Pengaruh Metode CBIA terhadap Pengetahuan Informasi Obat Selesma pada Anggota Karang Taruna Dusun Wanujoyo Lor Srimartani Piyungan Bantul

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pengaruh Metode CBIA terhadap Pengetahuan Informasi Obat Selesma pada Anggota Karang Taruna Dusun Wanujoyo Lor Srimartani Piyungan Bantul"

Transkripsi

1 Pengaruh Metode CBIA terhadap Pengetahuan Informasi Obat Selesma pada Anggota Karang Taruna Dusun Wanujoyo Lor Srimartani Piyungan Bantul Witri 1, Agustin Wijayanti 2, M. Imron Mawardi* 3 Program Studi DIII Farmasi Poltekkes Bhakti Setya Indonesia Yogyakarta * agustinwijayanti97@yahoo.com INTISARI Meningkatnya kegiatan promosi kesehatan dan kemudahan akses dalam memperoleh obat tanpa resep dokter menimbulkan peningkatan swamedikasi. Didalam swamedikasi diperlukan informasi yang benar agar tidak menimbulakan efek yang merugikan diantaranya dapat memperparah penyakit dan meningkatkan biaya pengobatan. Oleh karena itu, pelaku swamedikasi memerlukan informasi yang jelas agar dapat menentukan jenis obat yang diperlukan berdasarkan alasan yang rasional. CBIA merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengedukasi masyarakat dalam memilih obat yang benar untuk swamedikasi secara efisien. Dengan metode ini masyarakat bisa belajar untuk lebih aktif mengenali obat dan mencari informasi obat melalui kemasan atau brosur obat, karena informasi ini relatif dapat dipercaya. Informasi dalam brosur atau kemasan obat antara lain kandungan zat aktif, indikasi, dosis dan aturan pemakaian, efek samping, kontraindikasi dan informasi lain dalam kemasan obat. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh metode CBIA terhadap pengetahuan tentang informasi obat selesma pada anggota karang taruna Dusun Wanujoyo Lor Srimartani Piyungan Bantul. Jenis penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan rancangan non equivalent control grup, atau rancangan dua kelompok yaitu kelompok kontrol dan perlakuan. Data dianalisis menggunakan uji paired test dan Mann Withney dengan α = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode CBIA berpengaruh signifikan terhadap pengetahuan tentang informasi obat selesma dan berbeda signifikan pengetahuan kelompok kontrol dan perlakuan. Kata Kunci: Metode CBIA, Pengetahuan, Obat Selesma

2 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Swamedikasi merupakan upaya yang paling banyak dilakukan masyarakat untuk mengatasi keluhan atau gejala penyakit sebelum mereka memutuskan mencari pertolongan ke pusat pelayanan kesehatan. Lebih dari 60% masyarakat melakukan swamedikasi, dan lebih dari 80% di antara mereka mengandalkan obat modern. Swamedikasi memberikan sumbangan yang besar bagi pemerintah, terutama dalam pemeliharaan kesehatan secara nasional. Masyarakat memerlukan informasi yang jelas dan dapat dipercaya agar dapat melaksanakan swamedikasi dengan benar, baik dalam menentukan jenis dan jumlah obat yang diperlukan harus berdasarkan alasan yang rasional (Flora,1991, cit. Suryawati, 2012). Hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 menunjukkan bahwa 35,2% masyarakat Indonesia menyimpan obat di rumah tangga. Dari 35,2% rumah tangga yang menyimpan obat, proporsi rumah tangga yang menyimpan obat keras 35,7% dan antibiotika 27,8%. Dari 35,7% rumah tangga yang menyimpan obat, 81,9% rumah tangga menyimpan obat keras yang diperoleh tanpa resep dokter. Di Yogyakarta, proporsi rumah tangga yang menyimpan obat keras yang diperoleh tanpa resep 78,1%. Data ini menunjukkan adanya penggunaan obat yang tidak rasional untuk swamedikasi (Kemenkes. RI., 2013). Pengetahuan tentang informasi obat dan cara memilih obat masih jarang dikuasai oleh masyarakat. Penelitian yang dilakukan Susilowati (2012) di Malang, dengan jenis penelitian eksperimen dan rancangan pretest-postest with control group design menunjukkan skor pengetahuan rata-rata ibu-ibu tentang informasi obat 49,10 dari skor maksimal 100. Penelitian yang mirip dilakukan oleh Helni (2013) di Jambi, dengan jenis penelitian quasy experiment dan rancangan non equivalent control group design, menunjukkan skor pengetahuan rata-rata ibu-ibu tentang informasi obat 49,86 dari skor maksimal 100. Informasi obat melalui iklan merupakan informasi yang paling sering didapatkan oleh masyarakat, baik dari media cetak maupun media elektronik. Informasi ini merupakan jenis informasi yang paling berkesan karena disajikan dengan sangat menarik dan berulang-ulang sehingga mudah diterima oleh masyarakat. Iklan obat hanya memberikan informasi obat dari sisi komersial.

