PENGARUH PENGAWASAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP DISIPLIN GURU DI SDN GUDANGKOPI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH PENGAWASAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP DISIPLIN GURU DI SDN GUDANGKOPI"

Transkripsi

1 PENGARUH PENGAWAAN KEPALA EKOLAH TERHADAP DIIPLIN GURU DI DN GUDANGKOPI Edwin Karim, E., MM Dosen Tetap Prodi -1 Manajemen TIE Gema Widya Bangsa Kemajuan kemajuan dalam kehidupan seperti bidang ekonomi, dan ilmu pengetahuan hanya dapat dicapai melalui proses pendidikan. Dari proses pendidikan ini diharapkan dapat menghasilkan sumber daya manusia yang cerdas.melalui pendidikan diharapkan bangsa Indonesia segera mencapai kemajuan. Departemen Pendidikan dalam merealisasikan tujuan tersebut membuat kebijakan, yaitu melaksanakan usaha peningkatan mutu pendidikan yang berpedoman pada azas persatuan. Usaha peningkatan mutu pendidikan oleh pemerintah telah nampak dengan diadakannya upaya pembaharuan dan penyempurnaan kurikulum, sarana, tenaga pendidik, pelatihan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat. Untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, guru mempunyai peranan sentral. Menurut urya ( 2005 : 4 ) Guru merupakan sumber daya manusia yang mampu mendayagunakan faktor faktor lainnya sehingga tercipta pembelajaran yang bermutu dan menjadi faktor utama dalam menentukan mutu pendidikan.kedudukan dan peranannya yang penting menyebabkan guru senantiasa dituntut supaya memiliki kesetiaan, ketaatan, tanggung jawab dan disiplin yang penuh. Disiplin guru yang penuh tersebut dapat dicapai melalaui sistem pengawasan dari kepala sekolah yang baik.pengawasan yang dilakukan oleh kepala sekolah pada intinya yaitu melakukan pembinaan, bimbingan untuk memecahkan masalah pendidikan termasuk masalah yang dihadapi guru secara bersama dalam proses pembelajaran dan bukan mencari kesalahan guru. elain itu salah satu tujuan dilakukannya pengawasan kepala sekolah adalah untuk menjamin terlaksananya seluruh tugas tugas guru sesuai dengan apa yang telah ditetapkan dalam suatu sekolah, pengawasan kepala sekolah dianggap sebagai salah satu 1

2 2 faktor yang berhubungan dengan pencegahan dan tindakan bagi guru yang melanggar peraturan disiplin. Melalui pengawasan diharapkan mampu menciptakan efisiensi dan efektifitas kerja yang dilakukan oleh para guru. Dengan pengawasan yang baik maka diharapkan akan mengurangi kesalahan dan penyimpangan yang terjadi serta meningkatkan sikap disiplin para guru. Disiplin pada hakikatnya adalah pencerminan nilai kemandirian yang dihayati dan diamalkan oleh setiap individu dan masyarakat suatu bangsa dalam kehidupan. Disiplin merupakan kunci atau prasyarat bagi suksesnya pelaksanaan tugas-tugas yang dipercayakan oleh organisasi.eorang guru harus dapat memeriksa secara sadar dan menganggap sikap disiplin sebagai kewajiban dan tanggung jawabnya. Hal ini pun berlaku juga bagi guru di D Negeri Gudangkopi I umedang. Menurut pengamatan penulis, disiplin guru di D Negeri Gudangkopi I umedang memang sudah cukup baik, namun demikian dalam setiap instansi pasti masih ada saja pegawai yang kurang disiplin dan kurang optimal dalam melaksanakan tugas tugas kedinasan bahkan belum memahami peraturan perundang undangan yang menjadi pedoman kerja atau peraturan. Hal ini dapat terihat dari kebiasaan beberapa orang guru, seperti sering bolos, sering terlambat masuk kelas, pulang kerja lebih awal dari waktu yang ditentukan, masih ditemui keluar kelas tanpa seizin kepala sekolah bahkan untuk urusan yang tidak berhubungan sama sekali dengan tugasnya.tentu saja hal ini dapat mengakibatkan pekerjaanya dalam mengajar menjadi tidak efektif dan tidak efisien. Berikut adalah tabel data kehadiran guru DN Gudangkopi I UPTD TK/D dan PNF Kecamatan umedang elatan Tahun Ajaran 2012 Tabel 1.1 Daftar Kehadiran Guru DN Gudangkopi I 2012 Persentase Jumla Hari Efektif Ketidakha Ke Nama Guru h hari yang o yang harus diran t ditempuh ditempuh (%) Iis Ratna P 273 hari 247 0,00095 PN

3 3 Emi 273 hari 243 0,0011 PN uhaemi Nani 273 hari 250 0,00084 PN Kurniasih Hj. Dedeh 273 hari 250 0,00084 PN Ae 273 hari 242 0,00114 PN Yuningsih Teti Ristiati 273 hari 252 0,00077 PN Mimin 273 hari 242 0,00114 PN Rosmiati Hendi 273 hari 234 0,00143 PN Juandi Dudung 273 hari 239 0,00125 PN ukmana Minan 273hari 100 0,00634 PN 0 Iis Riyani 204 hari 186 0,00088 u 1 kwan Lis uryati 204 hari 180 0,00118 u 2 kwan Rina 204 hari 180 0,00118 u 3 Elawati kwan Astri ,00529 u 4 Kemalayanti hari kwan umber : Daftar hadir Guru DN Gudangkopi I UPTD Tk/D dan PNF Kec umedang elatan Tahun 2012) Dari tabel di atas terlihat data kehadiran guru yang tidak mencapai target yang telah ditetapkan Dinas Pendidikan melalui kalender Pendidikan Kabupaten

