Lampiran 1 Daftar famili teridentifikasi dari total spesies tumbuhan yang ditemukan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Lampiran 1 Daftar famili teridentifikasi dari total spesies tumbuhan yang ditemukan"

Transkripsi

1 LAMPIRAN

2 Lampiran 1 Daftar famili teridentifikasi dari total spesies tumbuhan yang ditemukan No Famili Jumlah No Famili Jumlah 1 Anacardiaceae 4 24 Hypericaceae 1 2 Anisophyleaceae 1 25 Moraceae 6 3 Annonaceae 2 26 Myristicaceae 1 4 Apocynaceae 1 27 Myrtaceae 5 5 Arecaceae 3 28 Olacaceae 2 6 Bombacaceae 2 29 Orchidaceae 1 7 Burseraceae 2 30 Oxalidaceae 1 8 Clusiaceae 3 31 Pandanaceae 1 9 Cycadaceae 1 32 Piperaceae 1 10 Dilleniaceae 1 33 Poaceae 3 11 Dipterocarpaceae 9 34 Polypodiaceae 6 12 Ebenaceae 1 35 Rhizoporaceae 1 13 Elaeocarpaceae 1 36 Rubiaceae 1 14 Euphorbiaceae 6 37 Sapindaceae 1 15 Fabaceae 9 38 Sapotaceae 3 16 Fagaceae 1 39 Simaroubaceae 2 17 Icacinaceae 1 40 Sterculiaceae 1 18 Lauraceae 3 41 Styracaceae 1 19 Linaceae 1 42 Theaceae 1 20 Loganiaceae 1 43 Thymelaeaceae 1 21 Cyperaceae 1 44 Ulmaceae 1 22 Melastomataceae 2 45 Verbenaceae 1 23 Meliaceae 1 46 Vitaceae 1 47 Zingiberaceae 3

3 Lampiran 2 Daftar spesies tumbuhan yang diperoleh dari seluruh areal penelitian No. Nama lokal Nama ilmiah Famili Habitus 1 Sirih hutan* Piper caducibractum C.DC Piperaceae Herba 2 Rambutan hutan* Nephelium lappaceum L Sapindaceae Pohon 3 Kelat Syzygium sp1. Myrtaceae Pohon 4 Tampui Baccaurea deflexa Rox.b. Euphorbiaceae Pohon 5 Lalan Santiria laevigata BL. Burseraceae Pohon 6 Medang* Litsea odorifera Val. Lauraceae Pohon 7 Rotan Korthalsia sp. Arecaceae Semak 8 Asam keranji* Dialium indum Linn. Fabaceae Pohon 9 Petai hutan* Parkia speciosa Hassk. Fabaceae Pohon 10 Kenari Canarium tomentosum Bl. Burseraceae Pohon 11 Mendarahan Myristica sp. Myristicaceae Pohon 12 Mempisang Kandelia candel Druce. Rhizoporaceae Pohon 13 Kabau Jaringa sp. Fabaceae Pohon 14 Kulim* Scorodocarpus borneensis Becc. Olacaceae Pohon 15 Medang bulu Litsea sp. Lauraceae Pohon 16 Resak Vatica stapfiana Dipterocarpaceae Pohon 17 Rayutan/baru cina* Artemisia vulgaris Linn. Vitaceae Herba 18 Tempunik Artocarpus rigidus BL. Moraceae Pohon 19 Marpoyan* Rhodamnia cinerea Myrtaceae Pohon 20 Patikan kebo* Euporbhia hirta, Linn. Euphorbiaceae Herba 21 Lengkuas* Alpinia galanga Linn., Willd Zingiberaceae Herba 22 Paku kijang Athyrium sorzogonense (Presl) Polypodiaceae Herba Milde 23 Jahe-jahean* Zingiber officinale Roxb. Zingiberaceae Herba 24 Arang-arang Diospyros oblonga Wild. Ebenaceae Pohon 25 Raman Bouea burmanica Griff. Anacardiaceae Pohon 26 Simpur Dillenia reticulata King. Dilleniaceae Pohon 27 Balam Palaquium burchii H.J.L. Sapotaceae Pohon 28 Durian hantu Coelostegia griffthii Benth. Bombacaceae Pohon 29 Durian hutan Durio carinatus Mast. Bombacaceae Pohon 30 Kedondong hutan Dacryodes rostrata H.J.Lam. Meliaceae Pohon 31 Liana Panera semibifida Myrtaceae Herba 32 Medang rawa Elaeocarpus sp. Elaeocarpaceae Pohon 33 Bintangur Calophyllum pulcherimum Wall. Clusiaceae Pohon 34 Petatal/petaling* Ochanostachys amentacea Mast. Olacaceae Pohon 35 Mahang Macaranga sp. Euphorbiaceae Pohon 36 Mempening Quercus sp. Fagaceae Pohon 37 Kopi-kopi* Randia anisophylla Wall. Rubiaceae Pohon 38 Anggrek Vandopsis sp. Orchidaceae Herba 39 Kapur Dryobalanops oblongifolia Dyer Dipterocarpaceae Pohon 40 Sindur rawa Sindora walichii Benth. Fabaceae Pohon

4 Lampiran 2 (Lanjutan) No. Nama lokal Nama ilmiah Famili Habitus 41 Paku tanduk rusa* Platycerium sp. Polypodiaceae Herba 42 Paku antu Asplenium salignum Bl. Polypodiaceae Herba 43 Pakis andam* Nephralepis cordifolia (L) Presl Polypodiaceae Terna 44 Jambu-jambu Syzygium sp2. Myrtaceae Pohon 45 Embacang* Mangifera foetida Lour. Anacardiaceae Pohon 46 Harendong* Melastoma affine. Don Melastomataceae Perdu 47 Harendong bulu* Clidemia hirta. D. Don Melastomataceae Perdu 48 Punak Tetramerista glabra Miq. Theaceae Pohon 49 Manggis-manggis Garcinia sp. Clusiaceae Pohon 50 Sendok-sendok Endospermum malaccensis Euphorbiaceae Pohon Muell. 51 Kelumpang Sterculia macrophylla Vent. Sterculiaceae Pohon 52 Kasai* Pometia pinnata Forst. Sapindaceae Pohon 53 Terap* Artocarpus elasticus Rein.W. Moraceae Pohon 54 Cantel Sorghum halepense (L) Pers. Poaceae Semak 55 Pakis haji Cycas rumphii Miq Cycadaceae Herba 56 Tempinis Sloetida elongata Kds. Moraceae Pohon 57 Pasak bumi* Eurycoma longifolia Jack Simaroubaceae Pohon 58 Sisik naga* Drymoglossum piloselloides [L.] Polypodiaceae Herba Presl. 59 Kunyit* Curcuma longa Linn. Zingiberaceae Herba 60 Siluk Gironniera subaequalis Planth. Ulmaceae Pohon 61 Putri malu* Mimosa pudica Linn. Fabaceae Herba 62 Sungkai* Peronema canescens Jack Verbenaceae Pohon 63 Kayu batu Irivingia malayana Oliv. Simaroubaceae Pohon 64 Talas* Colocasia esculenta Araceae Herba 65 Pulai* Alstonia scholaris [L.] R. Br. Apocynaceae Pohon 66 Paku Resam Gleichenia microphylla R. Br. Polypodiaceae Herba Var. vulcania 67 Ludai Sapium sp. Euphorbiaceae Pohon 68 Gelinggang/ketepeng Cassia alata Linn. Fabaceae Perdu cina* 69 Beringin* Ficus benjamina L. Moraceae Pohon 70 Pandan-pandan Pandanus sp. Pandanaceae Semak 71 Terentang Campnosperma auriculatum Anacardiaceae Pohon Hoo.f 72 Meniran* Phylanthus urinaria Linn. Euphorbiaceae Herba 73 Gerunggang Cratoxylum arborescens Bl. Hypericaceae Pohon 74 Meranti Shorea smithiana Sym. Dipterocarpaceae Pohon 75 Jampang pait Paspalum conjugatum Berg. Poaceae Perdu 76 Jukut jampang* Eleusine indica (L.) Gaertn. Poaceae Perdu 77 Rumput teki* Cyperus rotundus Linn. Cyperaceae Herba 78 Pasir-pasir Stemonurus scorpiodes Icacinaceae Pohon 79 Kemenyan* Styrax benzoin Dryand. Styracaceae Pohon

5 Lampiran 2 (Lanjutan) No. Nama lokal Nama ilmiah Famili Habitus 80 Gaharu* Aquilaria malaccensis Lamk. Thymelaeaceae Pohon 81 Gelam/kayu putih* Melaleuca leucadendra syn. Myrtaceae Pohon 82 Seminai/kayu bitis Palaquium ridleyi K.et.G Sapotaceae Pohon 83 Meranti tupai Shorea macroptera Dyer. Dipterocarpaceae Pohon 84 Pisang-pisang* Polyalthia sp. Annonaceae Pohon 85 Jangkang Xylopia ferruginea Annonaceae Pohon 86 Meranti Sumatra Shorea sp. Dipterocarpaceae Pohon 87 Meranti pirang Shorea leprosula Miq. Dipterocarpaceae Pohon 88 Meranti rambai Shorea acuminata Dyer. Dipterocarpaceae Pohon 89 Tembesu Fragrea Fragrans Roxb. Loganiaceae Pohon 90 Pagar-pagar Ixonanthes reticulate Linaceae Pohon 91 Asam kandis* Garcinia syzygifolia Pierre. Clusiaceae Pohon 92 Kempas Koompassia malaccensis Fabaceae Pohon Maing.ex Benth. 93 Gluta rengas Gluta elegens Kurz. Anacardiaceae Pohon 94 Sindur Sindora leiocarpa De. Wit. Fabaceae Pohon 95 Trenggayun Paratocarpus trianda Moraceae Pohon 96 Merawan Hopea mangarawan Miq. Dipterocarpaceae Pohon 97 Meranti bunga Shorea parvifolia Dyer. Dipterocarpaceae Pohon 98 Tenggek burung Anisophyllea sp. Anisophyleaceae Pohon 99 Cempedak hutan* Artocarpus integra BL. Moraceae Pohon 100 Akasia Acacia Mangium Willd. Fabaceae Pohon 101 Belimbing hutan Sarcotecha subtriplinervis Oxalidaceae Pohon Hall.F. 102 Medang buah Litsea sp. Lauraceae Pohon Ket * : Spesies tumbuhan obat

6 Lampiran 3 Spesies tumbuhan bermanfaat obat yang ditemukan N Nama lokal Nama ilmiah Famili Habitus Bagian yang Penyakit yang disembuhkan* o digunakan * 1 Asam Kandis Garcinia Clusiaceae Pohon Buah Obat kanker syzygifolia Pierre. 2 Harendong/Seng gani Melastoma affine. D.Don Melastomataceae Perdu Daun, Akar, Buah, Biji Gangguan pencernaan (dispepsi), disentri basiler, diare, hepatitis, Keputihan (leukorea), sariawan, haid berlebihan, wasir darah, Pendarahan rahim, berak darah (melena), keracunan singkong, Radang dinding pembuluh darah, pembekuan (tromboangitis) 3 Harendong Bulu Clidemia hirta. Don Melastomataceae Perdu Daun Pencuci luka bernanah, menghentikan pendarahan pada luka sayatan 4 Jahe-jahean Zingiber officinale Roxb. Zingiberaceae Herba Rimpang jahe Asi, mulas, gatal, batuk, luka, sakit kepala, perut kembung, serbat, selesma 5 Lengkuas Alpinia galanga Zingiberaceae Herba Rimpang Reumatik, Sakit Limpa, Gairah seks, Nafsu Linn. Willd 6 Kunyit Curcuma longa Linn. lengkuas makan, Bronkhitis, panu Zingiberaceae Herba Rimpang Demam, diare, keputihan, Diabetes melitus, Tifus, Usus buntu, Disentri, Sakit keputihan, Haid tidak lancar, Perut mulas saat haid, Memperlancar ASI, Amandel, Berak lender 7 Beringin Ficus benjamina L. Moraceae Pohon Akar udara dan daun. Pilek, demam tinggi, radang amandel (tonsilitis), nyeri rematik sendi, Luka terpukul (memar), influenza, radang saluran napas (bronkhitis), Batuk rejan (pertusis), malaria, radang usus akut (acute enteritis), Disentri, kejang panas pada anak

