MODEL SIMULASI SISTEM DINAMIK UNTUK ANALISIS PENUMPUKKAN JUMLAH PENUMPANG DI GATE YANG DIPENGARUHI ON TIME PERFORMANCE

Transkripsi

1 MODEL SIMULASI SISTEM DINAMIK UNTUK ANALISIS PENUMPUKKAN JUMLAH PENUMPANG DI GATE YANG DIPENGARUHI ON TIME PERFORMANCE Larasati Kusuma Wardhani 1,*), Ahmad Rusdiansyah 2), dan Ervina Ahyudanari 3) 1) Program Pascasarjana, Jurusan Teknik Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS Sukolilo, Surabaya, ) 2) Jurusan Teknik Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember 3) Jurusan Teknik Sipil, Institut Teknologi Sepuluh Nopember ABSTRAK Transportasi penerbangan merupakan alternatif pilihan masyarakat Indonesia untuk melakukan perjalanan jarak dekat maupun jauh. Meningkatnya jumlah penumpang tiap tahunnya, membuat pihak bandar udara sebagai penyedia fasilitas juga ikut meningkatkan performanya. Keberadaan gate atau ruang tunggu penumpang sebelum melakukan perjalanan melalui udara merupakan salah satu kriteria penilaian dari segi pelayanan suatu bandar udara. Kondisi ideal dari keberadaan gate di bandar udara, selain jarak yang tidak terlalu jauh menuju ke pesawat, juga meliputi kapasitas yang mencukupi untuk setiap jadwal penerbangan dan penugasan gate teralokasikan dengan baik. Selain itu faktor terjadinya delay atau keterlambatan jadwal penerbangan yang akan berdampak pada lamanya penumpang harus menunggu di gate dan berpotensi terjadinya penumpukan jumlah penumpang pada waktu tertentu apabila jadwal penerbangan lain juga telah menunggu. Dengan kapasitas gate yang berpengaruh terhadap peningkatan jumlah penumpang serta probabilitas delay yang terjadi dalam sistem penerbangan bagaimanakah pengelolaan penugasan gate apabila terjadi kedua hal tersebut bila direpresentasikan dalam sebuah model simulasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis serta memberikan kebijakan dalam penugasan pengalokasian gate yang sesuai. Mempertimbangkan overload capacity dari gate serta probabilitas delay yang diberikan, akan dijadikan dasar pembuatan kebijakan. Kata Kunci: Penugasan Gate, Alokasi Gate, Kebijakan, Delay, Kapasitas Gate. PENDAHULUAN Penerbangan yang sudah terjadwal oleh masing-masing maskapai dengan persetujuan bandar udara, tidak selalu berjalan tepat waktu. Keterlambatan pada penerbangan kerap kali terjadi di Indonesia. Banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya keterlambatan atau yang biasa disebut dengan delay. Faktor internal tersebut bisa berasal dari penumpang, pesawat, fasilitas penerbangan yang berada di area bandar udara sendiri hingga faktor eksternal yang terjadi pada alam. Penugasan gate (gate assignment) adalah salah satu faktor yang difasilitasi bandar udara yang juga berhubungan dengan pihak maskapai, hal tersebut juga berpengaruh terhadap feedback kepuasan penumpang. Misalnya jarak antara gate menuju terminal bandara yang ditempuh tidak terlalu panjang, kenyamanan penumpang menunggu di gate dengan tidak terjadinya penumpukan penumpang pada saat tertentu dan lain-lain. Frekuensi dan utilitas dari masing-masing pesawat dan juga penumpang merupakan faktor penting dalam hal pendistribusian gate. A-33-1

