GAMBARAN PERILAKU PEDAGANG BAKSO DAN KANDUNGAN FORMALIN PADA BAKSO YANG DIPERDAGANGKAN PADA WARUNG BAKSO DI KECAMATAN TUMINTING KOTA MANADO TAHUN
|
|
- Widyawati Muljana
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 GAMBARAN PERILAKU PEDAGANG BAKSO DAN KANDUNGAN FORMALIN PADA BAKSO YANG DIPERDAGANGKAN PADA WARUNG BAKSO DI KECAMATAN TUMINTING KOTA MANADO TAHUN 2016 Diana Putri Octaviana*, Odi R. Pinontoan*, Grace D. Kandou* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado ABSTRAK Bakso berformalin masih banyak diperdagangkan. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 033 Tahun 2012, jenis bahan tambahan pangan golongan pengawet yang dilarang penggunaannya dalam produk pangan antara lain adalah formalin. Larangan formalin pada bakso dikarenakan dampak kesehatan yang dapat ditimbulkan, diantaranya keracunan, muntahmuntah, iritasi lambung, kerusakan ginjal, kanker dan kematian. Keberadaan formalin pada bakso terkait dengan faktor Pengetahuan, sikap, dan tindakan pedagang bakso. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran dari pengetahuan, sikap, tindakan pedagang bakso dan ada tidaknya kandungan formalin pada bakso yang diperdagangkan di Kecamatan Tuminting Kota Manado. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode survei. Populasi dan sampel dalam penelitian ini sebanyak 30 pedagang bakso. Pengumpulan data dilakukan melalui Pemeriksaan kandungan formalin pada bakso secara kualitatif dengan uji khromotropik dan wawancara menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 56,67% pedagang bakso berpengetahuan baik dan 50% bersikap positif. Pemeriksaan laboratorium melalui uji Khromotropik di Balai Riset dan Standardisasi Industry Manado, terdapat 21 sampel bakso positif mengandung formalin dilihat dari adanya perubahan warna menjadi merah keunguan. Dari 30 responden pedagang bakso sebanyak 56,67% berpengetahuan baik dan 50% bersikap positif. Dari 30 sampel yang dilakukan pemeriksaan terdapat 21 sampel warung bakso (70%) positif mengandung formalin. Kata Kunci: Bakso, Formalin, Pengetahuan, Sikap, Tindakan ABSTRACT Formalin meatballs are still many trading lately. Based on the regulation of the Ministry of Health of Indonesia Number 033 in 2012, type of food additional preservatives which are banned such a formalin. The prohibition in meatball is based on the fact that it can cause some health effects, such as poisoning, vomiting, inflaming, gastric irritation, kidney damaging, cancer and even death. The formalin in a meatballs is related with some factors, such as knowledge, attitude and behavior of meatball traders and to determine whether there is formalin in the meatballs content traded on meatball stall in the District Tuminting Manado City. This study is a descriptive survey. Population and sample in this study were 30 traders meatballs. Data collected through examination of the content of formaldehyde in the meatballs usly qualitative khromotropik test and questionnaire interviews. The knowledge of 30 respondens % of traders meatballs have good knowledge and 50 % positive manaer. Laboratory tests with test Khromotropik in Research and Standardization Industry Manado, showing that 21 positive samples containing formalin meatballs seen from the change in color to red to purple. There is 56,62% respondent have a good knowledge and 50% have positive manner and then 21 samples positive contentain formalin. Keywords: Meatballs, Formalin, Knowledge, Attitude, Practice 1
2 PENDAHULUAN Makanan bukan hanya sekedar memasukkan makanan ke dalam saluran pencernaan, namun hal terpenting dalam menerapkan makan sesuai gizi seimbang haruslah diawali dengan persyaratan utama apakah pangan yang dikonsumsi aman, bermutu dan bergizi bagi kesehatan. Keamanan makanan sangat perlu untuk setiap orang demi terhindar dari berbagai masalah kesehatan yang timbul akibat mengonsumsi makanan yang tidak memenuhi syarat kesehatan. Bakso merupakan bola daging hasil campuran tepung tapioka dan daging. Daging adalah salah satu makanan faforit yang digemari oleh masyarakat Indonesia karena harganya yang relatif murah, enak dan mudah ditemui dimana-mana. Banyaknya peminat bakso membuat para pedagang menggunakan bahan tambahan pangan mulai dari yang alami hingga bahan kimia yang dilarang penggunaannya seperti formalin untuk dicampurkan kedalam bahan bakso buatannya. Hal ini bertujuan untuk mencegah bakso menjadi cepat rusak dan cepat basi, serta membuat tampilan bakso terlihat lebih menarik untuk dikonsumsi. Harganya yang jauh lebih murah dibandingkan pengawet lainnya serta mudah digunakan mengakibatkan formalin banyak digunakan oleh pedagang untuk mengawetkan barang dagangannya. Menurut IPCS (International Programme on Chemical Safety), secara umum ambang batas aman didalam tubuh adalah 1 miligram per liter. Bila formalin masuk ke tubuh melebihi ambang batas tersebut, maka dapat mengakibatkan gangguan pada organ dan sistem tubuh manusia. Akibat yang ditimbulkan tersebut dapat terjadi dalam waktu singkat atau jangka pendek, dan dalam jangka panjang, baik melalui hirupan, kontak langsung atau tertelan. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 033 Tahun 2012 tentang Bahan Tambahan Pangan (BTP), jenis bahan tambahan pangan golongan pengawet yang dilarang penggunaannya dalam produk pangan salah satunya adalah formalin. Berdasarkan Hasil penelitian yang dilakukan Awaliyah (2015) menunjukkan bahwa sebesar 38,2% tingkat pengetahuan responden rendah dan 35,3% sikap responden negative. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Faradila, dkk (2014) 42 sampel yang diidentifikasi diambil dari pedagang bakso gerobak, warung bakso, serta rumah makan franchise di beberapa lokasi dengan jumlah pedagang bakso terbanyak. Penelitian serupa juga dilakukan oleh Dwi Suntaka (2014) Dari 32 sampel yang diambil dari kios bakso permanen, hasil penelitian menunjukan terdapat 1 sampel kios bakso positif menyajikan bakso mengandung formalin (3,1%) dilihat dari adanya perubahan warna menjadi pink keungungan setelah ditetesi reagent A dan B. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara awal yang dilakukan pada pedagang bakso di Kec. Tuminting, dapat 2
