BABI PENDAHULUAN. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu. yang dilakukan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia.
|
|
- Yenny Oesman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BABI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Dalam praktiknya, UMKM merupakan kegiatan usaha yang mampu memperluas lapangan kerja dan memberikan pelayanan ekonomi secara luas kepada masyarakat, dan dapat berperan dalam proses pemerataan dan peningkatan pendapatan masyarakat, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan berperan dalam mewujudkan stabilitas nasional. Untuk itu, UMKM sebagai salah satu pilar utama ekonomi nasional yang harus memperoleh kesempatan utama, dukungan, perlindungan.dan pengembangan seluas-luasnya sebagai wujud keberpihakan yang tegas kepada kelompok usaha ekonomi rakyat (Liberti, 2014: 11). Usaha Mikro Kecil dan Menengah telah menjadi salah satu pelaku usaha penting ditanah air. Oleh karena itu, pemerintah memberikan perhatian untuk pemberdayaan dan pengembangannya. Hal ini terlihat dengan adanya regulasi khusus yaitu dengan Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil, dan Menengah. Dengan demikian, UMKM pada dasamya bertujuan menumbuhkan dan mengembangkan usahanya dalam rangka ikut membangun perekonomian nasional berdasarkan demokrasi ekonomi yang berkeadilan. 1
2 2 Di banyak negara, UMKM memberikan kontribusi yang sama besarnya seperti yang terdapat di Indonesia. Tercatat jumlah UMKM di negara maju ratarata mencapai 90% dari total seluruh unit usaha, dan menyerap 2/3 tenaga kerja dari jumlah pengangguran yang ada (Baas dan Schrooten, 2006). Pencapaian yang luar biasa dan potensi yang besar dari UMKM tersebut sering terkendala masalah permodalan untuk mengembangkan usaha serta masalah pemasaran produk kepada masyarakat. Pada dasarnya UMKM memiliki peluang yang besar untuk mendapatkan kredit sebagai suntikan modal. Salah satu program pemerintah Indonesia terkait pembiayaan UMKM adalah Kredit Usaha Rakyat yang pada tahun 2009 ditargetkan sekitar Rp 20 triliun. Namun, pada prakteknya realisasinya jauh dari target Rp20 triliun yakni hanya sebesar Rp 14,8 triliun. Penyebab rendahnya penyaluran KUR tersebut karena bank yang ditunjuk sebagai penyalur KUR masih telalu berhati-hati dalam penyaluran kredit, karena tidak memiliki akses informasi yang memadai terkait kondisi UMKM. Pelaksanaan pembukuan akuntansi untuk menghasilkan laporan keuangan merupakan hal yang masih sulit bagi UMKM. Namun, penelitian dalam bidang akuntansi sebagai faktor penting dalam mengembangkan usaha kecil dan menengah belum banyak dilakukan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penggunaan informasi akuntansi dalam pengambilan keputusan akan mempengaruhi prestasi perusahaan (Suhairi, 2004; McMahon, 2001). Praktek akuntansi, khususnya akuntansi keuangan pada UMKM di Indonesia masih rendah dan memiliki banyak kelemahan (Suhairi, 2004; 2001).
3 3 Kelemahan itu, antara lain disebabkan rendahnya pendidikan, kurangnya pemahaman terhadap Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dari manajer I pemilik dan tidak adanya peraturan yang mewajibkan penyusunan laporan keuangan bagi UMKM. Sudarini (1992) dalam Wahdini dan Suhairi (2006) juga membuktikan bahwa perusahaan kecil di Indonesia cenderung untuk memilih norma perhitungan sebagai dasar perhitungan pajak, karena biaya yang dikeluarkan untuk menyusun laporan keuangan jauh lebih besar daripada kelebihan pajak yang hams dibayar. Tidak adanya penyelenggaraan dan penggunaan informasi akuntansi dalam pengelolaan UMKM, pada dasamya ditentukan oleh persepsi atas informasi akuntansi para pengusaha kecil dan menengah yang bertindak sebagai pembuat keputusan. Pemilihan dan penetapan keputusan bisnis pada dasamya melibatkan aspek-aspek keperilakuan dari para pengambil keputusan, oleh karena itu akuntansi tidak dapat dilepaskan dari aspek perilaku manusia serta kebutuhan organisasi akan informasi yang dapat dihasilkan oleh akuntansi (lkhsan dan Ishak, 2008: 1). Robert dan Kinicki (2014) dalam Pinasti (2007:322) menjelaskan bahwa persepsi seseorang akan mempengaruhi perilaku dan keputusannya. Pada umumnya setiap orang dapat memiliki persepsi yang berbeda-beda terhadap suatu hal yang sama. Perbedaan persepsi antara orang-orang ini disebabkan karena perasaan individu yang penerimaannya berbeda fungsi dan hal ini terutama disebabkan oleh kecenderungan perbedaan (Ikhsan dan Ishak, 2008:59). Oleh karena itu, setiap orang cenderung bertindak berdasarkan persepsinya
