BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 37 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian Kabupaten Kendal terletak di utara pulau Jawa, dekat dengan pantai utara yang biasa dikenal dengan daerah pantura. Daerah Kabupaten Kendal berbatasan dengan Kota Semarang pada sebelah timur, Kabupaten Batang pada sebelah barat, Kabupaten Temanggung sebelah selatan, dan berbatasan langsung dengan pantai utara. Kabupaten Kendal merupakan salah satu daerah yang memiliki jumlah penderita HIV/AIDS terbesar di Jawa Tengah. Dengan jumlah penderita 338 orang hingga tahun 2013, dan telah dilaporkan meninggal dunia 100 orang sejak tahun Tabel 4.1 Karakteristik Responden Penelitian Gambaran Fisik dan Psikologis Ibu dengan HIV/AIDS Saat Hamil Di Kabupaten Kendal No Inisial Usia Pendidikan Pekerjaan Paritas 1 Ny. N 38 SD Ibu rumah tangga 4 2 Ny. NB 31 SMA Ibu rumah tangga 3 3 Ny. R 26 SMA Ibu rumah tangga 1 4 Ny. H 32 SMA Ibu rumah tangga 1 Peneliti akan menjabarkan hasil wawancara dari tiap responden yang terdiri dari 2 responden ibu hamil dengan HIV dan 2 responden ibu post partum 2 bulan dengan HIV. Pada pembahasan peneliti tidak menyebutkan nama responden namun diurutkan berdasarkan nomor responden. Semua responden dalam penelitian ini melakukan pengobatan HIV secara rutin di sarana kesehatan yang ditunjuk oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal. Responden pertama berinisial Ny. N dengan usia 35 tahun, pekerjaan sebagai ibu rumah tangga dan berpendidikan terakhir SD. Responden merupakan ibu hamil yang menderita HIV dengan usia kehamilan 7 bulan dan merupakan kehamilan yang ke 4. Responden ini telah terdiagnosis HIV sejak 5 tahun yang lalu dan menjalankan pengobatan HIV di RSUD Kabupaten Kendal. Sebelum terdiagnosis HIV responden pernah menjadi 37

2 38 Tenaga Kerja Wanita ke luar negeri selama tiga tahun. Suami responden juga sudah terdiagnosis HIV dengan pekerjaan pembuat bata merah dengan usia 40 tahun. Responden bertempat tinggal di Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal. Responden kedua berinisial Ny. NB dengan usia 31 tahun, pekerjaan sebagai ibu rumah tangga dan berpendidikan terakhir SMA. Responden merupakan ibu hamil dengan usia kehamilan 6 bulan yang merupakan kehamilan yang ke 3. Responden ini terdiagnosis HIV sejak 1 tahun yang lalu dan menjalankan pengobatan HIV di RSI Muhammadyah Kendal. Suami responden juga terdiagnosis HIV dengan pekerjaan sebagai supir truk kontainer dan berusia 35 tahun. Responden bertempat tinggal di Kecamatan Patebon Kabupaten Kendal. Responden ketiga berinisial Ny. R dengan usia 26 tahun, pekerjaan sebagai ibu rumah tangga dan berpendidikan terakhir SMA. Responden ini merupakan ibu post partum dengan usia anak 2 bulan, responden telah didiagnosis HIV sejak 1 tahun yang lalu sebelum hamil dan menjalankan pengobatan HIV di RSUP Karyadi. Sebelum terdiagnosis HIV responden pernah merantau ke batam selama 5 tahun. Suami responden juga terdiagnosis HIV, dengan pekerjaan petani dan berusia 30 tahun. Responden bertempat tinggal di kecamatan Kangkung Kabupaten Kendal. Responden keempat berinisial Ny. H dengan usia 32 tahun, pekerjaan sebagai ibu rumah tangga dan berpendidikan terakhir SMA. Responden ini merupakan ibu post partum dengan usia anak 2 bulan, responden telah terdiagnosis HIV sejak 2 tahun yang lalu dan menjalankan pengobatan HIV di RSUP Karyadi. Suami responden juga terdiagnosis HIV dengan pekerjaan serabutan dan berusia 38 tahun. Responden bertempat tinggal di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal. B. Gambaran Fisik dan Psikolois Ibu dengan HIV/AIDS saat Hamil. Data yang sudah terkumpul dari responden ditulis selengkaplengkapnya sesuai dengan hasil wawancara mendalam dan hasil catatan

3 39 lapangan yang dikumpulkan. Data yang sudah terkumpul tersebut selanjutnya peneliti pahami dan cermati yang kemudian disajikan dalam bentuk tabel yang sudah dikategorikan sesuai dengan kata kunci, tema, dan kategori. 1. Kesehatan fisik. Kategori Sehat Tabel 4.2 Hasil Wawancara Kesehatan Fisik Ibu dengan HIV saat Hamil Di Kabupaten Kendal Kata Kunci Mual dan muntah biasa Sehat Gangguan kesehatan Batuk pilek Herpes di kaki Mual dan muntah berlebihan disertai panas Berdasarkan hasil wawancara pada penelitian ini diperoleh bahwa responden memiliki kesehatan fisik yang berbeda selama masa kehamilan. Responden III merasa sehat selama masa kehamilan dan tidak mengalami sakit apapun. Sementara responden IV mengalami mual dan muntah yang wajar selama 4 bulan dan tidak disertai penyakit lain. Sedangkan Responden I dan II mengalami gangguan kesehatan selama kehamilan yaitu adanya penyakit penyerta. Responden I mengalami batuk pilek selama lebih dari 14 hari serta mual dan muntah yang wajar selama 3 bulan. Sedangkan responden II menderita herpes di kaki dan mengalami mual dan muntah yang berlebih selama 4 bulan disertai panas. Pada kategori ini ditemukan dua tema yaitu sehat dan gangguan kesehatan. a. Sehat. Tema ini didukung oleh hasil wawancara tentang kesehatan fisik selama masa kehamilan pada responden antara lain responden III mengatakan selama kehamilan merasa sehat dan tidak mengalami gangguan kesehatan apapun. Sedangkan responden IV mengatakan hanya mengalami mual dan muntah yang wajar sampai 4 bulan.

4 40 b. Gangguan kesehatan Tema ini diambil berdasarkan hasil wawancara tentang kesehatan fisik selama masa kehamilan yaitu responden I mengatakan bahwa responden mengalami batuk dan pilek lebih dari 2 minggu dan belum sembuh walaupun sudah berobat responden I juga mengalami mual dan muntah yang wajar. responden II mengatakan bahwa responden menderita herpes sejak sebelum hamil dan sudah mulai sembuh setelah minum obat, responden juga mengalami mual dan muntah yang berlebihan selama 4 bulan dan disertai panas. 2. Perubahan kondisi fisik. Kategori Kondisi fisik baik Tabel 4.3 Hasil Wawancara Perubahan Kondisi Fisik Ibu dengan HIV saat Hamil Di Kabupaten Kendal Kata Kunci Biasa Berat badan naik Nafsu makan baik Kondisi fisik menurun Berat badan menurun Berat badan tetap Nafsu makan menurun Berdasarkan hasil wawancara yang sudah diperoleh, setiap responden mengalami perubahan fisik yang berbeda selama masa kehamilan. Responden III dan IV mengalami peningkatan berat badan selama masa kehamilan pada tiap trimester kehamilan dan nafsu makan juga meningkat selama hamil. Sementara berat badan responden I tetap, dan Responden II mengalami penurunan kesehatan selama masa kehamilan dengan penurunan nafsu makan sepanjang trimester kehamilan. Pada kategori ini ditemukan dua tema yaitu kondisi fisik baik dan kondisi fisik menurun. a. Kondisi fisik baik

5 41 Tema ini diambil berdasarkan hasil wawancara tentang perubahan fisik yang dialami selama masa kehamilan yang diperoleh dari responden III yang mengatakan jarang sakit dan mengalami peningkatan berat badan sebanyak 4 kg selama kehamilan. Responden III juga mengatakan bahwa nafsu makannya meningkat selama hamil. Sementara responden IV mengatakan bahwa kondisi fisiknya biasa dan berat badannya naik 14 kg dan nafsu makannya juga meningkat selama hamil sepanjang masa kehamilan. b. Kondisi fisik menurun Tema ini ditentukan sesuai dengan hasil wawancara tentang perubahan fisik yang dialami selama masa kehamilan yaitu responden I mengatakan bahwa tidak mengalami perubahan namun berat badan responden tidak naik selama masa kehamilan 7 bulan ini. Responden I juga menyatakan nafsu makanya menurun selama masa kehamilan. Hanya makan camilan dan tidak makan nasi. Sementara responden II mengatakan bahwa perutnya membesar namun berat badannya menurun 2 kg selama 6 bulan kehamilan ini. 3. Aktifitas fisik. Kategori Aktifitas fisik baik Tabel 4.4 Hasil Wawancara Aktifitas Fisik Ibu dengan HIV saat Hamil Di Kabupaten Kendal Kata Kunci Dapat melakukan aktifitas fisik seperti biasa Berdasarkan hasil wawancara yang diperoleh semua responden merupakan ibu rumah tangga dan dapat melakukan aktifitas fisik seperti biasa tanpa ada gangguan. Sehingga hanya ditemukan satu tema yaitu aktifitas fisik baik. a. Aktifitas fisik baik Tema ini diambil sesuai dengan hasil wawancara tentang aktifitas fisik selama masa kehamilan yang diperoleh yaitu responden

