DESAIN PENGEMBANGAN LANDFILL ZONA 3, STUDI KASUS LANDFILL MANGGAR BALIKPAPAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DESAIN PENGEMBANGAN LANDFILL ZONA 3, STUDI KASUS LANDFILL MANGGAR BALIKPAPAN"

Transkripsi

1 DESAIN PENGEMBANGAN LANDFILL ZONA 3, STUDI KASUS LANDFILL MANGGAR BALIKPAPAN Pramiati Purwaningrum, Iin Pratama, Widhi Handoko Jurusan Teknik Lingkungan, FALTL, Universitas Trisakti, Jl Kyai Tapa No.1, Grogol Jakarta Barat 11440, Indonesia Abstrak Rencana pembangunan satu zona khusus untuk sampah nonorganik di wilayah sanitary landfill TPA Manggar yang luasnya 25 Ha mengacu pada Undang-Undang RI nomor 18 tahun Berdasarkan perhitungan dan metode Le Grand lokasi TPA telah sesuai SK SNI T [1]. Jumlah penduduk kota Balikpapan pada tahun 2009 mencapai jiwa dengan kenaikan rata-rata per tahun sebesar 1,44%. Total sampah yang masuk ke TPA per Januari tahun 2009 sebesar ton/hari [3]. Konsep perencanaan untuk landfill zona 3 (tiga) di TPA Manggar dikhususkan hanya untuk sampah anorganik. Namun pada perencanaan ini juga akan dibuat dua alternatif perhitungan 1 dengan sistem terpisah (khusus anorganik) dan alternatif 2 dengan sistem tercampur. Untuk sistem terpisah dengan komposisi sampah organik sebesar 66% dan sampah anorganik sebesar 34% [3]. Densitas sampah organik sebesar 290 kg/m 3 dengan proyeksi timbulan sampah organik pada tahun 2014 sebesar 289,54 m 3 /hari. Densitas sampah anorganik sebesar 240 kg/m 3 dengan proyeksi timbulan sampah anorganik pada tahun 2014 sebesar 235,51 m 3 /hari [3]. Hasil perhitungan didapatkan masa pakai zona 3 untuk alternatif 1 adalah 2 tahun 5 bulan. Untuk alternatif 2 hasil perhitungan timbulan sampah campuran yang telah dikurangi dari sampah pasar (perumahan, pertokoan, dan perkantoran) dengan densitas sampah 290 kg/m 3 maka timbulan sampah tahun 2014 sebesar 438 m 3 /hari didapatkan masa pakai dengan sistem tercampur selama 385 hari. Abstract The design concept of the landfill zone 3 in Manggar, case of study Manggar Balikpapan. The construction plan of a special zone for non-organic waste in the 25 hectares sanitary landfill area in Manggar Balikpapan refers to the Republic of Indonesia Act No. 18 of Based on the calculations and method assessment Le Grand, the landfill complies SK SNI T The total population of the city of Balikpapan in 2009 reached 538,525 with an average increase of 1.44% per year. The waste that goes into landfill in January of 2009 reached tons/day. The design concept of the landfill zone 3 in Manggar is only for non organic waste. Two alternatives are used to calculate the capacity of landfill. Alternative 1 is used for separated system (especially for non organic waste) and alternative 2 is for mixed system. The data from 2005 shows that the separated system has 66% organic and 34% non organic waste. The organic waste density is 290 kg/m 3. The organic waste generation in 2014 is 289,54 m 3 /day and non organic waste that reach 235,51 m 3 /day has density of 240 kg/m 3. Based on that data obtained, the lifetime of zone 3 for alternative 1 is 2 years 5 months. In alternative 2 the mixed waste that from the market, has density 290 kg/m 3 with waste reachs 438 m 3 /day. The lifetime of the landfill for the alternative 2 is 385 days. Keywords: Sanitary Landfill, Inorganic, Feasibility Location 159

2 1. Pendahuluan Beberapa area di Kota Balikpapan sudah melakukan proses penanggulangan sampah antara lain Bank sampah, TPS Terpadu, dan rumah kompos, namun daur ulang tetap masih menyisakan limbah anorganik yang akhirnya harus dibuang ke landfill. Peningkatan jumlah penduduk dan gaya hidup sangat mempengaruhi volume sampah yang dihasilkan oleh suatu kota. Begitu pula dengan gaya hidup, semakin tinggi pendapatan maka akan semakin konsumtif dan akan berpengaruh pada jumlah sampah yang dihasilkan. Pengelolaan sampah di TPA Manggar Balikpapan menggunakan Sanitary Landfill system yang dilengkapi dengan pengendali gas, saluran leachate, dan Instalasi Pengelolaan leachate (IPL). Pengelolaan sampah dengan sistem Sanitary Landfill sesuai dengan Undang-Undang RI nomor 18 tahun Mengacu pada Undang-Undang RI nomor 18 tahun 2008, TPA Manggar Balikpapan merencanakan 1 zona khusus untuk menampung sampah anorganik. TPA Manggar mempunyai 2 zona, zona 1 sudah tidak aktif sejak tahun 2008 sedangkan zona 2 masih dipergunakan hingga sekarang dan sampah tersebut sebelumnya masih tercampur. Oleh sebab itu, diharapkan dengan keberadaan zona baru ini akan membantu dalam penanganan sistem pengelolaan sampah terutama sampah anorganik yang sulit terurai. Laju peningkatan pertumbuhan penduduk Kota Balikpapan rata-rata per tahun ( ) sebesar 1,44%. Volume total sampah Kota Balikpapan pada tahun 2009 sebesar ,40 ton. Pengelolaan sampah Kota Balikpapan berawal dari sumber dilanjutkan dengan kegiatan pengumpulan, pengangkutan, dan pemrosesan akhir. Komposisi sampah Kota Balikpapan untuk sampah organik sebesar 66%, sampah norganik sebesar 34%. Tujuan dari perencanaan ini adalah : 1) Melakukan evaluasi fasilitas eksisting TPA Manggar 2) Melakukan evaluasi kelayakan lahan zona 3 (tiga) 3) Membuat desain teknis zona 3 TPA Manggar Balikpapan. Geografi Kota Balikpapan adalah salah satu kota di provinsi Kalimantan Timur, Indonesia. Kota Balikpapan terletak antara 1,0º - 1,5º LS dan 116,5º - 117,5º BT. Batas wilayah kota Balikpapan: 1) Disebelah Utara, berbatasan dengan Kabupaten Kutai. 2) Disebelah Barat, berbatasan dengan Kabupaten Panajam Paser Utara (PPU). 3) Disebelah Selatan, berbatasan dengan Selat Makassar. 4) Disebelah Timur, berbatasan dengan Selat Makassar. Kota Balikpapan memiliki wilayah berbukit hingga 100 m dpl., sebanyak 85% dan wilayah datar di Daerah Aliran Sungai dan Sungai Kecil serta Pesisir Pantai 12%. Dominasi wilayah berbukit membuat sebagian besar wilayah, yakni 42,33% mempunyai kelas kemiringan antara 15% - 40%. Tabel 1. Luas Wilayah Menurut Kelas Ketinggian [2] Kecamatan Kelas ketinggian 0-10 >10-20 M >20M (1) (2) (3) (4) Balikpapan Selatan 31,00 47, ,25 Balikpapan Timur 9.690, ,50 - Balikpapan Utara 1.515, ,00 - Balikpapan Tengah 114,10-993,28 Balikpapan Barat 25, ,70 Kondisi tanah bersifat asam (gambut), serta tanah merah yang kurang subur. Kota ini berada di pesisir Timur Kalimantan yang langsung berbatasan degan Selat Makassar, memiliki teluk yang dimanfaatkan sebagai pelabuhan laut komersial dan Klimatologi [2] Berdasarkan data klimatologi dari Stasiun Meteorologi Klas II Balikpapan, kondisi iklim di sekitar Kota d) Kelembaban Udara Selama periode 5 tahun kelembaban udara minimum adalah sebesar pelabuhan minyak. Kota Balikpapan memiliki luas wilayah 503,3 km² dan berpenduduk sebanyak jiwa [2]. Wilayah kota Balikpapan terdiri atas 5 kecamatan dan 27 kelurahan. Balikpapan selama tahun 2006 sampai 2010 adalah sebagai berikut: a) Suhu Udara Minimum Bulanan b) Rata-rata Suhu Udara Bulanan c) Suhu Udara Maksimum Bulanan 160