4 4 masing-masing dengan mengabaikan apakah persepsinya itu mencerminkan kenyataan yang sesungguhnya atau tidak. Begitu juga dengan pengusaha kecil dan menengah akan bertindak sesuai dengan persepsi mereka masing-masing termasuk dalam penyelenggaraan dan penggunaan informasi akuntansi dalam usahanya. Informasi akuntansi merupakan bagian yang terpenting dari seluruh informasi yang diperlukan manajemen terutama yang berhubungan dengan data keuangan suatu perusahaan (Baridwan, 2000:1 ). Tujuan informasi akuntansi tersebut adalah memberikan petunjuk dalam memilih tindakan yang paling baik untuk mengalokasikan sumber daya yang langka pada aktivitas bisnis dan ekonomi (Ikhsan dan Ishak, 2005:1 ). Dalam berbagai aktivitas usaha, informasi akuntansi dipandang potensial karena mampu memberikan kontribusi terhadap berbagai tindakan yang bisa dijadikan pertimbangan dalam perencanaan, pengawasan, pengendalian dan pengambilan keputusan. Oleh karena itu para pengusaha kecil dan menengah dituntut untuk memiliki kemampuan menganalisis dan menggunakan data akuntansi. Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari suatu proses akuntansi. Karena ada beragam pemakai yang berkepentingan maka diperlukan adanya standar dalam penyusunannya. Tujuannya adalah untuk memudahkan dalam memahami laporan keuangan. Standar tersebut dituangkan dalam Pemyataan Standar Akuntansi Keuangan, yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dan pada tahun 2009 telah mensahkan Standar Akuntansi Keuangan
5 5 untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik. Standar tersebut berlaku efektif per I Januari Penggunaannya ditujukan untuk entitas tanpa akuntabilitas publik yakni entitas yang 1) Tidak memiliki akuntabilitas publik yang signifikan, dan 2) Entitas yang menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum bagi pengguna eksternal. Menurut Laporan Tahunan Kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sikka tahun 2014, masalah utama yang menjadi fokus dalam pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah adalah informasi akuntansi dalam hal mt adalah mengenai pengelolaan pelaporan keuangan. Ada beberapa kelemahan sistem pengendalian akuntansi dan pelaporan yakni pencatatan yang dilakukan selama ini tidak/belum dilakukan secara akurat, proses penyusunan laporan tidak sesuai dengan ketentuan, sistem informasi akuntansi dan pelaporan tidak memadai dan belum didukung dengan Sumber Daya Manusia yang memadai. Perrnasalahan berikutnya adalah sulitnya Usaha Mikro Kecil dan Menengah akses ke perbankan untuk mendapatkan tambahan modal usaha. Kondisi ini mengindikasikan bahwa UMKM tidak memahami akan pentingnya menyusun laporan keuangan. Pada hal dengan adanya laporan keuangan sangat bermanfaat dalam pengambilan keputusan dalam pengelolaan usaha kecil. Penelitian ini mengacu pada penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penyediaan dan penggunaan inforrnasi akuntansi, yaitu Ismail dan King (2007), Kiryanto et al. (2001), Pinasti (2001), Murniati (2002), Solovida (2003), Fitriyah (2006), Astuti (2007), dan Pinasti (2007). Penelitian terdahulu, menemukan hasil
6 6 yang berbeda dari masing-masing variabel informasi akuntansi, dan masih terbatasnya jumlah penelitian yang dilakukan di Indonesia terkait dengan informasi akuntansi keuangan, penelitian ini menarik untuk di teliti kembali tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perseps1 pemanfaatan informasi akuntansi di Indonesia. Holmes dan Nicholls (1989) dalam Solovida (2003:4) mengungkapkan faktor-faktor yang mempengaruhi penytapan dan penggunaan informasi akuntansi pada perusahaan kecil di Australia. Variabel yang signifikan berpengaruh adalah ukuran bisnis, masa manajemen memimpin operasional usaha, pendidikan pemilik atau manajer, sektor industri, umur perusahaan dan skala usaha. Penelitian Fitriyah (2006) mengungkapkan faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan informasi akuntansi pada industri menengah di Indonesia. Variabel yang signifikan adalah pengetahuan akuntansi, skala usaha, pengalaman usaha, dan jenis usaha. Perbedaan dengan penelitian sekarang yaitu peneliti mereplikasi dan mengadopsi kembali variabel skala usaha, umur perusahaan, pengetahuan akuntansi, pengalaman dalam pemanfaatan informasi akuntansi dengan menambahkan variabel budaya organisasi. Perbedaan yang lain adalah 1) teknik pengambilan sampel di mana penelitian terdahulu menggunakan Simple Random Sampling (acak), sedangkan dalam penelitian sekarang teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik probability sampling dengan metode proportionate stratified random sampling. 2) objek penelitian, penelitian sebelumnya mengambil
7 7 objek pada UKM di Sidoarjo, sedangkan penelitian sekarang mengambil objek pada UKM di kota Maumere, Kabupaten Sikka, Propinsi Nusa Tenggara Timur. Penelitian ini menggunakan variabel skala usaha, umur perusahaan, pengetahuan akuntansi, pengalaman dalam pemanfaatan informasi akuntansi dan budaya organisasi. Skala usaha, dan umur perusahaaan, merupakan faktor yang berasal dari luar diri pengusaha kecil dan menengah, sedangkan pengetahuan akuntansi, pengalaman dalam pemanfaatan informasi akuntansi, dan budaya orgamsas1 merupakan faktor yang berasal dari dalam diri pengusaha kecil dan menengah yang diduga akan mempengaruhi persepsi mereka atas pemanfaatan informasi akuntansi. Skala usaha merupakan kemampuan perusahaan dalam mengelola usahanya dengan melihat berapa jumlah karyawan yang bekerja dan berapa besar pendapatan yang diperoleh perusahaan dalam satu periode akuntansi (Fitriyah, 2006). Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa jumlah informasi akuntansi yang digunakan tergantung pada ukuran usaha yang dikategorikan menurut jumlah karyawan. Hal ini berarti bahwa persepsi manajer berubah sejalan dengan perubahan skala perusahaan yang diukur dengan jumlah karyawan. Hasil penelitian m1 sesuai dengan penelitian Ismail dan King (2007:12), dan Astuti (2007: 40) yang menunjukkan bahwa skala usaha yang diukur berdasarkan jumlah karyawan berpengaruh terhadap penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi. Namun, berbeda dengan hasil penelitian Solovida (2003: 59) yang menunjukkan bahwa skala usaha yang diukur
