LAPORAN KINERJA PUSAT PENDIDIKAN SDM KESEHATAN TAHUN 2017

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN KINERJA PUSAT PENDIDIKAN SDM KESEHATAN TAHUN 2017"

Transkripsi

1 LAPORAN KINERJA PUSAT PENDIDIKAN SDM KESEHATAN TAHUN 2017 BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN J a l a n H a n g J e b a t 3 B l o k F 3 K e b a y o r a n B a r u J a k a r t a S e l a t a n

2 KATA PENGANTAR KEPALA PUSAT PENDIDIKAN SDM KESEHATAN Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas izin-nya maka Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan Tahun 2017 telah selesai disusun. Laporan ini merupakan gambaran capaian kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun 2017, dibuat dalam rangka pertanggung-jawaban pelaksanaan tugas dan fungsi Pusdik SDM Kesehatan sebagai penjabaran prinsip transparansi dan akuntabilitas dalam rangka menciptakan Good Governance dan Clean Goverment serta sebagai sarana evaluasi dalam mencapai kinerja Pusdik SDM Kesehatan yang tertuang dalam Perjanjian Kinerja antara Kepala Pusdik SDM Kesehatan dengan Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (PPSDMK), serta sebagai masukan dalam upaya meningkatkan kinerja pada tahun mendatang. Pusdik SDM Kesehatan telah berupaya untuk mencapai target kinerja sesuai dengan indikator kinerja yang telah ditetapkan dan terus berupaya memperbaiki segala kekurangan, walaupun masih terdapat hambatan dan kendala dalam pelaksanaan kegiatan. Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan LAKIP ini, namun kami menyadari LAKIP ini tidaklah sempurna untuk itu saran, kritik, dan masukan sangat kami harapkan. Semoga LAKIP ini dapat bermanfaat dan dapat digunakan sebagaimana mestinya. Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun 2017 ii

3 RINGKASAN EKSEKUTIF Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2017 disusun sesuai dengan Peraturan Presiden No 29 Tahun 2014, Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI No 53 Tahun 2014 dan Permenpan No 12 Tahun 2015 sebagai bentuk pertanggungjawaban Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan kepada Menteri Kesehatan RI, khususnya kepada Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (BPPSDMK). Laporan kinerja ini berisi pertanggungjawaban kinerja Pusdik SDM Kesehatan dalam mencapai tujuan/sasaran strategis. Pencapaian sasaran menyajikan informasi tentang pencapaian tujuan dan sasaran, realisasi pencapaian indikator kinerja kegiatan organisasi, penjelasan yang memadai atas pencapaian kinerja dan perbandingan capaian indikator kinerja sampai dengan tahun berjalan dengan target kinerja 5 (lima) tahunan yang telah direncanakan. Pusdik SDM Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan kebijakan teknis, pelaksanaan, dan pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang pendidikan sumber daya manusia kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Upaya pencapaian tujuan dan sasaran kebijakan tersebut dilaksanakan melalui; 1) Fasilitasi Pengembangan Pendidikan dan Kemitraan; 2) Penyelenggaraan Pendidikan SDM Kesehatan; 3) Fasilitasi Akreditasi dan Pengendalian Mutu Pendidikan; 4) Tata Usaha Pendidikan SDM Kesehatan. Pusdik SDM Kesehatan telah menetapkan 2 indikator kinerja yang tertuang dalam Perjanjian Kinerja yaitu jumlah program studi Poltekkes Kemenkes yang terakreditasi sangat baik dan jumlah tenaga kesehatan yang mendapat bantuan biaya pendidikan (peserta baru dan lama). Capaian kinerja jumlah program studi Poltekkes Kemenkes yang terakreditasi sangat baik tercapai memuaskan sebesar 314 prodi (114,59%) dari target 274 prodi. Jika dibandingkan dengan capaian tahun 2015 dan 2016, indikator ini dapat dicapai dengan baik. Indikator kinerja jumlah tenaga kesehatan yang belum Diploma III penerima program bantuan biaya pendidikan tercapai sebanyak orang atau 95.05% dari target orang. Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun 2017 iii

4 Alokasi anggaran Pusdik SDM Kesehatan Tahun 2017 sebesar Rp dengan rincian Rp dari APBN dan Rp dari dana Hibah langsung (UNFPA). Realisasi anggaran Pusdik SDM Kesehatan sebesar Rp (96.48%) terdiri dari anggaran APBN sebesar Rp ,- (96.19%) dan hibah langsung UNFPA sebesar Rp (100%). Berdasarkan alokasi dan realisasi anggaran diatas, terdapat kenaikan alokasi dan realisasi anggaran dari tahun 2016 sebesar Rp (termasuk hibah langsung/unfpa Rp ) terealisasi sebesar Rp (81.69%). Sedangkan pada tahun 2015 dari alokasi sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp (83.76%). Capaian kinerja dan realisasi anggaran diharapkan dapat terus meningkat untuk tahun berikutnya. Evaluasi akuntabilitas kinerja ini diharapkan dapat menjadi masukan untuk perencanaan, pelaksanaan program dan kegiatan serta peningkatan kinerja dalam mencapai tujuan/ sasaran strategis Pusdik SDM Kesehatan khususnya dan Badan PPSDM Kesehatan umumnya. Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun 2017 iv

5 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ii RINGKASAN EKSEKUTIF iii DAFTAR ISI vi DAFTAR GRAFIK vii DAFTAR TABEL viii DAFTAR LAMPIRAN ix BAB I. PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang 1 B. Maksud dan Tujuan C. Susunan Organisasi dan Tata Laksana 2 3 D. Sistematika Penulisan Laporan Kinerja 6 BAB II. PERENCANAAN KINERJA 8 A. Perencanaan Kinerja 8 B. Perjanjian Kinerja Tahun BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA 17 A. Capaian Kinerja Pusdik Sumber Daya Manusia Kesehatan 17 B. Realisasi Anggaran 51 C. Pengukuran Pencapaian Kinerja Kegiatan Berdasarkan Output Kegiatan yang disandingkan dengan Anggaran Pusdik SDM Kesehatan 55 BAB IV. PENUTUP 58 LAMPIRAN Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun 2017 v

6 DAFTAR GRAFIK Bagan 1 Susunan Organisasi Pusat Pendidikan SDM Kesehatan 5 Bagan 2 Keterkaitan Indikator Kinerja Utama (IKU) Badan PPSDM Kesehatan 9 dengan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Pusdik SDM Kesehatan Grafik 1 Capaian Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Berdasarkan Renstra 20 Kemenkes Indikator Jumlah Program Studi Poltekkes Kementerian Kesehatan yang terakreditasi sangat baik. Grafik 2 Capaian Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Berdasarkan Indikator Jumlah 21 Tenaga Kesehatan yang belum Diploma III Mendapat Bantuan Biaya Pendidikan Grafik 3 Analisis Capaian Kinerja Jumlah Program Studi Poltekkes Kemenkes 23 yang terakreitasi sangat baik Grafik 4 Analisis Capaian Kinerja Jumlah Tenaga Kesehatan yang belum 26 Diploma III Mendapat Bantuan Biaya Pendidikan Grafik 5 Jumlah SDM Berdasarkan Kelompok Umur Tahun Grafik 6 Jumlah SDM Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun Grafik 7 Jumlah SDM Berdasarkan Golongan Tahun Grafik 8 Jumlah SDM Berdasarkan Pendidikan Terakhir Tahun Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun 2017 vi

7 DAFTAR TABEL Tabel 1 Indikator Kinerja Kegiatan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan 10 Berdasarkan Rencana Strategis Kemenkes Tahun Tabel 2 Indikator Kinerja Kegiatan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan 11 Berdasarkan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2017 Tabel 3 Perjanjian Kinerja Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Tahun Tabel 4 Indikator Kinerja Kegiatan Pendukung Perjanjian Kinerja Pusdik SDM 15 Kesehatan Tahun 2017 Tabel 5 Capaian Kinerja Berdasarkan Perjanjian Kinerja Pusdik SDM Kesehatan 18 Tahun 2017 Tabel 6 Jumlah SDM Berdasarkan Jabatan Tahun Tabel 7 Jumlah SDM Berdasarkan Kelompok Umur Tahun Tabel 8 Jumlah SDM Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun Tabel 9 Jumlah SDM Berdasarkan Golongan Tahun Tabel 10 Jumlah SDM Berdasarkan Pendidikan Terakhir Tahun Tabel 11 Tabel 12 Tabel 13 Tabel 14 Tabel 15 Tabel 16 Target dan Pencapaian Kinerja Kegiatan Pendukung Perjanjian Kinerja yang tertuang dalam Rencana Aksi Kegiatan Pusdik SDM Kesehatan Tahun 2017 Alokasi dan Realisasi Berdasarkan Realisasi Bruto dan Netto Pusdik SDM Kesehatan Tahun 2017 Alokasi dan Realisasi Berdasarkan Sumber Anggaran dengan Realisasi Bruto dan Netto Pusdik SDM Kesehatan Tahun 2017 Alokasi dan Realisasi Berdasarkan Jenis Belanja dengan Realisasi Bruto dan Netto Pusdik SDM Kesehatan Tahun 2017 Alokasi dan Realisasi Anggaran Berdasarkan Anggaran Dalam Mencapai Indikator Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Alokasi dan Realisasi Anggaran Berdasarkan Output Kegiatan Pusdik SDM Kesehatan Tahun Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun 2017 vii

8 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Pernyataan Perjanjian Kinerja Tahun 2017 Lampiran 2 Pernyataan Perjanjian Kinerja Tingkat Unit Organisasi Tahun 2017 Lampiran 3 Formulir Perjanjian Kinerja Tingkat Satuan Kerja Kementerian/Lembaga Tahun 2017 Lampiran 4 Formulir Rencana Kinerja Tahunan Tingkat Satuan Kerja Kementerian/Lembaga Tahun 2017 Lampiran 5 Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2017 Lampiran 6 Pengukuran Kinerja Rencana Aksi Kegiatan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Tahun 2017 Lampiran 7 Target dan Realisasi Pengukuran Kinerja Rencana Aksi Kegiatan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Lampiran 8 Capaian Jumlah Program Studi Poltekkes Kemenkes Yang Terakreditasi Sangat Baik Lampiran 9 Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/III/359/2017 tentang Penerima Bantuan Biaya Pendidikan Program Percepatan Peningkatan Kualifikasi Pendidikan Tenaga Kesehatah Tahun 2017 dan Peserta yang Drop. Lampiran 10 Penghargaan Pusdik SDM Kesehatan Lampiran 11 Daftar Inventaris Barang Milik Negara Pusdik SDM Kesehatan Tahun 2017 Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun 2017 viii

9 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah bahwa Laporan Kinerja merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggaran. Hal terpenting yang diperlukan dalam penyusunan laporan kinerja adalah pengukuran kinerja dan evaluasi serta pengungkapan (disclousure) secara memadai hasil terhadap pengukuran kinerja. Pada dasarnya laporan kinerja disusun oleh setiap tingkatan organisasi yang menyusun perjanjian kinerja. Perjanjian Kinerja adalah lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Melalui perjanjian kinerja, terwujudlah komitmen penerima amanah dan kesepakatan antara penerima dan pemberi amanah atas kinerja yang terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta sumber daya yang tersedia. Kinerja yang disepakati tidak terbatas pada tahun berjalan, namun diharapkan ada kesinambungan dari tahun ke tahun sehingga terwujud kesinambungan kinerja dalam mencapai hasil yang diharapkan. Laporan kinerja Pusdik SDM Kesehatan disusun dengan tujuan memberikan informasi kinerja yang terukur, sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi Pusdik SDM kesehatan untuk meningkatkan kinerjanya dan sebagai bentuk pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan program dan kegiatan tahun anggaran 2017 kepada Kementerian Kesehatan RI, khususnya BPPSDMK, Pemerintah dan rakyat Indonesia. Pusdik SDM Kesehatan telah menetapkan indikator kinerja yang dituangkan dalam perjanjian kinerja untuk melaksanakan tugas dan fungsinya, yang mengacu pada Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Tahun , Rencana Aksi Program Badan PPSDMK dan Rencana Aksi Kegiatan Pusdik SDM Kesehatan Tahun Perjanjian Kinerja Tahun 2017 merupakan dokumen perjanjian kinerja antara Kepala Pusdik SDM Kesehatan dan Kepala Badan PPSDM Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun

10 Kesehatan yang ditandatangani oleh kedua belah pihak. Dokumen perjanjian kinerja tersebut akan dievaluasi secara berkala sebagai tolak ukur kegagalan atau keberhasilan program sesuai dengan indikator dan target yang telah ditetapkan. B. MAKSUD DAN TUJUAN Laporan kinerja Pusdik SDM Kesehatan berisikan informasi tentang pencapaian target indikator kinerja kegiatan Pusdik SDM Kesehatan dimaksudkan untuk: 1. Peningkatan akuntabilitas kinerja Pusdik SDM Kesehatan; 2. Umpan balik peningkatan kinerja Pusdik SDM Kesehatan; 3. Peningkatan perencanaan program, kegiatan dan perencanaan organisasi Pusdik SDM Kesehatan; 4. Peningkatan kredibilitas dan kepercayaan masyarakat terhadap Pusdik SDM Kesehatan; 5. Pemahaman dan penilaian pencapaian kinerja dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab Pusdik SDM Kesehatan; 6. Menjadikan Pusdik SDM Kesehatan lebih akuntabel, sehingga penyelenggaraan organisasi lebih efisien, efektif dan responsif terhadap masyarakat dan lingkungannya. Penyusunan laporan kinerja Pusdik SDM Kesehatan bertujuan untuk memberikan informasi kinerja yang terukur atas kinerja yang telah dicapai dan sebagai upaya perbaikan berkesinambungan untuk meningkatkan kinerja. Adapun tujuan khusus penyusunan laporan kinerja ini adalah untuk: 1. Menyampaikan pernyataan dari perjanjian kinerja Pusdik SDM Kesehatan 2. Menjelaskan hasil dari kinerja yang telah ditetapkan Pusdik SDM Kesehatan 3. Mengevaluasi perencanaan program, kegiatan dan perencanaan organisasi Pusdik SDM Kesehatan. 4. Menjelaskan kredibilitas dan kepercayaan masyarakat terhadap Pusdik SDM Kesehatan 5. Menjelaskan pencapaian kinerja dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab Pusdik SDM Kesehatan 6. Menjelaskan kinerja yang lebih akuntabel, agar penyelenggaraan organisasi lebih efisien, efektif dan responsif terhadap masyarakat dan lingkungannya. Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun

11 C. SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA LAKSANA Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 64/Menkes/Per/VIII/2015 tanggal 29 September 2016 Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan dipimpin oleh pejabat eselon II-a yaitu Kepala Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan. Dalam bagian kelima pasal 788 Pusdik SDM Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan kebijakan teknis, pelaksanaan, dan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang pendidikan sumber daya manusia kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugasnya Pusdik SDM Kesehatan menyelenggarakan empat fungsi, yaitu: 1. Penyusunan kebijakan teknis di bidang fasilitasi pengembangan pendidikan dan kemitraan, penyelenggaraan pendidikan sumber daya manusia kesehatan, dan fasilitasi akreditasi dan pengendalian mutu pendidikan sumber daya manusia kesehatan; 2. Pelaksanaan di bidang fasilitasi pengembangan pendidikan dan kemitraan, penyelenggaraan pendidikan sumber daya manusia kesehatan, dan pengendalian mutu pendidikan sumber daya manusia kesehatan. 3. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan dibidang fasilitasi pengembangan pendidikan dan kemitraan, penyelenggaraan pendidikan sumber daya manusia kesehatan, dan fasilitasi akreditasi dan pengendalian mutu pendidikan sumber daya manusia kesehatan 4. Pelaksanaan administrasi Pusat. Pusdik SDM kesehatan merupakan organisasi yang terdiri dari : 1. Bidang Fasilitasi Pengembangan Pendidikan dan Kemitraan 2. Bidang Penyelenggaraan Pendidikan 3. Bidang Fasilitasi Akreditasi dan Pengendalian Mutu Pendidikan 4. Subbagian Tata Usaha 5. Kelompok Jabatan Fungsional 1. Bidang Fasilitasi Pengembangan Pendidikan dan Kemitraan Bidang Program dan Pengembangan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan kebijakan teknis dan pelaksanaan di bidang fasilitasi pengembangan pendidikan dan kemitraan. Bidang ini menyelenggarakan dua fungsi, yaitu : a. Penyiapan penyusunan kebijakan teknis di bidang fasilitasi pengembangan pendidikan sumber daya manusia kesehatan dan kemitraan. Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun

12 b. Penyiapan pelaksanaan di bidang fasilitasi pengembangan pendidikan sumber daya manusia kesehatan dan kemitraan. Bidang Fasilitasi Pengembangan Pendidikan dan Kemitraan terdiri atas : a. Subbidang Fasilitasi Pengembangan Pendidikan mempunyai tugas melakukan penyiapan penyusunan kebijakan teknis dan pelaksanaan di bidang fasilitasi pengembangan pendidikan sumber daya manusia b. Subbidang Kemitraan mempunyai tugas melakukan penyiapan penyusunan kebijakan teknis dan pelaksanaan di bidang kemitraan pendidikan sumber daya manusia kesehatan. 2. Bidang Penyelenggaraan Pendidikan Bidang Penyelenggaraan Pendidikan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan kebijakan teknis dan pelaksanaan di bidang penyelenggaraan pendidikan sumber daya manusia kesehatan. Bidang ini menyelenggarakan dua fungsi, yaitu: a. Penyiapan penyusunan kebijakan teknis di bidang fasilitasi teknis pendiidkan dan penunjang penyelenggaraan pendidikan sumber daya manusia kesehatan b. Penyiapan pelaksanaan di bidang fasilitasi teknis pendidikan dan penunjang penyelenggaraan pendidikan sumber daya manusia kesehatan Bidang Penyelenggaraan Pendidikan terdiri atas : a. Subbidang Fasilitasi Teknis Pendidikan mempunyai tugas melakukan penyiapan penyusunan kebijakan teknis dan pelaksanaan di bidang fasilitasi teknis pendidikan sumber daya manusia kesehatan. b. Subbidang Fasilitasi Penunjang Pendidikan mempunyai tugas melakukan penyiapan penyusunan kebijakan teknis dan pelaksanaan di bidang fasilitasi penunjang penyelenggaraan pendidikan sumber daya manusia kesehatan. 3. Bidang Faslitasi Akreditasi dan Pengendalian Mutu Pendidikan Bidang Fasilitasi Akreditasi dan Pengendalian Mutu mempunyai tugas melaksanakan penyusunan kebijakan teknis dan pelaksanaan di bidang fasilitasi akreditasi dan pengendalian mutu pendidikan sumber daya manusia kesehatan. Bidang ini menyelenggarakan dua fungsi, yaitu : a. Penyiapan penyusunan kebijakan teknis di bidang fasilitasi akreditasi dan pengendalian mutu pendidikan sumber daya manusia kesehatan. Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun

13 b. Penyiapan pelaksanaan di bidang fasilitasi akreditasi dan pengendalian mutu pendidikan sumber daya manusia kesehatan. Bidang Fasilitasi Akreditasi dan Pengendalian Mutu Pendidikan terdiri atas : a. Subbidang Fasilitasi Akreditasi mempunyai tugas melakukan penyiapan penyusunan kebijakan teknis dan pelaksanaan di bidang fasilitasi akreditasi sumber daya manusia kesehatan. b. Subbidang Pengendalian Mutu Pendidikan mempunyai tugas melakukan penyiapan penyusunan kebijakan teknis dan pelaksanaan di bidang pengendalian mutu pendidikan sumber daya manusia kesehatan. 4. Subbagian Tata Usaha Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan koordinasi penyusunan rencana, program, dan anggaran, pengelolaan keuangan dan barang milik negara, evaluasi dan pelaporan, urusan kepegawaian, tata laksana, kearsipan, dan tata persuratan, serta kerumahtanggaan Pusat. Susunan Organisasi Pusdik SDM Kesehatan digambarkan dalam bagan sebagai berikut : Bagan 1. Susunan Organisasi Pusdik SDM Kesehatan Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun

14 D. SISTEMATIKA PENULISAN Sistematika penulisan LAKIP Pusdik SDM Kesehatan berdasarkan Peraturan Menteri Aparatur Negara Nomor 53 tahun 2014 tentang Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, adalah sebagai berikut: BAB I Pendahuluan Menjelaskan perihal latar belakang penulisan laporan, maksud dan tujuan pelaporan, visi dan misi, susunan organisasi dan tata laksana Pusdik SDM Kesehatan serta sistematika penulisan laporan BAB II Perencanaan Kinerja Menjelaskan perencanaan dan perjanjian kinerja Pusdik SDM Kesehatan dalam bentuk tujuan, sasaran, indikator kinerja dan target sesuai dengan kebijakan dan Program Pusdik SDM Kesehatan. BAB III Akuntabilitas Kinerja A. Capaian Kinerja Organisasi Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja Pusdik SDM Kesehatan untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis Pusdik SDM Kesehatan sesuai dengan hasil pengukuran kinerja Pusdik SDM Kesehatan. Untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis tersebut dilakukan analisis capaian kinerja sebagai berikut : 1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini 2. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir 3. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/ penurunan kinerja serta alternative solusi yang telah dilakukan. 4. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya. 5. Analisis program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian perjanjian kinerja. Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun

15 B. Realisasi Anggaran Sub bab ini menguraikan tentang realisasi anggaran yang digunakan untuk mewujudkan kinerja Pusdik SDM Kesehatan sesuai dengan dokumen Perjanjian Kinerja BAB IV Penutup Pada bab ini diuraikan kesimpulan umum atas capaian kinerja Pusdik SDM Kesehatan serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukan Pusdik SDM Kesehatan untuk meningkatkan kinerjanya. Lampiran Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun

16 BAB II PERENCANAAN KINERJA A. PERENCANAAN KINERJA Program Indonesia sehat merupakan salah satu program dari agenda ke-5 Nawa cita, yaitu Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia, yang menjadi program utama pembangunan kesehatan. Sasaran dari Program Indonesia Sehat adalah meningkatnya derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan perlindungan finansial dan pemerataan pelayanan kesehatan. Sasaran ini telah sesuai dengan sasaran pokok RPJMN yaitu : (1) meningkatnya status kesehatan dan gizi ibu dan anak; (2) meningkatnya pengendalian penyakit; (3) meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan terutama di daerah terpencil, tertinggal dan perbatasan; (4) meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan universal melalui Kartu Indonesia Sehat dan kualitas pengelolaan SJSJN kesehatan, obat dan vaksin; (5) terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan, obat dan vaksin serta; (6) meningkatnya responsivitas sistem kesehatan. Program Indonesia Sehat dilaksanakan dengan menegakkan tiga pilar utama, yaitu (1) penerapan paradigma sehat, (2) penguatan pelayanan kesehatan dan (3) pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nsional (JKN). Penerapan paradigma sehat dilakukan dengan strategi pengarusutamaan kesehatan dalam pembangunan, penguatan upaya promotif dan preventif, serta pemberdayaan masyarakat. Penguatan pelayanan kesehatan dilakukan dengan strategi peningkatan akses pelayanan kesehatan, optimalisasi sistem rujukan dan peningkatan mutu menggunakan continuum of care dan intervensi berbasis risiko kesehatan. Sedangkan pelaksanaan JKN dilakukan dengan Strategi perluasan sasaran dan manfaat, serta kendali mutu dan biaya. Kesemuanya itu ditujukan untuk tercapainya keluarga-keluarga sehat. Program yang sedang digalakkan oleh Kementerian Kesehatan adalah Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK). Salah satu upayanya yaitu dengan adanya Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas). Agar upaya germas dapat tercapai secara optimal diperlukan dukungan dan penguatan diberbagai lini, salah satunya penyediaan tenaga kesehatan baik dari jumlah, jenis, kualitas dan pemerataan penyebaran tenaga kesehatan. Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun

17 Badan PPSDM Kesehatan menetapkan sasaran programnya yaitu meningkatnya jumlah, jenis, kualitas dan pemerataan kesehatan dalam rangka memastikan penyediaan tenaga kesehatan cukup dan tersedia. Berbagai upaya dan strategi dilakukan oleh Badan PPSDMK termasuk Pusdik SDM Kesehatan yang merupakan salah satu Satker dibawah Badan PPSDM Kesehatan yang turut mendukung tercapainya ketersediaan tenaga kesehatan baik dari jumlah, jenis, kualitasnya. Atas dasar tersebut Pusdik SDM Kesehatan menetapkan sasaran program akreditasi program studi poltekkes Kemenkes RI dan program bantuan biaya pendidikan bagi tenaga kesehatan yang belum D3. Keterkaitan program Badan PPSDM Kesehatan dengan Pusdik SDM Kesehatan, dapat dilihat pada bagan berikut : Bagan 2. Keterkaitan Indikator Kinerja Utama Badan PPSDM Kesehatan dengan Indikator Kinerja Kegiatan Pusdik SDM Kesehatan Berdasarkan bagan 2 sasaran program di atas peran Pusdik SDM Kesehatan adalah memastikan jumlah tenaga kesehatan dibawah diploma III meningkat kualifikasinya menjadi diploma III dan prodi/ Institusi pendidikan yang terakreditasi minimal B dalam rangka menghasilkan lulusan tenaga kesehatan yang berkualitas dan memiliki daya saing. Dalam mendukung sasaran tersebut ditetapkanlah tujuan dan Sasaran Pusdik SDM Kesehatan sebagai berikut : Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun

18 1. Tujuan Tujuan Pusdik SDM Kesehatan adalah Meningkatnya ketersediaan jumlah dan jenis tenaga kesehatan yang berkualitas dan memiliki daya saing. 2. Sasaran Untuk mewujudkan tujuan Pusdik SDM Kesehatan, telah ditetapkan sasaran yang akan dicapai sampai dengan tahun 2019 adalah sebagai berikut : a. Jumlah tenaga kesehatan yang belum diploma III penerima bantuan program bantuan biaya pendidikan sebanyak orang (kumulatif) b. Jumlah program studi Poltekkes Kemenkes yang terakreditasi sangat baik sebanyak 351 prodi (kumulatif) 3. Indikator Kinerja Kegiatan Berdasarkan Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun Indikator Kinerja Kegiatan Pusdik SDM Kesehatan Tahun berdasarkan Rencana Strategis dapat dilihat pada tabel 1 sebagai berikut : Tabel 1 Indikator Kinerja Kegiatan Pusdik SDM Kesehatan Berdasarkan Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun Target Sasaran Strategis Akreditasi Program Studi Poltekkes Kemenkes RI Indikator Jumlah program studi Poltekkes Kemenkes yang terakreditasi sangat baik k) 213k) 274 k) 321k) 351k) Program bantuan biaya pendidikan bagi tenaga kesehatan yang belum D3 Jumlah Tenaga Kesehatan yang belum DIII penerima program bantuan biaya pendidikan orang k) k ) k ) Berdasarkan Revisi Renstra Pusdik SDM Kesehatan Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun

19 4. Indikator Kinerja Kegiatan Berdasarkan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) dan Rencana Kerja (Renja) Tahun 2017 Indikator kinerja kegiatan Pusdik SDM Kesehatan berdasarkan RKP dan Renja Tahun 2017 dapat dilihat pada tabel 2 sebagai berikut : Tabel 2 Indikator Kinerja Kegiatan Pusdik SDM Kesehatan Berdasarkan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) dan Renja Tahun 2017 Sasaran Strategis Indikator Target Akreditasi Program Studi Poltekkes Kemenkes RI Persentase program studi/institusi Poltekkes Kemenkes yang terakreditasi baik 70% Program bantuan biaya pendidikan bagi tenaga kesehatan yang belum D3 Jumlah Tenaga Kesehatan yang belum DIII penerima program bantuan biaya pendidikan orang Berdasarkan RKP dan RenjaK/L tahun Strategi Dalam rangka mewujudkan tujuan Pusdik SDM Kesehatan dan mendukung pencapaian sasaran, maka ditetapkan strategi berdasarkan tugas pokok dan fungsi bidang dan sub bidang/sub bagian, yaitu sebagai berikut : a. Pengembangan Pendidikan SDM Kesehatan. Pengembangan Pendidikan SDM Kesehatan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pembangunan kesehatan/pelayanan kesehatan yang dilaksanakan secara berkelanjutan dan didasarkan atas kajian kebutuhan pendidikan tenaga kesehatan berbasis data dan informasi pendidikan tenaga kesehatan yang akurat dan tepat waktu, serta memperhatikan standar nasional pendidikan Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun

20 b. Pengembangan sistem pembelajaran pendidikan SDM Kesehatan. Sistem pembelajaran pendidikan dikembangkan melalui penyusunan dan pengembangan pedoman, petunjuk teknis (juknis) ataupun petunjuk pelaksanaan (juklak) pendidikan tenaga kesehatan sesuai dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. c. Peningkatan mutu penyelenggaran pendidikan SDM Kesehatan. Peningkatan mutu penyelenggaraan pendidikan tenaga kesehatan dilakukan melalui peningkatan kerjasama/ kemitraan dengan semua pemangku kepentingan yang meliputi Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan masyarakat termasuk swasta serta pemangku kepentingan di luar negeri d. Kerjasama dengan pemangku kepentingan dalam pengadaan SDM Kesehatan sangat diperlukan terutama dengan Kementerian Riset, Teknologi dan Dikti, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dan Organisasi Profesi. e. Pelaksanaan penyelenggaraan pendidikan SDM Kesehatan dikembangkan berdasarkan standar nasional pendidikan tinggi dalam rangka pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi tenaga kesehatan untuk mewujudkan mutu pendidikan kesehatan yang berkualitas, berdaya saing dan unggul. f. Perencanaan peningkatan kapasitas bagi pendidik dan tenaga kependidikan didasarkan atas kajian kebutuhan bagi pendidik dan tenaga kependidikan berbasis data dan informasi yang akurat dan tepat waktu, serta memperhatikan penggunaan metodologi dan teknologi yang inovatif, kreatif dan tepat guna dengan menerapkan prinsip peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan yang berkesinambungan. g. Peningkatan Mutu dan pengembangan pengadaan SDM Kesehatan melalui akreditasi program studi dan institusi pendidikan serta sertifikasi dosen. Evaluasi pendidikan dilakukan guna pengembangan pengadaan SDM Kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan program/pelayanan kesehatan dan perkembangan IPTEK. Akreditasi diselenggarakan untuk mengevaluasi dan menilai mutu pendidikan tenaga kesehatan. Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun

21 h. Peningkatan mutu tenaga kesehatan dilakukan melalui program peningkatan kompetensi dan kualifikasi dari pendidikan JPM/Diploma I ke Diploma III i. Peningkatan mutu pendidikan tenaga kesehatan, dilakukan melalui penjaminan mutu pendidikan kesehatan yang didasarkan pada sistem penjaminan mutu Internal (SPMI) dan pangkalan data perguruan tinggi Kemenristekdikti. j. Dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis dan kegiatan lainnya pada program pendidikan SDM Kesehatan dilakukan dengan meningkatkan kepemimpinan, koordinasi dan kerjasama dalam pelaksanaan tugas, meningkatkan dukungan sumber daya (SDM, dana dan sarana prasarana yang memadai), pengelolaan, pembinaan & pengawasan ketatausahaan, kepegawaian, keuangan serta tugas teknis & kegiatan lainnya. B. PERJANJIAN KINERJA 1. Perjanjian Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun 2017 Perjanjian kinerja adalah lembar/ dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Melalui perjanjian kinerja, terwujudlah komitmen penerima amanah dan kesepakatan antara penerima dan pemberi amanah atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta sumber daya yang tersedia. Kinerja yang disepakati tidak dibatasi pada kinerja yang dihasilkan atas kegiatan tahun bersangkutan, tetapi termasuk kinerja (outcome) yang seharusnya terwujud akibat kegiatan tahun-tahun sebelumnya. Dengan demikian target kinerja yang diperjanjikan juga mencakup outcome yang dihasilkan dari kegiatan tahun-tahun sebelumnya, sehingga terwujud kesinambungan kinerja setiap tahunnya. Perjanjian kinerja merupakan tekad dan janji yang akan dicapai Kepala Pusdik SDM Kesehatan kepada Kepala BPPSDMK dalam satu tahun sebagai bentuk akuntabilitas kinerja. Perjanjian Kinerja mengacu pada Rencana Strategis yang telah disesuaikan dengan Permenkes No 64 Tahun 2015 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan. Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun

22 Tujuan penyusunan perjanjian kinerja : a. Sebagai wujud nyata komitmen antara penerima dan pemberi amanah untuk meningkatkan integritas, akuntabilitas, tramsparansi, dan kinerja Aparatur b. Menciptakan tolak ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur c. Sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi dan sebagai dasar pemberian pengharagaan dan sanksi d. Sebagai dasar bagi pemberi amanah untuk melakukan monitoring, evaluasi dan supervisi atas perkembangan/kemajuan kinerja penerima amanah e. Sebagai dasar dalam penetapan sasaran kinerja pegawai. Kinerja Pusdik SDM Kesehatan tahun 2017 yang telah dilaksanakan sesuai dengan perjanjian kinerja dapat dilihat pada tabel 3 dibawah ini : Tabel 3 Perjanjian Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun 2017 Sasaran Strategis Indikator Target Akreditasi Program Studi Poltekkes Kemenkes RI Jumlah program studi Poltekkes Kemenkes yang terakreditasi sangat baik 274 prodi Program bantuan biaya pendidikan bagi tenaga kesehatan yang belum D3 Jumlah Tenaga Kesehatan yang belum DIII penerima program bantuan biaya pendidikan orang Sumber : PK Pusdik SDM Kesehatan Tahun Kegiatan Pendukung Perjanjian Kinerja yang tertuang dalam Rencana Aksi Kegiatan Pusdik SDM Kesehatan Indikator kinerja kegiatan dalam Rencana Aksi Kegiatan Pusdik SDM Kesehatan merupakan indikator dukungan manajemen, pelaksanaan tugas teknis dan kegiatan lainnya, secara rinci dapat dilihat dalam tabel 4. Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun

23 Tabel 4 Indikator Kinerja Kegiatan Pendukung Perjanjian Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun 2017 NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET SATUAN A B Kebijakan Teknis dan pelaksanaan pendidikan SDM kesehatan di bidang fasilitasi pengembangan pendidikan dan kemitraan Kebijakan teknis pendidikan dan pelaksanaan pendidikan di bidang fasilitasi teknis pendidikan dan penunjang penyelenggaraan pendidikan sumber daya manusia kesehatan Jumlah dokumen rancangan kebijakan teknis pengembangan Pendidikan SDM Kesehatan Jumlah dokumen pengembangan pendidikan SDM kesehatan Jumlah dokumen dalam rangka mendukung pendidikan jarak jauh dan peningkatan kompetensi dan kualifikasi tenaga kesehatan Jumlah tenaga kesehatan yang belum diploma III penerima bantuan biaya pendidikan Jumlah dokumen kajian pendidikan terkait implementasi penyelenggaraan pendidikan, pengembangan pendidikan, kompetensi lulusan pendidikan SDM kesehatan, kebutuhan kompetensi SDM kesehatan menurut jenis SDM kesehatan Jumlah dokumen kebijakan teknis tentang kerjasama pendidikan bidang kesehatan Jumlah dokumen fasilitasi kerjasama pendidikan bidang kesehatan di dalam dan luar negeri Jumlah dokumen monitoring dan evaluasi pelaksanaan kerjasama pendidikan bidang kesehatan di dalam dan luar negeri Jumlah dokumen kebijakan teknis pelaksanaan Tri Darma Perguruan Tinggi bidang kesehatan sesuai dengan Standar Nasional Perguruan Ringgi (SNPT) Jumlah dokumen pengembangan Penyelenggarakan Pendidikan SDM Kesehatan Jumlah dokumen kebijakan teknis penunjang pendidikan yang disusun dengan peraturan 2 Dokumen 1 Dokumen 3 Dokumen Orang 1 Dokumen 2 Dokumen 5 Dokumen 1 Dokumen 2 Dokumen 4 Dokumen 1 Dokumen Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun

24 C D Kebijakan teknis dan pelaksanaan pendidikan sumber daya manusia kesehatan di bidang fasilitasi akreditasi dan pengendalian mutu pendidikan sumber daya manuasia kesehatan Terlaksananya ketatausahaan pendidikan SDM kesehatan Jumlah dokumen pengembnagan penunjang pendidikan akademik dan non akademik Jumlah Kebijakan teknis akreditasi program studi/ Institusi Poltekkes Kemenkes RI Persentase program studi/institusi Poltekkes Kemenkes yang terakreditasi baik Jumlah program studi Poltekkes Kemenkes yang terakreditasi sangat baik Jumlah Institusi Poltekkes Kemenkes yang terakreditasi sangat baik Jumlah dokumen Monitoring dan Evaluasi Fasilitasi Pelaksanaan Akreditasi Poltekkes Kemenkes RI Jumlah dokumen kebijakan teknis pengendalian mutu pendidikan SDM Kesehatan Jumlah dokumen pengendalian mutu internal pendidikan SDM Kesehatan Jumlah pendidik dan kependidikan yang ditingkatkan kapasitasnya Jumlah kurikulum dan modul peningkatan mutu pendidikan tenaga kesehatan Jumlah dokumen Peningkatan Mutu pendidikan tenaga kesehatan Jumlah dokumen Perencanaan, Program dan Anggaran, Evaluasi dan Pelaporan Jumlah dokumen Pengelolaan Keuangan dan BMN 2 Orang 2 Dokumen 0 Prodi 274k) Prodi 20k) Institusi 2 Dokumen 6 Dokumen 6 Dokumen 0 Orang 0 Dokumen 1 Dokumen 10 Dokumen 6 Dokumen Jumlah Dokumen urusan kepegawaian, tata laksana, kearsipan, dan tata persuratan serta kerumahtanggaan Jumlah layanan Internal Perkantoran Pusat Pendidikan SDM Kesehatan 15 Dokumen 12 Bulan Layanan Berdasarkan lampiran Rencana Aksi Kegaitan revisi Penyesuaian Permenkes 64/201 Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun

25 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Capaian Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Pengukuran kinerja merupakan bagian suatu proses dari sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai tatanan, instrumen, dan metode pertanggungjawaban. Pengukuran kinerja merupakan kegiatan memantau, menilai, dan membandingkan antara kinerja yang seharusnya terjadi/target dengan kinerja yang diharapkan/capaian. Pengukuran kinerja diperlukan untuk mengetahui sejauh keberhasilan/kegagalan Pusdik SDM Kesehatan dalam kurun waktu Renstra tahun Pada tahun 2017 Pusdik SDM Kesehatan telah melakukan perjanjian kinerja sebagai pakta integritas yang harus dipertanggungjawabkan dalam kontribusinya untuk mencapai sasaran strategis Badan PPSDM Kesehatan dan Kementerian Kesehatan dalam mendukung pencapaian Nawacita Presiden. Perjanjian kinerja Pusdik SDM Kesehatan memuat dua indikator kinerja yang telah dilaksanakan dan dapat diukur yang secara rinci diuraikan sebagai berikut : 1. Capaian Kinerja Berdasarkan Perjanjian Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun 2017 Berdasarkan dokumen Perjanjian Kinerja (PK), realisasi pelaksanaan program/ kegiatan Pusdik SDM Kesehatan selama tahun 2017 dapat diuraikan pada tabel 5 tentang capaian kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun 2017, sebagai berikut : Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun

26 Tabel 5 Capaian Kinerja Berdasarkan Perjanjian Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun 2017 Sasaran Strategis Indikator Target Capaian Persentase Akreditasi Jumlah program studi Program Studi Poltekkes Kemenkes prodi prodi Poltekkes yang terakreditasi Kemenkes RI sangat baik Program bantuan Jumlah Tenaga biaya pendidikan bagi tenaga Kesehatan yang belum DIII penerima orang orang kesehatan yang program bantuan belum D3 biaya pendidikan Berdasarkan PK Pusdik SDM Kesehatan Tahun 2017 Pada tabel 5 dapat dilihat bahwa capaian kinerja jumlah program studi Poltekkes Kemenkes yang terakreditasi sangat baik tercapai 314 prodi (114.59%) dari target 274 prodi. Capaian indikator kinerja ini untuk tahun 2017 melebihi 100%. Tercapainya target tentunya tidak lepas dari peran Pusdik SDMK dan Poltekkes Kemenkes. Peran Poltekkes Kemenkes adalah menerapkan sistem penjaminan mutu dan berupaya memenuhi persyaratan akreditasi serta melakukan evaluasi dan penilaian secara komprehenship atas komitmen program studi terhadap mutu dan kapasitas penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi yang mencerminkan kelayakan program studi. Peran Pusdik SDM Kesehatan dalam akreditasi adalah melakukan penyiapan penyusunan kebijakan teknis dan pelaksanaan dibidang fasilitasi akreditasi pendidikan SDM Kesehatan dalam memfasilitasi Poltekkes agar prodi-prodi di Poltekkes Kemenkes menghasilkan akreditasi yang sangat baik atau unggul. Kegiatannya meliputi pendampingan dari persiapan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi pelaksanaan akreditasi. Berdasarkan data per 31 Desember 2017, masih terdapat 54 Prodi Poltekkes yang terakreditasi C, terdiri dari 40 prodi diploma III dan 14 prodi diploma IV yang tersebar Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun

27 di 20 Poltekkes Kemenkes RI, diantaranya Medan, Palembang, Tanjung Karang, Tanjung Pinang, Pangkalpinang, Jakarta I,II,III, Mataram, Kalimantan Timur, Banjarmasin, Palu, Palangkaraya, Gorontalo, Kendari, Mamuju, Maluku, Ternate, Sorong, Jayapura. Untuk jumlah tenaga kesehatan yang belum DIII penerima program bantuan biaya pendidikan tercapai orang (95.05%) dari target yang ditetapkan sebanyak orang. Tidak tercapainya target disebabkan adanya peserta yang tidak memenuhi syarat, mengundurkan diri, sakit, meninggal dunia, tidak mendapat izin dari pimpinan langsung dan letak geografis (DTPK) yang sulit bagi peserta untuk menjangkau Perguruan Tinggi penyelenggara pendidikan. Peningkatan kompetensi dan kualifikasi tenaga kesehatan dari pendidikan jenjang JPM/Diploma I ke Diploma III sesuai dengan Undang-Undang Nomo 36 tahun 2014 pasal 9 dan 88 yang mensyaratkan bahwa tenaga kesehatan harus memiliki kualifikasi minimum diploma III, Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 41 tahun 2016 tentang program percepatan peningkatan kualifikasi pendidikan tenaga kesehatan, serta telah terbitnya Permenristekdikti Nomor 26 tentang rekognisi pembelajaran lampau (RPL), maka Kementerian Kesehatan (Pusdik SDM Kesehatan) bersama dengan Kemenristekdikti telah mengembangkan program percepatan pendidikan tenaga kesehatan untuk diploma III melelui RPL. Program RPL khusus tenaga kesehatan Jenjang Pendidikan Menengah dan Diploma I ke jenjang penyetaraan kualifikasi ke Diploma III bertujuan untuk mendapatkan pengakuan capaian pembelajaran dengan pendekatan modus ganda melalui tatap muka dan belajar mandiri menggunakan modul atau dengan teknologi informasi. 2. Perbandingan Capaian Kinerja Berdasarkan Perjanjian Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun Indikator kinerja tahun tidak dapat dibandingkan karena berbeda indikator kinerja, hal ini dikarenakan terbitnya Permenkes No.64 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan, sehingga indikator kinerja Pusdik SDM Kesehatan harus menyesuaikan dengan perubahan tugas pokok dan fungsi tersebut. Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun

28 3. Capaian Kinerja Berdasarkan Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun Capaian Kinerja Berdasarkan Renstra Kementerian Kesehatan Tahun dapat dilihat pada grafik 1 dan grafik 2 sebagai berikut : Grafik 1 Jumlah program studi Poltekkes Kemenkes yang terakreditasi sangat baik Target Capaian Target dan capaian berdasarkan Revisi Renstra Kemenkes Tahun Berdasarkan grafik diatas, dapat diketahui bahwa capaian akreditasi prodi dapat dicapai pada setiap tahunnya dan terjadi peningkatan capaian pada setiap tahunnya. Pada grafik dapat dilihat pada tahun 2015 dari target 153 prodi tercapai sebanyak 165 prodi (107.84%), pada tahun 2016 dari target 213 tercapai sebanyak 247 prodi (115.96%) sedangkan pada tahun 2017 dari target sebanyak 274 prodi tercapai sebanyak 314 prodi (114.60%). Target pada tahun 2018 sebanyak 321 prodi terakreditasi sangat baik sedangkan target sampai tahun 2019 sebanyak 351 prodi. Jika dibandingkan dengan target sampai dengan tahun 2019 dari target sebanyak 351 prodi telah tercapai sebanyak 314 prodi atau 89.46%. Artinya masih ada sebanyak 10.54% prodi yang harus terakreditasi sangat baik atau minimal B. Dalam mencapai target tersebut Pusdik SDM Kesehatan terus mendorong dengan melakukan upayaupaya, koordinasi dan fasilitasi Poltekkes Kemenkes dalam proses akreditasi baik dari persiapan, pelaksanaan, pembinaan dan monitoring evaluasi hasil akreditasi sehingga diharapkan akreditasi Poltekkes Kemenkes dapat tercapai unggul. Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun

29 Grafik 2 Jumlah Tenaga Kesehatan yang belum Diploma III penerima program bantuan pendidikan target capaian Target dan capaian berdasarkan Renstra Kemenkes Tahun Tahun 2015 dan 2016 indikator kinerja pusdik SDM Kesehatan masih mengacu pada Permenkes 1144 tahun 2011 yaitu jumlah pendidik dan tenaga kependidikan yang di tingkatkan kapasitasnya sesuai dengan tugas dan fungsi yang tertuang dalam Permenkes tersebut. Terbitnya Permenkes 64 tahun 2015 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kelola Kementerian Kesehatan terjadi perubahan tugas dan fungsi sehingga indikator kinerja Pusdik SDM Kesehatan direvisi menjadi jumlah tenaga kesehatan yang belum DIII penerima program bantuan biaya pendidikan. Revisi indikator kinerja tersebut menjadi masukan perubahan indikator rencana strategis tahun untuk indikator kinerja Pusdik SDM Kesehatan, sehingga kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun tidak dapat dibandingkan. Adanya indikator jumlah tenaga kesehatan yang belum DIII penerima program bantuan biaya pendidikan didasarkan pada Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang tenaga kesehatan pada Pasal 9 yang menyatakan bahwa Tenaga Kesehatan harus memiliki kualifikasi minimum Diploma Tiga, kecuali tenaga medis. Lebih lanjut Pasal 88 menyatakan bahwa tenaga kesehatan lulusan pendidikan di bawah Diploma III yang telah melakukan praktik, tetap diberikan kewenangan untuk menjalankan praktik Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun

30 sebagai tenaga kesehatan untuk jangka waktu 6 (enam) tahun setelah Undang- Undang diundangkan. Apabila sampai batas waktu masa transisi yang bersangkutan belum meningkatkan pendidikan ke jenjang Diploma III, maka status tenaga kesehatan tersebut akan berubah menjadi asisten tenaga kesehatan. Dalam undang-undang tersebut pemerintah diberi waktu selama 6 (enam) tahun. Pada tahun 2016 Pusdik SDM Kesehatan mulai menyiapkan regulasi dan persiapan sarana prasana, jaringan, koordinasi dan persiapan lainnya terkait program percepatan pendidikan dengan pemberian bantuan kepada tenaga kesehatan JPM/Diploma I ke Diploma III tersebut, sehingga pada tahun 2017 program tersebut siap dilaksanakan sampai tahun Capaian program tersebut pada tahun 2017 dari target orang tercapai sebanyak orang (95.05%). Target indikator kinerja ini pada tahun 2018 sebanyak orang, sedangkan pada tahun 2019 sebanyak orang. Jika dibandingkan dengan target tahun 2019 baru tercapai 40.70%, berarti masih ada 59.30% yang harus dicapai sampai tahun Analisa Capaian Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun 2017 Berdasarkan Perjanjian Kinerja Tahun 2017 a. Indikator : Jumlah program studi poltekkes kemenkes yang terakreditasi sangat baik. Definisi operasional dari indikator ini adalah Jumlah program studi Poltekkes Kemenkes yang terakreditasi minimal B yang dihitung dari habis masa berlakunya, reakreditasi dan prodi baru yang diakumulasikan dari tahun sebelumnya. Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan merupakan Institusi Pendidikan vokasi bidang kesehatan yang mempunyai tugas dalam menghasilkan tenaga kesehatan professional dan mempunyai daya saing. Saat ini Kementerian Kesehatan memiliki 38 Institusi Pendidikan Poltekkes Kemenkes dan masing-masing memiliki program studi yang tersebar di seluruh Indonesia sebanyak 410 prodi yang terdiri dari 262 program studi D3 dan 132 program studi D4, sisanya Diploma III PJJ, Profesi dan S2 Terapan. Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun

31 Poltekkes Kemenkes mempunyai 20 prodi yang tersebar di 38 Poltekkes di 34 Provinsi di Indonesia meliputi Akupuntur, Analis Kesehatan, Analis Farmasi dan Makanan, Farmasi, Fisioterapi, Gizi, Kebidanan, Keperawatan, Keperawatan Gigi, Jamu, Okupasi Terapi, Artetik Prostetik, Pikes, Promkes, Terapi Wicara, teknik Elektromedik, Teknik Gigi, Teknis Radiodiagnostik dan Radioterapi, Asuransi Kesehatan dan Sanitasi. Berdasarkan Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia nomor 32 Tahun 2016 tentang Akreditasi Program studi dan Perguruan Tinggi pada Bab I pasal 2 ayat 2 menyatakan bahwa tujuan akreditasi yaitu untuk menentukan kelayakan program studi dan perguruan tinggi berdasarkan kriteria yang mengacu pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan menjamin mutu Program Studi dan perguruan Tinggi secara eksternal baik bidang akademik maupun non akademik untuk melindungi kepentingan mahasiswa dan masyarakat. Mengacu pada Permenristekdikti itu pula pada Bab II, pasal 3 ayat 5 yang menyebutkan bahwa peringkat akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi terbagi tiga kategori yaitu terakreditasi baik, baik sekali, dan unggul. Pada ayat selanjutnya dijelaskan pula bahwa terakreditasi baik yaitu memenuhi Standar Nasional Pendidikan Tinggi sedangkan terakreditasi baik sekali dan terakreditasi unggul yaitu melampaui Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Untuk melihat capaian jumlah program studi Poltekkes Kemenkes yang terakreditasi sangat baik pada tahun 2017 dapat dilihat pada grafik 3 sebagai berikut : Grafik 3 Capaian Indikator Jumlah program studi poltekkes kemenkes yang terakreditasi sangat baik. Tahun Capaian Target Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun

32 Dari grafik 3 dapat dilihat bahwa capaian kinerja Pusdik SDM Kesehatan terhadap indikator jumlah program studi Politeknik Kemenkes dari target 274 prodi terakreditasi minimal sangat baik tercapai sebanyak 314 prodi dengan capaian kinerja sebesar %. Capaian kinerja ini dapat tercapai dengan sangat baik. Capaian akreditasi prodi sampai dengan Desember 2017 adalah 314 prodi yang terdiri dari 9 prodi terakreditasi A, 305 prodi terakreditasi B dan 54 prodi terakreditasi C. Secara rinci dapat dilihat pada lampiran 9. Akreditasi pendidikan adalah merupakan bagian sistem penjaminan mutu pendidikan yaitu sistem penjaminan mutu eksternal. Akreditasi institusi pendidikan dinilai oleh BAN PT. Akreditasi program studi dinilai oleh LAM-PT Kes. Target yang diharapkan tercapai adalah semua program studi Poltekkes Kemenkes adalah terakreditasi sangat baik (minimal B). Dengan terakreditasinya program studi maupun institusi pendidikan tinggi merupakan cerminan bahwa prodi dan institusi pendidikan tersebut berkualitas dan menjamin lulusannya berkompeten. Salah satu fokus program kegiatan Pusdik SDM Kesehatan pada tahun 2017 adalah terakreditasinya semua program studi minimal B sehingga dapat mendukung untuk akreditasi Institusi oleh AIPT. Untuk itu maka program dan kegiatan diarahkan untuk mendukung/memfasilitasi prodi dan institusi poltekkes yang sudah habis masa berlaku akreditasinya dan reakreditasi bagi prodi yang masih terakreditasi C agar menjadi terakreditasi minimal B, sehingga kegiatan-kegiatan yang ada di Pusdik SDM kesehatan diarahkan untuk mendukung tercapainya akreditasi tersebut seperti pengembangan pendidikan, kerjasama dan kemitraan, penyelenggaraan pendidikan dalam rangka Tri dharma perguruan tinggi, pengendalian mutu dan akreditasi prodi. Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun

33 Kegiatan program akreditasi yang dilaksanakan meliputi menyusun pedoman dan juknis, mengadakan workshop dan pertemuan terkait dengan akreditasi dan visitasi pembinaan dan pendampingan. Kegiatan workshop yang dilaksanakan untuk memfasilitasi akreditasi yang diikuti oleh pengelola yang diikuti pengelola Poltekkes, unit penjaminan mutu dan tim akreditasi serta operator PD DIKTI. Workshop tersebut diantaranya : a. Workshop sinkronisasi dengan PD Dikti b. Workshop Penyusunan Evaluasi Diri di Poltekkes Kemenkes c. Workshop Fasilitasi Akreditasi Poltekkes Kemenkes Kegiatan visitasi dilaksanakan dalam rangka bimbingan teknis maupun pendampingan penilaian akreditasi. Bimbingan teknis sudah dilaksanakan di 33 lokasi Poltekkes dengan melibatkan pengelola Poltekkes, unit Penjaminan Mutu, Tim Akreditasi. Pendampingan dilaksanakan kepada prodi/institusi Poltekkes yang akan diakreditasi maupun yang reakreditasi. b. Indikator : Jumlah Tenaga Kesehatan yang belum DIII penerima program bantuan biaya pendidikan Definisi Operasional indikator ini adalah Jumlah peserta penerima program bantuan biaya pendidikan (baru dan lama). Pada tahun ini telah ditetapkan target sebanyak orang dengan besaran anggaran sebesar Rp dan telah dilakukan pembayaran terhadap Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun

34 orang atau 95.05% dari target yang telah ditetapkan dengan besaran anggaran sebesar Rp atau 95.05%. Untuk melihat capaian jumlah tenaga kesehatan yang belum diploma III penerima program bantuan biaya pendidikan dapat dilihat pada grafik dibawah ini : Grafik 4 Target dan Capaian Indikator Kinerja Jumlah tenaga kesehatan yang belum DIII penerima program bantuan biaya pendidikan Target Capaian Dari grafik 4 dapat diketahui bahwa indikator kinerja jumlah tenaga kesehatan yang belum DIII penerima program bantuan biaya pendidikan tahun 2017 sebanyak orang (95.05%) dari target orang. Dalam mendukung tercapainya program ini telah dilakukan beberapa tahapan kegiatan, diantaranya: 1. Tahap persiapan, merupakan penyusunan regulasi Program Percepatan Pendidikan Tenaga Kesehatan, usulan PT penyelenggara program serta usulan calon peserta program dari Dinas Kesehatan Provinsi/UPT Pusat/TNI/Polri. 2. Tahap perancangan merupakan tahap penyusunan perangkat pelaksanaan berupa pedoman dan petunjuk teknis dan aturan penyelenggaraan lainnya. 3. Tahap pengembangan merupakan tahap pengembangan sumber daya meliputi pengembangan SDM terdiri dari pengelola program, asesor RPL, tutor dan instruktur klinik dan pengembangan Bahan Ajar Cetak (BAC). Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun

35 4. Implementasi program merupakan tahap implementasi program, terdiri dari dimulai dari proses penerimaan peserta program, pelaksanaan pembelajaran (belajar mandiri, tutorial, praktikum, dan praktek klinik), evaluasi hasil belajar (ujian tertulis, dan uji kompetensi) dan wisuda. Dari tahapan tersebut, hasil yang telah dicapai sebagai berikut : 1. Tahap persiapan (penyusunan regulasi) Sudah dihasilkan regulasi terdiri dari : a) Permenkes No. 41 Th 2016 tentang Program Peningkatan Kompetensi dan Kualifikasi Pendidikan Tenaga Kesehatan dari Pendidikan JPM dan JPT-DI) ke Jenjang D-III; b) Permenristek Dikti No. 26 Tahun 2016 tentang RPL; c) Kepmenristek Dikti No 113/M/KPT/2017 tentang PT Penyelenggara Program Percepatan Pendidikan Tenaga Kesehatan Melalui RPL; d) Keputusan Kepala Badan PPSDM Kesehatan No. HK.02.02/IV/000693/2017 tentang Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Program Percepatan Pendidikan Tenaga Kesehatan e) Keputusan Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristek Dikti Nomor 123/B/SK/2017 tentang Pedoman Tata Cara Penyelenggaraan RPL f) Keputusan Kepala Badan PPSDM Kesehatan HK.02.02/IV/001860/2017 Petunjuk Teknis Ka.Badan PPSDM ttg Bantuan Biaya Program Percepatan Pendidikan Tenaga Kesehatan g) Keputusan Kepala Badan PPSDM Kesehatan No. HK.02.02/IV/001861/2017 Petunjuk Teknis Ka.Badan PPSDM ttg Tutorial Penyelenggaraan Program Percepatan Pendidikan Tenaga Kesehatan Dalam Keputusan tersebut terdapat perguruan tinggi yang mendapat penugasan menyelenggarakan program percepatan, terdiri dari 30 Perguruan Tinggi (PT) rayon dan 387 PT sub rayon serta 55 PT mitra yang dapat dijadikan sebagai tempat pelaksanaan program percepatan bagi penyelenggara perguruan tinggi rayon atau sub rayon. Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun

36 Berdasarkan usulan calon peserta program tahun 2017 dari Dinas Kesehatan Provinsi, yang selanjutnya ditetapkan melalui keputusan Kepala Badan PPSDM Kesehatan Nomor HK.02.02/IV/001899/2017 tentang Penetapan Kuota Calon Peserta Program Percepatan Pendidikan Tenaga Kesehatan diperoleh calon peserta program tahun 2017 sebanyak orang (terlampir). 2. Tahap perancangan Pada tahap perancangan dihasilkan beberapa pedoman, petunjuk teknis serta beberapa kegiatan seperti workshop, uji coba dan sounding, diantaranya: a. Badan PPSDM Kesehatan juga sudah mengeluarkan berbagai panduan penyelenggaraan yang sudah disesuaikan sehingga para peserta program percepatan pendidikan dapat tetap bekerja sambil melaksanakan proses belajar mengajar di perguruan tinggi penyelenggara program percepatan pendidikan tenaga kesehatan dengan tetap memperhatikan rambu rambu penyelenggaraan pendidikan yang berlaku. Panduan tersebut terdiri dari : 1) Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Program Percepatan Pendidikan Tenaga Kesehatan; 2) Petunjuk Teknis Desain Pembelajaran pada Program Afirmasi dengan Pendekatan Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL); 3) Instrumen Asesmen RPL Prodi D-III bagi 8 jenis tenaga kesehatan; 4) Petunjuk Teknis Bantuan Biaya Pendidikan Program Percepatan Pendidikan Tenaga Kesehatan; 5) Petunjuk Teknis Tutorial Penyelenggaraan Program Percepatan Pendidikan Tenaga Kesehatan; 6) Penyusunan modul pembelajaran bagi 8 jenis program studi. Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun

37 b. Kegiatan dilaksanakan melalui berbagai workshop penyusunan, uji coba di lapangan, serta sounding dengan melibatkan berbagai pihak di antaranya Pusdik SDM Kesehatan, Direktorat Pembelajaran Kemenristek Dikti, Poltekkes Kemenkes, organisasi profesi dan asosiasi institusi pendidikan bidang kesehatan. 3. Tahap pengembangan Dalam pengembangan SDM pengelola program telah dilaksanakan sosialisasi melalui rapat rapat koordinasi dan workshop dengan melibatkan nara sumber dari Kemenkes, Kemenristek Dikti, Kementerian PAN RB, dan Badan Kepegawaian Negara dengan peserta dari Dinas Kesehatan Provinsi, Perguruan Tinggi Penyelenggara serta organisasi profesi terdiri dari : a. Workshop asesor dan tutor RPL bagi 506 tenaga dosen dari 8 (delapan) Program Studi Workshop Asesor RPL dan Tutor dilaksanakan untuk menyamakan persepsi terhadap instrument assessment dan design pembelajaran yang telah dibuat dan memberikan masukan terhadap instrument dan design yang ada sebelum digunakan pada saat assessment terhadap calon mahasiswa dan pelaksanaan PBM. Workshop RPL dan Tutor dilaksanakan pada 3 regional yaitu : Bapelkes Lampung pada tanggal 7 9 Juni dan Juni dengan jumlah peserta 230 orang yang berasal dari jurusan keperawatan, Kebidanan, Farmasi dan Analis Kesehatan Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun

38 Bapelkes Kalimantan Selatan pada tanggal Juni 2017 dengan jumlah peserta 165 orang yang berasal dari jurusan keperawatan, kebidanan, Kesehatan Lingkungan, Gizi Bapelkes Denpasar pada tanggal Juni 2017 dengan jumlah peserta 108 orang yang berasal dari jurusan Keperawatan, Kebidanan, Keperawatan Gigi, Farmasi, Kesehatan Lingkungan, Analis Kesehatan, RMIK Workshop asesor RPL dan Tutor di Bapelkes Lampung, 7-9 Juni 2017 Workshop asesor RPL dan Tutor di Bapelkes Prov Kalsel, Juni 2017 Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun

39 Workshop asesor RPL dan Tutor di BPPTKI Denpasar, Juni 2017 b. Pertemuan koordinasi PT Penyelenggara Program Percepatan Pendidikan Pertemuan tersebut dilakukan dalam rangka persiapan pemberian dana bantuan biaya pendidikan. Pertemuan pertama dilakukan pada tanggal 8 10 Maret 2017, dengan agenda kegiatan adalah mensosialisasikan dan menyamakan persepsi mekanisme pelaksanaan program percepatan pendidikan di PT penyelenggara program terdiri dari usulan calon peserta program dari Dinkas Kesehatan Provinsi, proses rekruitmen calon peserta oleh PT penyelenggara, asesmen RPL, penetapan peserta program percepatan melalui RPL oleh pimpinan PT penyelenggara, dan Peserta yang diundang adalah Institusi Poltekkes Kemenkes dan Institusi Swasta yang menyelenggarakan Program Percepatan untuk Jurusan Keperawatan, Kebidanan dan Farmasi. Pertemuan persiapan pemberian bantuan biaya pendidikan program percepatan pendidikan (Hotel Santika Slipi, 8-10 Maret 2017) Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun

40 Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal juli 2017, dengan agenda kegiatan adalah menyepakati jumlah kuota masing-masing Provinsi dan PT penyelenggara program, sesuai dengan usulan dari Dinas Kesehatan Provinsi/UPT Pusat/TNI/Polri. Selain itu juga melakukan koordinasi lintas sektor dengan Kemenpan RB, Kemenristek, BKN dalam rangka dukungan terhadap program percepatan pendidikan melalui RPL. Pertemuan koordinasi lintas sektor Program Percepatan Pendidikan melalui RPL, Hotel Mercure Ancol, Juli 2017 Pertemuan selanjutnya adalah penandatangan Perjanjian Kerjasama (PKS) bantuan biaya pendidikan Program percepatan Pendidikan antara Pusdik SDM Kesehatan dengan pimpinan PT Penyelenggara yang dilanjutkan dengan lauching Program Percepatan Pendidikan melalui RPL oleh Menteri Kesehatan dan dilanjutkan dengan dialog interaktif melalui video conference dengan pengelola dan peserta program percepatan di wilayah Provinsi NAD, Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun

41 Kaltim, NTT dan Papua. Kegiatan dilaksanakan pada tanggal September Launching Program Percepatan Pendidikan oleh Ibu Menteri Kesehatan, 29 September Implementasi Program Sebanyak 255 Prodi dari PT Penyelenggara program telah melaksanaan proses penerimaan calon peserta program melalui asesmen RPL. Pada proses asesmen RPL di masing-masing PT, calon peserta program memperoleh informasi terlebih dahulu sebagai tahap konsultasi untuk pengisian formulir asesmen mandiri dan aplikasi RPL yang berisi portofolio dilengkapi dengan bukti pendukungnya. Pada tahap ini, calon peserta diberi waktu kurang lebih 2 minggu untuk mengisi formulir asesmen mandiri dan formulir aplikasi RPL serta mengumpulkan berkas kelengkapannya. Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun

42 Calon peserta melakukan asesmen RPL di Poltekkes Kemenkes Jayapura Peserta yang telah mengikuti asesmen RPL kemudian ditetapkan melalui Surat Keputusan Pimpinan PT penyelenggara sebagai peserta Program Percepatan Pendidikan melalui RPL. SK pimpinan PT tersebut kemudian dikirim ke Pusdik SDMK Badan PPSDM Kesehatan dan selanjutnya akan dibuatkan surat keputusan Menteri Kesehatan tentang Daftar Penerima Dana Bantuan Pendidikan Bagi Peserta Program Percepatan Pendidikan Tenaga Kesehatan Tahun Saat ini telah terdaftar sebagai peserta program dan telah mengikuti proses PBM sebanyak peserta atau 95.05% dari target peserta tahun Analisa Tidak tercapainya indikator ini disebabkan : a) Telah dilakukan pembayaran pada orang, namun terjadi pengembalian sebanyak 125 orang dikarenakan mengundurkan diri, dengan alasan kesehatan, ekonomi dan meninggal yang tersebar di 16 Poltekkes Kemenkes RI dan 6 PT lainnya. b) Sebanyak 677 orang disebabkan hal sebagai berikut : Sebanyak 2,1% tidak memenuhi syarat seperti calon peserta non PNS, sudah memiliki ijazah D3 bid.kesehatan, non nakes, memiliki pengalaman kurang dari 5 tahun Sebanyak 1,5 % distribusi calon peserta tersebar di DTPK sehingga kesulitan dalam akses ke PT yang letak georafis belum mendukung. Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun

43 Sebanayak 0,4 calon mengundurkan diri karena tidak memperoleh ijin dari atasan langsung.hal ini terjadi karena surat izin dari KemenPANRB belum terbit Sebanyak 0,2% mengundurkan diri karena sakit atau meninggal. 5. Analisa Capaian Kinerja Terhadap Penggunaan Sumber Daya a. Sumber Daya Manusia (SDM) Sumber Daya Manusia (SDM) adalah potensi manusiawi sebagai penggerak organisasi dalam mewujudkan eksistensinya. SDM di Pusdik SDM Kesehatan sebagai penggerak utama program dan kegiatan memiliki beragam potensi dan kompetansi dalam mendukung tercapainya tujuan dan sasaran kinerja Pusdik SDM Kesehatan. Berdasarkan data Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMKA) pada tanggal 31 Desember 2017, Pusdik SDM Kesehatan memiliki jumlah pegawai sebanyak 82 orang pegawai negeri sipil dan 10 orang pegawai honorer. Jumlah SDM Pusdik SDM Kesehatan tahun 2017 mengalami penurunan dari tahun 2016 sebanyak 10 orang, yaitu dari 102 pegawai negeri sipil menjadi 92 pegawai negeri sipil dan tenaga honorer dan pada tahun Hal ini terjadi karena adanya yang pensiun dan mutasi pegawai. Namun ada juga penambahan pegawai karena pindah dari unit lain, sehingga penurunan tersebut masih bisa ditutupi meskipun tetap terjadi penurunan jumlah pegawai. Karakteristik SDM Pusdik SDM Kesehatan akan diuraikan pada tabel dan grafik berikut berdasarkan jabatan, kelompok umur, jenis kelamin, golongan dan pendidikan terakhir. 1. Jumlah Sumber Daya Manusia Berdasarkan Jabatan Tahun 2017 Untuk melihat gambaran jumlah SDM Pusdik SDM Kesehatan tahun 2017 berdasarkan Jabatan dapat dilihat pada tabel 6 dibawah ini : Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun

44 Tabel 6 SDM PUSDIK SDM KES BERDASARKAN JABATAN No Jabatan Jenis Jabatan Jumlah Persentase 1 Kepala Pusat Jabatan Struktural 1 1,09 2 Kepala Bidang Jabatan Struktural 3 3,26 3 Kepala Sub Bidang/Bagian Jabatan Struktural 7 7,61 4 Perencana Jabatan Fungsional Umum 2 2,17 5 Pengevaluasi Jabatan Fungsional Umum 4 4,35 6 Analis Data Jabatan Fungsional Umum 17 18,48 7 Verifikator Keuangan Jabatan Fungsional Umum 15 16,30 8 Penata Laporan Keuangan Jabatan Fungsional Umum 2 2,17 9 Pengolah Data Jabatan Fungsional Umum 7 7,61 10 Analis Kepegawaian Pemula Jabatan Fungsional Umum 1 1,09 11 Arsiparis Pemula Jabatan Fungsional Umum 14 15,22 12 Pengelola BMN Jabatan Fungsional Umum 1 1,09 13 Caraka Jabatan Fungsional Umum 2 2,17 14 Pengemudi Jabatan Fungsional Umum 0 0,00 15 Administrator Kesehatan Jabatan Fungsional Umum 2 2,17 16 Pranata Komputer Jabatan Fungsional Umum 3 3,26 17 Bendahara Jabatan Fungsional Umum 1 1,09 18 Tenaga Pramubakti Honorer 5 5,43 19 Tenaga Pengemudi Honorer 5 5,43 Jumlah Sumber : Bagian Kepegawaian Pusdik SDM Kesehatan (SIMKA) Pada tabel 6 diatas diketahui bahwa dalam melaksanakan tugas dan fungsi Pusdik SDM Kesehatan, sebanyak 92 orang SDM terdiri dari Kepala Pusat Pendidikan SDM Kesehatan (eselon II), dan tiga orang pejabat eselon III, yaitu Kepala Bidang Fasilitasi Pengembangan Pendidikan dan Kemitraan, Kepala Bidang Penyelenggaran Pendidikan, dan Kepala Bidang Fasilitasi Akreditasi dan Pengendalian Mutu serta tujuh orang eselon IV, yaitu : Kepala Sub Bidang Fasilitasi Pengembangan Pendidikan, Kepala Sub Bidang Kemitraan, Kepala Sub Bidang Fasilitasi Teknis Pendidikan, Kepala Sub Bidang Fasilitasi Penunjang Pendidikan, Kepala Sub Bidang Fasilitasi Akreditasi, Kepala Sub Bidang Pengendalian Mutu dan Kepala Sub Bagian Tata Usaha, serta 71 orang kelompok jabatan fungsional umum dan 10 orang tenaga honorer, yang terdiri dari 5 orang pengemudi dan 5 orang pramubakti. Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun

45 2. Jumlah Sumber Daya Manusia Berdasarkan Kelompok Umur Untuk melihat gambaran jumlah SDM berdasarkan kelompok umur secara rinci dapat dilihat pada tabel 7 dan grafik 5. Tabel 7 JUMLAH SDM PUSDIK SDM KES BERDASARKAN KELOMPOK UMUR TAHUN 2017 No Kelompok Umur Jumlah Persentase 1. < > Jumlah keseluruhan Grafik 5 JUMLAH SDM BERDASARKAN KELOMPOK UMUR TAHUN < > 56 < > 56 Sumber : Bagian Kepegawaian Pusdik SDM Kesehatan (SIMKA) Pada tabel 7 dan grafik 5 dapat diketahui bahwa jumlah SDM Pusdik SDM Kesehatan jika dikelompokkan berdasar kelompok umur didapatkan bahwa SDM Pusdik SDM Kesehatan berada pada kelompok paling banyak pada umur tahun yaitu sebanyak 33 orang atau dari seluruh pegawai Pusdik SDM Kesehatan. Sedangkan SDM pada kelompok paling sedikit yaitu kelompok umur <30 tahun sebanyak 6 orang atau sebesar 6.52%. Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun

46 3. Jumlah Sumber Daya Manusia Berdasarkan Jenis Kelamin Untuk melihat gambaran jumlah SDM Pusdik SDM Kesehatan berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 8 dan grafik 6 berikut ini : Tabel 8 JUMLAH SDM BERDASARKAN JENIS KELAMIN TAHUN 2017 No Jenis Kelamin Jumlah Persentase 1 Laki-laki 28 34,15 2 Perempuan 54 65,85 Jumlah keseluruhan Grafik 6 JUMLAH SDM BERDASARKAN JENIS KELAMIN TAHUN Perempuan Laki-Laki Sumber : Bagian Kepegawaian Pusdik SDM Kesehatan (SIMKA) Pada tabel 8 dan grafik 6 diatas dapat diketahui bahwa jumlah SDM Pusdik SDM Kesehatan tahun 2016 berdasarkan jenis kelamin didapatkan bahwa lebih dari 50% adalah perempuan yaitu sebanyak 54 orang (65,85%), sedangkan laki-laki sebanyak 28 orang (34,15%). 4. Jumlah Sumber Daya Manusia Berdasarkan Golongan Untuk melihat gambaran jumlah SDM Pusdik SDM Kesehatan tahun 2017 berdasarkan golongan dapat dilihat pada tabel 9 dan grafik 7 berikut ini : Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun

47 Tabel 9 JUMLAH SDM BERDASARKAN GOLONGAN No Golongan Jumlah Persentase 1 IV 10 12,20 2 III 64 78,05 3 II 8 9,76 Jumlah keseluruhan Grafik 7 JUMLAH SDM BERDASARKAN GOLONGAN TAHUN Golongan IV Golongan III Golongan II 0 Sumber : Bagian Kepegawaian Pusdik SDM Kesehatan (SIMKA) Pada tabel 10 dan grafik 7 dapat diketahui bahwa jumlah SDM Pusdik SDM Kesehatan tahun 2017 berdasarkan golongan didapatkan bahwa mayoritas pegawai Pusdik SDM Kesehatan berada pada golongan III yaitu sebanyak 64 orang (78.05%), golongan IV sebanyak 10 orang (12.20%) dan golongan II sebanyak 8 orang (9.76%). Golongan kepegawaian tersebut ditentukan oleh masa kerja dan latar belakang pendidikan. 5. Jumlah Sumber Daya Manusia Berdasarkan Tingkat Pendidikan Terakhir Untuk melihat jumlah SDM berdasarkan Tingkat pendidikan terakhir dapat pada tabel 10 dan grafik 8 berikut ini : Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun

48 Tabel 10 JUMLAH SDM BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN No Tingkat Akhir Pendidikan Jumlah Persentase 1 SD SLTP 1 1,22 3 SLTA 25 30,49 4 D-III 2 2,44 5 S1/D-IV 28 34,15 6 S ,71 Jumlah keseluruhan Sumber : Bagian Kepegawaian Pusdik SDM Kesehatan (SIMKA) Grafik 8 JUMLAH SDM BERDASARKAN PENDIDIKAN TERAKHIR TAHUN SD SLTP SLTA D-III S1/D-IV S2 Sumber : Bagian Kepegawaian Pusdik SDM Kesehatan (SIMKA) Pada tabel 11 dan grafik 8 diatas dapat diketahui bahwa jumlah SDM Pusdik SDM Kesehatan tahun 2017 mayoritas tingkat pendidikan terakhir adalah D-IV/SI (38 orang), SLTA sebanyak 25 orang, pendidikan S2 sebanyak 26 orang. Dalam rangka meningkatkan kualitas SDM, Pusdik SDM Kesehatan memberikan kesempatan kepada pegawai mengikuti pendidikan berkelanjutan melalui tugas belajar dan ijin belajar. Pendidikan yang diikuti diarahkan dan disesuaikan dengan tugas pokok pegawai tersebut dalam rangka mendukung pencapaian program dan kegiatan Pusdik SDM Kesehatan. Selain itu peningkatan kualitas SDM Pusdik SDM Kesehatan juga dilakukan dengan memberikan kesempatan kepada pegawai untuk mengikuti pelatihan-pelatihan atau seminar/ workshop dan lain-lain Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun

49 6. Sarana dan Prasarana Pelaksanaan program dan kegiatan Pusdik SDM Kesehatan ditunjang oleh adanya sarana dan prasarana yang memadai. Operasional perkantoran Pusdik SDM Kesehatan berada di Gedung Badan PPSDM Kesehatan lantai 3 untuk urusan administrasi perkantoran, ketatausahaan, pengelolaan administrasi keuangan, pengelolaan administrasi kepegawaian, dan pengelolaan administrasi perlengkapan. Dan untuk urusan Bidang Teknis Pendidikan SDM Kesehatan yang meliputi Bidang Fasilitasi Pengembanagn Pendidikan dan Kemitraan, Bidang Pendidikan SDM Kesehatan dan Bidang Fasilitasi Akreditasi dan Pengendalian Mutu berada di lantai 5. Selain itu operasional perkantoran didukung juga dengan sarana penunjang seperti peralatan perkantoran, komputer, printer, internet, kendaraan roda 4/2. Secara lengkap daftar sarana prasarana penunjang operasional perkantoran dapat dilihat pada lampiran Analisa Program/ Kegiatan Pendukung Perjanjian Kinerja Terhadap Capaian Kinerja Pusdik SDM Kesehatan A. Pengukuran Pencapaian Kinerja Kegiatan Pendukung Perjanjian Kinerja yang tertuang dalam Rencana Aksi Kegiatan Pusdik SDM Kesehatan Berdasarkan dokumen Rencana Aksi Kegiatan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan, realisasi pelaksanaan program/kegiatan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan tahun 2017 dapat diuraikan pada tabel 11 berikut : Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun

50 Tabel 11 Target dan Pencapaian Kinerja Kegiatan Pendukung Perjanjian Kinerja yang tertuang dalam Rencana Aksi Kegiatan Pusdik SDM Kesehatan Tahun 2017 NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET CAPAIA N PER- SENTASE A Kebijakan Teknis Jumlah dokumen rancangan % dan pelaksanaan pendidikan SDM kesehatan di bidang fasilitasi pengembangan kebijakan teknis pengembangan Pendidikan SDM Kesehatan Jumlah dokumen pengembangan pendidikan SDM kesehatan % pendidikan dan Jumlah dokumen dalam rangka kemitraan mendukung pendidikan jarak % jauh dan peningkatan kompetensi dan kualifikasi tenaga kesehatan Jumlah tenaga kesehatan yang belum diploma III penerima bantuan biaya pendidikan k) k) 95,05% B C Kebijakan teknis pendidikan dan pelaksanaan pendidikan di bidang fasilitasi teknis pendidikan dan penunjang penyelenggaraan pendidikan sumber daya manusia kesehatan Kebijakan teknis dan pelaksanaan pendidikan Jumlah dokumen kajian pendidikan terkait implementasi penyelenggaraan pendidikan, pengembangan pendidikan, kompetensi lulusan pendidikan SDM kesehatan, kebutuhan kompetensi SDM kesehatan menurut jenis SDM kesehatan Jumlah dokumen kebijakan teknis tentang kerjasama pendidikan bidang kesehatan Jumlah dokumen fasilitasi kerjasama pendidikan bidang kesehatan di dalam dan luar negeri Jumlah dokumen monitoring dan evaluasi pelaksanaan kerjasama pendidikan bidang kesehatan di dalam dan luar negeri Jumlah dokumen kebijakan teknis pelaksanaan Tri Darma Perguruan Tinggi bidang kesehatan sesuai dengan Standar Nasional Perguruan Tinggi (SNPT) Jumlah dokumen pengembangan Penyelenggarakan Pendidikan SDM Kesehatan Jumlah dokumen kebijakan teknis penunjang pendidikan yang disusun dengan peraturan Jumlah dokumen pengembangan penunjang pendidikan akademik dan non akademik Jumlah Kebijakan teknis akreditasi program studi/ Institusi Poltekkes Kemenkes RI 1 0 0% % % % % % % % % Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun

51 sumber daya manusia kesehatan di bidang fasilitasi akreditasi dan pengendalian mutu pendidikan sumber daya manuasia kesehatan Persentase program studi Polteknik Kemenkes yang terakreditasi baik Jumlah program studi Poltekkes Kemenkes yang terakreditasi sangat baik Jumlah Institusi Poltekkes Kemenkes yang terakreditasi sangat baik Jumlah dokumen Monitoring dan Evaluasi Fasilitasi Pelaksanaan Akreditasi Poltekkes Kemenkes RI Jumlah dokumen kebijakan teknis pengendalian mutu pendidikan SDM Kesehatan 0 0 0% 274k) 314k) 114,59% 20k) 17k) 85% % % Jumlah dokumen pengendalian mutu internal pendidikan SDM Kesehatan % Jumlah pendidik dan tenaga kependidikan yang ditingkatkan kapasitasnya % Jumlah kurikulum dan modul peningkatan mutu pendidikan tenaga kesehatan % Jumlah dokumen Peningkatan Mutu pendidikan tenaga kesehatan % D Terlaksananya ketatausahaan pendidikan sumber daya manusia kesehatan Jumlah dokumen Perencanaan, Program dan Anggaran, Evaluasi dan Pelaporan Jumlah dokumen Pengelolaan Keuangan dan BMN Jumlah Dokumen urusan kepegawaian, tata laksana, kearsipan, dan tata persuratan serta kerumahtanggaan Jumlah layanan Internal Perkantoran Pusat Pendidikan SDM Kesehatan % % % % RATA-RATA KINERJA % Dari tabel di 11 dapat dilihat bahwa rata-rata pencapaian kinerja Pusdik SDM Kesehatan sebesar %. Pencapaian kinerja Pusdik SDM Kesehatan pada tiap indikator pada tahun 2017 tercapai dengan baik. Jika dibandingkan dengan capaian tahun 2016 mengalami penurunan, hal ini disebabkan ketersediaan anggaran lebih rendah di tahun 2017 sehingga berakibat pada pelaksanaan kegiatan dan adanya efisiensi anggaran. Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun

52 B. Analisis Pencapaian Kinerja Kegiatan Pendukung Perjanjian Kinerja yang tertuang dalam Rencana Aksi Kegiatan Pusdik SDM Kesehatan 2017 Pencapaian kinerja kegiatan pendukung secara rinci dapat dilihat pada tabel 8, dengan analisis sebagai berikut : 1. Kebijakan teknis pelaksanaan pendidikan SDM kesehatan di bidang fasilitasi pengembangan pendidikan dan kemitraan dengan rata-rata pencapaian kinerja pada indikator ini adalah 100 %, dengan penjelasan singkat sebagai berikut ; a. Dokumen fasilitasi pengembangan pendidikan dan kemitraan menetapkan target 15 ( sepuluh ) telah terealisasi 16 ( enam belas ) dokumen atau realisasi sebesar %, yaitu telah tersusun : 1. Dokumen pedoman penelitian unggulan nasional poltekkes kemenkes 2. Dokumen pedoman pengembangan program studi/institusi pendidikan bidang kesehatan 3. Dokumen pengabdian masyarakat di Poltekkes berbasis hasil riset 4. Dokumen laporan bantuan biaya pendidikan 5. Dokumen laporan workshop Assesor RPL dan Tutor 6. Dokumen koordinasi PT Rayon dan Sub Rayon Penyelenggaraan Program Percepatan 7. Dokumen Monitoring dan evaluasi program bantuan biaya pendidikan 8. Dokumen Monev Pengembangan prodi dan institusi Poltekkes Kemenkes 9. Dokumen peningkatan kapasitas tenaga pendidik dan kependidikan jarak jauh 10. Dokumen panduan kerjasama pendidikan tinggi kesehatan 11. Dokumen petunjuk teknis Kerjasama dalam Negeri 12. Dokumen peningkatan mutu tenaga kesehatan, akses pelayanan mutu kesehatan dalam rangka pembinaan wilayah 13. Dokumen koordinasi kerjasama pendidikan tinggi kesehatan 14. Dokumen penulisan kerjasama pendidikan tinggi kesehatan 15. Dokumen Sosialisasi jenis pendidikan teanga kesehatan dalam rangka pemenuhan pelayanan kesehatan 16. Dokumen monitoring dan evaluasi kerjasama bidang pendidikan tenaga kesehatan. Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun

53 b. Pedoman penelitian dilaksanakan sebagai pengembangan terhadap regulasi yang dikeluarkan oleh Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 106/PMK.02/2016 tentang Standar Biaya Keluaran tahun Anggaran 2017 dan buku panduan pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat di Perguruan Tinggi Edisi XI yang di keluarkan oleh Kemenristekdikti. Pedoman yang disusun berisi uraian setiap skema program penelitian dan pengabdian masyarakat, yang didalamnya menjelaskan secara rinci tentang cara pengajuan, seleksi proposal, monitoring dan evaluasi pelaksanaan, serta pelaporan hasil kegiatan. Pedoman ini diharapkan dapat menjasi panduan dalam pelaksanaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakt dan lebih meningkatkan produktivitas dosen di perguruan tinggi. Drfat pedoman ini disusun telah diselaraskan dengan sistem pengelolaan berbasis TIK, sehingga dapat menjamin efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas pengelolaan penelitian dan pengabdian masyarakat. c. Pengembangan sistem pendidikan tinggi dalam rangka program peningkatan kompetensi dan kualifikasi tenaga kesehatan dari pendidikan JPM/DI ke Diploma III telah dilaksanakan di 111 PT dengan target sebanyak orang dan tercapai sebanyak orang ( sesuai dengan amanat undang-undang nomor 36 tahun 2014 tentang tenaga kesehatan. d. Kerja sama berperan penting dalam peningkatan mutu pendidikan tinggi dan merupakan salah satu unsur penilaian akreditasi institusi maupun prodi. Pada tahun 2016 telah disusun Petunjuk Teknis Kerja sama Poltekkes dengan Perguruan Tinggi, Dunia Usaha dan pihak lain di Luar Negeri. Tahun 2017 juknis tersebut diturunkan dalam kegiatan penyusunan panduan kerjasama pendidikan tinggi. Kegiatan ini bertujuan untuk menghasilkan panduan dalam menyelenggarakan kerja sama luar negeri di bidang penelitian, transper kredit, dan pertukaran dosen dan mahasiswa. Dengan adanya juknis kerjasama ini, Poltekkes kemenkes dapat memperoleh panduan dalam mengembangkan kerja sama dalam rangka panduan dalam mengembangkan kerja sama dalam rangka meningkatkanefektifitas, efisiensi, produktivitas, kreativitas, inovasi, mutu, dan relevansi pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, dan meningkatkan tersedianya sumber daya yang bermutu. Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun

54 2. Kebijakan teknis pendidikan dan pelaksanaan pendidikan di bidang fasilitasi teknis pendidikan dan penunjang penyelenggaraan pendidikan sumber daya manusia kesehatan dengan rata-rata pencapaiannya 100%, dengan uraian sebagai berikut; a. Dokumen fasilitasi teknis pendidikan dan fasilitasi penunjang pendidikan dengan target sebanyak 9 (sembilan) dokumen dan tercapai sebanyak 16 (enam belas) dokumen atau realisasi sebesar %, yang terdiri dari : 1. Dokumen Petunjuk Teknis Desain pembelajaran pada program afirmasi dengan pendekatan RPL 2. Dokumen rancangan Peraturan Menteri Kesehatan tentang pembinaan teknis penyelenggaraan pendidikan tinggi tenaga kesehatan 3. Dokumen kurikulum inti D-III Teknik Elektromedik 4. Dokumen kurikulum inti D-III Radiologi 5. Dokumen kurikulum inti D-III Okupasi Terapi 6. Dokumen kurikulum inti D-III Rekam Medik dan Informasi Kesehatan 7. Dokumen Studi Pembentukan unit pengembangan pendidikan profesional kesehatan di Poltekkes 8. Dokumen Pedoman Pengembangan Rintisan Kelas Internasional 9. Dokumen Draft Standar Nasional Pendidikan Kebidanan 10. Dokumen Laporan hasil sosialisasi penguatan implementasi kolaborasi antar profesi di layanan primer melalui reformasi tenaga kesehatan. 11. Dokumen Laporan fasilitasi kebijkan penyiapan pendidikan Dokter Layanan Primer (DLP) 12. Dokumen Pedoman studi guiden DLP 13. Dokumen Laporan pendampingan implementasi e-learning 14. Dokumen Laporan Workshop E-Learning 15. Dokumen Bahan Ajar Cetak Program Percepatan Pendidikan 16. Dokumen Draft Standar Nasional Pendidikan Kebidanan Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun

55 b. Penyiapan bahan kurikulum inti pendidikan vokasi dan profesi bidang pendidikan kesehatan dilakukan agar kurikulum yang digunakan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. c. Panduan penyusunan kurikulum studi DLP disusun dalam rangka penyiapan pendidikan DLP yang mengacu pada Undang-Undang Kedokteran, pendidikan Dokter Layanan Primer (DLP) merupakan lanjutan dari pendidikan profesi dokter dan program internsif. d. Pengembangan Metode Pembelajaran E-Learning dengan Virtual Learning Poltekkes Kemenkes (VILEP). Pengembangan model pembelajaran e-learning telah diinisiasi sejak tahun 2016 dengan tahapan persiapan yaitu pembangunan paltform aplikasi dalam bentuk learning management system (LMS) yang bernama Virtual Learning Poltekkes Kemenkes (VILEP). VILEP akan dikembangkan untuk 38 Poltekkes Kemenkes di seluruh Indonesia. Untuk tahun 2017, VILEP telah dikembangkan di 18 Poltekkes yaitu Poltekkes Jakarta I,II,III, Medan, Palembang,Riau,Tanjungkarang, Banten, Tasikmalaya, Bandung, Semarang, Surakarta, Surabaya, Banjarmasin,Pontianak, Makassar dan Manado. e. Bahan Ajar Cetak dilaksanakan dalam mendukung program percepatan pendidikan untuk program studi Kesehatan Lingkungan, Keperawatan Gigi, RMIK, TLM, Gizi, Kebidanan, Keperawatan, Farmasi. Telah disusun sebanyak 301 modul dan 64 mata kuliah untuk 8 program studi. 3. Kebijakan teknis dan pelaksanaan pendidikan sumber daya manusia kesehatan di bidang fasilitasi akreditasi dan pengendalian mutu pendidikan sumber daya manusia kesehatan dengan rata-rata pencapaiannya 100%, dengan penjelasan singkat sebagai berikut; a. Dokumen fasilitasi akreditasi dan pengendalian mutu dengan target sebanyak 13 (tiga belas) dokumen telah tercapai 19 (empat belas) dokumen atau tercapai sebesar %, terdiri dari : 1. Dokumen penyusunan Juknis Pengelolaan PDDIKTI di Poltekkes Kemenkes 2. Dokumen sinkronisasi data Prodi Poltekkes dengan PDDIKTI Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun

56 3. Dokumen penyusunan evaluasi diri Poltekkes Kemenkes 4. Dokumen Juknis Pelaksanaan Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT) di Poltekkes Kemenkes 5. Dokumen Laporan Fasilitasi akreditasi Poltekkes Kemenkes 6. Dokumen Standar Laboratorium Analisa Farmasi dan Makanan 7. Dokumen Standar Laboratorium Fisioterapi 8. Dokumen Standar Laboratorium Kesehatan gigi 9. Dokumen Standar Laboratorium Teknik Lab.Medik 10. Dokumen Standar Laboratorium Teknik Elektromedik 11. Dokumen Standar Laboratorium Teknik Radiodiagnostik 12. Dokumen Pedoman Monitoring dan Evaluasi Pendidikan Tenaga Kesehatan 13. Dokumen Sistem Penerimaan Mahasiswa Baru Poltekkes Kemenkes TA 2017/ Dokumen Sistem Penerimaan Mahasiswa Baru Poltekkes Kemenkes TA 2018/ Dokumen Draft Standar Nasional Pendidikan Tinggi tenaga Kesehatan 16. Dokumen paket soal ukom (15 jenis pendidikan) 17. Dokumen blue print dan paket soal ukom RPL 18. Dokumen evaluasi penyelenggaraan pendidikan SDM Kesehatan 19. Dokumen Penilaian Dosen Berprestasi b. Akreditasi merupakan sistem Penjaminan Mutu Eksternal sebagai bagian dari Sistem Penjaminan Mutu Internal Pendidikan Tinggi. c. Penyusunan Standar Pendidikan Tenaga Kesehatan dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan sehingga pendidikan sesuai dengan standar nasional pendidikan tinggi. d. Program dan kegiatan pengendalian mutu pendidikan diarahkan kepada peningkatan mutu pendidikan di Politeknik Kesehatan di seluruh Indonesia. Tujuan yang hendak dicapai melalui kegiatan ini adalah peningkatan kualitas pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat di Poltekkes Kemenkes. Poltekkes diharapkan dapat melampaui standar nasional perguruan tinggi yang ditentukan oleh Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi (SNPT). Ada 8 standar Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun

57 nasional perguruan tinggisesuai SNPT yaitu Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi Pembelajaran, Standar Proses Pembelajaran, Standar Penilaian Pembelajaran, Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan, Standar Sarana dan Prasarana Pembelajaran, Standar Pengelolaan Pembelajaran dan Standar Pembiayaan Pembelajaran. 4. Terlaksananya Ketata-usahaan Pendidikan SDM Kesehatan Telah terlaksananya perencanaan, program dan anggaran, evaluasi dan pelaporan, pengelolaan keuangan dan Barang Milik Negara (BMN), urusan kepegawaian, tata laksana, kearsipan, dan tata persuratan serta kerumahtanggaan dengan rata-rata capaian 100 % dengan rincian sebagai berikut: a. Dokumen dalam rangka mendukung peningkatan pelaksanaan pendidikan SDM kesehatan dengan target 31 (tiga puluh satu) tercapai sebanyak 33 (tiga puluh tiga) dokumen, dengan rata-rata capaian sebesar %, dengan rincian sebagai berikut : 1. Dokumen bahan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2. Dokumen bahan Renja-K/L 3. Dokumen bahan Renstra Kemenkes 4. Dokumen bahan Rencana Aksi Program (RAP) 5. Dokumen Rencana Aksi Kegiatan (RAK) 6. Dokumen Rencana Kerja Anggaran Kementerian Lembaga (RKAKL) 7. Dokumen Petunjuk Operasional Kegiatan (POK) 8. Dokumen Perjanjian Kinerja (PK) 9. Dokumen Rencana Kerja Kegiatan/rencana Kerja dana (RPK/RPD) 10. Dokumen laporan triwulan 11. Dokumen laporan tahunan 12. Dokumen Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 13. Dokumen Sistem Akuntansi Instansi (SAI) 14. Dokumen laporan keuangan (LK) 15. Dokumen laporan SIMAK BMN 16. Dokumen Laporan SIBARJA 17. Dokumen laporan penghapusan 18. Dokumen laporan pengadaan Barang Jasa 19. Dokumen urusan kepegawaian Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun

58 20. Dokumen Sasaran Kerja Pegawai (SKP) 21. Dokumen Kenaikan Gaji Berkala (KGB) 22. Dokumen Kenaikan Pangkat (KP) 23. Dokumen SIMKA 24. Dokumen Usulan Pensiun 25. Dokumen Mutasi dan Permasalahan Pegawai 26. Dokumen Analisis Beban Kerja (ABK) 27. Dokumen Standar Operasional Prosedur (SOP) 28. Dokumen Info Jabatan 29. Dokumen tata laksana organisasi 30. Dokumen penataan arsip 31. Dokumen penyusutan arsip 32. Dokumen e- filling 33. Dokumen tata persuratan dan kearsipan Pencapaian Kinerja Kegiatan Pendukung Perjanjian Kinerja yang tertuang dalam Rencana Aksi Kegiatan Pusdik SDM Kesehatan tahun 2017 secara umum telah dilaksanakan secara baik dan dengan capaian baik dengan ratarata capaian % dan terjadi penurunan dari tahun sebelumnya 138%. Hal ini dipengaruhi ketersediaan anggaran. B. Realisasi Anggaran Anggaran Pusdik SDM Kesehatan berasal dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Pusdik SDM Kesehatan Nomor: DIPA /2016 tanggal 7 Desember Alokasi awal yang diterima Pusdik SDM Kesehatan untuk pencapaian indikator kinerja sebesar Rp ,-. Namun pada tanggal 14 agustus 2017 dilakukan efisiensi sebesar Rp ,- sehingga alokasi anggaran Pusdik SDM kesehatan pada tahun 2017 sebesar Rp Penghematan/efisiensi dilakukan sesuai Instruksi Presiden RI Nomor 4 Tahun 2017 tanggal 22 Juni 2017 tentang Efisiensi Belanja Barang Kemneterian/Lembaga dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran Pusdik SDM Kesehatan mendapatkan hibah langsung (UNFPA) sebesar Rp , sehingga alokasi Pusdik SDM Kesehatan tahun anggaran 2017 sebesar Rp ,- Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun

59 Untuk melihat alokasi dan Realisasi Pusdik SDM Kesehatan tahun 2017 dapat dilihat pada tabel 12 berikut ini: Tabel 12 ALOKASI DAN REALISASI ANGGARAN BERDASARKAN REALISASI BRUTO DAN NETTO PUSDIK SDM KESEHATAN TAHUN 2017 Kode Fungsi Alokasi Realisasi Bruto (lap.keuangan pusdik tgl 2 Januari 2018) % Realisasi Netto (SMART DJA Kemenkeu tgl 23 Januari 2018) % 2077 Pendidikan SDM ,48% % Kesehatan Sumber : Laporan Keuangan Subbagian TU dan e-monev SMART DJA tahun 2017 Pada tabel 12 dapat diketahu bahwa realisasi berdasarkan brutto dan netto Pusdik SDM Kesehatan tahun 2017 tidak berbeda jauh hanya selisih 3.99%, dmana realisasi bruttonya sebasar 96.48% sedangkan realisasi netto sebesar 92.49% dari total anggaran Rp Untuk melihat gambaran alokasi dan realisasi anggaran Pusdik SDM Kesehatan tahun 2017 berdasarkan sumber anggaran dan jenis belanja dengan realisasi Bruto dan Netto dapat dilihat pada tabel 13 dan tabel 14 berikut ini : Tabel 13 ALOKASI DAN REALISASI ANGGARAN BRUTO DAN NETTO PUSAT PENDIDIKAN SDM KESEHATAN BERDASARKAN SUMBER ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2017 Sumber Alokasi Realisasi % Realisasi Netto % Anggaran Bruto (e-monev SMART DJA tgl (Lap.bag. Keuangan 23 Januari 2017) tgl 2 Januari 2018) APBN ,47% % UNFPA % % Total Alokasi ,48% % Sumber : Laporan keuangan subbag TU Pusdik SDM Kesehatan DAN E-Monev SMART DJA Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun

60 Jika dilihat berdasarkan sumber anggaran, anggaran dari DIPA Pusdik SDM Kesehatan pada tahun 2017 sebesar Rp Pada bulan Desember 2017 terdapat penambahan anggaran belanja barang dari dana hibah (UNFPA) sebesar Rp dan terealisasi sebesar Rp ,- atau sebesar 100%. Penambahan tersebut terdapat pada output Prodi dan Institusi Pendidikan yang terakreditasi baik. Anggaran tersebut digunakan untuk Kajian Kesenjangan Standar Pendidikan dan Standar Pelayanan Kebidanan di Indonesia. Dari penambahan tersebut total alokasi Pusdik SDM Kesehatan pada tahun 2017 sebesar Rp ,-.Realisasi anggaran sebesar Rp ,- dengan persentase sebesar 96.48%. untuk realisasi netto setelah dilakukan pengembalian sebesar 93.46%. Tabel 14 ALOKASI DAN REALISASI ANGGARAN PUSAT PENDIDIKAN SDM KESEHATAN PER JENIS BELANJA TAHUN ANGGARAN 2017 Alokasi dan Realisasi Per Belanja Alokasi % Realisasi Bruto (SP2D bagian Keuangan Pusdik SDM Kesehatan) % Realisasi Netto (e-monev SMART DJA per tgl 23 Januari 2018) % Belanja Barang ,53% ,47% ,44% Belanja Modal ,47% ,77% ,77% Total Alokasi % ,48% ,46% Sumber : Laporan keuangan subbag TU Pusdik SDM Kesehatan dan e-monev SMART DJA Jika dilihat berdasarkan jenis belanja, alokasi belanja barang sebesar Rp dan belanja modal sebesar Rp Realisasi belanja barang sebesar Rp (96,47%) dan realisasi belanja modal Rp (98,77%). Sedangkan untuk realisasi netto belanja barang sebesar Rp atau sebesar 93,44% sehingga realisasi netto Pusdik SDM Kesehatan per tgl 23 januari berdasarkan e-monev SMART DJA sebesar Rp atau 93,46%. Alokasi dan realisasi anggaran yang mendukung indikator kinerja dapat dilihat pada tabel 15 berikut : Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun

61 Sasaran Strategis Akreditasi Program Studi Poltekkes Kemenkes RI Program bantuan biaya pendidikan bagi tenaga kesehatan yang belum D3 Tabel 15 ALOKASI DAN REALISASI ANGGARAN DALAM RANGKA PENCAPAIAN INDIKATOR KINERJA PUSDIK SDM KESEHATAN TAHUN 2017 (BRUTO DAN NETTO) Indikator Alokasi Realisasi Bruto (SP2D bagian Keuangan Pusdik SDM Kesehatan) Jumlah program studi Poltekkes Kemenkes yang terakreditasi sangat baik Jumlah Tenaga Kesehatan yang belum DIII penerima program bantuan biaya pendidikan Ketatausahaan Penyelenggaraan Pendidikan SDM Kesehatan Dalam Mendukung Sasaran Program Pusdik SDM Kesehatan % Realisasi Netto (e-monev SMART DJA tgl 23 Jan 2018) ,05% ,01% ,93% ,71% ,38% ,08% Jumlah ,48% ,46% Sumber : Laporan Keuangan Subbagian TU Pusdik SDMK dan e-monev SMART DJA tgl 23 Januari 2017 Pada indikator jumlah tenaga kesehatan yang belum diploma III penerima program bantuan biaya pendidikan terdapat anggaran untuk peserta bantuan sebesar Rp atau 62,48% dari anggaran Pusdik SDM Kesehatan. Anggaran tersebut digunakan untuk pembayaran tenaga kesehatan yang belum diploma III sebesar Rp (95.05%) untuk orang. Pada tabel 15 dapat dilihat bahwa realisasi berdasarkan indikator pada tahun anggaran 2017 jika berdasarkan realisasi bruto tertinggi pada Ketaatausahaan Penyelenggaraan Pendidikan SDM Kesehatan Dalam Mendukung Sasaran Program Pusdik SDM kesehatan sebesar 98.38%. sedangkan yang terendah pada indikator jumlah tenaga kesehatan belum Diploma III penerima program bantuan biaya pendidikan sebesar 95,95%. Namun jika dilihat berdasarkan realisasi netto realisasi tertinggi pada ketatausahaan penyelenggaraan pendidikan SDM kesehatan dalam mendukung sasaran program Pusdik SDM Kesehatan sebesar 98.08%, sedangkan yang terendah pada indikator jumlah program studi Poltekkes Kemenkes yang terakreditasi sangat baik sebesar 91.01%. Hal ini disebabkan adanya pengambalian belanja sebesar atau 3.02% dari alokasi anggaran Pusdik SDM Kesehatan Tahun % Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun

62 Hambatan pada pelaksanaan program dan kegiatan dalam rangka mencapai kinerja dan realisasi anggaran disebabkan oleh berbagai hal, antara lain: 1. Indikator kinerja jumlah program studi poltekkes kemenkes yang terakreditasi sanagt baik tercapai dengan baik, namun masih terdapat hambatan/kendala dalam proses tercapainya akreditasi, diantaranya : Kekurangan dosen dan tenaga kependidikan Dosen yang belum menjadi jabatan fungsional dosen Pendidikan dosen tetap tidak linier Kurangnya sarana dan prasarana Proses Belajar Mengajar (PBM) Keterbatasan ruangan sarana prasarana, laboratorium, perpustakaan, kelas, pembelajaran berbasis IT Gedung Poltekkes yang masih sewa Program studi belum meluluskan Kurangnya pengetahuan prodi Poltekkes dalam pengisian borang akreditasi 2. Indikator kinerja jumlah tenaga kesehatan yang belum diploma III penerima program bantuan biaya pendidikan yaitu : Sebanyak 2,1% tidak memenuhi syarat seperti calon peserta non PNS, sudah memiliki ijazah D3 bid.kesehatan, non nakes, memiliki pengalaman kurang dari 5 tahun Sebanyak 1,5 % distribusi calon peserta tersebar di DTPK sehingga kesulitan dalam akses ke PT yang letak georafis belum mendukung. Sebanayak 0,4 calon mengundurkan diri karena tidak memperoleh ijin dari atasan langsung.hal ini terjadi karena surat izin dari KemenPAN dan RB belum terbit Sebanyak 0,2% mengundurkan diri karena sakit atau meninggal 3. Adanya kebijakan pemerintah berdasarkan Instruksi Presiden RI Nomor 4 Tahun 2017 tanggal 22 Juni 2017 tentang Efisiensi Belanja Barang Kementerian/Lembaga dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2017, sehingga anggaran Pusdik SDM Kesehatan diefisiensi. 4. Seringnya revisi kegiatan sehingga mempengaruhi dalam pelaksanaan kegiatan, sehingga pelaksanaan kegiatan menumpuk di akhir tahun 5. Perubahan kebijakan yang berdampak pada perubahan pelaksanaan kegiatan dan anggaran 6. Adanya pelaksanaan kegiatan yang tergantung pada jadual pihak ketiga/narasumber sehingga jadual jadi berubah dari rencana yang telah disusun Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun

63 C. Pengukuran Pencapaian Kinerja Kegiatan Berdasarkan Output Kegiatan yang disandingkan dengan Anggaran Pusdik SDM Kesehatan Tahun 2017 Berdasarkan Output kegiatan realisasi anggaran dalam pelaksanaan program/ kegiatan Pusdik SDM Kesehatan tahun 2017 mempunyai 6 output kegiatan, dimana masing-masing output telah mencerminkan pelaksanaan kegiatan didalamnya. Alokasi dan realisasi per output kegiatan dapat diuraikan pada tabel 16 berikut : Tabel 16 Alokasi dan Realisasi Anggaran Disandingkan Dengan Output Kegiatan Pusdik SDM Kesehatan Tahun 2017 Kode Fungsi/Output Target Capaian % Alokasi Realisasi Bruto (SP2D bagian Keuangan Pusdik SDM Kesehatan) % Realisasi Netto (SMART DJA Kemenkeu tgl 23 Jan 2018) 2077 Pendidikan SDM Kesehatan ,48% ,46% Prodi dan Institusi Pendidikan yang terakreditasi baik (minimal B) 114,60% ,14% ,16% Tenaga kesehatan yang belum D.III yang mendapatkan Program bantuan biaya pendidikan ,05% ,93% ,71% Program studi dan institusi poltekkes kemenkes yang dikembangkan ,00% ,11% ,03% Kerjasama dan kemitraan diknakes ,00% ,57% ,00% Layanan Internal (Overhead) ,00% ,51% ,94% Layanan Perkantoran ,00% ,25% ,24% Sumber : Laporan Keuangan Subbagian TU Pusdik SDMK dan e-monev SMART DJA tgl 23 Januari 2017 % Tabel 16 menunjukkan capaian output pada masing-masing output dapat tercapai 100%, kecuali output tenaga kesehatan yang belum DIII yang mendapatkan Program Bantuan Biaya Pendidikan hanya tercapai sebesar 95,05%. Untuk realisasi anggaran bruto berdasarkan output kegiatan rata-rata pencapaian baik diatas 90%. Sedangkan untuk realisasi netto juga masih pada kategori baik diatas 85% hanya ada 1 output dibawah 90% seperti output Kerjasama dan kemitraan diknakes sebesar 89,00%. Realisasi Bruto tertinggi terdapat pada output Layanan Internal sebesar 98,51% dan terendah terdapat pada output tenaga kesehatan yang mendapatkan program bantuan biaya pendidikan sebesar 95.93%. Sedangkan realisasi netto tertinggi pada layanan perkantoran sebesar 98,24% dan terendah terdapat pada output kerjasama dan kemitraan diknakes sebesar 89,00%. Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun

64 Rencana tindak lanjut: 1. Indikator jumlah program studi Poltekkes Kemenkes yang terakreditasi sangat baik, sebagai berikut : Koordinasi dengan bagian kepegawaian Sekretariat badan PPSDM Kesehatan untuk solusi dosen Koordinasi dengan bagian Program dan Informasi Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan untuk pemenuhan Sarana dan Prasarana. Mendorong program studi dan Institusi Poltekkes Kemenkes untuk melakukan upayaupaya dalam mencapai akreditasi minimal B Melakukan pendampingan dalam penyusunan borang akreditasi 2. Indikator tenaga kesehatan penerima yang belum diploma III penerima bantuan biaya pendidikan, sebagai berikut : Meningkatkan koordinasi yang lebih intensif dengan Dinas Kesehatan Provinsi UPT Kemenkes/TNI Polri sebagai pengusul tenaga kesehatan dibawah Diploma III, untuk dapat mengusulkan calon peserta pada tahun 2018, berupa data calon peserta yang benar-benar ingin mengikuti Program ini dilengkapi dengan surat pernyataan dari calon peserta. Melakukan koordinasi lebih intensif dengan Kemenpan RB, untuk dapat segera mengeluarkan regulasi tentang izin belajar program, sehingga PPK dari calon peserta dapat mengeluarkan surat izin belajar mengikuti Program Percepatan Pendidikan melalui RPL. Mengusulkan revisi PT Penyelenggara Program Percepatan Pendidikan ke Kemenristek Dikti, yang sebelumnya telah ditetapkan oleh Kepmenristek Dikti No.113 Tahun 2017, sehingga dapat mengakomodir tenaga kesehatan yang masih banyak dibawah Diploma III namun tidak bisa mengikuti program tsb karena tekendala tidak ada PT Penyelenggara Program di wilayah tsb. 3. Agar sub bidang di lingkungan Pusdik SDM Kesehatan melakukan evaluasi terhadap indikator di Rencana Aksi Kegiatan untuk dapat disesuaikan dengan kegiatan dan usulan kegiatan yang akan dilaksankan. 4. Melakukan perencanaan kegiatan secara SMART yaitu Specific (terperinci), Measurable (jelas dan terukur), Achievable (dapat dicapai), Relevant (keterkaitan antara target output), Time-bond (memiliki jangka waktu). 5. Meningkatkan komitmen dalam pelaksanaan kegiatan secara efektif dan efisien 6. Meningkatkan optimalisasi efisiensi secara baik dan tepat dalam mendukung program pelaksanaan kegiatan sehingga tujuan dapat tercapai. Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun

65 7. Meningkatkan peran sistem dan manajemen organisasi sehingga pelaksanaan kegiatan dapat berjalan baik dan lancar melalui monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dan anggaran secara berkala. Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun

66 BAB V PENUTUP Laporan Akuntabilitas Kinerja Pusat Pendidikan SDM Kesehatan tahun 2017 merupakan perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok, fungsi dan program terhadap pencapaian kinerja sesuai Perjanjian Kinerja Tahun 2017 dan Rencana Strategis Kementerian Kesehatan RI Tahun Hasil pengukuran dan evaluasi kinerja, secara umum dapat disimpulkan bahwa capaian kinerja yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2017 dan Renstra Kemenkes Tahun dapat tercapai sesuai dengan sasaran, walaupun indikator kinerja jumlah tenaga kesehatan yang belum DIII penerima program bantuan biaya pendidikan tidak tercapai 100%. Hasil pengukuran dan evaluasi Indikator Kinerja Pusat Pendidikan SDM Kesehatan tahun 2017 berdasarkan Perjanjian Kinerja Tahun 2017 dan Renstra Kemenkes Tahun adalah sebagai berikut : 1. Indikator Kinerja Jumlah program studi Poltekkes Kemenkes yang terakreditasi sangat baik dapat tercapai dengan memuaskan dari target 274 prodi terakreditasi sangat baik tercapai sebanyak 314 prodi dengan nilai kinerja sebesar %. 2. Indikator Kinerja jumlah tenaga kesehatan yang belum DIII penerima program bantuan biaya pendidikan tidak tercapai dari target orang yang mendapat bantuan biaya pendidikan tercapai sebesar atau dengan kinerja sebesar 95.05%. Tidak tercapainya target disebabkan adanya peserta yang tidak memenuhi syarat, mengundurkan diri, sakit, meninggal dunia, tidak mendapat izin dari pimpinan langsung dan letak geografis (DTPK) yang sulit bagi peserta untuk menjangkau Perguruan Tinggi penyelenggara pendidikan. 3. Pencapaian kinerja pada tahun ini tidak dapat dibandingkan dengan capaian kinerja pada tahun sebelumnya karena adanya perubahan indikator kinerja yang menyesuaikan Permenkes 64 tahun 2015 tentang Struktur Organisasi dan Tatalaksana Kementerian Kesehatan. 4. Alokasi awal Pusdik SDM Kesehatan sebesar Rp , namun pada tanggal 14 agustus 2017 terjadi efisiensi anggaran Pusdik SDM Kesehatan sebesar Rp , sehingga alokasi Pusdik SDM Kesehatan pada tahun 2017 sebesar Rp , kemudian Pusdik SDM Kesehatan mendapatkan hibah langsung Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun

67 sebesar Rp sehingga total alokasi Pusdik SDM Kesehatan tahun 2017 sebesar Rp dan telah terealisasi secara bruto sebesar Rp (96.48%) dan realisasi Netto sebesar Rp (93.46%). 5. Menurut data e-monev SMART DJA berdasarkan jenis belanja realisasi belanja barang Pusdik SDM Kesehatan sebesar Rp (93.43%) dari alokasi Rp dan belanja modal sebesar Rp (98.77%) dari alokasi anggaran Rp Jika dibandingkan dengan alokasi tahun 2015 dan 2016 terdapat kenaikan realisasi anggaran dimana pada tahun 2016 dari alokasi Rp (termasuk hibah UNFPA ) terealisasi sebesar Rp (81.69%). Sedangkan pada tahun 2015 dari alokasi sebesar Rp ,- dan terealisasi sebesar Rp (83.76%). Setiap capaian indikator telah direviu secara berkala melalui evaluasi triwulan dan digunakan untuk pengendalian dan pemantauan kinerja secara berkala. Berdasarkan hasil reviu maka dirumuskan langkah strategis untuk bahan pertimbangan perencanaan dan penganggaran tahun berikutnya, yaitu : 1. Indikator jumlah program studi Poltekkes Kemenkes yang terakreditasi sangat baik, sebagai berikut : Koordinasi dengan bagian kepegawaian Sekretariat badan PPSDM Kesehatan untuk solusi dosen Koordinasi dengan bagian Program dan Informasi Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan untuk pemenuhan Sarana dan Prasarana. Mendorong program studi dan Institusi Poltekkes Kemenkes untuk melakukan upayaupaya dalam mencapai akreditasi minimal B Melakukan pendampingan dalam penyusunan borang akreditasi 2. Indikator tenaga kesehatan penerima yang belum diploma III penerima bantuan biaya pendidikan, sebagai berikut : Meningkatkan koordinasi yang lebih intensif dengan Dinas Kesehatan Provinsi UPT Kemenkes/TNI Polri sebagai pengusul tenaga kesehatan dibawah Diploma III, untuk dapat mengusulkan calon peserta pada tahun 2018, berupa data calon peserta yang benar-benar ingin mengikuti Program ini dilengkapi dengan surat pernyataan dari calon peserta. Melakukan koordinasi lebih intensif dengan Kemenpan RB, untuk dapat segera mengeluarkan regulasi tentang izin belajar program, sehingga PPK dari calon peserta Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun

68 dapat mengeluarkan surat izin belajar mengikuti Program Percepatan Pendidikan melalui RPL. Mengusulkan revisi PT Penyelenggara Program Percepatan Pendidikan ke Kemenristek Dikti, yang sebelumnya telah ditetapkan oleh Kepmenristek Dikti No.113 Tahun 2017, sehingga dapat mengakomodir tenaga kesehatan yang masih banyak dibawah Diploma III namun tidak bisa mengikuti program tsb karena tekendala tidak ada PT Penyelenggara Program di wilayah tsb. 3. Agar sub bidang di lingkungan Pusdik SDM Kesehatan melakukan evaluasi terhadap indikator di Rencana Aksi Kegiatan untuk dapat disesuaikan dengan kegiatan dan usulan kegiatan yang akan dilaksankan. 4. Melakukan perencanaan kegiatan secara SMART yaitu Specific (terperinci), Measurable (jelas dan terukur), Achievable (dapat dicapai), Relevant (keterkaitan antara target output), Time-bond (memiliki jangka waktu). 5. Meningkatkan komitmen dalam pelaksanaan kegiatan secara efektif dan efisien 6. Meningkatkan optimalisasi efisiensi secara baik dan tepat dalam mendukung program pelaksanaan kegiatan sehingga tujuan dapat tercapai. 7. Meningkatkan peran sistem dan manajemen organisasi sehingga pelaksanaan kegiatan dapat berjalan baik dan lancar melalui monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dan anggaran secara berkala. Laporan kinerja ini berisikan informasi tentang pencapaian target indikator kinerja kegiatan Pusdik SDM Kesehatan Tahun 2017 dimaksudkan untuk memberikan gambaran tentang pelaksanaan akuntabilitas, umpan balik peningkatan kinerja, peningkatan perencanaan baik perencanaan program/kegiatan maupun perencanaan organisasi, peningkatan kredibilitas dan kepercayaan masyarakat terhadap Pusdik SDM Kesehatan, pemahaman dan penilaian pencapaian kinerja dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab serta menjadikan Pusdik SDM Kesehatan lebih akuntabel, sehingga penyelenggaraan organisasi lebih efisien, efektif dan responsif terhadap masyarakat dan lingkungannya. Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun

69 LAMPIRAN-LAMPIRAN PUSAT PENDIDIKAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI Laporan Kinerja Pusdik SDM Kesehatan Tahun

70 Lampiran 1

71 Lampiran 2

72 Lampiran 3

73 Lampiran 4

74 Lampiran 5 LAPORAN ALOKASI DAN REALISASI ANGGARAN DALAM RANGKA PENCAPAIAN INDIKATOR KINERJA PUSDIK SDM KESEHATAN TAHUN 2017 Sasaran Strategis Akreditasi Program Studi Poltekkes Kemenkes RI Program bantuan biaya pendidikan bagi tenaga kesehatan yang belum D3 Indikator Alokasi Realisasi Bruto (SP2D bagian Keuangan Pusdik SDM Kesehatan) Jumlah program studi Poltekkes Kemenkes yang terakreditasi sangat baik Jumlah Tenaga Kesehatan yang belum DIII penerima program bantuan biaya pendidikan Ketatausahaan Penyelenggaraan Pendidikan SDM Kesehatan Dalam Mendukung Sasaran Program Pusdik SDM Kesehatan % Realisasi Netto (e-monev SMART DJA tgl 23 Jan 2018) ,05% ,01% ,93% ,71% ,38% ,08% Jumlah ,48% ,46% %

75 Lampiran 6 NO KEGIATAN PELAKSANAAN MATRIK RENCANA AKSI PUSAT PENDIDIKAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN TAHUN SASARAN RINCIAN KEGIATAN INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN BASELI NE (2014) TARGET (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) I PENDIDIKAN SDM KESEHATAN Fasilitasi pengembangan pendidikan dan kemitraan Kebijakan teknis dan pelaksanaan pendidikan SDM kesehatan di bidang fasilitasi pengembangan pendidikan dan kemitraan (1) Fasilitasi pengembangan pendidikan, meliputi : (a) Penyusunan kebijakan teknis tentang Pengembangan Pendidikan SDM Kesehatan Jumlah dokumen rancangan kebijakan teknis Pengembangan Pendidikan SDM Kesehatan dokumen rancangan kebijakan teknis pengembangan pendidikan SDM Kesehatan sesuai dengan kebutuhan program kesehatan, perkembangan IPTEK dan peraturan yang berlaku seperti : pedoman pengembangan prodi, juknis, juklak Menghitung jumlah dokumen rancangan kebijakan yang telah disahkan oleh Kepala Pusat atau Kepala Badan atau Menteri Kesehatan (b) Pengembangan pendidikan SDM kesehatan Jumlah dokumen pengembangan pendidikan SDM Kesehatan dokumen rencana pengembangan pendidikan SDM Kesehatan dalam rangka Tri Dharma Perguruan Tinggi (Pendidikan/Pengajaran, Penelitian dan Pengabmas) seperti fasilitasi roadmap pendidikan termasuk PJJ, fasilitasi roadmap pengembangan penelitian dan pengabmas Nilai absolut dokumen rencana pengembangan pendidikan SDM Kesehatan pada tahun berjalan

76 (c) Penyusunan dokuman dalam rangka mendukung pendidikan jarak jauh dan peningkatan kompetensi dan kualifikasi tenaga kesehatan Jumlah dokuman dalam rangka mendukung pendidikan jarak jauh dan peningkatan kompetensi dan kualifikasi tenaga kesehatan dokumen dalam rangka mendukung pelaksanaan pendidikan jarak jauh dan percepatan peningkatan kompetensi dan kualifikasi pendidikan tenaga kesehatan, seperti panduan bagi dosen dan tutor PJJ,instrumen RPL, laporan kegiatan dan laporan monev Nilai absolut dokumen mendukung pelaksanaan pendidikan jarak jauh dan program percepatan pendidikan dalam satu tahun berjalan (d) Program peningkatan kompetensi dan kualifikasi tenaga kesehatan dari pendidikan jenjang JPM/Diploma I ke Dimploma III Jumlah tenaga kesehatan yang belum diploma III penerima bantuan program bantuan biaya pendidikan Jumlah tenaga kesehatan yang bekerja di pelayanan kesehatan (PNS) dengan kualifikasi pendidikan JPM/DI yang mendapatkan bantuan biaya pendidikan kejenjang Diploma III Jumlah peserta baru dan lama penerima bantuan pendidikan k) k) k) (e) Kajian Pendidikan SDM Kesehatan Jumlah dokumen kajian pendidikan terkait implementasi penyelenggaraa n pendidikan, pengembangan pendidikan, kompetensi lulusan pendidikan SDM kesehatan, kebutuhan kompetensi SDM kesehatan menurut jenis SDM kesehatan Dokumen kajian pendidikan terkait implementasi penyelenggaraan pendidikan, pengembangan pendidikan, kompetensi lulusan pendidikan SDM kesehatan, kebutuhan kompetensi tenaga kesehatan menurut jenis SDM kesehatan seperti kajian program PJJ, kajian kompetensi lulusan, kajian kebutuhan pendidikan (prodi) SDM kesehatan (termasuk kajian kebutuhan pendidikan tenaga kesehatan/program studi) Nilai absolut dokumen kajian pendidikan SDM kesehatan dalam satu tahun berjalan

77 2) Kemitraan, meliputi : (a) Penyusunan kebijakan teknis tentang kemitraan pendidikan bidang kesehatan Jumlah dokumen kebijakan teknis tentang kerjasama pendidikan bidang kesehatan dokumen kebijakan teknis tentang kerjasama pendidikan bidang kesehatan seperti petunjuk teknis, pedoman, panduan kerjasama pendidikan bidang kesehatan Menghitung jumlah dokumen kebijakan teknis tentang kerjasama pendidikan bidang kesehatan (b) Kemitraan pendidikan bidang kesehatan di dalam dan luar negeri Jumlah dokumen fasilitasi kerjasama pendidikan bidang kesehatan di dalam dan luar negeri dokumen fasilitasi kerjasama bidang akademik dan/atau non akademik perguruan tinggi dengan pihak lain baik di dalam dan luar negeri seperti rekomendasi, telaah, laporan, rancangan MoU/MoA Menghitung jumlah dokumen fasilitasi kerjasama bidang akademik dan/atau non akademik perguruan tinggi dengan pihak lain baik di dalam dan luar negeri (c) Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kemitraan pendidikan bidang kesehatan di dalam dan luar negeri Jumlah dokumen monitoring dan evaluasi pelaksanaan kerjasama pendidikan bidang kesehatan di dalam dan luar negeri dokumen monitoring dan evaluasi pelaksanaan kerjasama pendidikan bidang kesehatan di dalam dan luar negeri Menghitung jumlah dokumen monitoring dan evaluasi pelaksanaan kerjasama pendidikan bidang kesehatan di dalam dan luar negeri Penyelenggaraan pendidikan Kebijakan teknis pendidikan dan pelaksanaan pendidikan di bidang fasilitasi teknis pendidikan 1) Fasilitasi teknis pendidikan, meliputi :

78 dan penunjang penyelenggaraan pendidikan sumber daya manusia kesehatan (a) Penyusunan kebijakan teknis pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi pendidikan SDM Kesehatan Jumlah dokume kebijakan teknis pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi bidang kesehatan sesuai dengan Standar Nasional Perguruan Tinggi (SNPT) dokumen kebijakan teknis pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi Bidang Kesehatan sesuai dengan SNPT seperti pedoman, juklak, juknis dan protap Menghitung jumlah dokumen kebijakan yang telah disahkan oleh Kepala Pusat atau Kepala Badan atau Menteri Kesehatan (b) Pengembangan dokumen penyelanggaraa n Pendidikan SDM Kesehatan Jumlah dokumen pengembangan penyelenggraan Pendidikan SDM Kesehatan dokumen pengembangan teknis penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi pendidikan tenaga kesehatan, seperti penyusunan kurikulum inti, IPE, IPC Menghitung Jumlah dokumen pengembangan teknis pelaksaan pendidikan SDM Kesehatan ) Fasilitasi penunjang pendidikan, meliputi : (a) Penyusunan kebijakan teknis penunjang pendidikan Jumlah dokumen kebijakan teknis penunjang pendidikan yang disusun sesuai dengan peraturan dokumen kebijakan teknis penunjang pendidikan yang disusun sesuai dengan peraturan seperti pedoman, juknis, juklak, protap Menghitung jumlah dokumen yang disusun terkait kebijakan teknis penunjang pendidikan yang disahkan oleh Kepala Pusat atau Kepala Badan atau Menteri Kesehatan

79 (b) Pengembangan penunjang pendidikan akademik dan non akademik Jumlah dokumen pengembangan penunjang pendidikan akademik dan non akademik dokumen pengembangan penunjang pendidikan akademik dan non akademik sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan pendidikan, perkembangan IPTEK dan peraturan yang berlaku seperti : sistem informasi, manajemen laboratorium dan perpustakaan, pengembangan modul pembelajaran,pengembang an sarana prasarana pembelajaran dan kegiatan kemahasiswaan Menghitung jumlah dokumen pengembangan penunjang pendidikan akademik dan non akademik pada tahun berjalan yang disahkan oleh Kepala Pusat atau Kepala Badan atau Menteri Kesehatan Fasilitasi Akreditasi dan Pengendalian Mutu pendidikan Kebijakan teknis dan pelaksanaan pendidikan sumber daya manusia kesehatan di bidang fasilitasi akreditasi dan pengendalian mutu pendidikan sumber daya manusia kesehatan 1) Fasilitasi Akreditasi, meliputi : (a) Penyusunan kebijakan teknis akreditasi program studi/institusi pendidikan nakes Jumlah kebijakan teknis akreditasi program studi/ Institusi Poltekkes Kemenkes RI dokumen kebijakan teknis seperti pedoman, juknis, kajian akreditasi prodi/institusi Menghitung jumlah dokumen kebijakan teknis akreditasi program studi dan institusi yang ditanda tangan oleh Kapus atau Ka badan

80 Persentase program studi/institusi Poltekkes Kemenkes yang terakreditasi baik Jumlah prodi/poltekkes kemenkes yang terakreditasi baik dibandingkan dengan jumlah prodi yang habis masa berlakunya dan prodi baru dikali seratus persen Jumlah program studi/ Poltekkes yang terakreditasi baik dibandingkan dengan jumlah prodi yang habis masa berlakunya dan prodi baru dikali seratus persen 50% 60% (b) Fasilitasi Pelaksanaan Akreditasi program studi Pendidikan Poltekkes Kemenkes jumlah program studi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan yang terakreditasi sangat baik Program studi Poltekkes yang terakreditasi minimal B Jumlah prodi poltekkes kemenkes yang terakreditasi minimal B yang dihitung dari habis masa berlaku dan reakreditasi yang diakumulasikan dari tahun sebelumnya 153k) 213k) 274 (k) 321(k) 351 (k) (c) Fasilitasi Pelaksanaan Akreditasi Institusi Pendidikan (Poltekkes) Kemenkes jumlah Institusi poltekkes yang terakreditasi sangat baik Institusi Poltekkes yang terakreditasi minimal B Jumlah Institusi poltekkes kemenkes yang terakreditasi minimal B yang dihitung dari habis masa berlaku dan reakreditasi yang diakumulasikan dari tahun sebelumnya 4(k) 6 (k) 20 (k) 25 (k) 30 (k)

81 (d) Monitoring dan Evaluasi Fasilitasi Pelaksanaan Akreditasi Poltekkes Kemenkes RI Jumlah dokumen Monitoring dan Evaluasi Fasilitasi Pelaksanaan Akreditasi Poltekkes Kemenkes RI Dokumen Monitoring dan Evaluasi Fasilitasi Pelaksanaan Akreditasi Poltekkes Kemenkes RI seperti workshop pasca akreditasi, PD-DIKTI, Profil Diknakes, analisis data pelaksanaan akreditasi prodi/institusi Menghitung Dokumen Monitoring dan Evaluasi Fasilitasi Pelaksanaan Akreditasi Poltekkes Kemenkes RI dalam tahun berjalan ) Pengendalian mutu pendidikan, meliputi : (a) penyusunan kebijakan teknis pengendalian mutu pendidikan SDM kesehatan Jumlah dokumen kebijakan teknis pengendalian mutu pendidikan SDM Kesehatan dokumen kebijakan teknis Pengendalian Mutu Pendidikan SDM Kesehatan, seperti : standar, pedoman, juknis,juklak, SOP terkait dengan Pengendalian mutu pendidikan SDM kesehatan Menghitung jumlah dokumen kebijakan teknis Pengendalian Mutu SDM Kesehatan yang ditanda tangan oleh Kapus atau Ka badan atau Menteri Kesehatan (b) Pengendalian mutu internal pendidikan SDM kesehatan Jumlah dokumen pengendalian mutu internal pendidikan SDM kesehatan dokumen kegiatan pengendalian mutu internal pendidikan SDM Kesehatan sesuai dengan peraturan yang berlaku seperti Sistem Informasi SPMI berbasis Web, Audit Mutu Internal, Try Out/Uji Kompetensi, Pemantauan Penyelenggaraan Tri Darma Perguruan Tinggi, yang sudah dilakukan pengolahan dan analisis data Menghitung jumlah dokumen pengendalian mutu internal pendidikan SDM Kesehatan

82 (c) Peningkatan kapasitas bagi pendidik Jumlah pendidik dan tenaga kependidikan yang ditingkatkan kapasitasnya Pendidik yang telah ditingkatkan kapasitasnya melalui pelatihan yang tersertifikasi menghitung jumlah tenaga pendidik yang telah ditingkatkan kapasitasnya (d) Penyusunan kurikulum dan modul peningkatan mutu nakes Jumlah kurikulum dan modul peningkatan mutu nakes kurikulum dan modul yang telah disusun dan dicetak terkait dengan peningkatan mutu nakes seperti peningkatan kapasitas dosen dalam membuat soal, peningkatan kapastitas dosen dalam metodologi penelitian menghitung jumlah kurikulum dan modul yang telah disusun pada tahun berjalan (e) Peningkatan Mutu Pendidikan tenaga Kesehatan Jumlah dokumen Peningkatan Mutu pendidikan tenaga kesehatan dokumen Peningkatan Mutu pendidikan tenaga kesehatan yang berkaitan dengan mutu lulusan, mutu pendidik dan kependidikan seperti Sipenmaru, Sertifikasi dosen menghitung jumlah dokumen laporan Peningkatan Mutu pendidikan tenaga kesehatan Ketata-usahaan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Peningkatan kualitas Pendidikan SDM Kesehatan (a) Penyusunan Dokumen Perencanaan, Program dan Anggaran, Evaluasi dan Pelaporan Jumlah Dokumen Perencanaan, Program dan Anggaran, Evaluasi dan Pelaporan Dokumen Perencanaan, Program dan Anggaran, Evaluasi dan Pelaporan seperti Bahan Rencana Kerja Pemerintah (RKP), Bahan Renja KL,Bahan Renstra, Bahan RAP, RAK,DIPA RKA-KL, POK, PK,RPD/RPK, Laporan Triwulan, Laporan Tahunan, LAKIP Menghitung Jumlah Dokumen Perencanaan, Program dan Anggaran, Evaluasi dan Pelaporan