6 42 II mengatakan bahwa aktifitas fisiknya biasa dan mampu mengerjakan pekerjaan rumah tangga seperti biasa tanpa ada gangguan, tetapi responden II mengalami kelelahan pada saat mengalami mual dan muntah pada masa awal kehamilan. Responden I, III, dan IV mengatakan bahwa responden tidak mengalami kelelahan fisik yang berlebih selama masa kehamilan, responden mampu mengerjakan pekerjaan rumah tangga seperti biasa. 4. Upaya dalam menjaga kesehatan. Tabel 4.5 Hasil Wawancara Upaya dalam Menjaga Kesehatan Pada Ibu dengan HIV saat Hamil Di Kabupaten Kendal Kategori Upaya menjaga kesehatan baik Kata Kunci Memeriksakan diri ke bidan Memeriksakan diri ke Puskesmas Memeriksakan diri di Rumah Sakit Berdasarkan hasil wawancara yang diperoleh semua responden memeriksakan diri secara rutin di bidan maupun rumah sakit. Responden I memeriksakan kehamilannya di bidan desa dan Puskesmas. Sementara responden II memeriksakan kehamilannya di bidan desa dan rumah sakit. Responden III memeriksakan kehamilannya di rumah sakit selama masa kehamilannya dan melahirkan secara sesar. Sedangkan responden IV memeriksakan kehamilanya di bidan desa sebanyak 6 kali selama masa kehamilannya dan melahirkan secara sesar di rumah sakit. Semua responden pada penelitian ini memiliki upaya menjaga kesehatan yang baik. Semua responden mau mematuhi saran dari petugas kesehatan untuk memeriksakan kehamilan secara rutin dan meminum obat yang diberikan secara benar. Pada kategori ini hanya ditemukan satu tema yaitu upaya menjaga kesehatan baik. a. Upaya menjaga kesehatan baik Tema ini ditentukan berdasarkan hasil wawancara tentang upaya menjaga kesehatan selama masa kehamilan dimana responden I mengatakan bahwa responden memeriksakan kehamilannya di

7 43 bidan desa setempat sebanyak 3 kali dalam 7 bulan kehamilannya, responden juga memeriksakan diri ketika mengalami mual dan muntah serta ketika batuk dan pilek. Responden II mengatakan memeriksakan kehamilannya di bidan sebanyak 2 kali dan 1 kali di Puskesmas selama 6 bulan kehamilan serta berobat di RSI ketika mengalami muntah yang berlebih dan herpes. Responden III mengatakan memeriksakan kehamilannya lebih dari 9 kali di RS Karyadi selama masa kehamilannya dan melahirkan secara sesar di RS Karyadi. responden IV mengatakan bahwa responden memeriksakan kehamilannya di bidan sebanyak 6 kali dan melahirkan di RS Karyadi secara sesar. 5. Respon emosi terhadap kehamilan Kategori Senang Tabel 46 Hasil Wawancara Respon Emosi Terhadap Kehamilan Pada Ibu dengan HIV saat Hamil Di Kabupaten Kendal Kata Kunci Senang Sedih Sedih Bingung Berdasarkan data wawancara yang diperoleh tentang respon emosi terhadap kehamilan pada umumnya semua responden merasa senag ketika tahu sedang hamil. Responden I, II, dan IV mengatakan senang akan kehamilannya. Namun responden III merasakan sedih dan bingung pada awalnya kemudian responden pasrah dengan apa yang terjadi. Dari kategori ini dapat diambil dua tema yaitu senang dan sedih. a. Senang Tema ini diambil dari hasil wawancara tentang respon emosi terhadap kehamilan yaitu responden I mengatakan senang ketika mengetahui tentang kehamilannya. Responden II mengatakan bahwa responden senang akan kehamilannya dan berharap anak yang dilahirkan berjenis kelamin perempuan. Sementara responden IV

8 44 mengatakan senang dengan kehamilannya karena merupakan anak pertama. b. Sedih Tema ini ditentukan berdasarkan hasil wawancara tentang respon emosi terhadap kehamilan pada responden III yang mengatakan bahwa responden merasa bingung dan sedih akan kehamilannya tersebut. Responden merasa sudah tidak berguna dan merasa terbatasi apabila mau bekerja. Selain itu perasaan sedih yang dialami responden berhubungan dengan kecemasan apabila janin tertular HIV. Tetapi, kemudian responden III mengatakan pasrah dengan apa yang akan terjadi. 6. Kekhawatiran terhadap kondisi janin Kategori Tidak cemas Tabel 4.7 Hasil Wawancara Kekhawatiran Terhadap Janin Pada Ibu dengan HIV saat Hamil Di Kabupaten Kendal Kata Kunci Biasa Cemas Bingung Takut Berdasarkan hasil wawancara yang diperoleh bahwa setiap reponden mengalami kekhawatiran yang berbeda tentang kondisi janin. Responden I mengatakan tidak cemas dengan kondisi janinnya. Sementara responden II, III, dan responden IV merasa cemas pada janinnya jika tertular HIV. pada kategori ini ditemukan dua tema yaitu tidak cemas dan cemas. a. Tidak cemas Tema ini ditentukan berdasarkan hasil wawancara tentang kekhawatiran terhadap kondisi janin. Responden I mengatakan tidak ada perasaan khawatir ataupun cemas janin akan tertular.

9 45 b. Cemas Tema ini diambil berdasarkan hasil wawancara tentang kekhawatiran terhadap kondisi janin. Responden II mengatakan ada perasaan takut jika janin tertular HIV dan berharap janin akan lahir sehat. Responden III dan IV hanya mengatakan takut jika bayi akan tertular HIV. 7. Respon emosi menghadapi proses persalinan Tabel 4.8 Hasil Wawancara Respon Emosi Menghadapi Proses Kelahiran Pada Ibu dengan HIV saat Hamil Di Kabupaten Kendal Kategori Tidak takut Kata Kunci Tidak takut Biasa Takut Deg-degan Takut Berdasarkan hasil wawancara yang diperoleh, responden memilki respon emosi yang berbeda dalam menghadapi proses persalinan. Responden IV tidak merasa takut ketika akan menghadapi proses persalinan, sementara responden I, II, dan III merasa takut ketika sudah dekat dengan masa persalinan. Pada kategori ini dapat diambil dua tema yaitu tidak takut dan takut. a. Tidak takut Tema ini diambil berdasarkan hasil wawancara tentang respon emosi dalam menghadapi proses persalinan yang diperoleh dari responden IV mengatakan biasa saja ketika akan menjalani operasi sesar. b. Takut Tema ini ditentukan berdasarkan hasil wawancara tentang respon emosi dalam menghadapi proses persalinan yaitu responden I mengatakan takut ketika mendekati proses persalinan. Responden II mengatakan takut mengahadpi peroses persalinan karena di sesar. Sementara responden III mengatakan tidak membayangkan operasi sesar itu seperti apa dan takut apabila terjadi sesuatu.

10 46 C. Pembahasan Ibu hamil dengan HIV/AIDS pada umumnya akan mengalami penurunan kondisi baik secara fisik ataupun psikologis yang diakibatkan oleh proses penyakit. Gejala HIV/AIDS pada masa kehamilan akan meningkat lebih cepat daripada saat tidak hamil, walaupun tidak ada perbedaan dalam seberapa cepat wanita meninggal akibat AIDS (Reeder, et al., 2013). Gejala yang sering muncul antara lain munculnya ketidaknyamanan prenatal, adanya keletihan yang hebat, anoreksia dan penurunan berat badan. Beberapa ibu hamil dengan HIV akan mengalami beberapa penyakit penyerta ketika kehamilan (Bobak, Lowdermilk, dan Jensen, 2005). Respon psikologis ibu dengan HIV/AIDS akan sangat bervariasi, walaupun pada umumnya sama. Ibu hamil dengan HIV/AIDS tentunya akan mengkhawatirkan kondisi janin dalam kandungannya misalnya rasa cemas apabila janin tertular HIV maupun adanya kecacatan fisik. Selain itu, ketika memasuki trimester ketiga ibu akan mulai mengalami kecemasan terhadap persalinan (Hidayati, 2009). Kecemasan itu muncul dengan adanya komplikasi yang mungkin terjadi saat persalinan akibat infeksi HIV, antara lain adanya ruptur membran prematur, kematian janin, dan berat bayi lahir rendah (BBLR) (Reeder, et al, 2013). Respon emosi yang positif berupa kebahagian ketika mengetahui tentang kehamilan akan menimbulkan perbaikan dari segi fisik maupun psikologis. Namun, apabila respon yang timbul adalah respon yang negatif, akan menimbulkan penurunan kondisi fisik maupun psikologis dari ibu hamil dengan HIV/AIDS. Menurut Kotze dalam penelitiannya pada tahun 2012, kemampuan mekamisme koping secara aktif berhubungan dengan penurunan stigma dan depresi, meningkatkan harga diri, dan dukungan sosial yang positif, meningkatkan pengetahuan, dan meningkatkan kesehatan fisik wanita hamil dengan HIV. 1. Kesehatan fisik Berdasarkan hasil wawancara yang diperoleh, kesehatan fisik ibu hamil dengan HIV berbeda-beda. Dua responden mengalami beberapa

11 47 penyakit penyerta yaitu mual dan muntah yang disertai panas serta penyakit herpes. Sementara dua responden lainnya memiliki kesehatan fisik yang baik. a. Sehat Hasil wawancara yang diperoleh dari responden III dan responden IV menunjukkan bahwa kesehatan responden baik selama masa kehamilan. Responden merasa sehat dan tidak mengalami gangguan kesehatan dan mengalami peningkatan berat badan yang baik selama masa kehamilan. Hal ini dibuktikan dari hasil wawancara tentang kesehatan fisik responden selama masa kehamilan. Kotak 1 Waktu hamil Enggak mual sama muntah, malah sehat rasanya pas itu. Saya itu jarang sakit selama hamil. (RIII, 26th) Selama hamil gag ada keluhan. Mual muntah aja waktu awal bulan, sampe 4 bulan sudah enggak. Nggak sampai lemes, biasa, kalo pagi muntahnya. (RIV, 32th) Pernyataan responden di atas hanya menyebutkan keluhan mual dan muntah selama trimester I kehamilan. Mual dan muntah yang dialami ibu hamil pada awal kehamilan adalah fisiologis pada ibu hamil. Mual dan muntah dapat terjadi karena penurunan peristaltik usus dan hipersekresi asam lambung pada sistem pencernaan akibat peningkatan estrogen dan progesteron (Indriyani, 2013). Sehingga dari hasil wawancara tersebut mual muntah yang dialami Responden IV adalah wajar. Responden tidak mengalami gangguan kesehatan selama masa kehamilan. Hasil wawancara di atas bertentangan dengan penyataan Bobak, Lowdermilk, dan Jensen (2005), pada pemeriksaan prenatal dapat menunjukkan adanya infeksi gonorhea, c. Trachomatis, hepatitis B, micobacterium dan tuberculosis. Dapat juga terjadi pada

