Lampiran 1. Kunci Pengenalan Genus dan Spesies (Nandika dkk., 2003)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Lampiran 1. Kunci Pengenalan Genus dan Spesies (Nandika dkk., 2003)"

Transkripsi

1 Lampiran 1. Kunci Pengenalan Genus dan Spesies (Nandika dkk., 2003) 1. a. Menyerang dan bersarang dalam pohon yang masih hidup, atau kayu, cabang dan batang mati, tunggak dan kayu lembab lainnya (rayap pohon dan rayap kayu lembab, fam. Kalotermitidae)... 2 b. Hidup dan bersarang dalam kayu mati yang kering hawa, tidak berhubungan dengan tanah. Bahanbahan tanah tak terdapat dalam sarang. Menyebabkan kerusakan dalam kayu, berbentuk ronggarongga tak teratur, agar memanjang searah serat. (rayap kayu kering, fam. Kalotermitidae) Cryptotermes spp c. Bersarang dalam tanah atau dalam kayu yang berhubungan dengan tanah. Untuk jalan pekerja dan prajurit yang mengumpulkan makanan (kayu), membuat jalan jalan yang tertutup (sheltertubes) dengan bahan humus atau tanah. Keadaan habitat lembab merupakan syarat mutlak bagi kehidupannya (jenis rayap subteran dan rayap tanah, famili Rhinotermitidae dan Termitidae) a. Menyerang pohon yang masih hidup, menyebabkan pembengkakan pada batang dan cabang ("gembol") dan lubanglubang yang terdapat didalam kayu, Neotermes spp...11 b. Menyerang tunggak dan kayu mati yang lembab, terutama dalam habitat hutan. Glyptotermes spp 3. a. Pronotum (keping sklerit diatas ruas teraks pertama) agak datar. Koloni bersarang dalam kayu atau bahan lain yang mengandung selulosa, yang terdapat didalam atau permukaan tanah. (rayap subteran, famili Rhinotennitidae)...4 b. Pronotum berbentuk pelana. Pusat sarang berada dalam tanah; membuat kuekue cendawan berbentuk bunga karang, dan bangunanbangunan liat dalam tanah, kadangkadang menyebabkan terbentuknya gundukangundukan tanah. (rayap tanah dan rayap pohon, famili Termitidae) a. Prajurit dengan dua ukuran (dimorfis) jumlah ruas antena 1517 Schedorhinotermes spp...12 b. Prajurit, hanya satu macam (monomorfis) jumlah ruas antena apabila diganggu, prajurit mengeluarkan cairan serupa susu Coptotermes spp a. Perbedaan bentuk kedua mandibel prajurit terlihat tanpa bnatuan kaca pembesar. (sub famili Amitermitinae)...6 b. Mandibel prajurit memanjang ke depan, agak simetris. (sub farnili Termitidae). c. Mandibel prajurit sangat kecil atau hampir tak terlihat; dahi (frons) menonjol kedepan berbentuk alat penusuk (nasus). (sub famili Nasutermitinae).

2 6. a. Mandibel prajurit halus, panjang dan berbentuk arit. Prajurit beberapa ukuran (polymorphic). Sarang koloni terdapat diatas tanah, pada pohonpohon atau bangunanbangunan. Microcerotermes spp. b. Bentuk mandibel prajurit sangat simetris. Mandibel kanan lurus dan tajam. Mandibel kiri lengkung. Capritermes spp. 7. a. Jenis jenis berukuran besar. Prajurit dan pekerja dimorfis. Panjang tubuh prajurit besar (termasuk mandibel), 815 mm, prajurit kecil 6,510 mm. Macrotermes spp...14 b. Jenis jenis berukuran sedang. Prajurit dan pekerja monomorfis. Panjang tubuh prajurit 57,5 mm. Odontotermes spp...15 c. Jenis berukuran kecil. Prajurit dan pekerja, dimorfis. Panjang prajurit besar 3,54,75 mm, prajurit kecil 2,53,75 mm. Microtermes spp a.. Nasus prajurit berbentuk kerucut, bagian pangkal menebal dan agak lengkung. ("rangas cepor", "pua") Nasutitermes spp b. Nasus pada umumnya panjang dan sempit. Anggota koloni berwarna gelap, coklay tua sampai hitam, dengan tungkai dan antena yang panjang; mirip semut. Pekerja dan prajurit keluar mengumpulkan makanan tanpa membuat jalan jalan tertutup a. Nasus prajurit agak pendek dan sempit. Pekerja dan prajurit mengumpulkan makanan pada malam hari. Hospitalitermes spp. b. Nasus prajurit agak panjang, bagian pangkal tebal. Pekerja dan prajurit keluar dari sarang pada siang hari. Lecessitermes spp. c. Tungkaitungkai relatif tidak panjang Bulbitermes spp. 10. a. Panjang prajurit 3,84,4 mm, jumlah ruas antena 1112, terdapat diseluruh Indonesia. Cryptotermes cynocephalus Light. b. Panjang prajurit 4,65,6 mm, jumlah ruas antena 1213, terdapat diseluruh Indonesia. Cryptotermes domesticus (Haviland), c. Panjang prajurit 5,06,2, jumlah ruas antena 1214 terdapat diseluruh Indonesia Cryptotermes dudleyi Banks. d. Panjang prajurit 4,55,5 mm jumlah ruas antena terdapat di Sumatera, di tempat yang agak tinggi (diatas 700 d.m.1). Cryptotermes sumatrensis Kemner. 11. a. Terutama menyerang pohon Jabon. Panjang prajurit 7,512,0 mm, banyak menyerang tanaman jati di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Neotermes tectonae Dammerman. b. Terutama menyerang pohon sonokeling. Panjang prajurit 1212,5 mm Neotermes dalbergiae Kalshoven

3 12. a. Jumlah ruas antena, prajurit besar 1617; panjang tubuh 5,56,0 mm. Terdapat diseluruh Indonesia. Schedorhinotermes translzacens Haviland b. Jumlah ruas antena prajurit besar 16; panjang tubuh 5,35,6 mm. Terutama di Jawa Barat. Schedorhinotermes javanicus Kemner c. Jumlah ruas antena prajurit besar 15. panjang tubuh 4,95,2 mm. Terutama di Kalimantan. Schedorhinotermes tarakensis (Oshima). 13. a. Jumlah ruas antena prajurit 1416 panjang kepala prajurit (termasuk mandibel) 2,42,6 mm. Jenis yang terbesar. Coptotermes curvignathus Holmgren b. Jumlah ruas antena prajurit 1315; panjang kepala prajurit 1,82,1 mm. Mandibel relatif pendek, kirakira sepanjang setengah panjang kepala. Coptotermes travians Holmgren c. Jumlah ruas antena prajurit 1518; panjang kepala prajurit 2,02,2 mm. Mandibel lebih panjang daripada C. travians. Coptotermes havilandi Holmgren, (C. javanicus Kemner) d. Jumlah ruas antena prajurit 1314; panjang kepala prajurit 1,61,7 mm. Jenis terkecil diantara Coptotermes. Coptotermes kalshoveni Kemner 14 a. Panjang kepala prajurit besar (dengan mandibel), 6,57,1 mm, prajurit kecil 4,44,6 mm. Kepala berwarna coklat muda kemerahmerahan. Di Indonesia terdapat di Sumatera. Macrotermes nzalaccensis (Haviland) b. Kepala prajurit berwarna coklat tua, kehitamhitaman. Panjang kepala prajunt besar8,0 mm, prajurit kecil 5,05,2 mm. Terdapat di Sumatera. Macrotermes carbonarius (Hagen) c. Warna kepala prajurit berwama coklat merah. Panjang kepala prajurit besar, 4,85,5 mm, prajurit kecil 3,03,4 mm. Terdapat diseluruh Indonesia. Macrotermes gilvus (Hagen) 15. a. Antena prajurit 16 ruas, lebar kepala ± 0,8 mm, jenis kecil. Odontotermes indrapurensis Holmgren b. Antena prajurit 15 ruas, lebar kepala ± 1,0 mm, jenis kecil Odontotermes sarawakensis (Holmgren) 16. a. Jenis besar; panjang kepala (dengan mandibel) prajurit, 3,74,2 mm, lebar 1,92,4 mm. 17 b. Jenis sedang; panjang kepala prajurit3,13,5 mm, lebar 1,51,7 mm. Odontotermes makussarensis Kemner 17. a. Mandibel kiri prajurit, bergigi besar, terletak ditengah. Odontotermes bogoriensis (Kemner) b. Mandibel kiri prajurit, bergigi kecil, tumpul dan terletak lebih pada pihak pangkal. Odontotermes grandiceps Holmgren

4 18. a. Labrum (bibir atas) prajurit memanjang sampai kegigi mandibel kiri; gigi mandibel runcing. Odontotermes javanicus Holmgren b. Panjang labrum prajurit melewati gigi mandibel gigi mandibel kecil. Odontotermes sundaicus Kemner 19. a. Ruas antena prajurit, 15 prajurit makro, panjang 4,04,5 mm; prajurit mikro 3,33,8 mm Microtermes insperatus Kemner

5 Lampiran 2. Daftar Harga Kayu Olahan A. PINTU A. I. PINTU PANEL Kayu Sembarang Ukuran Dimensi (cm) Harga (Rp) 2,5 x 70 x x 80 x x 90 x Kayu Meranti Ukuran Dimensi (cm) Harga (Rp) 2,5 x 70 x x 80 x x 90 x Kayu damar Ukuran Dimensi (cm) Harga (Rp) 2,5 x 70 x x 80 x x 90 x Kayu Merbau Ukuran Dimensi (cm) Harga (Rp) 2,5 x 70 x x 80 x x 90 x A. II. PINTU KOTAK Kayu Sembarang Ukuran Dimensi (cm) Harga (Rp) 2,5 x 70 x x 80 x x 90 x

6 Kayu Meranti Ukuran Dimensi (cm) Harga (Rp) 2,5 x 70 x x 80 x x 90 x Kayu Damar Ukuran Dimensi (cm) Harga (Rp) 2,5 x 70 x x 80 x x 90 x Kayu Merbau Ukuran Dimensi (cm) Harga (Rp) 2,5 x 70 x x 80 x x 90 x B. JENDELA Kayu Sembarang Ukuran Dimensi (cm) Harga (Rp) 3 x 60 x x 60 x x 60 x x 60 x Kayu Meranti Ukuran Dimensi (cm) Harga (Rp) 3 x 60 x x 60 x x 60 x x 60 x Damar Ukuran Dimensi (cm) Harga (Rp) 3 x 60 x