3 82% pada bulan September 2005 dan 2006 dan maksimum adalah 91% pada bulan Juni e) Curah Hujan. Selama periode 5 tahun ( ) curah hujan minimum sebesar 12 mm pada bulan Oktober 2006 dan curah hujan maksimum sebesar 610 mm pada bulan Juni 2006, curah hujan terbanyak pada tahun 2008 sebesar 3785 mm [2]. f) Arah Angin: Arah angin terbanyak kearah selatan. Arah ini ideal karena tidak menimbulkan potensi gangguan baik berupa asap maupun bau kearah kota yang berada di sebelah Barat dari lokasi TPA g) Rata-rata Lama Penyinaran Matahari Bulanan Selama periode 5 tahun rata-rata penyinaran matahari maksimum 77% pada bulan September 2005 dan 2006 dan rata-rata minimum adalah 27% pada bulan Januari 2009 [2]. h) Rata-rata Kecepatan Angin Bulanan. Selama periode 5 tahun ( ) rata-rata kecepatan angin bulanan maksimum 7,1 knot pada bulan September 2009 dan rata-rata minimum adalah 3,6 knot pada bulan November 2007 [2]. a) Rata-rata Lama Penyinaran Matahari Bulanan. Selama periode 5 tahun rata-rata penyinaran matahari maksimum 77% pada bulan September 2005 dan 2006 dan rata-rata minimum adalah 27% pada bulan Januari 2009 [2]. i) Rata-rata Kecepatan Angin Bulanan Kependudukan Laju peningkatan pertumbuhan penduduk Kota Balikpapan rata-rata per tahun ( ) sebesar 1,44%. Dari 5 kecamatan di Kota Balikpapan, Kecamatan Balikpapan Selatan mempunyai jumlah penduduk terbanyak yaitu sebesar jiwa atau sekitar 34,33% penduduk, sedangkan Kecamatan Balikpapan Timur mempunyai jumlah penduduk paling sedikit, jiwa atau sekitar 9,74% [2]. Kepadatan penduduk terpusat di wilayah pusat kota, yaitu di Kecamatan Balikpapan Tengah. Kecamatan Balikpapan Tengah dengan luas wilayah 11,07 m 2 dihuni oleh jiwa, atau dengan kepadatan penduduk sekitar 9.761,16 m 2 sedangkan Kecamatan Balikpapan Barat dengan wilayah terluas 179,95 Km 2 hanya dihuni oleh jiwa atau dengan kepadatan penduduk sekitar 489,76 jiwa/km 2 [2]. Gambaran Umum Penanganan Sampah di Kota Balikpapan Timbulan Sampah Laju peningkatan pertumbuhan penduduk Kota Balikpapan rata-rata per tahun ( ) sebesar 1,44%. Berdasarkan data Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman Kota Balikpapan, timbulan sampah tahun 2006 sebesar 220,06 ton/hari dan tahun 2007 sebesar 287,96 ton/hari. Pendaurulangan sampah berpengaruh pada volume sampah tahun 2008 sebesar ,19 ton/tahun atau 313,89 ton/hari sedangkan tahun 2009 menurun menjadi ,40 ton/tahun atau 313,06 ton/hari (0,26%) (Tabel 2). Tabel 2. Jumlah Penduduk dan Volume Sampah Kota Balikpapan [2] Tahun Jumlah Penduduk (Jiwa) Laju Pertumbuhan (%) Volume Sampah ton/tahun Volume Sampah ton/hari , , , , , Berkurangnya volume sampah yang masuk ke TPA Manggar dipengaruhi oleh program Pengelolaan sampah terpadu yang dilakukan di beberapa tempat di Kota Balikpapan. Sampah domestik di Kota Balikpapan terdiri dari % sampah organik dan % sampah non organik (Tabel 3). Sistem Pengelolaan Sampah Sampah di Kota Balikpapan dikelola oleh Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman. Proses pengelolaan sampah di Kota Balikpapan: 1. Proses pengumpulan sampah: Proses pengumpulan sampah dilakukan baik secara individual maupun secara komunal melalui bak-bak penampungan di setiap unit lingkungan perumahan maupun pada unit kegiatan komersial dan perkantoran. 161

4 Proses pengumpulan sampah ini dapat dilakukan dengan sistem door to door dengan menggunakan gerobak sampah yang selanjutnya dikumpulkan di bak-bak penampungan yang pelaksanaannya dapat dilakukan oleh masing-masing unit lingkungan. Proses ini telah berjalan dengan baik, khususnya di lingkungan perumahan seperti Kompleks Perumahan Pemerintah Kota, Kompleks Perumahan Balikpapan Baru, Perumahan Korpri, dan lain-lain. 2. Proses pengangkutan sampah ke TPS/TPA. Proses pengangkutan sampah dilakukan dari bak-bak penampungan ke TPS atau Transfer Depo, selanjutnya diangkut dengan menggunakan truck/dump truck menuju TPA. TPA menampung sampah domestik di Kota Balikpapan berada di Kelurahan Manggar Baru. Tabel 3. Komposisi Sampah Kota Balikpapan Tahun 2004 dan 2005 [2] No Komposisi Sampah Persentase (%) Sampah Organik 67,0 66,0 2 Sampah Anorganik Kertas 8,8 8,9 Kaca 1,5 1,5 Plastik 10,5 11,1 Logam 1,8 1,8 Kayu 2,8 2,8 Kain 1,4 1,4 Karet 1,1 1,1 Baterei 0,5 0,5 Lain-lain 4,6 4,9 Jumlah 100,0 100,0 Tempat Penampungan Sampah Sementara (TPS) Jumlah sarana dan prasana kebersihan seperti jumlah TPS, gerobak sampah, dan lain-lain dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Jumlah Tempat Penampungan Sementara dan Sarana Angkutan Gerobak [2] No Kecamatan Balikpapan TPS Kayu TPS Keramik dan Bata Transfer Depo TPS Pejalan Kaki Container Gerobak 1 Timur & Selatan 2 Utara & Tengah 3 Barat Mekanisme Pengangkutan Sampah Penanganan dimulai dari tahap pengumpulan, pengangkutan, pembuangan akhir. Jenis alat pengangkut sampah dan limbah yang dimiliki oleh Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman Kota Balikpapan dapat dilihat pada Tabel

5 Tabel 5. Alat Pengangkut Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman Kota Balikpapan [2] No Jenis Kapasitas Jumlah (Unit) 1 Truk Engkel 6 m Dump Truck 6 m Arm Roll 8 m Compactor Truck 6 m Truck 6 m Pick Up 1 m Truk Tangki 6 m Metode Data Primer, meliputi Observasi lapangan; Wawancara dengan penjabat/petugas TPA dan penduduk di sekitar lokasi; Uji tanah. Data Sekunder terdiri dari Peta topografi; Geologi lingkungan; Hidrogeologi; Data penduduk; Jumlah timbulan sampah. Data yang dianalisis meliputi jumlah penduduk, jumlah timbulan sampah dan penilaian kelayakan lokasi TPA. Proyeksi penduduk dilakukan dengan menggunakan 3 metode yaitu : 1. Metode Aritmatika: Ka = (Pn-Po)/(tn-to), dimana Po = Jumlah, penduduk tahun awal Pn = Jumlah penduduk tahun ke-n, Ka = Konstanta Jumlah Penduduk T =Tahun data ke- 2. Metode Eksponensial Pn = Po (1+r) T dimana Po = Jumlah penduduk tahun awal Pn = Jumlah penduduk tahun ke-n, T = Tahun data ke-, r = Rasio pertambahan penduduk setiap tahun 3. Metode Geometri: : ln Pf = ln Pi +Kg.T ; Kg = (ln Pf ln Pi) / (tf-ti) dimana Po = Jumlah penduduk tahun awal Pn = Jumlah penduduk tahun ke-n, T = Tahun data ke-, r = Rasio pertambahan penduduk setiap tahun Dari ketiga metode tersebut dipilih salah satu metode yang paling sesuai dengan data yang ada. Metode tersebut kemudian digunakan pada proyeksi penduduk dalam perencanaan. Berikut ini adalah rumus yang digunakan untuk memproyeksikan jumlah penduduk. Proyeksi Timbulan Sampah Rumus proyeksi timbulan sampah yang digunakan: Qn = Qo (1+Cs/100) n, dimana n : Qn =Q sampah pada tahun ke-n, Qo = Debit sampah awal, Cs = Koefisien sampah (%), Cp = Kenaikan produksi pertanian (%) Ci = Kenaikan produksi industri (%) 2. Perhitungan Luas Area Sanitary Landfiil berdasarkan densitas sampah (awal : kg/m 3 dan setelah pemadatan : Cg = Kenaikan GNP (%), P = Kenaikan penduduk (%) Perhitungan Kapasitas Landfill dan Usia Pakai TPA Perhitungan awal kebutuhan lahan TPA per tahun : L = (V 300/T) 0,7 1,15, dimana L = Luas lahan yang dibutuhkan setiap tahun (m 2 ), V = Volume sampah yang telah dipadatkan (m 3 /hari) V = A E (A = volume sampah yang akan dibuang, E = tingkat pemadatan (kg/m 3 ) rata-rata 600 kg/m 3, T = Rencana tingi timbunan dalam m). Kebutuhan luas lahan = H-L J (H = Luas total lahan (m 2 ), L = Luas lahan setahun, I = Umur lahan) Penilaian kelayakan Lokasi TPA Penilaian kelayakan lokasi TPA dalam perencanaan ini menggunakan SK SNI T dan Metoda Le Grand [1]. Rencana Pengembangan TPA Manggar [ 4], [5] Langkah-langkah Desain Teknis Pengembangan TPA Manggar: Perencanaan Lahan Operasi Timbulan Sampah 1. Penentuan metode timbunan didasarkan pada karakteristik topografi lokasi lahan TPA dengan memperhatikan rencana umur operasi (life time). Penentuan Zona TPA 3 sebagai zona terpilih. Setelah memperoleh persetujuan dari pihak TPA Manggar, dilakukan pengecekan kelayakan lokasi. Pembagian Sel zona 3 luasnya m 2 dibagi menjadi 4 bagian untuk memudahkan penghitungan luas sel dikarenakan bentuk lokasi yg tidak proposional. kg/m 3 ) dan rencana tinggi timbunan = 2 m/sel Perencanaan Lay-out TPA [ 4, 5] 163

