PURE TONE AUDIOMETER DENGAN TEKNIK BEKESY AUDIOMETRY BERBASISKAN PC

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PURE TONE AUDIOMETER DENGAN TEKNIK BEKESY AUDIOMETRY BERBASISKAN PC"

Transkripsi

1 PURE TONE AUDIOMETER DENGAN TEKNIK BEKESY AUDIOMETRY BERBASISKAN PC Doni Hendriansyah¹, Iwan Iwut Tritoasmoro², Achmad Rizal³ ¹Teknik Telekomunikasi,, Universitas Telkom Abstrak Audiometry digunakan sebagai cara untuk mendiagnosis tingkat ketulian dan memetakan peta kerusakan yang ada pada telinga. Terdapat berbagai macam teknik yang dapat digunakan dalam proses diagnosis, diantaranya adalah teknik bekesy. Pada teknik ini, sistem auditory dirangsang dengan berbagai tingkatan frekuensi dan intensitas tone dan respon pasien terhadap rangsangan ini diukur. Level minimum intensitas dari rangsangan ini yang secara konsisten dapat di respon adalah threshold of hearing. Berdasarkan data respon pasien tingkat sensitivitas pendengaran seseorang dapat dipetakan pada data yang disebut audiogram, yang diplot berdasarkan intensitas dan frekuensi. Untuk menjalankan seluruh prosedur diperlukan peralatan atau media yang dibutuhkan untuk menjalankan seluruh tes audiometry, media tersebut disebut audiometer. Dalam tugas akhir ini akan direalisasikan pure tone audiometry dengan menggunakan teknik Bekesy yang diimplementasikan dalam sistem personal computer. Dalam realisasi sistem audiometer mengacu pada berbagai standar standar seperti ISO dan ANSI yang berkaitan dengan audiometer dan audiometry, dalam realisasi ini akan digunakan software Delphi sebagai software dasar. Dalam tes audiometry diperlukan berbagai peralatan atau media pendukung untuk dapat memberikan keakuratan dalam hasil yang didapat diantaranya adalah headphones dan ruangan uji yang memenuhi standar. Hasil dari test ini adalah audiogram, yang merupakan data mengenai tingkat sensitivitas pendengaran. Kata Kunci : audiometer, audiometry, bekesy Abstract Audiometry is used as the way to diagnose of deaf storey level and map the damage exist in ear. There are a lot of technique to be used in the diagnostic process, Bekesy is one of the technique. In this technique auditory system are stimulated by various frequency and intensity of tone and patient response is measured. Level of minimum intensity from the stimuly which is consistently could response is called "threshold of hearing". Pursuant to data above the store level of sensitivity hearing can be mapped in data called audiogram, which plotted based on intensity and frequency. To run the entire procedure a media or equipment is needed to run the entire audiometry test, the equipment is called audiometer. In this final project a Pure Tone Audiometer whit Bekesy technique in the personal computer system will be implemented. In this Audiometer system implementation will based on the ISO and ANDI standard which is related to the audiometer and audiometry, Delphi will be the basic software for this implementation. In the audiometry test a secondary media or equipment is needed to give an accurate result, an standard headphones and a standard environment test. An audiogram is the result of the tests, an audiogram consist a data about the hearing sensitivity level. Keywords : audiometer, audiometry, bekesy Powered by TCPDF (

2 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Indra manusia mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupannya, kelima indra manusia merupakan alat yang penting dalam hubungan manusia dengan lingkungannya. Salah satu indra yang sangat penting dalam hidup manusia adalah indra pendengaran atau sistem auditory, yang berperan dalam hubungan manusia untuk mendengarkan suara. Seiring dengan perkembangan jaman, tingkat kebisingan (noise) yang dialami manusia mengalami peningkatan. Peningkatan yang sangat cepat pada noise tersebut memberikan dampak yang sangat besar dalam sistem auditory manusia, selain dampak umur manusia itu sendiri. Tingkat pendengaran manusia pada frekuensi bawah mengalami gangguan, sehingga terjadi berbagai penyakit pendengaran. Berdasarkan hal diatas maka pendeteksian tingkat pendengaran manusia sangat diperlukan, untuk memberikan data bagi audiologist dan pasien sendiri mengenai tingkat pendengaran pasien sendiri. Khususnya di Indonesia dimana indra pendengaran masih merupakan indra yang masih diacuhkan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Untuk itulah diperlukan peralatan audiometry yang dapat terjangkau oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Personal Computer merupakan salah satu solusi dari sedemikian solusi yang ada, dengan adanya sistem audiometry pada Personal Computer maka diharapkan perhatian masyarakat Indonesia terhadap indra pendengaran semakin meningkat. 1.2 TUJUAN DAN MANFAAT Tujuan pembuatan tugas akhir ini adalah: 1. Merealisasikan PC audiometer dengan software Delphi dan perangkat PC yang tersedia.

3 Manfaat dari pembuatan tugas akhir ini yaitu : 1. Dengan adanya realisasi PC audiometer ini diharapkan masyarakat dapat mendapat kemudahan dalam mendapatkan data mengenai kesehatan indra pendengarannya. 2. Dengan semakin mudahnya mendapat kan data kesehatan indra pendengaran ini diharapakan tingkat kesehatan masyarakat khusunya mengenai kesehatan indra pendengaran ini dapat meningkat. 1.3 RUMUSAN MASALAH PC audiometer yang akan direalisasikan adalah adalah Pure Tone Audiometry dengan menggunakan teknik Bekesy Audiometery berbasiskan PC. Dengan banyak standar dalam Pure Tone Audiometry, dalam realisasi ini digunakan Standar International Audiometers sebagai dasar dalam realisasi PC audiometer ini. Dengan realisasi ini akan dihasilkan perangkat yang dapat melakukan test audiometery standar dengan menggunakan PC dan hasil yang akan didapat akan dikeluarkan melalui tabel yang disebut audiogram. 1.4 BATASAN MASALAH Sedangkan untuk mendapatkan hasil yang optimal, realisasi ini dibatasi oleh : 1. Software yang digunakan pada realisasi ini menggunakan Delphi. 2. Media yang digunakan adalah PC, beserta perangkat-perangkat tambahan seperti headphones, dan eksternal swith. 3. Spesifikasi umum perancangan dengan batasan-batasan sebagai berikut : Teknik : Bekesy Audiometry Frekuensi test : Hz Frekuensi deviasi : ±3 db Output : Audiogram

4 1.5 METODOLOGI Metode yang akan digunakan untuk menyelesaikan tugas akhir ini adalah: 1. Studi Literatur Pada tahap ini, dilakukan pendalaman materi-materi yang terkait melalui literatur dan referensi yang tersedia di berbagai sumber. 2. Proses Perancangan Pada tahap ini, dilakukan proses perancangan dari realisasi yang akan dibuat dengan memanfaatkan formula yang ada. 3. Simulasi dan Optimasi Pada tahap ini, dilakukan simulasi desain sistem yang telah dirancang dengan menggunakan software Delphi agar dapat memenuhi spesifikasi yang diinginkan dan dioptimasi untuk mencapai hasil yang lebih baik. 4. Proses Realisasi Pada tahap ini, dilakukan proses realisasi audiometer yang telah dirancang sesuai dengan karakteristik dan spesifikasi yang diinginkan. 5. Analisa Pada tahap ini, dilakukan proses pengukuran audiometer yang telah direalisasikan dan membandingkan karakteristik audiometer standar. 6. Pembuatan Laporan Tahap akhir dari penelitian ini adalah pembuatan laporan Tugas Akhir dan Sidang Tugas Akhir. I.6 SISTEMATIKA PENULISAN Sistematika penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini dibahas mengenai latar belakang permasalahan, tujuan, perumusan masalah, pembatasan masalah serta sistematika penulisan.

