BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dapat ditarik kesimpulan yang sesuai dengan tujuan penelitian ini, yaitu :

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dapat ditarik kesimpulan yang sesuai dengan tujuan penelitian ini, yaitu :"

Transkripsi

1 56 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan yang sesuai dengan tujuan penelitian ini, yaitu : Faktor- Faktor Penyebebab Keterlambatan Proyek Bangunan Gedung. Pada faktor perencanaan hal yang paling berpengaruh adalah kelengkapan gambar desain oleh perencana. Gambar desain yang tidak lengkap akan menghentikan pengerjaan proyek sementara, karena kontraktor harus menanyakan detail gambar kepada perencana. Waktu yang dibutuhkan untuk melengkapi gambar desain akan mengakibatkan kekosongan pekerjaan pada proyek, sehingga tenaga kerja akan memiliki banyak jam kosong dan akan memundurkan semua jadwal yang telah disusun. Pada faktor tenaga kerja hal yang paling berpengaruh adalah adanya pekerjaan tambah. Dengan adanya pekerjaan tambah yang diinginkan oleh pihak owner maupun kontraktor maka membutuhkan jumlah pekerja yang lebih banyak dari biasanya, jika jumlah pekerja sama dan harus melakukan pekerjaan tambah yang diinginkan maka akan memerlukan waktu yang lebih lama dan dapat mengakibatkan keterlambatan. Pada faktor karakteristik tempat dan fisik bangunan hal yang sangat berpengaruh adalah akses ke lokasi proyek. Akses ke lokasi proyek adalah salah 56

2 57 satu hal yang harus diperhatikan untuk menentukan durasi proyek, tak jarang proyek mengalami keterlambatan karna susahnya akses ke lokasi proyek. Susahnya akses ke lokasi proyek dapat disebabkan oleh keadaan jalan menuju proyek, jika jalan menuju proyek jelek maka pengiriman alat dan bahan akan membutuhkan waktu yang lebih lama, hal ini mengakibatkan menurunnya produktivitas pekerjaan. Faktor- faktor lain yang sangat berpengaruh adalah faktor cuaca. Faktor cuaca sangat berpengaruh pada ketepatan waktu penyelesaian proyek, terlebih untuk pengerjaan pekerjaan luar seperti pondasi, jika cuaca jelek maka pekerjaan akan tertunda dan terhenti. Selain itu cuaca jelek akan mengakibatkan turunnya stamina pekerja dan menurunya produktivitas pekerja. Produktivitas pekerja yang rendah dan tidak sesuai dengan yang direncanakan akan mengakibatkan mundurnya jadwal proyek. Faktor manajerial yang sangat berpengaruh adalah komunikasi antara konsultan, kontraktor dan owner. Komunikasi adalah kunci awal bagi keberhasilan kerja tim. Dalam pelakasanaan proyek konstruksi, koordinasi memerlukan komunikasi yang baik. Kurangnya komunikasi dapat menyebabkan keputusan yang salah seperti salahnya pemilihan metode kerja. Metode kerja/ teknik pelaksanaan yang tidak tepat akan mengakibatkan pekerjaan tidak sesuai dengan rencana, walaupun tidak mengalami kegagalan penyelesaian struktur namun seringkali berdampak lebih lamanya waktu penyelesaian yang dibutuhkan. Faktor alat dan bahan yang paling berpengaruh adalah ketepatan waktu pemesanan dan pengiriman bahan. Ketidak tepatan waktu pemesanan dan

3 58 penyediaan bahan akan mengakibatkan banyaknya jam kosong pada rangkaian pekerjaan karena harus menunggu bahan yang belum tersedia, hal ini akan menghambat laju proyek Solusi untuk Mencegah Terjadinya Keterlambatan pada Proyek Bangunan Gedung. Faktor lingkup pekerjaan yang sangat berpengaruh adalah membuat cheklist daftar sisa pekerjaan (update WBS). Membuat cheklist daftas sisa pekerjaan akan sangat membantu proses pekerjaan berikutnya. List sisa pekerjaan akan berguna sebagai pengingat pekerjaan apa saja yang belum dikerjakan dan kapan akan dikerjakan sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan. List sisa pekerjaan dapat dibuat selengkap mungkin untuk menghindari pekerjaan yang tertinggal atau lupa dikerjakan. Selain itu list sisa pekerjaan dapat membantu kontraktor jika akan digunakan metode baru yang dapat mempercepat durasi pengerjaan proyek, dengan mengetahui pekerjaan yang belum terselesaikan maka kontraktor dapat memikirkan metode yang tepat untuk menyelesaikan pekerjaan, sehingga pekerjaan dapat selesai tepat waktu. Faktor site yang sangat berpengaruh adalah memastikan akses keluar masuk proyek tidak terhambat. Salah satu hal yang berpengaruh untuk mengatasi keterlambatan proyek adalah memastikan akses keluar masuk proyek tidak terhambat. Hal ini dilakukan agar alat dan bahan yang akan masuk ke proyek dapat sampai tepat pada waktunya dan dalam keadaan yang baik, sehingga tidak

4 59 terjadi keterlambatan karna waktu pengiriman alat dan bahan yang terlambatat yang disebabkan oleh akses ke lokasi proyek yang buruk. Faktor design dan metode pelaksanaan yang sangat berpengaruh adalah aktif mengevaluasi metode yang ada. Aktif mengevaluasi metode pelaksanaan yang ada bertujuan agar didapatkan metode pelaksanaan yang paling efisien dan efektif. Metode pelaksanaan yang efisien dan efektik otomatis akan menyebabkan proyek dapat berjalan dengan baik dan selesai tepat waktu. Faktor subkontraktor yang sangat berpengaruh adalah meminta setiap kontraktor agar menempatkan wakilnya yang dapat memutuskan masalah. Setiap subkontraktor diharapkan memilik wakilnya, hal ini dimaksutkan agar jika terjadi kejadian mendadak dan kontraktor yang bersangkutan sedang berada diluar proyek maka wakil kontraktor dapat mengambil keputusan yang tepat, sehingga proyek tidak harus terhenti untuk menunggu keputusan dari kontraktor. Faktor alat yang sangat berpengaruh adalah membuat sumber tenaga listrik cadangan, karena kerusakan genset akan mennghentian hampir seluruh pekerjaan. Tenaga listrik sangat diperlukan dalam pengerjaan proyek. Salah satu sumber tenaga listrik yang dapat digunakan adalah genset. Namun jika terjadi kerusakan genset maka pengerjaan proyek akan terhenti. Jika pengerjaan proyek terhenti terlalu lama akan mengakibatkan keterlambatan penyelesaian pengerjaan proyek. Salah satu hal yang dapat dilakukan untuk mencegah hal tersebut adalah menggunakan sumber tenaga listrik lain seperti penggunaan tenaga surya dan biomass. Hal ini akan menggantikan sumber tenaga listrik jika terjadi kerusakan genset.

5 60 Faktor manajerial yang sangat berpengaruh adalah komunikasi yang aktif antara owner dan pengawas mengenai strategi percepatan proyek. Strategi perpcepatan proyek adalah salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya keterlambatan. Komunikasi yang aktif antara pengawas di lapangan dengan owner mengenai strategi percepatan proyek sangat diperlukan, melihat situasi dilapangan pengawas harus aktif memikirkan cara yang dapat dilakukan untuk membuat proyek selesai lebih cepat dan tetap memenuhi mutu yang telah ditentukan, tentunya strategi yang akan dilakukan harus dikomunikasikan pada owner. Hal ini dapat mencegah terjadinya keterlambatan karena strategi baru yang didapatkan akan mempercepat waktu penyelesaian proyek. Faktor critical path method yang paling berpengaruh adalah memastikan pekerjaan yang tidak berada dijalur kritis selesai sesuai target untuk meningkatkan kuantitas pekerjaan pada jalur kritis. Jika pekerjaan yang tidak berada dijalur kritis dapat selesai sesuai target, maka waktu toleransi keterlambatan yang ada dapat digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan pada jalur kritis. Faktor tenaga kerja yang paling berpengaruh adalah aktif berkomunikasi dengan pekerja. Aktif berkomunikasi dengan pekerja adalah cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui kesulitan yang ada selama pengerjaan proyek. Jika kontraktor telah mengetahui kesulitan yang dihadapi pekerja maka dapat dipikirkan solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi kesulitan tersebut, misalkan kesulitan yang dihadapi adalah kurangnya pengetahuan pekerja tentang metode yang benar dalam suatu pekerjaan, maka kontraktor dapat menjelaskan cara pengerjaan yang benar dengan metode yang benar pula, hal ini akan

6 61 menambah produktivitas pekerja, karena dengan mengetahui cara kerja yang benar, pekerjaan akan selesai dengan baik dan waktu pengerjaan akan lebih cepat. Faktor kontrak yang paling berpengaruh adalah melakukan pekerjaan tambah kurang yang didasarkan pada upaya percepatan. Pekerjaan tambah kurang bisa dilakukan namun hal ini dilakukan untuk upaya percepatan proyek. Pekerjaan tambah dilakukan untuk pekerjaan yang tidak berada di jalur kritis dan memiliki durasi pekerjaan yang singkat. Demikian pula dengan pekerjaan kurang haruslah pekerjaan yang berada di jalur kritis dan memiliki durasi yang panjang dimana aspek fungsi konstruksi masih dapat dipertahankan. Pekerjaan tambah kurang seperti ini akan membantu mencegah keterlambatan proyek karena didasarkan pada upaya percepatan. Faktor material dan supplier yang paling berpengaruh adalah jumlah supplier untuk satu jenis material diusahan lebih dari satu. Hal ini dimaksutkan untuk mengatasi jika ada permasalahan dengan satu supplier seperti jumlah barang yang tersedia tidak mencukupi kebutuhan, jika satu supplier tidak memiliki barang sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan, maka kekurangan tersebut dapat dipesan pada supplier lainnya.

