Materi siklus II. Macam-Macam Wawancara. 1. Wawancara Tidak Terstruktur/Tidak Terpimpin

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Materi siklus II. Macam-Macam Wawancara. 1. Wawancara Tidak Terstruktur/Tidak Terpimpin"

Transkripsi

1 150 Materi siklus II Macam-Macam Wawancara 1. Wawancara Tidak Terstruktur/Tidak Terpimpin Yakni wawancara tidak ada kesengajaan pada pihak pewawancara untuk mengarahkan tanya jawab ke pokok-pokok persoalan yang menjadi titik focus dari kegiatan penyelidikan. Dalam wawancara ini menggunakan pertanyaan terbuka, memungkinkan jawaban yang lebih luas dan bervariasi. tujuan dari wawancara adalah untuk memahami, bukan hanya menjelaskan, sehingga hubungan antar manusia menjadi sangat penting. 2. Wawancara Terstruktur/Wawancara Terpimpin Dalam wawancara ini, pewawancara terikat oleh suatu fungsi, bukan saja sebagai pengumpul data melalui tanya jawab, melainkan sebagai pengumpul data relevan terhadap maksud-maksud penyelidikan yang telah dipersiapkan dengan masak, sebelum kegiatan wawancara yang sebenarnya dijalankan. Dalam wawancara terpimpin ada hipotesis yang dibawa ke lapangan untuk dibuktikan benar tidaknya, ada kerangka pokok-pokok persoalan yang hendak ditanyakan sehubungan dengan hipotesis yang hendak dibuktikan itu. 3. Focused/semi structured interviews/wawancara Bebas Terpimpin Disini pewawancara menggunakan pedomaan wawancara yang dibuat berupa daftar pertanyaan, tetapi tidak berupa kalimat-kalimat yang permanent (mengikat).

2 Wawancara Pribadi Dalam wawancara pribadi ini, seorang pewawancara dan seorang yang diwawancarai dengan berhadapan muka (face to face). Wawancara pribadi biasanya digunakan untuk tujuan klinis dan terapi pasien. 5. Wawancara Kelompok Dalam wawancara kelompok, seoarng pewawancara sekaligus menghadapi dua orang yang diwawancarai atau lebih. Wawancara kelompok sangat berguna sebagai alat pengumpulan data yang sekaligus difungsikan sebagai proses cek data. 6. Man In The Street Interview Suatu cara untuk menanyai orang yang berada dijalanan dengan jalan menghentikan setiap orang yang berada di jalan raya untuk diajukan beberapa pertanyaan terhadapnya. Cara ini biasanya dilakukan bila kita ingin mengetahui bagaimana pendapat umum. 7. Wawancara Berulang Suatu wawancara terhadap responden atau sejumlah responden yang sama yang dilaksanakan lebih dari satu kali dalam waktu dan situasi yang berbeda. Wawancara berulang biasanya digunakan untuk menelusur perkembangan khusus dalam proses psikologis atau proses sosial. 8. Wawancara Buta Suatu hasil wawancara tanpa identitas responden yang diwawancarai. Dalam persuratkabaran biasanya disebut sumber yang bisa dapat dipercaya, pejabat yang berwenang dan sebagainya.

3 Telephone Interview/Interview yang menggunakan telepon Sering terjadi macam wawancara ini untuk menanyakan yang menyangkut keadaan local terhadap orang yang juga berada di kota itu. 10. Wawancara Riset Suatu wawancara yang berperan sebagai metode untuk melengkapi atau menyempurnakan data penelitian. Tugas dari seorang wartawan adalah reporting. Reporting adalah bentuk pelaporan yang memerlukan kemampuan untuk melaporkan dan menulis tentang berbagai topik. Wartawan melakukan pelaporan dalam berbagai outlet berita, seperti surat kabar, stasiun televisi berita, dan stasiun radio berita, dimana tugasnya mengumpulkan berita. Hal-hal yang harus di hindari dalam wawancara 1. Jangan terlalu "pede" diterima sehingga anda meremehkan persyaratan, baik tertulis atau yang tidak tertulis. Lebih-lebih ada kesan bahwa anda minta dispesialkan karena punya orang dalam. Sikap anda jangan mengundang datangnya hal-hal buruk. 2. Jangan juga terlalu pesimis sehingga anda sudah tidah lagi menunjukkan harapan dan gairah. Yang pede dan optimis saja belum tentu diterima, apalagi yang sudah pesimis. Secara naluri universal, tidak ada perusahaan yang tertarik untuk merekrut orang pesimis. 3. Jangan terlalu banyak bertanya. Lebih-lebih pertanyaan itu mengundang penafsiran yang berbeda. Misalnya anda bertanya, apakah keuangan perusahaan ini atau masa depan perusahaan ini sehat atau tidak. Bagi sebagian orang, ini bisa dianggap menyinggung. Kalau anda ingin tahu, carilah informasi dari mantan karyawan, laporan media, atau internet. Bisa juga dengan melakukan pengamatan.