2 Penugasan gate pada penelitian lebih dikenal dengan Airport Gate Assignment Problem (AGAP). Beberapa penelitian terkait gate assignment dikembangkan oleh beberapa peneliti seperti halnya yang telah dilakukan Rahmawati (2014) yang penelitiannya bertujuan untuk meminimasi jarak berjalan yang ditempuh penumpang untuk melakukan transfer atau perpindahan. Kemudian Neuman & Atkin (2011) berbicara mengenai penugasan gate dibandar udara dengan mempertimbangkan pergerakan ground handling. Modeling dari penelitian tersebut mempertimbangkan kemungkinan konflik yang terjadi pada proses pesawat berada di taxiway, dengan metode mixed integer programming. Para penulis lain dengan topik yang sama mengenai penugasan gate dengan menggunakan berbagai metode lain seperti dengan stochastic model oleh Castaing, J., et.al (2014), matemathical programming oleh Dorndorf., et.al (2007), binary integer model oleh Maharjan., et. al (2011). Selain itu model simulasi juga digunakan oleh Wang., et.al (2011) dengan mempertimbangkan proses taxi-in dan gate occupancy. Permasalahan penugasan gate yang telah dilakukan sebelumnya dengan melihat literatur penelitian terdahulu sudah banyak didapatkan penyelesaian dengan menggunakan metode heuristik, namun sangat jarang ditemui dengan menggunakan pendekatan model simulasi. Permasalahan dalam topik penugasan gate ini merupakan suatu problem yang cukup kompleks dengan mempertimbangkan berbagai faktor yang terkait dalam operasionalnya. Penelitian ini dilakukan untuk mengisi gap dari penelitian-penelitian terdahulu mengenai gate assignment. Permasalahan yang akan dikembangkan pada penelitian kali ini adalah bagaimana merancang suatu kebijakan dalam mengatasi penumpukan penumpang di gate yang dipengaruhi on time performance dengan mempertimbangkan waktu delay dan kapasitas gate. METODE Pada bab metodologi penelitian akan dijelaskan bagaimana langkah-langkah sistematis dari kegiatan yang akan dilakukan selama proses penelitian, sehingga hasil pengerjaan nantinya akan sesuai dengan rencana eksperimen yang telah dibuat. Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini yang pertama adalah melakukan studi literatur, kedua adalah studi lapangan, ketiga yaitu mendefinisikan permasalahan, keempat adalah tahapan identifikasi variabel dalam penelitian, kelima melakukan perancangan dan konseptual model, keenam menentukan skenario kebijakan, dan terakhir adalah tahapan penarikan kesimpulan serta saran yang diperlukan. Tahap Perancangan dan Konseptual Model Tahapan perancangan dan konseptual pada penelitian ini meliputi: 1. Deskripsi permasalahan dan identifikasi variabel, input-proses-output 2. Hasil simulasi model. 3. Penentuan kebijakan. Perancangan input dan output dari penelitian ini ada pada Gambar 1 berikut ini. A-33-2

3 Jumlah Rute Penerbangan Jumlah Keterlambatan Jadwal Penerbangan Antrian di Gate - Jumlah Gate yang Ditugaskan Gambar 1. Input Proses Output dari Penelitian ini Deskripsi permasalahan serta identifikasi variabel yang dibuat meliputi jadwal penerbangan, jumlah dan kapasitas masing-masing gate, jumlah penumpang dan waktu delay. Deskripsi serta variabel-variabel tersebut dikategorikan dalam input seperti yang tertera pada gambar 1. Selanjutnya untuk menjalankan variabel-variabel tersebut diberikan konseptual model simulasi dengan pendekatan sistem dinamik seperti yang terdapat pada proses di gambar 1. Setelah di running kemudian akan dihasilkan output dari model yang telah dibuat yaitu jumlah antrian penumpang per hari dan jumlah transfer penumpang per hari yang perlu dilakukan. Jumlah antrian merupakan penumpukan dari penumpang yang mengalami delay sedangkan transfer penumpang dilakukan ketika jumlah calon penumpang melebihi kapasitas dari gate. Output tersebut yang nantinya akan dijadikan sebagai dasar pembuatan kebijakan. Selebihnya akan dibahas pada analisis hasil dan pembahasan berikutnya. ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Selanjutnya adalah melihat secara numerik output yang dihasilkan dari penelitian ini. Dari yang telah dirancang pada proses input-proses-output pada output didapatkan jumlah antrian penumpang per hari, dan jumlah transfer penumpang per hari. Berikut data numerik yang dihasilkan untuk total antrian masing-masing gate (dari 4 gate yang dioperasikan), A-33-3

