Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat"

Transkripsi

1 INDONESIA

2 2 Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

3 01 Pendahuluan 02 Profil Rencana 7 PLBN Terpadu 03 Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu Entikong 04 Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu Nanga Badau 05 Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu Aruk 06 Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu Motaain 07 Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu Motamasin 09 Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu Wini 10 Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu Skouw Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu Indonesia 3

4 I. DASAR PELAKSANAAN PENGEMBANGAN kawasan PERMUKIMAN KHUSUS (PERBATASAN) 1. UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional 2. UU No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) UU No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang 4. UU No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil 5. UU No. 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional 6. UU No. 43 Tahun 2008 Tentang Wilayah Negara 7. UU No. 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah 8. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Agenda Prioritas NAWACITA (3): Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan 10. Perpres No. 179 Tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Perbatasan Negara di Provinsi Nusa Tenggara Timur 11. Perpres No. 31 Tahun 2015 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Perbatasan Negara di Kalimantan 12. Perpres No. 32 Tahun 2015 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Perbatasan Negara di Papua 13. Perpres No. 33 Tahun 2015 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Perbatasan Negara di Maluku 14. Perpres No. 34 Tahun 2015 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Perbatasan Negara di Maluku Utara dan Papua Barat 15. Inpres No. 6 Tahun 2015 tentang Percepatan Pembangunan 7 (tujuh) Pos Lintas Batas Negara Terpadu dan Sarana Prasarana Penunjang di Kawasan Perbatasan 16. Peraturan Kepala BNPP No.1 Tahun 2011 tentang Desain Besar Pengelolaan Batas Wilayah Negara dan Kawasan Perbatasan Tahun Peraturan Kepala BNPP No. 1 Tahun 2015 tentang Rencana Induk Pengelolaan Perbatasan Negara Tahun II. lokasi rencana penanganan kawasan perbatasan A. Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN) 1. Prioritas Pengembangan 10 PKSN 2. Persiapan Pengembangan 16 PKSN B. Lokasi Prioritas (LOKPRI) TAHAP PEMANTAPAN TAHAP LANJUTAN TAHAP AWAL 187 Kecamatan Lokasi Prioritas (LOKPRI) pada 26 PKSN di 41 Kabupaten Kota, 13 Provinsi Kawasan Perbatasan Negara. C. Dari 50 LOKPRI pada tahun 2015 berdasarkan INPRES Tahun 2015 dan PERKA BNPP No. 1 Tahun 2011 telah ditetapkan LOKPRI yang akan ditangani yaitu: 1. Pengembangan PLBN di 7 Kawasan: Entikong, Nanga Badau, Aruk, Motaain, Motamasin, Wini, Skouw. 2. Pengembangan Infrastruktur Permukiman di 9 Kawasan: Entikong, Nanga Badau, Aruk, Motaain, Motamasin, Wini, Skouw. III. STRATEGI NASIONAL PENGEMBANGAN KAWASAN PERBATASAN Menjadikan kawasan perbatasan sebagai pintu gerbang negara Pembangunan dengan pendekatan kesejahteraan (prosperity), keamanan (security), dan lingkungan (environment) secara serasi Peningkatan kualitas SDM Pengembangan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi di wilayah yang berbatasan langsung secara selektif dan bertahap sesuai prioritas dan kebutuhan Peningkatan kerjasama pembangunan di bidang ekonomi, sosial, budaya dan keamanan dengan negara tetangga 4 Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

5 IV. sasaran pembangunan kawasan perbatasan negara Terlaksananya pengelolaan batas wilayah negara yang berdaulat. 2. Terlaksananya aktivitas lintas batas negara yang kondusif dan saling menguntungkan. 3. Terlaksananya percepatan pembangunan kawasan perbatasan di berbagai bidang. 4. Terbentuknya kelembagaan yang kuat dalam pengelolaan perbatasan negara. VI. LINGKUP KEGIATAN 1. Mempercepat penyelesaian legalisasi rancangan Masterplan 7 Pos Lintas Batas Negara Terpadu. 2. Mempercepat pembangunan gedung 7 PLBN Terpadu dan Sarana Prasarana Penunjang. 3. Menyediakan jaringan transportasi 7 PLBN Terpadu. 4. Menyediakan Sistem Penyediaan Air Minum di 7 PLBN Terpadu dan Permukiman Sekitarnya. 5. Menyediakan sistem sanitasi yang meliputi Drainase, Pengolahan Limbah, dan Persampahan di 7 PLBN Terpadu dan Permukiman Sekitarnya. 6. Menyediakan Perumahan bagi petugas kepabeanan, keimigrasian, karantina, dan pengamanan di perbatasan. V. MANFAAT 1. Terwujudnya kawasan Perbatasan sebagai halaman depan negara yang berdaulat, berdaya saing, dan aman. 2. Terwujudnya pusat pertumbuhan ekonomi perbatasan negara berdasarkan karakteristik wilayah, potensi lokal, dan terciptanya peluang pasar negara tetangga yang didukung infrastruktur transportasi, energi, sumber daya air, dan telekomunikasi. 3. Terwujudnya sumber daya manusia yang handal, serta pemanfaatan IPTEK dalam mengelola potensi lokal sehingga mewujudkan kawasan perbatasan negara yang berdaya saing. 4. Terwujudnya kelembagaan lintas batas negara (CIQS) menjadi satu sistem pengelolaan yang terpadu 5. Meningkatnya kerjasama perdagangan dan kerjasama pertahanan dan keamanan batas wilayah dengan negara tetangga. VII. LOKASI KEGIATAN PENGEMBANGAN KAWASAN permukiman KHUSUS (PERBATASAN) Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu Indonesia 5

6 6 Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

7 Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu Indonesia 7

8 7.1. PLBN TERPADU ENTIKONG KONSEP 1 Desain Konsep atap bangunan PLBN ditransformasi dari bentuk Rumah Panjang dan perisai suku Dayak. Perisai merupakan bagian pertahanan NKRI yang melindungi sedangkan corak dan warna diterapkan pada bagian elemen dinding dan relief pada bagian pintu gerbang. Detail arsitektur dan lokalitas menjadi komponen yang sangat penting dalam konsep PLBN Entikong. Hal ini tercermin pada penggunaan ornamen lokal sebagai pola bukaan dan fasade. Pencahayaan menggunakan cahaya alami dengan banyak bukaan dengan material transparan Rumah Panjang 2. Ornamen Kolom 3. Ornamen Fasade 4. Area Koridor 5. Perspektif Rencana 4 5

9 DATA UMUM PROYEK Nama NAMA Proyek PEKERJAAN /: Pengembangan Pos Pos Lintas Lintas Batas Batas Negara Negara Entikong (PLBN) - PAKET Design Entikong & Build(Design & Build) Kab.Sanggau - Lokasi : Kecamatan Design and Entikong, Buildi Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat NILAI KONTRAK Waktu Pelaksanaan : 11 Agustus Rp , desember 2016 (480 Hari Pelaksanaan Hari Masa Pemeliharaan) Luas WAKTU Lahan PELAKSANAAN : 8,03 Ha 11 Agustus Desember 2016 Luas Bangunan : m (480 2 (Zona Inti) hari pekerjaan+pemeliharaan) Kontraktor KONTRAKTOR Pelaksana : PT Wijaya PT. Wijaya Karya Karya Nomor NO. Kontrak KONTRAK : KU.08.08/SPK/DB/SATKER PKPK/VIII/84.d/2015 PKPK/VIII/84.D/2015 Nilai Proyek : Rp ,- Manajemen KONSULTAN Konstruksi MANAJEMEN : PT Amsecon PT. Amsecon Berlian Berlian Sejahtera Sejahtera Nomor KONSTRUKSI Kontrak : KU.08.08/SPK/KMK/SATKER PKPK/VII/84.C/2015 Tahun NO. Anggaran KONTRAK : APBN KU.08.08/SPK/ KMK/SATKER PKPK/VII/84.C/2015 TAHUN ANGGARAN APBN kantin Parkir Masjid PETA EksISTING ENTIKONG Gedung Utama PLBN Gudang Pemeriksaan Kargo Monumen Pancasila Sirkulasi lalu-lintas Kendaraan & Orang Program Ruang Analisis Jumlah Pelintas Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu Indonesia 9

10 > Siteplan PLBN Entikong 4 MALAYSIA INDONESIA ZONA INTI 1. Bangunan Utama PLBN 2. Bangunan Pemeriksa Kargo Kedatangan/Keberangkatan 3. Monumen Garuda 4. Check Point 5. Check Point Pemeriksaan Kargo ZONA SUB INTI 6. Bangunan Klinik 7. Bangunan Kantor PLBN 8. Mess Pegawai 9 ZONA PENDUKUNG 9. Masjid 10. Food Court 11. Wisma Indonesia 10 11

