Rachmita Maun Harahap. Sekretaris BEAT Indonesia
|
|
- Liani Susman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENDAMPINGAN DISABILITAS PENDENGARAN DI FKTP Pengembangan Sinergis Layanan Kesehatan Inklusi yang Tangguh dan Berkelanjutan bagi Penyandang Disabilitas Rachmita Maun Harahap Sekretaris BEAT Indonesia Peringatan Hari Disabilitas Internasional 2017 dengan tema "Membangun Masyarakat Inklusif, Tangguh dan Berkelanjutan Bagi Penyandang Disabilitas." Gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta, 28 Nopember 2017
2 Latar Belakang Identitas budaya Disabilitas Pendengaran (DP) Jumlah populasi penduduk disabilitas pendengaran (DP), menurut Supas 2015-BPS : orang Kategori / klasifikasi Dampak perspektif DP Hambatan kebutuhan pengguna DP & Strategi
3 Dasar Hukum UUD 1945 Ps. 31 Ps 5 ayat 1 UU No 19/2011 CRPD Ps. 8 Peningkatan Kesadaran Ps. 9 Aksesibilitas Ps. 25 Kesehatan UU No 8/2016 Penyandang Disabilitas Ps. 12 Hak Kesehatan Ps. 18 Aksesibilitas Ps. 19 Pelayanan Publik Permenkes No 11/2017 Keselamatan Pasien
4 TUJUAN Untuk memahami budaya dan karakter komunitas disabilitas pendengaran Untuk mempelajari cara berinteraksi dan berkomunikasi disabilitas pendengaran
5 LATAR BELAKANG Disabilitas pendengaran (DP) terdiri dari - Tunarungu/Tuli total, - Tunarungu/Tuli berat, - Tunarungu/Tuli parsial (sedang/ringan) atau HoH (Hard of Hearing). - Tunarungu/Tuli -Bisu Definisi disabilitas pendengaran adalah kehilangan pendengaran yang bermakna yang mengakibatkan komunikasi menjadi sulit atau tidak dapat dilakukan tanpa bantuan amplifikasi Alat Bantu Dengar (ABD)
6 Latar Belakang Individu disabilitas pendengaran (DP)dapat tergolong dalam aspek perilaku semacam ukuran tubuh, ukuran visual, usia, kesehatan, dan keterbatasan kemampuan yang unik Tetapi harus memperhatikan disabilitas pendengaran yang khusus yang populasinya cukup banyak. Jumlah populasi penduduk DP, menurut Supas 2015-BPS : orang Misalnya, di sekolah atau di kampus, aksesibilitas DP harus diperhatikan lebih dari aksesibilitas tuna daksa dengan kursi roda dan tuna netra.
7 Diskusi Disabilitas pendengaran (DP) terdiri dari Tunarungu/Tuli total, Tunarungu/Tuli berat, Tunarungu/Tuli parsial (sedang/ringan) atau HoH (Hard of Hearing). Definisi disabilitas pendengaran adalah kehilangan pendengaran yang bermakna yang mengakibatkan komunikasi menjadi sulit atau tidak dapat dilakukan tanpa bantuan amplifikasi Alat Bantu Dengar (ABD)
8 KATEGORI/KLASIFIKASI DISABILITAS PENDENGARAN 1. Tunarungu/Tuli (Deaf) a. Dalam kategori ini adalah anggota komunitas TR dan budaya TR b. Mereka bangga dan percaya diri menjadi seorang TR dan menjadikannya sebagai bagian penting dalam identitas. Mensyukuri sebagai seuatu keragaman seperti halnya etnis, gender, dan perbedaan keyakinan. c. Orang biasanya merasakan bentuk kebersamaan budaya satu sama lain dan saling menggunakan bahasa yang sama yang berkenaan dengan cara mengekspresikan diri. 2. Semi Tunarungu/Tuli (Hard-of-Hearing /HOH) a. Ini biasanya adalah kondisi dimana seseorang secara perlahan- lahan mulai kehilangan pendengarannya. b. Orang dengan kesulitan mendengar biasanya bisa bicara dengan baik, namun juga bisa berkomunikasi dengan Orang dengar 3. Tuna Wicara/ Bisu (Mute) a. Biasanya orang- orang dalam kategori ini memiliki kesulitan bicara sejak kecil. Sebab tidak semua tuna wicara itu mengalami kesulitan pendengaran. b. Tunawicara tidak menggeluarkan suara saat berbicara. Jadi bahasa yang dipergunakan hanya bahasa isyarat.
9 Rentang ambang Tingkat Ketulian Tabel 2 : Perbedaan Pengguna Alat Bantu Dengar (ABD) dan tanpa ABD Tanpa Amplifikasi ABD Amplifikasi ABD Daya Tangkap Daya Indera yang Daya Tangkap Suara Daya Diskriminasi Indera yang Suara Diskriminasi Digunakan Digunakan db Ringan mendengar mendengar Pendengaran mendengar mendengar Pendengaran db Sedang Sebagia mendengar Hampir mendegar Pendengaran (lebih dominan) & Visual mendengar mendengar Pendengaran db Cukup Berat Tidak mendengar Tidak mendengar db 121 db 150 db Berat Tidak mendengar Tidak mendengar Sangat Berat Tidak mendengar Tidak mendengar 151 db ke Total Tidak mendengar Tidak atas mendengar Visual Sebagian mendengar Visual (lebih dominan) & Pendengaran Visual Visual Baik (masalah hanya kualitas suara & letak artikula si konsonan) Buruk (hanya mampu mengenal intonasi & diskriminasi bunyi bahasa tertentu Visual (lebih dominan) & Pendengaran Visual (lebih dominan) & Pendengaran Pendengaran (lebih dominan) & Visual Visual (lebih dominan) & Pendengaran Visual Visual Tidak mendengar Visual Visual
10 Tabel : Perbedaan Pengguna Alat Bantu Dengar (ABD) dan tanpa ABD Rentang ambang Tingkat Ketulian Tanpa Amplifikasi ABD Amplifikasi ABD Daya Tangkap Daya Indera yang Daya Tangkap Suara Daya Diskriminasi Indera yang Suara Diskriminasi Digunakan Digunakan db Ringan mendengar mendengar Pendengaran mendengar mendengar Pendengaran db Sedang Sebagia mendengar Hampir mendegar Pendengaran (lebih dominan) & Visual mendengar mendengar Pendengaran db Cukup Berat Tidak mendengar Tidak mendengar db 121 db 150 db Berat Tidak mendengar Tidak mendengar Sangat Berat Tidak mendengar Tidak mendengar 151 db ke Total Tidak mendengar Tidak atas mendengar Visual Sebagian mendengar Visual (lebih dominan) & Pendengaran Visual Visual Baik (masalah hanya kualitas suara & letak artikula si konsonan) Buruk (hanya mampu mengenal intonasi & diskriminasi bunyi bahasa tertentu Visual (lebih dominan) & Pendengaran Visual (lebih dominan) & Pendengaran Pendengaran (lebih dominan) & Visual Visual (lebih dominan) & Pendengaran Visual Visual Tidak mendengar Visual Visual
11 DAMPAK PERSPEKTIF Gangguan berbicara dan berbahasa dapat mempengaruhi DP dalam berkomunikasi dengan orang dengar, dalam proses memahami atau menganalisa informasi. Ketrampilan berkomunikasi merupakan ketrampilan sangat penting yang dibutuhkan dalam perkembangan DP (anak/dewasa), khususnya mempengaruhi perkembangan belajar dan perkembangan kognisinya. Membaca, menulis, bahasa tubuh, mendengarkan dan berbicara, semuanya merupakan bentuk berbahasa, sebuah simbol / kode yang digunakan untuk mengkomunikasikan pendapat dan pikiran.