3 Dampak langsung yang dapat dirasakan adalah meningkatnya pola konsumsi obat di rumah tangga berupa pemakaian beberapa nama dagang obat yang bahan aktifnya sama, yang dipandang dari segi ekonomi merupakan suatu pemborosan. Dampak lainyang lebih membahayakan adalah resiko terhadap kesehatan, karena kemungkinan penggunaan obat secara salah dalam waktu yang lama, dan adanya resiko kontraindikasi sehingga tujuan baik dari swamedikasi dapat berubah menjadi malapetaka (Depkes. RI., 2008). Selesma adalah penyakit yang masuk dalam 10 besar penyakit di Piyungan. Data profil kesehatan Kabupaten Bantul 2014 menunjukkan penyakit selesma menduduki peringkat pertama dari 10 besar penyakit di puskesmas se-kabupaten Bantul (Dinkes Bantul, 2014). Data Kesehatan di Puskesmas Piyungan tahun 2011 menunjukkan penyakit selesma menduduki peringkat pertama dari 10 besar penyakit di Piyungan (Dinkes Bantul, 2011). Berdasarkan survei yang dilakukan pada bulan Januari 2016 kepada 10 orang yang tinggal di Dusun Wanujoyo Lor Srimartani Piyungan Bantul, diperoleh data yaitu 6 dari 10 warga yang mengeluh sakit paling sering adalah sakit selesma. Dari 6 warga yang sakit selesma mereka pernah melakukan swamedikasi untuk mengatasi sakitnya. Berdasarkan pengamatan langsung pada warga Wanujoyo Lor pada bulan Januari 2016, pernah terjadi warga minum obat melebihi dosis yang seharusnya agar lebih cepat sembuh, karena kurangnya informasi. Metode Cara Belajar Insan Aktif (CBIA) merupakan salah satu kegiatan pemberdayaan masyarakat yang dapat digunakan dalam mengedukasi masyarakat untuk memilih dan menggunakan obat yang benar pada swamedikasi. Melalui metode ini diharapkan masyarakat, agar lebih aktif dalam mencari informasi mengenai obat yang digunakan. Informasi tersebut dapat berguna antara lain agar dapat menggunakan dan mengelola obat di rumah secara benar, sehingga tujuan swamedikasi dapat tercapai secara optimal. Sumber informasi produk tersebut dapat dicantumkan pada kemasan maupun package insert/brosur karena jenis informasi ini relatif dapat dipercaya (Depkes. RI., 2008). Pembangunan kesehatan tidak lepas dari peran serta masyarakat termasuk pemuda. Pemuda Karang Taruna adalah generasi penerus yang mempunyai semangat yang besar untuk melaksanakan tugas dan fungsinya dalam masyarakat

4 untuk membina generasi muda dalam mencegah timbulnya masalah kesejahteraan sosial, diantaranya adalah masalah kesehatan (Republik Indonesia, 2013). Berdasarkan uraian tentang pentingnya informasi dalam swamedikasi, maka perlu dilakukan penelitian tentang pengaruh CBIA dalam meningkatkan pengetahuan tentang informasi obat selesma pada anggota Karang Taruna Dusun Wanujoyo Lor Srimartani Piyungan Bantul. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang tersebut dapat dikemukakan bahwa rumusan masalah yang diambil adalah apakah metode CBIA(Cara Belajar Insan Aktif) mempunyai pengaruh terhadap pengetahuan tentang informasi obat selesma pada anggota Karang Taruna Dusun Wanujoyo Lor Srimartani Piyungan Bantul? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Diketahui pengaruh metode CBIA terhadap pengetahuan tentang informasi obat selesma pada anggota karang atruna DusunSrimartani Piyungan Bantul. 2. Tujuan Khusus Diketahui perbedaan pengetahuan setelah pelatihan dengan metode CBIA tentang informasi obat selesma pada anggota Karang Taruna Dusun Wanujoyo Lor Srimartani Piyungan Bantul. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat bagi ilmu pengetahuan Menambah informasi dan wawasan ilmu pengetahuan kesehatan khususnya di bidang komunitas. 2. Manfaat bagi masyarakat Wanujoyo Lor Untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam memilih obat selesma dengan memanfaatkan informasi pada kemasan obat. II. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian quasy expriment dengan rancangan non equivalent control group design (non randomized control group pretest postest design). Penelitian eksperimen atau percobaan adalah suatu penelitian dengan melakukan kegiatan percobaan (experiment), yang bertujuan untuk mengetahui

5 gejala atau pengaruh yang timbul, sebagai akibat dari adanya perlakuan tertentu atau eksperimen tersebut (Notoatmodjo, 2012). Penelitian lapangan sulit untuk melakukan randomisasi, oleh sebab itu penelitian lapangan tidak menggunakan rancangan eksprimen sungguhan, biasanya menggunakan rancangan eksperimen semu (quasy experiment) (Notoatmodjo, 2012). Rancangan non equivalent control group design, biasanya untuk membandingkan hasil dengan kelompok kontrol yang serupa, tetapi tidak perlu kelompok yang benar-benar sama (Notoatmodjo, 2012). Gambar rancangan penelitian ini sebagai berikut: Kelompok A 01 x 02 Kelompok B Gambar 3. Rancangan Penelitian Keterangan: Kelompok A : kelompok perlakuan dengan metode CBIA Kelompok B : kelompok kontrol tanpa CBIA 01 : pre test pada kedua kelompok sebelum CBIA 02 : pos test setelah perlakuan dengan CBIA pada kelompok A, dan tanpa CBIA pada kelompok B B. Subjek dan Objek Penelitian Subjek penelitian adalah anggota Karang Taruna. Objek penelitian ini adalah pengetahuan anggota Karang Taruna. C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi Populasi penelitian adalah seluruh anggota Karang Taruna Dusun Wanujoyo Lor Srimartani Piyungan Bantul yang berusia tahun yang berjumlah 35 orang dihitung berdasarkan anggota yang aktif dan hadir dalam rapat anggota Karang Taruna. 2. Sampel Rumus yang digunakan untuk pengambilan sampel pada penelitian ini adalah rumus dari Taro Yamane (Imron, 2010), yaitu sebagai berikut:

6 Keterangan: n = jumlah sampel N = Jumlah populasi d2 = presisi yang ditetapkan (5%) Gambar 4. Rumus Pengambilan sampel Dalam penelitian ini jumlah anggota populasi sebanyak 35 orang, maka penentuan jumlah sampel yang harus diambil dengan menggunakan rumus di atas adalah: Gambar 5. Perhitungan sampel 3. Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah secara simple random sampling (pengambilan sampel secara acak sederhana). Jumlah sampel yang diperoleh berdasarkan rumus di atas adalah 32 responden, dan sebagai kelompok kontrol diperlukan 32 responden diambil dari anggota Karang Taruna yang tidak aktif. D. Variabel Penelitian Penelitian ini terdiri dari 1 variabel bebas dan 1 variabel terikat.variabel bebas adalah metode CBIA, sedangkan variabel terikat adalah pengetahuan anggota Karang Taruna tentang informasi obat selesma. E. Definisi Operasional Definisi operasional penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Metode CBIA adalah metode pembelajaran secara mandiri untuk mengamati dan mengetahui informasi yang terdapat pada kemasan obat yang terdiri atas