7 Lampiran 3 (Lanjutan) No Nama lokal Nama ilmiah Famili Habitus Bagian yang Penyakit yang disembuhkan* digunakan * 8 Kemenyan Styrax benzoin Dryand. Styracaceae Pohon Getah Obat sakit kulit 9 Pasak bumi Eurycoma longifolia Jack 10 Meniran Phylanthus urinaria Linn. Simaroubace ae Euphorbiace ae Pohon Akar Sebagai tonikum pascapartum, anti mikroba, anti hipertensi, anti inflamansi, anti piretik, mengobati sakit perut, usus, malaria dan yang paling dikenal adalah sebagai obat kuat pria (afrodisiak) Herba Akar,batang,daunn Sakit kuning (lever), malaria, demam, ayan, Batuk, Haid lebih, disentri, luka bakar, luka koreng, Jerawat 11 Rumput teki Cyperus rotundus Cyperaceae Herba Rimpang Kolera, dysentri, batuk. Linn. 12 Gelinggang/kete peng cina Cassia alata Linn. Fabaceae Perdu Daun Panu, Kurap, Kudis, Sembelit, Cacingan, Sariawan. 13 Pulai Alstonia scholaris [L.] Apocynaceae Pohon Akar dan kulit Obat sipilis dan obat malaria R. Br. 14 Putri Malu Mimosa pudica Linn. Fabaceae Herba Daun, akar, seluruh tanaman. Susah tidur (Insomnia), Bronkhitis, Panas tinggi, Herpes, Reumatik, 15 Sisik Naga Drymoglossum piloselloides [L.] Presl. 16 Pakis Haji Alspophila glauca (BL)J.SM Polypodiacea e Herba Daun dan seluruh bagian tanaman. Cacingan. Rasanya manis, sedikit pahit, dingin. Antiradang, menghilangkan nyeri (analgesik), pembersih darah, penghenti perdarahan (hemostatis), memperkuat paru-paru, dan obat batuk (antitusif). Cycadaceae Herba Tangkai sakit perut, mencret.

8 Lampiran 3 (Lanjutan) No Nama lokal Nama ilmiah Famili Habitus Bagian yang digunakan * 17 Patikan Kebo Euporbhia hirta, Linn. Euphorbiace ae 18 Rayutan/baru cina Artemisia vulgaris Linn. Penyakit yang disembuhkan* Herba Daun Radang tenggorokan, Bronkhitis, Asma, Disentri, Radang perut, Diare, Kencing darah, Radang kelenjar susu, Payudara bengkak. Eksim. Vitaceae Herba Daun Emenagoga (pasca bersalin), Beri-beri, ambeien, wanita nifas, obat oles pada bagian yang sakit, bisul.

9 Lampiran 3 (Lanjutan) No Nama lokal Nama ilmiah Famili Habitus Bagian yang digunakan * Penyakit yang disembuhkan* 19 Petai Hutan Parkia speciosa Hassk. Fabaceae Pohon Buah obat gangguan hati, diabetes, racun cacing 21 Sirih Hutan Piper caducibractum Piperaceae Herba Daun sirih Sakit mata, Eksim, bau mulut, kulit gatal, Menghilangkan jerawat, Pendarahan gusi, Mimisan, Bronkhitis, Batuk, Sariawan, Luka, Keputihan, Sakit jantung, Sifilis, Alergi/biduren, Diare, Sakit gigi 22 Pakis andam Nephralepis cordifolia (L) Presl. Polypodiacea e Herba Seluruh bagian Obat disentri, infeksi saluran kemih, penurun panas/demam dan anti bakteri. 23 Gaharu Aquilaria malaccensis Thymelaeace Pohon Kulit batang dan Asma dan sesak nafas Lamk. ae kayu 24 Terap Artocarpus elastica Rein.W. Moraceae Pohon Seluruh bagian obat TBC, dysentri, dan membatasi kelahiran 25 Kasai Pometia pinnata Forst. Sapotaceae Pohon Kulit batang Luka-luka bernanah 26 Cempedak hutan Artocarpus integra Moraceae Pohon Akar, biji, kulit Demam, obat murus, dan luka-luka Merr. batang 27 Jukut jampang Eleusine indica (L.) Poaceae Perdu Seluruh bagian Liver, malaria, demam, diuretik, dysentri Gaertn. 28 Talas Colocasia esculenta (L.) Araceae Herba Umbi Bubur talas dapat melancarkan pencernaan sehingga dapat dikonsumsi untuk makanan bayi dengan tingkat alergi yang rendah. 29 Medang Litsea odorifera Val. Lauraceae Pohon Daun Penambah nafsu makan, karminatif, 30 Gelam Melaleuca leucadendron L. sariawan, pelancar ASI, dan obat bisul Myrtaceae Pohon Daun Stomatik, obat batuk, anti sp.asmodik, sakit perut, kepala pusing, encok, sakit gigi, asma

10 31 Sungkai Peronema canenscens Jack Verbenaceae Pohon Daun obat sakit gigi, demam

11 Lampiran 3 (Lanjutan) No Nama lokal Nama ilmiah Famili Habitus Bagian yang digunakan * Penyakit yang disembuhkan* 32 Embacang Mangifera foetida Lour. Anacardiaceae Pohon Daun dan biji Daunnya dapat digunakan sebagai penurun demam, dan bijinya untuk mengobati penyakit jamur, kudis dan eksim Rubiaceae Pohon Daun Luka bakar 33 Kopi-kopi Randia longiflora Lamk. 34 Marpoyan Rhodamnia Myrtaceae Pohon Seluruh bagian Post partum cinerea Jack. 35 Petatal Ochanostachys Olacaceae Pohon Kulit batang Demam dan pembersih badan amentacea Mast. setelah melahirkan 36 Paku tanduk Platycerium Polypodiaceae Herba Daun Panas dalam perut dan bengkak rusa bifurcatum C.CHR 37 Pisang-pisang Polyalthia Annonaceae Pohon Buah Sebagai campuran minuman sumatrana King keras 38 Kulim Scorodocarpus Olacaceae Pohon Buah Obat cacing borneensis Becc. *Sumber : Arisandi dan Andriani (2006), Dalimartha (2003), Zuhud dan Haryanto (1994)

12 Lampiran 4 Senyawa kimia yang terkandung dalam spesies tumbuhan obat No Nama lokal Nama ilmiah Famili Habitus Kandungan kimia* 1 Asam Kandis Garcinia syzygifolia Pierre. Clusiaceae Pohon Tanin 2 Harendong/Senggani Melastoma affine.d.don Melastomataceae Perdu Saponin, flavinoida, dan tanin 3 Harendong Bulu Clidemia hirta.don Melastomataceae Perdu Tanin 4 Jahe-jahean Zingiber officinale Roxb. Zingiberaceae Herba Minyak atsiri, zingeberene, zingoberol, oleoresin, zingerone 5 Lengkuas Alpinia galanga Linn. Willd Zingiberaceae Herba trans-p-kumari diasetat, transkoniferil diasetat, asetoksi chavikol asetat, asetoksi eugenol setat, minyak atsiri, dan alkaloid kolin 6 Kunyit Curcuma longa Linn. Zingiberaceae Herba Kurkuminoid dan minyak atsiri/volatile oil 7 Beringin Ficus benjamina L. Moraceae Pohon Akar udara mengandung asam amino, fenol, gula, dan asam orange 8 Kemenyan Styrax benzoin Dryand. Styracaceae Pohon Asam benzoat 9 Pasak Bumi Eurycoma longifolia Jack Simaroubaceae Pohon Eurikomalakton, amarolid 10 Meniran Phylanthus urinaria Linn. Euphorbiaceae Herba Filantin, kalium, mineral, damar, dan tannin 11 Rumput Teki Cyperus rotundus Linn. Cyperaceae Herba Minyak atsiri, alkaloid, flavonoid, 12 Gelinggang/ketepeng cina Cassia alata Linn. Fabaceae Perdu Asam krisofanik, krisaro-robin, oksimetil, antarahinu, tannin, dan zat pahit 13 Pulai Alstonia scholaris [L.] R. Br. Apocynaceae Pohon Alkaloid (Ekitamina, Alstonamina) 14 Putri Malu Mimosa pudica Linn. Fabaceae Herba Mimosine 15 Sisik Naga Drymoglossum piloselloides [L.] Polypodiaceae Herba Presl. 16 Pakis Haji Alspophila glauca (BL) J.SM Cycadaceae Herba 17 Patikan Kebo Euporbhia hirta, Linn. Euphorbiaceae Herba Alkaloida, tannin, senyawa folifenol, asam lanolat

13 Lampiran 4 (Lanjutan) No Nama lokal Nama ilmiah Famili Habitus Kandungan kimia* 18 Rayutan/baru cina Artemisia vulgaris Linn. Vitaceae Herba Minyak atsiri 19 Petai Hutan Parkia speciosa Hassk. Fabaceae Pohon Tanin, garam alkali, damar 20 Rambutan Hutan Nephelium lappaceum L Sapindaceae Pohon Tannin, saponin, flavonoida, zat besi 21 Sirih Hutan Piper caducibractum C.DC. Piperaceae Herba Piperin, minyak atsiri, damar 22 Pakis andam Nephralepis cordifolia (L) Presl. Polypodiaceae Herba 23 Gaharu Aquilaria malaccensis Lamk. Thymelaeaceae Pohon 24 Terap Artocarpus elastica Rein.W. Moraceae Pohon 25 Kasai Pometia pinnata Forst. Sapindaceae Pohon 26 Cempedak hutan Artocarpus integra Merr. Moraceae Pohon 27 Jukut jampang Eleusine indica (L.) Gaertn. Poaceae Perdu 28 Talas Colocasia esculenta (L.) Araceae Herba 29 Medang Litsea odorifera Val. Lauraceae Pohon Minyak atsiri, tanin, damar, metal heptanon, ellagat, tannin 30 Gelam Melaleuca leucadendron L. Myrtaceae Pohon Minyak atsiri 31 Sungkai Peronema canenscens Jack Verbenaceae Pohon 32 Embacang Mangifera foetida Lour. Anacardiaceae Pohon 33 Kopi-kopi Randia longiflora Lamk. Rubiaceae Pohon 34 Marpoyan Rhodamnia cinerea Jack. Myrtaceae Pohon 35 Petatal Ochanostachys amentacea Mast. Olacaceae Pohon 36 Paku tanduk rusa Platycerium bifurcatum C.CHR Polypodiaceae Herba 37 Pisang-pisang Polyalthia sumatrana King Annonaceae Pohon 38 Kulim Scorodocarpus borneensis Becc. Olacaceae Pohon *Sumber : Arisandi dan Andriani (2006), Dalimartha (2003), Zuhud dan Haryanto (1994)

14 Lampiran 5 Daftar Indeks Nilai Penting (INP) spesies tumbuhan tingkat semai dan tmbuhan bawah No. Nama lokal Nama ilmiah K KR (%) F FR INP Ind/ha 1 Sirih hutan Piper caducibractum C.Dc ,23 0,27 3,56 5,79 2 Rambutan hutan Nephelium lappaceum L 150 0,21 0,05 0,66 0,87 3 Kelat Syzygium sp ,37 0,7 9,23 20,61 4 Tampui Baccaurea deflexa Rox.b ,46 0,08 1,06 1,52 5 Lalan Santiria laevigata BL ,01 0,48 6,33 14,34 6 Medang Litsea odorifera Val ,77 0,59 7,78 14,55 7 Rotan Korthalsia sp ,76 0,34 4,49 7,25 8 Asam keranji Dialium indum Linn ,73 0,21 2,77 5,50 9 Petai hutan Parkia speciosa Hassk ,57 0,05 0,66 1,23 10 Kenari Canarium tomentosum Bl ,49 0,16 2,11 3,60 11 Mendarahan Myristica sp ,91 0,21 2,77 4,68 12 Mempisang Kandelia candel Druce ,14 0,02 0,26 0,41 13 Kabau Jaringa sp ,80 0,12 1,58 4,38 14 Kulim Scorodocarpus borneensis Becc ,25 0,06 0,79 1,04