4 Jangan juga tidak bertanya sama sekali sehingga interview itu berjalan tanpa kesan. Idealnya, sebelum interview, siapkan maksimal tiga sampai lima pertanyaan yang terkait dengan pekerjaan (bukan perusahaan). 5. Hindari mematok harapan yang tidak rasional, terutama yang terkait dengan gaji atau fasilitas. Ukur dulu kemampuan, lalu simpulkan berapa layaknya, kemudian sempurnakan dengan mencari perbandingan di luar. Kalau bisa, cari informasi tentang kebijakan yang berlaku di perusahaan itu. 6. Hindari mengeluarkan pernyataan yang melemahkan atau menegatifkan posisi tawar, misalnya: saya tidak mau, saya tidak bisa, saya bisa tetapi, dan lain-lain. Gunakan ungkapan yang memperkuat posisi tawar, yang menunjukkan bahwa anda memang sudah siap secara lahir dan batin. 7. Hindari berpakaian atau mengenakan perhiasan dan aksesoris yang berlebihan atau tidak sesuai dengan ukuran umum untuk posisi yang ingin anda masuki. Banyak perusahaan yang tidak suka merekrut orang yang gaya hidupnya terlalu tinggi untuk posisi yang dilamarnya atau juga terlalu rendah (tidak sesuai). Artinya, sesuaikan dengan posisi yang ingin anda masuki dan juga dengan kultur perusahaan. 8. Hindari menceritakan masalah pribadi, apalagi terkesan ingin menjual masalah pribadi untuk mendapatkan simpati dan belas kasihan. Kalau ditanya, jawablah secukupnya saja. 9. Hindari menceritakan kejelekan perusahaan, atasan, atau lingkungan kerja yang lama. Supaya tidak terpeleset atau terpancing, siapkan jawaban atau penjelasan yang netral jauh-jauh hari. Apa yang kira-kira akan anda katakan kalau interviewer menanyakan kenapa anda keluar dari perusahaan yang dulu? Temukan jawaban yang tidak mengundang tanda tanya. Tentu saja anda perlu menghindari jawaban yang manipulatif. Misalnya anda mengatakan perusahaan itu sudah bangkrut atau pemilikinya meninggal dunia padahal masih beroperasi. Intinya, kreatiflah dalam menciptakan penjelasan, namun janganlah manipulatif.

5 Hindari menunjukkan kekurang-dewasaan dalam ucapan, sikap dan tindakan. Misalnya saja ketawa tidak pada tempatnya ketika ditanya atau bertanya tentang hal-hal kecil yang mestinya tidak perlu ditanyakan.

BENTUK BENTUK WAWANCARA Berdasarkan bentuk kegiatan yang dilakukan, wawancara dapat dibedakan : Man in the street interview

BENTUK BENTUK WAWANCARA Berdasarkan bentuk kegiatan yang dilakukan, wawancara dapat dibedakan : Man in the street interview TEKNIK PENGUMPULAN DATA - WAWANCARA DEFINISI WAWANCARA Wawancara adalah suatu teknik pengambilan data menggunakan format pertanyaan yang terencana dan diajukan secara lisan kepada responden dengan tujuan-tujuan

Lebih terperinci

D. FOCUS GROUP INTERVIEW/ DISCUSSION

D. FOCUS GROUP INTERVIEW/ DISCUSSION KULIAH 5 D. FOCUS GROUP INTERVIEW/ DISCUSSION IINTERVIEW DENGAN SEJUMLAH PARTISIPAN SEKALIGUS SEHINGGA TERJADI INTERAKSI BUKAN SAJA ANTARA PENGIKUT DAN PARTISIPAN, TETAPI JUGA ANTAR PARTISIPAN ATAU ANTAR

Lebih terperinci

BAB 11 METODE PENELITIAN. yang memberikan gambaran terhadap objek yang diteliti secara sistematis.

BAB 11 METODE PENELITIAN. yang memberikan gambaran terhadap objek yang diteliti secara sistematis. BAB 11 METODE PENELITIAN 2.1 Bentuk Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang

Lebih terperinci

TEKNIK WAWANCARA. Cara atau alat wartawan memperoleh atau menggali bahan berita sebanyak dan sedalam mungkin dari nara sumber TEKNIK WAWANCARA:

TEKNIK WAWANCARA. Cara atau alat wartawan memperoleh atau menggali bahan berita sebanyak dan sedalam mungkin dari nara sumber TEKNIK WAWANCARA: TEKNIK WAWANCARA TEKNIK WAWANCARA: Naluri kewartawanan : Cara atau alat wartawan memperoleh atau menggali bahan berita sebanyak dan sedalam mungkin dari nara sumber Selalu ingin tahu segala sesuatu, perlu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang bervariasi itu merupakan hal yang menarik. Kalimat itu dapat

BAB I PENDAHULUAN. yang bervariasi itu merupakan hal yang menarik. Kalimat itu dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kalimat yang efektif itu bervariasi. Di dalam sebuah alinea kalimat yang bervariasi itu merupakan hal yang menarik. Kalimat itu dapat meriangkan pembaca, bukan saja

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kelas VIII-H di SMP IPIEMS Surabaya serta faktor yang mendukung dan. menghambat dalam penerapan pendekatan tersebut.

BAB III METODE PENELITIAN. kelas VIII-H di SMP IPIEMS Surabaya serta faktor yang mendukung dan. menghambat dalam penerapan pendekatan tersebut. BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Pendekatan ini merupakan suatu proses pengumpulan data

Lebih terperinci

BUKU SAKU PROGRAM MAGANG MAHASISWA UNIVERSITAS BAKRIE

BUKU SAKU PROGRAM MAGANG MAHASISWA UNIVERSITAS BAKRIE BUKU SAKU PROGRAM MAGANG MAHASISWA UNIVERSITAS BAKRIE KATA PENGANTAR REKTOR UNIVERSITAS BAKRIE Program Magang di Universitas Bakrie merupakan kegiatan intra-kurikuler yang bersifat wajib bagi mahasiswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan program yang telah ditetapkan sebelumnya.

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan program yang telah ditetapkan sebelumnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sukses tidaknya suatu organisasi, sangat tergantung dari aktivitas dan kreativitas sumber daya manusianya. Untuk itu, hal utama yang harus diperhatikan seorang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam alat teknologi seperti televisi, koran, majalah, dan telepon.

