*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi
|
|
- Susanti Kusnadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 KANDUNGAN BORAKS DAN FORMALIN PADA BAKSO KEMASAN BERMEREK DI BEBERAPA PASAR SWALAYAN DI KOTA MANADO TAHUN 2017 Vivi Fadhilah Dengo*, Rahayu H. Akili*, Oksfriani Jufri Sumampouw* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi ABSTRAK Bakso merupakan salah satu olahan pangan yang banyak dikonsumsi masyarakat, namun masih banyak produsen bakso menggunakan boraks dan formalin sebagai pengawet makanan. Indikasi penggunaan tersebut tidak hanya dilakukan penjual jajanan tapi juga bakso kemasan bermerek di berbagai swalayan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan boraks dan formalin pada Bakso kemasan bermerek di sejumlah pasar swalayan di kota Manado. Penelitian ini merupakan penelitian eksploratif berbasis laboratorium. Sampel yang digunakan adalah 11 sampel bakso. Pengujian menggunakan metode kromatrofik dan metode uji tumeric yang dilakukan di Balai Riset dan Standardisasi Manado. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 11 bakso tidak mengandung boraks dan formalin. Hasil pemerikasaan boraks dengan menggunakan reaksi reagen ditemukan tidak menunjukan adanya perubahan warna dari warna kuning pada kertas uji. Hasil pemerikasaan formalin juga menunjukkan bahwa negatif mengandung formalin. Hal ini menyatakan bahwa bakso yang diuji aman untuk dikonsumsi. Namun demikian, perlu adanya pengawasan secara berkala tentang penggunaan bahan pengawet kimia. Kata kunci: Bakso, Formalin, Boraks, Pasar Swalayan ABSTRACT Meatball is one of the many food processed by society, but there are still many meatball producers using borax and formalin as food preservative. Indication of the use is not only done seller snacks but also brandedpackaging meatballsin various supermarkets. This study aims to determine the content of borax and formalin inbranded packaged meatballs in a number of supermarkets in the city of Manado. This research is a laboratory-based explorative research. The sample used was 11 samples of meatballs. The test used chromatrophic method and tumeric test method which was done in Manado Research and Standardization Center. The results showed that 11 meatballs did not contain borax and formalin. The results of the examination of borax by using reagent reactions were found not to show any discoloration of the yellow color on the test paper. The results of formalin examination also showed that the negatives contain formalin. This states that the meatballs tested are safe for consumption. However, there should be regular monitoring of the use of chemical preservatives. Keywords: Meatballs, Formalin, Borak, Supermarkets PENDAHULUAN Bakso merupakan salah satu makanan produk olahan yang banyak digemari masyarakat. Ini yang membuat bakso berkembang pesat dan meluas di daerahdaerah seluruh nusantara dan dipasarkan mulai dari pedagang kecil sampai pasar swalayan. Berdasarkan data BPOM tahun 2007 menunjukkan bahwa dari 2903 sampel PJAS yang diambil dari 478 Sekolah Dasar (SD) di 26 Provinsi, sekitar 5,76% bakso, mie dan kudapan menggunakan boraks dan formalin 3,67%. Tahun 2014 juga menunjukkan bahwa peredaran makanan yang dicurigai mengandung bahan berbahaya meningkat dari 7,86% tahun 2013 menjadi 15,06%. Hasil penelitian Priandini (2015) menunjukan bahwa dari 42 sampel bakso yang diambil dari 14 kecamatan 1
2 di Kota Makassar ditemukan 31 (73,80%) sampel bakso yang positif mengandung boraks setelah di uji dengan menggunakan spektrofotometri serapan atom. Senada Priandini, hasil penelitian Faradila (2014) di Kota Padang menunjukkan bahwa 20 sampel dari 42 sampel yang diidentifikasibakso positif mengandung formalin (47,6%) dan Sri (2015) di Kota Makasar menemukan terdapat 4 dari 30 sampel positif mengandung formalin. Penelitian mengenai kandungan boraks pada bakso juga yang pernah dilakukan di Kota Bitung, Provinsi Sulawesi Utara oleh Suntaka (2014),dari 32 sampel terdapat 7 sampel kios bakso (21,9%) positif mengandung boraks. Penelitian serupa dilakukan Imaningsih dan Handayani (2006) menemukan terdapat bakso kemasan yang dijual di swalayan di Kota Klaten sekitar 25% bakso bermerek yang diteliti positif mengandung bahan tambahan makanan berbahaya boraks. Berdasarkan uraian diatas, membuktikan bahwa penggunaan boraks atau formalin pada bahan makanan masih marak dilakukan para pedagang atau penjual di berbagai wilayah di Indonesia, bahkan bakso yang dijual pada kios permanen dan non permanen ditemukan juga kandungan boraks pada bakso kemasan bermerek, khususnya pada swalayan-swalayan besar, yang idealnya lebih steril dari kandungan bahan berbahaya pada makanan. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui kandungan boraks dan formalin pada bakso kemasan bermerek yang dijual di beberapa pasar swalayan di Kota Manado. METODE PENELITIAN Desain penelitian ini menggunakan penelitian eksploratif berbasis laboratorium. Pengujian sampel dilakukan di Laboratorium Balai Riset Standarisasi Industri (BARISTAND) Kota Manado. Penelitian dilaksanakan pada bulan April Juli Sampel yang diuji yaitu 11 bakso kemasan bermerek yang dijual di pasar swalayan Hypermart Manado Town Square, Freshmart, Jumbo, Giant dan Multi Mart di Kota Manado Kota Manado. Pengukuran sampel bakso untuk mengetahui ada tidaknya kandungan boraks secara kualitatif menggunakan metode tes uji kertas kurkumin. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Pemeriksaan Boraks dan Formalin Hasil pemerikasaan uji Boraks pada 11 sampel dapat dilihat pada Tabel 1
