DESAIN AWAL SISTEM PENGUKURAN DAN PEMANTAUAN DEBIT AIR PADA SALURAN TERBUKA BERBASIS V-NOTCH WEIR MENGGUNAKAN PRESSURE TRANMITTER
|
|
- Susanto Lesmono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 DESAIN AWAL SISTEM PENGUKURAN DAN PEMANTAUAN DEBIT AIR PADA SALURAN TERBUKA BERBASIS V-NOTCH WEIR MENGGUNAKAN PRESSURE TRANMITTER Dadang Rustandi Pusat Penelitian Metrologi LIPI Kompleks PUSPIPTEK Gedung 420, Setu, Tangerang Selatan, 15314, INTISARI Telah dilakukan desain awal sistem pengukuran dan pemantauan debit air pada saluran terbuka. Sistem tersebut berbasis V-Notch Weir 22,5 O dan menggunakan Pressure Transmitter. Hasil pengukuran prototipe weir pada rentang debit 5 40 l/min mengasilkan tinggi muka air 3,6 8,4 cm yang identik dengan tekanan hidrostatik mmh 2O. Tinggi muka air pada rentang tersebut dideteksi oleh pressure transmitter menghasilkan hasil ukur atau luaran berupa sinyal arus listrik 4 20 ma dc. Luaran transmitter tersebut kemudian dikirim ke remote terminal unit (RTU) untuk diolah dan ditransmisikan ke instrumen pemantau lainnya. Konfigurasi sistem dan data yang diperoleh dijadikan acuan dasar bagi pembangunan sistem tersebut. Kata Kunci : desain, rancangan, pengukuran, pemantauan, aliran, saluran terbuka, V-Notch weir, pressure transmitter. ABSTRACT Has performed the initial design of the measuring and monitoring of the water flow in open channel system. The system is based on the V-Notch Weir 22,5 O and using the Pressure Transmitter. he results of measurements on the discharge range 5-40 l / min resulted in water levels from 3.6 to 8.4 cm which is identical to the hydrostatic pressure of mmh 2O. The water level of the range is detected by the pressure transmitter produces results or output in the form of an electric current signal 4-20 ma dc. The output of the transmitter is then sent to a remote terminal unit (RTU) to be processed and transmitted to other monitoring instruments. Configuration of system and data obtained as a reference basis for the development of the system. Keywords: design, measurement, monitoring, flow, open channel, V-Notch weir, pressure transmitter. 1. PENDAHULUAN Air menjadi kebutuhan pokok bagi kelangsungan hidup manusia dan makhlukmakhluk alinnya. Kehidupan di dunia tidak dapat terlepas dari air. Kebutuhan air terus meningkat, baik kualitas maupun kuantitas seiring bertambahnya waktu. Ketatalaksanaan, masyarakat dunia telah menyadari bahwa pengelolaan SDA harus dilakukan secara menyeluruh dan terpadu dengan pendekatan Wilayah Sungai, yang
2 dikenal dengan Integrated Water Resources Management (Prinsip IWRM). Di Indonesia, hal ini telah cakupan pengelolaan SDA yang meliputi: perencanaan, pelaksanaan konstruksi, operasi dan pemeliharan dalam rangka upaya konservasi SDA, pendayagunaan SDA, pengendalian daya rusak air pada wilayah sungai, pemberdayaan dan partisipasi masyarakat serta pemanfaatan sistem informasi. [1] Salah satu permasalahan yang ada adalah adanya keterbatasan data dan informasi sumber daya air. Jaringan pemantauan kondisi hidrologi yang seharusnya menjadi sarana penyedia informasi penting tentang ketersediaan dan kondisi air baik untuk keperluan perencanaan dan pengeloaan SDA, nampaknya juga belum memperoleh perhatian yang cukup memadai baik dari segi kerapatan jumlah stasiun pemantaunya maupun jenis jaringannya, organisasi dan personilnya, dan kesinambungan sumber pendanaannya. Keterbatasan dan ketidak akuratan data dan informasi SDA juga disebabkan karena belum terbangunnya jejaring antar para pengamat hidrologi yang ada di berbagai instansi.[2] Dalam upaya berpatisipasi dalam pengelolaan SDA khususnya dalam penyediaan sarana pengumpulan data informasi mengenai kuantitas air, telah dilakukan desain awal sistem pengukuran dan pemantauan debit air dalam saluran terbuka berbasis weir menggunakan pressure transmitter yang difungsikan sebagai pengukur tinggi muka air (level). Makalah ini bermaksud menyampaikan gagasan mengenai rancangan awal sistem pengukuran dan pemantauan debit pada saluran terbuka berbasis pada peformansi prototipe weir yang telah dibuat yang dijadikan dasar bagi simulasi data pengukuran dengan menggunakan pressure transmitter. 1. TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI Dalam pola pengelolaan sumber daya air dan pendayagunaannya sebagaimana dimaksud pada PPRI No.42 Tahun 2008 yang merupakan kerangka dasar dalam merencanakan, melaksanakan, memantau, dan mengevaluasi kegiatan konservasi sumber daya air, pendayagunaan sumber daya air, dan pengendalian daya rusak air [3], pada tingkat operasional yang paling bawah perlu ditunjang dengan sistem pengukuran dan pemantauan debit guna membantu pengambilan keputusan bagi yang berkepentingan. Pengukuran dan pemantauan debit air permukaan pada saluran terbuka dapat dilakukan dengan menggunakan metoda weir yang diintegrasikan dengan instrumen pengukur tinggi muka air yang dapat mentransmisikan hasil pengukurannya.
3 2.1 Prinsip dasar weir. Prinsip dasar pengukuran debit air dengan menggunakan weir adalah besar kecilnya aliran air yang mengalir melalui weir mempengaruhi tinggi rendahnya tinggi muka air yang terdapat di bagian hulu weir. Dengan demikian debit dapat diukur dengan mengukur tinggi muka air yang umumnya dinotasikan dengan h. Gambar 1. Prinsip dasar [4] dan Protoyipe V-Notch Weir 22,5 o (tanpa Pressure Transmitter) Salah satu jenis weir yang sering digunakan pada debit yang rendah adalah V-Notch Weir, sebagaimana terlihat pada Gambar 1. Pada jenis weir tersebut, hubungan debit (Q) dengan tinggi muka air (h), dinyatakan dengan persamaan berikut: [5],[6],[7],[8],[9] Qideal = Cd 5/2. (1) Dengan notasi lain sebagai berikut: Qideal = Cd 8/15 (2g) (2) di mana Qideal adalah debit dalam m 3, Cd adalah coefficient discharge, g adalah percepatan gravitasi dalam m/s 2, adalah susdut V-Notch Weir dalam derajat dan h adalah tinggi muka air pada weir dalam m (meter).