15 Lampiran 5 (Lanjutan) No. Nama lokal Nama ilmiah K KR (%) F FR INP Ind/ha 15 Medang bulu Litsea sp ,78 0,06 0,79 1,57 16 Resak Vatica stapfiana 100 0,14 0,04 0,53 0,67 17 Rayutan/baru cina Artemisia vulgaris Linn ,06 0,01 0,13 1,19 18 Tempunik Artocarpus rigidus BL ,39 0,04 0,53 0,92 19 Marpoyan Rhodamnia cinerea ,84 0,27 3,56 5,40 20 Patikan kebo Euphorbia hirta, Linn ,66 0,2 2,64 5,30 21 Lengkuas-lengkuasan Alpinia galanga Linn., Willd ,56 0,11 1,45 3,01 22 Pakis kijang Athyrium sorzogonense (Presl) Milde ,52 0,06 0,79 2,31 23 Jahe-jahean Zingiber officinale Roxb ,08 0,2 2,64 5,72 24 Arang-arang Diospyros oblonga Wild ,50 0,09 1,19 1,68 25 Raman Bouea burmanica Griff ,25 0,04 0,53 0,78 26 Simpur Dillenia reticulata King ,28 0,1 1,32 2,59 27 Balam Palaquium burchii H.J.L ,47 0,24 3,17 6,64 28 Durian hantu Coelostegia griffthii Benth. 50 0,07 0,02 0,26 0,33 29 Durian hutan Durio carinatus Mast. 50 0,07 0,01 0,13 0,20

16 Lampiran 5 (Lanjutan) No. Nama lokal Nama ilmiah K KR (%) F FR INP Ind/ha 30 Kedondong hutan Dacryodes rostrata H.J.Lam ,78 0,09 1,19 1,97 31 Liana Panera semibifida ,15 0,29 3,83 6,98 32 Medang rawa Elaeocarpus sp ,67 0,03 0,40 1,07 33 Bintangur Calophyllum pulcherimum Wall ,74 0,08 1,06 1,80 34 Petatal Ochanostachys amentacea Mast ,76 0,16 2,11 4,87 35 Mahang Macaranga sp ,35 0,04 0,53 0,88 36 Mempening Quercus sp ,67 0,09 1,19 1,86 37 Kopi-kopi Randia anisophylla Wall ,43 0,04 0,53 0,95 38 Anggrek Vandopsis sp ,21 0,03 0,40 0,61 39 Kapur Dryobalanops oblongifolia Dyer 150 0,21 0,04 0,53 0,74 40 Sindur rawa Sindora walichii Benth. 25 0,04 0,01 0,13 0,17 41 Paku tanduk rusa Platycerium sp ,32 0,02 0,26 0,58 42 Paku antu Asplenium salignum Bl ,10 0,1 1,32 2,42 43 Pakis andam Nephralepis cordifolia (L) Presl ,89 0,08 1,06 1,94

17 Lampiran 5 (Lanjutan) No. Nama lokal Nama ilmiah K KR (%) F FR INP Ind/ha 44 Jambu-jambu Syzygium sp ,88 0,2 2,64 4,52 45 Embacang Mangifera foetida Lour. 25 0,04 0,01 0,13 0,17 46 Harendong Melastoma affine ,98 0,14 1,85 3,83 47 Harendong bulu Clidemia hirta ,59 0,07 0,92 2,52 48 Punak Tetramerista glabra Miq. 75 0,11 0,02 0,26 0,37 49 Manggis-manggis Garcinia sp ,71 0,07 0,92 1,63 50 Sendok-sendok Endospermum malaccensis Muell ,14 0,02 0,26 0,41 51 Kelumpang Sterculia macrophylla Vent ,18 0,02 0,26 0,44 52 Kasai Pometia pinnata Forst ,39 0,07 0,92 1,31 53 Terap Artocarpus elasticus Rein.W ,99 0,1 1,32 2,31 54 Cantel Sorghum halepense (L) Pers ,59 0,03 0,40 1,99 55 Pakis haji Cycas rumphii Miq ,84 0,08 1,06 2,90 56 Tempinis Sloetida elongata Kds. 50 0,07 0,01 0,13 0,20 57 Pasak bumi Eurycoma longifolia Jack 450 0,64 0,13 1,72 2,35 58 Sisik naga Drymoglossum piloselloides [L.] Presl. 50 0,07 0,01 0,13 0,20

18 Lampiran 5 (Lanjutan) No. Nama lokal Nama ilmiah K KR (%) F FR INP Ind/ha 59 Kunyit-kunyit Curcuma longa Linn ,50 0,03 0,40 0,89 60 Siluk Gironniera subaequalis Planth ,39 0,06 0,79 1,18 61 Putri malu Mimosa pudica Linn ,35 0,03 0,40 0,75 62 Sungkai Peronema canescens 50 0,07 0,01 0,13 0,20 63 Kayu batu Irivingia malayana Oliv ,25 0,04 0,53 0,78 64 Talas Colocasia esculenta 125 0,18 0,02 0,26 0,44 65 Pulai Alstonia scholaris [L.] R. Br. 25 0,04 0,01 0,13 0,17 66 Resam Gleichenia microphylla R. Br. Var ,09 0,15 1,98 8,07 vulcania 67 Ludai Sapium sp ,35 0,05 0,66 1,01 68 Gelinggang/ketepeng cina Cassia alata Linn ,71 0,01 0,13 0,84 69 Beringin Ficus benjamina L ,18 0,02 0,26 0,44 70 Pandan-pandan Pandanus sp ,18 0,01 0,13 0,31 71 Terentang Campnosperma auriculatum Hoo.f 75 0,11 0,01 0,13 0,24 72 Meniran Phylanthus urinaria Linn ,14 0,01 0,13 0,27

19 Lampiran 5 (Lanjutan) No. Nama lokal Nama ilmiah K KR (%) F FR INP Ind/ha 73 Geronggang Cratoxylum arborescens Bl ,25 0,03 0,40 0,64 74 Meranti Shorea smithiana Sym ,50 0,09 1,19 1,68 75 Jampang pait Paspalum conjugatum Berg ,95 0,02 0,26 2,21 76 Jukut jampang Eleusine indica (L.) Gaertn ,05 0,01 0,13 2,19 77 Rumput teki Cyperus rotundus Linn ,81 0,06 0,79 1,61 Total ,00 7,58 100,00 200,00

20 Lampiran 6 Daftar Indeks Nilai Penting (INP) spesies tumbuhan tingkat pancang No Nama lokal Nama ilmiah K (Ind/ha) KR (%) F FR (%) INP 1 Medang Litsea odorifera Val ,98 0,8 14,71 34,69 2 Kenari Canarium tomentosum Bl ,39 0,22 4,04 7,43 3 Mendarahan Myristica sp ,63 0,23 4,23 7,86 4 Manggismanggis garcinia sp ,31 0,14 2,57 4,89 5 Resak Vatica stapfiana 20 0,41 0,04 0,74 1,15 6 Asam keranji Dialium indum Linn ,55 0,16 2,94 6,49 7 Meranti Shorea smithiana Sym. 84 1,73 0,13 2,39 4,12 8 Simpur Dillenia reticulata King. 96 1,98 0,16 2,94 4,92 9 Tampui Baccaurea deflexa Rox.b ,47 0,25 4,60 8,06 10 Balam Palaquium burchii H.J.L ,05 0,25 4,60 8,64 11 Kabau Jaringa Sp. 88 1,82 0,1 1,84 3,65 12 Petatal Ochanostachys amentacea Mast ,51 0,4 7,35 14,87 13 Marpoyan Rhodamnia cinerea 120 2,48 0,17 3,13 5,60 14 Siluk Gironniera subaequalis Planth. 40 0,83 0,06 1,10 1,93 15 Jambu-jambu Syzygium sp ,23 0,14 2,57 4,80

21 Lampiran 6 (Lanjutan) No Nama lokal Nama ilmiah K (Ind/ha) KR (%) F FR (%) INP 16 Tempunik Artocarpus rigidus BL. 8 0,17 0,02 0,37 0,53 17 Raman Bouea burmanica Griff. 60 1,24 0,11 2,02 3,26 18 Kelat Syzygium sp ,59 0,6 11,03 28,62 19 Kapur Dryobalanops oblongifolia 36 0,74 0,05 0,92 1,66 Dyer 20 Rambutan hutan Nephelium lappaceum 72 1,49 0,12 2,21 3,69 21 Sungkai Peronema canescens 24 0,50 0,04 0,74 1,23 22 Bintangur Calophyllum pulcherimum 132 2,73 0,18 3,31 6,03 Wall. 23 Kedondong hutan Dacryodes rostrata 4 0,08 0,01 0,18 0,27 H.J.Lam. 24 Kasai Pometia pinnata Forst ,39 0,16 2,94 5,34 25 Medang buah Litsea sp. 4 0,08 0,01 0,18 0,27 26 Terap Artocarpus elasticus 44 0,91 0,09 1,65 2,56 Rein.W. 27 Durian hantu Coelostegia griffthii 4 0,08 0,01 0,18 0,27 Benth. 28 Sindur Sindora leiocarpa De. Wit. 16 0,33 0,03 0,55 0,88 29 Embacang Mangifera foetida Lour. 12 0,25 0,02 0,37 0,62 30 Pisang-pisang Polyalthia sp. 28 0,58 0,03 0,55 1,13 31 Tenggek burung Anisophyllea sp. 24 0,50 0,04 0,74 1,23

22 Lampiran 6 (Lanjutan) No Nama lokal Nama ilmiah K (Ind/ha) KR (%) F FR (%) INP 32 Seminai Palaquium ridleyi K.et.G 16 0,33 0,02 0,37 0,70 33 Lalan Santiria laevigata BL ,47 0,15 2,76 6,23 34 Merawan Hopea mangarawan Miq. 8 0,17 0,02 0,37 0,53 35 Kelumpang Sterculia macrophylla 40 0,83 0,05 0,92 1,74 Vent. 36 Ludai Sapium sp. 20 0,41 0,03 0,55 0,96 37 Gerunggang Cratoxylum arborescens 32 0,66 0,04 0,74 1,40 Bl. 38 Kopi-kopi Randia anisophylla Wall. 40 0,83 0,05 0,92 1,74 39 Mempening Quercus sp. 84 1,73 0,1 1,84 3,57 40 Mahang Macaranga sp. 20 0,41 0,03 0,55 0,96 41 Sendok-sendok Endospermum malaccensis 20 0,41 0,02 0,37 0,78 Muell. 42 Medang bulu Litsea sp. 20 0,41 0,04 0,74 1,15 43 Arang-arang Diospyros oblonga Wild. 12 0,25 0,03 0,55 0,80 44 Durian hutan Durio carinatus Mast. 16 0,33 0,02 0,37 0,70 45 Punak Tetramerista glabra Miq. 4 0,08 0,01 0,18 0,27 46 Pasak bumi Eurycoma longifolia Jack 16 0,33 0,03 0,55 0,88

23 Lampiran 6 (Lanjutan) No Nama lokal Nama ilmiah K (Ind/ha) KR (%) F FR (%) INP 47 Kulim Scorodocarpus borneensis 16 0,33 0,03 0,55 0,88 Becc. Total ,00 5,44 100,00 200,00