5 BAB II DASAR TEORI Berisi dasar teori yang menjelaskan konsep tentang deskripsi umum Audiometry dan dasar teori pendukung lainnya. BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI Perancangan dari sistem yang akan dibuat beserta realisasinya. BAB IV ANALISIS Menjelaskan analisis audiometer yang telah direalisasikan beserta pemaparan data-data hasil audiometry. BAB V PENUTUP Berisi kesimpulan serta saran-saran yang dapat digunakan untuk penelitian berikutnya. Powered by TCPDF (

6 BAB IV ANALISIS Analisa dilakukan untuk mendapatkan data dari software yang dibuat. Selain itu, hasil analisa tersebut dapat dijadikan dasar untuk menganalisa serta menentukan kesalahan apabila terjadi ketidaksesuaian denan spesifikasi yang telah ditentukan pada software. 4.1 TAMPILAN SOFTWARE Gambar 4.1 Tampilan pengenalan software Form diatas merupakan form yang disediakan sebagai pengenalan terhadap software audiometer ini. Pada form diatas terdapat beberapa pengenalan mengenai audiometer, perangkat minimum dan prosedur tes.

7 Gambar 4.2 Form pengisian biodata Form diatas merupakan form untuk pengisian biodata pasien. Gambar 4.3 Form tes Form diatas merupakan form tempat tes berlangsung. Dimana respon dari objek tes didapat dari respon mouse terhadap tombol respon yang terdapat di tengah.

8 Hasil Pengecekan dari software tersebut merupakan sebuah audiogram seperti pada gambar berikut. Pada audiogram garis biru menandakan telinga kiri dan garis merah menandakan telinga kanan. Gambar 4.4 Audiogram Hasil data audiogram merupakan data tingkat kemampuan mendengar pasien yang oleh audiologist dapat diperkirakan tingkat kemampuan mendengar atau pun teknik atau cara untuk pengobatan. 4.2 ANALISIS GRAFIK Dari data yang didapatkan akan dapat diambil kesimpulan secara garis besar untuk tingkat pendengaran yang didapat. Dalam data ini antara telinga kiri dan telinga kanan dapat berbeda tingkat pendengarannya. Pembacaan grafik pada audiogram diambil dengan berdasar pada tingkatan-tingkatan yang telah ditentukan, dan untuk beberapa permasalahan data tersebut hanya dapat dibaca oleh audiologist.

9 0-25 dbhl Normal hearing limit Gambar 4.5 Audiogram normal limit Grafik diatas menunjukkan tingkat pendengaran yang normal dari objek tes dbhl Mild hearing loss Gambar 4.6 Audiogram mild hearing loss

10 41-55 dbhl Moderate hearing loss Gambar 4.7 Audiogram moderate hearing loss dbhl Moderately severe hearing loss Gambar 4.8 Audiogram moderate severe hearing loss

11 71-90 dbhl Severe hearing loss Gambar 4.9 Audiogram severe hearing loss 91+ dbhl Profound hearing loss Gambar 4.10 Audiogram profound hearing loss

12 4.3 ANALISIS DATA Analisis data secara spesifik dilakukan pada software dengan mecari nilai rata-rata pada tiap frekuensi. Nilai rata-rata ini kemudian dibandingkan dengan nilai-nilai 0-25 dbhl Normal hearing dbhl Mild hearing loss dbhl Moderate hearing los dbhl Moderately severe hearing loss dbhl Severe hearing loss 91+ dbhl Profound hearing loss Berikut merupakan hasil test audiometer pada audiogram yang menunjukkan tingkat pendengaran normal. Gambar 4.11 Hasil data tes Untuk data lebih lanjut akan kita dapatkan pada program yang hasilnya

13 Gambar 4.12 Data spesifik tingkat pendengaran Pada data ini secara spesifik dijabarkan tingkat pendengaran untuk tiaptiap frekuensi dan untuk masing-masing telinga uji. Dari data diatas didapatkan pendengaran normal untuk telinga kiri pada frekuensi 125, 250, 500, 1000, 2000, dan 8000 Hz dan telinga kanan pada frekuensi 125, 250, 500 Hz. Sedangkan tingkat pendengaran dengan tingkatan mild hearing loss adalah telinga kiri pada frekuensi 4000 Hz dan telinga kanan pada frekuensi 1000, 2000, 4000, 8000 Hz. Dari hasil yang didapat diatas, hasil rata-rata dari nilai yang didapat adalah batas dari tingkat pendengaran dari pasien yang dites. Misanya untuk telinga kiri pada frekuensi 125 Hz mempunyai batas pendengaran dengan nilai 8 dbhl. Dan demikian seterusnya untuk setiap frekuensi dan setian telinga test. 4.4 ANALISIS SECARA KESELURUHAN Software secara keseluruhan telah berjalan dengan baik. Dalam hasil output tone yang dikeluarkan dan pemberian respon dari pasien sampai hasil data audiogram yang didapatkan.

14 BAB IV ANALISIS Analisa dilakukan untuk mendapatkan data dari software yang dibuat. Selain itu, hasil analisa tersebut dapat dijadikan dasar untuk menganalisa serta menentukan kesalahan apabila terjadi ketidaksesuaian denan spesifikasi yang telah ditentukan pada software. 4.2 TAMPILAN SOFTWARE Gambar 4.1 Tampilan pengenalan software Form diatas merupakan form yang disediakan sebagai pengenalan terhadap software audiometer ini. Pada form diatas terdapat beberapa pengenalan mengenai audiometer, perangkat minimum dan prosedur tes.

15 Gambar 4.2 Form pengisian biodata Form diatas merupakan form untuk pengisian biodata pasien. Gambar 4.3 Form tes Form diatas merupakan form tempat tes berlangsung. Dimana respon dari objek tes didapat dari respon mouse terhadap tombol respon yang terdapat di tengah.

16 Hasil Pengecekan dari software tersebut merupakan sebuah audiogram seperti pada gambar berikut. Pada audiogram garis biru menandakan telinga kiri dan garis merah menandakan telinga kanan. Gambar 4.4 Audiogram Hasil data audiogram merupakan data tingkat kemampuan mendengar pasien yang oleh audiologist dapat diperkirakan tingkat kemampuan mendengar atau pun teknik atau cara untuk pengobatan. 4.5 ANALISIS GRAFIK Dari data yang didapatkan akan dapat diambil kesimpulan secara garis besar untuk tingkat pendengaran yang didapat. Dalam data ini antara telinga kiri dan telinga kanan dapat berbeda tingkat pendengarannya. Pembacaan grafik pada audiogram diambil dengan berdasar pada tingkatan-tingkatan yang telah ditentukan, dan untuk beberapa permasalahan data tersebut hanya dapat dibaca oleh audiologist.

17 0-25 dbhl Normal hearing limit Gambar 4.5 Audiogram normal limit Grafik diatas menunjukkan tingkat pendengaran yang normal dari objek tes dbhl Mild hearing loss Gambar 4.6 Audiogram mild hearing loss

18 41-55 dbhl Moderate hearing loss Gambar 4.7 Audiogram moderate hearing loss dbhl Moderately severe hearing loss Gambar 4.8 Audiogram moderate severe hearing loss

19 71-90 dbhl Severe hearing loss Gambar 4.9 Audiogram severe hearing loss 91+ dbhl Profound hearing loss Gambar 4.10 Audiogram profound hearing loss

20 4.6 ANALISIS DATA Analisis data secara spesifik dilakukan pada software dengan mecari nilai rata-rata pada tiap frekuensi. Nilai rata-rata ini kemudian dibandingkan dengan nilai-nilai 0-25 dbhl Normal hearing dbhl Mild hearing loss dbhl Moderate hearing los dbhl Moderately severe hearing loss dbhl Severe hearing loss 91+ dbhl Profound hearing loss Berikut merupakan hasil test audiometer pada audiogram yang menunjukkan tingkat pendengaran normal. Gambar 4.11 Hasil data tes Untuk data lebih lanjut akan kita dapatkan pada program yang hasilnya

21 Gambar 4.12 Data spesifik tingkat pendengaran Pada data ini secara spesifik dijabarkan tingkat pendengaran untuk tiaptiap frekuensi dan untuk masing-masing telinga uji. Dari data diatas didapatkan pendengaran normal untuk telinga kiri pada frekuensi 125, 250, 500, 1000, 2000, dan 8000 Hz dan telinga kanan pada frekuensi 125, 250, 500 Hz. Sedangkan tingkat pendengaran dengan tingkatan mild hearing loss adalah telinga kiri pada frekuensi 4000 Hz dan telinga kanan pada frekuensi 1000, 2000, 4000, 8000 Hz. Dari hasil yang didapat diatas, hasil rata-rata dari nilai yang didapat adalah batas dari tingkat pendengaran dari pasien yang dites. Misanya untuk telinga kiri pada frekuensi 125 Hz mempunyai batas pendengaran dengan nilai 8 dbhl. Dan demikian seterusnya untuk setiap frekuensi dan setian telinga test. 4.7 ANALISIS SECARA KESELURUHAN Software secara keseluruhan telah berjalan dengan baik. Dalam hasil output tone yang dikeluarkan dan pemberian respon dari pasien sampai hasil data audiogram yang didapatkan.