3 diambil kesimpulan bahwa masih ada pedagang bakso yang tidak mengetahui bahaya dari bahan pengawet formalin serta tindakan pedagang bakso yang memberikan bahan pengawet untuk membuat bakso, sehingga bakso dagangannya dapat bertahan lebih lama jika tidak laku dijual. Oleh sebab itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang gambaran perilaku pedagang bakso dan kandungan formalin pada bakso yang diperdagangkan di Kec. Tuminting Kota Manado sehingga dapat diketahui perilaku pedagang bakso dan kelayakan produk untuk bisa diperdagangkan serta layak untuk dikonsumsi oleh masyarakat. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode survei, dengan pemeriksaan kandungan formalin pada sampel bakso dilakukan secara kualitatif melalui uji Khromotropik di laboratorium Balai Riset dan Standardisasi Industry Manado. Penelitian dilakukan di Kecamatan Tuminting Kota Manado yang terdapat di 10 (sepuluh) kelurahan yang dilaksanakan pada bulan Juni-Juli Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah seluruh warung bakso di Kec. Tuminting yang berjumlah 30 warung bakso. Data yang diperoleh dari penelitian ini berasal dari hasil wawancara menggunakan kuesioner dan pengambilan sampel bakso langsung dari pedagang bakso. Kemudian analisis data dilakukan dengan menggunakan program komputer yaitu SPSS. Data yang diperoleh dalam penelitian ini akan dianalisis menggunakan analisis univariat. HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Responden Responden dalam penelitian ini adalah Penjual bakso yang berada di daerah Kec. Tuminting Kota Manado. Jumlah responden dalam penelitian ini berjumlah 30 responden pedagang bakso. Tabel 1. Karakteristik Responden Karakteristik n % Jenis Kelamin Laki-laki 19 63,33 Perempuan 11 36,67 Jumlah Usia (tahun) , , ,33 Lama Dagang 1-6 Bulan 4 13, Tahun 26 86,67 Dari 30 responden (100%) terdapat 19 responden (63,33%) berjenis kelamin lakilaki dan 11 responden (36,67%) berjenis kelamin perempuan. kemudian terdapat 4 responden (13,33) memiliki usia tahun, 19 responden (63,33%) memiliki usia tahun dan 7 responden (23,33%) memiliki usia tahun. Berdasarkan lama jualan bakso terdapat 4 responden (13,33%) lama jualan bakso berkisar 1-6 Bulan dan 26 responden (86,67%) lama jualan bakso berkisar 1-30 tahun. Ditemukannya pedagang bakso 3
4 yang belum lama berjualan bakso yaitu sekitar 1 bulan, tidak menutup kemungkinan pedagang tersebut tidak melakukan penambahan bahan pengawet kedalam adonan bakso yang akan di jualnya. Begitu juga dengan pedagang bakso yang telah lama berjualan bakso hingga 30 tahun berjualan, dengan berbagai pengalaman dan persaingan dagang yang semakin marak tidak menutup kemungkinan mereka tidak melakukan kecurangan dalam bahan bakso dagangannya dengan menambahkan bahan pengawet berbahaya. Pengetahuan Pedagang Bakso Mengenai Formalin Berdasarkan hasil wawancara kepada 30 responden pedagang bakso, sebanyak 17 responden (56,67%) memiliki pengetahuan yang sudah baik dan sebanyak 13 responden (43,33%) memiliki pengetahuan yang kurang baik mengenai formalin. Pengetahuan pedagang tentang kegunaan formalin juga sudah baik, hal ini ditunjukkan dari hasil wawancara yang menjawab tahu tentang kegunaan formalin berjumlah 18 responden sedangkan yang tidak berjumlah 12 responden. Dari pertanyaan pada kuesioner tentang efek atau bahaya dari penggunaan formalin serta bahaya mengonsumsi bakso yang mengandung formalin responden yang menjawab ya terdapat 23 responden (76,67%) dan Yang tidak berjumlah 7 responden (23,33%). Pertanyaan tentang jika sudah mengetahui bahaya formalin, apakah masih menggunakan formalin pada bakso yang dijual yang menjawab ya berjumlah hampir dari keseluruhan responden yaitu 29 responden (96,67%) dan yang menjawab tidak hanya 1 responden (3,33%). Ternyata dari tingginya pengetahuan atau pengetahuan responden sudah dapat dikategorikan baik berbeda dengan hasil uji laboratorium pada sampel bakso yang mereka jual, karena di dapatkan 21 sampel (70%) mengandung formalin dan hanya 9 sampel (30%) yang tidak mengandung formalin. Penelitian ini serupa dengan hasil penelitian dari Habibah (2013) menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan responden berbanding terbalik dengan praktik penjualan makanan berformalin. Responden dengan tingkat pengetahuan kurang justru tidak melakukan penjualan makanan berformalin. Sedangkan responden dengan tingkat pengetahuan yang sudah baik, justru melakukan praktik penjualan makanan berformalin. Sikap Pedagang Bakso Mengenai Formalin Berdasarkan Hasil wawancara kepada 30 responden pedagang bakso menunjukkan bahwa responden yang memiliki sikap positif sebanyak 50 responden (50%) dan responden yang memiliki sikap negatif sebanyak 50 responden (50%). Dari hasil wawancara pada beberapa responden, di dapatkan sebanyak 28 responden (93,33%) menjawab tidak setuju tentang memakan 4
5 bakso yang mengandung formalin baik bagi kesehatan. Hal ini menunjukkan bahwa sebanyak 28 reponden telah mengetahui bahaya dari bakso yang mengandung formalin sehingga mereka menjawab tidak setuju dengan pertanyaan tersebut. Tetapi sikap positif belum tentu menghasilkan tindakan positif atau baik begitu pula sebaliknya. Hasil dari Penelitian Habibah (2013), menunjukkan bahwa sikap positif justru menjual makanan berformalin sedangkan sikap negatif justru tidak menjual makanan berformalin. Sikap menurut (Notoatmodjo, 2007) merupakan respon yang masih tertutup terhadap suatu stimulus tetapi melibatkan factor pendapat dan emosi yang bersangkutan (senang-tidak senang, setuju-tidak setuju, positif-negatif, dsb). Perbedaan antara sikap dan perilaku dari responden dapat disebabkan oleh adana suatu reaksi tertutup responden terhadap peneliti sehingga informasi yang didapat mungkin kurang dapat menggambarkan keadaan yang sebenarnya. Kemungkinan para responden bersikap positif untuk menutupi perilaku penjualan bakso berformalin yang dilakukannya. Tindakan Pedagang Bakso Mengenai Formalin Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan pada 30 responden pedagang bakso, pertanyaan tentang apakah Bapak/Ibu menjual kembali bakso tersebut, terdapat 26 responden (86,67%) yang menjawab ya dengan alasan bakso yang mereka jual dapat bertahan lebih dari satu hari. Pertanyaan tentang apakah ada bahan pengawet yang anda gunakan dalam pembuatan bakso, terdapat 28 responden (86,67%) responden menjawab tidak dan hanya 2 responden (6,67%) yang menjawab ya. Pada variable ini, dilakukan wawancara dengan menggunakan kuesioner untuk mengetahui indikasi perilaku tindakan pedagang bakso berformalin. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebanyak 70% termasuk dalam karegori menjual bakso berformalin. Sedangkan yang tidak menjual bakso berformalin hanya sebanyak 30%. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Habibah (2013), yang menunjukkan bahwa responden yang berpengetahuan baik dan memiliki sikap positif justru melakukan praktik penjualan makanan berformalin. Namun, hal tersebut bertentangan jika dibandingkan dengan penelitian Habsah (2010) yang menunjukkan bahwa pengetahuan yang kurang dan sikap yang negatif dapat menyebabkan praktik penggunaan dan penjualan makanan berformalin. Hasil uji laboratorium merupakan fakta dari keadaan sebenarnya yang dilakukan oleh seseorang, sehingga menjadi dasar untuk membuktikan tindakan seseorang. Kemungkinan terjadi perbedaan jawaban kuesioner dengan hasil pemeriksaan uji laboratorium karena responden tidak jujur dalam menjawab pertanyaan dari kuesioner agar tidak diketahui bahwa 5
