PENGUATAN PROGRAM TATA KELOLA OBAT PUBLIK & PERBEKALAN KESEHATAN TAHUN 2016
|
|
- Shinta Tedjo
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGUATAN PROGRAM TATA KELOLA OBAT PUBLIK & PERBEKALAN KESEHATAN TAHUN 2016 Engko Sosialine M. Direktur Tata Kelola Obat Publik & Perbekalan Kesehatan Ditjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan 1
2 1. SOTK Sesuai Kepmenkes No. 64 Tahun 2015 serta Tugas Pokok dan Fungsi 2. Capaian Kinerja Tahun Rencana Program/Kegiatan Tahun Harapan kepada Dinas Kesehatan
3 1 SOTK BARU, TUGAS POKOK DAN FUNGSI 3
4 STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT TATA KELOLA OBAT PUBLIK DAN PERBEKALAN KESEHATAN DIREKTUR TATAKELOLA OBAT PUBLIK DAN PERBEKALAN KESEHATAN Dra. Engko Sosialine Magdalene, Apt. SUBBAGIAN TATA USAHA Ahadi Wahyu Hidayat, S.Sos, S.Farm, Apt. SUBDIT PERENCANAAN DAN PENILAIAN KETERSEDIAAN Dra. Nadirah Rahim, Apt. M.Kes SUBDIT. PENGENDALIAN HARGA DAN PENGATURAN PENGADAAN Dra. Sadiah, Apt., M. Kes SUBDIT. PENGENDALIAN OBAT PUBLIK DAN PERBEKALAN KESEHATAN Dra. Hidayati Mas'ud, Apt SUBDIT.PEMANTAUAN PASAR OBAT PUBLIK DAN PERBEKALAN KESEHATAN Dra. Sri Endah Suhartatik, Apt SEKSI PERENCANAAN Dra. Prihatiwi Setiati, Apt. MKes SEKSI PENGENDALIANHARGA Dra. Evrina,Apt SEKSI PENGENDALIAN OBAT PUBLIK Martin Sirait, S.Si., Apt SEKSI PEMANTAUAN PASAR OBAT PUBLIK Mindawati, S.Si., Apt., MM SEKSI PENILAIAN KETERSEDIAAN Syahidah, S.Si, Apt SEKSI PENGATURAN PENGADAAN Myta Suzana, S.Si., Apt SEKSI PENGENDALIAN PERBEKALAN KESEHATAN Harwanti Nana Andini, S.Si, Apt SEKSI PEMANTAUAN PASAR PERBEKALAN KESEHATAN drg. Retno Dewi Martami KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
5 DIT. BINA OBAT PUBLIK DAN PERBEKALAN KESEHATAN DIT. TATA KELOLA OBAT PUBLIK DAN PERBEKALAN KESEHATAN SUBDIT PENYEDIAAN ANALISIS & OBAT STANDARISASI PUBLIK & HARGA PERBEKKES OBAT SUBDIT PERENCANAAN PENGENDALIAN & HARGA PENILAIAN & PENGATURAN KETERSEDIAAN PENGADAAN SUBDIT PENYEDIAAN ANALISIS & OBAT STANDARISASI PUBLIK & HARGA PERBEKKES OBAT MENJADI SUBDIT PERENCANAAN PENGENDALIAN & HARGA PENILAIAN & PENGATURAN KETERSEDIAAN PENGADAAN SUBDIT PENGELOLAAN OBAT PUBLIK & PERBEKKES SUBDIT PENGENDALIAN OBAT PUBLIK & PERBEKKES SUBDIT PEMANTAUAN & EVALUASI OBAT PUBLIK & PERBEKKES SUBDIT PEMANTAUAN PASAR OBAT PUBLIK & PERBEKKES
6 Melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria dan pemberian bimbingan teknis dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang tatakelola obat publik dan perbekalan kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 6
7 a. Penyiapan perumusan kebijakan; b. Penyiapan pelaksanaan kebijakan; c. Penyiapan penyusunan NSPK; d. Penyiapan emberian bimbingan teknis & supervisi; e. Pemantauan evaluasi & pelaporan di bidang perencanaan dan penilaian ketersediaan, pengendalian harga dan pengaturan pengadaan serta pengendalian dan pemantauan pasar obat publik dan perbekalan kesehatan f. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Dit 7
8 2 CAPAIAN KINERJA TAHUN
9 No 1 2 INDIKATOR Persentase Ketersediaan Obat dan Vaksin di Puskesmas Persentase Instalasi Farmasi Kab/ Kota yang melakukan manajemen pengelolaan Obat dan Vaksin sesuai Standar TARGET % 80% 83% 86% 90% 55% 60% 65% 70% 75% 9
10 KETERSEDIAAN 20 ITEM OBAT & VAKSIN INDIKATOR DI PUSKESMAS Provinsi Papua Provinsi Sulsel Provinsi Sulbar Provinsi NTT Provinsi Kepri Provinsi Maluku Provinsi Papua Provinsi Sumut Provinsi Babel Provinsi Banten Provinsi Bengkulu Provinsi Sumsel Provinsi Sulut Provinsi Lampung Provinsi Jabar Provinsi NAD NASIONAL Provinsi Gorontalo Provinsi Kaltim Provinsi Jatim Provinsi Kalteng Provinsi Sulteng Provinsi Jambi Provinsi Kalsel Provinsi Sumbar Provinsi Malut Provinsi Bali Provinsi Riau Provinsi Jateng Provinsi NTB Provinsi Sultra Provinsi DKI Provinsi Kaltara Provinsi Kalbar Provinsi DIY PROFIL NASIONAL 65,00 66,39 69,70 69,74 70,00 74,87 75,29 76,63 77,50 77,80 77,99 78,23 79,38 80,00 80,94 81,62 82,78 83,24 83,44 83,57 83,96 84,17 85,45 85,53 85,57 87,00 87,83 89,60 90,00 90,00 92,73 0,00 25,00 50,00 75,00 100,00 Epinefrin (Adrenalin) injeksi 0,1% (sebagai Metilergometrin Maleat inj 0,200 mg-1 ml Parasetamol 500 mg tab Garam oralit Vaksin BCG Vaksin TT Amoxicillin syrup Furosemid tablet 40 mg Fitomenadion (Vitamin K) injeksi Diazepam injeksi 5 mg/ml KETERSEDIAAN PER ITEM 96,45 94,97 93,68 92,30 90,72 90,62 89,73 89,73 88,65 87,27 86,08 80,55 79,57 78,87 72,06 63,67 61,70 54,29 51,53 45,11-25,00 50,00 75,00 100,00 Ketersediaan obat secara nasional mencapai 79,38% Sejumlah 79,38% obat yg dipantau tersedia di puskesmas. Item yg paling banyak tersedia di puskesmas: Parasetamol (di 96,45% puskesmas sample). Item yg paling banyak tidak tersedia di puskesmas: MgSO4 injeksi 20% (ada di 45,11% puskesmas sampel) Diazepam Inj (51,53%) Albendazol Tab (54,29%)