6 1. Tata Letak Lahan Operasi sesuai topografi, perkiraan dampak, rancangan operasional TPA (Penerimaan dan Pendataan Sampah, Pembongkaran dan Perataan Sampah, Penutupan Sampah) 2. Sistem Perpipaan Leachate dan Instalasi Bangunan Pengolah Leachate Pengendalian Leachate mencakup Volume Leachate, Volume Leachate Rancangan, Kolam Stabilisasi dan Kolam Aerasi Pengendalian Gas Perencanaan Bangunan Penunjang Kriteria Perancangan Jalan 1. Jalan masuk (Kecepatan kendaraan maksimum 40 km/jam, jalan dua arah, lebar badan jalan minimum 6 m, kemiringan tanjakan dan turunan < 8%). 2. Jalan Kerja di dalam lahan TPA sebagai lintasan terdekat yang menghubung sel dengan jalan penghubung. (Terletak di garis tepi batas utama subzona terakhir dari suatu fase pelaksanaan, lebar perletakan 6 m dengan susunan 3 lempeng per meter lari (melintang), panjang perletakan jalan kerja 250 m. Alat berat (bulldozer, excavator dan loader) Penutupan Sel Untuk pengoperasian TPA Manggar, dilakukan 2 macam penutupan dengan tanah urug: 1) Tanah urug akan ditumpukkan pada sampah setiap 3 hari sekali, karena sampah yang dibuang ke zona 3 jenis non organik maka terjadi proses pembusukan material yang dapat mengundang lalat. Kriteria ketebalan lapisan tanah penutup harian adalah 30 cm. 2) Tanah penutup akhir ditumpukkan setelah mencapai ketinggian 12 m. Ketebalan tanah penutup akhir adalah 50 cm. Ketinggian sel sampah didesain 2 m sebanyak 6 lapis. Barrier zone Penghijauan lahan TPA diperlukan untuk peningkatan estetika lingkungan, sebagai pencegah bau dan lalat. Zona penyangga sesuai dengan pedoman pengoperasian dan pemeliharaan tempat pemrosesan akhir adalah meter (0 100 m berupa sabuk hijau dan m untuk pertanian non pangan dan hutan). Sabuk hijau dengan tanaman keras yang boleh dipadukan dengan tanaman perdu terutama tanaman yang dapat menyerap racun dengan ketentuan: a. Jenis tanaman tinggi di kombinasi dengan tanaman perdu yang mudah tumbuh dan rimbun terutama tanaman yang dapat menyerap bau b. Kerapatan pohon minimum 5 m. Drainase Sistem drainase di TPA terdiri dari: a) Drainase isolasi di sekeliling lokasi TPA: Saluran ini terletak di pinggiran jalan yang berfungsi untuk menampung limpasan air hujan dari jalan. b) Drainase lokal, berada di dalam lokasi dengan tipe saluran terbuka yang berfungsi untuk mengalirkan air limpasan di permukaan lahan efektif menuju pengolahan leachate. Saluran ini berfungsi juga untuk menampung leachate yang berasal dari rembesan tanah penutup di sisi timbunan sampah. c) Drainase aliran air sebelum penimbunan, berfungsi mengalirkan air permukaan di daerah tersebut diarahkan menuju saluran ke sungai. Beberapa fasilitas penunjang masih diperlukan untuk membantu pengoperasian TPA: pos penjagaan, pemadam kebakaran, toilet, kantor, bengkel, tempat pencucian mobil, garasi, rambu lalu-lintas, rumah kompos. Fasilitas perlindungan lingkungan 1. Lapisan dasar kedap air a) Lapisan tanah lempung dengan angka kelulusan sebesar <10-6 cm/detik. b) Lapisan geomembran dari High Density Polyethylene (HDPE) Ketebalan : 0,3-3 mm c) Lapisan geotextile 1,0 3,2 mm 2. Saluran pengumpul leachate [5, 6] a) Kemiringan dasar sel : 1% b) Kemiringan saluran pengumpul :1% c) Kedalaman : 50 cm d) Ukuran batu pecah : 10 cm e) Pipa PVC : Pipa utama : 300 mm, Pipa cabang : 200 cm f) Jarak antar pipa : 40 cm g) Slope antara 1% h) Dimensi pipa minimal 4 inch (10 cm) i) Kekuatan kompresi : 400 kg/cm 2 j) Kekuatan tekan pipa : 700 kg/cm 2 3. Ventilasi gas [7,8]: a) Pipa gas dengan casing PVC atau PE : 100 mm b) Lubang berisi krikil : cm c) Dimensi pipa minimal 4 inch (10 cm) d) Perforasi : 10 mm e) Kedalaman : 80% f) Jarak antara ventilasi vertikal : 25 m 164

7 Kondisi eksisting TPA Manggar TPA Manggar merupakan TPA milik Pemerintah Kota Balikpapan. Sebelum menggunakan TPA Manggar, digunakanlah TPA Waduk Manggar yang terletak 12 Km dari Kota Balikpapan dengan menggunakan metode Open Dumping. TPA Waduk Manggar sudah tidak dapat menampung sampah dari Kota Balikpapan, sehingga digunakan TPA Manggar dengan menggunakan metode Sanitary Landfill.Tempat TPA Manggar di wilayah RT 036 Kelurahan Manggar, Kecamatan Balikpapan Timur. Jarak dari pusat Kota Balikpapan adalah sekitar 23 Km. Luas total wilayah TPA Manggar ini mencapai 25 Ha. Pembebasan lahan masyarakat untuk tempat pemrosesan akhir dilakukan secara bertahap sejak tahun anggaran 1997/1998. Pembangunan TPA Manggar dilakukan pada masa kegiatan Kalimantan Urban Development Project tahun anggaran 1997/1998 hingga 1998/1999 meliputi : 1) Perataan lahan dikarenakan kondisi awal lahan yang tidak rata. 2) Pembangunan saluran drainase pembuangan air hujan 3) Pemasangan lapisan kedap air berupa geomembran seluas m 2 4) Pemasangan pipa pengumpul leachate dan pipa vent utuk pembuangan gas. 5) Pembangunan instalasi pengolahan leachate. Kondisi Landfill TPA Manggar Penataan TPA Manggar dengan sistem cut and fill, menggunakan metode sanitary landfill. Luas area TPA Manggar ± 25 Ha (untuk landfill sebesar 5,6 Ha dan sisanya untuk area penunjang kegiatan operasional TPA). Area untuk landfill terbagi menjadi 2 zona (Zona 1 beroperasi pada tanggal 13 Februari 2002, dengan luas area sebesar 2,6 Ha dan ditutup pada tanggal 11 Maret 2008; Zona 2 mulai beroperasi pada tanggal 11 Maret 2008, dengan luas area sebesar 3 Ha dan masih dioperasikan hingga sekarang). 3. Hasil dan Pembahasan Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Kota Balikpapan. pada tahun 2009, jumlah penduduk kota Balikpapan sebesar jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk rata-rata 1,44%. Jumlah penduduk Kota Balikpapan dalam 9 tahun terakhir ( ) dengan laju pertumbuhan setiap tahun dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Jumlah Penduduk Kota Balikpapan Tahun [2] Tahun Jumlah Penduduk (Jiwa) Laju Pertumbuhan , , , , , , , , , Rata-rata 1.44 Proyeksi Timbulan Sampah Laju pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat berpengaruh pada jumlah sampah yang dihasilkan sehingga berpengaruh pada jumlah sampah yang masuk ke landfill. Oleh karena itu untuk memperkirakan volume sampah dilakukan perhitungan proyeksi timbulan sampah pada tahun perencanaan. Untuk wilayah studi Kota Balikpapan, pertumbuhan sektor pertanian sebesar 6,09%, pertumbuhan sektor industri adalah sebesar 1,68%, dan pendapatan per kapita adalah sebesar 5,41%, serta laju pertumbuhan penduduk sebesar 1,44% dari beberapa nilai sektor pertumbuhan tersebut dapat dihitung koefisien sampah sebagai berikut [3]: Cs = {1+1/3(Cp+Ci+Cg)}/(1+P) 165

8 = {1+1/3(6,09+1,68+5,41)}/(1+1,44) Qn = Qo (1+ Cs/100) n = Qo (1+ 1,029/100) n = Qo (1+ 1,010) n Nilai Qo adalah volume timbulan sampah yang diperoleh dari hasil pengamatan kedatangan harian armada pengangkut ke TPA Manggar pada tahun ke-0 yaitu tahun Total sampah yang masuk ke TPA Manggar tahun 2009 sebesar ,40 ton. Konsep perencanaan untuk landfill zona 3 di TPA Manggar dikhususkan hanya untuk sampah anorganik saja namun pada perencanaan ini akan dibuat dalam dua alternatif perhitungan yaitu alternatif 1 dengan sistem terpisah (khusus anorganik) dan alternatif 2 dengan sistem tercampur. Pada alternatiif 1, komposisi sampah organik sebesar 66% dan sampah anorganik sebesar 34% (menurut data tahun 2005, densitas sampah organik sebesar 290 kg/m 3 dan densitas sampah anorganik sebesar 240 kg/m 3 ). Untuk alternatif 2 perhitungan timbulan sampah campuran tanpa sampah pasar, hanya sampah dari perumahan, pertokoan, dan perkantoran dengan densitas sampah sebesar 290 kg/m Kesimpulan dan Saran 1. Berdasarkan tujuan perencanaan pengembangan zona 3 TPA Manggar, dapat diambil beberapa kesimpulan Total timbulan sampah 438,70 m 3 /hari (non norganik sebesar 235,51 m 3 /hari). 2. Hasil evaluasi kelayakan, berdasarkan SK SNI T skor lokasi TPA adalah 529 atau setara dengan 66,96%, dan dengan menggunakan metoda Le Grand diperoleh nilai 7 sehingga dapat dinyatakan bahwa lokasi TPA Manggar memenuhi criteria [1]. 3. Konsep perencanaan TPA zona 3 yaitu menggunakan metode sanitary landfill untuk menampung sampah non organik 4. Berdasarkan perhitungan zona, 3 TPA Manggar Balikpapan dengan luas area sebesar 17261,2 m 2 maka alternatif 1 dapat menampung Daftar Pustaka [1] Departemen Pekerjaan Umum Tata Cara Pemilihan Lokasi TPA SNI-T , Yayasan Lembaga Masalah Bangunan. Bandung. [2] Qasim, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Badan Pusat Statistik Kota. Balikpapan dalam Angka Balikpapan, [3] Badan Perencana Pembangunan Daerah Kota Balikpapan Laporan Final Rencana Tata Ruang Wilayah Balikpapan Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Kota Balikpapan [4] Damanhuri, E Diktat kuliah TL-453 Teknik Pembuangan Akhir. Jurusan Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Bandug. Bandung. Edisi semester I 1995/1996. sampah selama 2 tahun 5 bulan, dan alternatif 2 dapat menampung sampah selama 385 hari 5. Berdasarkan evaluasi fasilitas maka untuk menunjang zona 3 dilakukan perbaikan dan penambahan fasilitas antara lain : jalan masuk, jalan kerja, pemasangan lapisan kedap, barrier zone, fasilitas drainase, penyaluran leachate, pengolahan sampah organik, tenaga kerja. Dalam perencanaan pengembangan TPA Manggar Balikpapan zona 3, Pemerintah Kota Balikpapan diharapkan dapat mensosialisasikan dan sebagai pendamping program pemilahan sampah (3R) sesuai dengan UU no.18 Tahun 2008 dari sumber agar dapat mendukung perencanaan ini. [5] Darmasetiawan, Martin. Laporan Akhir Perencanaan Tempat Pembuangan Akhir. Ekamitra Engineering. Jakarta Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jendral Cipta Karya [6] Tchobanoglous, et al. Integrated Solid Waste Management:Engineering Principles andmanagement Issues. McGraw-Hill,Inc. New York, [7] Tchobanoglous, et al. Handbook of Solid WasteManagement second edition. McGraw- Hill. New York, [8] Penanganan Pengaliran Gas dengan Metode Flaring [PSDP.02.09]. 166