6 responden tersebut menjual bakso yang mengandung formalin. Hasil Uji Kualitatif Formalin dengan Uji Khromotropik Table 1. Distribusi Frekuensi Bakso yang Mengandung Formalin Kandungan Formalin n % Ada Tidak Ada 9 30 Jumlah Berdasarkan tabel 1, dapat diketahui bahwa 30 sampel bakso yang diperiksa secara kualitatif dengan uji khromotropik, terdapat 21 sampel (70%) yang menunjukkan adanya perubahan warna dari bening menjadi merah keunguan. Hal ini menunjukkan bahwa ke 21 sampel tersebut Positif mengandung formalin. Sedangkan 9 sampel (30%) tidak menunjukkan perubahan warna sehingga sampel tersebut negatif mengandung formalin. Ada beberapa sampel yang menghasilkan warna sangat pekat da nada juga yang menghasilkan warna tidak terlalu pekat. Perbedaan warna tersebut diduga karena konsentrasi penggunaan formalin yang banyak sehingga didapatkan warna yang pekat, sedangkan warna yang tidak terlalu pekat karena konsentrasi penggunaannya yang sedikit ataupun perendaman pada air panas yang terlalu lama. Penelitian yang dilakukan oleh Sahara dan Purawisastra (2011) terhadap penyerapan formalin pada berbagai jenis bahan makanan serta penghilangannya melalui perendaman air panas menunjukkan hasil bahwa, berbagai jenis makanan mempunyai tingkat penyerapan formalin yang berbeda-beda seperti daging paha ayam yang pada perendaman 2 jam pertama menyerap 1,58 mg/g formalin dan pada perendaman 6 jam meningkat menjadi 5,84 mg. untuk penghilangan formalin pada 1 jam pertama, terjadi penurunan sebesar 2,58 mg dan pada 3 jam perendaman air panas mengurangi kadar formalin sebesar 2,37 mg. Formalin merupakan bahan kimia yang tidak boleh ada dalam makanan maupun minuman, karena efeknya terhadap kesehatan manusia sangat berbahaya dan dalam jangka panjang dapat memicu perkembangan sel-sel kanker. Pengawasan dan Pembinaan terhadap Penggunaan Formalin pada Bakso Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada 30 pedagang bakso, seluruhnya tidak pernah mengikuti penyuluhan atau pelatihan terkait dengan bahan tambahan pangan. Alasan yang ditemui saat wawancara yaitu pemerintah maupun instansi kesehatan yang berada di Kota Manado tidak pernah mengadakan penyuluhan ataupun pelatihan untuk pedagang bakso terkait bahan tambahan pangan. Lemahnya pengawasan dari pemerintah dan ketidaktelitian masyarakat dalam mengonsumsi suatu produk membuat penggunaan formalin menjadi sangat luas. Apabila hal ini terus terjadi 6
7 secara terus menerus tanpa ada tindakan lanjutan, maka bukan tidak mungkin akan menghambat perkembangan dari sumber daya manusia sekarang ini (Cahyadi, 2009). KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Terdapat sebanyak 56.67% pedagang bakso berpengetahuan baik dan 43.33% pedagang bakso berpengetahuan kurang baik, sehingga pengetahuan pedagang bakso tentang formalin tergolong baik. 2. Sikap pedagang bakso tentang formalin pada bakso terdapat 50% pedagang bakso yang memiliki sikap positif dan 50% pedagang bakso bersikap negatif. Hal tersebut menunjukkan ada keseimbangan antara sikap positif dan negatif pedagang bakso tentang formalin. 3. Tindakan pedagang bakso tidak sesuai dengan hasil wawancara melalui kuesioner. Hal tersebut dibuktikan dengan Uji laboratorium pada sampel bakso yang mereka jual. Jika hasil kuesioner menunjukkan tindakan pedagang sudah baik dengan presentase 76,67% dan 23,33% kurang baik, maka berbanding terbalik dengan hasil dari uji laboratorium yang menunjukkan 70% pedagang menggunakan formalin pada bakso dagangannya sedangkan hanya 30% pedagang bakso yang tidak menggunakan formalin pada bakso dagangannya. 4. Terdapat 21 warung bakso yang positif menggunakan formalin pada bakso dagangannya dan 9 warung bakso yang tidak menggunakan formalin atau negative pada bakso dagangannya SARAN 1. Perlunya tindakan dan perhatian serius dari pemerintah terhadap penyalahgunaan penggunaan bahan berbahaya formalin yang digunakan untuk bahan tambahan pangan, agar para pedagang nakal mendapat efek jera. 2. BPOM dan Instansi Kesehatan Perlu Mengadakan Inspeksi pada pedagang makanan secara berkala minimal setiap 6 bulan sekali agar keamanan pangan terjamin. DAFTAR PUSTAKA Cahyadi, W Analisis & Aspek Kesehatan Bahan Tambahan Pangan, Edisi Kedua. Bumi Aksara: Jakarta Faradila Identifikasi Formalin pada Bakso yang Dijual pada Beberapa Tempat di Kota Padang. Jurnal Kesehatan Andalas, (Online), 3(2): , ( Diakses pada 23 September 2014). 7
8 Habibah, Tristya Putri Zahra Identifikasi Penggunaan Formalin Pada Ikan Asin dan Faktor Perilaku Penjual di Pasar Tradisional Kota Semarang. Jurnal: Unnes Journal of Public Health. Jurusan ilmu Kesehatan Masyarakat: Universitas Negeri Semarang. Habsah Gambaran Pengetahuan Pedagang Mi Basah Terhadap Perilaku Penambahan Boraks dan Formalin pada Mi Basah di Kantinkantin Universitas X Depok. Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat UI Notoatmodjo, S Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 033 Tahun 2012 Tentang Bahan Tambahan Pangan Safitri, A Gambaran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Penjual Tahu Mengenai Tahu Berformalin di Pasar Daerah Semanan Jakarta Barat. Jakarta: Fakultas Kesehatan Masyarakan UIN Syarif Hidayatullah Sahara, E., Purawisastra, S Penyerapan Formalin Oleh Beberapa Jenis Bahan Makanan Serta Penghilangannya Melalui Perendaman dalam Air Panas. Jurnal Penelitian Gizi dan Makanan, (Online), 34(1): 63-74, ( ndex.php/ /3078. Diakses pada 1 Juni 2016) Suntaka, D Analisis Kandungan Formalin dan Boraks pada Bakso yang Disajikan Kios Bakso Permanen Pada Beberapa Tempat di Kota Bitung. Manado: Fakultas Kesehatan Masyarakat UNSRAT 8
*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi
ANALISIS KANDUNGAN FORMALIN DAN BORAKS PADA BAKSO YANG DISAJIKAN KIOS BAKSO PERMANEN PADA BEBERAPA TEMPAT DI KOTA BITUNG TAHUN 2014 Dwi Fitri A.L. Suntaka*, Woodford B. S. Joseph*, Ricky C. Sondakh* *Fakultas
Lebih terperinciANALISIS KANDUNGAN ZAT PENGAWET BORAKS PADA BAKSO YANG DISAJIKAN PADA KIOS BAKSO PERMANEN DI KECAMATAN MALALAYANG KOTA MANADO
ANALISIS KANDUNGAN ZAT PENGAWET BORAKS PADA BAKSO YANG DISAJIKAN PADA KIOS BAKSO PERMANEN DI KECAMATAN MALALAYANG KOTA MANADO Sixtian F. Monijung 1), Prof. dr. Jootje M. L. Umboh 1), Ricky C. Sondakh 1)
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PRODUSEN DENGAN PENGGUNAAN FORMALIN PADA BAKSO SAPI KILOAN YANG DIJUAL DI PASAR TRADISIONAL DAN MODERN KOTA PONTIANAK
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PRODUSEN DENGAN PENGGUNAAN FORMALIN PADA BAKSO SAPI KILOAN YANG DIJUAL DI PASAR TRADISIONAL DAN MODERN KOTA PONTIANAK Rama Aristiyo,, Nurul Amaliyah dan Salbiah Jurusan Kesehatan
Lebih terperinciANALISIS KANDUNGAN FORMALIN PADA TAHU PUTIH DI PASAR BERSEHATI KOTA MANADO TAHUN 2017 Regina Sasmita Lakuto*, Rahayu H. Akili*, Woodford B.