12 48 kulit antara lain herpes zoster, angular cheliis,papular pruritic eruption, dermatitis seboroik, dan jamur. Responden III terdiagnosis HIV sejak 2 tahun yang lalu dan responden IV terdiagnosis sejak 1 tahun yang lalu sebelum hamil. Kedua responden ini termasuk dalam stadium 1. Sehingga tanda dan gejala HIV yang muncul biasanya masih seperti infeksi ringan. Stadium pertama HIV dikenal dengan aktivitas fisik skala I. Dimana gejala klinis masih belum tampak (asimtomatis) ditandai dengan aktivitas yang masih normal disertai pembesaran pada getah bening persisten, fase ini akan berlangsung 2 sampai 3 tahun setelah infeksi (WHO, 2005). Semetara itu kedua responden ini juga melakukan pengobatan ARV dan kontrol secara setiap bulan secara rutin di RSUP Karyadi berama suaminya. Pengobatan ARV ini tentunya akan mencegah adanya infeksi opportunistik yang muncul pada penderita HIV. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Kabupaten Malang bahwa kualitas orang dengan HIV/AIDS (ODHA) yang mengikuti terapi ARV dari segi fisik adalah baik dan tidak adanya infeksi opportunistik yang muncul (Rachmawati, 2013). Hal ini sejalan dengan pernyataan Sudoyo, et al. (2009), bahwa pemberian ARV pada ODHA dapat meningkatkan kondisi kesehatannya. Infeksi penyakit oportunistik yang berat dapat disembuhkan. Penyakit yang biasanya terjadi berulang tidak akan kambuh dan tidak perlu meminum obat profilaksis apabila ODHA minum obat ARV secara teratur. Berdasarkan penelitian Kotze, et al. pada tahun 2012 menyatakan bahwa kemampuan koping secara aktif berhubungan dengan dukungan sosial dan meningkatkan kesehatan fisik wanita hamil dengan HIV. Sehingga banyak hal yang akan mempengaruhi status kesehatan ibu hamil dengan HIV. Green (2009) menyatakan bahwa kesehatan ibu dengan HIV selama kehamilan tergantung

13 49 individu masing-masing misalnya kondisi fisik, nutrisi dan psikologis. b. Gangguan kesehatan Hasil wawancara yang didapatkan dari Responden I dan responden II menunjukkan bahwa responden mengalami beberapa gangguan kesehataan. Gangguan kesehatan yang dialami responden antara lain herpes, mual dan muntah yang berlebihan, dan gangguan saluran pernafasan. Hal ini dibuktikan dari hasil wawancara tentang kesehatan fisik responden selama masa kehamilan. Kotak 2 Biasa saja, ini lagi batuk kok bu, sudah 2 minggu lebih. (RI, 36 th) Kalo mual dan muntah ya sampai lemes, kadang sampek panas badane. Tapi masih kuat kok.(rii, 31 th) Enggak kering sih mbak. Gatel nya ya di sini ni, kaki, ada domponya, apa itu herpes katanya, tapi udh kering. (RII, 31 th) Hasil wawancara yang diperoleh dari Respoden II yaitu responden mengalami mual dan muntah berlebihan yang disertai panas dan mengalami penurunan berat badan. Hal tersebut sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Bobak, Lowdermilk, dan Jensen (2005) yaitu gejala yang sering muncul pada saat kehamilan pada ibu dengan HIV yaitu munculnya ketidaknyamanan prenatal, adanya keletihan yang hebat, anoreksia dan penurunan berat badan. Gangguan kesehatan yang dialami Responden I berupa adanya batuk dan pilek yang lama sembuh dan penyakit herpes di kaki yang dialami Responden II dapat diakibatkan karena gejala stadium II yang dialami oleh penderita HIV. WHO (2005) menyatakan gejala pada stadium kedua dapat ditandai terdapat infeksi saluran pernafasan yang berulang-ulang seperti bronchitis, faringitis, sinusitis atau otitis media. Dapat juga terjadi pada kulit antara lain

14 50 herpes zoster, angular cheliis,papular pruritic eruption, dermatitis seboroik, dan jamur. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Haroen, Juniarti, dan Windari (2008) di Kabupaten Bandung barat menyebutkan wanita dengan HIV mengalami keluhan terhadap jamur, sariawan yang kambuhan, dan diare. 2. Kondisi fisik Berdasarkan hasil wawancara yang diperoleh, kondisi fisik ibu hamil dengan HIV berbeda. Dua responden mengalami peningkatan berat badan selam masa kehmilan dan tidak disertai penurunan kondisi tubuh akibat penyakit. Sementara satu responden yaitu responden I tidak mengalami peningkatan maupun penurunan berat badan. Dan satu responden lain yaitu responden II mengalami penutunan berat badan selama masa kehamilan. a. Kondisi fisik baik Hasil wawancara yang diperoleh dari Responden III dan Responden IV menunjukkan bahwa kondisi fisik responden selama masa kehamilan adalah baik. Responden juga mengalami peningkatan berat badan selama masa kehamilan dan menyatakan adanya peningkatan nafsu makan. Maka berdasarkan hasil wawancara pada responden III dan Responden IV tidak ada penurunan kondisi fisik selama masa kehamilan. Hal ini dibuktikan dari hasil wawancara tentang kondisi fisik ibu hamil dengan HIV. Kotak 3 Berat badannya naik 4 kilo mbak. Cuma 4 kilo aja. (RIII, 26th) Enak aja mbak makannya. Malah banyak. (RIII, 26th) Tambah naik. Tambah gendut gitu. (RIV, 32 th) Berat badan terakhir sampe 55, kalau sebelum hamil 39 sampe 40. Naik 15 kilo lebih ya. (RIV, 32 th) Makannya biasa, tambah banyak. Ya nasi, ya semua, semua mau pokoknya. (RIV, 32 th)

15 51 Hasil wawancara pada aspek kondisi fisik diatas hampir sama dengan aspek kesehatan fisik yang sudah dibahas sebelumnya. Tidak adanya penurunan kondisi fisik tersebut dapat dihubungkan dengan berbagai hal antara lain stadium HIV, konsumsi ARV, mekanisme koping, dan dukungan social yang diterima oleh responden selama kehamilan. Responden III dan IV terdiagnosis HIV < 2 tahun yang lalu, kedua responden ini termasuk dalam kategori stadium 1 HIV. Sehingga tanda dan gejala HIV yang muncul biasanya masih seperti infeksi ringan. Semetara itu kedua responden ini juga melakukan pengobatan ARV dan kontrol secara setiap bulan secara rutin di RSUP Karyadi berama suaminya. Pengobatan ARV ini tentunya akan mencegah adanya infeksi opportunistik yang muncul pada penderita HIV. Hal tersebut tentunya bertentangan dengan pernyataan Bobak, Lowdermilk, dan Jensen (2005), gejala yang sering muncul selama kehamilan yaitu ketidaknyamanan prenatal, keletihan yang hebat, anoreksia dan penurunan berat badan. Namun sesuai dengan pernyataan WHO (2005) gejala penderita HIV pada stadium pertama masih belum tampak (asimtomatis) ditandai dengan aktivitas yang masih normal. Menurut penelitian Kotze, et al. pada tahun 2012 menyatakan bahwa kemampuan koping secara aktif berhubungan dengan dukungan sosial dan meningkatkan kesehatan fisik wanita hamil dengan HIV. b. Kondisi fisik menurun Hasil wawancara yang diperoleh tentang kondisi fisik pada Responden I ditemukan adanya penurunan kondisi fisik yaitu tidak adanya peningkatan berat badan selama hamil. Berat badan responden sebelum hamil adalah 55 sementara setelah hamil 7 bulan masih 55kg. Namun, responden tidak merasakan adanya penurunan

16 52 kondisi tersebut, responden menganggap hal tersebut adalah wajar. Responden I juga mengalami anoreksia selama kehamilan. Responden menyatakan tidak nafsu jika makan nasi, responden hanya makan camilan saja. Responden II mengalami penurunan berat badan selama hamil. Berat badan responden sebelum hamil adalah 55 kg namun setelah hamil 6 bulan turun menjadi 53 kg. Responden II menyadari adanya penurunan berat badan tersebut akbiat mual dan muntah berlebihan saat awal kehamilan. Nafsu makan responden juga mengalami penurunan. Akan tetapi responden masih memiliki respon yang positif dengan tetap memiliki semangat dan mencari layanan kesehatan secara baik. Hal ini dibuktikan dengan hasil wawancara yang diperoleh tentang kondisi fisik selama hamil. Kotak 4 Sebelum hamil itu beratnya tinggi, 55kg bu. Kalau sekarang terakhir masih 55 kg. (RI, 38 th) Makanya nasi susah, Itu makan cemilan aja, kadang nafsu, kadang enggak. (RI, 38 th) Minggu kemarin terakhir periksa sih masih 53 mbak. Gag naik. Itu aja sempet turun pas muntah-muntah. Dulu sih 54 kilo mbak. Kadang 55 kilo malah. (RII, 31 th) Ya itu turun 1 kilo. Belum naik lagi. Padahal saya udah banyak makan, tapi kayaknya masih kurang. (RII, 31 th) Tidak adanya peningkatan dan penurunan berat badan yang dialami Responden I dan II tersebut sesuai dengan pernyataan Bobak, Lowdermilk, dan Jensen (2005), yaitu gejala yang sering muncul selama kehamilan yaitu ketidaknyamanan prenatal, keletihan yang hebat, anoreksia dan penurunan berat badan. Selain itu WHO (2005), juga menyatakan bahwa pada stadium kedua ini HIV akan ditandai dengan penurunan berat badan (BB) < 10% yang tidak dapat

17 53 dijelaskan. Penurunan berat badan tersebut dapat diakibatkan karena penurunan nafsu makan dan mual serta muntah yang dialami responden selama kehamilan. 3. Aktifitas fisik Berdasarkan hasil wawancara yang didapatkan, semua responden menyatakan tidak mengalami gangguan pada aktifitas fisik. Semua responden merupaka ibu rumah tangga dan mampu menyelesaikan pekerjaan rumah tangga tanpa ada gangguan yang berarti. a. Aktifitas fisik baik Hasil wawancara yang diperoleh tentang aktifitas fisik selama hamil ditemukan bahwa semua responden tidak mengalami gangguan aktifitas selama hamil. Responden tidak mengalami kelelahan fisik yang berarti. Responden mampu mengerjakan pekerjaan rumah tangga seperti biasa. Tetapi responden II menyatakan mengalami kelelahan di awal kehamilan yaitu ketika memgalami mual dan muntah. Namun, Responden II tidak menganggap itu adalah gangguan aktifitas yang berarti. Hal ini dibuktikan dengan hasil wawancara tentang aktifitas fisik. Kotak 5 Iya, aktifitas biasa, ndak lemes, biasa. (RI, 38 th) biasa sih mbak. Biasa lah. Kalo capek ya istirahat, dulu itu aja pas masih muntah-muntah. Kalo sekarang sih udh enggak. Biasa gitu. (RII, 31 th) Ya dirumah aja jadi ibu rumah tangga. Enggak sihh. Malah sehat rasanya pas itu. (RIII, 26 th) Nggak mbak, tadinya kerja di pabrik, terus hamil ini jadi keluar. Kalau dirumah ya kegiatannya bersih-bersih, nyapu, ngepel. Nggak sih, biasa aja kok mbak. (RIV, 32 th) Pernyataan yang disampaikan oleh responden menggambarkan tidak adanya perubahan aktifitas fisik yang berarti selama hamil.