7 3 x 60 x x 60 x x 60 x Kayu Merbau Ukuran Dimensi (cm) Harga (Rp) 3 x 60 x x 60 x x 60 x x 60 x C. KUSEN Kusen pintu depan (5x14x210 cm) Harga ; Damar : Meranti : Sembarang : Kusen pintu kamar (5x14x210 cm) Harga ; Damar : Meranti : Sembarang : Kusen pintu dapur (5x14x180 cm) Harga ; Damar : Meranti : Sembarang :

8 Kusen jendela samping (5x14x150cm) Harga ; Damar : Meranti : Sembarang : Kusen jendela kamar (5x14x90cm) D. BALOK Harga ; Damar : Meranti : Sembarang : Ukuran Dimensi (inchi) Harga (Rp) 1 x x x x x x x x E. LISPLANG Kayu Damar Rp Kayu Sembarang Rp Kayu Meranti Rp ( Sumber : Panglong Pengolahan Kayu Wira Agung Jl. Eka Rasmi No. 89 Medan )

9 Lampiran 3.Contoh Perhitungan Tingkat Serangan Rayap dan Kerugian Ekonomis Akibat Serangan Rayap A. Tingkat Serangan Rayap Tingkat serangan rayap pada konstruksi kusen pintu pada 30 rumah contoh yaitu : Jumlah rumah yang terserang : 20 Maka tingkat serangan : 20/30 X 100 % = 66% B. Kerugian Ekonomis Akibat Serangan Rayap a. Perhitungan untuk rusak ringan Contoh perhitungan bila komponen yang rusak adalah pintu Ukuran pintu yang rusak : 2x5x10cm Harga : Rp Maka harga kayu yang rusak : 2x5x10cm x Rp = Rp. 380,95 2,5x70x210cm b. Perhitungan untuk rusak sedang dan berat Contoh perhitungan bila komponen yang rusak adalah kusen jendela Ukuran kusen jendela yang rusak : 4x10x50cm Harga : Rp Maka harga kayu yang rusak : 4x10x50cm x Rp = Rp ,38 5x14x150cm Upah bongkar pasang untuk mengganti komponen yang rusak = Rp Karena kerusakan merupakan kerusakan sedang maka perlu dilakukan penggantian komponen, kerugian yang dihitung merupakan harga komponen utuh. Maka kerugian ekonomis untuk kusen jendela adalah = Rp Rp = Rp

10

11 Lampiran 4. Contoh Perhitungan Standart Deviasi No RT RKK RT RKK Xi X^2 Xi X^

12

13

14

15

16 , , ,47 Standart Deviasi untuk Rayap Tanah S 2 n x = n Standart Deviasi untuk Rayap Kayu Kering i ( xi ) n ( ) 2 xi xi ( n 1) = n ( n 1) S 2 = ,90 S 2 = , S 2 = ,17 S 2 = ,46 S = ,39 S = ,31 S 2 Jadi standard deviasi untuk rayap tanah adalah ,39 Jadi standard deviasi untuk rayap kayu kering adalah ,31

17 Lampiran 5. Karakteristik Rumah Contoh A. Perumahan Johor Permai Kecamatan Medan Johor KARAKTERISTIK RUMAH CONTOH % 1. Umur (tahun) a) 1 5 b) 6 10 c) d) Lebih dari Luas Bangunan (m 2 ) a) 54 b) 70 c) 100 d) Tipe a) Permanen b) Semi Permanen 4. Sumber air a) Sumur b) PAM ,33 6,66 90,00 20,00 30,00 13,33 36,66 100,00 10,00 90,00 5. Drainase 1) a) Lancar b) Agak lancar c) Tidak lancar 6. Kepadatan Pemukiman 2) a) Rapat (1 m ) b) Sedang ( 2 5 m ) c) Jarang ( 6 m ) 7. Penerimaan Sinar Matahari 3) a) Cukup b) Sedang c) Kurang 8. Jenis Atap a) Seng b) Genteng 9. Pembuangan Sampah a) Lubang Sampah b) Dinas Kebersihan 10. Jenis Kayu Yang Digunakan 4) a) Damar b) Merbau c) Meranti d.) Kayu LainLain ,00 20,00 10,00 100,00 16,66 83,33 43,33 56,66 46,66 53,33 10,00 16,66 56,66 16,66 Catatan : 1) dan 3 ) dilihat secara visual 2) Jarak rumah contoh dengan rumah disekitarnya 4) Ditanya langsung kepada pemilik rumah

18 Lampiran 5. Lanjutan... B. Perumahan Citra Wisata Kecamatan Medan Johor KARAKTERISTIK RUMAH CONTOH % 1. Umur (tahun) a) 1 5 b) 6 10 c) d) Lebih dari Luas Bangunan (m 2 ) a) 54 b) 70 c) 100 d) Tipe a) Permanen b) Semi Permanen 4. Sumber air a) Sumur b) PAM 5. Drainase 1) a) Lancar b) Agak lancar c) Tidak lancer 6. Kepadatan Pemukiman 2) a) Rapat (1 m ) b) Sedang ( 2 5 m ) c) Jarang ( 6 m ) 7. Penerimaan Sinar Matahari 3) a) Cukup b) Sedang c) Kurang 8. Jenis Atap a) Seng b) Genteng 9. Pembuangan Sampah a) Lubang Sampah b) Dinas Kebersihan ,00 40,00 60,00 100,00 100,00 100,00 100,00 33,33 66,66 100,00 33,33 66, Jenis Kayu Yang Digunakan 4) a) Damar b) Merbau c) Meranti d) Kayu LainLain ,66 6,66 70,00 16,66 Catatan : 1) dan 3 ) dilihat secara visual 2) Jarak rumah contoh dengan rumah disekitarnya 4) Ditanya langsung kepada pemilik rumah

19 Lampiran 5. Lanjutan... C. Perumahan Pemda I Kecamatan Medan Selayang KARAKTERISTIK RUMAH CONTOH % 1. Umur (tahun) a) 1 5 b) 6 10 c) d) Lebih dari Luas Bangunan (m 2 ) a) 54 b) 70 c) 100 d) Tipe a) Permanen b) Semi Permanen ,33 86,66 26,66 66,66 6,66 100,00 4. Sumber air a) Sumur b) PAM 5. Drainase 1) a) Lancar b) Agak lancar c) Tidak lancer 6. Kepadatan Pemukiman 2) a) Rapat (1 m ) b) Sedang ( 2 5 m ) c) Jarang ( 6 m ) 7. Penerimaan Sinar Matahari 3) a) Cukup b) Sedang c) Kurang 8. Jenis Atap a) Seng b) Genteng 9. Pembuangan Sampah a) Lubang Sampah b) Dinas Kebersihan 10. Jenis Kayu Yang Digunakan 4) a) Damar b) Merbau c) Meranti d) Kayu LainLain ,33 86,66 60,00 13,33 26,66 100,00 26,66 73,33 53,33 46,66 43,33 56,66 6,66 13,33 50,00 30,00 Catatan : 1) dan 3 ) dilihat secara visual 2) Jarak rumah contoh dengan rumah disekitarnya 4) Ditanya langsung kepada pemilik rumah

20 Lampiran 5. Lanjutan... D. Perumahan Insan Citra Griya Kecamatan Medan Selayang KARAKTERISTIK RUMAH CONTOH % 1. Umur (tahun) a) 1 5 b) 6 10 c) d) Lebih dari Luas Bangunan (m 2 ) a) 54 b) 70 c) 100 d) Tipe a) Permanen b) Semi Permanen 4. Sumber air a) Sumur b) PAM ,33 76,66 60,00 40,00 100,00 100,00 5. Drainase 1) a) Lancar b) Agak lancar c) Tidak lancar 6. Kepadatan Pemukiman 2) a) Rapat (1 m ) b) Sedang ( 2 5 m ) c) Jarang ( 6 m ) 7. Penerimaan Sinar Matahari 3) a) Cukup b) Sedang c) Kurang 8. Jenis Atap a) Seng b) Genteng 9. Pembuangan Sampah a) Lubang Sampah b) Dinas Kebersihan 10. Jenis Kayu Yang Digunakan 4) a) Damar b) Merbau c) Meranti d) Kayu LainLain ,00 100,00 53,33 46,66 100,00 50,00 50,00 23,33 76,66 Catatan : 1) dan 3 ) dilihat secara visual 2) Jarak rumah contoh dengan rumah disekitarnya 4) Ditanya langsung kepada pemilik rumah

21 Lampiran 6. Kerugian Ekonomis Tiap Jenis Konstruksi Akibat Serangan Rayap pada TiapTiap Rumah Contoh A. Perumahan Johor Permai Kecamatan Medan Johor No Jenis Konstruksi Yang Kerugian Total Kerugian Rumah Terserang Ekonomis ( Rp ) ( Rp ) 1 Kusen jendela kamar 133,32 133,32 2 Daun jendela samping 51,84 Kusen jendela samping 222,84 274,68 3 Daun jendela samping 421,28 421,28 4 Lisplang 2.291, ,66 5 Daun pintu kamar 2.857,11 Daun pintu dapur ,00 Kusen pintu kamar 174, ,23 6 Plafon 945 Tiang 192, ,04 7 Daun pintu depan 91,20 Daun jendela kamar 231,52 322,72 8 Daun pintu depan 15,60 Plafon 415,23 430,83 9 Daun jendela kamar 30,21 Kusen jendela kamar 2.334,77 Plafon 412, ,55 10 Daun jendela kamar ,00 Lisplang 1.210,58 Plafon 946, ,05 11 Daun jendela samping 26,27 Kusen jendela samping 4.641, ,89 12 Daun pintu depan 3.780,66 Daun pintu samping 2.505,96 Lisplang 605, ,62 13 Daun jendela samping 34,83 Kusen jendela samping 1.038,68 Lisplang 666,18 Tiang 235, ,53 14 Daun pintu depan 18,94 Kusen jendela samping 2.675,2 Lisplang 3.067,75