22 BAB IV ANALISIS Analisa dilakukan untuk mendapatkan data dari software yang dibuat. Selain itu, hasil analisa tersebut dapat dijadikan dasar untuk menganalisa serta menentukan kesalahan apabila terjadi ketidaksesuaian denan spesifikasi yang telah ditentukan pada software. 4.3 TAMPILAN SOFTWARE Gambar 4.1 Tampilan pengenalan software Form diatas merupakan form yang disediakan sebagai pengenalan terhadap software audiometer ini. Pada form diatas terdapat beberapa pengenalan mengenai audiometer, perangkat minimum dan prosedur tes.

23 Gambar 4.2 Form pengisian biodata Form diatas merupakan form untuk pengisian biodata pasien. Gambar 4.3 Form tes Form diatas merupakan form tempat tes berlangsung. Dimana respon dari objek tes didapat dari respon mouse terhadap tombol respon yang terdapat di tengah.

24 Hasil Pengecekan dari software tersebut merupakan sebuah audiogram seperti pada gambar berikut. Pada audiogram garis biru menandakan telinga kiri dan garis merah menandakan telinga kanan. Gambar 4.4 Audiogram Hasil data audiogram merupakan data tingkat kemampuan mendengar pasien yang oleh audiologist dapat diperkirakan tingkat kemampuan mendengar atau pun teknik atau cara untuk pengobatan. 4.8 ANALISIS GRAFIK Dari data yang didapatkan akan dapat diambil kesimpulan secara garis besar untuk tingkat pendengaran yang didapat. Dalam data ini antara telinga kiri dan telinga kanan dapat berbeda tingkat pendengarannya. Pembacaan grafik pada audiogram diambil dengan berdasar pada tingkatan-tingkatan yang telah ditentukan, dan untuk beberapa permasalahan data tersebut hanya dapat dibaca oleh audiologist.

25 0-25 dbhl Normal hearing limit Gambar 4.5 Audiogram normal limit Grafik diatas menunjukkan tingkat pendengaran yang normal dari objek tes dbhl Mild hearing loss Gambar 4.6 Audiogram mild hearing loss

26 41-55 dbhl Moderate hearing loss Gambar 4.7 Audiogram moderate hearing loss dbhl Moderately severe hearing loss Gambar 4.8 Audiogram moderate severe hearing loss

27 71-90 dbhl Severe hearing loss Gambar 4.9 Audiogram severe hearing loss 91+ dbhl Profound hearing loss Gambar 4.10 Audiogram profound hearing loss

28 4.9 ANALISIS DATA Analisis data secara spesifik dilakukan pada software dengan mecari nilai rata-rata pada tiap frekuensi. Nilai rata-rata ini kemudian dibandingkan dengan nilai-nilai 0-25 dbhl Normal hearing dbhl Mild hearing loss dbhl Moderate hearing los dbhl Moderately severe hearing loss dbhl Severe hearing loss 91+ dbhl Profound hearing loss Berikut merupakan hasil test audiometer pada audiogram yang menunjukkan tingkat pendengaran normal. Gambar 4.11 Hasil data tes Untuk data lebih lanjut akan kita dapatkan pada program yang hasilnya

29 Gambar 4.12 Data spesifik tingkat pendengaran Pada data ini secara spesifik dijabarkan tingkat pendengaran untuk tiaptiap frekuensi dan untuk masing-masing telinga uji. Dari data diatas didapatkan pendengaran normal untuk telinga kiri pada frekuensi 125, 250, 500, 1000, 2000, dan 8000 Hz dan telinga kanan pada frekuensi 125, 250, 500 Hz. Sedangkan tingkat pendengaran dengan tingkatan mild hearing loss adalah telinga kiri pada frekuensi 4000 Hz dan telinga kanan pada frekuensi 1000, 2000, 4000, 8000 Hz. Dari hasil yang didapat diatas, hasil rata-rata dari nilai yang didapat adalah batas dari tingkat pendengaran dari pasien yang dites. Misanya untuk telinga kiri pada frekuensi 125 Hz mempunyai batas pendengaran dengan nilai 8 dbhl. Dan demikian seterusnya untuk setiap frekuensi dan setian telinga test. 4.10ANALISIS SECARA KESELURUHAN Software secara keseluruhan telah berjalan dengan baik. Dalam hasil output tone yang dikeluarkan dan pemberian respon dari pasien sampai hasil data audiogram yang didapatkan. Powered by TCPDF (

30 DAFTAR PUSTAKA [1] P. Aras,Vineet Audiometry techniques, circuits, and systems, M. Tech. Credit Seminar Report, Electronic Systems Group, EE Dept, IIT Bombay submitted Nov 03 [2] Ayres, Jhon. The Tomes Of Delphi : Win 32 Core API Windows 2000 Edition. Wordware Publishing, Inc [3] American Speech-Language-Hearing Association (ASHA), Guidelines for Manual Pure-Tone Threshold Audiometry, 2005 [4] Arlinger, S., Martin, M. (Editors) (1989/1991). Manual of Practical Audiometry, Vol. 1 & 2, Singular Publ. Group [5] Martin, F.N. (1998). Exercises in Audiometry. Allyn & Bacon, Inc. [6] John R. Franks, Hearing Measurenment, National Institute for Occupational Safety and Health. [7] GL html [8] GL html [9] [10] Powered by TCPDF (

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. dilahirkan (perinatal) dan sesudah lahir (postnatal) (Suhardiyana, 2010).

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. dilahirkan (perinatal) dan sesudah lahir (postnatal) (Suhardiyana, 2010). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Telinga adalah organ pengindraan dengan fungsi ganda dan kompleks yaitu fungsi pendengaran dan fungsi keseimbangan (Hermanto, 2010). Rentang frekuensi

Lebih terperinci

MENENTUKAN KEPADATAN LALU LINTAS DENGAN PENGHITUNGAN JUMLAH KENDARAAN BERBASIS VIDEO PROCESSING

MENENTUKAN KEPADATAN LALU LINTAS DENGAN PENGHITUNGAN JUMLAH KENDARAAN BERBASIS VIDEO PROCESSING Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Tugas Akhir - 2009 MENENTUKAN KEPADATAN LALU LINTAS DENGAN PENGHITUNGAN JUMLAH KENDARAAN BERBASIS VIDEO PROCESSING Muahamd Syukur¹, Iwan Iwut Tritoasmoro², Koredianto Usman³

Lebih terperinci

Tes pendengaran rutin untuk diagnosis gangguan pendengaran Rinne, Weber, Schwabah test. Test penala nada tinggi dan nada rendah

Tes pendengaran rutin untuk diagnosis gangguan pendengaran Rinne, Weber, Schwabah test. Test penala nada tinggi dan nada rendah TEST PENALA & AUDIOMETRI NADA MURNI Yusa Herwanto Departemen THT-KL FK USU/ Rs.Adam Malik Medan GARPU PENALA (Turning Fork) Tes pendengaran rutin untuk diagnosis gangguan pendengaran Rinne, Weber, Schwabah

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN III.