18 54 Responden merasa aktifitasnya masih seperti biasa dan tidak mengalami gangguan yang berarti. Hal ini bertentangan dengan pernyataan Bobak, Lowdermilk, dan Jensen (2005), bahwa ibu hamil dengan HIV akan mengalami ketidaknyamanan prenatal antara lain adanya keletihan yang hebat. Selain itu, hasil penelitian di Kabupaten Bandung Barat juga menunjukkan bahwa wanita dengan HIV mengalami perasaan cepat lelah (Haroen, Juniarti, dan Windari, 2008). Semua responden dalam penelitian ini menjalankan pengobatan ARV secara teratur, sehingga tidak adanya penurunan aktifitas ini dapat dipengaruhi dengan adanya pengobatan ARV. Menurut penelitian yang dilakukan di Kabupaten Malang bahwa kualitas orang dengan HIV/AIDS (ODHA) yang mengikuti terapi ARV dari segi fisik adalah baik dan tidak adanya infeksi opportunistik yang muncul (Rachmawati, 2012). Hal ini sejalan dengan pernyataan Sudoyo, et al. (2009), bahwa pemberian ARV pada ODHA dapat meningkatkan kondisi kesehatannya. Pengobatan dan perawatan tersebut diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup dan meningkatkan usia harapan hidup pada ODHA (Widyanto dan Triwibowo, 2013). 4. Upaya menjaga kesehatan Berdasarkan hasil wawancara yang diperoleh semua responden memiliki upaya menjaga kesehatan yang baik. Semua responden memeriksakan kesehatan secara rutin di sarana kesehatan dan mau memenuhi saran dari petugas kesehatan. a. Upaya menjaga kesehatan baik Semua responden dalam penelitian ini memiliki upaya menjaga kesehatan yang baik. responden memeriksakan diri secara rutin di bidan maupun rumah sakit. Responden I memeriksakan kehamilan dibidan desa dan puskesmas setempat sebanyak 3 kali dalam 7 bulan kehamilannya. Responden juga memeriksakan diri ketika mengalami gangguan kesehatan, yaitu mual dan muntah serta batuk di bidan. Obat yang diberika juga diminumoleh responden secara teratur.

19 55 Responden II periksa kehamilan di bidan setempat sebanyak 2 kali selama 6 bulan kehamilannya. Ketika mengalami gangguan kesehatan yaitu mual dan muntah disertai panas serta herpes, responden memeriksakan diri secara rutin dan meminum obat yang diberikan sampai habis. Responden III periksa kehamilan di rumah sakit secara teratur. Responden menyatakan memeriksakan di RS Karyadi dengan dokter obsgyn lebih dari 9 kali selama hamil. Proses melahirkan responden juga dilakukan di RS Karyadi secara sesar. Responden IV periksa kehamilan sebanyak 6 kali di bidan desa setempat sebanyak 6 kali selama hamil. Responden juga memeriksakan diri ketika mengalami mual dan muntah di awal kehamilannya. Proses melahirkan responden dilakukan di RS Karyadi secara sesar sesuai dengan saran yang diberikan oleh petugas kesehatan. Hal diatas dapat dibuktikan dengan catatan hasil wawancara tentang upaya menjaga kesehatan. Kotak 6 Periksanya kadang di puskesmas atau bidan. Sudah 3 kali bu. (RI, 38 th) Waktu batuk pilek berobat di bidan. (RI, 38 th) Ke bidan mbak. Itu deket dari sini. ini, klo ada apa2 kan langsung kesana. Kayak pas muntah dulu itu. Baru 2 kali sih mbak. Tapi saya juga periksa ke RSI kok mbak. (RII, 31 th) Ke karyadi mbak. Ya tiap bulan sekali periksa. Periksannya ke dokter obsginya? (RIII, 26 th) Lahirnya sesar di karyadi. (RIII, 26 th) Di bidan sini, dekat. Periksa enam sampe tuju kali mbak. (RIV, 32 th) Lahirannya di Karyadi mbak. (RIV, 32 th)

20 56 Upaya menjaga kesehatan tersebut tentunya mempengaruhi status kesehatan dari responden. Pada umumnya semua responden memiliki kondisi fisik yang baik, ini dapat dihubungkan dengan upaya menjaga kesehatan yang baik. Hal tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Haroen, Juniarti, dan Windari (2008) di Kabupaten Bandung Barat yang menyebutkan bahwa pelayanan perawatan dan pengobatan yang baik dapat meningkatkan kualitas hidup orang dengan HIV. Pengobatan ARV pada wanita hamil dengan HIV tidak berbeda dengan wanita yang tidak hamil karena ARV tidak mengganggu janin tapi justru melindungi janin dari HIV (Nursalam, 2009). Dengan pengobatan ARV, risiko janin tertular HIV setelah persalinan hampir tidak ada (Green, 2009). Pemberian ARV pada ODHA dapat meningkatkan kondisi kesehatannya (Sudoyo, et al. 2009). Pengobatan dan perawatan tersebut diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup dan meningkatkan usia harapan hidup pada ODHA (Widyanto dan Triwibowo, 2013). 5. Respon emosi Berdasarkan hasil wawancara, respon emosi yang dialami 3 responden terhadap kehamilan pada umumnya responden merasa senang terhadap kehamilannya. Sementara 1 responden menyatakan sedih dan bingung saat tahu tentang kehamilannya. a. Senang Hasil wawancara yang diperoleh Responden I, II dan IV menyatakan senang ketika mengetahui kehamilannya. Responden II mengharapkan kelahiran anak perempuan. Sedangkan responden IV menyatakan bahwa ini merupakan anak pertama. Hal ini dibuktikan dengan catatan hasil wawancara tentang respon emosi ketika mengetahui kehamilannya.

21 57 Kotak 7 Saya ya seneng aja bu. (R I, 38 th) ya seneng sih mbak, wong hamil kok, anak ke 3 ini, mudah-mudahan cewek. Soalnya yang 2 cowok semua. (R II, 31 th) biasa aja mbak, senang, karena anak pertama. (R IV, 32) Respon emosi yang dirasakan oleh responden ini tidak dihubungkan dengan kekhawatiran tentang kondisi janin. Perasaan senang tersebut tentunya berhubungan dengan mekanisme koping dan dukungan sosial. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Kotze, et al.di Afrika Selatan pada tahun 2012 bahwa kemampuan mekanisme koping yang aktif dan dukungan sosial yang positif dapat meningkatkan harga diri dari wanita hamil dengan HIV/AIDS yang dapat menurunkan tingkat depresi dan memunculkan respon emosi dan fisik yang baik selama kehamilan. b. Sedih Hasil wawancara yang diperoleh Responden III menyatakan adanya perasaan bingung dan sedih ketika mengetahui tentang kehamilannya. Responden merasa sudah putus asa dan tidak ada harapan. Walaupun pada akhirnya responden menyatakan pasrah dengan apa yang akan terjadi. Hal ini dibuktikan dalam catatan wawancara tentang respon emosi terhadap kehamilan. Kotak 8 Kayak udah gag karu karuan mbak, sedih, bingung, sebelumnya kan saya tau itu penyakit mematikan. Tapi ya udah pasrah aja mbak, mau gimana lagi. (RIII, 26 th) rasanya bingung, mau berkarya atau apa gitu udah kayak bingung gitu lah mbak. (RIII, 26 th)

22 58 Respon emosi ini dapat dipengaruhi oleh pengetahuan dari responden dan kemampuan kognitif dari responden. Menurut responden HIV merupakan penyakit yang mematikan sementara responden masih muda dan memiliki cita-cita yang tinggi. Hal ini sesuai dengan penelitian Kotze, et al. pada tahun 2012, sebagian besar ibu hamil dengan HIV akan mengalami peningkatan depresi pada awal kehamilannya dan menurun seiring dengan mekanisme koping yang digunakan dari masing-masing individu. Mekanisme koping individu tersebut dapat dihubungkan dengan tingkat pengetahuan, dukungan keluarga, dan dukungan sosial. Kecemasan pada Wanita hamil dengan HIV dapat dihubungkan dengan peningkatan kebutuhan dari berbagai aspek, seperti aspek fisik, psikologis, ekonomi, dan sosial. Pada penelitian Susanti (2010), ditemukan bahwa dalam memenuhi tuntutan pemenuhan kebutuhan tersebut penderita HIV/AIDS terhalang dengan adanya norma dan adat yang ada pada masyarakat hal ini menyebabkan wanita hamil dengan HIV justru menutup dari masyarakat. Hal ini mengakibatkan peningkatan kecemasan pada ibu hamil dengan HIV. 6. Kekhawatiran terhadap janin Berdasarkan hasil wawancara yang diperoleh, 3 responden menyatakan cemas terhadap kondisi janin. Sementara 1 responden mengatakan tidak cemas terhadap janinnya. Maka, pada kategori ini dapat ditentukan dua tema, yaitu cemas dan tidak cemas. a. Tidak cemas Hasil wawancara yang ditemukan pada Responden I menunjukkan tidak merasa cemas terhadap kondisi janinnya. Responden I menyatakan tidak khawatir apabila janin tertular HIV. Responden hanya berharap janin tidak tertular HIV. Hal ini dibuktikan dalam catatan wawancara tentang kekhawatiran terhadap janin.