PENGELOLAAN PERSAMPAHAN

PENGELOLAAN PERSAMPAHAN PENGELOLAAN PERSAMPAHAN 1. LATAR BELAKANG PENGELOLAAN SAMPAH SNI 19-2454-1991 tentang Tata Cara Pengelolaan Teknik Sampah Perkotaan, mendefinisikan sampah sebagai limbah yang bersifat padat, terdiri atas

Lebih terperinci

Pengelolaan Emisi Gas pada Penutupan TPA Gunung Tugel di Kabupaten Banyumas. Puji Setiyowati dan Yulinah Trihadiningrum

Pengelolaan Emisi Gas pada Penutupan TPA Gunung Tugel di Kabupaten Banyumas. Puji Setiyowati dan Yulinah Trihadiningrum Pengelolaan Emisi Gas pada Penutupan TPA Gunung Tugel di Kabupaten Banyumas Puji Setiyowati dan Yulinah Trihadiningrum Jurusan Teknik Lingkungan FTSP, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya * email:

Lebih terperinci

EVALUASI KAPASITAS LAHAN TPA LADANG LAWEH DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN MENUJU PENERAPAN SISTEM CONTROLLED LANDFILL

EVALUASI KAPASITAS LAHAN TPA LADANG LAWEH DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN MENUJU PENERAPAN SISTEM CONTROLLED LANDFILL EVALUASI KAPASITAS LAHAN TPA LADANG LAWEH DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN MENUJU PENERAPAN SISTEM CONTROLLED LANDFILL Rofihendra 1 dan Yulinah Trihadiningrum 2 1 Mahasiswa Program Magister Teknik Prasarana

Lebih terperinci

BAB III METODE PERECANAAN. 7044`55011`` sampai 8026`35045`` Lintang Selatan. 3.2 Lokasi

BAB III METODE PERECANAAN. 7044`55011`` sampai 8026`35045`` Lintang Selatan. 3.2 Lokasi BAB III METDE PEREANAAN 3.1 Umum TPA Randuagung terletak disebelah Utara Kabupaten Malang. Secara administratif berada di Desa Randuagung, Kecamatan Singosari. Secara geografis Kabupaten Malang terletak

Lebih terperinci

PENGELOLAAN EMISI GAS PADA PENUTUPAN TPA GUNUNG TUGEL DI KABUPATEN BANYUMAS

PENGELOLAAN EMISI GAS PADA PENUTUPAN TPA GUNUNG TUGEL DI KABUPATEN BANYUMAS PENGELOLAAN EMISI GAS PADA PENUTUPAN TPA GUNUNG TUGEL DI KABUPATEN BANYUMAS Puji Setiyowati* dan Yulinah Trihadiningrum Jurusan Teknik Lingkungan FTSP, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya * email:

Lebih terperinci

EVALUASI SISTEM PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH DI KOTA TRENGGALEK

EVALUASI SISTEM PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH DI KOTA TRENGGALEK EVALUASI SISTEM PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH DI KOTA TRENGGALEK Joko Widodo dan Yulinah Trihadiningrum Program Pasca Sarjana Jurusan Teknik Lingkungan FTSP - ITS Surabaya ABSTRAK Pembuangan akhir sampah yang

Lebih terperinci

OPTIMALISASI MASA PAKAI TPA MANGGAR KOTA BALIKPAPAN

OPTIMALISASI MASA PAKAI TPA MANGGAR KOTA BALIKPAPAN E-3-1 OPTIMALISASI MASA PAKAI TPA MANGGAR KOTA BALIKPAPAN Achmad Safei, Joni Hermana, Idaa Warmadewanthi Jurusan Teknik Lingkungan FTSP-ITS Kampus ITS Sukolilo ABSTRAK Penyebab utama permasalahan sampah

Lebih terperinci

PENERAPAN SISTEM SANITARY LANDFILL DI TPA TLEKUNG KOTA BATU

PENERAPAN SISTEM SANITARY LANDFILL DI TPA TLEKUNG KOTA BATU PENERAPAN SISTEM SANITARY LANDFILL DI TPA TLEKUNG KOTA BATU Sudiro Nurul Hidayat Teknik Lingkungan FTSP ITN Malang ABSTRAKSI Kota Batu yang memiliki luas wilayah sekitar 19.908,72 ha ditempati oleh penduduk

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. KOMPOSISI DAN KARAKTERISTIK SAMPAH KOTA BOGOR 1. Sifat Fisik Sampah Sampah berbentuk padat dibagi menjadi sampah kota, sampah industri dan sampah pertanian. Komposisi dan jumlah

Lebih terperinci

PERENCANAAN TEMPAT PEMROSESAN AKHIR (TPA) SAMPAH DENGAN SISTEM SANITARY LANDFILL DI TPA PECUK KABUPATEN INDRAMAYU

PERENCANAAN TEMPAT PEMROSESAN AKHIR (TPA) SAMPAH DENGAN SISTEM SANITARY LANDFILL DI TPA PECUK KABUPATEN INDRAMAYU PERENCANAAN TEMPAT PEMROSESAN AKHIR (TPA) SAMPAH DENGAN SISTEM SANITARY LANDFILL DI TPA PECUK KABUPATEN INDRAMAYU Oleh: Hamdani Abdulgani Sipil Fakultas Teknik Universitas Wiralodra Indramayu ABSTRAK Tempat

Lebih terperinci

EVALUASI PENGELOLAAN TEMPAT PEMROSESAN AKHIR SAMPAH (TPA) GUNUNG PANGGUNG DI KABUPATEN TUBAN MENUJU SISTEM SANITARY LANDFILL

EVALUASI PENGELOLAAN TEMPAT PEMROSESAN AKHIR SAMPAH (TPA) GUNUNG PANGGUNG DI KABUPATEN TUBAN MENUJU SISTEM SANITARY LANDFILL EVALUASI PENGELOLAAN TEMPAT PEMROSESAN AKHIR SAMPAH (TPA) GUNUNG PANGGUNG DI KABUPATEN TUBAN MENUJU SISTEM SANITARY LANDFILL Siti Umi Hanik1 dan Yulinah Trihadiningrum Jurusan Teknik Lingkungan, FTSP Program

Lebih terperinci

EVALUASI SISTEM PEMROSESAN AKHIR SAMPAH DI TPA LADANG LAWEH KABUPATEN PADANG PARIAMAN MENUJU CONTROLLED LANDFILL

EVALUASI SISTEM PEMROSESAN AKHIR SAMPAH DI TPA LADANG LAWEH KABUPATEN PADANG PARIAMAN MENUJU CONTROLLED LANDFILL EVALUASI SISTEM PEMROSESAN AKHIR SAMPAH DI TPA LADANG LAWEH KABUPATEN PADANG PARIAMAN MENUJU CONTROLLED LANDFILL Oleh : ROFIHENDRA NRP. 3308 202 014 Dosen Pembimbing : Prof. Dr. YULINAH TRIHADININGRUM,

Lebih terperinci

PERENCANAAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE SANITARY LANDFILL STUDI KASUS : ZONA 4 TPA JATIWARINGIN, KABUPATEN TANGERANG

PERENCANAAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE SANITARY LANDFILL STUDI KASUS : ZONA 4 TPA JATIWARINGIN, KABUPATEN TANGERANG PERENCANAAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE SANITARY LANDFILL STUDI KASUS : ZONA 4 TPA JATIWARINGIN, KABUPATEN TANGERANG Widyo Astono, Pramiati Purwaningrum, Rima Wahyudyanti Jurusan

Lebih terperinci

TPST Piyungan Bantul Pendahuluan

TPST Piyungan Bantul Pendahuluan TPST Piyungan Bantul I. Pendahuluan A. Latar belakang Perkembangan teknologi yang semakin maju dan kemegahan zaman mempengaruhi gaya hidup manusia ke dalam gaya hidup yang konsumtif dan serba instan. Sehingga

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Manfaat Batasan Masalah...