4 4 umedang Tahun Ajaran Hal tersebut membuktikan bahwa disiplin guru di DN Gudangkopi I UPTD TK/D dan PNF Kecamatan umedang elatan Kabupaten umedang masih belum maksimal. Untuk memperkecil atau mengurangi ruang gerak dari permasalahan tersebut maka seorang Kepala ekolah harus jeli melihat pentingnya pelaksanaan pengawasan dalam meningkatkan disiplin para guru. Berdasarkan pengamatan penulis pengawasan Kepala ekolah juga telah dilaksanakan di DN Gudangkopi IUPTD TK/D dan PNF Kecamatan umedang elatan Kabupaten umedang ditunjukan dengan seringnya kepala sekolah memonitoring proses pelaksanaan belajar mengajar ke setiap kelas, hanya saja waktu yang dimiliki Kepala ekolah untuk melaksanakan pengawasan itu sangat kurang, karena banyaknya kegiatankegiatan Kepala ekolah seperti rapat dinas, bintek dan workshop yang sering diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan kabupaten umedang. Metode Penelitian Penelitian mengenai Pengaruh Pengawasan Kepala ekolah Terhadap Disiplin Guru di DN Gudangkopi I UPTD TK/D dan PNF Kecamatan umedang elatan kabupaten umedang merupakan penelitian Asosiatif.ugiyono (2008:5) Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variable atau lebih.penelitian asosiatif merupakan penelitian untuk mengetahui hubungan antara dua variabel (atau lebih) tersebut. Di mana hubungan antara variable dalam penelitian akan dianalisis dengan menggunakan ukuran-ukuran statistika yang relevan atas data tersebut untuk menguji hipotesis. Operasional variabel merupakan proses penguraian variabel penelitian ke dalam subvariabel, dimensi, indikator sub variabel, dan pengukuran. Adapun syarat penguraian operasionalisasi dilakukan bila dasar konsep dan indikator masingmasing variabel sudah jelas, apabila belum jelas secara konseptual maka perlu dilakukan analisis faktor. Berdasarkan judul usulan penelitian yang telah dikemukakan diatas yaitu Pengaruh Pengawasan Kepala ekolah Terhadap Disiplin Guru Di DN

5 5 Gudangkopi I umedang, maka variabel-variabel yang diteliti dapat dibedakan menjadi dua yaitu: Variabel independen atau variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen. Variabel independen disini adalah pengaruh insentif. Variabel dependen atau variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel dependen disini adalah semangat kerja karyawan. elengkapnya mengenai operasionalisasi variabel dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 3.2 Operasional Variabel Varia Konsep Indikator Ite o bel Variabel m kala Peng pengawasan a. Pe 1, or awasan adalah suatu upaya netapan tandar 2,3,4,5,6 dinal ( x ) yang sistematik b. Pe,7,8,9,10 untuk menetapkan nentuan kinerja standar pada Pengukuran perencanaan untuk Pelaksanaan merancang system Kegiatan umpan balik c. Pe informasi,untuk ngukuran membandingkan Pelaksanaan kinerja actual Kegiatan dengan standar yang d. Pe telah ditentukan mbandingan,untuk menetapkan Pelaksanaan apakah telah terjadi dengan tandar suatu penyimpangan dan Analisa

6 6 tersebut,serta untuk Penyimpangan mengambil tindakan e. Pe perbaikan yang ngambilan diperlukan untuk Tindakan Koreksi menjamin bahwa Bila Diperlukan semua sumber daya perusahaan telah digunakan seefektif dan seefisien mungkin guna mencapai tujuan perusahaan.(hando ko, 2009:360) Disip Disiplin a. Ke 1, or lin adalah suatu alat hadiran 2,3,4,5,6 dinal (Y) yang digunakan para b. Ke,7,8,9,10 manajer untuk taatan pada berkomunikasi peraturan kerja dengan para c. Ke karyawan agar taatan pada mereka bersedia standar kerja untuk mengubah d. Ti perilaku serta ngkat sebagai upaya untuk kewaspadaan meningkatkan tinggi kesadaran atau e. Be kesediaan seseorang kerja etis mentaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma social

7 7 yang.(veitzal 204:444) berlaku Rivai, Data primer adalah data yang diambil secara langsung. Data ini diperoleh melalui kegiatan observasi, mengadakan wawancara serta menyebar kuesioner. ugiyono ( 2003 : 57 ) mendefinisikan populasi sebagai berikut : Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek atau objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari kemudian menarik kesimpulan. Adapun pengertian sampel menurut Ridwan (2004 : 8) adalah : Bagian dari populasi yang mempunyai ciri-ciri atau keadaan tetentu yang akan diteliti Penelitian ini juga termasuk kedalam penelitian populasi atau survey dimana semua pegawai dijadikan sumber data terkait penelitian karena jumlah nya sedikit, jadi dalam hal ini tidak ada metode sampling. Tanggapan kusioner terdiri dari ; angat etuju () dengan bobot nilai 5, etuju () dengan bobot nilai 4, Kurang etuju (K) dengan bobot nilai 3, Tidak etuju (T) dengan bobot nilai 2, serta angat Tidak etuju (T) dengan bobot nilai 1. Data ekunder Yaitu data yang diambil secara tidak langsung yang merupakan data yang telah diolah oleh organisasi, data mengenai gambaran organisasi, struktur organisasi, dan lain sebagainya, serta dari literatur, referensi buku, makalah, skripsi, materi perkuliahan yang berhubungan dengan objek yang akan diteliti. Data diperoleh melalui studi pustaka, obeservasi dan juga wawancara. Untuk menunjang hasil penelitian, maka penulis melakukan pengumpulan data yang diperlukan dengan cara sebagai berikut: Penelitian lapangan (Field Research), dilakukan dengan cara mengadakan peninjauan langsung pada sekolah yang menjadi objek untuk mendapatkan data primer (data yang diambil langsung dari sekolah). Data primer ini didapatkan melalui teknik-teknik sebagai berikut: Pegamatan langsung, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara pencarian dan pengumpulan data yang dilakukan dengan pengamatan secara langsung.

8 8 Wawancara, yaitu teknik pengumpulan data dengan melakukan tatap muka secara langsung dengan pihak yang bersangkutan yakni dengan mengadakan tanya jawab sesuai dengan data-data yang diperlukan dalam memecahkan masalah yang akan dibahas. Kuesioner, yaitu metode pengumpulan data dengan cara membagi daftar pertanyaan kepada responden agar responden tersebut memberikan jawabannya. Di dalam suatu penelitian terdapat dua jenis kuesioner yaitu kuesioner terbuka dan kuesioner tertutup. Penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, yaitu di dalam kusioner telah disediakan jawaban oleh peneliti.proses pengumpulan data dengan mempelajari dan menganalisa dokumen, misalnya struktur organisasi, dan dokumen yang berkaitan dengan pengaruh pengawasan kepala sekolah terhadap disiplin guru di DN Gudangkopi I umedang Penelitian ini dilakukan untuk menghimpun teori-teori, pendapat yang dikemukakan oleh para ahli yang diperoleh dari buku-buku kepustakaan serta literatur lainnya yang dijadikan sebagai landasan teoritis dalam rangka melakukan pembahasan. Landasan teori ini dijadikan sebagai pembanding dengan kenyataan di sekolah. Populasi menurut Arikunto (2006:130), adalah keseluruhan subyek penelitian. edangkan menurut ingarimbun (1995:152), populasi adalah jumlah keseluruhan dari unit analisa yang cirri-cirinya akan diduga. Lebih lanjut ugiyono (2013:80) menjelaskan bahwa: populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek yang merupakan kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Berdasarkan pengertian di atas, penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa populasi merupakan obyek atau subyek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat tertentu yang berkaitan dengan masalah dalam penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah 12 guru di DN Gudangkopi I umedang. Menurut Arikunto (2006:115), apabila subyek kurang dari 100, lebih baik diambil semuanya sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Lebih lanjut ugiyono (2013:81) menjelaskan bahwa : ampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki olehpopulasi tersebut.