7 nama bahan aktif, indikasi, dosis dan cara penggunaan, efek samping, dan kontraindikasi. 2. Pengetahuan adalah kemampuan anggota Karang Taruna yang berusia tahun dalam menjawab kuesioner. Pengukuran kemampuan dilakukan secara individu berupa pre test dan post test pada responden perlakuan dan responden kontrol. Alat ukur : kuesioner Skala data : interval Hasil : (jumlah skor nilai yang benar jumlah soal) x Informasi obat adalah infomasi yang terdapat pada kemasan atau lebel obat yang meliputi nama bahan aktif, indikasi, dosis dan cara penggunaan, efek samping, dan kotraindikasi. 4. Obat selesma adalah obat bebas dan obat bebas terbatas yang bisa digunakan untuk mengatasi sakit selesma. Obat terdiri dari 8 jenis dari berbagai merk. Obat-obat yang dipilih yaitu: intunal, dan calorek dalam kemasan sirup. Untuk kemasan tablet digunakan decolgen, intunal forte, procold, ultraflu, ultraflu extra, dan inza (ISFI, 2014). 5. Anggota Karang Taruna adalah pemuda-pemudi yang berusia tahun dan aktif mengikuti kegiatan karang taruna. 6. Dusun Wanujoyo Lor adalah nama suatu daerah yang terletak di wilayah Desa Srimartani Piyungan Bantul Yogyakarta. F. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: 1. Paket obat selesma dari berbagai merek. 2. Lembar kerja yang harus diisi tentang informasi-informasi apa saja yang ada di dalam kemasan obat. 3. Lembar petunjuk kerja. 4. Lembar kuesioner tertutup yang berisi tentang pertanyaan tentang informasi obat terutama 5 informasi utama yang diperlukan sebagai dasar melakukan swamedikasi yaitu nama bahan aktif, indikasi, dosis, dan cara penggunaan, efek samping, dan kontraindikasi.

8 Kuesioner yang digunakan sebagai alat ukur penelitian, perlu dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Responden untuk uji coba paling sedikit 20 orang. Hasil uji coba kemudian digunakan untuk mengetahui sejauh mana kuesioner tadi memiliki validitas dan reliabilitas (Notoatmodjo, 2012). a. Uji Validitas Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benarbenar mengukur apa yang diukur (Notoatmodjo, 2012). Metode yang dilakukan adalah dengan mengukur korelasi antara buti-butir pertanyaan dengan skor pertanyaan secara keseluruhan (Riwidikdo, 2013). Penelitian ini melakukan uji validitas menggunakan rumus korelasi pearson product moment. Uji validitas kuesioner tingkat pengetahuan informasi obat selesma dilakukan pada anggota Karang Taruna Dusun Polangan Sumberharjo Prambanan Sleman, dengan 35 item pertanyaan, dan jumlah N= 30. Nilai r tabel pearson correlation α=0,05 dan N=30 adalah sebesar 0,361 (Riwidikdo 2013). Berdasarakan hasil uji validitas, dari 35 item soal diperoleh 16 item pertanyaan dengan r hitung > r tabel dan probabilitas < 0,05. Ini berarti 16 item pertanyaan dinyatakan bermakna atau valid. Dari 16 item pertanyaan yang valid kemudian diuji korelasinya lagi. Nilai r tabel pearson correlation dengan α=0,05 dan N=16 adalah sebesar 0,497. Berdasarkan hasil uji validitas kedua diperoleh hasil bahwa 16 item memiliki r hitung > r tabel,dan probabilitas < 0,05, sehingga 16 item pertanyaan tersebut dinyatakan valid, dan bisa digunakan untuk penelitian selanjutnya. b. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana kuesioner tersebut konsisten apabila digunakan untuk mengukur gejala yang sama (Notoatmodjo, 2012). Nilai r tabel Rho Spearman dengan α=0,05 dan N=8 adalah 0,738. Kuesioner dikatakan reliabel jika r hitung > r tabel (Arikunto, 2010). Pengujian reliabilitas instrumen pada penelitian ini digunakan teknik pembelahan menjadi 2 (splits half). Butir-butir instrumen dibelah menjadi dua kelompok yaitu kelompok instrumen ganjil dan

9 genap. Skor butirnya dijumlahkan sehingga menghasilkan skor total. Skor total antara kelompok ganjil dan genap dicari korelasinya. Hasil korelasi dianalisis dengan rumus Spearman-Brown (Sugiyono, 2012). Berdasarkan hasil korelasi skor ganjil dan genap diperoleh nilai korelasi sebesar 0,658. Hasil korelasi ini kemudian dianalisis dengan rumus Spearman Brown diperoleh nilai r hitung 1,23> 0,738. Ini berarti kuesioner dinyatakan reliabel. G. Pengelolaan dan Analisis Data 1. Pengelolaan Data Sesuai Notoatmodjo (2012), proses pengolahan data penelitian ini melalui beberapa tahapan, yaitu: a. Editing Editing merupakan kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isian formulir atau kegiatan. Bila ada jawaban yang belum lengkap, bila memungkinkan perlu dilakukan pengambilan data ulang untuk melengkapi jawaban tersebut. b. Coding Coding adalah proses mengolah data berbentuk kalimat menjadi data angka atau bilangan. Misalnya jenis kelamin 1 = laki-laki, 2 = perempuan. c. Memasukkan Data (Data Entry) atau Processing Data dari jawaban-jawaban masing-masing responden dalam bentuk angka atau huruf dimasukkan ke dalam program komputer. d. Pembersihan Data Proses ini dilakukan untuk mengecek kembali data yang telah dimasukkan untuk melihat kemungkinan adanya kesalahan kode, ketidaklengkapan,dan sebagainya, kemudian dilakukan koreksi. 2. Analisis Data Uji t Test adalah uji statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis komparatif 2 sampel. T test dependent adalah uji statistik yang digunakan untuk mengetahui nilai rata-rata sebelum dan sesudah perlakuan, sedangkan t test independent digunakan untuk mengetahui perbedaan peningkatan