METODE PENELITIAN III. III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian dilaksanakan di Kawasan Industri Kota Tangerang, khususnya di Kecamatan Jatiuwung (Gambar 4) dan dilaksanakan pada Bulan April sampai dengan Mei

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PERHITUNGAN KECEPATAN OBJEK BERGERAK BERBASIS WEBCAM DAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

IMPLEMENTASI PERHITUNGAN KECEPATAN OBJEK BERGERAK BERBASIS WEBCAM DAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Tugas Akhir - 2009 IMPLEMENTASI PERHITUNGAN KECEPATAN OBJEK BERGERAK BERBASIS WEBCAM DAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL Bambang Hermanto¹, Koredianto Usman², Iwan Iwut Tirtoasmoro³

Lebih terperinci

SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS KEBISINGAN DENGAN GANGGUAN PENDENGARAN PADA PEKERJA DI PT.INKA (PERSERO) MADIUN

SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS KEBISINGAN DENGAN GANGGUAN PENDENGARAN PADA PEKERJA DI PT.INKA (PERSERO) MADIUN SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS KEBISINGAN DENGAN GANGGUAN PENDENGARAN PADA PEKERJA DI PT.INKA (PERSERO) MADIUN Oleh : RAKHMANISA LINDHI HANIFA UNIVERSITAS AIRLANGGA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT SURABAYA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kondisi lingkungan kerja yang nyaman, aman dan kondusif dapat meningkatkan produktivitas pekerja. Salah satu diantaranya adalah lingkungan kerja yang bebas dari kebisingan.

Lebih terperinci

APLIKASI PEMELIHARAAN DATA DONATUR DI RUMAH ZAKAT MAINTENANCE DONATURE APPLICATION AT RUMAH ZAKAT

APLIKASI PEMELIHARAAN DATA DONATUR DI RUMAH ZAKAT MAINTENANCE DONATURE APPLICATION AT RUMAH ZAKAT Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Tugas Akhir - 2006 APLIKASI PEMELIHARAAN DATA DONATUR DI RUMAH ZAKAT MAINTENANCE DONATURE APPLICATION AT RUMAH ZAKAT Bayu Mahaliyanto¹, -² ¹Teknik Informatika,, Universitas

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA HASIL ALAT AUDIOMETER

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA HASIL ALAT AUDIOMETER 55 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA HASIL ALAT AUDIOMETER Pada bab ini akan menjelaskan tentang pengujian alat audiometer dan analisa hasil yang terdapat pada alat. Pengujian dan analisa hasil tersebut meliputi

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. 1. Coughlin, R. F., Frederick F Driscoll, 1994, Penguat Operasional dan. 2. Usman, 2008, Teknik Antarmuka + Pemrograman Mikrokontroler

DAFTAR PUSTAKA. 1. Coughlin, R. F., Frederick F Driscoll, 1994, Penguat Operasional dan. 2. Usman, 2008, Teknik Antarmuka + Pemrograman Mikrokontroler DAFTAR PUSTAKA 1. Coughlin, R. F., Frederick F Driscoll, 199, Penguat Operasional dan Rangkaian Terpadu Linear, Institut Teknologi Wentworth, Penerbit Erlangga, Jakarta.. Usman, 00, Teknik Antarmuka +

Lebih terperinci

REALISASI PENGUKUR TINGGI BADAN MANUSIA SECARA REALTIME BEBRBASIS WEBCAM

REALISASI PENGUKUR TINGGI BADAN MANUSIA SECARA REALTIME BEBRBASIS WEBCAM Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Tugas Akhir - 2012 REALISASI PENGUKUR TINGGI BADAN MANUSIA SECARA REALTIME BEBRBASIS WEBCAM Dwi Asto Yuliardi¹, Iwan Iwut Tritoasmoro², Inung Wijayanto³ ¹Teknik Telekomunikasi,,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perancangan perangkat lunak (software) aplikasi beserta rancangan pendukungnya

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perancangan perangkat lunak (software) aplikasi beserta rancangan pendukungnya BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Perancangan Perancangan sistem yang berhasil dibuat dalam penelitian ini adalah perancangan perangkat lunak (software) aplikasi beserta rancangan pendukungnya yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan tahap yang harus dibuat sebelum melakukan penelitian, karena pada bab ini akan membahas dan menjelaskan tentang langkah-langkah yang akan di

Lebih terperinci

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS KEBISINGAN DAN LAMA KERJA DENGAN NILAI AMBANG DENGAR PADA TENAGA KERJA DI BAGIAN PRODUKSI PT TROPICA COCOPRIMA DESA LELEMA KABUPATEN MINAHASA SELATAN Brenda Natalia Rauan*, Grace

Lebih terperinci

HUBUNGAN DURASI TERPAPAR BISING DENGAN KEJADIAN NOISE INDUCED HEARING LOSS PADA PEKERJA PABRIK SPEAKER X DI PASURUAN

HUBUNGAN DURASI TERPAPAR BISING DENGAN KEJADIAN NOISE INDUCED HEARING LOSS PADA PEKERJA PABRIK SPEAKER X DI PASURUAN SKRIPSI HUBUNGAN DURASI TERPAPAR BISING DENGAN KEJADIAN NOISE INDUCED HEARING LOSS PADA PEKERJA PABRIK SPEAKER X DI PASURUAN Oleh: Nama : Lu Kwan Ying NRP : 1523013056 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Perancangan Aplikasi Audiometer Nada Murni dan Tutur untuk Diagnosis Pendengaran

Perancangan Aplikasi Audiometer Nada Murni dan Tutur untuk Diagnosis Pendengaran Perancangan Aplikasi Audiometer Nada Murni dan Tutur untuk Diagnosis Pendengaran Sabrina Ifahdini S 1, Adri Supardi 2, Franky Chandra 3 1,2,3 Program Studi Teknobiomedik Fakultas Sains dan Teknologi Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Touch screen merupakan salah satu teknologi display yang menjadi trend untuk gadget masa kini. Hampir semua gadget masa kini seperti smartphone, konsol permainan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Elekto Medis, Politeknik Kesehatan Surabaya, dan Sekolah Luar Biasa (SLB) Tuna Rungu mulai bulan Januari 2012-Juli 2012.

BAB III METODE PENELITIAN. Elekto Medis, Politeknik Kesehatan Surabaya, dan Sekolah Luar Biasa (SLB) Tuna Rungu mulai bulan Januari 2012-Juli 2012. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Biofisika dan Laboratorium Instrumentasi Medis, Departemen Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Perkembangan komputer dewasa ini telah mengalami banyak perubahan yang sangat pesat, seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin banyak dan kompleks. Komputer yang

Lebih terperinci

Skripsi ini Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh : Kholid Ubaidilah NIM : J

Skripsi ini Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh : Kholid Ubaidilah NIM : J HUBUNGAN ANTARA UMUR DAN LAMA PAPARAN DENGAN PENURUNAN DAYA DENGAR PADA PEKERJA TERPAPAR KEBISINGAN IMPULSIF BERULANG DI SENTRA INDUSTRI PANDE BESI DESA PADAS KARANGANOM KABUPATEN KLATEN Skripsi ini Disusun

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI NOMOR POLISI KENDARAAN BERMOTOR MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN SELF ORGANIZING MAPS (SOMS)

IDENTIFIKASI NOMOR POLISI KENDARAAN BERMOTOR MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN SELF ORGANIZING MAPS (SOMS) Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) IDENTIFIKASI NOMOR POLISI KENDARAAN BERMOTOR MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN SELF ORGANIZING MAPS (SOMS) Inung Wijayanto¹, Iwan Iwut Tritoasmoro², Koredianto Usman³

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan bisingan dalam proses produksi. Kebisingan dapat. memicu terjadinya Noise Induced Hearing Loss (NIHL).