9 9 Teknik sampling (teknik pengambilan sampel) dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan non probability sampling. Pengertian non probability sampling menurut ugiyono (2013: 84) adalah sebagai berikut: Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik sampel ini meliputi, sampling sistematis, kuota, aksidental, purposive, jenuh, snowball. Karena teknik sampling atau penarikan sampel yang digunakan adalah non probability sampling yang merupakan teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang sama untuk dipilih menjadi sampel, untuk itu pengambilan sampel ini penulis menggunakan metode sampling jenuh.pengertian sampling jenuhmenurut ugiyono (2013:85)adalah sebagai berikut: ampling Jenuhadalah teknik penentuan sample bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota anggota populasi dijadikan sampel. Berdasarkan teknik pengambilan sampel di atas dengan menggunakan teknik sampling Jenuh dari jumlah populasi sebanyak12 orang, maka yang diambil sebagai sampel adalah sebanyak 12 orang. Hasil dan Pembahasan Pengawasan Kepala ekolah di DN Gudang Kopi I umedang dilakukan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh Dinas Pendidikan, hal tersebut dilakukan guna mendorong disiplin kerja guru, melalui disiplin kerja yang tinggi akan membawa dampak positif terhadap perkembangan guru maupun sekolah. Bagaimana gambaran pelaksanaan pengawasan Kepala ekolah di DN Gudangkopi I berdasarkan pendapat responden, selengkapnya dapat diperhatikan tabel-tabel berikut : 1. Penetapan tandar tandar adalah kesepakatan-kesepakatan yang telah didokumentasikan yang di dalamnya antara lain mengenai spesifikasi-spesifikasi teknis atau kriteria-kriteria

10 10 yang akurat yang digunakan sebagai peraturan, petunjuk atau definisi-definisi tertentu untuk menjamin sesuatu barang, produk, proses atau jasa sesuai dengan yang telah dinyatakan Tabel 4.6 : Penetapan tandar (1) Dalam melakukan pengawasan dibutuhkan adanya penetapan standar. o. Tanggapan B Ju N obot mlah ilai % angat etuju etuju Ragu-ragu Tidak etuju angat Tidak etuju umber : Pengolahan Data Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa 25% responden sangat setuju dengan penetapan standar di DN Gudang Kopi I dan sisanya 75% menyatakan pendapat setuju mengenai penetapan standar di DN GudangKopi I karena penetapan standar memang sangat diperlukan dan merupakan modal yang dimiliki Kepala ekolah dalam menjalankan pengawasan. o Tabel 4.7 : Penetapan tandar (2) Kepala ekolah dapat menetapkan standar kerja di sekolah dengan jelas Tanggap B Ju N an obot mlah ilai % angat etuju etuju

11 11 7 Raguragu Tidak etuju 7 angat Tidak etuju umber : Pengolahan Data Dari tabel 4.7 di atas dapat kita simpulkan bahwa 17% responden menyatakan setuju bahwa Kepala ekolah di DN Gudang Kopi I dapat menetapkan standar kerja di sekolah dengan jelas, kemudian 66% responden menyatakan ragu-ragu dan sisanya 17% menyatakan tidak setuju Kepala ekolah dapat menetapkan standar dengan jelas. Rekapitulasi tanggapan responden terhadap keseluruhan indikator pengawasan dapat diperhatikan tabel berikut : Tabel 4.16 Rekapitulasi Tanggapan Responden Atas Indikator Pengawasan B Ju N o. Tanggapan obot mlah ilai % angat etuju etuju Ragu ragu 26 5 Tidak etuju

12 angat Tidak etuju umber : Pengolahan Data Dari tabel di atas dapat kita simpulkan bahwa 3% responden menyatakan sangat setuju terkait indikator pengawasan, sebesar 26% responden menyatakan setuju, 35% responden menyatakan ragu-ragu, 31% responden menyatakan tidak setuju dan sisanya menyatakan 6% responden menyatakan sangat tidak setuju dengan semua pernyataan terkait indikator pengawasan. Berada di interval mana jumlah nilai 346 hasil tanggapan responden tersebut secara statistik adalah sebagai berikut : T T RG = 69,2 % Berdasarkan rentang penilaian responden terkait pengawasan kepala sekolah di DN Gudang Kopi I umedang yang digunakan berdasarkan pendapat ugiyono (2013 : 95), jumlah skor ideal (kriterium) untuk seluruh item = 5 x 100 = 500 (seandainya semua jawaban sangat setuju). Dengan skor 346, maka hasil analisis insentif dapat dikategorikan sangat baik ( (346 : 500) x 100% = 69,2% responden menyatakan setuju) 4.1 Disiplin Guru Berikut disampaikan pendapat guru, sehubungan dengan displin guru di DN Gudang Kopi I umedang yang dijadikan responden sehubungan dengan semua indicator disiplin. elengkapnya dapat diperhatikan dari tabel-tabel di bawah ini :

13 13 1. Kehadiran Guru yang disiplin kerjanya tinggi cenderung hadir setiap hari di sekolah dan selalu datang tepat waktu.oleh karena itu, harus dibuat standar kerja untuk mengetahui apakah apakah kehadiran guru itu bagus atau tidak. Tabel 4.17 : Kehadiran (1) Guru harus selalu hadir di sekolah B Ju N o. Tanggapan obot mlah ilai % angat etuju etuju 2 7 Ragu ragu Tidak etuju angat Tidak etuju umber : Pengolahan Data Dari tabel diatas dapat kita simpulkan bahwa 25% responden menyatakan sangat setuju terkait pelaksanaan tugas yang menjadi tugas pokok dan perintah lainnya telah sesuai dengan waktu yang ditentukan.ebesar 67% responden menyatakan setuju dengan hal tersebut dan sisanya 8% responden menyatakan ragu-ragu Dari tabel diatas dapat kita simpulkan bahwa 33% responden menyatakan setuju terkait pelaksanaan tugas yang menjadi tugas pokok dan perintah lainnya telah sesuai dengan waktu yang ditentukan.ebesar 50% responden menyatakan ragu-ragu dengan hal tersebut dan sisanya 17% responden menyatakan tidak setuju.