22 Plafon 620, ,08 15 Daun pintu kamar 71,25 Daun jendela kamar 452,88 Kusen jendela kamar ,78 Kusen jendela kamar , ,72 16 Kusen pintu dapur 118,75 Daun jendela dapur 543,71 662,46 17 Daun pintu depan 423,18 Kusen jendela dapur 80,93 504,11 18 Daun jendela kamar 58,32 Lisplang , ,32 19 Kusen pintu kamar 63,82 Kusen jendela kamar ,90 Kusen jendela kamar , ,3 20 Plafon 51,16 51,16 21 Daun pintu depan 53,52 Daun jendela samping 37, Daun pintu depan 169,35 Kusen pintu depan 1.575, ,83 23 Kusen pintu kamar 752,83 Lisplang 1.967,35 Plafon 1.193, ,40 24 Kusen pintu kamar 6.263,26 Kusen jendela dapur 5.834,38 Lisplang 1.221,68 Plafon 1.091, ,68 25 Daun pintu depan 1.860,98 Daun pintu samping 1.828,56 Kusen pintu depan 2.125,71 Daun jendela samping ,99 Daun jendela samping ,66 Kusen jendela depan ,00 Kusen jendela samping ,00 Lisplang 4.349,19 Plafon 2.276, , Kusen pintu dapur 189,81 Kusen jendela kamar 1.609, ,79

23 29 30 Lisplang 5.349, ,89 Total ,04 PERINCIAN : Jumlah yang terserang : 28 Rumah Jumlah yang tidak terserang : 2 Rumah Kelas Umur (tahun) : 15 : 1 Rumah 610 : 1115 : 2 Rumah > 15 : 27 Rumah Tipe rumah : 1. permanen : 30Rumah 2. Semi Permanen : 0 Rumah

24 Lampiran 6. Lanjutan... B Perumahan Citra Wisata Kecamatan Medan Johor No Jenis Konstruksi Yang Kerugian Total Kerugian Rumah Terserang Ekonomis ( Rp ) ( Rp ) 1 Daun jendela samping 56,60 56, Daun jendela samping 29,16 Kusen jendela samping 1.570, ,08 4 Kusen jendela kamar 823,34 823,34 5 Daun pintu kamar 399,76 Lisplang 277,20 676,96 6 Daun jendela samping 183,28 Kusen jendela samping 165,63 348,91 7 Daun pintu kamar 28,56 Kusen pintu kamar 1.235, ,20 8 Kusen pintu kamar 79,92 Kusen jendela kamar 4.361, ,12 9 Daun pintu depan 203,40 203,40 10 Daun jendela samping ,00 Kusen jendela samping 785,77 Plafon 79, ,34 11 Lisplang 119,16 119,16 12 Daun pintu depan 388,26 388,26 13 Kusen jendela samping 2.172, ,84 14 Daun pintu depan 16,15 Kusen jendela depan 1.156, ,82 15 Daun pintu kamar 297,47 297,47 16 Kusen jendela samping 2.678, ,71 17 Daun pintu kamar 51,77 Kusen pintu kamar 2.257, ,91 18 Kusen pintu kamar 1.169, ,32 19 Kusen jendela samping 1.063, ,28 20 Daun pintu depan 85,70 85,70 21 Plafon 239,28 239,28 22 Daun pintu depan 99,99 99,99 23 Kusen pintu kamar 85,02 Daun jendela kamar 154,61

25 Kusen jendela kamar 779, ,43 24 Kusen jendela samping 3.961, ,88 25 Kusen pintu depan 114,26 Kusen jendela kamar 5.286, ,94 26 Daun pintu kamar 193,70 Kusen pintu kamar 289,63 Kusen jendela samping 2.427, ,04 27 Daun pintu depan 14,28 Kusen pintu kamar 129,16 143,44 28 Daun pintu depan 36,78 Lisplang 1.073,73 Plafon 200, ,48 29 Daun pintu depan 154,50 Daun jendela kamar 68,40 222,90 30 Daun jendela kamar 26,12 Kusen jendela kamar 6.336, ,15 Total ,95 PERINCIAN : Jumlah yang terserang : 29 Rumah Jumlah yang tidak terserang : 1 Rumah Kelas Umur (tahun) : 15 : 0 Rumah 610 : 30 Rumah 1115 : 0 Rumah > 15 : 0 Rumah Tipe rumah : 1. permanen : 30 Rumah 2. Semi Permanen : 0 Rumah

26 Lampiran 6. Lanjutan... C. Perumahan Pemda I Kecamatan Medan Selayang No Jenis Konstruksi Yang Kerugian Total Kerugian Rumah Terserang Ekonomis ( Rp ) ( Rp ) 1 2 Daun pintu depan ,00 Kusen pintu depan 145,51 Lisplang 90, ,44 3 Plafon 761,90 761,90 4 Daun jendela samping 122,16 Kusen jendela samping 696,07 818, Daun pintu kamar 7.447,14 Kusen pintu kamar 7.092,50 Daun jendela kamar 1.358,50 Lisplang , ,14 7 Kusen pintu kamar 1.548,70 Kusen jendela kamar 2.120, ,00 8 Daun pintu depan 275,21 275,21 9 Daun jendela kamar ,00 Kusen jendela kamar 138, ,66 10 Kusen jendela dapur 2.535, ,10 11 Daun pintu dapur 3.204,14 Lisplang 1.963, ,11 12 Daun pintu kamar 2.362,44 Kusen pintu kamar 2.969, ,04 13 Plafon 1.615, ,19 14 Daun jendela samping 2.017,96 Kusen jendela samping 4.500, , Kusen jendela dapur 180,26 Plafon 66,64 246,90 17 Kusen pintu kamar 2.455, ,34 18 Daun jendela samping 131,90 Kusen jendela samping 1.269,13 Plafon 264, ,49 19 Daun pintu kamar 5.892, ,84 20 Daun pintu dapur 3.284,16

27 Kusen pintu dapur 3.053,37 Lisplang 797, ,01 21 Daun pintu depan 146,58 146, Daun jendela samping 359,63 Kusen jendela samping 1.528, ,63 24 Kusen pintu kamar 578,92 Tiang 102,91 681,83 25 Daun jendela dapur 396,01 Kusen jendela dapur 1.543, ,04 26 Daun pintu kamar 1.130,12 Plafon 1.191, ,96 27 Lisplang 303,44 303, Daun pintu depan 63,06 Daun jendela Kamar 2.255,34 Kusen jendela kamar 2.929,35 Lisplang , ,75 30 Daun pintu dapur 1.020,40 Kusen pintu dapur 302,48 Plafon 542, ,57 Total ,15 PERINCIAN : Jumlah yang terserang : 25 Rumah Jumlah yang tidak terserang : 5 Rumah Kelas Umur (tahun) :

28 15 : 610 : 1115 : 4 Rumah > 15 : 26 Rumah Tipe rumah : 1. Permanen : Semi Permanen : 0

29 Lampiran 6. Lanjutan... D. Perumahan Insan Citra Griya Kecamatan Medan Selayang No Jenis Konstruksi Yang Kerugian Total Kerugian Rumah Terserang Ekonomis ( Rp ) ( Rp ) 1 Daun pintu kamar ,47 Daun pintu kamar ,45 Kusen pintu kamar 1114, ,43 2 Daun jendela samping 1336,18 Kusen jendela samping 12614, ,34 3 Daun pintu dapur ,00 Daun jendela samping 453, ,68 4 Lisplang 1411, ,25 5 Daun pintu kamar 2436,00 Kusen jendela samping ,84 Kusen jendela samping , ,32 6 Daun jendela samping 932,16 Kusen jendela samping ,16 Kusen jendela samping ,03 Tiang 61, ,42 7 Daun pintu kamar 1 982,80 Daun pintu kamar 2 985, , Lisplang 2157, ,50 10 Kusen pintu kamar 874,27 Daun jendela kamar 734, , Daun pintu dapur , ,00 13 Lisplang 557,48 Plafon 1018, ,47 14 Kusen pintu dapur 834,63 Daun jendela dapur 1782,10 Kusen jendela dapur 1583, ,90 15 Daun pintu dapur ,05 Daun pintu kamar 6832,20 Kusen pintu kamar 4961,10 Kusen jendela kamar ,00 Lisplang 537, ,47 16 Kusen pintu kamar 1579,58

30 Tiang 84, ,95 17 Daun pintu depan 1219, ,74 18 Daun pintu dapur ,00 Kusen pintu dapur 1728, ,67 19 Daun jendela kamar 1526,16 Kusen jendela kamar , ,16 20 Daun pintu depan 728,62 Lisplang ,00 Tiang 581, ,72 21 Daun pintu kamar 3042,00 Kusen pintu samping 811,87 Kusen jendela kamar 1856, ,27 22 Daun pintu depan 88,37 Kusen jendela samping 6.707,64 Plafon 1965, ,92 23 Daun pintu kamar 8096,61 Kusen pintu kamar 5589,92 Kusen jendela samping 9044,38 Lisplang 194,27 Tiang 353, ,88 24 Daun pintu kamar 572,40 Kusen pintu kamar 90,51 Daun jendela samping 193,31 Kusen jendela samping 1248,00 Lisplang 492, ,07 25 Daun pintu kamar 728,04 Kusen pintu depan 637,90 Daun jendela samping 1 333,90 Daun jendela samping 2 209,99 Kusen jendela depan 1380,30 Lisplang 761, ,73 26 Daun jendela samping 78,49 Kusen jendela samping 3418,49 Plafon 520, ,42 27 Daun pintu kamar 100,77 Daun jendela samping 235,13 Kusen jendela samping 1350, ,85 28 Daun jendela samping 625,59 Kusen jendela samping 625,72 Lisplang 206,69

31 Plafon 74, ,11 29 Daun pintu depan 3120, ,37 30 Kusen pintu dapur 2159,65 Daun jendela depan ,00 Daun jendela kamar 632, ,54 Total ,32 PERINCIAN : Jumlah rumah yang terserang Jumlah yang tidak terserang` : 28 rumah : 2 rumah Kelas Umur (tahun) : 15 : 7 rumah 610 : 23 rumah 1115 : 15 : Tipe Rumah : 1. Rumah Permanen : 30 Rumah 2. Rumah Semi Permanen :

32 Lampiran 7. Data Responden Pada MasingMasing Lokasi Penelitian A. Perumahan Johor Permai Kecamatan Medan Johor No Nama Jenis kelamin Alamat 1 Husin Laki Laki Melinjo V No. 1 2 Drs.Fadil Rahman Laki Laki Melinjo V No. 4 3 H. Khairul,SE Laki Laki Melinjo V No. 5 4 Indra Mardi, SE Laki Laki Melinjo V No. 8 5 Drs.Eddy Wijaya Laki Laki Melinjo V No. 9 6 Athina Perempuan Melinjo V No Rohani Amin Perempuan Melinjo I No. 3 8 Khairul Anwar Laki Laki Melinjo I No Sugeng Bintartono Laki Laki Melinjo II No Ernawaty Neldi Perempuan Melinjo II No Mursidi Laki Laki Melinjo II No Syahrul effendi Laki Laki Melinjo II No Suparwati Nanggal Perempuan Melinjo II No Syari Arwansyah Laki Laki Melinjo III No Basuki Laki Laki Melinjo III No Taufik Hasnan Laki Laki Melinjo III No H. Abu Bakar Laki Laki Melinjo III No Rusman Lubis Laki Laki Melinjo III No Prima Indra Laki Laki Melinjo IV No H.M. Syafei Laki Laki Melinjo IV No Maswardi Sayuti Laki Laki Melinjo IV No Drs.H.Sakura Ahmad Laki Laki Melinjo IV No Nurmansyah Laki Laki Melinjo IV No H.Syariun Alfen Laki Laki Melinjo IV No Sutrisno Laki Laki Melinjo Baru No H.Abdullah Ibrahim Laki Laki Melinjo Baru No M.Nasir Jalil Laki Laki Melinjo Raya No. 3A 28 H.Rojiun Laki Laki Melinjo Raya No Joko Sudibyo Laki Laki Melinjo Raya No Drs.Darmansyah Laki Laki Melinjo Raya No. 3B