83 (b) Penyusunan Dokumen Pengelolaan Keuangan dan BMN Jumlah Dokumen Pengelolaan Keuangan dan BMN Dokumen Pengelolaan Keuangan dan BMN seperti Laporan SAI, LK, SIMAK BMN, SIBARJA, Laporan Penghapusan, Pengadaan Barjas Menghitung Jumlah Dokumen Pengelolaan Keuangan dan BMN (c) Penyusunan Dokumen urusan kepegawaian, tata laksana, kearsipan, dan tat persuratan serta kerumahtanggaa n Jumlah Dokumen urusan kepegawaian, tata laksana, kearsipan, dan tata persuratan serta kerumahtanggaa n Dokumen urusan kepegawaian, tata laksana, kearsipan, dan tat persuratan serta kerumahtanggaan seperti SKP,KGB,KP,SIMKA, usulan pensiun, mutasi dan permasalahan kepegawaian,abk,sop, Infojab,PMPRB online, tatalaksana organisasi, penataan arsip, penyusutan arsip dan e-filling) Menghitung Jumlah Dokumen urusan kepegawaian, tata laksana, kearsipan, dan tat persuratan serta kerumahtanggaan (d) Layanan Internal Perkantoran Jumlah Layanan Internal Perkantoran Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Layanan internal Perkantoran Pusat Pendidikan SDM Kesehatan yang dilaksanakan dalam kurun waktu satu tahun (12 kali layanan) seperti Pengawalan Pimpinan, Pembinaan,Rapat Koordinasi Pemeliharaan Perkantoran, Pencetakan. Menghitung layanan dalam satu tahun (12 layanan)

84 Lampiran 7 TARGET DAN CAPAIAN RENCANA AKSI PUSAT PENDIDIKAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN TAHUN 2017 NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET CAPAI AN PER- SENTASE A Kebijakan Teknis Jumlah dokumen rancangan % dan pelaksanaan pendidikan SDM kesehatan di bidang fasilitasi pengembangan kebijakan teknis pengembangan Pendidikan SDM Kesehatan Jumlah dokumen pengembangan pendidikan SDM kesehatan % pendidikan dan Jumlah dokumen dalam rangka kemitraan mendukung pendidikan jarak jauh dan peningkatan kompetensi dan kualifikasi % B Kebijakan teknis pendidikan dan pelaksanaan pendidikan di bidang fasilitasi teknis pendidikan dan penunjang penyelenggaraan pendidikan sumber daya manusia kesehatan tenaga kesehatan Jumlah tenaga kesehatan yang belum diploma III penerima bantuan biaya pendidikan Jumlah dokumen kajian pendidikan terkait implementasi penyelenggaraan pendidikan, pengembangan pendidikan, kompetensi lulusan pendidikan SDM kesehatan, kebutuhan kompetensi SDM kesehatan menurut jenis SDM kesehatan Jumlah dokumen kebijakan teknis tentang kerjasama pendidikan bidang kesehatan Jumlah dokumen fasilitasi kerjasama pendidikan bidang kesehatan di dalam dan luar negeri Jumlah dokumen monitoring dan evaluasi pelaksanaan kerjasama pendidikan bidang kesehatan di dalam dan luar negeri Jumlah dokumen kebijakan teknis pelaksanaan Tri Darma Perguruan Tinggi bidang kesehatan sesuai dengan Standar Nasional Perguruan Tinggi (SNPT) Jumlah dokumen pengembangan Penyelenggarakan Pendidikan SDM Kesehatan Jumlah dokumen kebijakan teknis penunjang pendidikan yang disusun dengan peraturan k) k) 95,05% 1 0 0% % % % % % %

85 C Kebijakan teknis dan pelaksanaan pendidikan sumber daya manusia kesehatan di bidang fasilitasi akreditasi dan pengendalian mutu pendidikan sumber daya manuasia kesehatan Jumlah dokumen pengembangan penunjang pendidikan akademik dan non akademik Jumlah Kebijakan teknis akreditasi program studi/ Institusi Poltekkes Kemenkes RI Persentase program studi Polteknik Kemenkes yang terakreditasi baik Jumlah program studi Poltekkes Kemenkes yang terakreditasi sangat baik Jumlah Institusi Poltekkes Kemenkes yang terakreditasi sangat baik % % 0 0 0% 274k) 314k) 114,59% 20k) 17k) 85% Jumlah dokumen Monitoring dan Evaluasi Fasilitasi Pelaksanaan Akreditasi Poltekkes Kemenkes RI Jumlah dokumen kebijakan teknis pengendalian mutu pendidikan SDM Kesehatan % % Jumlah dokumen pengendalian mutu internal pendidikan SDM Kesehatan % Jumlah pendidik dan tenaga kependidikan yang ditingkatkan kapasitasnya % Jumlah kurikulum dan modul peningkatan mutu pendidikan tenaga kesehatan % Jumlah dokumen Peningkatan Mutu pendidikan tenaga kesehatan % D Terlaksananya ketatausahaan pendidikan sumber daya manusia kesehatan Jumlah dokumen Perencanaan, Program dan Anggaran, Evaluasi dan Pelaporan Jumlah dokumen Pengelolaan Keuangan dan BMN Jumlah Dokumen urusan kepegawaian, tata laksana, kearsipan, dan tata persuratan serta kerumahtanggaan Jumlah layanan Internal Perkantoran Pusat Pendidikan SDM Kesehatan % % % % RATA-RATA KINERJA %

86 Lampiran 8 HASIL AKREDITASI PRODI POLTEKKES 31 DESEMBER 2017 DIPLOMA III NO POLTEKKES ITEM PRODI TEMPAT AKREDITASI PRODI BANPT LAM SKOR NILAI DALUARSA 1 ACEH 1 Kebidanan Langsa B /01/2021 SUB TOTAL 6 2 MEDAN SUB TOTAL 9 3 PADANG 4 RIAU 5 JAMBI SUB TOTAL 7 SUB TOTAL 3 SUB TOTAL 3 2 Kebidanan Meulaboh B /03/ Kebidanan Banda Aceh B /01/ Kesehatan Lingkungan Banda Aceh B /11/ Gizi Banda Aceh B /10/ Keperawatan Gigi Banda Aceh B /05/ Keperawatan Medan B /12/ Kebidanan Medan B /12/ Kebidanan 4 Kebidanan Pematang Siantar Padang Sidempuan B /12/2020 B /02/ Keperawatan Gigi Medan B /12/ Farmasi Medan B /11/ Analis Kesehatan Medan B /12/ Gizi Lubuk Pakam B /01/ Kesehatan Lingkungan Kabanjahe B /02/ Keperawatan Padang B /01/ Keperawatan Solok B /12/ Keperawatan Gigi Bukit Tinggi B /01/ Kebidanan Padang B /12/ Kebidanan Bukittinggi B /12/ Kesehatan Lingkungan Padang B /05/ Gizi Padang B /09/ Keperawatan Pekanbaru B /07/ Gizi Pekanbaru B /07/ Kebidanan Pekanbaru B /07/ Keperawatan Jambi B /04/ Kebidanan Jambi B /05/ Kesehatan Lingkungan Jambi B /07/2020

87 6 BENGKULU 1 Keperawatan Curup B /12/ Keperawatan Bengkulu B /01/ Gizi Bengkulu B /09/ Kebidanan Bengkulu B /12/ Kebidanan Curup B /10/ Analis Kesehatan Bengkulu B /10/ Kesehatan Lingkungan Bengkulu B /10/2021 SUB TOTAL 7 7 PALEMBANG 1 Keperawatan Palembang B /01/ Keperawatan Baturaja B /11/ Keperawatan Lubuk Linggau B /12/ Kebidanan Palembang B /01/ Gizi Palembang B /09/ Keperawatan Gigi Palembang B /05/ SUB TOTAL 6 TANJUNG KARANG 1 Keperawatan Tanjung Karang B /10/ Keperawatan Kota Bumi B /10/ Kebidanan Metro B /10/ Kebidanan Tanjung Karang B /10/ SUB TOTAL 10 TANJUNG PINANG SUB TOTAL 1 10 JAKARTA I SUB TOTAL 3 11 JAKARTA II 5 Kesehatan Lingkungan Tanjung Karang B /10/ Keperawatan Gigi Tanjung Karang B /10/ Analis Kesehatan Tanjung Karang B /10/ Gizi Tanjung Karang B /10/ Teknik Gigi Tanjung Karang B /10/ Farmasi Tanjung Karang B /10/ Kesehatan Lingkungan Tanjung Pinang B /02/ Keperawatan Jakarta Selatan B /12/ Kebidanan Jakarta Selatan B /12/ Keperawatan Gigi Jakarta Selatan B /05/ Kesehatan Lingkungan Jakarta Selatan A /07/ Teknik Elektromedik Jakarta Selatan B /03/ Teknik Radiologi & Radioterapi Jakarta Selatan B /12/ Gizi Jakarta Selatan B /07/ Teknik Gigi Jakarta Selatan B /09/2020

88 6 SUB TOTAL 7 12 JAKARTA III SUB TOTAL 3 13 BANDUNG SUB TOTAL 10 Analis Farmasi & Makanan Jakarta Selatan B /08/ Farmasi Jakarta Pusat B /12/ Analis Kesehatan Jakarta Timur B /08/ Keperawatan Jakarta Timur B /02/ Kebidanan Jakarta Timur A /12/ Keperawatan Bandung A /11/ Keperawatan Bogor B /12/ Kebidanan Bandung B /11/ Kebidanan Bogor B /12/ Kebidanan Karawang B /12/ Kesehatan Lingkungan Bandung B /07/ Gizi Bandung B /09/ Keperawatan Gigi Bandung B /07/ Analis Kesehatan Bandung B /07/ Farmasi Bandung B /06/ TASIKMALAYA 1 Keperawatan Tasikmalaya B /02/ Keperawatan Cirebon B /02/ Kebidanan Tasikmalaya B /02/ Kebidanan Cirebon B /01/ Keperawatan Gigi Tasikmalaya B /01/ Gizi Tasikmalaya B /06/ Gizi Cirebon B /06/ Pikes Tasikmalaya B /08/ Pikes Cirebon B 28/01/ Farmasi Tasikmalaya B 30/10/2021 SUB TOTAL SEMARANG 1 Keperawatan Semarang B /01/ Keperawatan Purwokerto B /10/ Keperawatan Pekalongan B /02/ Keperawatan Blora B /03/ Keperawatan Magelang B /04/ Kebidanan Semarang B /04/ Kebidanan Magelang B /02/ Kebidanan Purwokerto B / Kebidanan Blora B /11/ Gizi Semarang B /01/2018

89 11 12 SUB TOTAL SURAKARTA SUB TOTAL 8 17 YOGYAKARTA SUB TOTAL 6 18 MALANG SUB TOTAL 8 19 SURABAYA Teknik Radiologi & Radioterapi Teknik Radiologi & Radioterapi Semarang B /04/2018 Purwokerto B /02/ Keperawatan Gigi Semarang B /12/ Kesehatan Lingkungan Purwokerto B /01/ Analis Kesehatan Semarang B /05/ Keperawatan Surakarta B /12/ Fisioterapi Surakarta B /12/ Ortotik Prostetik Surakarta B /05/ Okupasi Terapi Surakarta B /07/ Kebidanan Klaten B /12/ Terapi Wicara Surakarta B /05/ Akupunktur Surakarta B /09/ Jamu Surakarta B /08/ Keperawatan Yogyakarta A /11/ Kebidanan Yogyakarta B /12/ Kesehatan Lingkungan Yogyakarta B /09/ Gizi Yogyakarta B /12/ Keperawatan Gigi Yogyakarta B /07/ Analis Kesehatan Yogyakarta B /12/ Keperawatan Malang B /11/ Keperawatan Blitar B /09/ Keperawatan Lawang B /11/ Kebidanan Malang B /09/ Kebidanan Kediri B /11/ Kebidanan Jember B /11/ Gizi Malang B /12/ Pikes Malang B /11/ Keperawatan Jl.Sutomo Sby B /12/ Keperawatan Jl.Sutopo Sby B /01/ Keperawatan Sidoarjo B /12/ Keperawatan Tuban B /05/ Kebidanan Surabaya B /11/ Kebidanan Magetan B /12/ Kebidanan Bangkalan B /12/ Analis Kesehatan Surabaya B /10/ Kesehatan Lingkungan Surabaya B /07/2020

90 10 Kesehatan Lingkungan Magetan B /03/ Teknik Elektromedik Surabaya B /03/ Keperawatan Gigi Surabaya B /07/ Gizi Surabaya B /01/2021 SUB TOTAL BANTEN 1 Keperawatan Tangerang B /12/ Kebidanan Rangkasbitung B /01/ Analis Kesehatan Tangerang B /11/2021 SUB TOTAL 3 21 DENPASAR 1 Keperawatan Denpasar B /01/ Kebidanan Denpasar B /12/ Kesehatan Lingkungan Denpasar B /07/ Keperawatan Gigi Denpasar B /12/ Gizi Denpasar B /07/ Analis Kesehatan Denpasar B /07/2020 SUB TOTAL 6 22 MATARAM 1 Keperawatan Mataram B /01/ Kebidanan Mataram B /01/ Gizi Mataram B /07/ Analis Kesehatan Mataram B /05/2020 SUB TOTAL 4 23 KUPANG 1 Keperawatan Kupang B /01/ Keperawatan Ende B /01/ Keperawatan Waingapu B /12/ Keperawatan Gigi Kupang B /02/ Kebidanan Kupang B /01/ Kesehatan Lingkungan Kupang B /01/ Farmasi Kupang B /12/ Gizi Kupang B /10/ Analis Kesehatan Kupang B /08/2021 SUB TOTAL 9 24 PONTIANAK 1 Kesehatan Lingkungan Pontianak A /08/ Gizi Pontianak B /07/ Keperawatan Gigi Pontianak B /07/ Kebidanan Pontianak B /02/ Keperawatan Singkawang B /02/ Analis Kesehatan Pontianak B /07/ SUB TOTAL 6 PALANGKA RAYA

91 26 SUB TOTAL 3 KALIMANTAN TIMUR SUB TOTAL 3 27 BANJARMASIN 1 Keperawatan Palangka Raya B /12/ Gizi Palangka Raya B /12/ Kebidanan Palangka Raya B /12/ Keperawatan Samarinda B /02/ Analis Kesehatan Samarinda B /10/ Kebidanan Samarinda B /10/ Keperawatan Banjarbaru B /03/ Keperawatan Gigi Banjarbaru B /08/ Kebidanan Banjarmasin B /01/ SUB TOTAL 6 28 MANADO 29 PALU Kesehatan Lingkungan Banjarbaru B /07/ Analis Kesehatan Banjarbaru B /08/ Gizi Banjarmasin B /10/ Keperawatan Manado B /12/ Keperawatan Gigi Manado B /10/ Kebidanan Manado B /12/ SUB TOTAL 7 Kesehatan Lingkungan Manado B /07/ Gizi Manado B /09/ Farmasi Manado B /12/ Analis Kesehatan Manado A /12/ Keperawatan Palu B /02/ Kebidanan Palu B /01/ SUB TOTAL 3 30 MAKASSAR Kesehatan Lingkungan Palu B /02/ Keperawatan Makassar B /04/ Keperawatan Pare-pare B /10/ Analis Kesehatan Makassar B /06/ Kebidanan Makassar B /05/ SUB TOTAL 9 31 KENDARI Kesehatan Lingkungan Makassar B /07/ Gizi Makassar B /10/ Farmasi Makassar B /09/ Fisioterapi Makassar B /07/ Keperawatan Gigi Makassar B /05/2021

92 SUB TOTAL 2 32 GORONTALO SUB TOTAL 3 33 MALUKU 1 Keperawatan Kendari B /01/ Gizi Kendari B /01/ Keperawatan Gorontalo B /01/ Kebidanan Gorontalo B /12/ Gizi Gorontalo B /01/ Keperawatan Masohi B /02/ SUB TOTAL 2 36 TERNATE SUB TOTAL 2 37 SORONG SUB TOTAL 2 38 JAYAPURA Kesehatan Lingkungan Ambon B /01/ Keperawatan Ternate B /02/ Gizi Ternate B /10/ Keperawatan Manokwari B /05/ Gizi Sorong B /12/ Keperawatan Merauke B /06/ Keperawatan Nabire B /10/ Gizi Jayapura B /06/ Kebidanan Biak B /12/ Kebidanan Mimika B /12/ SUB TOTAL 8 Kesehatan Lingkungan Jayapura B /06/ Analis Kesehatan Jayapura B /10/ Farmasi Jayapura B /07/2020 TOTAL NO POLTEKKES ITEM PRODI HASIL AKREDITASI PRODI POLTEKKES 31 DESEMBER 2017 DIPLOMA IV AKREDITASI BAN- LAM- PT PT SKOR NILAI DALUARSA 1 ACEH 1 Keperawatan B /12/2021 SUB TOTAL 4 2 Gizi B /11/ Keperawatan Gigi B /04/ Kesehatan Lingkungan B /12/ Padang 1 Kebidanan B /12/2021

93 SUB TOTAL 3 2 Gizi B /03/ Kesehatan Lingkungan B /03/ Riau 1 Kebidanan B /05/2022 SUB TOTAL 2 2 Keperawatan B 4 Jambi 1 Keperawatan B /11/2021 SUB TOTAL 2 2 Keperawatan Gigi B /12/ Bengkulu 1 Keperawatan B /10/2021 SUB TOTAL 3 2 Kebidanan B /10/ Gizi B /08/ Palembang 1 Keperawatan B /10/ Kebidanan B /10/2021 SUB TOTAL 2 Tanjung Karang 1 Kesehatan Lingkungan B /10/2021 SUB TOTAL 3 2 Keperawatan B /10/ Analis Kesehatan B /10/ Jakarta II 1 Kesehatan Lingkungan A /07/2020 Teknik Radiodiagnostik & 2 Radioterapi B /06/2020 SUB TOTAL 3 3 Gizi B /05/ Jakarta III 1 Kebidanan B /11/ Analis Kesehatan B /09/2019 SUB TOTAL 2 10 Bandung SUB TOTAL 3 Analis Kesehatan Gizi Kesehatan Lingkungan B /07/2021 B /06/2021 B /05/ Tasikmalaya 1 Kebidanan Cirebon B /12/2021 SUB TOTAL 3 2 Kebidanan Tasikmalaya B /11/ Keperawatan Gigi B /12/ Semarang 1 Keperawatan B /12/2019 Teknik Radiodiagnostik & 2 Radioterapi B /02/ Kesehatan Lingkungan B /01/ Gizi B /03/ Kebidanan B /02/ Kebidanan Magelang B /02/ Keperawatan Gigi B /06/ Keperawatan Jiwa Magelang B 28/02/2020

94 SUB TOTAL 8 13 Surakarta 1 Fisioterapi B /05/2020 SUB TOTAL 7 2 Kebidanan B /05/ Keperawatan B /12/ Okupasi Terapi B /07/ Ortotik Prostetik B /07/ Akupunktur B /06/ Terapi Wicara B /06/ Yogyakarta 1 Gizi B /12/2019 SUB TOTAL 6 2 Kesehatan Lingkungan B /04/ Keperawatan A /04/ Kebidanan B /10/ Analis Kesehatan B /01/ Keperawatan Gigi B /04/ Surabaya 1 Keperawatan B /11/2021 SUB TOTAL 6 16 Malang SUB TOTAL 5 2 Kesehatan Lingkungan B /11/ Kebidanan B /11/ Teknik Elektromedik B /10/ Analis Kesehatan B /10/ Keperawatan Gigi B /11/ Keperawatan Malang B /01/ Keperawatan Lawang B /12/ Gizi B /12/ Kebidanan Malang B /01/ Kebidanan Kediri B /01/ Denpasar 1 Gizi B /12/2021 SUB TOTAL 4 2 Kebidanan B /11/ Kesehatan Lingkungan B /12/ Keperawatan B /12/ Mataram 1 Kebidanan B /11/2021 SUB TOTAL 4 2 Gizi B /10/ Keperawatan Mataram B /11/ Analis Kesehatan B /10/ Pontianak 1 Kesehatan Lingkungan A /10/ Gizi B /01/ Keperawatan Singkawang B /08/ Kebidanan B /10/2021

95 20 5 Analis Kesehatan B /10/2021 SUB TOTAL 5 Kalimantan Timur 1 Keperawatan B /11/2021 SUB TOTAL 2 2 Kebidanan B /03/ Banjarmasin 1 Kebidanan B /04/2022 SUB TOTAL 5 22 Manado SUB TOTAL 4 2 Gizi B /11/ Keperawatan Gigi B /12/ Kesehatan Lingkungan B /12/ Analis Kesehatan B /11/ GIZI B /10/ Kesehatan Lingkungan B /12/ Kebidanan B /10/ Keperawatan B /01/ Makassar 1 Kebidanan B /12/2021 SUB TOTAL 7 2 Kesehatan Lingkungan B /12/ GIZI B /03/ Fisioterapi B /12/ Keperawatan B /12/ Analis Kesehatan B /12/ Keperawatan Gigi B /01/ Palu 1 Kebidanan B /12/2021 SUB TOTAL 1 25 Kendari SUB TOTAL 2 1 Gizi B /11/ Kebidanan B /01/ Gorontalo 1 Kebidanan B - 27/05/2022 SUB TOTAL 1 27 Jayapura 1 Keperawatan B /11/2021 SUB TOTAL 3 2 Kebidanan B /10/ Gizi B /12/ Banten 1 Keperawatan B /12/2021 SUB TOTAL 1 TOTAL Total Diploma III dan Diploma IV = ( ) = 314 Prodi

96 Lampiran 9 SURAT KEPUTUSAN DAN DAFTAR TENAGA KESEHATAN BELUM DIPLOMA III PENERIMA BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN PROGRAM PERCEPATAN PENDIDIKAN JPM/DI KE DIPLOMA III PUSAT PENDIDIKAN SDM KESEHATAN TAHUN 2017

97

98

99

100

101 JUMLAH PESERTA PENERIMA BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN TENAGA KESEHATAN TH 2017 NO PROVINSI JUMLAH PESERTA 1. NAD SUMATERA UTARA SUMATERA BARAT RIAU JAMBI SUMATERA SELATAN BENGKULU LAMPUNG BANTEN DKI JAKARTA JAWA BARAT JAWA TENGAH DIY JAWA TIMUR BALI NUSA TENGGARA BARAT NTT KALIMANTAN BARAT KALIMANTAN TENGAH KALIMANTAN TIMUR KALIMANTAN SELATAN SULAWESI SELATAN SULAWESI TENGAH SULAWESI TENGGARA SULAWESI UTARA GORONTALO MALUKU PAPUA 811 Jumlah Kelas Karyawan dan PJJ PJJ Kupang dan Kaltim (semester Genap) 561 JUMLAH