14 14 2. Ketaatan Pada Peraturan Kerja Ketaatan pada peraturan kerja merupakan salah satu hal yang memotivasi guru untuk bekerja lebih baik. Tabel 4.19: Ketaatan pada peraturan kerja (1) Guru harus mematuhi peraturan kerja di sekolah B Ju N o. Tanggapan obot mlah ilai % angat etuju etuju Ragu ragu 4 7 Tidak etuju angat Tidak etuju umber : Pengolahan Data Dari tabel diatas dapat kita simpulkan bahwa 33% responden menyatakan setuju bahwa guru harus mematuhi peraturan kerja di sekolah.ebesar 67% responden menyatakan ragu-ragu dengan hal tersebut. Tabel 4.20: Ketaatan pada peraturan kerja (2) Dalam mengajar guru berpedoman pada aturan yang ada di sekolah. B Ju N o. Tanggapan obot mlah ilai % angat etuju etuju Ragu ragu 8 0

15 Tidak etuju 0 2 angat Tidak etuju umber : Pengolahan Data Dari tabel diatas dapat kita simpulkan bahwa 8% responden menyatakan setuju jika dalam mengajar guru berpedoman pada aturan yang ada di sekolah, sebanyak 50% responden menyatakan ragu-ragu, sementara 42% responden menyatakan tidak setuju dengan hal tersebut. 3. Ketaatan Pada tandar Kerja tandar kerja adalah peraturan yang diciptakan untuk dijadikan ukuran dalam bekerja. Guru yang taat pada standar akan memiliki kedisiplinan kerja yang baik. Tabel 4.21: Ketaatan pada standar kerja (1) Guru tidak pernah melanggar standar kerja yang telah ditetapkan B Ju N o. Tanggapan obot mlah ilai % angat etuju etuju Ragu ragu Tidak etuju angat Tidak etuju umber : Pengolahan Data

16 16 4. Tingkat Kewaspadaan Tinggi Guru yang memiliki tingkat kewaspadaan tinggi cenderung lebih teliti dan hati-hati dalam melaksanakan tugas. Tabel 4.23: Tingkat Kewaspadaan (1) Guru memiliki kewaspadaan tinggi dalam melaksanakan tugas B Ju N o. Tanggapan obot mlah ilai % angat etuju etuju Ragu ragu 1 8 Tidak etuju angat Tidak etuju umber : Pengolahan Data Dari tabel di atas dapat kita simpulkan bahwa 8% responden menyatakan setujubahwaguru memiliki kewaspadaan tinggi dalam melaksanakan tugas, sebanyak 58% responden menyatakan ragu-ragu dengan hal tersebut, 8% menyatakan tidak setuju dan sisanya 25% responden menyatakan sangat tidak setuju. Tabel 4.24: Tingkat Kewaspadaan (2) Guru memiliki sifat teliti dan hati-hati B Ju N o. Tanggapan obot mlah ilai % angat etuju etuju Ragu ragu

17 Tidak etuju 3 angat Tidak etuju umber : Pengolahan Data Dari tabel diatas dapat kita simpulkan bahwa 58% responden menyatakan ragu-ragu jika semua guru memiliki sifat teliti dan hati-hati, ebesar 33% responden menyatakan tidak setuju dengan hal tersebut dan sisanya 8% responden menyatakan sangat tidak setuju. 5. Bekerja Etis Bekerja etis adalah guru bekerja sesuai tuga dan kemampuan dengan penuh sungguh-sungguh. Tabel 4.25 : Bekerja Etis (1) Guru hanya bekerja sesuai tugas yang diamanahkan kepadanya B Ju N o. Tanggapan obot mlah ilai % angat etuju etuju Ragu ragu Tidak etuju 7 angat Tidak etuju umber : Pengolahan Data

18 18 Dari tabel diatas dapat kita simpulkan bahwa 33% responden menyatakan setuju bahwa guru hanya bekerja sesuai tugas yang di amanahkan kepadanya.ebanyak 50% responden menyatakan ragu-ragu, dan sisanya 17% responden menyatakan tidak setuju dengan hal tersebut. Dari tabel diatas dapat kita simpulkan bahwa 8% responden menyatakan sangat setuju bahwa emua guru bekerja dengan tekun dan sungguhsungguh.ebanyak 75% responden menyatakan setuju, dan sisanya 17% responden menyatakan ragu-ragu dengan hal tersebut. Rekapitulasi tanggapan responden terhadap keseluruhan indikator Disiplin dapat diperhatikan tabel berikut : Tabel 4.27 Rekapitulasi Tanggapan Responden Atas Indikator Disiplin B Ju N o. Tanggapan obot mlah ilai % angat etuju etuju Ragu ragu Tidak etuju angat Tidak etuju umber : Pengolahan Data Dari tabel diatas dapat kita simpulkan bahwa 3% responden menyatakan sangat setuju terkait indikator disiplin, sebesar 26% responden menyatakan setuju, 42% responden menyatakan ragu-ragu, 20% responden menyatakan tidak setuju

19 19 dan sisanya 9% responden menyatakan sangat tidak setuju dengan semua pernyataan terkait indikator disiplin. Berada di interval mana jumlah nilai 353 hasil tanggapan responden tersebut secara statistik adalah sebagai berikut : T T RG = 70,6% Berdasarkan rentang penilaian responden terkait disiplin guru di DN Gudangkopi I umedang yang digunakaan berdasarkan pendapat ugiyono (2013 : 95), jumlah skor ideal (kriterium) untuk seluruh item = 5 x 100 = 500 (seandainya semua jawaban sangat setuju). Dengan skor 353, maka hasil analisis insentif dapat dikategorikan sangat baik ( (353 : 500) x 100% = 70,6% responden menyatakan sangat setuju. Berdasarkan tabel tersebut di atas terdapat beberapa skor hasil rekap, baik indikator pengawasan maupun indikator disiplin yang jumlahnya masing-masing adalah 2 skorsampai 4 skor dengan banyak yang bervariasi. Dikarenakan adanya skor yang sama maka rumus koefisien korelasi spearman yang digunakan adalah yang memasukkan faktor koreksi dan setelah dihitung diperoleh nilai x² = y² yaitu dan nilai koefisien korelasi spearman (rs) nya adalah 0, 63. Nilai koefisien korelasi ini mempunyai arti terdapat hubungan yang positif antara variabel pengawasan dengan variabel disiplin sebesar nilai tersebut, dimana menurut ugiyono (2013:184) mengenai kriteria keeratan asosiasi sebagai berikut:

20 20 Tabel 4.29 Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00-0,199 Korelasi sangat rendah 0,20-0,399 Korelasi rendah 0,40-0,599 Korelasi sedang 0,60-0,799 Korelasi kuat 0,80-1,000 Korelasi sangat kuat umber: (ugiyono, 2013:184) Nilai tersebut ada di rentang 0,60 0,799 yang artinya korelasi kuat. Kuatnya hubungan antara kedua variabel searah dengan hasil uji hipotesis : Ada pengaruh pengawasan kepala sekolah terhadap disiplin guru di DN Gudangkopi I umedang. Diuji dengan Uji t, pada tingkat signifikansi 0,05, df = N 2, diperoleh nilai t hitung sementara t tabel adalah jika dibandingkan kedua nilai t tersebut maka t hitung > t tabel yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima.

21 21 Kesimpulan Berdasarkan uraian yang telah dikupas di pembahasan masalah, maka dapat ditarik kesimpulan, yaitu : 1. Pengawasan Kepala ekolah di DN Gudangkopi I UPTD TK/D dan PNF Kecamatan umedang elatan kabupaten umedang sangat diperlukan untuk meningkatkan disiplin seluruh warga sekolah, khususnya displin guru. Berdasarkan tanggapan responden atas semua indicator pengawasan seperti : penetapan standar, penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan, pengukuran pelaksanaan kegiatan, pembandingan pelaksanaan dengan standard analisa penyimpangan serta pengambilan tindakan koreksi bila diperlukan dapat dikatakan telah dilaksanakan dengan baik. 2. Disiplin guru di DN Gudangkopi I UPTD TK/D dan PNF Kecamatan umedang elatan kabupaten umedang didasarkan pada penilaian kehadiran yang sesuai dengan hari efektif pada kalender pendidikan kabupaten umedang Tahun Ajaran 2013/2014 dimana secara umum rata rata disiplin guru ada direntang baik. Disiplin guru tersebut diperkuat dengan hasil tanggapan responden atas indikator disiplin yang meliputi : kehadiran, ketaatan pada peraturan kerja, ketaatan pada standar kerja, tingkat kewaspadaan tinggi, dan bekerja etis ada dalam rentang penilaian baik. 3. Ada keterkaitan antara kedua variable dengan tingkat hubungan yang cukup kuat ( rs = 0,63 ).Pengaruh variable pengawasan kepala sekolah terhadap disiplin guru diperkuat dengan hasil uji hipotesis yang menyimpulkan Ho ditolak dan Ha diterima karena t hitung ( 2,567) lebih besar dari t table (2,179). Daftar Pustaka

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi. BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Yang Digunakan Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Nasir (1999:64), menjelaskan bahwa metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITAN. dalam penelitian. Objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITAN. dalam penelitian. Objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang BAB III OBJEK DAN METODE PENELITAN 3.1 Objek Penelitian Objek Penelitian adalah proses yang mendasari pemilihan, pengolahan, dan penafsiran semua data yang berkaitan dengan apa yang menjadi objek di dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 90 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan 3.1.1 Objek Penelitian Objek penelitian dalam skripsi ini adalah mengenai tunjangan Pajak Penghasilan dengan menggunakan metode gross up,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pandawa yang telah berdiri selama 20 tahun sampai dengan sekarang ini dan. telah menunjukkan perkembangan yang cukup baik.

BAB III METODE PENELITIAN. Pandawa yang telah berdiri selama 20 tahun sampai dengan sekarang ini dan. telah menunjukkan perkembangan yang cukup baik. BAB III METODE PEELITIA. Lokasi dan Obyek Penelitian Objek dari penelitian ini adalah pelaku usaha percetakan inar Pandawa yang telah berdiri selama 0 tahun sampai dengan sekarang ini dan telah menunjukkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di jadikan obyek langsung dalam penelitian ini yang berlokasi di MT.HARYONO JAKARTA. 3.1.2 Sejarah Singkat

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Husein Umar menerangkan bahwa: ditambahkan hal-hal lain jika di anggap perlu.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Husein Umar menerangkan bahwa: ditambahkan hal-hal lain jika di anggap perlu. BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Husein Umar menerangkan bahwa: Objek Penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang menjadi obyek penelitian. Juga di mana dan kapan

Lebih terperinci

Pengaruh Pembinaan Oleh Kepala Desa Terhadap Kinerja Perangkat Desa di Desa Payung Agung Kecamatan Panumbangan Kabupaten Ciamis. Lana Maulana ABSTRAK

Pengaruh Pembinaan Oleh Kepala Desa Terhadap Kinerja Perangkat Desa di Desa Payung Agung Kecamatan Panumbangan Kabupaten Ciamis. Lana Maulana ABSTRAK Pengaruh Pembinaan Oleh Kepala Desa Terhadap Kinerja Perangkat Desa di Desa Payung Agung Kecamatan Panumbangan Kabupaten Ciamis Lana Maulana ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh suatu permasalahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terencana, dan terstruktur dengan jelas sejak awal hingga pembuatan desain

BAB III METODE PENELITIAN. terencana, dan terstruktur dengan jelas sejak awal hingga pembuatan desain BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan peneliti adalah Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2007) dalam penelitian ini, jenis penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2007) dalam penelitian ini, jenis penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Menurut Sugiyono (2007) dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian terhadap

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang digunakan 3.1.1 Objek Penelitian Objek penelitian yang ditetapkan penulis adalah pelaksanaan audit pemasaran dan efektivitas penjualan pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan yang telah ditetapkan sebelumnya, maka yang

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan yang telah ditetapkan sebelumnya, maka yang 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Waktu Penelitian 3.1.1 Objek Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah ditetapkan sebelumnya, maka yang menjadi objek penelitian adalah sistem pengendalian

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 51 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Ari Kunto (1998:15), variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian, sedangkan tempat di mana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). Yang menjadi