33 Lampiran 7. Lanjutan... B. Perumahan Citra Wisata Kecamatan Medan Johor No Nama Jenis kelamin Alamat 1 Sudirman Amin Laki Laki Blok III No. 6 2 Darwinsyah Laki Laki Blok IV No Ali Guntur Laki Laki Blok V No AdriLamran Laki Laki Blok V No H. Said Lukman Laki Laki Blok V No R. Pracahyo Laki Laki Blok V No Hj. Dian Perempuan Blok VI No. 2 8 Effendi Nasution Laki Laki Blok VI No. 8 9 Bangun Laki Laki Blok VI No H. Salman Ginting Laki Laki Blok VII No Suhardi Laki Laki Blok VII No Irianto Laki Laki Blok VII No Nyimas ayu Perempuan Blok VII No Machruzar Laki Laki Blok VIII No Novri Nazar Laki Laki Blok VIII No Agus Purnomo Laki Laki Blok VIII No Hadi Wibowo Laki Laki Blok VIII No Asril M.Sormin Laki Laki Blok VIII No Subagyo Laki Laki Blok IX No Hadi Darma Laki Laki Blok IX No Hafni Perempuan Blok IX No Asman Laki Laki Blok IX No Sudarmadji Laki Laki Blok IX No Yusuf Laki Laki Blok X No Darmono Laki Laki Blok X No Rachmad Laki Laki Blok X No Dwi Wahyu Laki Laki Blok XI No Rizal Damanik Laki Laki Blok XII No Dwi Hendro Laki Laki Blok XII No Syarifuddin Laki Laki Blok XII No. 53

34 Lampiran 7. Lanjutan... C. Perumahan Pemda I Kecamatan Medan Selayang No Nama Jenis kelamin Alamat 1 H. Tambi Yusuf Laki Laki Melati Raya No. 5 2 Turimin Laki Laki Melati Raya No Ramli Laki Laki Melati Raya No Helmi Siregar Laki Laki Melati I No. 5 5 Rosmawarti Perempuan Melati I No Andi Surya Laki Laki Melati I No Ir. Rahmad Laki Laki Melati I No Iman Sitepu Laki Laki Melati II No Sabaryanto Laki Laki Melati II No Arsyad Laki Laki Cempaka Raya No. 1B 11 Nurbayani Siregar Perempuan Cempaka Raya No Andri Laki Laki Cempaka Raya No. 25B 13 Zulfikar Laki Laki Cempaka I No Syamsudin Laki Laki Cempaka I No Riza Nasution Laki Laki Cempaka I No. 5A 16 Harlond Laki Laki Cempaka II No Iriandi Laki Laki Cempaka II No Fitri Perempuan Cempaka II No Ali Husin Laki Laki Cempaka III No Gatot Nugroho Laki Laki Cempaka III No Ir.Fadli Laki Laki Cempaka III No Yulhendri Laki Laki Cempaka IV No Mariani Lubis Perempuan Cempaka IV No Dr. Zulfikri Laki Laki Cempaka IV No Sugiarti Perempuan Cempaka V No Syahrial Nasution Laki Laki Cempaka V No. 5A 27 Rudi Amiranto Laki Laki Cempaka V No Sukarsih Perempuan Kenanga No Fauzi Bahar Laki Laki Teratai No Marjohan Laki Laki Dahlia Raya No. 261

35 Lampiran 7. Lanjutan... D. Perumahan Insan Citra Griya Kecamatan Medan Selayang No Nama Jenis kelamin Alamat 1 Yusmanizar Laki Laki Blok A No. 2 2 Siti Maimunah Perempuan Blok C No. 3 3 Novian Laki Laki Blok A No. 3 4 Firman Sinaga Laki Laki Blok A No. 8 5 Muslim Harahap Laki Laki Blok B No. 4 6 Budi Laki Laki Blok B No. 2 7 Indah Perempuan Blok C No. 7 8 Andri Laki Laki Blok C No. 9 9 Ismed Laki Laki Blok A No Jumjuma Laki Laki Blok D No Hj. Kartini Perempuan Blok F No Arsyad Laki Laki Blok AA No Ridwan Lubis Laki Laki Blok F No Syaim Sumari Laki Laki Blok C No Anni Nasution Perempuan Blok F No Heri Laki Laki Blok D No Drs.Bambang Laki Laki Blok AA No Andre Laki Laki Blok AA No Faisal Laki Laki Blok D No Kartono Laki Laki Blok A No Kamaruddin Laki Laki Blok A No Fery Laki Laki Blok E No H. Fauzi Bahar Laki Laki Blok AA No Sukarsih Perempuan Blok F No Zainal Laki Laki Blok E No Aminuddin Laki Laki Blok F No Andi Arief Laki Laki Blok AA No Rio Laki Laki Blok E No Reza Rinaldi Laki Laki Blok F No M.Ishak Laki Laki Blok E No. 4

36 Lampiran 8. Peta Kota Medan Perumahan ICG Perumahan Pemda I Perumahan Johor Permai Perumahan Citra Wisata

PENGENALAN RAYAP PERUSAK KAYU YANG PENTING DI INDONESIA

PENGENALAN RAYAP PERUSAK KAYU YANG PENTING DI INDONESIA PENGENALAN RAYAP PERUSAK KAYU YANG PENTING DI INDONESIA 4 Pengantar Jenis-jenis rayap (Ordo Isoptera) merupakan satu golongan serangga yang paling banyak menyebabkan kerusakan pada kayu yang digunakan

Lebih terperinci

Nama Responden Jabatan Pekerjaan Jenis Kelamin (P/L) Alamat JOSEPTIAN PURBA Direktur L Jl. Gaperta Ujung Perumahan Tosiro Indah No.

Nama Responden Jabatan Pekerjaan Jenis Kelamin (P/L) Alamat JOSEPTIAN PURBA Direktur L Jl. Gaperta Ujung Perumahan Tosiro Indah No. I. Identitas Responden Developer Masing-Masing Perumahan Nama Responden Jabatan Pekerjaan Jenis Kelamin (P/L) Alamat JOSEPTIAN PURBA Direktur L Jl. Gaperta Ujung Perumahan Tosiro Indah No. Telp 061-8469121

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Lampiran 1. Karakteristik-karakteristik bangunan Sekolah Dasar Negeri di Kota Medan Kecamatan Medan Tembung Nama Sekolah : SDN 0649974 : Jl. Letda Sujono Kec. Medan Tembung Tahun Berdiri : 1970

Lebih terperinci

Lampiran 1.Karakteristik Bangunan Sekolah Menengah Pertama Swasta di Kota Medan. : Jl. Garu I No 28 Medan

Lampiran 1.Karakteristik Bangunan Sekolah Menengah Pertama Swasta di Kota Medan. : Jl. Garu I No 28 Medan Lampiran 1.Karakteristik Bangunan Sekolah Menengah Pertama Swasta di Kota Medan Kecamatan Amplas Tahun berdiri :1989 Tahun perbaikan :- : Nur Hasanah Luas bangunan :261 m² Luas areal bangunan Jumlah kelas

Lebih terperinci

Lampiran 1. Karakteristik-Karakteristik Bangunan Sekolah Dasar Swasta. Asal-usul Areal Bangunan : Perladangan dan perkebunan

Lampiran 1. Karakteristik-Karakteristik Bangunan Sekolah Dasar Swasta. Asal-usul Areal Bangunan : Perladangan dan perkebunan Lampiran 1. Karakteristik-Karakteristik Bangunan Sekolah Dasar Swasta Di Kota Medan Kecamatan Medan Tembung : SD SWASTA HKBP PARDAMEAN : Jl. Taduan No 94 Tahun Berdiri : 1983 Tahun Perbaikan : 22 Luas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Sebaran rayap tanah di berbagai vegetasi Hutan Pendidikan Gunung Walat memiliki luas wilayah 359 ha, dari penelitian ini diperoleh dua puluh enam contoh rayap dari lima

Lebih terperinci

KERUGIAN EKONOMIS AKIBAT SERANGAN RAYAP PADA BANGUNAN RUMAH MASYARAKAT DI DUA KECAMATAN (MEDAN DENAI DAN MEDAN LABUHAN)

KERUGIAN EKONOMIS AKIBAT SERANGAN RAYAP PADA BANGUNAN RUMAH MASYARAKAT DI DUA KECAMATAN (MEDAN DENAI DAN MEDAN LABUHAN) Jurnal Biologi Sumatera, Juli 2007, hlm. 23 27 ISSN 1907-5537 Vol. 2, No. 2 KERUGIAN EKONOMIS AKIBAT SERANGAN RAYAP PADA BANGUNAN RUMAH MASYARAKAT DI DUA KECAMATAN (MEDAN DENAI DAN MEDAN LABUHAN) Ameilia

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Keberadaan sekolah-sekolah sekarang ini dianggap masih kurang

TINJAUAN PUSTAKA. Keberadaan sekolah-sekolah sekarang ini dianggap masih kurang TINJAUAN PUSTAKA Bangunan Sekolah Dasar Keberadaan sekolah-sekolah sekarang ini dianggap masih kurang memadai baik dari segi jumlah maupun kelengkapan fasilitas di dalamnya. Saat ini terdapat hampir lebih

Lebih terperinci

HASIL. lorong kembara di batang tanaman (b) Data ukuran sarang rayap yang ditemukan.