4 2.1 Pressure Transmitter Informasi yang dihasilkan dari pengukuran debit dengan menggunakan weir dapat dikirimkan ketempat lain yang berjauhan letaknya dari lokasi pengukuran dengan menggunakan pressure transmitter yang berfungsi sebagai pengukur tinggi muka air. Besar kecilnya debit (Q) menimbulkan tinggi rendahnya muka air (h) pada weir. Tinggi rendahnya muka air menimbulkan tinggi rendahnya tekanan hidrostatik (P) pada titik tertentu. Hubungan Q dan h dapat dinyatakan sebagai berikut: Q =(h hmin)/span h x span Q + Qmin... (3) Sedangkan hubungan h dengan P dinyatakan sebagai berikut: P =(h hmin)/span h x span P + Pmin... (3) Tekanan hidrostatik tersebut dapat diukur oleh pressure transmitter dengan mengeluarkan hasil ukur berupa arus pada rentang luaran (output) 4 20 ma. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa pada saat debit minimum transmitter akan mengeluarkan 4 ma dan pada saat debit maksimum akan mengeluarkan 20 ma. Karena debit sudah diwakili oleh tinggi muka air (h), maka hubungan input-output pada transmitter dapat dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut: Output transmitter =(h-hmin)/span h x (4) Gambar 2. Pressure Transmitter dengan sensor diaphragm capsul. (Rosemount)
5 3. METODE PENELITIAN Desain sistem pengukuran dan pemantauan debit air dalam saluran terbuka berbasis weir dengan menggunakan pressure transmitter diawali dengan mencermati dan memanfaatkan hasil uji peformansi pengukuran lokal dari prototipe V-Notch Weir 22,5 o. Hasil pengukuran tersebut agar dapat dipantau baik lokal maupun jarak jauh, weir tersebut diintegrasikan dengan instrumen yang dapat mentranmisikan hasilpengukurnya. Debit yang diukur oleh weir secara lokal melalui pengukuran tinggi muka air, kemudian tinggi muka air tersebut dideteksi oleh pressure transmitter dan sinyal keluarannya tersebut ditransmisikan ke instrumen lain berupa remote terminal unit (RTU). 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Konfigurasi sistem Gambar 3 memperlihatkan desain konfigurasi sistem pengukuran dan pemantauan debit air pada saluran terbuka. Debit diukur oleh V-Notch Weir yang direpresentasikan oleh nilai tinggi muka air (h). Tinggi muka air tersebut menimbulkan tekanan hidrostatis (P), kemudian tekanan hidrostatis tersebut diukur oleh pressure transmitter. Pengukuran oleh pressure transmitter menghasilkan sinyal luaran (output) berupa arus listrik 4 20 ma dc. Sinyal luaran tersebut selanjutnya dikirim ke remote terminal unit (RTU) untuk didisplaikan dan atau dikirimkan ke stasiun pusat pemantauan. RT U 4 20 ma Pressure Gambar 3. Desain konfigurasi sistem pengukuran dan pemamtauan debit air pada saluran terbuka.
6 Tabel 1 menyajikan data simulasi pengukuran. Debit mulai dari 5 liter/menit sampai dengan 40 liter/menit diukur oleh prototipe V-Notch Weir 22,5 o mengasilkan tinggi muka air (h) muali dari 36 cm sampai dengan 84 cm. Dengan mensubtitusikan nilai h tersebut ke dalam persamaan (2) dengan nilai coeffisien discharge (Cd) 0,726 diperoleh debit kalkulasi (Q kalkulasi ) berkisar dari 5,03 sampai dengan 41,86 liter/menit. Pada kondisi tersebut nilai ideal luara pressure transmitter pada rentang 4-20 ma. Selanjutnya data tersebut diolah oleh RTU. Grafik/kurva data simulasi pengukuran sebagaimana terlihat pada Gambar 4. Kurva tinggi muka air diperoleh dari hasil pengujian prototipe V-Notch Weir 22,5 o, terlihat ada penyimpangan dari garis linier (kurva ideal). Kurva debit prediksi adalah kurva yang dihasilkan dari hasil perhitungan debit dengan menggunakan persamaan (2) dengan nilai coeffisient discharge 0,726. Kurva tersebut terlihat linier dengan sedikit deviasi. Kurva output level (pressure) transmitter memperlihatkan kurva yang linier dan ideal, kurva tersebut menggambarkan hubungan antara debit dengan output pressure transmitter sebagaimana diperlihatkan pada persamaan (4). Pada tabel tersebut belum menyajikan berapa besarnya penyimpangan yang ada, karena tabel tersebut bersifat simulasi yang menggambarkan hubungan antara debit (Q) dengan tinggi muka air (h) atau tekanan hidrostatis (P) dan dengan output pressure transmitter. Gambar 4. Grafik data simulasi pengukuran.
