Hardjanto, Imam Pengantar Bisnis. Yogyakarta: Graha Ilmu Anoraga, Pandji Pengantar Bisnis: Pengelolaan Bisnis dalam Era Globalisasi. Jakarta: Rineka Cipta. Anoraga, Panji Manajemen Bisnis. Jakarta: Rineka Cipta Baswori dan Suwandi Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT: Rineka Cipta. David, Fred R Manajemen Strategi Konsep. Jakarta. Salemba Empat Hunger, J. David & Wheelen, Thomas L Manajemen Strategis. Yogyakarta: Andi Jatmiko, RD Manajemen Stratejik. Malang: UMM Press. Marpaung, Happy dan Bahar Herman Pengantar Pariwisata. Bandung: Alfabeta. Marwoto, Bambang Heru dan Herlambang, Susatyo Pengantar Ilmu Bisnis: Cara Mudah Memahami Ilmu Bisnis. Yogyakarta: Parama Publishing. Rangkuti, Freddy Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: PT. Gramedia. Soewadji, Jusuf Pengantar Metodologi Penelitian. Jakarta: Mitra Wacana Media. Solihin, Ismail Pengantar Bisnis Pengenalan Praktis Dan Studi Kasus. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. 69

82 Solihin, Ismail Manajemen Strategik. Jakarta: Erlangga Rangkuti, Freddy Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Solihin, Ismail Manajemen Strategik. Jakarta: Erlangga Sugiyono Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV Alfabeta Tjiptono, Fandy Pemasaran jasa, Yogyakarta: Andi, Fandy Strategi Pemasaran, Yogyakarta: Andi Sumber Skripsi : Chatarine, Vivi Angelin Strategi Pengembangan Bisnis Buah Semangka Pada CV Salim Abadi, Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung. Dapartemen Agribisnis. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Rinaldi Zulham (2011) dengan judul Strategi Pengembangan Bisnis Perusahaan Mie Pada PT. Kuala Pangan Di Citeureup Kabupaten Bogor Yulie A.C. Hutagalung (2013) dengan judul, Strategi Pengembangan Bisnis Studi pada Rumah Makan Minang Setia Jl. Jamin Ginting No.326, Medan. Vivi Angelin Chatarine (2012) denga judul, Strategi Pengembangan Bisnis Buah Semangka Pada CV Salim Abadi, Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung Wahyuniarso Tri D S (2013) dengan judul Strategi Pengembangan Industri Kecil Keripik di Dusun Karangbolo Desa Lerep Kabupaten Semarang, 70

83 Mutiara Inestya Sari (2015) dengan judul Strategi Pengembangan Bisnis Baby Buncis ( Phaseolus Vulgaris L) di Baby French Farmer Group Kabupaten Bandung Barat Sari, Mutiara Inestya Strategi Pengembangan Bisnis Baby Buncis ( Phaseolus Vulgaris L) di Baby French Farmer Group Kabupaten Bandung Barat. Dapartemen Agribisnis. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Setiaji, Asept Strategi Pengembangan Bisnis Produk Kayu Lapis (Plywood) di CV Hadir Jaya, Kabupaten Karawang. Dapartemen Agribisnis. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Soraya, Ade Strategi Pengembangan Bisnis Cute Batik di Pasar Petisah Medan. Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.. Medan Sumber Internet Anonymous (Diakses pada tanggal 03 April Pukul 17:13 WIB) Anonymous (Diakses pada tanggal 04 April Pukul 16:39 WIB) Anonymous (Diakses pada tanggal 05 April Pukul 16:55 WIB) 71

84 L A M P I R A N

85 Lampiran 1 Lampiran Hasil Wawancara Data ataupun Informasi data yang diperoleh penulis didapat melalui pengamatan langsung dan wawancara semi terstruktur kepada informan. Wawancara dilakukan dengan terlebih dahulu mengetahui data informan yaitu pemilik Bengkel Kersik Putih Motor. Selain pemilik, karyawan dan teknisi Bengkel Kersik Putih Motor, karakteristik informan lain seperti beberapa pengunjung dan pelanggan juga diwawancarai terkait dengan kebutuhan penelitian, karena mengingat pengunjung dan pelanggan tersebut lebih dari satu orang, maka dalam lampiran ini akan dilampirkan data tiga orang saja dimana jawaban dari ketiga orang itu dianggap mewakili beberapa informan lain. KARAKTERISTIK RESPONDEN 1. Nama : Bapak Panan Tarigan Jenis Kelamin Umur Status : Laki-laki : 51 Tahun : Wiraswasta Alamat : Jalan Jamin Ginting No: Nama : Yans Deddy Kumbara Jenis Kelamin : Laki-laki Umur : 28 Status Alamat : Karyawan : Jalan Deli Tua

86 3. Nama : Tomy Jenis Kelamin : Laki-laki Umur : 25 Status Alamat : Karyawan : Jalan Eka Rasmi 4. Nama : Rachmat Okky Jenis Kelamin : Laki-laki Umur : 22 Status Alamat : Mahasiswa : Jalan Sekip 5. Nama : Putri Jenis Kelamin : Perempuan Umur : 22 Status Alamat : Mahasiswa : Jalan Halat 6. Nama : Fajar Jenis Kelamin : Laki-laki Umur : 23 Status : Mahasiswa Alamat : Jalan Pasar 6