3 Tabel 1. Hasil Uji Kandungan Boraks dan Formalin pada Bakso No Jenis Hasil Uji Jlh Ada Tidak Ada 1. Boraks Formalin Sumber: Data diolah Berdasarkan Tabel 1. menunjukan tidak adanya perubahan warna dari kuning pada kertas uji menjadi merah kecoklatan pada 11 sampel bakso. Artinya, keseluruhan sampel tidak menggunakan boraks sebagai bahan tambahan pembuatan bakso. Menunjukkan tidak adanya perubahan warna dari transparan menjadi warna ungu terang yang menandakan keseluruhan sampel negatif mengandung formalin. Oleh karena semua hasil yang didapati negatif, maka dibuat sebuah kontrol positif yang berguna sebagai pembanding dengan bahan dasar 1 (satu) tetes larutan formalin murni dicampur dalam 5 ml salah satu larutan sampel. Hasil yang didapati yaitu warna yang dihasilkan berubah menjadi warna ungu pekat yang menandakan terdapat kandungan formalin pada sampel pembanding. Hasil pengamatan pada 11 sampel bakso kemasan bermerek, menunjukkan bahwa pada bakso daging sapi memiliki tekstur yang lembut, mudah dihancurkan, tidak terlalu kenyal, warna abu-abu segar dan warna putih yang merata pada bakso cumi, udang, ayam dan ikan. Perbedaan warna ini karena tekstur dan warna yang dimiliki sampel berbeda. Daging sapi berwarna merah kecoklatan segar sedangkan sampel lain berwarna putih yang tidak terlalu mencolok. Hasil ini sejalan dengan penelitian Efrilia (2016) menunjukan bahwa sampelhasil negatif mengandung boraks dengan ciri-ciri bakso tidak kenyal, basi dalam waktu satu hari, warna tidak putih, dan berlendir dalam satu hari. Berbeda dengan hasil penelitian Imaningsih dan Handayani (2006) bahwa sampel bakso kemasan menunjukan hasil positif mengandung boraks dengan ciri-ciri kedua bakso tersebut adalah tekstur kenyal, berwarna putih dan memiliki masa simpan lima hari. Bakso yang mengandung pengawet boraks teksturnya lebih kenyal dan tahan lama sedangkan penggunaan pengawet alami akan bertahan tidak melebihi 2-3 bulan (Eka, 2013). Ciri yang bisa dilihat untuk membedakan bakso yang mengandung boraks dan tidak adalah sebagai berikut: 1. Bakso mengandung boraks lebih kenyal dibanding bakso tanpa boraks. 2. Bakso mengandung boraks bila digigit sedikit lebih keras dibandingkan bakso tanpa boraks. 3
4 3. Bakso mengandung boraks tahan lama atau awet selama 3 hari sedang yang tidak mengandung boraks dalam 1 hari sudah berlendir. 4. Bakso mengandung boraks warnanya tampak lebih putih tidak merata. Bakso yang aman berwarna abu-abu segar merata di semua bagian, baik di pinggir maupun tengah. 5. Bakso mengandung boraks baunya terasa tidak alami. Ada bau lain yang muncul. 6. Bila dilemparkan ke lantai akan memantul seperti bola bekel (Efrilia, 2016). Berdasarkan hasil uji kualitatifdengan menggunakan reaksi reagen, diketahui bahwa dari 11 sampel bakso kemasan bermerek dari beberapa pasar swalayan di Kota Manado,yang diperiksa tidak menunjukan adanya perubahan warna dari warna kuning pada kertas uji. Sampel bakso positif mengandung boraks bila menunjukan perubahan warna menjadi merah kecoklatan pekat. Hasil pengujian ini sejalan yang ditemukan Citraningtyas dkk. (2013) dari total sampel 60 biji bakso yang diambil di tiap penjual bakso jajanan. Pengujian menggunakanuji nyala dan metode Uji warna dengan kertas turmeric menunjukan keseluruhan sampel negatif mengandung boraks. Hasil ini juga didukung pengujian yang dilakukan oleh Efrilia (2016) terhadap bakso yang dijual di Bekasi Utara dari 15 sampel bakso dinyatakan negatif mengandung boraks dan tekstur bakso tidak kenyal, bakso basi dalam waktu satu hari, warna tidak putih, dan berlendir dalam satu hari. Tidak ditemukan adanya boraks dan formalin pada bakso kemasan bermerek di beberapa swalayan di Kota Manado karena bakso kemasan bermerek telah terdaftarbalai di Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). Hal ini menurut Afrianti (2013) bahwa bakso dalam kemasan dapat bertahan dalam 2-3 bulan tanpa menggunakan boraks dan formalin karena adanya sistem pengolahan yang canggih seperti pengemasan dan sistem pengawetan dengan pembekuan. Ini karena bahan pangan umumnya memiliki kandungana air yang tinggi misalnya kadar air pada daging yang mencapai 75 persen. Mikroorganisme agar dapat tumbuh dan berkembang biak serta berlangsungnya reaksi-reaksi kimia/biokimia membutuhkan tersedianya air. Oleh karen itu, bahan pangan perlu didinginkan pada suhu dibawah 0 C. Pembekuan bahan pangan mengakibatkan kebebasan gerak dari molekul-molekul air yang belum
5 membeku akan terhambat (Afrianti, 2013). Dengan demikian dapat dilkatakan bahwa produk pangan kemasan bernerek biasanya akan bertahan lebih lama dan awet tanpa menggunakan pengawet dengan proses pembekuaan dapat menghasilkan produk dengan kualitas yang lebih baik daripada pembekuan dengan kecepatan rendah. Makin rendah suhu beku yang tercapai makin baik sifat-sifat dari produk tersebut bila dibandingkan dengan produk segarnya. Hasil uji kualitatif formalin pada bakso kemasan yang dijual di beberapa pasar swalayan di Kota Manado juga menunjukkan negatif mengandung formalin. Makanan yang membutuhkan daya simpan lebih lama seperti bakso dilakukan penyimpanan beku pada suhu -18 C, pada suhu ini daya tahan simpan produk cukup lama dan mempengaruhi perbedaan harga produk bakso pada umumnya. Perbedaan harga pasaran bakso yang dijual oleh pedagang seperti pada kios, warung dan pasar dengan bakso kemasan bermerek yang dijual di swalayan karena tingkat pengemasan yang memiliki nilai ekonomis, serta perbedaan kualitas bahan-bahan yang digunakan. Selain itu, transportasi, distribusi dan pemasaran bakso kemasan yang sudah melalui uji secara rutin oleh BPOM juga mempengaruhi tingkat keamanan yang berbeda pada produk makanan. Berdasarkan uji laboratorium dari 11 sampel bakso tidak terjadi perubahan warna keunguan pada keseluruhan sampel, artinya seluruh sampel negatif mengandung formalin. Untuk membandingkan hasil akurat dilakukan sebuah kontrol positif yang berguna sebagai pembanding dengan bahan dasar 1 (satu) tetes larutan formalin murni dicampur dalam 5 ml salah satu larutan sampel. Hasil yang didapati yaitu warna yang dihasilkan berubah menjadi warna ungu pekat yang menandakan terdapat kandungan formalin pada sampel pembanding.hal ini serupa hasil penelitian Fauziah (2014) di Kota Jember dari 30 sampel bakso yang diteliti tidak mengandung formalin. Tidak ditemukan adanya kandungan formalin pada bakso kemasan karena menggunakan bahan pengawet alami seperti chitosan dan kalsium hidroksida atau kapur sirih. Beberapa riset yang telah dilakukan oleh Departemen Teknologi Hasil Pertanian FPIK-IPB tentang bahan pengawet alami yang aman digunakan sebagai pengganti formalin yaitu chitosan yang dapat mengawetkan produk-produk perikanan, seperti ikan asin. Chitosan merupakan produk turunan dari polimer kitin (produk samping/limbah) dari pengolahan udang 5