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Manfaat Batasan Masalah... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERNYATAAN... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii ABSTRAK... iv UCAPAN TERIMA KASIH... v DAFTAR ISI... vi DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR TABEL... x BAB I PENDAHULUAN...1 1.1

Lebih terperinci

Pengaruh Stasiun Peralihan Antara Terhadap Pengelolaan Sampah Permukiman di Kecamatan Tambaksari, Surabaya

Pengaruh Stasiun Peralihan Antara Terhadap Pengelolaan Sampah Permukiman di Kecamatan Tambaksari, Surabaya Tugas Akhir 091324 Diajukan Oleh: Nurul Setiadewi 3310100017 Dosen Pembimbing: Welly Herumurti, S.T., M.Sc Pengaruh Stasiun Peralihan Antara Terhadap Pengelolaan Sampah Permukiman di Kecamatan Tambaksari,

Lebih terperinci

E. Manfaat Penelitian 1. Memberikan informasi mengenai sistem pengelolaan sampah yang dilakukan di

E. Manfaat Penelitian 1. Memberikan informasi mengenai sistem pengelolaan sampah yang dilakukan di I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sampah merupakan salah satu masalah yang perlu mendapat perhatian yang serius. Sampah dari tahun ke tahun terus meningkat seiring dengan laju pertumbuhan jumlah

Lebih terperinci

KRITERIA, INDIKATOR DAN SKALA NILAI FISIK PROGRAM ADIPURA

KRITERIA, INDIKATOR DAN SKALA NILAI FISIK PROGRAM ADIPURA Lampiran IV : Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : 01 Tahun 2009 Tanggal : 02 Februari 2009 KRITERIA, INDIKATOR DAN SKALA NILAI FISIK PROGRAM ADIPURA NILAI Sangat I PERMUKIMAN 1. Menengah

Lebih terperinci

Kata Kunci : sampah, angkutan sampah, sistem angkut sampah

Kata Kunci : sampah, angkutan sampah, sistem angkut sampah ABSTRAK Transportasi sampah adalah sub-sistem persampahan yang bersasaran membawa sampah dari lokasi pemindahan atau dari sumber sampah secara langsung menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Pada Kecamatan

Lebih terperinci

KAJIAN PENGELOLAAN SAMPAH UNTUK MENINGKATKAN PELAYANAN ASET DI KABUPATEN KARAWANG

KAJIAN PENGELOLAAN SAMPAH UNTUK MENINGKATKAN PELAYANAN ASET DI KABUPATEN KARAWANG KAJIAN PENGELOLAAN SAMPAH UNTUK MENINGKATKAN PELAYANAN ASET DI KABUPATEN KARAWANG NANANG FAKHRURAZI 1,JONI HERMANA 2, IDAA WARMADEWANTHI 2 1 Program Magister Bidang Keahlian Manajemen Aset Jurusan Teknik

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR

KATA PENGANTAR. Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR KATA PENGANTAR Dokumen Layanan Persampahan Kota Bogor merupakan dokumen yang memuat keadaaan terkini kondisi persampahan Kota Bogor. Penyusunan dokumen ini pada dasarnya ditujukan pada pendayagunaan segenap

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PERENCANAAN

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PERENCANAAN BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PERENCANAAN II. 1. Umum Ujung Berung Regency merupakan perumahan dengan fasilitas hunian, fasilitas sosial dan umum, area komersil dan taman rekreasi. Proyek pembangunan perumahan

Lebih terperinci

PROPOSAL PROYEK AKHIR. Yayuk Tri Wahyuni NRP Dosen Pembimbing Endang Sri Sukaptini, ST. MT

PROPOSAL PROYEK AKHIR. Yayuk Tri Wahyuni NRP Dosen Pembimbing Endang Sri Sukaptini, ST. MT PROPOSAL PROYEK AKHIR STUDI PENGUMPULAN DAN PENGANGKUTAN SAMPAH DI KOTA SANGATTA KABUPATEN KUTAI TIMUR STUDY ON SOLID WASTE COLLECTION AND TRANSPORT IN SANGATTA CITY,EAST KUTAI Yayuk Tri Wahyuni NRP 311

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 5.1 Gambaran Umum Tempat Pembuangan Akhir Pasir Sembung

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 5.1 Gambaran Umum Tempat Pembuangan Akhir Pasir Sembung V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Tempat Pembuangan Akhir Pasir Sembung Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Pasir Sembung Cianjur merupakan satu-satunya TPA yang dimiliki oleh Kabupaten Cianjur.

Lebih terperinci

EVALUASI METODE PENGELOLAAN SAMPAH UNTUK UMUR LAYAN DI TPA PUTRI CEMPO

EVALUASI METODE PENGELOLAAN SAMPAH UNTUK UMUR LAYAN DI TPA PUTRI CEMPO EVALUASI METODE PENGELOLAAN SAMPAH UNTUK UMUR LAYAN DI TPA PUTRI CEMPO Silvia Yulita Ratih Dosen Program Studi Teknik Sipil Universitas Surakarta Jl. Raya Palur KM 05 Surakarta E-mail : kenabim_249@yahoo.com

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN/KEBERSIHAN

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN/KEBERSIHAN PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN/KEBERSIHAN I. UMUM Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah mengamanatkan perlunya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kota akan selalu berhubungan erat dengan perkembangan lahan baik dalam kota itu sendiri maupun pada daerah yang berbatasan atau daerah sekitarnya. Selain itu lahan

Lebih terperinci

- 2 - II. PASAL DEMI PASAL. Pasal 9. Cukup jelas. Pasal 2. Pasal 3. Cukup jelas. Pasal 4. Cukup jelas. Pasal 5. Cukup jelas. Pasal 6. Cukup jelas.

- 2 - II. PASAL DEMI PASAL. Pasal 9. Cukup jelas. Pasal 2. Pasal 3. Cukup jelas. Pasal 4. Cukup jelas. Pasal 5. Cukup jelas. Pasal 6. Cukup jelas. PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 0000 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA I. UMUM Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang

Lebih terperinci

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Letak dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kota Jakarta Pusat, Propinsi DKI Jakarta. Posisi Kota Jakarta Pusat terletak antara 106.22.42 Bujur Timur

Lebih terperinci

SONNY SAPUTRA PEMBIMBING Ir Didik Bambang S.MT

SONNY SAPUTRA PEMBIMBING Ir Didik Bambang S.MT SONNY SAPUTRA 3305100076 PEMBIMBING Ir Didik Bambang S.MT Latar Belakang Kecamatan Gedangan yang berlokasi di Sidoarjo Jawa Timur merupakan kecamatan yang padat penduduknya. dengan penduduk lebih dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan kota yang pesat menyebabkan makin bertambahnya jumlah penduduk yang tinggal di kota tersebut. Demikian juga dengan volume sampah yang diproduksi oleh kota

Lebih terperinci

PERENCANAAN TEKNIS OPERASIONAL PENGELOLAAN SAMPAH PERMUKIMAN DI KECAMATAN JATIASIH, KOTA BEKASI

PERENCANAAN TEKNIS OPERASIONAL PENGELOLAAN SAMPAH PERMUKIMAN DI KECAMATAN JATIASIH, KOTA BEKASI PERENCANAAN TEKNIS OPERASIONAL PENGELOLAAN SAMPAH PERMUKIMAN DI KECAMATAN JATIASIH, KOTA BEKASI Dwi Indrawati, H. Widyatmoko, Toto Riswandi Pratama Jurusan Teknik Lingkungan, FALTL, Universitas Trisakti,

Lebih terperinci

BAB IV INVENTARISASI STUDI PERSAMPAHAN MENGENAI BIAYA SPESIFIK INVESTASI

BAB IV INVENTARISASI STUDI PERSAMPAHAN MENGENAI BIAYA SPESIFIK INVESTASI BAB IV INVENTARISASI STUDI PERSAMPAHAN MENGENAI BIAYA SPESIFIK INVESTASI 4.1 Umum Pada bab ini berisi uraian studi yang dilakukan Departemen Pekerjaan Umum (tahun 2006) mengenai penyusunan perhitungan

Lebih terperinci

EVALUASI PENGANGKUTAN SAMPAH DAN PENGEMBANGAN SARANA PERSAMPAHAN DI KOTA PALANGKA RAYA

EVALUASI PENGANGKUTAN SAMPAH DAN PENGEMBANGAN SARANA PERSAMPAHAN DI KOTA PALANGKA RAYA EVALUASI PENGANGKUTAN SAMPAH DAN PENGEMBANGAN SARANA PERSAMPAHAN DI KOTA PALANGKA RAYA Kristub Subur, Agustina Wilujeng, Harmin Sulistiyaning Titah Program Studi Magister Teknik Prasarana Lingkungan Pemukiman

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA JAWA TIMUR KOTA ADMINISTRASI Profil Wilayah Secara astronomis Kota Lumajang terletak pada posisi 112 5-113 22 Bujur Timur dan 7 52-8 23 Lintang Selatan. Dengan wilayah seluas

Lebih terperinci

PROFIL PENGELOLAAN SAMPAH PERKOTAAN

PROFIL PENGELOLAAN SAMPAH PERKOTAAN PROFIL PENGELOLAAN SAMPAH PERKOTAAN TAHUN 005 PEMERINTAH KOTA MOJOKERTO GAMBARAN UMUM PROFIL PENGELOLAAN SAMPAH KOTA MOJOKERTO ====================================================== Batas Umum Kota Mojokerto

