FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI PENGUSAHA KECIL DAN MENENGAH ATAS INFORMASI AKUNTANSI SKRIPSI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI PENGUSAHA KECIL DAN MENENGAH ATAS INFORMASI AKUNTANSI SKRIPSI"

Transkripsi

1 FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI PENGUSAHA KECIL DAN MENENGAH ATAS INFORMASI AKUNTANSI (Studi pada Pengusaha Kecil dan Menengah di Sentra Kerajinan Seni Relief/Ukiran Kabupaten Jepara) SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada Universitas Negeri Semarang Oleh DIAH SETYOWATI NIM JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2011 i

2 PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian skripsi pada: Hari : Rabu Tanggal : 22 Desember 2010 Pembimbing I Pembimbing II Dr. Partono Thomas, M.S. Muhammad Khafid, S.Pd., M.Si. NIP NIP Mengetahui, Ketua Jurusan Akuntansi Amir Mahmud, S.Pd., M.Si. NIP ii

3 PENGESAHAN KELULUSAN Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang pada : Hari : Selasa Tanggal : 1 Februari 2011 Penguji Skripsi Amir Mahmud, S.Pd., M.Si. NIP Anggota I Anggota II Dr. Partono Thomas, M.S. Muhammad Khafid, S.Pd., M.Si. NIP NIP Mengetahui : Dekan Fakultas Ekonomi Drs. S. Martono, M.Si. NIP iii

4 PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau seluruhnya. Pendapat temuan atau orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila dikemudian hari terbukti skripsi ini adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Semarang, 22 Desember 2010 Diah Setyowati NIM iv

5 MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO: Jenius adalah 1% inspirasi dan 99% keringat. Tidak ada yang dapat menggantikan kerja keras. Keberuntungan adalah sesuatu yang terjadi ketika kesempatan bertemu dengan kesiapan (Thomas A. Edison) PERSEMBAHAN: Skripsi ini saya persembahkan untuk: Bapak Soeparno (Alm) Ibu Munafi ah Mbak Chipung, Mbak Widha, dan Kak Cipta Almamaterku Sahabat-sahabatku Ipah, Nadia, Nanik, Yayuk,Astri, Susi, Nofia, dan Niken Teman teman Accounting Class Paralel B 06 yang tidak bisa ku sebutkan satu per satu, v

6 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Faktor Faktor yang Mempengaruhi Persepsi Pengusaha Kecil dan Menengah atas Informasi Akuntansi (Studi pada Pengusaha Kecil dan Menengah di Sentra Kerajinan Seni Relief/Ukiran Kabupaten Jepara). Penulis menyadari bahwa terwujudnya skripsi ini karena adanya bimbingan, bantuan, saran dan kerjasama dari berbagai pihak. Dengan segala kerendahan hati dan rasa hormat, penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terimakasih atas segala bantuan yang telah diberikan. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada : 1. Rektor Universitas Negeri Semarang, Prof. Dr. Sudijono Sastroatmodjo, M.Si. yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk belajar dan menuntut ilmu di Universitas Negeri Semarang, 2. Dekan Fakultas Ekonomi, Drs. S. Martono, M.Si. yang telah memberikan pelayanan dan kesempatan mengikuti program SI di Fakultas Ekonomi, 3. Ketua Jurusan Akuntansi Amir Mahmud, S.Pd., M.Si. yang telah memberikan fasilitas dan pelayanan selama masa studi di Jurusan Akuntansi, 4. Dosen Pembimbing I, Dr. Partono Thomas, M.S. yang telah memberikan bimbingan dan arahan sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik, 5. Dosen Pembimbing II, Muhammad Khafid, S.Pd., M.Si. yang telah memberikan bimbingan dan arahan sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik, 6. Dosen Penguji, Amir Mahmud, S.Pd., M.Si. yang telah memberikan saran, masukan, kritikan, dan kebijaksanaannya dalam ujian skripsi, 7. Dosen Wali Kelas Akutansi S1 Paralel B, Drs. Heri Yanto, M.Ba. yang telah memberikan motivasi dan arahan selama menjalani perkuliahan, 8. Seluruh dosen dan staf Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang, yang telah membimbing, mengarahkan, dan membagikan ilmu pengetahuannya. vi

7 9. Staf administrasi Jurusan Akuntansi, Bapak Agus Yanto, yang telah memberikan pelayanan administrasi selama masa penelitian, 10. Kepala UPT LITBANG BAPPEDA Kabupaten Jepara, Anik Susila, SP, M.Si, yang telah memberikan ijin penelitian di Sentra Kerajinan Seni Relief/Ukiran Kabupaten Jepara, 11. Seluruh pengusaha kecil dan menengah di Sentra Kerajinan Seni Relief/Ukiran Kabupaten Jepara yang telah berpartisipasi dalam penelitian ini, 12. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Harapan penulis semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang memerlukan. Semarang, 27 Januari 2011 Penulis vii

8 SARI Diah Setyowati Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi Pengusaha Kecil dan Menengah atas Informasi Akuntansi (Studi pada Pengusaha Kecil dan Menengah di Sentra Kerajinan Seni Relief/Ukiran Kabupaten Jepara). Skripsi. Jurusan Akuntansi. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I. Dr. Partono Thomas, M.S. Pembimbing II. Muhammad Khafid, S.Pd., M.Si. Kata kunci : Usaha Kecil dan Menengah, Informasi Akuntansi, Persepsi, Skala Usaha, Umur Perusahaan, Pengetahuan Akuntansi, Pengalaman dalam Informasi Akuntansi. Informasi akuntansi diharapkan dapat dilaksanakan dalam berbagai organisasi karena semakin rumitnya variabel-variabel yang dihadapi termasuk dalam perusahaan kecil sekalipun. Namun diperkirakan dari seluruh UMKM di Indonesia hanya 5% yang menyelenggarkan dan menggunakan informasi akuntansi dalam pengelolaan usahanya. Tidak adanya penyelenggaraan dan penggunaan informasi akuntansi dalam pengelolaan UKM, pada dasarnya ditentukan oleh persepsi atas informasi akuntansi para pengusaha kecil dan menengah yang bertindak sebagai pembuat keputusan. Berdasar hal tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis secara simultan dan parsial pengaruh skala usaha, umur perusahaan, pengetahuan akuntansi, dan pengalaman dalam informasi akuntansi terhadap persepsi pengusaha kecil dan menengah atas Informasi di Sentra Kerajinan Seni Relief/Ukiran Kabupaten Jepara. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengusaha kecil dan menengah di Sentra Kerajinan Seni Relief/Ukiran Kab.Jepara yang terdaftar di Dinas Koperasi, UKM dan Pengelolaan Pasar Kab.Jepara tahun 2009 yang berjumlah 36 pengusaha. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan survei lapangan menggunakan kuesioner. Metode analisis data menggunakan analisis deskriptif dan analisis regresi berganda dengan α Hasil penelitian menunjukkan rata-rata pengusaha kecil dan menengah di Sentra Kerajinan Seni Relief/Ukiran Kabupaten Jepara memiliki persepsi yang netral atas informasi akuntansi. Berdasarkan hasil uji regresi berganda, secara simultan diperoleh nilai sig < α 0.05 dan secara parsial di peroleh nilai sig. skala usaha > α 0.05, nilai sig. umur perusahaan > α 0.05, nilai sig. pengetahuan akuntansi < α 0.05, dan nilai sig. pengalaman dalam informasi akuntansi < α 0,05. Berdasarkan hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa secara simultan variabel skala usaha, umur perusahaan, pengetahuan akuntansi, dan pengalaman dalam informasi akuntansi berpengaruh terhadap persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi, dan secara parsial hanya variabel pengetahuan akuntansi dan pengalaman dalam informasi akuntansi yang berpengaruh terhadap persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi. Saran yang berkaitan dengan hasil penelitian ini yaitu agar pihak-pihak yang terkait dengan pengembangan dan pemberdayaan usaha kecil dan menengah di Kabupaten Jepara dapat memberikan pelatihan akuntansi pada para pengusaha kecil dan menengah di Kabupaten Jepara. viii

9 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii PENGESAHAN KELULUSAN... iii PERNYATAAN... iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN... v KATA PENGANTAR... vi SARI... viii DAFTAR ISI... ix DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR TABEL... xv DAFTAR LAMPIRAN... xvii BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian BAB II LANDASAN TEORI Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Pengertian Usaha Kecil dan Menengah Karakteristik Usaha Kecil dan Menengah Pengusaha Kecil dan Menengah Informasi Akuntansi Pengertian Informasi Akuntansi Tujuan Informasi Akuntansi Jenis Informasi Akuntansi Persepsi ix

10 2.3.1 Pengertian Persepsi Proses Pembentukan Persepsi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi Skala Usaha Umur Perusahaan Pengetahuan Akuntansi Pengalaman dalam Informasi Akuntansi Penelitian Terdahulu Kerangka Berfikir Hipotesis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Populasi Penelitian Variabel Penelitian dan Operasional Variabel Skala Usaha Umur Perusahaan Pengetahuan Akuntansi Pengalaman dalam Informasi akuntansi Persepsi Pengusaha Kecil dan Menengah atas Informasi Akuntansi Sumber Data Metode Pengumpulan Data Validitas dan Reliabilitas Validitas Reliabilitas Metode Analisis Data Analisis Deskriptif Responden Analisis Deskriptif Variabel Penelitian Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas Uji Multikolinieritas Uji Heteroskedastisitas x

11 3.6.4 Analisis Regresi Berganda Uji Hipotesis Uji Simultan dengan F-test Koefisien Determinasi Uji Parsial dengan t-test BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Deskripsi Data Analisis Deskriptif Responden Analisis Deskriptif Variabel Penelitian Skala Usaha Umur Perusahaan Pengetahuan Akuntansi Pengalaman dalam Informasi Akuntansi Persepsi Pengusaha Kecil dan Menengah atas Informasi Akuntansi Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas Uji Multikolinieritas Uji Heteroskedastisitas Analisis Regresi Berganda Uji Hipotesis Uji Simultan dengan F-test Koefisien Determinasi Uji Parsial dengan t-test Pembahasan Pengaruh Skala Usaha Umur Perusahaan Pengetahuan Akuntansi dan Pengalaman dalam Informasi Akuntansi Terhadap Persepsi Pengusaha Kecil dan Menengah atas Informasi Akuntansi xi

12 4.2.2 Pengaruh Skala Usaha Terhadap Persepsi Pengusaha Kecil dan Menengah atas Informasi Akuntansi Pengaruh Umur Perusahaan Terhadap Persepsi Pengusaha Kecil dan Menengah atas Informasi Akuntansi Pengaruh Pengetahuan Akuntansi Terhadap Persepsi Pengusaha Kecil dan Menengah atas Informasi Akuntansi Pengaruh Pengalaman dalam Informasi Terhadap Persepsi Pengusaha Kecil dan Menengah atas Informasi Akuntansi BAB V PENUTUP Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN xii

13 DAFTAR GAMBAR Gambar Halaman Kerang ka Konseptual Kurva P-Plot Grafik Scatterplot xiii

14 DAFTAR TABEL Tabel Halaman 2.1 Ringkasan Hasil Penelitian Terdahulu Hasil Uji Validitas Pengetahuan Akuntansi (X3) Hasil Uji Validitas Pengalaman dalam Informasi Akuntansi (X4) Hasil Uji Validitas Persepsi Pengusaha Kecil dan Menengah atas Informasi Akuntansi (Y) Hasil Uji Reliabilitas Kategori Penilaian Deskripsi Karakteristik Responden Deskripsi Skala Usaha Deskripsi Umur Perusahaan Deskripsi Pengetahuan Akuntansi Deskripsi Pengalaman dalam Informasi Akuntansi Deskripsi Pengalaman Menyelenggarakan Informasi Akuntansi Deskripsi Pengalaman Menggunakaan Informasi Akuntansi Deskripsi Persepsi Pengusaha Kecil dan Menengah atas Informasi Akuntansi Deskripsi Persepsi Terhadap Manfaat Informasi Akuntansi Deskripsi Persepsi Terhadap Perbandingan Biaya dan Manfaat Informasi Akuntansi Deskripsi Persepsi Terhadap Kesediaan Menyelenggarakan Informasi Akuntansi Hasil Uji Normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov Hasil Uji Multikolinieritas Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Uji Glejser Hasil Analisis Regresi Berganda Hasil Uji F-test xiv

15 4.17 Koefisien Determinasi DAFTAR LAMPIRAN Lampiran Halaman 1. Uji Kualitas Data (Validitas dan Reliabilitas) Instrumen Penelitian Tabulasi Data Analisis Deskriptif Analisis Regresi Berganda Lain-Lain xv

16 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini semakin disadari bahwa pengembangan dan pertumbuhan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) memiliki peran penting dalam perekonomian suatu bangsa. Sektor UKM secara umum berperan dalam menciptakan lapangan kerja, mendorong pertumbuhan ekonomi dan mempercepat pemerataan pendapatan melalui kesempatan berusaha. Pengembangan UKM menjadi relevan dilakukan di Indonesia mengingat struktur usaha yang berkembang di Indonesia selama ini bertumpu pada keberadaan industri kecil dan menengah. Hal ini dibuktikan dengan adanya fakta bahwa dari 51 juta usaha di Indonesia pelaku UMKM mencapai 99%- nya (Kompas, 27 Agustus 2009). Perhatian terhadap UKM semakin besar manakala sektor ini mampu melewati krisis ekonomi yang terjadi di tahun 1997/1998. Krisis ekonomi yang ditandai dengan kebangkrutan perusahaan-perusahaan besar tidak membuat UKM untuk ikut gulung tikar. Keadaan ini membuktikan bahwa sektor UKM sangat tangguh dan fleksibel dalam menghadapi berbagai kondisi perekonomian termasuk kondisi yang kurang menguntungkan. Ketangguhan sektor UKM dalam menghadapi berbagai tantangan tidak terlepas dari peranan seorang pengusaha kecil dan menengah. Dalam UKM biasanya pengusaha merupakan pemilik sekaligus pengelola 1

17 2 perusahaan (manajer). Oleh karena itu, pengusaha mempunyai tanggung jawab penuh terhadap jalannya perusahaan, sehingga semua keputusan yang bersangkutan dengan perusahaan sepenuhnya berada ditangan mereka. Tentu saja hal ini menjadi tugas yang berat bagi seseorang yang tidak memiliki keahlian yang bermacam-macam untuk menyelesaikan sendiri masalah yang timbul dalam perusahaannya. Dengan demikian, besar kemungkinan dalam membuat suatu keputusan seorang pengusaha kecil dan menengah akan melakukan banyak kesalahan. Kurangnya kualifikasi pengusaha kecil dan menengah sebagai seorang manajer tidak berarti pengusaha kecil dan menengah merupakan pimpinan yang tidak baik. Mereka merupakan orang-orang yang kreatif dan inovatif yang berani mengambil resiko untuk berusaha sendiri. Keberanian mereka dalam mengambil resiko inilah yang pada akhirnya mengantarkan mereka pada kesuksesan. Namun, tidak sedikit pula pengusaha kecil dan menengah yang mengalami kegagalan di tengah karir mereka. Salah satu penyebab kegagalan tersebut adalah kelemahan dalam mengelola keuangannya. Menurut Wibowo dkk. pengendalian keuangan yang lemah dan administrasi yang kacau menjadi salah satu sebab utama gagalnya suatu perusahaan (2000:37). Sekarang ini semakin disadari bahwa untuk meningkatkan daya saing suatu perusahaan diperlukan kemampuan untuk mengelola keuangan yang baik, salah satunya dengan memanfaatkan sistem informasi akuntansi. Akuntansi merupakan suatu sistem untuk menghasilkan informasi keuangan

18 3 yang digunakan oleh para pemakainya dalam proses pengambilan keputusan bisnis. Bagi seorang manajer, akuntansi berperan membantu tugas-tugas mereka khususnya dalam melaksanakan fungsi perencanaan dan pengawasan (Jusup, 2003: 3). Itulah sebabnya akuntansi harus dipelajari oleh para usahawan sekarang ini. Informasi akuntansi merupakan bagian yang terpenting dari seluruh informasi yang diperlukan manajemen terutama yang berhubungan dengan data keuangan suatu perusahaan (Baridwan, 2000:1). Tujuan informasi akuntansi tersebut adalah memberikan petunjuk dalam memilih tindakan yang paling baik untuk mengalokasikan sumber daya yang langka pada aktivitas bisnis dan ekonomi (Ikhsan dan Ishak, 2005:1). Dalam berbagai aktivitas usaha, informasi akuntansi dipandang potensial karena mampu memberikan kontribusi terhadap berbagai tindakan yang bisa dijadikan pertimbangan dalam perencanaan, pengawasan, pengendalian dan pengambilan keputusan. Oleh karena itu para pengusaha kecil dan menengah dituntut untuk memiliki kemampuan menganalisis dan menggunakan data akuntansi. Informasi akuntansi yang dihasilkan dari suatu laporan keuangan menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.1 terdiri atas neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, laporan perubahan ekuitas, dan catatan atas laporan keuangan. Informasi dari laporan keuangan tersebut sangat bermanfaat bagi UKM untuk menyusun berbagai proyeksi, misalnya kebutuhan kas dimasa yang akan datang (Kriyanto dkk. 2001: 200). Selain

19 4 itu, informasi akuntansi juga dapat digunakan untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan, pengendalian intern perusahaan, dan sebagai bahan pertanggungjawaban terhadap pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan seperti investor, pemerintah, kreditor, dll. Kewajiban menyelenggarakan pencatatan akuntansi yang baik bagi UKM di Indonesia sebenarnya telah tersirat dalam Undang-undang usaha kecil no. 9 tahun 1995 dan dalam Undang-undang perpajakan (Pinasti, 2007: 322). Kesenjangan terjadi pada pemanfaatan informasi akuntansi antara harapan dengan kondisi yang sebenarnya. Diharapkan akuntansi dapat dilaksanakan dalam berbagai organisasi karena semakin rumitnya variabelvariabel yang dihadapi termasuk dalam perusahaan kecil sekalipun (Jusup, 2003: 6). Dalam setiap organisasi (perusahaan) akuntansi digunakan untuk pangambilan keputusan manajemen. Dengan demikian akuntansi merupakan suatu sistem informasi yang sangat diperlukan oleh perusahaan modern sekarang ini termasuk UKM. Namun kenyataanya pemanfaatan informasi akuntansi oleh UKM masih sangat lemah. Diperkirakan dari seluruh UMKM di Indonesia hanya 5% yang menyelenggarkan dan menggunakan informasi akuntansi dalam pengelolaan usahanya (Kompas, 27Agustus 2009). Ketua Umum Kadin Indonesia Mohamad S Hidayat menyatakan para pengusaha mikro, kecil dan menengah umumnya masih mengerjakan pembukuan sebatas pencatatan pendapatan dan pengeluaran, akibatnya laba bersih perusahaan dan estimasi pajak penghasilan sulit diketahui sehingga

20 5 menjadi kesulitan tersendiri bagi para pengusaha kecil untuk menentukan strategi pengembangan bisnisnya (Kompas, 27Agustus 2009). Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan terhadap 8 pengusaha kecil dan menengah di Sentra Kerajinan Seni Relief/Ukiran Kabupaten Jepara diperoleh hasil bahwa 1 pengusaha telah membuat laporan keuangan (laporan L/R, dan perubahan modal), 1 pengusaha melakukan pencatatan sebatas pendapatan dan pengeluaran, dan sisanya 6 pengusaha tidak melakukan suatu pencatatan apapun. Para pengusaha yang tidak membuat laporan keuangan beranggapan bahwa mereka tidak memiliki kemampuan untuk menyelenggarakan informasi akuntansi karena keterbatasan pengetahuan mereka terhadap informasi akuntansi. Selain itu mereka juga beranggapan bahwa pada skala usaha mereka seperti sekarang ini belum membutuhkan pencatatan akuntansi yang rinci. Meski demikian, mulai disadari bahwa dalam usaha mereka sebenarnya dibutuhkan suatu sistem pengelola keuangan yang baik. Tidak adanya penyelenggaraan dan penggunaan informasi akuntansi dalam pengelolaan UKM, pada dasarnya ditentukan oleh persepsi atas informasi akuntansi para pengusaha kecil dan menengah yang bertindak sebagai pembuat keputusan. Pemilihan dan penetepan keputusan bisnis pada dasarnya melibatkan aspek-aspek keperilakuan dari para pengambil keputusan, oleh karena itu akuntansi tidak dapat dilepaskan dari aspek perilaku manusia serta kebutuhan organisasi akan informasi yang dapat dihasilkan oleh akuntansi (Ikhsan dan Ishak, 2008: 1).