8 berdasarkan jumlah karyawan tidak berpengaruh terhadap penyrapan dan penggunaan informasi akuntansi. Selain skala usaha, faktor lain yang berpengaruh adalah umur perusahaan. Umur perusahaan merupakan lamanya suatu perusahaan telah menjalankan operasinya pada manajemen yang sama. (Fitriyah, 2006). Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa penyediaan informasi akuntansi dipengaruhi oleh umur perusahaan, yaitu semakin muda umur perusahaan terdapat kecenderungan menyatakan informasi akuntansi secara ekstensif untuk membuat keputusan dibandingkan dengan perusahaan yang lebih tua umurnya. Selain kedua faktor tersebut di atas, faktor lain yang diduga berpengaruh adalah pengetahuan akuntansi. Pengetahuan akuntansi merupakan pengetahuan keakuntansian yang dimiliki oleh pengusaha kecil dan menengah. Pengetahuan akuntansi sangat diperlukan oleh manajer dalam menjalankan operasional perusahaan. Hasil penelitian Fitriyah (2006: 62) menunjukkan bahwa pengetahuan akuntansi berpengaruh terhadap penggunaan informasi akuntansi. Fitriyah (2006:78) menjelaskan bahwa pengetahuan akuntansi sangat diperlukan oleh pemilik perusahaan dalam menjalankan operasional perusahaan. Hasil penelitian Kiryanto et al., (2001 :206) menunjukkan bahwa proses belajar berpengaruh terhadap persepsi manajer perusahaan kecil atas informasi keuangan. Selain ketiga faktor diatas, faktor lain yang diduga berpengaruh adalah pengalaman dalam pemanfaatan informasi akuntansi. Pengalaman dalam pemanfaatan informasi akuntansi merupakan pengalaman manajer dalam menyelenggarakan dan menggunakan informasi akuntansi. Pinasti
9 9 (2007: 325) menyatakan bahwa persepsi negatif atas informasi akuntansi diduga didasari oleh gambaran yang bukan berasal dari pengalaman pengusaha kecil dalam menyelenggarakan dan menggunakan informasi akuntansi. Hasil penelitian Pinasti (2007: 330) menunjukkan bahwa pengalaman dalam informasi akuntansi yang diukur dengan penyelenggaraan dan penggunaan informasi akuntansi secara empms melalui riset eksperimennya mempunyai pengaruh terhadap persepsi atas informasi akuntansi. Selain 4 faktor tersebut di atas, faktor budaya organisasi juga sangat berpengaruh terhadap informasi akuntansi. Budaya organisasi merupakan sistem informasi akuntansi yang meliputi penyebaran kepercayaan dan nilai ~nilai yang berkembang dalam suatu organisasi dan mengarahkan perilaku anggota-anggotanya. Budaya organisasi merupakan nilai-nilai, asumsi-asumsi dan norma-norma yang diyakini kebenarannya dipakai sebagai sarana untuk lebih meningkatkan kualitas dari pegawai agar dapat mencapai tujuan dari perusahaan (Robert dan Kinicki, 2003). Budaya organisasi dapat mengalami perubahan pula, yaitu ketika keyakinan, sikap, nilai- nilai, sistem dan struktur organisasi mengalami perubahan (Ganguly, 2007:83). Bagaimanapun juga budaya organisasi merupakan salah satu yang memungkinkan pelaksanaan sistem informasi berhasil (Claver et al, 2001). Penelitian ini membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi pemanfaatan informasi akuntansi. Objek penelitian ini adalah usaha kecil dan menengah, dengan jumlah populasi sebanyak 67 perusahaan yang terdaftar pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sikka. Kondisi UKM
10 10 ini juga tidak jauh berbeda, mereka masih banyak mengalami kesulitan dalam mempraktekan akuntansi, sehingga informasi akuntansi yang dihasilkan tidak memadai dan juga tidak akurat. Sehingga ke depannya tentu sangat diharapkan UKM mampu menyelenggarakan akuntansi untuk menyajikan laporan keuangan yang lebih informatif dengan tujuan tentunya memberikan kemudahan bagi investor maupun kreditor untuk memberikan bantuan pembiayaan bagi para pengusaha kecil dan menengah. Berdasarkan latar belakang dan penjabaran diatas, maka penelitian ini perlu untuk dilakukan. Dengan demikian, peneliti mengangkat judul: "Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi Pemanfaatan Informasi Akuntansi Pada Perusahaan Kecil dan Menengah di Kabupaten Sikka. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut diatas maka rumusan masalah untuk penelitian ini adalah: I. Apakah skala usaha berpengaruh terhadap persepsz pemanfaatan informasi akuntansi? 2. Apakah umur perusahaan berpengaruh terhadap persepsi pemanfaatan informasi akuntansi? 3. Apakah pengetahuan akuntansi berpengaruh terhadap persepsi pemanfaatan informasi akuntansi? 4. Apakah pengalaman dalam pemanfaatan informasi akuntansi berpengaruh terhadap persepsi pemanfaatan informasi akuntansi?