10 pengetahuan dua kelompok yang tidak saling berhubungan, yaitu kelompok perlakuan dan kelompok kontrol (Riwidikdo,2009). Skala data penelitian ini skala data interval. Data interval adalah data yang memiliki jarak data yang pasti, namun tidak memiliki nilai nol mutlak (Riwidikdo 2009). Bentuk hipotesis penelitian ini komparatif dua sampel independent. Uji statistik yang digunakan adalah uji t test dependent untuk mengatahui nilai rata-rata pre test dan post test, dan uji Mann Withney untuk mengetahui perbedaan selisih pegetahuan kelompok kontrol dan perlakuan dengan α=0,05. III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Sampel Anggota Karang Taruna Dusun Wanujoyo Lor umumnya berpendidikan SMA, namun ada sebagian kecil berpendidikan SD, dan Perguruan Tinggi (PT). Kelompok kontrol, tingkat pendidikan SMA sebanyak 59,4 %, sedangkan kelompok perlakuan sebanyak 81,3 %. Usia karang taruna terbanyak pada rentang tahun, pada kelompok kontrol 40,6% dan kelompok perlakuan 43,7%. Ada sedikit perbedaan antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan pada tingkat pendidikan. Pada kelompok kontrol terdapat sampel dengan pendidikan Perguruan Tinggi sebanyak 5 orang (15,6%). Data demografi sampel disajikan dalam tabel 1. Pendidikan SD SMP SMA PT Jumlah Tabel 1. Karakteristik Sampel Jumlah Karakteristik Kelompok Kontrol Kelompok Perlakuan 4 (12,5%) 1 (3,1%) 4 (12,5%) 5 (15,6%) 19 (59,4%) 26 (81,3%) 5 (15,6%) - 32 (100%) 32 (100%) Umur tahun tahun tahun Jumlah 13 (40,6%) 12 (37,5%) 7 (21,9%) 32 (100%) B. Pengaruh Metode CBIA terhadap Pengetahuan 14 (43,7%) 11 (34,4%) 7 (21,9%) 32 (100%) Penelitian ini menggunakan 1 variabel bebas dan 1 variabel terikat. Variabel bebas penelitian ini adalah metode CBIA, sedangkan variabel terikat adalah pengetahuan

11 anggota karang taruna. Penilaian tingkat pengetahuan responden diperoleh melalui pre test dan post test, baik kelompok kontrol maupun kelompok pelakuan yang diuji secara statistik. Distribusi statistik deskriptif pre test dan post test tentang pengaruh metode CBIA dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2. Distribusi Statistik Deskriptif Pre test dan Pos Test No Kelompok Rata-Rata Paired Sample t Test (p value) 1 Sebelum 46,88 0,000 2 Sesudah 62,89 Berdasarkan hasil pada tabel 2 menunjukkan bahwa pengetahuan rata-rata sebelum pelatihan adalah 46,88 sedangkan rata-rata setelah pelatihan adalah 62,89. Dari hasil ini dapat dilihat adanya peningkatan rata-rata dari 46,88 menjadi 62,89. Peningkatan nilai rata-rata ini dibuktikan dengan uji t test, diperoleh probabilitas 0,000 < 0, 05. Karena probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak yang berarti pelatihan CBIA berpengaruh secara signifikan meningkatkan pengetahuan. Secara statistik metode CBIA berpengaruh secara signifikan terhadap pengetahuan anggota karang taruna tentang informasi obat selesma. Perbedaan tingkat pengetahuan kelompok kontrol dan perlakuan diambil dari nilai selisih pre test dan post test kedua kelompok. Hasil uji perbedaan selisih pengetahuan antara kelompok kontrol dan perlakuan diperoleh probabilitas 0,000 < 0,05. Karena probabilitas <0,05 maka Ho ditolak yang berarti ada perbedaan pengetahuan yang signifikan antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Berdasarkan hasil uji statistik yang telah dilakukan membuktikan bahwa metode CBIA terbukti mempunyai pengaruh meningkatkan pengetahuan anggota karang taruna tentang informasi obat selesma dan terdapat perbedaan pengetahuan yang signifkan antara kelompok kontrol dan perlakuan. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Suryawati (2012), bagian farmakologi klinik Universitas Gajah Mada Yogyakarta yang merupakan pencetus metode CBIA pada tahun 1993 bahwa metode CBIA telah diuji coba dan terbukti sangat efektif dalam meningkatkan pengetahuan. Metode CBIA kemudian diadaptasi secara nasional oleh Departemen Kesehatan pada tahun 2008 dengan membuat kurikulum dan modul pelatihan tentang peningkatan pengetahuan dan keterampilan memilih obat (Depkes. RI., 2008). Hasil uji statistik tersebut juga sesuai dengan penelitian- penelitian sebelumnya yaitu penelitian Susanti (2014) dengan judul Peningkatan Pengetahuan Ibu- ibu Mengenai Perilaku Pengobatan Sendiri dengan Metode CBIA di Tiga Kabupaten di

12 Jawa Tengah dengan kelompok pembanding kelompok ceramah. Penelitian Noerdianingsih, (2014) dengan judul Peningkatan Pengetahuan dan Perilaku Siswa SMA di Kota Metro dalam Swamedikasi Common Cold dengan Metode Cara Belajar Insan Aktif (CBIA) dengan kelompok pembanding kelompok ceramah. Penelitian Susilowati (2012) dengan judul, Peningkatan Pengetahuan Informasi Obat Pada Anggota Ikatan Istri Karyawan Pindad (IIKP) Turen Melalui Metode Cara Belajar Ibu Aktif (CBIA) dengan kelompok pembanding kelompok tanpa CBIA. Ketiga peneliti tersebut telah membuktikan bahwa metode CBIA mempunyai pengaruh signifikan terhadap pengetahuan dan terdapat perbedaan signifikan antara kelompok CBIA dan kelompok tanpa CBIA. IV. KESIMPULAN A. Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa metode CBIA dapat mempengaruhi secara signifikan terhadap pengetahuan tentang informasi obat selesma pada anggota karang taruna Dusun Wanujoyo Lor Srimartani Piyungan Bantul. Dan terdapat perbedaan signifikan pengetahuan kelompok kontrol dan perlakuan.