7 Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti memiliki beberapa saran yang bermanfaat dalam mencegah terjadinya keterlambatan di wilayah Yogyakarta yaitu sebagai berikut. 1. Bagi pelaku konstruksi, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna, dengan mengetahui faktor yang sering menjadi faktor keterlambatan penyelesaian proyek diharapkan kontraktor dapat memperhatikan hal tersebut agar tidak terjadi dalam pengerjaan proyek. Meskipun keterlambatan proyek tidak dapat dihindari sepenuhnya, namun keterlambatan yang telah terjadi dapat diatasi dengan beberapa solusi seperti yang telah dibahas. Hal ini diharapkan dapat membantu percepatan pengerjaan proyek yang sudah terlambat dan proyek dapat selesai tepat pada waktunya. 2. Penyusun menyadari bahwa penelitian mengenai Faktor Penyebab dan Solusi pada Masalah Keterlambatan Penyelesaian Proyek Bangunan Gedung ini masih terdapat kekurangan. Oleh sebab itu untuk penelitian lebih lanjut, diharapkan dapat menambah responden dan memperluas lokasi penelitian sehingga data yang diperoleh semakin akurat.

8 65 Daftar Pustaka Al-Najjar, J., 2008, Factors Influenching Time and Cost Ovveruns on Construction Project in Gaza Strip, Gaza: Master Thesis, Islamic University. Assaf, A., 1995, Cause of Delay in Large Building Construction Project, Jurnal of Management in Engineering. Astina, D.C.N, Widhiawati, I.A.R., Joni, I.G.P., 2012, Analisis Faktor-Faktor Penyebab Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan Proyek Konstruksi Di Kabupaten Tabanan, Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur Teknik Sipil Universitas Udayana, vol.1, no.1 Bordat, C., McCullouch, B.G., Labi, S., and Sinha, K.C., 2004, An Analysis of cost overruns and time delays of INDOT project, Publication no FHWA/IN/JTRP-20004/7, SPR-2811, Washington, D.C, Transportation Research Board. Budisuanda, 2014, Strategi Percepatan Waktu Pelaksanaan Proyek Konstruksi, Diakses 20 Agustus 2016, Deshariyanto, D. dan Fansuri, S. 2013, Faktor-faktor yang mempengaruhi Waktu Pelaksanaan Proyek Konstruksi di Dinas PU. Binamarga Kabupaten Sumenep, Jurnal Fakultas Teknik Universitas Wiraraja Sumenep. Dipohusodo, I., 1996, Manajemen Proyek dan Konstruksi 2, Kanisius, Yogyakarta. Ervianto, I, 2007, Studi Pemeliharaan Bangunan Gedung, Jurnal Teknik Sipil Fakultas Tenik Universitas Atma Jaya Yogyakarta, vol 7, no 3. Hillebrandt, A.V., 1988, Ammonite Biostratigrapy of the South American Hettangian: 2nd International Symposium Jurassic Stratigrapy, Libanone, p Ismael, D., 2013, Keterlambatan Proyek Konstruksi Gedung Faktor Penyebab dan Tindakan Pencegahannya, Jurnal Momentum, vol. 14, no.1, pp Levis dan Atherly, 1996, Dalam Langford

9 65 Wirabakti, D.M dan Abdullah, R., dan Maddeppungeng, A., 2014, Studi Faktor-Faktor Penyebab Keterlambatan Proyek Konstruksi Bangunan Gedung, Jurnal Konstruksia, vol. 6, no.1, pp Messah, Y.A., dan Widodo, T., dan Adoe, M.L., 2013, Kajian Penyebab Keterlambatan Proyek Konstruksi Gedung di Kota Kupang, Jurnal Teknik sipil, vol. 2, no.2, pp Nicholas, J.M., 1990, Managing Business and Engineering Project, Prentice-Hall inc. Obrient, J.J., 1996, CPM in Construction Management, Cahner Books Internasional, Boston. Praboyo, B., 1999, Keterlambatan Waktu Pelaksanaan Proyek : Klasifikasinya dan Peringkat-Peringkat dari Penyebabnya, Dimensi Teknik Sipil, Vol 1, No 2, September. Riyanto, N., 2015, Analisis Faktor-Faktor Penyebab Keterlambatan Pelaksanaan Proyek PIK Mall dan Hotel untuk Acuan Pengendalian Pelaksanaan Proyek Tahap Berikutnya, Jurnal Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mercu Buana. Sakinah, B.F., Hasyim, M.H., Unas, S.E., 2015, Analisis Penyebab Keterlambatan pada Perkerjaan Konstruksi Jalan Kabupaten Lombok Tengah dengan Metod Analisis Faktor, Jurnal Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya. Soeharto, I., 1999, Manajemen Proyek (Dari Konseptual Sampai Operasional) Jilid 1, Erlangga: Jakarta. Soeharto, I, 1997, Manajemen Proyek dari Konseptual sampai Operasional, Erlangga: Jakarta. Wahyudi, R dan Indra Yono, C; Pengaruh Keterlambatan Proyek terhadap Pembekakan Biaya proyek. Universitas Kristen Petra,Surabaya

10 Lampiran 1 66 Faktor Penyebab dan Solusi pada Masalah Keterlambatan Penyelesaian Proyek Bangunan Gedung Pengantar Kuesioner ini dibuat untuk kepentingan penyelesaian Tugas Akhir di Fakultas Teknik, Program Studi Teknik Sipil Universitas Atmajaya Yogyakarta. Dalam kuesioner ini terdapat beberapa pertanyaan mengenai keterlambatan proyek dan solusi yang dapat dilakukan. Penelitian ini sangat penting bagi peneliti, maka peneliti sangat mengharapkan Bapak/ Ibu dapat mengisi kuesioner ini dengan sebenar-benarnya. Atas perhatian dan kesediaan Bapak/ Ibu, peneliti menyampaikan ucapan terima kasih. Kuesioner Bagian A Informasi tentang Responden Isilah menggunakan tanda (x) pada pilihan jawaban yang sesuai: 1. Jenis Kelamin: a. Laki-laki b. Perempuan 2. Jabatan dalam pekerjaan: a. Project Manager b. Site Manager c. Site Engineer d. Pelaksana Lapangan 3. Pendidikan Terakhir: a.slta/stm kejuruan b. D3/ D2/ D1 c. S1 d. S2 e. S3

11 Lampiran 1 67 Kuesioner Bagian B Data Umum Proyek 1. Nama Proyek : 2. Jumlah Lantai Proyek : 3. Luas Bangunan : Kuesioner Bagian C Faktor Penyebab Terjadinya Keterlambatan Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan sebenar-benarnya dengan cara di centang ( ). 1. = Sangat Tidak Setuju 2. = Tidak Setuju 3. = Setuju 4. = Sangat Setuju No Faktor Penyebab Keterlambatan A. Faktor Tenaga Kerja 1 Kurangnya Keahlian Tenaga Kerja 2 Kurangnya Kedisiplinan Tenaga Kerja 3 Kurangnya motivasi kerja pada para pekerja 4 Kurangnya ketersediaan tenaga kerja 5 Penggantian Tenaga kerja 6 Adanya pekerjaan tambah B. Faktor Alat dan Bahan Ketepatan waktu pemesanan dan pengiriman bahan 2 Ketersediaan bahan di pasaran 3 Kualitas bahan 4 Kerusakan bahan di tempat penyimpanan

12 Lampiran 1 68 No Faktor Penyebab Keterlambatan Kesalahan alat dan bahan 6 Ketersediaan peralatan 7 Kualitas peralatan 8 Harga bahan dan peralatan 9 Metoda pengoperasian alat yang tidak tepat 10 Keterlambatan proses pemeriksaan dan uji bahan 11 Terjadi pencurian material C. Faktor Karakteristik Tempat dan Fisik Bangunan Keadaan permukaan dan di bawah permukaan tanah 2 Tanggapan dari lingkungan sekitar proyek 3 Karakter fisik bangunan disekitar proyek 4 Akses ke lokasi proyek 5 Kebutuhan ruang kerja 6 Luas wilayah 7 jumlah unit dan lantai D. Faktor Manajerial Buruknya komunikasi antara tenaga kerja dan badan 1 pembimbing 2 Pengawasan proyek 3 Pengalaman manajer lapangan 4 Komunikasi antara konsultan, kontraktor dan owner 5 Ketepatan waktu pembayaran Perbedaan jadwal sub-kontraktor dalam penyelesaian 6 proyek 7 Pekerjaan yang gagal karna kurang pengawasan 8 Proses dan tata cara evaluasi kemajuan pekerjaan 9 Keterlambatan pemilik membuat keputusan 10 Kegagalan kontraktor melaksanakan pekerjaan 11 Keterlambatan penandatanganan kontrak E. Faktor Perencanaan Waktu pelaksanaan tidak sesuai perencanaan 2 Perubahan material oleh owner 3 Ketepatan perhitungan kebutuhan 4 Perubahan design oleh pemilik 5 Kesalahan design oleh perencana 6 Kelengkapan gambar design oleh perencana