24 Lampiran 7 Daftar Indeks Nilai Penting (INP) spesies tumbuhan tingkat tiang No. Nama Lokal Nama Ilmiah K KR(%) F FR (%) D DR INP (%) (%) 1 Mendarahan Myristica sp ,24 0,25 9,69 0,82 13,62 37,55 2 Kelat Syzygium sp ,20 0,25 9,69 0,58 9,59 28,48 3 Kopi-kopi Randia anisophylla Wall. 1 0,30 0,01 0,39 0,01 0,13 0,82 4 Lalan Santiria laevigata BL. 2 0,59 0,02 0,78 0,03 0,47 1,83 5 Kabau Jaringa sp. 10 2,97 0,07 2,71 0,15 2,50 8,18 6 Balam Palaquium burchii H.J.L ,57 0,29 11,24 0,77 12,80 35,61 7 Arang-arang Diospyros oblonga Wild. 1 0,30 0,01 0,39 0,02 0,32 1,00 8 Medang Litsea odorifera Val ,87 0,28 10,85 0,66 10,93 33,66 9 Rambutan hutan Nephelium lappaceum 8 2,37 0,07 2,71 0,17 2,74 7,83 10 Asam Keranji Dialium indum Linn. 3 0,89 0,03 1,16 0,05 0,82 2,87 11 Meranti Shorea smithiana Sym ,43 0,36 13,95 0,85 14,03 43,42 12 Pisang-pisang Polyalthia sp. 8 2,37 0,08 3,10 0,10 1,71 7,19 13 Jangkang Xylopia ferruginea 1 0,30 0,01 0,39 0,09 1,43 2,12 14 Meranti Sumatra Shorea sp. 2 0,59 0,02 0,78 0,02 0,39 1,76 15 Kasai Pometia pinnata Forst. 16 4,75 0,13 5,04 0,32 5,25 15,04

25 Lampiran 7 (Lanjutan) No. Nama Lokal Nama Ilmiah K KR(%) F FR (%) D DR (%) INP (%) 16 Mahang Macaranga sp. 9 2,67 0,07 2,71 0,16 2,59 7,97 17 Kulim Scorodocarpus 3 0,89 0,03 1,16 0,06 0,93 2,98 borneensis Becc. 18 Gelam Melaleuca leucadendra 1 0,30 0,01 0,39 0,01 0,17 0,85 syn. 19 Resak Vatica stapfiana 2 0,59 0,02 0,78 0,04 0,74 2,11 20 Kedondong hutan Dacryodes rostrata 3 0,89 0,02 0,78 0,03 0,56 2,23 H.J.Lam. 21 Gaharu Aquilaria malaccensis 1 0,30 0,01 0,39 0,02 0,37 1,05 Lamk. 22 Tempunik Artocarpus rigidus BL. 1 0,30 0,01 0,39 0,02 0,37 1,05 23 Tampui Baccaurea deflexa 7 2,08 0,05 1,94 0,11 1,88 5,89 Rox.b. 24 Pasir-pasir Stemonurus scorpiodes 1 0,30 0,01 0,39 0,01 0,16 0,84 25 Kemenyan Styrax benzoin 1 0,30 0,01 0,39 0,02 0,35 1,04 26 Terap Artocarpus elasticus 4 1,19 0,06 2,33 0,09 1,49 5,00 Rein.W. 27 Kelumpang Sterculia macrophylla 2 0,59 0,02 0,78 0,05 0,89 2,26 Vent. 28 Ludai Sapium sp. 3 0,89 0,03 1,16 0,06 0,97 3,03 29 Sendok-sendok Endospermum 1 0,30 0,01 0,39 0,07 1,21 1,90 malaccensis Muell. 30 Meranti tupai Shorea macroptera Dyer. 2 0,59 0,02 0,78 0,03 0,58 1,95

26 Lampiran 7 (Lanjutan) No. Nama Lokal Nama Ilmiah K KR(%) F FR (%) D DR (%) INP (%) 31 Meranti pirang Shorea leprosula Miq. 2 0,59 0,02 0,78 0,04 0,58 1,95 32 Medang rawa Elaeocarpus sp. 1 0,30 0,01 0,39 0,01 0,23 0,91 33 Seminai Palaquium ridleyi K.et.G 1 0,30 0,01 0,39 0,03 0,44 1,13 34 Meranti rambai Shorea acuminata Dyer. 2 0,59 0,02 0,78 0,04 0,62 1,99 35 Kenari Canarium tomentosum 4 1,19 0,04 1,55 0,04 0,72 3,45 Bl. 36 Simpur Dillenia reticulata King. 2 0,59 0,02 0,78 0,04 0,61 1,98 37 Marpoyan Rhodamnia cinerea 1 0,30 0,01 0,39 0,03 0,46 1,14 38 Petatal Ochanostachys 13 3,86 0,11 4,26 0,20 3,37 11,49 amentacea Mast. 39 Beringin Ficus benjamina L. 1 0,30 0,01 0,39 0,02 0,40 1,08 40 Raman Bouea burmanica Griff. 1 0,30 0,01 0,39 0,02 0,39 1,08 41 Mempening Quercus sp. 6 1,78 0,06 2,33 0,13 2,18 6,29 Total 337 2,58 100,00 6,05 100,00 300,00

27 Lampiran 8 Daftar Indeks Nilai Penting (INP) spesies tumbuhan tingkat pohon No Nama Lokal Nama ilmiah K (Ind/ha) KR (%) F FR (%) D DR (%) INP (%) 1 Akasia Acacia Mangium Willd. 0,25 0,10 0,01 0,17 0,03 0,15 0,42 2 Arang-arang Diospyros oblonga Wild. 0,75 0,31 0,03 0,50 0,03 0,15 0,96 3 Asam kandis Garcinia syzygifolia Pierre. 0,25 0,10 0,01 0,17 0,01 0,05 0,32 4 Asam keranji Dialium indum Linn. 3,25 1,36 0,12 1,98 0,30 1,70 5,04 5 Balam Palaquium burchii H.J.L. 26,5 11,09 0,58 9,57 2,05 11,44 32,10 6 Belimbing hutan Sarcotecha subtriplinervis Hall.F. 0,5 0,21 0,02 0,33 0,14 0,80 1,34 7 Bintangur Calophylum pulcherimum Wall. 0,75 0,31 0,03 0,50 0,06 0,33 1,14 8 Cempedak hutan Artocarpus integra BL. 0,25 0,10 0,01 0,17 0,01 0,05 0,32 9 Durian hantu Coelostegia griffthii Benth. 0,5 0,21 0,02 0,33 0,11 0,63 1,17 10 Durian hutan Durio carinatus Mast. 0,75 0,31 0,03 0,50 0,12 0,68 1,49 11 Embacang Mangifera foetida Lour. 0,5 0,21 0,02 0,33 0,08 0,43 0,97 12 Gaharu Aquilaria malaccensis Lamk. 0,25 0,10 0,01 0,17 0,02 0,11 0,38 13 Gerunggang Cratoxylum arborescens Bl. 1,5 0,63 0,06 0,99 0,11 0,60 2,21 14 Gluta rengas Gluta elegens Kurz. 0,25 0,10 0,01 0,17 0,04 0,22 0,49 15 Jambu-jambu Syzygium sp. 0,75 0,31 0,03 0,50 0,10 0,54 1,35

28 Lampiran 8 (Lanjutan) No Nama Lokal Nama ilmiah K (Ind/ha) KR (%) F FR (%) D DR (%) INP (%) 16 Jangkang Xylopia ferruginea 0,5 0,21 0,02 0,33 0,07 0,39 0,93 17 Kasai Pometia pinnata Forst. 3 1,26 0,1 1,65 0,21 1,16 4,06 18 Kayu batu Irivingia malayana Oliv. 0,5 0,21 0,02 0,33 0,22 1,21 1,74 19 Kedondong hutan Dacryodes rostrata H.J.Lam. 1,5 0,63 0,06 0,99 0,14 0,80 2,42 20 Kelat Syzygium sp1. 15,75 6,59 0,4 6,60 0,98 5,47 18,66 21 Kelumpang Sterculia macrophylla Vent. 1,25 0,52 0,02 0,33 0,05 0,30 1,15 22 Kempas Koompassia malaccensis 0,25 0,10 0,01 0,17 0,01 0,04 0,31 Maing.ex Benth. 23 Kenari Canarium tomentosum Bl. 1,25 0,52 0,05 0,83 0,21 1,18 2,53 24 Kapur Dryobalanops oblongifolia Dyer 1 0,42 0,03 0,50 0,04 0,24 1,16 25 Kopi-kopi Randia anisophylla Wall. 0,5 0,21 0,02 0,33 0,02 0,10 0,63 26 Kulim Scorodocarpus borneensis Becc. 7 2,93 0,23 3,80 0,71 3,95 10,67 27 Lalan Santiria laevigata BL. 5,5 2,30 0,19 3,14 0,63 3,52 8,96 28 Ludai Sapium sp. 11,25 4,71 0,26 4,29 0,00 0,01 9,01 29 Mahang Macaranga sp. 6,25 2,62 0,22 3,63 0,35 1,95 8,19 30 Manggis-manggis Garcinia sp. 0,25 0,10 0,01 0,17 0,02 0,09 0,36 31 Marpoyan Rhodamnia cinerea 0,75 0,31 0,02 0,33 0,04 0,22 0,87

29 Lampiran 8 (Lanjutan) No Nama Lokal Nama ilmiah K (Ind/ha) KR (%) F FR (%) D DR (%) INP (%) 32 Medang Litsea odorifera Val. 19 7,95 0,47 7,76 1,16 6,51 22,22 33 Medang bulu Litsea sp. 0,5 0,21 0,02 0,33 0,02 0,14 0,67 34 Medang rawa Litsea sp. 2,5 1,05 0,07 1,16 0,13 0,71 2,91 35 Mempening Quercus sp. 41,75 17,47 0,68 11,22 2,60 14,55 43,24 36 Mempisang Kandelia candel Druce. 0,25 0,10 0,01 0,17 0,06 0,33 0,60 37 Mendarahan Myristica sp. 8 3,35 0,27 4,46 0,57 3,21 11,01 38 Meranti Shorea smithiana Sym. 37,75 15,79 0,76 12,54 3,53 19,73 48,07 39 Meranti bunga Shorea parvifolia Dyer. 0,25 0,10 0,01 0,17 0,02 0,10 0,37 40 Meranti Sumatra Shorea sp. 0,25 0,10 0,01 0,17 0,01 0,07 0,34 41 Meranti rambai Shorea acuminata Dyer. 0,25 0,10 0,01 0,17 0,07 0,37 0,64 42 Merawan Hopea mangarawan Miq. 0,5 0,21 0,02 0,33 0,03 0,19 0,73 43 Pagar-pagar Ixonanthes reticulate 1 0,42 0,03 0,50 0,10 0,57 1,48 44 Pasir-pasir Stemonurus scorpiodes 0,75 0,31 0,03 0,50 0,04 0,23 1,04 45 Petatal Ochanostachys amentacea Mast. 6 2,51 0,19 3,14 0,59 3,32 8,96 46 Pisang-pisang Polyalthia sp. 2 0,84 0,07 1,16 0,10 0,58 2,57

30 Lampiran 8 (Lanjutan) No Nama Lokal Nama ilmiah K (Ind/ha) KR (%) F FR (%) D DR (%) INP (%) 47 Raman Bouea burmanica Griff. 1,25 0,52 0,05 0,83 0,08 0,47 1,82 48 Rambutan hutan Nephelium lappaceum L 1,25 0,52 0,05 0,83 0,06 0,35 1,70 49 Trenggayun Paratocarpus trianda 0,25 0,10 0,01 0,17 0,02 0,14 0,41 50 Resak Vatica stapfiana 0,5 0,21 0,02 0,33 0,06 0,33 0,87 51 Seminai Palaquium ridleyi K.et.G 1,5 0,63 0,06 0,99 0,17 0,98 2,59 52 Sendok-sendok Endospermum malaccensis Muell. 11 4,60 0,25 4,13 0,98 5,50 14,23 53 Siluk Gironniera subaequalis Planth. 0,75 0,31 0,02 0,33 0,04 0,25 0,89 54 Simpur Dillenia reticulata King. 0,75 0,31 0,03 0,50 0,03 0,19 1,00 55 Tampui Baccaurea deflexa Rox.b. 1,75 0,73 0,06 0,99 0,08 0,45 2,18 56 Tempunik Artocarpus rigidus BL. 0,25 0,10 0,01 0,17 0,02 0,10 0,37 57 Tempinis Sloetida elongata Kds. 0,75 0,31 0,03 0,50 0,05 0,25 1,06 58 Tembesu Fragrea Fragrans Roxb. 0,25 0,10 0,01 0,17 0,01 0,08 0,35 59 Terap Artocarpus elasticus Rein.W. 1,75 0,73 0,06 0,99 0,19 1,07 2,79 60 Kabau Jaringa sp. 2,75 1,15 0,1 1,65 0,13 0,73 3,53 Total ,00 6,06 100,00 17,88 100,00 300,00