13 DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S , Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Rineka Cipta Jakarta hlm 227 Depkes. RI. 2007, Pedoman Penggunaan Obat Bebas dan Bebas Terbatas, Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik Ditjen Bina Kefarmasian Dan Alat Kesehatan Departemen Kesehatan RI, hlm Depkes. RI. 2008, Materi Pelatihan Peningkatan Pengetahuan Dan Keterampilan Memilih Obat Bagi Tenaga Kesehatan, Direktorat Bina Penggunaan Obat Rasional Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian Dan Alat Kesehatan Depkes. RI, hlm 1-55 Dinkes. Bantul. 2014, Profil Kesehatan Kabupaten Bantul, Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, hlm 13 Dinkes. Bantul, Data 10 Besar Penyakit Puskesmas Piyungan, 2011, diakses 18 Februari 01:03http://puskesmas.bantulkab.go.id/piyungan/data-kesehatan/ Helni. 2013, Pengaruh Metode CBIA (Cara Belajar Ibu Aktif) Terhadap Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Pada Swamedikasidi Kota Jambi,Jurnal Pharmacy, Vol.11(01)diakses 5 Nopember 20150:47 < Ikawati, Z. 2010, Cerdas Mengenali Obat, Kanisius, Yogyakarta, hlm 9-19 Imron, M. T.A., dan Munif. 2010, Metodologi Penelitian Bidang Kesehatan, CV Agung Seto, Jakarta, hlm ISFI , Informasi Spesialite Obat Indonesia, volume /2015,ISSN , ISFI, Jakarta, hlm Kemenkes. RI., 2013, Riset Kesehatan Dasar, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan, hlm Mubarok, W.I., Nurul, C., Khoirul, R.,Supradi, 2007, Promosi Kesehatan Sebuah Proses Belajar Mengajar dalam Pendidikan, Graha Ilmu, Yogyakarta, hlm 8-31 Noerdianningsih, E Peningkatan Pengetahuan Dan Perilaku Siswa SMA Di Kota Metro Dalam Swamedikasi Common Cold Dengan Metode Cara Belajar Insan Aktif (Cbia), Tesis, Universitas Gajah Mada Notoatmodjo, S. 2012, Metodologi Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta, hlm Republik Indonesia. 2013, Peraturan Menteri Sosial No.23 tahun 2013 tentang Pemberdayaan Karang Taruna, Jakarta, Psl 1-9

14 Rimbi, N., 2014, Buku Cerdik Penyakit-Penyakit Menular, Saufa, Yogyakarta, hlm Riwidikdo, Handoko. 2009, Statistik Kesehatan Belajar Mudah Teknik Analisis Data (plus Aplikasi Software SPSS),Mitra Cendikia Press,Yogyakarta, hlm Riwidikdo, Handoko.2013, Statistik Kesehatan (dengan Aplikasi SPSS dalam Prosedur Penelitian), Rohima Press, Yogyakarta, hlm 186 Sugiyono, 2012, Metode Penelitian Kuantittif, Kualitatif, dan R & D, Alfabeta, Bandung, hlm Suryawati, Sri.2012, Petunjuk Kegiatan Meningkatkan Keterampilan Memilih Obat Dengan Metode CBIA, Pusat Studi Farmakologi Klinik dan Kebijakan Obat Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, hlm 5-11 Susanti,S., R. Anggraeni, & S. Setiani. 2014, Peningkatan Pengetahuan Ibu-Ibu Mengenai Perilaku Pengobatan Sendiri dengan Menggunakan Metode CBIA Di Tiga Kabupaten di Jawa Tengah,Jurnal Farmasi, vol.11 (01), diakses 16 Januari :08 < Susilowati, E. 2012, Peningkatan Pengetahuan Informasi Obat Pada Anggota Ikatan Istri Karyawan Pindad (IIKP) Turen Melalui Metode Cara Belajar Ibu Aktif (CBIA), Artikel Penelitian, diakses 06 Oktober :20 < nelitian-cbia.pdf>

PENGARUH METODE CBIA (CARA BELAJAR IBU AKTIF) TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN PADA SWAMEDIKASI DI KOTA JAMBI

PENGARUH METODE CBIA (CARA BELAJAR IBU AKTIF) TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN PADA SWAMEDIKASI DI KOTA JAMBI PENGARUH METODE CBIA (CARA BELAJAR IBU AKTIF) TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN PADA SWAMEDIKASI DI KOTA JAMBI Helni Bagian Farmasi, Program Studi Ilmu Kedokteran FKIK Universitas Jambi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain atau metode penelitian yang digunakan ialah non equivalent control

BAB III METODE PENELITIAN. Desain atau metode penelitian yang digunakan ialah non equivalent control BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian ini termasuk dalam penelitian eksperimen semu (quasi eksperimen).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen atau percobaan merupakan kegiatan penelitian yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif, yaitu suatu metode penelitian yang mengarahkan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan tentang suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian preeksperimental dan pendekatan one group pre test

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian preeksperimental dan pendekatan one group pre test 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian preeksperimental dan pendekatan one group pre test and Post

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. intervensi diberikan pretest tentang pengetahuan stroke dan setelah

BAB III METODE PENELITIAN. intervensi diberikan pretest tentang pengetahuan stroke dan setelah BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode penelitian Quasy Experiment dengan menggunakan rancangan penelitian pretest-posttest with

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki 23 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti. Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment). Rancangan yang digunakan adalah one group pretest-postest.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional yaitu penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional yaitu penelitian yang mencari ada tidaknya hubungan dua variabel penelitian. Pendekatan yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 35 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian true eksperimen, dengan rancangan pretest dan posttest control group design. Menurut Sugiyono (2009)

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi-experiment dengan rancangan nonrandomized

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi-experiment dengan rancangan nonrandomized 43 III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi-experiment dengan rancangan nonrandomized control group pretest-postest design (Notoadmojo, 2010). Rancangan ini

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. bulan Januari tahun 2015 di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar. Penelitian. dilakukan selama 5 minggu pembelajaran (5X pertemuan).