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam alat teknologi seperti televisi, koran, majalah, dan telepon. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan interaksi dengan sesamanya. Dalam interaksi, dibutuhkan komunikasi yang baik antara kedua belah pihak. Pada kenyataannya,

Lebih terperinci

Tujuan Wawancara Kerja

Tujuan Wawancara Kerja Tujuan Wawancara Kerja Tujuan Wawancara Kerja Wawancara kerja (job interview) saat ini merupakan salah satu aspek penting dalam proses rekrutmen dan seleksi karyawan. Meskipun validitas wawancara dianggap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari saudara, teman, kenalan, pamflet, koran, radio, televisi dan internet. Dahulu

BAB I PENDAHULUAN. dari saudara, teman, kenalan, pamflet, koran, radio, televisi dan internet. Dahulu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kunci keberhasilan dalam mendapatkan pekerjaan adalah dengan cara mencari informasi yang sebanyak-banyaknya, informasi tersebut dapat diperoleh dari saudara, teman,

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR REKTOR UNIVERSITAS BAKRIE

KATA PENGANTAR REKTOR UNIVERSITAS BAKRIE UNIVERSITAS BAKRIE KATA PENGANTAR REKTOR UNIVERSITAS BAKRIE Program Magang di Universitas merupakan kegiatan intra-kurikuler yang bersifat wajib bagi mahasiswa calon Sarjana Strata Satu dalam rangka peningkatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif dengan 52 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan fenomenologi dan interaksi simbolik. Pendekatan ini merupakan

Lebih terperinci

DAFTAR KUESIONER DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA (INTERVIEW) ANALISIS FAKTOR-FAKTOR KEBERHASILAN DALAM MENJALANKAN

DAFTAR KUESIONER DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA (INTERVIEW) ANALISIS FAKTOR-FAKTOR KEBERHASILAN DALAM MENJALANKAN DAFTAR KUESIONER DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA (INTERVIEW) ANALISIS FAKTOR-FAKTOR KEBERHASILAN DALAM MENJALANKAN USAHA TOKO EMAS SRIWIJAYA DI GUNUNG SITOLI Para pengusaha yang terhomat. Bersama ini saya

Lebih terperinci

Peluang. Penawaran. Menjelaskan lebih detil Siapa dan Kemampuan Anda serta kesesuaiannya dg kebutuhan Perusahaan

Peluang. Penawaran. Menjelaskan lebih detil Siapa dan Kemampuan Anda serta kesesuaiannya dg kebutuhan Perusahaan Wawancara Kerja Peluang Penawaran Menjelaskan lebih detil Siapa dan Kemampuan Anda serta kesesuaiannya dg kebutuhan Perusahaan Tujuan Wawancara Kerja Untuk mengetahui kepribadian pelamar Mencari informasi

Lebih terperinci

Training Enumerator Palu, September 2010

Training Enumerator Palu, September 2010 Teknik Wawancara Berstruktur Training Enumerator Palu, 26-27 September 2010 mengumpulkan keterangan tentang kehidupan manusia dalam kelompok masyarakatnya, memperoleh keterangan untuk berita media, menyeleksi

Lebih terperinci

Dasar- dasar Jurnalistik TV

Dasar- dasar Jurnalistik TV Modul ke: Dasar- dasar Jurnalistik TV JENIS-JENIS BERITA Fakultas FIKOM Drs.H.Syafei Sikumbang,M.IKom Program Studi BROAD CASTING Judul Sub Bahasan Mengenal berbagai jenis wawancara antara lain : Jenis

Lebih terperinci

Modul ke: Produksi Berita TV. Wawancara Dalam Berita TV. Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Broadcasting.

Modul ke: Produksi Berita TV. Wawancara Dalam Berita TV. Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Broadcasting. Modul ke: 09 Syaifuddin, Fakultas Ilmu Komunikasi Produksi Berita TV Wawancara Dalam Berita TV S.Sos, M.Si Program Studi Broadcasting http://www.mercubuana.ac.id Wawancara dalam Berita TV Wawancara dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam suatu karya ilmiah. Kemudian dilanjutkan dengan pemilihan metode yang akan

BAB III METODE PENELITIAN. dalam suatu karya ilmiah. Kemudian dilanjutkan dengan pemilihan metode yang akan BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan ilmu yang mempelajari tentang cara penelitian ilmu tentang alat-alat dalam suatu penelitian. 33 Oleh karena itu metode penelitian membahas tentang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan penulis pada skripsi ini adalah studi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan penulis pada skripsi ini adalah studi BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian yang dilakukan penulis pada skripsi ini adalah studi kasus. Penulis langsung mengadakan survey ke RS. Omni Alam Sutera untuk mendapatkan data yang relevan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Pesatnya perkembangan sektor industri dewasa ini menimbulkan persaingan yang semakin kompetitif di kalangan bisnis, termasuk perusahaan di bidang produksi

Lebih terperinci

Untuk menjadi penulis harus: 1. Menguasai topik yang akan ditulis, yaitu memahami topik secara komprehensif. Prinsip yang selalu dipegang oleh penulis

Untuk menjadi penulis harus: 1. Menguasai topik yang akan ditulis, yaitu memahami topik secara komprehensif. Prinsip yang selalu dipegang oleh penulis Pengantar Semua orang bisa menulis, tapi tidak semua orang bisa menulis dengan baik. Menulis yang dimaksud, bukan hanya membuat catatan untuk diri sendiri, tapi menulis informasi untuk disampaikan kepada