23 59 Kotak 9 Mm.Nggak, nggak ada bu perasaan khawatir. (RI, 38 th) Nggak tau bu. Ya itu penyakit. (RI, 38 th) Respon kecemasan ini dapat dipengaruhi oleh pengetahuan responden tentang HIV dan tingkat pendidikan dari responden. Responen I menyatakan HIV itu merupakan penyakit saja. Responden tidak mengetahui lebih dalam selain itu. Pendidikan terakhir responden adalah SD. Hal ini bertentangan dengan hasil penelitian Susanti (2010) yang menyatakan bahwa kecemasan ibu hamil dengan HIV akan meningkat berhubungan dengan kekhawatiran ibu apabila janin tertular, stigma masyarakat, dan peningkatan kebutuhan ibu hamil. b. Cemas Hasil wawancara yang ditemukan pada Responden II, III dan IV pada umumnya sama. Responden merasa cemas apabila janin tertular HIV. Responden II menyatakan harapan agar janin sehat. Hal ini dapat dibuktikan dalam catatan wawancara tentang kekhawatiran terhadap janin. Kotak 10 Kalau sedih sih enggak mbak. Cuma takut aja, ya itu takut kalau dedek ketularan. (R II, 31 th) Ya takut juga kalau dedek ketularan. (R III, 26 th) Nggak sih, nggak ada, doanya sih ya cuma mudah-mudahan anak saya nggak ketularan.(r IV, 32 th) Hasil wawancara responden diatas sesuai dengan penelitian Haroen, Juniarti, dan Windari (2008) yang menyebutkan bahwa wanita dengan HIV mengalami perasaan cemas apabila menularkan kepada keluarga dan anaknya. selain itu adanya kecacatan pada bayi

24 60 membuat ibu merasa khawatir dan cemas secara berlebihan (Dewi dan Sunarsih, 2011). Respon emosi ini tentunya dipengaruhi dengan pengetahuan responden tentang HIV. 7. Respon emosi menghadapi proses persalinan Berdasarkan hasil wawancara dengan responden, setiap responden memiliki respon emosi yang berbeda ketika menghadapi proses persalinan. 3 responden menyatakan takut ketika, sedangkan 1 responden menyatakan tidak takut. Maka pada kategori ini dapat ditemukan dua tema yaitu tidak takut dan takut. a. Tidak takut Hasil wawancara yang ditemukan pada Responden IV menyatakan bahwa responden tidak merasa takut ketika mendekati proses persalinan. Responden melahirkan secara seacar di RS Karyadi. Hal ini dapat dibuktikan dalam catatan wawancara tentang respon emosi dalam menghadapi proses persalinan. Kotak 11 Ya biasa ndak takut, sesar mbak di karyadi. (R IV, 32 th) Respon emosi yang dialami oleh responen IV bertentangan dengan pernyataan Hidayati (2009), yaitu ketika memasuki trimester ketiga ibu akan mulai mengalami kecemasan akan persalinan, sehingga ibu akan banyak bertanya tentang tanda tanda persalinan kepada orang lain. Selain itu komplikasi yang mungkin muncul pada ibu hamil dengan HIV akan meningkatkan kecemasan pada ibu hamil ketika mendekati proses persalinan. b. Takut Hasil wawancara yang ditemukan pada Responden I, II, dan III pada umumnya sama. Ketiga responden menyatakan takut ketika mendekati proses persalinan. Responden I menyatakan takut saat lahiran tanpa alasan yang jelas. Sedangkan Responden II dan III menyatakan takut yang berhubungan dengan proses operasi sesar itu

25 61 seperti apa. Hal ini dapat di buktikan dari hasil wawancara tentang respon emosi menghadapi proses persalinan. Kotak 12 Ya takut, Mudah mudahan saja di kasih kelancaran bu. (R I, 38 th) waduhh, takut sih mbak, soalnya kata dokter harus sesar. (R II, 31 th) Ya deg degan gitu mbayangin sesar itu kayak apa, kan belum pernah, hehe. (R III, 26 th) Perasaan takut yang muncul pada responden ini memiliki penyebab yang berbeda dengan pernyataan Reeder, et al. (2013) yang menyatakan bahwa infeksi HIV dapat menimbulkan adanya ruptur membran prematur, kematian janin, dan berat bayi lahir rendah (BBLR). Komplikasi pada proses persalinan itu menyebabkan adanya perasaan takut dan khawatir pada ibu hamil dengan HIV (Dewi dan Sunarsih, 2012). Pada penelitian ini satu responden memiliki perasaan takut yang tidak jelas penyebabnnya terhadap proses persalinan. Sementara dua responden menyatakan takut yang berhubungan dengan proses operasi sesar. D. Keterbatasan Penelitian Keterbatasan dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh kurang satur dan memenuhi kriteria sampling karena keterbatasan responden di Kabupaten Kendal. Peneliti juga kurang tepat dalam mengkategorikan hasil yang diperoleh dari wawancara yaitu berdasarkan pertanyaan. Bahasa yang digunakan peneliti dalam wawancara juga berbeda-beda, hal ini mengakibatkan jawaban dari responden tidak sama. Selain itu, peneliti kurang melakukan pendekatan kepada responden. Responden dalam penelitian ini merupakan penderita HIV yang kurang terbuka terhadap orang baru, sehingga forum grup discusion juga tidak dapat dilakukan. Selain itu penelitian ini tidak melibatkan observasi dan wawancara dari anggota keluarga masing-

26 62 masing responden untuk mengetahui lebih mendetail tentang perubahan fisik, psikologis dan kegiatan sehari-hari dari responden agar data lebih akurat. Sehingga kemungkinan jawaban kurang objektif daru responden mungkin terjadi. Pada penelitian ini juga tidak meneliti secara mendalam bagaimanakah pengetahuan responden mengenai HIV/AIDS yang tentunya mempengaruhi respon fisik, psikologis, dan perilaku responden sehari-hari.

GAMBARAN FISIK DAN PSIKOLOGIS IBU DENGAN HIV/AIDS SAAT HAMIL DI KABUPATEN KENDAL

GAMBARAN FISIK DAN PSIKOLOGIS IBU DENGAN HIV/AIDS SAAT HAMIL DI KABUPATEN KENDAL GAMBARAN FISIK DAN PSIKOLOGIS IBU DENGAN HIV/AIDS SAAT HAMIL DI KABUPATEN KENDAL Sofyana Maula 1, Machmudah 2, Mariyam 3 1 Mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan Fikkes UNIMUS. 2 Dosen Keperawatan Maternitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Penelitian kualitatif merupakan penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kriteria riset partisipan adalah ibu hamil primigravida dengan usia

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kriteria riset partisipan adalah ibu hamil primigravida dengan usia BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Riset Kriteria riset partisipan adalah ibu hamil primigravida dengan usia kehamilan 20-32 minggu, mampu berkomunikasi dengan baik, tinggal di wilayah

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. 5.1 Data Demografi Responden Dalam penelitian ini yang datanya diambil pada bulan Agustus

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. 5.1 Data Demografi Responden Dalam penelitian ini yang datanya diambil pada bulan Agustus BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5. Data Demografi Responden Dalam penelitian ini yang datanya diambil pada bulan Agustus September 24 dengan jumlah sampel yang ada di Poli TB MDR sebanyak 6 pasien, namun dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dari konsepsi sampai lahirnya janin lamanya adalah 280 hari (40 minggu atau 9

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dari konsepsi sampai lahirnya janin lamanya adalah 280 hari (40 minggu atau 9 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan adalah suatu krisis maturitas yang dapat menimbulkan stress, tapi berharga karena wanita tersebut menyiapkan diri untuk memberi perawatan dan mengemban tanggung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hamil, pencegahan, pengobatan penyakit dan rehabilitasi. Program ini

BAB I PENDAHULUAN. hamil, pencegahan, pengobatan penyakit dan rehabilitasi. Program ini BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu kebijakan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan status kesehatan masyarakat melalui usaha pencegahan dan pengurangan morbiditas, mortalitas dan kecacatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV)/ Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) telah menjadi masalah yang serius bagi dunia kesehatan. Menurut data World Health

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Immunodeficiency Virus (HIV) semakin mengkhawatirkan secara kuantitatif dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Immunodeficiency Virus (HIV) semakin mengkhawatirkan secara kuantitatif dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan permasalahan penyakit menular seksual termasuk Human Immunodeficiency Virus (HIV) semakin mengkhawatirkan secara kuantitatif dan kualitatif. HIV merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ibu hamil merupakan salah satu kelompok di dalam masyarakat yang paling mudah menderita gangguan kesehatan, sehingga pada masa kehamilan ibu hamil memerlukan pelayanan

Lebih terperinci

BAB III RESUME KEPERAWATAN

BAB III RESUME KEPERAWATAN BAB III RESUME KEPERAWATAN A. Pengkajian Asuhan Keperawatn Keluarga dilakukan pada tanggal 20 Juni 2010 pada keluarga Tn. L (45 th), dengan alamat Sambiroto kecamatan Tembalang, Semarang. Keluarga ini

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. HIV di Indonesia termasuk yang tercepat di Asia. (2) Meskipun ilmu. namun penyakit ini belum benar-benar bisa disembuhkan.

BAB 1 PENDAHULUAN. HIV di Indonesia termasuk yang tercepat di Asia. (2) Meskipun ilmu. namun penyakit ini belum benar-benar bisa disembuhkan. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masalah HIV/AIDS adalah masalah besar yang mengancam Indonesia dan banyak negara di seluruh dunia. Tidak ada negara yang terbebas dari HIV/AIDS. (1) Saat ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terhadap kanker payudara seperti dapat melakukan sadari (periksa payudara

BAB I PENDAHULUAN. terhadap kanker payudara seperti dapat melakukan sadari (periksa payudara 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara merupakan salah satu penyakit kronik yang paling banyak ditemukan pada wanita dan ditakuti karena sering menyebabkan kematian. Angka kematian akibat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Human Immunodeficiency Virus (HIV), merupakan suatu virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia dan melemahkan kemampuan tubuh untuk melawan penyakit yang

Lebih terperinci

BAB III RESUME KEPERAWATAN. Asuhan Keperawatn Keluarga dilakukan pada tanggal 01 Januari 2008

BAB III RESUME KEPERAWATAN. Asuhan Keperawatn Keluarga dilakukan pada tanggal 01 Januari 2008 BAB III RESUME KEPERAWATAN Asuhan Keperawatn Keluarga dilakukan pada tanggal 01 Januari 2008 sampai dengan 06 Januari 2008 pada Tn. S (45 tahun), dengan alamat Parang Barong VIII, kelurahan Tlogosari kulon,

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA. 3. Pernahkah anda melakukan usaha untuk menggugurkan kandungan? tua/pasangan/orang-orang terdekat anda?