12 Tabel. Konsep baru spektrum kemampuan perilaku manusia pendengaran di negara berkembang Spektrum Pengguna menurut Universal Design Source : Kognisi (Cognition) Pengelihatan (Vision) Pendengaran dan Ucapan (Hearing Konsep baru spektrum kemampuan perilaku manusia pendengaran and Speech) Fungsi Tubuh (Body Functions) Fungsi Lengan (Arm Functions) Fungsi Tangan (Hand Functions) Mobilitas (Mobility) Variasi yang harus dipertimbangkan adalah: usia, keterbatasan, Lingkungan, situasi tertentu Spektrum Pengguna menurut Universal Design Disabilitas Pendengaran di negara berkembang menurut Rachmita Anthrometry Visual size, hand size Age Health/ medis Culture -Caracters/properties Mobility Diffference hearing ability - deaf total, deaf-mute, deaf & Hard of hearing Diffference communication ability - deaf-verbal, deaf-sign language, deaf-verbal/sign language, Note tacer/cart, captioning, transcript, etc Diference visual ability - Visul signs, Visual information, Visual communication
13 BAGAIMANA CARA BERKOMUNIKASI DENGAN DISABILITAS PENDENGARAN
14 Meminta orang dengar bagaimana cara mereka (DP) dapat berkomunikasi : 1. Oral/verbal 2. Menulis/membaca 3. Bahasa Isyarat Dan mencoba untuk bersabar karena sebagian DP membutuhkan waktu lebih lama untuk berkomunikasi
15 Beberapa petunjuk menerapkan bentuk-bentuk komunikasi 1. Bersikap wajar Jangan tegang dan kaku atau mencoba mengartikulasikan kata-kata secara berlebihan Gunakan kalimat yang sederhana. Pastikan klien memperhatikan dengan cara menyentuh lengannya dengan lembut sebelum mulai berbicara. Berdiri menghadap klien dengan jarak tidak lebih dari 2 meter apabila mencoba berkomunikasi. 2. Bersikap penuh perhatian dan hindari hal-hal berikut. Berbicara sambil berjalan. Terlalu sering menggerak-gerakkan kepala. Berbicara sambil mengunyah. Memalingkan muka dari klien saat berkomunikasi. Berdiri langsung di depan cahaya terang yang akan menyilaukan klien.
16 1. MENEPUK BAHU Yang Boleh dilakukan Tepuk DP di bagian bahu perlahan Dalam keadaan darurat, jika diperlukan kita boleh menggoyangkan bahunya CARA MENARIK PERHATIAN Yang Tidak Boleh Dilakukan Menarik DP dan menepuk keras- keras bahunya Menepuk kepala, wajah, dada, atau panggul, atau pun bagian tubuh lainnya dari DP Jangan gunakan kaki anda untuk menepuk kaki DP Jangan menggunakan barang untuk menepuk DP
17 CARA MENARIK PERHATIAN 2. MELAMBAIKAN TANGAN Yang Boleh Dilakukan Melambailah dengan satu tangan Melambai dengan jarak satu kaki Melambai di depan atau pun di sebelah DP Terus melambai sampai si DP benar- benar memperhatikan Yang Tidak Boleh Dilakukan Melambai dengan menggunakan kedua tangan, kecuali bila dalam keadaan darurat Melambai terlalu dekat dengan wajah DP. Anda bisa saja melukai DP dengan melakukan hal tersebut Melambai terlalu lebar. Anda mungkin bisa melukai siapa saja di sekitarmu.
18 CARA MENARIK PERHATIAN 3. MENGETUKKAN KAKI KE LANTAI Yang Boleh Dilakukan Ketukan kaki secukupnya di lantai kayu Ketukkan kaki agak lebih keras untuk mendapatkan lebih banyak perhatian Ketukkan kaki beberapa kali, sekali kadang tidak cukup Yang Tidak Boleh Dilakukan Mengetukkan kaki lebih dari beberapa kali saat tidak mendapatkan perhatian Mengetukkan kakidi lantai yang keras. Percuma tidak ada getaran. Mengetukkan kaki di tempat- tempat yang seharusnya sepi, seperti rumah sakit, perpustakaan, dan tempat lainnya yang banyak orang bisa mendengar hentakan kakimu. Anda bisa mengganggu orang lain, atau bahkan bisa membuat mereka takut.
19 CARA MENARIK PERHATIAN 4. MEMATI HIDUPKAN LAMPU Yang Boleh Dilakukan Mati nyalakan lampu dengan cepat, dan lakukan hanya sekali Yang Tidak Boleh Dilakukan Memati hidupkan lampu terlalu lama, terutama kalau ruangannya sangat gelap, anda malah bisa menyebabkan orang lain takut.