87 Hari/Tanggal : 15 April 2016 DAFTAR WAWANCARA Jam Responden Alamat Materi : WIB : Bapak Karsi Panan Tarigan : Jalan Jamin Ginting no , Medan Tarutung, Sumatera Utara : Strategi Pengembangan Bisnis Pada Bengkel ( Studi Penelitian Pada Bengkel Kersik Putih Motor Di Jalan Jamin Ginting No: 194 Kecamatan Medan Selayang ). I. Pedoman Wawancara Untuk Pemilik Bengkel Kersik Putih Motor PEMILIK BENGKEL KERSIK PUTIH MOTOR No Pertanyaan Jawaban 1 Pada tanggal berapakah 12 Juli 2011 bengkel Kersik Putih Motor didirikan? 2 Berapakan modal awal dan melatar belakangi membuka bengkel motor ini? 3 Jam berapa saja bengkel Motor ini beroperasi? 4 Apa saja yang menjadi kendala dalam mengendalikan usaha ini? Modal awal pada saat membuka bengkel motor ini adalah sebesar Rp ,- Bengkel motor ini mulai buka dari pukul WIB sampai dengan WIB. - Mekanik yang kurang handal dikarenakan kurang berpengalaman dan belum mempunyai sertifikat resmi dari suatu lembaga yang sesuai dalam bidangnya. - Pelanggan yang suka berhutang 5 Bagaimana harapan anda ke - Diharapkan bengkel Kersik Putih

88 depan dengan bisnis yang anda Motor dapat lebih maju dan keluti saat ini? berkembang menyaingi bengkelbengkel lain yang ada di daerah jalan Jamin Ginting dan sekitarnya. - Dapat Memiliki mekanik yang handal dan berpengalaman serta sudah update dengan perkembangan teknologi komputerisasi yang ada pada kendaraan bermotor khususnya roda dua saat ini. - Mendapatkan laba yang sebesarbesarnya tetapi dengan tetap menjaga terpenuhinya kepuasan pelanggan bengkel Kersik Putih Motor. 6 Dukungan apa saja yang Tidak ada diberikan pemerintah terhadap pengembangan bengkel? 7 Kerjasama apa saja yang Kerja sama dengan Perusahaan Castrol dilakukan oleh pemilik bengkel yang dalam hal ini Bengkel Kersik demi pengembangan bengkel? Putih diberikan sejumlah properti sebagai fasilitas contohnya seperti kursi, meja, dan pagar bengkel. Dengan syarat bengkel Kersik Putih Motor wajib menjualkan produk Perusahaan Castrol yaitu Oli Castrol. 8 Pinjaman modal Belum pernah, tetapi akan tetap pengembangan yang pernah dilakukan jika dibutuhkan. dilakukan? 9 Sudah pernah menyusun Sudah strategi usaha? 10 Apakah anda mengeluarkan Belum pernah

89 proposal untuk bekerjasama dengan instansi pemerintah/swasta? 11 Darimana Anda menemukan sparepart untuk memperbaiki mobil? 12 Apakah anda membuat pembukuan keuangan untuk bengkel? 13 Izin-izin yang dimiliki oleh bengkel? Distributor yang datang untuk menawarkan produknya Iya, pembukuan setiap hari, lalu dimasukan dalam pembukuan mingguan, lalu pembukuan bulanan,serta pembukuan tahunan Belum ada.

90 Hari/Tanggal : 16 April 2016 DAFTAR WAWANCARA Jam Responden Alamat Materi : WIB : Bapak Yans Deddy Kumbara AMD. : Jalan Deli Tua : Strategi Pengembangan Bisnis Pada Bengkel ( Studi Penelitian Pada Bengkel Kersik Putih Motor Di Jalan Jamin Ginting No: 194 Kecamatan Medan Selayang ). KARYAWAN DAN TEKNISI BENGKEL KERSIK PUTIH MOTOR No Pertanyaan Jawaban 1 Berapakah jumlah tenaga kerja atau teknisi bengkel Kersik Putih Motor? Jumlah tenaga kerja yang ada di bengkel Kersik Putih Motor berjumlah 6 orang laki-laki. 2 Kebanyakan motor apa saja yang datang untuk diperbaiki? Motor matic dengan merek Honda maupun Yamaha 3 Apa saja tugas teknisi bengkel Kersik Putih Motor? - Perawatan dan perbaikan - Servis bersekala - Boring - Penggantian laher dan seal - Pemasangan aksesoris motor - Menjaga kebersihan area kerja setiap selesai jam kerja. 4 Pernah mengikuti pelatihanpelatihan yang dibiayai oleh perusahaan? Pernah, pelatihan di Kawasaki selama 3 bulan. 5 Apakah bengkel menerima Iya, dari STM selama 3 sampai 6 bulan. siswa PKL? 6 Sebagai pekerja apakah Tidak ada

91 memiliki asuransi keselamatan kerja yang dikeluarkan oleh bengkel? 7 Sebagai teknisi, apakah kalian mengetahui kearah mana rencana pengembangan bengkel akan dilakukan? 8 Apakah ada acara keagamaan yang melibatkan karyawan? Mengikuti perkembangan teknologi, seperti analize trouble system, yang berarti sudah bisa menghadapi perkembangan teknologi pada kendaraan yang sudah modern, contohnya pada penggunaan sensor pada mesin yang membutuhkan alat serta komputer yang dapat menganalisis kerusakan pada sensor kendaraan saat ini, contohnya pada motor Yamaha Vixion. Tidak ada, hanya libur hari keagamaan.

