BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL"

Transkripsi

1 15 BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL 3.1. Kerangka Konsep Berdasarkan tujuan penelitian di atas maka kerangka konsep dalam penelitian ini adalah : Kelompok Vegetarian Kelompok Non-Vegetarian Tekanan Darah Variabel Independen Variabel dependen Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian 3.2. Definisi Operasional 1. Variabel Independen : Kelompok Vegetarian dan Non- Vegetarian Kelompok vegetarian adalah seseorang yang melakukan diet vegetarian tipe vegan, ovo-vegetarian, lacto-vegetarian, dan lactoovo vegetarian. Kelompok non-vegetarian adalah seseorang yang mengkonsumsi daging merah, daging unggas, daging ikan, susu, produk susu, telur, dan sayur-mayur. Cara ukur : Wawancara. Alat ukur : Kuesioner. Hasil ukur : Vegetarian atau Non- Vegetarian. Skala pengukuran : Nominal.

2 16 2.Variabel Dependen : Tekanan Darah Tekanan darah adalah gaya yang ditimbulkan oleh darah terhadap dinding pembuluh darah. Alat ukur adalah: Sphygmomanometer air raksa merek RIESTER dan stetoskop merek LITTMANN. Cara ukur: subyek dalam keadaan rileks dan lengan ditumpu di meja,pastikan pakaian tidak terlalu ketat pada bagian lengan. Mansetdi pasang pada lengan atas dan harus sejajar dengan jantung kemudian diafragma stetoskop diletakkan di atas arteri brakialis. Sphygmomanometer harus dalam keadaan tegak lurus terhadap pemeriksa,cuff dipompa hingga tidak dijumpai denyut nadi pada arteri radialis. Turunkan tekanan pada cuff dengan kecepatan 2-3mm/detik. Mengukur tekanan darah sistol yaitu suara pertama yang terdengar dan mengukur tekanan darah diastol yaitu suara terakhir yang terdengar pada arteri brakialis. Kemudian dicatat hasil sistol dan diastol. Pengukuran dilakukan dua kali dan dibagi rata untuk hasil akhirnya. Hasil ukur : rerata, nilai median, minimum, maksimum, danpengelompokan normal atau hipertensi. Skala pengukuran : Skala numerikdan nominal Hipotesa Ho : Tidak terdapat hubungan tekanan darah pada kelompok vegetarian dan nonvegetarian berusia tahun. Ha : Terdapat hubungan tekanan darah pada kelompok vegetarian dan nonvegetarianberusia tahun.

3 17 BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1. Jenis penelitian Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional untuk mengetahui hubungan diet vegetarian dan non-vegetarian terhadap tekanan darah di kota Medan pada tahun Penelitian dilakukan dengan desain analitik observasional dengan pendekatancross sectional bearti pengukuran variabelvariabel hanya dilakukan satu kali saja Tempat dan Waktu Penelitian Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Fakultas Kedokteran, Medan dan di Vihara Maha Maitreya Cemara Asri, Medan Waktu Penelitian Waktu pengambilan data direncanakan pada bulan Agustus 2014 hingga September 2014, dilanjutkan dengan pengolahan data pada Oktober Populasi dan Sampel Penelitian Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah laki-laki dan perempuan yang berusia tahun di Fakultas Kedokteran dan atau yang datang beribadah di Vihara Maha Maitreya Sampel Sampel penelitian adalah laki-laki dan perempuan Fakultas Kedokteran yang melakukan diet non- vegetarian serta laki-laki dan perempuan yang merupakan vegetarian di Vihara Maha Maitreya.

4 18 Perkiraan jumlah sampel yang dibutuhkan Keterangan : (zzzz +zzzz )ss n1=n2 = 2 [ (xx1 xx2) ]² n1 : Besar sampel minimum kelompok 1 n2 : Besar sampel minimum kelompok 2 zα : Nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada α tertentu zβ : Nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada β tertentu s : Simpang Baku kedua kelompok x1-x2 : Perbedaan klinis yang diinginkan Dalam penelitian ini, Bila α = 0,05 maka Zα nya bernilai 1.96 dan power = 0,8 maka Zβ bernilai 0,842. Untuk itu besar sampel yang diperlukan adalah : Besar sampel untuk tekanan darah sistolik n1=n2 =2[ ( )14 ]² 10 n1 = n2 = 30,77 31 Besar sampel untuk tekanan darah diastolik n1= n2 =2[ ( )11 ]² 8 n1 = n2 = 29,68 30 Dari kedua perhitungan besar sampel,maka diambil besar sampel terbesar yaitu 31 orang untuk kelompok vegetarian dan 31 orang untuk kelompok non-vegetarian.