PEDOMAN WAWANCARA. 3. Pernahkah anda melakukan usaha untuk menggugurkan kandungan? tua/pasangan/orang-orang terdekat anda? LAMPIRAN 59 PEDOMAN WAWANCARA 1. Bagaimana perasaaan anda ketika anda mengetahui bahwa anda sedang hamil? 2. Apa yang anda lakukan ketika anda mengetahui bahwa anda sedang hamil? 3. Pernahkah anda melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Human Immunodeficiency Virus (HIV)/Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) pertamakali ditemukan di propinsi Bali, Indonesia pada tahun 1987 (Pusat Data dan Informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Selama pertumbuhan dan perkembangan kehamilan bisa saja terjadi sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Selama pertumbuhan dan perkembangan kehamilan bisa saja terjadi sebuah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan merupakan suatu peristiwa yang normal dan alamiah. Selama pertumbuhan dan perkembangan kehamilan bisa saja terjadi sebuah kondisi sehingga membuat kehamilan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB II TINJAUAN TEORI BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Kehamilan a. Pengertian Kehamilan Kehamilan adalah masa dimana seorang wanita membawa embrio atau fetus di dalam tubuhnya (Mufdlilah, 2009, p.41). Masa kehamilan

Lebih terperinci

GAMBARAN KEJADIAN POST PARTUM BLUES BERDASARKAN GEJALA DAN FAKTOR PENYEBAB PADA IBU NIFAS DI KELURAHAN MARGADANA DAN SUMUR PANGGANG

GAMBARAN KEJADIAN POST PARTUM BLUES BERDASARKAN GEJALA DAN FAKTOR PENYEBAB PADA IBU NIFAS DI KELURAHAN MARGADANA DAN SUMUR PANGGANG GAMBARAN KEJADIAN POST PARTUM BLUES BERDASARKAN GEJALA DAN FAKTOR PENYEBAB PADA IBU NIFAS DI KELURAHAN MARGADANA DAN SUMUR PANGGANG Fetra Farlina 1, Iroma Maulida 2, Adevia Chikmah 3 D III Kebidanan Politeknik

Lebih terperinci

SAFII, 2015 GAMBARAN KEPATUHAN PASIEN TUBERKULOSIS PARU TERHADAP REGIMEN TERAPEUTIK DI PUSKESMAS PADASUKA KECAMATAN CIBEUNYING KIDUL KOTA BANDUNG

SAFII, 2015 GAMBARAN KEPATUHAN PASIEN TUBERKULOSIS PARU TERHADAP REGIMEN TERAPEUTIK DI PUSKESMAS PADASUKA KECAMATAN CIBEUNYING KIDUL KOTA BANDUNG BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tuberkulosis (Tb) merupakan penyakit menular bahkan bisa menyebabkan kematian, penyakit ini menyebar melalui droplet orang yang telah terinfeksi basil tuberkulosis

Lebih terperinci

HIV/AIDS dan PMTCT, 4 orang mengatakan kadang-kadang memberikan. informasi HIV/AIDS dan PMTCT, dan 1 orang mengatakan tidak pernah

HIV/AIDS dan PMTCT, 4 orang mengatakan kadang-kadang memberikan. informasi HIV/AIDS dan PMTCT, dan 1 orang mengatakan tidak pernah 1 Sebanyak 3 orang mengatakan selalu memberikan informasi HIV/AIDS dan PMTCT, 4 orang mengatakan kadang-kadang memberikan informasi HIV/AIDS dan PMTCT, dan 1 orang mengatakan tidak pernah memberikan informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Acquired Immune Deficiency Syndrome,

BAB I PENDAHULUAN. Acquired Immune Deficiency Syndrome, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah HIV/AIDS (Human Immuno deficiency Virus/Acquired Immune Deficiency Syndrome) merupakan masalah yang mengancam seluruh lapisan masyarakat dari berbagai kelas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kanker adalah sel-sel tubuh yang tumbuh tanpa kendali dan dapat menyebar ke seluruh tubuh. Kanker merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi pada manusia modern.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan perubahan fisik maupun emosional dari ibu serta perubahan sosial dalam

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan perubahan fisik maupun emosional dari ibu serta perubahan sosial dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan adalah proses perkembangan janin dalam kandungan yang melibatkan perubahan fisik maupun emosional dari ibu serta perubahan sosial dalam keluarga (Pusdiknas,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Filariasis merupakan penyakit zoonosis menular yang banyak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Filariasis merupakan penyakit zoonosis menular yang banyak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Filariasis merupakan penyakit zoonosis menular yang banyak ditemukan di daerah tropis seluruh dunia. Filariasis atau penyakit kaki gajah adalah suatu infeksi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu perubahan dalam rangka melanjutkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu perubahan dalam rangka melanjutkan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehamilan merupakan suatu perubahan dalam rangka melanjutkan keturunan secara alami, menghasilkan janin yang tumbuh di dalam rahim ibu (Prawirohardjo, 2002:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimana proses ini akan menyebabkan terjadinya beberapa perubahan

BAB I PENDAHULUAN. dimana proses ini akan menyebabkan terjadinya beberapa perubahan BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Kehamilan merupakan suatu proses dari kehidupan seorang wanita, dimana proses ini akan menyebabkan terjadinya beberapa perubahan seperti perubahan fisik dan mental.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan menurunnya kekebalan tubuh manusia. 1 HIV yang tidak. terkendali akan menyebabkan AIDS atau Acquired Immune Deficiency

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan menurunnya kekebalan tubuh manusia. 1 HIV yang tidak. terkendali akan menyebabkan AIDS atau Acquired Immune Deficiency 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang HIV atau Human Immunodeficiency Virus adalah virus yang menyebabkan menurunnya kekebalan tubuh manusia. 1 HIV yang tidak terkendali akan menyebabkan AIDS atau Acquired

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang khusus agar ibu dan janin dalam keadaan sehat. Karena itu kehamilan yang

BAB I PENDAHULUAN. yang khusus agar ibu dan janin dalam keadaan sehat. Karena itu kehamilan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan proses reproduksi yang normal, tetapi perlu perawatan diri yang khusus agar ibu dan janin dalam keadaan sehat. Karena itu kehamilan yang normal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. merusak sel-sel darah putih yang disebut limfosit (sel T CD4+) yang tugasnya

BAB 1 PENDAHULUAN. merusak sel-sel darah putih yang disebut limfosit (sel T CD4+) yang tugasnya BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang secara progresif merusak sel-sel darah putih yang disebut limfosit (sel T CD4+) yang tugasnya menjaga sistem kekebalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terutama pada trimester pertama (Hutahaean, 2013). Hampir 45% wanita

BAB I PENDAHULUAN. terutama pada trimester pertama (Hutahaean, 2013). Hampir 45% wanita BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap ibu hamil pada trimester pertama mengalami mual dan muntah. Keadaan ini merupakan hal yang wajar dan sering terjadi pada kehamilan terutama pada trimester pertama

Lebih terperinci

Proses Adaptasi Psikologi Ibu Dalam Masa Nifas

Proses Adaptasi Psikologi Ibu Dalam Masa Nifas Proses Adaptasi Psikologi Ibu Dalam Masa Nifas Masa nifas adalah masa 2 jam setelah lahirnya plasenta sampai enam minggu berikutnya. Pengawasan dan asuhan postpartum masa nifas sangat diperlukan yang tujuannya

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian pustaka 2.1.1 Kehamilan 2.1.1.1 Definisi Kehamilan adalah suatu keadaan mengandung embrio atau fetus di dalam tubuh, setelah bertemunya sel telur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kesehatan di Indonesia saat ini dihadapkan pada dua

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kesehatan di Indonesia saat ini dihadapkan pada dua BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan kesehatan di Indonesia saat ini dihadapkan pada dua masalah, di satu pihak penyakit menular masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang belum

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dipengaruhi beberapa faktor fisik, psikologis, lingkungan, sosial budaya serta

BAB 1 PENDAHULUAN. dipengaruhi beberapa faktor fisik, psikologis, lingkungan, sosial budaya serta BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Kehamilan merupakan suatu proses dari kehidupan seorang wanita, proses ini akan menyebabkan terjadinya perubahan fisik, mental, dan social yang dipengaruhi beberapa

Lebih terperinci

57 2-TRIK: Tunas-Tunas Riset Kesehatan

57 2-TRIK: Tunas-Tunas Riset Kesehatan HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT ANTIRETROVIRAL PADA ORANG DENGAN HIV/AIDS (ODHA) Edy Bachrun (Program Studi Kesehatan Masyarakat, STIKes Bhakti Husada Mulia Madiun) ABSTRAK Kepatuhan

Lebih terperinci

Kehamilan Resiko Tinggi. Oleh Dokter Muda Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2013

Kehamilan Resiko Tinggi. Oleh Dokter Muda Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2013 Kehamilan Resiko Tinggi Oleh Dokter Muda Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2013 Kehamilan adalah masa di mana seorang wanita membawa embrio atau fetus di dalam tubuhnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap individu akan mengalami perubahan pada dirinya baik secara fisik

BAB I PENDAHULUAN. Setiap individu akan mengalami perubahan pada dirinya baik secara fisik BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Setiap individu akan mengalami perubahan pada dirinya baik secara fisik maupun emosional. Semakin bertambahnya usia, individu akan mengalami berbagai macam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menyelenggarakan pembangunan kesehatan diwilayah kerja. Sebagai

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menyelenggarakan pembangunan kesehatan diwilayah kerja. Sebagai 49 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Puskesmas Tlogosari Kulon adalah unit pelaksanaan teknis Dinas Kesehatan Kota Semarang yang bertanggung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan kumpulan

BAB I PENDAHULUAN. Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan kumpulan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan kumpulan gejala penyakit yang disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus (HIV) (Depkes. RI, 2008). Virus tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perhatian lebih dikarenakan angka kematian ibu 60% terjadi pada masa nifas

BAB I PENDAHULUAN. perhatian lebih dikarenakan angka kematian ibu 60% terjadi pada masa nifas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa nifas atau postpartum adalah masa setelah persalinan selesai sampai 6 minggu atau 42 hari. Setelah masa nifas, organ reproduksi secara berlahan akan mengalami perubahan

Lebih terperinci

INFORMASI TENTANG HIV/AIDS

INFORMASI TENTANG HIV/AIDS INFORMASI TENTANG HIV/AIDS Ints.PKRS ( Promosi Kesehatan Rumah Sakit ) RSUP H.ADAM MALIK MEDAN & TIM PUSYANSUS HIV/AIDS? HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Definisi sehat sendiri ada beberapa macam. Menurut World Health. produktif secara sosial dan ekonomis.