92 Hari/Tanggal : 5 Mei 2016 DAFTAR WAWANCARA Jam Responden Alamat Materi : WIB : Rachmat Okky : Jalan Sekip : Strategi Pengembangan Bisnis Pada Bengkel ( Studi Penelitian Pada Bengkel Kersik Putih Motor Di Jalan Jamin Ginting No: 194 Kecamatan Medan Selayang ). No Pertanyaan Jawaban 1 Bagaimana menurut anda Menurut saya bengkel Kersik Putih tentang Bengkel Kersik Putih Motor? Motor cukup baik dalam menangani perawatan dan perbaikan motor disertai pelayanan yang memuaskan. 2 Bagaimana fasilitas yang Fasilitas yang disediakan cukup disediakan di bengkel tersebut? lengkap seperti ada kursi tunggu untuk pelanggan serta wifi yang dapat digunakan secara gratis dari bengkel Kersik Putih Motor. 3 Apakah ada kekurangan yang Untuk perbandingan harga yang ada di bengkel Kersik Putih disediakan oleh bengkel Kersik Putih Motor? Apa saran untuk Motor berbeda dengan bengkel yang pengelola bengkel Kersik Putih Motor? ada diseputaran daerah tersebut. Saran saya kepada pemilik bengkel tolong harga alat sparepart disamakan dengan pasaran alat sparepart di bengkel lain didaerah seputaran jamin ginting. 4 Kemudahan dalam melakukan Kemudahan dalam pembayaran cukup

93 pembayaran? 5 Kemana biasanya anda melakukan kritik maupun saran? 6 Mengapa anda lebih memilih bengkel ini daripada bengkel yang lain? 7 Menurut anda apakah tarif yang diberikan oleh bengkel ini sudah sesuai dengan harapan ataupun kepuasan anda? 8 Menurut anda bagaimana tampilan atau fisik dari bengkel ini? 9 Bagaimana keramahan yang diberikan oleh karyawan maupun teknisi dari bengkel? 10 Apakah teknisi yang menangani kendaraan anda memakai seragam? mudah, dan kalau sudah berlangganan maka akan diberikan potongan harga. Belum pernah melakukan kritik maupun saran Karena bengkel ini menyediakan fasilitas yang lengkap seperti yang saya bilang tadi seperti kursi dan wifi, juga kami merasa puas dengan hasil yang diberikan, dan pekerjaan yang dilakukan dapat dibilang cepat karena banyaknya teknisi yang ada di bengkel kersik putih motor. Untuk tarif seperti yang saya bilang tadi, cukup mahal, harga barang seperti aksesoris maupun ongkos pengerjaannya. Walaupun sebenarnya kami puas dengan hasil yang diberikan dan dengan kecepatan pekerjaannya. Tampilan fisik yang menarik, bagus, nyaman, dan sejuk karena ditutupi oleh atap. Pelayanan yang diberikan oleh pemilik maupun teknisi sangat baik dan ramah dan kadang suka bercanda, sehinggaa kami merasa puas dengan pelayanannya. Tidak

94 Lampiran 2 GAMBAR OBJEK PENELITIAN Gambar 1. Lokasi penelitian : bersama pemilik dan teknisi bengkel Kersik Putih Motor. Gambar 2. Lokasi penelitian : Wawancara dengan pemilik bengkel Kersik Putih Motor.

95 Gambar 3. Lokasi penelitian: Wawancara dengan Teknisi bengkel Kersik Putih Motor. Gambar 4. Lokasi penelitian: Teknisi saat memperbaiki kendaraan.

96 Gambar 5. : Lokasi penelitian : Dilihat dari dalam lokasi penelitian. Gambar 6. Lokasi penelitian : Dilihat dari luar lokasi penelitian.

97

98

99

100

101

102

103

104

105

106

ABSTRACT. crisis. Realizing that, the small and medium enterprises (SME) was the best

ABSTRACT. crisis. Realizing that, the small and medium enterprises (SME) was the best ABSTRACT STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH MELALUI ANALISIS SWOT PADA BENGKEL FIRDANA SERVICE DESA TAWAR SEDENGE, KECAMATAN BANDAR, KABUPATEN BENER MERIAH Name : Irfan Alhadi NIM : 110907006 Dept

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI. Menurut Anoraga (2000: 338), strategi adalah alat ukur sebuah organisasi

BAB II KERANGKA TEORI. Menurut Anoraga (2000: 338), strategi adalah alat ukur sebuah organisasi BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Strategi 2.1.1 Pengertian Strategi Menurut Anoraga (2000: 338), strategi adalah alat ukur sebuah organisasi dalam memilih tempat bisnis dan cara bagaimana berbisnis untuk bersaing.

Lebih terperinci

SKRIPSI. Gelar Sarjana (S1) Pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Sumatera Utara. Oleh : FIFI FEBRIANA MELIALA

SKRIPSI. Gelar Sarjana (S1) Pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Sumatera Utara. Oleh : FIFI FEBRIANA MELIALA STRATEGI PERSAINGAN BISNIS JASA KONSTRUKSI KAPAL (Studi Kasus Tentang Penerapan Strategi Bisnis Perusahaan Konstruksi Kapal CV. Marine Construction Belawan) SKRIPSI Disusun dan Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS JASA ANGKUTAN. (Studi Pada CV. Batang Pane Baru, Jalan Sisingamangaraja Medan) SKRIPSI. Disusun Oleh: SALMAN HASIBUAN

STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS JASA ANGKUTAN. (Studi Pada CV. Batang Pane Baru, Jalan Sisingamangaraja Medan) SKRIPSI. Disusun Oleh: SALMAN HASIBUAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS JASA ANGKUTAN (Studi Pada CV. Batang Pane Baru, Jalan Sisingamangaraja Medan) SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana (S1) Pada Program Studi

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS (Studi pada Rumah Makan Minang Setia Jl. Jamin Ginting No. 326, Medan) SKRIPSI

STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS (Studi pada Rumah Makan Minang Setia Jl. Jamin Ginting No. 326, Medan) SKRIPSI STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS (Studi pada Rumah Makan Minang Setia Jl. Jamin Ginting No. 326, Medan) SKRIPSI Disusun dan Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Strata Satu (S-1) Pada