11 > Denah PLBN Entikong Menuju Tebedu 5 4 MALAYSIA 5 2 INDONESIA ZONA INTI 1. Bangunan Utama PLBN 2. Bangunan Pemeriksa Kargo Kedatangan/Keberangkatan 3. Monumen Garuda 4. Check Point 5. Check Point Pemeriksaan Kargo ZONA SUB INTI 6. Bangunan Klinik 7. Bangunan Kantor PLBN 8. Mess Pegawai ZONA PENDUKUNG 9. Masjid 10. Food Court 11. Wisma Indonesia Sirkulasi Kendaraan Umum dan Pribadi Sirkulasi Kendaraan Kargo Sirkulasi Pejalan Kaki Menuju Balai Karangan 11

12 > Denah Sirkulasi PLBN Entikong indonesia MENUJU MALAYSIA DENAH LANTAI 1 GEDUNG UTAMA PLBN ENTIKONG ALUR KEBERANGKATAN 1 PEMINDAI PANAS TUBUH 2 KARANTINA 3 DINAS PERHUBUNGAN 4 pemeriksaan BEA CUKAI 5 pemeriksaan IMIGRASI 6 KM/wc ALUR KEDATANGAN 7 PEMINDAI PANAS TUBUH 8 KARANTINA KESEHATAN 9 pemeriksaan IMIGRASI 10 pemeriksaan BEA CUKAI 11 KM/wc indonesia DARI MALAYSIA DENAH LANTAI 2 GEDUNG UTAMA PLBN ENTIKONG RUANG KANTOR 1 KARANTINA 2 BEa cukai 3 imigrasi 4 upt plbn 5 km/wc 6 roof garden Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

13 > Tampak PLBN Entikong Atas Tampak Depan Tengah Tampak Samping Kanan Bawah Potongan

14 > Potongan Tapak Entikong 14 Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

15 Atas Perspektif Rencana Bawah Pemeriksaan Kendaraan Pribadi Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu Indonesia 15

16 7.2. PLBN TERPADU NANGA BADAU KONSEP Desain Konsep Bangunan PLBN Nanga Badau mengambil konsep bangunan khas Kalimantan yaitu Rumah Panjang. Rumah Panjang merupakan rumah adat yang biasa digunakan oleh suku dayak. Rumah ini biasa digunakan oleh beberapa keluarga. Selain digunakan untuk tinggal dan menghindari serangan binatang buas rumah, rumah panjang juga sering digunakan untuk bermusyawarah dan upacara adat. Rumah panjang dianggap cocok menjadi konsep dasar filosofi arsitektur PLBN karena kontekstual dengan perletakan PLBN Nanga Badau dan bangunan tersebut dapat mewadahi aktivitas PLBN yang mementingkan sirkulasi pergerakan orang, barang dan kendaraan dalam kawasan PLBN sehingga tidak terkesan bulky Ornamen 2. Kondisi Existing 3. Ornamen Horizontal 4. Rumah Panjang 5. Perspektif Rencana 5

17 Program Ruang Sirkulasi lalu-lintas Kendaraan & Orang Analisis Jumlah Pelintas Check Point Karantina Kesehatan Pemeriksaan Kendaraan Pribadi dan Umum Gedung Utama PLBN Pemeriksaan Kargo Analisis Pengguna PLBN Eksisting eksisting kawasan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu Indonesia 17

18 > Masterplan PLBN Nanga Badau MALAYSIA INDONESIA ZONA INTI 1. BANGUNAN UTAMA PLBN 2. BANGUNAN PEMERIKSAAN TERPADU KEDATANGAN 3. BANGUNAN KLINIK 4. BANGUNAN CAR WASH/DISINFECTANT 5. BANGUNAN JEMBATAN TIMBANG 6. BANGUNAN PEMINDAI TRUK 7. BANGUNAN PEMERIKSAAN TERPADU KEBERANGKATAN 8. BANGUNAN GUDANG SITA RINGAN 9. BANGUNAN GUDANG SITA BERAT 10. KENNEL K BANGUNAN UTILITAS 12. BANGUNAN CHECK POINT 13. MONUMEN TASBARA 14. POS PAMTAS 15. GERBANG TASBARA ZONA SUB-INTI 1. RUMAH DINAS STAFF PLBN 2. MESS STAFF PLBN 3. WISMA INDONESIA 4. GEDUNG SERBAGUNA 5. POWER HOUSE ZONA PENDUKUNG 6. TEMPAT IBADAH 7. REST AREA Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

19 > Rencana Sirkulasi PLBN Nanga Badau Menuju Lubok Antu ZONA INTI 1. BANGUNAN UTAMA PLBN 2. BANGUNAN PEMERIKSAAN TERPADU KEDATANGAN 3. BANGUNAN KLINIK 4. BANGUNAN CAR WASH/DISINFECTANT 5. BANGUNAN JEMBATAN TIMBANG 6. BANGUNAN PEMINDAI TRUK 7. BANGUNAN PEMERIKSAAN TERPADU KEBERANGKATAN 8. BANGUNAN GUDANG SITA RINGAN 9. BANGUNAN GUDANG SITA BERAT 10. KENNEL K BANGUNAN UTILITAS 12. BANGUNAN CHECK POINT 13. MONUMEN TASBARA 14. POS PAMTAS 15. GERBANG TASBARA ZONA SUB-INTI 1. RUMAH DINAS STAFF PLBN 2. MESS STAFF PLBN 3. WISMA INDONESIA 4. GEDUNG SERBAGUNA 5. POWER HOUSE ZONA PENDUKUNG 6. TEMPAT IBADAH 7. REST AREA Menuju Putussibau Sirkulasi Kendaraan Umum dan Pribadi Sirkulasi Kendaraan Kargo Sirkulasi Pejalan Kaki Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu Indonesia 19

20 > Denah Lt. 1 PLBN Nanga Badau indonesia MENUJU MALAYSIA indonesia indonesia DARI MALAYSIA DENAH LANTAI 1 GEDUNG UTAMA PLBN NANGA BADAU ALUR KEBERANGKATAN 1 Pemeriksaan kesehatan 2 pemeriksaan bea cukai 3 karantina hewan 4 karantina tumbuhan 5 pemeriksaan imigrasi ALUR KEDATANGAN 6 ruang tunggu tamu negara 7 pemeriksaan kesehatan 8 pemeriksaan imigrasi 9 karantina hewan & tumbuhan 10 karantina ikan 11 pemeriksaan bea cukai 20 Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

21 > Denah Lt. 2 PLBN Nanga Badau DENAH LANTAI 2 GEDUNG UTAMA PLBN NANGA BADAU Ruang kantor 1 Ruang kerja bea cukai 2 r. kerja hewan &tumbuhan 3 r. kerja karantina ikan 4 musholla & r. makan 5 ruang rapat 6 ruang kerja 7 gudang arsip 8 ruang kerja kesehatan 9 ruang kerja imigrasi Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu Indonesia 21

22 > Potongan PLBN Nanga Badau Atas Potongan melintang Bawah Potongan memanjang 22 Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

23 > Tampak Bangunan Utama PLBN Nanga Badau Atas Tampak Depan Bawah Tampak Samping Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu Indonesia 23

24 Atas Perspektif Suasana Keberangkatan Bawah Perspektif Rencana 24 Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

25 Atas Pemeriksaan Kargo Bawah Lobby Pemeriksaan Kedatangan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu Indonesia 25

26 7.3. PLBN TERPADU ARUK KONSEP Desain Bentuk bangunan mengadopsi arsitektur tradisional Rumah Panjang yang merupakan rumah adat masyarakat Dayak. Ornamen pada bangunan utama PLBN mengadaptasi corak ukiran tradisional Dayak. PLBN Terpadu Aruk menggunakan pendekatan peningkatan kualitas dengan tidak melakukan perombakan total terhadap bangunan utama.

27 Program Ruang 1 Sirkulasi Lalu Lintas Kendaraan & Orang 2 Analisis Jumlah Pelintas Gedung Utama PLBN Pemeriksaan Kendaraan Pribadi dan Umum Gedung Pengelola Gedung Utilitas Check Point Eksisting PLBN Aruk

28 > Siteplan PLBN Aruk MALAYSIA INDONESIA ZONA INTI 1. Bangunan Utama PLBN 2. Bangunan Pemeriksaan Terpadu Kedatangan 3. Bangunan Klinik 4. Bangunan Car Wash/Disinfectant 5. Bangunan Jembatan Timbang 6. Bangunan Pemindai Truk 7. Bangunan Pemeriksaan Terpadu Keberangkatan 8. Bangunan Gudang Sita 9. Kennel 10. Bangunan Utilitas 11. Bangunan Check Point 12. Monumen Tasbara ZONA SUB INTI 1. Rumah Dinas Staff PLBN 2. Mess Staff PLBN 3. Wisma Indonesia 4. Gedung Serbaguna 5. Power House ZONA PENDUKUNG 6. Tempat Ibadah 7. Rest Area