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan pertumbuhan penduduk dan perkembangan Kota

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan pertumbuhan penduduk dan perkembangan Kota BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan pertumbuhan penduduk dan perkembangan Kota Karanganyar yang terus meningkat disertai dengan peningkatan kualitas dan kuantitas kegiatan manusia sehari-hari

Lebih terperinci

KONDISI UMUM. Tabel 13 Letak geografis Jakarta Pusat

KONDISI UMUM. Tabel 13 Letak geografis Jakarta Pusat 26 KONDISI UMUM Keadaan Geografis Keadaan geografis Kota administrasi Jakarta Pusat yaitu terletak antara 106º.22.42 BT sampai dengan 106º.58.18 BT dan 5º19,12 LS sampai dengan 6º.23 54 LS. Permukaan tanahnya

Lebih terperinci

PERENCANAAN MATERIAL RECOVERY FACILITY KECAMATAN ARJASA, KABUPATEN JEMBER MATERIAL RECOVERY FACILITY DESIGN FOR ARJASA DISTRICT, JEMBER REGENCY

PERENCANAAN MATERIAL RECOVERY FACILITY KECAMATAN ARJASA, KABUPATEN JEMBER MATERIAL RECOVERY FACILITY DESIGN FOR ARJASA DISTRICT, JEMBER REGENCY PERENCANAAN MATERIAL RECOVERY FACILITY KECAMATAN ARJASA, KABUPATEN JEMBER MATERIAL RECOVERY FACILITY DESIGN FOR ARJASA DISTRICT, JEMBER REGENCY Nama Mahasiswa Pembimbing : Fajar Dwinugroho : Ir. Didik

Lebih terperinci

TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR

TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR A. UMUM 1. Pengertian TPA Tempat Pembuangan Akhir (TPA) merupakan tempat dimana sampah mencapai tahap terakhir dalam pengelolaannya sejak mulai timbul di sumber, pengumpulan, pemindahan/pengangkutan,

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA JAWA TIMUR KOTA ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota Tuban merupakan ibukota Kabupaten Tuban. Apabila dilihat dari posisi Kota Tuban yang berada di jalan arteri primer yang menghubungkan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA MOJOKERTO PROFIL PENGELOLAAN SAMPAH PERKOTAAN TAHUN 2006

PEMERINTAH KOTA MOJOKERTO PROFIL PENGELOLAAN SAMPAH PERKOTAAN TAHUN 2006 PEMERINTAH KOTA MOJOKERTO PROFIL PENGELOLAAN SAMPAH PERKOTAAN TAHUN 006 DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN TAHUN 007 GAMBARAN UMUM PROFIL PENGELOLAAN SAMPAH KOTA MOJOKERTO ======================================================

Lebih terperinci

EVALUASI PENGELOLAAN SAMPAH DI TPA SEGAWE KABUPATEN TULUNGAGUNG MENUJU SANITARY LANDFILL

EVALUASI PENGELOLAAN SAMPAH DI TPA SEGAWE KABUPATEN TULUNGAGUNG MENUJU SANITARY LANDFILL EVALUASI PENGELOLAAN SAMPAH DI TPA SEGAWE KABUPATEN TULUNGAGUNG MENUJU SANITARY LANDFILL Niken Setyawati Trianasari dan Yulinah Trihadiningrum Jurusan Teknik Lingkungan, FTSP Program Pascasarjana, Institut

Lebih terperinci

PERENCANAAN TEKNIS PENGUMPULAN DAN PENGANGKUTAN SAMPAH DI KECAMATAN CAKUNG, JAKARTA TIMUR. Dwi Indrawati, Pramiati Purwaningrum, Andi Laily Megawarni

PERENCANAAN TEKNIS PENGUMPULAN DAN PENGANGKUTAN SAMPAH DI KECAMATAN CAKUNG, JAKARTA TIMUR. Dwi Indrawati, Pramiati Purwaningrum, Andi Laily Megawarni PERENCANAAN TEKNIS PENGUMPULAN DAN PENGANGKUTAN SAMPAH DI KECAMATAN CAKUNG, JAKARTA TIMUR Dwi Indrawati, Pramiati Purwaningrum, Andi Laily Megawarni Jurusan Teknik Lingkungan, FALTL, Universitas Trisakti,

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1992

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1992 LAMPIRAN III UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1992 TENTANG PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN Pasal 1 (1.1) Rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diperoleh peneliti yaitu dari Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diperoleh peneliti yaitu dari Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Data yang diperoleh dalam penelitian ini bersumber dari instansi yang terkait dengan penelitian, melaksanakan observasi langsung di Tempat Pembuangan

Lebih terperinci

PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR : 3 TAHUN 2016 TENTANG

PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR : 3 TAHUN 2016 TENTANG PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR : 3 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PENJELASAN I ISTILAH YANG DIGUNAKAN DALAM PROGRAM ADIPURA

PENJELASAN I ISTILAH YANG DIGUNAKAN DALAM PROGRAM ADIPURA PENJELASAN I ISTILAH YANG DIGUNAKAN DALAM PROGRAM ADIPURA Perumahan menengah : meliputi kompleks perumahan atau dan sederhana permukiman Perumahan pasang surut : meliputi perumahan yang berada di daerah

Lebih terperinci

Metoda Pemindahan dan Pengangkutan

Metoda Pemindahan dan Pengangkutan Metoda Pemindahan dan Pengangkutan Sampah terpilah tidak diperkenankan dicampur kembali. Didasarkan jenis sampah terpilah, dilakukan: 1. Pengaturan jadwal pemindahan & pengangkutan, sesuai jenis sampah

Lebih terperinci

BANTAENG, 30 JANUARI (Prof. DR. H.M. NURDIN ABDULLAH, M.Agr)

BANTAENG, 30 JANUARI (Prof. DR. H.M. NURDIN ABDULLAH, M.Agr) LAMPIRAN V PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.53/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM ADIPURA FORMULIR ISIAN SISTEM MANAJEMEN PROGRAM

Lebih terperinci

EVALUASI SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA MAUMERE

EVALUASI SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA MAUMERE EVALUASI SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA MAUMERE Yohanes R. Maswari dan Sarwoko Mangkoedihardjo Jurusan Teknik Lingkungan FTSP-ITS Surabaya ryan@enviro.its.ac.id ABSTRAK Tingkat pelayanan persampahan

Lebih terperinci

EVALUASI SISTEM PENGUMPULAN DAN PENGANGKUTAN SAMPAH DI KECAMATAN BANDA RAYA, JAYA BARU DAN MEURAXA KOTA BANDA ACEH

EVALUASI SISTEM PENGUMPULAN DAN PENGANGKUTAN SAMPAH DI KECAMATAN BANDA RAYA, JAYA BARU DAN MEURAXA KOTA BANDA ACEH EVALUASI SISTEM PENGUMPULAN DAN PENGANGKUTAN SAMPAH DI KECAMATAN BANDA RAYA, JAYA BARU DAN MEURAXA KOTA BANDA ACEH Ajeng Rudita Nareswari 1 dan Nieke Karnaningroem 2 1 Program Magister Teknik Prasarana

Lebih terperinci

4. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

4. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN 4. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN 4.1. Kondisi Geografis Kota Makassar secara geografi terletak pada koordinat 119 o 24 17,38 BT dan 5 o 8 6,19 LS dengan ketinggian yang bervariasi antara 1-25 meter dari

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI BADAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA PROBOLINGGO Sejarah Singkat Badan Lingkungan Hidup Kota Probolinggo

BAB II DESKRIPSI BADAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA PROBOLINGGO Sejarah Singkat Badan Lingkungan Hidup Kota Probolinggo BAB II DESKRIPSI BADAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA PROBOLINGGO 2.1. Sejarah Singkat Badan Lingkungan Hidup Kota Probolinggo Hingga pertengahan tahun 2005 pengelolaan lingkungan hidup di Kota Probolinggo dilaksanakan

Lebih terperinci

Untuk lebih jelasnya wilayah Kabupaten Karangasem dapat dilihat pada peta di bawah ini :

Untuk lebih jelasnya wilayah Kabupaten Karangasem dapat dilihat pada peta di bawah ini : GAMBARAN UMUM Kabupaten Karangasem berada di belahan timur Pulau Bali yang secara administratif merupakan salah satu kabupaten dalam wilayah Provinsi Bali, dengan batas batas wilayah - wilayah sebagai

Lebih terperinci

Standar Pelayanan Minimal untuk Permukiman Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah No. 534/KPTS/M/2001 Standar Pelayanan Bidang

Standar Pelayanan Minimal untuk Permukiman Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah No. 534/KPTS/M/2001 Standar Pelayanan Bidang Standar Minimal Permukiman Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah No. 534/KPTS/M/2001 Standar No 1. Kasiba/ Lisiba - Badan Pengelola Kawasan - Rencana terperinci tata ruang - Jumlah ijin lokasi

Lebih terperinci

TUGAS PERENCANAAN PENGELOLAAN SAMPAH SEMESTER GANJIL 2016/2017

TUGAS PERENCANAAN PENGELOLAAN SAMPAH SEMESTER GANJIL 2016/2017 PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA TUGAS PERENCANAAN PENGELOLAAN SAMPAH SEMESTER GANJIL 2016/2017 Gambaran Umum Pada Tugas Perencanaan Pengelolaan

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA NANGGROE ACEH DARUSSALAM KOTA ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota Lhokseumawe telah menjadi sebuah kota otonom, yang berarti Kota Lhokseumawe telah siap untuk berdiri sendiri