7 Tabel 1. Data hasil simulasi 5. KESIMPULAN Desain awal ini menghasilkan suatu konfigurasi pengukuran dan pemantauan debit pada saluran terbuka dengan menggunakan V-Notch Weir 22,5o sebagai basis pengukuran
8 dan pressure transmitter sebagai instrumen pertama untuk keperluan pemantauan. Data awal pengukuran diperoleh dari data uji peformansi prototipe pengukur debit berupa data tinggi muka air yang hanya bisa dibaca secara lokal. Dengan penambahan instrumen pressure transmitter maka hasil pengukuran dimungkinkan dapat dibaca dan dipantau secara remote. Data yang diperoleh sebagaimana yang tersaji di atas, merupakan data acuan awal yang dapat dijadikan referensi pada saat sistem pengukuran tersebut dibangun. Ketelitian pengukuran dengan metoda ini selain ditentukan oleh kualitas dari konstruksi weir juga oleh ketelitian dari pressure transmitter. Khususnya untuk desain ini pressure transmitter yang dibutuhkan harus mampu mengukur pada rentang mmh2o atau tinggi muka air 0-10 cm. 6. UCAPAN TERIMA KASIH Tulisan ini merupakan salah satu hasil dari kegiatan penelitian kompeitif untuk itu kami mengucapkan terima kasih kepada pengelola Program Kompetitif LIPI tahun 2015 subprogram Ketahanan dan Daya Saing Wilayah dan Masyarakat Pesisir yang telah mendanai penelitian ini. Terima kasih juga kepada Peneliti Kepala dan seluruh anggota Tim Penelitian Implementasi Sistem Pemantauan, Pengolahan dan Distribusi Air Bersih Untuk PDAM yang mempunyai kontribusi terhadap terbitnya tulisan ini, serta kepada Pimpinan PDAM Muntok Bangka Barat beserta jajarannya yang telah memberikan dukungannya pada saat penelitian lapangan. 7. DAFTAR PUSTAKA [1] In Harmonia Progressio, Teknik dan Pengelolaan Sumber Daya Air, ITB. Diunduh 07 April [2] Kebijakan dan Strategi Pengelolaan SDA di Indonesia - Makalah LIPI, hal 15. [3] Peraturan Pemerintah RI No.42 Tahun 2008, tentang Pengelolaan SDA [4] Wastewater Treatment Plant Design, Chapter 02 - Preliminary Treatment. health manual vol 20, part8,chp2.pdf. Di unduh, 16 April [5] Calibration of Weir, Lab.pdf. Diunduh Februari [6] Annual Book of American Society For Testing And Materials (ASTM), Standards Water and Environmental Technology, Part 31, Water, Philadelphia, PA. (1980)
9 HASIL DISKUSI - Penanya : Maharani (P2 Metrologi LIPI) Pertanyaan : Apakah bisa digunakan untuk saluran yang berbentuk selain V, misal U atau O? Jawab : Bisa untuk kanal terbuka. Weir ada beberapa seperti square, trapezium, kombinasi V dengan trapezium. Aplikasinya pada tinggi permukaan air. Karena ini skala lab, maka digunakan V karena popular dipakai. Untuk kanal tertutup harus menggunakan metode lain. - Penanya : Arfan (P2 Metrologi LIPI) Pertanyaan Jawab : Bagaimana dengan perhitungan ketidakpastiannya? : Ke depannya akan dilakukan perhitungan ketidakpastian. - Penanya : Veny (P2 Metrologi LIPI) Pertanyaan Jawab : Debit air berubah setiap waktu dan lumayan signifikan. Apakah perhitungan ini tetap berlaku atau tidak? : Debit berubah-ubah persamaan tetap berlaku. - Penanya : Asep (P2 Metrologi LIPI) Pertanyaan Jawab : Adakah batasan debit air yang terukur oleh alat ukur ini? : Batasannya adalah 0 84,9 liter/menit. Pengujian dilakukan di 40 liter/menit karena keterbatasan alat ukur referensi.
I.148 PEMBANGUNAN STASIUN PEMANTAU CUACA UNTUK MENDUKUNG PUSAT DATA PENGELOLAAN LINGKUNGAN. Devi Munandar, S.Kom
I.148 PEMBANGUNAN STASIUN PEMANTAU CUACA UNTUK MENDUKUNG PUSAT DATA PENGELOLAAN LINGKUNGAN Devi Munandar, S.Kom Pusat Penelitian Informatilka - LIPI 2012 LATAR BELAKANG Kebutuhan akan perangkat pendeteksi
Lebih terperinciRANCANG BANGUN PENGUKURAN KANDUNGAN AIR PADA KAYU BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 TUGAS AKHIR
RANCANG BANGUN PENGUKURAN KANDUNGAN AIR PADA KAYU BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 TUGAS AKHIR Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Pendidikan Diploma III (D3) Disusun Oleh : Clarissa Chita Amalia J0D007024
Lebih terperinciVALIDASI DAN KARAKTERISASI FLOW METER E-MAG UNTUK PENGEMBANGAN SISTEM AKUISISI DATA FASILITAS EKSPERIMEN UNTAI UJI BETA ABSTRAK
VALIDASI DAN KARAKTERISASI FLOW METER E-MAG UNTUK PENGEMBANGAN SISTEM AKUISISI DATA FASILITAS EKSPERIMEN UNTAI UJI BETA G. Bambang Heru K., Ahmad Abtokhi, Ainur Rosidi Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan
Lebih terperinciListrik Mikro Hidro Berdasarkan Potensi Debit Andalan Sungai
Listrik Mikro Hidro Berdasarkan Potensi Debit Andalan Sungai Sardi Salim Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Negeri Gorontalo sardi@ung.ac.id Abstrak Pembangkit listrik mikrohidro adalah
Lebih terperinciSTUDY PERHITUNGAN RANGE d/p CELL TRANSMITTER UNTUK PENGUKURAN LEVEL DENGAN METODE DRY OUTSIDE LEG dan WET OUTSIDE LEG
STUDY PERHITUNGAN RANGE d/p CELL TRANSMITTER UNTUK PENGUKURAN LEVEL DENGAN METODE DRY OUTSIDE LEG dan WET OUTSIDE LEG Oleh : Dwi Heri Sudaryanto *) ABSTRAK Transmitter adalah salah satu instrument yang
Lebih terperinciKAJIAN KEGAGALAN PENGUKURAN KETINGGIAN AIR SISTEM PENAMPUNGAN LIMBAH CAIR AKTIVITAS RENDAH (KPK01 CL001) DI RSG-GAS
Buletin Pengelolaan Reaktor Nuklir. Vol. 9 No. 2, Oktober 2012: 17-26 KAJIAN KEGAGALAN PENGUKURAN KETINGGIAN AIR SISTEM PENAMPUNGAN LIMBAH CAIR AKTIVITAS RENDAH (KPK01 CL001) DI RSG-GAS ABSTRAK Sukino
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN MONITORING MODEL PINTU AIR OTOMATIS PADA ALIRAN SUNGAI BERBASIS MIKROKONTROLER
PERANCANGAN DAN MONITORING MODEL PINTU AIR OTOMATIS PADA ALIRAN SUNGAI BERBASIS MIKROKONTROLER Adly Gilang Kurnia¹, M. Ramdhani², Sugondo Hadiyoso³ ¹Teknik Telekomunikasi,, Universitas Telkom Abstrak Pemantauan
Lebih terperinci4.1. PENGUMPULAN DATA
Metodologi adalah acuan untuk menentukan langkah-langkah kegiatan yang perlu diambil dalam suatu analisa permasalahan. Penerapan secara sistematis perlu digunakan untuk menentukan akurat atau tidaknya
Lebih terperinciAPLIKASI ATMEGA 8535 DALAM PEMBUATAN ALAT UKUR BESAR SUDUT (DERAJAT)
APLIKASI ATMEGA 8535 DALAM PEMBUATAN ALAT UKUR BESAR SUDUT (DERAJAT) Ery Safrianti 1, Rahyul Amri 2, Setiadi 3 Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Riau Kampus Bina Widya, Jalan Subrantas
Lebih terperinciANALISIS SISTEM JARINGAN PIPA TRANSMISI AIR BAKU KECAMATAN BUNGA RAYA KABUPATEN SIAK Zara Suriza 1), Manyuk Fauzi 2), Siswanto 2)
ANALISIS SISTEM JARINGAN PIPA TRANSMISI AIR BAKU KECAMATAN BUNGA RAYA KABUPATEN SIAK Zara Suriza 1), Manyuk Fauzi 2), Siswanto 2) 1) Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Riau 2)
Lebih terperinciTAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI No. 5292 PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI I. UMUM Daerah Aliran Sungai yang selanjutnya disingkat
Lebih terperinciTahun Penelitian 2005
Sabtu, 1 Februari 27 :55 - Terakhir Diupdate Senin, 1 Oktober 214 11:41 Tahun Penelitian 25 Adanya peningkatan intensitas perubahan alih fungsi lahan akan berpengaruh negatif terhadap kondisi hidrologis
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI...