21 6 Kreitner dan Kinicki dalam Pinasti (2007:322) menjelaskan bahwa persepsi seseorang akan mempengaruhi perilaku dan keputusannya. Pada umumnya setiap orang dapat memiliki persepsi yang berbeda-beda terhadap suatu hal yang sama. Perbedaan persepsi antara orang-orang ini disebabkan karena perasaan individu yang penerimaannya berbeda fungsi dan hal ini terutama sekali disebabkan oleh kecenderungan perbedaan (Ikhsan dan Ishak, 2008: 59). Oleh karena itu, setiap orang cenderung bertindak berdasarkan persepsinya masing-masing dengan mengabaikan apakah persepsinya itu mencerminkan kenyataan yang sesungguhnya atau tidak. Begitu juga dengan pengusaha kecil dan menengah akan bertindak sesuai dengan persepsi mereka masing-masing termasuk dalam penyelenggaraan dan penggunaan informasi akuntansi dalam usahanya. Persepsi seseorang terhadap suatu hal pada dasarnya dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor-faktor tersebut bisa berasal dari luar maupun dari dalam diri pengusaha kecil dan menengah. Faktor-faktor perhatian dari luar meliputi intensitas, ukuran, keberlawanan, pengulangan, gerakan, dan hal-hal baru berikut ketidakasingan, sedangkan faktor-faktor dari dalam diri seseorang yang mempengaruhi proses seleksi persepsi antara lain proses belajar, motivasi, dan kepribadian (Kiryanto dkk. 2001: 203). Penelitian ini akan menggunakan skala usaha, umur perusahaan, pengetahuan akuntansi, dan pengalaman dalam informasi akuntansi sebagai variabel yang diduga mempengaruhi persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi. Skala usaha dan umur perusahaaan merupakan

22 7 faktor yang berasal dari luar diri pengusaha kecil dan menengah yang diduga mempengaruhi persepsi mereka atas informasi akuntansi. Sedangkan pengetahuan akuntansi dan pengalaman dalam informasi akuntansi merupakan faktor yang berasal dari dalam diri pengusaha kecil dan menengah yang diduga akan mempengaruhi persepsi mereka atas informasi akuntansi. Skala usaha merupakan ukuran perusahaan yang dapat diukur dengan jumlah modal kerja, jumlah tenaga kerja, jumlah produksi, besarnya investasi, dll. Hasil penelitian Holmes dan Nicholls (1988) menunjukkan bahwa jumlah informasi akuntansi yang digunakan tergantung pada ukuran usaha yang dikategorikan menurut jumlah karyawan. Hal ini berarti bahwa persepsi pengusaha (manajer) berubah sejalan dengan perubahan skala perusahaan yang diukur dengan jumlah karyawan. Hasil penelitian Holmes dan Nicholls (1988) tersebut sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Fitriyah (2006: 70), Ismail dan King (2007: 12), dan Astuti (2007: 40) yang menunjukkan bahwa skala usaha yang diukur berdasarkan jumlah karyawan berpengaruh terhadap penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi. Namun berbeda dengan hasil penelitian Solovida (2003: 59) yang menunjukkan bahwa skala usaha yang diukur berdasarkan jumlah karyawan tidak berpengaruh terhadap penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi. Umur perusahaan merupakan lamanya suatu perusahaan telah menjalankan operasinya pada manajemen yang sama. Holmes dan Nicholls (1988) memperlihatkan bahwa penyediaan informasi akuntansi dipengaruhi

23 8 oleh umur perusahaan, yaitu semakin muda umur perusahaan terdapat kecenderungan menyatakan informasi akuntansi secara ekstensif untuk membuat keputusan dibandingkan dengan perusahaan yang lebih tua umurnya. Hasil penelitian Holmes dan Nicholls (1988) tersebut sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Solovida (2003: 59) yang menunjukkan bahwa umur perusahaan berpengaruh terhadap penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi. Berbeda dengan hasil penelitian Astuti (2007: 40) yang menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh umur perusahaan terhadap penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi, yang berarti bahwa persepsi pengusaha (manajer) tidak terpengaruh dengan umur perusahaan. Pengetahuan akuntansi merupakan pengetahuan keakuntansian yang dimiliki oleh pengusaha kecil dan menengah. Hasil penelitian Fitriyah (2006: 62) menunjukkan bahwa pengetahuan akuntansi berpengaruh signifikan terhadap penggunaan informasi akuntansi. Selanjutnya Fitriyah (2006: 78) menjelaskan bahwa pengetahuan akuntansi sangat diperlukan oleh pemilik perusahaan dalam menjalankan operasional perusahaan. Senada dengan Fitriyah (2006), hasil penelitian Ismail dan King (2007: 10) menunjukkan bahwa pengetahuan akuntansi pemilik/manajer berpengaruh terhadap penerapan sistem informasi akuntansi pada perusahaan manufaktur kecil dan menengah di Malaysia. Proses belajar mengenai akuntansi akan meningkatkan pengetahuan akuntansi pengusaha (manajer), sehingga pemahaman pengusaha (manajer) untuk menerapkan informasi akuntansi dalam usahanya juga akan semakin

24 9 meningkat. Hasil penelitian Kiryanto dkk. (2001: 206) menunjukkan bahwa proses belajar berpengaruh terhadap persepsi manajer perusahaan kecil atas informasi keuangan. Pengalaman dalam informasi akuntansi merupakan pengalaman pengusaha (manajer) dalam menyelenggarakan dan menggunakan informasi akuntansi. Pinasti (2007: 325) menyatakan bahwa persepsi negatif atas informasi akuntansi diduga didasari oleh gambaran yang bukan berasal dari pengalaman pengusaha kecil dalam menyelenggarakan dan menggunakan informasi akuntansi. Hasil penelitian Pinasti (2007: 330) menunjukkan bahwa pengalaman dalam informasi akuntansi yang diukur dengan penyelenggaraan dan penggunaan informasi akuntansi secara empiris melalui riset eksperimennya mempunyai pengaruh terhadap persepsi pengusaha kecil atas informasi akuntansi. Penelitian ini dilakukan pada pengusaha kecil dan menengah di Sentra Kerajinan Seni Relief/Ukiran Kabupaten Jepara. Lokasi ini dipilih karena Kabupaten Jepara mempunyai potensi sebagai sentra UKM dibidang kerajinan seni relief/ukiran yang produknya telah sampai ke mancanegara. Hal ini berarti produk relief/ukiran tidak hanya dipasarkan di pasar lokal namun telah memasuki pasar global, dan untuk dapat bertahan dalam ketatnya persaingan di pasar, suatu perusahaan harus mempunyai kemampuan untuk mengelola keuanganannya dengan baik yaitu dengan memanfaatkan informasi akuntansi dalam usahanya. Namun berdasarkan hasil survei pendahuluan yang telah dilakukan sangat sedikit pengusaha kecil

25 10 dan menengah di Sentra Kerajinan Seni Relief/Ukiran Kabupaten Jepara yang telah memanfaatkan informasi akuntansi dalam usahanya. Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka dilakukan penelitian mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi Pengusaha Kecil dan Menengah atas Informasi Akuntansi (Studi pada Pengusaha Kecil dan Menengah di Sentra Kerajinan Seni Relief/Ukiran Kabupaten Jepara). 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah skala usaha, umur perusahaan, pengetahuan akuntansi, dan pengalaman dalam informasi akuntansi secara simultan berpengaruh terhadap persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi? 2. Apakah skala usaha berpengaruh terhadap persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi? 3. Apakah umur perusahaan berpengaruh terhadap persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi? 4. Apakah pengetahuan akuntansi berpengaruh terhadap persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi? 5. Apakah pengalaman dalam informasi akuntansi berpengaruh terhadap persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi?

26 Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah yang telah diajukan, maka penelitian ini bertujuan: 1. Menganalisis secara simultan pengaruh skala usaha, umur perusahaan, pengetahuan akuntansi, dan pengalaman dalam informasi akuntansi terhadap persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi. 2. Menganalisis pengaruh skala usaha terhadap persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi. 3. Menganalisis pengaruh umur perusahaan terhadap persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi. 4. Menganalisis pengaruh pengetahuan akuntansi terhadap persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi. 5. Menganalisis pengaruh pengalaman dalam informasi akuntansi terhadap persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi. 1.4 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: a. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Jepara, dan Dinas Koperasi, UKM dan Pengelolaan Pasar Kabupaten Jepara dalam pemberdayaan dan pengembangan UKM. Selain itu penelitian ini diharapkan dapat berguna

27 12 bagi Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dalam penyusunan standar akuntansi untuk UKM. b. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan acuan bagi penelitian-penelitian dimasa yang akan datang mengenai informasi akuntansi untuk pengusaha kecil dan menengah. Serta untuk mendorong dilakukannya penelitian-penelitian tentang informasi akuntansi yang relevan bagi UKM dimasa yang akan datang.

28 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Pengertian Usaha Kecil dan Menengah Batasan definisi usaha kecil dan menengah (UKM) masih berbedabeda sampai saat ini tergantung pada fokus permasalahanya masing-masing. Dun Steinhoff dan John F. Burgess (1993) dalam Suryana (2006: 118) mengemukakan bahwa definisi usaha kecil telah didefinisikan secara berbeda tergantung pada kepentingan organisasi. Pembatasan atau definisi UKM yang berbeda-beda dapat terjadi karena perbedaan kriteria yang dipakai untuk membedakan kelompok usaha. Ada bermacam-macam kriteria yang digunakan untuk mengelompokkan usaha diantaranya adalah jumlah modal kerja, jumlah tenaga kerja, jumlah produksi, besarnya investasi, dll. Undang-undang No.9 tahun 1995 pasal 1 memberikan pengertian usaha kecil, menengah, dan besar sebagai berikut: 1. Usaha kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dan memenuhi kriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan serta kepemilikan sebagaimana diatur dalam Undang-undang ini. 13

29 14 2. Usaha menengah dan besar adalah kegiatan ekonomi yang mempunyai kriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan lebih besar dari pada kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan usaha kecil. Selanjutnya Undang-undang tersebut dalam pasal 5 mengemukakan kriteria usaha kecil yaitu sebagai berikut: 1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp ,00 (dua ratus juta rupiah), tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau 2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp ,00 (satu milyar rupiah) 3. Milik Warga Negara Indonesia 4. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha menengah atau besar 5. Berbentuk usaha orang perseorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum termasuk koperasi Badan Pusat Statistik Indonesia (BPS) 1988 dalam Suryana (2006: 119) membuat pengelompokan pada industri pengolahan skala kecil, menengah, dan besar berdasarkan jumlah karyawannya. Pengelompokan tersebut adalah sebagai berikut: 1. Usaha industri pengolahan yang memiliki tenaga kerja 1 4 orang dikelompokkan sebagai industri rumah tangga. 2. Usaha industri pengolahan yang memiliki tenaga kerja 5 19 orang dikelompokkan sebagai usaha kecil.

30 15 3. Usaha industri pengolahan yang memiliki tenaga kerja orang dikelompokkan sebagai usaha menengah. 4. Usaha industri pengolahan yang memiliki tenaga kerja lebih dari 100 orang dikelompokkan sebagai usaha besar. Dinas Perindustrian dan Perdagangan berdasarkan Perda Kabupaten Jepara nomor 11 Tahun 2001 tentang usaha industri dan ijin perluasan, mengelompokan industri berdasarkan besarnya investasi, yaitu sebagai berikut: 1. Industri kecil, besarnya investasi antara Rp ,00 sampai dengan Rp ,00 2. Industri menengah, besarnya investasi antara Rp ,00 sampai dengan Rp ,00 3. Industri besar, besarnya investasi di atas Rp ,00 Definisi perusahaan kecil dan menengah pada penelitian ini mengacu pada pengelompokan usaha menurut skala usaha yang dikeluarkan oleh BPS. Namun, dalam penelitian ini menggabungkan klasifikasi industri rumah tangga dengan usaha kecil, menjadi klasifikasi perusahaan kecil yang memiliki tenaga kerja 1 sampai 19 orang. Sedangkan jumlah tenaga kerja 20 sampai 99 orang diklasifikasikan sebagai usaha menengah Karakteristik Usaha Kecil dan Menengah Suryana (2006:120) menjelaskan pada umumnya UKM memiliki ciriciri khusus yaitu manajemen, modal, dan operasinya bersifat lokal. Pada

31 16 UKM manajer yang mengoperasikan perusahaan adalah pemilik yang mengambil berbagai keputusan secara mandiri. Modal yang diperlukan juga biasanya relatif kecil dan hanya dari beberapa sumber. Karena modalnya relatif kecil dan dikelola secara mandiri maka daerah operasinya adalah lokal. Akan tetapi, secara keseluruhan merupakan sektor yang mampu menyerap tenaga kerja lokal yang cukup besar dan tersebar. Prawirokusumo (2001: 78) menyatakan bahwa UKM secara umum memiliki karakteristik sebagai berikut: 1. Fleksibel, dalam arti jika menghadapi hambatan dalam menjalankan usahanya akan mudah berpindah ke usaha lain. 2. Dalam permodalannya tidak selalu tergantung pada modal dari luar, UKM dapat berkembang dengan kekuatan modal sendiri. 3. UKM tersebar diseluruh Indonesia dengan kegiatan usaha di berbagai sektor, merupakan sarana distributor barang dan jasa dalam rangka melayani kebutuhan masyarakat Pengusaha Kecil dan Menengah Pembahaasan mengenai UKM tidak terlepas dari pengusaha atau wirausahanya yang sangat mendominasi perilaku bisnis dan sangat menentukan arah masa depan suatu UKM. Pengusaha kecil dan menengah pada umumnya merupakan seseorang yang merencanakan namun terlibat dalam pengawasan bahkan sebagai pelaksana. Dengan kata lain pengusaha kecil dan menengah melakukan berbagai fungsi dan peran dalam usaha yang dimilikinya.

32 17 Longenecker (2001: 483) mengemukakan bahwa para pendiri perusahaan baru tidak selalu merupakan anggota organisasi yang baik. Mereka merupakan orang-orang yang kreatif dan inovatif yang mengambil resiko untuk berusaha sendiri. Namun mereka sering terdorong ke dalam kewirausahaan oleh peristiwa-peristiwa yang timbul dan terkadang mengalami kesulitan mencocokan kedalam peran oraganisasi yang konvensional. Akibatnya para pendiri mungkin gagal untuk menghargai nilai praktik manajemen yang baik. Reksohadiprodjo dkk. (1994: 20), menyatakan bahwa dalam perusahaan kecil, pimpinan pelaksana umumnya mempunyai kewajiban sehari-hari dan bertanggungjawab penuh. Dengan demikian semua keputusan tentang masalah-masalah diambil atau diputuskan sendiri. Akibatnya manajer kemungkinan besar membuat kesalahan yang bermacammacam karena masalah yang bermacam-macam harus diselesaikan sendiri. Wibowo, dkk (2008: 36) menyatakan ada hal-hal yang sering diabaikan oleh pengusaha kecil dalam soal keuangan. Kebanyakan mereka tidak tahu atau belum menerapkan prinsip-prinsip pengelolaan keuangan yang baik, terutama perusahaan kecil perorangan. Pengendalian keuangan umumnya tanpa pedoman. Kelemahan ini akan terungkap ketika akan mengambil kredit di bank. Subanar (2001: 69) menjelaskan pola pengelolaan keuangan dalam sistem akuntansi yang diterapkan pada usaha kecil dapat berpedoman kepada pola umum yang telah dikenal dan digunakan oleh berbagai perusahaan besar, namun jika kurang sesuai maka

33 18 dapat memodifikasi sesuai dengan keperluan dengan tetap memperhatikan fungsi perencanaan dan pengawasannya. Selanjutnya juga dijelaskan bahwa administrasi pembukuan usaha kecil memerlukan minimal 3 (tiga) jenis buku pencatatan meliputi buku harian, buku jurnal, dan buku besar. Berdasarkan uraian mengenai pengusaha kecil dan menengah di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pengusaha kecil dan menengah dalam usahanya dituntut untuk melaksanakan berbagai fungsi yang bermacammacam. Bagi seseorang yang tidak memiliki banyak keahlian melaksanakan fungsi yang bermacam-macam merupakan tugas yang berat. Berbeda dengan kondisi perusahaan besar yang tugas untuk perencanaan, pelaksanaan serta pengendalian, dan pengawasannya dilakukan oleh orang yang berbeda sesuai dengan keahlian tiap orang. Oleh karena itu seorang pengusaha kecil dan menengah yang baru melangkah masuk dalam dunia usaha harus mempersiapkan diri untuk menghadapi kompetisi persaingan yang mungkin tidak sehat. 2.2 Informasi Akuntansi Pengertian Informasi Akuntansi Definisi akuntansi menurut Jusup (2003: 4) dapat dirumuskan dari dua sudut pandang, yaitu dari sudut pemakai jasa akuntansi, dan dari sudut proses kegiatannya. Dari sudut pemakainya akuntansi didefinisikan sebagai suatu disiplin yang menyediakan informasi yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efisien dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan suatu organisasi. Sedangkan ditinjau dari sudut kegiatannya, akuntansi

34 19 didefinisikan sebagai proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan, dan penganalisaan data keuangan suatu organisasi. Akuntansi sangat dibutuhkan oleh setiap perusahaan, baik perusahaan yang berskala besar maupun yang berskala kecil. Dalam akuntansi, transaksi-transaksi keuangan diolah sedemikian rupa sehingga menjadi laporan yang siap digunakan untuk pengambilan keputusan manajemen (Jusup, 2003:6). Laporan keuangan yang siap digunakan akan memberikan informasi kepada berbagai pihak yang membutuhkannya sebagai sarana untuk mengambil keputusan. Informasi yang dihasilkan laporan keuangan inilah yang disebut sebagai informasi akuntansi. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.1 bahwa menyatakan laporan keuangan terdiri atas : 1. Neraca yang merupakan laporan tentang posisi keuangan perusahaan yang terdiri atas hak (sumber daya) perusahaan dan kewajiban (asal sumber daya perusahaan). 2. Laporan laba rugi yang merupakan akumulasi aktivitas yang berkaitan dengan pendapatan dan biaya selama periode waktu tertentu. 3. Laporan arus kas yang merupakan laporan yang menggambarkan perputaran kas pada periode tertentu 4. Laporan perubahan ekuitas (modal) yang merupakan laporan yang menjelaskan perubahan modal, laba ditahan, agio/disagio.