29 > Rencana Sirkulasi PLBN Aruk MALAYSIA INDONESIA ZONA INTI 1. Bangunan Utama PLBN 2. Bangunan Pemeriksaan Terpadu Kedatangan 3. Bangunan Klinik 4. Bangunan Car Wash/Disinfectant 5. Bangunan Jembatan Timbang 6. Bangunan Pemindai Truk 7. Bangunan Pemeriksaan Terpadu Keberangkatan 8. Bangunan Gudang Sita 9. Kennel 10. Bangunan Utilitas 11. Bangunan Check Point 12. Monumen Tasbara Sirkulasi Kendaraan Umum dan Pribadi Sirkulasi Kendaraan Kargo Sirkulasi Pejalan Kaki ZONA SUB INTI 1. Rumah Dinas Staff PLBN 2. Mess Staff PLBN 3. Wisma Indonesia 4. Gedung Serbaguna 5. Power House ZONA PENDUKUNG 6. Tempat Ibadah 7. Rest Area Menuju Sajingan Besar

30 > Denah PLBN Aruk 30 Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

31 Gudang Sita Lapangan Penimbunan Pemeriksaan Terpadu Kedatangan Bangunan Utama Klinik Klinik Pemeriksaan Terpadu Keberangkatan > Perspektif Rencana PLBN Aruk > Perspektif Gerbang Kedatangan PLBN Aruk

32 > Tampak PLBN Aruk Atas Tampak Depan Bawah Tampak Samping 32 Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

33 > Potongan PLBN Aruk Atas Potongan melintang Bawah Potongan memanjang

34 Area Pick Up Penumpang Bus 34 Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

35 Lobby Pemeriksaan Kedatangan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu Indonesia 35

36 7.4. PLBN TERPADU MOTAAIN KONSEP DESAIN Bentuk atap mengadopsi atap tradisional Rumah Matabesi yang merupakan rumah adat masyarakat Belu. Ornamen Sun Shading pada atap bangunan pemeriksaan kendaraan pribadi mengadaptasi corak tenun setempat. Konsep penghematan energi diterapkan dalam penggunaan material kaca sebagai dinding yang meneruskan cahaya matahari sebagai pencahayaan alami dan penggunaan warna terang untuk cat interior ruangan agar menghemat pemakaian lampu. > Ornamen sun shading > Rumah MataBesi > Corak tenun

37 data teknis proyek NAMA PEKERJAAN / PAKET Pengembangan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motaain (Tasifeto Timur) Kab.Belu - Design and Buildi NILAI KONTRAK Rp ,00 WAKTU PELAKSANAAN 3 Agustus Oktober 2016 (450 hari pekerjaan+pemeliharaan) program ruang motaain NO. BANGUNAN LUASAN (M2) A ZONA INTI Gerbang Tasbara & Pos Jaga Car wash Jembatan Timbang Pemeriksaan X-Ray Gudang penimbunan Border gate Kargo keberangkatan Kargo kedatangan 5.839,35 190,35 80,00 80,00 80,00 306, ,00 690, ,00 KONTRAKTOR NO. KONTRAK KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI NO. KONTRAK PT. Waskita Karya (Persero) Tbk KU.08.08/SPK/ DB/SATKER PKPK/VIII/84.C/2015 PT. Blantickindo Aneka KU.08.08/SPK/ KMK/SATKER PKPK/VII/84.D/2015 B ZONA SUB INTI Wisma Indonesia Mess Karyawan Power house Menara Air PLN 1.089,23 315,38 511,50 132,00 88,35 42,00 LUAS LAHAN LUAS BANGUNAN 8,03 Ha 8.554,12 m2 Sirkulasi lalu-lintas Kendaraan & Orang B ZONA PENDUKUNG Pasar TPS TOTAL KESELURUHAN BANGUNAN Analisis Jumlah Pengguna Per hari (2024) ,35 65, ,12 PETA EKSISTING MOTAAIN > Bangunan Pemeriksaan Terpadu CIQS > Terminal Motaain > Gerbang Tasbara

38 > Masterplan Zona Inti Pos LintasBatas Negara (PLBN) Motaain ZONA INTI 1. GerbangTasbara & Pos Jaga 2. Parkir Batas Kedatangan 3. Air mancur Kedatangan & Bendera Merah Putih 4. Car Wash 5. Karantina tumbuhan & hewan (kargo kedatangan) 6. Karantina ikan (kargo kedatangan) 7. Pemerikasaan imigrasi (kargo kedatangan) 9. X-Ray kendaraan (kargo kedatangan) 10. Laboratorium 11. Bea Cukai(kargo kedatangan) 12. Koridor pejalan kaki 13. Gudang penimbunan 14. Gedung tama PLBN Pemeriksaan Kedatangan Pemeriksaan Keberangkatan 15. Kargo Keberangkatan 16. Lambang Negara Burung Garuda n > Rencana Sirkulasi Kendaraan Pribadi, Kargo, Pejalan Kaki di PLBN Motaain

39 Masterplan PLBN Motaain

40 > > Denah Lantai I Gedung Utama PLBN Motaain DENAH LANTAI 2 GEDUNG UTAMA PLBN MOTAAIN Denah Lantai II Gedung Utama PLBN Motaain RUANG KANTOR 1 KA IMIGRASI 2 KA BEA CUKAI 3 ka karantina 4 ruang rapat 5 musholla 1 LUAS BANGUNAN GEDUNG UTAMA PLBN : 3105 M2 4

41 POTONGAN GEDUNG UTAMA PLBN MOTAAIN Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu Indonesia 41

42 42 Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

43 Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu Indonesia 43

44 7.5. PLBN TERPADU MOTAMASIN KONSEP DESAIN Prinsip Bentuk Arsitektur

45 PROGRAM RUANG PLBN MOTAMASIN KABUPATEN MALAKA, PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR Program Ruang data umum proyek Nama proyek : pengembangan pos lintas batas negara motamasin lokasi : kecamatan kobalima timur, kabupaten malaka, provinsi ntt WAKTU PELAKSANAAN : RENCANA TERKONTRAK NOVEMBER 2015 luas lahan : 11,29 ha luas bangunan : 3.077,88 M2 konsultan PERENCANA : STUDIO CILAKI EMPAT LIMA NOMOR KONTRAK : KU.08.08/SPK DED/SATKER PKPK/VII/70.A/2015 KONTRAKTOR PELAKSANA : - (proses lelang) NOMOR KONTRAK : - (proses lelang) manajemen konstruksi : PT ciriajasa rancangbangun mandiri NOMOR KONTRAK : KU.08.08/SPK/ KMK/SATKER PKPK/VII/84.G/2015 tahun anggaran : APBN Sirkulasi Lalu-lintas Kendaraan dan Orang Analisis Pengguna PLBN eksisting kawasan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu Indonesia 45

46 update banner > Masterplan Zona Inti Pos Lintas Batas Negara (PLBN) motamasin ZONA SUB INTI ZONA INTI ZONA PENDUKUNG > Rencana Sirkulasi Kendaraan Pribadi, Kargo, Pejalan Kaki di PLBN motamasin

47 menuju RDTL indonesia dari RDTL 13 > Denah Gedung Utama PLBN Motamasin ALUR KEBERANGKATAN ALUR KEdatangan PEMINDAI PANAS TUBUH PEMeriksaan bea cukai KARANTINA HEWAN, TUMBUHAN & IKAN PEMeriksaan imigrasi Pos keamanan plbn ruang kerja indonesia KARANTINA KESEHATAN ruang rapat ruang pengelola r. kerja karantina kesehatan 16 ruang detensi 17 karantina hewan, tumbuhan& Ikan kantor imigrasi kantor bea cukai Tampak Depan > Tampak Gedung Utama PLBN Motamasin Tampak Samping PEMINDAI PANAS TUBUH KARANTINA KESEHATAN PEMeriksaan imigrasi KARANTINA HEWAN & TUMBUHAN PEMeriksaan bea cukai Pos keamanan plbn

48 > 3D Aerial View Masterplan PLBN Motamasin kennel bangunan klinik mess pegawai wisma indonesia mess pegawai indonesia bangunan utilitas gudang sita gedung utama plbn ARAH RDTL bangunan pemeriksaan terpadu gedung PEMERIKSAAN KARGO KEberangkatan/ kedatangan JEMBATAN TIMBANG tiang bendera GERBANG TASBARA carwash

49

50 > > 3D Perspektif Gedung Utama PLBN Motamasin Area Pedestrian Menuju Gedung Utama PLBN Motamasin > 3D perspektif Gedung Utama PLBN Motamasin

51 > 3D Interior Gedung Utama PLBN Motamasin > 3D Perspektif Gedung Utama PLBN Motamasin > Area Pedestrian Menuju Gedung Utama PLBN Motamasin

52 7.6. PLBN TERPADU WINI > Pembelahan Massa dan Void Interior dan Eksterior Gerbang Penyambut. Peninggian Platform 1 meter yang Monumental KONSEP DESAIN PLBN WINI Penyatuan Atap sebagai unsur adat (hirarki ruang) > dan pengarah pelintas gubahan massa Unsur lokal diimplementasikan dalam pemilihan material dan filosofi desain. Material batu merah banyak terdapat di Kec. Insana Utara. Selain untuk menunjukkan lokalitas, penggunaan material lokal juga merupakan salah satu usaha konstruksi hijau (green construction). > Lopo merupakan bangunan khas Kab. TTU dan diletakkan di depan bangunan utama sebagai simbol kawasan. unsur lokal