6 dan rajungan. Chitosan memiliki gugus fungsi bermuatan yang dapat berikatan dengan mikroba perusak sehingga mikroba tersebut mati yang nantinya dapat berfungsi sebagai antibiotik (Cahyadi, 2012). Klsium hidroksida atau kapur sirih juga dapat digunakan pada bakso dan lontong, air abu merang yang dapat mengawetkan mie basah, serta asam sitrat dan biji kepayang yang dapat mengawetkan ikan basah, ikan segar, ikan kering maupun ikan asin (Yuliarti, 2007). Faktor terjadinya kerusakan bahan pangan disebabkan faktor instrintik misalnya aktivitas air, dan kadar air tingkat kematangan dan sifat bahan pangan itu sendiri. Faktor lainnya yaitu ekstrinsik mencakup semua faktor lingkungan bahan pangan yang dapat mempengaruhi risiko yang terjadi seperti komposisi udara, suhu tekanan, populasi dan tingkat kontaminasi mikroba. Kandungan air dalam kemasan bakso merupakan faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya kerusakan bakso. Setelah dikemas, tingkatan kadar air cukup tinggi maka kegiatan mikrobiologis akan tetap berlangsung sehingga bakso akan cepat rusak dan akhirnya rusak. Beberapa cara yang dilakukan industri pembuatan bakso kemasan yaitu dengan cara pengawetan dengan suhu rendah. Pengendalian suhu merupakan suatu cara yang dapat mengendalikan pertumbuhan mikroorganisme pembusuk. Pendinginan makanan dengan suhu rendah digunakan untuk memperpanjang daya simpan makanan. Sel-sel hidup banyak mengandung air, seringkali 2/3 atau lebih dari jumlah beratnya. Di dalam medium ini banyak terlarut senyawa organik dan anorganik, termasuk garam, gula dan asam dalam bentuk larutan termasuk molekulmolekul organik yang lebih kompleks seperti protein dalam bentuk suspense koloidal. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mencegah tejadinya kehilangan air dari bahan pangan, yaitu dengan mengendalikan kelembaban udara yang terdapat dalam ruang penyimpanan dingin. Disamping itu pengemasan yang sesuai, atau kombinasi anatara pengendalian kelembaban dengan suatu pengemasan berpengaruh dalam daya simpan bakso kemasan, bakso yang disimpan pada suhu 0-1 C dapat disimpan 1-6 minggu tanpa penggunaan boraks dan formalin. KESIMPULAN Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua bakso kemasan bermerek di beberapa Swalayan di Kota Manado tidak mengandung boraks dan formalin. Hal ini menunjukkan bahwa produsen
7 telah mematuhi peraturan tentang penggunaan pengawet makanan. Pengawasan secara berkala harus dilakukan oleh BPOM khususnya mengukur kandungan boraks dan formalin pada makanan. DAFTAR PUSTAKA Afrianti, L Teknologi Pengawetan Pangan. Bandung:Alfabeta. Cahyadi, W Analisis & Aspek Kesehatan Bahan Tambahan Pangan, Edisi Kedua. : Jakarta: Bumi Aksara Citraningtyas, G, Tubagus, I, Fatimawali Identifikasi dan Penetapan Kadar Boraks Dalam Bakso Jajanan di Kota Manado. Jurnal ilmiah farmasi Manado: Program Studi Farmasi FMIPA Universitas Sam Ratulangi Manado Efrilia, M Identifikasi Boraks dalam Bakso di Kelurahan Bahagia Bekasi Utara Jawa Barat dengan Metode Analisa Kualitatif. Jurnal Kesehatan. Jawa Barat : Akademi Farmasi IKIFA Jakarta Timur Eka, R Rahasia Mengetahui Makanan Berbahaya. Jakarta: Titik Media Publisher Faradila Identifikasi Formalin pada Bakso yang Dijual pada Beberapa Tempat di Kota Padang. Jurnal Kesehatan Andalas. Sumatera Barat : Universitas Andalas Fauziah Kajian Keamanan Pangan Bakso dan Cilok yang beredar di Lingkungan Universitas Jember Ditinjau dari Kandungan Boraks, Formalin, dan TPC. Jawa Timur : Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jember. Imaningsih, T. dan Handayani, S Identifikasi Boraks pada Bakso Bermerek yang Dijual di Pasar Swalayan Kota Klaten. Jurnal Kesehatan. Klaten: Kesehatan Lingkungan STIKES Muhammadiyah Klaten Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat Dan Makanan Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2013 Tentang Bahan Tambahan Pangan Pengawet Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 033 Tahun 2012 Tentang Bahan Tambahan Pangan Priandini, I Kandungan Boraks Pada Bakso di Makassar. Jurnal Kesehatan. Makassar : Program Studi Kedokteran Hewan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar. Sri, R Identifikasi Formalin Pada Bakso Dari Pedagang Bakso di 7
8 Kecamatan Panakukang Kota Makassar. Jurnal Kesehatan. Makassar: Fakultas Kedokteran UNHAS Suntaka, D Analisis Kandungan Formalin dan Boraks pada Bakso yang Disajikan Kios Bakso Permanen Pada Beberapa Tempat di Kota Bitung. Jurnal Kesehatan. Manado: Fakultas Kesehatan Masyarakat UNSRAT Yuliarti, N Awas! Bahaya di Balik Lezatnya Makanan. Yogyakarta: ANDI.
ANALISIS KANDUNGAN ZAT PENGAWET BORAKS PADA BAKSO YANG DISAJIKAN PADA KIOS BAKSO PERMANEN DI KECAMATAN MALALAYANG KOTA MANADO
ANALISIS KANDUNGAN ZAT PENGAWET BORAKS PADA BAKSO YANG DISAJIKAN PADA KIOS BAKSO PERMANEN DI KECAMATAN MALALAYANG KOTA MANADO Sixtian F. Monijung 1), Prof. dr. Jootje M. L. Umboh 1), Ricky C. Sondakh 1)
Lebih terperinciANALISIS KANDUNGAN FORMALIN PADA TAHU PUTIH DI PASAR BERSEHATI KOTA MANADO TAHUN 2017 Regina Sasmita Lakuto*, Rahayu H. Akili*, Woodford B.