Lebih terperinci

MOTIF DAN KEPUASAN AUDIENCE TERHADAP PROGRAM ACARA SEKILAS BERITA DI BANTUL RADIO 89.1 FM YOGYKARTA YUNIATI PATTY / YOHANES WIDODO

MOTIF DAN KEPUASAN AUDIENCE TERHADAP PROGRAM ACARA SEKILAS BERITA DI BANTUL RADIO 89.1 FM YOGYKARTA YUNIATI PATTY / YOHANES WIDODO MOTIF DAN KEPUASAN AUDIENCE TERHADAP PROGRAM ACARA SEKILAS BERITA DI BANTUL RADIO 89.1 FM YOGYKARTA YUNIATI PATTY / YOHANES WIDODO PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perbincangan, sehingga acara tersebut tidak terkesan monoton. Menurut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perbincangan, sehingga acara tersebut tidak terkesan monoton. Menurut BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Talk Show Talk Show merupakan salah satu program acara yang melakukan perbincangan, sehingga acara tersebut tidak terkesan monoton. Menurut Naratama, talk show yaitu program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan informasi dan hiburan yang terlengkap, tercepat, dan terakurat. alternatif untuk mendapatkan hiburan dan informasi.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan informasi dan hiburan yang terlengkap, tercepat, dan terakurat. alternatif untuk mendapatkan hiburan dan informasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di masa sekarang ini, kebutuhan masyarakat akan informasi dan hiburan sudah menjadi hal yang tidak dapat ditawar lagi. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, media

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. ekonomi, dan lain lain khususnya di Indonesia ini. pemirsa TV dan 2,3 persen pendengar radio

BAB 1 PENDAHULUAN. ekonomi, dan lain lain khususnya di Indonesia ini. pemirsa TV dan 2,3 persen pendengar radio BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi merupakan hal yang penting dalam kehidupan saat ini, Peran informasi tidak dapat diabaikan sama sekali di tengah perkembangan teknologi. Media masa merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup, komunikasi sangat penting dimana komunikasi itu sendiri

BAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup, komunikasi sangat penting dimana komunikasi itu sendiri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan suatu hal yang tidak bisa dilepaskan oleh semua makhluk hidup, komunikasi sangat penting dimana komunikasi itu sendiri berfungsi untuk berinteraksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejak dahulu, kota Bandung merupakan salah satu kota populer yang menarik perhatian wisatawan untuk berlibur. Bahkan akhir-akhir ini setiap akhir pekan kota

Lebih terperinci

BAB 2 URAIAN TEORITIS. terhadap Produktivitas Kerja pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)

BAB 2 URAIAN TEORITIS. terhadap Produktivitas Kerja pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) 13 BAB 2 URAIAN TEORITIS 2. 1. Penelitian Terdahulu Adrian (2002) Analisis Sistem Perekrutan dan Penempatan Karyawan terhadap Produktivitas Kerja pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan. Hasil

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN ANALISIS KESIAPAN TENAGA KERJA DALAM MENGHADAPI ERA MEA DI KOTA MEDAN

KUESIONER PENELITIAN ANALISIS KESIAPAN TENAGA KERJA DALAM MENGHADAPI ERA MEA DI KOTA MEDAN LAMPIRAN I KUESIONER PENELITIAN ANALISIS KESIAPAN TENAGA KERJA DALAM MENGHADAPI ERA MEA DI KOTA MEDAN 1. KATA PENGANTAR Dengan hormat, Sehubungan dengan penyelesaian tugas akhir atau skripsi yang sedang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perkembangan dunia fashion di kota Bandung menarik wisatawan domestik luar kota Bandung untuk datang dan berbelanja. Di Bandung sangat banyak toko fashion

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. CommServ Network Indonesia. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. CommServ Network Indonesia. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian mengenai strategi Public Relations ini dilakukan di PT CommServ Network Indonesia. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode kualitatif.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidaknya sumber daya manusia yang dimiliki. Tujuan organisasi yang ingin. sesuai dengan yang dibutuhkan perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. tidaknya sumber daya manusia yang dimiliki. Tujuan organisasi yang ingin. sesuai dengan yang dibutuhkan perusahaan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sumber daya manusia adalah suatu hal yang sangat penting kaitannya didalam suatu perusahaan atau organisasi. Hal tersebut dikarenakan sukses tidaknya suatu perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (deskriptif-kualitatif) data. Penelitian ini menggunakan metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. (deskriptif-kualitatif) data. Penelitian ini menggunakan metode penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Metode penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik analisis kualitatif (deskriptif-kualitatif) data. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. topik yang menarik untuk dibicarakan. Topik yang menarik mengenai masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. topik yang menarik untuk dibicarakan. Topik yang menarik mengenai masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sampai dengan pertengahan abad-21, masalah seksualitas selalu menjadi topik yang menarik untuk dibicarakan. Topik yang menarik mengenai masalah seksualitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat komunikasi untuk menyampaikan gagasan, konsep, dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat komunikasi untuk menyampaikan gagasan, konsep, dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah alat komunikasi untuk menyampaikan gagasan, konsep, dan pikiran manusia. Bahasa merupakan alat komunikasi yang efektif bagi manusia. Tanpa bahasa, sulit

Lebih terperinci

KOMPILASI 25 CONTOH JAWABAN PERTANYAAN TES WAWANCARA KERJA (JOB INTERVIEW)

KOMPILASI 25 CONTOH JAWABAN PERTANYAAN TES WAWANCARA KERJA (JOB INTERVIEW) KOMPILASI 25 CONTOH JAWABAN PERTANYAAN TES WAWANCARA KERJA (JOB INTERVIEW) 1. Beritahukan kami tentang diri Anda? Biasanya ini merupakan pertanyaan pembuka wawancara kerja, karena itu jangan menghabiskan

