RUMAH SUSUN PENJARINGAN PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA DINAS PERUMAHAN DAN GEDUNG PEMDA

Transkripsi

1 RUMAH SUSUN PENJARINGAN PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA DINAS PERUMAHAN DAN GEDUNG PEMDA

2 Luas DKI Jakarta 662,33 km2 Jumlah Penduduk jiwa (Sumber Jakarta dalam Angka 2012) Kepadatan penduduk jiwa/km2 49, 7 % merupakan kawasan permukiman (Sumber BPS 2012) 9,71 % rumah di DKI Jakarta dikategorikan sebagai rumah tidak layak huni

3 KEDUDUKAN LOKASI RUSUN PENJARINGAN TERHADAP KAWASAN KODYA JAKARTA UTARA RUSUN PENJARINGAN

4 PENGELOLAAN RUSUN PENJARINGAN M2 Penguasaan Lahan: SK GUBERNUR K DKI JAKARTA 675/ 1996 DIKELOLA DINAS PERUMAHAN DAN GEDUNG PEMDA PROVINSI DKI JAKARTA

5 BLOK RUSUN C A H J MAWAR K D B I MELATI E F G M KENANGA L CEMPAKA LEGENDA A. Blok A = Dirjen Cipta Karya B. Blok B = Dirjen Cipta Karya C. Blok C = Dirjen Cipta Karya D. Blok D = Dirjen Cipta Karya E. Blok E = BPL Pluit F. Blok F = BPL Pluit G. Blok G = BPL Pluit H. Blok H = PD Sarana Jaya I. Blok I = PD Sarana Jaya J. Blok J = PD Sarana Jaya K. Blok K = PD Sarana Jaya L. Blok L = Catur Swasakti Utama M. Blok M = Catur Swasakti Utama Blok Kenanga, Cempaka, Mawar, dan Melati = APBD DKI 1. JUMAH BLOK (A-M) = 13 blok 2. JUMAH LANTAI = 4 lantai 3. JUMAH UNIT = unit 4. JUMAH JIWA (A-M) = jiwa

6 TAHUN PEMBANGUNAN RUSUN PENJARINGAN NO BLOK TAHUN DIBANGUN DIBANGUN OLEH SUMBER DANA JUMLAH LANTAI JUMLAH UNIT JUMLAH PENGHUNI LANDASAN KEBIJAKAN NAMA LOKASI 1 A* 1988 CIPTA KARYA APBN B 1988 CIPTA KARYA APBN C* 1988 CIPTA KARYA APBN D 1988 CIPTA KARYA APBN E* 1988 BPL PULIT DKI 6 F* 1988 BPL PULIT DKI 7 G* 1988 BPL PULIT DKI 8 H I J K L 1993 PD SARANA JAYA PD SARANA JAYA PD SARANA JAYA PD SARANA JAYA PT. CATUR SWASAKTI UTAMA BPL PULIT DKI BPL PULIT DKI PD SARANA JAYA PD SARANA JAYA PD SARANA JAYA PD SARANA JAYA PD SARANA JAYA PT. CATUR SWASAKTI UTAMA Instruksi Gub DKI 54/ 1988 Instruksi Gub DKI 54/ 1988 Instruksi Gub DKI 54/ 1988 Instruksi Gub DKI 54/ 1988 Instruksi Gub DKI 54/ 1988 Instruksi Gub DKI 54/ 1988 Instruksi Gub DKI 54/ 1988 PENJARINGAN I PENJARINGAN I PENJARINGAN I PENJARINGAN I PENJARINGAN II PENJARINGAN II PENJARINGAN II PENJARINGAN III PENJARINGAN III PENJARINGAN III PENJARINGAN IV Instruksi Gub DKI 296/ 1993 PENJARINGAN IV 13 M 1993 PT. CATUR SWASAKTI UTAMA PT. CATUR SWASAKTI UTAMA Instruksi Gub DKI 296/ 1993 PENJARINGAN IV * : Untuk masyarakt korban kebakaran