13 Lampiran 1 69 No Faktor Penyebab Keterlambatan Tingkat kerumitan gambar rencana 8 Tidak lengkapnya faktor identifikasi jenis pekerjaan 9 Susunan rencana urutan kerja yang kurang baik 10 Metoda pelaksanaan pekerjaan yang kurang tepat 11 Kesalahan perencanaan biaya 12 Ketatnya penetapan jadwal oleh pemilik F. Faktor - Faktor Lain Faktor cuaca 2 Kerusuhan 3 Bencana alam 4 Kecelakaan kerja 5 Kebijakan pemerintah 6 Intesif Khusus 7 Faktor sosial dan budaya 8 Adanya peraturan baru

14 Lampiran 1 70 Kuesioner Bagian D Solusi untuk Mencegah Keterlambatan Proyek. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan sebenar-benarnya dengan cara di centang ( ). 1. = Sangat Tidak Setuju 2. = Tidak Setuju 3. = Setuju 4. = Sangat Setuju No Solusi untuk Masalah Keterlambatan Proyek A. Manajerial Membuat jalur kritis yang dikomunikasikan dan 1 disepakati tim proyek. 2 Menjaga kedisiplinan tim proyek. (Kedisiplinan akan mempengaruhi suasana kerja di proyek) 3 Melakukan rapat harian. 4 Melakukan update rutin atas jalur kritis. 5 Memberikan motivasi pada karyawan dan pekerja. 6 Menambah jam kerja dengan lembur. Menambah personil proyek agar dapat meningkatkan 7 pengawasan. Memastikan ketersediaan dana dan mengusahakan dana 8 pendamping untuk hal emergency. Komunikasi yang aktif antara owner dan pengawas 9 mengenai strategi percepatan proyek. Aktif menggali informasi mengenai potensi masalah 10 kepada subkontraktor dan mandor,agar masalah yang berpotensi terjadi dapat diatasi sejak dini. Menjaga kualitas pekerjaan.(agar tidak terjadi 11 pengulangan pekerjaan) Membantu mempercepat proses penagihan termin bagi 12 subkontraktor. 13 Mengajukan tambahan waktu pada owner

15 Lampiran 1 71 No Solusi untuk Masalah Keterlambatan Proyek Memberikan reward atas tercapainya setiap tahapan 14 milestone kepada tim proyek, subkontraktor dan kepada pekerja 15 Tim proyek harus fokus terhadap safety.(menghindari kecelakaan yang membuat loss time) Cek silang.(teknik ini dengan mendatangkan orang 16 lain yang memahami tentang proyek konstruksi ke proyek yang mengalami keterlambatan 17 Menempatkan personil khusus yang memonitor proses dan dokumen administrasi vendor. B. Lingkup Pekerjaan Membuat checklist daftar sisa pekerjaan (Update WBS) Meminimalkan adanya pekerjaan tambahkurang,karena perubahan lingkup akan mempengaruhi 2 waktu kerja. Membuat daftar sisa pekerjaan dengan memperhatikan 3 dokumen kontrak secara keseluruhan C. Critical Path Method Membuat schedule sisa pekerjaan dan target waktu 1 dibuat lebih maju. Membuat CPM berdasarkan update WBS yang cukup 2 detail. 3 Memprioritaskan pekerjaan pada jalur kritis. Mengurangi sebanyak mungkin jumlah pekerjaan 4 kritis.(memungkinkan ada pekerjaan yang diselesaian lebih dahulu atau bersamaan) Menyebarkan suatu rangkaian pekerjaan kritis menjadi 5 beberapa jalur. Menggabungkan dua atau lebih pekerjaan yang berada di jalur kritis menjadi satu pekerjaan.(contoh : Mengganti bekisting pelat lantai dan tulangannya 6 dengan material span deck) Mengurangi durasi pekerjaan pada jalur kritis dengan 7 menambah resources. 8 Menentukan target milestone pekerjaan Memulai suatu pekerjaan secepat mungkin jika lahan 9 sudah siap. Memastikan pekerjaan yang tidak berada di jalur kritis selesai sesuai target untuk meningkatkan kuantitas 10 perkerjaan pada jalur kritis.

16 Lampiran 1 72 No Solusi untuk Masalah Keterlambatan Proyek D. Material dan supplier 1 Mengganti material import dan langka dengan material ready stock yang sesuai spesifikasi. Melakukan pengecekan langsung lokasi material yang 2 akan dikirim ke proyek untuk memastikan material dalam kondisi siap untuk dikirim. Jumlah suplier untuk suatu jenis material diusahakan 3 lebih dari satu 4 Pengiriman material menggunakan transortasi udara. 5 Aktif memonitor proses pengiriman dan meminta bukti manifest pengiriman material. E.Alat Memastikan alat dirawat sesuai prosedur 2 Mengganti alat yang tidak sesuai 3 Memastikan tersedianya suku cadang di proyek terutama pada elemen yang bersifat aus. Menambah jumlah alat sehingga mencukupi kebutuhan 4 pelaksanaan. Mengganti alat dengan alat yang memiliki kapasitas 5 lebih besar Membuat sumber tenaga listrik cadangan,karena 6 kerusakan genset akan menghentikan hampir seluruh pekerjaan F.Subkontraktor Mengurangi lingkup pekerjaan subkontraktor yang bermasalah dan menggantinya dengan yang terpercaya. Mengambil alih pekerjaan subkontraktor yang 2 berpotensi terlambat. Jumlah subkontraktor pada suatu pekerjaan diusahakan 3 lebih dari satu. 4 Aktif berkomunikasi untuk masalah-masalah krusial. 5 Meminta setiap subkontraktor agar menempatkan wakilnya yang dapat memutuskan masalah G.Tenaga Kerja Mengganti tenaga kerja yang kurang produktif 2 Menambah jam kerja atau lembur jika diperlukan Memberikan training seara rutin untuk menambah 3 keahlian pekerja

17 Lampiran 1 73 No Faktor Penyebab Keterlambatan Penyebaran tenaga kerja, tetapi tetap bisa dimonitoring 5 Aktif memantau kedisiplinan tenaga kerja 6 Memperhatikan kelayakan tempat tinggal pekerja. 7 Aktif berkomunikasi dengan pekerja. Menyediakan tempat istirahat yang dekat dengan lokasi 8 proyek. Meniadakan warung didalam dan sekitar lokasi 9 proyek.(agar pekerja tidak terlalu banyak istirahat di warung) 10 Mengkoordinir pengadaan makan pada saat istirahat. 11 Melakukan penambahan tenaga kerja H. Design dan Metode Pelaksanaan Aktif menemukan metode pelaksanaan baru yang lebih 1 efisien dan efektif 2 Aktif mengevaluasi metode pelaksanaan yang ada 3 Melakukan review design Membuat metode untuk mengatasi permasalahan akibat 4 cuaca buruk I. Kontrak Melakukan negosiasi ulang kontrak apabila penyebab keterlambatan adalag karena kontrak Mencatat secara harian hal yang menyebabkan keterlambatan dan melaporkannya pada owner Melakukan pekerjaan tambah kurang yang didasarkan pada upaya percepatan. J.Site Mengevaluasi site dan penataannya Mengidentifikasi masalah pada site yang dapat 2 menghalangi alur proses dan material 3 Mengurangi genangan air akibat hujan. Lokasi site harus diupayakan dalam kondisi bersih dan 4 rapi. 5 Memastikan akses keluar masuk proyek tidak terhambat.

18 Lampiran 2 Profil Responden No Tempat Jenis Jumlah Jabatan Pendidikan Kelamin Lantai 1 Hotel Dirgahayu Yogyakarta L Project Manager S1 4 2 Hotel Dirgahayu Yogyakarta L Site Manager S1 4 3 Hotel Dirgahayu Yogyakarta L Site Engineer S1 4 4 Hotel Dirgahayu Yogyakarta L Pelaksana Lapangan S1 4 5 Hotel Whiz Prime Malioboro L Project Manager S1 8 6 Hotel Whiz Prime Malioboro L Site Manager S1 8 7 Hotel Whiz Prime Malioboro L Site Engineer S1 8 8 Hotel Whiz Prime Malioboro L Pelaksana Lapangan S1 8 9 Gedung PJT Sardjito L Project Manager S Gedung PJT Sardjito L Site Manager S Gedung PJT Sardjito L Site Engineer S Gedung PJT Sardjito L Pelaksana Lapangan S Gedung Perkuliahan dan Lab Pascasarjana UNY L Project Manager S Gedung Perkuliahan dan Lab Pascasarjana UNY L Site Manager S Gedung Perkuliahan dan Lab Pascasarjana UNY L Site Engineer S Gedung Perkuliahan dan Lab Pascasarjana UNY L Pelaksana Lapangan S Lab Fakultas Biologi UGM L Project Manager S Lab Fakultas Biologi UGM L Site Manager S Lab Fakultas Biologi UGM L Site Engineer S Lab Fakultas Biologi UGM L Pelaksana Lapangan S Apartment Utara The Icon L Project Manager S Apartment Utara The Icon L Site Manager S Apartment Utara The Icon L Site Engineer S1 20