BAB I PENDAHULUAN. Definisi sehat sendiri ada beberapa macam. Menurut World Health. produktif secara sosial dan ekonomis. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kesehatan merupakan dambaan setiap manusia. Kesehatan menjadi syarat utama agar individu bisa mengoptimalkan potensi-potensi yang dimilikinya. Kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa yang terdiri dari dewasa awal,

BAB I PENDAHULUAN. masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa yang terdiri dari dewasa awal, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia akan mengalami perkembangan sepanjang hidupnya, mulai dari masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa yang terdiri dari dewasa awal, dewasa menengah,

Lebih terperinci

2015 GAMBARAN KEJADIAN POSTPARTUM BLUES PADA IBU NIFAS BERDASARKAN KARAKTERISTIK DI RUMAH SAKIT UMUM TINGKAT IV SARININGSIH KOTA BANDUNG

2015 GAMBARAN KEJADIAN POSTPARTUM BLUES PADA IBU NIFAS BERDASARKAN KARAKTERISTIK DI RUMAH SAKIT UMUM TINGKAT IV SARININGSIH KOTA BANDUNG BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Melahirkan adalah sebuah karunia terbesar bagi wanita dan momen yang sangat membahagiakan, tapi ada beberapa kasus dapat menjadi momen yang menakutkan hal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJP-N) tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJP-N) tahun BAB 1 PENDAHULUAN 1.2 Latar Belakang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJP-N) tahun 2005-2025 kesehatan masyarakat merupakan salah satu tujuan yang harus dicapai untuk mewujudkan bangsa yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Perawatan merupakan suatu proses pemenuhan kebutuhan dasar manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Perawatan merupakan suatu proses pemenuhan kebutuhan dasar manusia yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Perawatan merupakan suatu proses pemenuhan kebutuhan dasar manusia yang meliputi biologis, psikologis, sosial dan spiritual dalam rentang sakit sampai dengan

Lebih terperinci

LEMBAR PERSETUJUAN PENGISIAN KUESIONER. kesukarelaan dan bersedia mengisi kuesioner ini dengan sebaik-baiknya.

LEMBAR PERSETUJUAN PENGISIAN KUESIONER. kesukarelaan dan bersedia mengisi kuesioner ini dengan sebaik-baiknya. LAMPIRAN 1 KUESIONER LEMBAR PERSETUJUAN PENGISIAN KUESIONER Saya bertandatangan di bawah ini: Nama : Umur : Setelah membaca penjelasan di atas, maka dengan ini menyatakan saya bersedia ikut berpatisipasi

Lebih terperinci

I. Identitas Informan No. Responden : Umur : tahun

I. Identitas Informan No. Responden : Umur : tahun KUESIONER PENELITIAN PENGARUH PENGETAHUAN DAN PERSEPSI PENDERITA HIV/AIDS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TANJUNG MORAWA KABUPATEN DELI SERDANG TENTANG PENYAKIT AIDS DAN KLINIK VCT TERHADAP TINGKAT PEMANFAATAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sering buang air kecil, dan emesis gravidarum (Kusmiyati, 2009). Banyak wanita yang mengalami kesulitan dalam menerima semua

BAB I PENDAHULUAN. sering buang air kecil, dan emesis gravidarum (Kusmiyati, 2009). Banyak wanita yang mengalami kesulitan dalam menerima semua BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan dan persalinan merupakan suatu proses yang dapat menyebabkan perubahan pada tubuh secara fisiologis maupun psikologis seorang wanita, sehingga diperlukan beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan episode dramatis terhadap kondisi biologis seorang

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan episode dramatis terhadap kondisi biologis seorang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan merupakan episode dramatis terhadap kondisi biologis seorang perempuan yang pernah mengalaminya. Sebagian besar kaum perempuan menganggap kehamilan adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 54 BAB IV HASIL PENELITIAN Bab ini membahas hasil penelitian pada setiap variabel yang sudah direncanakan. Proses pengambilan data dilakukan di RSUD Tidar kota Magelang dari 30 Desember 2015 sampai 7 Januari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data yang diperoleh dari WHO (World Health Organization),

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data yang diperoleh dari WHO (World Health Organization), BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut data yang diperoleh dari WHO (World Health Organization), penyebab kematian terbanyak pada wanita golongan reproduktif disebabkan oleh HIV (Human Immunodeficiency

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan sesuatu hal yang di tunggu-tunggu oleh pasangan

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan sesuatu hal yang di tunggu-tunggu oleh pasangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan sesuatu hal yang di tunggu-tunggu oleh pasangan suami istri. Dimana pada masa ini sesuatu anugrah seorang anak akan hadir diantara mereka. Masa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan sesuatu yang didambakan oleh setiap wanita.

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan sesuatu yang didambakan oleh setiap wanita. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan sesuatu yang didambakan oleh setiap wanita. Kehamilan terjadi karena adanya proses pembuahan yaitu bertemunya sel telur wanita dengan sel spermatozoa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Keadaan kehamilan kembar sebetulnya abnormal yang mungkin terjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. Keadaan kehamilan kembar sebetulnya abnormal yang mungkin terjadi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seseorang wanita dikatakan hamil secara normal apabila di dalam rahimnya bertumbuh kembang manusia baru. Kehamilan dapat pula terjadi di luar rahim (dinamakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan adalah suatu krisis maturitas yang dapat menimbulkan stres,

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan adalah suatu krisis maturitas yang dapat menimbulkan stres, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehamilan adalah suatu krisis maturitas yang dapat menimbulkan stres, tetapi berharga karena wanita tersebut menyiapkan diri untuk memberi perawatan dan mengemban tanggung

Lebih terperinci

No. Responden. I. Identitas Responden a. Nama : b. Umur : c. Pendidikan : SD SMP SMA Perguruan Tinggi. d. Pekerjaan :

No. Responden. I. Identitas Responden a. Nama : b. Umur : c. Pendidikan : SD SMP SMA Perguruan Tinggi. d. Pekerjaan : KUESIONER PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU DETEKSI DINI KANKER SERVIKS MENGGUNAKAN METODE IVA PADA PUS DI WILAYAH PUSKESMAS KELURAHAN KEMANGGISAN KECAMATAN PALMERAH JAKARTA BARAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gejala penyakit yang disebabkan oleh virus HIV ( Human Immunodeficiency

BAB I PENDAHULUAN. gejala penyakit yang disebabkan oleh virus HIV ( Human Immunodeficiency BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Acquired Immuno Deficiency Syndrom (AIDS) merupakan kumpulan gejala penyakit yang disebabkan oleh virus HIV ( Human Immunodeficiency Virus) yang dapat menular dan mematikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehamilan dan kelahiran anak adalah proses fisiologis, namun wanita

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehamilan dan kelahiran anak adalah proses fisiologis, namun wanita BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sudah menjadi kodrat seorang wanita untuk mengandung kemudian melahirkan, yang tentunya akan sangat menentukan kehidupan selanjutnya. Kehamilan dan kelahiran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Persalinan adalah proses alami yang akan berlangsung dengan sendirinya, tetapi persalinan pada manusia setiap saat terancam penyulit yang membahayakan ibu maupun

Lebih terperinci

No. Responden : Tanggal wawancara: Kuesioner Penelitian Gambaran Peran Keluarga Terhadap Penderita TBC di wilayah kerja Puskesmas Kota Datar

No. Responden : Tanggal wawancara: Kuesioner Penelitian Gambaran Peran Keluarga Terhadap Penderita TBC di wilayah kerja Puskesmas Kota Datar No. Responden : Tanggal wawancara: Kuesioner Penelitian Gambaran Peran Keluarga Terhadap Penderita TBC di wilayah kerja Puskesmas Kota Datar I. Identitas Responden 1. Nama : 2. Jenis kelamin : 1) Laki-laki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mortalitas pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah besar di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mortalitas pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah besar di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mortalitas pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah besar di negara berkembang. Di negara miskin, sekitar 25-50% kematian wanita usia subur disebabkan hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap individu akan melewati tahap-tahap serta tugas perkembangan mulai dari lahir

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap individu akan melewati tahap-tahap serta tugas perkembangan mulai dari lahir BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu akan melewati tahap-tahap serta tugas perkembangan mulai dari lahir hingga lansia. Ketika memasuki usia dewasa awal tugas perkembangan individu

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN PENDERITA TENTANG TUBERKULOSIS PARU DENGAN PERILAKU KEPATUHAN MINUM OBAT

KUESIONER PENELITIAN SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN PENDERITA TENTANG TUBERKULOSIS PARU DENGAN PERILAKU KEPATUHAN MINUM OBAT KUESIONER PENELITIAN SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN PENDERITA TENTANG TUBERKULOSIS PARU DENGAN PERILAKU KEPATUHAN MINUM OBAT DI PUSKESMAS CURUG TANGERANG Pengantar : Dengan hormat, nama saya Ade Atik, mahasiswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tetapi ada yang timbul setiap saat dan malam hari. Gejala-gajala ini biasanya

BAB I PENDAHULUAN. tetapi ada yang timbul setiap saat dan malam hari. Gejala-gajala ini biasanya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Emesis gravidarum adalah gejala yang wajar atau sering terdapat pada kehamilan trimester pertama. Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi ada yang timbul setiap

Lebih terperinci

LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN. : Ketepatan Ibu Menangani Demam Pada Anak

LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN. : Ketepatan Ibu Menangani Demam Pada Anak Lampiran 1 LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN Judul : Ketepatan Ibu Menangani Demam Pada Anak Nama Peneliti : Pusparini NIM : 462012064 Saya adalah mahasiswa program S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Konstipasi adalah kelainan pada sistem pencernaan yang ditandai dengan

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Konstipasi adalah kelainan pada sistem pencernaan yang ditandai dengan BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konstipasi adalah kelainan pada sistem pencernaan yang ditandai dengan adanya tinja yang keras sehingga buang air besar menjadi jarang, sulit dan nyeri. Hal ini disebabkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyakit ini. Sejarah kasus dari penyakit dan serangkaian treatment atau

BAB I PENDAHULUAN. penyakit ini. Sejarah kasus dari penyakit dan serangkaian treatment atau 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker merupakan salah satu jenis penyakit kronis yang mematikan di dunia. Kanker menjadi salah satu penyakit yang menakutkan bagi setiap orang. Setiap orang