BAB III METODE PENELITIAN. (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). Yang menjadi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini tergolong dalam dua variabel, yaitu variabel bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). Yang menjadi

Lebih terperinci

PENGARUH DISIPLIN KERJA PEGAWAI TERHADAP PELAYANAN DI UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS (UPTD) PASAR BAYONGBONG KABUPATEN GARUT

PENGARUH DISIPLIN KERJA PEGAWAI TERHADAP PELAYANAN DI UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS (UPTD) PASAR BAYONGBONG KABUPATEN GARUT PENGARUH DISIPLIN KERJA PEGAWAI TERHADAP PELAYANAN DI UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS (UPTD) PASAR BAYONGBONG KABUPATEN GARUT Andri 1 UPTD Pasar Bayongbong, Kabupaten Garut Abstrak Rendahnya pelayanan di UPTD

Lebih terperinci

Bab III - Objek dan Metode Penelitian

Bab III - Objek dan Metode Penelitian 33 3.2. Metode Penelitian Berdasarkan pada topik penelitian ini, penulis melakukan pendekatan dengan metode yang digunakan dalam penelitian ini yakni metode deskriptif analitis. Menurut Muhammad Nazir

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pengamatan dilakukan terhadap karyawan PT. Inhutani I Kantor Direksi Jakarta. Jenis penelitian yang digunakan adalah asosiatif. Dengan penelitian asosiatif

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini berjudul pengaruh biaya total terhadap laba usaha pada PT.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini berjudul pengaruh biaya total terhadap laba usaha pada PT. BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek penelitian Penelitian ini berjudul pengaruh biaya total terhadap laba usaha pada PT. TELKOM Tbk Bandung. Dan objek penelitiannya biaya total yang terdiri dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Mardalis (2009: 24) mengartikan metode sebagai:

BAB III METODE PENELITIAN. Mardalis (2009: 24) mengartikan metode sebagai: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Mardalis (2009: 24) mengartikan metode sebagai: Suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian, sedangkan penelitian itu sendiri diartikan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini berjudul pengaruh penagihan tunggakan pajak dengan surat

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini berjudul pengaruh penagihan tunggakan pajak dengan surat BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Penelitian ini berjudul pengaruh penagihan tunggakan pajak dengan surat paksa terhadap pelunasan tunggakan pajak pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP)

Lebih terperinci

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. Obyek penelitian merupakan variabel- variabel yang menjadi perhatian

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. Obyek penelitian merupakan variabel- variabel yang menjadi perhatian BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Obyek penelitian merupakan variabel- variabel yang menjadi perhatian penelitian (PPS 2008: 20). Obyek penelitian ini tergolong pada dua variabel yaitu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif dimana suatu penelitian yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif dimana suatu penelitian yang 27 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif dimana suatu penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk memberikan gambaran atau deskripsi tentang

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Didalam melakukan peneltian, peneliti harus menetapkan obyek yang akan

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Didalam melakukan peneltian, peneliti harus menetapkan obyek yang akan BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Didalam melakukan peneltian, peneliti harus menetapkan obyek yang akan digunakan dalam penelitian tersebut. Adapun obyek penelitian ini adalah penerapan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, penelitian dilaksanakan melalui

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, penelitian dilaksanakan melalui BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pengamatan dilakukan terhadap karyawan khususnya PT. Utama Jaya Perkasa Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, penelitian dilaksanakan melalui pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriftif

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriftif BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriftif kualitatif dan kuantitatif. Metode Deskriftif Kualitatif yaitu mendeskripsikan dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diponorogo yang beralamat Jl. Raya Ponorogo-Madiun KM. 04 / Jl. Industri,

BAB III METODE PENELITIAN. diponorogo yang beralamat Jl. Raya Ponorogo-Madiun KM. 04 / Jl. Industri, 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini dilakukan di Pabrik Pabrik PT. Agrofarm Nusa Raya diponorogo yang beralamat Jl. Raya Ponorogo-Madiun KM. 04 / Jl. Industri, Babadan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian menurut Silalahi ( 2010 : 180) yaitu, rencana dan

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian menurut Silalahi ( 2010 : 180) yaitu, rencana dan 37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian menurut Silalahi ( 2010 : 180) yaitu, rencana dan struktur penyelidikan yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti akan dapat memperoleh

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. ditarik kesimpulannya. Objek penelitian yang diteliti terdiri dari satu variabel

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. ditarik kesimpulannya. Objek penelitian yang diteliti terdiri dari satu variabel BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Sugiyono (2012:38) pengertian objek penelitian yaitu Suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan desain atau suatu proses yang memberikan arahan atau petunjuk secara sistematis kepada peneliti dalam melakukan proses penelitian.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Menurut Sekaran (2011), penelitian bisnis didefinisikan sebagai penyelidikan

III. METODE PENELITIAN. Menurut Sekaran (2011), penelitian bisnis didefinisikan sebagai penyelidikan 46 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Menurut Sekaran (2011), penelitian bisnis didefinisikan sebagai penyelidikan atau investigasi yang terkelola, sistematis, berdasarkan data, kritis, objektif

Lebih terperinci

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. dalam kelompok peternak Lebaksiuh yang ada di desa Sindanggalih, kecamatan

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. dalam kelompok peternak Lebaksiuh yang ada di desa Sindanggalih, kecamatan 25 III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek penelitian Objek yang diamati dalam penelitian ini adalah peternak yang tergabung dalam kelompok peternak Lebaksiuh yang ada di desa Sindanggalih, kecamatan

Lebih terperinci

PENGARUH PENGENDALIAN TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI DI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM ( PDAM ) TIRTA INTAN KABUPATEN GARUT

PENGARUH PENGENDALIAN TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI DI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM ( PDAM ) TIRTA INTAN KABUPATEN GARUT PENGARUH PENGENDALIAN TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI DI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM ( PDAM ) TIRTA INTAN KABUPATEN GARUT Suryani Risdianti 1 ; Miman Nurdiaman 2 1 Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Intan

Lebih terperinci

Bab 3 METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN Bab 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Untuk mengetahui jenis penelitian yang dilakukan, digunakan desain penelitian yang disesuaikan dengan tujuan penelitian sehingga dapat melakukan analisis.