19 Lampiran 2 No Tempat Jenis Jumlah Jabatan Pendidikan Kelamin Lantai 24 Apartment Utara The Icon L Pelaksana Lapangan S Apartment Utara The Icon L Pelaksana Lapangan S RS Pendidikan UII L Project Manager S RS Pendidikan UII L Site Manager S RS Pendidikan UII L Site Engineer S RS Pendidikan UII L Pelaksana Lapangan S Olifant High School L Project Manager S Olifant High School L Site Manager S Olifant High School L Site Engineer S Olifant High School L Pelaksana Lapangan S Hotel Gala Cosmo L Site Manager S Hotel Gala Cosmo L Site Engineer S Hotel Gala Cosmo L Pelaksana Lapangan S Hotel Gala Cosmo L Pelaksana Lapangan S Greenpark Apartment L Project Manager S Greenpark Apartment L Site Manager S Greenpark Apartment L Site Engineer S Greenpark Apartment L Pelaksana Lapangan S Hotel Malioboro L Project Manager S Hotel Malioboro L Site Manager S Hotel Malioboro L Site Engineer S Hotel Malioboro L Pelaksana Lapangan S1 10

20 Lampiran 2 No Tempat Jenis Jumlah Jabatan Pendidikan Kelamin Lantai 46 Jogja Apartel L Site Manager S Jogja Apartel L Site Engineer S Jogja Apartel L Pelaksana Lapangan S Gedeung R Soegondo FIB UGM L Project Manager S Gedeung R Soegondo FIB UGM L Site Manager S Gedeung R Soegondo FIB UGM L Site Engineer S Gedeung R Soegondo FIB UGM L Pelaksana Lapangan S Apartment Taman Melati L Project Manager S Apartment Taman Melati P Site Manager S Apartment Taman Melati P Site Engineer S Apartment Taman Melati L Pelaksana Lapangan SLTA Transmart Maguwoharjo L Site Manager S Transmart Maguwoharjo L Site Engineer S Transmart Maguwoharjo L Pelaksana Lapangan SLTA 4 60 Kampus 3 UMBY L Site Manager S Kampus 3 UMBY L Site Engineer S Kampus 3 UMBY L Pelaksana Lapangan S Hotel Grand Dafam L Project Manager S Hotel Grand Dafam L Site Manager S Hotel Grand Dafam L Site Engineer S Hotel Grand Dafam L Pelaksana Lapangan S Hotel Grand Dafam L Pelaksana Lapangan S Hotel Grand Keisha L Project Manager S Hotel Grand Keisha L Site Manager S1 8

21 Lampiran 2 70 Hotel Grand Keisha L Site Engineer S Hotel Grand Keisha L Pelaksana Lapangan S Grand Ambarukmo Hotel L Project Manager S Grand Ambarukmo Hotel L Site Manager S Grand Ambarukmo Hotel L Site Engineer S Grand Ambarukmo Hotel L Pelaksana Lapangan S Grand Ambarukmo Hotel L Pelaksana Lapangan S Artotel L Site Manager S Artotel L Site Engineer S Artotel L Pelaksana Lapangan S1 9

22 Lampiran 3 Pengolahan Data Faktor Penyebab Keterlambatan No Faktor Penyebab Keterlambatan A1 A2 A3 A4 A5 A6 B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7 B8 B9 B10 B11 C1 C

23 Lampiran 3 No Faktor Penyebab Keterlambatan A1 A2 A3 A4 A5 A6 B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7 B8 B9 B10 B11 C1 C

24 Lampiran 3 No Faktor Penyebab Keterlambatan A1 A2 A3 A4 A5 A6 B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7 B8 B9 B10 B11 C1 C

25 Lampiran 3 Mean 2,90 3,01 2,96 3,04 3,08 3,30 3,22 3,09 3,00 3,01 2,89 2,89 2,77 2,92 2,89 2,89 2,70 2,92 3,06 Standar Deviasi 0,73 0,72 0,81 0,84 0,68 0,65 0,61 0,64 0,78 0,84 0,82 0,72 0,73 0,84 0,77 0,89 0,94 0,80 0,76 No. A1 A2 A3 A4 A5 A6 B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7 B8 B9 B10 B11 C1 C2

26 Lampiran 3 No Faktor Penyebab Keterlambatan C3 C4 C5 C6 C7 D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8 D9 D10 D11 E1 E2 E

27 Lampiran 3 No Faktor Penyebab Keterlambatan C3 C4 C5 C6 C7 D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8 D9 D10 D11 E1 E2 E

28 Lampiran 3 No Faktor Penyebab Keterlambatan C3 C4 C5 C6 C7 D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8 D9 D10 D11 E1 E2 E

29 Lampiran 3 Mean 3,05 3,20 3,10 3,00 2,87 2,86 2,92 2,95 3,18 3,05 3,00 2,80 2,94 3,16 2,86 2,95 2,91 3,08 2,90 Standar Deviasi 0,70 0,69 0,69 0,80 0,84 0,78 0,81 0,77 0,71 0,75 0,73 0,82 0,70 0,72 0,94 0,90 0,64 0,64 0,71 No. C3 C4 C5 C6 C7 D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8 D9 D10 D11 E1 E2 E3

30 Lampiran 3 No Faktor Penyebab Keterlambatan E4 E5 E6 E7 E8 E9 E10 E11 E12 F1 F2 F3 F4 F5 F6 F7 F

31 Lampiran 3 No Faktor Penyebab Keterlambatan E4 E5 E6 E7 E8 E9 E10 E11 E12 F1 F2 F3 F4 F5 F6 F7 F

32 Lampiran 3 No Faktor Penyebab Keterlambatan E4 E5 E6 E7 E8 E9 E10 E11 E12 F1 F2 F3 F4 F5 F6 F7 F

33 Lampiran 3 Mean 3,27 3,25 3,34 2,78 3,05 2,89 3,06 3,04 3,05 3,25 2,84 3,08 2,84 3,05 2,90 2,99 3,11 Standar Deviasi 0,65 0,71 0,73 0,75 0,55 0,68 0,72 0,81 0,78 0,54 0,76 0,73 0,78 0,68 0,81 0,81 0,75 No. E4 E5 E6 E7 E8 E9 E10 E11 E12 F1 F2 F3 F4 F5 F6 F7 F8

34 Lampiran 4 Pengolahan Data Solusi Penyebab Keterlambatan No Faktor Solusi Penyebab Keterlambatan A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 A12 A13 A14 A15 A16 A17 B1 B

35 Lampiran 4 No Faktor Solusi Penyebab Keterlambatan A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 A12 A13 A14 A15 A16 A17 B1 B

36 Lampiran 4 No Faktor Solusi Penyebab Keterlambatan A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 A12 A13 A14 A15 A16 A17 B1 B

37 Lampiran 4 Mean 3,16 3,25 3,13 3,15 3,18 3,09 3,13 3,14 3,34 3,27 3,33 3,27 3,16 3,15 3,27 3,13 3,22 3,32 3,22 Standar Deviasi 0,54 0,49 0,65 0,46 0,62 0,62 0,65 0,71 0,55 0,59 0,52 0,61 0,74 0,60 0,59 0,67 0,65 0,49 0,59 No A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 A12 A13 A14 A15 A16 A17 B1 B2

38 Lampiran 4 No Faktor Solusi Penyebab Keterlambatan B3 C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7 C8 C9 C10 D1 D2 D3 D4 D5 E1 E2 E

39 Lampiran 4 No Faktor Solusi Penyebab Keterlambatan B3 C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7 C8 C9 C10 D1 D2 D3 D4 D5 E1 E2 E

40 Lampiran 4 No Faktor Solusi Penyebab Keterlambatan B3 C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7 C8 C9 C10 D1 D2 D3 D4 D5 E1 E2 E

41 Lampiran 4 Mean 3,32 3,13 3,18 3,27 3,14 3,18 3,01 3,09 3,18 3,34 3,38 3,01 3,22 3,30 2,72 3,29 3,23 3,15 3,24 Standar Deviasi 0,54 0,52 0,47 0,50 0,57 0,59 0,65 0,58 0,53 0,55 0,51 0,69 0,65 0,56 0,95 0,53 0,51 0,46 0,51 No. B3 C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7 C8 C9 C10 D1 D2 D3 D4 D5 E1 E2 E3

42 Lampiran 4 No Faktor Solusi Penyebab Keterlambatan E4 E5 E6 F1 F2 F3 F4 F5 G1 G2 G3 G4 G5 G6 G7 G8 G9 G10 G

43 Lampiran 4 No Faktor Solusi Penyebab Keterlambatan E4 E5 E6 F1 F2 F3 F4 F5 G1 G2 G3 G4 G5 G6 G7 G8 G9 G10 G

44 Lampiran 4 No Faktor Solusi Penyebab Keterlambatan E4 E5 E6 F1 F2 F3 F4 F5 G1 G2 G3 G4 G5 G6 G7 G8 G9 G10 G

45 Lampiran 4 Mean 3,20 3,24 3,28 3,13 3,19 3,18 3,33 3,34 3,23 3,29 3,23 3,25 3,28 3,01 3,30 3,18 3,03 3,08 3,23 Standar Deviasi 0,52 0,64 0,62 0,54 0,62 0,57 0,50 0,55 0,53 0,56 0,62 0,49 0,48 0,63 0,52 0,53 0,77 0,75 0,51 No. E4 E5 E6 F1 F2 F3 F4 F5 G1 G2 G3 G4 G5 G6 G7 G8 G9 G10 G11