Lebih terperinci

Lampiran 1. Surat Ethical Clearance

Lampiran 1. Surat Ethical Clearance Lampiran 1 Surat Ethical Clearance Lampiran 2 Surat Permohonan Uji Expert Lampiran 2 Surat Permohonan Uji Expert Lampiran 3 Surat Permohonan Uji Validitas danreliabilitas Lampiran 4 Surat Izin Validitas

Lebih terperinci

Penyebab, gejala dan cara mencegah polio Friday, 04 March :26. Pengertian Polio

Penyebab, gejala dan cara mencegah polio Friday, 04 March :26. Pengertian Polio Pengertian Polio Polio atau poliomyelitis adalah penyakit virus yang sangat mudah menular dan menyerang sistem saraf. Pada kondisi penyakit yang bertambah parah, bisa menyebabkan kesulitan 1 / 5 bernapas,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia adalah 228 per

BAB 1 PENDAHULUAN Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia adalah 228 per BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemampuan untuk mencapai Indonesia sehat 2010-1015, dilakukan pembangunan dibidang kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan bangsa. Untuk itu pemerintahan

Lebih terperinci

SKRIPSI diajukan guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan studi dan mencapai gelar Sarjana Farmasi ( S1 )

SKRIPSI diajukan guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan studi dan mencapai gelar Sarjana Farmasi ( S1 ) STUDI PENGGUNAAN ANTIRETROVIRAL PADA PENDERITA HIV(Human Immunodeficiency Virus) POSITIF DI KLINIK VOLUNTARY CONSELING AND TESTING RSUD dr. SOEBANDI JEMBER Periode 1 Agustus 2007-30 September 2008 SKRIPSI

Lebih terperinci

Gejala Penyakit CAMPAK Hari 1-3 : Demam tinggi. Mata merah dan sakit bila kena cahaya. Anak batuk pilek Mungkin dengan muntah atau diare.

Gejala Penyakit CAMPAK Hari 1-3 : Demam tinggi. Mata merah dan sakit bila kena cahaya. Anak batuk pilek Mungkin dengan muntah atau diare. PENYAKIT CAMPAK Apakah setiap bintik-bintik merah yang muncul di seluruh tubuh pada anak balita merupakan campak? Banyak para orangtua salah mengira gejala campak. Salah perkiraan ini tak jarang menimbulkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah sejenis virus yang menyerang/menginfeksi sel darah putih yang menyebabkan turunnya kekebalan tubuh manusia. Acquired

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan penyakit infeksi yang hingga saat

BAB I PENDAHULUAN. Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan penyakit infeksi yang hingga saat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan penyakit infeksi yang hingga saat ini masih menjadi salah satu penyakit yang paling ditakuti dan memiliki insiden yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kekebalan tubuh yang disebabkan oleh virus HIV (Human. Immunodeficiency Virus) (WHO, 2007) yang ditemukan dalam

BAB I PENDAHULUAN. kekebalan tubuh yang disebabkan oleh virus HIV (Human. Immunodeficiency Virus) (WHO, 2007) yang ditemukan dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) merupakan kumpulan gejala penyakit yang timbul akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh yang disebabkan oleh virus HIV (Human

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa Kabupaten Semarang yang berdiri sejak 1930 merupakan

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB DEPRESI PASCA MELAHIRKAN PADA KELAHIRAN ANAK PERTAMA

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB DEPRESI PASCA MELAHIRKAN PADA KELAHIRAN ANAK PERTAMA 0 FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB DEPRESI PASCA MELAHIRKAN PADA KELAHIRAN ANAK PERTAMA Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana S-1 Diajukan Oleh: PUSPA WARDANI F 100 000 066 FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Setting Penelitian 4.1.1. Gambaran Umum Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga terletak di jalan Hasanuddin No. 806, Kelurahan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Kedokteran khususnya Ilmu Obstetri dan Ginekologi. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian 4.2.1 Tempat Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu kelebihan yang diberikan oleh Sang. Pencipta, Maha Kuasa kepada kaum wanita yang membedakannya dengan

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu kelebihan yang diberikan oleh Sang. Pencipta, Maha Kuasa kepada kaum wanita yang membedakannya dengan BAB I PENDAHULUAN A. Pendahuluan Kehamilan merupakan suatu kelebihan yang diberikan oleh Sang Pencipta, Maha Kuasa kepada kaum wanita yang membedakannya dengan kaum laki-laki. Sehingga tidak jarang kehamilan

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM (INDEPTH INTERVIEW) Adapun pertanyaan yang disusun dalam melakukan Indepth Interview untuk

PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM (INDEPTH INTERVIEW) Adapun pertanyaan yang disusun dalam melakukan Indepth Interview untuk PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM (INDEPTH INTERVIEW) Adapun pertanyaan yang disusun dalam melakukan Indepth Interview untuk menggali informasi dari informan adalah : 1. Bisakah ibu menceritakan bagaimana ibu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. melakukan aktivitas, setiap individu membutuhkan jumlah yang berbeda untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. melakukan aktivitas, setiap individu membutuhkan jumlah yang berbeda untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Istirahat dan tidur suatu faktor bagi pemulihan kondisi tubuh setelah sehari penuh melakukan aktivitas, setiap individu membutuhkan jumlah yang berbeda untuk istirahat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kehamilan merupakan suatu anugerah yang menyenangkan bagi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kehamilan merupakan suatu anugerah yang menyenangkan bagi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehamilan merupakan suatu anugerah yang menyenangkan bagi setiap wanita. Sepanjang daur kehidupan wanita, sudah menjadi kodratnya akan mengalami proses kehamilan,

Lebih terperinci

Perawatan kehamilan & PErsalinan. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH

Perawatan kehamilan & PErsalinan. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH Perawatan kehamilan & PErsalinan Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH 1 Pokok Bahasan Pendahuluan Konsep kehamilan Tanda tanda kehamilan Tanda tanda persalinan Kriteria tempat bersalin Jenis tempat bersalin

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PENDIDIKAN KESEHATAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN DAN PEMANTAUAN KESEJAHTERAAN JANIN

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PENDIDIKAN KESEHATAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN DAN PEMANTAUAN KESEJAHTERAAN JANIN SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PENDIDIKAN KESEHATAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN DAN PEMANTAUAN KESEJAHTERAAN JANIN Disusun Oleh : MUHAMMAD JAMAL MISHBAH 6143027 STIKES MUHAMMADIYAH KUDUS S1 Keperawatan 3A Tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masalah dunia karena melanda di seluruh negara di dunia (Widoyono, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. masalah dunia karena melanda di seluruh negara di dunia (Widoyono, 2005). 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang HIV/AIDS merupakan salah satu penyakit yang mengkhawatirkan masyarakat karena disamping belum ditemukan obat dan vaksin untuk pencegahan, penyakit ini juga memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang jadi ibu dan orangtua rasain rasanya perjuangan ibu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang jadi ibu dan orangtua rasain rasanya perjuangan ibu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persalinan merupakan proses akhir dari kehamilan (berlangsung selama 266-280 hari atau 38-40 minggu) yang dimulai sejak pembuahan hingga bayi yang dikandung memulai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. program kesehatan reproduksi. Sebaik apapun program yang dilakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. program kesehatan reproduksi. Sebaik apapun program yang dilakukan 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Partisipasi suami menjadi salah satu faktor dalam mensukseskan program kesehatan reproduksi. Sebaik apapun program yang dilakukan pemerintah apabila tidak ada peran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penurunan angka kematian ibu merupakan salah satu masalah besar di negeri

BAB I PENDAHULUAN. Penurunan angka kematian ibu merupakan salah satu masalah besar di negeri BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penurunan angka kematian ibu merupakan salah satu masalah besar di negeri ini. Pasalnya, angka kematian ini menunjukkan gambaran derajat kesehatan di suatu wilayah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang wajar dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang wajar dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang wajar dan sering kedapatan pada kehamilan trimester pertama. Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi

Lebih terperinci

Kecemasan ialah suatu perasaan takut yang tidak jelas dan tidak didukung

Kecemasan ialah suatu perasaan takut yang tidak jelas dan tidak didukung 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelayanan kesehatan maternal dan neonatal merupakan salah satu unsur penentu status kesehatan. Angka kematian ibu (AKI) melahirkan yang terjadi pada saat kehamilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN jiwa yang terdiri atas jiwa penduduk laki-laki dan

BAB I PENDAHULUAN jiwa yang terdiri atas jiwa penduduk laki-laki dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2015 adalah sebanyak 255.461.686 jiwa yang terdiri atas 128.366.718 jiwa penduduk laki-laki dan 127.094.968 jiwa penduduk perempuan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kehamilan bukan merupakan suatu keadaan penyakit atau kondisi ibu yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kehamilan bukan merupakan suatu keadaan penyakit atau kondisi ibu yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan bukan merupakan suatu keadaan penyakit atau kondisi ibu yang perlu kita perlakukan seperti orang sakit. Membantunya beradaptasi terhadap perubahan fisiologis

Lebih terperinci

LAMPIRAN LAMPIRAN 71

LAMPIRAN LAMPIRAN 71 LAMPIRAN LAMPIRAN 71 Lampiran 1 72 Lampiran 2 Informed Consent PENJELASAN PENELITIAN UNTUK BERPARTISIPASI SEBAGAI PARTISIPAN Judul Penelitian Nama Peneliti : Respon Kedukaan Pasien saat Terdiagnosa HIV

Lebih terperinci

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN Tika Febriyani*, Ahmad Syahlani 1, Agus Muliyawan 2 1 STIKES Sari Mulia Banjarmasin 2 AKBID Sari

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan. Diajukan Oleh : HIDAYATUL MUNAWAROH J.

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan. Diajukan Oleh : HIDAYATUL MUNAWAROH J. HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEMAMPUAN MEKANISME KOPING DALAM MENGHADAPI POSTPARTUM BLUES PADA IBU POST SECTIO CAESARIA DI BANGSAL MAWAR 1 RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune. rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV 1.

BAB I PENDAHULUAN. Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune. rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV 1. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) adalah sekumpulan gejala yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Akibat pesatnya pembangunan fisik dan pertambahan penduduk di suatu kota

BAB I PENDAHULUAN. Akibat pesatnya pembangunan fisik dan pertambahan penduduk di suatu kota BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Akibat pesatnya pembangunan fisik dan pertambahan penduduk di suatu kota dan perubahan sosial budaya yang tidak sesuai dan selaras, menimbulkan berbagai masalah antara

Lebih terperinci