4 Tabel 1. Antrian dan pada Gate 5 dan 6 Gate 5 Boarding Antrian Gate 6 Boarding Antrian Tabel 2. Antrian dan pada Gate 7 dan 8 Gate 7 Boarding Antrian Gate 8 Boarding Antrian Gambar 2. Antrian per hari Gambar 3. per hari Setelah diketahui hasil daripada output penelitian ini yakni total antrian penumpang yang disebabkan oleh delay (dapat dilihat dari input) serta total penumpang transfer maka A-33-4

5 dapat diberikan langkah kebijakan apa yang perlu diambil dengan melihat hasil output seperti yang tertera diatas. Analisis sementara dari hasil diatas adalah bahwa masing-masing gate memiliki antrian penumpang yang berbeda. Pada gate 7 dan 8 adalah yang paling banyak terdapat antrian penumpang dan melakukan transfer penumpang paling padat. Pada gate 5 bahkan transfer penumpang yang dijalankan tidak ada sama sekali. Hal tersebut dipengaruhi oleh variansi jumlah rute penerbangan yang berbeda di tiap gate dimana pada gate 7 dan 8 variansi jumlah penerbangan cukup tinggi. Diharapkan bahwa antrian/penumpukan penumpang yang terjadi akibat delay tidak terlalu tinggi dan penugasan gate dapat dioperasikan secara maksimal. Pengoperasian secara maksimal dapat dilakukan dengan melakukan penugasan gate secara merata untuk calon penumpang. PERANCANGAN KEBIJAKAN Dari hasil analisis dan pembahasan diatas didapatkan jumlah antrian penumpang per hari dari tiap gate serta jumlah penumpang yang perlu di transfer. Model transfer penumpang merupakan kebijakan awal yang telah diberikan dan sudah dilakukan dalam proses running. penumpang dijalankan ketika kapasitas gate tidak memenuhi makan akan ditransfer kelebihan penumpang pada gate lain yang paling dekat, dipilih berdasarkan slot jadwal yang kosong atau apabila sudah terdapat jadwal penerbangan masih dapat menampung kelebihan penumpang dari gate lain. Didapatkan dari hasil bila dilihat grafik gambar 2 dan 3 ketidakmerataan penumpang terjadi. Penumpukan paling banyak terdapat pada gate 7 dan 8, dengan hasil yang didapatkan akan dirancang 3 kebijakan pertama untuk merepresentasikan model pada kondisi nyata akan dibuat kebijakan tanpa delay namun terjadi proses transfer, pencegahan probabilitas delay 3,4 jam, pemerataan penumpang di setiap gate tanpa mempertimbangkan kontrak agreement antar maskapai dan bandar udara, dan penambahan gate bayangan pada gate eksisting yang jumlah penumpukan penumpangnya paling banyak, rinciannya adalah sebagai berikut: 1. a. Penugasan gate tanpa delay dengan model transfer penumpang. b. Peningkatan delay 3 dan 4 jam sebesar 30% dengan model transfer penumpang 2. Pemerataan penumpang ke sejumlah gate. 3. Penambahan gate bayangan pada gate 7 dan 8. Gambar 4. Grafik Representatif dari Hasil Keseluruhan Skenario KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Didapatkan hasil simulasi untuk antrian penumpang per hari paling tinggi terdapat pada gate 7 dan 8 dengan jumlah penumpang 1698 dan 1882 orang. Begitu pula untuk jumlah A-33-5