5 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengambilan sampel Pengambilan sampel dilakukan dengan consecutivesamplinguntuk subyek penelitian kelompok vegetarian dan simple random sampling untuk kelompok non-vegetarian. Kriteria inklusi : 1. Orang yang melakukan diet vegetarian. 2. Orang yang melakukan diet non-vegetarian. 3. Indeks massa tubuh berada dalam normal. 4. Usia tahun. 5. Bersedia menjadi sampel. Kriteria eksklusi : 1. Mempunyai riwayat menderita asma, hipertensi, penyakit jantung bawaan, hipertiroid, hipotiroid. 2. Memakai obat-obatan seperti alfa agonist, beta agonist, beta blocker Alat dan Bahan Penelitian Alat yang dipakai pada penelitian ini adalah : 1. Stature meter: untuk mengukur tinggi badan sampel. 2. Timbangan berat badan : untuk mengukur berat badan sampel. 3. Kuesioner : untuk menanyakan jenis diet dan menyingkirkan sampel yang tidak memenuhi kriteria inklusi ataupun memenuhi kriteria eksklusi melalui beberapa pertanyaan. 4. Sphygmomanometer RIESTERair raksa untuk mengukur tekanan darah. 5. Stetoskop LITTMANNuntuk mengukur tekanan darah.

6 Cara Kerja Menentukan Vegetarian atau Non-Vegetarian Untuk mengetahui sampel merupakan kelompok vegetarian atau non-vegetarian, maka sampel akan ditanya melalui kuesioner. Pada kuesioner dicantumkan beberapa pertanyaan dengan kriteria eksklusi sampel. Melalui kuesioner tersebut, maka peneliti dapat menentukan sampel termasuk dalam kelompok vegetarian atau non-vegetarian Mengukur Tekanan Darah Subyek dalam keadaan rileks dan lengan ditumpu di meja, pastikan pakaian tidak terlalu ketat pada bagian lengan. Mansetdi pasang pada lengan atas dan harus sejajar dengan jantung dan sphymomanometer harus dalam keadaan tegak lurus terhadap pemeriksa. Letakkan diafragma stetoskop di atas arteri brakialis. Mansetdipompa hingga tidak dijumpai denyut nadi pada arteri radialis. Naikkan tekanan pada mansethingga mmhg dari saat arteri radialis tidak teraba. Turunkan tekanan pada manset dengan kecepatan 2-3mm/detik. Mengukur tekanan darah sistol yaitu suara pertama yang terdengar dan mengukur tekanan darah diastol yaitu suara terakhir yang terdengar pada arteri brachialis. Mencatat hasil sistol dan diastol. Pengukuran dilakukan dua kali dan dibagi rata untuk hasil akhirnya Pengolahan dan Analisis Data Untuk menganalisis data-data yang akan didapat pada penelitian, maka peneliti menggunakan uji-t. Pada uji ini dapat menentukan seberapa kuat hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Data pada variabel independen adalah data nominal dan data pada variabel dependen adalah data numerik dan nominal. Data-data pada variabel dependen akan di uji dengan menggunakan uji kolmogorov-smirnov untuk mengetahui data berdistrubusi normal atau tidak. Data-data yang diperoleh akan diolah dengan menggunakan program SPSS.

7 21 BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Hasil Penelitian Deskripsi Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (USU), yang berada di Jl. Dr. T. Mansur No. 9, Kelurahan Padang Bulan, Kecamatan Medan Baru di Kota Medan dan dilakukan di Maha Vihara Maitreya, yang berada di Komplek Perumahan Cemara Asri, Jl. Boulevard No.8, Kelurahan Sampali, Kecamatan Percut Sei Tuan di Kota Medan. Subjek peneltian tersebar di dua lokasi Deskripsi Karakteristik Individu Pada penelitian ini jumlah subjek penelitian berjumlah 69 orang, yaitu 37 orang dengan diet vegetarian yang merupakan jemaat dari Vihara Maha Maitreya dan 32 orang dengan diet non-vegetarian yang merupakan mahasiswa dari Fakultas Kedokteran. Data yang diperoleh tersebut merupakan data yang telah diseleksi menurut kriteria inklusi dan eksklusi sebelumnya. Tabel 5.1 Karakteristik Umur dan Indeks Massa Tubuh (IMT) Berdasarkan Tipe Diet Tipe Diet N Usia (Tahun) IMT(Kg/m 2 ) p IMT Vegetarian 37 22,27 ± ,09 ± 1,29 Non- 0, ,19 ± 0,93 20,78 ± 1,41 Vegetarian IMT : Indeks massa tubuh ( mean ± SD)