11 CAPAIAN INDIKATOR PERSENTASE IF KAB/KOTA YANG MELAKUKAN MANAJEMEN PENGELOLAAN OBAT DAN VAKSIN SESUAI STANDAR TAHUN 2015 DI YOGYAKARTA JAWA TENGAH JAMBI BANGKA BELITUNG SUMATERA BARAT NUSA TENGGARA BARAT BALI JAWA TIMUR KALIMANTAN SELATAN KALIMANTAN BARAT BENGKULU SULAWESI TENGAH JAWA BARAT LAMPUNG KALIMANTAN TIMUR RIAU KEPULAUAN RIAU KALIMANTAN TENGAH GORONTALO SUMATERA SELATAN SULAWESI TENGGARA SULAWESI UTARA MALUKU KALIMANTAN UTARA NUSA TENGGARA TIMUR BANTEN PAPUA BARAT PAPUA ACEH SUMATERA UTARA SULAWESI SELATAN SULAWESI BARAT MALUKU UTARA DKI JAKARTA GARIS SKOR MINIMAL Keterangan: SCORE STANDAR MINIMAL = TARGET 2015 = 55.00% - CAPAIAN 2015 = % SESUAI STANDAR =
12 e-logistik: Corrective Action Tahun 2015 User manual hanya dalam bentuk soft copy dan video tutorial Forum komunikasi e-logistik (jumlah peserta 225) Pelatihan/Sosialisasi e-logistik (Menu Dekon) Trouble shooting e-logistik Pendampingan e-logistik (Bimtek atau ke Jkt)
13 Evaluasi Implementasi e-logistik 2015
14 Kategori Pengguna e-logistik & Upaya TL Pasif (sudah ada sistem - tidak menggunakan tidak ada tindakan) Menunggu instruksi dari atas Upaya TL: Instruksi menggunakan dan atau integrasi data di pusat (bank data) Beginner (instalasi input penerimaan) Instalasi, Memasukan data (tapi berhenti) Upaya TL: Mapping obat, pendampingan, dukungan teknis, monitoring Intermediate (distribusi integrasi) Mengunakan e-logistics sampai fungsi distribusi dan mengirim laporan rutin Strategi TL: Pendampingan, dukungan teknis Advanced Mengunakan e-logistics sampai fugnsi distribusi Upaya TL: Narasumber, pemberi dukungan teknis
15 Evaluasi Implementasi e-katalog Obat Tidak ada data realisasi e- purchasing dan manual Keluhan Satker diverifikasi secara manual IF dan distributor tidak melaksanakan suplai obat sesuai pemesanan RKO secara manual e-monev Katalog Obat
16 3 RENCANA PROGRAM/KEGIATAN DIT TATA KELOLA OBAT PUBLIK & PERBEKKES TA
17 No 1 2 INDIKATOR Persentase Ketersediaan Obat dan Vaksin di Puskesmas Persentase Instalasi Farmasi Kab/ Kota yang melakukan manajemen pengelolaan Obat dan Vaksin sesuai Standar TARGET % 80% 83% 86% 90% 55% 60% 65% 70% 75% 17
18 FOKUS PROGRAM/KEGIATAN TAHUN Menjamin ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan 2. Standarisasi harga obat 3. Penguatan implementasi one gate policy dalam manajemen tata kelola obat 4. Implementasi e-monev katalog obat dan e- logistik obat 5. Pemantauan pasar obat dan Perbekalan kesehatan
19 PENYEDIAAN OBAT, VAKSIN DAN PERBEKALAN KESEHATAN NO OBAT, VAKSIN DAN PERBEKES 1 Vaksin Reguler 2 Penyakit Menular (Kusta, Frambusia, Diare, Hepatitis) 3 Penyakit P2B2 (Malaria, Filariasis & Kecacingan) 4 AIDS dan PMS 5 TB Paru 6 Obat dan Perbekes Haji 7 Kesehatan Ibu, Kesehatan Anak dan Gizi 8 Vaksin Haji dan Umroh 10 Kesehatan Jiwa 11 Reagensia (Skrining darah, Campak dan bahan lab) 12 ADS dan Safety Box 13 Operasi Surya Baskara 14 Obat Poliklinik 15 Buffer stock Pusat, Propinsi 16 Buffer bencana/klb/emergency 19
20 Percepatan Penyediaan Obat dan Vaksin Cakupan vs RKO vs Alokasi Anggaran Komunikasi rencana pengadaan dan alokasi per provinsi dengan Pemegang Program dan Prov. Percepatan pengadaan Percepatan pendistribusian: SPB Balik BAST
21 Upaya Penguatan Implementasi e-logistik-pendekatan Sistem Fungsi upload data indikator obat dan vaksin Puskesmas (20 item obat), upload file laporan Kabupaten/Kota Update versi e-logistik secara otomatis (sub-version) Penyediaan aplikasi demo dengan contoh data obat dan perbekalan kesehatan Petunjuk integrasi di Bank Data e-logistik pusat (khusus untuk e-logistik mandiri) Manajemen logistik di Puskesmas (Kasus DKI Jakarta)
22 Upaya Percepatan Implementasi e-logistik-pendekatan Pengguna Kebijakan Pelatihan e-logistik Fasilitator Mapping Pendampingan penggunaan Trouble Shooting Pengguna Pasif Pengguna Beginner Pengguna Intermediate Pengguna Advanced Analisis Data, Monitoring
23 e-monev IMPLEMENTASI e-katalog OBAT LKPP Server e-catalogue LKPP Kemenkes Aplikasi Rencana Kebutuhan Obat (RKO) Aplikasi Data Realisasi e- Purchasing: Pemantauan demand dan supply Server Aplikasi e-monev
24
25 E-Monev Katalog Obat Definisi: Sistem aplikasi yang berfungsi untuk monitoring dan evaluasi pengadaan obat berdasarkan katalog elektronik. Stakeholders: Kementerian Kesehatan (Dit. Oblik dan Perbekkes) Penyedia (Industri Farmasi, PBF) Faskes dan Satker bid. Kesehatan (RS, Apotek, PKM, Dinkes) Output: Realisasi dan ketersediaan pengadaan obat katalog Rencana Kebutuhan Obat (RKO) tahun berikutnya
26 RKO dalam E-Monev Katalog Obat Verifikasi thdp RKO Tahun Berjalan IF Input Komitmen Produksi Input pemesanan obat PBF Input pengiriman obat Faskes Dinkes Klik penerimaan obat Input RKO Tahun Berikutnya Rekapitulasi RKO Tahun Berikutnya RKO Tahun berjalan pembanding realisasi pengadaan obat tahun berjalan RKO Tahun berikutnya bahan evaluasi penetapan katalog obat tahun berikutnya