ABSTRACT The development of production in industrial s world requires an automatic control system to get maximum result with most minimum fault. One of automatic control system in packed beverage s production
Lebih terperinciRANCANG BANGUN DATA AKUISISI TEMPERATUR 10 KANAL BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA16
Enis F., dkk : Rancang Bangun Data.. RANCANG BANGUN DATA AKUISISI TEMPERATUR 10 KANAL BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA16 Enis Fitriani, Didik Tristianto, Slamet Winardi Program Studi Sistem Komputer,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1 Latar Belakang Pengukuran kualitas dan kuantitas cairan Bahan Bakar Minyak atau sering disebut dengan BBM merupakan kegiatan yang sangat penting dalam hal serah terima perdagangan (custody
Lebih terperinciSistem pengukuran Sistem pengukuran merupakan bagian pertama dalam suatu sistem pengendalian Jika input sistem pengendalian salah, maka output salah
Sistem pengukuran Sistem pengukuran merupakan bagian pertama dalam suatu sistem pengendalian Jika input sistem pengendalian salah, maka output salah Jika hasil pengukuran (input sistem pengendalian) salah,
Lebih terperinciBAB V PENGUJIAN SISTEM DAN ANALISIS HASIL
BAB V PENGUJIAN SISTEM DAN ANALISIS HASIL 5.1 Respon Sensor Arus Pengujian terhadap sensor arus terbagi menjadi dua, yaitu pengujian tanpa rangkaian pengkodisisan sinyal (transformator arus dan sensor
Lebih terperinciKARAKTERISASI TINGKAT GETARAN LATAR RUANGAN KALIBRASI VIBRATION METER
KARAKTERISASI TINGKAT GETARAN LATAR RUANGAN KALIBRASI VIBRATION METER Ninuk Ragil Prasasti, Denny Hermawanto Pusat Penelitian Metrologi LIPI Kompleks PUSPIPTEK Gedung 420, Setu, Tangerang Selatan, 15314
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pengelolaan Sumber Daya Air (SDA) di wilayah sungai, seperti perencanaan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Data hidrologi merupakan data yang menjadi dasar dari perencanaan kegiatan Pengelolaan Sumber Daya Air (SDA) di wilayah sungai, seperti perencanaan bangunan irigasi, bagunan
Lebih terperinciDesain Alat Ukur Kekeruhan Air Menggunakan Metode Transmisi Cahaya dengan Lock-In Amplifier
Desain Alat Ukur Kekeruhan Air Menggunakan Metode Transmisi Cahaya dengan Lock-In Amplifier Ade Kurniawati1,a), Rini Puji Astuti1,b) dan Hendro2,c) 1 Magister Pengajaran Fisika, Fakultas Matematika dan
Lebih terperinciPEMBUATAN SISTEM MONITORING KETINGGIAN AIR DENGAN SENSOR ULTRASONIK BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 TUGAS AKHIR
PEMBUATAN SISTEM MONITORING KETINGGIAN AIR DENGAN SENSOR ULTRASONIK BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 TUGAS AKHIR Untuk memenuhi persyaratan mencapai pendidikan Diploma III (DIII) Disusun Oleh : Fajar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan Di era globalisasi ini perkembangan teknologi berkembang begitu pesat seiring dengan kemajuan pola pikir sumber daya manusia yang semakin maju. Keinginan
Lebih terperinciEXECUTIVE SUMMARY PENGKAJIAN PENINGKATAN OPTIMASI JARINGAN IRIGASI
EXECUTIVE SUMMARY PENGKAJIAN PENINGKATAN OPTIMASI JARINGAN IRIGASI DESEMBER - 2011 KATA PENGANTAR Executive Summary merupakan Laporan ringkas hasil dari kegiatan Pengkajian Peningkatan Optimasi Jaringan
Lebih terperinciPENGARUH PERUBAHAN KONDISI LINGKUNGAN TERHADAP NILAI TEKANAN YANG DIBANGKITKAN OLEH STANDAR PRESSURE BALANCE
PENGARUH PERUBAHAN KONDISI LINGKUNGAN TERHADAP NILAI TEKANAN YANG DIBANGKITKAN OLEH STANDAR PRESSURE BALANCE Adindra Vickar Ega, R.Rudi Anggoro Samodro Pusat Penelitian Metrologi LIPI Kompleks PUSPIPTEK
Lebih terperinciSyahrir Abdussamad, Simulasi Kendalian Flow Control Unit G.U.N.T Tipe 020 dengan Pengendali PID
Syahrir Abdussamad, Simulasi Kendalian Control Unit G.U.N.T Tipe dengan Pengendali PID MEDIA ELEKTRIK, Volume 4 Nomor, Juni 9 SIMULASI KENDALIAN FLOW CONTROL UNIT G.U.N.T TIPE DENGAN PENGENDALI PID Syahrir
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. alat ukur suhu yang berupa termometer digital.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Engineer tidak dapat dipisahkan dengan penggunaan alat ukur. Akurasi pembacaan alat ukur tersebut sangat vital di dalam dunia keteknikan karena akibat dari error yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORITIS
BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1. Pengertian Sistem Kontrol Sistem kontrol adalah proses pengaturan atau pengendalian terhadap satu atau beberapa besaran (variable, parameter) sehingga berada pada suatu harga
Lebih terperinciPenerapan Metode Fuzzy Mamdani Pada Rem Otomatis Mobil Cerdas
Penerapan Metode Fuzzy Mamdani Pada Rem Otomatis Mobil Cerdas Zulfikar Sembiring Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Medan Area zoelsembiring@gmail.com Abstrak Logika Fuzzy telah banyak
Lebih terperinciPEMODELAN DAN PENGUJIAN MODEL DINAMIS SALURAN TERBUKA HIDROLIK YANG MENGGUNAKAN WEIR SEGITIGA
PEMODELAN DAN PENGUJIAN MODEL DINAMIS SALURAN TERBUKA HIDROLIK YANG MENGGUNAKAN WEIR SEGITIGA Andreas Setiawan, F Dalu Setiaji PEMODELAN DAN PENGUJIAN MODEL DINAMIS SALURAN TERBUKA HIDROLIK YANG MENGGUNAKAN
Lebih terperinciDeteksi Letak Kebocoran Pipa Berdasarkan Analisis Debit Air Menggunakan Teknologi Sensor Flowmeter Berbasis TCP/IP
Deteksi Letak Kebocoran Pipa Berdasarkan Analisis Debit Air Menggunakan Teknologi Sensor Flowmeter Berbasis TCP/IP Duwi Hariyanto, Gurum Ahmad Pauzi dan Amir Supriyanto Jurusan Fisika FMIPA Universitas
Lebih terperinciInstrument adalah alat-alat atau perkakas. Instrumentation adalah suatu sistem peralatan yang digunakan dalam suatu sistem aplikasi proses.