Lebih terperinci

BAB III STUDI LITERATUR

BAB III STUDI LITERATUR BAB III STUDI LITERATUR 3.1 PENGERTIAN LIMBAH PADAT Limbah padat merupakan limbah yang bersifat padat terdiri dari zat organic dan zat anorganik yang dianggap tidak berguna lagi dan harus dikelola agar

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan pengelolaan yang berkelanjutan air dan sanitasi untuk semua. Pada tahun 2030,

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan pengelolaan yang berkelanjutan air dan sanitasi untuk semua. Pada tahun 2030, BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Upaya kesehatan lingkungan berdasarkan Sustainable Development Goals (SDGs) tahun 2030 pada sasaran ke enam ditujukan untuk mewujudkan ketersediaan dan pengelolaan

Lebih terperinci

A. Penyusunan Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah Kabupaten Kubu Raya

A. Penyusunan Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah Kabupaten Kubu Raya Lampiran E: Deskripsi Program / Kegiatan A. Penyusunan Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah Kabupaten Kubu Raya Nama Maksud Penyusunan Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah Kabupaten Kubu

Lebih terperinci

POTENSI DAUR ULANG SAMPAH DI KOTA CIREBON

POTENSI DAUR ULANG SAMPAH DI KOTA CIREBON POTENSI DAUR ULANG SAMPAH DI KOTA CIREBON Junaedi Prodi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Cirebon Jln. Tuparev No. 70 A Cirebon email: junaedi@yahoo.com ABSTRAK Salah satu permasalahan

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA KENDARI SULAWESI TENGGARA KOTA KENDARI ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota Kendari merupakan bagian dari wilayah administrasi dari propinsi Sulawesi Tenggara. Batas-batas administratif

Lebih terperinci

EVALUASI PENGELOLAAN SAMPAH DI TPA GUNUNG PANGGUNG KABUPATEN TUBAN MENUJU SISTEM SANITARY LANDFILL

EVALUASI PENGELOLAAN SAMPAH DI TPA GUNUNG PANGGUNG KABUPATEN TUBAN MENUJU SISTEM SANITARY LANDFILL TESIS EVALUASI PENGELOLAAN SAMPAH DI TPA GUNUNG PANGGUNG KABUPATEN TUBAN MENUJU SISTEM SANITARY LANDFILL DOSEN PEMBIMBING : Prof. YULINAH TRIHADININGRUM, M.App. Sc OLEH : SITI UMI HANIK NRP. 3308 202 001

Lebih terperinci

BAB 4. HASIL YANG DICAPAI. 4.1 Proyeksi Timbulan Sampah dan Perkiraan Masa Layanan TPA Muara Fajar Kota Pekanbaru

BAB 4. HASIL YANG DICAPAI. 4.1 Proyeksi Timbulan Sampah dan Perkiraan Masa Layanan TPA Muara Fajar Kota Pekanbaru BAB 4. HASIL YANG DICAPAI 4.1 Proyeksi Timbulan dan Perkiraan Masa Layanan TPA Muara Fajar Kota Pekanbaru Proyeksi timbulan sampah dihitung berdasarkan data jembatan timbang (weight volume analysis) selama

Lebih terperinci

PERENCANAAN MATERIAL RECOVERY FACILITY SECARA MANUAL DI TPA BULUSAN BANYUWANGI

PERENCANAAN MATERIAL RECOVERY FACILITY SECARA MANUAL DI TPA BULUSAN BANYUWANGI Spectra Nomor 18 Volume IX Juli 2011: 26-35 PERENCANAAN MATERIAL RECOVERY FACILITY SECARA MANUAL DI TPA BULUSAN BANYUWANGI Filosovia Titis Sari Hardianto Teknik Lingkungan FTSP ITN Malang ABSTRAKSI Sistem

Lebih terperinci

ANALISIS PENGELOLAAN PENGANGKUTAN SAMPAH DI KECAMATAN KLUNGKUNG KABUPATEN KLUNGKUNG

ANALISIS PENGELOLAAN PENGANGKUTAN SAMPAH DI KECAMATAN KLUNGKUNG KABUPATEN KLUNGKUNG Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur Teknik Sipil, Volume 2, No. 2, April 2013 ANALISIS PENGELOLAAN PENGANGKUTAN SAMPAH DI KECAMATAN KLUNGKUNG KABUPATEN KLUNGKUNG I Komang Trisna Satria Pramartha 1,

Lebih terperinci

Kata Kunci: Evaluasi, Masa Pakai, Reduksi, Pengomposan, Daur Ulang

Kata Kunci: Evaluasi, Masa Pakai, Reduksi, Pengomposan, Daur Ulang PERANSERTA MASYARAKAT DALAM USAHA MEMPERPANJANG MASA PAKAI TPA KEBON KONGOK KOTA MATARAM Imam Azhary, Ellina S. Pandebesie Program Pascasarjana Jurusan Teknik Lingkungan FTSP-ITS Email: imam_dpu@yahoo.com

Lebih terperinci

KAJIAN PENGADAAN DAN PENERAPAN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU (TPST) DI TPA km.14 KOTA PALANGKA RAYA

KAJIAN PENGADAAN DAN PENERAPAN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU (TPST) DI TPA km.14 KOTA PALANGKA RAYA KAJIAN PENGADAAN DAN PENERAPAN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU (TPST) DI TPA km.14 KOTA PALANGKA RAYA Teguh Jaya Permana dan Yulinah Trihadiningrum Program Magister Teknik Prasarana Lingkungan Permukiman

Lebih terperinci

PENGELOLAAN SAMPAH PERMUKIMAN DI KAWASAN PERDESAAN KABUPATEN PONOROGO ( STUDI KASUS KECAMATAN BUNGKAL )

PENGELOLAAN SAMPAH PERMUKIMAN DI KAWASAN PERDESAAN KABUPATEN PONOROGO ( STUDI KASUS KECAMATAN BUNGKAL ) PRESENTASI TESIS PENGELOLAAN SAMPAH PERMUKIMAN DI KAWASAN PERDESAAN KABUPATEN PONOROGO ( STUDI KASUS KECAMATAN BUNGKAL ) DOSEN PEMBIMBING Prof. Dr. YULINAH TRIHADININGRUM, MApp.Sc OLEH : MALIK EFENDI (3310202708)

Lebih terperinci

PERINGATAN HARI LINGKUNGAN HIDUP

PERINGATAN HARI LINGKUNGAN HIDUP 36 PERINGATAN HARI LINGKUNGAN HIDUP 37 EKSPOSE P1 ADIPURA TAHUN 2017 / 2018 21 38 39 KOORDINASI PENYAMBUTAN PENGHARGAAN TENTANG LINGKUNGAN HIDUP Merupakan kegiatan untuk memberikan apresiasi kepada masyarakat

Lebih terperinci

Kajian Timbulan Sampah Domestik di Kelurahan Sukamenak Kecamatan Margahayu Kabupaten Bandung

Kajian Timbulan Sampah Domestik di Kelurahan Sukamenak Kecamatan Margahayu Kabupaten Bandung Kajian Timbulan Sampah Domestik di Kelurahan Sukamenak Kecamatan Margahayu Kabupaten Bandung BUNGA DWIHAPSARI, SITI AINUN, KANCITRA PHARMAWATI Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan,

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA KISARAN SUMATERA UTARA KOTA KISARAN ADMINISTRASI Profil Kota Kota Kisaran merupakan ibukota Kabupaten (IKAB) dari Kecamatan Kisaran dan merupakan bagian dari kabupaten Asahan

Lebih terperinci

SATUAN TIMBULAN, KOMPOSISI DAN POTENSI DAUR ULANG SAMPAH PADA TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH TANJUNG BELIT KABUPATEN ROKAN HULU

SATUAN TIMBULAN, KOMPOSISI DAN POTENSI DAUR ULANG SAMPAH PADA TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH TANJUNG BELIT KABUPATEN ROKAN HULU SATUAN TIMBULAN, KOMPOSISI DAN POTENSI DAUR ULANG SAMPAH PADA TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH TANJUNG BELIT KABUPATEN ROKAN HULU Alfi Rahmi, Arie Syahruddin S ABSTRAK Masalah persampahan merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PERENCANAAN

BAB III METODE PERENCANAAN 37 BAB III METODE PERENCANAAN 3.1 Tempat dan Waktu Perencanaan 3.1.1 Tempat Perencanaan Perencanaan Instalasi Pengolahan Sampah (IPS) dilaksanakan di Pusat Pelatihan Kewirausahaan (PPK) Sampoerna yang

Lebih terperinci

PENGELOLAAN LIMBAH PADAT / SAMPAH ( REDUCE, RECYCLING, REUSE, RECOVERY )

PENGELOLAAN LIMBAH PADAT / SAMPAH ( REDUCE, RECYCLING, REUSE, RECOVERY ) PENGELOLAAN LIMBAH PADAT / SAMPAH ( REDUCE, RECYCLING, REUSE, RECOVERY ) RECYCLING, REUSE, RECOVERY REDUCE PENENTUAN DAERAH PELAYANAN FUNGSI DAN NILAI KAWASAN Kawasan perumahan teratur dan tidak teratur

Lebih terperinci

DETAIL ENGINEERING TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) REGIONAL PEKALONGAN. Badrus Zaman, Syafrudin, Diah Pratiwi *)

DETAIL ENGINEERING TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) REGIONAL PEKALONGAN. Badrus Zaman, Syafrudin, Diah Pratiwi *) DETAIL ENGINEERING TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) REGIONAL PEKALONGAN Badrus Zaman, Syafrudin, Diah Pratiwi *) Abstract Regional Final Disposal (Regional Landfill) Pekalongan is place a waste serves 3 surrounding

Lebih terperinci

Tersedia online di: Jurnal Teknik Lingkungan, Vol 5, No 1 (2016)

Tersedia online di:  Jurnal Teknik Lingkungan, Vol 5, No 1 (2016) PERENCANAAN DETAIL ENGINEERING DESIGN (DED) TPA REGIONAL KABUPATEN DAN KOTA MAGELANG Haryo Nurcahyo Adinugroho *), Arya Rezagama **), Wiharyanto Oktiawan **) Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA RANTAU PRAPAT SUMATERA UTARA KOTA RANTAU PRAPAT ADMINISTRASI Profil Wilayah Luas wilayah Kota Rantau Prapat menurut Data Sarana dan Prasarana Kota adalah seluas 17.679 Ha.