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Komposisi Vegetasi Komposisi komunitas tumbuhan dapat diartikan variasi jenis flora yang menyusun suatu komunitas. Komposisi jenis tumbuhan merupakan daftar floristik dari

Lebih terperinci

Lampiran 2. Peta sebaran pohon pakan orangutan jantan dan betina dewasa (Jenggot dan Minah) berdasarkan ketinggian pohon (m dpl)

Lampiran 2. Peta sebaran pohon pakan orangutan jantan dan betina dewasa (Jenggot dan Minah) berdasarkan ketinggian pohon (m dpl) Lampiran 1. Peta sebaran pohon pakan Orangutan jantan dan betina dewasa (Jenggot dan Minah) berdasarkan kelas diameter pohon Lampiran 2. Peta sebaran pohon pakan orangutan jantan dan betina dewasa (Jenggot

Lebih terperinci

Lampiran 1. Peta Lokasi Penelitian

Lampiran 1. Peta Lokasi Penelitian Lampiran 1. Peta Lokasi Penelitian Lampiran 2. Foto Objek Fokal Orangutan Dalam Penelitian Individu jantan dewasa Individu jantan remaja Individu betina dewasa Individu betina dewasa bersama anaknya Lampiran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 10 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian dilaksanakan di tiga kecamatan di Kabupaten Subang, yaitu Kecamatan Jalancagak, Kecamatan Dawuan dan Kecamatan Tambakdahan. Pada masing-masing

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari Februari 2017.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari Februari 2017. BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari Februari 2017. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Andongrejo, Kecamatan Tempurejo, Kabupaten

Lebih terperinci

Lampiran 1. Jenis vegetasi gulma wilayah 1 No. Nama Latin Nama Lokal. K (individu/plot)

Lampiran 1. Jenis vegetasi gulma wilayah 1 No. Nama Latin Nama Lokal. K (individu/plot) Lampiran 1. Jenis vegetasi gulma wilayah 1 R (%) F FR (%) INP 1 Clidemia hirta Akar kala 57.25 3.177907299 0.64 13.73390558 16.91181288 2 Imperata cylindrica Alang-alang 21.5 1.193449903 0.1 2.145922747

Lebih terperinci

BAB IV PROFIL VEGETASI GUNUNG PARAKASAK

BAB IV PROFIL VEGETASI GUNUNG PARAKASAK BAB IV PROFIL VEGETASI GUNUNG PARAKASAK A. Kehadiran dan Keragaman Jenis Tanaman Pada lokasi gunung parakasak, tidak dilakukan pembuatan plot vegetasi dan hanya dilakukan kegiatan eksplorasi. Terdapat

Lebih terperinci

Keanekaragaman Habitus

Keanekaragaman Habitus Bedah Buku Auditorium Manggala Wanabakti, Jakarta 12 Mei 216 TUMBUHAN BERKHASIAT OBAT ETNIS ASLI KALIMANTAN (TBO-EAK) (69 spesies) Noorcahyati, S.Hut Pembahas : Ervizal A.M. Zuhud Kepala dan Guru Besar

Lebih terperinci

KEANEKARAGAMAN JENIS POHON FAMILI DIPTEROCARPACEAE DI HUTAN ADAT BUKIT BENUAH KECAMATAN SUNGAI AMBAWANG KABUPATEN KUBU RAYA

KEANEKARAGAMAN JENIS POHON FAMILI DIPTEROCARPACEAE DI HUTAN ADAT BUKIT BENUAH KECAMATAN SUNGAI AMBAWANG KABUPATEN KUBU RAYA KEANEKARAGAMAN JENIS POHON FAMILI DIPTEROCARPACEAE DI HUTAN ADAT BUKIT BENUAH KECAMATAN SUNGAI AMBAWANG KABUPATEN KUBU RAYA (The Diversity Of Family Tree Of Dipterocarpaceae In Indigenous Forest Of Bukit

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian kajian potensi tumbuhan obat untuk pengayaan materi pembelajaran di sekolah dilakukan di wilayah Kabupaten Cianjur. Waktu penelitian selama

Lebih terperinci

KEANEKARAGAMAN JENIS TUMBUHAN OBAT DI HUTAN ADAT RIMBO TUJUH DANAU DESA BULUH CINA KABUPATEN KAMPAR PROVINSI RIAU

KEANEKARAGAMAN JENIS TUMBUHAN OBAT DI HUTAN ADAT RIMBO TUJUH DANAU DESA BULUH CINA KABUPATEN KAMPAR PROVINSI RIAU KEANEKARAGAMAN JENIS TUMBUHAN OBAT DI HUTAN ADAT RIMBO TUJUH DANAU DESA BULUH CINA KABUPATEN KAMPAR PROVINSI RIAU DIVERSITY OF MEDICINAL PLANTS IN CUSTOMARY FOREST OF RIMBO TUJUH DANAU AT BULUH CINA VILLAGE

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) II. PRAKTIKUM

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) II. PRAKTIKUM DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS KEHUTANAN DEPARTEMEN SILVIKULTUR MAJOR INTERDEPARTEMEN, STRATA 1 (S-1) GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) II. PRAKTIKUM A. Mata

Lebih terperinci

Tabel 1. Pemanfaatan Tumbuhan Obat Oleh Masyarakat No Nama Tumbuhan. Bagian yang Dimanfaatkan

Tabel 1. Pemanfaatan Tumbuhan Obat Oleh Masyarakat No Nama Tumbuhan. Bagian yang Dimanfaatkan 78 Lampiran 1. Lembar Wawancara I. IDENTITAS ANGGOTA RUMAH TANGGA 1. Nama Responden : 2. Umur : thn 3. Jenis Kelamin : 4. Tempat Lahir : di desa ini / di luar desa ini 5. Status : belum kawin/kawin/cerai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Jeruk Manis, Kecamatan Sikur, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Desa ini berbatasan langsung dengan

Lebih terperinci

ANALISA VEGETASI TEGAKAN HUTAN DI AREAL HUTAN KOTA GUNUNG SARI KOTA SINGKAWANG

ANALISA VEGETASI TEGAKAN HUTAN DI AREAL HUTAN KOTA GUNUNG SARI KOTA SINGKAWANG ANALISA VEGETASI TEGAKAN HUTAN DI AREAL HUTAN KOTA GUNUNG SARI KOTA SINGKAWANG Analysis on Forest Inventory at The Mountain Gunung Sari in Singkawang City Dwi Agustian Haryanto, Dwi Astiani, dan Togar

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 23 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisis Vegetasi Tumbuhan Bawah Berdasarkan hasil analisis vegetasi tumbuhan bawah pada 20 buah petak contoh di Arboretum PT Arara Abadi diperoleh jumlah tumbuhan bawah

Lebih terperinci

DAYA DUKUNG PAKAN GAJAH SUMATERA (Elephas maximus sumatranus Temminck.) DI TAMAN NASIONAL TESSO NILO PROVINSI RIAU

DAYA DUKUNG PAKAN GAJAH SUMATERA (Elephas maximus sumatranus Temminck.) DI TAMAN NASIONAL TESSO NILO PROVINSI RIAU DAYA DUKUNG PAKAN GAJAH SUMATERA (Elephas maximus sumatranus Temminck.) DI TAMAN NASIONAL TESSO NILO PROVINSI RIAU CARRYING CAPACITY OF FEED SUSMATRAN ELEPHANT (Elephas maximus sumatranus Temminck.) IN

Lebih terperinci

1 Daya Tarik Bobot: 6 No Unsur/Sub Unsur Kriteria dan Nilai 1 Keunikan sumber daya: 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1 Tidak Ada a. Air terjun

1 Daya Tarik Bobot: 6 No Unsur/Sub Unsur Kriteria dan Nilai 1 Keunikan sumber daya: 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1 Tidak Ada a. Air terjun 73 Lampiran 1 Kriteria dan Bobot Penilaian Objek dan Daya Tarik Wisata (ODTW) 1 Daya Tarik 1 Keunikan sumber daya: 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1 Tidak Ada a. Air terjun 10 b. Gua c. Flora d. Fauna e. Sungai f. Kesenian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian Jenis Data yang Dikumpulkan

BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian Jenis Data yang Dikumpulkan 19 BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Bagian Konservasi Keanekaragaman Tumbuhan, Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata, Fakultas Kehutanan Institut Pertanian

Lebih terperinci

ANALISIS VEGETASI POHON DI KAWASAN HUTAN BATU BUSUAK PADANG. Jurusan Biologi FMIPA Universitas Andalas ABSTRACT

ANALISIS VEGETASI POHON DI KAWASAN HUTAN BATU BUSUAK PADANG. Jurusan Biologi FMIPA Universitas Andalas ABSTRACT ANALISIS VEGETASI POHON DI KAWASAN HUTAN BATU BUSUAK PADANG Rival Yuhendri 1, Erizal Mukhtar dan Elza Safitri 1 1 Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat Jurusan Biologi FMIPA Universitas

Lebih terperinci

KOMPOSISI VEGETASI DAN KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN OBAT DI ARBORETUM PT ARARA ABADI PROVINSI RIAU SERASI MARITO

KOMPOSISI VEGETASI DAN KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN OBAT DI ARBORETUM PT ARARA ABADI PROVINSI RIAU SERASI MARITO KOMPOSISI VEGETASI DAN KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN OBAT DI ARBORETUM PT ARARA ABADI PROVINSI RIAU SERASI MARITO DEPARTEMEN KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN DAN EKOWISATA FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

INVENTARISASI PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT SECARA TRADISIONAL OLEH SUKU OSING BANYUWANGI

INVENTARISASI PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT SECARA TRADISIONAL OLEH SUKU OSING BANYUWANGI INVENTARISASI PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT SECARA TRADISIONAL OLEH SUKU OSING BANYUWANGI SKRIPSI Oleh ZAILINA MIRZA NIM 060210193148 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

BAB VII RUMPUT, HERBA DAN TANAMAN PEKARANGAN BERKHASIAT OBAT

BAB VII RUMPUT, HERBA DAN TANAMAN PEKARANGAN BERKHASIAT OBAT BAB VII RUMPUT, HERBA DAN TANAMAN PEKARANGAN BERKHASIAT OBAT Manito!, glukosa, sakharosa, malic acid, citric acid, coixol, arundoin, cylindrin, fernenol, simiarenol, anemonin, asam kersik, damar, dan logam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Aroretum PT Arara Aadi Propinsi Riau selama dua ulan, yaitu pada ulan Oktoer Novemer 2009. 3.2 Bahan dan Alat Bahan

Lebih terperinci

Lampiran 1 Daftar nama jenis yang ditemukan di plot penelitian No Nama Daerah Nama Botani Famili Kelompok Asam gandis Baccaurea sp.

Lampiran 1 Daftar nama jenis yang ditemukan di plot penelitian No Nama Daerah Nama Botani Famili Kelompok Asam gandis Baccaurea sp. LAMPIRAN 67 68 Lampiran 1 Daftar nama jenis yang ditemukan di plot penelitian No Nama Daerah Nama Botani Famili Kelompok 1 2 3 4 5 1 Asam gandis Baccaurea sp. Euphorbiaceae KTD 2 Asam mangga & sejenisnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 14 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Dusun Margadalom, Desa Gebang, Kecamatan Padang Cermin, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung dan Taman Hutan Raya

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 24 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Faktor Fisik Lingkungan Faktor fisik lingkungan dianalisis untuk mengetahui faktor-faktor yang berbeda nyata atau tidak berbeda nyata pada masing-masing lokasi penelitian.