53 PROGRAM RUANG PLBN WINI KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA, PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR data umum proyek data umum proyek Nama proyek : pengembangan pos lintas batas negara wini lokasi : kecamatan INSANA UTARA, kabupaten TIMOR TENGAH UTARA, provinsi ntt WAKTU PELAKSANAAN : RENCANA TERKONTRAK NOVEMBER 2015 luas lahan : 4,42 ha luas bangunan : 5.025,68 M2 konsultan PERENCANA : STUDIO CILAKI EMPAT LIMA nomor kontrak : KU.08.08/SPK/DED/SATKER PKPK/VII/70.A/2015 KONTRAKTOR PELAKSANA : - (proses lelang) NOMOR KONTRAK : - (proses lelang) manajemen konstruksi : PT INDAH KARYA NOMOR KONTRAK : KU.08.08/SPK/KMK/SATKER PKPK/VIII/84.H/2015 tahun anggaran : APBN SIRKULASI LALU-LINTAS KENDARAAN & ORANG ANALISIS JUMLAH PENGGUNA PERHARI (TAHUN 2024) eksisting kawasan

54 Peta Persebaran Zona Inti, < Sub Inti, dan Penunjang PLBN Wini 54 Foto Udara Existing PLBN Wini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat >

55 3D BIRD EVE VIEW PLBN WINI

56 > Denah Lantai I Gedung Utama PLBN Wini > Denah Lantai II Gedung Utama PLBN wini 56 Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

57 > Tampak Gedung Utama PLBN Wini Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu Indonesia 57 > 3d perspektif Gedung Utama PLBN Wini

58 58 Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

59 > Peta Persebaran Zona Inti, Sub Inti, dan Pendukung PLBN Wini > 3d perspektif Gedung Utama PLBN Wini Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu Indonesia 59

60 7.7. PLBN TERPADU SKOUW KONSEP Desain Desain PLBN Terpadu Skouw di Papua menggunakan desain bangunan Rumah Tangfa. Rumah Tangfa merupakan ciri rumah pesisir di daerah Skouw. Rumah tersebut memiliki atap dengan bentukan perisai dan memiliki 2 (dua) ruang panjang untuk masyarakat berkumpul, sedangkan bagian tengah berfungsi sebagai sirkulasi. Biasanya masyarakat menggunakan Rumah Tangfa tersebut untuk bersosialisasi, bernyanyi dan mengerjakan kerajinan tangan. Desain Rumah Tangfa dianggap lebih cocok diterapkan di daerah Skouw daripada Rumah Honai dan Rumah Manokwari karena letak Skouw pada daerah pantai memerlukan bangunan yang lebih transparan dalam aliran udara dan cahaya. Sedangkan Rumah Honai dan Rumah Manokwari bersifat lebih tertutup karena merupakan rumah dataran tinggi Rumah Tangfa 2. Perspektif Rencana 60 Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

61 DATA UMUM PROYEK Nama proyek : Pengembangan Pos Lintas Batas Negara Skouw Lokasi : Kecamatan Muara Tami, Kota Jayapura, Provinsi Papua Waktu Pelaksanaan : Sedang Dalam Tahap Pelelangan Luas Lahan : 10,7 Ha Luas Bangunan : m 2 (Zona Inti) PROGRAM RUANG Konsultan Perencana : PT Sehat Pratama Sejati Nomor Kontrak : Kontraktor pelaksana : (proses lelang) Nomor Kontrak : - Nilai Proyek : Rp ,- Manajemen Konstruksi : PT. Daya Cipta Dian Rancana Nomor Kontrak : KU.08.08/SPK/KMK/SATKER PKPK/VII/84.I/2015 Tahun Anggaran : APBN SIRKULASI LALU LINTAS KENDARAAN & ORANG LUAS TOTAL ANALISIS JUMLAH PELINTAS No Jenis Pelintas Jumlah Kedatangan Jumlah Keberangkatan D esign D esign 1O rang M 3B obil us 4K argo *saat ini PLBN Skouw belum membuka jalur untuk kendaraan, sehingga data pelintas hanya untuk pejalan kaki saja Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu Indonesia 61

62 1. Kondisi Existing 2. Perspektif Rencana Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

63 > Siteplan PLBN Skouw > Sirkulasi PLBN Skouw Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu Indonesia 63

64 > Denah Lt. 1 PLBN Skouw indonesia MENUJU MALAYSIA indonesia indonesia DARI MALAYSIA DENAH LANTAI 1 GEDUNG UTAMA PLBN Skouw ALUR KEBERANGKATAN 1 Pemeriksaan kesehatan 2 pemeriksaan bea cukai 3 karantina hewan 4 karantina tumbuhan 5 pemeriksaan imigrasi ALUR KEDATANGAN 6 ruang tunggu tamu negara 7 pemeriksaan kesehatan 8 pemeriksaan imigrasi 9 karantina hewan & tumbuhan 10 karantina ikan 11 pemeriksaan bea cukai 64 Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

65 > Denah Lt. 2 PLBN Skouw DENAH LANTAI 2 GEDUNG UTAMA PLBN Skouw Ruang kantor 1 Ruang kerja bea cukai 2 r. kerja hewan &tumbuhan 3 r. kerja karantina ikan 4 musholla & r. makan 5 ruang rapat 6 ruang kerja 7 gudang arsip 8 ruang kerja kesehatan 9 ruang kerja imigrasi Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu Indonesia 65

66 > Tampak PLBN Skouw 66 Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

67 > Tampak PLBN Skouw Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu Indonesia 67

68 Perspektif Plaza Kedatangan 2. Perspektif Innercourt 3. Perspektif Innercourt 4. Perspektif Lobby 68 Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 4

69 1 1. Perspektif Suasana Kedatangan 2. Perspektif Suasana Keberangkatan 2 Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu Indonesia 69

70 70 Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

71 Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu Indonesia 71

72 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM D A N P E R U M A H A N R A K Y A T DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA Jl Pattimura No 20 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan Kementerian Pekerjaan 72 Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

09 MARET PENGEMBANGAN POS LINTAS BATAS NEGARA Tahap II. Profil Kegiatan Satker PKP Strategis DIREKTORAT PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN

09 MARET PENGEMBANGAN POS LINTAS BATAS NEGARA Tahap II. Profil Kegiatan Satker PKP Strategis DIREKTORAT PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN 09 MARET 2018 Profil Kegiatan Satker PKP Strategis PENGEMBANGAN POS LINTAS BATAS NEGARA Tahap II DIREKTORAT PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN

Lebih terperinci

2015, No d. bahwa penetapan Masterplan Pos Lintas Batas Negara Terpadu oleh Kepala Badan Nasional Pengelola Perbatasan sebagaimana dimaksud dala

2015, No d. bahwa penetapan Masterplan Pos Lintas Batas Negara Terpadu oleh Kepala Badan Nasional Pengelola Perbatasan sebagaimana dimaksud dala BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.942, 2015 BNPP. Pos Lintas Batas Negara. Motaain. Kabupaten Belu. Nusa Tenggara Timur. Masterplan. PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR 7 TAHUN

Lebih terperinci

2 Badan Nasional Pengelola Perbatasan untuk menetapkan Masterplan Pos Lintas Batas Negara Terpadu; d. bahwa penetapan Masterplan Pos Lintas Batas Nega

2 Badan Nasional Pengelola Perbatasan untuk menetapkan Masterplan Pos Lintas Batas Negara Terpadu; d. bahwa penetapan Masterplan Pos Lintas Batas Nega No.941, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNPP. Pos Lintas Batas Negara. Terpatu. Nanga Badau. Kabupaten Kapuas Hulu. Kalimantan Barat. Masterplan. PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN

Lebih terperinci

2 Kawasan Perbatasan, mengamanatkan kepada Kepala Badan Nasional Pengelola Perbatasan untuk menetapkan Masterplan Pos Lintas Batas Negara Terpadu; d.