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BAJU IMPOR BANGKOK (STUDI PADA TOKO BAJU DSCARPASHOP JL. SEI PADANG DALAM 1 NO. 24 MEDAN) SKRIPSI

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BAJU IMPOR BANGKOK (STUDI PADA TOKO BAJU DSCARPASHOP JL. SEI PADANG DALAM 1 NO. 24 MEDAN) SKRIPSI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BAJU IMPOR BANGKOK (STUDI PADA TOKO BAJU DSCARPASHOP JL. SEI PADANG DALAM 1 NO. 24 MEDAN) SKRIPSI Disusun dan Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Strata

Lebih terperinci

STRATEGI BISNIS DALAM MERAIH KEUNGGULAN BERSAING MELALUI METODE ANALISIS SWOT (STUDI PADA IGA-IGA BAKSO MAS ELO JALAN MARELAN RAYA MEDAN)

STRATEGI BISNIS DALAM MERAIH KEUNGGULAN BERSAING MELALUI METODE ANALISIS SWOT (STUDI PADA IGA-IGA BAKSO MAS ELO JALAN MARELAN RAYA MEDAN) STRATEGI BISNIS DALAM MERAIH KEUNGGULAN BERSAING MELALUI METODE ANALISIS SWOT (STUDI PADA IGA-IGA BAKSO MAS ELO JALAN MARELAN RAYA MEDAN) SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Manajemen merupakan proses pengkoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut terselesaikan secara efisien

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Strategi Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dalam perkembangannya, konsep strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditunjukkan oleh adanya perbedaan konsep

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Strategi Menurut Kotler (2008:58), strategi pemasaran adalah logika pemasaran dimana perusahaan berharap untuk menciptakan nilai pelanggan dan mencapai hubungan yang

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA JAMUR TIRAM. (Studi Pada Usaha Budidaya Jamur Tiram Bapak Koko Tanjung Slamet, Medan Sunggal) SKRIPSI

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA JAMUR TIRAM. (Studi Pada Usaha Budidaya Jamur Tiram Bapak Koko Tanjung Slamet, Medan Sunggal) SKRIPSI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA JAMUR TIRAM (Studi Pada Usaha Budidaya Jamur Tiram Bapak Koko Tanjung Slamet, Medan Sunggal) SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana (S1) Pada

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI. bahasa yunani, yaitu startegos ini berasal dari kata stratus yang berarti militer

BAB II KERANGKA TEORI. bahasa yunani, yaitu startegos ini berasal dari kata stratus yang berarti militer BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Strategi 2.1.1 Pengertian Strategi Strategi merupakan sebagai kosa kata yang pada mulanya berasal dari bahasa yunani, yaitu startegos ini berasal dari kata stratus yang berarti

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK PADA TAMAN WISATA MORA INDAH FARIA SKRIPSI. Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Meraih Gelar Sarjana ( S1 )

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK PADA TAMAN WISATA MORA INDAH FARIA SKRIPSI. Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Meraih Gelar Sarjana ( S1 ) ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK PADA TAMAN WISATA MORA INDAH FARIA SKRIPSI Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Meraih Gelar Sarjana ( S1 ) Pada Program Studi Ilmu Adm Niaga/Bisnis Fakultas Ilmu

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Strategi Menurut Robbins dan Coulter (2014:266) Strategi adalah rencana untuk bagaimana sebuah organisasi akan akan melakukan apa yang harus dilakukan dalam bisnisnya,

Lebih terperinci

BAB II MANAJEMEN PEMASARAN

BAB II MANAJEMEN PEMASARAN BAB II MANAJEMEN PEMASARAN 2.1 Konsep Pemasaran Pemasaran tidak bisa dipandang sebagai cara yang sempit yaitu sebagai tugas mencari cara-cara yang benar untuk menjual produk/jasa. Pemasaran yang ahli bukan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya

BAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Daya Saing 2.1.1 Pengertian Daya Saing Perusahaan yang tidak mempunyai daya saing akan ditinggalkan oleh pasar. Karena tidak memiliki daya saing berarti tidak memiliki keunggulan,

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis dalam penelitian ini membahas tentang : konsep strategi, manajemen strategi, analisis faktor internal dan eksternal serta

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian 27 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertengahan tahun 1997 kondisi perekonomian Negara mengalami krisis

BAB I PENDAHULUAN. Pertengahan tahun 1997 kondisi perekonomian Negara mengalami krisis BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Pertengahan tahun 1997 kondisi perekonomian Negara mengalami krisis moneter yang berkepanjangan, memberi dampak besar terhadap banyak bidang kehidupan masyarakat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi yang sesuai untuk Rumah Makan Ayam Goreng & Bakar Mang Didin Asgar yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani

Lebih terperinci

ANALISIS STRENGTHS WEAKNESSES OPPORTUNITIES THREATS UNTUK PENGEMBANGAN STRATEGI BISNIS USAHA RUMAH KOST

ANALISIS STRENGTHS WEAKNESSES OPPORTUNITIES THREATS UNTUK PENGEMBANGAN STRATEGI BISNIS USAHA RUMAH KOST ANALISIS STRENGTHS WEAKNESSES OPPORTUNITIES THREATS UNTUK PENGEMBANGAN STRATEGI BISNIS USAHA RUMAH KOST (STUDI KASUS PADA USAHA RUMAH KOST DAERAH KELURAHAN PADANG BULAN, KECAMATAN MEDAN BARU, MEDAN) SKRIPSI