Instrument adalah alat-alat atau perkakas. Instrumentation adalah suatu sistem peralatan yang digunakan dalam suatu sistem aplikasi proses. Contoh : sistem instrumentasi pesawat terbang, sistem instrumentasi
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT. hardware dan perancangan software. Pada perancangan hardware ini meliputi
BAB III PERANCANGAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Deskripsi dan Perancangan Sistem Pada bab ini akan dijelaskan mengenai sistem perancangan alat dengan konsep menghitung dan mencatat seberapa besar daya
Lebih terperinciBAB III. METODE PENELITIAN
62 BAB III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian awal dilakukan pada periode 10 September 2012 dengan menghimpun data PDAM Tirta Lawu Kabupaten Karanganyar tahun
Lebih terperinciRancang Bangun Aplikasi Monitoring Penggunaan Air PDAM Berbasis Mikrokontroler Arduino Uno
Rancang Bangun Aplikasi Monitoring Penggunaan Air PDAM Berbasis Mikrokontroler Arduino Uno Risna Teknik informatika STMIK Atma Luhur Jl.Jend Sudirman Selindung Lama Pangkalpinang Kepulauan Bangka Belitung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sungai, salah satu faktor cuaca yang mempengaruhi debit sungai adalah hujan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengukuran tinggi sungai merupakan salah satu aspek meteorologi yang berkaitan dengan hidrologi debit dan banjir. Dalam kaitannya dengan debit sungai, salah
Lebih terperinciWIRELESS TELEMETERING KWH METER DIGITAL BERBASIS MIKROKONTROLER ABSTRAK
WIRELESS TELEMETERING KWH METER DIGITAL BERBASIS MIKROKONTROLER Disusun oleh : Andre Yosef M 0722080 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,, Jl.Prof.Drg.Suria Sumantri, MPH no.65, Bandung, Indonesia,
Lebih terperinciBAB V STUDI POTENSI. h : ketinggian efektif yang diperoleh ( m ) maka daya listrik yang dapat dihasilkan ialah :
BAB V STUDI POTENSI 5.1 PERHITUNGAN MANUAL Dari data-data yang diperoleh, dapat dihitung potensi listrik yang dapat dihasilkan di sepanjang Sungai Citarik. Dengan persamaan berikut [23]: P = ρ x Q x g
Lebih terperinciBAB 5 PEMBAHASAN. 39 Universitas Indonesia
BAB 5 PEMBAHASAN Dua metode penelitian yaitu simulasi dan eksperimen telah dilakukan sebagaimana telah diuraikan pada dua bab sebelumnya. Pada bab ini akan diuraikan mengenai analisa dan hasil yang diperoleh
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci : PLTMH, Prosedur Praktikum, Sudu Turbin, Efisiensi.
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk merancang suatu modul praktikum PLTMH kemudian mengimplementasikan modul tersebut dengan menyusun suatu petunjuk-petunjuk praktikum serta melakukan pengukuran pada
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Dalam otomasi industri ini dibutuhkan adanya sistem pengawasan kendali untuk. serta manajemen informasi yang cepat dan akurat.
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam dunia industri saat ini, teknologi yang digunakan sudah beralih dari yang sebelumnya manual dan membutuhkan banyak tenaga kerja menjadi serba otomatis. Otomasi
Lebih terperinciI Wayan Widiyana, Ade Lili Hermana. PRR-Batan, kawasan Puspiptek Serpong, ABSTRAK ABSTRACT
PERANCANGAN SISTEM MONITORING DAN KENDALI JARAK JAUH BERBASIS SMS (SHORT MESSAGE SERVICE) PADA SISTEM KESELAMATAN DI PUSAT RADIOISOTOP DAN RADIOFARMAKA (PRR) I Wayan Widiyana, Ade Lili Hermana PRR-Batan,
Lebih terperinciSISTEM MONITORING KENDALI PINTU AIR JARAK JAUH BERBASIS BORLAND DELPHI 7.0
SISTEM MONITORING KENDALI PINTU AIR JARAK JAUH BERBASIS BORLAND DELPHI 7.0 TUGAS AKHIR Diajukan guna melengkapi persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan tingkat Diploma Program Studi DIII Instrumentasi
Lebih terperinciBAB IV ANALISA Kriteria Perencanaan Hidrolika Kriteria perencanaan hidrolika ditentukan sebagai berikut;
BAB IV ANALISA Analisa dilakukan berdasarkan data-data yang diperoleh. Data tersebut berupa data hasil pengamatan dilapangan dan data lain baik termasuk gambar guna memberikan gambaran kondisi wilayah.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN II. TINJAUAN PUSTAKA
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sungai merupakan salah satu sumber air tawar yang penting keberadaannya bagi makhluk hidup di sekitarnya. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) pada umumnya memanfaatkan
Lebih terperinciRancang Bangun Sistem Pengendalian Level pada Knock Out Gas Drum Menggunakan Pengendali PID di Plant LNG
Rancang Bangun Sistem Pengendalian Level pada Knock Out Gas Drum Menggunakan Pengendali PID di Plant LNG Paisal Tajun Aripin 1, Erna Kusuma Wati 1, V. Vekky R. Repi 1, Hari Hadi Santoso 1,2 1 Program Studi
Lebih terperinciPENGKAJIAN IRIGASI MODERN DENGAN OTOMATISASI IRIGASI TERPUTUS (INTERMITTENT)
EXECUTIVE SUMMARY PENGKAJIAN IRIGASI MODERN DENGAN OTOMATISASI IRIGASI TERPUTUS (INTERMITTENT) Desember 2010 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
Lebih terperinciOleh Ir. Najamudin, MT Dosen Universitas Bandar Lampung
Pengukuran Teknik, Oleh Ir. Najamudin, MT Dosen Teknik Mesin UBL KONSEP DASAR PENGUKURAN TEKNIK Oleh Ir. Najamudin, MT Dosen Universitas Bandar Lampung 1.1 Pengukuran ( measurement ) Pengukuran adalah
Lebih terperinciOleh : Heldi Usman
TUGAS AKHIR ANALISA SISTEM PENGENDALIAN PRESSURE PADA PCV 351 DI DPPU NGURAH RAI-DENPASAR BALI Oleh : Heldi Usman 2407 100 047 Pembimbing: IBU RONNY DWI NORIYATI & BAPAK TOTOK SOEHARTANTO Permasalahan
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. Sistem pengukur pada umumnya terbentuk atas 3 bagian, yaitu:
BAB II DASAR TEORI 2.1 Instrumentasi Pengukuran Dalam hal ini, instrumentasi merupakan alat bantu yang digunakan dalam pengukuran dan kontrol pada proses industri. Sedangkan pengukuran merupakan suatu
Lebih terperinciPRINSIP MANAJEMEN RISIKO DALAM ORGANISASI (RISK MANAGEMENT)
PRINSIP MANAJEMEN RISIKO DALAM ORGANISASI (RISK MANAGEMENT) Ari Khusuma Sumber : http://videohive.net/item/risk-management-clip-art-on-transparent-screen Dalam kehidupan sehari-hari, istilah risiko mungkin
Lebih terperinciGambar 11 Sistem kalibrasi dengan satu sensor.