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian. Objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mengadakan suatu penelitian, peneliti terlebih dahulu harus menentukan

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mengadakan suatu penelitian, peneliti terlebih dahulu harus menentukan 45 BAB III METODE PEELITIA 3.1 Metode Penelitian Untuk mengadakan suatu penelitian, peneliti terlebih dahulu harus menentukan metode yang akan digunakan, karena hal ini merupakan pedoman atau langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah pemeriksaan pajak dan

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah pemeriksaan pajak dan BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah pemeriksaan pajak dan kepatuhan wajib pajak penghasilan. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Kantor

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Husein Umar (2005:303) menerangkan bahwa :

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Husein Umar (2005:303) menerangkan bahwa : BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Husein Umar (2005:303) menerangkan bahwa : "Objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang menjadi objek penelitian, juga

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Sebelum peneliti melakukan penelitian, harus ditentukan terlebih dahulu apa yang menjadi objek penelitiannya. Dengan begitu pembahasannya nanti

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi. BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 31 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitiannya adalah Penerapan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitiannya adalah Penerapan BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitiannya adalah Penerapan Teknik Audit Berbantuan Komputer sebagai variabel X, dan Kinerja Auditor

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Peduli Ummat Daarut Tauhiid Bandung. Adapun pengertian objek penelitian

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Peduli Ummat Daarut Tauhiid Bandung. Adapun pengertian objek penelitian BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian dalam penelitian ini adalah sumber dan penggunaan dana zakat terhadap pemberdayaan masyarakat yang berada dalam lingkungan Dompet

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan kegunaan tertentu.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan kegunaan tertentu. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian menurut Sugiyono (2006 : 1) pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan kegunaan tertentu. Penelitian tentang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang digunakan untuk mengetahui nilai variabel X yakni keunggulan asosiasi merek,

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan suatu data. Sesuai dengan pendapat Sugiyono dalam bukunya Metode Penelitian Bisnis mendefinisikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan waktu penelitian Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan pada bab sebelumnya, maka lokasi penelitian akan dilaksanakan pada Kantor Pengadilan Tinggi Gorontalo.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pegawai Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. pegawai Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Objek Penelitian Penelitian ini membahas mengenai pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah budaya organisasi. Variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif (hubungan)

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif (hubungan) 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif (hubungan) dengan pendekatan kuantitatif, yaitu dengan berbentuk hubungan kausalitas.

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian terdiri dari dua

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian terdiri dari dua BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian terdiri dari dua variabel bebas dan satu variabel terikat. Menurut Sugiyono (2008:59) mendefinisikan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan menggunakan minimal dua variabel yang dihubungkan. Metode asosiatif merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan penelitian. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 52 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian bertujuan untuk mengetahui gambaran sikap siswa pada mata pelajaran Akuntansi dan pengaruh hasil belajar siswa kelas XI IPS di SMAN 7 Tasikmalaya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang semakin pesat dan kompleksnya persaingan bisnis saat ini, perusahaan dituntut untuk memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang lebih besar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara atau jalan yang di tempuh sehubungan dengan penelitian yang dilakukan, memiliki langkah-langkah yang sistematis. Metode

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan verifikatif.

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan verifikatif. III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan verifikatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 38 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek penelitian Setiap penelitian yang dilakukan oleh seorang penulis akan menentukan objek yang akan diteliti sebagaimana judul yang diambil. Hal ini untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Bahwa dalam penelitian kuantitatif masalah yang dibawa

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. analisis biaya operasional pengaruhnya terhadap tingkat laba bersih pada PDAM

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. analisis biaya operasional pengaruhnya terhadap tingkat laba bersih pada PDAM BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Dalam penelitian ini, objek penelitian yang akan dikaji adalah mengenai analisis biaya operasional pengaruhnya terhadap tingkat laba bersih pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2015 di PT. Asuransi Ramayana Tbk. Cabang Tendean yang merupakan perusahaan asuransi kerugian. B. Desain

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pada bab 3 ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan metode

III. METODE PENELITIAN. Pada bab 3 ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan metode III. METODE PENELITIAN Pada bab 3 ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan metode penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian, definisi operasional variabel, teknik pengumpulan data,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan Secara umum metode penelian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Sugiyono (2012) menyatakan

Lebih terperinci

PENGARUH MANAJEMEN PERKANTORAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI DINAS LINGKUNGAN HIDUP KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KABUPATEN GARUT

PENGARUH MANAJEMEN PERKANTORAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI DINAS LINGKUNGAN HIDUP KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KABUPATEN GARUT PENGARUH MANAJEMEN PERKANTORAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI DINAS LINGKUNGAN HIDUP KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KABUPATEN GARUT Mila Karmila 1 ; Sartibi Bin Hasyim 2 1 Dinas Lingkungan Hidup Kebersihan dan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2009 : 41), dalam melakukan penelitian, harus

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2009 : 41), dalam melakukan penelitian, harus BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Sugiyono (2009 : 41), dalam melakukan penelitian, harus diperhatikan hal sebagai berikut : Sebelum peneliti memilih variabel apa yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, maka suatu penelitian memerlukan suatu metode penelitian. Menurut Sugiyono (2008:2) Metode penelitan pada dasarnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan rangkaian sistematis dari penjelasan secara rinci tentang keseluruhan rencana penelitian mulai dari perumusan masalah, tujuan,

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. lakukan dapat terselesaikan dengan baik dan benar serta terarah dan fokus

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. lakukan dapat terselesaikan dengan baik dan benar serta terarah dan fokus BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam pelaksanaan kegiatan penelitian, seorang peneliti harus dapat menentukan objek penelitiannya. Ini dimaksudkan agar setiap penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 70 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis relevansi muatan lokal pengembangan potensi di. Analisis relevansi dilakukan terhadap relevansi eksternal antara tujuan muatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Yang Digunakan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey yaitu dengan mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terletak di sebelah selatan Kota Bandung yang berjarak sekitar ± 50 km dari pusat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terletak di sebelah selatan Kota Bandung yang berjarak sekitar ± 50 km dari pusat 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Taman Wisata Alam Cimanggu yang terletak di sebelah selatan Kota Bandung yang berjarak sekitar ± 50 km dari

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Adapun yang menjadi objek penelitian ini sebagai variabel bebas (independent variable) pertama (X 1 ) adalah profitabilitas perusahaan dan variable

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang gaya kepemimpinan yang dapat

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang gaya kepemimpinan yang dapat BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang gaya kepemimpinan yang dapat memberikan motivasi kerja terhadap karyawan, digunakan metode deskriptif dengan pendekatan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Tahap pertama dalam proses penelitian adalah menetapkan desain penelitian yang sesuai dengan permasalahannya. Seperti pendapat Malhotra yang dikutip oleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2013:2).