Lebih terperinci

Bocoran Pertanyaan dan Jawaban Wawancara Kerja

Bocoran Pertanyaan dan Jawaban Wawancara Kerja Bocoran Pertanyaan dan Jawaban Wawancara Kerja Bocoran Pertanyaan dan Jawaban Wawancara Kerja - Interview. Dalam melamar kerja di sebuah perusahaan baik itu perusahaan BUMN maupun perusahaan swasta, kita

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian merupakan suatu tindakan yang dilakukan dengan sistematis dan teliti dengan tujuan untuk mendapatkan pengetahuan baru atau mendapatkan susunan atau tafsiran baru dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki kain tradisi yang sangat beragam. Terdapat kain tradisi disetiap daerah dan memiliki perbedaan atau keunikan masing-masing disetiap daerahnya. Dewasa

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Etika kerja pada perusahaan sangat berperan penting dalam menjalankan arus kerja karyawan di dalam kantor. Etika kerja ini bermaksud agar para karyawan menjalankan pekerjaannya secara

Lebih terperinci

edited by: Sumartono, S.Sos., MSi Pertemuan 6

edited by: Sumartono, S.Sos., MSi Pertemuan 6 Pertemuan 6 Kemampuan akhir yang diharapkan Mahasiswa mampu menjelasakan peran media dalam pembentukan opini publik Kasus Film Mad City Film Mad City merupakan contoh yang tepat untuk menggambarkan pengaruh

Lebih terperinci

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA (INTERVIEW) ANALISIS FAKTOR- FAKTOR KEBERHASILAN DALAM MENJALANKAN USAHA KELUARGA

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA (INTERVIEW) ANALISIS FAKTOR- FAKTOR KEBERHASILAN DALAM MENJALANKAN USAHA KELUARGA DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA (INTERVIEW) ANALISIS FAKTOR- FAKTOR KEBERHASILAN DALAM MENJALANKAN USAHA KELUARGA (STUDI KASUS PADA RUMAH MAKAN SOP SUMSUM LANGSA JALAN KL. YOS SUDARSO NO. 73 MEDAN DAN RUMAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dipikirkan oleh perusahaan adalah bagaimana cara meningkatkan kesejahteraan

BAB I PENDAHULUAN. dipikirkan oleh perusahaan adalah bagaimana cara meningkatkan kesejahteraan 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sumber daya manusia merupakan suatu objek yang sangat penting untuk dibicarakan, karena sumber daya manusia mempunyai peranan yang dapat mengarahkan, mengelola dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Berdasarkan penjelasan pada bab-bab sebelumnya, maka jenis metode penelitian kualitatif dipilih oleh peneliti dalam melaksanakan penelitian. Penelitian kualitatif

Lebih terperinci

REKRUTMEN DAN SELEKSI. Octa Reni Setiawati, S.Psi., M.Psi., Psikolog (CBT)

REKRUTMEN DAN SELEKSI. Octa Reni Setiawati, S.Psi., M.Psi., Psikolog (CBT) REKRUTMEN DAN SELEKSI Octa Reni Setiawati, S.Psi., M.Psi., Psikolog (CBT) REKRUTMEN dan Proses Seleksi Rekutmen adalah suatu proses penerimaan calon tenaga kerja untuk memenuhi kebutuhan akan tenaga kerja

Lebih terperinci

KERANGKA PIDATO. Tine A. Wulandari, M.I.Kom.

KERANGKA PIDATO. Tine A. Wulandari, M.I.Kom. KERANGKA PIDATO Tine A. Wulandari, M.I.Kom. Pendahuluan Isi Pembahasan Penutup Pendahuluan Berisi salam pembuka. Salam pembuka ini berfungsi untuk mengantar kea rah pokok persoalan yang akan dibahas dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini memfokuskan kegiatan operasionalnya pada kegiatan pemasaran. Pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. ini memfokuskan kegiatan operasionalnya pada kegiatan pemasaran. Pemasaran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan pemasaran menjadi salah satu aktivitas yang sangat vital bagi kelangsungan operasional perusahaan. Hampir seluruh perusahaan yang ada sekarang ini memfokuskan

Lebih terperinci

BAB VII METODE PENGAMBILAN DATA

BAB VII METODE PENGAMBILAN DATA BAB VII METODE PENGAMBILAN DATA Buku: Research Methods for Business, Uma Sekaran, John Wiley & Sons, New York, 1992 Dosen: Arrianto Mukti Wibowo Metode pengambilan data: 1. interview tatap muka 2. interview

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Stress yang terlalu besar dapat mengancam kemampuan seseorang. untuk menghadapi lingkungan. Stress banyak merugikan diri individu

BAB I PENDAHULUAN. Stress yang terlalu besar dapat mengancam kemampuan seseorang. untuk menghadapi lingkungan. Stress banyak merugikan diri individu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Stress yang terlalu besar dapat mengancam kemampuan seseorang untuk menghadapi lingkungan. Stress banyak merugikan diri individu karyawan dan perusahaan, seperti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. interconnection-networking) ialah sistem global dari seluruh jaringan komputer

BAB I PENDAHULUAN. interconnection-networking) ialah sistem global dari seluruh jaringan komputer BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Pada era modern dan globalisasi sekarang ini, internet sudah menjadi sesuatu kebutuhan hidup bagi sebagian besar masyarakat. Internet (singkatan dari interconnection-networking)

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. Siaran pers memiliki fungsi penting bagi setiap organisasi ataupun perusahaan

BAB I. Pendahuluan. Siaran pers memiliki fungsi penting bagi setiap organisasi ataupun perusahaan 1 BAB I Pendahuluan 1.1 latar belakang Siaran pers memiliki fungsi penting bagi setiap organisasi ataupun perusahaan manapun, yaitu untuk memberikan informasi yang penting menyangkut dengan publiknya.