46 Lampiran 4 No Faktor Solusi Penyebab Keterlambatan H1 H2 H3 H4 I1 I2 I3 J1 J2 J3 J4 J

47 Lampiran 4 No Faktor Solusi Penyebab Keterlambatan H1 H2 H3 H4 I1 I2 I3 J1 J2 J3 J4 J

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. rapat internal mingguan proyek konstruksi dan hal yang dibahas dalam rapat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. rapat internal mingguan proyek konstruksi dan hal yang dibahas dalam rapat BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Penelitian mengenai analisis faktor-faktor yang menyebabkan diadakannya rapat internal mingguan proyek konstruksi dan hal yang dibahas dalam rapat internal proyek

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian mengenai analisis faktor-faktor penyebab keterlambatan pada

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian mengenai analisis faktor-faktor penyebab keterlambatan pada BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Penelitian mengenai analisis faktor-faktor penyebab keterlambatan pada pembangunan Grand Ballroom Royal Ambarrukmo dan cara yang digunakan untuk mengurangi keterlambatan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan penelitian terhadap sejumlah responden di Yogyakarta dan Malang sebanyak 58 responden dengan rincian 31 responden di Yogyakarta dan 27 responden

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan data kuesioner yang diberikan kepada 25 responden untuk pekerjaan produksi dan 20 responden untuk pekerjaan pemasangan mengenai faktor-faktor penyebab

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dapat ditarik kesimpulan yang sesuai dengan tujuan penelitian ini, yaitu :

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dapat ditarik kesimpulan yang sesuai dengan tujuan penelitian ini, yaitu : BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan yang sesuai dengan tujuan penelitian ini, yaitu : 1. Persentase

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Proyek Konstruksi Menurut Mulyani (2006), proyek konstruksi adalah suatu rangkaian kegiatan proyek yang berkaitan dengan bidang konstruksi (pembangunan) yang mempunyai dimensi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Manager dan Tukang/ Pekerja Proyek yang berkedudukan sebagai perusahaan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Manager dan Tukang/ Pekerja Proyek yang berkedudukan sebagai perusahaan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. KESIMPULAN Penelitian ini adalah hasil studi dari sejumlah responden yaitu Site Manager dan Tukang/ Pekerja Proyek yang berkedudukan sebagai perusahaan konstruksi yang sedang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan rincian pada bab IV, maka pada bab V ini dapat disimpulkan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan rincian pada bab IV, maka pada bab V ini dapat disimpulkan 46 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan rincian pada bab IV, maka pada bab V ini dapat disimpulkan sebagai berikut: 5.1.1. Faktor-faktor yang mempengaruhi keterlambatan kerja a. Faktor

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Faktor-Faktor penghambat yang terjadi pada proyek konstruksi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Faktor-Faktor penghambat yang terjadi pada proyek konstruksi BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan data kuesioner yang diberikan kepada 50 responden, penelitian tentang studi mengenai faktor-faktor penghambat pelaksanaan proyek konstruksi di Timor-Leste

Lebih terperinci

ANTISIPASI KETERLAMBATAN PROYEK MENGGUNAKAN METODE WHAT IF DITERAPKAN PADA MICROSOFT PROJECT

ANTISIPASI KETERLAMBATAN PROYEK MENGGUNAKAN METODE WHAT IF DITERAPKAN PADA MICROSOFT PROJECT ANTISIPASI KETERLAMBATAN PROYEK MENGGUNAKAN METODE WHAT IF DITERAPKAN PADA MICROSOFT PROJECT Saifoe El Unas*, M. Hamzah Hasyim, Kartika Puspa Negara Dosen / Jurusan Teknik Sipil / Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada pelaksanaan proyek biasanya terjadi berbagai kendala, baik kendala

BAB I PENDAHULUAN. Pada pelaksanaan proyek biasanya terjadi berbagai kendala, baik kendala BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada pelaksanaan proyek biasanya terjadi berbagai kendala, baik kendala yang sudah diperhitungkan maupun kendala yang di luar perhitungan. Kendalakendala tersebut diantaranya

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. menangani proyek konstruksi di kawasan Daerah Kabupaten Badung, dapat diperoleh

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. menangani proyek konstruksi di kawasan Daerah Kabupaten Badung, dapat diperoleh BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Setelah melakukan penelitian mengenai construction waste melalui penyebaran kuisioner dengan responden yang berasal dari kontraktor yang sedang atau telah menangani

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PADA PROYEK KONSTRUKSI JALAN DI KOTAMADYA KUPANG

ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PADA PROYEK KONSTRUKSI JALAN DI KOTAMADYA KUPANG ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PADA PROYEK KONSTRUKSI JALAN DI KOTAMADYA KUPANG Sandro Fanggidae, I Putu Artama Wiguna Program Studi Magister Manajemen Teknologi Bidang Keahlian Manajemen Proyek

Lebih terperinci

Lampiran A. Data Penelitian

Lampiran A. Data Penelitian Lampiran A Data Penelitian Lampiran A.1. Tabel Kendala Internal No. Faktor Pernyataan 1 Material Keterlambatan pengiriman material Kekurangan bahan konstruksi Kualitas bahan yang kurang baik Kerusakan

Lebih terperinci

PROJECT PLANNING AND CONTROLLING GEDUNG RUSUNAWA UNIVERSITAS INDONESIA DENGAN MS.PROJECT

PROJECT PLANNING AND CONTROLLING GEDUNG RUSUNAWA UNIVERSITAS INDONESIA DENGAN MS.PROJECT Ethos (Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat): 181-190 PROJECT PLANNING AND CONTROLLING GEDUNG RUSUNAWA UNIVERSITAS INDONESIA DENGAN MS.PROJECT 1 Sanny Stephanie dan 2 Dwi Dinariana 1 Program S1

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Proyek Konstruksi Gedung Proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan membuat suatu bangunan, yang umumnya mencakup pekerjaan pokok dalam bidang teknik sipil dan teknik

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Hamzah,Muzadir Analisis Faktor Penyebab Keterlambata Penyelesaian Proyek Konstruksi. Jakarta.Uni. Bung Hatta.

DAFTAR PUSTAKA. Hamzah,Muzadir Analisis Faktor Penyebab Keterlambata Penyelesaian Proyek Konstruksi. Jakarta.Uni. Bung Hatta. DAFTAR PUSTAKA Ariefasa,Ryan. 2011. Faktor Penyebab Keterlambatan Pekerjaan Konstruksi Bangunan Gedung Bertingkat yang Berpengaruh terhadap Perubahan Anggaran Biaya pada Pekerjaan Struktur. Jakarta.UI-press.

Lebih terperinci

SURVEI MENGENAI BIAYA OVERHEAD SERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

SURVEI MENGENAI BIAYA OVERHEAD SERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA SURVEI MENGENAI BIAYA OVERHEAD SERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA Henry Pascal Magaline 1, Alvin Januar Haryono 2, Andi 3 ABSTRAK : Biaya overhead sebuah proyek merupakan salah satu unsur harga pokok

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil 1 (SeNaTS 1) Tahun 2015 Sanur - Bali, 25 April 2015 ANALISIS KEUNTUNGAN KONTRAKTOR AKIBAT VARIASI SISTEM PEMBAYARAN DAN JADWAL PELAKSANAAN PADA PROYEK KONSTRUKSI

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS SISTEM MANAJEMEN MUTU

BAB V ANALISIS SISTEM MANAJEMEN MUTU BAB V ANALISIS SISTEM MANAJEMEN MUTU Analisis yang dilakukan berdasarkan data dari bab 3 untuk proyek konstruksi tradisional dan bab 4 untuk proyek EPC diperoleh bahwa setiap proyek konstruksi mempunyai

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan 1. Jalur evakuasi darurat sudah diterapkan pada proyek proyek konstruksi, tetapi masih membutuhkan perhatian lebih bagi kontraktor yaitu seharusnya bertidak sebelum

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Analisa dengan menggunakan Theory Of Constraint (TOC) atau disebut

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Analisa dengan menggunakan Theory Of Constraint (TOC) atau disebut BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Analisa dengan menggunakan Theory Of Constraint (TOC) atau disebut juga teori kendala pada bidang pelaksanaan konstruksi teknik sipil. Penelitian dilakukan dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. panjang dan di dalamnya dijumpai banyak masalah yang harus diselesaikan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. panjang dan di dalamnya dijumpai banyak masalah yang harus diselesaikan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Proyek Konstruksi Kegiatan konstruksi adalah kegiatan yang harus melalui suatu proses yang panjang dan di dalamnya dijumpai banyak masalah yang harus diselesaikan. Dengan banyaknya

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. membahas studi mengenai nai Faktor-faktor penyebab keterlambatan t proyek

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. membahas studi mengenai nai Faktor-faktor penyebab keterlambatan t proyek BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis i data yang diperoleh dari para responden, yang membahas studi mengenai nai Faktor-faktor penyebab keterlambatan t proyek konstruksi

Lebih terperinci

FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PEKERJAAN KONSTRUKSI MENURUT PRESEPSI KONTRAKTOR

FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PEKERJAAN KONSTRUKSI MENURUT PRESEPSI KONTRAKTOR FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PEKERJAAN KONSTRUKSI MENURUT PRESEPSI KONTRAKTOR Abstrack Jambi city is one of the develop cities in Sumatera Island, especially on infrastructure and the economy.construction

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Tinjauan Umum Proyek dengan segala ilmu pengetahuan dan teknologi yang dilibatkan didalamnya merupakan salah satu upaya manusia dalam membangun kehidupannya. Suatu proyek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manokwari adalah Ibu Kota Provinsi Papua Barat, Indonesia. Sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Manokwari adalah Ibu Kota Provinsi Papua Barat, Indonesia. Sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manokwari adalah Ibu Kota Provinsi Papua Barat, Indonesia. Sebagai Provinsi baru tentu saja perubahan yang terjadi sangat drastis. Pembangunan di sektor perkantoran

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERLAMBATAN PADA PROYEK PEMERINTAHAN DI KOTA KUPANG

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERLAMBATAN PADA PROYEK PEMERINTAHAN DI KOTA KUPANG ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERLAMBATAN PADA PROYEK PEMERINTAHAN DI KOTA KUPANG Sebastinus Baki Henong Universitas Katolik Widya Mandira Kupang Email :henongsipilunwira15@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

HALAMAN JUDUL HALAMAN PERNYATAAN...