2 Kawasan Perbatasan, mengamanatkan kepada Kepala Badan Nasional Pengelola Perbatasan untuk menetapkan Masterplan Pos Lintas Batas Negara Terpadu; d. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.943, 2015 BNPP. Pos Lintas. Batas Negara Terpadu Motamassin. Kabupaten Malaka. NTT. Masterplan. PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR 8 TAHUN 2015

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN 7 (TUJUH) POS LINTAS BATAS NEGARA TERPADU DAN SARANA PRASARANA PENUNJANG DI KAWASAN PERBATASAN PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

PERENCANAAN PENGEMBANGAN POS LINTAS BATAS NEGARA (PLBN) RUPAT KABUPATEN BENGKALIS

PERENCANAAN PENGEMBANGAN POS LINTAS BATAS NEGARA (PLBN) RUPAT KABUPATEN BENGKALIS PERENCANAAN PENGEMBANGAN POS LINTAS BATAS NEGARA (PLBN) RUPAT KABUPATEN BENGKALIS SATUAN KERJA PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN KHUSUS KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT TAHUN 2015 LAP. DRAFT

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. wadah untuk menyimpan serta mendokumentasikan alat-alat permainan, musik,

BAB VI HASIL RANCANGAN. wadah untuk menyimpan serta mendokumentasikan alat-alat permainan, musik, BAB VI HASIL RANCANGAN Perancangan Museum Anak-Anak di Kota Malang ini merupakan suatu wadah untuk menyimpan serta mendokumentasikan alat-alat permainan, musik, serta film untuk anak-anak. Selain sebagai

Lebih terperinci

Meningkatkan Jiwa Nasionalisme dan Semangat Bela Negara untuk Pemberdayaan Wilayah Perbatasan sebagai Beranda Depan NKRI

Meningkatkan Jiwa Nasionalisme dan Semangat Bela Negara untuk Pemberdayaan Wilayah Perbatasan sebagai Beranda Depan NKRI BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA Meningkatkan Jiwa Nasionalisme dan Semangat Bela Negara untuk Pemberdayaan Wilayah Perbatasan sebagai Beranda Depan NKRI Kemerdekaan bukanlah berarti

Lebih terperinci

Pembangunan Infrastruktur Untuk Memacu Pertumbuhan Ekonomi dan Mengurangi Kesenjangan

Pembangunan Infrastruktur Untuk Memacu Pertumbuhan Ekonomi dan Mengurangi Kesenjangan Rilis PUPR #1 18 Juli 2017 SP.BIRKOM/VII/2017/352 Pembangunan Infrastruktur Untuk Memacu Pertumbuhan Ekonomi dan Mengurangi Kesenjangan Yogyakarta--Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki

Lebih terperinci

Halaman i KATA PENGANTAR

Halaman i KATA PENGANTAR Halaman i KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat-nya Kedeputian Bidang Koordinasi Pertahanan Negara dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Capaian Kinerja Tahun

Lebih terperinci

Pelabuhan Teluk Bayur

Pelabuhan Teluk Bayur dfe Jb MWmw BAB IV KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 4.1. Konsep Dasar Aksesibilitas A. Pencapaian pengelola 1. Pencapaian langsung dan bersifat linier dari jalan primer ke bangunan. 2. Pencapaian

Lebih terperinci

Development Designfor Tanjung Batu Harbour towards Sea Tolls Concept

Development Designfor Tanjung Batu Harbour towards Sea Tolls Concept BAB IV DESKRIPSI HASIL RANCANGAN 4.1 Data Pengguna dan Klien Kegiatan di terminal penumpang terbagi menjadi dua, yaitu : 1. Kegiatan Pelayanan Penumpang 2. Kegiatan pengiriman barang lewat laut (POS, atau

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. Redesain terminal Arjosari Malang ini memiliki batasan-batasan

BAB VI HASIL RANCANGAN. Redesain terminal Arjosari Malang ini memiliki batasan-batasan BAB VI HASIL RANCANGAN Redesain terminal Arjosari Malang ini memiliki batasan-batasan perancangan. Batasan-batasan perancangan tersebut seperti: sirkulasi kedaraan dan manusia, Ruang Terbuka Hijau (RTH),

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. lingkungan maupun keadaan lingkungan saat ini menjadi penting untuk

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. lingkungan maupun keadaan lingkungan saat ini menjadi penting untuk BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Konsep Lingkungan Setelah melakukan analisis lingkungan, maka konsep lingkungan yang diterapkan adalah Konsep Interaksi. Konsep Interaksi merupakan konsep

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Konsep desain kawasan menggunakan konsep dasar transformasi yang

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Konsep desain kawasan menggunakan konsep dasar transformasi yang BAB VI HASIL PERANCANGAN 6.1 Desaian Kawasan Konsep desain kawasan menggunakan konsep dasar transformasi yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, yaitu konsep perancangan yang mengambil dari sistem sirkulasi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman Judul Halaman Pengesahan Kata Pengantar Halaman Persembahan Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Bagan Daftar Tabel Abstraksi

DAFTAR ISI. Halaman Judul Halaman Pengesahan Kata Pengantar Halaman Persembahan Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Bagan Daftar Tabel Abstraksi DAFTAR ISI Halaman Judul Halaman Pengesahan Kata Pengantar Halaman Persembahan Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Bagan Daftar Tabel Abstraksi i ii iii iv v x xiii xiv xv BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

Lebih terperinci

b. Kebutuhan ruang Rumah Pengrajin Alat Tenun

b. Kebutuhan ruang Rumah Pengrajin Alat Tenun BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Konsep program dasar perencanaan dan perancangan yang merupakan hasil dari pendekatan perencanaan dan perancangan, yang berupa segala sesuatu mengenai kebutuhan

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PERANCANGAN. apartemen sewa untuk keluarga baru yang merupakan output dari proses analisis

BAB VI HASIL PERANCANGAN. apartemen sewa untuk keluarga baru yang merupakan output dari proses analisis 185 BAB VI HASIL PERANCANGAN Bab enam ini akan menjelaskan tentang desain akhir perancangan apartemen sewa untuk keluarga baru yang merupakan output dari proses analisis tapak dan objek. 6.1 Tata Massa

Lebih terperinci

BAB IV PENGAMATAN PEKERJAAN PERENCANAAN BANGUNAN TERMINAL DI BANDARA JAPURA RENGAT

BAB IV PENGAMATAN PEKERJAAN PERENCANAAN BANGUNAN TERMINAL DI BANDARA JAPURA RENGAT BAB IV PENGAMATAN PEKERJAAN PERENCANAAN BANGUNAN TERMINAL DI BANDARA JAPURA RENGAT IV.1 Data Proyek Nama Proyek Luas Lahan Alamat Proyek Batas Lahan Utara : Selatan : Timur : Barat : : Bangunan Terminal

Lebih terperinci

INFORMASI UMUM TENTANG POS LINTAS BATAS NEGARA (PLBN)

INFORMASI UMUM TENTANG POS LINTAS BATAS NEGARA (PLBN) INFORMASI UMUM TENTANG POS LINTAS BATAS NEGARA (PLBN) Oleh Deputi Bidang Pengelolaan Batas Wilayah Negara Badan Nasional Pengelola Perbatasan Jakarta, 19 April 2018 1 2 DUA DIMENSI PENGELOLAA PERBATASAN

Lebih terperinci

PROYEK TERMINAL DOMESTIK SEKUPANG

PROYEK TERMINAL DOMESTIK SEKUPANG PROYEK TERMINAL DOMESTIK SEKUPANG INFORMASI PROYEK LOKASI PROYEK DATA PROYEK DATA TEKNIS PERMODELAN BANGUNAN LOKASI PROYEK LOKASI PROYEK: TERMINAL PENUMPANG DOMESTIK SEKUPANG DATA PROYEK NAMA PROYEK :

Lebih terperinci

LHOKSEUMAWE COMMUTER & CENTRAL STATION ERWIN MUNTAZAR

LHOKSEUMAWE COMMUTER & CENTRAL STATION ERWIN MUNTAZAR LHOKSEUMAWE COMMUTER & CENTRAL STATION (METAFORA) LAPORAN PERANCANGAN TKA 490 - TUGAS AKHIR SEMESTER B TAHUN AJARAN 2010 / 2011 Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Arsitektur Oleh

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. a. Aksesibilitas d. View g. Vegetasi

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. a. Aksesibilitas d. View g. Vegetasi BAB 5 KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Penjelasan konsep dibagi menjadi dua bagian yaitu: A. Konsep Tapak yang meliputi: a. Aksesibilitas d. View g. Vegetasi b. Sirkulasi e. Orientasi c. Lingkungan f. Skyline

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Rumusan konsep ini merupakan dasar yang digunakan sebagai acuan pada desain studio akhir. Konsep ini disusun dari hasil analisis penulis dari tinjauan pustaka

Lebih terperinci

BAB V KONSEP RANCANGAN

BAB V KONSEP RANCANGAN BAB V KONSEP RANCANGAN 5.1 Ide Awal Pertimbangan awal saat hendak merancang proyek ini adalah : Bangunan ini mewadahi keegiatan/aktivitas anak yang bias merangsang sensorik dan motorik anak sehingga direpresentasikan

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. produksi gula untuk mempermudah proses produksi. Ditambah dengan

BAB VI HASIL RANCANGAN. produksi gula untuk mempermudah proses produksi. Ditambah dengan BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1 Hasil Rancangan Kawasan Revitalisasi Kawasan Pabrik Gula Krebet ini dibagi menjadi 3 yaitu bangunan primer, sekunder dan penunjang yang kemudian membentuk zoning sesuai fungsi,

Lebih terperinci

5. HASIL RANCANGAN. Gambar 47 Perspektif Mata Burung

5. HASIL RANCANGAN. Gambar 47 Perspektif Mata Burung 5. HASIL RANCANGAN 5.1 Hasil Rancangan pada Tapak Perletakan massa bangunan pada tapak dipengaruhi oleh massa eksisting yang sudah ada pada lahan tersebut. Di lahan tersebut telah terdapat 3 (tiga) gedung

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PERANCANGAN Hasil Perancangan Tata Masa dalam tapak. mengambil objek Candi Jawa Timur (cagar budaya)sebagai rujukannya, untuk

BAB VI HASIL PERANCANGAN Hasil Perancangan Tata Masa dalam tapak. mengambil objek Candi Jawa Timur (cagar budaya)sebagai rujukannya, untuk BAB VI HASIL PERANCANGAN 6.1. HasilPerancanganTapak 6.1.1 Hasil Perancangan Tata Masa dalam tapak Pada PerancanganPusat Industri Jajanan di Sanan Kota Malang ini mengambil objek Candi Jawa Timur (cagar

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 FILOSOFI 5.1.1 Filosofi Dasar BAB V KONSEP PERANCANGAN merupakan kawasan perdagangan di kawasan yang terdiri dari beberapa pasar yang diharapkan penataan kawasan harus saling medukung pasar-pasar tersebut.