ANALISIS KANDUNGAN FORMALIN PADA TAHU PUTIH DI PASAR BERSEHATI KOTA MANADO TAHUN 2017 Regina Sasmita Lakuto*, Rahayu H. Akili*, Woodford B. S Joseph* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi
Lebih terperinciANALISA KUALITATIF FORMALIN PADA CUMI KERING ASIN YANG DIJUAL DI PASAR SEKTOR 2 WILAYAH KOTA BANJARMASIN INTISARI
ANALISA KUALITATIF FORMALIN PADA CUMI KERING ASIN YANG DIJUAL DI PASAR SEKTOR 2 WILAYAH KOTA BANJARMASIN Hidayatulah 1, Eka Kumalasari S. Farm.,Apt. 2, Amaliyah Wahyuni S.Si., Apt. 3 INTISARI Cumi kering
Lebih terperinciINTISARI. ANALISIS KUALITATIF FORMALIN PADA EBI dan IKAN TERI MEDAN DI UNIT PASAR SEKTOR II KECAMATAN BANJARMASIN SELATAN
INTISARI ANALISIS KUALITATIF FORMALIN PADA EBI dan IKAN TERI MEDAN DI UNIT PASAR SEKTOR II KECAMATAN BANJARMASIN SELATAN Gusti Rachamad Dani Anugrah 1, Eka Kumalasari, S.Farm., Apt 2, Aditya Maulana P.P,
Lebih terperinciINTISARI ANALISIS KUALITATIF FORMALIN PADA IKAN ASINTELANG DARI PRODUSEN DI DESA SIMPANG EMPAT SUNGAI BARU KECAMATAN JORONG KABUPATEN TANAH LAUT
INTISARI ANALISIS KUALITATIF FORMALIN PADA IKAN ASINTELANG DARI PRODUSEN DI DESA SIMPANG EMPAT SUNGAI BARU KECAMATAN JORONG KABUPATEN TANAH LAUT Andiansyah 1 ; Eka Kumalasari 2 ;Amaliyah Wahyuni 3 Ikan
Lebih terperinciANALISIS KUALITATIF FORMALIN PADA IKAN ASIN YANG DIJUAL DI UNIT PASAR SEKTOR II KECAMATAN BANJARMASIN SELATAN
ABSTRAK ANALISIS KUALITATIF FORMALIN PADA IKAN ASIN YANG DIJUAL DI UNIT PASAR SEKTOR II KECAMATAN BANJARMASIN SELATAN Fitria Hidayah 1 ; Noor Aisyah 2 ; Aditya Maulana P.P 3 Ikan asin adalah ikan yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kolang-kaling merupakan hasil produk olahan yang berasal dari perebusan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kolang-kaling merupakan hasil produk olahan yang berasal dari perebusan endosperm (makanan cadangan yang terdapat di dalam biji tumbuhan) biji buah aren yang masih
Lebih terperinciTotal. Warung/ Kios. Pedagang Kaki Lima
1 bahan tambahan perlu diatur, baik jenis maupun jumlahnya yang digunakan pada pengolahan makanan. Hanya bahan yang telah diuji keamanannya yang diizinkan untuk digunakan, dan mutunya harus memenuhi standar
Lebih terperinciIDENTIFIKASI KANDUNGAN FORMALIN PADA TAHU YANG DIJUAL DI PASAR SENTRAL KOTA GORONTALO. Sriyanti Dunggio, Herlina Jusuf, Ekawaty Prasetya 1
IDENTIFIKASI KANDUNGAN FORMALIN PADA TAHU YANG DIJUAL DI PASAR SENTRAL KOTA GORONTALO Sriyanti Dunggio, Herlina Jusuf, Ekawaty Prasetya 1 Program Studi Kesehatan Masyarakat Peminatan Kesehatan Lingkungan
Lebih terperinciKata Kunci: Pengetahuan, Sikap, Tindakan, Sanitasi Lingkungan
GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN MASYARAKAT TENTANG SANITASI LINGKUNGAN DI PESISIR PANTAI SINDULANG SATU KECAMATAN TUMINTING TAHUN 2014 Jessy Desiere*, Henky Loho*, Johan Josephus* *Fakultas Kesehatan
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA PELAJAR SEKOLAH DASAR NEGERI SAPA KECAMATAN TENGA KABUPATEN MINAHASA SELATAN CORRELATION BETWEEN KNOWLEDGE AND ATTITUDE
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang secara alami bukan merupakan bagian dari bahan baku pangan, tetapi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan atau campuran bahan kimia yang secara alami bukan merupakan bagian dari bahan baku pangan, tetapi ditambahkan ke dalam pangan.