27 MENU DAK SUBBIDANG PELAYANAN KEFARMASIAN a. Penyediaan Obat dan Perbekkes b. Pembangunan Baru/Rehabilitasi IF dan/atau Penyediaan Sarana Pendukung Instalasi Farmasi Kab/Kota c. Pembangunan Baru/Rehabilitasi IF dan/atau Penyediaan Sarana Pendukung Instalasi Farmasi Provinsi
28 KAB/KOTA Rp. 3,510,433, KAB/KOTA Rp. 3,641,996,22 PROVINSI Rp. 131,563,13 22 PROVINSI Perlu Penataan Alokasi DAK dalam rangka Peningkatan Penyerapan DAK
29 Harapan Kepada Dinas Kesehatan Ketersediaan Obat & Vaksin One Gate Policy e-logistik & e-monev Katalog Fasilitator pengumpulan data Verifikasi dan validasi data Menjaga ketersediaan dlm tingkat aman Koordinasi aktif dg Pemegang Program Menjaga ketersediaan dlm tingkat aman GSP, GDP Penguatan penerapan DAK Percepatan realisasi sesuai kebutuhan
30 INDIKATOR KINERJA DIT. TATA KELOLA OBAT PUBLIK DAN PERBEKKES TAHUN No INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL INDIKATOR PRIORITAS TARGET Persentase puskesmas dengan ketersediaan obat dan vaksin esensial Persentase puskesmas yang memiliki 80% obat dan vaksin essensial (pemantauan dilaksanakan terhadap 20 item obat indikator) 45% 50% 55% 60% 2 Persentase instalasi farmasi Provinsi dan Kabupaten/Kota yang menerapkan aplikasi logistik obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) INDIKATOR NON PRIORITAS Persentase instalasi farmasi provinsi dan kabupaten/kota yang menerapkan sistem elektronik logistik obat dan BMHP 20% 30% 40% 50% 1 Persentase Instalasi farmasi Kabupaten/Kota yang melakukan manajemen pengelolaan obat dan vaksin sesuai standar Persentase Instalasi farmasi Kab/ Kota yang melaksanakan manajemen pengelolaan obat dan vaksin sesuai standar dengan skor 70 65% 70% 75% 80% 2 Penunjang kegiatan Peningkatan Tata Kelola Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan Perencanaan program, penyusunan laporan, evaluasi, penyediaan data dan informasi, pembinaan pegawai, pengadaan sarana dan prasarana perkantoran, kendaraan operasional, rehab gedung, pendampingan, layanan kantor
31 Terima Kasih
32 Kendala Penerapan e-catalogue Obat (1) Kendala Tidak ada di e-catalogue Pemesanan tidak direspons oleh IF Penyedia sementara kebutuhan mendesak dan tdk dapat ditunda IF Penyedia telah menyetujui pemesanan tapi baru tersedia beberapa bulan kemudian atau waktu pengiriman terlalu lama Penolakan pemesanan oleh IF Penyedia karena stok tidak tersedia IF penyedia dikenakan sanksi administratif berupa PSK Solusi Pelaksanaan pengadaan dilakukan melalui metode pemilihan penyedia sesuai Perpres Pengadaan B/J Pemerintah. Dasar: 1. Peraturan Menteri Kesehatan No. 63/2014 ttg Pengadaan Obat berdasarkan Katalog Elektronik 2. Surat Edaran Kepala LKPP No. 3 Tahun 2015 tentang Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa melalui E- Purchasing. 32
33 Kendala Penerapan e-catalogue Obat (2) Kendala Kendala operasional e- purchasing Faskes swasta tidak bisa lakukan pengadaan dg e-catalogue Solusi Pelaksanaan pengadaan dilakukan secara offline (manual) langsung kepada IF Penyedia Dasar: 1. Peraturan Menteri Kesehatan No. 63/2014 ttg Pengadaan Obat berdasarkan Katalog Elektronik 2. Surat Edaran Kepala LKPP No. 3 Tahun 2015 tentang Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa melalui E- Purchasing. 33
34 Kendala Penerapan e-catalogue Obat (3) Kendala Pembayaran yang tertunda Distributor tdk memenuhi kesepakatan waktu pengiriman, ED dan retur (?) Distributor minta biaya pengiriman Solusi Penyedia: pembayaran maksimal 30 hari Dituangkan dalam kontrak Dituangkan secara rinci pada kontrak antara RS dengan Distibutor Dasar Perpres Pengadaan B?J Pemerintah Tdk diperbolehkan Harga e-catalogue sudah termasuk ppn dan biaya distribusi 34
35 Kendala Penerapan e-catalogue Obat (4) Kendala Beberapa obat yang tdk terdapat lagi dalam Fornas terbaru Salah satu obat kanker Cyclophosphamide yang ada di e- katalog hanya 1 merk dagang sementara sediaan tersebut mempunyai kelemahan sulit untuk dilarutkan Obat khusus tdk ada di e-catalogue Solusi Telah dibahas dengan Komnas Fornas Minggu depan terbit Addendum Fornas, efektif berlaku sejak 1 Januari 2016 Untuk produk biologicals, obat kanker dan nutrisi parenteral semuanya akan ditayangkan Ditetapkan SK Menteri Kesehatan ttg Harga Dasar Obat Khusus 35
36 Surat Edaran Kepala LKPP No. 3 Tahun 2015 ttg Pelaksanaan Pengadaan B/J Melalui e-purchasing
37 Surat Edaran Kepala LKPP No. 3 Tahun 2015 ttg Pelaksanaan Pengadaan B/J Melalui e-purchasing
38 Surat Edaran Kepala LKPP No. 3 Tahun 2015 ttg Pelaksanaan Pengadaan B/J Melalui e-purchasing
39 Peraturan Kepala LKPP No. 14/2015 ttg e-purchasing