HALAMAN JUDUL HALAMAN PERNYATAAN... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PERNYATAAN... i LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR... ii ABSTRAK... iii UCAPAN TERIMA KASIH... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... ix BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

ANALISIS FREKUENSI, DAMPAK, DAN JENIS KETERLAMBATAN PADA PROYEK KONSTRUKSI

ANALISIS FREKUENSI, DAMPAK, DAN JENIS KETERLAMBATAN PADA PROYEK KONSTRUKSI ANALISIS FREKUENSI, DAMPAK, DAN JENIS KETERLAMBATAN PADA PROYEK KONSTRUKSI Theresia Monica Sudarsono 1, Olivia Christie 2 and Andi 3 ABSTRAK: Dalam proyek konstruksi terdapat beberapa kemungkinan terjadinya

Lebih terperinci

PERANAN KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI PADA PELAKSANAAN BANGUNAN KONSTRUKSI DI KOTA BANDUNG ABSTRAK

PERANAN KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI PADA PELAKSANAAN BANGUNAN KONSTRUKSI DI KOTA BANDUNG ABSTRAK Konferensi Nasional Teknik Sipil 4 (KoNTekS 4) Sanur-Bali, 2-3 Juni 2010 PERANAN KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI PADA PELAKSANAAN BANGUNAN KONSTRUKSI DI KOTA BANDUNG Maksum Tanubrata 1 dan Deni Setiawan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kegagalan pada Proyek Konstruksi Kegagalan konstruksi merupakan kegagalan yang bersifat teknis dan non teknis. Kegagalan pekerjaan konstruksi adalah keadaan hasil pekerjaan

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH RENDAHNYA KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA PROYEK DI SURABAYA

ANALISA PENGARUH RENDAHNYA KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA PROYEK DI SURABAYA ANALISA PENGARUH RENDAHNYA KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA PROYEK DI SURABAYA Soelistyono 1) Program Studi Pascasarjana Teknik Sipil, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Jl. Kampus ITS Sukolilo,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. menjadi manpower, material, machines, money, method (Ervianto,2005).

BAB II LANDASAN TEORI. menjadi manpower, material, machines, money, method (Ervianto,2005). BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian proyek Manajemen konstruksi (construction management), adalah bagaimana agar sumber daya yang terlibat dalam proyek konstruksi dapat diaplikasikan oleh manajer proyek

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI Konferensi Nasional Teknik Sipil 11 Universitas Tarumanagara, 26-27 Oktober 2017 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI I.A.Rai Widhiawati 1, I G.A.Adnyana Putera 1,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dana tertentu dan dimaksudkan untuk melaksanakan tugas yang sasarannya telah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dana tertentu dan dimaksudkan untuk melaksanakan tugas yang sasarannya telah BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Proyek Konstruksi Menurut Soeharto (1995), kegiatan proyek dapat diartikan sebagai suatu kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumber

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI COST OVERRUNS PADA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI COST OVERRUNS PADA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI COST OVERRUNS PADA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA ANALYSIS OF FACTORS - FACTORS AFFECTING THE COST OVERRUNS ON CONSTRUCTION PROJECTS IN SURABAYA Ari Swezni, Retno

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI PADA TAHAP LANJUTAN GEDUNG RUMAH SAKIT PENDIDIKAN 8 LANTAI UNIVERSITAS TANJUNGPURA

ANALISIS PENERAPAN KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI PADA TAHAP LANJUTAN GEDUNG RUMAH SAKIT PENDIDIKAN 8 LANTAI UNIVERSITAS TANJUNGPURA ANALISIS PENERAPAN KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI PADA TAHAP LANJUTAN GEDUNG RUMAH SAKIT PENDIDIKAN 8 LANTAI UNIVERSITAS TANJUNGPURA Sintya Marris 1)., Rafie 2)., Riyanny Pratiwi 2) Sintyamarris92@gmail.com

Lebih terperinci

BAB V. KESIMPULAN dan SARAN. Penelitian ini adalah hasil studi dari sejumlah responden yang

BAB V. KESIMPULAN dan SARAN. Penelitian ini adalah hasil studi dari sejumlah responden yang BAB V KESIMPULAN dan SARAN 5.. Kesimpulan Penelitian ini adalah hasil studi dari sejumlah responden yang berkedudukan sebagai kontraktor dan konsultan yang berada di daerah DKI Jakarta. Sesuai dengan hasil

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Usaha Jasa Pelaksana Konstruksi adalah jenis usaha jasa konstruksi yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Usaha Jasa Pelaksana Konstruksi adalah jenis usaha jasa konstruksi yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Jasa Konstruksi Usaha Jasa Pelaksana Konstruksi adalah jenis usaha jasa konstruksi yang menyediakan layanan jasa pelaksanaan pekerjaan konstruksi, yang dibedakan menurut bentuk

Lebih terperinci

APLIKASI MICROSOFT PROJECT DALAM PENGENDALIAN WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK

APLIKASI MICROSOFT PROJECT DALAM PENGENDALIAN WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK APLIKASI MICROSOFT PROJECT DALAM PENGENDALIAN WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK Fransisko Noktavian Wowor B. F. Sompie, D. R. O. Walangitan, G. Y. Malingkas Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam pelaksanaan suatu proyek terdapat tiga aspek pokok yang merupakan indiaktor keberhasilan proyek yaitu biaya, jadwal, dan mutu. Jika biaya, waktu pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil evaluasi penerapan manajemen pengendalian proyek South

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil evaluasi penerapan manajemen pengendalian proyek South BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Dari hasil evaluasi penerapan manajemen pengendalian proyek South Sumatra NGL Project PT. Tripatra dapat dilihat dari aspek lingkungan pengendalian dan proses pengendalian.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. periode tertentu (temporer) (Maharesi, 2002). Menurut Nurhayati (2010) Proyek

BAB II LANDASAN TEORI. periode tertentu (temporer) (Maharesi, 2002). Menurut Nurhayati (2010) Proyek BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Proyek Konstruksi Proyek dalam analisis jaringan kerja adalah serangkaian kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk menghasilkan produk yang unik dan hanya dilakukan dalam periode

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian mengenai construction waste yang telah dilakukan melalui

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian mengenai construction waste yang telah dilakukan melalui BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Dari hasil penelitian mengenai construction waste yang telah dilakukan melalui penyebaran kuesioner dengan responden yang berasal dari kontraktor yang sedang

Lebih terperinci

BAB II STUDI PUSTAKA

BAB II STUDI PUSTAKA BAB II STUDI PUSTAKA 2.1. MANAJEMEN PROYEK Manajemen proyek adalah ilmu dan seni yang berkaitan dengan memimpin dan mengkoordinir sumber daya yang terdiri dari manusia dan material dengan menggunakan tehnik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bersifat unik, membutuhkan sumber daya (manpower, material, machine, money,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bersifat unik, membutuhkan sumber daya (manpower, material, machine, money, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Proyek Konstruksi Menurut Ervianto (2002), suatu proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek.