Lebih terperinciANALISIS KUALITATIF FORMALIN PADA TAHU MENTAH YANG DIJUAL DI PASAR KALINDO, TELUK TIRAM DAN TELAWANG BANJARMASIN
ISSN CETAK. 2443-115X ISSN ELEKTRONIK. 2477-1821 ANALISIS KUALITATIF FORMALIN PADA TAHU MENTAH YANG DIJUAL DI PASAR KALINDO, TELUK TIRAM DAN TELAWANG BANJARMASIN Submitted : 2 Mei 2016 Edited : 17 Mei
Lebih terperinciANALISIS KUANTITATIF NITRIT PADA SOSIS YANG DIJUAL DI SEKOLAH DASAR WILAYAH KECAMATAN BANJARMASIN TIMUR
INTISARI ANALISIS KUANTITATIF NITRIT PADA SOSIS YANG DIJUAL DI SEKOLAH DASAR WILAYAH KECAMATAN BANJARMASIN TIMUR Fajar azhar 1 ; Amaliah Wahyuni 2 ; Dwi Rizki Febrianti 3 Nitrit dalam dalam pengolahan
Lebih terperinciHUBUNGAN POLA ASUH IBU DAN BERAT BADAN LAHIR DENGAN KEJADIAN STUNTING
HUBUNGAN POLA ASUH IBU DAN BERAT BADAN LAHIR DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA ANAK USIA 1336 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TUMINTING KOTA MANADO Okky Kezia Kainde*, Nancy S.H Malonda*, Paul A.T Kawatu*
Lebih terperinciMahasiswa Bagian Peminatan Gizi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro **)
Perbedaan Profil Sosial Ekonomi, Pengetahuan, Sikap Antara Pembeli Mie Basah Berformalin Dan Pembeli Mie Basah Tidak Berformalin Dari Pasar Johar Kota Semarang Dewi Shinta *), Suyatno **), S.A. Nugraheni
Lebih terperinciKata Kunci : Formalin, Mie Basah, Karombasan Market
ANALSIS KANDUNGAN FORMALIN PADA MIE BASAH YANG DI JUAL DI PASAR KAROMBASAN KOTA MANADO Fredrik Yohanes Wuisan*, Oksfriani Jufri Sumampouw*, Odi Roni Pinontoan* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. oksigen, dan karbon (ACC, 2011). Formalin juga dikenal sebagai formaldehyde,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Formalin (CH 2 O) merupakan senyawa kimia yang terdiri dari hidrogen, oksigen, dan karbon (ACC, 2011). Formalin juga dikenal sebagai formaldehyde, methanal, methylen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Buah-buahan sangat penting bagi kesehatan. Mengkonsumsi buah-buahan setiap. secara kuantitatif maupun kualitatif (Rukmana, 2008).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia mempunyai agroekologi dataran rendah sampai dataran tinggi yang hampir semua dapat menghasilkan buah-buahan. Berdasarkan data Departemen Pertanian, Indonesia
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi
HUBUNGAN ANTARA SIKAP DAN PERILAKU KEPALA KELUARGA DENGAN SANITASI LINGKUNGAN DI DESA PINTADIA KECAMATAN BOLAANG UKI KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW SELATAN Suharto S. Bunsal*, A. J. M. Rattu*, Chreisye K.F.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kedelai yang tinggi protein, sedikit karbohidrat, mempunyai nilai gizi dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tahu merupakan bahan makanan yang banyak diminati oleh masyarakat di Indonesia. Tahu yang kaya akan protein, sudah sejak lama dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Menurut WHO, makanan adalah : Food include all substances, whether in a
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut WHO, makanan adalah : Food include all substances, whether in a natural state or in a manufactured or preparedform, which are part of human diet. Artinya adalah
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi
KANDUNGAN BORAKS DAN FORMALIN PADA BAKSO KEMASAN BERMEREK DI BEBERAPA PASAR SWALAYAN DI KOTA MANADO TAHUN 2017 Vivi Fadhilah Dengo*, Rahayu H. Akili*, Oksfriani Jufri Sumampouw* *Fakultas Kesehatan Masyarakat
Lebih terperinciANALISIS KANDUNGAN FORMALIN PADA BERBAGAI JENIS DAGING DI PASAR SWALAYAN KOTA MANADO
ANALISIS KANDUNGAN FORMALIN PADA BERBAGAI JENIS DAGING DI PASAR SWALAYAN KOTA MANADO Mario H. Refwalu 1), Johnly A. Rorong 2), Sri Sudewi 1) 1) Program Studi Farmasi FMIPA UNSRAT Manado, 95115 2) Jurusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ilmu pengetahuan terpenuhi. Menurut UU No.7 tahun 1996 menyebutkan bahwa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kualitas hidup manusia akan meningkat jika kualitas pangan, pendidikan dan ilmu pengetahuan terpenuhi. Menurut UU No.7 tahun 1996 menyebutkan bahwa kriteria yang harus
Lebih terperinciINTISARI ANALISIS KUALITATIF FORMALIN DALAM TAHU MENTAH DI PASAR ANTASARI KECAMATAN BANJARMASIN TENGAH
INTISARI ANALISIS KUALITATIF FORMALIN DALAM TAHU MENTAH DI PASAR ANTASARI KECAMATAN BANJARMASIN TENGAH Nurul Aulia 1 ; Ratih Pratiwi Sari 2 ; Noor Aisyah 3 Tahu merupakan produk makanan yang berasal dari
Lebih terperinciPENGGUNAAN ZAT WARNA RHODAMIN B PADA TERASI BERDASARKAN PENGETAHUAN & SIKAP PRODUSEN TERASI DI DESA BONANG KECAMATAN LASEM KABUPATEN REMBANG
Penggunaan Zat Warna Pada Terasi PENGGUNAAN ZAT WARNA RHODAMIN B PADA TERASI BERDASARKAN PENGETAHUAN & SIKAP PRODUSEN TERASI DI DESA BONANG KECAMATAN LASEM KABUPATEN REMBANG Rahayu Astuti 1, Wulandari
Lebih terperinciINTISARI ANALISIS KUALITATIF RHODAMIN B PADA MINUMAN RINGAN BERKEMASAN YANG DIJUAL DI PASAR SEKTOR II KECAMATAN BANJARMASIN UTARA
INTISARI ANALISIS KUALITATIF RHODAMIN B PADA MINUMAN RINGAN BERKEMASAN YANG DIJUAL DI PASAR SEKTOR II KECAMATAN BANJARMASIN UTARA Nadya Aulia 1 ; Amaliyah Wahyuni, 2 ; Nurhamidi 3 Rhodamin B adalah salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melakukan berbagai upaya sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang
13 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Dalam rangka peningkatan derajat kesehatan masyarakat pemerintah telah melakukan berbagai upaya sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang Kesehatan No. 23 tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bakso merupakan makanan jajanan yang paling populer di Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bakso merupakan makanan jajanan yang paling populer di Indonesia. Penggemar makanan jajanan ini merata mulai dari anak-anak sampai orang dewasa sehingga pedagang makanan
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. sanitasi. Banyaknya lingkungan kita yang secara langsung maupun tidak lansung. merugikan dan membahayakan kesehatan manusia.
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keamanan pangan (food safety) merupakan hal yang penting dari ilmu sanitasi. Banyaknya lingkungan kita yang secara langsung maupun tidak lansung berhubungan dengan
Lebih terperinciABSTRAK UJI SEMIKUANTITATIF FORMALIN DALAM MI BASAH DI PASAR X KOTA BANDUNG TAHUN 2012
ABSTRAK UJI SEMIKUANTITATIF FORMALIN DALAM MI BASAH DI PASAR X KOTA BANDUNG TAHUN 2012 Truely Panca Sitorus, 2013 Pembimbing I : dr. Fen Tih, M. Kes. Pembimbing II : dr. Dani, M. Kes. Latar belakang Saat
Lebih terperinciINTISARI ANALISA KUALITATIF FORMALIN PADA IKAN ASIN BAWAL DAN EBI DENGAN METODE ASAM KROMATOFAT DI PASAR INDRA SARI KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT
INTISARI ANALISA KUALITATIF FORMALIN PADA IKAN ASIN BAWAL DAN EBI DENGAN METODE ASAM KROMATOFAT DI PASAR INDRA SARI KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT Heru Pujianto 1 ; Amaliyah Wahyuni S,Si.,Apt 2 ; Eka Kumalasari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melindungi tubuh dari penyakit (Notoatmodjo, 2003). Sebagai penduduk. untuk makan makanan yang halal dan thayyiban.