Lebih terperinci

BAB III RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB III RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI BAB III RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI 3.1 Rencana Kegiatan Air Limbah Pengolahan air limbah permukiman secara umum di Kepulauan Aru ditangani melalui sistem setempat (Sistem Onsite). Secara umum

Lebih terperinci

Kata kunci : manajemen sampah, sistem pengangkutan, Kecamatan Tabanan dan Kecamtan Kediri, kebutuhan armada pengangkut sampah

Kata kunci : manajemen sampah, sistem pengangkutan, Kecamatan Tabanan dan Kecamtan Kediri, kebutuhan armada pengangkut sampah ABSTRAK Peningkatan jumlah penduduk di Kabupaten Tabanan, khususnya Kecamatan Tabanan dan Kecamatan Kediri, diikuti oleh peningkatan jumlah sampah yang dihasilkan yang menyebabkan penumpukan sampah di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. fasilitas perkotaan di beberapa kota besar di Indonesia timbul berbagai masalah yang

BAB I PENDAHULUAN. fasilitas perkotaan di beberapa kota besar di Indonesia timbul berbagai masalah yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai akibat dari perkembangan penduduk, wilayah pemukiman, dan fasilitas perkotaan di beberapa kota besar di Indonesia timbul berbagai masalah yang berhubungan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN FASILITAS PENGOLAHAN SAMPAH DI KECAMATAN KELAPA DUA KABUPATEN TANGERANG

PENGEMBANGAN FASILITAS PENGOLAHAN SAMPAH DI KECAMATAN KELAPA DUA KABUPATEN TANGERANG PRESENTASI TESIS 1 PENGEMBANGAN FASILITAS PENGOLAHAN SAMPAH DI KECAMATAN KELAPA DUA KABUPATEN TANGERANG M. AGUS RAMDHAN (3310202701) PROGRAM MAGISTER BIDANG KEAHLIAN TEKNIK PRASARANA LINGKUNGAN PERMUKIMAN

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS TATA CARA PERENCANAAN IPLT SISTEM KOLAM

PETUNJUK TEKNIS TATA CARA PERENCANAAN IPLT SISTEM KOLAM PETUNJUK TEKNIS TATA CARA PERENCANAAN IPLT SISTEM KOLAM TATA CARA PERENCANAAN IPLT SISTEM KOLAM BAB I DESKRIPSI 1.1 Ruang lingkup Tata cara ini memuat pengertian dan ketentuan umum dan teknis dan cara

Lebih terperinci

IV. KONDISI UMUM 4.1 Kondisi Fisik Wilayah Administrasi

IV. KONDISI UMUM 4.1 Kondisi Fisik Wilayah Administrasi IV. KONDISI UMUM 4.1 Kondisi Fisik 4.1.1 Wilayah Administrasi Kota Bandung merupakan Ibukota Propinsi Jawa Barat. Kota Bandung terletak pada 6 o 49 58 hingga 6 o 58 38 Lintang Selatan dan 107 o 32 32 hingga

Lebih terperinci

KONDISI UMUM BANJARMASIN

KONDISI UMUM BANJARMASIN KONDISI UMUM BANJARMASIN Fisik Geografis Kota Banjarmasin merupakan salah satu kota dari 11 kota dan kabupaten yang berada dalam wilayah propinsi Kalimantan Selatan. Kota Banjarmasin secara astronomis

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA BULELENG BALI KOTA BULELENG ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota Buleleng merupakan bagian dari wilayah administrasi Kabupaten Buleleng. Batas-batas administratif kota Buleleng

Lebih terperinci

BAB IV DISAIN DAN REKOMENDASI TPA SANITARY LANDFILL KABUPATEN KOTA

BAB IV DISAIN DAN REKOMENDASI TPA SANITARY LANDFILL KABUPATEN KOTA BAB IV DISAIN DAN REKOMENDASI TPA SANITARY LANDFILL KABUPATEN KOTA 4.1. Latar Belakang Pemilihan lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) merupakan langkah awal yang harus dilakukan apabila pemerintah pusat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sampah menurut SNI 19-2454-2002 tentang Tata Cara Teknik Operasional Pengelolaan Sampah Perkotaan didefinisikan sebagai limbah yang bersifat padat terdiri atas bahan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Volume Sampah Volume sampah merupakan hal yang akan terus bertambah jika sampah tidak dikelola dengan baik dan gaya hidup masyarakat yang terus-menerus

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sampah Terdapat banyak pengertian mengenai sampah menurut para ahli, antara lain sebagai berikut: 1. Sampah adalah barang yang tidak dipakai lagi lalu dibuang (Badudu

Lebih terperinci

EVALUASI DAN OPTIMALISASI MASA PAKAI TPA SUNGAI ANDOK KOTA PADANG PANJANG

EVALUASI DAN OPTIMALISASI MASA PAKAI TPA SUNGAI ANDOK KOTA PADANG PANJANG EVALUASI DAN OPTIMALISASI MASA PAKAI TPA SUNGAI ANDOK KOTA PADANG PANJANG Delfianto dan Ellina S. Pandebesie Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

DOKUMEN ATURAN BERSAMA DESA KARANGASEM, KECAMATAN PETARUKAN, KABUPATEN PEMALANG

DOKUMEN ATURAN BERSAMA DESA KARANGASEM, KECAMATAN PETARUKAN, KABUPATEN PEMALANG DOKUMEN ATURAN BERSAMA DESA KARANGASEM, KECAMATAN PETARUKAN, KABUPATEN PEMALANG KONDISI FAKTUAL KONDISI IDEAL ATURAN BERSAMA YANG DISEPAKATI A. LINGKUNGAN 1. Jaringan Jalan dan Drainase Banyak rumah yang

Lebih terperinci

Tersedia online di: Jurnal Teknik Lingkungan, Vol 4, No 3 (2015)

Tersedia online di:  Jurnal Teknik Lingkungan, Vol 4, No 3 (2015) Tersedia online di: http://ejournal-sundipacid/indexphp/tlingkungan Jurnal Teknik Lingkungan, Vol 4, 3 (20) PERENCANAAN SITE SELECTION TPA REGIONAL KABUPATEN DAN KOTA MAGELANG Muhammad Jauhar *), Wiharyanto

Lebih terperinci

Program Diploma IV Teknik Perancangan Prasarana Lingkungan Permukiman Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan - ITS 1

Program Diploma IV Teknik Perancangan Prasarana Lingkungan Permukiman Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan - ITS 1 Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan - ITS 1 Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan - ITS 2 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Umum Kota Kediri merupakan daerah dengan ketinggian sedang yang berada di ± 67 m atas

Lebih terperinci

POTENSI PEMANFAATAN SAMPAH PASAR DAN SENTRA MAKANAN DI KECAMATAN SIDOARJO KABUPATEN SIDOARJO

POTENSI PEMANFAATAN SAMPAH PASAR DAN SENTRA MAKANAN DI KECAMATAN SIDOARJO KABUPATEN SIDOARJO POTENSI PEMANFAATAN SAMPAH PASAR DAN SENTRA MAKANAN DI KECAMATAN SIDOARJO KABUPATEN SIDOARJO TUGAS AKHIR RE 091324 RIZKI RAMADHANI FERINA 3310100086 DOSEN PEMBIMBING SUSI AGUSTINA WILUJENG, S.T, M.T JURUSAN

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PERENCANAAN TEMPAT PENGOLAHAN AKHIR JATIBARANG KOTA SEMARANG DENGAN SISTEM SANITARY LANDFILL

TUGAS AKHIR PERENCANAAN TEMPAT PENGOLAHAN AKHIR JATIBARANG KOTA SEMARANG DENGAN SISTEM SANITARY LANDFILL TUGAS AKHIR PERENCANAAN TEMPAT PENGOLAHAN AKHIR JATIBARANG KOTA SEMARANG DENGAN SISTEM Merupakan Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Tingkat Sarjana Strata 1 (S-1) Pada Program Studi Teknik Sipil Fakultas

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA MOJOKERTO JAWA TIMUR KOTA MOJOKERTO ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota yang terkenal dengan makanan khas ondeondenya ini menyandang predikat kawasan pemerintahan dengan luas

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA PADANG SIDEMPUAN SUMATERA UTARA KOTA PADANG SIDEMPUAN ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota Padang Sidempuan merupakan salah satu kota sedang yang terletak di Propinsi Sumatera

Lebih terperinci

Pengaruh Reduksi Sampah di Tempat Penampungan Sementara (TPS) terhadap Produksi Gas Rumah Kaca di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Kota Madiun

Pengaruh Reduksi Sampah di Tempat Penampungan Sementara (TPS) terhadap Produksi Gas Rumah Kaca di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Kota Madiun Pengaruh Reduksi Sampah di Tempat Penampungan Sementara (TPS) terhadap Produksi Gas Rumah Kaca di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Kota Madiun DISUSUN OLEH: TALENT NIA PRAMESTYAWATI 3309100053 DOSEN PEMBIMBING:

Lebih terperinci