7 KONDISI EKSISTING Blok E,F,G,H,I,J dan K Lantai Bahan asli ubin teraso, Kondisi sebagian besar sudah lepas, ditutup dan diganti dengan bahan baru yaitu keramik mutu KW 3, diplester lagi, ditutup dengan plastik, atau karpet Dinding Bahan asli batako kapur, Kondisi cat sudah kusam dan mengelupas, konstruksi tidak kuat, mudah rusak dan berlubang, sehingga banyak yang ditutup/ ditambal dengan dinding tambahan dengan bahan: bata tanpa plester, kayu, triplek dan sebagainya Pintu, Kusen & Jendela Bahan asli kayu mutu rendah (borneo), Kondisi sebagian besar rusak dan diganti dengan bahan lain dengan pemasangan tidak rapi. Penggantian jendela baru juga berfungsi sebagai tempat jemur pakaian Plafon Bahan asli triplek 3 mm, Kondisi sebagian besar rusak dan lepas akibat bocornya atap dan mutu bahan yang terlalu rendah. Plafon yang sudah lepas tersebut sebagian besar belum diganti. Atap Bahan asli asbes, Kondisi rusak, lepas, kalau hujan bocor, sehingga ditutup dengan seng dan lain-lain dengan pemasangan tidak rapi. Diatas atap banyak digunakan sebagai tempat pemasangan antena tv.

8 KONDISI EKSISTING Blok E,F,G,H,I,J dan K UTILITAS ELEKTRIKAL Instalasi elektrikal di dalam bangunan tidak rapi dan terbuka, sehingga dapat membahayakan keselamatan bagi penghuni.

9 Rencana Penataan

10 DATA BANGUNAN No. Batasan DP Rencana 1 Luas Daerah Perencanaan 39, , Luas Lantai Dasar 23, , Luas total Bangunan 95, , KDB 60% 47.65% 5 KLB Ketinggian Bangunan Parkir 8 Penghijauan 9 Penggunaan Wisma Sedang/ Kecil Wisma Susun 10 Jumlah Tower 7 11 Jumlah Unit 2,180

11 STUDI DENAH MODUL HUNIAN: Unit Hunian Type 30 Terdiri dari : 2 Kamar Tidur 1 Ruang Duduk 1 Dapur 1 KM/WC TIPE 36 TIPE 24

12 STUDI DENAH Tipe 30 Luas Net m2

13 AXONOMETRI DENAH: T 30

14 PENTAHAPAN

15 STATUS KEPEMILIKAN LAHAN Blok rencana peremajaan

16 6 DINAS PERUMAHAN DAN GEDUNG PEMERINTAH DAERAH PROVINSI DKI JAKARTA PENATAAN SITE TAHAP I. TOWER-1, JUMLAH LANTAI 17 LANTAI HUNIAN, DENGAN 256 UNIT HUNIAN BANGUNAN RUSUN EKSISTING YANG DI RELOKASI SEJUMLAH 256 UNIT HUNIAN Tahap I pada lahan kosong akan dibangun Tower-1 dengan jumlah lantai hunian 17 lantai, total hunian adalah 256 unit hunian. LAHAN KOSONG YANG TERSEDIA UNTUK PEMBANGUNAN TOWER-1 Berdasarkan kondisi eksisting, serta kedekatan lokasi lahan kosong yang tersedia, maka direncanakan Blok F dan G yang pertama kali akan di relokasi. Jumlah unit hunian pada 2 blok yang akan di relokasi adalah 256 unit. Pada tahap ini Rusun eksisting (Blok F dan G) dibongkar sebagai persiapan untuk pembangunan Tower pada tahap berikutnya.