7 Gambar Sistem kalibrasi dengan satu sensor. Besarnya debit aliran diukur dengan menggunakan wadah ukur. Wadah ukur tersebut di tempatkan pada tempat keluarnya aliran yang kemudian diukur volumenya terhadap
Lebih terperinciSistem Pengecekan Water Meter Berbasis Internet Menggunakan Wemos D1
Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2017 STMIK STIKOM Bali, 10 Agustus 2017 Sistem Pengecekan Water Meter Berbasis Internet Menggunakan Wemos D1 Cicih Cahyati 1), Tri Yanti Nurochmah 2), Handri Santoso
Lebih terperinciGrafik hubungan antara Jarak (cm) terhadap Data pengukuran (cm) y = 0.950x Data pengukuran (cm) Gambar 9 Grafik fungsi persamaan gradien
dapat bekerja tetapi tidak sempurna. Oleh karena itu, agar USART bekerja dengan baik dan sempurna, maka error harus diperkecil sekaligus dihilangkan. Cara menghilangkan error tersebut digunakan frekuensi
Lebih terperinciSistem Akuisisi Data Suhu Multipoint Dengan Mikrokontroler
Sistem Akuisisi Data Suhu Multipoint Dengan Mikrokontroler Mytha Arena 1, Arif Basuki 2 Dosen Jurusan Teknik Elektro STTNAS Yogyakarta Jln. Babarsari, Depok, Sleman, Yogyakarta 55281. mytha98@yahoo.com
Lebih terperinciGambar 1 UVTRON R2868. Gambar 2 Grafik respon UVTRON
Sensor-sensor Keperluan Khusus Sensor-sensor jenis ini adalah merupakan sensor yang digunakan secara spesifik untuk robot-robot dengan tujuan tertentu. Contohnya, sensor api untuk robot yang difungsikan
Lebih terperinciUSULAN PRIORITAS DALAM PEMILIHAN SUPPLIER BAHAN BAKU BAJA DENGAN METODE PROMETHEE DI PT SINAR SAKTI MATRA NUSANTARA *
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.04 Vol.3 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Oktober 2015 USULAN PRIORITAS DALAM PEMILIHAN SUPPLIER BAHAN BAKU BAJA DENGAN METODE PROMETHEE
Lebih terperinciPENGEMBANGAN SENSOR JARAK GP2Y0A02YK0F UNTUK MEMBUAT ALAT PENGUKUR KETINGGIAN PASANG SURUT (PASUT) AIR LAUT
PENGEMBANGAN SENSOR JARAK GP2Y0A02YK0F UNTUK MEMBUAT ALAT PENGUKUR KETINGGIAN PASANG SURUT (PASUT) AIR LAUT DEVELOPMENT OF THE DISTANCE SENSOR GP2Y0A02YK0F TO BUILD A LEVEL METER OF TIDE SEA Abdul Muid
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia industri, dituntut suatu teknologi yang mampu menghasilkan peralatan yang dapat menyelesaikan segala permasalahan industri dan mempermudah manusia dalam
Lebih terperinciMekanika Fluida II. Alat-alat ukur pada Saluran Terbuka
Mekanika Fluida II Alat-alat ukur pada Saluran Terbuka Pengukur kedalaman kritis Broad-crested weir Es1 Es1 Persamaan kedalaman kritis dapat diperoleh dengan mendiferensiasikan Es Karena dengan limit Karena
Lebih terperinciKesalahan Akibat Integrasi Numerik pada Sinyal Pengukuran Getaran dengan Metode Euler dan Trapesium
Kesalahan Akibat Integrasi pada Sinyal Pengukuran Getaran dengan Metode Euler dan Trapesium Zainal Abidin dan Fandi Purnama Laboratorium Dinamika, Pusat Rekayasa Industri (PAU), ITB, Bandung Email: za@dynamic.pauir.itb.ac.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di Dunia. Hal tersebut membuat Indonesia memiliki banyak pantai di sekitarnya. Air pada bagian ujung pantai yang berbatasan
Lebih terperinciSOFTWARE MONITORING BUKA TUTUP PINTU AIR OTOMATIS BERBASIS BORLAND DELPHI 7.0 TUGAS AKHIR
SOFTWARE MONITORING BUKA TUTUP PINTU AIR OTOMATIS BERBASIS BORLAND DELPHI 7.0 TUGAS AKHIR Untuk memenuhi persyaratan mencapai pendidikan Diploma III (D III) Program Studi Instrumentasi dan Elektronika
Lebih terperinciPENINGKATAN KESTABILAN PENGUKURAN FREKUENSI RUBIDIUM DENGAN PEMANFAATAN GLOBAL POSITIONING SYSTEM DISCIPLINED OSCILLATOR
PENINGKATAN KESTABILAN PENGUKURAN FREKUENSI RUBIDIUM DENGAN PEMANFAATAN GLOBAL POSITIONING SYSTEM DISCIPLINED OSCILLATOR Windi Kurnia Perangin-angin 1, A. Mohamad Boynawan 2, Ratnaningsih 3 1 Puslit KIM
Lebih terperinciLAPORAN SKRIPSI ANALISIS PRESSURE TRANSMITTER SENSOR PADA APLIKASI MESIN PEMBUAT KERTAS
LAPORAN SKRIPSI ANALISIS PRESSURE TRANSMITTER SENSOR PADA APLIKASI MESIN PEMBUAT KERTAS SYAHRUDDIN NIM.200952014 DOSEN PEMBIMBING M.DAHLAN,MT BUDI GUNAWAN ST,MT PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN REALISASI BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI
BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI Perancangan merupakan sebuah proses yang sangat menentukan untuk merealisasikan alat tersebut. Proses perancangan dapat dilakukan dengan cara mempelajari karakteristik
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Timbangan Timbangan adalah alat yang dipakai melakukan pengukuran berat suatu benda. Timbangan dikategorikan kedalam sistem mekanik dan juga elektronik. Timbangan adalah suatu
Lebih terperinciStudi Kehandalan Meter Air Reliability Study of Water Meter