40 Peraturan Kepala LKPP No. 14/2015 ttg e-purchasing
41 Keputusan Kepala LKPP No. 51 Tahun 2016 mmmm mmmm mmmmmm
42 e-katalog Obat Tayang Proses lelang ulang 433 item butuh waktu; LKPP: akhir bulan Maret 2016 hasil proses lelang ulang siap tayang. Ada kekosongan waktu, shg dilakukan perpanjangan kontrak. Minggu ke-3 Februari 2016 sudah harus tayang. 755 item telah tayang
TATA KELOLA OBAT DAN PERBEKALAN KESEHATAN TERPADU. Engko Sosialine M
TATA KELOLA OBAT DAN PERBEKALAN KESEHATAN TERPADU Engko Sosialine M Palu, 31 Maret - 2 April 2015 1 TATA SAJI Fokus Program Pengelolaan Obat dan Perbekkes Indikator Kinerja Kegiatan 2015-2019 Sampling
Lebih terperinciKetersediaan Obat dalam Penyelenggaraan JKN: Formularium Nasional dan. e-catalogue Obat
Ketersediaan Obat dalam Penyelenggaraan JKN: Formularium Nasional dan e-catalogue Obat Direktorat Tata Kelola Obat Publik & Perbekalan Kesehatan Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan
Lebih terperinciMENJAMIN AKSESIBILITAS OBAT DAN ALAT KESEHATAN DI DAERAH
MENJAMIN AKSESIBILITAS OBAT DAN ALAT KESEHATAN DI DAERAH Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Disampaikan pada Rapat Kerja Kesehatan Nasional Tahun 2017 Jakarta, 27 Februari 2017 SUSUNAN PRESENTASI
Lebih terperinciKetersediaan Obat di Era JKN: e-catalogue Obat. Engko Sosialine M. Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan
Ketersediaan Obat di Era JKN: e-catalogue Obat Engko Sosialine M. Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Upaya Peningkatan Ketersediaan, Pemerataan dan Keterjangkauan Obat dalam
Lebih terperinciTATA KELOLA OBAT DAN PERBEKALAN KESEHATAN TERPADU. Engko Sosialine M
TATA KELOLA OBAT DAN PERBEKALAN KESEHATAN TERPADU Engko Sosialine M Padang, 16-17 Maret 2015 1 TATA SAJI Fokus Program Pengelolaan Obat dan Perbekkes Indikator Kinerja Kegiatan 2015-2019 Sampling untuk
Lebih terperinciPANDUAN PENGGUNAAN Aplikasi SIM Persampahan
PANDUAN PENGGUNAAN Aplikasi SIM Persampahan Subdit Pengelolaan Persampahan Direktorat Pengembangan PLP DIREKTORAT JENDRAL CIPTA KARYA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT Aplikasi SIM PERSAMPAHAN...(1)
Lebih terperinciLAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DIREKTORAT BINA OBAT PUBLIK DAN PERBEKALAN KESEHATAN DIREKTORAT JENDERAL BINA KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN 013 i DAFTAR ISI
Lebih terperinciWORKSHOP (MOBILITAS PESERTA DIDIK)
WORKSHOP (MOBILITAS PESERTA DIDIK) KONSEP 1 Masyarakat Anak Pendidikan Masyarakat Pendidikan Anak Pendekatan Sektor Multisektoral Multisektoral Peserta Didik Pendidikan Peserta Didik Sektoral Diagram Venn:
Lebih terperinciARAH KEBIJAKAN PEMERINTAH dalam menjamin KETERSEDIAAN OBAT DI INDONESIA
1 tujuan: ARAH KEBIJAKAN PEMERINTAH dalam menjamin KETERSEDIAAN OBAT DI INDONESIA APRIL 2018 1 DASAR HUKUM UU NO 36 TAHUN 2009 tentang KESEHATAN PP NO 12 TAHUN 2013 tentang JAMINAN KESEHATAN PERPRES NO
Lebih terperinciDIREKTORAT BINA OBAT PUBLIK DAN PERBEKALAN KESEHATAN
DIREKTORAT BINA OBAT PUBLIK DAN PERBEKALAN KESEHATAN E CATALOGUE 2014 PROSES e-catalogue 2016 FORNAS PROSES NEGOSIASI LELANG CATALOGUE OBAT PROSES e-catalogue 2016 NIE Generik Ada Tidak ada > 1 Hanya
Lebih terperinciPOTRET PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH (Indikator Makro)
POTRET PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH (Indikator Makro) Pusat Data dan Statistik Pendidikan - Kebudayaan Setjen, Kemendikbud Jakarta, 2015 DAFTAR ISI A. Dua Konsep Pembahasan B. Potret IPM 2013 1. Nasional
Lebih terperinciPOTRET PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI BARAT (Indikator Makro)
POTRET PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI BARAT (Indikator Makro) Pusat Data dan Statistik Pendidikan - Kebudayaan Kemendikbud Jakarta, 2015 DAFTAR ISI A. Dua Konsep Pembahasan B. Potret IPM 2013 1. Nasional
Lebih terperinciDirektorat Bina Gizi Masyarakat, Ditjen Bina Kesmas Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 23 Nopember 2010
PENCAPAIAN DAN UMPAN BALIK PELAPORAN INDIKATOR PEMBINAAN GIZI MASYARAKAT 2010 Direktorat Bina Gizi Masyarakat, Ditjen Bina Kesmas Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 23 Nopember 2010 SASARAN PEMBINAAN
Lebih terperinciPENYELENGGARAAN PROGRAM DI TINGKAT PROVINSI
PENYELENGGARAAN PROGRAM DI TINGKAT PROVINSI INPUT Kebijakan nasional Peraturan dan perundangan Pedoman /Juknis/Juklak Kurmod Bahan Advokasi Kit Pelatihan, Sosialisasi, Orientasi, Pembinaan Pencatatan dan
Lebih terperinciPOTRET PENDIDIKAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU (Indikator Makro)
POTRET PENDIDIKAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU (Indikator Makro) Pusat Data dan Statistik Pendidikan - Kebudayaan Setjen, Kemendikbud Jakarta, 2015 DAFTAR ISI A. Dua Konsep Pembahasan B. Potret IPM 2013 1.