Lebih terperinci

BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 1 BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 1.1 LATAR BELAKANG PERUSAHAAN Perusahaan kontraktor adalah orang atau badan usaha yang menerima pekerjaan dan melaksanakan pekerjaan sesuai yang ditetapkan, peraturan dan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 66 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan 3.1.1 Sejarah PT. Sinar Mutiara Indah Perusahaan konstruksi CV Sinar Mutiara (SMI) didirikan pada tahun 1970, dengan tujuan utama

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Proyek Konstruksi Suatu proyek konstruksi biasanya merupakan suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek. Selain

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian 2.1.1. Klaim Konstruksi Klaim secara umum didefinisikan sebagai sebuah permintaan atau permohonan (Nazarkhan Yasin, 2008), di Indonesia hampir semua batasan yang

Lebih terperinci

KAJIAN AWAL MENGENAI PERFORMANCE INTENSITY (MOMENTUM MANAGEMENT) UNTUK MENGUKUR KINERJA WAKTU PROYEK KONSTRUKSI

KAJIAN AWAL MENGENAI PERFORMANCE INTENSITY (MOMENTUM MANAGEMENT) UNTUK MENGUKUR KINERJA WAKTU PROYEK KONSTRUKSI KAJIAN AWAL MENGENAI PERFORMANCE INTENSITY (MOMENTUM MANAGEMENT) UNTUK MENGUKUR KINERJA WAKTU PROYEK KONSTRUKSI Christian 1, Grady 2 dan Andi 3 ABSTRAK : Setiap Proyek Konstruksi memiliki keunikan sendiri

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yang sesuai dengan tujuan penelitian ini, yaitu : perencanaan hingga pelaksanaan,yaitu : tidak sesuai kondisi lapangan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yang sesuai dengan tujuan penelitian ini, yaitu : perencanaan hingga pelaksanaan,yaitu : tidak sesuai kondisi lapangan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan yang sesuai dengan tujuan penelitian ini, yaitu : 1. Faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pengalaman kerja 5-10 tahun, 21 responden dengan pengalaman kerja > 10 tahun.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pengalaman kerja 5-10 tahun, 21 responden dengan pengalaman kerja > 10 tahun. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan data yang diberikan kepada 66 responden, yang berasal dari 22 reponden dengan pengalaman kerja < 5 tahun, 23 reponden dengan pengalaman kerja 5-10

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Dari hasil analisis dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. 29 responden (76,3%) cukup memahami tentang konsep constructability ini. 2. Keseluruhan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Usaha Jasa Pelaksana Konstruksi adalah jenis usaha jasa konstruksi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Usaha Jasa Pelaksana Konstruksi adalah jenis usaha jasa konstruksi BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Jasa Konstruksi Usaha Jasa Pelaksana Konstruksi adalah jenis usaha jasa konstruksi yang menyediakan layanan jasa pelaksanaan pekerjaan konstruksi, yang dibedakan menurut bentuk

Lebih terperinci

Praktek Perencanaan dan Pengendalian Proyek pada Kontraktor Kecil

Praktek Perencanaan dan Pengendalian Proyek pada Kontraktor Kecil Praktek Perencanaan dan Pengendalian Proyek pada Kontraktor Kecil Muhamad Abduh 1, Andri Yanuar Rosyad 2, dan Susman Hadi 2 Abstrak: Kontraktor kecil di Indonesia menjadi bagian penting dari usaha pengembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelaksanaan proyek konstruksi merupakan rangkaian dari kegiatan yang saling bergantung antara satu pekerjaan dengan pekerjaan yang lainya. Perkembangan proyek konstruksi

Lebih terperinci

PERCEPATAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK GEDUNG PERPUSTAKAAN POLITEKNIK NEGERI BANYUWANGI DENGAN METODE LEAST COST ANALYSIS

PERCEPATAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK GEDUNG PERPUSTAKAAN POLITEKNIK NEGERI BANYUWANGI DENGAN METODE LEAST COST ANALYSIS Jurnal Info Manpro PERCEPATAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK GEDUNG PERPUSTAKAAN POLITEKNIK NEGERI BANYUWANGI DENGAN METODE LEAST COST ANALYSIS Dimas Aji Purnomo (1) Lalu Mulyadi (2) Edi Hargono (3) (1)(2)(3)

Lebih terperinci

ANALISIS KONSEP CADANGAN WAKTU PADA PENJADWALAN PROYEK DENGAN CRITICAL PATH METHOD (CPM) (Studi Kasus : Proyek Pembangunan Rumah Sakit Prima)

ANALISIS KONSEP CADANGAN WAKTU PADA PENJADWALAN PROYEK DENGAN CRITICAL PATH METHOD (CPM) (Studi Kasus : Proyek Pembangunan Rumah Sakit Prima) ANALISIS KONSEP CADANGAN WAKTU PADA PENJADWALAN PROYEK DENGAN CRITICAL PATH METHOD (CPM) (Studi Kasus : Proyek Pembangunan Rumah Sakit Prima) Gea Geby Aurora Syafridon 1 dan Syahrizal 2 1 Departemen Teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada suatu proyek pembangunan gedung yang menjadi permasalahan adalah waktu pelaksanaan, yang terkait dengan ketepatan waktu pelaksanaan proyek. Ketidaktepatan waktu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konstruksi tersebut. Sumber daya tersebut antara lain material, machines, method,

BAB I PENDAHULUAN. konstruksi tersebut. Sumber daya tersebut antara lain material, machines, method, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelaksanaan proyek konstruksi dapat terlaksana dengan baik apabila manajemen proyek dikelola dengan baik. Setiap pelaksanaan konstruksi tentunya mempunyai tujuan-tujuan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. 3. Diphohusodo, Istimawan., (1996), Manajemen Proyek Konstruksi, Jilid 1 & 2, Penerbit Kanisius, Yogyakarta, Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA. 3. Diphohusodo, Istimawan., (1996), Manajemen Proyek Konstruksi, Jilid 1 & 2, Penerbit Kanisius, Yogyakarta, Indonesia. DAFTAR PUSTAKA 1. Anwar, (1996), Tugas Akhir : Analisa Dampak Penerapan Percepatan Durasi Proyek Atas Permintaan Owner. Bandung, ITB. 2. Chandra, P, Herry, (2004), Jurnal Studi Tentang Pengajuan Klaim

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil analisis penelitian ini terhadap faktor-faktor penyebab, jenis

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil analisis penelitian ini terhadap faktor-faktor penyebab, jenis BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Dari hasil analisis penelitian ini terhadap faktor-faktor penyebab, jenis pekerjaan dan cara efektif untuk mengurangi rework pada pekerjaan proyek konstruksi

Lebih terperinci

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. Kontraktor memerlukan strategi agar hasil yang dicapai sesuai dengan

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. Kontraktor memerlukan strategi agar hasil yang dicapai sesuai dengan BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK 6.1. Tinjauan Umum Kontraktor memerlukan strategi agar hasil yang dicapai sesuai dengan yang diharapkan. Hasil yang diharapkan yaitu berupa kualitas konstruksi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Memiliki tujuan khusus, produk akhir atau hasil kerja akhir. ditentukan atau mempunyai jangka waktu tertentu.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Memiliki tujuan khusus, produk akhir atau hasil kerja akhir. ditentukan atau mempunyai jangka waktu tertentu. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Proyek Konstruksi Proyek konstruksi merupakan suatu kegiatan yang berlangsung dalam waktu yang terbatas dengan sumber daya tertentu untuk mendapatkan hasil konstruksi yang baik

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek BAB III LANDASAN TEORI A. Manajemen Proyek Manajemen proyek konstruksi merupakan rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek. Dalam rangkaian kegiatan tersebut,

Lebih terperinci

BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah mengikuti kegiatan Kerja Praktek pada Pembangunan Proyek

BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah mengikuti kegiatan Kerja Praktek pada Pembangunan Proyek BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN 8.1. Kesimpulan Setelah mengikuti kegiatan Kerja Praktek pada Pembangunan Proyek Apartemen Tower Ambassador 2 St.Moritz Kembangan didapatkan pengetahuan tentang pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. struktur, arsitektur, dan MEP yang telah dimulai pada tahun 2016.

BAB I PENDAHULUAN. struktur, arsitektur, dan MEP yang telah dimulai pada tahun 2016. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Kompleks Thamrin Nine yang merupakan gedung mixed use, berlokasi di Jl Thamrin, Jakarta Pusat dikembangkan oleh PT Putragaya Wahana. Konstruksi terbagi dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sistem Akuntansi Pengelolaan Kontrak Kerja Proyek Perusahaan PT. Bina Rekacipta utama Sistem akuntansi yang dilakukan oleh PT. Bina Rekacipta Utama adalah berdasarkan

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA PENYEBAB TERJADINYA KETERLAMBATAN WAKTU PENYELESAIAN PROYEK KONSTRUKSI DI DINAS PU. BINA MARGA KABUPATEN SUMENEP Oleh : Subaidillah Fansuri Dosen Fakultas Teknik Universitas Wiraraja (kacongngaebo@yahoo.co.id)

Lebih terperinci

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK DAN KEMAJUAN PEKERJAAN. secara menyeluruh mulai dari perencanaan, pembangunan fisik sampai dengan

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK DAN KEMAJUAN PEKERJAAN. secara menyeluruh mulai dari perencanaan, pembangunan fisik sampai dengan BAB VI PENGENDALIAN PROYEK DAN KEMAJUAN PEKERJAAN 6.1 Uraian Umum Dalam penyelenggaraan suatu proyek, kegiatan yang akan dihadapi sangatlah kompleks. Hal ini tentu memerlukan suatu manajemen yang baik

Lebih terperinci

ANALISA RISIKO KONSTRUKSI PADA PROYEK RUSUNAMI KEBAGUSAN CITY JAKARTA

ANALISA RISIKO KONSTRUKSI PADA PROYEK RUSUNAMI KEBAGUSAN CITY JAKARTA TUGAS AKHIR RC 091380 ANALISA RISIKO KONSTRUKSI PADA PROYEK RUSUNAMI KEBAGUSAN CITY JAKARTA RENDY KURNIA DEWANTA NRP 3106100038 DOSEN PEMBIMBING M. Arif Rohman, ST., MSc Ir. I Putu Artama Wiguna, MT.,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Dari sejumlah rangkaian analisis dan pembahasan yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil beberapa kesimpulan dan saran. 5.1 Kesimpulan Hasil akhir penelitian

Lebih terperinci

PANDANGAN KONTRAKTOR TERHADAP KLAUSUL-KLAUSUL KONTRAK PADA PROYEK KONSTRUKSI Theodorus Bryan 1, Yosua S. Sidarta 2, Andi 3