Lebih terperinci

KEANEKARAGAMAN JENIS DAN POTENSI TEGAKAN PADA KAWASAN HUTAN LINDUNG GUNUNG RAYA KABUPATEN KETAPANG KALIMANTAN BARAT

KEANEKARAGAMAN JENIS DAN POTENSI TEGAKAN PADA KAWASAN HUTAN LINDUNG GUNUNG RAYA KABUPATEN KETAPANG KALIMANTAN BARAT KEANEKARAGAMAN JENIS DAN POTENSI TEGAKAN PADA KAWASAN HUTAN LINDUNG GUNUNG RAYA KABUPATEN KETAPANG KALIMANTAN BARAT Species Diversity And Standing Stock In Protected Forest Area Gunung Raya Districts Ketapang

Lebih terperinci

: PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HUTAN TANAMAN : TEKNOLOGI PERBENIHAN TANAMAN HUTAN

: PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HUTAN TANAMAN : TEKNOLOGI PERBENIHAN TANAMAN HUTAN PROGRAM JUDUL UKP KOORDINATOR UKP JUDUL KEGIATAN PELAKSANA KEGIATAN : PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HUTAN TANAMAN : TEKNOLOGI PERBENIHAN TANAMAN HUTAN : Dra. Dida Syamsuwida, M.Sc. : KARAKTERISTIK HABITAT

Lebih terperinci

POTENSI DAN PELUANG PENGEMBANGAN HASIL HUTAN BUKAN KAYU DI KPHP MODEL MINAS TAHURA PROVINSI RIAU

POTENSI DAN PELUANG PENGEMBANGAN HASIL HUTAN BUKAN KAYU DI KPHP MODEL MINAS TAHURA PROVINSI RIAU POTENSI DAN PELUANG PENGEMBANGAN HASIL HUTAN BUKAN KAYU DI KPHP MODEL MINAS TAHURA PROVINSI RIAU Eni Suhesti, Hadinoto dan Eno Suwarno Dosen Fakultas Kehutanan Universitas Lancang Kuning Jln. Yos Sudarso

Lebih terperinci

POTENSI PAKAN Trigona spp. DI HUTAN LARANGAN ADAT DESA RUMBIO KABUPATEN KAMPAR

POTENSI PAKAN Trigona spp. DI HUTAN LARANGAN ADAT DESA RUMBIO KABUPATEN KAMPAR POTENSI PAKAN Trigona spp. DI HUTAN LARANGAN ADAT DESA RUMBIO KABUPATEN KAMPAR THE POTENTIAL FEED OF Trigona spp. AT TRADITIONAL FOREST THE PROHIBITION RUMBIO VILLAGE KAMPAR REGENCY Septian Hardi Yanto

Lebih terperinci

Tanaman Obat Keluarga TOGA

Tanaman Obat Keluarga TOGA Surabaya Januari 10, 2015 Tanaman Obat Keluarga TOGA Djoko Agus Purwanto FAKULTAS FARMASI Universitas Airlangga Apa itu TOGA? TOGA atau Tanaman Obat Keluarga adalah tanaman hasil budidaya yang dikenal

Lebih terperinci

Manfa'at Buah-buahan

Manfa'at Buah-buahan Manfa'at Buah-buahan Mengapa Harus Jus? FUNGSI JUS - Meningkatkan daya tahan tubuh - Menurunkan kadar kolesterol - Melancarkan proses pencernaan - Sebagai Anti Oksidan dan Anti Kanker - Mempercepat Proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Manfaat berbagai macam tanaman sebagai obat sudah dikenal luas di negara berkembang maupun negara maju. 70-80% masyarakat Asia dan Afrika masih menggunakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tumbuhan Obat Tanaman obat adalah tanaman yang mengandung bahan yang dapat digunakan untuk pengobatan suatu penyakit. Di indonesia Tumbuhan obat merupakan spesies tumbuhan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang optimal dan untuk mengatasi berbagai penyakit secara alami.

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang optimal dan untuk mengatasi berbagai penyakit secara alami. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengobatan tradisional dengan memanfaatkan tumbuhan berkhasiat obat merupakan pengobatan yang dimanfaatkan dan diakui masyarakat dunia, hal ini menandai kesadaran untuk

Lebih terperinci

KOMPOSISI DAN STRUKTUR PERMUDAAN POHON PIONIR BERDASARKAN JENIS TANAH DI KABUPATEN SIAK

KOMPOSISI DAN STRUKTUR PERMUDAAN POHON PIONIR BERDASARKAN JENIS TANAH DI KABUPATEN SIAK ISSN 1978-5283 Edwar, E., Hamidy, R., Siregar, SH 2011:5 (2) KOMPOSISI DAN STRUKTUR PERMUDAAN POHON PIONIR BERDASARKAN JENIS TANAH DI KABUPATEN SIAK Edmond Edwar Alumni Pascasarjana Ilmu Lingkungan Program

Lebih terperinci

KEANEKARAGAMAN JENIS POHON PADA TIPE EKOSISTEM HUTAN HUJAN TROPIS DATARAN RENDAH DI HUTAN KAMPUS UNIVERSITAS JAMBI MENDALO

KEANEKARAGAMAN JENIS POHON PADA TIPE EKOSISTEM HUTAN HUJAN TROPIS DATARAN RENDAH DI HUTAN KAMPUS UNIVERSITAS JAMBI MENDALO KEANEKARAGAMAN JENIS POHON PADA TIPE EKOSISTEM HUTAN HUJAN TROPIS DATARAN RENDAH DI HUTAN KAMPUS UNIVERSITAS JAMBI MENDALO Rike Puspitasari Tamin, Riana Anggraini Dosen Fakultas Kehutanan Universitas Jambi

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Tapin, Propinsi Kalimantan Selatan selama selama 6 (enam) bulan, yaitu pada Bulan Juli Desember 2005. Adapun identifikasi jenis

Lebih terperinci

Studi Keanekaragaman Jenis Tumbuhan Obat di Kawasan IUPHHK PT. Sari Bumi Kusuma Camp Tontang Kabupaten Sintang

Studi Keanekaragaman Jenis Tumbuhan Obat di Kawasan IUPHHK PT. Sari Bumi Kusuma Camp Tontang Kabupaten Sintang Vokasi Volume 8, Nomor 2, Juni 2012 ISSN 1693 9085 hal 61-68 Studi Keanekaragaman Jenis Tumbuhan Obat di Kawasan IUPHHK PT. Sari Bumi Kusuma Camp Tontang Kabupaten Sintang DEDEN HIDAYAT AND + GUSTI HARDIANSYAH

Lebih terperinci

TALLY SHEET PENGAMBILAN DATA SARANG ORANGUTAN. Lokasi : Aek Nabara Cuaca : Cerah mendung Habitat : Hutan Arah transek : Selatan

TALLY SHEET PENGAMBILAN DATA SARANG ORANGUTAN. Lokasi : Aek Nabara Cuaca : Cerah mendung Habitat : Hutan Arah transek : Selatan TALLY SHEET PENGAMBILAN DATA SARANG ORANGUTAN Lokasi : Aek Nabara Cuaca : Cerah mendung Habitat : Hutan Arah transek : Selatan Tanggal : 29 Mei 2014 Posisi (GPS) waypoint permulaan jalur/transek : Akhir

Lebih terperinci

ANALISIS VEGETASI POHON DI HUTAN DESA BARUNG-BARUNG BALANTAI TENGAH KECAMATAN KOTO XI TARUSAN KABUPATEN PESISIR SELATAN

ANALISIS VEGETASI POHON DI HUTAN DESA BARUNG-BARUNG BALANTAI TENGAH KECAMATAN KOTO XI TARUSAN KABUPATEN PESISIR SELATAN ANALISIS VEGETASI POHON DI HUTAN DESA BARUNG-BARUNG BALANTAI TENGAH KECAMATAN KOTO XI TARUSAN KABUPATEN PESISIR SELATAN Irmala Dewi, Ismed Wahidi, Novi Program Studi Pendidikan Biologi Sekolah Tinggi Keguruan

Lebih terperinci

BEBERAPA CONTOH PENYAKIT YANG DAPAT DITERAPI DENGAN BRITISH PROPOLIS

BEBERAPA CONTOH PENYAKIT YANG DAPAT DITERAPI DENGAN BRITISH PROPOLIS BEBERAPA CONTOH PENYAKIT YANG DAPAT DITERAPI DENGAN BRITISH PROPOLIS KEPALA :Sakit kepala, migrain, rambut rontok, insomnia, stress akibat tekanan kerja, rambut beruban, ketombe, mata merah, infeksi mata,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara yang kaya akan tumbuhan. Sekitar 30.000 jenis tumbuhan diperkirakan terdapat di dalam hutan tropis Indonesia. Dari jumlah tersebut, 9.600 jenis

Lebih terperinci

Kata kunci: komposisi, assosiasi, kekerabatan, ketebalan gambut.

Kata kunci: komposisi, assosiasi, kekerabatan, ketebalan gambut. KOMPOSISI DAN ASOSIASI VEGETASI HUTAN GAMBUT BERDASARKAN KETEBALAN LAPISAN GAMBUT DI HUTAN WISATA RAWA GAMBUT BANING, KABUPATEN SINTANG, KALIMANTAN BARAT The Composition and Association of Peat Forest

Lebih terperinci

Keanekagaraman Spesies Tumbuhan Bermanfaat pada Hutan Sekunder Bekas Ladang di Dusun Mengkadai Sarolangun, Jambi

Keanekagaraman Spesies Tumbuhan Bermanfaat pada Hutan Sekunder Bekas Ladang di Dusun Mengkadai Sarolangun, Jambi Keanekagaraman Spesies Tumbuhan Bermanfaat pada Hutan Sekunder Bekas Ladang di Dusun Mengkadai Sarolangun, Jambi Rahmat Hidayat 1) ; Try Susanti 2) 1) SMA Negeri 1 Merlung, Tanjung Jabung Barat 2) Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daunnya digunakan untuk membuat teh yang sebelumnya mengalami

BAB I PENDAHULUAN. daunnya digunakan untuk membuat teh yang sebelumnya mengalami BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanaman Teh adalah spesies tanaman yang daun dan pucuk daunnya digunakan untuk membuat teh yang sebelumnya mengalami proses pemanasan untuk menonaktifkan enzim- enzim

Lebih terperinci

DAFTAR PENYAKIT YANG MAMPU DISEMBUHKAN SIRUP HERBAL FIDES

DAFTAR PENYAKIT YANG MAMPU DISEMBUHKAN SIRUP HERBAL FIDES DAFTAR PENYAKIT YANG MAMPU DISEMBUHKAN SIRUP HERBAL FIDES No. DAFTAR PENYAKIT CATATAN 1. Diabetes Langsung menyasar peremajaan dan penyembuhan pankreas penghasil insulin. 2. Stroke berat Memperlancar aliran

Lebih terperinci

KONDISI TEMPAT TUMBUH TEGAKAN ALAM Shorea leprosula, Shorea johorensis DAN Shorea smithiana. Oleh : Nilam Sari, Karmilasanti Dan Rini Handayani

KONDISI TEMPAT TUMBUH TEGAKAN ALAM Shorea leprosula, Shorea johorensis DAN Shorea smithiana. Oleh : Nilam Sari, Karmilasanti Dan Rini Handayani KONDISI TEMPAT TUMBUH TEGAKAN ALAM, DAN Shorea smithiana Oleh : Nilam Sari, Karmilasanti Dan Rini Handayani BALAI BESAR PENELITIAN DIPTEROKARPA SAMARINDA 203 PENDAHULUAN Pembangunan di bidang kehutanan

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Komunitas Primata di Taman Nasional Tesso Nilo 5.1.1. Keanekaragaman Jenis Primata Hasil inventarisasi satwa primata yang ditemukan di Taman Nasional Tesso Nilo sebanyak 5

Lebih terperinci

BABY JENIS LIANA BERKHASIAT OBAT

BABY JENIS LIANA BERKHASIAT OBAT BABY JENIS LIANA BERKHASIAT OBAT Ulur-ulur (Tetrastigma sp.) Sinonim Nama Daerah _ jfl Ulur-ulur Famili,,,~ Vitaceae Tumbuhan ini dikenal oleh etnis Dayak Meratus di Kalimantan Selatan sebagai tumbuhan