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan bisingan dalam proses produksi. Kebisingan dapat. memicu terjadinya Noise Induced Hearing Loss (NIHL). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pabrik speaker (pengeras suara) menggunakan mesin yang menimbulkan bisingan dalam proses produksi. Kebisingan dapat membuat pekerja disekitar mesin produksi

Lebih terperinci

Raden Abi Hanindito¹, -². ¹Teknik Informatika, Fakultas Teknik Informatika, Universitas Telkom

Raden Abi Hanindito¹, -². ¹Teknik Informatika, Fakultas Teknik Informatika, Universitas Telkom Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) ANALISIS & IMPLEMENTASI IMAGE DENOISING DENGAN MENGGUNAKAN METODE NORMALSHRINK SEBAGAI WAVELET THRESHOLDING ANALYSIS & IMPLEMENTATION IMAGE DENOISING USING NORMALSHRINK

Lebih terperinci

KLASIFIKASI PADA DATA MINING MENGGUNAKAN NAIVE BAYESIAN CLASSIFIER CLASSIFICATION FOR DATA MINING USING NAIVE BAYESIAN CLASSIFIER

KLASIFIKASI PADA DATA MINING MENGGUNAKAN NAIVE BAYESIAN CLASSIFIER CLASSIFICATION FOR DATA MINING USING NAIVE BAYESIAN CLASSIFIER Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Tugas Akhir - 2005 KLASIFIKASI PADA DATA MINING MENGGUNAKAN NAIVE BAYESIAN CLASSIFIER CLASSIFICATION FOR DATA MINING USING NAIVE BAYESIAN CLASSIFIER Agustina Ratna Puspitasari¹,

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM TRY OUT ONLINE SMBB IT TELKOM BERBASIS WEB

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM TRY OUT ONLINE SMBB IT TELKOM BERBASIS WEB Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Tugas Akhir - 2011 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM TRY OUT ONLINE SMBB IT TELKOM BERBASIS WEB Irwin Wahyu Utama¹, Sofia Naning Hertiana², Asep Mulyana³ ¹Teknik Telekomunikasi,,

Lebih terperinci

Verifikasi Sidik Jari Menggunakan Pencocokan Citra Berbasis Fasa Dengan Fungsi Band-Limited Phase Only Correlation (BLPOC)

Verifikasi Sidik Jari Menggunakan Pencocokan Citra Berbasis Fasa Dengan Fungsi Band-Limited Phase Only Correlation (BLPOC) Verifikasi Sidik Jari Menggunakan Pencocokan Citra Berbasis Fasa Dengan Fungsi Band-Limited Phase Only Correlation (BLPOC) Adryan Chrysti Sendjaja (1022005) Jurusan Teknik Elektro Universitas Kristen Maranatha

Lebih terperinci

Cara Download Youtube Tanpa Software Di Windows 7 >>>

Cara Download Youtube Tanpa Software Di Windows 7 >>> Cara Download Youtube Tanpa Software Di Windows 7 >>> http://bit.ly/2u0must 1 / 5 2 / 5 Artikel,,,Cara,,,Burning,,,CD/DVD,,,di,,,Windows,,,Tanpa,,,Software,,,Nero,,,Di,,,posting,,,oleh,,,Redi,,, A.H,,,pada,,,27,,,Sep,,,2012.,,,.,,,Download,,,windows,,,7,,,dalam,,,bahasa,,,indonesia,,,43.VMware,,,,I

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN REALISASI PLL(88-108) MHZ DENGAN INDIKATOR LED SAAT DAERAH FREKUENSI LOCK DAN UNLOCK

PERANCANGAN DAN REALISASI PLL(88-108) MHZ DENGAN INDIKATOR LED SAAT DAERAH FREKUENSI LOCK DAN UNLOCK Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Tugas Akhir - 2008 PERANCANGAN DAN REALISASI PLL(88-108) MHZ DENGAN INDIKATOR LED SAAT DAERAH FREKUENSI LOCK DAN UNLOCK Gumilar Trisyana Putra¹, Budianto², Budi Prasetya³

Lebih terperinci

Audiometri. dr. H. Yuswandi Affandi, Sp. THT-KL

Audiometri. dr. H. Yuswandi Affandi, Sp. THT-KL Audiometri dr. H. Yuswandi Affandi, Sp. THT-KL Definisi Audiogram adalah suatu catatan grafis yang diambil dari hasil tes pendengaran dengan menggunakan alat berupa audiometer, yang berisi grafik batas

Lebih terperinci

PERANCANGAN PERANGKAT AUDIOMETER PENGUKURAN TINGKAT DERAJAT KETULIAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMEGA 8535

PERANCANGAN PERANGKAT AUDIOMETER PENGUKURAN TINGKAT DERAJAT KETULIAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMEGA 8535 PERANCANGAN PERANGKAT AUDIOMETER PENGUKURAN TINGKAT DERAJAT KETULIAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMEGA 8535 Anton Ratrianto *), Ajub Ajulian Zahra, and Darjat Jurusan Teknik Elektro, Universitas Diponegoro

Lebih terperinci

ABSTRAK. iv Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. iv Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Seiring dengan semakin tingginya mobilitas orang-orang di kota besar, kendaraan menjadi salah satu kebutuhan. Semakin tingginya kebutuhan akan kendaraan, maka jumlah kendaraan di kota-kota besar

Lebih terperinci

ABSTRAK. Pembimbing I : July Ivone,dr., M.K.K., MPd.Ked. Pembimbing II: Drs. Pinandojo Djojosoewarno,dr.,AIF.

ABSTRAK. Pembimbing I : July Ivone,dr., M.K.K., MPd.Ked. Pembimbing II: Drs. Pinandojo Djojosoewarno,dr.,AIF. ABSTRAK PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP GANGGUAN PENDENGARAN PADA PEKERJA KAPAL TUG BOAT PERTAMINA RU VI BALONGAN BAGIAN MESIN DENGAN MASA KERJA 11-30 TAHUN Wina Shaulla, 2010. Pembimbing I : July Ivone,dr.,

Lebih terperinci

PERANCANGAN ALAT PENGUKUR KONSENTRASI ASAP ROKOK PADA RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLER

PERANCANGAN ALAT PENGUKUR KONSENTRASI ASAP ROKOK PADA RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLER Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Tugas Akhir - 2009 PERANCANGAN ALAT PENGUKUR KONSENTRASI ASAP ROKOK PADA RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLER Fitria Yunita¹, Joko Haryatno², Achmad Rizal³ ¹Teknik Telekomunikasi,,

Lebih terperinci

SISTEM PARKIR BERLANGGANAN MENGGUNAKAN RFID BERBASIS MIKROKONTROLER

SISTEM PARKIR BERLANGGANAN MENGGUNAKAN RFID BERBASIS MIKROKONTROLER Tugas Akhir - 2010 SISTEM PARKIR BERLANGGANAN MENGGUNAKAN RFID BERBASIS MIKROKONTROLER Rindi Agustin¹, Achmad Rizal², Junartho Halomoan³ ¹Teknik Telekomunikasi,, Universitas Telkom Abstrak Sistem parkir

Lebih terperinci

ANALISA DETEKSI KELOMPOK USIA DAN GENDER BERDASARKAN KONTUR WAJAH DENGAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

ANALISA DETEKSI KELOMPOK USIA DAN GENDER BERDASARKAN KONTUR WAJAH DENGAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) WAJAH DENGAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL Marlina Novalinda Br Purba¹, Achmad Rizal², Suryo Adhi Wibowo³ ¹Teknik Telekomunikasi,, Universitas Telkom Abstrak Teknologi pengolahan

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. kesehatan dan keselamatan kerja. Industri besar umumnya menggunakan alat-alat. yang memiliki potensi menimbulkan kebisingan.

BAB 1 : PENDAHULUAN. kesehatan dan keselamatan kerja. Industri besar umumnya menggunakan alat-alat. yang memiliki potensi menimbulkan kebisingan. 1 BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan di Indonesia berkembang semakin pesat khususnya dalam bidang teknologi dan industri. Peningkatan pemanfaatan teknologi dalam dunia industri memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan militer, kini telah digunakan secara luas di berbagai bidang, misalnya Bisnis,

BAB I PENDAHULUAN. dan militer, kini telah digunakan secara luas di berbagai bidang, misalnya Bisnis, BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perkembangan komputer dewasa ini telah mengalami banyak perubahan yang sangat pesat seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin banyak dan kompleks. Komputer yang

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PEREKAM DIGITAL DAN PENDETEKSI GEMPA MENGGUNAKAN METODE STA/LTA PADA SEISMOGRAF TELEMETERI.