A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Makanan adalah kebutuhan pokok manusia, karena perannya yang sangat penting dalam kehidupan yakni untuk sumber energi, pertumbuhan tubuh, regenerasi (pemeliharaan maupun
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. terpenting bagi umat manusia. Pangan juga tak lepas dari kaitannya sebagai
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan pangan merupakan kebutuhan pokok yang tak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia dan harus dilengkapi manusia tiap harinya. Manusia tidak hanya membutuhkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara dengan kepadatan penduduk tertinggi. Berdasarkan hasil sensus penduduk Indonesia menurut provinsi tahun 2011 sekitar 241.182.182
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah, yang diperuntukan sebagai
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pangan merupakan salah satu kebutuhan pokok yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya sasaran pembangunan pangan adalah menyediakan pangan
15 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pangan merupakan kebutuhan dasar yang sangat penting bagi kehidupan setiap insan baik secara fisiologis, psikologis, sosial maupun antropologis. Pangan selalu terkait
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan merata. Maksudnya bahwa dalam pembangunan kesehatan setiap orang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu isi dari dasar-dasar pembangunan kesehatan di Indonesia adalah adil dan merata. Maksudnya bahwa dalam pembangunan kesehatan setiap orang mempunyai hak yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kebanyakan masyarakat. Meskipun memiliki beberapa keunggulan, tetapi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Makanan jajanan (street food) telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat, baik di perkotaan maupun di pedesaan. Konsumsi makanan jajanan
Lebih terperinciIDENTIFIKASI FORMALIN PADA BERBAGAI JENIS IKAN ASIN YANG BEREDAR DI PASAR TRADISIONAL X DI KABUPATEN Y YOGYAKARTA PERIODE JUNI 2015
Identifikasi Formalin Pada Berbagai (Fryisia Valiana Jamlean) 43 IDENTIFIKASI FORMALIN PADA BERBAGAI JENIS IKAN ASIN YANG BEREDAR DI PASAR TRADISIONAL X DI KABUPATEN Y YOGYAKARTA PERIODE JUNI 2015 IDENTIFICATION
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. aman dapat menimbulkan gangguan kesehatan bahkan keracunan. Penentuan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Makanan adalah salah satu kebutuhan manusia dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai kebutuhan dasar, makanan tersebut harus mengandung zat gizi untuk dapat memenuhi fungsinya
Lebih terperinciKARYA TULIS ILMIAH ANALISIS KUALITATIF DAN KUANTITATIF BORAKS PADA BAKSO TUSUK DI WILAYAH KOTA YOGYAKARTA, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
KARYA TULIS ILMIAH ANALISIS KUALITATIF DAN KUANTITATIF BORAKS PADA BAKSO TUSUK DI WILAYAH KOTA YOGYAKARTA, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Disusun untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Derajat Sarjana Farmasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan rancangan cross
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan rancangan cross sectional untuk mengetahui pengetahuan, sikap, dan tindakan Guru Sekolah Dasar terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Makanan merupakan komponen penting bagi kehidupan manusia, karena
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Makanan merupakan komponen penting bagi kehidupan manusia, karena makanan berguna untuk menjaga kelangsungan proses fisiologis tubuh dapat berjalan dengan lancar. Makanan
Lebih terperinciABSTRAK UJI KUALITATIF BORAKS DALAM BAKSO YANG DIJUAL DI PASAR TRADISIONAL X KOTA BANDUNG
ABSTRAK UJI KUALITATIF BORAKS DALAM BAKSO YANG DIJUAL DI PASAR TRADISIONAL X KOTA BANDUNG Muhamad Rinaldhi, 2013. Pembimbing I : Fen Tih, dr., M.Kes. Pembimbing II : Dani, dr., M.Kes. Penyalahgunaan boraks
Lebih terperinciKuesioner Penelitian
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN GURU SEKOLAH DASAR TENTANG MAKANAN YANG MENGANDUNG BAHAN TAMBAHAN PANGAN PADA SEKOLAH DASAR DI KELURAHAN MABAR KECAMATAN MEDAN DELITAHUN
Lebih terperinciGAMBARAN ANGKA KUMAN DAN BAKTERI
GAMBARAN ANGKA KUMAN DAN BAKTERI Escherichia coli PADA PERALATAN MAKAN RUMAH MAKAN DI PASAR PINASUNGKULAN KOTA MANADO Muhammad Ichsan Hadiansyah*, Franckie. R. R. Maramis*, Dina V. Rombot* *Fakultas Kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diminati oleh mayoritas masyarakat Indonesia, karena rasanya yang gurih dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kerupuk mie merupakan salah satu makanan ringan yang paling banyak diminati oleh mayoritas masyarakat Indonesia, karena rasanya yang gurih dan renyah saat dimakan, maka
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. ikan laut yang dicampur dengan bahan-bahan, seperti cabe kering yang dihaluskan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Otak-otak merupakan makanan khas Kota Tanjungpinang yang terbuat dari ikan laut yang dicampur dengan bahan-bahan, seperti cabe kering yang dihaluskan kemudian dicampur
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha di Indonesia pada saat ini kian pesat, terutama di
1 I. PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Perkembangan dunia usaha di Indonesia pada saat ini kian pesat, terutama di sektor industri menengah dan industri kecil atau industri rumah tangga. Perkembangan industri
Lebih terperinciKeywords:. Knowledge, Attitude, Action in the Utilization of PHC.
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN DALAM PEMANFAATAN PUSKESMAS MOLOMPAR OLEH MASYARAKAT DESA MOLOMPAR II KECAMATAN TOMBATU TIMUR KABUPATEN MINAHASA TENGGARA RELATIONSHIP BETWEEN KNOWLEDGE
Lebih terperinciMENGENAL BAHAYA FORMALIN, BORAK DAN PEWARNA BERBAHAYA DALAM MAKANAN
MENGENAL BAHAYA FORMALIN, BORAK DAN PEWARNA BERBAHAYA DALAM MAKANAN Formalin Formalin merupakan larutan 40 % formaldehid, termasuk golongan senyawa aldehid atau alkanal, yang mengandung satu atom karbon.
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN ANAK TENTANG MAKANAN JAJANAN DENGAN KEJADIAN DIARE DI SDN 001 TERATAK KECAMATAN RUMBIO JAYA TAHUN 2015
HUBUNGAN PENGETAHUAN ANAK TENTANG MAKANAN JAJANAN DENGAN KEJADIAN DIARE DI SDN 001 TERATAK KECAMATAN RUMBIO JAYA TAHUN 2015 Syafriani Lecturer STIKes Tambusai Riau Syafrianifani@ymail.com ABSTRAK Menurut
Lebih terperinciKata kunci: Sari Kulit Buah Naga,, Tes Kit, Deteksi Formalin secara Visual, Tahu.
Pengaruh Pemberian Sari Kulit Buah Naga Untuk Mendeteksi Adanya Formalin Pada Tahu Di Pasar Setono Betek Dan Pasar Pahing Kota Kediri Ratna wardani, Novita Ana Anggraini ratnawardani1978@yahoo.com, phitphita@gmail.com
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang luas wilayahnya 64,79 km atau sekitar 0,58 % dari luas Provinsi Gorontalo.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Kota Gorontalo merupakan salah satu wilayah dari Provinsi Gorontalo yang luas wilayahnya 64,79 km atau sekitar 0,58 % dari luas Provinsi Gorontalo.