Lebih terperinci

ARAHAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

ARAHAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT ARAHAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT RAKER KEMENTERIAN PUPR Jakarta, 29 Agustus 2016 Tahun 2015 Tahun 2016 KEUANGAN 29,06 % 34,8 % FISIK KEUANGAN

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PERANCANGAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN 1 BAB VI HASIL PERANCANGAN 6.1 Site Plan Akses masuk ke site ini melalui jalan utama. Jalan utama tersebut berasal dari arah Cicaheum Bandung. Jalur mobil/ kendaraan di dalam bangunan dibuat satu arah

Lebih terperinci

BAB V : KONSEP. 5.1 Konsep Dasar Perancangan

BAB V : KONSEP. 5.1 Konsep Dasar Perancangan BAB V : KONSEP 5.1 Konsep Dasar Perancangan Dalam konsep dasar perancangan Bangunan Hotel dan Konvensi ini dipengaruhi oleh temanya, yaitu Arsitektur Hijau. Arsitektur Hijau adalah arsitektur yang berwawasan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA. ±4000 org b. Debarkasi Penumpang

BAB III ANALISA. ±4000 org b. Debarkasi Penumpang BAB III ANALISA 3.1 Analisa Pengguna Munculnya Kegiatan Pengguna tak dapat lepas dari ragam kegiatan yang akan diwadahi serta pengaruh dai pelaku kegiatan itu sendiri. Berdasarkan hal tersebut nantinya

Lebih terperinci

LOKASI Lokasi berada di Jl. Stasiun Kota 9, dan di Jl. Semut Kali, Bongkaran, Pabean Cantikan.

LOKASI Lokasi berada di Jl. Stasiun Kota 9, dan di Jl. Semut Kali, Bongkaran, Pabean Cantikan. PENGENALAN OBYEK LATAR BELAKANG Stasiun Semut merupakan salah satu bangunan bersejarah yang memiliki peranan penting dalam perkembangan kota Surabaya dalam hal penyediaan layanan transportasi massal. Pembangunan

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. Hasil rancangan adalah output dari semua proses dalam bab sebelumnya

BAB VI HASIL RANCANGAN. Hasil rancangan adalah output dari semua proses dalam bab sebelumnya BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1 Hasil Rancangan Hasil rancangan adalah output dari semua proses dalam bab sebelumnya yang telah dijelaskan, sebuah hasil yang menjawab permasalahan dalam suatu perancangan melalui

Lebih terperinci

KONSEP RANCANGAN. Latar Belakang. Konteks. Tema Rancangan Surabaya Youth Center

KONSEP RANCANGAN. Latar Belakang. Konteks. Tema Rancangan Surabaya Youth Center KONSEP RANCANGAN Latar Belakang Surabaya semakin banyak berdiri gedung gedung pencakar langit dengan style bangunan bergaya modern minimalis. Dengan semakin banyaknya bangunan dengan style modern minimalis

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Studi Tipologi Bangunan Pabrik Gula Krebet. Kawasan Pabrik gula yang berasal dari buku, data arsitek dan sumber-sumber lain

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Studi Tipologi Bangunan Pabrik Gula Krebet. Kawasan Pabrik gula yang berasal dari buku, data arsitek dan sumber-sumber lain BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Konsep Perancangan Konsep dasar yang digunakan dalam Revitalisasi Kawasan Pabrik Gula Krebet Malang ini mencangkup empat aspek yaitu: Standar Perancangan Objek Prinsip-prinsip

Lebih terperinci

CATATAN DOSEN PEMBIMBING...

CATATAN DOSEN PEMBIMBING... DAFTAR ISI JUDUL i HALAMAN PENGESAHAN ii CATATAN DOSEN PEMBIMBING... iii HALAMAN PERNYATAAN iv KATA PENGANTAR v HALAMAN PERSEMBAHAN. vii DAFTAR ISI.... ix DAFTAR GAMBAR.. xiii DAFTAR TABEL... xvi ABSTRAK...

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

BAB IV ANALISA PERENCANAAN BAB IV ANALISA PERENCANAAN 4.1. Analisa Non Fisik Adalah kegiatan yang mewadahi pelaku pengguna dengan tujuan dan kegiatannya sehingga menghasilkan besaran ruang yang dibutuhkan untuk mewadahi kegiatannya.

Lebih terperinci

by NURI DZIHN P_ Sinkronisasi mentor: Ir. I G N Antaryama, PhD

by NURI DZIHN P_ Sinkronisasi mentor: Ir. I G N Antaryama, PhD by NURI DZIHN P_3204100019 Sinkronisasi mentor: Ir. I G N Antaryama, PhD Kurangnya minat warga untuk belajar dan mengetahui tentang budaya asli mereka khususnya generasi muda. Jawa Timur memiliki budaya

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1 Dasar Perancangan Pusat Pengembangan Seni Karawitan ini merupakan sebuah sarana edukasi yang mewadahi fungsi utama pengembangan berupa pendidikan dan pelatihan seni karawitan

Lebih terperinci

HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN UCAPAN TERIMA KASIH ABSTRAK DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR DIAGRAM DAFTAR LAMPIRAN

HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN UCAPAN TERIMA KASIH ABSTRAK DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR DIAGRAM DAFTAR LAMPIRAN v DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN UCAPAN TERIMA KASIH... i ABSTRAK... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR DIAGRAM... xiii DAFTAR LAMPIRAN... xiv BAB

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. mengacu pada tema dasar yaitu high-tech architecture, dengan tujuh prinsip tema

BAB VI HASIL RANCANGAN. mengacu pada tema dasar yaitu high-tech architecture, dengan tujuh prinsip tema BAB VI HASIL RANCANGAN Pada bab sebelumnya telah dijelaskan tentang konsep perancangan yang mengacu pada tema dasar yaitu high-tech architecture, dengan tujuh prinsip tema yang terkandung antara lain celebration

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Konsep tersebut berawal dari tema utama yaitu Analogy pergerakan air laut, dimana tema

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Konsep tersebut berawal dari tema utama yaitu Analogy pergerakan air laut, dimana tema BAB VI HASIL PERANCANGAN 6.1 Hasil Rancangan Kawasan Perancangan Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Boom Di Kabupaten Tuban ini memakai konsep Sequence (pergerakan dari satu tempat ketempat lain sepanjang

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1 TEMA PENGEMBANGAN DESAIN Proses merancang bangunan untuk mengurangi dampak lingkungan yang kurang baik, meningkatkan kenyamanan manusia dengan peningkatan efisiensi, mengurangi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Rencana Strategis Daerah Kab. TTU hal. 97

BAB I PENDAHULUAN. 1 Rencana Strategis Daerah Kab. TTU hal. 97 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sesuai dengan Rencana Pemerintah Daerah Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) dalam rangka pengembangan Kecamatan Insana Utara (Wini) sebagai Kota Satelit (program khusus)

Lebih terperinci

Upacara Peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-72 di Kementerian PUPR: Kobarkan Semangat Proklamasi, Jaga Kredibilitas dan Integritas

Upacara Peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-72 di Kementerian PUPR: Kobarkan Semangat Proklamasi, Jaga Kredibilitas dan Integritas Rilis PUPR #2 17 Agustus 2017 SP.BIRKOM/VIII/2017/408 Upacara Peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-72 di Kementerian PUPR: Kobarkan Semangat Proklamasi, Jaga Kredibilitas dan Integritas Jakarta--Upacara Pengibaran

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Perencanaan dan Perancangan V.1.1 Topik dan Tema Proyek Hotel Kapsul ini menggunakan pendekatan sustainable design sebagai dasar perencanaan dan perancangan.