17 PENATAAN SITE TAHAP II. DINAS PERUMAHAN DAN GEDUNG PEMERINTAH DAERAH PROVINSI DKI JAKARTA BANGUNAN RUSUN EKSISTING YANG DI RELOKASI SEJUMLAH 190 UNIT HUNIAN Setelah Blok F dan G dibongkar maka pada Tahap II dibangun Tower-2 dengan jumlah lantai hunian 17 lantai, total hunian adalah 256 unit hunian. Pada tahap ini direncanakan Blok D dan E di relokasi. Jumlah unit hunian yang akan di relokasi adalah 190 unit. Pada tahap ini Rusun eksisting (Blok D dan E) dibongkar sebagai persiapan untuk pembangunan tahap berikutnya. TOWER-2, JUMLAH LANTAI HUNIAN 17 LANTAI, DENGAN 256 UNIT HUNIAN

18 PENATAAN SITE TAHAP III. DINAS PERUMAHAN DAN GEDUNG PEMERINTAH DAERAH PROVINSI DKI JAKARTA TOWER-3, JUMLAH LANTAI HUNIAN 17 LANTAI, DENGAN 256 UNIT HUNIAN BANGUNAN RUSUN EKSISTING YANG DI RELOKASI SEJUMLAH 190 UNIT HUNIAN Tahap III dibangun Tower-3 dengan jumlah lantai 17, total hunian 256 unit hunian. Tower-3 adalah sebagai rusun pengganti Blok I dan K yang yang di relokasi. Rusun eksisting dibongkar sebagai persiapan untuk pembangunan Tower berikutnya Jumlah unit hunian pada Blok I dan K yang di relokasi adalah 248 unit.

19 DINAS PERUMAHAN DAN GEDUNG PEMERINTAH DAERAH PROVINSI DKI JAKARTA PENATAAN SITE TAHAP IV. BANGUNAN RUSUN EKSISTING YANG DI RELOKASI SEJUMLAH 232 UNIT HUNIAN Setelah Blok I dan K dibongkar maka pada Tahap IV dibangun Tower-4 dengan jumlah lantai hunian 17 lantai, total hunian adalah 256 unit hunian. Pada tahap ini direncanakan Blok H dan J di relokasi. Jumlah unit hunian yang akan di relokasi adalah 232 unit. Rusun eksisting (Blok H dan J) dibongkar sebagai persiapan untuk pembangunan Tower-5. TOWER-4, JUMLAH LANTAI HUNIAN 17 LANTAI, DENGAN 256 UNIT HUNIAN

20 DINAS PERUMAHAN DAN GEDUNG PEMERINTAH DAERAH PROVINSI DKI JAKARTA PENATAAN SITE TAHAP V. TOWER-5, JUMLAH LANTAI 17 LANTAI HUNIAN, DENGAN 256 UNIT HUNIAN BANGUNAN RUSUN EKSISTING YANG DI RELOKASI SEJUMLAH 252 UNIT HUNIAN Tahap V dibangun Tower-5 dengan jumlah lantai 17, total hunian 256 unit hunian. Tower-5 adalah sebagai rusun pengganti Blok A, B dan C yang yang di relokasi. Rusun eksisting (Blok A, B, dan C) dibongkar sebagai persiapan untuk pembangunan Tower berikutnya Jumlah unit hunian pada 3 blok yang di relokasi adalah 252 unit. Pada tahap ini seluruh penghuni Rusun Penjaringan sudah tertampung oleh 5 Tower baru.

21 TAHAPAN PENATAAN No Tahap I Exsisting Blok Lantai Unit 1 I F-G II D-E III I-K IV H-J V A-B-C Jumlah 1178 RENCANA PEMBANGUNAN RUSUN PENJARINGAN Tahap Rencana Blok Lantai Unit I 1 blok II 1 blok III 1 blok IV 1 blok V 1 blok VI 2 blok Jumlah 7 Blok 1.536

22 KONDISI EXISTING & RENCANA PEMBANGUNAN RUSUN PENJARINGAN No. Tahap Eksiting Rencana Blok Lantai Unit Lantai Unit 1 I F-G II D-E III I-K IV H-J 5 H-J V A-B-C Jumlah

23

24 TERIMA KASIH 2014