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN AYAM PENYET JAKARTA JALAN Dr.T.MANSYUR MEDAN SKRIPSI

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN AYAM PENYET JAKARTA JALAN Dr.T.MANSYUR MEDAN SKRIPSI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN AYAM PENYET JAKARTA JALAN Dr.T.MANSYUR MEDAN SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Administrasi Bisnis (S.AB) Dalam Program Studi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pearce dan Robinson (2008, p2) menyatakan bahwa strategi merupakan suatu

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pearce dan Robinson (2008, p2) menyatakan bahwa strategi merupakan suatu BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Strategis 2.1.1 Pengertian Strategi Pearce dan Robinson (2008, p2) menyatakan bahwa strategi merupakan suatu rencana yang berskala besar, dengan berorientasi ke masa

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual 3.1.1. Pengertian Strategi Strategi adalah rencana yang mengandung cara komprehensif dan integratif yang dapat dijadikan pegangan untuk bekerja,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Landasan teori 2.1.1 Pengertian Manajemen Menurut Robbins dan Coulter (2007, p7), manajemen adalah proses pengoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Konsep Pengembangan Usaha Bagi wirausahawan sejati, pengembangan usaha mempunyai makna yang luhur dan tidak hanya sekedar mengeruk keuntungan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen 2.1.1 Definisi Manajemen Menurut Stephen P. Robins dan Mary Coulter (2012:9) manajemen adalah mengkoordinasikan dan mengawasi kegiatan kerja orang lain sehingga kegiatan

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI. Strategi didefinisikan sebagai berbagai cara untuk mencapai tujuan. Selain

BAB II KERANGKA TEORI. Strategi didefinisikan sebagai berbagai cara untuk mencapai tujuan. Selain BAB II KERANGKA TEORI 2.1.Strategi Strategi didefinisikan sebagai berbagai cara untuk mencapai tujuan. Selain dengan perkembangan konsep manajemen strategik, strategi tidak didefinisikan hanya semata-mata

Lebih terperinci

KULIAH 7 MANAJEMEN STRATEGIS

KULIAH 7 MANAJEMEN STRATEGIS KULIAH 7 MANAJEMEN STRATEGIS Prentice Hall, 2002 8-1 PENTINGNYA MANAJEMEN STRATEGIS APA YANG DIMAKSUD MANAJEMEN STRATEGIS? Sekumpulnan keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja organisasi

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT. Pelni merupakan perusahaan pelayaran nasional yang bergerak dalam bidang jasa dan memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam hal pelayanan

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL SUSU MURNI KAKILIMA DI JALAN DR.MANSYUR SIMPANG LAMPU MERAH SKRIPSI

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL SUSU MURNI KAKILIMA DI JALAN DR.MANSYUR SIMPANG LAMPU MERAH SKRIPSI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL SUSU MURNI KAKILIMA DI JALAN DR.MANSYUR SIMPANG LAMPU MERAH SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Gelar Sarjana (S1) Pada Program Studi Ilmu Administrasi

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Strategi Perusahaan Manajemen meliputi perencanaan, pengarahan, pengorganisasian dan pengendalian atas keputusan-keputusan dan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat tetap hidup dan

BAB II URAIAN TEORITIS. Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat tetap hidup dan BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat tetap hidup dan berkembang. Tujuan tersebut hanya dapat dicapai melalui usaha mempertahankan dan meningkatkan

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI

BAB II KERANGKA TEORI BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Strategi 2.1.1 Pengertian Strategi Istilah startegi berasal dari kata Yunani, strategia (stratus = militer dan ag= memimpin) yang artinya seni atau ilmu untuk menjadi seseorang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Kata manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno yaitu management, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen adalah sebuah proses perencanaan,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. melalui Five Forces Porter Analysis dan analisis SWOT, maka dapat diambil

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. melalui Five Forces Porter Analysis dan analisis SWOT, maka dapat diambil BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan analisis terhadap lingkungan eksternal dan internal melalui Five Forces Porter Analysis dan analisis SWOT, maka dapat diambil kesimpulan

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS KOLAM PANCING ANOM ASRI DI TANJUNG ANOM

STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS KOLAM PANCING ANOM ASRI DI TANJUNG ANOM STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS KOLAM PANCING ANOM ASRI DI TANJUNG ANOM SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat utuk Menyelesaikan Gelar Sarjana (S1) Pada Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Fakultas

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen s 2.1.1 Pengertian Pearce dan Robinson (2008, p2) menyatakan bahwa strategi merupakan suatu rencana yang berskala besar, dengan berorientasi ke masa depan guna untuk

Lebih terperinci

STRATEGIC MANAGEMENT

STRATEGIC MANAGEMENT STRATEGIC MANAGEMENT Dina Shabrina P.P Fahmi Emir Hartanto Intan Mutiasari Nadya Trinova Untuk tugas mata kuliah Manajemen Pengantar kelas 2.04 STIE Indonesia Banking School STRATEGIC MANAGEMENT Tujuan

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI. dasar busy yang berarti sibuk dalam konteks individu, komunitas, ataupun

BAB II KERANGKA TEORI. dasar busy yang berarti sibuk dalam konteks individu, komunitas, ataupun BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Pengertian Bisnis Bisnis dalam ilmu ekonomi merupakan suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen untuk mendapatkan keuntungan atau laba. Istilah bisnis berasal

Lebih terperinci

Nofianty ABSTRAK

Nofianty ABSTRAK Nofianty - 0600670101 ABSTRAK PT. Surya Toto adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang saniter atau alat perlengkapan mandi. Tujuan penulisan dari skripsi ini adalah mengidentifikasikan masalah

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Strategi Strategi merupakan cara-cara yang digunakan oleh organisasi untuk mencapai tujuannya melalui pengintegrasian segala keunggulan