ANALISIS KANDUNGAN FORMALIN PADA TAHU PUTIH DI PASAR BERSEHATI KOTA MANADO TAHUN 2017 Regina Sasmita Lakuto*, Rahayu H. Akili*, Woodford B. S Joseph* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi
Lebih terperinciTotal. Warung/ Kios. Pedagang Kaki Lima
1 bahan tambahan perlu diatur, baik jenis maupun jumlahnya yang digunakan pada pengolahan makanan. Hanya bahan yang telah diuji keamanannya yang diizinkan untuk digunakan, dan mutunya harus memenuhi standar
Lebih terperinciPEMBERIAN CHITOSAN SEBAGAI BAHAN PENGAWET ALAMI DAN PENGARUHNYA TERHADAP KANDUNGAN PROTEIN DAN ORGANOLEPTIK PADA BAKSO UDANG
PEMBERIAN CHITOSAN SEBAGAI BAHAN PENGAWET ALAMI DAN PENGARUHNYA TERHADAP KANDUNGAN PROTEIN DAN ORGANOLEPTIK PADA BAKSO UDANG SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Derajat
Lebih terperinciPERBEDAAN KADAR FORMALIN PADA TAHU YANG DIJUAL DI PASAR PUSAT KOTA DENGAN PINGGIRAN KOTA PADANG. Skripsi
PERBEDAAN KADAR FORMALIN PADA TAHU YANG DIJUAL DI PASAR PUSAT KOTA DENGAN PINGGIRAN KOTA PADANG Skripsi Diajukan ke Fakultas Kedokteran Universitas Andalas sebagai pemenuhan salah satu syarat untuk mendapatkan
Lebih terperinciPERAN CHITOSAN SEBAGAI PENGAWET ALAMI DAN PENGARUHNYA TERHADAP KANDUNGAN PROTEIN DAN ORGANOLEPTIK BAKSO AYAM SKRIPSI
PERAN CHITOSAN SEBAGAI PENGAWET ALAMI DAN PENGARUHNYA TERHADAP KANDUNGAN PROTEIN DAN ORGANOLEPTIK BAKSO AYAM SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciGAMBARAN PERILAKU PEDAGANG BAKSO DAN KANDUNGAN FORMALIN PADA BAKSO YANG DIPERDAGANGKAN PADA WARUNG BAKSO DI KECAMATAN TUMINTING KOTA MANADO TAHUN
GAMBARAN PERILAKU PEDAGANG BAKSO DAN KANDUNGAN FORMALIN PADA BAKSO YANG DIPERDAGANGKAN PADA WARUNG BAKSO DI KECAMATAN TUMINTING KOTA MANADO TAHUN 2016 Diana Putri Octaviana*, Odi R. Pinontoan*, Grace D.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan merata. Maksudnya bahwa dalam pembangunan kesehatan setiap orang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu isi dari dasar-dasar pembangunan kesehatan di Indonesia adalah adil dan merata. Maksudnya bahwa dalam pembangunan kesehatan setiap orang mempunyai hak yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Peraturan Pemerintah RI nomor 28 tahun 2004, definisi pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun yang tidak
Lebih terperinciANALISIS KANDUNGAN FORMALIN PADA BERBAGAI JENIS DAGING DI PASAR SWALAYAN KOTA MANADO
ANALISIS KANDUNGAN FORMALIN PADA BERBAGAI JENIS DAGING DI PASAR SWALAYAN KOTA MANADO Mario H. Refwalu 1), Johnly A. Rorong 2), Sri Sudewi 1) 1) Program Studi Farmasi FMIPA UNSRAT Manado, 95115 2) Jurusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ilmu pengetahuan terpenuhi. Menurut UU No.7 tahun 1996 menyebutkan bahwa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kualitas hidup manusia akan meningkat jika kualitas pangan, pendidikan dan ilmu pengetahuan terpenuhi. Menurut UU No.7 tahun 1996 menyebutkan bahwa kriteria yang harus
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PRODUSEN DENGAN PENGGUNAAN FORMALIN PADA BAKSO SAPI KILOAN YANG DIJUAL DI PASAR TRADISIONAL DAN MODERN KOTA PONTIANAK
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PRODUSEN DENGAN PENGGUNAAN FORMALIN PADA BAKSO SAPI KILOAN YANG DIJUAL DI PASAR TRADISIONAL DAN MODERN KOTA PONTIANAK Rama Aristiyo,, Nurul Amaliyah dan Salbiah Jurusan Kesehatan
Lebih terperinciINTISARI ANALISA KUALITATIF FORMALIN PADA IKAN ASIN BAWAL DAN EBI DENGAN METODE ASAM KROMATOFAT DI PASAR INDRA SARI KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT
INTISARI ANALISA KUALITATIF FORMALIN PADA IKAN ASIN BAWAL DAN EBI DENGAN METODE ASAM KROMATOFAT DI PASAR INDRA SARI KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT Heru Pujianto 1 ; Amaliyah Wahyuni S,Si.,Apt 2 ; Eka Kumalasari
Lebih terperinciUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
PERAN CHITOSAN SEBAGAI PENGAWET ALAMI DAN PENGARUHNYA TERHADAP PROTEIN SERTA ORGANOLEPTIK PADA BAKSO DAGING SAPI SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. ikan laut yang dicampur dengan bahan-bahan, seperti cabe kering yang dihaluskan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Otak-otak merupakan makanan khas Kota Tanjungpinang yang terbuat dari ikan laut yang dicampur dengan bahan-bahan, seperti cabe kering yang dihaluskan kemudian dicampur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sendiri. Faktor-faktor yang menentukan kualitas makanan baik, dapat ditinjau dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Makanan mempunyai peranan yang sangat penting dalam kesehatan masyarakat. Seluruh anggota masyarakat tanpa kecuali adalah konsumen makanan itu sendiri. Faktor-faktor
Lebih terperinciKata Kunci : Formalin, Mie Basah, Karombasan Market
ANALSIS KANDUNGAN FORMALIN PADA MIE BASAH YANG DI JUAL DI PASAR KAROMBASAN KOTA MANADO Fredrik Yohanes Wuisan*, Oksfriani Jufri Sumampouw*, Odi Roni Pinontoan* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi
ANALISIS KANDUNGAN FORMALIN DAN BORAKS PADA BAKSO YANG DISAJIKAN KIOS BAKSO PERMANEN PADA BEBERAPA TEMPAT DI KOTA BITUNG TAHUN 2014 Dwi Fitri A.L. Suntaka*, Woodford B. S. Joseph*, Ricky C. Sondakh* *Fakultas
Lebih terperinciAssalamu alaikum Wr. Wb. BAHAN TAMBAHAN PANGAN (BTP) Disusun oleh : Devi Diyas Sari ( )
Assalamu alaikum Wr. Wb. BAHAN TAMBAHAN PANGAN (BTP) Disusun oleh : Devi Diyas Sari (08312244013) PRODI PENDIDIKAN IPA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM 2012 DEFINISI BTP Bahan Tambahan Pangan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bakso adalah jenis makanan yang dibuat dari bahan pokok daging dengan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Bakso Bakso adalah jenis makanan yang dibuat dari bahan pokok daging dengan penambahan bumbu-bumbu dan bahan kimia lain sehingga dihasilkan produk yang strukturnya kompak atau
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kedelai yang tinggi protein, sedikit karbohidrat, mempunyai nilai gizi dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tahu merupakan bahan makanan yang banyak diminati oleh masyarakat di Indonesia. Tahu yang kaya akan protein, sudah sejak lama dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia sebagai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kolang-kaling merupakan hasil produk olahan yang berasal dari perebusan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kolang-kaling merupakan hasil produk olahan yang berasal dari perebusan endosperm (makanan cadangan yang terdapat di dalam biji tumbuhan) biji buah aren yang masih
Lebih terperinciSTUDI KASUS KADAR FORMALIN PADA TAHU DAN KADAR PROTEIN TERLARUT TAHU DI SENTRA INDUSTRI TAHU DUKUH PURWOGONDO KECAMATAN KARTASURA
STUDI KASUS KADAR FORMALIN PADA TAHU DAN KADAR PROTEIN TERLARUT TAHU DI SENTRA INDUSTRI TAHU DUKUH PURWOGONDO KECAMATAN KARTASURA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. sehingga memiliki umur simpan yang relatif pendek. Makanan dapat. dikatakan rusak atau busuk ketika terjadi perubahan-perubahan yang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara umum, bahan pangan memiliki sifat mudah rusak (perishable), sehingga memiliki umur simpan yang relatif pendek. Makanan dapat dikatakan rusak atau busuk ketika terjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berupa pengawet yang berbahaya (Ismail & Harahap, 2014). Melihat dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Makanan merupakan salah satu kebutuhan primer bagi manusia, di Indonesia banyak sekali makanan siap saji yang dijual di pasaran utamanya adalah makanan olahan daging.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. aman dapat menimbulkan gangguan kesehatan bahkan keracunan. Penentuan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Makanan adalah salah satu kebutuhan manusia dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai kebutuhan dasar, makanan tersebut harus mengandung zat gizi untuk dapat memenuhi fungsinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan bahan yang sangat penting dalam kehidupan manusia dan fungsinya tidak pernah digantikan oleh senyawa lain. Sebuah molekul air terdiri dari sebuah atom
Lebih terperinciANALISIS KUANTITATIF NITRIT PADA SOSIS YANG DIJUAL DI SEKOLAH DASAR WILAYAH KECAMATAN BANJARMASIN TIMUR
INTISARI ANALISIS KUANTITATIF NITRIT PADA SOSIS YANG DIJUAL DI SEKOLAH DASAR WILAYAH KECAMATAN BANJARMASIN TIMUR Fajar azhar 1 ; Amaliah Wahyuni 2 ; Dwi Rizki Febrianti 3 Nitrit dalam dalam pengolahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keamanan pangan (food safety) merupakan hal-hal yang membuat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keamanan pangan (food safety) merupakan hal-hal yang membuat makanan itu aman untuk dimakan, bebas dari faktor-faktor penyebab penyakit misalnya banyak mengandung sumber
Lebih terperinciBahan pada pembuatan sutra buatan, zat pewarna, cermin kaca dan bahan peledak. Bahan pembuatan pupuk dalam bentuk urea.