35 20 5. Catatan atas laporan keuangan yang merupakan penjelasan umum tentang perusahaan, kebijakan akuntansi yang dianut, dan penjelasan tiap-tiap akun neraca dan laba rugi Tujuan Informasi Akuntansi Ikhsan dan Ishak (2008: 3) menyatakan bahwa sistem informasi dimanfaatkan untuk membantu dalam proses perencanaan, pengoordinasian, dan pengendalian yang kompleks. Selanjutnya Ikhsan dan Ishak (2008: 6) menyatakan bahwa informasi akuntansi melalui pelaporan keuangan sebagai hasil dari sistem informasi keuangan memiliki tujuan yang beberapa diantaranya adalah: 1. Menyediakan informasi laporan keuangan yang dapat dipercaya dan bermanfaat bagi investor serta kreditor sebagai dasar pengambialan keputusan dan pemberian kredit. 2. Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan perusahaan dengan menunjukkan sumber-sumber ekonomi (kekayaan) perusahaan serta asal dari kekayaan tersebut. 3. Menyediakan informasi keuangan yang dapat menunjukkan kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba. 4. Menyediakan informasi keuangan yang dapat menunjukkan kemampuan perusahaan dalam melunasi utang-utangnya. 5. Menyediakan informasi keuangan yang dapat menunjukkan sumbersumber pendanaan perusahaan.

36 21 6. Menyediakan informasi yang dapat membantu para pemakai dalam memperkirakan arus kas masuk ke dalam perusahaan Jenis Informasi Akuntansi Akuntansi merupakan suatu sistem untuk menghasilkan informasi keuangan yang digunakan oleh para pemakainya dalam proses pengambilan keputusan bisnis. Untuk memberikan informasi yang dibutuhkan pemakainya, akuntansi dapat dibedakan berdasarkan jenis informasi yang dihasilkannya. Menurut Mulyadi (1999: 1-6) akuntansi secara garis besar dapat dibagi menjadi dua tipe yaitu: 1. Akuntansi Keuangan Akuntansi keuangan terutama ditujukan untuk menyajikan informasi bagi pemakai luar perusahaan. Untuk suatu perusahaan yang besar, pemakai luar ini meliputi pemegang saham, kreditur, langganan, para analis keuangan, karyawan, dan berbagai instansi pemerintah. Akuntansi keuangan menghasilkan laporan keuangan periodik yang umumnya terdiri dari neraca, laporan rugi-laba, laporan perubahan laba, dan laporan perubahan posisi keuangan. Informasi akuntansi yang disajikan untuk pihak luar perusahaan ini memerlukan ketepatan yang tinggi karena umumnya menyangkut masa yang telah lalu. 2. Akuntansi Manajemen Akuntansi manajemen ditujukan untuk menyediakan informasi keuangan bagi keperluan manajemen. Akuntansi manajemen berhubungan

37 22 dengan informasi mengenai perusahaan untuk memberikan manfaat bagi mereka yang ada dalam perusahaan. Akuntansi manajemen ini menghasilkan laporan keuangan rinci dari berbagi jenjang organisaai yang menyajikan informasi rinci. Informasi akuntansi yang dihasilkan oleh akuntansi manajemen digunakan untuk pengambilan keputusan oleh para manajer. Holmes dan Nicholls (1988) mengklasifikasikan informasi akuntansi dalam tiga jenis yang berbeda menurut manfaatnya bagi para pemakai, yaitu: 1. Statutory Accounting Information Statutory accounting information merupakan informasi yang disiapkan sesuai dengan peraturan yang ada. Penyelenggaraan pembukuan merupakan suatu kewajiban yang di atur dalam undang-undang perpajakkan, yang menyajikan keterangan yang digunakan untuk menghitung penghasilan kena pajak. Oleh karena itu, pembukuan ini sekurang-kurangnya berisi tentang keadan kas perusahaan, daftar hutang piutang, dan daftar persediaan barang, serta pada akhir tahun membuat neraca dan perhitungan laba-rugi. 2. Budgetary Information Budgetary Information yaitu informasi akuntansi yang disajikan dalam bentuk anggaran yang berguna bagi pihak internal dalam perencanaan, penilaian, dan pengambilan keputusan. Informasi anggaran ini misalnya anggaran biaya produksi yang berkaitan dengan informasi mengenai biaya yang digunakan untuk berproduksi di masa yang akan datang.

38 23 3. Additional Accounting Information Additional accounting information yaitu informasi akuntansi lain yang disiapkan perusahaan guna meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan manajer. Informasi akuntansi lain ini seperti laporan produksi yang dikaitkan dengan informasi mengenai produksi. 2.3 Persepsi Pengertian Persepsi Persepsi menurut Sudarmo dan Sudita (2008: 16) adalah suatu proses memperhatikan dan menyeleksi, mengorganisasikan dan menafsirkan stimulus lingkungan. Proses memperhatikan dan menyeleksi terjadi karena setiap saat panca indera kita dihadapkan kepada berbagai stimulus lingkungan. Ikhsan dan Ishak (2008: 57) menyatakan bahwa persepsi adalah bagaimana orang-orang melihat atau mengiterprestasikan peristiwa, objek, serta manusia. Orang-orang bertindak atas persepsi mereka dengan mengabaikan apakah persepsi itu mencerminkan kenyataan yang sebenarnya. Pada kenyatannya masing-masing orang memiliki persepsinya sendiri atas suatu kejadian. Robbins (2002: 45) mendefinikan persepsi sebagai suatu proses dimana individu mengorganisasikan dan mengiterprestasikan kesan sensori mereka untuk memberi arti lingkungan mereka. Riset tentang persepsi secara konsisten menunjukkan bahwa individu yang berbeda dapat melihat

39 24 hal yang sama tetapi memahaminya secara berbeda. Kenyataanya adalah bahwa tak seorangpun dari kita melihat realitas, yang kita lakukan adalah mengiterprestasikan apa yang kita lihat dan menyebutnya sebagai realitas. Rachmiyantono (2002: 22) menyebutkan ada tiga alasan persepsi tidak dapat disebut sebagai cerminan realitas, yaitu: 1. Indera kita tidak mampu memberikan respon terhadap seluruh aspekaspek yang ada dalam lingkungan, misalnya melihat molekul tubuh kita, 2. Manusia sering kali melakukan rangsangan-rangsangan yang pada kenyataanya tidak ada 3. Persepsi manusia tergantung dari apa yang diharapkan, pengalaman dan motivasi Berdasarkan beberapa pengertian mengenai persepsi di atas maka dapat disimpulkan bahwa persepsi merupakan suatu proses yang berkaitan dengan penerimaan rangsang dan proses kognitif terhadap rangsanganrangsangan yang diterima melalui panca indera manusia. Proses tersebut meliputi perhatian, penyeleksian, pengorganisasian, dan penginterprestasian rangsangan yang dapat mempengaruhi perilaku dan sikap manusia. Teori persepsi diri yang dinyatakan oleh Ikhsan dan Ishak (2008: 48), dipandang sebagai teori yang dapat menjelaskan hubungan persepsi dengan perilaku dan sikap. Teori tersebut menganggap bahwa orang-orang mengembangkan sikap berdasarkan bagaimana mereka mengamati dan menginterprestasikan perilaku mereka sendiri. Dengan kata lain, teori ini mengusulkan fakta bahwa sikap tidak menentukan perilaku, tetapi sikap

40 25 terbentuk setelah perilaku terjadi guna menawarkan sikap yang konsisten dengan perilaku. Menurut teori ini, sikap hanya akan berubah setelah perilaku berubah. Kreitner dan Kinicki dalam Pinasti (2007:322) menjelaskan bahwa persepsi seseorang akan mempengaruhi perilaku dan keputusannya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa perilaku seseorang dapat berubah sesuai dengan persepsinya Proses Pembentukan Persepsi Berbagai model pembentukan persepsi telah dikembangkan untuk kepentingan analisis persepsi. Menurut Kreitner dan Kinicki dalam Pinasti (2007: 324), terdapat empat tahap pemrosesan dalam pembentukan persepsi. Tahap-tahap tersebut adalah: 1. Tahap perhatian selektif (selective attention), yang merupakan proses timbulnya kesadaran akan sesuatu atau seseorang. 2. Tahap interprestasi dan penyederhanaan (encoding and simplification), yaitu proses interprestasi dan translasi informasi menjadi representasi mental. 3. Tahap penyimpanan dan pengulangan (storage and retention), yaitu tahap penyimpanan informasi dalam memori jangka panjang. 4. Tahap penarikan informasi dan pemberian respon (retrieval and response), yaitu dilakukan pada saat seseorang membuat pertimbangan dan mengambil keputusan. F. Engel dalam Kiryanto, dkk (2001: 202) menyebutkan ada 5 (lima) tahapan proses informasi, yaitu: (1) pemaparan (esposure), (2) perhatian, (3)

41 26 pemahaman, (4) penerimaan, dan (5) ingatan. Sedangkan Sudarmo dan Sudita (2008: 17) menjelaskan bahwa proses persepsi dimulai dari datangnya stimulus lingkungan, perhatian dan seleksi, pengorganisasian, penafsiran stimulus, dan akhirnya penarikan kesimpulan untuk pengambilan keputusan. Rachmiyantono (2002: 21) menyatakan bahwa persepsi memiliki dua aspek yaitu pengakuan pola (parttern recognition) dan perhatian (attention). Pengakuan pola meliputi identifikasi serangkaian stimulus yang kompleks, yang dipengaruhi oleh konteks yang dihadapi dan pengalaman masa lalu. Sedangkan perhatian merupakan konsentrasi dari aktivitas mental, yang melibatkan pemrosesan lebih lanjut suatu stimuli, dan dalam waktu yang bersamaan tidak mengindahkan stimuli yang lain Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi Setiap individu pada dasarnya memiliki persepsinya masing-masing terhadap suatu kejadian. Persepsi seseorang terhadap suatu obyek tergantung pada suatu kerangka, ruang, dan waktu (Hilgard, 1985 dalam Kasidi 2007: 36). Dengan demikian persepsi setiap individu sangat tergantung dengan keadaan atau kondisi. Perbedaan persepsi tiap orang disebabkan oleh berbagai faktor. Kreitner dan Kinicki dalam Pinasti (2007:324) menyatakan bahwa perbedaan interprestasi disebabkan oleh perbedaan informasi dalam schemata yang digunakan untuk interprestasi, pengaruh mood dan emosi,

42 27 penerapan kategori kognitif terkini, serta perbedaan individual. Sedangkan Ikhsan dan Ishak (2008: 59) menyatakan bahwa perbedaan persepsi antara orang-orang disebabkan karena perasaan individu yang menerimanya berbeda fungsi dan hal ini terutama sekali disebabkan kecenderungan perbedaan. Kiryanto dkk. (2001: 203), menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi dibagi menjadi dua yaitu faktor-faktor perhatian dari luar yang meliputi intensitas, ukuran, keberlawanan, pengulangan, gerakan, dan hal-hal baru berikut ketidakasingan, dan faktor-faktor dari dalam diri seseorang yang mempengaruhi proses seleksi persepsi antara lain proses belajar, motivasi, dan kepribadian. Robbins (2002: 46), menjelaskan ada tiga faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang yaitu : 1. Orang yang mempersepsikan (pemersepsi) sangat dipengaruhi oleh karakteristik pribadi yang meliputi sikap, kepribadian, motif, kepentingan, pengalaman masa lalu dan harapan. 2. Karakteristik objek atau sasaran yang diamati juga dapat mempengaruhi apa yang dipersepsikan karena sasaran tidak dipahami secara terisolasi maka latar belakang sasaran dapat mempengaruhi persepsi. 3. Konteks dimana persepsi dibuat juga dapat mempengaruhi persepsi seperti waktu, lokasi, cahaya, panas atau sejumlah faktor-faktor situasional lainnya dimana objek atau peristiwa diamati.

43 28 Pengusaha kecil dan menengah juga memiliki persepsi yang berbeda terhadap suatu hal yang sama dalam hal ini adalah informasi akuntansi. Kiryanto dkk. (2001: 209) mengungkapkan bahwa proses belajar, motivasi, dan kepribadian secara bersama-sama mempunyai pengaruh positif terhadap persepsi manajer perusahaan kecil atas informasi keuangan. Senada dengan penelitian Kiryanto dkk. (2001), hasil penelitian Wulandari (2008) melalui analisis Konkordans Kendall diketahui bahwa variabel proses belajar, motivasi dan kepribadian berpengaruh secara simultan terhadap persepsi manajer atas informasi keuangan, sedangkan dengan analisis Rank Sperman diketahui bahwa secara parsial hanya variabel kepribadian yang mempunyai pengaruh dengan persepsi manajer atas informasi akuntansi. Pinasti (2007: 330) menyatakan bahwa pengalaman dalam informasi akuntansi yang diukur dari penyelenggaraan dan penggunaan informasi akuntansi terbukti mempunyai pengaruh positif terhadap persepsi pengusaha kecil atas informasi akuntansi. Dalam penelitiannya dijelaskan bahwa penyelenggaraan informasi akuntansi adalah pencatatan kegiatan-kegiatan usaha/transaksi kedalam catatan-catatan akuntansi, sedangkan penggunaan informasi akuntansi adalah pemanfaatan informasi-informasi akuntansi yang berasal dari catatan-catatan akuntansi dalam pengambilan keputusan bisnis. Selanjutnya dalam penelitiannnya dijelaskan, terdapat tiga persepsi atas informasi akuntansi yang diukur (2007: 326), yaitu:

44 29 1. Persepsi terhadap manfaat informasi akuntansi, merupakan persepsi pengusaha kecil mengenai manfaat yang akan diperoleh dari informasi akuntansi dalam pengelolaan usaha. 2. Persepsi terhadap perbandingan biaya dan manfaat informasi akuntansi, merupakan persepsi pengusaha kecil mengenai perbandingan biaya yang dikeluarkan dengan manfaat yang diperoleh dalam menyelenggarakan informasi akuntansi. 3. Persepsi terhadap kesediaan menyelenggarakan informasi akuntansi merupakan persepsi pengusaha kecil mengenai kesediaannya untuk menyelenggarakan informasi akuntansi dalam pengelolaan usahanya. Pamungkas (2008: 18) menyatakan bahwa pada koperasi di Kabupaten Grobogan dalam pengelolaanya belum memanfaatkan informasi akuntansi secara optimal, hal itu dipengaruhi antara lain tingkat pendidikan dan pengalaman manajer koperasi yang berbeda, yang pada akhirnya akan mempengaruhi persepsi manajer koperasi tentang informasi akuntansi. Pinasti menyatakan, berdasarkan temuan-temuan terdahulu menunjukkan bahwa pengusaha kecil mempunyai persepsi negatif atas nilai informasi akuntansi, persepsi tersebut muncul bebarengan dengan ketiadaan penyelenggaraan dan penggunaan informasi akuntansi (2007: 325). Berdasarkan hal tersebut maka dapat dikatakan bahwa pada dasarnya penyiapan/penyelenggaraan dan penggunaan informasi akuntansi pada usaha kecil dan menengah ditentukan oleh persepsi pengusaha (manajer) atas informasi akuntansi itu sendiri. Beberapa penelitian telah mengungkapkan

45 30 faktor-faktor yang mempengaruhi penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi pada perusahaan kecil dan menengah yang berarti bahwa hal tersebut juga dapat berpengaruh pada persepsi pengusaha (manajer) atas informasi akuntansi. Penelitian Holmes dan Nicholls (1988) mengungkapkan bahwa ukuran usaha, lamanya perusahaan beroperasi pada manajemen yang sudah ada, sektor industri, dan pendidikan pemilik/manajer berpengaruh terhadap jumlah dan sifat informasi akuntansi yang diolah perusahaan kecil di Australia. Penelitian Solovida (2003: 70) mengungkapkan bahwa skala usaha, masa memimpin perusahaan, umur perusahaan, pendidikan formal pemilik, sektor industri, pelatihan akuntansi, serta budaya organisasi secara bersamasama berpengaruh signifikan terhadap penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi pada perusahaan kecil dan menengah di Jawa Tengah. Namun secara sendiri-sendiri skala usaha dan sektor industri tidak berpengaruh secara signifikan terhadap penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi. Penelitian Fitriyah (2006: 85), mengungkapkan bahwa pengetahuan akuntansi, skala usaha, pengalaman usaha dan jenis usaha berpengaruh positif dan signifikan terhadap penggunaan informasi akuntansi pada industri menengah di Kabupaten Sidoharjo, sedangkan ketidakpastian lingkungan hanya memoderasi pengaruh pengalaman usaha terhadap penggunaan informasi akuntansi.