Lebih terperinci

KAWASAN WISATA BUNGA KOTA BANDUNG BAB VI HASIL PERANCANGAN

KAWASAN WISATA BUNGA KOTA BANDUNG BAB VI HASIL PERANCANGAN BAB VI HASIL PERANCANGAN 6.1 Peta situasi Gambar 6.1 Site Plan Pada gambar 6.1 merupakan desain siteplan dari Kawasan Wisata Bunga. Kawasan tersebut terbagi ke dalam empat zona, yaitu zona pendidikan dan

Lebih terperinci

XIANG SHAN MEDITATION CENTER (HEALING ARCHITECTURE) ANTON HERMAN

XIANG SHAN MEDITATION CENTER (HEALING ARCHITECTURE) ANTON HERMAN XIANG SHAN MEDITATION CENTER (HEALING ARCHITECTURE) LAPORAN PERANCANGAN TKA 490 TUGAS AKHIR SEMESTER A TAHUN AJARAN 2013 / 2014 Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Arsitektur Oleh

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN ARSITEKTUR BINUS UNIVERSITY

BAB V KESIMPULAN ARSITEKTUR BINUS UNIVERSITY 81 BAB V KESIMPULAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan V.1.1 Keterkaitan Konsep dengan Tema dan Topik Konsep dasar pada perancangan ini yaitu penggunaan isu tentang Sustainable architecture atau Environmental

Lebih terperinci

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Berdasarkan uraian pada analisa sebelumnya yang didasarkan pada teori dan data, maka langkah selanjutnya adalah menjadikan analisa tersebut ke dalam konsep berupa pernyataan

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Penerapan Tema dasar Arsitektur Islam yang berwawasan lingkungan pada

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Penerapan Tema dasar Arsitektur Islam yang berwawasan lingkungan pada 190 BAB VI HASIL PERANCANGAN Penerapan Tema dasar Arsitektur Islam yang berwawasan lingkungan pada bangunan, terbagi menjadi tiga wujud nilai yaitu Hablumminal alam, Hablumminannas, dan Hablumminallah,

Lebih terperinci

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB III: DATA DAN ANALISA BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik 1.1.1. Data Non Fisik Sebagai stasiun yang berdekatan dengan terminal bus dalam dan luar kota, jalur Busway, pusat ekonomi dan pemukiman penduduk,

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN 1 BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Konsep dasar perancangan ini adalah bangunan yang menyatu dengan alamnya/ keadaan sitenya. Contour as a part of building atau kontur sebagai bagian dari bangunan.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN CATATAN DOSEN PEMBIMBING HALAMAN PENGANTAR PERNYATAAN ABSTRAK DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN CATATAN DOSEN PEMBIMBING HALAMAN PENGANTAR PERNYATAAN ABSTRAK DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN CATATAN DOSEN PEMBIMBING HALAMAN PENGANTAR PERNYATAAN ABSTRAK DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL i ii iii v vi viii xi xiv BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

PERANCANGAN KOTA. Lokasi Alun - Alun BAB III

PERANCANGAN KOTA. Lokasi Alun - Alun BAB III BAB III DATA ALUN-ALUN KABUPATEN WONOGIRI Kabupaten Wonogiri, dengan luas wilayah 182.236,02 Ha secara geografis terletak pada garis lintang 7 0 32' sampai 8 0 15' dan garis bujur 110 0 41' sampai 111

Lebih terperinci

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB III: DATA DAN ANALISA BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik 2.1.1. Data Fisik Lokasi Luas Lahan Kategori Proyek Pemilik RTH Sifat Proyek KLB KDB RTH Ketinggian Maks Fasilitas : Jl. Stasiun Lama No. 1 Kelurahan

Lebih terperinci

BAB V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Konsep Dasar Perancangan Sekolah Islam Terpadu memiliki image tersendiri didalam perkembangan pendidikan di Indonesia, yang bertujuan memberikan sebuah pembelajaran

Lebih terperinci

5 BAB V KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

5 BAB V KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5 BAB V KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Konsep perancangan mengacu pada karakteristik arsitektur organik, yaitu 1. Bukan meniru bentuk dari alam tapi mengembangkan prinsip yang ada di alam Mengembangkan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan Gambar 5.1 Lokasi Proyek Luas total perancangan Luas bangunan : 26976 m 2 Luas tapak : 7700 m 2 KDB 60% : 4620 m 2

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Bentukan Dasar Bangunan Bentuk massa bangunan terdiri terdiri dari susunan kubus yang diletakan secara acak, bentukan ruang yang kotak menghemat dalam segi

Lebih terperinci

b. Pemanfaatan potensi Sungai Mahakam

b. Pemanfaatan potensi Sungai Mahakam DAFTAR ISI Halaman Judul Lembar pengesahan Kata Pengantar Lembar Persembahan Daftar isi Daftar Gambar Daftar Tabel Abstrak Bab 1 Pendahuluan 1.1 Batasan judul 1.2 Latar Belakang a. Keberadaan Taman Rekreasi

Lebih terperinci

BELAWAN INTERNATIONAL PORT PASSANGER TERMINAL 2012 BAB I. PENDAHULUAN

BELAWAN INTERNATIONAL PORT PASSANGER TERMINAL 2012 BAB I. PENDAHULUAN BAB I. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kota Medan dewasa ini merupakan salah satu kota metropolitan di Indonesia yang mengalami perkembangan dan peningkatan di segala aspek kehidupan, mencakup bagian dari

Lebih terperinci

Kebijakan pengembangan kawasan strategis nasional antara lain: peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan negara

Kebijakan pengembangan kawasan strategis nasional antara lain: peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan negara DIREKTUR PENATAAN RUANG WILAYAH NASIONAL 06 FEBRUARI 2014 Pasal 1 nomor 17 Kawasan Strategis Nasional adalah wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting secara

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Simpulan dalam laporan ini berupa konsep perencanaan dan perancangan yang merupakan hasil analisa pada bab sebelumnya. Pemikiran yang melandasi proyek kantor yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Kota Balikpapan di pulau Kalimantan Timur Sumber: RTRW Kota Balikpapan

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Kota Balikpapan di pulau Kalimantan Timur Sumber: RTRW Kota Balikpapan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Balikpapan merupakan salah satu kota yang terletak di pulau Kalimantan, tepatnya di provinsi Kalimantan Timur. Balikpapan terdiri dari 5 kecamatan, diantaranya kecamatan

Lebih terperinci

BAB VI DESAIN PERANCANGAN

BAB VI DESAIN PERANCANGAN BAB VI DESAIN PERANCANGAN 6.1 Identitas Proyek Desain perancangan Redesain Saung Angklung Udjo merupakan aset bagi wilayah kota Bandung pada umumnya dan khususnya bagi pemilik Objek wisata Saung Angklung

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PROYEK

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PROYEK BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PROYEK 3.1 Lokasi Proyek 3.1.1 Umum Berdasarkan observasi, KAK dan studi literatur dari internet buku naskah akademis detail tata ruang kota Jakarta Barat. - Proyek : Student

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berubah dibandingkan dengan perancangan bangunan tempat ibadah pada masa

BAB I PENDAHULUAN. berubah dibandingkan dengan perancangan bangunan tempat ibadah pada masa BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Perancangan bangunan tempat ibadah pada masa sekarang sudah banyak berubah dibandingkan dengan perancangan bangunan tempat ibadah pada masa dahulu. Dulu bangunan tempat

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Dasar Perancangan Konsep dasar perancangan meliputi pembahasan mengenai pemanfaatan penghawaan dan pencahayaan alami pada City Hotel yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

KANTOR IMIGRASI KELAS 1 SEMARANG

KANTOR IMIGRASI KELAS 1 SEMARANG KANTOR IMIGRASI KELAS 1 SEMARANG Oleh: Bitania Dyah Mustikaningrum, Abdul Malik, Sri Hartuti Wahyuningrum Sebagai pusat perdagangan, industri, serta sebagai pintu gerbang perekonomian Jawa Tengah, Semarang

Lebih terperinci

UTARINA KUSMARWATI BAB I PENDAHULUAN

UTARINA KUSMARWATI BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG sebagai salah satu perguruan tinggi negeri di Indonesia termasuk dalam universitas yang bersaing di tingkat nasional maupun internasional. Persaingan yang ketat di

Lebih terperinci

Kondisi eksisting bangunan lama Pasar Tanjung, sudah banyak mengalami. kerusakan. Tatanan ruang pada pasar juga kurang tertata rapi dan tidak teratur

Kondisi eksisting bangunan lama Pasar Tanjung, sudah banyak mengalami. kerusakan. Tatanan ruang pada pasar juga kurang tertata rapi dan tidak teratur BAB VI HASIL PERANCANGAN 6.1. Hasil Rancangan Tapak Kondisi eksisting bangunan lama Pasar Tanjung, sudah banyak mengalami kerusakan. Tatanan ruang pada pasar juga kurang tertata rapi dan tidak teratur

Lebih terperinci

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan BAB 6 HASIL RANCANGAN 6.1 Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan 6.1.1 Bentuk Tata Massa Konsep perancangan pada redesain kawasan wisata Gua Lowo pada uraian bab sebelumnya didasarkan pada sebuah

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan Arsitektur Tropis merupakan salah satu bentuk arsitektur yang dapat memahami kondisi iklim tropis beserta permasalahannya.

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Perencanaan dan Perancangan Topik dan Tema Proyek wisma atlet ini menggunakan pendekatan behavior/perilaku sebagai dasar perencanaan dan perancangan.