11 11 5. Apakah budaya organisasi berpengaruh terhadap persepsi pernanfaatan inforrnasi akuntansi? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk rnenganalisis pengaruh skala usaha terhadap perseps1 pernanfaatan inforrnasi akuntansi. 2. Untuk rnenganalisis pengaruh urnur perusahaan terhadap persepsi pernanfaatan inforrnasi akuntansi. 3. Untuk rnenganalisis pengaruh pengetahuan akuntansi terhadap perseps1 pernanfaatan inforrnasi akuntansi. 4. Untuk rnenganalisis pengaruh pengalarnan dalarn pernanfaatan inforrnasi akuntansi terhadap persepsi pernanfaatan inforrnasi akuntansi. 5. Untuk rnenganalisis pengaruh budaya organisasi terhadap persepsi pernanfaatan inforrnasi akuntansi. 1.4 Manfaat Penelitian 1. Manfaat Praktis a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat rnernberikan pengetahuan dan tarnbahan inforrnasi bagi pihak UMKM untuk rneninjau kernbali praktek akuntansi keuangan sehingga laporan keuangan yang disusun dapat rnenghasilkan inforrnasi akuntansi keuangan yang berkualitas untuk rnernbuat keputusan-keputusan yang rnernberi rnanfaat ekonornis.
12 12 b. Basil, penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sikka, dan Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dalam pemberdayaan dan pengembangan UKM. c. Memberikan sumbangan pemikiran bagi pelaku UMKM untuk melakukan pencatatan keuangan dalam memberikan kemudahan bagi investor maupun kreditor untuk memberikan bantuan pembiayaan bagi para pengusaha kecil dan menengah. 2. Manfaat Teoretis a. Basil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan tambahan informasi tentang akuntansi keuangan yang diperoleh ke dalam masalah yang ditemukan dilapangan. b. Sebagai informasi untuk menambah referensi bagi peneliti lain yang hendak melaksanakan penelitian lanjutan serta memberikan informasi yang dapat membantu pelaku bisnis UMKM dalam memahami penerapan akuntansi di dalam penyajian laporan keuangan. 1.3 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah bertujuan agar penelitian yang dilakukan lebih terfokus dan terencana kepada sasaran yang diteliti. Dengan penelitian yang terfokus dan terarah, diharapkan akan mendapatkan hasil yang sesuai dengan tujuan penelitian. Adapun ruang Iingkup dalam penelitian ini adalah badan usaha berskala kecil dan menengah yang bergerak dalam bidang industri dengan populasi sebanyak 67 perusahaan, dengan jumlah sampel sebanyak 40 sampel perusahaan
13 13 dimana masing-masing perusahaan disebarkan kuesioner satu perusahaan terdiri dari 3 responden yaitu 1 responden untuk pimpinan, 1 responden untuk pimpinan accounting dan 1 responden untuk staf accounting sehingga total keseluruhan responden yang disebarkan berjumlah 120 responden. Lokasi penelitian di kota Maumere, Kabupaten Sikka, Propinsi Nusa Tenggara Timur.
BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan usaha, termasuk bagi usaha kecil (Megginson et al., 2000).
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Informasi akuntansi mempunyai peran penting untuk mencapai keberhasilan usaha, termasuk bagi usaha kecil (Megginson et al., 2000). Informasi akuntansi dapat menjadi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi salah satu elemen
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi salah satu elemen penggerak utama perekonomian Indonesia. Hal ini yang menjadikan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan rakyat. Perekonomiaan yang baik adalah perekonomian yang harus
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perekonomian merupakan salah satu tonggak yang paling penting bagi suatu negara. Suatu negara harus memiliki perekonomian yang baik bagi terciptanya kesejahteraan
Lebih terperinciUsaha Rakyat (KUR) yang pada tahun 2013 ditargetkan sekitar 20 Triliun. Namun
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan usaha kecil dan menengah di Indonesia tidak lepas dari berbagai macam masalah. Masalah umum yang dihadapi oleh pengusaha kecil dan menengah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat strategis dan berperan besar terhadap perekonomian Indonesia. Peran
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan bidang yang sangat strategis dan berperan besar terhadap perekonomian Indonesia. Peran UMKM dalam perekonomian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berlakunya MEA, maka akan terjadi perputaran barang secara bebas (ASEAN Free
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan pasar akan semakin tinggi bagi pelaku UKM, mengingat bahwa kesepakatan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) telah diberlakukan. Dengan berlakunya MEA, maka
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan kegiatan ekonomi rakyat yang berdiri sendiri dan berskala kecil serta dikekola oleh kelompok masyarakat atau keluarga.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi saat ini berkembang dengan sangat pesat. Perkembangan perekonomian di Indonesia banyak didukung oleh peran dari perekonomian rakyat. Usaha
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di Indonesia sendiri telah ditetapkan sebuah peraturan yang mewajibkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di Indonesia sendiri telah ditetapkan sebuah peraturan yang mewajibkan usaha kecil untuk melakukan pencatatan akuntansi yang baik yaitu Peraturan Pemerintah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang dalam berbagai aspek baik ekonomi, sosial, dan politik. Salah satu tonggak yang kuat dalam pembangunan ekonomi di
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. jumlah tenaga kerja 5 sampai dengan 19 orang, sedangkan usaha menengah
7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Badan Pusat Statistik (BPS) memberikan definisi UKM berdasarkan jumlah tenaga kerjanya. Usaha Kecil merupakan entitas usaha yang memiliki jumlah
Lebih terperinciANALISIS PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN KECIL DAN MENENGAH DI YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN
1 ANALISIS PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN KECIL DAN MENENGAH DI YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi yang berkembang saat ini, persaingan dalam dunia
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengaruh Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) terhadap perekonomian Indonesia sangat besar dan memiliki kontribusi yang cukup besar. Berdasarkan data yang ada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi stabilitas nasional, ekonomi dan politik, yang imbasnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sangat penting dan strategis dalam menghadapi perekonomian kedepan terutama dalam memperkuat struktur perekonomian nasional. Adanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. inovasi (Urata, 2000). Akterujjaman (2000) menyatakan bahwa UKM di seluruh
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Usaha Kecil Memengah (UKM) merupakan kunci utama perekonomian di berbagai sektor, penyedia lapangan pekerjaan terbesar, pengembang perekonomian daerah dan pemberdayaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. banyaknya jumlah usaha yang ada di negara tersebut, mencerminkan bahwa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Usaha Kecil Menengah di Indonesia mulai banyak bermunculan seiring dengan daya saing global yang semakin ketat. Usaha Kecil Menengah merupakan suatu penggerak
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Perkembangan dunia usaha di Indonesia tidak terlepas dari peranan pemerintah yang memberikan kesempatan terutama terhadap perusahaanperusahan untuk
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN
BAB 5 SIMPULAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN 5.1 Kesimpulan Penelitian pada UMKM roti dan kue yang terdaftar pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan di Surabaya ini menunjukkan bahwa sebagian responden
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. pandang, yaitu dari sudut pemakai jasa akuntansi, dan dari sudut proses
13 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Informasi Akuntansi 2.1.1.1. Teori Akuntansi Definisi akuntansi menurut Jusup (2003: 4) dapat dirumuskan dari dua sudut pandang, yaitu dari sudut pemakai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sehat (Keputusan Presiden RI No. 99 tahun 1998).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) adalah kegiatan rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. daerah termasuk Indonesia. Dalam perkembangan perekonomian Indonesia, bernilai tinggi hingga usaha kecil dan menengah.
15 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Krisis ekonomi yang melanda Indonesia yang dimulai tahun 1997 hingga beberapa tahun terakhir mengakibatkan banyak kerugian, hal ini cepat atau lambat akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) memegang peranan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) memegang peranan yang sangat besar dalam memajukan perekonomian Indonesia. Selain sebagai salah satu alternatif lapangan kerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik dalam praktek sederhana pada kehidupan sehari-hari maupun dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Akuntansi telah banyak digunakan masyarakat dalam berbagai kehidupan, baik dalam praktek sederhana pada kehidupan sehari-hari maupun dengan mengikuti aturan yang jelas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Masalah. Di berbagai banyak Negara di dunia, Usaha Mikro Kecil dan Menengah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Di berbagai banyak Negara di dunia, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu bagian yang berpengaruh dalam menunjang perekonomian tanpa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN , , ,35 Menengah B. Usaha Besar
1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN ASEAN Economic Community (AEC) atau yang disebut Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) telah dimulai sejak tahun 2015 dengan adanya MEA negara- negara di Asia Tenggara telah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam perkembangannya, keberadaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangannya, keberadaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memberikan pengaruh yang cukup besar bagi pertumbuhan ekonomi. Di Indonesia posisi Usaha Mikro,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perekonomian di Indonesia berkembang semakin pesat. Perbankan merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perekonomian di Indonesia berkembang semakin pesat. Perbankan merupakan sasaran pembangunan ekonomi, dimana perbankan diharapkan mampu mengembangkan dan memajukan perekonomian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan ekonomi global yang semakin pesat menuntut perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan ekonomi global yang semakin pesat menuntut perusahaan (negara maupun swasta) untuk bersaing sangat ketat baik terhadap perusahaan lain yang sejenis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peningkatan pendapatan masyarakat, serta mendorong pertumbuhan ekonomi. stabilitas ekonomi pada khususnya (Ardiana dkk, 2010).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Usaha Kecil dan Menengah (UKM) merupakan kegiatan usaha yang mampu memperluas lapangan kerja dan memberikan pelayanan ekonomi yang luas pada masyarakat dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin keteat seiring mulai berlakunya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) atau
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dunia usaha tidak terlepas dari adanya persaingan, baik itu perusahaan besar maupun kecil. Sebagai pelaku usaha harus berani menghadapi persaingan sebagai sebuah tantangan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia sebagai tumpuan dalam memperoleh pendapatan.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. keberhasilan usaha, termasuk bagi usaha kecil (Megginson et al., 2000).