46 31 Penelitian Ismail dan King (2007: 14) menunjukkan bahwa faktor utama yang mempenagaruhi penerapan sistem informasi akuntansi adalah pengalaman, pengetahuan akuntansi pemilik/manajer, komitmen pemilik/manajer, keahlian eksternal, dan keahlian internal. Ukuran usaha yang diukur berdasarkan jumlah karyawan juga memperlihatkan pengaruh dengan penerapaan sistem informasi akuntansi pada perusahaan manuaktur kecil dan menengah di Malaysia. Penelitian Astuti (2007: 40) menunjukkan bahwa skala usaha, masa memimpin, pendidikan manajer/pemilik, pelatihan akuntansi, dan umur perusahaan secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi perusahaan kecil dan menengah di Kabupaten Kudus. Sedangkan secara parsial hanya skala usaha, masa memimpin, dan pelatihan akuntansi yang berpengaruh positif terhadap penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi perusahaan kecil dan menengah di Kabupaten Kudus. Berdasarkan berbagai pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa dalam kaitannya dengan pemanfaatan informasi akuntansi, maka persepsi seseorang akan berbeda-beda walaupun yang dipersepsikan sama. Hal ini dapat dipengaruhi oleh karakteristik masing-masing individu, karakteristik target yang dipersepsikan, dan juga faktor lingkungan yang melingkupinya. Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi yang diguankan dalam penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu faktor dari luar dan faktor dari dalam diri

47 32 pengusaha kecil dan menengah. Skala usaha dan umur perusahaan merupakan faktor yang berasal dari luar, sedangkan pengetahuan akuntansi dan pengalaman dalam informasi akuntansi merupakan faktor yang berasal dari dalam diri pengusaha kecil dan menengah Skala Usaha Skala usaha merupakan ukuran dari perusahaan yang dapat diukur melalui jumlah modal kerja, jumlah tenaga kerja, jumlah produksi, besarnya investasi, dll. Dalam penelitian ini skala usaha diukur berdasarkan jumlah karyawan. Seiring dengan perkembangan perusahaan selalu diharapkan oleh pemiliknya yang berakibat pada skala perusahaan. Semakin besar skala usaha maka aktivitas perusahaan semakin banyak, hal ini ditandai dengan jumlah karyawan yang semakin banyak pula. Sehingga semakin besar skala usaha maka akan dibutuhkan semakin banyak informasi untuk menentukan langkah-langkah yang harus diambil perusahaan dimasa yang akan datang. Salah satu informasi yang dibutuhkan perusahaan tersebut adalah informasi akuntansi. Hasil penelitian Holmes dan Nicholls (1988) menunjukkan bahwa jumlah informasi akuntansi yang digunakan tergantung pada ukuran usaha yang dikategorikan menurut jumlah karyawannya. Hasil penelitian Fitriyah (2006: 70) menunjukkan bahwa skala usaha yang diukur berdasarkan jumlah karyawan berpengaruh terhadap penggunaan informasi akuntansi pada industri menengah di Kabupaten Sidoharjo. Hasil penelitian Ismail dan King (2007: 12) menunjukkan skala usaha yang diukur berdasarkan jumlah

48 33 karyawan memiliki pengaruh terhadap penerapan sistem informasi akuntansi pada perusahaan manufaktur kecil dan menengah di Malaysia. Hasil penelitian Astuti (2007: 40) menunjukkan skala usaha yang diukur berdasarkan jumlah karyawan berpengaruh positif terhadap penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi perusahaan kecil dan menengah di Kabupaten Kudus. Berdasarkan hasil penelitian-penelitian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi dapat dipengaruhi oleh skala usaha. Hal tersebut dapat berarti bahwa persepsi pengusaha (manajer) atas informasi akuntansi dipengaruhi oleh skala usaha, karena pengusaha (manajer) sebagai penentu yang memutuskan akan menyiapkan dan menggunakan informasi akuntansi dalam usahanya atau tidak. Penelitian yang tidak berhasil mengungkapakan pengaruh skala usaha terhadap penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi adalah penelitian Solovida (2003). Penelitian ini dilakukan pada pengusaha kecil dan menengah, sehingga jumlah karyawan yang akan mengukur variabel skala usaha dibatasi. Berdasarkan pengelompokan usaha yang dilakukan BPS (1988) dalam Suryana (2006: 119), maka kisaran jumlah karyawan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah berkisar dari 1 hingga 99 karyawan.

49 Umur Perusahaan Umur perusahaan merupakan lamanya suatu perusahaan telah berdiri dan menjalankan operasi usahanya yang dapat dinyatakan dalam tahun. Perusahaan yang telah lama berdiri mengindikasikan bahwa perusahaan tersebut semakin berkembang. Seiring dengan perkembangan perusahaan maka aktivitas perusahaan akan semakin meningkat, sehingga semakin dibutuhkan informasi akuntansi untuk membuat keputusan bisnis. Oleh karena itu, perusahaan yang telah lama berdiri seharusnya memiliki informasi akuntansi lebih banyak dibandingkan perusahaan yang baru berdiri. Holmes dan Nicholls (1988) memperlihatkan bahwa penyediaan informasi akuntansi dipengaruhi oleh umur perusahaan, yaitu semakin muda umur perusahaan terdapat kecenderungan menyatakan informasi akuntansi secara ekstensif untuk membuat keputusan dibandingkan dengan perusahaan yang lebih tua umurnya. Hasil penelitian Holmes dan Nicholls (1988) tersebut sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Solovida (2003: 59) yang menunjukkan bahwa umur perusahaan berpengaruh terhadap penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi pada perusahaan kecil dan menengah di Jawa Tengah. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi dapat dipengaruhi oleh umur perusahaan. Hal tersebut juga dapat berarti bahwa persepsi pengusaha (manajer) atas informasi akuntansi dipengaruhi oleh umur perusahaan, karena pengusaha (manajer) sebagai pembuat keputusan. Penelitian yang

50 35 tidak berhasil mengungkapkan pengaruh umur perusahaan terhadap penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi adalah penelitian Astuti (2007) Pengetahuan Akuntansi Pengetahuan akuntansi merupakan pengetahuan keakuntansian yang dimiliki pengusaha kecil dan menengah. Menurut Jusup (2003: 5) akuntansi adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan, dan penganalisaan data keuangan suatu organisasi. Proses belajar mengenai akuntansi akan meningkatkan pengetahuan akuntansi pengusaha (manajer), sehingga pemahaman pengusaha (manajer) untuk menerapkan informasi akuntansi juga akan semakin meningkat. Hasil penelitian Kiryanto dkk. (2001: 206) menunjukkan bahwa proses belajar berpengaruh terhadap persepsi manajer perusahan kecil atas informasi keuangan. Ismail dan King (2007: 4), dalam penelitiannya menyatakan bahwa perusahaan dengan pemilik/manajer yang mempunyai tingkat pengetahuan akuntansi yang tinggi akan memiliki tingkat persetujuan yang tinggi pula terhadap penerapan sistem informasi akuntansi dibandingkan dengan pemilik/manajer yang memiliki tingkat pengetahuan akuntansi yang rendah. Pengusaha (manajer) UKM yang memiliki pengetahuan akuntansi akan memahami pentingnya keberadaan informasi akuntansi dalam usahanya. Dengan kata lain semakin tinggi tingkat pengetahuan akuntansi yang dimiliki pengusaha (manajer) maka akan semakin positif persepsi

51 36 mereka terhadap nilai informasi akuntansi. Hasil penelitian Fitriyah (2006) menunjukkan bahwa pengetahuan akuntansi berpengaruh terhadap penggunaan informasi akuntansi pada industri menengah di Kabupaten Sidoharjo. Pengetahuan akuntansi dalam penelitian yang dilakukan oleh Fitriyah (2006: 18) diukur melalui dua indikator yaitu pengetahuan deklaratif yang merupakan pengetahuan tentang fakta-fakta dan berdasarkan konsep seperti kas merupakan bagian dari harta lancar, dan pengetahuan prosedural yang merupakan pengetahuan yang konsisten dengan aturan-aturan. Penelitian ini akan mengukur pengetahuan akuntansi berdasarkan pengetahuan deklaratif mengenai akuntansi dasar saja. Hal ini didasarkan pada karakteristik dari responden penelitian yang kebanyakan menempuh pendidikan hanya sampai tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA), dimana ditingkat SMA baru dikenalkan mengenai akuntansi dasar Pengalaman Dalam Informasi Akuntansi Pengalaman dalam informasi akuntansi merupakan suatu pembelajaran yang diperoleh pengusaha dalam menyelenggarakan dan menggunakan informasi akuntansi pada saat menjalankan usahanya. Penyelenggaraan informasi akuntansi adalah pencatatan kegiatan-kegiatan usaha/transaksi kedalam catatan-catatan akuntansi, sedangkan penggunaan informasi akuntansi adalah pemanfaatan informasi-informasi akuntansi yang berasal dari catatan-catatan akuntansi untuk pengambilan keputusan bisnis.

52 37 Berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu, kebanyakan para pengusaha kecil dan menengah memiliki persepsi negatif atas nilai dari informasi akuntansi. Menurut Pinasti (2007: 325), persepsi negatif dari pengusaha kecil atas nilai informasi akuntansi didasari oleh gambaran yang bukan berasal dari pengalaman pengusaha kecil dalam menyelenggarakan dan menggunakan informasi akuntansi. Dengan kata lain pengalaman penyelenggaraan dan penggunaan informasi akuntansi dapat mengubah persepsi pengusaha kecil atas informasi akuntansi. Pengalaman pengusaha kecil dan menengah dalam menyelenggarakan dan menggunakan informasi akuntansi pada usahanya memberikan gambaran bahwa pengusaha tersebut telah merasakankan manfaat dari informasi akuntansi dalam pengelolaan usahanya. Sehingga mereka memiliki persepsi positif atas informasi akuntansi. Sedangkan, pengusaha kecil dan menengah yang tidak menyelenggarakan dan menggunakan informasi akuntansi dalam usahanya memberikan gambaran bahwa mereka tidak memiliki pengalaman menggunakan informasi akuntansi dalam usahanya sehingga mereka tidak merasakan maanfaat dari informasi akuntansi. Oleh karena itu, para pengusaha kecil tersebut akan memiliki persepsi yang negatif terhadap informasi akuntansi.

53 Penelitian Terdahulu berikut ini: Ringkasan dari hasil penelitian terdahulu dapat dilihat dari tabel 2.1. Tabel 2.1 Ringkasan Hasil Penelitian Terdahulu No Peneliti Judul Variabel Independen 1 Holmes dan Nicholls (1988) An Analysis of The Use of Accounting Information by Australian Small Business ukuran usaha, lamanya perusahaan beroperasi pada manajemen yang sudah ada, sektor industri, dan pendidikan pemilik/manajer Hasil Berpengaruh positif terhadap jumlah dan sifat informasi akuntansi yang diolah 2 Kiryanto dkk. (2001) Pengaruh persepsi manajer atas informasi akuntansi keuangan terhadap keberhasilan perusahaan kecil Proses Belajar, Motivasi, dan Kepribadian Berpengaruh positif terhadap persepsi manajer atas informasi akuntansi keuangan 3 Solovida (2003) Analisis faktorfaktor yang mempengaruhi penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi pada perusahaan kecil dan menengah di Jawa Tengah skala usaha, masa memimpin perusahaan, pendidikan pemilik, sektor industri, pelatihan akuntansi, serta budaya organisasi Secara simultan berpengaruh positif. Secara parsial yang berpengaruh positif adalah masa memimpin perusahaan, pendidikan pemilik, pelatihan akuntansi, serta budaya organisasi

54 39 Tabel 2.1 Ringkasan Hasil Penelitian Terdahulu (Lanjutan) No Peneliti Judul Variabel Independen 4 Fitriyah (2006) 5 Pinasti (2007) 6 Ismail dan King (2007) 7 Astuti (2007) Analisis faktorfaktor yang mempengaruhi penggunaan informasi akuntansi pada industri menengah di Kabupaten Sidoarjo Pengaruh penyelenggaraan dan penggunaan informasi akuntansi terhadap persepsi pengusaha kecil atas informasi akuntansi Factors influencing the aligment of accounting information systems in small and medium sized Malaysian manufacturing firms Pengaruh karakteristik internal perusahaan terhadap penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi perusahaan kecil dan menengah di Kabupaten Kudus Sumber: Penelitian Terdahulu Pengetahuan akuntansi, skala usaha, pengalaman usaha, dan jenis usaha dengan ketidakpastian lingkungan sebgai variabel moderasi Penyelenggaraan dan penggunaan informasi akuntansi Pengalaman, pengetahuan manajer, komitmen manajer, keahlian eksternal, keahlian internal, dan ukuran perusahaan skala usaha, masa memimpin, pendidikan manajer/pemilik, pelatihan akuntansi, dan umur perusahaan Hasil Berpengaruh positif. Ketidakpastian lingkungan memoderasi pengaruh pengalaman usaha Berpengaruh positif Berpengaruh positif Secara simultan berpengaruh. Secara parsial yang berpengaruh hanya skala usaha, masa memimpin, dan pelatihan akuntansi

55 Kerangka Berfikir Persepsi atas informasi akuntansi dapat bersifat positif artinya pengusaha menyetujui keberadaan informasi akuntansi dalam usahanya, dan dapat bersifat negatif artinya pengusaha tidak menyetujui keberadaan informasi akuntansi dalam usahanya. Dalam penelitian ini faktor-faktor yang diduga mempengaruhi persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi adalah skala usaha, umur perusahaan, pengetahuan akuntansi, dan pengalaman dalam informasi akuntansi. Skala usaha merupakan ukuran dari perusahaan yang dapat diukur dari banyaknya jumlah karyawan yang dimiliki suatu usaha. Hasil penelitian Holmes dan Nicholls (1988) menunjukkan bahwa jumlah informasi akuntansi yang digunakan tergantung pada ukuran usaha. Hasil penelitian Holmes dan Nicholls (1988) ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Fitriyah (2006), Ismail dan King (2007), dan Astuti (2007) yang menunjukkan bahwa skala usaha berpengaruh terhadap penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi. Skala usaha yang semakin besar mengindikasikan kompleksitas perusahaan semakin meningkat. Dengan kompleksitas perusahaan yang semakin meningkat maka akan semakin dibutuhkan informasi akuntansi untuk menentukan langkah-langkah yang harus diambil perusahaan dimasa yang akan datang. Semakin dibutuhkannya informasi akuntansi dalam suatu usaha maka akan memberikan gambaran pada pengusaha (manajer) untuk memanfaatkan informasi akuntansi dalam usahanya. Sehingga dengan

56 41 semakin besarnya skala usaha suatu perusahaan maka akan semakin positif persepsi pengusaha (manajer) atas informasi akuntansi. Umur perusahaan dalam penelitian ini dilihat dari lamanya perusahaan menjalankan kegiatan operasinya (dalam tahun). Hasil penelitian Holmes dan Nicholls (1988) memperlihatkan bahwa penyediaan informasi akuntansi dipengaruhi oleh umur perusahaan. Hasil penelitian Holmes dan Nicholls (1988) tersebut sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Solovida (2003: 59) yang menunjukkan bahwa umur perusahaan berpengaruh terhadap penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi. Lamanya perusahaan berdiri dalam bidang yang sama menggambarkan bahwa perusahaan mengalami perkembangan sehingga tidak berpindah pada bidang usaha yang lainnya. Perkembangan perusahaan ini mengindikasikan terjadinya peningkatan aktivitas dalam perusahaan. Aktivitas perusahaan yang telah lama berdiri cenderung lebih kompleks dibandingkan dengan perusahaan yang baru berdiri. Sehingga perusahaan yang telah lama berdiri seharusnya memiliki informasi akuntansi lebih banyak dibandingkan perusahaan yang baru berdiri. Hal ini berarti semakin tua umur perusahaan semakin banyak informasi akuntansi yang harus disiapkan, sehingga semakin tua umur perusahaan maka akan semakin positif persepsi pengusaha (manajer) atas informasi akuntansi. Pengetahuan akuntansi merupakan pengetahuan dibidang keakuntansian yang dimiliki oleh seseorang. Hasil penelitian Fitriyah (2006) menunjukkan bahwa pengetahuan akuntansi berpengaruh terhadap

57 42 penggunaan informasi akuntansi. Hasil penelitian Ismail dan King (2007) juga menunjukkan hal yang senada yaitu pengetahuan akuntansi pemilik/manajer berpengaruh pada penerapan sistem informasi akuntansi. Apabila seseorang memiliki pengetahuan akuntansi maka seseorang tersebut akan memahami pentingnya nilai informasi akuntansi dalam suatu perusahaan. Theng dan Jasmine (1996) menyatakan bahwa kemampuan untuk menjalankan sistem informasi akuntansi dalam perusahaan sangat tergantung pada kemampuan pemilik untuk menjalankan aktivitas teknis akuntansi. Dengan demikian, semakin tinggi tingkat pengetahuan akuntansi pengusaha (manajer) maka akan semakin positif persepsi mereka atas informasi akuntansi. Pengalaman pengusaha (manajer) dalam menyelenggarakan dan menggunakan informasi akuntansi akan mempengaruhi persepsinya atas informasi akuntansi. Menurut Pinasti (2007: 325), persepsi negatif dari pengusaha kecil atas nilai informasi akuntansi didasari oleh gambaran yang bukan berasal dari pengalaman pengusaha kecil dalam menyelenggarakan dan menggunakan informasi akuntansi. Pengusaha kecil dan menengah yang telah merasakan manfaat dari informasi akuntansi akan memiliki persepsi positif atas informasi akuntansi dan sebaliknya pengusaha kecil dan menengah yang tidak merasakan manfaat dari informasi akuntansi akan memiliki persepsi negatif atas informasi akuntansi.

58 43 Hubungan skala usaha, umur perusahaan, pengetahuan akuntansi, dan pengalaman dalam informasi akuntansi terhadap persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi akan digambarkan sebagai berikut: Skala Usaha Umur Perusahaan Pengetahuan Akuntansi Persepsi Pengusaha Kecil dan Menengah atas Informasi Akuntansi Pengalaman dalam Informasi Akuntansi Gambar 1 Kerangka Konseptual Gambar 1 diatas menunjukkan bahwa skala usaha, umur perusahaan, pengetahuan akuntansi, dan pengalaman dalam informasi akuntasi sebagai variabel independen yang mempengaruhi persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi sebagai variabel dependen. Secara simultan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen digambarkan dengan garis putus-putus. Sedangkan secara parsial pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen digambarkan dengan tanda panah garis lurus tanpa putus-putus.

59 Hipotesis Penelitian Berdasarkan landasan teori dan kerangka berfikir yang telah digambarkan diatas maka hipotesis dari penelitian ini adalah sebagai berikut: Ha1: Skala usaha, umur perusahaan, pengetahuan akuntansi, dan pengalaman dalam informasi akuntansi secara bersama-sama (simultan) berpengaruh positif terhadap persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi. Ha2: Skala usaha berpengaruh positif terhadap persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi. Ha3: Umur perusahaan berpengaruh positif terhadap persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi. Ha4: Pengetahuan akuntansi berpengaruh positif terhadap persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi. Ha5: Pengalaman dalam informasi akuntansi berpengaruh positif terhadap persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi.