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2013:2). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilimiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2013:2). Tujuan adanya metode

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. atas 2 varabel yaitu: variabel Sistem Informasi Manajemen (SIM) berbasis

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. atas 2 varabel yaitu: variabel Sistem Informasi Manajemen (SIM) berbasis BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian ini dilihat dari variabel-variabel yang diteliti dan terdiri atas varabel yaitu: variabel Sistem Informasi Manajemen (SIM) berbasis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Dimana penelitian kuantitatif merupakan metode yang digunakan untuk meneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan memberikan gambaran tentang detail-detail sebuah situasi, lingkungan

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan memberikan gambaran tentang detail-detail sebuah situasi, lingkungan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan verifikatif yang bertujuan memberikan gambaran tentang detail-detail sebuah situasi, lingkungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian 1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan selama satu bulan, yaitu selama bulan Oktober 2016. Tempat penelitian di PT. Polichem Indonesia

Lebih terperinci

C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian

C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan PT Bank Sahabat Sampoerna Cabang Puri yang beralamat di Jalan Puri Indah Raya Blok A/15, Kembangan, Jakarta

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 42 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan yaitu metode survei, karena penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data asli yang akurat secara luas tentang pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. diperoleh dari kuesioner dimana data diolah dalam bentuk kata-kata yang memiliki

BAB III METODA PENELITIAN. diperoleh dari kuesioner dimana data diolah dalam bentuk kata-kata yang memiliki BAB III METODA PENELITIAN III.1 Jenis dan Sumber Data III.1.1 Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu data berupa angka-angka secara tertulis yang meliputi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pegawai. Kesadaran Pegawai diperlukan dengan mematuhi peraturan-peraturan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pegawai. Kesadaran Pegawai diperlukan dengan mematuhi peraturan-peraturan yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Disiplin kerja merupakan hal yang harus ditanamkan dalam diri tiap Pegawai. Kesadaran Pegawai diperlukan dengan mematuhi peraturan-peraturan yang berlaku. Peraturan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini mencakup lingkup wilayah penelitian dan jenis

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini mencakup lingkup wilayah penelitian dan jenis BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian ini mencakup lingkup wilayah penelitian dan jenis penelitian. Lingkup wilayah penelitian adalah semua pihak yang dapat dijadikan objek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Menurut Fathoni (2006:96-97) menyatakan bahwa :

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Menurut Fathoni (2006:96-97) menyatakan bahwa : BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian survey verifikatif. Menurut Fathoni (2006:96-97) menyatakan bahwa : Penelitian survey yaitu suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan verifikatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan verifikatif. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan Penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu yang dikemukakan oleh Sugiyono (2014:2). Jenis metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara untuk mendapatkan data secara ilmiah

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara untuk mendapatkan data secara ilmiah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian adalah cara untuk mendapatkan data secara ilmiah sehingga dapat dipertanggungjawabkan, seperti dikemukakan oleh Sugiyono (2005 : 1) bahwa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah sistematik dan logis

BAB III METODE PENELITIAN. seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah sistematik dan logis BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam suatu penelitian karya ilmiah, terlebih dahulu dipahami metodologi peneilitian. Metodologi penelitian yang dimaksud merupakan seperangkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Keberadaan manajemen sumber daya manusia sangat penting bagi perusahaan dan lembaga dalam mengelola, mengatur, mengurus, dan menggunakan sumber daya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang bersangkutan. Kondisi organisasi yang sedang dipimpin akan

BAB I PENDAHULUAN. yang bersangkutan. Kondisi organisasi yang sedang dipimpin akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam suatu organisasi atau perusahaan, diperlukan suatu jajaran pimpinan yang bertugas pokok untuk memimpin dan mengelola organisasi yang bersangkutan. Kondisi organisasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini dinyatakan dalam bentuk jumlah atau angka yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini dinyatakan dalam bentuk jumlah atau angka yang 44 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Metode Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif. Data penelitian ini dinyatakan dalam bentuk jumlah atau angka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif dan verifikatif. Sugiyono (2009:206) menyatakan bahwa

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif dan verifikatif. Sugiyono (2009:206) menyatakan bahwa BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Berdasarkan variabel-variabel yang diteliti, maka jenis penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dan verifikatif. Sugiyono (2009:206) menyatakan bahwa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam suatu penelitian pasti mutlak diperlukan metode yang akan digunakan. Karena dengan menggunakan metode, maka terdapat cara untuk menyelesaikan sebuah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini akan

BAB III METODE PENELITIAN. Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini akan 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan lokasi penelitian Adapun lokasi yang dijadikan sebagai objek penelitian adalah Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini akan dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. nilai. Adapun yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. nilai. Adapun yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Objek penelitian disebut juga variabel penelitian. Menurut Moh. Nazir (2003:123) variabel penelitian adalah konsep yang mempunyai bermacammacam nilai.

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan judul penelitian, yaitu Pengaruh Program Merajut Asa

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan judul penelitian, yaitu Pengaruh Program Merajut Asa BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Berdasarkan judul penelitian, yaitu Pengaruh Program Merajut Asa TRANS7 terhadap Perubahan Sikap (Studi Pada Mahasiswa Universitas Bina Nusantara Jurusan

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN. dan menggunakan rumus statistik dengan membantu menganalisa data dan fakta

BAB II METODE PENELITIAN. dan menggunakan rumus statistik dengan membantu menganalisa data dan fakta BAB II METODE PENELITIAN 2.1 Bentuk Penelitian Metode yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode korelasional dengan menggunakan analisa data kuantitatif dan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek dan Lokasi Penelitian Obyek dari penelitian ini adalah pengguna sepatu Converse, dan lokasi dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang. 3.2 Populasi dan Sampel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. BAB III METODE PENELITIAN 3. Metode Penelitian Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode ini melihat keterkaitan dua variabel melalui analisa data yang dikemukakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat yang akan digunakan sebagai lokasi penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang mengkonsumsi produk minuman Teh Botol Sosro.

BAB III METODE PENELITIAN. yang mengkonsumsi produk minuman Teh Botol Sosro. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Lokasi penelitian merupakan suatu tempat dimana peneliti akan memperoleh atau mencari suatu data yang berasal dari responden yang akan diteliti oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Dalam rangka meningkatkan citra, kerja dan kinerja instansi pemerintah menuju kearah profesionalisme dan menunjang terciptanya pemerintah yang baik,

Lebih terperinci