20 BERKOMUNIKASI DENGAN DISABILITAS PENDENGARAN Yang Boleh Dilakukan Lihat langsung kepada DP dan jagalah kontak mata. Cobalah untuk menarik perhatian tunarungu saat mulai berbicara dengannya Ikut sertakan DP untuk masuk ke dalam suatu topik pembicaraan Gunakan seorang penerjemah jika diperlukan Jika tunarungu tidak mengerti apa yang dimaksud, cobalah untuk mengulang perkataan, dan mengutarakan maksud pembicaraan secara jelas Bicara perlahan dan jelas Sopanlah kepada DP Gunakan bahasa tubuh, atau pun ekspresi wajah
21 BERKOMUNIKASI DENGAN DISABILITAS PENDENGARAN Yang tidak boleh dilakukan Jangan mengacuhkan DP Jangan memasukkan apa pun ke dalam mulutmu saat berbicara dengan mereka Jangan mengalihkan pandangan saat berbicara dengan DP.
22 Media Visual Membutuhkan media-media yang bersifat visual (brosur, buku, gambar, video, foto, dll.) Media informasi/pengumuman harus tersedia secara tertulis (papan pengumuman, atau running texs). Perangkat teknologi bantu dapat digunakan oleh DP semacam speech recognition (pengenalan suara) bisa dipakai smartphone, android, tablet, laptop/komputer yang telah mengaplikasikan TextHear personal Hearing Aid di google play store setelah berhasil tampilan untuk memproses suara menjadi teks ata sebaliknya Alat bantu perangkat teknologi, misal mesin CART (Communication Accessibility Realtime of Translation), mesin tik otomatis - notetaker
23 Strategi Intruksional 1. Dokter/perawat/petugas harus menyediakan/memberikan bahan tertulis kepada pasien DP. Hal ini harus dilakukan untuk menutupi kekurangan mereka memahami informasi melalui pendengarannya. 2. Dokter/perawat/petugas harus memperbanyak bahan atau informasi yg bersifat visual, misalnya tulisan, gambar, foto, video, dll. 3. Dokter/perawat/petugas harus berhadapan (bertatap wajah) dgn DP ketika sedang berbicara, karena DP akan menangkap informasi dgn cara membaca gerakan bibir Dokter/perawat/petugas. 4. Dokter/perawat/petugas harus berbicara dgn gerakan bibir yg jelas dan pelan-pelan (tidak terlampau cepat). Gunakan struktur kalimat yg sederhana. Hindari bicara/ucapan yg terlalu cepat dan kalimat yang komplek, hal ini akan sulit ditangkap oleh pasien DP. 5. Dokter/perawat/petugas menempatkan pasien DP duduk paling depan atau ruang khusus, agar bisa membaca gerakan bibir, bahasa tubuh, dan ekspresi Dokter/perawat/petugas dengan lebih jelas. 6. Di sela-sela pemeriksaan, bertanyalah kepada pasien DP apakah mengerti. Jika belum mengerti luangkan waktu sejenak untuk memberi pemahaman atau penjelasan tambahan. 7. Mintalah pasien lain untuk duduk dekat dengan pasien DP dan mintalah dia untuk memberikan bantuan jika diperlukan. 8. Beri kesempatan pasien DP untuk membawa penterjemah bahasa Isyarat jika dia memerlukan. 9. Tugas, instruksi, pengumuman dan lain-lain sebaiknya juga disediakan secara tertulis supaya dapat diakses dan dipahami lebih mudah oleh pasien DP. 10. Dokter/perawat/petugas diajurkan untuk banyak menggunakan metode demonstrasi, peragaan, praktik langsung
24 SIMULASI DAN GAME BAHASA ISYARAT
25
26
27
28 4.
29 BELAJAR ISYARAT SEHARI-HARI TERLAMPIR (tubuh manusia) 1.Pendaftaran 11. Tutup 21. Perawat 31. Saya 2. Tunggu 12. Bayar 22. Petugas 32.kamu 3. Antri 13. Resep 23. Apotik 33. Tuli 4. Masuk 14. Kasir 24. kamar 34. semi Tuli 5. Ke dalam 15. Obat 25. Melahirkan 35. Bapak 6. Keluar 16. Kartu 26. Operasi 36. Ibu 7. Periksa 17. Nomer 27. UGD 37. laki2 8. Buka 18. Hari 28. ICU 38.peremp 9. Baju 19. Kali 29. HP 39. anak 10. Celana 20. Dokter 30. Disabilitas, 40. mau/ingin.
30 Penutup Cara berinteraksi dan berkomunikasi dengan disabilitas pendengaran dengan metode komunikasi universal tersebut sangat memudahkan bagi kedua pihak pasien dan tenaga kesehatan telah membuat kesepakatan terlebih dahulu agar tercipta keselarasan persepsi sehingga komunikasi berjalan lancar. Tenaga kesehatan juga harus selalu mengingat bahwa inti dari komunikasi kepada pasien dengan keadaan khusus adalah proses pemahaman pasien divalidasikan dengan cara yang tidak menakutkan Pihak FKTP perlu melaksanakan ketersediaan fasilitas layanan akomodasi yang layak melalui penerapan konsep akses ruang fisik FKTP dan assistive technology yang sudah disiapkan alat bantu peraga dan diaplikasikan TextHear (Speech to Text Hearing Aid) atau Kaist di ruang periksa Dokter atau ruang lainnya di lingkungan FKTP agar pasien DP dapat berkomunikasi dengan lancar dan mandiri
31 TERIMA KASIH
KESEMPATAN DAN TANTANGAN BAGI PEMERINTAH KOTA DALAM MEMPROMOSIKAN INKLUSI BAGI DISABILITAS PENDENGARAN DI TEMPAT KERJA
KESEMPATAN DAN TANTANGAN BAGI PEMERINTAH KOTA DALAM MEMPROMOSIKAN INKLUSI BAGI DISABILITAS PENDENGARAN DI TEMPAT KERJA Rachmita Maun Harahap - Pendiri Yayasan Tunarungu SEHJIRA (Sehat Jiwa Raga) - Dosen
Lebih terperinciBIMBINGAN PADA SISWA DENGAN HAMBATAN. Sosialisasi KTSP
BIMBINGAN PADA SISWA DENGAN HAMBATAN 1 DEFINISI HEARING IMPAIRMENT (TUNARUNGU) TERKANDUNG DUA KATEGORI YAITU: DEAF (KONDISI KEHILANGAN PENDENGARAN YANG BERAT) DAN HARD OF HEARING (KEADAAN MASIH MEMILIKI
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Disabilitas (dalam bahasa Inggris yaitu disability) mempunyai arti cacat. Disabilitas dapat bersifat fisik, kognitif, mental, sensorik, emosional, perkembangan atau beberapa
Lebih terperinciMAKALAH. Mengenal Tuli dan Komunikasinya