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan 22 BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Strategi Penelitian ini menggunakan perencanaan strategi sebagai kerangka teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 2.1 Objek dan Lokasi Penelitian Objek penelitian ini adalah di bengkel sepeda motor Budi Motor, tepatnya di Jalan Wolter Monginsidi Kecamatan Pedurungan Kota Semarang. Alasan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Supriadi R 1), Marhawati M 2), Arifuddin Lamusa 2) ABSTRACT

PENDAHULUAN. Supriadi R 1), Marhawati M 2), Arifuddin Lamusa 2) ABSTRACT e-j. Agrotekbis 1 (3) : 282-287, Agustus 2013 ISSN : 2338-3011 STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BAWANG GORENG PADA UMKM USAHA BERSAMA DI DESA BOLUPOUNTU JAYA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI Business

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Februari 2013 hingga April 2013. Dengan tahapan pengumpulan data awal penelitian dilaksanakan pada Bulan

Lebih terperinci

ANALISIS SWOTDALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA D SATZ EVENT ORGANIZER. Jennifer Capriatie

ANALISIS SWOTDALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA D SATZ EVENT ORGANIZER. Jennifer Capriatie ANALISIS SWOTDALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA D SATZ EVENT ORGANIZER SKRIPSI Guna Memenuhi Persyaratan Ujian Sarjana Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN BENANG KARET (RUBBER THREAD) PT. INDUSTRI KARET NUSANTARA

STRATEGI PEMASARAN BENANG KARET (RUBBER THREAD) PT. INDUSTRI KARET NUSANTARA STRATEGI PEMASARAN BENANG KARET (RUBBER THREAD) PT. INDUSTRI KARET NUSANTARA (Jl. Medan-Tanjung Morawa Km. 9,5 Medan) Dicky Tri I.P. *), Iskandarini **) dan Salmiah **) *) Alumni Fakultas Pertanian USU

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Teoritis 3.1.1. Manajemen Strategi Manajemen strategi (strategic management) dapat didefinisikan sebagai seni dan ilmu untuk memformulasi, mengimplementasi, dan mengevaluasi

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Strategi Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan jangka panjang. Menurut David (2008) strategi merepresentasikan tindakan yang akan diambil

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Manajemen Menurut Solihin (2009: 4), manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian dari berbagai sumber daya organisasi untuk

Lebih terperinci

ANALISIS KEGIATAN USAHA PEDAGANG KAKI LIMA DENGAN METODE SWOT (STUDI PADA PEDAGANG KAKI LIMA JALAN KAPTEN MUSLIM KOTA MEDAN) SKRIPSI

ANALISIS KEGIATAN USAHA PEDAGANG KAKI LIMA DENGAN METODE SWOT (STUDI PADA PEDAGANG KAKI LIMA JALAN KAPTEN MUSLIM KOTA MEDAN) SKRIPSI ANALISIS KEGIATAN USAHA PEDAGANG KAKI LIMA DENGAN METODE SWOT (STUDI PADA PEDAGANG KAKI LIMA JALAN KAPTEN MUSLIM KOTA MEDAN) SKRIPSI Diajukan Sebagai Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana (S1) Pada Program

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI

BAB II KERANGKA TEORI BAB II KERANGKA TEORI Kerangka pemikiran teoritis memberikan beberapa teori untuk pemecahan masalah yang akan dilakukan. Oleh karena itu pada bagian dibawah ini akan dikemukakan teori teori yang menggambarkan

Lebih terperinci

BAB 3 SWOT DAN STRATEGI BERSAING

BAB 3 SWOT DAN STRATEGI BERSAING BAB 3 SWOT DAN STRATEGI BERSAING 3.1 SWOT UNTUK FORMULASI STRATEGI Analisis SWOT didasarkan pada logika, yaitu memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan oleh adanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan oleh adanya BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1. Konsep Strategis Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan dan dalam perkembangannya konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan

Lebih terperinci

JENIS STRATEGI ... That set of managerial decisions and actions that determines the long-run performance of a corporation. Wheelen dan Hunger, 1998)

JENIS STRATEGI ... That set of managerial decisions and actions that determines the long-run performance of a corporation. Wheelen dan Hunger, 1998) JENIS STRATEGI Strategic management atau manajemen strategis menurut Wheelen dan Hunger adalah... That set of managerial decisions and actions that determines the long-run performance of a corporation.

Lebih terperinci

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS Kiki Alibasah Dosen Jurusan Sistem Informasi STMIK Sumedang Email : kikialibasah78@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu 3.2 Pengumpulan Data

III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu 3.2 Pengumpulan Data III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di lokasi unit usaha pembenihan ikan nila Kelompok Tani Gemah Parahiyangan yang terletak di Kecamatan Cilebar, Kabupaten Karawang, Jawa

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Manajemen Strategik Manajemen strategik didefinisikan sebagai sekumpulan keputusan dan tindakan yang menghasilkan perumusan (formulasi) dan pelaksanaan (implementasi) rencana-rencana

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Strategi 2.1.1 Pengertian Strategi Strategi merupakan serangkaian komitmen dan tindakan yang terintegrasi dan terkoordinasi yang dirancang untuk mengeksploitasi kompetensi inti

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS TOKO FAJAR BARU

STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS TOKO FAJAR BARU Volume 5. No : 3, 2017 1 STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS TOKO FAJAR BARU Pricillia Wanandi Program Studi Manajemen Bisnis, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121 131, Surabaya E-mail: shiel_pricillia@yahoo.com

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Strategi Strategi adalah alat yang memiliki skema untuk mencapai sasaran jangka panjang. Strategi adalah istilah yang diambil dari zaman

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang menggambarkan kondisi eksternal dan internal PT. Padang Digital Indonesia saat ini