Studi Kehandalan Reliability Study of Water Nasta Rofika a*, Loufzarahma T. Nazar b, Eddy S. Soedjono c Jurusan Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1. 1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 LATAR BELAKANG Perkembangan teknologi komunikasi digital saat ini dituntut untuk dapat mentransmisikan suara maupun data berkecepatan tinggi. Berbagai penelitian sedang dikembangkan
Lebih terperinciTUGAS AKHIR STUDI KEHANDALAN METER AIR
TUGAS AKHIR STUDI KEHANDALAN METER AIR Oleh : Nasta Rofika/3308100113 Dosen Pembimbing: Ir. Eddy S. Soedjono, Dipl.SE, M.Sc, PhD TEKNIK LINGKUNGAN-FTSP INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER LATAR BELAKANG
Lebih terperinciTE SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition) Petunjuk Praktikum
TE145462 SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition) Petunjuk Praktikum Ver. 3. Laboratorium PLC Program Studi D3 Teknik Elektro Pelaksanaan Praktikum: 1. Harap hadir 5 menit sebelum dimulai. Terlambat
Lebih terperinciPEMBUATAN ALAT UKUR FREKUENSI DARI GENERATOR SINYAL BERBASIS ATMEGA16 TUGAS AKHIR
PEMBUATAN ALAT UKUR FREKUENSI DARI GENERATOR SINYAL BERBASIS ATMEGA16 TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Pendidikan Diploma III Program Studi DIII Instrumentasi dan Elektronika Jurusan
Lebih terperinciPerancangan Alat Ukur Daya Listrik Lampu Pijar Menggunakan ADC TLV2543 Dengan Tampilan Komputer
Perancangan Alat Ukur Daya Listrik Lampu Pijar Menggunakan ADC TLV2543 Dengan Tampilan Komputer Harda Elnanda 1,Bambang Sutopo 2 1 Penulis, Mahasiswa S-1 Jurusan Teknik Elektro UGM 2 Dosen Pembimbing,
Lebih terperinciKarakteristik aliran Sungai Serang bagian hilir, Pantai Glagah, Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo, DIY (Edi Tri Haryanto)
Karakteristik aliran Sungai Serang bagian hilir, Pantai Glagah, Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo, DIY Edi Tri Haryanto) Glagah beach is a turists area of beach and lagoon on the west and the iron
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pengumpulan Data Dalam suatu penelitian perlu dilakukan pemgumpulan data untuk diproses, sehingga hasilnya dapat digunakan untuk analisis. Pengadaan data untuk memahami
Lebih terperinciPenggunaan Metode Logika Fuzzy Untuk Memprediksi Jumlah Kendaraan Bermotor Berdasarkan Tingkat Kebisingan Lalu Lintas, Lebar Jalan Dan Faktor Koreksi
Jurnal Gradien Vol.3 No.2 Juli 2007 : 247-251 Penggunaan Metode Logika Fuzzy Untuk Memprediksi Jumlah Kendaraan Bermotor Berdasarkan Tingkat Kebisingan Lalu Lintas, Lebar Jalan Dan Faktor Koreksi Syamsul
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. wilayah sistem polder Pluit yang pernah mengalami banjir pada tahun 2002.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kompartemen Museum Bank Indonesia merupakan kawasan yang masuk dalam wilayah sistem polder Pluit yang pernah mengalami banjir pada tahun 2002. Berdasarkan data dari
Lebih terperinciPRINSIP KERJA CONDUCTIVITY SENSOR DALAM PENGUKURAN DAYA HANTAR LISTRIK SUATU FLUIDA ( APLIKASI PT. RIAU ANDALAN PULP AND PAPER )
PRINSIP KERJA CONDUCTIVITY SENSOR DALAM PENGUKURAN DAYA HANTAR LISTRIK SUATU FLUIDA ( APLIKASI PT. RIAU ANDALAN PULP AND PAPER ) OLEH : Nama : JOKO MALIS NIM : 03 5203 040 Karya Akhir Ini Diajukan Untuk
Lebih terperinciKegiatan 2 : STARTING MOTOR ARUS SEARAH DENGAN MENGGUNAKAN TAHANAN
Kegiatan 2 : STARTING MOTOR ARUS SEARAH DENGAN MENGGUNAKAN TAHANAN 2.1. Latar Belakang Mahasiswa perlu mengetahui aspek starting motor arus searah (Direct Current = DC) karena starting motor DC merupakan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. digunakan untuk seluruh mahluk hidup di muka bumi ini dengan. ketersediaannya di alam semesta dalam jumlah yang tetap.
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air merupakan karunia dari Tuhan Yang Maha Esa dan keberadaannya digunakan untuk seluruh mahluk hidup di muka bumi ini dengan ketersediaannya di alam semesta dalam jumlah
Lebih terperinciVIII Sistem Kendali Proses 7.1
VIII Sistem Kendali Proses 7.1 Pengantar ke Proses 1. Tentang apakah pengendalian proses itu? - Mengenai mengoperasikan sebuah proses sedemikian rupa hingga karakteristik proses yang penting dapat dijaga
Lebih terperinciDAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PERSETUJUAN... ii. PERNYATAAN... iii. LEMBAR PERSEMBAHAN... iv. KATA PENGANTAR... v. DAFTAR ISI...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PERSETUJUAN... ii PERNYATAAN... iii LEMBAR PERSEMBAHAN... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR TABEL... xi DAFTAR LAMPIRAN.... xii INTISARI...
Lebih terperinciB A B I P E N D A H U L U A N. mampu bersaing dengan perusahaan yang lain. melakukan pekerjaan dengan cepat, tepat dan aman.