PENGEMBANGAN PEREKAM DIGITAL DAN PENDETEKSI GEMPA MENGGUNAKAN METODE STA/LTA PADA SEISMOGRAF TELEMETERI. PENGEMBANGAN PEREKAM DIGITAL DAN PENDETEKSI GEMPA MENGGUNAKAN METODE STA/LTA PADA SEISMOGRAF TELEMETERI. T 55I.280 287 SUP ABSTRAK Telah dilakukan pengembangan perangkat perekam digital dan pendeteksi

Lebih terperinci

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Keywords : Noise Intensity, Hearing Threshold Values, Ground Handling Labor

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Keywords : Noise Intensity, Hearing Threshold Values, Ground Handling Labor HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS KEBISINGAN DI LINGKUNGAN KERJA DENGAN NILAI AMBANG DENGAR TENAGA KERJA GROUND HANDLING BANDAR UDARA INTERNASIONAL SAM RATULANGI MANADO. Jootje. M. L. Umboh *, Hengky. Loho *,

Lebih terperinci

PEMBUATAN DECODER ISO-8583 PADA DATABASE ENGINE MYSQL BONDAN SUMBODO SUSILO

PEMBUATAN DECODER ISO-8583 PADA DATABASE ENGINE MYSQL BONDAN SUMBODO SUSILO PEMBUATAN DECODER ISO-8583 PADA DATABASE ENGINE MYSQL BONDAN SUMBODO SUSILO 41508110003 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2013 PEMBUATAN DECODER ISO-8583

Lebih terperinci

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang dengan pesat, terutama bidang elektronika dan komputer yang diterapkan pada bidang medis. Kemajuan teknologi

Lebih terperinci

AUDIOMETRI NADA MURNI

AUDIOMETRI NADA MURNI AUDIOMETRI NADA MURNI I. Definisi Audiometri Audiometri berasal dari kata audire dan metrios yang berarti mendengar dan mengukur (uji pendengaran). Audiometri tidak saja dipergunakan untuk mengukur ketajaman

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN REALISASI PENGUKUR KADAR GULA DALAM MINUMAN BERBASIS MIKROKONTROLER

PERANCANGAN DAN REALISASI PENGUKUR KADAR GULA DALAM MINUMAN BERBASIS MIKROKONTROLER Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Tugas Akhir - 2011 Lorinda Febriani¹, Achmad Rizal², M. Ary Murti.³ ¹Teknik Telekomunikasi,, Universitas Telkom Abstrak Banyak sedikitnya kadar gula yang harus dipenuhi

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagian besar aplikasi atau sistem informasi dibangun tanpa integrasi dengan sistem pakar atau sistem cerdas yang dapat membantu dalam pengolahan data dan

Lebih terperinci

Tuli pada Lingkungan Kerja

Tuli pada Lingkungan Kerja 100 Sains Medika, Vol. 1, No. 1, Januari Juni 2009 Tuli pada Lingkungan Kerja Deaf in the Workplace Rochmat Soemadi 1 ABSTRACT Deaf according to Indro Soetirto and Jenny Bashiruddin is loss of hearing

Lebih terperinci

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KESEHATAN ABSTRAK SRI SUGIARSI. xv tabel + 37 gambar

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KESEHATAN ABSTRAK SRI SUGIARSI. xv tabel + 37 gambar N I M : E4A002042 Nama Mahasiswa : Sri Sugiarsi PROGRAM MAGISTER ILMU KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KESEHATAN 2005 ABSTRAK SRI SUGIARSI PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

Profil Gangguan Pendengaran Akibat Bising Pada Pemeriksaan Kesehatan Pekerja

Profil Gangguan Pendengaran Akibat Bising Pada Pemeriksaan Kesehatan Pekerja Profil Gangguan Pendengaran Akibat Bising Pada Pemeriksaan Kesehatan Pekerja Dewi S Soemarko Iwan Sugiarta Occupational Medicine Specialist Program FMUI, Community Medicine Dept. FMUI Prodia Occupational

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Pengantar

BAB 1 PENDAHULUAN Pengantar BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Pengantar Dewasa ini fungsi komputer semakin dimanfaatkan dalam segala bidang. Baik di bidang pendidikan, bisnis, ataupun penelitian. Penggunaan komputer kini tidak lagi terbatas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian dan Waktu Pelaksanaan Lokasi penelitian dilaksanakan di sekitar kawasan PLTD Telaga Kota Gorontalo dan di Laboratorium Kesehatan Masyarakat. Waktu penelitian

Lebih terperinci

PEMANFAATAN WINDOWS MANAGEMENT INSTRUMENTATION (WMI) DAN VISUAL BASIC 6 DALAM INVENTARISASI JARINGAN

PEMANFAATAN WINDOWS MANAGEMENT INSTRUMENTATION (WMI) DAN VISUAL BASIC 6 DALAM INVENTARISASI JARINGAN PEMANFAATAN WINDOWS MANAGEMENT INSTRUMENTATION (WMI) DAN VISUAL BASIC 6 DALAM INVENTARISASI JARINGAN Ganda Prasetiya 1, Adian Facturrochim 2, R. Rizal Isnanto 2 ABSTRACT At this time, it has been known

Lebih terperinci

DINASTI TUNGGAL DEWI J

DINASTI TUNGGAL DEWI J PERBEDAAN NADI KERJA DAN TEKANAN DARAH PADA KARYAWAN TERPAPAR INTENSITAS KEBISINGAN DI ATAS DAN DI BAWAH NILAI AMBANG BATAS (NAB) PADA BAGIAN PRODUKSI DI PT. ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE SURAKARTA Skripsi

Lebih terperinci

Ina Ariani Firstaria¹, -². ¹Teknik Informatika, Fakultas Teknik Informatika, Universitas Telkom

Ina Ariani Firstaria¹, -². ¹Teknik Informatika, Fakultas Teknik Informatika, Universitas Telkom Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Tugas Akhir - 2006 STUDI DAN IMPLEMENTASI ALGORITMA TWOFISH UNTUK FILE MP3 DENGAN PARTISI BLOK CIPHER STUDY AND IMPLEMENTATION TWOFISH ALGORITHM FOR MP3 FILE WITH PARTITION

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Otitis media supuratif kronis (OMSK) merupakan peradangan dan infeksi kronis pada telinga tengah dan rongga mastoid yang ditandai dengan adanya sekret yang keluar terus

Lebih terperinci

Sulistria¹, Hafidudin², Makfi³. ¹Teknik Telekomunikasi, Fakultas Ilmu Terapan, Universitas Telkom

Sulistria¹, Hafidudin², Makfi³. ¹Teknik Telekomunikasi, Fakultas Ilmu Terapan, Universitas Telkom PERANCANGAN DAN PEMBUATAN CBT (COMPUTER BASE TRAINING) UNTUK TEKNOLOGI SOFTSWITCH (DESIGN AND IMPLEMENTATION OF CBT (COMPUTER BASE TRAINING) FOR SOFTSWITCH TECHNOLOGY) Sulistria¹, Hafidudin², Makfi³ ¹Teknik

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEBISINGAN DENGAN FUNGSI PENDENGARAN PADA PEKERJA PENGGILINGAN PADI DI COLOMADU KARANGANYAR

HUBUNGAN ANTARA KEBISINGAN DENGAN FUNGSI PENDENGARAN PADA PEKERJA PENGGILINGAN PADI DI COLOMADU KARANGANYAR HUBUNGAN ANTARA KEBISINGAN DENGAN FUNGSI PENDENGARAN PADA PEKERJA PENGGILINGAN PADI DI COLOMADU KARANGANYAR Christin Lianasari 1, Arina Maliya 2 1 Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu

Lebih terperinci

AUDIOLOGI. dr. Harry A. Asroel, Sp.THT-KL BAGIAN THT KL FK USU MEDAN 2009

AUDIOLOGI. dr. Harry A. Asroel, Sp.THT-KL BAGIAN THT KL FK USU MEDAN 2009 AUDIOLOGI dr. Harry A. Asroel, Sp.THT-KL BAGIAN THT KL FK USU MEDAN 2009 Definisi : Ilmu yang mempelajari pendengaran MENDENGAR diperlukan 1.Rangsang yg Adekuat bunyi 2.Alat penerima rangsang telinga BUNYI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan akan informasi yang tepat, akurat dan cepat semakin dibutuhkan oleh semua orang dengan intensitas yang semakin meningkat seiring dengan berjalannya