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Pengertian Strategi Strategi berasal dari bahasa Yunani kuno yang berarti seni berperang. Suatu strategi mempunyai dasar-dasar atau skema

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja berdasarkan pertimbangan

Lebih terperinci

STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING DALAM MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) PADA ANGGUN JAYA MEUBEL SKRIPSI

STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING DALAM MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) PADA ANGGUN JAYA MEUBEL SKRIPSI STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING DALAM MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) PADA ANGGUN JAYA MEUBEL SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana (S1) Pada Program

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi 2.1.1 Pengertian Perencanaan Strategis Perencanaan strategis, menurut Ward dan Peppard (2002, p462) adalah analisa

Lebih terperinci

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL STRATEGI BERSAING GRAND KEUDE KUPIE ULEE KARENG DAN GAYO JALAN SEI SERAYU NO 85 MEDAN SKRIPSI

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL STRATEGI BERSAING GRAND KEUDE KUPIE ULEE KARENG DAN GAYO JALAN SEI SERAYU NO 85 MEDAN SKRIPSI ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL STRATEGI BERSAING GRAND KEUDE KUPIE ULEE KARENG DAN GAYO JALAN SEI SERAYU NO 85 MEDAN SKRIPSI OLEH: MUHAMMAD FADLI LUBIS 110502315 PROGRAM SUDI STRATA 1 MANAJEMEN

Lebih terperinci

VII. FORMULASI STRATEGI

VII. FORMULASI STRATEGI VII. FORMULASI STRATEGI 7.1 Tahapan Masukan (Input Stage) Tahapan masukan (input stage) merupakan langkah pertama yang harus dilakukan sebelum melalui langkah kedua dan langkah ketiga didalam tahap formulasi

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DALAM UPAYA PENINGKATAN PENJUALAN. (Studi pada Clothing Merek Blackstar di Medan) Disusun oleh : OKKY NOVENDRA

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DALAM UPAYA PENINGKATAN PENJUALAN. (Studi pada Clothing Merek Blackstar di Medan) Disusun oleh : OKKY NOVENDRA ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DALAM UPAYA PENINGKATAN PENJUALAN (Studi pada Clothing Merek Blackstar di Medan) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Sarjana (SI) Pada Program

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN MELALUI ANALISIS SWOT (STUDI PADA DISTRO TAUKO MEDAN JALAN SEI BATANG HARI)

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN MELALUI ANALISIS SWOT (STUDI PADA DISTRO TAUKO MEDAN JALAN SEI BATANG HARI) ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN MELALUI ANALISIS SWOT (STUDI PADA DISTRO TAUKO MEDAN JALAN SEI BATANG HARI) Disusun untuk Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan Pendidikan Sarjana (S1) pada Fakultas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis SWOT (strengths-weaknessesopportunities-threats)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis SWOT (strengths-weaknessesopportunities-threats) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Strategi Pemasaran Strategi Pemasaran ialah paduan dari kinerja wirausaha dengan hasil pengujian dan penelitian pasar sebelumnya dalam mengembangkan keberhasilan strategi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan dunia usaha berkembang dengan pesat, hal ini dapat kita

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan dunia usaha berkembang dengan pesat, hal ini dapat kita BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini persaingan dunia usaha berkembang dengan pesat, hal ini dapat kita lihat dengan banyaknya bermunculan usaha-usaha sejenis yang pada dasarnya mereka mendirikan

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Manajemen Strategi Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pemimpinan, dan pengendalian upaya anggota organisasi dalam

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT TAJUR merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa angkutan/ekspedisi, yaitu

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT TAJUR merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa angkutan/ekspedisi, yaitu BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan PT TAJUR merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa angkutan/ekspedisi, yaitu mengirinkan barang dalam skala besar. Sejarah serta perkembangannya

Lebih terperinci

Resume Chapter 2: Charting a Company s Direction: Its Vision, Mission, Objectives, and Strategy

Resume Chapter 2: Charting a Company s Direction: Its Vision, Mission, Objectives, and Strategy Resume Chapter 2: Charting a Company s Direction: Its Vision, Mission, Objectives, and Strategy Perusahaan yang memiliki keunggulan bersaing diharuskan mampu dalam memahami perubahan struktur pasar dan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 33 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil, dan tumbuh sebagai bank yang mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang melandasi

Lebih terperinci

IMC 2. Analisa pasar dengan SWOT dan BCG Matrix. Berliani Ardha, SE, M.Si. The meaning of tulips is generally perfect love.

IMC 2. Analisa pasar dengan SWOT dan BCG Matrix. Berliani Ardha, SE, M.Si. The meaning of tulips is generally perfect love. Modul ke: IMC 2 Analisa pasar dengan SWOT dan BCG Matrix Fakultas Komunikasi Berliani Ardha, SE, M.Si Program Studi Advertising & Marketing communication The meaning of tulips is generally perfect love

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Persaingan antar organisasi bisnis yang semakin ketat beberapa dekade terakhir

BAB 2 LANDASAN TEORI. Persaingan antar organisasi bisnis yang semakin ketat beberapa dekade terakhir 5 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Umum Strategi Persaingan antar organisasi bisnis yang semakin ketat beberapa dekade terakhir sebelum era Millenium baru, nampaknya akan menjadi bertambah sengit setelah

Lebih terperinci

MATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

MATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN MATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN A. Kerangka Analisis Strategis Kegiatan yang paling penting dalam proses analisis adalah memahami seluruh informasi yang terdapat pada suatu

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Bersaing Perusahaan Perusahaan dalam suatu industri selalu mengalami persaingan dalam menjalankan usahanya. Persaingan tersebut timbul

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI. bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai. Chandler dalam Rangkuti (2013: 3),