III. METODE PENELITIAN. bulan Januari tahun 2015 di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar. Penelitian. dilakukan selama 5 minggu pembelajaran (5X pertemuan). 8 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 014/015 pada bulan Januari tahun 015 di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar. Penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (Quasi Experiment). Rancangan yang digunakan adalah One Group Design. Kelompok Eksperimen 01 X 02

BAB III METODE PENELITIAN. (Quasi Experiment). Rancangan yang digunakan adalah One Group Design. Kelompok Eksperimen 01 X 02 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu (Quasi Experiment). Rancangan yang digunakan adalah One Group Design Pretest-Postest

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas X SMA Al-azhar 3

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas X SMA Al-azhar 3 III. METDE PENELITIAN A. Populasi Penelitian dan Sampel Penelitian. Populasi Penelitian Populasi penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas X SMA Al-azhar 3 Bandar Lampung pada semester ganjil Tahun Pelajaran

Lebih terperinci

Peningkatan Pengetahuan Informasi Obat Pada Anggota Ikatan Istri Karyawan Pindad (IIKP) Turen Melalui Metode Cara Belajar Ibu Aktif (CBIA)

Peningkatan Pengetahuan Informasi Obat Pada Anggota Ikatan Istri Karyawan Pindad (IIKP) Turen Melalui Metode Cara Belajar Ibu Aktif (CBIA) Peningkatan Pengetahuan Informasi Obat Pada Anggota Ikatan Istri Karyawan Pindad (IIKP) Turen Melalui Metode Cara Belajar Ibu Aktif (CBIA) Endang Susilowati Akademi Farmasi Putra Indonesia Malang, etha_susil@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. semu (eksperimen quasi). Rancangan yang digunakan adalah One Group. Pengetahuan diukur sebelum dan sesudah penyuluhan.

BAB III METODE PENELITIAN. semu (eksperimen quasi). Rancangan yang digunakan adalah One Group. Pengetahuan diukur sebelum dan sesudah penyuluhan. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu (eksperimen quasi). Rancangan yang digunakan adalah One Group PreTest PostTest.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (Quasi Experiment). Menurut Syaodih (2011:59), bahwa :

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (Quasi Experiment). Menurut Syaodih (2011:59), bahwa : 42 A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (Quasi Experiment). Menurut Syaodih

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental yang bersifat

BAB III METODA PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental yang bersifat BAB III METODA PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental yang bersifat kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional dan dengan pendekatan cross sectional

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif. Jenis metode yang digunakan adalah metode kuasi eksperimen. Tujuan penelitian dengan metode

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 2011/2012. SMA Al-

III. METODE PENELITIAN. SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 2011/2012. SMA Al- III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X semester genap SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 2011/2012. SMA Al- Azhar 3 Bandar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian One Group Pretest Posttest yaitu sampel pada penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian One Group Pretest Posttest yaitu sampel pada penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimen dengan rancangan penelitian One Group Pretest Posttest yaitu sampel pada penelitian ini

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 6

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 6 36 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 6 Metro pada semester genap tahun pelajaran 01/013 yang terdiri dari 3 kelas yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. variabel dengan variabel lain yang ada pada suatu objek

BAB III METODE PENELITIAN. variabel dengan variabel lain yang ada pada suatu objek 72 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif dengan jenis desain penelitian korelasi yaitu penelitian yang dilakukan untuk melihat hubungan atau

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode III. METODE PENELITIAN 1. Metode yang Digunakan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono metode eksperimen adalah metode penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. group design with pretest posttest. Penelitian ini dilakukan untuk melihat

BAB III METODE PENELITIAN. group design with pretest posttest. Penelitian ini dilakukan untuk melihat BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian dilakukan dalam bentuk eksperimen semu dengan desain control group design with pretest posttest. Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskriptif tentang suatu. Di Puskesmas Tlogosari Kulon Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskriptif tentang suatu. Di Puskesmas Tlogosari Kulon Semarang. BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Metode penelitian deskriptif adalah suatu metode penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah Quasi Experiment (eksperimen semu) dengan rancangan Non Equivalent

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah bersifat analitik yaitu penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang kenyataan atau data objektif.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Lampung pada semester genap Tahun Pelajaran 2011/2012 yang terdiri atas 7

III. METODE PENELITIAN. Lampung pada semester genap Tahun Pelajaran 2011/2012 yang terdiri atas 7 4 III. METDE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas X SMA Negeri 3 Bandar Lampung pada semester genap Tahun Pelajaran 0/0 yang terdiri atas 7 kelas berjumlah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di dusun Cepor, Sendangtirto, Kecamatan Berbah,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di dusun Cepor, Sendangtirto, Kecamatan Berbah, BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di dusun Cepor, Sendangtirto, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta dengan alasan penulis melakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode eksperimen. Dalam penelitian ini, peneliti membagi subjek yang diteliti

BAB III METODE PENELITIAN. metode eksperimen. Dalam penelitian ini, peneliti membagi subjek yang diteliti BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode merupakan suatu cara ilmiah yang digunakan untuk mencapai maksud dan tujuan tertentu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini menggunakan metode Quasy-Experiment (penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini menggunakan metode Quasy-Experiment (penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan metode Quasy-Experiment (penelitian eksperimental semu) dengan rancangan tehnik Simple Random Sampling yaitu pengambilan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013 di SMP