Lebih terperinci

BAB I LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I LATAR BELAKANG MASALAH BAB I LATAR BELAKANG MASALAH 1.1 Latar Belakang Jajanan anak semakin variatif, dan menarik di pasaran., para produsen jajanan rumahan dengan kreatif menawarkan jajanan yang terlihat enak, murah, dan mengenyangkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Informasi telah menjadi kebutuhan masyarakat di era modern. Informasi menambah pengetahuan masyarakat dan membantu mereka membuat keputusan dalam kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai fungsi dan peranan yang besar dalam kehidupan manusia. Fungsi

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai fungsi dan peranan yang besar dalam kehidupan manusia. Fungsi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan hal penting yang perlu dipelajari karena bahasa mempunyai fungsi dan peranan yang besar dalam kehidupan manusia. Fungsi bahasa utama yaitu sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Jenis dan Pendekatan Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Jenis dan Pendekatan Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Lokasi yang dijadikan tempat penelitian adalah PT. Jamsostek Tbk. Pasuruan. Dipilihnya PT. Jamsostek Tbk. Pasuruan sebagai tempat penelitian karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Dalam sebuah perusahaan atau organisasi untuk mencapai keberhasilan suatu perusahaan banyak faktor yang menjadi penentu keberhasilan perusahaan tersebut

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menghibur dan membujuk. Beberapa stasiun TV yang berdiri di wilayah Jakarta

BAB 1 PENDAHULUAN. menghibur dan membujuk. Beberapa stasiun TV yang berdiri di wilayah Jakarta BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi program acara TV di Jakarta semakin meningkat dengan pesat yang bermunculan dilayar televisi. Stasiun TV yang

Lebih terperinci

Bab III Metodologi Penelitian

Bab III Metodologi Penelitian Bab III Metodologi Penelitian 3.1 Pendekatan Penelitian Ditinjau dari jenis datanya pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan penelitian

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. A. Pengertian Wawancara

PENDAHULUAN. A. Pengertian Wawancara PENDAHULUAN A. Pengertian Wawancara Wawancara merupakan salah satu dari beberapa teknik dalam mengumpulkan informasi atau data. Pada awalnya teknik wawancara sangat jarang digunakan, tetapi pada abad ke-20

Lebih terperinci

Pengantar Psikodianostik

Pengantar Psikodianostik Modul ke: Pengantar Psikodianostik WAWANCARA Fakultas PSIKOLOGI Wenny Hikmah Syahputri, M.Psi., Psi. Program Studi Psikologi Defenisi Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan cara Tanya jawab sepihak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. elektronik. Media cetak berupa koran, spanduk, dan pamflet. Sedangkan media

BAB I PENDAHULUAN. elektronik. Media cetak berupa koran, spanduk, dan pamflet. Sedangkan media BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tuturan digunakan untuk menyampaikan informasi dari penutur kepada mitra tutur. Kalimat yang diucapkan penutur mengandung tujuan yang berbedabeda, antara lain: bertanya,

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembahasan tentang strategi komunikasi organisasi di RSUD Labuang Baji

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembahasan tentang strategi komunikasi organisasi di RSUD Labuang Baji BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini penulis akan mendeskripsikan hasil penelitian dan pembahasan tentang strategi komunikasi organisasi di RSUD Labuang Baji Makassar. V.1 Hasil Penelitian

Lebih terperinci

WAWANCARA. Marheni Eka Saputri

WAWANCARA. Marheni Eka Saputri WAWANCARA Marheni Eka Saputri Purpose and Objectives Arti pentingnya wawancara bagi pekerjaan dan perusahaan Mempelajari Jenis Wawancara dan Jenis- Jenis Pertanyaan dalam Wawancara Memahami struktur wawancara

Lebih terperinci

TEHNIK WAWANCARA. Chelsy Yesicha, S.Sos. M.I.Kom

TEHNIK WAWANCARA. Chelsy Yesicha, S.Sos. M.I.Kom TEHNIK WAWANCARA Chelsy Yesicha, S.Sos. M.I.Kom MIKE FANCHER, WARTAWAN SEATTLE TIMES DALAM KUSUMANINGRAT 2005: 189. Kunci wawancara yang baik memungkinkan sumber berita mengatakan apa yang sebenarnya dipikirkannya,

Lebih terperinci

KEWIRAUSAHAAN-II MERANCANG STRATEGI PEMASARAN. Oloan Situmorang, ST, MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi Bisnis. Program Studi Manajemen

KEWIRAUSAHAAN-II MERANCANG STRATEGI PEMASARAN. Oloan Situmorang, ST, MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi Bisnis. Program Studi Manajemen KEWIRAUSAHAAN-II Modul ke: 10 Fakultas Ekonomi Bisnis MERANCANG STRATEGI PEMASARAN Oloan Situmorang, ST, MM Program Studi Manajemen http://mercubuana.ac.id Pokok Bahasan 1. Makna pemasaran 2. Pengenalan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Mengenai Berita 2.1.1 Pengertian Berita Dari segi Etimologis, berita sering disebut juga dengan warta. Warta berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu Vrit atau Vritta,

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN. menganalisis pengaruh kepuasan kerja dan keadilan kompensasi terhadap

BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN. menganalisis pengaruh kepuasan kerja dan keadilan kompensasi terhadap 106 BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN A. Simpulan Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh kepuasan kerja dan keadilan kompensasi terhadap komitmen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membuat perusahaan harus bersaing untuk mendapatkan laba maksimal bagi