Peningkatan Kapasitas Aparat Penegak Hukum dalam Pemenuhan Hak atas Peradilan yang Fair bagi Penyandang Disabilitas di Indonesia Hotel Jogjakarta Plaza, 5-8 Oktober 2015 MAKALAH Mengenal Tuli dan Komunikasinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tunarungu dapat diartikan sebagai suatu keadaan kehilangan pendengaran yang mengakibatkan seseorang tidak dapat menangkap berbagai rangsangan, terutama melalui indera
Lebih terperinciKOMUNIKASI PADA KELOMPOK KLIEN BERBEDA BY. NS. SRI EKA WAHYUNI, S.KEP
KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KLIEN BERBEDA BY. NS. SRI EKA WAHYUNI, S.KEP Komunikasi pada masa dewasa Kematangan fisik, mental dan kemampuan sosial (+) Peran & tanggungjawab serta tuntutan sosial telah menuntut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menciptakan Hawa sebagai pendamping bagi Adam. Artinya, manusia saling
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejak awal adanya kehidupan manusia, kodrati manusia sebagai makhluk sosial telah ada secara bersamaan. Hal ini tersirat secara tidak langsung ketika Tuhan
Lebih terperinciKendala Umum yang Dihadapi Penyandang Disabilitas dalam Mengakses Layanan Publik
Telaah Kendala Umumyang dihadapipenyandangdisabilitas* Didi Tarsidi Kendala Umum yang Dihadapi Penyandang Disabilitas dalam Mengakses Layanan Publik Didi Tarsidi Universitas Pendidikan Indonesia ABSTRAK
Lebih terperinciAPLIKASI KOMUNIKASI NON-VERBAL DI DALAM KELAS
APLIKASI KOMUNIKASI NON-VERBAL DI DALAM KELAS Maisarah, S.S., M.Si Inmai5@yahoo.com Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum Jombang Abstrak Artikel ini berisi tentang pentingnya komunikasi non verbal di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ratih Dwi Lestari,2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi yang dapat digunakan individu untuk saling menyampaikan dan menerima pesan. Pesan yang dimaksud akan sampai jika bahasa tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perancangan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perancangan Masyarakat seakan acuh pada keadaan orang yang memiliki kekurangan didalam dirinya. Banyak orang yang merasa dikucilkan dan merasa dirinya tidak di anggap
Lebih terperinciPANDUAN MENGATASI HAMBATAN DALAM POPULASI PASIEN
PANDUAN MENGATASI HAMBATAN DALAM POPULASI PASIEN I Pendahuluan Rumah sakit sering kali harus melayani komunitas dengan berbagai keragaman. Ada pasien-pasien yang mungkin telah berumur, atau menderita cacat,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Banyak kegiatan yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, secara
2 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyak kegiatan yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, secara sadar maupun tidak, setiap kegiatan yang dilakukan itu sedikit banyak melibatkan suara. Dapat diketahui
Lebih terperinciPANDUAN PELAYANAN PASIEN DENGAN KENDALA FISIK, BAHASA, BUDAYA, DAN PENGHALANG LAINNYA
PANDUAN PELAYANAN PASIEN DENGAN KENDALA FISIK, BAHASA, BUDAYA, DAN PENGHALANG LAINNYA Panduan Pelayanan Pasien dengan Kendala Fisik, Budaya, Bahasa, dan Penghalang Lainnya 1 BAB I PENDAHULUAN I. Latar
Lebih terperinciInovasi Akses Assistive Technology untuk Mahasiswa Disabilitas Pendengaran dengan Pendekatan Prinsip Universal Design
Inovasi Akses Assistive Technology untuk Mahasiswa Disabilitas nan dengan katan Prinsip Universal Design Rachmita Maun Harahap 1 *, Imam Santosa 2, Deddy Wahyudi 3, Widjaja Martokusumo 4 1* Mahasiswa Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kehidupan orang tuna rungu yang dikenal dengan bisu tuli. belum banyak diterima masyarakat, sehingga mobilitas orang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kehidupan orang tuna rungu yang dikenal dengan bisu tuli belum banyak diterima masyarakat, sehingga mobilitas orang tuna rungu sering terhambat. Titik fokus terhambatnya
Lebih terperinciCara Membaca Bahasa Tubuh
Cara Membaca Bahasa Tubuh Disunting oleh WikiHowID Editor, Rosy Guerra Memerhatikan sinyal yang dikirim orang dengan bahasa tubuhnya adalah keterampilan sosial yang sangat bermanfaat. Sebagian dari kita
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diinginkan karena adanya keterbatasan-keterbatasan, baik fisik maupun mental.
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Setiap manusia berharap dilahirkan dalam keadaan yang normal dan sempurna, akan tetapi tidak semua manusia mendapatkan kesempurnaan yang diinginkan karena adanya keterbatasan-keterbatasan,
Lebih terperinci1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang
1.1 Latar Belakang 1. Pendahuluan Di era globalisasi ini, seiring dengan perkembangan teknologi yang terus meningkat maka kebutuhan komunikasi pun ikut meningkat. Menurut Ruben dan Steward (2005:1-8) menyatakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pendengaran merupakan sensori terpenting untuk perkembangan bicara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pendengaran merupakan sensori terpenting untuk perkembangan bicara dan bahasa, berkomunikasi dan belajar. 1 Kehilangan pendengaran terjadi sejak lahir, dampaknya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lia Afrilia,2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hambatan anak tunarungu dalam membaca permulaan terjadi pada YC. Subjek YC mengalami katunarunguan yang mengakibatkan terhambatnya perkembangan bahasa dan bicara.