102 Lampiran 10

103

104

105

106

107

108 Lampiran 11

109

110

111

KATA SAMBUTAN KEPALA PUSAT PENDIDIKAN SDM KESEHATAN

KATA SAMBUTAN KEPALA PUSAT PENDIDIKAN SDM KESEHATAN KATA SAMBUTAN KEPALA PUSAT PENDIDIKAN SDM KESEHATAN Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas izin- Nya maka Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pusat Pendidikan

Lebih terperinci

RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN (REVISI)

RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN (REVISI) RENCANA AKSI KEGIATAN PUSAT PENDIDIKAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN TAHUN 2015 2019 (REVISI) Penyesuaian dengan Permenkes 64 Tahun 2015 PUSAT PENDIDIKAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN BADAN PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

LAKIP TA Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan i

LAKIP TA Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan i LAKIP TA 2014 - Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan i KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME karena atas izin-nya maka Laporan Akuntabilitas

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

KEMENTERIAN KESEHATAN RI KEMENTERIAN KESEHATAN RI LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH L A K I P PUSDIKLATNAKES 2 0 1 5 BADAN PENGEMBANGAN Lakip DAN Pusat PEMBERDAYAAN Pendidikan dan Pelatihan SUMBER Tenaga DAYA Kesehatan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2015 KATA PENGANTAR D engan memanjatkan

Lebih terperinci

No. Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian 1 Jumlah Dokumen Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria PPSDM Kesehatan 20 Dokumen 21 Dokumen 105%

No. Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian 1 Jumlah Dokumen Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria PPSDM Kesehatan 20 Dokumen 21 Dokumen 105% S ekretariat Badan PPSDM Kesehatan merupakan unsur pelaksana yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan PPSDM Kesehatan, serta mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas

Lebih terperinci

RENCANA AKSI KEGIATAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TENAGA KESEHATAN TAHUN

RENCANA AKSI KEGIATAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TENAGA KESEHATAN TAHUN RENCANA AKSI KEGIATAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TENAGA KESEHATAN TAHUN 2015-2019 KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN PUSAT PENDIDIKAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

LAKIP 2015 BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAKIP 2015 BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAKIP 2015 BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 1 KATA PENGANTAR Assalamu alaikum.wr.wb Alhamdulillah, kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. Pengertian Perjanjian kinerja adalah lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Sekretaris Badan PPSDM Kesehatan

KATA PENGANTAR. Sekretaris Badan PPSDM Kesehatan KATA PENGANTAR Mengacu pada Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS

LAPORAN AKUNTABILITAS Pusat Standardisasi, Sertifikasi dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan L LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Surakarta, 24 Januari 2017 Direktur Poltekkes Surakarta. Satino, SKM. M.Sc.N. NIP

KATA PENGANTAR. Surakarta, 24 Januari 2017 Direktur Poltekkes Surakarta. Satino, SKM. M.Sc.N. NIP KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja ini disusun sebagai pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Politeknik Kesehatan Surakarta selama menjalankan tugas-tugas kedinasan dan dimaksudkan

Lebih terperinci

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.491, 2015 KEMENKOMINFO. Akuntabilitas Kinerja. Pemerintah. Sistem. Penyelenggaraan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK SURAT PENGESAHAN NOMOR SP DIPA-.12-0/AG/2014 DS 4316-8012-2670-5502 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. UU No. 23 Tahun

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Badan PPSDM Kesehatan tahun 2014 Page 1

Laporan Akuntabilitas Kinerja Badan PPSDM Kesehatan tahun 2014 Page 1 Laporan Akuntabilitas Kinerja Badan PPSDM Kesehatan tahun 2014 Page 1 RINGKASAN EKSEKUTIF Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya manusia

Lebih terperinci

INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN

INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN BAB I PENDAHULUAN A. UMUM Memasuki awal tahun 2016 sesuai dengan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) Inspektorat IV melakukan kegiatan yang

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2 MOR SP DIPA-24.12-/2 DS3612-4187-984-7 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun

Lebih terperinci

Teknis Penyelenggaraan Program Percepatan Pendidikan Tenaga Kesehatan

Teknis Penyelenggaraan Program Percepatan Pendidikan Tenaga Kesehatan Teknis Penyelenggaraan Program Percepatan Pendidikan Tenaga Kesehatan Disampaikan 0leh : Kepala Bidang Fasilitasi Pengembangan Pendidikan dan Kemitraan OUTLINE Regulasi Program Percepatan Pendidikan Ketentuan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Surakarta, Januari 2016 Direktur Poltekkes Surakarta. Satino, SKM. M.Sc.N. NIP

KATA PENGANTAR. Surakarta, Januari 2016 Direktur Poltekkes Surakarta. Satino, SKM. M.Sc.N. NIP KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja ini disusun sebagai pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Politeknik Kesehatan Surakarta selama menjalankan tugas-tugas kedinasan dan dimaksudkan

Lebih terperinci

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L No.1236, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKO-KEMARITIMAN. SAKIP. PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA DI

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas Kinerja RSUD dr Hasri Ainun Habibie Provinsi Gorontalo merupakan wujud pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas sesuai visi dan misi yang dibebankan kepada

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA Penyusunan Perjanjian Kinerja merupakan salah satu tahapan dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Intansi Pemerintah yang termuat dalam Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang

Lebih terperinci

I. Pengertian BAB I PENDAHULUAN

I. Pengertian BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PADA LINGKUNGAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembinaan Administrasi Kepegawaian. Meningkatnya Pelayanan Administrasi Kepegawaian di Lingkungan Kementerian Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Pembinaan Administrasi Kepegawaian. Meningkatnya Pelayanan Administrasi Kepegawaian di Lingkungan Kementerian Kesehatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Kepmenkes Nomor 021/MENKES/SK/I/2011 tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan (Renstra Kemenkes) Tahun 2010 2014 dalam melaksanakan tugas pokok dan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Surakarta, 19 Januari 2018 Direktur Poltekkes Surakarta. Satino, SKM. M.Sc.N. NIP

KATA PENGANTAR. Surakarta, 19 Januari 2018 Direktur Poltekkes Surakarta. Satino, SKM. M.Sc.N. NIP KATA PENGANTAR Laporan Kinerja (LKJ) ini disusun sebagai pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Politeknik Kesehatan Surakarta selama menjalankan tugas-tugas kedinasan dan dimaksudkan

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN PERJANJIAN KINERJA DAN PELAPORAN KINERJA DI LINGKUNGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM

PEDOMAN PENYUSUNAN PERJANJIAN KINERJA DAN PELAPORAN KINERJA DI LINGKUNGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM - 2 - Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG S etiap instansi Pemerintah mempunyai kewajiban menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) atau Laporan Kinerja pada akhir periode anggaran.

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA 2016

PERJANJIAN KINERJA 2016 PERJANJIAN KINERJA 2016 Perjanjian Kinerja 2016 PERJANJIAN KINERJA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL (BIG) TAHUN ANGGARAN 2016 I. PENGERTIAN Perjanjian kinerja adalah lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI 2015-2019 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015 KATA PENGANTAR Rencana strategis (Renstra) 2015 2019 Biro Hukum dan Organisasi

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2017, KEPALA DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT,

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2017, KEPALA DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT, KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2016 ini disusun berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokasi Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk

Lebih terperinci

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG SALINAN BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PERJANJIAN KINERJA, PELAPORAN KINERJA DAN TATA CARA REVIU ATAS LAPORAN KINERJA INSTANSI

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KINERJA PERGURUAN TINGGI NEGERI BADAN HUKUM DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

2016, No Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2014 tentang Pencarian dan Pertolongan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 267, Tamba

2016, No Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2014 tentang Pencarian dan Pertolongan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 267, Tamba No.904, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BASARNAS. SAKIP. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR PK. 4 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN IMPLEMENTASI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

Lebih terperinci

ARAH, KEBIJAKAN DAN STRATEGI PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN TAHUN Oleh: Kepala Badan PPSDM Kesehatan

ARAH, KEBIJAKAN DAN STRATEGI PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN TAHUN Oleh: Kepala Badan PPSDM Kesehatan ARAH, KEBIJAKAN DAN STRATEGI PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN TAHUN 2015-2019 Oleh: Kepala Badan PPSDM Kesehatan Jakarta, 20 Juni 2014 Jakarta, 22 April 2015 Goals Pemerintah (Nawa Cita)

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL

PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdaya

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN Assalamu alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh. Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan

Lebih terperinci

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah No.1183, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BSN. SAKIP. Pelaksanaan. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM AKUNTABILITAS INSTANSI

Lebih terperinci

L A P O R A N K I N E R J A

L A P O R A N K I N E R J A L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 4 A s i s t e n D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n M a s y a r a k a t Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 K a

Lebih terperinci

PENYUSUNAN LAPORAN KINERJA

PENYUSUNAN LAPORAN KINERJA LAMPIRAN IV PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 09 /PRT/M/2018 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI KEMENTERIAN PEKERJAAN

Lebih terperinci

Oleh SUHARDJONO, SE. MM. BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI

Oleh SUHARDJONO, SE. MM. BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI Oleh SUHARDJONO, SE. MM. BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI Disajikan Pada Semiloka Revisi PP38/2007 Tentang Pembagian Urusan Hotel Saphir Yogyakarta,

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN PERJANJIAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PERJANJIAN KINERJA

PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN PERJANJIAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PERJANJIAN KINERJA 1 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PERJANJIAN KINERJA, PELAPORAN KINERJADAN TATA CARA REVIU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Tata kepemerintahan yang baik merupakan suatu konsepsi tentang penyelenggaraan pemerintahan yang bersih, efektif, efisien dan akuntabel. Upaya untuk mewujudkan suatu

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. Perencanaan dan Perjanjian Kinerja Perencanaan kinerja merupakan proses penetapan target program kegiatan tahunan dan indikator kinerja berdasarkan program,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Hal. PENGANTAR

DAFTAR ISI. Hal. PENGANTAR DAFTAR ISI Hal. PENGANTAR i DAFTAR ISI iii DAFTAR TABEL iv DAFTAR GRAFIK v DAFTAR GAMBAR vi IKHTISAR EKSEKUTIF vii BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang 2 B. Tujuan 3 C. Gambaran Umum Tugas dan Fungsi

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. Rencana strategis merupakan proses yang berorientasi

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. Rencana strategis merupakan proses yang berorientasi BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA BANDUNG Rencana strategis merupakan proses yang berorientasi hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu satu sampai lima tahun secara

Lebih terperinci

REFORMASI BIROKRASI. Pengantar

REFORMASI BIROKRASI. Pengantar REFORMASI BIROKRASI Pengantar Keterpihakan serta dukungan terhadap pelaksanaan Reformasi Birokrasi di lingkungan Lembaga Administrasi Negara merupakan suatu amanah yang harus diikuti dengan akuntabilitas

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS

LAPORAN AKUNTABILITAS PUSAT STANDARDISASI, SERTIFIKASI DAN PENDIDIKAN BERKELANJUTAN SDM KESEHATAN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KATA PENGANTAR P uji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan Puji dan Syukur kehadirat

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T E N G A H LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2016 DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH Semarang 2017 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PERJANJIAN DAN PELAPORAN KINERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PERJANJIAN DAN PELAPORAN KINERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN NOMOR 8, 2015 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PERJANJIAN DAN PELAPORAN KINERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, Menimbang : a. bahwa pedoman

Lebih terperinci

MENTERI DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 53 TAHUN 2014 TENTANG

MENTERI DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 53 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2014 TENTANG

Lebih terperinci

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 Jl. Angkasa I No. 2 Kemayoran, Jakarta 10720 Phone : (62 21) 65866230, 65866231, Fax : (62

Lebih terperinci

PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015-2019 KATA PENGANTAR Berdasarkan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA POLTEKKES KEMENKES BANTEN TAHUN Pembinaan dan Supervisi - Uang Makan Mahasiwa yang di asramakan

RENCANA KINERJA POLTEKKES KEMENKES BANTEN TAHUN Pembinaan dan Supervisi - Uang Makan Mahasiwa yang di asramakan RENCANA KINERJA POLTEKKES KEMENKES BANTEN TAHUN 2015 1 2 No Sasaran Indikator Kinerja Meningkatnya lulusan tepat waktu Meningkatnya prestasi akademik peserta didik Persentase lulusan tepat waktu target

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.295, 2015 KESEHATAN. Rumah Sakit Pendidikan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5777). PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DITJEN KESEHATAN MASYARAKAT TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DITJEN KESEHATAN MASYARAKAT TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DITJEN KESEHATAN MASYARAKAT TAHUN 2016 DIREKTORAT JENDERAL KESEHATAN MASYARAKAT KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2017 1 KATA PENGANTAR Sekretariat Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB I. PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah KATA PENGANTAR Dokumen Rencana Kerja Tahunan (RKT) merupakan suatu hal yang penting bagi terselenggaranya tatakelola kinerja yang baik, oleh karenanya, RKT menjadi suatu hal yang cukup kritikal yang harus

Lebih terperinci

Kopertis Wilayah III Jakarta RENSTRA. Tahun

Kopertis Wilayah III Jakarta RENSTRA. Tahun Kopertis Wilayah III Jakarta RENSTRA Tahun 2015-2019 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pembahasan isu-isu strategis dan analisis situasi dalam penyusunan rencana strategis (Renstra) Kopertis Wilayah

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 14

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 14 BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 14 PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PERJANJIAN KINERJA, PELAPORAN KINERJA DAN TATA CARA REVIU ATAS LAPORAN

Lebih terperinci

2016, No (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 3. Peraturan Pemeri

2016, No (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 3. Peraturan Pemeri BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1008, 2016 KEMENRISTEK-DIKTI. Laporan Kinerja. PTN. Penyusunan. Pedoman. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA UPT RUMAH SAKIT KUSTA SUMBERGLAGAH TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA UPT RUMAH SAKIT KUSTA SUMBERGLAGAH TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA UPT RUMAH SAKIT KUSTA SUMBERGLAGAH TAHUN 2016 DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR RUMAH SAKIT KUSTA SUMBERGLAGAH JL.SUMBERGLAGAH PACET, MOJOKERTO Telp. (0321) 690441 Kode Pos. 61374 Fax

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan yang tepat, jelas, terukur dan akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 93 TAHUN 2015 TENTANG RUMAH SAKIT PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 93 TAHUN 2015 TENTANG RUMAH SAKIT PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 93 TAHUN 2015 TENTANG RUMAH SAKIT PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal

Lebih terperinci

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT 2015 SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET TAHUN 2014 Nomor : LAP-3/IPT/2/2015 Tanggal :

Lebih terperinci

Ringkasan eksekutif sasaran strategis

Ringkasan eksekutif sasaran strategis Ringkasan eksekutif Inspektorat Jenderal sebagai Aparat Pengawas Internal Pemerintah bertanggung jawab untuk terus mengawal perjalanan Reformasi Birokrasi di Kementerian Kesehatan serta mendorong tercapainya

Lebih terperinci

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2018 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 93 TAHUN 2015 TENTANG RUMAH SAKIT PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 93 TAHUN 2015 TENTANG RUMAH SAKIT PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 93 TAHUN 2015 TENTANG RUMAH SAKIT PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja Tahun 2013 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) PUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pusat Pelatihan SDM Kesehatan

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN POLITEKNIK KESEHATAN TASIKMALAYA TAHUN

LAPORAN TAHUNAN POLITEKNIK KESEHATAN TASIKMALAYA TAHUN LAPORAN TAHUNAN POLITEKNIK KESEHATAN TASIKMALAYA TAHUN 2016 KEMENTERIAN KESEHATAN RI 2016 Laporan Tahunan - 2016 POLTEKKES Tasikmalaya DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL...

Lebih terperinci

Plt. Sekretaris Jenderal Haris Munandar N

Plt. Sekretaris Jenderal Haris Munandar N KATA PENGANTAR Penyelenggaraan Negara yang Bersih, Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme merupakan tanggung jawab semua instansi pemerintah dalam rangka mewujudkan tata kepemerintahan yang baik (Good

Lebih terperinci

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah KATA PENGANTAR

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Rencana Kerja (Renja) adalah dokumen perencanaan tahunan yang merupakan penjabaran dari Rencana Strategis (Renstra) serta disusun mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah (RKP). Rencana Kerja

Lebih terperinci

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Kata Pengantar

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Kata Pengantar Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas perkenan-nya kami dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pendidikan

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Semarang, Maret 2015 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

Kata Pengantar. Semarang, Maret 2015 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T E N G A H LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2014 DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH Semarang 2015 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji

Lebih terperinci

B A B I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

B A B I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 B A B I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terselenggaranya tata Instansi Pemerintah yang baik, bersih dan berwibawa (Good Governance dan Clean Governance) merupakan syarat bagi setiap pemerintahan dalam

Lebih terperinci

WALIKOTA SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH

WALIKOTA SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH WALIKOTA SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 1-1? 134Hoci 2017 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PERJANJIAN KINERJA DAN PELAPORAN KINERJA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA SURAKARTA

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Assalamu'alaikum Wr. Wb

KATA PENGANTAR. Assalamu'alaikum Wr. Wb KATA PENGANTAR Assalamu'alaikum Wr. Wb Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan rahmat-nya kami dapat menyusun Laporan Kinerja (LKJ) Komisi Pemilihan Umum

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA BANDUNG Perencanaan pembangunan daerah adalah suatu proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku

Lebih terperinci

Rencana Aksi Kegiatan

Rencana Aksi Kegiatan Rencana Aksi Kegiatan 2015-2019 DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA PADA PROGRAM KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BAPPEDA KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BAPPEDA KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BAPPEDA KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS Jl. Prof. Soeharso No. 45 Telp. (0281)632548, Fax. (0281) 640715 2017 KATA

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA SOLOK 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Selanjutnya dengan tersusunnya LAKIP Bagian Hukum, maka diharapkan dapat :

BAB I PENDAHULUAN. Selanjutnya dengan tersusunnya LAKIP Bagian Hukum, maka diharapkan dapat : BAB I PENDAHULUAN I.1 KONDISI UMUM ORGANISASI B agian Hukum dibentuk berdasarkan Keputusan Kepala BSN Nomor 965/BSN-I/HK.35/05/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Standardisasi Nasional. Bagian

Lebih terperinci

SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI

SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI SEKRETARIAT KABINET 2010 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Kondisi Umum Good Governance pada hakekatnya merupakan kepemerintahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tahun 2015 merupakan awal dari implementasi Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019 yang ditetapkan dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik

Lebih terperinci

BAB I VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. A. Visi Menghasilkan tenaga kesehatan profesional dan kompetitif

BAB I VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. A. Visi Menghasilkan tenaga kesehatan profesional dan kompetitif 2 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... 1 DAFTAR ISI... 2 BAB I VISI,MISI, TUJUAN DAN SASARAN... 3 A. Visi... 3 B. Misi... 3 C. Tujuan... 3 D. Sasaran... 3 BAB II KEBIJAKAN,PROGRAM DAN KEGIATAN... 5 A. Kebijakan...

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam No.1809, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-DPDTT. SAKIP. PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENERAPAN

Lebih terperinci

L A P O R A N K I N E R J A

L A P O R A N K I N E R J A L A P O R A N K I N E R J A 2 014 Asisten Deputi Bidang Pendidikan, Agama, Kesehatan, dan Kependudukan Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 Kata Pengantar Dengan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK KOTA CIMAHI TAHUN 2016 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA CIMAHI

LAPORAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK KOTA CIMAHI TAHUN 2016 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA CIMAHI LAPORAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK KOTA CIMAHI TAHUN 2016 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA CIMAHI 2017 KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Badan Pusat Statistik Kota Cimahi ini dibuat berdasarkan Peraturan Pemerintah

Lebih terperinci

Penyelenggaraan Program Percepatan Pendidikan Tenaga Kesehatan

Penyelenggaraan Program Percepatan Pendidikan Tenaga Kesehatan Penyelenggaraan Program Percepatan Pendidikan Tenaga Kesehatan Disampaikan 0leh : Kepala Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Dalam Pertemuan Koordinasi PT Penyelenggara Program Percepatan Pendidikan, Hotel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM Kedudukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM Kedudukan 0 BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM 1.1.1. Kedudukan Balai Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 52/PMK.1/2011 tanggal 22 Maret 2011 tentang

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 1.1. Latar Belakang Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 BAB I PENDAHULUAN Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Instansi Pemerintah (LKJiP) Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Pemberdayaan Masyarakat

Lebih terperinci

S A L I N A N BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 91 TAHUN No. 91, 2016 TENTANG

S A L I N A N BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 91 TAHUN No. 91, 2016 TENTANG - 1 - S A L I N A N BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 91 TAHUN 2016 NOMOR 91 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT NOMOR 852 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN

Lebih terperinci

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan Kinerja Ditjen dan Penguasaan Tanah Tahun merupakan media untuk mempertanggungjawabkan capaian kinerja Direktorat Jenderal selama tahun, dalam melaksanakan

Lebih terperinci

PELAPORAN KINERJA BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA PALEMBANG TAHUN 2017

PELAPORAN KINERJA BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA PALEMBANG TAHUN 2017 PELAPORAN KINERJA BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA PALEMBANG TAHUN 2017 PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2018 Kata Pengantar Puji dan syukur kita sanjungkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat rahmat,

Lebih terperinci

KPU Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sumedang BAB I PENDAHULUAN

KPU Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sumedang BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pemilihan Umum adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat yang diselenggarakan secara demokratis, Langsung Umum Bebas Rahasia, Jujur dan Adil dalam Negara Kesatuan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, Jalan Ampera Raya No. 7, Jakarta Selatan 12560, Indonesia Telp. 62 21 7805851, Fax. 62 21 7810280 http://www.anri.go.id, e-mail: info@anri.go.id PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. a. Kondisi umum Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah.

BAB I PENDAHULUAN. a. Kondisi umum Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah. BAB I PENDAHULUAN 1. PENJELASAN UMUM ORGANISASI a. Kondisi umum Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Siak dibentuk berdasarkan

Lebih terperinci

PERAN FORUM DOKTOR (FDPKSI) DALAM MENDUKUNG TRI DHARMA PERGURUAN

PERAN FORUM DOKTOR (FDPKSI) DALAM MENDUKUNG TRI DHARMA PERGURUAN PERAN FORUM DOKTOR (FDPKSI) DALAM MENDUKUNG TRI DHARMA PERGURUAN Di sampaikan dalam Pertemuan Konsultasi Nasional TINGGI Jakarta, 23 Maret 2017 DASAR PEMIKIRAN 1 2 3 Poltekkes Kemenkes aset bangsa Memiliki

Lebih terperinci