Langkah 3 Penggunaan formalin: Pembunuh kuman sehingga dimanfaatkan untuk pembersih: lantai, kapal, gudang, pakaian. Pembasmi lalat dan berbagai serangga lain. Bahan pada pembuatan sutra buatan, zat pewarna,
Lebih terperinciINTISARI ANALISIS KUALITATIF FORMALIN PADA IKAN ASINTELANG DARI PRODUSEN DI DESA SIMPANG EMPAT SUNGAI BARU KECAMATAN JORONG KABUPATEN TANAH LAUT
INTISARI ANALISIS KUALITATIF FORMALIN PADA IKAN ASINTELANG DARI PRODUSEN DI DESA SIMPANG EMPAT SUNGAI BARU KECAMATAN JORONG KABUPATEN TANAH LAUT Andiansyah 1 ; Eka Kumalasari 2 ;Amaliyah Wahyuni 3 Ikan
Lebih terperinciANALISIS KUALITATIF FORMALIN PADA TAHU MENTAH YANG DIJUAL DI PASAR KALINDO, TELUK TIRAM DAN TELAWANG BANJARMASIN
ISSN CETAK. 2443-115X ISSN ELEKTRONIK. 2477-1821 ANALISIS KUALITATIF FORMALIN PADA TAHU MENTAH YANG DIJUAL DI PASAR KALINDO, TELUK TIRAM DAN TELAWANG BANJARMASIN Submitted : 2 Mei 2016 Edited : 17 Mei
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Bakso tusuk yang diperiksa adalah sebanyak 34 sampel yang diambil dari 17 kecamatan di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Tabel 3 dan 4 berikut adalah hasil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebanyak 22%, industri horeka (hotel, restoran dan katering) 27%, dan UKM
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Produksi daging sapi di Indonesia pada tahun 2015 mencapai 523.927 ton, hasil tersebut meningkat dibandingkan produksi daging sapi pada tahun 2014 yang mencapai 497.670
Lebih terperinciUnnes Journal of Public Health
UJPH 3 (3) (2014) Unnes Journal of Public Health http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujph Efektivitas Perendaman Ikan Segar Dalam Larutan Dari Limbah Cangkang Udang Terhadap Sifat Fisik Ikan Segar
Lebih terperinciJurnal Analis Laboratorium Medik, 30/11 (2016), IDENTIFIKASI FORMALIN PADA IKAN ASIN YANG DIPERJUAL BELKAN DI PUSAT PASAR SAMBU MEDAN TAHUN 2015
Jurnal Analis Laboratorium Medik, 30/11 (2016), 20-24 IDENTIFIKASI FORMALIN PADA IKAN ASIN YANG DIPERJUAL BELKAN DI PUSAT PASAR SAMBU MEDAN TAHUN 2015 M. Sinurat 1, Riris Andriana Siahaan 1 Program Studi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Balai Laboratorium Dinas Kesehatan Daerah Provinsi Sumatera Utara yang
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat Pemeriksaan senyawa boraks pada bakso secara kualitatif dilakukan di Balai Laboratorium Dinas Kesehatan Daerah Provinsi Sumatera Utara yang bertempat di Jl. Williem
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Makanan merupakan komponen penting bagi kehidupan manusia, karena
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Makanan merupakan komponen penting bagi kehidupan manusia, karena makanan berguna untuk menjaga kelangsungan proses fisiologis tubuh dapat berjalan dengan lancar. Makanan
Lebih terperinci2016 ACARA I. BLANCHING A. Pendahuluan Proses thermal merupakan proses pengawetan bahan pangan dengan menggunakan energi panas. Proses thermal digunak
PETUNJUK PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN II Disusun oleh : Nur Aini Condro Wibowo Rumpoko Wicaksono UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS PERTANIAN PURWOKERTO 2016 ACARA I. BLANCHING A. Pendahuluan
Lebih terperinciyang mengandung bahan-bahan kimia berbahaya, khususnya makanan basah dibutuhkan oleh manusia. Namun, ketika isu formalin dan bahan-bahan kimia
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari sekarang ini tidak jarang kita khawatir untuk mengkonsumsi makanan, hal ini akibat banyaknya pangan (makanan) yang mengandung bahan-bahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pengawetan dengan suhu rendah bertujuan untuk memperlambat atau menghentikan metabolisme. Hal ini dilakukan berdasarkan fakta bahwa respirasi pada buah dan sayuran tetap
Lebih terperinciANALISIS KUALITATIF FORMALIN PADA IKAN ASIN YANG DIJUAL DI UNIT PASAR SEKTOR II KECAMATAN BANJARMASIN SELATAN
ABSTRAK ANALISIS KUALITATIF FORMALIN PADA IKAN ASIN YANG DIJUAL DI UNIT PASAR SEKTOR II KECAMATAN BANJARMASIN SELATAN Fitria Hidayah 1 ; Noor Aisyah 2 ; Aditya Maulana P.P 3 Ikan asin adalah ikan yang
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. sanitasi. Banyaknya lingkungan kita yang secara langsung maupun tidak lansung. merugikan dan membahayakan kesehatan manusia.