Lebih terperinciSISTEM KOMUNIKASI TUNARUNGU
SISTEM KOMUNIKASI TUNARUNGU Konsep Komunikasi dan Bahasa Komunikasi dan Bahasa SEJARAH PERKEMBANGAN METODE KOMUNIKASI METODE KOMUNIKASI ATR SISTEM ISYARAT BAHASA INDONESIA METODE KOMUNIKASI ANAK TUNARUNGU
Lebih terperinciPsikologi Konseling. Psikologi Konseling. Psikologi Psikologi
MODUL PERKULIAHAN Psikologi Konseling Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Psikologi Psikologi 05 61033 Abstract Dalam perkuliahan ini akan didiskusikan mengenai Ketrampilan Dasar Konseling:
Lebih terperinci1. Pendahuluan 1.1. Latar belakang
1. Pendahuluan 1.1. Latar belakang Manusia adalah makhluk yang dilahirkan paling sempurna. Manusia memiliki kemampuan kognitif untuk memproses informasi yang diperoleh dari lingkungan di sekelilingnya
Lebih terperinciIDENTIFIKASI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DAN STRATEGI PEMBELAJARANNYA. Oleh Mardhiyah, Siti Dawiyah, dan Jasminto 1
IDENTIFIKASI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DAN STRATEGI PEMBELAJARANNYA Oleh Mardhiyah, Siti Dawiyah, dan Jasminto 1 Abstract: Artikel ini dimaksudkan untuk membantu para guru dalam mengidentifikasi anak berkebutuhan
Lebih terperinciLaporan Monitoring. Aksesibilitas Lingkungan Fisik Balai Desa Plembutan. Sumiyati (Disabilitas)
Laporan Monitoring Aksesibilitas Lingkungan Fisik Balai Desa Plembutan Nama Fasilitas Alamat/Lokasi Fasilitas Balai Desa Plembutan Plembutan Timur, Plembutan, Playen, Gk Tanggal Pengamatan 23 Mei 27 Pelaksana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karakteristik gangguan pada interaksi sosial, komunikasi, perkembangan bahasa yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Autism spektrum disorders adalah gangguan perkembangan pada anak dengan karakteristik gangguan pada interaksi sosial, komunikasi, perkembangan bahasa yang abnormal
Lebih terperinciMODUL RINGKAS PEMILU AKSES BAGI PENYANDANG DISABILITAS PUSAT PEMILIHAN UMUM AKSES PENYANDANG CACAT PPUA-PENCA
MODUL RINGKAS PEMILU AKSES BAGI PENYANDANG DISABILITAS PUSAT PEMILIHAN UMUM AKSES PENYANDANG CACAT PPUA-PENCA Modul Ringkas Pemilu Akses Bagi Penyandang Disabilitas a MODUL RINGKAS PEMILU AKSES BAGI PENYANDANG
Lebih terperinciAPLIKASI PEMBELAJARAN BAHASA ISYARAT DENGAN MEMANFAATKAN COMPUTER ASSISTED INSTRUCTION. Riska Nofharina.L
Nusantara of Engginering (NoE)/Vol. 1/No. 2/ISSN: 2355-6684 63 APLIKASI PEMBELAJARAN BAHASA ISYARAT DENGAN MEMANFAATKAN COMPUTER ASSISTED INSTRUCTION Riska Nofharina.L Program studi Teknik Informatika,
Lebih terperinciKonsep Dasar Artikulasi
Mata Kuliah Artikulasi dan Optimalisasi Pendengaran Konsep Dasar Artikulasi Pengertian artikulasi berasal dari kata articulation yang artinya adalah pengucapan, maksudnya pengucapan lambang bunyi bahasa
Lebih terperinciLAPORAN KAJI BANDING TIM AKREDITASI PUSKESMAS CIBUGEL KE PUSKESMAS CIMALAKA
LAPORAN KAJI BANDING TIM AKREDITASI PUSKESMAS CIBUGEL KE PUSKESMAS CIMALAKA Tim akreditasi Puskesmas Cibugel melaksanakan kunjungan kaji banding ke Puskesmas Cimalaka yang telah melaksanakan Akreditasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Anak membutuhkan bantuan orang lain untuk memenuhi kebutuhannya dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak merupakan anugrah yang Tuhan berikan untuk dijaga dan dirawat. Anak membutuhkan bantuan orang lain untuk memenuhi kebutuhannya dalam masa tumbuh kembang. Memahami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keharusan negara untuk mampu menciptakan rakyat yang cerdas ditiap-tiap bidangnya dan mengenai pendidikan sebagai suatu alat terciptanya negara yang baik dalam perspektif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah hak setiap orang. Begitu pula pendidikan untuk orang orang yang memiliki kebutuhan khusus. Seperti dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1. Jumlah Penyandang Cacat di Jakarta Tahun 2008
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Kondisi Penyandang Cacat Sejalannya dengan perkembangan zaman, bangunan-bangunan yang ada sekarang ini banyak yang dirancang tanpa memperhatikan keberadaan penyandang
Lebih terperinciMANUAL KETERAMPILAN KLINIK KEDOKTERAN KOMUNITAS TEKNIK KOMUNIKASI : MENYAMPAIKAN KABAR BURUK DAN KONSELING KELUARGA
MANUAL KETERAMPILAN KLINIK KEDOKTERAN KOMUNITAS TEKNIK KOMUNIKASI : MENYAMPAIKAN KABAR BURUK DAN KONSELING KELUARGA Diberikan Pada Mahasiswa Semester VII Fakultas Kedokteran Unhas Fakultas Kedokteran Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada tahun-tahun pertama kehidupan, mendengar adalah bagian. terpenting dari perkembangan sosial, emosional dan kognitif anak.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada tahun-tahun pertama kehidupan, mendengar adalah bagian terpenting dari perkembangan sosial, emosional dan kognitif anak. Kehilangan pendengaran yang ringan
Lebih terperinciJurnal Aplikasi CallMe : Aplikasi Alat Bantu Komunikasi Jarak Jauh Untuk Penyandang Tuna Rungu Dan Penyandang Tuna netra
ISSN : 2442-5826 e-proceeding of Applied Science : Vol.1, No.2 Agustus 2015 Page 1089 Jurnal Aplikasi CallMe : Aplikasi Alat Bantu Komunikasi Jarak Jauh Untuk Penyandang Tuna Rungu Dan Penyandang Tuna
Lebih terperinciDASAR PRESENTASI. Kunci presentasi yang sukses adalah persiapan yang baik.