Lebih terperinci

1 BAB I PENDAHULUAN. Dibutuhkan mata yang berfungsi dengan baik agar aktivitas tidak terganggu.

1 BAB I PENDAHULUAN. Dibutuhkan mata yang berfungsi dengan baik agar aktivitas tidak terganggu. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ungkapan mata adalah jendela dunia sangatlah tepat, mengingat perannya yang sangat penting dalam hidup kita. Selain digunakan untuk melihat, indra penglihatan ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN SIMULASI DAN ANALISIS PEMANTAUAN KAMAR PASIEN RAWAT INAP DENGAN DETEKSI DAN KLASIFIKASI SINYAL AUDIO 1

BAB I PENDAHULUAN SIMULASI DAN ANALISIS PEMANTAUAN KAMAR PASIEN RAWAT INAP DENGAN DETEKSI DAN KLASIFIKASI SINYAL AUDIO 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasien rawat inap di rumah sakit membutuhkan perawatan yang intensif dari dokter atau perawat. Hal ini dilakukan dengan memantau kesehatan pasien secara fisik dan psikologi

Lebih terperinci

PAPAN INFORMASI AKADEMIK DENGAN LED DOT MATRIKS 50X7 BERBASIS MIKROKONTROLLER AT 89S52

PAPAN INFORMASI AKADEMIK DENGAN LED DOT MATRIKS 50X7 BERBASIS MIKROKONTROLLER AT 89S52 Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Tugas Akhir - 2007 PAPAN INFORMASI AKADEMIK DENGAN LED DOT MATRIKS 50X7 BERBASIS MIKROKONTROLLER AT 89S52 Yulia Saraswati¹, Basuki Rahmat², Joko Haryatno ³ ¹Teknik Telekomunikasi,,

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Speaker merupakan sistem elektro akustik yang mempunyai fungsi untuk menghasilkan keluaran berupa suara. Speaker terdiri dari driver dan boks speaker yang menutupi ruang udara di dalamnya. Parameter-parameter

Lebih terperinci

PEMBUATAN PROGRAM SISTEM APLIKASI BARCODE PADA PROSES MONITORING PENGIRIMAN BARANG DENGAN BORLAND DELPHI 7.0

PEMBUATAN PROGRAM SISTEM APLIKASI BARCODE PADA PROSES MONITORING PENGIRIMAN BARANG DENGAN BORLAND DELPHI 7.0 PEMBUATAN PROGRAM SISTEM APLIKASI BARCODE PADA PROSES MONITORING PENGIRIMAN BARANG DENGAN BORLAND DELPHI 7.0 Tugas Akhir Untuk memenuhi sebagai persyaratan menyelesaikan Pendididkan Diploma III (DIII)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. gelombang suara (Hadinoto, 2014). Alat ini biasanya digunakan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. gelombang suara (Hadinoto, 2014). Alat ini biasanya digunakan untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Earphone adalah alat yang dapat mengubah energi listrik menjadi gelombang suara (Hadinoto, 2014). Alat ini biasanya digunakan untuk mendengarkan suara dan berbicara

Lebih terperinci

HUBUNGAN GANGGUAN PENDENGARAN DENGAN KEMAMPUAN BAHASA PADA ANAK SINDROM DOWN LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN GANGGUAN PENDENGARAN DENGAN KEMAMPUAN BAHASA PADA ANAK SINDROM DOWN LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN GANGGUAN PENDENGARAN DENGAN KEMAMPUAN BAHASA PADA ANAK SINDROM DOWN LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH Diajukan sebagai syarat untuk mengikuti ujian hasil Karya Tulis Ilmiah mahasiswa

Lebih terperinci

DESAIN IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK PENGHITUNG DETAK JANTUNG TUGAS AKHIR. Untuk memenuhi persyaratan mencapai pendidikan Diploma III (DIII)

DESAIN IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK PENGHITUNG DETAK JANTUNG TUGAS AKHIR. Untuk memenuhi persyaratan mencapai pendidikan Diploma III (DIII) DESAIN IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK PENGHITUNG DETAK JANTUNG TUGAS AKHIR Untuk memenuhi persyaratan mencapai pendidikan Diploma III (DIII) Disusun Oleh: ANGELA MAYA ASTRY J0D008009 PROGRAM STUDI DIII INSTRUMENTASI

Lebih terperinci

PREVALENSI GANGGUAN PENDENGARAN PADA SISWA SMA SWASTA RAKSANA DI KOTA MEDAN TAHUN 2010

PREVALENSI GANGGUAN PENDENGARAN PADA SISWA SMA SWASTA RAKSANA DI KOTA MEDAN TAHUN 2010 PREVALENSI GANGGUAN PENDENGARAN PADA SISWA SMA SWASTA RAKSANA DI KOTA MEDAN TAHUN 2010 Oleh: SUKGANTI SUPRAMANIAM 070100312 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010 PREVALENSI GANGGUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mesin memiliki kebisingan dengan suara berkekuatan tinggi. Dampak negatif yang ditimbulkannya adalah kebisingan yang berbahaya bagi karyawan. Kondisi ini dapat mengakibatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu program TNI dalam meningkatkan jumlah perajurit TNI yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu program TNI dalam meningkatkan jumlah perajurit TNI yaitu BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Tentara Nasional Indonesia atau yang di singkat TNI merupakan salah satu aset yang terbesar bagi Negara kesatuan republik Indonesia. TNI di bentuk untuk Mempertahankan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE MARKET BASKET ANALYSIS (MBA) PADA APLIKASI E-COMMERCE STUDI KASUS ANANDA SHOP

IMPLEMENTASI METODE MARKET BASKET ANALYSIS (MBA) PADA APLIKASI E-COMMERCE STUDI KASUS ANANDA SHOP IMPLEMENTASI METODE MARKET BASKET ANALYSIS (MBA) PADA APLIKASI E-COMMERCE STUDI KASUS ANANDA SHOP 1 RitaSaraswati, 2 Astria Hijriani, M.Kom, 3 Febi Eka Febriansyah,M.T 1 Jurusan Ilmu Komputer FMIPA Unila

Lebih terperinci

Pemeriksaan Pendengaran

Pemeriksaan Pendengaran Komang Shary K., NPM 1206238633 Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia LTM Pemicu 4 Modul Penginderaan Pemeriksaan Pendengaran Pendahuluan Etiologi penurunan pendengaran dapat ditentukan melalui pemeriksaan

Lebih terperinci

PERBANDINGAN ANALISIS PENGENALAN HURUF ARAB MENGGUNAKAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION DAN K-NEAREST NEIGHBOR

PERBANDINGAN ANALISIS PENGENALAN HURUF ARAB MENGGUNAKAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION DAN K-NEAREST NEIGHBOR PERBANDINGAN ANALISIS PENGENALAN HURUF ARAB MENGGUNAKAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION DAN K-NEAREST NEIGHBOR Ragil Anggararingrum Perwira Nagara¹, Adiwijaya², Ratri Dwi Atmaja³ ¹Teknik

Lebih terperinci

mikm-detail-tesis-perpustakaan-print-abstrak-170.html MIKM UNDIP Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen Kesehatan

mikm-detail-tesis-perpustakaan-print-abstrak-170.html MIKM UNDIP Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen Kesehatan N I M : E4A005017 Nama Mahasiswa : Etty Mardiyanti Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen Kesehatan Universitas Diponegoro 2007 ABSTRAK Etty Mardiyanti Sistem Informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akhir, hal itu menjadi sebuah peluang bagi para pengembang Information

BAB I PENDAHULUAN. akhir, hal itu menjadi sebuah peluang bagi para pengembang Information BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Seiring dengan teknologi yang terus berkembang seakan tidak ada titik akhir, hal itu menjadi sebuah peluang bagi para pengembang Information Technology (IT). Apalagi