Lebih terperinci

TERMINAL BUS TYPE A KABUPATEN PATI

TERMINAL BUS TYPE A KABUPATEN PATI TERMINAL BUS TYPE A KABUPATEN PATI Oleh : Tri Widayanto, Dhanoe Iswanto, Resza Riskiyanto Terminal bus merupakan sarana wadah yang penting untuk transportasi umum jalur darat. Sebuah terminal harus dapat

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. dalam perancangan yaitu dengan menggunakan konsep perancangan yang mengacu

BAB VI HASIL RANCANGAN. dalam perancangan yaitu dengan menggunakan konsep perancangan yang mengacu 153 BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1 Dasar Rancangan Di dalam perancangan Sekolah Seni Pertunjukan Tradisi Bugis terdapat beberapa input yang dijadikan dalam acuan perancangan. Aplikasi yang diterapkan dalam

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN BANGUNAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BANGUNAN Sekolah Negeri Terpadu (SD-SMP) 46 BAB V KONSEP PERANCANGAN BANGUNAN 5.1 Konsep Bentuk dan Massa Bangunan Perletakan massa pada tapak. Bangunan proyek sekolah ini memiliki dua Entrance, yaitu dari depan

Lebih terperinci

BAB VI KONSEP PERENCANAAN

BAB VI KONSEP PERENCANAAN BAB VI KONSEP PERENCANAAN VI.1 KONSEP BANGUNAN VI.1.1 Konsep Massa Bangunan Pada konsep terminal dan stasiun kereta api senen ditetapkan memakai masa gubahan tunggal memanjang atau linier. Hal ini dengan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Makro 5.1.1 Site terpilih Gambar 5.1 Site terpilih Sumber : analisis penulis Site terpilih sangat strategis dengan lingkungan kampus/ perguruan tinggi

Lebih terperinci

Pusat Penjualan Mobil Hybrid Toyota di Surabaya

Pusat Penjualan Mobil Hybrid Toyota di Surabaya JURNAL edimensi ARSITEKTUR, No. 1 (2012) 1-6 1 Pusat Penjualan Mobil Hybrid Toyota di Surabaya Gladwin Sogo Fanrensen, Esti Asih Nurdiah Program Studi Teknik Arsitektur, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1. KONSEP DASAR PERANCANGAN Dalam konsep dasar pada perancangan Fashion Design & Modeling Center di Jakarta ini, yang digunakan sebagai konsep dasar adalah EKSPRESI BENTUK dengan

Lebih terperinci

Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang

Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang LEMBAR PENGESAHAN Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A) BANDARA INTERNASIONAL AHMAD YANI SEMARANG disusun oleh : MARSYA PARAMITA S NIM L2B006052 Dinyatakan telah memenuhi persyaratan

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN KEMBALI PASAR PADANG BULAN ( ARSITEKTUR PERILAKU ) LAPORAN PERANCANGAN TKA TUGAS AKHIR SEMESTER B TAHUN AJARAN 2010 / 2011

PEMBANGUNAN KEMBALI PASAR PADANG BULAN ( ARSITEKTUR PERILAKU ) LAPORAN PERANCANGAN TKA TUGAS AKHIR SEMESTER B TAHUN AJARAN 2010 / 2011 PEMBANGUNAN KEMBALI PASAR PADANG BULAN ( ARSITEKTUR PERILAKU ) LAPORAN PERANCANGAN TKA 490 - TUGAS AKHIR SEMESTER B TAHUN AJARAN 2010 / 2011 Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Arsitektur

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN OBJEK GEDUNG KESENIAN GDE MANIK SINGARAJA

BAB II TINJAUAN OBJEK GEDUNG KESENIAN GDE MANIK SINGARAJA BAB II TINJAUAN OBJEK GEDUNG KESENIAN GDE MANIK SINGARAJA Pada bab ini akan dilakukan evaluasi mengenai Gedung Kesenian Gde Manik (GKGM) dari aspek kondisi fisik, non-fisik, dan spesifikasi khusus GKGM

Lebih terperinci

BAB 6 HASIL PERANCANGAN. konsep Hibridisasi arsitektur candi zaman Isana sampai Rajasa, adalah candi jawa

BAB 6 HASIL PERANCANGAN. konsep Hibridisasi arsitektur candi zaman Isana sampai Rajasa, adalah candi jawa BAB 6 HASIL PERANCANGAN 6.1. Hasil Perancangan Hasil perancangan Pusat Seni dan Kerajinan Arek di Kota Batu adalah penerapan konsep Hibridisasi arsitektur candi zaman Isana sampai Rajasa, adalah candi

Lebih terperinci

BAB IV KONDISI UMUM. Gambar Peta Dasar TPU Tanah Kusir (Sumber: Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, 2011) Perumahan Warga

BAB IV KONDISI UMUM. Gambar Peta Dasar TPU Tanah Kusir (Sumber: Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, 2011) Perumahan Warga 19 BAB IV KONDISI UMUM 4.1. Letak, Batas, dan Luas Tapak TPU Tanah Kusir merupakan pemakaman umum yang dikelola oleh Suku Dinas Pemakaman Jakarta Selatan di bawah Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta.

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN A. Konsep Dasar Penyakit merupakan salah satu penyebab stres, jika penyakit itu terus-menerus menempel pada tubuh seseorang, dengan kata lain penyakit itu sulit

Lebih terperinci

2017, No Peraturan Badan Nasional Pengelola Perbatasan Nomor 5 Tahun 2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Tetap Badan Nasion

2017, No Peraturan Badan Nasional Pengelola Perbatasan Nomor 5 Tahun 2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Tetap Badan Nasion No.1204, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNPP. Monumen Kawasan Perbatasan Negara. PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG MONUMEN KAWASAN PERBATASAN NEGARA

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. dengan ruang-ruang produksi kerajinan rakyat khas Malang yang fungsi

BAB VI HASIL RANCANGAN. dengan ruang-ruang produksi kerajinan rakyat khas Malang yang fungsi BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1 Dasar Rancangan Sentral wisata kerajinan rakyat merupakan rancangan objek arsitektur dengan ruang-ruang produksi kerajinan rakyat khas Malang yang fungsi utamanya menyediakan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Penyusun. iii

KATA PENGANTAR. Penyusun. iii KATA PENGANTAR Segala puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia- Nya, penyusun dapat menyelesaikan penulisan LP3A untuk memenuhi salah satu persyaratan ujian sarjana Jurusan Arsitektur

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 18 TAHUN 2007 TENTANG STANDARDISASI SARANA, PRASARANA DAN PELAYANAN LINTAS BATAS ANTAR NEGARA

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 18 TAHUN 2007 TENTANG STANDARDISASI SARANA, PRASARANA DAN PELAYANAN LINTAS BATAS ANTAR NEGARA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 18 TAHUN 2007 TENTANG STANDARDISASI SARANA, PRASARANA DAN PELAYANAN LINTAS BATAS ANTAR NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI Menimbang : a.

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 5.1 Program Dasar Perencanaan 5.1.1 Pelaku Kegiatan Pengguna bangunan terminal adalah mereka yang secara langsung melakukan ativitas di dalam terminal

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN CENGKARENG OFFICE PARK KONSEP DASAR PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN CENGKARENG OFFICE PARK KONSEP DASAR PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1. KONSEP DASAR PERANCANGAN Kantor sewa merupakan sebuah area untuk bekerja, dimana banyak orang selalu disuguhkan dengan konsep yang kaku dan cenderung membosankan sehingga

Lebih terperinci

BAGIAN 3 HASIL RANCANGAN DAN PEMBUKTIANNYA

BAGIAN 3 HASIL RANCANGAN DAN PEMBUKTIANNYA BAGIAN 3 HASIL RANCANGAN DAN PEMBUKTIANNYA 1.1.1.1 Narasi dan Ilustrasi Skematik Hasil Rancangan Hasil yang akan dicapai dalam perancangan affordable housing dan pertanian aeroponik ini adalah memecahkan

Lebih terperinci

MAKASSAR merupakan salah satu kota yang mengalami perkembangan pesat dalam berbagai bidang. meningkatkan jumlah pengunjung/wisatawan

MAKASSAR merupakan salah satu kota yang mengalami perkembangan pesat dalam berbagai bidang. meningkatkan jumlah pengunjung/wisatawan MAKASSAR merupakan salah satu kota yang mengalami perkembangan pesat dalam berbagai bidang EKONOMI SOSIAL POLITIK INDUSTRI PARIWISATA BUDAYA mengalami perkembangan mengikuti kemajuan zaman meningkatkan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Perancangan Gedung pusat kebugaran ini direncanakan untuk menjadi suatu sarana yang mewadahi kegiatan olahraga, kebugaran, dan relaksasi. Dimana kebutuhan masyarakat

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN BAB 5 KONSEP PERANCANGAN PENGEMBANGAN STASIUN KERETA API PASAR SENEN 5.1. Ide Awal Ide awal dari stasiun ini adalah Intermoda-Commercial Bridge. Konsep tersebut digunakan berdasarkan pertimbangan bahwa

Lebih terperinci