60 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi Penelitian Populasi adalah keseluruhan objek penelitian. Pada penelitian ini, yang menjadi populasi adalah pengusaha kecil dan menengah di Sentra Kerajinan Seni Relief/Ukiran Kabupaten Jepara. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian populasi karena objek yang akan diteliti berjumlah kurang dari 100 yaitu 36 pengusaha kecil dan menengah (Dinas Koperasi, UKM dan Pengelolaan Pasar Kabupaten Jepara, 2009). Menurut Arikunto (2006: 134) jika populasinya kurang dari 100 lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. 3.2 Variabel Penelitian dan Operasional Variabel Variabel adalah obyek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian dalam suatu penelitian (Arikunto, 2006 : 118). Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel independen (X) dan variabel dependen (Y). Variabel independen dalam penelitian ini adalah skala usaha (X1), umur perusahaan (X2), pengetahuan akuntansi (X3), dan pengalaman dalam informasi akuntansi (X4), sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini adalah persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi (Y). Untuk lebih jelasnya akan dipaparkan mengenai operasional masing-masing variabel berikut ini: 45

61 Skala Usaha (X1) Skala usaha merupakan ukuran dari suatu perusahaan. Skala usaha dalam penelitian ini diukur berdasarkan jumlah karyawan yang dimiliki oleh perusahaan kecil dan menengah. Jumlah karyawan ini dapat menunjukkan kompleksitas aktivitas operasional yang dilakukan dalam suatu perusahaan. Karena objek penelitian pada pengusaha kecil dan menengah maka jumlah karyawan yang digunakan dalam penelitian ini dibatasi yaitu berkisar dari 1 sampai 99 karyawan Umur Perusahaan (X2) Umur perusahaan merupakan lamanya perusahaan menjalankan operasional usahanya. Dalam penelitian ini umur perusahaan diukur berdasarkan waktu (dalam tahun) dari pendirian perusahaan sampai dengan penelitian ini dilakukan. Jika perusahaan yang menjadi responden berdiri pada tahun 2000 maka, umur perusahaan itu di tahun 2010 adalah 10 tahun dengan asumsi selama kurun waktu tersebut tidak terjadi pergantian manajemen (pemilik) Pengetahuan Akuntansi (X3) Pengetahuan akuntansi merupakan pengetahuan keakuntansian yang dimiliki oleh pengusaha (manajer). Pengetahuan akuntansi yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah pengetahuan deklaratif mengenai akuntansi dasar. Hal ini didasarkan pada karakteristik dari responden

62 47 penelitian yang kebanyakan menempuh pendidikan hanya sampai tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) yang baru dikenalkan mengenai akuntansi dasar. Pengetahuan deklaratif mengenai akuntansi dasar merupakan pengetahuan akuntansi tentang fakta-fakta dan berdasarkan konsep, seperti kas merupakan bagian dari harta lancar. Pengukuran setiap dimensi variabel pengetahuan akuntansi menggunakan skala Likert Pengalaman dalam Informasi Akuntansi (X4) Pengalaman dalam informasi akuntansi merupakan pengalaman pengusaha (manajer) dalam menerapkan informasi akuntansi pada usahanya. Dalam penelitian ini pengalaman dalam informasi akuntansi diukur dengan 2 (dua) indikator yaitu 1. pengalaman dalam menyelenggarakan informasi akuntansi, 2. pengalaman dalam menggunakan informasi akuntansi. Jawaban pernyataan dari setiap dimensi variabel pengalaman dalam informasi akuntansi diukur dengan skala Likert Persepsi Pengusaha Kecil dan Menengah atas Informasi Akuntansi (Y) Pesepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi merupakan gambaran yang dimiliki pengusaha kecil dan menengah atas nilai informasi akuntansi untuk kelangsungan usahanya. Dalam penelitian ini terdapat 3 (tiga) indikator yang diukur, yaitu:

63 48 1. Persepsi terhadap manfaat informasi akuntansi, 2. Persepsi terhadap perbandingan biaya dan manfaat informasi akuntansi, 3. Persepsi terhadap kesediaan menyelenggarakan informasi akuntansi. Jawaban pernyataan dari setiap dimensi variabel persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi diukur dengan skala Likert Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian merupakan data primer. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden atau objek yang diteliti. Data ini merupakan data mentah yang selanjutnya akan diproses untuk tujuan-tujuan tertentu sesuai dengan kebutuhan. Data primer dari penelitian ini berasal dari responden seperti jawaban atas daftar kuesioner yang peneliti berikan pada pimpinan atau pemilik perusahaan kecil dan menengah yang bersangkutan. Data primer dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh informasi mengenai skala usaha (X1), umur perusahaan (X2), pengetahuan akuntansi (X3), pengalaman dalam informasi akuntansi (X4), dan persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi (Y). 3.4 Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan survei lapangan menggunakan kuesioner. Data dikumpulkan dengan cara melakukan penyebaran kuesioner secara langsung pada para responden yang menjadi objek penelitian ini. Hal ini bertujuan untuk memperoleh data dari jawaban

64 49 responden. Kuesioner ini digunakan untuk memperoleh data mengenai skala usaha (X1), umur perusahaan (X2), pengetahuan akuntansi (X3), pengalaman dalam informasi akuntansi (X4), dan persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi (Y). Pengukuran untuk skala usaha dan umur perusahaan menggunakan skala rasio yaitu berdasarkan jumlah yang diisikan oleh respenden. Skala usaha diisi berdasarkan jumlah karyawan yang dimiliki responden, dan umur perusahaan diisi berdasarkan jumlah tahun perusahaan telah berdiri, misalnya jika perusahaan yang menjadi responden berdiri pada tahun 2000 maka, umur perusahaan itu di tahun 2010 adalah 10 tahun. Pengukuran untuk pengetahuan akuntansi, pengalaman dalam informasi akuntansi, dan persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi menggunakan skala Likert 5 dengan alternatif jawaban sebagai berikut: 1. Skor 1 untuk jawaban Sangat tidak setuju (STS) 2. Skor 2 untuk jawaban Tidak setuju (TS) 3. Skor 3 untuk jawaban Netral (N) 4. Skor 4 untuk jawaban Setuju (S) 5. Skor 5 untuk jawaban Sangat Setuju (ST)

65 Validitas dan Reliabilitas Validitas Validitas merupakan suatu pengukur yang menunjukkan kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Menurut Nugroho (2005: 68), validitas suatu butir pertanyaan dapat dilihat pada hasil output SPSS pada tabel dengan judul Item-Total Statistics. Menilai kevalidan masing-masing butir pertanyaan dapat dilihat dari nilai Corrected Item-Total Correlation masingmasing butir pertanyaan. Penelitian ini menggunakan 36 responden, maka nilai r-tabel dapat diperoleh melalui df (degree of freedom) = n-2 (Ghozali, 2005: 45). Jadi df = 36 2 = 34, maka r-tabel = 0,329. Suatu butir pertanyaan dikatakan valid jika nilai r-hitung yang merupakan nilai dari Corrected Item-Total Correlation > dari r-tabel. Hasil uji validitas kuesioner pengetahuan akuntansi dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut: Tabel 3.1 Hasil Uji Validitas Pengetahuan Akuntansi (X3) No r-hitung r-tabel Kesimpulan 1 0,292 0,329 Tidak Valid 2 0,757 0,329 Valid 3 0,576 0,329 Valid 4 0,699 0,329 Valid 5 0,702 0,329 Valid 6 0,774 0,329 Valid 7 0,820 0,329 Valid 8 0,699 0,329 Valid 9 0,775 0,329 Valid 10 0,786 0,329 Valid Sumber: Data primer yang diolah (2010)

66 51 Tabel 3.1 menunjukkan bahwa dari 10 item pernyataan mengenai pengetahuan akuntansi terdapat 9 item pernyataan yang dikatakan valid karena nilai r-hitungnya lebih besar dari r-tabel (0,329). Sedangkan 1 item pernyataan dikatakan tidak valid karena memiliki r-hitung (0,292) yang lebih kecil dari r-tabel (0,329), yaitu pertanyaan nomor 1. Selanjutnya item pernyataan yang tidak valid ini tidak akan digunakan dalam penelitian karena pengukuran instrumen sudah terwakili oleh item pertanyaan yang valid. Hasil uji validitas kuesioner pengalaman dalam informasi akuntansi dapat dilihat pada tabel 3.2 berikut: Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Pengalaman dalam Informasi Akuntansi (X4) No r-hitung r-tabel Kesimpulan 1 0,641 0,329 Valid 2 0,768 0,329 Valid 3 0,765 0,329 Valid 4 0,770 0,329 Valid 5 0,494 0,329 Valid 6 0,797 0,329 Valid 7 0,710 0,329 Valid 8 0,607 0,329 Valid 9 0,764 0,329 Valid 10 0,658 0,329 Valid Sumber: Data primer yang diolah (2010) Tabel 3.2 menunjukkan bahwa dari 10 item pernyataan mengenai pengalaman dalam informasi akuntansi keseluruhannya dapat dikatakan valid karena nilai r-hitung lebih besar dari r-tabel (0,329). Sehingga seluruh item pernyataan mengenai pengalaman dalam informasi akuntansi dapat digunakan dalam penelitian ini.

67 52 Hasil uji validitas kuesioner persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi dapat dilihat pada tabel 3.3 berikut: Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Persepsi Pengusaha Kecil dan Menengah atas Informasi Akuntansi (Y) No r-hitung r-tabel Kesimpulan 1 0,466 0,329 Valid 2 0,615 0,329 Valid 3 0,601 0,329 Valid 4 0,612 0,329 Valid 5 0,500 0,329 Valid 6 0,603 0,329 Valid 7 0,703 0,329 Valid 8 0,588 0,329 Valid 9 0,632 0,329 Valid Sumber: Data primer yang diolah (2010) Tabel 3.3 menunjukkan bahwa dari 9 item pernyataan mengenai persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi keseluruhannya dapat dikatakan valid karena nilai r-hitung lebih besar dari r- tabel (0,329). Sehingga seluruh item pernyataan mengenai persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi dapat digunakan dalam penelitian ini Reliabilitas Reliabilitas adalah suatu nilai yang menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama. Reliabilitas menunjukkan tingkat keterandalan suatu instrumen yang dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data. Pengujian reliabilitas di sini menggunakan nilai Croanbach s Alpha. Reliabilitas suatu variabel dikatakan baik jika memiliki nilai Cronbach s Alpha > dari 0,60 (Nugroho, 2005: 72).

68 53 Hasil pengujian reliabilitas kuesioner untuk variabel pengetahuan akuntansi, pengalaman dalam informasi akuntansi, dan persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi dapat dilihat pada tabel 3.4 berikut: Tabel 3.4 Hasil Uji Reliabilitas No Variabel Croanbach Keterangan Alpha 1 Pengetahuan Akuntansi 0,917 Reliabel 2 Pengalaman dalam Informasi 0,919 Reliabel Akuntansi 3 Persepsi Pengausaha Kecil dan Menengah atas Informasi Akuntansi 0,862 Reliabel Sumber: Data primer yang diolah (2010) Tabel 3.4 menunjukkan hasil pengujian reliabilitas dari masingmasing instrumen tersebut memiliki nilai cronbach s alpha lebih dari 0,60 yang berarti instrumen tersebut reliabel (andal) untuk digunakan dalam penelitian. 3.6 Metode Analisis Data Analisis Derskriptif Responden Analisis deskriptif responden digunakan untuk mendiskripsikan data mengenai karakteristik atau latar belakang responden. Karakteristik atau latar belakang responden yang akan dideskripsikan dalam penelitian ini adalah jenis kelamin, umur responden, dan tingkat pendidikan responden. Deskripsi jenis kelamin akan menggambarkan jumlah responden yang berjenis kelamin laki-laki atau perempuan. Deskripsi umur responden akan menggambarkan keadaan umur responden. Dan deskripsi tingkat pendidikan

69 54 responden akan menggambarkan tingkat pendidikan formal yang telah ditempuh reponden Analisis Deskriptif Variabel Penelitian Analisis deskriptif digunakan untuk mendiskripsikan data pada penelitian ini yang terdiri dari skala usaha (X1), umur perusahaan (X2), pengetahuan akuntansi (X3), pengalaman dalam informasi akuntansi (X4), dan persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi (Y). Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, dan range (Ghozali, 2005). Namun untuk variabel yang memiliki skor antara 1-5 yaitu variabel pengetahuan akuntansi (X3), pengalaman dalam informasi akuntansi (X4), dan persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi (Y) selain menggunaan statistik deskriptif juga akan menggunakan persentase deskriptif. Untuk menghitung persentase pensekoran maka digunakan rumus berikut: Keterangan: % = Persentase yang diperoleh n N = Jumlah nilai = Jumlah nilai ideal (Muh. Ali 1992, dalam Nataline 2007: 59)

70 55 Persentase skor yang diperoleh selanjutnya dibandingkan dengan kriteria yang ada untuk ditarik kesimpulan. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: 1. Menentukan persentase maksimal 2. Menentukan persentase minimal, 3. Menentukan rentang persentase, Rentang presentase = 100% 20% = 80% 4. Menentukan panjang kelas, Dengan panjang interval 16% dan presentase terendah (minimal) = 20%, maka dapat diperoleh interval untuk kategori penilaian sebagai berikut: Tabel 3.5 Kategori Penilaian Interval Kategori Variabel X3 dan X4 Variabel Y 84,00% - 100% Sangat Tinggi Sangat Positif 68,00% - 83,99% Tinggi Positif 52,00% - 67,99% Sedang Sedang 36,00% - 51,99% Rendah Negatif 20,00% - 35,99% Sangat Rendah Sangat Negatif Sumber: Data yang diolah (2010)

71 Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik digunakan untuk mengetahui apakah hasil analisis regresi linier berganda yang digunakan untuk menganalisis dalam penelitian terbebas dari penyimpangan asumsi klasik yang meliputi: Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam variable yang digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan layak digunakan dalam penelitian adalah data yang memiliki distribusi normal atau mendekati normal. Uji normalitas dilakukan dengan melihat nilai Kolmogorov-Smirnov. Suatu data dikatakan normal apabila nilai signifikansi dari kolmogorov-smirnov > α = 0,05. Selain melihat nilai kolmogorovsmirnov untuk mendeteksi normalitas data juga dapat dilihat dengan menggunakan kurva normal P-Plot. Data pada variabel yang digunakan akan dinyatakan terdistribusi normal jika gambar distribusi dengan titik-titik data yang menyebar di sekitar garis diagonal dan penyebaran titik-titik data searah mengikuti garis diagonal (Nugroho, 2005: 24) Uji Multikolinieritas Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi terjadinya hubungan antar variabel independen dan hubungan yang terjadi cukup besar. Model regresi yang baik adalah model regresi yang tidak terjadi multikolineritas diantara variabel independen. Deteksi multikolinieritas pada suatu model dapat dilihat dari nilai Variance Inflation

72 57 factor (VIF). Model dapat dikatakan terbebas dari multikolinieritas jika VIF tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1. VIF = 1/Torerance, jika VIF = 10 maka Tolerance = 1/10 = 0,1, Semakain tinggi VIF maka semakin rendah Tolerance (Nugroho, 2005: 58) Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas menguji terjadinya perbedaan variance residual suatu periode pengamatan ke periode pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah model regresi yang homokedastisitas artinya variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap. Cara memprediksi ada tidaknya heteroskedastisitas pada suatu model dapat dilihat dari pola gambar Scatterplot model tersebut. Analisis pada gambar Scatterplot yang menyatakan model regresi linier berganda tidak terdapat heteroskedastisitas adalah jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y (Ghozali, 2005: 105) Deteksi terhadap terjadinya heteroskedastisitas juga dapat dilihat melalui uji Glejser. Apabila nilai signifikansi variabel independen dari hasil uji Glejser lebih dari signifikansi α = 0,05 maka dapat disimpulkan model regresi terbebas dari heteroskedastisitas. Dan sebaliknya apabila signifikansi variabel independen dari hasil uji Glejser kurang dari α = 0,05 maka dapat disimpulkan model regresi terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2005: 109).

73 Analisis Regresi Linier Berganda Teknik analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis regresi berganda. Analisis regresi berganda merupakan regresi yang memiliki satu variabel dependen dan lebih dari satu variabel independen, model persamaan regresi berganda dalam penelitian ini disajikan sebagai berikut: Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + b4x4 Keterangan : Y = Persepsi Pengusaha Kecil dan Menengah atas Informasi Akuntansi a b1 b2 b3 b4 X1 X2 X3 X4 = Konstanta = Koefisien Regresi Skala Usaha = Koefisien Regresi Umur Perusahaan = Koefisien Regresi Pengetahuan Akuntansi = Koefisien Regresi Pengalaman dalam Informasi Akuntansi = Skala Usaha = Umur Perusahaan = Pengetahuan Akuntansi = Pengalaman dalam Informasi Akuntansi Uji Hipotesis Uji hipotesis digunakan untuk membuktikan atau memperjelas tujuan semula apakah ada pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat.

74 59 Pengujian hipotesis dibagi menjadi dua yaitu uji simultan dengan F-test dan uji parsial dengan t-test Uji Simultan dengan F-test Uji simultan dengan F-test bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen. Dalam penelitian ini uji simultan dengan F-test bertujuan untuk mengetahui pengaruh bersama-sama variabel independen yang terdiri dari skala usaha (X1), umur perusahaan (X2), pengetahuan akuntansi (X3), pengalaman dalam informasi akuntansi (X4) terhadap variabel dependen persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi (Y). Menurut Nugroho hasil F-test pada output SPSS dapat dilihat pada table ANOVA (2005: 53). Pengujian dilakukan dengan cara membandingkan antara nilai signifikasi hitung degan nilai signifikasi α = 5%. Apabila perhitungan signifikasi hitung < α (5%) maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variable dependen Koefisien Determinasi Koefisien determinasi merupakan ukuran yang dapat dipergunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Dalam penelitian ini koefisien determinasi (R 2 ) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar variabel independen yang terdiri dari skala usaha (X1), umur perusahaan (X2), pengetahuan akuntansi (X3), pengalaman

75 60 dalam informasi akuntansi (X4) dalam menjelaskan variabel dependen persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi (Y). Jika koefisien determinasi (R 2 ) = 0 maka variabel independen tidak mempunyai pengaruh sama sekali (0%) terhadap variabel dependen. Sebaliknya jika koefisien determinasi (R 2 ) = 1 maka variabel independen berpengaruh (100%) terhadap variabel dependen. Karena letak R 2 berada dalam selang antara 0 dan 1 maka secara aljabar dapat dinyatakan 0 R 2 1. Nugroho (2005: 51) menjelaskan nilai dari koefisien determinasi (R 2 ) dapat dilihat dalam out put SPSS yang terletak pada tabel Model Summary b dan tertulis R Square. Namun, untuk regresi linier berganda sebaiknya menggunakan R Square yang sudah disesuaikan atau tertulis Adjusted R Square karena disesuaikan dengan variabel independen yang digunakan dalam penelitian Uji Parsial dengan t-test Uji parsial dengan t-test bertujuan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen secara individual (parsial) terhadap variabel dependen. Dalam penelitian ini uji parsial dengan t-test bertujuan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen yang terdiri dari skala usaha (X1), umur perusahaan (X2), pengetahuan akuntansi (X3), pengalaman dalam informasi akuntansi (X4) terhadap variabel dependen persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi (Y). Hasil uji parsial ini memberikan makna bahwa apabila setiap variabel independen

76 61 bertambah satu satuan maka variabel dependennya akan bertambah sebesar koefisien regresi dari masing-masing variabel independennya. Hasil uji parsial t-test pada output SPSS dapat dilihat pada table Coefficients a (Nugroho, 2005: 54). Pengujian dilakukan dengan membandingkan antara signifikasi hitung masing-masing variabel independen dengan signifikasi α = 5%. Apabila perhitungan signifikasi hitung masing-masing variabel indepanden < α (5%) maka Ho di tolak dan Ha di terima, artinya masing-masing variabel independen berpengaruh terhadap variable dependen.