B A B I P E N D A H U L U A N 1.1 Latar Belakang Masalah Peran sistem informasi terhadap kemajuan organisasi atau perusahaan sudah tidak diragukan lagi. Dengan dukungan sistem informasi yang baik maka
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT
34 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT 4.1 Umum Untuk mengetahui apakah peralatan ini dapat bekerja sesuai ide dasar yang dituangkan, maka perlu dilakukan pengukuran yang akan digunakan sebagai bahan untuk
Lebih terperinciRANCANG BANGUN ALAT UKUR TINGKAT KEKERUHAN ZAT CAIR BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51 MENGGUNAKAN SENSOR FOTOTRANSISTOR DAN PENAMPIL LCD
RANCANG BANGUN ALAT UKUR TINGKAT KEKERUHAN ZAT CAIR BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51 MENGGUNAKAN SENSOR FOTOTRANSISTOR DAN PENAMPIL LCD Yefri Hendrizon, Wildian Laboratorium Elektronika dan Instrumentasi,
Lebih terperinciBAB II PEMODELAN PROPAGASI. Kondisi komunikasi seluler sulit diprediksi, karena bergerak dari satu sel
BAB II PEMODELAN PROPAGASI 2.1 Umum Kondisi komunikasi seluler sulit diprediksi, karena bergerak dari satu sel ke sel yang lain. Secara umum terdapat 3 komponen propagasi yang menggambarkan kondisi dari
Lebih terperinciEXECUTIVE SUMMARY JARINGAN IRIGASI PERPIPAAN
EXECUTIVE SUMMARY JARINGAN IRIGASI PERPIPAAN Desember 2012 KATA PENGANTAR Executive Summary ini merupakan ringkasan dari Laporan Akhir kegiatan Penelitian Jaringan Irigasi Perpipaan yang dilaksanakan oleh
Lebih terperinciSistem Otomatisasi Pengontrolan Volume Dan PH Air Pada Hidroponik
ISSN: 2089-3787 1335 Sistem Otomatisasi Pengontrolan Volume Dan PH Air Pada Hidroponik Muhammad Fakhruzzaini 1, Hugo Aprilianto 2 Program Studi Teknik Informatika, STMIK Banjarbaru JL. Ahmad Yani KM. 33
Lebih terperinciBAB III. Tahap penelitian yang dilakukan terdiri dari beberapa bagian, yaitu : Mulai. Perancangan Sensor. Pengujian Kesetabilan Laser
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. 1. Tahapan Penelitian Tahap penelitian yang dilakukan terdiri dari beberapa bagian, yaitu : Mulai Perancangan Sensor Pengujian Kesetabilan Laser Pengujian variasi diameter
Lebih terperinciBAB VI PERENCANAAN PENGEMBANGAN SDA
BAB VI PERENCANAAN PENGEMBANGAN SDA Sub Kompetensi Pengenalan dan pemahaman tahapan perencanaan sumberdaya air terkait dalam perencanaan dalam teknik sipil. Sub Pokok Bahasan: Pendahuluan Konsep Pengelolaan
Lebih terperinciANALISIS POTENSI DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA AIR STUDI KASUS: DAS. CITARUM HULU - SAGULING
No. Urut : 071/S2-TL/TPL/1997 ANALISIS POTENSI DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA AIR STUDI KASUS: DAS. CITARUM HULU - SAGULING TI SIS Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Menyelesaikan Program Magister Pada
Lebih terperinciPrototipe Sistem Monitoring Penggunaan Daya Motor Listrik 3 Fasa Berbasis Java Programing
Received: March 2017 Accepted: March 2017 Published: April 2017 Prototipe Sistem Monitoring Penggunaan Daya Motor Listrik 3 Fasa Berbasis Java Programing Akhyar Muchtar 1*, Umar Muhammad 2, Ainul Mariyah
Lebih terperinciBiomedika Fisik ITS. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya. Bab 1. Intro 1
Biomedika Fisik Politeknik Elektronika Negeri Surabaya ITS Bab 1. Intro 1 Mg.# Tujuan Instruksional Khusus (TIK) Topik Referensi Media PT/OHP/LCD/PC 1 Mengenalkan pada mahasiswa pengertian tentang materi
Lebih terperinciBAB II PENGEMBANGAN POTENSI SUMBERDAYA AIR PERMUKAAN DANAU, WADUK DAN BENDUNG
BAB II PENGEMBANGAN POTENSI SUMBERDAYA AIR PERMUKAAN DANAU, WADUK DAN BENDUNG DANAU Danau merupakan bentuk alamiah dari p genangan air yang mempunyai volume yang besar. Karena perbedaan ketinggian yang
Lebih terperinciPemantau Keamanan Rumah Dengan Sistem PIR Dan Sensor Api Berbasis Arduino Uno Melalui SMS
Pemantau Keamanan Rumah Dengan Sistem PIR Dan Sensor Api Berbasis Arduino Uno Melalui SMS Rendy Prayoga 1, Khoirida Aelani 2 1,2 STMIK AMIK BANDUNG Jl. Jakarta No.28,(022) 721136, 7275012 Fax (022) 7271136
Lebih terperinciANALISIS DEBIT DI DAERAH ALIRAN SUNGAI BATANGHARI PROPINSI JAMBI
Analisis Debit DI Daerah Aliran Sungai Batanghari Propinsi Jambi (Tikno) 11 ANALISIS DEBIT DI DAERAH ALIRAN SUNGAI BATANGHARI PROPINSI JAMBI Sunu Tikno 1 INTISARI Ketersediaan data debit (aliran sungai)
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... I HALAMAN PERSETUJUAN... II HALAMAN PERSEMBAHAN... III PERNYATAAN... IV KATA PENGANTAR... V DAFTAR ISI...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... I HALAMAN PERSETUJUAN... II HALAMAN PERSEMBAHAN... III PERNYATAAN... IV KATA PENGANTAR... V DAFTAR ISI... VII DAFTAR GAMBAR... X DAFTAR TABEL... XIV DAFTAR LAMPIRAN... XVI DAFTAR
Lebih terperinciPENGARUH VARIASI LAPISAN DASAR SALURAN TERBUKA TERHADAP KECEPATAN ALIRAN ABSTRAK
PENGARUH VARIASI LAPISAN DASAR SALURAN TERBUKA TERHADAP KECEPATAN ALIRAN Dea Teodora Ferninda NRP: 1221039 Pembimbing: Robby Yussac Tallar, Ph.D. ABSTRAK Dalam pengelolaan air terdapat tiga aspek utama
Lebih terperinciPengukuran Debit. Persyaratan lokasi pengukuran debit dengan mempertimbangkan factor-faktor, sebagai berikut:
Pengukuran Debit Pengukuran debit dapat dilakukan secara langsung dan secara tidak langsung. Pengukuran debit secara langsung adalah pengukuran yang dilakukan dengan menggunakan peralatan berupa alat pengukur
Lebih terperinciIX Strategi Kendali Proses
1 1 1 IX Strategi Kendali Proses Definisi Sistem kendali proses Instrumen Industri Peralatan pengukuran dan pengendalian yang digunakan pada proses produksi di Industri Kendali Proses Suatu metoda untuk
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Geomorfologi Daerah Aliran Sungai Balai Pengelolaan DAS Citarum-Ciliwung memiliki Stasiun Pengamatan Aliran Sungai (SPAS) yang merupakan satu-satunya alat pendeteksi
Lebih terperinci