PANDANGAN KONTRAKTOR TERHADAP KLAUSUL-KLAUSUL KONTRAK PADA PROYEK KONSTRUKSI Theodorus Bryan 1, Yosua S. Sidarta 2, Andi 3 PANDANGAN KONTRAKTOR TERHADAP KLAUSUL-KLAUSUL KONTRAK PADA PROYEK KONSTRUKSI Theodorus Bryan 1, Yosua S. Sidarta 2, Andi 3 ABSTRAK : Pada proyek konstruksi yang berfokus pada bangunan high-rise, atau dengan

Lebih terperinci

3.1 STRUKTUR ORGANISASI LAPANGAN Gambar.3.1 Struktur Organisasi Lapangan (Sumber : Proyek Lexington Residence PT. PP (Persero), Tbk) III -1 3.1.1 Project Manager (PM) Project manager adalah pihak yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tuntutan pembangunan di segala bidang semakin dirasakan, terutama di negara yang sedang berkembang, hal ini dilakukan dalam rangka meningkatkan taraf hidup

Lebih terperinci

BAB V. KESIMPULAN dan SARAN

BAB V. KESIMPULAN dan SARAN BAB V KESIMPULAN dan SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan penelitian studi Analisis Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Cost Overrun Pada Proyek Konstruksi di Yogyakarta, maka dapat diambil kesimpulan sebagai

Lebih terperinci

STUDI FAKTOR PENGHAMBAT PELAKSANAAN KONSTRUKSI DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

STUDI FAKTOR PENGHAMBAT PELAKSANAAN KONSTRUKSI DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA STUDI FAKTOR PENGHAMBAT PELAKSANAAN KONSTRUKSI DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Harry Kurniawan Dosen Tetap Program Studi Teknik Sipil Universitas Riau Kepulauan Batam Abstrak : Menurut Peraturan Presiden

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. penyelesaian proyek secara umum sebagai berikut : 2. Berdasarkan analisis data dengan menggunakan metode mean ( ratarata

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. penyelesaian proyek secara umum sebagai berikut : 2. Berdasarkan analisis data dengan menggunakan metode mean ( ratarata BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, dari hasil analisis yang diperoleh dari 30 responden, yaitu kontraktor di Kota Jambi, maka didapatkan kesimpulan mengenai

Lebih terperinci

ANALISA FREKUENSI DAN BESARAN NILAI CHANGE ORDER SERTA FAKTOR PENYEBAB NYA PADA PEKERJAAN KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI

ANALISA FREKUENSI DAN BESARAN NILAI CHANGE ORDER SERTA FAKTOR PENYEBAB NYA PADA PEKERJAAN KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI ANALISA FREKUENSI DAN BESARAN NILAI CHANGE ORDER SERTA FAKTOR PENYEBAB NYA PADA PEKERJAAN KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI F. Simhanandi 1, W. Budiharjo 2, Andi 3 ABSTRAK : Dalam setiap proyek konstruksi selalu

Lebih terperinci

Kontraktor. Konsultan Pengawas. Konsultan Perencana

Kontraktor. Konsultan Pengawas. Konsultan Perencana BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Struktur Organisasi Kontraktor Konsultan Perencana Pemilik Konsultan Pengawas Gambar 3.1. Skema Hubungan Antara Owner, Kontraktor & Konsultan Sumber:

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Frekuensi risiko yang paling dominan terjadi dalam pembangunan proyekproyek. konstruksi di Yogyakarta, yaitu:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Frekuensi risiko yang paling dominan terjadi dalam pembangunan proyekproyek. konstruksi di Yogyakarta, yaitu: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Frekuensi risiko yang paling dominan terjadi dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Definisi Faktor Sukses, Kontraktor dan Perumahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Definisi Faktor Sukses, Kontraktor dan Perumahan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Faktor Sukses, Kontraktor dan Perumahan Faktor sukses adalah suatu bagian penting, dimana prestasi yang memuaskan diperlukan untuk suatu organisasi agar dapat mencapai

Lebih terperinci

ANALISA PERBANDINGAN HARGA SATUAN PEKERJAAN BETON BERTULANG BERDASARKAN SNI DAN SOFTWARE MS PROJECT

ANALISA PERBANDINGAN HARGA SATUAN PEKERJAAN BETON BERTULANG BERDASARKAN SNI DAN SOFTWARE MS PROJECT 1 ANALISA PERBANDINGAN HARGA SATUAN PEKERJAAN BETON BERTULANG BERDASARKAN SNI DAN SOFTWARE MS PROJECT Aulia Qur anna Sukamto, Saifoe El Unas, M. Hamzah Hasyim Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek BAB III LANDASAN TEORI A. Manajemen Proyek Manajemen proyek adalah semua perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan koordinasi suatu proyek dari awal (gagasan) hingga berakhirnya proyek untuk menjamin

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa: 1. Faktor yang menyebabkan keterlambatan proyek jalan menurut pandangan pemilik, kontraktor,

Lebih terperinci

PENJADWALAN WAKTU PROYEK CONTRUCTION CIVIL FOUNDATION ALFAMART DENGAN MENGGUNAKAN CRITICAL PATH METHOD (CPM) : JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK

PENJADWALAN WAKTU PROYEK CONTRUCTION CIVIL FOUNDATION ALFAMART DENGAN MENGGUNAKAN CRITICAL PATH METHOD (CPM) : JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK PENJADWALAN WAKTU PROYEK CONTRUCTION CIVIL FOUNDATION ALFAMART DENGAN MENGGUNAKAN CRITICAL PATH METHOD (CPM) : JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK Deni Permana, Muhammad Kholil Program Studi Teknik

Lebih terperinci

Analisa Time Cost-Trade Off Pada Pembangunan Perluasan Rumah Sakit Petrokimia Gresik

Analisa Time Cost-Trade Off Pada Pembangunan Perluasan Rumah Sakit Petrokimia Gresik 1 Analisa Time Cost-Trade Off Pada Pembangunan Perluasan Rumah Sakit Petrokimia Gresik Hendrawan Martha Pradikta, Yusroniya Eka Putri Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut

Lebih terperinci

PANDANGAN KONTRAKTOR DAN PEMILIK TERHADAP PERAN PEMILIK DALAM KESELAMATAN KERJA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA

PANDANGAN KONTRAKTOR DAN PEMILIK TERHADAP PERAN PEMILIK DALAM KESELAMATAN KERJA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA PANDANGAN KONTRAKTOR DAN PEMILIK TERHADAP PERAN PEMILIK DALAM KESELAMATAN KERJA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA Johanes Jiman¹, Eka Pramudita², Andi³ ABSTRAK : Konstruksi merupakan salah satu industri yang

Lebih terperinci

ABSTRAK ABSTRACT. Fatoni Azis Teknik Industri, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

ABSTRAK ABSTRACT. Fatoni Azis Teknik Industri, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya PERBANDINGAN PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN LIFT BARANG DUA LANTAI DENGAN METODE CRITICAL PATH METHOD (CPM) (Studi Kasus : CV. Prisma Tehnik Gemilang Gresik) Fatoni Azis Teknik Industri, Universitas 17

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 76 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari penelitian mengenai pengaruh dan pelaksanaan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) terhadap produktivitas tenaga kerja pada proyek konstruksi yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan Pengetahuan adalah merupakan hasil dari Tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Umum Dalam suatu proyek konstruksi, waktu merupakan salah satu faktor yang sangat penting. Oleh karena itu, sebisa mungkin pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Sisa Material Menurut Construction Waste Management Guide, sisa material adalah benda berwujud yang tidak berbahaya, yang berasal dari aktivitas pembangunan, penghancuran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepuasan pelanggan dalam hal ini pemilik proyek (owner). Oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. kepuasan pelanggan dalam hal ini pemilik proyek (owner). Oleh karena itu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam menghadapi era globalisasi dan persaingan perdagangan bebas yang cukup ketat atas keunggulan kualitas produk dan pelayanan yang dihasilkan, informasi yang cepat,

Lebih terperinci

STRATEGI PENANGANAN RISIKO PADA PROYEK KONSTRUKSI DI KOTA JAYAPURA (STUDI KASUS PROYEK JALAN)

STRATEGI PENANGANAN RISIKO PADA PROYEK KONSTRUKSI DI KOTA JAYAPURA (STUDI KASUS PROYEK JALAN) STRATEGI PENANGANAN RISIKO PADA PROYEK KONSTRUKSI DI KOTA JAYAPURA (STUDI KASUS PROYEK JALAN) Irianto 1, Didik S. S. Mabui 2 1,2 Teknik Sipil, Fakultas Teknik dan Sistem Informasi, Universitas Yapis Papua

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan pada umumnya sangat dibutuhkan di suatu negara, terutama di negara berkembang seperti Indonesia, hal ini dilakukan untuk meningkatkan kemajuan bangsa dan

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Organisasi Proyek Organisasi proyek adalah sekumpulan orang yang terorganisir yang memiliki ilmu dan keahlian yang berbeda-beda untuk melaksanakan tugas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Wayu Hidayat. Faktor-faktor risiko,... FT UI., 2007.

BAB I PENDAHULUAN. Wayu Hidayat. Faktor-faktor risiko,... FT UI., 2007. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pemahaman tentang konstruksi dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu: teknologi konstruksi (construction technology) dan manajemen konstruksi (construction

Lebih terperinci