HASIL. lorong kembara di batang tanaman (b) Data ukuran sarang rayap yang ditemukan. 2 lorong kembara di batang tanaman (b) Data ukuran sarang rayap yang ditemukan. Identifikasi rayap Identifikasi rayap menggunakan rayap kasta prajurit. Rayap kasta prajurit mayor digunakan untuk mengidentifikasi

Lebih terperinci

Lampiran 1 Kunci identifikasi rayap kasta prajurit mayor Macrotermes gilvus (Haviland) (Ahmad 1965)

Lampiran 1 Kunci identifikasi rayap kasta prajurit mayor Macrotermes gilvus (Haviland) (Ahmad 1965) LAMPIRAN 13 Lampiran 1 Kunci identifikasi rayap kasta prajurit mayor Macrotermes gilvus (Haviland) (Ahmad 1965) Kunci identifikasi famili Termitidae 1. Kepala memiliki fontanel dan kelenjar frontal; jika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Identifikasi Rayap Pada Kayu Umpan Di Kampung Babakan Cimareme Kecamatan Ciranjang Kabupaten Cianjur

BAB I PENDAHULUAN. Identifikasi Rayap Pada Kayu Umpan Di Kampung Babakan Cimareme Kecamatan Ciranjang Kabupaten Cianjur BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kayu merupakan hasil hutan dari sumber kekayaan alam, berasal dari bahan mentah yang mudah diproses untuk dijadikan barang sesuai kemajuan teknologi. Kayu merupakan

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMIS SERANGAN RAYAP DAN URGENSI TINDAKAN PENGAWETAN TERHADAP PEMBANGUNAN DI BEBERAPA PERUMAHAN KOTA PEMATANGSIANTAR

KAJIAN EKONOMIS SERANGAN RAYAP DAN URGENSI TINDAKAN PENGAWETAN TERHADAP PEMBANGUNAN DI BEBERAPA PERUMAHAN KOTA PEMATANGSIANTAR IJCCS, Vol.x, No.x, July xxxx, pp. 1~5 ISSN: 1978-1520 1 KAJIAN EKONOMIS SERANGAN RAYAP DAN URGENSI TINDAKAN PENGAWETAN TERHADAP PEMBANGUNAN DI BEBERAPA PERUMAHAN KOTA PEMATANGSIANTAR Triastuti* 1, Irawaty

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bioekologi Rayap Rayap adalah serangga sosial yang termasuk ke dalam ordo Blatodea, kelas heksapoda yang dicirikan dengan metamorfosis sederhana, bagian-bagian mulut mandibula.

Lebih terperinci

ANALISIS KERUSAKAN BANGUNAN SEKOLAH DASAR NEGERI OLEH FAKTOR BIOLOGIS DI KOTA BOGOR RULI HERDIANSYAH

ANALISIS KERUSAKAN BANGUNAN SEKOLAH DASAR NEGERI OLEH FAKTOR BIOLOGIS DI KOTA BOGOR RULI HERDIANSYAH ANALISIS KERUSAKAN BANGUNAN SEKOLAH DASAR NEGERI OLEH FAKTOR BIOLOGIS DI KOTA BOGOR RULI HERDIANSYAH DEPARTEMEN HASIL HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2007 RINGKASAN Ruli Herdiansyah.

Lebih terperinci

Anang Kadarsah ABSTRACT

Anang Kadarsah ABSTRACT BIOSCIENTIAE Volume 2, Nomor 2, Juli 2005, Halaman 17-22 http://bioscientiae.tripod.com STUDI KERAGAMAN RAYAP TANAH DENGAN TEKNIK PENGUMPANAN PADA TUMPUKAN JERAMI PADI DAN AMPAS TEBU DI PERUSAHAAN JAMUR

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. tiap tahunnya (Rachmawati, 1996), sedangkan menurut Wahyuni (2000), di Kabupaten

I. PENDAHULUAN. tiap tahunnya (Rachmawati, 1996), sedangkan menurut Wahyuni (2000), di Kabupaten 1 I. PENDAHULUAN Indonesia mengalami kerugian ekonomi akibat serangan rayap pada kayu bangunan rumah penduduk mencapai 12,5% dari total biaya pembangunan perumahan tiap tahunnya (Rachmawati, 1996), sedangkan

Lebih terperinci

KERAGAMAN SPESIES RAYAP DI KAMPUS UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG GUNUNGPATI SEMARANG

KERAGAMAN SPESIES RAYAP DI KAMPUS UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG GUNUNGPATI SEMARANG KERAGAMAN SPESIES RAYAP DI KAMPUS UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG GUNUNGPATI SEMARANG Shofi Annisa, Retno Hestiningsih, Mochamad Hadi Bagian Entomologi Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Kota Medan mempunyai 805 sekolah dasar dengan perincian 401 buah

TINJAUAN PUSTAKA. Kota Medan mempunyai 805 sekolah dasar dengan perincian 401 buah TINJAUAN PUSTAKA Bangunan Sekolah Dasar Kota Medan mempunyai 805 sekolah dasar dengan perincian 401 buah milik pemerintah dan 404 buah milik pihak swasta. Rincian sebaran SD di Kota Medan disajikan pada

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Sistematika hama rayap (Coptotermes curvinagthus Holmgren) menurut

TINJAUAN PUSTAKA. Sistematika hama rayap (Coptotermes curvinagthus Holmgren) menurut TINJAUAN PUSTAKA Biologi Coptotermes curvignathus Holmgren Sistematika hama rayap (Coptotermes curvinagthus Holmgren) menurut Nandika, dkk (2003) adalah sebagai berikut : Kingdom Filum Kelas Ordo Famili

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Perkembangan siklus hidup rayap dapat dilihat gamabar dibawah ini: Gambar 1. Siklus hidup rayap

TINJAUAN PUSTAKA. Perkembangan siklus hidup rayap dapat dilihat gamabar dibawah ini: Gambar 1. Siklus hidup rayap TINJAUAN PUSTAKA Biologi Coptotermes curvignathus Holmgren Menurut Nandika, dkk (2003) sistematika dari rayap (Coptotermes curvinagthus Holmgren) adalah sebagai berikut : Filum : Arthropoda Kelas : Insecta

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. setiap kecamatan di Kota Medan disajikan pada Tabel 1. Tabel 1. Data jumlah sekolah menengah pertama di setiap kecamatan

TINJAUAN PUSTAKA. setiap kecamatan di Kota Medan disajikan pada Tabel 1. Tabel 1. Data jumlah sekolah menengah pertama di setiap kecamatan TINJAUAN PUSTAKA Bangunan Sekolah Menengah Pertama Kota Medan memiliki 350 sekolah menengah pertama dengan perincian 45 buah milik pemerintah dan 305 buah milik pihak swasta. Rincian sebaran SMP di setiap

Lebih terperinci

KERAGAMAN JENIS RAYAP DAN INTENSITAS KERUSAKAN BANGUNAN DI PERUMAHAN ALAM SINARSARI, CIBEUREUM, DARMAGA, BOGOR CUCU SETIAWATI

KERAGAMAN JENIS RAYAP DAN INTENSITAS KERUSAKAN BANGUNAN DI PERUMAHAN ALAM SINARSARI, CIBEUREUM, DARMAGA, BOGOR CUCU SETIAWATI KERAGAMAN JENIS RAYAP DAN INTENSITAS KERUSAKAN BANGUNAN DI PERUMAHAN ALAM SINARSARI, CIBEUREUM, DARMAGA, BOGOR CUCU SETIAWATI DEPARTEMEN HASIL HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013

Lebih terperinci

BAB 2 PRODUK. Anugerah adalah penduduk asli dan pendatang baru yang ada di kota

BAB 2 PRODUK. Anugerah adalah penduduk asli dan pendatang baru yang ada di kota BAB 2 PRODUK 2.1 Spesifikasi Rincian Produk Sesuai dengan target pasar yang di rencanakan oleh CV. Griya Indah Anugerah adalah penduduk asli dan pendatang baru yang ada di kota Payakumbuh. Usaha CV. Griya

Lebih terperinci

BIOLOGI DAN PENGENDALIAN RAYAP HAMA BANGUNAN DI INDONESIA

BIOLOGI DAN PENGENDALIAN RAYAP HAMA BANGUNAN DI INDONESIA BIOLOGI DAN PENGENDALIAN RAYAP HAMA BANGUNAN DI INDONESIA 5 Rayap dalam biologi adalah sekelompok hewan dalam salah satu ordo yaitu ordo Isoptera dari kelas Artropoda. Ordo Isoptera beranggotakan sekitar

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. bekerjasama. Rayap dalam biologi adalah sekelompok hewan dalam salah satu

II. TINJAUAN PUSTAKA. bekerjasama. Rayap dalam biologi adalah sekelompok hewan dalam salah satu II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. R a y a p Rayap adalah serangga sosial yang hidup secara berkelompok dan bekerjasama. Rayap dalam biologi adalah sekelompok hewan dalam salah satu ordo yaitu ordo Isoptera dari

Lebih terperinci

SEBARAN JENIS RAYAP TANAH DI APARTEMEN TAMAN RASUNA KUNINGAN JAKARTA DAN POTENSINYA SEBAGAI HAMA PADA BANGUNAN TINGGI MIRA YUNILASARI

SEBARAN JENIS RAYAP TANAH DI APARTEMEN TAMAN RASUNA KUNINGAN JAKARTA DAN POTENSINYA SEBAGAI HAMA PADA BANGUNAN TINGGI MIRA YUNILASARI SEBARAN JENIS RAYAP TANAH DI APARTEMEN TAMAN RASUNA KUNINGAN JAKARTA DAN POTENSINYA SEBAGAI HAMA PADA BANGUNAN TINGGI MIRA YUNILASARI DEPARTEMEN HASIL HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI JENIS RAYAP DI KAWASAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA. Oleh: M. HENDRIANSYAH JUMARI NIM:

IDENTIFIKASI JENIS RAYAP DI KAWASAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA. Oleh: M. HENDRIANSYAH JUMARI NIM: IDENTIFIKASI JENIS RAYAP DI KAWASAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA Oleh: M. HENDRIANSYAH JUMARI NIM: 130 500 048 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL HUTAN JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN POLITEKNIK PERTANIAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Kehilangan Berat Kehilangan berat dapat menjadi indikasi respon serangan rayap terhadap contoh uji yang diberi perlakuan dalam hal ini berupa balok laminasi. Perhitungan

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI DAMPAK DAN TINGKAT SERANGAN RAYAP TERHADAP BANGUNAN DI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

IDENTIFIKASI DAMPAK DAN TINGKAT SERANGAN RAYAP TERHADAP BANGUNAN DI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI IDENTIFIKASI DAMPAK DAN TINGKAT SERANGAN RAYAP TERHADAP BANGUNAN DI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI THE IDENTIFICATION OF THE IMPACT AND LEVEL OF TERMITE S ATTACKS ON THE BUILDING IN THE DISTRICT KUANTAN SINGINGI

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2009

DEPARTEMEN KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2009 SEBARAN DAN PERKIRAAN KERUGIAN EKONOMIS SERANGAN RAYAP TERHADAP BANGUNAN SEKOLAH DASAR NEGERI DI KOTA MEDAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SKRIPSI Oleh Hadhi Prabowo Syaiful 051203032/ Teknologi

Lebih terperinci

Keanekaragaman Rayap Tanah di Hutan Pendidikan Gunung Walat, Sukabumi

Keanekaragaman Rayap Tanah di Hutan Pendidikan Gunung Walat, Sukabumi JURNAL 92 Noor SILVIKULTUR Farikhah Haneda TROPIKA et al. J. Silvikultur Tropika Vol. 03 No. 02 Agustus 2012, Hal. 92 96 ISSN: 2086-8227 Keanekaragaman Rayap Tanah di Hutan Pendidikan Gunung Walat, Sukabumi

Lebih terperinci

Jenis-jenis kayu untuk konstruksi Bangunan

Jenis-jenis kayu untuk konstruksi Bangunan Jenis-jenis kayu untuk konstruksi Bangunan Jenis-jenis kayu untuk konstruksi di proyek- Pada kesempatan ini saya akan berbagi informasi tentang Jenis-jenis kayu untuk konstruksi Bangunan Kayu adalah material

Lebih terperinci

E U C A L Y P T U S A.