DASAR PRESENTASI PERSIAPAN Kunci presentasi yang sukses adalah persiapan yang baik. Persiapan Dasar Persiapan yang baik bisa dimulai dengan menganalisis tiga faktor di bawah ini: - pada acara apa kita
Lebih terperinciHASIL WAWANCARA DENGAN SISWA TUNARUNGU
HASIL WAWANCARA DENGAN SISWA TUNARUNGU Nama : Alen Pengalaman Belajar di Kelas 1 Pelajaran apa yang kamu anggap sulit? anggap sulit? 2 Pelajaran apa yang paling kamu sukai? sukai? 3 Apakah kamu pernah
Lebih terperinciRuang lingkup surat edaran ini meliputi terdiri dari :
C. Ruang Lingkup Ruang lingkup surat edaran ini meliputi terdiri dari : Formulir alat bantu periksa pelaksanaan pemilu akses bagi pemilih penyandang disabilitas untuk kelompok penyelenggara pemungutan
Lebih terperinciKOMUNIKASI MANAJEMEN. Oleh : Elisabeth Herwanti
KOMUNIKASI MANAJEMEN Oleh : Elisabeth Herwanti Tujuan Umum Mahasiswa memiliki pengetahuan dan ketrampilan dasar yang relevan dengan kegiatan komunikasi manajemen Tujuan Khusus Mahasiswa mampu memahami
Lebih terperinciPELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PESERTA DIDIK TUNARUNGU KELAS VII SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) NEGERI KABUPATEN GORONTALO
1 PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PESERTA DIDIK TUNARUNGU KELAS VII SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) NEGERI KABUPATEN GORONTALO Ummurul Hasanah Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS. Istilah tunarungu berasal dari dua kata yaitu tuna dan rungu. Tuna berarti
BAB II KAJIAN TEORITIS A. KONSEP DASAR ANAK TUNARUNGU 1. Pengertian Anak Tunarungu Istilah tunarungu berasal dari dua kata yaitu tuna dan rungu. Tuna berarti kekurangan atau ketidakmampuan dan rungu berarti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seluruh dunia. Pada awal tahun 1990-an, jumlah penyandang autisme diperkirakan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini, jumlah kasus autisme mengalami peningkatan yang signifikan di seluruh dunia. Pada awal tahun 1990-an, jumlah penyandang autisme diperkirakan sekitar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sehingga seseorang yang mengalami tunarungu akan kesulitan untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Komunikasi orang tunarungu belum banyak diterima masyarakat, sehingga seseorang yang mengalami tunarungu akan kesulitan untuk mengembangkan diri melalui segi social,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia merupakan makhluk hidup sosial yang tidak dapat hidup sendiri dan saling membutuhkan satu sama lain, selain makhluk sosial manusia juga membutuhkan yang namanya
Lebih terperinciTerdapat 3 (tiga) metode dalam memarkir kendaraan, diantaranya adalah:
Parkir adalah suatu kondisi kendaraan yang berhenti atau tidak bergerak pada tempat tertentu yang telah ditentukan dan bersifat sementara, serta tidak digunakan untuk kepentingan menurunkan penumpang/orang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi dilakukan oleh setiap orang sejak zaman dahulu sampai sekarang. Sebagai makhluk sosial, setiap orang tentu melakukan interaksi dengan orang lain.
Lebih terperinciMENGAJARKAN BAHASA DAN KOMUNIKASI PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
MENGAJARKAN BAHASA DAN KOMUNIKASI PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS Asuhan: H i d a y a t (Dosen PLB & Psikiologi FIP UPI) Satu kemampuan dari berbagai berbagai kemampuan lain yang sangat penting bagi anak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi semakin pesat dan cepat, khususnya teknologi informasi dan komunikasi. Hal ini membuat manusia bagaikan tak terpisah oleh jarak ruang dan waktu.
Lebih terperinciBY: METTY VERASARI MENGENAL TIPE BELAJAR ANAK (AUDITORY, VISUAL, & KINESTETIK)
BY: METTY VERASARI MENGENAL TIPE BELAJAR ANAK (AUDITORY, VISUAL, & KINESTETIK) MENGAPA PERLU IDENTIFIKASI BELAJAR ANAK??? Dengan mengenali gaya belajar anak maka : 1. Menciptakan cara belajar yang menyenangkan
Lebih terperinciInteraksi yang dilakukan perawat menimbulkan dampak terapeutik yang memungkinkan klien untuk tumbuh dan berkembang.
JENNI M PURBA Perawat profesional harus mempunyai keterampilan intelektual, teknikal & interpersonal, yang tercermin dalam perilaku caring dalam berkomunikasi dengan orang lain (Johnson, 1989). Keterampilan
Lebih terperinciKarunia terbesar yang dapat kita berikan pada orang lain adalah memberinya perhatian penuh atas keberadaannya. -Sue Atchley Ehaugh
Karunia terbesar yang dapat kita berikan pada orang lain adalah memberinya perhatian penuh atas keberadaannya. -Sue Atchley Ehaugh Berkomunikasi Secara Nonverbal Pendahuluan Music piano TOSANDO.mp4 Analisis
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berkebutuhan khusus di Indonesia sekitar 7% dari total jumlah anak usia 0-18 tahun.
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah World Health Organization tahun 2007 memperkirakan jumlah anak berkebutuhan khusus di Indonesia sekitar 7% dari total jumlah anak usia 0-18 tahun. Menurut data
Lebih terperinciOleh : NI KOMANG ARI RANI PARWATI
ARTIKEL KARYA SENI PEMBELAJARAN TARI PUSPANJALI LEWAT RANGSANG TARI KINESTETIK BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (TUNARUNGU) DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI (SLBN) BANGLI Oleh : NI KOMANG ARI RANI PARWATI PROGRAM
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. siswa. Kemampuan seseorang untuk memahami dan menyerap pelajaran sudah
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Gaya Belajar 2.1.1 Pengertian Gaya Belajar Gaya belajar menurut Winkel (2005) adalah cara belajar yang khas bagi siswa. Kemampuan seseorang untuk memahami dan menyerap
Lebih terperinciSTRATEGI PEMBELAJARAN ABK Ishartiwi, PLB-FIP- UNY
STRATEGI PEMBELAJARAN ABK Ishartiwi, PLB-FIP- UNY 1. Strategi dalam dunia militer=cara penggunaan seluruh kekuatan untuk memenangkan suatu peperanagn. Sebelum menetapkan strategi harus mempertimbangakan
Lebih terperinciBab 7 Memilih dan Belajar Bahasa
Bab 7 Memilih dan Belajar Bahasa Bila seorang anak merasa nyaman menggunakan ketrampilan berkomunikasi dasar yang diuraikan di Bab 4, dia siap untuk belajar suatu bahasa. Seorang anak yang tunarungu atau
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah
BAB 1 1.1 Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN Interaksi manusia dan komputer merupakan ilmu yang mempelajari perencanaan dan desain tentang bagaimana pengguna dan komputer dapat bekerja sama sehingga kebutuhan
Lebih terperinciCapacity Building Workshop on Supporting Employability of Persons with Disability
Capacity Building Workshop on Supporting Employability of Persons with Disability Accessible Infrastructure, Transportation Click to add text and Technology Perundangan. UUD 1945 Pasal 28 H ayat 2, Setiap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Dalam hal ini membaca merupakan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa sebagai alat komunikasi manusia, berupa lambang atau tanda dan selalu mengandung pikiran perasaan. Di dalam kegiatan komunikasi ini manusia menyampaikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. saling bertukar informasi baik secara langsung ataupun tidak langsung, interaksi yang paling
BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Manusia merupakan mahluk sosial yang memiliki interaksi yang kuat antar sesama, interaksi yang dilakukan bisa berupa komunikasi, tindakan dan perbuatan yang bertujuan
Lebih terperinciFORMULIR PEMANTAUAN AKSES PEMILU BAGI PENYANDANG DISABILITAS PEMILUKADA TAHUN Nama Pemantau : [ L / P ] No. TPS : Alamat Lengkap : Kel :
FORMULIR PEMANTAUAN AKSES PEMILU BAGI PENYANDANG DISABILITAS PEMILUKADA TAHUN 2012 Nama Pemantau : [ L / P ] No. TPS : Alamat Lengkap : Kel : Nomor Telepon/HP : Kota : Kecamatan : TINGKAT PARTISIPASI Tulislah
Lebih terperinciMerayakan Ulangtahun Sebagai Strategi Pembelajaran Kosakata Abstrak (Tanggal, Bulan, Tahun) Lisza Megasari, S.Pd
Merayakan Ulangtahun Sebagai Strategi Pembelajaran Kosakata Abstrak (Tanggal, Bulan, Tahun) Untuk Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Anak Tunarungu kelas 3 SLB Negeri Binjai Oleh: Pendahuluan Anak berkebutuhan
Lebih terperinciPublic Speaking. Komunikasi Sebagai Tool Kompetensi Bagi Pembicara yaitu Human Relations melalui Komunikasi NonVerbal dan Verbal. Sujanti, M.Ikom.