BAB I PENDAHULUAN. membuat perusahaan harus bersaing untuk mendapatkan laba maksimal bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini persaingan dunia usaha sangat tinggi. Hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya produk-produk yang dipasarkan guna memenuhi kebutuhan konsumen.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi semakin berkembang pesat. Dengan perkembangan teknologi

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi semakin berkembang pesat. Dengan perkembangan teknologi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan peradaban manusia, teknologi komunikasi semakin berkembang pesat. Dengan perkembangan teknologi komunikasi memudahkan setiap orang untuk

Lebih terperinci

MENGENAL TIPE KONSUMEN

MENGENAL TIPE KONSUMEN MENGENAL TIPE KONSUMEN 1. Tipe Konsumen Pendiam Konsumen tipe seperti ini biasanya tidak pandai bergaul sehingga jaringan pertemanannya terbatas. Namun, jika mereka memiliki teman, mereka sangat dekat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. apabila ditunjang oleh sumber daya manusia yang berkualitas. serta biaya baru dalam merekrut karyawan baru.

BAB I PENDAHULUAN. apabila ditunjang oleh sumber daya manusia yang berkualitas. serta biaya baru dalam merekrut karyawan baru. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat penting dalam sebuah organisasi baik organisasi dalam skala besar maupun kecil. Pada organisasi berskala besar,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini penulis menyampaikan kesimpulan yang diperoleh berdasarkan hasil analisis dan penafsiran seluruh data yang diperoleh selama melakukan penelitian. Selain itu penulis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode studi deskriptif analitis, dimana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode studi deskriptif analitis, dimana 56 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode studi deskriptif analitis, dimana pertanyaan Bagaimana menjadi permasalahan utama untuk menjawab permasalahan yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data Dalam penelitian ini dibahas mengenai Pembelajaran Menceritakan Gambar Berseri menggunakan model picture and picture Pada Siswa Kelas I SD N Dukutalit

Lebih terperinci

PANDUAN PENDAMPINGAN DAN WAWANCARA TERHADAP KORBAN PERDAGANGAN ANAK:

PANDUAN PENDAMPINGAN DAN WAWANCARA TERHADAP KORBAN PERDAGANGAN ANAK: PANDUAN PENDAMPINGAN DAN WAWANCARA TERHADAP KORBAN PERDAGANGAN ANAK: 1 The Regional Support Office of the Bali Process (RSO) dibentuk untuk mendukung dan memperkuat kerja sama regional penanganan migrasi

Lebih terperinci

WORKSHOP BAHASA INDONESIA DI SD. ISAH CAHYANI Diadaptasi dari berbagai sumber

WORKSHOP BAHASA INDONESIA DI SD. ISAH CAHYANI Diadaptasi dari berbagai sumber WORKSHOP BAHASA INDONESIA DI SD ISAH CAHYANI Diadaptasi dari berbagai sumber Bahasa Indonesia sangat penting dipelajari anak-anak sekolah dasar BI mengembangkan kemampuan berkomunikasi dengan lingkungan

Lebih terperinci

NAMA : PRIYATIN NIM :

NAMA : PRIYATIN NIM : NAMA : PRIYATIN NIM : 8106118082 i. Pengaruh Pidato presiden terhadap kinerja PNS di Lingkungan Sekretariat daerah Kabupaten Banjarnegara ii. Latar Belakang masalah Informasi sekarang dengan mudah diakses

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini beranjak untuk mengetahui bagaimana peran motivasi kerja

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini beranjak untuk mengetahui bagaimana peran motivasi kerja III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini beranjak untuk mengetahui bagaimana peran motivasi kerja terhadap disiplin kerja pegawai pada Badan Kepegawaian dan Diklat. Menurut Surachamad (1987:131),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian yang mencakup berbagai aspek dan langkah-langkah yang

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian yang mencakup berbagai aspek dan langkah-langkah yang BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Untuk melakukan penelitian ilmiah haruslah sesuai dengan prinsip-prinsip dan metode ilmiah. Oleh karenanya, diperlukan adanya metodologi atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan banyaknya jenis dan merk kendaraan bermotor diproduksi dan

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan banyaknya jenis dan merk kendaraan bermotor diproduksi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan industri otomotif di Indonesia saat ini sangat pesat. Hal ini ditandai dengan banyaknya jenis dan merk kendaraan bermotor diproduksi dan atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ema Rosalita, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ema Rosalita, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Salah satu kegiatan menulis yang menghasilkan produk adalah menulis cerpen. Menulis cerpen bertujuan untuk meningkatkan kreativitas siswa (creative purpose).

Lebih terperinci

Transkrip Video Modul 2.2. Kursus Membaca Cepat Online

Transkrip Video Modul 2.2. Kursus Membaca Cepat Online Transkrip Video Modul 2.2. Kursus Membaca Cepat Online http://www.membacacepat.com Modul 2 Bagian 2 Membaca Aktif dan Kritis Terima kasih Anda telah bergabung kembali bersama saya, Muhammad Noer dalam

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Efektivitas Pembelajaran Dalam kamus bahasa Indonesia efektivitas berasal dari kata efektif yang berarti ada pengaruhnya, akibatnya. Menurut Peter Salim (Rakasiwi,

Lebih terperinci

06/11/12. Satu bulan kemudian

06/11/12. Satu bulan kemudian Mulai mengerjakan skripsi menjadi pekerjaan yag kadang menjemukan bagi mahasiswa semester akhir. Menjemukan karena sudah terbayang segala keribetan/kerumitan. 2 M: Bapak punya topik buat penelitian saya?