E U C A L Y P T U S A. E U C A L Y P T U S A. Umum Sub jenis Eucalyptus spp, merupakan jenis yang tidak membutuhkan persyaratan yang tinggi terhadap tanah dan tempat tumbuhnya. Kayunya mempunyai nilai ekonomi yang cukup tinggi

Lebih terperinci

Oleh: Tarsoen Waryono **)

Oleh: Tarsoen Waryono **) 1 EKOSISTEM RAYAP DAN VEKTOR DEMAM BERDARAH DI LINGKUNGAN PERMUKIMAN *) Oleh: Tarsoen Waryono **) Abstrak Bentuk ancaman lingkungan hunian selain rusaknya bangunan akibat serangan rayap, juga dideritanya

Lebih terperinci

Pengembangan Modul Konstruksi Bambu Plester Sebagai Alternatif Kulit Bangunan

Pengembangan Modul Konstruksi Bambu Plester Sebagai Alternatif Kulit Bangunan Pengembangan Modul Konstruksi Bambu Plester Sebagai Alternatif Kulit Bangunan oleh Widya Fransiska Febriati Prog. Studi Teknik Arsitektur FT. Universitas Sriwijaya, Palembang Email: widyafrans@telkom.net

Lebih terperinci

Rayap Sebagai Serangga Perusak Bangunan & Pengendaliannya (Implementasi SNI 2404:2015 dan SNI 2405: 2015)

Rayap Sebagai Serangga Perusak Bangunan & Pengendaliannya (Implementasi SNI 2404:2015 dan SNI 2405: 2015) Rayap Sebagai Serangga Perusak Bangunan & Pengendaliannya (Implementasi SNI 2404:2015 dan SNI 2405: 2015) Titik Kartika Pusat Penelitian Biomaterial RUANG LINGKUP Memberikan pengertian 1. Tentang rayap

Lebih terperinci

Sambungan dan Hubungan Konstruksi Kayu

Sambungan dan Hubungan Konstruksi Kayu Sambungan Kayu Konstruksi kayu merupakan bagian dari konstruksi bangunan gedung. Sambungan dan hubungan kayu merupakan pengetahuan dasar mengenai konstruksi kayu yang sangat membantu dalam penggambaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 18 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Kehilangan Berat (Weight Loss) Contoh Uji Kehilangan berat (WL) merupakan salah satu respon yang diamati karena berkurangnya berat contoh uji akibat aktifitas makan rayap

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol (Gladiolus hybridus) berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti

II. TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol (Gladiolus hybridus) berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti 7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani dan Morfologi Tanaman Gladiol Gladiol (Gladiolus hybridus) berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti pedang sesuai dengan bentuk daunnya yang meruncing dan memanjang.

Lebih terperinci

Rayap Sebagai Serangga Perusak Kayu Dan Metode Penanggulangannya

Rayap Sebagai Serangga Perusak Kayu Dan Metode Penanggulangannya Rayap Sebagai Serangga Perusak Kayu Dan Metode Penanggulangannya Apri Heri Iswanto Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara PENDAHULUAN Rayap merupakan serangga kecil berwarna putih

Lebih terperinci

BAB III RUMAH ADAT BETAWI SETU BABAKAN. 3.1 Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

BAB III RUMAH ADAT BETAWI SETU BABAKAN. 3.1 Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan BAB III RUMAH ADAT BETAWI SETU BABAKAN 3.1 Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Gambar 3.1 Gerbang Masuk Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan adalah sebuah perkampungan budaya yang dibangun untuk

Lebih terperinci

RUMAH SUSUN PENJARINGAN PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA DINAS PERUMAHAN DAN GEDUNG PEMDA

RUMAH SUSUN PENJARINGAN PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA DINAS PERUMAHAN DAN GEDUNG PEMDA RUMAH SUSUN PENJARINGAN PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA DINAS PERUMAHAN DAN GEDUNG PEMDA Luas DKI Jakarta 662,33 km2 Jumlah Penduduk 9.607.787 jiwa (Sumber Jakarta dalam Angka 2012) Kepadatan penduduk

Lebih terperinci

KEANEKARAGAMAN KOMUNITAS RAYAP PADA TIPE PENGGUNAAN LAHAN YANG BERBEDA SEBAGAI BIOINDIKATOR KUALITAS LINGKUNGAN TEGUH PRIBADI

KEANEKARAGAMAN KOMUNITAS RAYAP PADA TIPE PENGGUNAAN LAHAN YANG BERBEDA SEBAGAI BIOINDIKATOR KUALITAS LINGKUNGAN TEGUH PRIBADI KEANEKARAGAMAN KOMUNITAS RAYAP PADA TIPE PENGGUNAAN LAHAN YANG BERBEDA SEBAGAI BIOINDIKATOR KUALITAS LINGKUNGAN TEGUH PRIBADI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI

Lebih terperinci

PEDOMAN PEMBANGUNAN BANGUNAN TAHAN GEMPA

PEDOMAN PEMBANGUNAN BANGUNAN TAHAN GEMPA LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA NOMOR: 111/KPTS/CK/1993 TANGGAL 28 SEPTEMBER 1993 TENTANG: PEDOMAN PEMBANGUNAN BANGUNAN TAHAN GEMPA A. DASAR DASAR PERENCANAAN BANGUNAN TAHAN GEMPA

Lebih terperinci

Karakteristik Populasi Rayap Tanah Coptotermes spp (Blattodea: Rhinotermitidae) dan Dampak Serangannya

Karakteristik Populasi Rayap Tanah Coptotermes spp (Blattodea: Rhinotermitidae) dan Dampak Serangannya 110 Karakteristik Populasi Rayap Tanah Coptotermes spp (Blattodea: Rhinotermitidae) dan Dampak Serangannya (Characteristic of Population Subterranean Termites Coptotermes spp (Blattodea: Rhinotermitidae)

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI SPESIES RAYAP PERUSAK TANAMAN JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.) Termite Species Identification as Pests to Jatropha curcas L.

IDENTIFIKASI SPESIES RAYAP PERUSAK TANAMAN JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.) Termite Species Identification as Pests to Jatropha curcas L. IDENTIFIKASI SPESIES RAYAP PERUSAK TANAMAN JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.) Termite Species Identification as Pests to Jatropha curcas L. Muhammad Sayuthi Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian Universitas

Lebih terperinci

RAYAP dan ANCAMANNYA V TERHADAP BANGUNAN

RAYAP dan ANCAMANNYA V TERHADAP BANGUNAN RAYAP dan ANCAMANNYA V TERHADAP BANGUNAN Oleh: lr.dodi Nandika dan Dr.lr. Suryono Suryokusumo DISAJIKAN DALAM RANGKA DISKUSI PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN. BAHAYA RAYAP. PADA BANGUNAN 1 SEPTEMBER 1983

Lebih terperinci

BAB IV: PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV: PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV: PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Survey (Observasi) Lapangan Dalam penelitian ini, secara garis besar penyajian data-data yang dikumpulkan melalui gambar-gambar dari hasil observasi lalu diuraikan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ordo: Polypetales, Famili: Leguminosea (Papilionaceae), Genus:

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ordo: Polypetales, Famili: Leguminosea (Papilionaceae), Genus: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani Tanaman Kedelai Suprapto (1999) mennyatakan tanaman kedelai dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom: Plantae, Divisi: Spermatophyta, Kelas: Dicotyledone, Ordo:

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. A. Biologi dan Morfologi Kumbang Tanduk (Oryctes rhinoceros) kelapa sawit di Indonesia adalah kumbang tanduk O. rhinoceros.

TINJAUAN PUSTAKA. A. Biologi dan Morfologi Kumbang Tanduk (Oryctes rhinoceros) kelapa sawit di Indonesia adalah kumbang tanduk O. rhinoceros. II. TINJAUAN PUSTAKA A. Biologi dan Morfologi Kumbang Tanduk (Oryctes rhinoceros) Kumbang penggerek pucuk yang menimbulkan masalah pada perkebunan kelapa sawit di Indonesia adalah kumbang tanduk O. rhinoceros.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Penelitian yang terkait dengan kebencanaan tanah longsor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Penelitian yang terkait dengan kebencanaan tanah longsor BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penelitian ini dilakukan tidak terlepas dari penelitian terdahulu yang pernah dilakukan sebagai bahan perbandingan dan kajian, disini dibagi menjadi 2 kategori yaitu terkait dengan

Lebih terperinci

KEANEKARAGAMAN SPESIES RAYAP PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DAN KARET MILIK RAKYAT DI JAMBI TRI UTAMI NINGSIH

KEANEKARAGAMAN SPESIES RAYAP PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DAN KARET MILIK RAKYAT DI JAMBI TRI UTAMI NINGSIH KEANEKARAGAMAN SPESIES RAYAP PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DAN KARET MILIK RAKYAT DI JAMBI TRI UTAMI NINGSIH DEPARTEMEN PROTEKSI TANAMAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014 PERNYATAAN