Lebih terperinciKuesioner Penelitian
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian PENGARUH PENYULUHAN DENGAN METODE CERAMAH DAN POSTER TERHADAP PERILAKU KONSUMSI MAKANAN JAJANAN MURID DI SD KELURAHAN PINCURAN KERAMBIL KECAMATAN SIBOLGA SAMBAS KOTA SIBOLGA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. harus aman dalam arti tidak mengandung mikroorganisme dan bahan-bahan kimia
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Makanan dan minuman merupakan satu faktor yang cukup besar pengaruhnya terhadap derajat kesehatan masyarakat. Makanan dan minuman harus aman dalam arti tidak mengandung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sendiri. Faktor-faktor yang menentukan kualitas makanan baik, dapat ditinjau dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Makanan mempunyai peranan yang sangat penting dalam kesehatan masyarakat. Seluruh anggota masyarakat tanpa kecuali adalah konsumen makanan itu sendiri. Faktor-faktor
Lebih terperinciPENGGUNAAN NATRIUM SIKLAMAT PADA ES LILIN BERDASARKAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PRODUSEN DI KELURAHAN SRONDOL WETAN DAN PEDALANGAN KOTA SEMARANG
PENGGUNAAN NATRIUM SIKLAMAT PADA ES LILIN BERDASARKAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PRODUSEN DI KELURAHAN SRONDOL WETAN DAN PEDALANGAN KOTA SEMARANG (Natrium Cyclamate on the Ice Candle Based on the Producer s
Lebih terperinciNama : Atik Irawati NIM :
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PEDAGANG BAKSO TENTANG BORAKS TERHADAP PERILAKU PENAMBAHAN BORAKS PADA BAKSO DI KECAMATAN DEPOK KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA SKRIPSI Disusun untuk Mencapai Derajat Sarjana Kesehatan
Lebih terperinciABSTRACT FORMALIN QUALITATIVE TESTING ON YELLOW TOFU IN X TRADITIONAL MARKET, BANDUNG, 2014
ABSTRACT FORMALIN QUALITATIVE TESTING ON YELLOW TOFU IN X TRADITIONAL MARKET, BANDUNG, 2014 Hadijanto, 2014 Tutor: Grace Puspasari, dr., M. Gizi Background. Tofu is a food product made from white soy which
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan survei yang dilakukan Balai Besar Pengawas Obat dan. Makanan (BPOM) per 2013 menyatakan PJAS (Panganan Jajanan Anak
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan survei yang dilakukan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) per 2013 menyatakan PJAS (Panganan Jajanan Anak Sekolah) yang tidak sesuai dengan
Lebih terperinciINTISARI. Kata Kunci : Boraks, Jajanan Pentol, Metode Konvensional, Kurkumin. Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin 1,2,3)
INTISARI IDENTIFIKASI SENYAWA BORAKS PADA JAJANAN PENTOL ANAK SEKOLAH DASAR DIWILAYAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA Ahmad Syarpani 1 ; Rakhmadhan Niah 2 ; Aditya Maulana Perdana Putra 3 Pentol adalah makanan
Lebih terperinciPERBEDAAN KADAR FORMALIN PADA TAHU YANG DIJUAL DI PASAR PUSAT KOTA DENGAN PINGGIRAN KOTA PADANG. Skripsi
PERBEDAAN KADAR FORMALIN PADA TAHU YANG DIJUAL DI PASAR PUSAT KOTA DENGAN PINGGIRAN KOTA PADANG Skripsi Diajukan ke Fakultas Kedokteran Universitas Andalas sebagai pemenuhan salah satu syarat untuk mendapatkan
Lebih terperinciSTUDI KASUS KADAR FORMALIN PADA TAHU DAN KADAR PROTEIN TERLARUT TAHU DI SENTRA INDUSTRI TAHU DUKUH PURWOGONDO KECAMATAN KARTASURA
STUDI KASUS KADAR FORMALIN PADA TAHU DAN KADAR PROTEIN TERLARUT TAHU DI SENTRA INDUSTRI TAHU DUKUH PURWOGONDO KECAMATAN KARTASURA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado
HUBUNGAN ANTARA UMUR, KELELAHAN DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA PERAWAT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH NOONGAN KECAMATAN LANGOWAN BARAT KABUPATEN MINAHASA TAHUN 2016 Timothy Wowor *, Odi Pinontoan *, Rahayu
Lebih terperinciCONTOH KARYA TULIS ILMIAH
CONTOH KARYA TULIS ILMIAH KARYA TULIS ILMIAH BORAKS DAN FORMALIN PADA MAKANAN KATA PENGANTAR Pertama-tama kami ingin mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah memberkati kami sehingga
Lebih terperinciFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2011
ANALISIS KUALITATIF KANDUNGAN FORMALIN DALAM TAHU YANG DIJUAL DI PASAR-PASAR TRADISIONAL DI KECAMATAN MEDAN AREA DAN KECAMATAN MEDAN TEMBUNG TAHUN 2011 Oleh: NELLY 080100075 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Makanan atau minuman adalah salah satu kebutuhan dasar manusia.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Makanan atau minuman adalah salah satu kebutuhan dasar manusia. Dalam kehidupan sehari-hari kebutuhan bahan dasar makanan harus mengandung zat gizi untuk memenuhi fungsi
Lebih terperinciGAMBARAN JUMLAH ANGKA KUMAN DAN BAKTERI ESCHERICHIA COLI PADA PIRING DI RUMAH MAKAN PASAR SERASI KOTA KOTAMOBAGU TAHUN 2015 Cindy Stevani Sape
GAMBARAN JUMLAH ANGKA KUMAN DAN BAKTERI ESCHERICHIA COLI PADA PIRING DI RUMAH MAKAN PASAR SERASI KOTA KOTAMOBAGU TAHUN 2015 Cindy Stevani Sape *Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi
Lebih terperinciSTUDI IDENTIFIKASI KANDUNGAN FORMALIN PADA IKAN TERI NASI ASIN DI PASAR TRADISIONAL DAN PASAR MODERN KOTA SEMARANG
STUDI IDENTIFIKASI KANDUNGAN FORMALIN PADA IKAN TERI NASI ASIN DI PASAR TRADISIONAL DAN PASAR MODERN KOTA SEMARANG Widya Kristiani Dory Purba, Yusniar Hanani D, Nikie Astorina Yunita D Bagian Kesehatan
Lebih terperinciANALISA KANDUNGAN RHODAMIN B DAN FORMALIN PADA GULA MERAH SERTA PENGETAHUAN DAN SIKAP PEDAGANG DI PASAR TRADISIONAL KECAMATAN MEDAN BARU TAHUN 2013
ANALISA KANDUNGAN RHODAMIN B DAN FORMALIN PADA GULA MERAH SERTA PENGETAHUAN DAN SIKAP PEDAGANG DI PASAR TRADISIONAL KECAMATAN MEDAN BARU TAHUN 03 Emma Sari Yanti Sihombing ; Wirsal Hasan ; Irnawati Marsaulina
Lebih terperinciANALISIS KADAR NITRIT PADA SOSIS SAPI DI PASAR MODERN KOTA GORONTALO. Nurnaningsi Yalumini, Rama P Hiola, Ramly Abudi 1
ANALISIS KADAR NITRIT PADA SOSIS SAPI DI PASAR MODERN KOTA GORONTALO Nurnaningsi Yalumini, Rama P Hiola, Ramly Abudi 1 Program Studi Kesehatan Masyarakat Peminatan Kesehatan Lingkungan Fakultas Ilmu-Ilmu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Peraturan Pemerintah RI nomor 28 tahun 2004, definisi pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun yang tidak
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA PETANI PENGGUNA PESTISIDA DI DESA TOLOMBUKAN KECAMATAN PASAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA TAHUN 2015 Silvana Omega
Lebih terperinciSURVEI PENGGUNAAN FORMALIN DAN BORAKS PADA PEDAGANG BAKSO TUSUK DI SEKOLAH DASAR KECAMATAN WENANG DAN KECAMATAN MALALAYANG
SURVEI PENGGUNAAN FORMALIN DAN BORAKS PADA PEDAGANG BAKSO TUSUK DI SEKOLAH DASAR KECAMATAN WENANG DAN KECAMATAN MALALAYANG Pricilya A.M Kaligis 1., Ir. Tineke M Langi, MSi 2., Ir. Thelma D.J. Tuju, MSi
Lebih terperinciHYGIENE SANITASI MAKANAN DAN PEMERIKSAAN FORMALIN SERTA BORAKS PADA MAKANAN JAJANAN (OTAK-OTAK) DI KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 SKRIPSI OLEH