77 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Deskripsi Data Penelitian ini menggunakan metode kuesioner dalam pengumpulan data. Penyebaran kuesioner dilakukan secara personal survey atau peneliti mendatangi secara langsung pengusaha kecil dan menengah di Sentra Kerajinan Seni Relief/Ukiran Kabupaten Jepara. Keseluruhan kuesioner yang disebar kepada responden berjumlah 36 kuesioner. Dari penyebaran 36 kuesioner tersebut, keseluruhannya dapat diterima kembali Analisis Deskriptif Responden Deskripsi karakteristik responden ini dimaksudkan untuk menjelaskan latar belakang responden dalam penelitian ini. Deskripsi mengenai karakteristik responden dapat dilihat pada tabel 4.1. Berdasarkan tabel tersebut, jika dilihat dari segi jenis kelamin dapat diketahui bahwa kebanyakan responden yang berminat menjadi pengusaha pada bidang kerajinan seni relief/ukiran di Sentra Kerajinan Seni Relief/Ukiran Kabupaten Jepara adalah laki-laki. Jika dilihat dari segi umur dapat diketahui bahwa kebanyakan pengusaha kecil dan menengah di Sentra Kerajinan Seni Relief/Ukiran Kabupaten Jepara masih dalam kisaran usia yang produktif yaitu tahun. Dan jika dilihat dari segi tingkat pendidikannya, dapat 62

78 63 diketahui bahwa kebanyakan pengusaha kecil dan menengah di Sentra Kerajinan Seni Relief/Ukiran Kabupaten Jepara menempuh pendidikan hingga jenjang SMA/setara SMA, yang berarti pengetahuan mengenai akuntansinya belum cukup banyak. Tabel 4.1 Deskripsi Karakteristik Responden Keterangan Jumlah Persentase Jenis Kelamin: Laki-laki Perempuan ,2% 2,8% Total % Umur Responden: 30 Th 34 Th 35 Th 36 Th 37 Th 38 Th 39 Th 40 Th 41 Th 42 Th 43 Th 44 Th 45 Th 47 Th 48 Th 52 Th 54 Th 60 Th ,8% 5,6% 8,3% 5,6% 8,3% 11,1% 8,3% 13,9% 5,6% 5,6% 2,8% 2,8% 5,6% 2,8% 2,8% 2,8% 2,8% 2,8% Total % Pendidikan : SD SMP/Setara SMP SMA/Setara SMA Perguruan Tinggi ,3% 22,2% 58,3% 11,1% Total % Sumber: Data primer yang diolah (2010)

79 Analisis Deskriptif Variabel Penelitian Analisis deskriptif variabel digunakan untuk mendeskripsikan variabel yang ada pada penelitian ini yang terdiri dari skala usaha (X1), umur perusahaan (X2), pengetahuan akuntansi (X3), pengalaman dalam informasi akuntansi (X4), dan persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi (Y). Deskripsi atas variabel-variabel tersebut akan dijelaskan berikut ini Skala Usaha (X1) Deskripsi mengenai skala usaha dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut ini: Tabel 4.2 Deskripsi Skala Usaha Ukuran Statistik Skala Usaha Mean 13 Median 8 Std.Deviation 11,711 Minimum 3 Maximum 45 Sumber: Data primer yang diolah (2010) Berdasarkan tabel 4.2 di atas maka dapat diketahui bahwa rata-rata pengusaha kecil dan menengah di Sentra Kerajinan Seni Relief/Ukiran Kabupaten Jepara memiliki skala usaha kecil, karena rata-rata jumlah karyawannya kurang dari 20 orang Umur Perusahaan (X2) berikut ini: Deskripsi mengenai umur perusahaan dapat dilihat pada tabel 4.3

80 65 Tabel 4.3 Deskripsi Umur Perusahaan Ukuran Statistik Umur Perusahaan Mean 10,14 Median 9 Std.Deviation 4,987 Minimum 3 Maximum 25 Sumber: Data primer yang diolah (2010) Tabel 4.3 di atas menunjukkan bahwa rata-rata pengusaha kecil dan menengah di Sentra Kerajinan Seni Relief/Ukiran Kabupaten Jepara cukup memiliki pengalaman dalam mengelola usahanya. Karena suatu perusahaan yang dapat bertahan pada usaha yang sama dalam kurun waktu 10,14 tahun menggambarkan bahwa para pengusahanya semakin memperoleh pembelajaran dalam mengelola perusahaan dan menggambarkan bahwa usahanya pun semakin berkembang Pengetahuan Akuntansi (X3) Variabel pengetahuan akuntansi terdiri dari 9 item pertanyaan yang mengungkap tentang pengetahuan akuntansi dari para pengusaha kecil dan menengah di Sentra Kerajinan Seni Relief/Ukiran Kabupaten Jepara. Deskripsi mengenai pengetahuan akuntansi tersebut dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut ini: Tabel 4.4 Deskripsi Pengetahuan Akuntansi No Pengetahuan Akuntansi Interval Kriteria f % 1 84% - 100% Sangat Tinggi 6 16,67% 2 68% - 83,99% Tinggi 4 11,11% 3 52% - 67,99% Sedang 16 44,44% 4 36% - 51,99% Rendah 8 22,22% 5 20% - 35,99% Sangat Rendah 2 5,56% TOTAL % Sumber : Data primer diolah (2010)

81 66 Berdasarkan tabel 4.4 di atas dan lampiran 4 (hal.122) yang menunjukkan nilai rata-rata (mean) dari jawaban responden atas pertanyaan mengenai pengetahuan akuntansi adalah 27,89 (61,98%) dengan standar deviasi 7,94, nilai minimum 13 dan nilai maximum 44, maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata pengusaha kecil dan menengah di Sentra Kerajinan Seni Relief/Ukiran Kabupaten Jepara memiliki pengetahuan akuntansi yang sedang Pengalaman dalam Informasi Akuntansi (X4) Variabel pengalaman dalam informasi akuntansi ini terdiri dari 10 item pernyataan yang mengungkapkan pengalaman dalam informasi akuntansi para pengusaha kecil dan menengah di Sentra Kerajinan Seni Relief/Ukiran Kabupaten Jepara. Deskripsi mengenai pengalaman dalam informasi akuntansi dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut ini: Tabel 4.5 Deskripsi Pengalaman dalam Informasi Akuntansi No Pengalaman dalam Informasi Akuntansi Interval Kriteria f % 1 84% - 100% Sangat Tinggi 1 2,78% 2 68% - 83,99% Tinggi 6 16,67% 3 52% - 67,99% Sedang 10 27,78% 4 36% - 51,99% Rendah 19 52,78% 5 20% - 35,99% Sangat Rendah 0 0,00% TOTAL % Sumber : Data primer yang diolah (2010) Berdasarkan tabel 4.5 di atas dan lampiran 4 (hal.122) yang menunjukkan nilai rata-rata (mean) dari jawaban responden atas pernyataan mengenai pengalaman dalam informasi akuntansi adalah 27,86 (55,72%)

82 67 dengan standar deviasi 7,22, nilai minimum 19 dan nilai maximum 47, maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata pengusaha kecil dan menengah di Sentra Kerajinan Seni Relief/Ukiran Kabupaten Jepara memiliki pengalaman yang sedang dalam informasi akuntansi. Variabel pengalaman dalam informasi akuntansi ini dapat dijelaskan secara rinci dari setiap indikatornya yaitu pengalaman menyelenggarakan informasi akuntansi dan pengalaman menggunakan informasi akuntansi. Hasil analisis deskriptif dari tiap indikator pengalaman dalam informasi akuntansi adalah sebagai berikut: 1. Pengalaman Menyelenggarakan Informasi Akuntansi Indikator pengalaman menyelenggarakan informasi akuntansi terdiri dari 5 item pernyataan. Deskripsi mengenai pengalaman menyelenggarakan informasi akuntansi disajikan pada tabel 4.6 berikut ini: Tabel 4.6 Deskripsi Pengalaman Menyelenggarakan Informasi Akuntansi No Pengalaman Menyelenggarakan Informasi Akuntansi Interval Kriteria f % 1 84% - 100% Sangat Tinggi 1 2,78% 2 68% - 83,99% Tinggi 6 16,67% 3 52% - 67,99% Sedang 11 30,56% 4 36% - 51,99% Rendah 18 50,00% 5 20% - 35,99% Sangat Rendah 0 0,00% TOTAL % Sumber : Data primer diolah (2010) Berdasarkan tabel 4.6 di atas dan lampiran 4 (hal.124) yang menunjukkan nilai rata-rata (mean) dari jawaban responden atas pernyataan mengenai pengalaman menyelenggarakan Informasi akuntansi adalah 14,67

83 68 (58,67%) dengan standar deviasi 3,65, nilai minimum 10 dan nilai maximum 25, maka dapat disimpulkan bahwa pengusaha kecil dan menengah di Sentra Kerajinan Seni Relief/Ukiran Kabupaten Jepara memiliki pengalaman yang sedang dalam menyelenggarakan informasi akuntansi. 2. Pengalaman Menggunakan Informasi Akuntansi Indikator pengalaman menggunakan informasi akuntansi terdiri dari 5 item pernyataan. Deskripsi mengenai pengalaman menggunakan informasi akuntansi disajikan dalam tabel 4.7 berikut ini: Tabel 4.7 Deskripsi Pengalaman Menggunakan Informasi Akuntansi No Pengalaman Menggunakan Informasi Akuntansi Interval Kriteria f % 1 84% - 100% Sangat Tinggi 1 2,78% 2 68% - 83,99% Tinggi 4 11,11% 3 52% - 67,99% Sedang 11 30,56% 4 36% - 51,99% Rendah 17 47,22% 5 20% - 35,99% Sangat Rendah 3 8,33% TOTAL % Sumber : Data primer diolah (2010) Berdasarkan tabel 4.7 di atas dan lampiran 4 (hal.124) yang menunjukkan nilai rata-rata (mean) dari jawaban responden atas pernyataan mengenai pengalaman menggunakan informasi adalah 13,19 (52,78%) dengan standar deviasi 3,90, nilai minimum 7 dan nilai maximum 22, maka dapat disimpulkan bahwa pengusaha kecil dan menengah di Sentra Kerajinan Seni Relief/Ukiran Kabupaten Jepara rata-rata memiliki pengalaman yang sedang dalam menggunakan informasi akuntansi.

84 Persepsi Pengusaha Kecil dan Menengah atas Informasi Akuntansi (Y) Variabel persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi ini terdiri dari 9 item pernyataan yang mengungkapkan persepsi pengusaha kecil dan menengah mengenai informasi akuntansi dalam usahanya. Deskripsi mengenai persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi disajikan pada tabel 4.8 berikut ini: Tabel 4.8 Deskripsi Persepsi Pengusaha Kecil dan Menengah atas Informasi Akuntansi No Persepsi Pengusaha Kecil dan Menengah atas Informasi Akuntansi Interval Kriteria f % 1 84% - 100% Sangat Positif 3 8,33% 2 68% - 83,99% Positif 6 16,67% 3 52% - 67,99% Sedang 17 47,22% 4 36% - 51,99% Negatif 10 27,78% 5 20% - 35,99% Sangat Negatif 0 0,00% TOTAL % Sumber : Data primer yang diolah (2010) Berdasarkan tabel 4.8 di atas dan lampiran 4 (hal.122) yang menunjukkan nilai rata-rata (mean) dari jawaban responden atas pernyataan mengenai persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi adalah 27,03 (60,06%) dengan standar deviasi 5,76, nilai minimum 18 dan nilai maximum 40, maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata pengusaha kecil dan menengah di Sentra Kerajinan Seni Relief/Ukiran Kabupaten Jepara memiliki persepsi sedang terhadap informasi akuntansi Variabel persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi ini dapat dijelaskan secara rinci dari setiap indikatornya yaitu

85 70 persepsi terhadap manfaat informasi akuntasi, persepsi terhadap perbandingan biaya dan manfaat informasi akuntansi, dan persepsi terhadap kesediaan menyelenggarakan informasi akuntansi. Hasil analisis deskriptif dari tiap indikator persepsi pengusaha kecil dan menengah atas informasi akuntansi adalah sebagai berikut: 1. Persepsi Terhadap Manfaat Informasi Akuntansi Indikator persepsi terhadap manfaat informasi akuntansi terdiri dari 5 item pernyataan. Deskripsi mengenai persepsi terhadap manfaat informasi akuntansi disajikan dalam tabel 4.9 berikut ini: Tabel 4.9 Deskripsi Persepsi Terhadap Manfaat Informasi Akuntansi No Persepsi Terhadap Manfaat Informasi Akuntansi Interval Kriteria f % 1 84% - 100% Sangat Positif 3 8,33% 2 68% - 83,99% Positif 6 16,67% 3 52% - 67,99% Sedang 18 50,00% 4 36% - 51,99% Negatif 9 25,00% 5 20% - 35,99% Sangat Negatif 0 0,00% TOTAL % Sumber: Data primer yang diolah (2010) Berdasarkan tabel 4.9 di atas dan lampiran 4 (hal.126) yang menunjukkan nilai rata-rata (mean) dari jawaban responden atas pernyataan mengenai persepsi terhadap manfaat informasi akuntansi adalah 15,58 (62,33%) dengan standar deviasi 3,25, nilai minimum 11 dan nilai maximum 23, maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata pengusaha kecil dan menengah di Sentra Kerajinan Seni Relief/Ukiran Kabupaten Jepara memiliki persepsi sedang terhadap manfaat informasi akuntansi

86 71 2. Persepsi Terhadap Perbandingan Biaya dan Manfaat Informasi Akuntansi Indikator persepsi terhadap perbandingan biaya dan manfaat informasi akuntansi terdiri dari 1 item pernyataan. Deskripsi mengenai persepsi terhadap perbandingan biaya dan manfaat informasi akuntansi disajikan dalam tabel 4.10 berikut ini: Tabel 4.10 Deskripsi Persepsi Terhadap Perbandinagan Biaya dan Manfaat Informasi Akuntansi No Persepsi Terhadap Perbandingan Biaya dan Manfaat Informasi Akuntansi Interval Kriteria f % 1 84% - 100% Sangat Positif 1 2,78% 2 68% - 83,99% Positif 7 19,44% 3 52% - 67,99% Sedang 14 38,89% 4 36% - 51,99% Negatif 10 27,78% 5 20% - 35,99% Sangat Negatif 4 11,11% TOTAL % Sumber : Data primer diolah (2010) Berdasarkan tabel 4.10 di atas dan lampiran 4 (hal.126) yang menunjukkan nilai rata-rata (mean) dari jawaban responden atas pernyataan mengenai persepsi terhadap perbandingan biaya dan manfaat informasi akuntansi adalah 2,75 (55%) dengan standar deviasi 1, nilai minimum 1 dan nilai maximum 5, maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata pengusaha kecil dan menengah di Sentra Kerajinan Seni Relief/Ukiran Kabupaten Jepara memiliki persepsi sedang terhadap perbandingan biaya dan manfaat informasi akuntansi.

87 72 3. Persepsi Terhadap Kesediaan Menyelenggarakan Informasi Akuntansi Indikator persepsi terhadap kesediaan menyelenggarakan informasi akuntansi terdiri dari 3 item pernyataan. Deskripsi mengenai persepsi terhadap kesediaan menyelenggarakan informasi akuntansi disajikan dalam tabel 4.11 berikut ini: Tabel 4.11 Deskripsi Persepsi Terhadap Kesediaan Menyelenggarakan Informasi Akuntansi No Persepsi Terhadap Kesediaan Menyelenggarakan Informasi Akuntansi Interval Kriteria f % 1 84% - 100% Sangat Positif 1 2,78% 2 68% - 83,99% Positif 6 16,67% 3 52% - 67,99% Sedang 14 38,89% 4 36% - 51,99% Negatif 14 38,89% 5 20% - 35,99% Sangat Negatif 1 2,78% TOTAL % Sumber: Data primer yang diolah (2010) Berdasarkan tabel 4.11 di atas dan lampiran 4 (hal.126) yang menunjukkan nilai rata-rata (mean) dari jawaban responden atas pernyataan mengenai persepsi terhadap kesediaan menyelenggarakan informasi akuntansi adalah 8,69 (57,96%) dengan standar deviasi 2,33, nilai minimum 5 dan nilai maximum 15, maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata pengusaha kecil dan menengah di Sentra Kerajinan Seni Relief/Ukiran Kabupaten Jepara memiliki persepsi sedang terhadap kesediaan menyelenggarakan informasi akuntansi.

88 Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik merupakan prasyarat analisis regresi berganda. Uji asumsi klasik ini meliputi uji normalitas, uji multikolinieritas, dan uji heteroskedastisitas. Apabila data tidak terdistribusi normal dan mengandung heteroskedastisitas maka perlu adanya perbaikan model regresi dengan cara mentransformasi data. Dan apabila data mengandung multikolinearitas maka salah satu variabel independen harus dihilangkan Uji Normalitas Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan dua cara yaitu dengan melihat kurva normal P-Plot dan dengan melihat nilai dari kolmogorov-smirnov. Uji normalitas melalui kurva normal P-Plot menggunakan program SPSS ver.16 dapat dilihat pada gambar berikut ini: Gambar 2 Kurva P-Plot

89 74 Gambar 2 di atas menunjukkan bahwa titik-titik data menyebar di sekitar garis diagonal dan penyebaran titik-titik data searah dengan garis diagonal. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi normal. Hasil out put uji normalitas dengan kolmogorov-smirnov menggunakan SPSS ver.16 disajikan pada tabel 4.12 berikut ini: Tabel 4.12 Hasil Uji Normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardiz ed Residual N 36 Normal Parameters a Mean Most Extreme Differences Std. Deviation Absolute.102 Positive.083 Negative Kolmogorov-Smirnov Z.610 Asymp. Sig. (2-tailed).851 a. Test distribution is Normal. Sumber : Data primer yang diolah (2010) Tabel 4.12 di atas menunjukkan nilai kolmogorov-smirnov sebesar 0,610 dengan signifikansi 0,851. Berdasarkan hal tersebut maka dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi normal karena nilai signifikansi 0,851 lebih besar dari 0, Uji Multikolinieritas Deteksi multikolineritas pada suatu model dapat dilihat dari nilai Variance Inflation factor (VIF). Hasil out put uji multikolinearitas menggunakan program SPSS ver.16 disajikan pada tabel 4.13 berikut ini:

90 75 Tabel 4.13 Hasil Uji Multikolinieritas Model 1 (Constant) Coefficients a Collinearity Statistics Tolerance VIF Skala Usaha Umur Perusahaan Pengetahuan Akuntansi Pengalaman dalam Informasi Akuntansi a. Dependent Variable: Persepsi Pengusaha Kecil dan Menengah atas Informasi Akuntansi Sumber : Data primer yang diolah (2010) Tabel 4.13 di atas menunjukkan bahwa variabel skala usaha (X1), umur perusahaan (X2), pengetahuan akuntansi (X3), dan pengalaman dalam informasi akuntansi (X4) mempunyai nilai tolerance lebih dari 0,1 dan mempunyai nilai VIF kurang dari 10, sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi terbebas dari multikolinieritas Uji Heteroskedastisitas Model regresi yang baik adalah model regresi yang tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedatisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot. Hasil out put grafik scatterplot dari analisis menggunakan program SPSS ver.16 dapat dilihat pada gambar 3 berikut ini :

91 76 Gambar 3 Grafik Scatterplot Gambar 3 di atas menunjukkan bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini berarti bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. Deteksi heteroskedastisitas juga dapat dilihat dari hasil uji Glejser. Hasil out put dari uji Glejser menggunakan program SPSS ver.16 dapat dilihat pada tabel 4.14 berikut ini: Tabel 4.14 Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Uji Glejser Model 1 Coefficients a Unstandardized Coefficients Sumber: Data primer yang diolah (2010) Standardized Coefficients B Std. Error Beta (Constant) Skala Usaha Umur Perusahaan Pengetahuan Akuntansi Pengalaman dalam Informasi Akuntansi a. Dependent Variable: AbsUt t Sig

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pandang, yaitu dari sudut pemakai jasa akuntansi, dan dari sudut proses

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pandang, yaitu dari sudut pemakai jasa akuntansi, dan dari sudut proses 13 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Informasi Akuntansi 2.1.1.1. Teori Akuntansi Definisi akuntansi menurut Jusup (2003: 4) dapat dirumuskan dari dua sudut pandang, yaitu dari sudut pemakai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Persepsi 2.1.1 Pengertian Persepsi Persepsi menurut (Sudarmo dan Sudita dalam Widiyanti:2013) adalah suatu proses memperhatikan dan menyeleksi, mengorganisasikan dan menafsirkan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI PENGUSAHA KECIL DAN MENENGAH ATAS PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI KEUANGAN SKRIPSI

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI PENGUSAHA KECIL DAN MENENGAH ATAS PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI KEUANGAN SKRIPSI ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI PENGUSAHA KECIL DAN MENENGAH ATAS PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI KEUANGAN (Studipada Pengusaha Kecil dan Menengah di Sentra KerajinanTas Kain Kabupaten

Lebih terperinci

BABI PENDAHULUAN. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu. yang dilakukan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia.