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keamanan pangan (food safety) merupakan hal yang penting dari ilmu sanitasi. Banyaknya lingkungan kita yang secara langsung maupun tidak lansung berhubungan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang tidak memenuhi syarat keamanan dan dapat membahayakan kesehatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keselamatan dan kesehatan masyarakat harus dilindungi dari pangan yang tidak memenuhi syarat keamanan dan dapat membahayakan kesehatan masyarakat. Pemerintah, industri
Lebih terperinciSURVEI PENGGUNAAN FORMALIN DAN BORAKS PADA PEDAGANG BAKSO TUSUK DI SEKOLAH DASAR KECAMATAN WENANG DAN KECAMATAN MALALAYANG
SURVEI PENGGUNAAN FORMALIN DAN BORAKS PADA PEDAGANG BAKSO TUSUK DI SEKOLAH DASAR KECAMATAN WENANG DAN KECAMATAN MALALAYANG Pricilya A.M Kaligis 1., Ir. Tineke M Langi, MSi 2., Ir. Thelma D.J. Tuju, MSi
Lebih terperinciTES KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA (Soal Posttest) Mata Pelajaran : IPA Kelas/Semester : VIII/2 Materi Pokok : Makanan
TES KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA (Soal Posttest) Mata Pelajaran : IPA Kelas/Semester : VIII/2 Materi Pokok : Makanan Waktu : 60 menit Baca baik-baik soal dibawah ini dan jawablah pada lembar jawab yang telah
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tempat penelitian dilakukan di Laboratorium kimia Analis Kesehatan,
20 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian dalam karya tulis ini adalah jenis penelitian eksperimen yang didukung dengan studi pustaka. B. Lokasi dan Waktu Penelitian Tempat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Susu 1. Pengertian Susu Susu segar merupakan cairan yang berasal dari sekresi ambing sapi sehat, yang diperoleh dengan cara pemerahan yang benar, yang kandungan alaminya tidak
Lebih terperinciANALISA KUALITATIF FORMALIN PADA CUMI KERING ASIN YANG DIJUAL DI PASAR SEKTOR 2 WILAYAH KOTA BANJARMASIN INTISARI
ANALISA KUALITATIF FORMALIN PADA CUMI KERING ASIN YANG DIJUAL DI PASAR SEKTOR 2 WILAYAH KOTA BANJARMASIN Hidayatulah 1, Eka Kumalasari S. Farm.,Apt. 2, Amaliyah Wahyuni S.Si., Apt. 3 INTISARI Cumi kering
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kebanyakan masyarakat. Meskipun memiliki beberapa keunggulan, tetapi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Makanan jajanan (street food) telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat, baik di perkotaan maupun di pedesaan. Konsumsi makanan jajanan
Lebih terperinciABSTRAK UJI SEMIKUANTITATIF FORMALIN DALAM MI BASAH DI PASAR X KOTA BANDUNG TAHUN 2012
ABSTRAK UJI SEMIKUANTITATIF FORMALIN DALAM MI BASAH DI PASAR X KOTA BANDUNG TAHUN 2012 Truely Panca Sitorus, 2013 Pembimbing I : dr. Fen Tih, M. Kes. Pembimbing II : dr. Dani, M. Kes. Latar belakang Saat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Daging ayam merupakan sumber protein hewani yang mudah dimasak
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Daging ayam merupakan sumber protein hewani yang mudah dimasak dan relatif murah harganya. Daging ayam mengandung 22 persen protein dan 74 persen air dalam 100 gram
Lebih terperinciTES KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA (Soal Pretest) Mata Pelajaran : IPA Kelas/Semester : VIII/2 Materi Pokok : Makanan
TES KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA (Soal Pretest) Mata Pelajaran : IPA Kelas/Semester : VIII/2 Materi Pokok : Makanan Waktu : 60 menit Baca baik-baik soal dibawah ini dan jawablah pada lembar jawab yang telah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terdapat pada tepung adalah kapang, khamir, dan bakteri. Bakteri yang biasa
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mie basah merupakan salah satu bahan pangan yang digemari masyarakat Indonesia. Hal itu terbukti dengan tingginya produksi mie basah yaitu mencapai 500-1500 kg mie
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. teknologi pangan dan bahan kimia yang dibutuhkan agar mutunya baik.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi menyebabkan aktivitas masyarakat meningkat, baik di pedesaan maupun di perkotaan. Kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks menyebabkan perlu
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan uji laboratorium yang dilakukan di Laboratorium
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Berdasarkan uji laboratorium yang dilakukan di Laboratorium Pengendalian dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan (LPPMHP) Gorontalo melalui uji kandungan formalin dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bakso merupakan makanan jajanan yang paling populer di Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bakso merupakan makanan jajanan yang paling populer di Indonesia. Penggemar makanan jajanan ini merata mulai dari anak-anak sampai orang dewasa sehingga pedagang makanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang secara alami bukan merupakan bagian dari bahan baku pangan, tetapi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan atau campuran bahan kimia yang secara alami bukan merupakan bagian dari bahan baku pangan, tetapi ditambahkan ke dalam pangan.