Lebih terperinciPEMANTAUAN CAPAIAN PROGRAM & KEGIATAN KEMENKES TA 2015 OLEH: BIRO PERENCANAAN & ANGGARAN JAKARTA, 7 DESEMBER 2015
PEMANTAUAN CAPAIAN PROGRAM & KEGIATAN KEMENKES TA 2015 OLEH: BIRO PERENCANAAN & ANGGARAN JAKARTA, 7 DESEMBER 2015 Penilaian Status Capaian Pelaksanaan Kegiatan/ Program Menurut e-monev DJA CAPAIAN KINERJA
Lebih terperinciDukungan Kefarmasian dan Alkes dalam Peningkatan Cakupan, Jangkauan dan Kualitas Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Dukungan Kefarmasian dan Alkes dalam Peningkatan Cakupan, Jangkauan dan Kualitas Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan 2016 OUTLINE
Lebih terperinciDEKONSENTRASI & DANA ALOKASI KHUSUS: STRATEGI PENCAPAIAN TUJUAN PROGRAM KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN
DEKONSENTRASI & DANA ALOKASI KHUSUS: STRATEGI PENCAPAIAN TUJUAN PROGRAM KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN Plt. Sekretaris Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan RAPAT KONSULTASI NASIONAL PROGRAM KEFARMASIAN
Lebih terperinciPUSAT DISTRIBUSI DAN CADANGAN PANGAN BADAN KETAHANAN PANGAN RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM DISTRIBUSI DAN STABILITAS HARGA PANGAN TAHUN 2015
PUSAT DISTRIBUSI DAN CADANGAN PANGAN BADAN KETAHANAN PANGAN RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM DISTRIBUSI DAN STABILITAS HARGA PANGAN TAHUN 2015 Workshop Perencanaan Ketahanan Pangan Tingkat Nasional Tahun 2015
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciINDEK KOMPETENSI SEKOLAH SMA/MA (Daya Serap UN Murni 2014)
F INDEK KOMPETENSI SEKOLAH SMA/MA (Daya Serap UN Murni 2014) Kemampuan Siswa dalam Menyerap Mata Pelajaran, dan dapat sebagai pendekatan melihat kompetensi Pendidik dalam menyampaikan mata pelajaran 1
Lebih terperinciEvaluasi Kegiatan TA 2016 dan Rancangan Kegiatan TA 2017 Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian *)
Evaluasi Kegiatan TA 2016 dan Rancangan Kegiatan TA 2017 Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian *) Oleh : Dr. Ir. Sumarjo Gatot Irianto, MS, DAA Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian *) Disampaikan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN UPSUS PENINGKATAN PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI TAHUN 2015
PERKEMBANGAN PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN UPSUS PENINGKATAN PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI TAHUN 2015 Bahan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Pertanian Nasional 3 4 Juni 2015 KEMENTERIAN PERTANIAN
Lebih terperinciINDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN IV-2016
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI PAPUA INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN A. Penjelasan Umum No. 11/02/94/Th. VII, 6 Februari 2017 Indeks Tendensi Konsumen (ITK) adalah indikator perkembangan
Lebih terperinciL A P O R A N K I N E R J A
L A P O R A N K I N E R J A DIREKTORAT BINA OBAT PUBLIK DAN PERBEKALAN KESEHATAN DIREKTORAT JENDERAL BINA KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2015 Laporan Akuntabilitas
Lebih terperinciDEKONSENTRASI & DANA ALOKASI KHUSUS: STRATEGI PENCAPAIAN TUJUAN PROGRAM KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN
DEKONSENTRASI & DANA ALOKASI KHUSUS: STRATEGI PENCAPAIAN TUJUAN PROGRAM KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN Plt. Sekretaris Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan RAPAT KONSULTASI NASIONAL PROGRAM KEFARMASIAN
Lebih terperinciC UN MURNI Tahun
C UN MURNI Tahun 2014 1 Nilai UN Murni SMP/MTs Tahun 2014 Nasional 0,23 Prov. Sulbar 1,07 0,84 PETA SEBARAN SEKOLAH HASIL UN MURNI, MENURUT KWADRAN Kwadran 2 Kwadran 3 Kwadran 1 Kwadran 4 PETA SEBARAN
Lebih terperinciPOTRET PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR (Indikator Makro)
POTRET PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR (Indikator Makro) Pusat Data dan Statistik Pendidikan - Kebudayaan Setjen, Kemendikbud Jakarta, 2015 DAFTAR ISI A. Dua Konsep Pembahasan B. Potret IPM 2013 1. Nasional
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciEVALUASI KEGIATAN FASILITASI PUPUK DAN PESTISIDA TAHUN 2013
KEMENTERIAN PERTANIAN EVALUASI KEGIATAN FASILITASI PUPUK DAN PESTISIDA TAHUN 2013 DIREKTUR PUPUK DAN PESTISIDA DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN Pada Konsolidasi Hasil Pembangunan PSP
Lebih terperinciLaksono Trisnantoro Ketua Departemen Kebijakan dan Manajemen Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada
Laksono Trisnantoro Ketua Departemen Kebijakan dan Manajemen Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada 1 Pembahasan 1. Makna Ekonomi Politik 2. Makna Pemerataan 3. Makna Mutu 4. Implikasi terhadap
Lebih terperinciPENGANTAR WORKSHOP PEMUTAKHIRAN, VALIDASI DAN EVALUASI DATA SIMLUHKP TAHAP I TAHUN BPPP Banyuwangi, 4 Februari 2015