Lebih terperinci

DETEKSI NOMINAL DAN KEASLIAN UANG KERTAS MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION

DETEKSI NOMINAL DAN KEASLIAN UANG KERTAS MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Tugas Akhir - 2010 DETEKSI NOMINAL DAN KEASLIAN UANG KERTAS MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION Syariefudin Bashori¹, Achmad Rizal², Iwan Iwut Tirtoasmoro³

Lebih terperinci

ABSTRAK. ii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. ii Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT. Cisangkan merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi genteng dan paving blok yang berada di Bandung dan menggunakan sistem informasi dalam pengolahan dan pengintegrasian data data

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian menguraikan seluruh kegiatan yang dilaksanakan selama penelitian berlangsung dari awal proses penelitian sampai akhir penelitian. Gambar 3.1 Flow Chart

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Ruang Lingkup Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Ruang Lingkup Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi informasi salah satu teknologi yang berkembang cepat pada saat ini penggunaan komputer merupakan salah satu penunjang dalam sistem informasi yang dapat memberikan

Lebih terperinci

Metoda pengukuran intensitas kebisingan di tempat kerja

Metoda pengukuran intensitas kebisingan di tempat kerja Standar Nasional Indonesia Metoda pengukuran intensitas kebisingan di tempat kerja ICS 13.140 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata...ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Istilah dan definisi...

Lebih terperinci

KOMPRESI DATA CITRA MENGGUNAKAN TRANSFORMASI WAVELET DIDUKUNG KUANTISASI ADAPTIF DAN HUFFMAN CODING

KOMPRESI DATA CITRA MENGGUNAKAN TRANSFORMASI WAVELET DIDUKUNG KUANTISASI ADAPTIF DAN HUFFMAN CODING KOMPRESI DATA CITRA MENGGUNAKAN TRANSFORMASI WAVELET DIDUKUNG KUANTISASI ADAPTIF DAN HUFFMAN CODING (DATA COMPRESSION IMAGEUSING WAVELET TRANSFORM SUPPORTED WITH ADAPTIVE QUANTIZATION AND HUFFMAN CODING)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. TOEFL singkatan dari Test of English as a Foreign Language merupakan hal yang

BAB 1 PENDAHULUAN. TOEFL singkatan dari Test of English as a Foreign Language merupakan hal yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang TOEFL singkatan dari Test of English as a Foreign Language merupakan hal yang terpenting bagi seseorang yang ingin melanjutkan pendidikan lebih tinggi lagi ataupun

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini kemajuan teknologi di berbagai bidang telah berkembang pesat. Perkembangan ini tidak terlepas dari fungsi yang ditawarkan oleh sebuah teknologi yang telah

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Gangguan Pendengaran, Audiometri

ABSTRAK. Kata Kunci: Gangguan Pendengaran, Audiometri ABSTRAK Gangguan pendengaran merupakan ketidakmampuan secara parsial atau total untuk mendengarkan suara pada salah satu atau kedua telinga. Deteksi dini berupa pemeriksaan audiometri banyak digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia industri di Indonesia semakin meningkat. Peralatan permesinan juga semakin canggih. Penggunaan yang semakin canggih akan memberikan keuntungan bagi

Lebih terperinci

1.2. Perumusan Masalah 1.3. Batasan Masalah

1.2. Perumusan Masalah 1.3. Batasan Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Pengantar Kebutuhan akan informasi yang cepat, tepat dan akurat sangat dibutuhkan oleh semua orang sehingga informasi yang akan digunakan hendaklah mempunyai kecepatan, keakuratan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dunia bisnis tidak lepas dari penghitungan dan analisa data-data, dalam hal ini komputer dapat dikembangkan untuk proses pendataan dan penghitungan yang rumit.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Binaural beat adalah efek suara yang dapat membuat suatu gelombang frekuensi didalam otak pendengarnya[1]. Sejak pertama kali ditemukan, binaural beat sudah menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN , hal 9. 1 Subagyo D., Asri M., Handoko H.T., Dasar-dasar Operation Research, BPFE, Yogyakarta,

BAB I PENDAHULUAN , hal 9. 1 Subagyo D., Asri M., Handoko H.T., Dasar-dasar Operation Research, BPFE, Yogyakarta, BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Program linier merupakan suatu model umum yang dapat dipergunakan untuk menyelesaikan masalah pengalokasian sumber-sumber terbatas secara optimal 1. Masalah

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM PEMILIHAN SUARA MENGGUNAKAN WIFI DENGAN IP STATIS ABSTRAK

PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM PEMILIHAN SUARA MENGGUNAKAN WIFI DENGAN IP STATIS ABSTRAK PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM PEMILIHAN SUARA MENGGUNAKAN WIFI DENGAN IP STATIS Adhitya Putra Pamungkas NRP: 1122020 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha, Jl.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gambar 1.1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gambar 1.1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bluetooth merupakan sebuah teknologi komunikasi nirkabel (tanpa kabel) yang beroperasi pada frekuensi 2,4 GHz unlicensed ISM (Industrial, Scientific and Medical) dengan

Lebih terperinci

PROTEKSI HAK CIPTA MENGGUNAKAN WATERMARKING LSB PADA GAMBAR DIGITAL. Ivan Renaldi / Jurusan Sistem Komputer, Fakultas Teknik,

PROTEKSI HAK CIPTA MENGGUNAKAN WATERMARKING LSB PADA GAMBAR DIGITAL. Ivan Renaldi / Jurusan Sistem Komputer, Fakultas Teknik, PROTEKSI HAK CIPTA MENGGUNAKAN WATERMARKING LSB PADA GAMBAR DIGITAL Ivan Renaldi / 0827012 Jurusan Sistem Komputer, Fakultas Teknik, Jalan Prof. drg. Suria Sumantri, MPH. No 65 Bandung 40164, Indonesia

Lebih terperinci

ABSTRAK. satu penggunaan teknologi saat ini yang dipakai untuk membantu pekerjaan. dibutuhkan penghubung antara keduanya. Program aplikasi adalah yang

ABSTRAK. satu penggunaan teknologi saat ini yang dipakai untuk membantu pekerjaan. dibutuhkan penghubung antara keduanya. Program aplikasi adalah yang Abstrak i ABSTRAK Teknologi sekarang ini berkembang sangat cepat dengan tujuan untuk membuat pekerjaan manusia menjadi lebih cepat, lebih mudah, dan praktis. Salah satu penggunaan teknologi saat ini yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Karya tulis ilmiah merupakan hasil dari sebuah penelitian, dan penelitian adalah salah satu kegiatan pengembangan ilmu pengetahuan. Dengan melakukan penelitian diharapkan

Lebih terperinci

Skrining Gangguan Dengar pada Pekerja Salah Satu Pabrik Tekstil di Bandung

Skrining Gangguan Dengar pada Pekerja Salah Satu Pabrik Tekstil di Bandung Skrining Gangguan Dengar pada Pekerja Salah Satu Pabrik Tekstil di Bandung Yussy Afriani Dewi, Ratna Anggraeni Agustian Departemen Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok, Bedah Kepala dan Leher Fakultas

Lebih terperinci

APLIKASI SISTEM MANAJEMEN ASSESSMENT UNTUK PERUSAHAAN KONSTRUKSI PT. WIJAYA PERDANA MENGGUNAKAN PLATFORM ANDROID

APLIKASI SISTEM MANAJEMEN ASSESSMENT UNTUK PERUSAHAAN KONSTRUKSI PT. WIJAYA PERDANA MENGGUNAKAN PLATFORM ANDROID APLIKASI SISTEM MANAJEMEN ASSESSMENT UNTUK PERUSAHAAN KONSTRUKSI PT. WIJAYA PERDANA MENGGUNAKAN PLATFORM ANDROID Nurul Fardina¹, Fazmah Arief Yulianto², Alfian Akbar Gozali³ ¹Teknik Informatika,, Universitas

Lebih terperinci

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN Bab I berisikan penjabaran dan pembahasan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah dan sistematika penulisan laporan Tugas Akhir

Lebih terperinci