Lebih terperinciKata Kunci :Ronto, jumlah mikroba, kadar air, kadar garam
HUBUNGAN ANTARA KADAR GARAM DAN KADAR AIR TERHADAP PERTUMBUHAN MIKROBA PADA MAKANAN TRADISIONAL RONTO DARI KOTABARU KALIMANTAN SELATAN Meiliana Sho etanto Fakultas Farmasi Meilianachen110594@gmail.com
Lebih terperinciPELATIHAN PEMBUATAN CHITOSAN DARI LIMBAH UDANG SEBAGAI BAHAN PENGAWET ALAMI UNTUK MEMPERLAMA DAYA SIMPAN PADA MAKANAN DI KELURAHAN PUCANGSAWIT
Proposal Lolos PKMM Dikti 2008. http://siskaela@blog.uns.ac.id PELATIHAN PEMBUATAN CHITOSAN DARI LIMBAH UDANG SEBAGAI BAHAN PENGAWET ALAMI UNTUK MEMPERLAMA DAYA SIMPAN PADA MAKANAN DI KELURAHAN PUCANGSAWIT
Lebih terperinciANALISIS KANDUNGAN BORAKS PADA PANGAN JAJANAN ANAK DI SDN KOMPLEKS LARIANGBANGI KOTA MAKASSAR
ANALISIS KANDUNGAN BORAKS PADA PANGAN JAJANAN ANAK DI SDN KOMPLEKS LARIANGBANGI KOTA MAKASSAR Analysis Content Of Borax in Snack Kids at Elementary School in SDN Lariangbangi Complex in Makassar Sakinah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Protein (KEP). KEP merupakan suatu keadaan seseorang yang kurang gizi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu masalah gizi yang utama di Indonesia adalah Kurang Energi Protein (KEP). KEP merupakan suatu keadaan seseorang yang kurang gizi disebabkan oleh rendahnya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ikan merupakan salah satu hasil kekayaan alam yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia untuk dijadikan
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ikan merupakan salah satu hasil kekayaan alam yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia untuk dijadikan bahan pangan. Kandungan gizi yang ada pada ikan sangatlah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. terpenting bagi umat manusia. Pangan juga tak lepas dari kaitannya sebagai
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan pangan merupakan kebutuhan pokok yang tak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia dan harus dilengkapi manusia tiap harinya. Manusia tidak hanya membutuhkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Bahan pangan mudah mengalami kerusakan yang disebabkan oleh bakteri
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahan pangan mudah mengalami kerusakan yang disebabkan oleh bakteri patogen atau bakteri pembusuk. Kerusakan tersebut dapat diminimalir dengan penambahan bahan yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Bubur kacang hijau Bubur kacang hijau adalah jenis makanan yang dibuat dari bahan pokok kacang hijau dengan perebusan, penambahan bumbu-bumbu dan bahan kimia lain sehingga didapatkan
Lebih terperinciIdentifikasi Boraks dalam Bakso di Kelurahan Bahagia Bekasi Utara Jawa Barat dengan Metode Analisa Kualitatif
Identifikasi Boraks dalam Bakso di Kelurahan Bahagia Bekasi Utara Jawa Barat dengan Metode Analisa Kualitatif Identification of Boraks in Meatball Which Sell at Kelurahan Bahagia Bekasi West Java with
Lebih terperinciIDENTIFIKASI KANDUNGAN FORMALIN PADA TAHU YANG DIJUAL DI PASAR SENTRAL KOTA GORONTALO. Sriyanti Dunggio, Herlina Jusuf, Ekawaty Prasetya 1
IDENTIFIKASI KANDUNGAN FORMALIN PADA TAHU YANG DIJUAL DI PASAR SENTRAL KOTA GORONTALO Sriyanti Dunggio, Herlina Jusuf, Ekawaty Prasetya 1 Program Studi Kesehatan Masyarakat Peminatan Kesehatan Lingkungan
Lebih terperinciPrinsip-prinsip Penanganan dan Pengolahan Bahan Agroindustri
Prinsip-prinsip Penanganan dan Pengolahan Bahan Agroindustri PENANGANAN Jenis Kerusakan Bahan Pangan Kerusakan mikrobiologis Kerusakan mekanis Kerusakan fisik Kerusakan biologis Kerusakan kimia Kerusakan
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Biotik 2017 ISBN: UJI KANDUNGAN FORMALIN PADA IKAN ASIN DI PASAR TRADISIONAL KOTA BANDA ACEH ABSTRAK
Prosiding Seminar Nasional Biotik 2017 ISBN: 978-602-60401-3-8 UJI KANDUNGAN FORMALIN PADA IKAN ASIN DI PASAR TRADISIONAL KOTA BANDA ACEH Ayu Nirmala Sari 1), Diana Anggraeyani 2), Fitria Nelda Fautama
Lebih terperinciBAB lv HASIL DAN PEMBAHASAN. turmerik). Hasil pengukuran kadar boraks dengan metode titrasi terdapat pada
BAB lv HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Sampel bakso tusuk yang telah diteliti sebanyak 28 sampel dari masingmasing kecamatan di wilayah Kota Yogyakarta. Tabel 3 dan 4 adalah data hasil uji kuantitatif (uji
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melindungi tubuh dari penyakit (Notoatmodjo, 2003). Sebagai penduduk. untuk makan makanan yang halal dan thayyiban.
A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Makanan adalah kebutuhan pokok manusia, karena perannya yang sangat penting dalam kehidupan yakni untuk sumber energi, pertumbuhan tubuh, regenerasi (pemeliharaan maupun
Lebih terperinciSKRIPSI. APLIKASI KOMBINASI EKSTRAK FULI PALA (Myristica fragrans Houtt) DAN NaCl SEBAGAI PENGAWET PADA MI BASAH MATANG. Oleh : MAULITA NOVELIANTI
SKRIPSI APLIKASI KOMBINASI EKSTRAK FULI PALA (Myristica fragrans Houtt) DAN NaCl SEBAGAI PENGAWET PADA MI BASAH MATANG Oleh : MAULITA NOVELIANTI F24103090 2007 DEPARTEMEN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS
Lebih terperinciINTISARI. ANALISIS KUALITATIF FORMALIN PADA EBI dan IKAN TERI MEDAN DI UNIT PASAR SEKTOR II KECAMATAN BANJARMASIN SELATAN
INTISARI ANALISIS KUALITATIF FORMALIN PADA EBI dan IKAN TERI MEDAN DI UNIT PASAR SEKTOR II KECAMATAN BANJARMASIN SELATAN Gusti Rachamad Dani Anugrah 1, Eka Kumalasari, S.Farm., Apt 2, Aditya Maulana P.P,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan harga yang murah, menarik dan bervariasi. Menurut FAO (Food
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Makanan dan minuman merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang harus dipenuhi dan diupayakan agar lebih tersedia dalam kualitas dan kuantitas secara memadai
Lebih terperinciINTISARI ANALISIS KUALITATIF RHODAMIN B PADA MINUMAN RINGAN BERKEMASAN YANG DIJUAL DI PASAR SEKTOR II KECAMATAN BANJARMASIN UTARA
INTISARI ANALISIS KUALITATIF RHODAMIN B PADA MINUMAN RINGAN BERKEMASAN YANG DIJUAL DI PASAR SEKTOR II KECAMATAN BANJARMASIN UTARA Nadya Aulia 1 ; Amaliyah Wahyuni, 2 ; Nurhamidi 3 Rhodamin B adalah salah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Mie merupakan salah satu bahan pangan yang bernilai ekonomis tinggi. Mie
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mie merupakan salah satu bahan pangan yang bernilai ekonomis tinggi. Mie adalah produk pasta atau ekstruksi yang tidak asing bagi masyarakat Indonesia (Teknologi Pangan
Lebih terperinciPENGERINGAN PENDAHULUAN PRINSIP DAN TUJUAN PENGOLAHAN SECARA PENGERINGAN FAKTOR-FAKTOR PENGERINGAN PERLAKUAN SEBELUM DAN SETELAH PENGERINGAN
PENGERINGAN PENDAHULUAN PRINSIP DAN TUJUAN PENGOLAHAN SECARA PENGERINGAN FAKTOR-FAKTOR PENGERINGAN PERLAKUAN SEBELUM DAN SETELAH PENGERINGAN EFEK PENGERINGAN TERHADAP PANGAN HASIL TERNAK PERLAKUAN SEBELUM
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. setiap orang. Menurut Food and Agriculture Organization (FAO) dalam. terbawa hingga dewasa. Kegemaran masyarakat akan jajan atau
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jajan merupakan suatu kebiasaan yang telah lama tertanam dalam diri setiap orang. Menurut Food and Agriculture Organization (FAO) dalam Taryadi (2007), jajanan merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Makanan merupakan kebutuhan primer bagi manusia, di Indonesia sendiri tersedia berbagai macam makanan yang salah satunya yaitu bakso.bakso adalah makanan yang banyak
Lebih terperinciDra.Ida Marlinda Loenggana, Apt Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia
Keamanan Produk Makanan Yang Beredar oleh Dra.Ida Marlinda Loenggana, Apt Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia Dibawakan di acara,, Ancaman Kualitas Makanan terhadap Kesehatan menyambut Rakernas Majelis
Lebih terperinciABSTRACT FORMALIN QUALITATIVE TESTING ON YELLOW TOFU IN X TRADITIONAL MARKET, BANDUNG, 2014
ABSTRACT FORMALIN QUALITATIVE TESTING ON YELLOW TOFU IN X TRADITIONAL MARKET, BANDUNG, 2014 Hadijanto, 2014 Tutor: Grace Puspasari, dr., M. Gizi Background. Tofu is a food product made from white soy which
Lebih terperinciMENGENAL BAHAYA FORMALIN, BORAK DAN PEWARNA BERBAHAYA DALAM MAKANAN
MENGENAL BAHAYA FORMALIN, BORAK DAN PEWARNA BERBAHAYA DALAM MAKANAN Formalin Formalin merupakan larutan 40 % formaldehid, termasuk golongan senyawa aldehid atau alkanal, yang mengandung satu atom karbon.