PENGANTAR WORKSHOP PEMUTAKHIRAN, VALIDASI DAN EVALUASI DATA SIMLUHKP TAHAP I TAHUN 2015 BPPP Banyuwangi, 4 Februari 2015 PUSAT PENYULUHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN PENGEMBANGAN SDM KELAUTAN DAN PERIKANAN
Lebih terperinciAKSES PELAYANAN KESEHATAN. Website:
AKSES PELAYANAN KESEHATAN Tujuan Mengetahui akses pelayanan kesehatan terdekat oleh rumah tangga dilihat dari : 1. Keberadaan fasilitas kesehatan 2. Moda transportasi 3. Waktu tempuh 4. Biaya transportasi
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciNAMA, LOKASI, ESELONISASI, KEDUDUKAN, DAN WILAYAH KERJA. No Nama UPT Lokasi Eselon Kedudukan Wilayah Kerja. Bandung II.b DITJEN BINA LATTAS
5 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI NOMOR PER.07/MEN/IV/2011
Lebih terperinciDIREKTORAT JENDERAL KETENAGALISTRIKAN KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
PROGRAM LISTRIK PERDESAAN DI INDONESIA: KEBIJAKAN, RENCANA DAN PENDANAAN Jakarta, 20 Juni 2013 DIREKTORAT JENDERAL KETENAGALISTRIKAN KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL KONDISI SAAT INI Kondisi
Lebih terperinciHASIL Ujian Nasional SMP - Sederajat. Tahun Ajaran 2013/2014
HASIL Ujian Nasional SMP - Sederajat Tahun Ajaran 213/21 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jakarta, 13 Juni 21 1 Ringkasan Hasil Akhir UN - SMP Tahun 213/21 Peserta UN 3.773.372 3.771.37 (99,9%) ya
Lebih terperinciKUALIFIKASI TAMBAHAN DALAM PRAKTIK KEDOKTERAN
KUALIFIKASI TAMBAHAN DALAM PRAKTIK KEDOKTERAN i.oetama Marsis PB. IKATAN DOKTER INDONESIA Diajukan dalam Rakornas KKI,Bandung, 10-13 Agustus 2015 PENDAHULUAN Profesi kedokteran atau kedokteran gigi adalah
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciINDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN I-2017
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI PAPUA INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN I-2017 A. Penjelasan Umum 1. Indeks Tendensi Konsumen (ITK) I-2017 No. 27/05/94/Th. VII, 5 Mei 2017 Indeks Tendensi
Lebih terperinciNAMA, LOKASI, ESELONISASI, KEDUDUKAN, DAN WILAYAH KERJA
2012, No.659 6 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI NOMOR PER.07/MEN/IV/2011
Lebih terperinciDAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009
ACEH ACEH ACEH SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA SUMATERA BARAT SUMATERA BARAT SUMATERA BARAT RIAU JAMBI JAMBI SUMATERA SELATAN BENGKULU LAMPUNG KEPULAUAN BANGKA BELITUNG KEPULAUAN RIAU DKI JAKARTA JAWA BARAT
Lebih terperinciLAPORAN TRIWULAN-III AKTIVITAS APBD PROVINSI
TIM EVALUASI DAN PENGAWASAN PENYERAPAN ANGGARAN LAPORAN TRIWULAN-III AKTIVITAS APBD PROVINSI Persiapan Penyusunan Laporan kepada Presiden RI 18 September 2012 Agenda 1 Status Realisasi Agustus 2012 2 Kendala
Lebih terperinciPELAKSANAAN DAN USULAN PENYEMPURNAAN PROGRAM PRO-RAKYAT
PELAKSANAAN DAN USULAN PENYEMPURNAAN PROGRAM PRO-RAKYAT BAMBANG WIDIANTO DEPUTI BIDANG KESRA KANTOR WAKIL PRESIDEN RI APRIL, 2010 KLASTER 1: PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN BERSASARAN KELUARGA/RUMAH
Lebih terperinciINDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN I-2016
No. 25/05/94/Th. VI, 4 Mei 2016 INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN A. Penjelasan Umum Indeks Tendensi Konsumen (ITK) adalah indikator perkembangan ekonomi konsumen terkini yang dihasilkan
Lebih terperinciKESEHATAN ANAK. Website:
KESEHATAN ANAK Jumlah Sampel dan Indikator Kesehatan Anak Status Kesehatan Anak Proporsi Berat Badan Lahir, 2010 dan 2013 *) *) Berdasarkan 52,6% sampel balita yang punya catatan Proporsi BBLR Menurut
Lebih terperinciPENYALURAN DAK FISIK DAN DANA DESA TA 2017
PENYALURAN DAK FISIK DAN DANA DESA TA 2017 PELAKSANAAN PENYALURAN 1. Penyaluran melalui KPPN dilaksanakan berdasarkan PMK nomor 112/PMK.07/2017 tentang Perubahan PMK nomor 50/PMK.07/2017 tentang Pengelolaan
Lebih terperinciPELAKSANAAN WORKSHOP LOGISTIK PROGRAM TB DI BANDUNG TANGGAL MEI 2011
PELAKSANAAN WORKSHOP LOGISTIK PROGRAM TB DI BANDUNG TANGGAL 23 26 MEI 2011 PENDAHULUAN Salah satu komponen strategi DOTS adalah tersediaanya Obat Anti Tuberkulosis (OAT) dengan jumlah yang cukup dan berkualitas,
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,
Lebih terperinciSTATUS : 15 JULI 2009 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
KEMAJUAN PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBANGUNAN DI LINGKUNGAN DITJEN CIPTA KARYA STATUS : 15 JULI 2009 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 PELAKSANAAN KEGIATAN DITJEN CIPTA KARYA TAHUN
Lebih terperinciPENGELOLAAN PERBENDAHARAAN NEGARA DAN KESIAPAN PENYALURAN DAK FISIK DAN DANA DESA MELALUI KPPN
KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PENGELOLAAN PERBENDAHARAAN NEGARA DAN KESIAPAN PENYALURAN DAK FISIK DAN DANA DESA MELALUI DISAMPAIKAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN DALAM SOSIALISASI
Lebih terperinciINDEKS TENDENSI BISNIS DAN INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN I-2015