BAB II KERANGKA TEORI. bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai. Chandler dalam Rangkuti (2013: 3), BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Strategi 2.1.1 Definisi Strategi Menurut K.Stephanie K.Marrus (Umar, 2001:31), pengertian strategi adalah suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada

Lebih terperinci

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Buah Carica 2.2. One Village One Product (OVOP)

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Buah Carica 2.2. One Village One Product (OVOP) 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Buah Carica Buah carica atau pepaya gunung merupakan rumpun buah pepaya yang hanya tumbuh di dataran tinggi. Di dunia, buah carica hanya tumbuh di tiga negara yaitu Amerika Latin,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. lebih lanjut dalam perencanaan dan perumusan strategi bisnis. Jadi akan di jabarkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. lebih lanjut dalam perencanaan dan perumusan strategi bisnis. Jadi akan di jabarkan BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN Ada pengkajian yang secara teoritis menjadi landasan teori yang di rumuskan lebih lanjut dalam perencanaan dan perumusan strategi bisnis. Jadi akan di jabarkan

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN KERIPIK SINGKONG BALADO PADA UKM PUNDI MAS DI KOTA PALU

STRATEGI PENGEMBANGAN KERIPIK SINGKONG BALADO PADA UKM PUNDI MAS DI KOTA PALU e-j. Agrotekbis 1 (5) : 457-463, Desember 2013 ISSN : 2338-3011 STRATEGI PENGEMBANGAN KERIPIK SINGKONG BALADO PADA UKM PUNDI MAS DI KOTA PALU Cassava Chips Balado Development Strategy In UKM "Pundi Mas"

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini dapat terlihat dari munculnya pesaing pesaing baru maupun pesaing. pesaing yang sudah mapan dalam suatu bidang usaha.

BAB I PENDAHULUAN. ini dapat terlihat dari munculnya pesaing pesaing baru maupun pesaing. pesaing yang sudah mapan dalam suatu bidang usaha. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Akhir akhir ini, adanya persaingan dalam dunia bisnis sudah merupakan hal yang tidak baru lagi, melainkan persaingan yang semakin keras dan berat. Hal ini

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN 20 III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Konseptual 3.1.1 Strategi Strategi merupakan cara-cara yang digunakan oleh organisasi untuk mencapai tujuannya melalui pengintegrasian segala keunggulan

Lebih terperinci

BAB II STRATEGI DAN ANALISIS SWOT. likuidasi, dan joint venture. Strategi adalah tindakan potensial yang

BAB II STRATEGI DAN ANALISIS SWOT. likuidasi, dan joint venture. Strategi adalah tindakan potensial yang BAB II STRATEGI DAN ANALISIS SWOT A. Teori Strategi Strategi adalah alat untuk mencapai tujuan jangka panjang. Strategi bisnis dapat mencakup ekspansi geografis, diversifikasi, akuisisi, pengembangan produk,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Strategi Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dalam perkembangannnya, konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditunjukkan oleh adanya perbedaan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Teoritis Strategi merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang bagaimana perusahaan akan mencapai misi dan tujuannya. Strategi akan memaksimalkan keunggulan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kedua tempat usaha di kota Bogor, yaitu KFC Taman Topi dan Rahat cafe. KFC Taman Topi berlokasi di Jalan Kapten Muslihat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Lokasi penelitian dilaksanakan pada perusahaan CV Septia Anugerah Jakarta, yang beralamat di Jalan Fatmawati No. 26 Pondok Labu Jakarta Selatan. CV Septia Anugerah

Lebih terperinci

Mata Kuliah. - Markom Industry Analysis- Analisis Situasional Perusahaan. Ardhariksa Z, M.Med.Kom. Modul ke: Fakultas FIKOM

Mata Kuliah. - Markom Industry Analysis- Analisis Situasional Perusahaan. Ardhariksa Z, M.Med.Kom. Modul ke: Fakultas FIKOM Mata Kuliah Modul ke: - Markom Industry Analysis- Analisis Situasional Perusahaan Fakultas FIKOM Ardhariksa Z, M.Med.Kom Program Studi Marketing Communication and Advertising Analisis Situasional Apa yang

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING Penetapan Kriteria Optimasi Penetapan kriteria optimasi dalam studi ini akan dijabarkan sebagai berikut: Kekuatan aspek internal perusahaan yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan

Lebih terperinci

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN ISKANDARINI. Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN ISKANDARINI. Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN ISKANDARINI Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara A. Kerangka Analisis Strategis Kegiatan yang paling penting dalam proses analisis adalah memahami

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di dua lokasi, yakni Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah, khususnya di Kesatuan Bisnis Mandiri (KBM) Agroforestry yang membawahi

Lebih terperinci

III. METODOLOGI KAJIAN

III. METODOLOGI KAJIAN 152 III. METODOLOGI KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dalam rangka menyelesaikan tugas akhir ini dilaksanakan di Pengolahan Ikan Asap UKM Petikan Cita Halus yang berada di Jl. Akar Wangi

Lebih terperinci

BAB III METODE KAJIAN

BAB III METODE KAJIAN BAB III METODE KAJIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Kerangka yang digunakan untuk mengukur efektivitas pengelolaan penerimaan daerah dari sumber-sumber kapasitas fiskal. Kapasitas fiskal dalam kajian ini dibatasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan adalah suatu keadaan yang sangat sulit untuk diramalkan,

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan adalah suatu keadaan yang sangat sulit untuk diramalkan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perubahan adalah suatu keadaan yang sangat sulit untuk diramalkan, diperkirakan dan dipastikan di masa yang akan datang. Perusahaan tidak terlepas dari berbagai macam

Lebih terperinci