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. Jenis makanan basah ataupun kering memiliki perbedaan dalam hal umur simpan
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Parameter sensori sangat penting pada tahap penelitian dan pengembangan produk pangan baru. Produk baru yang dihasilkan harus memiliki penanganan yang tepat agar
Lebih terperinci9/6/2016. Hasil Pertanian. Kapang; Aspergillus sp di Jagung. Bakteri; Bentuk khas, Dapat membentuk spora
KULIAH KE 8: PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PASCA PANEN & NILAI TAMBAH TIK: Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa akan dapat menjelaskan berbagai teknologi pasca panen untuk memberi nilai tambah. Agricultural
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bahan makanan pada umumnya sangat sensitif dan mudah mengalami penurunan kualitas karena faktor lingkungan, kimia, biokimia, dan mikrobiologi. Penurunan kualitas bahan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Sifat Fisik Daging Kualitas karkas dan daging dipengaruhi oleh faktor sebelum dan setelah pemotongan. Faktor sebelum pemotongan yang dapat mempengaruhi kualitas daging antara lain
Lebih terperinciABSTRACT ABSTRAK PENDAHULUAN
(JSTP) ISSN: 2527-6271 2016 ANALISIS KANDUNGAN ZAT PENGAWET NATRIUM BENZOAT PADA SAUS TOMAT DI PASAR TRADISIONAL ANDOUNOHU KOTA KENDARI (Analysis of Sodium Benzoate on The Tomato Sauce In Traditional Market
Lebih terperinciINTISARI IDENTIFIKASI METHANYL YELLOW PADA MANISAN BUAH NANAS
INTISARI IDENTIFIKASI METHANYL YELLOW PADA MANISAN BUAH NANAS (Ananas comocus) DAN KEDONDONG (Spondias Dulcis) YANG DIJUAL DI DESA GUNUNG RAJA KECAMATAN TAMBANG ULANG KABUPATEN TANAH LAUT Cita Septiana
Lebih terperinciIDENTIFIKASI CEMARAN BORAKS PADA BAKSO YANG DIJUAL DI DESA GONILAN, KARTASURA, SUKOHARJO
IDENTIFIKASI CEMARAN BORAKS PADA BAKSO YANG DIJUAL DI DESA GONILAN, KARTASURA, SUKOHARJO Khoirunnisa 1 * dan Pramudya Kurnia 2 1 Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2 Universitas Muhammadiyah Surakarta
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. batok sabut kelapa (lunggabongo). Sebelum dilakukan pengasapan terlebih dahulu
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Ikan tongkol (Euthynnus affinis) segar diperoleh dari TPI (Tempat Pelelangan Ikan) kota Gorontalo. Bahan bakar yang digunakan dalam pengasapan ikan adalah batok sabut kelapa
Lebih terperinci1 I PENDAHULUAN. Bab ini menjelaskan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi. Pemikiran, (6) Hipotesis, dan (7) Waktu dan Tempat Penelitian.
1 I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis, dan (7) Waktu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. makanan sangat terbatas dan mudah rusak (perishable). Dengan pengawetan,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penggunaan pengawet berbahaya dalam bahan makanan seperti ikan dan daging menjadi permasalahan serius yang dihadapi oleh pemerintah. Penggunaan bahan pengawet
Lebih terperinciANALISIS KLORIN PADA BERAS YANG BEREDAR DI PASAR KOTA MANADO
ANALISIS KLORIN PADA BERAS YANG BEREDAR DI PASAR KOTA MANADO Ivone Y. Wongkar 1), Jemmy Abidjulu 1), dan Frenly Wehantouw 1) 1) Program Studi Farmasi FMIPA UNSRAT Manado, 95115 ABSTRACT Rice is a staple
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pola hidup sehat masyarakat sangat terdukung oleh adanya makanan dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pola hidup sehat masyarakat sangat terdukung oleh adanya makanan dan minuman yang dikonsumsi, terutama berasal dari bahan alami. Salah satu minuman yang bermanfaat bagi
Lebih terperinciMenerapkan Teknik Pemanasan Tidak Langsung dalam Pengolahan KD 1: Melakukan Proses Pengasapan Ikan
1 P a g e Menerapkan Teknik Pemanasan Tidak Langsung dalam Pengolahan KD 1: Melakukan Proses Pengasapan Ikan Pengasapan Ikan Menurut perkiraan FAO,2 % dari hasil tangkapan ikan dunia diawetkan dengan cara
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas mengenai: (1.1) Latar Belakang Penelitian, (1.2)
I PENDAHULUAN Bab ini akan membahas mengenai: (1.1) Latar Belakang Penelitian, (1.2) Identifikasi Masalah, (1.3) Tujuan Penelitian, (1.4) Manfaat Penelitian, (1.5) Kerangka Pemikiran, (1.6) Hipotesis Penelitian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ikan tuna (Thunnus sp.) merupakan salah satu jenis ikan olahan yang dikemas dalam kaleng. Ikan tuna memiliki kualitas daging yang sangat baik, lembut, dan lezat, serta
Lebih terperinciANALISIS KUALITATIF KANDUNGAN BORAKS PADA BAKSO TUSUK MENGGUNAKAN KERTAS TUMERIK DI WILAYAH SLEMAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
ANALISIS KUALITATIF KANDUNGAN BORAKS PADA BAKSO TUSUK MENGGUNAKAN KERTAS TUMERIK DI WILAYAH SLEMAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Qualitative Analysis of The Content Of Borax in Meatballs Skewers Using Tumerik
Lebih terperinciANALISIS BORAKS DAN UJI ORGANOLEPTIK PADA BERBAGAI IKAN ASIN YANG DIJUAL DI PASAR
ANALISIS BORAKS DAN UJI ORGANOLEPTIK PADA BERBAGAI IKAN ASIN YANG DIJUAL DI PASAR Nafia Umaroh dan Ani Sulistyarsi Program Studi Pendidikan Biologi, FPMIPA, IKIP PGRI MADIUN Email : Fialala18@Gmail.com
Lebih terperinci