BADAN PUSAT STATISTIK No. 46/05/Th. XVIII, 5 Mei 2015 INDEKS TENDENSI BISNIS DAN INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN I-2015 KONDISI BISNIS MENURUN NAMUN KONDISI EKONOMI KONSUMEN SEDIKIT MENINGKAT A. INDEKS
Lebih terperinciSELAYANG PANDANG SIMLUH KP
SELAYANG PANDANG SIMLUH KP Jakarta, 29 April 2014 PUSAT PENYULUHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN PENGEMBANGAN SDM KELAUTAN DAN PERIKANAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 2014 IMPLEMENTASI SISTEM PENYULUHAN
Lebih terperinciKRONOLOGIS PELELANGAN UMUM (E-PROC) PENGADAAN BANTUAN LANGSUNG BENIH UNGGUL (BLBU) DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TAHUN ANGGARAN 2012
KRONOLOGIS PELELANGAN UMUM (E-PROC) PENGADAAN BANTUAN LANGSUNG BENIH UNGGUL (BLBU) DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TAHUN ANGGARAN 2012 1. Jadwal Lelang secara elektronik (e-proc) yang dilaksanakan oleh
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat
Lebih terperinciDisabilitas. Website:
Disabilitas Konsep umum Setiap orang memiliki peran tertentu = bekerja dan melaksanakan kegiatan / aktivitas rutin yang diperlukan Tujuan Pemahaman utuh pengalaman hidup penduduk karena kondisi kesehatan
Lebih terperinciRENCANA KEGIATAN TA Pusat Ketersediaan Dan Kerawanan Pangan Bali, Juni 2014
RENCANA KEGIATAN TA.2015 Pusat Ketersediaan Dan Kerawanan Pangan Bali, Juni 2014 1 o. Sub Kegiatan Vol. A Penanganan Rawan Pangan 1 Pengembangan Desa Mandiri Pangan (Demapan) 1) Pembinaan lanjutan Demapan
Lebih terperinciPEMBINAAN KELEMBAGAAN KOPERASI
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia PEMBINAAN KELEMBAGAAN KOPERASI Oleh: DEPUTI BIDANG KELEMBAGAAN Pada Acara : RAPAT KOORDINASI TERBATAS Jakarta, 16 Mei 2017 ISI 1 PEMBUBARAN
Lebih terperinciSTRATEGI AKSELARASI PROPINSI SULBAR DALAM MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN IBU DAN BAYI
STRATEGI AKSELARASI PROPINSI SULBAR DALAM MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN IBU DAN BAYI Wiko Saputra Peneliti Kebijakan Publik Perkumpulan Prakarsa PENDAHULUAN 1. Peningkatan Angka Kematian Ibu (AKI) 359 per
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciFARMASI DAN PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL. Website:
FARMASI DAN PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL RUANG LINGKUP Obat dan Obat Tradisional (OT) Obat Generik (OG) Pelayanan Kesehatan Tradisional (Yankestrad) TUJUAN 1. Memperoleh informasi tentang jenis obat
Lebih terperinciINDONESIA Percentage below / above median
National 1987 4.99 28169 35.9 Converted estimate 00421 National JAN-FEB 1989 5.00 14101 7.2 31.0 02371 5.00 498 8.4 38.0 Aceh 5.00 310 2.9 16.1 Bali 5.00 256 4.7 30.9 Bengkulu 5.00 423 5.9 30.0 DKI Jakarta
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciLAPORAN MINGGUAN DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN PERIODE 18 MEI 2018
LAPORAN MINGGUAN DIREKTORAERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN PERIODE 18 MEI 2018 LUAS SERANGAN OPT UTAMA PADA TANAMAN PADI 1. LUAS SERANGAN OPT UTAMA PADA TANAMAN PADI MK 2018 2. LUAS SERANGAN OPT UTAMA PADA TANAMAN
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciPEMETAAN DAN KAJIAN CEPAT
Tujuan dari pemetaan dan kajian cepat pemetaan dan kajian cepat prosentase keterwakilan perempuan dan peluang keterpilihan calon perempuan dalam Daftar Caleg Tetap (DCT) Pemilu 2014 adalah: untuk memberikan
Lebih terperinciMekanisme Pelaksanaan Musrenbangnas 2017
Mekanisme Pelaksanaan Musrenbangnas 2017 - Direktur Otonomi Daerah Bappenas - Temu Triwulanan II 11 April 2017 1 11 April 11-21 April (7 hari kerja) 26 April 27-28 April 2-3 Mei 4-5 Mei 8-9 Mei Rakorbangpus
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciINDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN I-2016 DAN PERKIRAAN TRIWULAN II-2016
BPS PROVINSI LAMPUNG No. 10/05/18/Th. VI, 4 Mei 2016 INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN I-2016 DAN PERKIRAAN TRIWULAN II-2016 INDEKS TENDENSI KONSUMEN LAMPUNG TRIWULAN I-2016 SEBESAR 101,55
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciGRAFIK KECENDERUNGAN CAKUPAN IBU HAMIL MENDAPAT 90 TABLET TAMBAH DARAH (Fe3) DI INDONESIA TAHUN
GRAFIK KECENDERUNGAN CAKUPAN IBU HAMIL MENDAPAT 90 TABLET TAMBAH DARAH (Fe3) DI INDONESIA TAHUN 2005-2014 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 83.3 85.0 82.0 85.1 60.0 64.5 68.7 71.2 57.5 48.1 2005 2006 2007
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciKEBIJAKAN KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN dan JAMINAN KETERSEDIAAN OBAT melalui E-KATALOG
KEBIJAKAN KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN dan JAMINAN KETERSEDIAAN OBAT melalui E-KATALOG Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan DISAMPAIKAN PADA RAPAT KERJA KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2016 Jakarta,
Lebih terperinciPAGU SATUAN KERJA DITJEN BINA MARGA 2012