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Informasi akuntansi mempunyai peran penting untuk mencapai keberhasilan usaha, termasuk bagi usaha kecil (Megginson et al., 2000). Informasi akuntansi dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan yang dilaksanakan bangsa Indonesia merupakan wujud dari usaha untuk mencapai tujuan nasional. Tujuan nasional bangsa Indonesia tercermin dalam
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,
GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/235/KPTS/013/2015 TENTANG TIM MONITORING DAN EVALUASI PELAKSANAAN KREDIT USAHA RAKYAT PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2015 GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terbukti memiliki peran dan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terbukti memiliki peran dan memberikan kontribusi bagi perekonomian Indonesia. Pada tahun 2009 tercatat kontribusi UMKM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN ,83 % , ,10 13,15 % Sumber :
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peranan yang sangat penting bagi pertumbuhan perekonomian. Dalam perkembangannya UMKM banyak memberikan kontribusi bagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Usaha mikro, kecil dan menengah yang dalam penelitian ini disingkat
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Usaha mikro, kecil dan menengah yang dalam penelitian ini disingkat menjadi UMKM merupakan salah satu kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh sebagian besar masyarakat
Lebih terperinciEVALUASI PERTUMBUHAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM) DI SURAKARTA TAHUN
EVALUASI PERTUMBUHAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM) DI SURAKARTA TAHUN 2004-2008 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S-1) Pada Fakultas Ekonomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia industri yang semakin pesat menyebabkan para
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia industri yang semakin pesat menyebabkan para pengusaha harus lebih kreatif dan inovatif dalam mengembangkan suatu produk. Inovasi dari produk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pelaku bisnis di Indonesia sebagian besar adalah pelaku usaha mikro, kecil
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelaku bisnis di Indonesia sebagian besar adalah pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Peranan UMKM di Indonesia sangat penting sebagai penggerak ekonomi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kerja yang baru, jumlah unit usaha bordir yang tercatat selama tahun 2015 adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Usaha Industri Bordir di Kota Pariaman merupakan salah satu industri andalan dimana sektor ini banyak menyerap tenaga kerja serta membuka lapangan kerja yang baru,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN an dimana terjadi krisis ekonomi. UKM (Usaha Kecil dan Menengah) demikian UKM tidak dapat dipandang sebelah mata.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam sejarah perekonomian indonesia, terutama pada era akhir 1990-an dimana terjadi krisis ekonomi. UKM (Usaha Kecil dan Menengah) pernah berperan sebagai penyelamat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keuangan, perkreditan, kegiatan pemasaran, atau kegiatan lain. Hal ini dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Koperasi merupakan lembaga yang menjalankan suatu kegiatan usaha dan pelayanan yang sangat membantu dan diperlukan oleh anggota koperasi dan masyarakat. Kegiatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan perusahaan di Indonesia yang semakin lama semakin pesat terutama di era globalisasi saat ini, membuat setiap perusahaan untuk terus memproduksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kembang sejak sebelum berdirinya Negara ini. Hal ini patut kita banggakan.
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah UKM dan sektor ekonomi kerakyatan informal lainnya yang sering pula disebut dengan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), telah bertumbuh kembang sejak sebelum
Lebih terperinciANALISIS PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA KECIL DAN MENENGAH DI YOGYAKARTA
ANALISIS PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA KECIL DAN MENENGAH DI YOGYAKARTA Disusun oleh: Koes Meiliana Dosen Pembimbing: A. Fenyta Dewi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas
Lebih terperinciMAKALAH KEGIATAN PPM. Meningkatkan Akses Permodalan Bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Melalui Penyusunan Laporan Keuangan
MAKALAH KEGIATAN PPM Meningkatkan Akses Permodalan Bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Melalui Penyusunan Laporan Keuangan Oleh: Muniya Alteza, M.Si 1 Disampaikan pada Pelatihan Manajemen Keuangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bersaing dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Negara-negara di ASEAN
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Awal tahun 2016, Indonesia sebagai salah satu anggota ASEAN sudah memperbaiki pola pikir dalam menciptakan produk unggulan yang mampu bersaing dalam Masyarakat
Lebih terperinciPENGEMBANGAN EKONOMI MASYARAKAT PEDESAAN MELALUI PENGENALAN AKUNTANSI DI KABUPATEN KEDIRI
PENGEMBANGAN EKONOMI MASYARAKAT PEDESAAN MELALUI PENGENALAN AKUNTANSI DI KABUPATEN KEDIRI Suhardi Email : suhardi19@gmail.com Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan akuntansi di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) merupakan kegiatan usaha yang
B a b I P e n d a h u l u a n 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kerja Praktek Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) merupakan kegiatan usaha yang mampu memperluas lapangan kerja, memberikan pelayanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jika disebut bahasa pengambil keputusan (Jusup, 2009:4). Hal ini dikarenakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akuntansi sering disebut sebagai bahasa bisnis, atau akan lebih tepat jika disebut bahasa pengambil keputusan (Jusup, 2009:4). Hal ini dikarenakan dengan informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terbelakang dan menuju masyarakat yang lebih baik dan maju. Salah satu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan salah satu negara yang jumlah penduduknya banyak dan masih dikategorikan Negara yang sedang berkembang. Sebagai negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang menyita pikiran pemerintah untuk segera dipecahkan. Krisis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemiskinan dan pengangguran masih menjadi sebuah permasalahan ekonomi yang menyita pikiran pemerintah untuk segera dipecahkan. Krisis moneter yang terjadi di
Lebih terperinciRELEVANSI SIKAP DAN PENGALAMAN PELAKU USAHA MIKRO KECIL MENENGAH MUDA DALAM PEMAHAMAN AKUNTANSI DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEBERHASILAN BISNIS
RELEVANSI SIKAP DAN PENGALAMAN PELAKU USAHA MIKRO KECIL MENENGAH MUDA DALAM PEMAHAMAN AKUNTANSI DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEBERHASILAN BISNIS Ayu Dwidyah Rini Program Studi Akuntansi Fakultas Manajemen