Public Speaking Modul ke: 03 Ety Fakultas ILMU KOMUNIKASI Komunikasi Sebagai Tool Kompetensi Bagi Pembicara yaitu Human Relations melalui Komunikasi NonVerbal dan Verbal Sujanti, M.Ikom. Program Studi
Lebih terperinciMETODE PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH LUAR BIASA TUNARUNGU (SLB/B) MELALUI ALAT PERAGA UNTUK PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA
METODE PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH LUAR BIASA TUNARUNGU (SLB/B) MELALUI ALAT PERAGA UNTUK PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA (Studi kasus di Kelas VIII SMPLB-B Yayasan Rehabilitasi Tuna Rungu Wicara
Lebih terperinci09/09/2011. Who says (Komunikator) Says what (Pesan) To Whom (komunikan) With Channels (Saluran/Media) What Effect (umpan balik)
Dasar hubungan Anda dengan Pendengar Anda Seberapa Penting Memahami Pengetahuan Komunikasi? mengharapkan hubungan timbal balik yang positip supaya gagasan bisa diterima pihak lain berusaha mencapai target
Lebih terperinciBelajar yang Efektif dan Kreatif
Belajar yang Efektif dan Kreatif http://staff.uny.ac.id/dosen/agus-triyanto-mpd Pertanyaan-Pertanyaan Apa yang Anda harapkan sebelum memasuki SMKN 6 Yogyakarta? Apakah harapan Anda sudah sebagian atau
Lebih terperinciRENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN GANGGUAN SENSORI PERSEPSI: HALUSINASI
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN GANGGUAN SENSORI PERSEPSI: HALUSINASI Nama Klien : Diagnosa Medis : No MR : Ruangan : Tgl No Dx Diagnosa Keperawatan Perencanaan Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa isyarat adalah bahasa yang mengutamakan komunikasi manual, bahasa tubuh, dan gerak bibir untuk berkomunkasi. Penyandang tunarungu adalah kelompok utama
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Implementasi Service Excellence oleh Teller Dari hasil pengamatan dan wawancara yang didapat oleh penulis, pelayanan yang dilakukan Bank Syariah Mandiri merupakan
Lebih terperinciBab 4 Kecakapan Komunikasi Dasar
Bab 4 Kecakapan Komunikasi Dasar Orang biasanya berkomunikasi dengan menggunakan kata-kata atau isyarat. Tetapi anak-anak mulai berkomunikasi jauh sebelum mereka mempelajari kecakapan-kecakapan ini. Komunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Putri Permatasari, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terselenggaranya pendidikan di Indonesia telah dijamin seperti yang terdapat dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 31 ayat 1 bahwa : Tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan
Lebih terperinciUPAYA PEMENUHAN HAK PENYANDANG DISABILITAS Tingkat Desa/Kelurahan
UPAYA PEMENUHAN HAK PENYANDANG DISABILITAS Tingkat Desa/Kelurahan PENYEBAB: Penyakit (59,56%) Bawaan lahir (16,76%) Kecelakaan/BA (16,46%) Tekanan Hidup/Stres (05,15%) Kurang Gizi (01,87%) Penyakit Kusta
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. IV, maka peneliti menarik kesimpulan sebagai berikut :
149 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan dan di analisa pada bab IV, maka peneliti menarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Perhatian mahasiswa program
Lebih terperinciPENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN ARTIKULASI DAN OPTIMALISASI FUNGSI PENDENGARAN. Oleh : Dra. Tati Hernawati, M.Pd.
PENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN ARTIKULASI DAN OPTIMALISASI FUNGSI PENDENGARAN Oleh : Dra. Tati Hernawati, M.Pd. ============================================================== Pendekatan dan Metode
Lebih terperincig) Nama sekolah : SLB Yapenas h) Alamat : Janti, Yogyakarta
BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan sebuah kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan kompetensi mahasiswa dalam bidang pendidikan yang diterapkan pada kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk sosial. Ia hanya dapat hidup berkembang dan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial. Ia hanya dapat hidup berkembang dan berperan sebagai manusia dengan berhubungan dan bekerja sama dengan manusia lain. Dimanapun
Lebih terperinciPRESENTASI YANG SUKSES
PRESENTASI YANG SUKSES Ayu Helena Cornellia, BA, MSi 1 Tujuan Presentasi Memberi informasi Membujuk Memobilisasi 2 1 Persiapan Presentasi Siapa? Apa? Kapan? Dimana? Bagaimana? Berapa? 3 Kiat khusus persiapan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PROYEK Tinjauan Umum : Pusat Rehabilitasi Medik Tema Arsitektur : Healing Architecture
2.1. Tinjauan Umum Nama Proyek : Pusat Rehabilitasi Medik Tema Arsitektur : Healing Architecture Sifat Proyek : Fiktif Lokasi Proyek : Jl. Adiyaksa Raya, Jakarta Selaan Batas Barat : Perkantoran, hotel
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap keluarga pasti menginginkan seluruh anggota keluarganya dapat hidup dan terlahir secara sempurna. Anak-anak merupakan suatu kebanggaan orang tua, harapan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), saat ini sedang mendapat perhatian
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), saat ini sedang mendapat perhatian khusus dari pemerintah. Perkembangan pendidikan anak usia dini (PAUD) menuju kearah yang lebih
Lebih terperinciLAPORAN OBSERVASI LAPANGAN PERKEMBANGAN DAN PROSES PEMBELAJARAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
LAPORAN OBSERVASI LAPANGAN PERKEMBANGAN DAN PROSES PEMBELAJARAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (Suatu Observasi Lapangan di SDLB Desa Labui, Kecamatan Baiturrahman, Kota Banda Aceh) Oleh: Qathrinnida, S.Pd Suatu
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS
II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Pustaka 1. Pengertian Belajar Secara psikologis belajar adalah suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi
Lebih terperinciTUJUAN: Untuk melatih calon guru agar dalam mengahantarkan pelajarannya di dalam kelas telah terbiasa bergerak bebas (tidak kikuk atau kaku )
VARIASI STIMULUS: SUATU KEGIATAN GURU DALAM KONTEKS PROSES INTERAKSI BELAJAR-MENGAJAR YANG DITUJUKAN UNTUK MENGATASI KEBOSANAN SISWA, SEHINGGA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR SISWA SENANTIASA MENUNJUKKAN
Lebih terperinciKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN
28 November 2012 SILABUS Tema 9 : Makanan Sehat dan Bergizi Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2012 Kelas : IV Tema 9 : Makanan Sehat dan Bergizi Alokasi
Lebih terperinciTRIAD OF CONCERN KELOMPOK 3.B. Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi. Universitas Sumatera Utara. Jalan Alumni No. 2 Kampus USU Medan PENDAHULUAN
1 TRIAD OF CONCERN KELOMPOK 3.B Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara Jalan Alumni No. 2 Kampus USU Medan 20155 PENDAHULUAN Perawatan gigi anak secara dini sangat berguna bagi anak
Lebih terperinciBAB II KONSEP DASAR. memelihara kesehatan mereka karena kondisi fisik atau keadan emosi klien
BAB II KONSEP DASAR A. Pengetian Kurangnya perawatan diri pada pasien gangguan jiwa terjadi akibat adanya perubahan proses pikir sehingga kemampuan untuk melakukan aktivitas perawatan diri menurun, kurang
Lebih terperinciAKSISIBILITAS LINGKUNGAN FISIK BAGI PENYANDANG CACAT
AKSISIBILITAS LINGKUNGAN FISIK BAGI PENYANDANG CACAT Upaya Menciptakan Fasilitas Umum Dan Lingkungan Yang Aksesibel demi Kesamaan Kesempatan bagi Penyandang Cacat untuk Hidup Mandiri dan Bermasyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sensitif dan akan menentukan perkembangan otak untuk kehidupan dimasa
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan anak normal, usia 6 tahun merupakan masa yang paling sensitif dan akan menentukan perkembangan otak untuk kehidupan dimasa mendatang. Bayi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengirim pesan kepada penerima. Komunikasi merupakan aspek. pencapaian kesembuhan pasien (Siti Fatmawati, 2009:1)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Telaah Pustaka 1. Komunikasi Terapeutik a. Pengertian Komunikasi Terapeutik Komunikasi merupakan proses pertukaran informasi dari pengirim pesan kepada penerima. Komunikasi merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seperti tunarungu dan tunawicara. Tunarungu dan tunawicara merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Disabilitas merupakan salah satu isu yang penting untuk diperhatikan di Indonesia. Terdapat banyak jenis disabilitas berdasarkan keterbatasannya masingmasing,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Manusia merupakan makhluk sosial yang memerlukan interaksi dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Manusia merupakan makhluk sosial yang memerlukan interaksi dengan sesamanya dengan salah satunya berkomunikasi. Komunikasi merupakan suatu hal yang saling mengirim
Lebih terperinciPETUNJUK PELAKSANAAN TATA LAKSANA DI GEREJA
TUJUAN TATA LAKSANA Petugas Tata Laksana diperlukan dalam perayaan Misa di Gereja dengan tujuan sebagai berikut: Perayaan Misa dan Ekaristi dapat berlangsung dengan baik dan lancar. Umat dapat beribadah
Lebih terperinciPenerapan Manajemen Pelayanan Inklusif Abstrak
Penerapan Manajemen Pelayanan Inklusif Abstrak Upaya penyediaan pelayanan publik seharusnya dilakukan pada semua sektor dan diperuntukkan untuk seluruh lapisan masyarakat, termasuk di antaranya masyarakat
Lebih terperinciBAB IV INTERPRESTASI HASIL PENELITIAN. telah dipilih selama penelitian berlangsung. Selain itu juga berguna untuk
BAB IV INTERPRESTASI HASIL PENELITIAN A. ANALISIS DATA PENELITIAN Dalam penelitian kualitatif analisis data merupakan tahap yang bermanfaat untuk menelaah data yang diperoleh dari beberapa informan yang
Lebih terperinciperawatmasadepanku@blogspot.com Join With Us : Email : hendritriyulianto@gmail.com Facebook : Hendri Ty Kunjungi dan D a p a t k a n!!! K u m p u l a n A s k e p L e n g k a p H a n y a D i : perawatmasadepanku@blogspot.com
Lebih terperinciLAYANAN PSIKOLOGIS UNTUK SISWA BERKEBUTUHAN KHUSUS. Komarudin Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta
LAYANAN PSIKOLOGIS UNTUK SISWA BERKEBUTUHAN KHUSUS Komarudin Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta Permasalahan Sekolah memberikan perlakuan yang sama dan bersifat klasikal kepada semua
Lebih terperinciPANDUAN KOMUNIKASI EFEKTIF UNTUK MENDORONG KETERLIBATAN PASIEN DAN KELUARGA DALAM PROSES PELAYANAN BAB I DEFINISI BAB II RUANG LINGKUP
BAB I DEFINISI A. Pengertian Komunikasi Sebuah proses penyampaian pikiran atau informasi dari seseorang kepada orang lain melalui suatu cara tertentu sehingga orang lain tersebut mengerti betul apa yang
Lebih terperinci