Lebih terperinci

Estimasi Cadangan Karbon di Atas Permukaan Tanah di Hutan Bukit Tangah Pulau Area Produksi PT. Kencana Sawit Indonesia (KSI), Solok Selatan

Estimasi Cadangan Karbon di Atas Permukaan Tanah di Hutan Bukit Tangah Pulau Area Produksi PT. Kencana Sawit Indonesia (KSI), Solok Selatan Estimasi Cadangan Karbon di Atas Permukaan Tanah di Hutan Bukit Tangah Pulau Area Produksi PT. Kencana Sawit Indonesia (KSI), Solok Selatan Estimation of Above-Ground Carbon Stocks in Bukit Tangah Pulau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai uji klinis dan di pergunakan untuk pengobatan yang berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai uji klinis dan di pergunakan untuk pengobatan yang berdasarkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alam yang dapat di manfaatkan sebagai obat tradisional. Obat tradisional merupakan obat yang berasal dari tumbuhan,

Lebih terperinci

Khairunnisa 1, Nursal 2, Elya Febrita 3 * ,

Khairunnisa 1, Nursal 2, Elya Febrita 3 * , 1 COMPOSITION AND STRUCTURE OF VEGETATION IN THE STRATA TREE IN TOURISM HAPANASAN SIALANG JAYA VILLAGE PASIR PENGARAIAN AS AN ALTERNATIVE TO THE CONCEPT OF DEVELOPMENT HANDOUT BIODIVERSITY IN SENIOR HIGH

Lebih terperinci

3. Untuk menyediakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam rangka pemanfaatan informasi tentang tumbuhan obat untuk pengayaan materi

3. Untuk menyediakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam rangka pemanfaatan informasi tentang tumbuhan obat untuk pengayaan materi SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 1. Di Kabupaten Cianjur terdapat jenis obat sebanyak 210 jenis dari 83 famili yang dapat dikelompokkan kedalam 32 kelompok penyakit/penggunaan dan 6 (enam) macam habitus. 2.

Lebih terperinci

Degradasi Vegetasi Hutan Konservasi Danau Pulau Besar Danau Bawah Kabupaten Siak Provinsi Riau

Degradasi Vegetasi Hutan Konservasi Danau Pulau Besar Danau Bawah Kabupaten Siak Provinsi Riau Dinamika Lingkungan Indonesia, Juli 15, p 65-72 ISSN 2356-2226 Volume 2, Nomor 2 Dinamika Lingkungan Indonesia 65 Degradasi Vegetasi Hutan Konservasi Danau Pulau Besar Danau Bawah Kabupaten Siak Provinsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tumbuhan senduduk merupakan tanaman perdu yang tersebar di hutan Indonesia. Tumbuhan senduduk (Melastoma malabathricum L.) tumbuh liar pada tempat-tempat yang mendapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekstraksi berbagai biji, misalnya ketan hitam. Kata kopi sendiri berasal dari

BAB I PENDAHULUAN. ekstraksi berbagai biji, misalnya ketan hitam. Kata kopi sendiri berasal dari 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Minuman kopi adalah sejenis minuman yang berasal dari pengolahan dan ekstraksi berbagai biji, misalnya ketan hitam. Kata kopi sendiri berasal dari bahasa Arab qahwah

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) I. KULIAH

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) I. KULIAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS KEHUTANAN DEPARTEMEN SILVIKULTUR MAJOR INTERDEPARTEMEN, STRATA 1 (S-1) GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) I. KULIAH A. Mata Kuliah

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.16/MENLHK/SETJEN/KUM.1/2/2017 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PEMULIHAN FUNGSI EKOSISTEM GAMBUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

pudica L.) pada bagian herba yaitu insomnia (susah tidur), radang mata akut, radang lambung, radang usus, batu saluran kencing, panas tinggi pada

pudica L.) pada bagian herba yaitu insomnia (susah tidur), radang mata akut, radang lambung, radang usus, batu saluran kencing, panas tinggi pada BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia sangat bergantung dengan alam untuk memenuhi kebutuhannya dari dulu sampai sekarang ini. Kebutuhan paling utama yang berasal dari alam merupakan kebutuhan makanan.

Lebih terperinci

Pengalaman Melaksanakan Program Restorasi di Hutan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) Resort Sei Betung 2007-2011

Pengalaman Melaksanakan Program Restorasi di Hutan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) Resort Sei Betung 2007-2011 Pengalaman Melaksanakan Program Restorasi di Hutan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) Resort Sei Betung 2007-2011 Kondisi Umum Sei Betung Hutan primer Sei Betung, memiliki keanekaragaman hayati yang

Lebih terperinci

BABI PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang Penelitian

BABI PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang Penelitian BABI PENDAHULUAN I. 1. Latar Belakang Penelitian Pemanfaatan tanaman obat sudah dikenal oleh masyarakat sejak jaman dahulu yang diwariskan secara turun- temurun hingga generasi saat ini. Dewasa ini penggunaannya

Lebih terperinci

KAJIAN ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT DI DESA SEKABUK KECAMATAN SADANIANG KABUPATEN PONTIANAK

KAJIAN ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT DI DESA SEKABUK KECAMATAN SADANIANG KABUPATEN PONTIANAK KAJIAN ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT DI DESA SEKABUK KECAMATAN SADANIANG KABUPATEN PONTIANAK (Ethnobotany Study of Medicinal Plants in Sekabuk Village Sadaniang District Pontianak Regency) Leonardo, Fadillah

Lebih terperinci

5 HASIL DAN PEMBAHASAN. Kondisi Populasi Kulim

5 HASIL DAN PEMBAHASAN. Kondisi Populasi Kulim 5 HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Populasi Kulim Populasi Kulim di Hutan Desa Aur Kuning Salah satu jenis tanaman yang termasuk dalam kategori langka adalah kulim (Mogea et al. 2001). Tumbuhan langka Indonesia

Lebih terperinci

JENIS DAN POTENSI TUMBUHAN OBAT PADA KAWASAN HUTAN ADAT GUNUNG SEMARONG KECAMATAN TAYAN HULU KABUPATEN SANGGAU

JENIS DAN POTENSI TUMBUHAN OBAT PADA KAWASAN HUTAN ADAT GUNUNG SEMARONG KECAMATAN TAYAN HULU KABUPATEN SANGGAU JENIS DAN POTENSI TUMBUHAN OBAT PADA KAWASAN HUTAN ADAT GUNUNG SEMARONG KECAMATAN TAYAN HULU KABUPATEN SANGGAU Species and Potential Medicinal Plants in Indigenous Mountain Forests Tayan Semarong Subdistrict

Lebih terperinci

Oleh : Wardani,S.Sos Disampaikan dalam Pelatihan Pemanfaatan Lahan Pekarangan bagi Pokja IIITim Penggerak PKK Kecamatan dan Pokja III TP.

Oleh : Wardani,S.Sos Disampaikan dalam Pelatihan Pemanfaatan Lahan Pekarangan bagi Pokja IIITim Penggerak PKK Kecamatan dan Pokja III TP. Oleh : Wardani,S.Sos Disampaikan dalam Pelatihan Pemanfaatan Lahan Pekarangan bagi Pokja IIITim Penggerak PKK Kecamatan dan Pokja III TP.PKK Desa / Kel Binaan di Aula PKK Kab. Karanganyar Kol banda/hali/buring/kendu/kayu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai spesies flora. Dari jenis flora yang tumbuh di dunia diantaranya tumbuh

BAB I PENDAHULUAN. berbagai spesies flora. Dari jenis flora yang tumbuh di dunia diantaranya tumbuh BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perkembangan obat tradisional di Indonesia sekarang ini memiliki prospek yang baik, oleh karena besarnya potensi kekayaan sumber daya alam Indonesia. Indonesia sangat

Lebih terperinci

BAB IV JENIS PERDU BERKHASIAT OBAT

BAB IV JENIS PERDU BERKHASIAT OBAT BAB IV JENIS PERDU BERKHASIAT OBAT Kayo Kayan (Fordia splendidissima (Blume ex Miq.)) Sinonim Nama Daerah Kayu Kayan Fam iii Fabaceae Kandungan Kimia Kayu Kayan dipercaya etnis Kutai (Menamang) di Kalimantan

Lebih terperinci

ANALISIS VEGETASI DI KAWASAN AGROWISATA GUNUNG TUMPA

ANALISIS VEGETASI DI KAWASAN AGROWISATA GUNUNG TUMPA ANALISIS VEGETASI DI KAWASAN AGROWISATA GUNUNG TUMPA Faris Andong (1), Fabiola B. Saroinsong (1), Alfonsius Thomas (1), Wawan Nurmawan (1) 1 Program Studi Ilmu Kehutanan, Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas

Lebih terperinci

Jl. Gunung Batu No. 5 Po Box 272 Telp. (0251) ; Fax (0251) Bogor 2 Pusat Litbang Hutan dan Konservasi Alam

Jl. Gunung Batu No. 5 Po Box 272 Telp. (0251) ; Fax (0251) Bogor 2 Pusat Litbang Hutan dan Konservasi Alam STRUKTUR DAN KOMPOSISI JENIS TUMBUHAN HUTAN PAMAH DI KAWASAN HUTAN DENGAN TUJUAN KHUSUS (KHDTK) CARITA, PROVINSI BANTEN (Structure and Species Composition of Lowland Primary Forest at the KHDTK Carita,

Lebih terperinci

Tumbuhan Sebagai Sumber Bahan Baku Obat

Tumbuhan Sebagai Sumber Bahan Baku Obat Tumbuhan Sebagai Sumber Bahan Baku Obat Fakultas Biologi Universitas Nasional Keanekaragaman Hayati Indonesia: Mega Biodiversity 10% of world s flowering plant species 12% of world s mammal species 16%

Lebih terperinci

No. Commercial wood species Botanical name Family 1. Agathis - Agathis alba Foxw.

No. Commercial wood species Botanical name Family 1. Agathis - Agathis alba Foxw. List of Indonesian Commercial Woods Source: Kartasujana, I. & Martawijaya, A. 1973. Commercial woods of Indonesia, their propertiesand uses Pengumuman no.3 thn 1973. Lembaga Penelitian Hasil Hutan, Bogor.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Obat tradisional adalah obat jadi atau ramuan bahan alam yang berasal dari tumbuhan, hewan, mineral, atau campuran bahan bahan tersebut yang secara tradisional telah

Lebih terperinci

STRUKTUR TEGAKAN DAN SEBARAN JENIS JELUTUNG

STRUKTUR TEGAKAN DAN SEBARAN JENIS JELUTUNG STRUKTUR TEGAKAN DAN SEBARAN JENIS JELUTUNG (Dyera costulata Hook. f.) DAN TUMIH (Combretocarpus rotundatus (Miq.) Danser) DI HUTAN RAWA GAMBUT (STUDI KASUS DI KAWASAN LINDUNG GAMBUT LAHAI, KALTENG) ADITIA

Lebih terperinci

KEANEKARAGAMAN JENIS TUMBUHAN ANGIOSPERMAE DI KEBUN BIOLOGI DESA SEUNGKO MULAT. Eva Nauli Taib, Cut Ratna Dewi

KEANEKARAGAMAN JENIS TUMBUHAN ANGIOSPERMAE DI KEBUN BIOLOGI DESA SEUNGKO MULAT. Eva Nauli Taib, Cut Ratna Dewi KEANEKARAGAMAN JENIS TUMBUHAN ANGIOSPERMAE DI KEBUN BIOLOGI DESA SEUNGKO MULAT Eva Nauli Taib, Cut Ratna Dewi Institut Agama Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh e-mail: nauli_82@yahoo.co.id ANGIOSPERMS SPECIES

Lebih terperinci

KEANEKARAGAMAN VEGETASI DI HUTAN LINDUNG GUNUNG SEMAHUNG DESA SAHAM KECAMATAN SENGAH TEMILA KABUPATEN LANDAK

KEANEKARAGAMAN VEGETASI DI HUTAN LINDUNG GUNUNG SEMAHUNG DESA SAHAM KECAMATAN SENGAH TEMILA KABUPATEN LANDAK KEANEKARAGAMAN VEGETASI DI HUTAN LINDUNG GUNUNG SEMAHUNG DESA SAHAM KECAMATAN SENGAH TEMILA KABUPATEN LANDAK (Vegetation Diversity In Semahung Mountain Protected Forest Village Of Saham Sengah Temila Sub-District