Lebih terperinciPENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTURDI KABUPATEN SRAGEN
PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTURDI KABUPATEN SRAGEN SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Perkembangan perekonomian nasional yang dihadapi dunia usaha saat ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan perekonomian nasional yang dihadapi dunia usaha saat ini sangat cepat dan dinamis, tak terkecuali bagi Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tinjauan Umum UMKM BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.1. Definisi dan Penggolongan UMKM Terdapat beberapa definisi menengenai usaha mikro, kecil, dan menengah. Berikut definisi mengenai UMKM menurut beberapa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Pada era globalisasi ini, dalam pembangunan sektor ekonomi mendapat perhatian yang cukup besar. Dengan tujuan, hasil dari sektor ekonomi dapat dinikmati
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. usaha kecil atau usaha mikro dan sektor informal, terutama di daerah pedesaan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam sistem perbankan di Indonesia, Bank Perkreditan Rakyat (BPR) memiliki peran yang penting, yaitu memberikan pelayanan perbankan kepada usaha kecil atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Permasalahan. PSAK atau Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan adalah suatu standar
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Permasalahan PSAK atau Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan adalah suatu standar yang mendasari penyajian laporan keuangan di Indonesia yang diterbitkan oleh IAI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Koperasi merupakan suatu sarana penting yang harus tersedia bahkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Koperasi merupakan suatu sarana penting yang harus tersedia bahkan dapat dikatakan merupakan hal yang wajib di dalam suatu sistem perekonomian. Hal ini dikarenakan koperasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu wahana. angka pengangguran, UMKM juga memegang peranan penting bagi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu wahana yang baik untuk menciptakan lapangan pekerjaan. Di samping mengurangi angka pengangguran, UMKM juga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. konstan sejak tahun 2007 dan selalu diiringi dengan pertumbuhan pembiayaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia cukup konstan sejak tahun 2007 dan selalu diiringi dengan pertumbuhan pembiayaan atau pendanaan. Keterlibatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan perekonomian di Indonesia yang berdasarkan pada konsep pengembangan perekonomian rakyat banyak didapat dari sektor Usaha Mikro, Kecil Menengah (U MKM).
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. yang didukung oleh sanksi-sanksi untuk setiap ketidakpatuhan (Belkaoui,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Standar akuntansi merupakan masalah penting dalam profesi dan semua pemakai laporan keuangan. Oleh karena itu, mekanisme penyusunan standar akuntansi harus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejarah perkembangan pemikiran akuntansi ( accounting thought) dibagi. dalam tiga periode: tahun 4000 SM 1300 M; tahun M,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Akuntansi berkembang sejalan dengan perkembangan masyarakat. Sejarah perkembangan pemikiran akuntansi ( accounting thought) dibagi dalam tiga periode: tahun
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Sofyan Syafri Harahap (2008:201)
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Pada masa sekarang ini perekonomian di Indonesia mengalami kemajuan yang sangat pesat. Perusahaan berupaya meningkatkan produktivitas usahanya, serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak krisis moneter yang terjadi pada pertengahan tahun 1997 dan telah berkembang menjadi krisis ekonomi dan multidimensi, pertumbuhan ekonomi nasional relatif masih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rentan terhadap pasar bebas yang mulai dibuka, serta kurang mendapat dukungan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Usaha mikro tergolong jenis usaha yang tidak mendapat tempat di bank, rentan terhadap pasar bebas yang mulai dibuka, serta kurang mendapat dukungan dari pemerintah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di Indonesia. Hai ini mengingat wilayah Indonesia merupakan negara kepulauan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sub sektor perikanan air laut di Indonesia memiliki potensi yang sangat besar di Indonesia. Hai ini mengingat wilayah Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sampai sekarang. Masing-masing periode memberi kontribusi yang berarti bagi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Akuntansi berkembang sejalan dengan perkembangan masyarakat. Sejarah perkembangan pemikiran akuntansi (accounting thought) dibagi dalam tiga periode: tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang unggul dan orang- orang yang berpotensi tinggi sajalah yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini persaingan bisnis semakin ketat dan semakin sulit sehingga perusahaan yang unggul dan orang- orang yang berpotensi tinggi sajalah yang mampu memenangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dicapai pemulihan ekonomi. UMKM sendiri pada dasarnya sebagian besar bersifat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peranan penting bagi masyarakat di tengah krisis ekonomi. Dengan memupuk UMKM diyakini akan dapat dicapai pemulihan
Lebih terperinciANALISIS PERSEPSI MANAJEMEN UMKM ATAS LAPORAN KEUANGAN BERBASIS SAK ETAP (Ruang Lingkup Biro Perjalanan Wisata Kota Malang)
ANALISIS PERSEPSI MANAJEMEN UMKM ATAS LAPORAN KEUANGAN BERBASIS SAK ETAP (Ruang Lingkup Biro Perjalanan Wisata Kota Malang) Eka Putri Yuliasih (Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Kanjuruhan,
Lebih terperinciLAPORAN PENELITIAN DOSEN PEMULA
LAPORAN PENELITIAN DOSEN PEMULA PROSPEK IMPLEMENTASI SAK ETAP BERBASIS KUALITAS LAPORAN KEUANGAN UMKM Oleh: 1. Ketua Barkah Susanto, SE, M.Sc NIDN: 0627018002 2. Anggota Nur Laila Yuliani, SE NIDN: 0621077802
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tercipta masyarakat yang adil dan makmur, sesuai dengan tujuan. menengah yaitu memberikan bantuan kredit. Oleh sebab itu, sangat
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelaksanaan pembangunan disamping untuk meningkatkan pendapatan nasional sekaligus harus menjamin pembagian yang merata bagi seluruh rakyat. Hal ini bukan hanya dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2008 mendefiniskan Dunia Usaha. sebagai Usaha Mikro, Usaha Kecil, Usaha Menengah, dan Usaha Besar yang
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Undang-undang Nomor 20 Tahun 2008 mendefiniskan Dunia Usaha sebagai Usaha Mikro, Usaha Kecil, Usaha Menengah, dan Usaha Besar yang melakukan kegiatan ekonomi di Indonesia
Lebih terperinciFAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI BERBASIS TEKNOLOGI PADA USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM) SKRIPSI.
FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI BERBASIS TEKNOLOGI PADA USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM) SKRIPSI Oleh : RANNY NOVIKASARI 0613010252/FE/EA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN PENGAKUAN PENDAPATAN BERDASARKAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK ( SAK ETAP)
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analysis pada penelitian dengan judul ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN BERDASARKAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. salah satu kunci bangsa indonesia keluar dari krisis. UKM banyak yang tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Usaha kecil dan menengah (UKM) merupakan salah satu kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia dan memiliki kedudukan yang sangat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. makmur yang merata materil dan spirituil berdasarkan Pancasila dan Undang-
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang merata materil dan spirituil berdasarkan Pancasila dan Undang- Undang Dasar 1945 dalam
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peran strategi dalam pembangunan nasional. Hal ini dikarenakan sebagian besar penduduk terlibat dalam kegiatan UMKM
Lebih terperinciBEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN PENGUSAHA KECIL ATAS PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI DI DAERAH KABUPATEN TUBAN
BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN PENGUSAHA KECIL ATAS PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI DI DAERAH KABUPATEN TUBAN SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Memperoleh Gelar
Lebih terperinciPENJELASAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 10 TAHUN 2010 TENTANG PEMBERDAYAAN DAN PENGEMBANGAN KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH
PENJELASAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 10 TAHUN 2010 TENTANG PEMBERDAYAAN DAN PENGEMBANGAN KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH I. UMUM Pembangunan Daerah bertujuan untuk mewujudkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. nasional telah menunjukkan bahwa kegiatan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha mikro dan kecil (UMK) termasuk dalam bagian usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan mempunyai peran yang cukup penting dalam membangun perekonomian di Indonesia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro. sebagaimana diatur dalam Undang-Undang. Usaha mikro memiliki
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usaha mikro merupakan usaha produktif milik orang perorangan dan atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang.
Lebih terperinciBUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 56 TAHUN 2015 TENTANG
BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 56 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN CIAMIS PADA PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT SURYA
Lebih terperinciTAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI KOPERASI. Usaha Mikro. Kecil. Menengah. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 93)
No.4866 TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI KOPERASI. Usaha Mikro. Kecil. Menengah. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 93) PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyongsong Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) sebagai bentuk integrasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di Indonesia, Usaha Kecil Menengah (UKM) memiliki peran strategis dan kontribusi sangat besar bagi perekonomian nasional. UKM memegang perananan penting dalam pertumbuhan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank Dunia telah lama mempublikasikan bahwa usaha mikro, kecil dan menengah merupakan salah satu kekuatan pendorong yang sangat kuat dalam pembangunan ekonomi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Usaha Kecil Menengah (UKM) merupakan salah satu sektor penunjang perekonomian negara yaitu dalam pembangunan ekonomi nasional dan penyerapan tenaga kerja.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Keberhasilan perekonomian suatu negara dapat diukur melalui berbagai indikator
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan perekonomian suatu negara dapat diukur melalui berbagai indikator ekonomi antara lain dengan mengetahui pendapatan nasional, pendapatan per kapita, tingkat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang memiliki sumber daya alam yang
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara berkembang yang memiliki sumber daya alam yang berlimpah. Sumber daya alam tersebut merupakan faktor utama untuk tumbuh kembangnya sektor pertanian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Namun dibalik semua itu ternyata Koperasi dan UMKM memliki permasalahan yang. rendahnya kompetensi kewirausahaan UMKM (DSE:2010).
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) dan Koperasi memiliki potensi yang besar dalam meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Hal ini dibuktikan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (UMKM) memainkan suatu peran yang sangat vital di dalam pembangunan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dari perspektif dunia, diakui bahwa usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) memainkan suatu peran yang sangat vital di dalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi. Tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. telah menjadi perhatian banyak pihak khususnya masyarakat bisnis. Hal ini terutama
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal merupakan media yang sangat efektif untuk dapat menyalurkan dan menginvestasikan dana yang berdampak produktif dan menguntungkan bagi investor.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perekonomian daerah. Dinas Koperasi dan UKM DIY mencatat hingga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah merupakan pelaku bisnis yang memiliki peran penting terhadap perekonomian daerah. Dinas
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. di Provinsi Riau dalam mengikuti e-procurement pada tahun yaitu
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan temuan dan analisis untuk menjawab rumusan masalah yang ada terkait dengan upaya apa saja yang dilakukan oleh UMKM Lokal yang berada di Provinsi Riau dalam mengikuti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejarah telah menunjukkan bahwa usaha Mikro, Kecil, dan. Menengah (UMKM) di Indonesia tetap eksis dan berkembang dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejarah telah menunjukkan bahwa usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia tetap eksis dan berkembang dengan adanya krisis ekonomi yang telah melanda
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. arah peningkatan taraf hidup masyarakat. sangat vital, seperti sebuah jantung dalam tubuh manusia.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ekonomi nasional dewasa ini menunjukkan arah yang semakin menyatu dengan ekonomi regional dan internasional yang dapat menunjang sekaligus berdampak kurang
Lebih terperinci