BABI PENDAHULUAN. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu. yang dilakukan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. BABI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Dalam praktiknya, UMKM

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Umum UMKM BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.1. Definisi dan Penggolongan UMKM Terdapat beberapa definisi menengenai usaha mikro, kecil, dan menengah. Berikut definisi mengenai UMKM menurut beberapa

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi.

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI KEUANGAN TERHADAP PENERAPAN PENCATATAN LAPORAN KEUANGAN PADA USAHA MIKRO ( Studi Kasus Pengusaha Laundry Kiloan di Daerah Kecamatan

Lebih terperinci

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI BERBASIS TEKNOLOGI PADA USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM) SKRIPSI.

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI BERBASIS TEKNOLOGI PADA USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM) SKRIPSI. FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI BERBASIS TEKNOLOGI PADA USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM) SKRIPSI Oleh : RANNY NOVIKASARI 0613010252/FE/EA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS X IS SMA NEGERI 5 TEGAL TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS X IS SMA NEGERI 5 TEGAL TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI PENGARUH DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS X IS SMA NEGERI 5 TEGAL TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh: Safitri

Lebih terperinci

PENGARUH SANKSI PERPAJAKAN, KOMITMEN, ETIKA, SIKAP DAN MORAL WAJIB PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

PENGARUH SANKSI PERPAJAKAN, KOMITMEN, ETIKA, SIKAP DAN MORAL WAJIB PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI PENGARUH SANKSI PERPAJAKAN, KOMITMEN, ETIKA, SIKAP DAN MORAL WAJIB PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI (Survey Pada KPP Pratama Jakarta Kembangan) SKRIPSI Program Studi Akuntansi Strata

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN UNTUK MEMBAYAR PAJAK BAGI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MEMPUNYAI USAHA DAN PEKERJAAN BEBAS

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN UNTUK MEMBAYAR PAJAK BAGI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MEMPUNYAI USAHA DAN PEKERJAAN BEBAS ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN UNTUK MEMBAYAR PAJAK BAGI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MEMPUNYAI USAHA DAN PEKERJAAN BEBAS (Studi Kasus Pada KPP Pratama Karanganyar) SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

PENGARUH PERSEPSI DAN PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KEBERHASILAN PENGUSAHA KECIL. (Studi Kasus pada Pengusaha Tanaman Hias Di Surabaya)

PENGARUH PERSEPSI DAN PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KEBERHASILAN PENGUSAHA KECIL. (Studi Kasus pada Pengusaha Tanaman Hias Di Surabaya) PENGARUH PERSEPSI DAN PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KEBERHASILAN PENGUSAHA KECIL (Studi Kasus pada Pengusaha Tanaman Hias Di Surabaya) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam

Lebih terperinci

IGNASIA RESTRIANA /FE/EA

IGNASIA RESTRIANA /FE/EA BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DALAM PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI KEUANGAN TERHADAP PERSEPSI PENGUSAHA KECIL ATAS KEBERHASILAN PERUSAHAAN KECIL DI WEDORO - SIDOARJO SKRIPSI Oleh : IGNASIA RESTRIANA

Lebih terperinci

Diajukan oleh : SYAIFUL ROKHMAN NIM

Diajukan oleh : SYAIFUL ROKHMAN NIM PENGARUH KECANGGIHAN TEKNOLOGI INFORMASI, PARTISIPASI MANAJEMEN, PENGETAHUAN MANAJER AKUNTANSI, DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL PADA EFEKTIFITAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (Studi Empiris pada Hotel Berbintang

Lebih terperinci

JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA S E M A R A N G

JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA S E M A R A N G PENGARUH KANDUNGAN INFORMASI KOMPONEN LAPORAN ARUS KAS, LABA KOTOR DAN SIZE TERHADAP EXPECTED RETURN SAHAM (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur di BEI Periode Tahun 2005 2007) SKRIPSI Diajukan untuk

Lebih terperinci

PENGARUH PENERBITAN OBLIGASI SYARIAH (SUKUK) PERUSAHAAN TERHADAP REAKSI PASAR

PENGARUH PENERBITAN OBLIGASI SYARIAH (SUKUK) PERUSAHAAN TERHADAP REAKSI PASAR PENGARUH PENERBITAN OBLIGASI SYARIAH (SUKUK) PERUSAHAAN TERHADAP REAKSI PASAR Survey terhadap perusahaan-perusahaan yang menerbitkan obligasi syariah dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2012

Lebih terperinci

PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP PERSEPSI PENGUSAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM) ATAS KEBERHASILAN (UKM) DI TANGGULANGIN SIDOARJO SKRIPSI

PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP PERSEPSI PENGUSAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM) ATAS KEBERHASILAN (UKM) DI TANGGULANGIN SIDOARJO SKRIPSI PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP PERSEPSI PENGUSAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM) ATAS KEBERHASILAN (UKM) DI TANGGULANGIN SIDOARJO SKRIPSI Oleh : Asmi Fibri Arini 0613010053/FE/EA FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

( Studi Kasus pada KPP PRATAMA Sukoharjo ) SKRIPSI

( Studi Kasus pada KPP PRATAMA Sukoharjo ) SKRIPSI PENGARUH TINGKAT KESADARAN, PENGETAHUAN DAN PEMAHAMAN PERATURAN PERPAJAKAN, KONDISI KEUANGAN SERTA TARIF PAJAK TERHADAP KEPATUHAN MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK BADAN ( Studi Kasus pada KPP PRATAMA Sukoharjo

Lebih terperinci

KEMAMPUAN LABA DAN ARUS KAS OPERASI DALAM MEMPREDIKSI RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK JAKARTA (Studi Empiris Tahun )

KEMAMPUAN LABA DAN ARUS KAS OPERASI DALAM MEMPREDIKSI RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK JAKARTA (Studi Empiris Tahun ) KEMAMPUAN LABA DAN ARUS KAS OPERASI DALAM MEMPREDIKSI RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK JAKARTA (Studi Empiris Tahun 2003 2005) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat

Lebih terperinci

HALAMAN PENGESAHAN. Mengetahui Dekan Fakultas Ekonomi. Titi Rapini, SE.MM NIP Dosen Penguji :

HALAMAN PENGESAHAN. Mengetahui Dekan Fakultas Ekonomi. Titi Rapini, SE.MM NIP Dosen Penguji : i HALAMAN PENGESAHAN Judul : PENGARUH KEMUDAHAN PENGGUNAAN DAN KEBERMANFAATAN SAK ETAP TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN STUDI EMPIRIS PADA KOPERASI WANITA KECAMATAN PONOROGO. Nama : Sri Mulyani N I M

Lebih terperinci

Skripsi PENGARUH MENTORING, KOMITMEN ORGANISASI DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA AUDITOR PEMULA (STUDI EMPIRIS PADA KAP DI SEMARANG)

Skripsi PENGARUH MENTORING, KOMITMEN ORGANISASI DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA AUDITOR PEMULA (STUDI EMPIRIS PADA KAP DI SEMARANG) Skripsi PENGARUH MENTORING, KOMITMEN ORGANISASI DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA AUDITOR PEMULA (STUDI EMPIRIS PADA KAP DI SEMARANG) Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai gelar Sarjana

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan PENGARUH DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN TEMAN SEBAYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI ANGKATAN 2009 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN UNTUK MEMBAYAR PAJAK, WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN UNTUK MEMBAYAR PAJAK, WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN UNTUK MEMBAYAR PAJAK, WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS (STUDI KASUS PADA KPP PRATAMA KARANGANYAR) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan

Lebih terperinci

PENGARUH KESADARAN, PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, SOSIALISASI PERPAJAKAN, PENERAPAN SELF ASSESSMENT SYSTEM

PENGARUH KESADARAN, PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, SOSIALISASI PERPAJAKAN, PENERAPAN SELF ASSESSMENT SYSTEM PENGARUH KESADARAN, PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, SOSIALISASI PERPAJAKAN, PENERAPAN SELF ASSESSMENT SYSTEM DAN KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK UMKM KOTA KUDUS Diajukan Oleh : DWI PRASETYA

Lebih terperinci

PENGARUH PERPUTARAN KAS DAN PERPUTARAN PIUTANG TERHADAP RENTABILITAS EKONOMI PADA KPRI DI KABUPATEN JEPARA TAHUN SKRIPSI

PENGARUH PERPUTARAN KAS DAN PERPUTARAN PIUTANG TERHADAP RENTABILITAS EKONOMI PADA KPRI DI KABUPATEN JEPARA TAHUN SKRIPSI PENGARUH PERPUTARAN KAS DAN PERPUTARAN PIUTANG TERHADAP RENTABILITAS EKONOMI PADA KPRI DI KABUPATEN JEPARA TAHUN 2009-2010 SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MURIA KUDUS TAHUN 2013

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MURIA KUDUS TAHUN 2013 1 PENGARUH INSENTIF, KOMUNIKASI, LINGKUNGAN DAN SEMANGAT KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. YAKULT INDONESIA PERSADA CABANG SEMARANG Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk

Lebih terperinci

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata satu (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata satu (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus PENGARUH TOTAL ASSETS TO DEBT RATIO (DR), TOTAL ASSETS TURNOVER (TATO), NET PROFIT MARGIN (NPM), DAN RETURN ON INVESTMENT (ROI) TERHADAP PERTUMBUHAN LABA PADA KSU KARYA EKA WARSA PATI Skripsi ini diajukan

Lebih terperinci

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN PERILAKU BELAJAR TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI (Studi Empiris pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Jember)

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN PERILAKU BELAJAR TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI (Studi Empiris pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Jember) PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN PERILAKU BELAJAR TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI (Studi Empiris pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Jember) SKRIPSI Oleh : ADITYA PRIMA NUGRAHA NIM. 080810391060

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEAHLIAN AUDIT PADA PROFESI AKUNTAN PUBLIK DI SURABAYA SKRIPSI. Oleh : ARIF RAHMAN HAKIM /FE/EA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEAHLIAN AUDIT PADA PROFESI AKUNTAN PUBLIK DI SURABAYA SKRIPSI. Oleh : ARIF RAHMAN HAKIM /FE/EA FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEAHLIAN AUDIT PADA PROFESI AKUNTAN PUBLIK DI SURABAYA SKRIPSI Oleh : ARIF RAHMAN HAKIM 06113010203/FE/EA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN

Lebih terperinci

PENGARUH KEPUASAN KERJA, KOMITMEN ORGANISASI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. ALTER TRADE INDONESIA SKRIPSI

PENGARUH KEPUASAN KERJA, KOMITMEN ORGANISASI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. ALTER TRADE INDONESIA SKRIPSI PENGARUH KEPUASAN KERJA, KOMITMEN ORGANISASI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. ALTER TRADE INDONESIA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERSETUJUAN... PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI...

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERSETUJUAN... PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI... KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat dan atas segala limpahan rahmat, taufik, serta hidayah-nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan pra skripsi yang berjudul

Lebih terperinci

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, GAYA KEPEMIMPINAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. BRI (Persero) Tbk CABANG PATI

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, GAYA KEPEMIMPINAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. BRI (Persero) Tbk CABANG PATI PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, GAYA KEPEMIMPINAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. BRI (Persero) Tbk CABANG PATI Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI MANAJER PERUSAHAAN ATAS INFORMASI KEUANGAN PADA PT. SUPER SUKSES SEJAHTERA SURABAYA SKRIPSI

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI MANAJER PERUSAHAAN ATAS INFORMASI KEUANGAN PADA PT. SUPER SUKSES SEJAHTERA SURABAYA SKRIPSI FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI MANAJER PERUSAHAAN ATAS INFORMASI KEUANGAN PADA PT. SUPER SUKSES SEJAHTERA SURABAYA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional Veteran

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. keberhasilan usaha, termasuk bagi usaha kecil (Megginson et al., 2000).

BAB 1 PENDAHULUAN. keberhasilan usaha, termasuk bagi usaha kecil (Megginson et al., 2000). BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Informasi akuntansi mempunyai peran penting untuk mencapai keberhasilan usaha, termasuk bagi usaha kecil (Megginson et al., 2000). Informasi akuntansi dapat

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PENGUSAHA GENTENG DI DESA KEDUNG GEBANG KECAMATAN TEGALDLIMO KABUPATEN BANYUWANGI SKRIPSI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PENGUSAHA GENTENG DI DESA KEDUNG GEBANG KECAMATAN TEGALDLIMO KABUPATEN BANYUWANGI SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PENGUSAHA GENTENG DI DESA KEDUNG GEBANG KECAMATAN TEGALDLIMO KABUPATEN BANYUWANGI SKRIPSI diajukan guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi salah satu syarat

Lebih terperinci

PENGARUH LEVERAGE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING

PENGARUH LEVERAGE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING PENGARUH LEVERAGE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Studi Empiris Pada Bank Konvensional yang Terdaftar di BEI Tahun 2010-2014) SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan ekonomi global yang semakin pesat menuntut perusahaan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan ekonomi global yang semakin pesat menuntut perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan ekonomi global yang semakin pesat menuntut perusahaan (negara maupun swasta) untuk bersaing sangat ketat baik terhadap perusahaan lain yang sejenis

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN Latar Belakang Penelitian... 1

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN Latar Belakang Penelitian... 1 DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN MOTTO ABSTRAK KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i v xii xv xvi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian...

Lebih terperinci

PENGARUH LABA BERSIH DAN KOMPONEN-KOMPONEN AKRUAL DALAM MEMPREDIKSI ARUS KAS DI MASA MENDATANG (STUDI

PENGARUH LABA BERSIH DAN KOMPONEN-KOMPONEN AKRUAL DALAM MEMPREDIKSI ARUS KAS DI MASA MENDATANG (STUDI PENGARUH LABA BERSIH DAN KOMPONEN-KOMPONEN AKRUAL DALAM MEMPREDIKSI ARUS KAS DI MASA MENDATANG (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE TAHUN 2011-2015) SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI, KEPUASAN KERJA DAN PENGENDALIAN AKUNTANSI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT POS INDONESIA DI SURABAYA TIMUR

PENGARUH MOTIVASI, KEPUASAN KERJA DAN PENGENDALIAN AKUNTANSI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT POS INDONESIA DI SURABAYA TIMUR 27 PENGARUH MOTIVASI, KEPUASAN KERJA DAN PENGENDALIAN AKUNTANSI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT POS INDONESIA DI SURABAYA TIMUR SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional

Lebih terperinci

PENGARUH KARAKTERISTIK SISTEM INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN TINGKAT DESENTRALISASI SEBAGAI VARIABEL MODERASI

PENGARUH KARAKTERISTIK SISTEM INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN TINGKAT DESENTRALISASI SEBAGAI VARIABEL MODERASI PENGARUH KARAKTERISTIK SISTEM INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN TINGKAT DESENTRALISASI SEBAGAI VARIABEL MODERASI (Studi Empiris Pada PT. Bank Central Asia, Tbk Kanwil II)

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA KANTOR KECAMATAN KARANG PILANG SURABAYA SKRIPSI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA KANTOR KECAMATAN KARANG PILANG SURABAYA SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA KANTOR KECAMATAN KARANG PILANG SURABAYA SKRIPSI Oleh : Maulana Hari Saputra NPM : 0913010061 / FE / EA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat Untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata Satu (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat Untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata Satu (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus FAKULTAS EKONOMI PENGARUH PENYELENGGARAAN DAN PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP PERSEPSI PENGUSAHA KECIL ATAS INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM) AGRO (KHUSUS INDUSTRI

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN RESIKO EKONOMI TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN DI BURSA EFEK JAKARTA

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN RESIKO EKONOMI TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN DI BURSA EFEK JAKARTA PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN RESIKO EKONOMI TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN DI BURSA EFEK JAKARTA (Studi Kasus Pada Perusahaan Basic Industry dan Chemical Tahun 2001 2006) SKRIPSI Diajukan untuk

Lebih terperinci

SKRIPSI. DiajukanSebagai Salah SatuSyaratUntukMemperolehGelar SARJANA EKONOMI. Program StudiAkuntansi Strata 1. : UMAYA HASANAH Nim :

SKRIPSI. DiajukanSebagai Salah SatuSyaratUntukMemperolehGelar SARJANA EKONOMI. Program StudiAkuntansi Strata 1. : UMAYA HASANAH Nim : PENGARUH LABA BERSIH, ARUS KAS OPERASI DAN TOTAL HUTANG TERHADAP DIVIDEN KAS PADA PERUSAHAAN SEKTOR INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2008-2010 SKRIPSI DiajukanSebagai Salah SatuSyaratUntukMemperolehGelar

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN USULAN SKRIPSI... HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI... PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN USULAN SKRIPSI... HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI... PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI... INTISARI Salah satu media yang digunakan oleh perusahaan untuk menginformasikan keadaan perusahaan adalah penyampaian laporan keuangan. Laporan keuangan adalah merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan,

Lebih terperinci

PENGARUH INDEPENDENSI, KOMPETENSI, DAN ETIKA AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PENGARUH INDEPENDENSI, KOMPETENSI, DAN ETIKA AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PENGARUH INDEPENDENSI, KOMPETENSI, DAN ETIKA AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperolah Gelar Sarjana Ekonomi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN. PERNYATAAN.. MOTTO DAN PERSEMBAHAN.. KATA PENGANTAR. DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN. PERNYATAAN.. MOTTO DAN PERSEMBAHAN.. KATA PENGANTAR. DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN. HALAMAN PENGESAHAN. PERNYATAAN.. ABSTRAKSI ABSTRACT. MOTTO DAN PERSEMBAHAN.. KATA PENGANTAR. DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR

Lebih terperinci

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata Satu (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata Satu (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus FAKULTAS EKONOMI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTENSITAS PENGGUNAAN E-FILLING OLEH WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI SEBAGAI SARANA PENYAMPAIAN SPT TAHUNAN SECARA ONLINE DAN REALTIME PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK

Lebih terperinci

ANALISIS PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA ALOKASI UMUM, DANA ALOKASI KHUSUS, DAN DANA BAGI HASIL TERHADAP PENGALOKASIAN BELANJA MODAL

ANALISIS PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA ALOKASI UMUM, DANA ALOKASI KHUSUS, DAN DANA BAGI HASIL TERHADAP PENGALOKASIAN BELANJA MODAL ANALISIS PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA ALOKASI UMUM, DANA ALOKASI KHUSUS, DAN DANA BAGI HASIL TERHADAP PENGALOKASIAN BELANJA MODAL (Studi Empiris Pada Pemerintah Kabupaten/Kota Di Provinsi Jawa Tengah Tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehingga berdampak pada perusahaan yang beroperasi. Perusahaan yang ada