Lebih terperinci

JENIS-JENIS RAYAP(INSEKTA: ISOPTERA) YANG TERDAPAT DI KECAMATAN BANGUN PURBA KABUPATEN ROKAN HULU PROVINSI RIAU

JENIS-JENIS RAYAP(INSEKTA: ISOPTERA) YANG TERDAPAT DI KECAMATAN BANGUN PURBA KABUPATEN ROKAN HULU PROVINSI RIAU JENIS-JENIS RAYAP(INSEKTA: ISOPTERA) YANG TERDAPAT DI KECAMATAN BANGUN PURBA KABUPATEN ROKAN HULU PROVINSI RIAU TERMITES SPECIES(INSECTA: ISOPTERA) IN BANGUN PURBA SUB-DISTRICT ROKAN HULU DISTRICT RIAU

Lebih terperinci

Cara menghitung Volume pekerjaan Untuk bangunan sederhana Di susun oleh : Gazali Rahman, ST

Cara menghitung Volume pekerjaan Untuk bangunan sederhana Di susun oleh : Gazali Rahman, ST Cara menghitung Volume pekerjaan Untuk bangunan sederhana Di susun oleh : Gazali Rahman, ST Cakupan pekerjaan I. Pekerjaan Awal II. Pekerjaan Galian dan urugan III. Pekerjaan Fondasi IV. Pekerjaan Beton

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Rayap Coptotermes curvignathus Hobngren Rayap dikenal sebagai serangga sosial yang berukuran kecil sampai sedang, hidup dalam koloni-koloni dan membagi kegiatan-kegiatan utamanya

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Klasifikasi Orangutan Orangutan termasuk kera besar dari ordo Primata dan famili Pongidae (Groves, 2001). Ada dua jenis orangutan yang masih hidup, yaitu jenis dari Sumatera

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1. Tinjauan Pustaka Bawang merah telah dikenal dan digunakan orang sejak beberapa ribu tahun yang lalu. Dalam peninggalan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan yaitu mulai dari bulan Juni 2011 sampai dengan bulan Oktober 2011 bertempat di Laboratorium Biokomposit dan Laboratorium Bagian

Lebih terperinci

KEGIATAN BELAJAR II SAMBUNGAN KAYU MENYUDUT

KEGIATAN BELAJAR II SAMBUNGAN KAYU MENYUDUT KEGIATAN BELAJAR II SAMBUNGAN KAYU MENYUDUT LEMBAR INFORMASI Sambungan kayu menyudut atau yang sering kali disebut dengan hubungan kayu banyak digunakan pada pembuatan konstruksi kosen pintu, kosen jendela,

Lebih terperinci

BAB III KONSTRUKSI DINDING BATU BATA

BAB III KONSTRUKSI DINDING BATU BATA BAB III KONSTRUKSI DINDING BATU BATA 3.1 Pendahuluan Batu bata adalah salah satu jenis bahan bangunan yang dibuat dari tanah liat (lempung) dengan atau tanpa bahan lain, yang dibakar pada temperatur yang

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. luas di seluruh dunia sebagai bahan pangan yang potensial. Kacang-kacangan

II. TINJAUAN PUSTAKA. luas di seluruh dunia sebagai bahan pangan yang potensial. Kacang-kacangan 5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi Tanaman Kacang Hijau Kacang-kacangan (leguminosa), sudah dikenal dan dimanfaatkan secara luas di seluruh dunia sebagai bahan pangan yang potensial. Kacang-kacangan

Lebih terperinci

b. Komponen D2 Berat komponen adalah 19,68 kg Gambar 65. Komponen D1 Gambar 66. Komponen D2

b. Komponen D2 Berat komponen adalah 19,68 kg Gambar 65. Komponen D1 Gambar 66. Komponen D2 1. Varian I Varian I memiliki tiga buah komponen yaitu komponen D1 yang berfungsi sebagai dinding utama, komponen D2, komponen D3 dan komponen D4. Varian I dikembangkan dalam modul 70 x 60 cm. a. Komponen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 21 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Umum Bangunan Sekolah Kota Bogor memiliki 284 unit sekolah dasar (SD), 242 unit (85,2%) diantaranya merupakan sekolah dasar negeri, sedangkan sisanya (42

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI TINGKAT SERANGAN DAN JENIS RAYAP YANG MERUSAK BANGUNAN DI KOTA AMBON

IDENTIFIKASI TINGKAT SERANGAN DAN JENIS RAYAP YANG MERUSAK BANGUNAN DI KOTA AMBON Bimafika, 2012, 3, 393-398 IDENTIFIKASI TINGKAT SERANGAN DAN JENIS RAYAP YANG MERUSAK BANGUNAN DI KOTA AMBON Tekat Dwi Cahyono Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Darussalam Ambon Diterima 29-02-2012;

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Deskripsi Tanaman Sukun (Artocarpus communis Frost) Dalam sistematika tumbuh-tumbuhan tanaman sukun dapat

TINJAUAN PUSTAKA. Deskripsi Tanaman Sukun (Artocarpus communis Frost) Dalam sistematika tumbuh-tumbuhan tanaman sukun dapat TINJAUAN PUSTAKA Deskripsi Tanaman Sukun (Artocarpus communis Frost) Dalam sistematika tumbuh-tumbuhan tanaman sukun dapat diklasifikasikan sebagai berikut (Dephut, 1998): Kingdom : Plantae Divisio : Spematophyta

Lebih terperinci

Jenis-jenis Rayap (Isoptera) di Kawasan Hutan Bukit Tengah Pulau dan Areal Perkebunan Kelapa Sawit, Solok Selatan

Jenis-jenis Rayap (Isoptera) di Kawasan Hutan Bukit Tengah Pulau dan Areal Perkebunan Kelapa Sawit, Solok Selatan 1(1) September 2012 : 69-77 Jenis-jenis Rayap (Isoptera) di Kawasan Hutan Bukit Tengah Pulau dan Areal Perkebunan Kelapa Sawit, Solok Selatan Termites species (Isoptera) at forest of Bukit Tengah Pulau

Lebih terperinci

Uji ketahanan kayu dan produk kayu terhadap organisme perusak kayu

Uji ketahanan kayu dan produk kayu terhadap organisme perusak kayu SNI 01-7207-2006 Standar Nasional Indonesia Uji ketahanan kayu dan produk kayu terhadap organisme perusak kayu ICS 79.020 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup...1

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Penelitian yang terkait dengan kebencanaan letusan gunung berapi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Penelitian yang terkait dengan kebencanaan letusan gunung berapi BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penelitian ini dilakukan tidak terlepas dari penelitian terdahulu yang pernah dilakukan sebagai bahan perbandingan dan kajian, disini dibagi menjadi 2 kategori yaitu terkait dengan

Lebih terperinci

Mutu dan Ukuran kayu bangunan

Mutu dan Ukuran kayu bangunan Mutu dan Ukuran kayu bangunan 1. Ruang lingkup Standar ini meliputi definisi, istilah, penggolongan, syarat mutu, ukuran, syarat pengemasan, dan syarat penendaan kayu bangunan. 2. Definisi Kayu bangunan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. terhadap serangan jamur dan serangga dalam lingkungan yang serasi bagi

TINJAUAN PUSTAKA. terhadap serangan jamur dan serangga dalam lingkungan yang serasi bagi TINJAUAN PUSTAKA Keawetan Alami Kayu Keawetan alami kayu adalah suatu ketahanan kayu secara alamiah terhadap serangan jamur dan serangga dalam lingkungan yang serasi bagi organisme yang bersangkutan (Duljapar,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Caulifloris. Adapun sistimatika tanaman kakao menurut (Hadi, 2004) sebagai

II. TINJAUAN PUSTAKA. Caulifloris. Adapun sistimatika tanaman kakao menurut (Hadi, 2004) sebagai II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani Tanaman Kakao Kakao merupakan tanaman yang menumbuhkan bunga dari batang atau cabang. Karena itu tanaman ini digolongkan kedalam kelompok tanaman Caulifloris. Adapun sistimatika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di dalam hukum ekonomi memiliki berbagai banyak kebutuhan. Kebutuhan tersebut dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu kebutuhan primer, sekunder dan tersier. Rumah

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE. Penelitian tentang identifikasi klon karet unggul tingkat petani

III. MATERI DAN METODE. Penelitian tentang identifikasi klon karet unggul tingkat petani III. MATERI DAN METODE 1.1. Waktu dan Tempat Penelitian tentang identifikasi klon karet unggul tingkat petani dilaksanakan pada bulan September sampai Desember 2013. Pemilihan tempat penelitian berdasarkan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi dan Biologi Rayap

TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi dan Biologi Rayap TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi dan Biologi Rayap Rayap di daerah subtropik disebut dengan semut putih (white ants) karena memiliki morfologi yang mirip dengan semut. Berdasarkan hubungan evolusi (filogeni),

Lebih terperinci

KERAGAMAN SPESIES RAYAP TANAH DI JAKARTA BARAT DAN JAKARTA TIMUR KARA GUS LANTERA E

KERAGAMAN SPESIES RAYAP TANAH DI JAKARTA BARAT DAN JAKARTA TIMUR KARA GUS LANTERA E KERAGAMAN SPESIES RAYAP TANAH DI JAKARTA BARAT DAN JAKARTA TIMUR KARA GUS LANTERA E24100090 DEPARTEMEN HASIL HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

Lebih terperinci

PERSEBARAN DAN PREFERENSI RAYAP TANAH TERHADAP JENIS KAYU YANG BERBEDA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PENGUMPANAN DI WILAYAH PURWOKERTO SKRIPSI

PERSEBARAN DAN PREFERENSI RAYAP TANAH TERHADAP JENIS KAYU YANG BERBEDA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PENGUMPANAN DI WILAYAH PURWOKERTO SKRIPSI PERSEBARAN DAN PREFERENSI RAYAP TANAH TERHADAP JENIS KAYU YANG BERBEDA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PENGUMPANAN DI WILAYAH PURWOKERTO SKRIPSI Oleh DWI NURCAHYO A B1J009048 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Lebih terperinci

Rumah Sehat. edited by Ratna Farida

Rumah Sehat. edited by Ratna Farida Rumah Sehat edited by Ratna Farida Rumah Adalah tempat untuk tinggal yang dibutuhkan oleh setiap manusia dimanapun dia berada. * Rumah adalah struktur fisik terdiri dari ruangan, halaman dan area sekitarnya

Lebih terperinci

TKS 4406 Material Technology I

TKS 4406 Material Technology I TKS 4406 Material Technology I Dr.Eng. Achfas Zacoeb, ST., MT. Department of Civil Engineering Faculty of Engineering University of Brawijaya UMUM Atap adalah bagian bangunan yang mempunyai fungsi ganda

