BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi

1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian pemilihan sistem pergudangan yang efektif ini dilaksanakan pada bulan Juni hingga September 2016 di Gudang Finish Good (FG) PT. Tansri Gani, Ciracas, Jakarta Timur. Analisis data dan pengolahan data dilakukan di Laboratorium Sistem dan Intrumentasi Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Teknologi Industri Pertanian Universitas Padjadjaran. 1.2 Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode rekayasa (engineering), yaitu simulasi perancangan sistem pemindahan dan penempatan barang dengan crane untuk mengoptimalkan sistem FIFO dan penempatan barang pada gudang. 1.3 Alat dan Bahan Alat Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah: 1. Software AutoCAD 2013 untuk mendesain layout penempatan, dan jenis pallet. 2. Laptop VAIO E Series VPCEG35EG dengan spesifikasi: Prosesor Intel Core TM i3-2350m Processor 2.30 GHz. RAM (Random Access Memory) 2 GB, dan Hard Disk Drive 320 GB. Perangkat ini digunakan untuk mengolah data perangkat lunak. 3. Microsoft Excel 2010 untuk aktivasi VBA. 4. Kalkulator untuk perhitungan data. 5. Meteran untuk pengukuran gudang Bahan Bahan penelitian yang digunakan adalah data dan informasi dari PT. Tansri Gani, Ciracas, Jakarta Timur. Data yang diperoleh dapat berupa data 26

2 27 primer dari perusahaan itu sendiri dan data sekunder dari beberapa lembaga swasta atau pemerintahan terkait. 1.4 Tahapan Penelitian Perancangan sistem crane pada gudang FG PT. Tansri Gani ini memiliki beberapa tahapan. Tahapan tersebut ialah digambarkan pada Gambar 7. Mulai Pengambilan Data Analisis Layout Gudang Perancangan Penempatan Barang Perancangan Area Bongkar Muat Perhitungan Kapasitas Perancangan Sistematika Rute Crane Perancangan Jenis Pallet Sistem Identifikasi Barang untuk FIFO yang Lebih Optimal Tidak Sesuai? Ya Selesai Gambar 7. Diagram Alir Tahapan Penelitian

3 Pengambilan Data Pengambilan data dibutuhkan sebagai acuan dalam tata kelola sistem pergudangan. Berikut ini adalah jenis-jenis data yang dibutuhkan: 1. Data Luas Gudang Data ini berfungsi sebagai analisa volume gudang, penempatan barang, penempatan crane dan perancangan area bongkar muat barang. 2. Data Keluar-Masuk Barang per Hari Data ini berfungsi sebagai perkiraan dari kapasitas maksimal yang nantinya harus ditampung oleh gudang ketika sudah menerapkan sistem crane. 3. Data Barang dalam Satuan Pallet Data ini adalah asumsi barang yang sudah disusun pada pallet dan dihitung dalam tiga dimensi sehingga diketahui luas, lebar dan tinggi barang yang sudah di susun pada pallet. Barang yang disusun tersebut memiliki ukuran yang berbeda-beda, maka diasumsikan dari barang produksi yang memiliki ukuran paling besar Analisis Layout Gudang Analisis layout gudang diperlukan untuk perencanaan penempatan barang dengan posisi yang baru, posisi yang nantinya disesuaikan dengan letak crane. Layout gudang juga berfungsi sebagai pembanding penempatan barang pada sebelum metode crane digunakan dan setelahnya. Pada tahap ini, dilakukan juga perhitungan luas gudang sehingga diketahui identifikasi existing yang diperlukan. Ketika layout sudah terbentuk akan ada pilihan dari sisi tata letak dan perencanaan peletakkan barang yang masuk maupun keluar. Perencanaan tata letak akan mempertimbangkan variabel kapasitas Perancangan Penempatan Barang Perancangan penempatan barang merupakan tahap perhitungan utilitas blok. Blok merupakan luas satuan lantai yang menjadi alas barang per satuan pallet. Menurut Harjono dan Prasetyawan (2010), utilitas blok merupakan perbandingan