BAB I PENDAHULUAN. sehingga berdampak pada perusahaan yang beroperasi. Perusahaan yang ada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era informasi dan globalisasi seperti sekarang ini menyebabkan lingkungan bisnis mengalami perubahan yang sangat pesat dengan ketatnya tingkat persaingan. Bersamaan

Lebih terperinci

BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN PENGUSAHA KECIL ATAS PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI DI DAERAH KABUPATEN TUBAN

BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN PENGUSAHA KECIL ATAS PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI DI DAERAH KABUPATEN TUBAN BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN PENGUSAHA KECIL ATAS PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI DI DAERAH KABUPATEN TUBAN SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, DUKUNGAN ORGANISASI, DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. BPR CATUR ARTHA JAYA KUDUS

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, DUKUNGAN ORGANISASI, DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. BPR CATUR ARTHA JAYA KUDUS 1 PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, DUKUNGAN ORGANISASI, DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. BPR CATUR ARTHA JAYA KUDUS Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan jenjang

Lebih terperinci

PENGARUH METODE, MATERI, DAN TRAINER TERHADAP KEBERHASILAN PELATIHAN OTOMOTIF PADA UPT BLK DINAS SOSIAL TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN KUDUS

PENGARUH METODE, MATERI, DAN TRAINER TERHADAP KEBERHASILAN PELATIHAN OTOMOTIF PADA UPT BLK DINAS SOSIAL TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN KUDUS PENGARUH METODE, MATERI, DAN TRAINER TERHADAP KEBERHASILAN PELATIHAN OTOMOTIF PADA UPT BLK DINAS SOSIAL TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN KUDUS Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk

Lebih terperinci

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. NYONYA MENEER SEMARANG

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. NYONYA MENEER SEMARANG PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. NYONYA MENEER SEMARANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Sarjana (S1)

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA PADA PERUSAHAAN DAERAH PASAR SURYA DI SURABAYA PERIODE ( )

SKRIPSI PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA PADA PERUSAHAAN DAERAH PASAR SURYA DI SURABAYA PERIODE ( ) SKRIPSI PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA PADA PERUSAHAAN DAERAH PASAR SURYA DI SURABAYA PERIODE (2004 2008) Di susun Oleh : NANIK SULISTYAWATI 0513010263/FE/EA Telah dipertahankan

Lebih terperinci

PENGARUH LABA BERSIH, ARUS KAS OPERASI, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN

PENGARUH LABA BERSIH, ARUS KAS OPERASI, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN //.u.u.u.u PENGARUH LABA BERSIH, ARUS KAS OPERASI, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang listed di Bursa Efek Indonesia) SKRIPSI Oleh Nindi Septia

Lebih terperinci

Koefisien Determinasi Pengujian Hipótesis Uji t Uji F... 43

Koefisien Determinasi Pengujian Hipótesis Uji t Uji F... 43 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i ABSTRAK... ii ABSTRAC... iii HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING... iv HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH... v HALAMAN PENGESAHAN... vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN...

Lebih terperinci

IRMA ALFIAH NIM

IRMA ALFIAH NIM KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PAJAK, SIKAP FISKUS, LINGKUNGAN PAJAK, PENGETAHUAN AKAN PERATURAN PERPAJAKAN, PERSEPSI ATAS EFEKTIFITAS SISTEM PERPAJAKAN, KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

Lebih terperinci

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. JAMU AIR MANCUR WONOGIRI

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. JAMU AIR MANCUR WONOGIRI PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. JAMU AIR MANCUR WONOGIRI S K R I P S I Diajukan Untuk Melengkapi Tugas dan Syarat-syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana pada

Lebih terperinci

PENGARUH EFEKTIVITAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI, KEPERCAYAAN ATAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI, PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMPLEKSITAS

PENGARUH EFEKTIVITAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI, KEPERCAYAAN ATAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI, PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMPLEKSITAS PENGARUH EFEKTIVITAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI, KEPERCAYAAN ATAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI, PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMPLEKSITAS TUGAS TERHADAP KINERJA INDIVIDUAL (STUDI PADA KOPERASI SIMPAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam perkembangannya, keberadaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam perkembangannya, keberadaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangannya, keberadaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memberikan pengaruh yang cukup besar bagi pertumbuhan ekonomi. Di Indonesia posisi Usaha Mikro,

Lebih terperinci

PENGARUH RELATIONSHIP MARKETING DAN STRATEGI KOMUNIKASI TERHADAP CUSTOMER LOYALTY Studi Kasus pada Bank Negara Indonesia (BNI) Cabang Serang-Banten

PENGARUH RELATIONSHIP MARKETING DAN STRATEGI KOMUNIKASI TERHADAP CUSTOMER LOYALTY Studi Kasus pada Bank Negara Indonesia (BNI) Cabang Serang-Banten PENGARUH RELATIONSHIP MARKETING DAN STRATEGI KOMUNIKASI TERHADAP CUSTOMER LOYALTY Studi Kasus pada Bank Negara Indonesia (BNI) Cabang Serang-Banten SKRIPSI Nama : Rizky Cyrus NIM : 43108110136 FAKULTAS

Lebih terperinci

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING...

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii HALAMAN PERNYATAAN... iv HALAMAN MOTTO... v HALAMAN PERSEMBAHAN... vi KATA PENGANTAR... vii ABSTRAK... x DAFTAR

Lebih terperinci

PENGARUH PARTISIPASI MASYARAKAT DAN TRANSPARANSI KEBIJAKAN PUBLIK TERHADAP PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH DI KABUPATEN SUKOHARJO

PENGARUH PARTISIPASI MASYARAKAT DAN TRANSPARANSI KEBIJAKAN PUBLIK TERHADAP PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH DI KABUPATEN SUKOHARJO PENGARUH PARTISIPASI MASYARAKAT DAN TRANSPARANSI KEBIJAKAN PUBLIK TERHADAP PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH DI KABUPATEN SUKOHARJO SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program sarjana

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PADA LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PADA LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PADA LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat

Lebih terperinci

PENGARUH INSENTIF, KEDISIPLINAN, DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI KSP KARYA NIAGA GAJAH DEMAK

PENGARUH INSENTIF, KEDISIPLINAN, DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI KSP KARYA NIAGA GAJAH DEMAK 1 PENGARUH INSENTIF, KEDISIPLINAN, DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI KSP KARYA NIAGA GAJAH DEMAK Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN OUTSOURCING. (Studi Empiris pada Kantor Cabang Pembantu. Bank Jatim Cabang Ponorogo)

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN OUTSOURCING. (Studi Empiris pada Kantor Cabang Pembantu. Bank Jatim Cabang Ponorogo) ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN OUTSOURCING (Studi Empiris pada Kantor Cabang Pembantu Bank Jatim Cabang Ponorogo) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi dan melengkapi sebagian

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan oleh : CANDRA PUSPITA /FE/EA. Kepada

SKRIPSI. Diajukan oleh : CANDRA PUSPITA /FE/EA. Kepada ANALISIS RASIO KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN KINERJA PERUSAHAAN MANUFAKTUR (FOOD AND BEVERAGE) YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE (2005-2008) SKRIPSI Diajukan oleh : CANDRA PUSPITA 0513010279/FE/EA

Lebih terperinci

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI, SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL SKPD

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI, SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL SKPD PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI, SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL SKPD (Studi Empiris pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Kudus) Diajukan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. repository.unisba.ac.id

DAFTAR ISI. repository.unisba.ac.id DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i PERSETUJUAN SKRIPSI UNTUK DISIDANGKAN... ii SURAT PERNYATAAN...iii MOTTO... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... x DAFTAR TABEL...xiii DAFTAR GAMBAR... xv DAFTAR LAMPIRAN...

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ( Studi Kasus pada PT. Centrepark Citra Corpora Area Solo Grand Mall ) SKRIPSI

PENGARUH MOTIVASI DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ( Studi Kasus pada PT. Centrepark Citra Corpora Area Solo Grand Mall ) SKRIPSI PENGARUH MOTIVASI DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ( Studi Kasus pada PT. Centrepark Citra Corpora Area Solo Grand Mall ) SKRIPSI SKRIPSI Disusun dan Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PT WIJAYA KARYA BETON WILAYAH PENJUALAN V SKRIPSI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PT WIJAYA KARYA BETON WILAYAH PENJUALAN V SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PT WIJAYA KARYA BETON WILAYAH PENJUALAN V SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Lebih terperinci

SKRIPSI FAJAR WICAKSONO B

SKRIPSI FAJAR WICAKSONO B PENGARUH KEAHLIAN INDIVIDU DAN PENGGUNAAN SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP PENINGKATAN KINERJA KARYAWAN : DENGAN KEPERCAYAAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Survey Terhadap Karyawan Administrasi UMS) SKRIPSI

Lebih terperinci

PENGARUH ROE DAN EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN ROKOK YANG GO PUBLIC DI BEI

PENGARUH ROE DAN EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN ROKOK YANG GO PUBLIC DI BEI PENGARUH ROE DAN EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN ROKOK YANG GO PUBLIC DI BEI SKRIPSI Diajukan Oleh : Johanes Rico Sukmana 0413315055/FE/AK KEPADA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL

Lebih terperinci

ANALISA RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

ANALISA RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI ANALISA RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI Diajukan oleh : Zulfa Rizkiana 0513010358/FE/EA Kepada FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP LABA USAHA PT. SARI BUMI SEDAYU-GRESIK SKRIPSI

PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP LABA USAHA PT. SARI BUMI SEDAYU-GRESIK SKRIPSI PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP LABA USAHA PT. SARI BUMI SEDAYU-GRESIK SKRIPSI Diajukan Oleh : SELVIANAH NPM. 0913010203 FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata Satu (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata Satu (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus FAKULTAS EKONOMI PENGARUH KESEJAHTERAAN, LINGKUNGAN KERJA, DAN MOTIVASI KERJA, TERHADAP KINERJA PEGAWAI (Studi Pada Lembaga Kursus dan Pelatihan Nissan Fortuna Kudus Pati Jepara) Skripsi ini diajukan sebagai

Lebih terperinci

PENGARUH PENJUALAN DAN PIUTANG USAHA TERHADAP ARUS KAS OPERASIONAL PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

PENGARUH PENJUALAN DAN PIUTANG USAHA TERHADAP ARUS KAS OPERASIONAL PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN PENGARUH PENJUALAN DAN PIUTANG USAHA TERHADAP ARUS KAS OPERASIONAL PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2009-2013 SKRIPSI Program Studi Akuntansi Nama : STEFFI

Lebih terperinci

PENGARUH KEAHLIAN AUDIT, INDEPENDENSI, KOMPETENSI, DAN PENGETAHUAN AUDITOR TERHADAP OPINI AUDIT SKRIPSI

PENGARUH KEAHLIAN AUDIT, INDEPENDENSI, KOMPETENSI, DAN PENGETAHUAN AUDITOR TERHADAP OPINI AUDIT SKRIPSI PENGARUH KEAHLIAN AUDIT, INDEPENDENSI, KOMPETENSI, DAN PENGETAHUAN AUDITOR TERHADAP OPINI AUDIT (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Surabaya) SKRIPSI Oleh : RESSA ANGGUN EKAWATI 05.13010246/FE/EA

Lebih terperinci

PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI DAN PENGALAMAN KERJA AUDITOR TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS DALAM PEMERIKSAAN LAPORAN KEUANGAN

PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI DAN PENGALAMAN KERJA AUDITOR TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS DALAM PEMERIKSAAN LAPORAN KEUANGAN PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI DAN PENGALAMAN KERJA AUDITOR TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS DALAM PEMERIKSAAN LAPORAN KEUANGAN (Studi Empiris pada KAP di Semarang) Skripsi Diajukan

Lebih terperinci

PENGARUH KEAHLIAN AUDIT, INDEPENDENSI DAN KOMPETENSI TERHADAP KUALITAS AUDIT PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI SURABAYA SKRIPSI.

PENGARUH KEAHLIAN AUDIT, INDEPENDENSI DAN KOMPETENSI TERHADAP KUALITAS AUDIT PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI SURABAYA SKRIPSI. PENGARUH KEAHLIAN AUDIT, INDEPENDENSI DAN KOMPETENSI TERHADAP KUALITAS AUDIT PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI SURABAYA SKRIPSI Oleh : ARIEF SETIAWAN 0513315050/FE/EA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH INSENTIF PAJAK DAN INSENTIF NON PAJAK TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS PENGARUH INSENTIF PAJAK DAN INSENTIF NON PAJAK TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS PENGARUH INSENTIF PAJAK DAN INSENTIF NON PAJAK TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI (STUDI PADA UMKM KAIN TENUN IKAT TROSO JEPARA)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI (STUDI PADA UMKM KAIN TENUN IKAT TROSO JEPARA) FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI (STUDI PADA UMKM KAIN TENUN IKAT TROSO JEPARA) 1 Nita Andriani dan 2 Zuliyati 1,2 Fakultas Ekonomi Progdi Akuntansi, Universitas Muria Kudus,

Lebih terperinci

PENERAPAN PENCATATAN KEUANGAN DALAM USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) (STUDI KASUS PADA UD KEYZA COLLECTION DI SURABAYA) SKRIPSI

PENERAPAN PENCATATAN KEUANGAN DALAM USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) (STUDI KASUS PADA UD KEYZA COLLECTION DI SURABAYA) SKRIPSI PENERAPAN PENCATATAN KEUANGAN DALAM USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) (STUDI KASUS PADA UD KEYZA COLLECTION DI SURABAYA) SKRIPSI Diajukan Oleh : ALFI NURUL HIDAYATI 0813015009/FE/EA Kepada FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PROSES KOMUNIKASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA MELALUI VARIABEL KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT

ANALISIS PENGARUH PROSES KOMUNIKASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA MELALUI VARIABEL KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT ANALISIS PENGARUH PROSES KOMUNIKASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA MELALUI VARIABEL KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. ASURANSI JIWASRAYA (PERSERO) CABANG JEMBER SKRIPSI Oleh: Zahrotul Mawardah NIM. 060810201242

Lebih terperinci

Skripsi. Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai gelar Sarjana Akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang

Skripsi. Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai gelar Sarjana Akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang Skripsi PENGARUH TINDAKAN SUPERVISI DAN KEPUASAN GAJI SERTA PROMOSI TERHADAP TINGKAT KEPUASAN KERJA DAN KEINGINAN BERPINDAH AUDITOR (STUDI EMPIRIS PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI SEMARANG) Diajukan untuk

Lebih terperinci

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP BUDGETARY SLACK

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP BUDGETARY SLACK PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP BUDGETARY SLACK DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING (STUDI EMPIRIS PADA SKPD YANG ADA DI KABUPATEN PONOROGO) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi tugas

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BAGI USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM) DI WILAYAH TROPODO WARU SIDOARJO

PENGARUH PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BAGI USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM) DI WILAYAH TROPODO WARU SIDOARJO PENGARUH PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BAGI USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM) DI WILAYAH TROPODO WARU SIDOARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Lebih terperinci

PENGARUH KARAKTERISTIK INDIVIDU TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) CABANG JEMBER SKRIPSI

PENGARUH KARAKTERISTIK INDIVIDU TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) CABANG JEMBER SKRIPSI PENGARUH KARAKTERISTIK INDIVIDU TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) CABANG JEMBER SKRIPSI Oleh : MUKSIN ALATAS NIM : 040810201305 UNIVERSITAS JEMBER FAKULTAS EKONOMI 2008

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PT. ADHI KARYA (PERSERO), TBK SKRIPSI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PT. ADHI KARYA (PERSERO), TBK SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PT. ADHI KARYA (PERSERO), TBK SKRIPSI Diajukan oleh : Listia Luwitasari 0913015026/FE/EA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN,PENGENDALIAN AKUNTANSI,SISTEM PELAPORAN TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN,PENGENDALIAN AKUNTANSI,SISTEM PELAPORAN TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN,PENGENDALIAN AKUNTANSI,SISTEM PELAPORAN TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (Studi Pada Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Pacitan) SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN DAN SENSUS PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

PENGARUH PENERAPAN SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN DAN SENSUS PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI PENGARUH PENERAPAN SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN DAN SENSUS PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI (Survey Terhadap Kantor Pelayanan Pajak Pratama Boyolali) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA HOTSPOT (WIFI)

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA HOTSPOT (WIFI) SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA HOTSPOT (WIFI) (Studi Kasus Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta Tahun 2014) SKRIPSI Diajukan Untuk

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi.

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi. PENGARUH MODAL KERJA, PERPUTARAN PIUTANG, DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP RENTABILITAS EKONOMI PADA PERUSAHAAN AUTOMOTIVE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

PENGARUH RISIKO SISTEMATIS ( BETA ) DAN LIKUIDITAS TERHADAP TINGKAT PENGEMBALIAN SAHAM YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK JAKARTA TAHUN 2005.

PENGARUH RISIKO SISTEMATIS ( BETA ) DAN LIKUIDITAS TERHADAP TINGKAT PENGEMBALIAN SAHAM YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK JAKARTA TAHUN 2005. PENGARUH RISIKO SISTEMATIS ( BETA ) DAN LIKUIDITAS TERHADAP TINGKAT PENGEMBALIAN SAHAM YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK JAKARTA TAHUN 2005 Skripsi Diajukan Sebagai Salah satu Syarat Untuk Memenuhi Persyaratan

Lebih terperinci

PENGARUH UKURAN ORGANISASI, DUKUNGAN TOP MANAJEMEN, PELATIHAN DAN PENDIDIKAN TERHADAP KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

PENGARUH UKURAN ORGANISASI, DUKUNGAN TOP MANAJEMEN, PELATIHAN DAN PENDIDIKAN TERHADAP KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGARUH UKURAN ORGANISASI, DUKUNGAN TOP MANAJEMEN, PELATIHAN DAN PENDIDIKAN TERHADAP KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (Studi Empiris Pada Karyawan Bank Perkreditan Rakyat Sekaresidenan Besuki) SKRIPSI

Lebih terperinci

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata Satu (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata Satu (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM) DENGAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN SEBAGAI VARIABEL MODERASI (Studi Empiris pada UMKM di Kabupaten

Lebih terperinci

(Survei pada Wajib Pajak di KPP Pratama Jakarta Grogol Petamburan) SKRIPSI

(Survei pada Wajib Pajak di KPP Pratama Jakarta Grogol Petamburan) SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN SELF ASSESSMENT SYSTEM, PERUBAHAN TARIF PAJAK DAN SANKSI PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK PELAKU UKM SETELAH PENERAPAN PP NO.46 TAHUN 2013 (Survei pada Wajib Pajak di KPP Pratama

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH TANGGUNG JAWAB, KEMAMPUAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN ADMINISTRASI UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA

ANALISIS PENGARUH TANGGUNG JAWAB, KEMAMPUAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN ADMINISTRASI UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA ANALISIS PENGARUH TANGGUNG JAWAB, KEMAMPUAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN ADMINISTRASI UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA Skripsi Diajukan Sebagai Salah satu Syarat Untuk Memenuhi

Lebih terperinci