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1 Volume Pohon Secara alami, volume kayu dapat dibedakan menurut berbagai macam klasifikasi sortimen. Beberapa jenis volume kayu yang paling lazim dipakai sebagai dasar penaksiran,

Lebih terperinci

TIANG Gambar Balok Lantai Dimasukkan ke dalam Tiang (Sketsa : Ridwan)

TIANG Gambar Balok Lantai Dimasukkan ke dalam Tiang (Sketsa : Ridwan) TIANG Setelah pondasi yang berada di dalam tanah, bagian selanjutnya dari struktur Rumah Bubungan Tinggi adalah tiang. Tiang merupakan struktur vertikal yang menyalurkan beban dari bagian atap hingga ke

Lebih terperinci

ANALISIS KERUGIAN DAN PEMETAAN SEBARAN SERANGAN RAYAP PADA BANGUNAN SEKOLAH DASAR NEGERI DI BAGIAN TIMUR KOTA PEKANBARU

ANALISIS KERUGIAN DAN PEMETAAN SEBARAN SERANGAN RAYAP PADA BANGUNAN SEKOLAH DASAR NEGERI DI BAGIAN TIMUR KOTA PEKANBARU ANALISIS KERUGIAN DAN PEMETAAN SEBARAN SERANGAN RAYAP PADA BANGUNAN SEKOLAH DASAR NEGERI DI BAGIAN TIMUR KOTA PEKANBARU (Loss Analysis And Mapping Termite Distribution On Elementary School Buildings In

Lebih terperinci

KONSTRUKSI ATAP 12.1 Menggambar Denah dan Rencana Rangka atap

KONSTRUKSI ATAP 12.1 Menggambar Denah dan Rencana Rangka atap KONSTRUKSI ATAP 12.1 Menggambar Denah dan Rencana Rangka atap Gambar 12.1 Rencana Atap Rumah Tinggal 12.2 Menggambar Ditail Potongan Kuda-kuda dan Setengah Kuda- Kuda Gambar 12.2 Potongan Kuda-kuda dan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Buah Naga

TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Buah Naga II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanaman Buah Naga Buah naga ( Dragon Fruit) merupakan salah satu tanaman hortikultura yang baru dibudidayakan di Indonesia dengan warna buah merah yang menyala dan bersisik hijau

Lebih terperinci

UJI DAYA RACUN BAHAN PENGAWET. 1. Uji Kultur Agar

UJI DAYA RACUN BAHAN PENGAWET. 1. Uji Kultur Agar UJI DAYA RACUN BAHAN PENGAWET 1. Uji Kultur Agar Uji daya racun bahan pengawet dilakukan di laboratorium dan di lapangan. Uji kultur agar adalah uji bahan pengawet di laboratorium untuk serangan cendawan.

Lebih terperinci

Dasar-Dasar Rumah Sehat KATA PENGANTAR

Dasar-Dasar Rumah Sehat KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Guna menunjang program pemerintah dalam penyediaan infrastruktur perdesaan, Puslitbang Perumahan dan Permukiman, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan

Lebih terperinci

Keanekaragaman Jenis Rayap Tanah dan Dampak Serangan Pada Bangunan Rumah di Perumahan Kawasan Mijen Kota Semarang

Keanekaragaman Jenis Rayap Tanah dan Dampak Serangan Pada Bangunan Rumah di Perumahan Kawasan Mijen Kota Semarang Keanekaragaman Jenis Rayap Tanah dan Dampak Serangan Pada Bangunan Rumah di Perumahan Kawasan Mijen Kota Semarang Annisa Savitri* ), Ir. Martini**), Sri Yuliawati** ) * ) Mahasiswa Peminatan Entomologi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA jenis yang terbagi dalam 500 marga (Tjitrosoepomo, 1993: 258). Indonesia

BAB II KAJIAN PUSTAKA jenis yang terbagi dalam 500 marga (Tjitrosoepomo, 1993: 258). Indonesia 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Biologi Anggrek 2.1.1 Deskripsi Anggrek Anggrek merupakan famili terbesar dalam tumbuhan biji, seluruhnya meliputi 20.000 jenis yang terbagi dalam 500 marga (Tjitrosoepomo,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 16 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi Singkat Merbau Menurut Merbau (Instia spp) merupakan salah satu jenis tanaman yang banyak dimanfaatkan dan mempunyai nilai yang ekonomi yang tinggi karena sudah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. kayu jati sebagai bahan bangunan seperti kuda-kuda dan kusen, perabot rumah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. kayu jati sebagai bahan bangunan seperti kuda-kuda dan kusen, perabot rumah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kayu jati merupakan salah satu jenis kayu yang diminati dan paling banyak dipakai oleh masyarakat, khususnya di Indonesia. Selain memiliki sifat yang awet dan kuat,

Lebih terperinci

BALOK LAMINASI DARI KAYU KELAPA (Cocos nucifera L)

BALOK LAMINASI DARI KAYU KELAPA (Cocos nucifera L) Jurnal Riset Industri Hasil Hutan Vol., No., Desember 00 : 7 BALOK LAMINASI DARI KAYU KELAPA (Cocos nucifera L) LAMINATED BEAMS FROM COCONUT WOOD (Cocos nucifera L) Djoko Purwanto *) *) Peneliti Baristand

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman Judul Pengesahan Persetujuan ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI. Halaman Judul Pengesahan Persetujuan ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR ISI Halaman Judul i Pengesahan ii Persetujuan iii ABSTRAK iv ABSTRACT v KATA PENGANTAR vi DAFTAR ISI viii DAFTAR TABEL xi DAFTAR GAMBAR xiii DAFTAR LAMPIRAN xv BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. A. Biologi dan Morfologi Rayap (Coptotermes curvignatus) Menurut (Nandika et, al.dalam Pratama 2013) C. curvignatus merupakan

TINJAUAN PUSTAKA. A. Biologi dan Morfologi Rayap (Coptotermes curvignatus) Menurut (Nandika et, al.dalam Pratama 2013) C. curvignatus merupakan II. TINJAUAN PUSTAKA A. Biologi dan Morfologi Rayap (Coptotermes curvignatus) Menurut (Nandika et, al.dalam Pratama 2013) C. curvignatus merupakan rayap yang paling luas serangannya di Indonesia. Klasifikasi

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Bambu Tali. kayu dengan masa panen 3-6 tahun. Bahan berlignoselulosa pada umumnya dapat

TINJAUAN PUSTAKA. Bambu Tali. kayu dengan masa panen 3-6 tahun. Bahan berlignoselulosa pada umumnya dapat TINJAUAN PUSTAKA Bambu Tali Bambu sebagai salah satu hasil hutan bukan kayu yang memiliki kandungan lignoselulosa melimpah di Indonesia dan berpotensi besar untuk dijadikan sebagai bahan pengganti kayu

Lebih terperinci

Peraturan Daerah Kota Metro Nomor 05 Tahun 2012 tentang Retribusi Perizinan Tertentu.

Peraturan Daerah Kota Metro Nomor 05 Tahun 2012 tentang Retribusi Perizinan Tertentu. I. DASAR HUKUM Peraturan Daerah Kota Metro Nomor 05 Tahun 2012 tentang Retribusi Perizinan Tertentu. II. NAMA, OBYEK dan SUBYEK RETRIBUSI 1. Dengan nama Retribusi Izin Mendirikan Bangunan dipungut Retribusi

Lebih terperinci

Analisis Teknis dan Ekonomis Pemilihan Bilah Laminasi Bambu Berdasarkan Lokasi Potong Sebagai Alternatif Pengganti Kayu Dalam Pembuatan Lambung Kapal

Analisis Teknis dan Ekonomis Pemilihan Bilah Laminasi Bambu Berdasarkan Lokasi Potong Sebagai Alternatif Pengganti Kayu Dalam Pembuatan Lambung Kapal JURNL TEKNIK POMITS Vol. 2, No., (203) ISSN: 2337-3539 (230-927 Print) nalisis Teknis dan Ekonomis Pemilihan Bilah Berdasarkan Lokasi Potong Sebagai lternatif Pengganti Kayu Dalam Pembuatan Kapal M. Bagus

Lebih terperinci

DATA PENULIS. Alamat di Bandung : Terusan Babakan Sukaresik No.3, Bandung. Alamat Asal : Jendral Sudirman No.93 Brebes - Jawa Tengah

DATA PENULIS. Alamat di Bandung : Terusan Babakan Sukaresik No.3, Bandung. Alamat Asal : Jendral Sudirman No.93 Brebes - Jawa Tengah DATA PENULIS Nama : Zefanya Haryanto Alamat di Bandung : Terusan Babakan Sukaresik No.3, Bandung Alamat Asal : Jendral Sudirman No.93 Brebes - Jawa Tengah No. Telp. Bandung : 022-2009696 No. Telp. Asal

Lebih terperinci

KEANEKARAGAMAN JENIS RAYAP DI KEBUN KELAPA SAWIT PT. BUMI PRATAMA KHATULISTIWA KECAMATAN SUNGAI AMBAWANG KABUPATEN KUBU RAYA

KEANEKARAGAMAN JENIS RAYAP DI KEBUN KELAPA SAWIT PT. BUMI PRATAMA KHATULISTIWA KECAMATAN SUNGAI AMBAWANG KABUPATEN KUBU RAYA KEANEKARAGAMAN JENIS RAYAP DI KEBUN KELAPA SAWIT PT. BUMI PRATAMA KHATULISTIWA KECAMATAN SUNGAI AMBAWANG KABUPATEN KUBU RAYA (The Diversity of Termites Species in Oil Palm Plantations at PT. Bumi Pratama

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Papan Partikel. Sorghum (Shorgum bicolour) merupakan salah satu sumber daya alam

TINJAUAN PUSTAKA. Papan Partikel. Sorghum (Shorgum bicolour) merupakan salah satu sumber daya alam TINJAUAN PUSTAKA Papan Partikel Sorghum (Shorgum bicolour) merupakan salah satu sumber daya alam yang penting untuk keperluan pangan, pakan, energy, dan industri. Kelebihan dari tanaman sorghum adalah

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Setelah dilakukan penelitian dengan mengumpulkan data skunder dari instansi terkait, dan data primer hasil observasi dan wawancara maka dapat diperoleh

Lebih terperinci

Cara menghitung Volume pekerjaan : I. Pekerjaan Awal

Cara menghitung Volume pekerjaan : I. Pekerjaan Awal Cara menghitung Volume pekerjaan : I. Pekerjaan Awal 1. Pengukuran Yang dimaksud dengan pengukuran adalah sebelum memulai pekerjaan, untuk menentukan posisi dari bangunan dilakukan pengukuran batas-batas,

Lebih terperinci