6 penumpang yang di transfer. Disimpulkan bahwa semakin tinggi jumlah antrian maka jumlah transfer penumpang juga semakin meningkat. 2. Komposisi penelitian ini apabila tidak diinputkan delay maka hanya terjadi transfer penumpang sebatas overload capacity. 3. Pemerataan dan penugasan gate yang tepat mampu menurunkan total antrian penumpang pada gate 7 dan 8 yang memiliki jumlah rute penerbangan terbanyak. Saran untuk penelitian selanjutnya adalah: 1. Perlu dikembangkan lebih luas lagi dengan menambahkan aspek dari segi operasional lain misal kedatangan penumpang dari proses check-in, memperhitungkan jarak berjalan, menghitung LOS masing-masing penumpang dengan mempertimbangkan faktor ruang gerak dalam gate. 2. Perlu dilakukan pengembangan model yang memiliki skenario kebijakan dengan mempertimbangkan faktor diluar operasional gate, misalnya dengan penambahan runway yang dapat dilakukan apabila menggunakan rancangan investasi dari peramalan penumpang yang akan datang, dengan bertambahnya fasilitas bandar udara selain gate, diharapkan penambahan runway berpengaruh terhadap kedatangan pesawat ke area runway yang mampu menekan terjadinya delay. 3. Perlu dilakukan pengembangan model seperti pengembangan model untuk layout terminal yang berbeda, misal dengan bentuk satelit dan lain sebagainya. yang cakupannya lebih luas dari segi ruang lingkup maupun tujuan penelitian. DAFTAR PUSTAKA Ashford, Norman J., Mumayiz, Saleh A., Wright, Paul H., Airport Engineering Planning, Design, and Development of 21st Century Airports, 4 th edition Barlas,. Y Format Aspect of Model Validity and Validation in System Dynamics. System Dynamics Review. Castaing, Jeremy., Mukherjee, Ishan., Cohn, Amy., Hurwitz, Lonny., Nguyen, Ann., Muller, Johan J., Reducing Airport Gate Blockage In Passenger Aviation: Models And Analysis. Computer and Operational Research, Elsevier Daellenbach, H. G. & McNickle, D. C., Management Science Decision Making Through Systems Thinking. Houndmills, Basingstoke, Hampshire: Plagrave Macmillan Dinas Pelayanan Sisi Darat Spesifikasi Ruang Tunggu di Bandar Udara Internasional Juanda. Divisi Pelayanan Operasi Jumlah Berangkat pada Waktu Sibuk. Bandar Udara Internasional Juanda. Dorndorf, Ulrich., Drexl, Andreas., Nikulin, Yury., Pesch, Erwin., Flight Gate Scheduling: State-Of-The-Art And Recent Developments. The International Journal of Management Science, Omega (35) International Air Transport Association, Airport Development Reference Manual 9 th Edition. Jaehn, Florian., Solving The Flight Gate Assignment Problem Using Dynamic Programming. Management and Information Sciences,University of Siegen. A-33-6

7 Horonjoff, Robert., Planning and Design of Airports. Fifth Edition, McGraw Hill. New York. Maharjan, B. & Matis, Timothy I., An Optimization Model For Gate Reassignment In Response To Flight Delays. Journal of Air Transport Management. Elsevier Neuman. Urszula M. & Atkin. Jason A.D.., Airport Gate Assignment Considering Ground Movement. School of Computer Science. University of Nottingham. Radhianjaya, F. & Rusdiansyah, Ahmad., Tugas Akhir Perancangan Alat Bantu Pengambilan Keputusan Berbasis Sistem Dinamik Untuk Mengevaluasi Kebutuhan Kapasitas Bandara Juanda. Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Suryani, E., Chou, Shuo-Yan., Chen, Chih-Hsien., Air Passenger Demand Forecasting And Passenger Terminal Capacity Expansion: A System Dynamics Framework. Expert System with Applications A-33-7