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan permasalahan yang dikaji, penelitian ini bertujuan untuk menguji model Concept Attainment berbasis multimedia untuk meningkatkan hasil belajar,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan rancangan penelitian Dalam penelitian peningkatan pengetahuan ibu-ibu mengenai perilaku pengobatan sendiri dengan menggunakan metode CBIA di beberapa Kecamatan Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variabel independent dan

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variabel independent dan 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah analitik yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variabel independent dan dependent melalui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Metode penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Metode penelitian ini 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Metode penelitian ini menggunakan quasy experimental study with kontrol group design. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasional yaitu untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis dan Rancangan Penelitian. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian Quasi experiment. Quasi

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis dan Rancangan Penelitian. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian Quasi experiment. Quasi 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan penelitian Quasi experiment. Quasi experiment (eksperimen semu) disebut demikian karena eksperimen jenis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. B. Tempat dan waktu 1. Tempat : Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah Quasi Eksperiment dengan rancangan Non Equivalent Control Group Design, dimana pada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode yang digunakan adalah metode studi eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang sisitematis, logis dan teliti didalam melakukan kontrol

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah Quasi Eksperiment dengan rancangan Non Equivalent Control Group Design, dimana pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam menyelesaikan masalah penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif dipilih penulis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 7 Gorontalo

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 7 Gorontalo 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 7 Gorontalo 3.1. Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode eksperimen semu (quasy-experiment design) dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode eksperimen semu (quasy-experiment design) dengan pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan metode eksperimen atau percobaan. Metode eksperimen semu (quasy-experiment design) dengan pendekatan pretest-posttest with

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengobatan Sendiri 1. Definisi dan Peran Pengobatan sendiri atau swamedikasi yaitu mengobati segala keluhan pada diri sendiri dengan obat-obat yang dibeli bebas di apotik atau

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode adalah cara teratur untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode adalah cara teratur untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode adalah cara teratur untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai hasil yang baik seperti yang dikehendaki(kamus Umum Bahasa Indonesia). Metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan rancangan penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian analitik. Penelitian analitik adalah survey atau penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif yaitu penelitian untuk mengetahui apakah antara dua atau lebih dari dua kelompok terdapat perbedaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan penelitian yang digunakan yaitu cross-sectional yang merujuk

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan penelitian yang digunakan yaitu cross-sectional yang merujuk 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk membuat gambaran atau deskripsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (quasi experiment)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (quasi experiment) BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (quasi experiment) dengan rancangan penelitian one group pre-test post-test design. Adapun rancangan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini kuantitatif BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini kuantitatif dengan metode diskriptif korelasi, yaitu mencari hubungan antara variabel bebas (karakteristik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mendeskripsikan tentang suatu keadaan secara objektif (Notoatmodjo, 2005, p.

BAB III METODE PENELITIAN. mendeskripsikan tentang suatu keadaan secara objektif (Notoatmodjo, 2005, p. 45 BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan literatur, yang terkait dengan tema yang diajukannya sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan literatur, yang terkait dengan tema yang diajukannya sebagai BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif dengam paradigm positivistik untuk melihat fenomena yang ada, kemudian dibandingkan dengan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas VII SMPN 3 Tegineneng pada

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas VII SMPN 3 Tegineneng pada 24 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas VII SMPN 3 Tegineneng pada semester ganjil Tahun Pelajaran 2013/2014 yang terdiri dari 5 kelas berjumlah 150

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. data dilakukan sebelum dilakukan intervensi penkes (pre test) dan setelah dilakukan pendidikan kesehatan (post test).

BAB III METODE PENELITIAN. data dilakukan sebelum dilakukan intervensi penkes (pre test) dan setelah dilakukan pendidikan kesehatan (post test). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen deskriptif kuantitatif dengan rancangan one group pre test post test. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Perlakuan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Perlakuan dalam A. Jenis dan Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Perlakuan dalam penelitian ini adalah penerapan pendekatan RME dengan strategi pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Februari 17 Maret 2014 di kelas VII SMP N 4 Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Februari 17 Maret 2014 di kelas VII SMP N 4 Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2013/2014 tgl 19 Februari 17 Maret 2014 di kelas VII SMP N 4 Kecamatan Ukui, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. direncanakan oleh para peneliti untuk memecahkan permasalahan yang hidup dan

BAB III METODE PENELITIAN. direncanakan oleh para peneliti untuk memecahkan permasalahan yang hidup dan 6 BAB III METODE PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan salah satu alat yang andal dalam mengembangkan dan menerangkan cakrawala ilmu pengetahuan manusia. Metodologi penelitian dapat diartikan sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dikumpulkan secara simultan (dalam waktu yang bersamaan). Metode yang

BAB III METODE PENELITIAN. dikumpulkan secara simultan (dalam waktu yang bersamaan). Metode yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan descriptive correlational, yang bertujuan untuk mengungkapkan korelasi antara

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sasaran dari penelitian yang akan dilaksanakan. Objek dalam penelitian ini adalah pemahaman konsep siswa dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah descriptive correlation yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah descriptive correlation yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis / Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini adalah descriptive correlation yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelatif antara variabel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengumpulan data, dan teknik analisis data. Penjelasan dari masing-masing

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengumpulan data, dan teknik analisis data. Penjelasan dari masing-masing BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dikemukakan mengenai metodologi penelitian yang digunakan meliputi metode dan desain penelitian, alur penelitian, subjek penelitian, instrumen penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengkaji perbandingan terhadap pengaruh (efek) pada kelompok

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengkaji perbandingan terhadap pengaruh (efek) pada kelompok BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah study komparatif, desain ini difokuskan untuk mengkaji perbandingan terhadap pengaruh (efek) pada kelompok subyek tanpa adanya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan metode penelitian kuantitaftif eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dilakukan dengan melakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. Demak, sedangkan pendekatan yang digunakan adalah cross sectional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. Demak, sedangkan pendekatan yang digunakan adalah cross sectional BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian Jenis penelitian ini merupakan kuantitatif. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi study yang bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menilai pengaruh doa dan dzikir al-ma tsurat terhadap skor depresi pasien

BAB III METODE PENELITIAN. menilai pengaruh doa dan dzikir al-ma tsurat terhadap skor depresi pasien BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini termasuk rancangan Quasy Experiment untuk menilai pengaruh doa dan dzikir al-ma tsurat terhadap skor depresi pasien diabetes melitus.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena peneliti tidak mampu mengontrol semua variabel yang mungkin dapat mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. atau pre-experiment. Rancangan yang digunakan adalah One. Pengetahuan diukur sebelum dan sesudah penyuluhan.