Lebih terperinci

88 Lampiran 1: Daftar Pertanyaan (Wawancara) DAFTAR PERTANYAAN (WAWANCARA)

88 Lampiran 1: Daftar Pertanyaan (Wawancara) DAFTAR PERTANYAAN (WAWANCARA) 88 Lampiran 1: Daftar Pertanyaan (Wawancara) DAFTAR PERTANYAAN (WAWANCARA) Daftar pertanyaan untuk wawancara ini berisi pertanyaanpertanyaan yang berkaitan dengan siklus penggajian dan pembelian di SMA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keterbatasan pimpinan dalam melakukan pengawasan terhadap aktivitas perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. keterbatasan pimpinan dalam melakukan pengawasan terhadap aktivitas perusahaan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengendalian internal diperlukan dalam suatu perusahaan karena adanya keterbatasan pimpinan dalam melakukan pengawasan terhadap aktivitas perusahaan. Pengendalian internal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dikemukakan di atas, peneliti menggunakan metode kualitatif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. dikemukakan di atas, peneliti menggunakan metode kualitatif dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian yang telah dikemukakan di atas, peneliti menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Burhan Bungin (2005:119) jenis penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Burhan Bungin (2005:119) jenis penelitian ini adalah penelitian 36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1.Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di BMT Fajar Bandar Lampung yang beralamat di jalan Ki Maja Way Halim Bandar Lampung 3.2. Jenis Penelitian Menurut Burhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dikatakan orang lain. Sarana untuk mendapatkan informasi dapat diperoleh

BAB I PENDAHULUAN. yang dikatakan orang lain. Sarana untuk mendapatkan informasi dapat diperoleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masyarakat memerlukan informasi mengenai berbagai hal seperti peristiwa yang terjadi, gagasan atau pikiran orang lain, apa yang dilakukan orang lain dan apa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Berdasarkan jenisnya, penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Menurut Lexy J. Moleong, penelitian kualitatif adalah penelitian yang dimaksud untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. akurat mengenai fakta, serta hubungan antara fenomena yang diteliti.

BAB III METODE PENELITIAN. akurat mengenai fakta, serta hubungan antara fenomena yang diteliti. 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif, metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu satuan kondisi, suatu

Lebih terperinci

Observasi dan Wawancara

Observasi dan Wawancara Observasi dan Wawancara Modul ke: Bias dalam penelitian Fakultas PSIKOLOGI Rizka Putri Utami, M.Psi Program Studi PSIKOLOGI www.mercubuana.ac.id Sumber utama bias Latar belakang Interviewer Umur Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti akan memperoleh jawaban untuk

BAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti akan memperoleh jawaban untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Rancangan penelitian adalah rencana dan sruktur penyelidikan yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti akan memperoleh jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keterbukaan dan kebebasan berserikat, dianggap mencerminkan partisipasi

BAB I PENDAHULUAN. keterbukaan dan kebebasan berserikat, dianggap mencerminkan partisipasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemilihan umum merupakan lambang sekaligus tolak ukur dari demokrasi. Hasil pemilihan umum yang diselenggarakan dalam suasana keterbukaan dan kebebasan berserikat, dianggap

Lebih terperinci

PENINGKATAN PROSES PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) TENTANG DAMPAK GLOBALISASI MELALUI METODE DISKUSI (Agus Pristiwanto, S.

PENINGKATAN PROSES PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) TENTANG DAMPAK GLOBALISASI MELALUI METODE DISKUSI (Agus Pristiwanto, S. ISSN : 2337-3253 PENINGKATAN PROSES PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) TENTANG DAMPAK GLOBALISASI MELALUI METODE DISKUSI (Agus Pristiwanto, S.Pd) ABSTRAK Melalui Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

PEMBUATAN MEDIA INTERNAL PERUSAHAAN PERUM PERHUTANI UNIT I JAWA TENGAH GEMA WANA RESUME. Disusun oleh : Dewi Susanti D0C007023

PEMBUATAN MEDIA INTERNAL PERUSAHAAN PERUM PERHUTANI UNIT I JAWA TENGAH GEMA WANA RESUME. Disusun oleh : Dewi Susanti D0C007023 PEMBUATAN MEDIA INTERNAL PERUSAHAAN PERUM PERHUTANI UNIT I JAWA TENGAH GEMA WANA RESUME Disusun oleh : Dewi Susanti D0C007023 PROGRAM DIPLOMA III PUBLIC RELATIONS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah PTK atau Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Jean Me Niff di kutip dalam

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah PTK atau Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Jean Me Niff di kutip dalam BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah PTK atau Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Jean Me Niff di kutip dalam (Suroso 2009:29) Penelitian Tindakan Kelas merupakan bentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kota Solo terletak di daerah Jawa Tengah, berdekatan dengan kota Wonogiri. Wonogiri juga merupakan daerah wisata yang cukup menarik berbentuk seperti bukit dan

Lebih terperinci

Modul ke: Salesmanship. Pengadaan & Seleksi Tenaga Penjual. Fakultas Ekonomi & Bisnis. Program Studi Manajemen. Rizal, S.ST.

Modul ke: Salesmanship. Pengadaan & Seleksi Tenaga Penjual. Fakultas Ekonomi & Bisnis. Program Studi Manajemen.  Rizal, S.ST. Modul ke: Salesmanship Pengadaan & Seleksi Tenaga Penjual Fakultas Ekonomi & Bisnis Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Rizal, S.ST., MM Kebutuhan Tenaga Penjual Untuk menjalankan fungsi penjualan

Lebih terperinci