Lebih terperinci

FENOLOGI JENIS-JENIS POHON HUTAN RAWA GAMBUT

FENOLOGI JENIS-JENIS POHON HUTAN RAWA GAMBUT FENOLOGI JENIS-JENIS POHON HUTAN RAWA GAMBUT Ardiyanto Wahyu Nugroho 1 Balai Penelitian Teknologi Konservasi Sumber Daya Alam Jl. Soekarno Hatta Km. 38 PO. BOX 578 Balikpapan 76112 Telp. (0542) 7217663

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan dunia dan memiliki harga mahal. Kopi merupakan minuman

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan dunia dan memiliki harga mahal. Kopi merupakan minuman BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kopi termasuk salah satu tanaman komoditas pertanian dalam perdagangan dunia dan memiliki harga mahal. Kopi merupakan minuman berwarna hitam gelap dengan aroma

Lebih terperinci

BAB IV PROFIL VEGETASI GUNUNG ASEUPAN

BAB IV PROFIL VEGETASI GUNUNG ASEUPAN BAB IV PROFIL VEGETASI GUNUNG ASEUPAN A. Struktur dan Komposisi Jenis Kategori Pohon (DBH 10 cm) Untuk memberikan gambaran ekologi dan penutupan kawasan hutan alam di kawasan Gunung Aseupan, maka pendekatan

Lebih terperinci

Pemanfaatan dokumentasi pengetahuan lokal tumbuhan obat untuk

Pemanfaatan dokumentasi pengetahuan lokal tumbuhan obat untuk Pemanfaatan dokumentasi pengetahuan lokal tumbuhan obat untuk mewujudkan masyarakat mandiri kesehatan Oleh: Ellyn K. Damayanti (PPLH-IPB) Ervizal A. M. Zuhud (Fakultas Kehutanan-IPB) Harini M. Sangat (LIPI)

Lebih terperinci

pengetahuan lokal tumbuhan obat untuk mewujudkan masyarakat

pengetahuan lokal tumbuhan obat untuk mewujudkan masyarakat Pemanfaatan dokumentasi pengetahuan lokal tumbuhan obat untuk mewujudkan masyarakat mandiri kesehatan Oleh: Ellyn K. Damayanti (PPLH-IPB) Ervizal A. M. Zuhud (Fakultas Kehutanan-IPB) Harini M. Sangat (LIPI)

Lebih terperinci

Lampiran 1. Data curah hujan dan hari hujan di lokasi penelitian tahun 2001 sampai dengan Februari Curah Hujan Tahun. Bulan.

Lampiran 1. Data curah hujan dan hari hujan di lokasi penelitian tahun 2001 sampai dengan Februari Curah Hujan Tahun. Bulan. 89 Lampiran 1. Data curah hujan dan hari hujan di lokasi penelitian tahun 2001 sampai dengan Februari 2012 Curah Hujan Tahun Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nop Des Jml 2001 167 274 271 293

Lebih terperinci

KEANEKARAGAMAN JENIS VEGETASI PADA KAWASAN HUTAN LINDUNG GUNUNG AMBAWANG KABUPATEN KUBU RAYA PROVINSI KALIMANTAN BARAT

KEANEKARAGAMAN JENIS VEGETASI PADA KAWASAN HUTAN LINDUNG GUNUNG AMBAWANG KABUPATEN KUBU RAYA PROVINSI KALIMANTAN BARAT KEANEKARAGAMAN JENIS VEGETASI PADA KAWASAN HUTAN LINDUNG GUNUNG AMBAWANG KABUPATEN KUBU RAYA PROVINSI KALIMANTAN BARAT Diversity of Type Vegetation at The Mount Ambawang Forest Protected Areas, District

Lebih terperinci

UJI ANTIBAKTERI EKSTRAK TANAMAN PUTRI MALU (Mimosa pudica) TERHADAP PERTUMBUHAN Shigella dysentriae

UJI ANTIBAKTERI EKSTRAK TANAMAN PUTRI MALU (Mimosa pudica) TERHADAP PERTUMBUHAN Shigella dysentriae UJI ANTIBAKTERI EKSTRAK TANAMAN PUTRI MALU (Mimosa pudica) TERHADAP PERTUMBUHAN Shigella dysentriae SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Prodi Pendidikan Biologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini penggunaan obat tradisional masih disukai dan diminati oleh

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini penggunaan obat tradisional masih disukai dan diminati oleh 21 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Saat ini penggunaan obat tradisional masih disukai dan diminati oleh masyarakat Indonesia karena obat tradisional tersebut mempunyai beberapa kelebihan,

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II KUTAI NOMOR: 14 TAHUN 1996 T E N T A N G HUTAN RAKYAT DAN HUTAN MILIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II KUTAI NOMOR: 14 TAHUN 1996 T E N T A N G HUTAN RAKYAT DAN HUTAN MILIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II KUTAI NOMOR: 14 TAHUN 1996 T E N T A N G HUTAN RAKYAT DAN HUTAN MILIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEPALA DAERAH TINGKAT II KUTAI Menimbang : a.

Lebih terperinci

STRUKTUR TEGAKAN PASCA PENEBANGAN PADA SISTEM TEBANG PILIH TANAM JALUR DI KONSESI HUTAN PT ERNA DJULIAWATI TITIN MARTINA MARPAUNG

STRUKTUR TEGAKAN PASCA PENEBANGAN PADA SISTEM TEBANG PILIH TANAM JALUR DI KONSESI HUTAN PT ERNA DJULIAWATI TITIN MARTINA MARPAUNG STRUKTUR TEGAKAN PASCA PENEBANGAN PADA SISTEM TEBANG PILIH TANAM JALUR DI KONSESI HUTAN PT ERNA DJULIAWATI TITIN MARTINA MARPAUNG DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

Tanaman Putri malu (Mimosa pudica L.) merupakan gulma yang sering dapat ditemukan di sekitar rumah, keberadaannya sebagai gulma 1

Tanaman Putri malu (Mimosa pudica L.) merupakan gulma yang sering dapat ditemukan di sekitar rumah, keberadaannya sebagai gulma 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan tanaman obat sebagai alternatif pengobatan telah dilakukan oleh masyarakat Indonesia secara turun temurun. Hal tersebut didukung dengan kekayaan alam yang

Lebih terperinci

Lampiran 1. Daftar nama jenis pohon di areal IUPHHK PT Gunung Meranti

Lampiran 1. Daftar nama jenis pohon di areal IUPHHK PT Gunung Meranti 153 Lampiran 1. Daftar nama jenis pohon di areal IUPHHK PT Gunung Meranti Nomor Nama daerah Nama botani Famili 1 Ampas tebu Gironniera nervosa Olacaceae 2 Anggi, marijang Sindora beccariana Backer Caesalpiniaceae

Lebih terperinci

ANEKA RESEP OBAT TRADISIONAL ASLI INDONESIA

ANEKA RESEP OBAT TRADISIONAL ASLI INDONESIA ANEKA RESEP OBAT TRADISIONAL ASLI INDONESIA UNTUK PENYAKIT SEHARI-HARI * Penurun panas, batuk, dan pilek Parut bawang merah, tambahkan minyak telon, lalu balurkan pada punggung sampai bagian pantat sambil

Lebih terperinci

Panduan Lapangan Identifikasi Jenis Pohon Hutan

Panduan Lapangan Identifikasi Jenis Pohon Hutan Panduan Lapangan Identifikasi Jenis Pohon Hutan Kalimantan Forests and Climate Partnership (KFCP) Panduan Lapangan Identifikasi Jenis Pohon Hutan Kalimantan Forests and Climate Partnership (KFCP) Penulis:

Lebih terperinci

Kajian Pemanfaatan Tumbuhan Hutan Non Kayu oleh Masyarakat Lokal di Kawasan Konservasi PT. Wira Karya Sakti Sungai Tapa Jambi

Kajian Pemanfaatan Tumbuhan Hutan Non Kayu oleh Masyarakat Lokal di Kawasan Konservasi PT. Wira Karya Sakti Sungai Tapa Jambi B I O D I V E R S I T A S ISSN: 1412-033X Volume 8, Nomor 1 Januari 2007 Halaman: 73-78 Kajian Pemanfaatan Tumbuhan Hutan Non Kayu oleh Masyarakat Lokal di Kawasan Konservasi PT. Wira Karya Sakti Sungai

Lebih terperinci

Status Kelangkaan Jenis Pohon di Kelompok Hutan Sungai Lekawai-Sungai Jengonoi, Sintang, Kalimantan Barat

Status Kelangkaan Jenis Pohon di Kelompok Hutan Sungai Lekawai-Sungai Jengonoi, Sintang, Kalimantan Barat Status Kelangkaan Jenis Pohon di Kelompok Hutan Sungai Lekawai-Sungai Jengonoi, Sintang, Kalimantan Barat N.M. Heriyanto dan Endro Subiandono Puslitbang Hutan dan Konservasi Alam, Bogor ABSTRACT Study

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terbang (essential oil, volatile oil) dihasilkan oleh tanaman. Minyak tersebut

BAB I PENDAHULUAN. terbang (essential oil, volatile oil) dihasilkan oleh tanaman. Minyak tersebut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Minyak atsiri yang juga dikenal dengan nama minyak eteris atau minyak terbang (essential oil, volatile oil) dihasilkan oleh tanaman. Minyak tersebut mudah menguap pada

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN HASIL INTEGRASI SAINS. herba yaitu : Talas, singkong,, kangkung, patikan kebo, pandan, rimbang

BAB V PEMBAHASAN HASIL INTEGRASI SAINS. herba yaitu : Talas, singkong,, kangkung, patikan kebo, pandan, rimbang 82 BAB V PEMBAHASAN HASIL INTEGRASI SAINS A. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian tumbuhan herba yang sudah ditemukan di lingkungan kampus Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIN) Palangka Raya, dengan areal

Lebih terperinci

Setelah mengikuti mata kuliah Hortikultura ini diharapkan mahasiswa memahami konsep Sistem Budidaya Hortikultura

Setelah mengikuti mata kuliah Hortikultura ini diharapkan mahasiswa memahami konsep Sistem Budidaya Hortikultura Standar Kompetisi : Setelah mengikuti mata kuliah Hortikultura ini diharapkan mahasiswa memahami konsep Sistem Budidaya Hortikultura Kompetisi Dasar Setelah mengikuti pokok bahasan ini mahasiswa diharapkan

Lebih terperinci

III. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

III. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN III. KONDISI UMUM LOKSI PENELITIN 3.1. Luas dan Letak Desa Desa Lubuk eringin memiliki luas areal sekitar 2.800 hektar yang terbagi dalam dua dusun yaitu Dusun Sungai lai dan Dusun Lubuk eringin. Dari

Lebih terperinci

INVENTARISASI DAN SKRINING FITOKIMIA TUMBUHAN OBAT BERKHASIAT ANTIINFLAMASI YANG DIGUNAKAN OLEH MASYARAKAT KAMPUNG NAGA

INVENTARISASI DAN SKRINING FITOKIMIA TUMBUHAN OBAT BERKHASIAT ANTIINFLAMASI YANG DIGUNAKAN OLEH MASYARAKAT KAMPUNG NAGA INVENTARISASI DAN SKRINING FITOKIMIA TUMBUHAN OBAT BERKHASIAT ANTIINFLAMASI YANG DIGUNAKAN OLEH MASYARAKAT KAMPUNG NAGA *Ira Rahmiyani, **Mulyono MS, *Rina Mardiana *Prodi Farmasi STIKes Bakti Tunas Husada

Lebih terperinci

SIMPLISIA dari SELURUH TANAMAN MENIRAN (II)

SIMPLISIA dari SELURUH TANAMAN MENIRAN (II) SIMPLISIA dari SELURUH TANAMAN MENIRAN (II) Meniran 2. Uji klinis di Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Jakarta, pada pasien infeksi saluran nafas akut oleh berbagai etiologi

Lebih terperinci