BAB III METODE PENELITIAN. atau pre-experiment. Rancangan yang digunakan adalah One. Pengetahuan diukur sebelum dan sesudah penyuluhan. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian praeksperimen atau pre-experiment. Rancangan yang digunakan adalah One Group Design Pretest-Postest.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode kuasi eksperimen. Dalam penelitian ini tidak semua variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan desain korelasional, pada waktu yang sama (Notoatmodjo, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan desain korelasional, pada waktu yang sama (Notoatmodjo, 2010). BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan desain korelasional, dan menggunakan pendekatan cross-sectional yaitu data yang menyangkut variabel bebas atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Pada penelitian ini peneliti menggunakan tipe atau jenis penelitian quasi eksperimen kuantitatif yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan memberikan sebuah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif komparatif. Penelitian komparatif untuk mencari perbandingan antara dua sampel atau dua uji

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasi yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Sugiyono (2015, hlm. 6) mengungkapkan Metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Quasi Experiment (eksperimen pura-pura) disebut demikian karena

BAB III METODE PENELITIAN. Quasi Experiment (eksperimen pura-pura) disebut demikian karena 59 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan penelitian Quasi Experiment. Quasi Experiment (eksperimen pura-pura) disebut demikian karena eksperimen jenis

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. experimental) dengan rancangan pretest-posttest group design (Pratomo,

III. METODE PENELITIAN. experimental) dengan rancangan pretest-posttest group design (Pratomo, III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu (quasi experimental) dengan rancangan pretest-posttest group design (Pratomo, 1986). Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan adalah deskriptif yaitu penelitian untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan remaja

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 29

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 29 III. METODE PENELITIAN 3.1 Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 29 Bandar Lampung pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013 yang terdiri atas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian survai analitik. Survei analitik merupakan survei atau penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan cross sectional (belah lintang), yaitu menganalisis

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan cross sectional (belah lintang), yaitu menganalisis BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional dengan rancangan cross sectional (belah lintang), yaitu menganalisis hubungan antara variabel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen. Metode ini merupakan pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan rancangan penelitian Rancangan penelitian merupakan hasil akhir dari suatu tahap keputusan yang dibuat oleh peneliti berhubungan dengan bagaimana diterapkan (Nursalam,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (eksperimen quasi). Rancangan yang digunakan adalah Pre Test Post Test. Pengetahuan diukur sebelum dan sesudah penyuluhan.

BAB III METODE PENELITIAN. (eksperimen quasi). Rancangan yang digunakan adalah Pre Test Post Test. Pengetahuan diukur sebelum dan sesudah penyuluhan. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu (eksperimen quasi). Rancangan yang digunakan adalah Pre Test Post Test Design.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian dengan melakukan kegiatan percobaan (experiment), yang

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian dengan melakukan kegiatan percobaan (experiment), yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu, yaitu penelitian dengan melakukan kegiatan percobaan (experiment), yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Limboto Barat Desa Daenaa selama ± 1 minggu. Sampel dihitung dengan menggunakan tabel penentuan besarnya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional yaitu suatu penelitian yang mempelajari hubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Swamedikasi adalah penggunaan obat oleh masyarakat untuk tujuan pengobatan tanpa resep atau intervensi dokter (Shankar, et al., 2002). Di Indonesia obat yang dapat digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan desain perlakuan semu (quasi experiment designs) dengan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan desain perlakuan semu (quasi experiment designs) dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif yang menggunakan desain perlakuan semu (quasi experiment designs) dengan control group pretest-posttest.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pendekatan Cross Sectional (Notoatmodjo, 2010). Teluk) di wilayah Puskesmas Karangawen II Kabupaten Demak.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pendekatan Cross Sectional (Notoatmodjo, 2010). Teluk) di wilayah Puskesmas Karangawen II Kabupaten Demak. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan studi eksperimental dengan desain pre-test

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan studi eksperimental dengan desain pre-test BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan studi eksperimental dengan desain pre-test post test with control group design. Penelitian ini mengungkapkan hubungan sebab akibat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perhitungan serta pengukuran terhadap variabel dan pengujian terhadap hipotesis

BAB III METODE PENELITIAN. perhitungan serta pengukuran terhadap variabel dan pengujian terhadap hipotesis 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam menyelesaikan masalah penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif.pendekatan kuantitatif dipilih penulis

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Januari 2013 semester genap tahun

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Januari 2013 semester genap tahun 29 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Januari 2013 semester genap tahun ajaran 2012/2013 di SMA Negeri 1 Pesisir Tengah Krui Kabupaten Lampung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah dekriptif korelasi. Penelitian korelasi adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional.

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. 29 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian yang digunakan Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Menurut Suharsimi Arikunto (2006:270). Metode korelasional

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah Descriptive Correlation yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah Descriptive Correlation yaitu 5 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini adalah Descriptive Correlation yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelatif antara variabel

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu seluruh kelas VII SMP Negeri 1

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu seluruh kelas VII SMP Negeri 1 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi penelitian ini yaitu seluruh kelas VII SMP Negeri Bandarsribhawono pada semester genap Tahun Pelajaran 0/03 yang terdiri atas enam kelas berjumlah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif komparatif yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan kreativitas anak ditinjau dari ibu bekerja dan ibu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENEITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi Eksperiment), di mana

BAB III METODOLOGI PENEITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi Eksperiment), di mana BAB III METODOLOGI PENEITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi Eksperiment), di mana variabel penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh.

Lebih terperinci