4 29 antara besarnya produk yang disimpan dalam blok, dibandingkan dengan jumlah kapasitas blok yang tersedia. Berikut ini adalah perhitungan persentase utilitas blok. PUB = JPB KBT. 100% Dimana: PUB : Persentase Utilitas Barang (%) JPB : Jumlah Blok yang Digunakan (Blok) KBT : Kapasitas Blok yang Tersedia (Blok) Sebelum dilakukan perhitungan utilitas blok dilakukan terlebih dahulu perhitungan perhitungan satuan unit terkecil dan terbesar volume barang. Berikut rumus yang digunakan. Unit Terkecil Volume Barang Unit Terbesar Volume Barang = Pk. Lk. Tk = Pb. Lb. Tb Ketika barang masuk akan ditentukan diletakan dari mulai jarak terjauh dari pintu keluar ataupun jarak yang terdekat. Pengisian barang juga akan dibuat dua tingkat dimana barang yang diletakkan pertama akan diletakkan di dasar dan ketika bagian dasar sudah penuh dengan barang, barang selanjutnya yang masuk akan menumpuk posisi barang yang ada di dasar. Nantinya akan di atur juga apakah pengisian barang yang berada di posisi tingkat dua diletakkan di dekat pintu masuk terlebih dahulu ataupun posisi terjauh pintu masuk terlebih dahulu. Semua alternatif tersebut akan dihitung kemungkinannya dan akan ditelusuri cost terendah, kapasitas terbesar, dan waktu pengambilan tersingkat. Oleh karena itu, akan dihitung pula kecepatan pengambilan/peletakan barang di gudang. Perhitungan tersebut akan menggunakan persamaan: KPP = JTB WD Dimana: KPP : Kecepatan Pengambilan atau Peletakan (langkah/satuan waktu) JTB : Jarak Tempuh Barang (langkah) WD : Waktu yang Dibutuhkan (satuan waktu) Perancangan Area Bongkar Muat Area ini diperlukan untuk loading barang yaitu tempat dimana barang bisa menunggu untuk disusun dalam penempatan barang. Area ini harus selalu kosong, tidak boleh dijadikan penempatan barang. Area ini akan diisi ketika ada proses

5 30 keluar-masuk barang ke gudang dan kembali kosong ketika proses tersebut berakhir Perancangan Sistematika Rute Crane Perancangan sistematika crane hanya terbatas pada perancangan arah jalannya crane untuk penempatan dan pengambilan barang pada gudang. Nantinya, pada metode penyimpanan produk gudang akan dibagi-bagi menjadi banyak kelompok blok. Perancangan ini adalah menentukan urutan dan arah jalannya crane ketika akan mengambil suatu produk pada suatu blok Perancangan ini akan menggunakan simulasi Visual Basic for Application (VBA). Pada simulasi VBA, akan ditentukan terlebih dahulu jalur yang bisa dilewati oleh crane. Setelah jalur tersebut dirancang, makan akan disimulasikan pergerakannya dan akan dipilih jalur yang paling mendekati pintu keluar gudang Perancangan Jenis Pallet Pallet termasuk salah satu benda yang memiliki kaitan erat dengan kapasitas gudang. Keberadaan pallet sendiri memiliki kapasitas yang perlu dihitung. Perencanaan jenis pallet akan dilakukan ketika kondisi pallet yang sekarang tidak memungkinkan untuk digabungkan dengan sistem crane. Perancangan jenis pallet merupakan aktivitas yang akan menggabungkan fungsi crane dan kapasitas produk per satuan pallet. Rancangan pallet ini nantinya akan menjadi asumsi untuk penggunaan crane jenis tertentu yang diasumsikan dalam penelitian ini dan volume produk yang di sesuaikan dengan studi kasus penelitian ini Perhitungan Kapasitas Gudang Perhitungan kapasitas merupakan hal yang akan dilaksanakan ketika layout gudang yang sudah menerapkan metode crane terkendali sudah jadi. Hasil dari perhitungan kapasitas dari layout yang baru akan dibandingkan dengan hasil perhitungan kapasitas dari layout yang lama, yang nantinya akan terlihat perbedaan persenan kapasitas gudang. Berikut rumus yang digunakan pada perhitungan ini. A = B C

6 31 Dimana : A : Kapasitas Gudang B : Volume Gudang Keseluruhan C : Volume Gudang Tak Terpakai D = E F D : Perbandingan Kapasitas Gudang E : Volume Gudang Awal F : Volume Gudang Akhir Pembuatan Sistem Identifikasi Barang Pembuatan sistem ini menggunakan VB Excel. Sistem ini dibuat sebagai acuan dalam melacak posisi barang ataupun tempat yang kosong sehingga rute crane jelas harus bergerak kemana ketika crane harus mengambil ataupun menempatkan barang di gudang. Sistem ini dirancang untuk memudahkan pelacakan barang pada posisi terakhir serta untuk mengetahui barang mana yang harus dikeluarkan terlebih dahulu dari dalam gudang. Melacak penempatan barang yang kosong dan mengidentifikasikan jenis barang yang diletakkan pada setiap spot penempatan juga menjadi bagian dari tugas sistem ini.

7 30