HYGIENE SANITASI MAKANAN DAN PEMERIKSAAN FORMALIN SERTA BORAKS PADA MAKANAN JAJANAN (OTAK-OTAK) DI KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 SKRIPSI OLEH DOLIYANTO NIM. 101000346 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. makanan makhluk hidup dapat memperoleh zat-zat yang berguna bagi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Makanan merupakan sesuatu hal yang sangat penting dan merupakan kebutuhan pokok didalam kehidupan makhluk hidup. Karena dengan adanya makanan makhluk hidup dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang tidak memenuhi syarat keamanan dan dapat membahayakan kesehatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keselamatan dan kesehatan masyarakat harus dilindungi dari pangan yang tidak memenuhi syarat keamanan dan dapat membahayakan kesehatan masyarakat. Pemerintah, industri
Lebih terperinciABSTRAK ANALISIS KUALITATIF RHODAMIN B PADA JELLY BERKEMASAN YANG DIJUAL DI PASAR SEKTOR II KECAMATAN BANJARMASIN UTARA
ABSTRAK ANALISIS KUALITATIF RHODAMIN B PADA JELLY BERKEMASAN YANG DIJUAL DI PASAR SEKTOR II KECAMATAN BANJARMASIN UTARA Azizah 1 ; Amaliyah Wahyuni 2 ; Nurhamidi 3 Rhodamin B adalah pewarna sintetis yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. yang tidak bermotif ekonomi, artinya kegiatan yang dilakukan didasarkan profit
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Aktivitas penyelenggaraan kehidupan ada yang bermotif ekonomi dan ada yang tidak bermotif ekonomi, artinya kegiatan yang dilakukan didasarkan profit oriented atau motif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melakukan berbagai upaya sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam rangka peningkatan derajat kesehatan masyarakat pemerintah telah melakukan berbagai upaya sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang Kesehatan No. 23 tahun 1992
Lebih terperinciUJI KANDUNGAN BORAKS PADA BAKSO (Studi pada Warung Bakso di Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember)
UJI KANDUNGAN BORAKS PADA BAKSO (Studi pada Warung Bakso di Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember) SKRIPSI Oleh: Dandik Widayat NIM. 082110101104 BAGIAN KESEHATAN LINGKUNGAN DAN KESEHATAN KESELAMATAN KERJA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Daging ayam merupakan sumber protein hewani yang mudah dimasak
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Daging ayam merupakan sumber protein hewani yang mudah dimasak dan relatif murah harganya. Daging ayam mengandung 22 persen protein dan 74 persen air dalam 100 gram
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Biotik 2017 ISBN: UJI KANDUNGAN FORMALIN PADA IKAN ASIN DI PASAR TRADISIONAL KOTA BANDA ACEH ABSTRAK
Prosiding Seminar Nasional Biotik 2017 ISBN: 978-602-60401-3-8 UJI KANDUNGAN FORMALIN PADA IKAN ASIN DI PASAR TRADISIONAL KOTA BANDA ACEH Ayu Nirmala Sari 1), Diana Anggraeyani 2), Fitria Nelda Fautama
Lebih terperinciNI MADE DIAN NOVIYANTI
PEMINATAN GIZI KESEHATAN MASYARAKAT PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA SKRIPSI JULI 2017 NI MADE DIAN NOVIYANTI PERILAKU PENJAMAH MAKANAN TERHADAP PENGGUNAAN RHODAMIN
Lebih terperincibalado yang beredar di Bukittinggi, dalam Majalah Kedokteran Andalas, (vol.32, No.1, Januari-juni/2008), hlm. 72.
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mutu bahan makanan pada umumnya sangat bergantung pada beberapa faktor, diantaranya cita rasa, warna, tekstur, dan nilai gizinya. Sebelum faktor-faktor lain dipertimbangkan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penjual makanan di tempat penjualan dan disajikan sebagai makanan siap santap untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan profil Dinas Kesehatan Kota Medan, pada tahun 2010 terdapat 28.501 TPUM (Tempat Umum dan Pengelolaan Makanan), salah satunya adalah pusat makanan jajanan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tambahan pangan, bahan baku dan bahan lain yang digunakan dalam proses pengolahan
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pangan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia. Segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah, yang diperuntukkan
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN USIA PERTAMA KALI PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI) PADA ANAK USIA 6-24 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS REMBOKEN Giovanny V. Wereh*, Shirley E.S Kawengian**,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Zat gizi dalam makanan yang telah dikenal adalah karbohidrat, lemak,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Zat gizi dalam makanan yang telah dikenal adalah karbohidrat, lemak, vitamin, mineral, dan protein. Protein dibutuhkan tubuh untuk pertumbuhan ataupun penggantian
Lebih terperinciANALISIS KANDUNGAN FORMALIN PADA MIE BASAH PADA BEBERAPA LOKASI DI KOTA AMBON
ANALISIS KANDUNGAN FORMALIN PADA MIE BASAH PADA BEBERAPA LOKASI DI KOTA AMBON ANALYSIS OF FORMALDEHYDE CONTENT IN WET NOODLES FROM SEVERAL SPOT IN AMBON CITY Yusthinus T. Male, Lina I. Letsoin dan Netty
Lebih terperinciPENERAPAN PENGETAHUAN BAHAN TAMBAHAN PANGAN PADA PEMILIHAN MAKANAN JAJANAN MAHASISWA PENDIDIKAN TATA BOGA UPI
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini, merupakan bab dimana memberikan suatu gambaran umum mengapa topik atau judul tersebut diambil dan disajikan dalam karya ilmiah bagian pendahuan menguraikan mengenai latar
Lebih terperinciSTUDI KANDUNGAN BAKTERI Salmonella sp. PADA MINUMAN SUSU TELUR MADU JAHE (STMJ) DI TAMAN KOTA DAMAY KECAMATAN KOTA SELATAN KOTA GORONTALO TAHUN 2012
1 Summary STUDI KANDUNGAN BAKTERI Salmonella sp. PADA MINUMAN SUSU TELUR MADU JAHE (STMJ) DI TAMAN KOTA DAMAY KECAMATAN KOTA SELATAN KOTA GORONTALO TAHUN 2012 TRI ASTUTI NIM 811408115 Program Studi Kesehatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. makanan dan kosmetik di berbagai negara. Pangan yang ditemukan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rhodamine B adalah zat pewarna yang tersedia di pasar untuk industri tekstil. Zat ini sering disalah gunakan sebagai zat pewarna makanan dan kosmetik di berbagai negara.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keamanan pangan (food safety) merupakan hal-hal yang membuat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keamanan pangan (food safety) merupakan hal-hal yang membuat makanan itu aman untuk dimakan, bebas dari faktor-faktor penyebab penyakit misalnya banyak mengandung sumber
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado
UJI KUALITAS FISIK DAN KIMIA AIR SUMUR GALI DI DESA GALALA KECAMATAN OBA UTARA KOTA TIDORE KEPULAUAN TAHUN 2015 Meyrwan N. Alting*, Rahayu H. Akili*, Joice R. T. S. L. Rimper* *Fakultas Kesehatan Masyarakat
Lebih terperinci