No Kode PAGU SATUAN KERJA DITJEN BINA MARGA 2012 Nama Satuan Kerja Pagu Dipa 1 4497035 DIREKTORAT BINA PROGRAM 68,891,505.00 2 4498620 PELAKSANAAN JALAN NASIONAL WILAYAH I PROVINSI JATENG 422,599,333.00
Lebih terperinciINDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN IV-2016 DAN PERKIRAAN TRIWULAN I-2017
BPS PROVINSI LAMPUNG No. 10/02/18 TAHUN VII, 6 Februari 2017 INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN IV-2016 DAN PERKIRAAN TRIWULAN I-2017 INDEKS TENDENSI KONSUMEN LAMPUNG TRIWULAN IV-2016 SEBESAR
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciAnalisis Hasil Ujian Nasional Madrasah Tsanawiyah Tahun 2008
Analisis Hasil Ujian Nasional Madrasah Tsanawiyah Tahun 2008 Oleh : Asep Sjafrudin, M.Si 1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Sebagai jenjang terakhir dalam program Wajib Belajar 9 Tahun Pendidikan Dasar
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciINDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN III-2015 DAN PERKIRAAN TRIWULAN IV-2015
BPS PROVINSI LAMPUNG No. 10/11/18.Th.V, 5 November 2015 INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN III-2015 DAN PERKIRAAN TRIWULAN IV-2015 INDEKS TENDENSI KONSUMEN LAMPUNG TRIWULAN III-2015 SEBESAR
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciINDEKS TENDENSI BISNIS DAN INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN I-2013
BADAN PUSAT STATISTIK No. 34/05/Th. XVI, 6 Mei 2013 INDEKS TENDENSI BISNIS DAN INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN I-2013 KONDISI BISNIS DAN EKONOMI KONSUMEN MENINGKAT A. INDEKS TENDENSI BISNIS A. Penjelasan
Lebih terperinciPenggandaan, Pendistribusian, dan Pengelolaan Dana Bahan UN 2015 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Penggandaan, Pendistribusian, dan Pengelolaan Dana Bahan UN 2015 Jakarta, 25 Februari 2015 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL
Lebih terperinciBuku Indikator Kesehatan
Buku Indikator Kesehatan www.dinkes.sulbarprov.go.id Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Jalan Kurungan Bassi no 19 Mamuju Telpon 0426-21037 Fax : 0426 22579 BUKU INDIKATOR KESEHATAN PROVINSI SULAWESI
Lebih terperinciReformasi Kebijakan Ketersediaan Obat Melalui Pengadaan Obat Berdasarkan Katalog Elektronik oleh Pemerintah dan Swasta
Reformasi Kebijakan Ketersediaan Obat Melalui Pengadaan Obat Berdasarkan Katalog Elektronik oleh Pemerintah dan Swasta Engko Sosialine M. Direktorat Tata Kelola Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan Direktorat
Lebih terperinciINDEKS TENDENSI KONSUMEN
No. 10/02/91 Th. VI, 6 Februari 2012 INDEKS TENDENSI KONSUMEN A. Penjelasan Umum Indeks Tendensi Konsumen (ITK) adalah indikator perkembangan ekonomi terkini yang dihasilkan Badan Pusat Statistik melalui
Lebih terperinciPertemun Koordinasi Dinas Kesehatan Jawa Tengah
Pertemun Koordinasi Dinas Kesehatan Jawa Tengah TARGET DAN CAPAIAN INDIKATOR SEMESTER 1 TAHUN 2012 No SUMBER INDIKATOR TARGET CAPAIAN 1 RKP Persentase RSJ yang memberikan layanan subspesialis utama dan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciWORKSHOP KOMPILASI DATA SATUAN PENDIDIKAN DAN PROSES PEMBELAJARAN. Pusat Data dan Statistik Pendidikan - Kebudayaan Setjen, Kemendikbud Jakarta
WORKSHOP KOMPILASI DATA SATUAN PENDIDIKAN DAN PROSES PEMBELAJARAN Pusat Data dan Statistik Pendidikan - Kebudayaan Setjen, Kemendikbud Jakarta Kab. Karimun, 2015 PAPARAN PENDAHULUAN A. DAPODIK B. WORKSHOP
Lebih terperinci6. Tanggung jawab terhadap kebenaran alokasi yang tertuang dalam DIPA Induk sepenuhnya berada pada Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran.
-,.. DS:598-75-3511-324 Jakarta. 7 Desember 215 A.N MENTERI KEUANGAN DIREKTUR JENDERAL ANGGARAN / rv ASKOLANI NIP.19666111992211 t SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciPEMBIAYAAN KESEHATAN. Website:
PEMBIAYAAN KESEHATAN Pembiayaan Kesehatan Pembiayaan kesehatan adalah besarnya dana yang harus disediakan untuk menyelenggarakan dan atau memanfaatkan upaya kesehatan/memperbaiki keadaan kesehatan yang
Lebih terperinci4 GAMBARAN UMUM. No Jenis Penerimaan
4 GAMBARAN UMUM 4.1 Kinerja Fiskal Daerah Kinerja fiskal yang dibahas dalam penelitian ini adalah tentang penerimaan dan pengeluaran pemerintah daerah, yang digambarkan dalam APBD Provinsi dan Kabupaten/Kota
Lebih terperinciPANDUAN. Aplikasi Database Tanah, Bangunan/Gedung, dan Rumah Negara Gol. 2
PANDUAN Aplikasi Database Tanah, Bangunan/Gedung, dan Rumah Negara Gol. 2 Bagian Pengelolaan Barang Milik Negara Sekretariat Direktorat Jenderal Cipta Karya DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA KEMENTERIAN
Lebih terperinciVIII. PROSPEK PERMINTAAN PRODUK IKAN
185 VIII. PROSPEK PERMINTAAN PRODUK IKAN Ketersediaan produk perikanan secara berkelanjutan sangat diperlukan dalam usaha mendukung ketahanan pangan. Ketersediaan yang dimaksud adalah kondisi tersedianya
Lebih terperinci