8 22 Pada tabel 5.1, diperoleh data bahwa pada penelitian ini rerata usia kelompok vegetarian adalah 22,27 tahun dengan rentang usia 18 hingga 31 tahun, sedangkan kelompok non vegetarian rata-rata berusia 20,19 tahun dengan rentang usia 18 hingga 21 tahun. Selain itu, didapatkan rerata IMT subjek kedua kelompok homogen, walaupun kelompok vegetarian mempunyai rerata yang lebih tinggi (21,09) bila dibandingkan dengan kelompok non-vegetarian (20,78). Tabel 5.2. Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Kelompok Umur Tipe Diet Vegetarian (%) Non- Vegetarian (%) Umur <20 tahun 12 (32,4) 17 (53,1) tahun 20 (54,1) 15 (46,9) tahun 3 (8,1) 0 (0) tahun 2 (5,4) 0 (0) Total 37 (100) 32(100) Pada tabel 5.2 terlihat bahwa orang dengan diet vegetarian mempunyai sebaran kelompok usia yang lebih banyak pada usia muda dengan rincian umur <20 tahun berjumlah 12 orang (32,4%), tahun berjumlah 20 orang (54,1%), tahun berjumlah 3 orang (8,1%), dan tahun berjumlah 2 orang (5,4%). Pada diet non-vegetarian sebaran kelompok usia didapat umur <20 tahun berjumlah 17 orang (53,1%), tahun berjumlah 15 orang (46,9%), sedangkan pada kelompok usia tahun, dan usia tahun tidak diperoleh subjek penelitian.

9 23 Tabel 5.3 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin Tipe Diet Vegetarian n (%) Non-Vegetarian n(%) Jenis Kelamin Laki-laki 17 (45,9) 15 (46,9) Perempuan 20 (54,1) 17 (53,1) Total 37 (100) 32(100) Pada tabel 5.3 disajikan distrisbusi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin. Pada penelitian ini didapati jumlah subjek yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 32 orang (46,4%) dan perempuan sebanyak 37 orang (53,6%). Dari kelompok vegetarian didapatkan 45,9% (17 orang) berjenis kelamin laki-laki dan ini hampir sama di kelompok non-vegetarian yaitu 46,9% (15 orang). Sedangkan distribusi untuk yang berjenis kelamin perempuan juga hampir sama yaitu 54,1% (20 orang) untuk kelompok vegetarian dan 53,1% (17 orang) untuk kelompok non-vegetarian.pada penelitian ini juga didapatkan hasil bahwa rata-rata tekanan darah sistol pada laki-laki adalah 110,75±8,92 mmhg, sedangkan pada perempuan 104,32±9,06 mmhg dengan p 0,005. Rata-rata tekanan darah diastol pada lakilaki adalah 70,59±8,94 mmhg dan pada perempuan 68,24±8,18 mmhg dengan nilai p 0,153.

10 24 Tabel 5.4 Sebaran Lama Diet yang Dilakukan Kelompok Diet Vegetarian dan Tekanan Darah Sistol dan Diastol Lama Melakukan Diet Vegetarian n % Sistol (mmhg) Diastol (mmhg) < 1 tahun 2 5,4 115,00 ±7,07 75,00 ± 7, tahun 8 21,6 107,50 ± 8,45 65,63 ± 8, tahun 12 32,4 106,58 ± 8,09 68,08 ± 9,74 >5 tahun 15 40,6 109,67 ± 8,95 67,33 ± 9,79 Data sistol dan diastol disajikan dalam Mean ± SD Pada tabel 5.4 diperoleh bahwa sebaran diet vegetarian dibawah 1 tahun sebanyak 2 orang (5,4%), 1-2 tahun sebanyak 8 orang (21,6%), 3-5 tahun sebanyak 12 orang (32,4%), dan sebanyak 15 orang (40,6%) yang telah melakukan diet vegetarian lebih dari 5 tahun. Pada tabel 5.4 terlihat juga bahwa melakukan diet vegetarian kurang dari 5 tahun dijumpai penurunan tekanan darah dan akan meningkat kembali setelah 5 tahun, sedangkan pada tekanan darah diastol dijumpai hasil yang tidak konstan.

11 25 Tabel 5.5 Distribusi Tipe Vegetarian dan Rerata Tekanan Darah Sistol Diastol Tipe Vegetarian n (%) Sistol (mmhg) Diastol (mmhg) Vegan 5(13,5) 110,80 ± 9,12 70,40 ± 9,52 Ovovegan 21(56,8) 109,76 ± 8,58 67,14 ± 9,43 Lactovegan 1(2,7) - - LactoOvovegan 10(27) 104,50 ± 7, 61 66,50 ± 9,44 Keterangan: Data pada lactovegan hanya 1 orang sehingga tidak dapat ditampilkan nilai rerata nya. Nilai yang didapat pada pengukuran tekanan darah sistol dan diastol lactovegan adalah 110 mmhg dan 75 mmhg. Data pada sistol dan diastol disajikan dalam mean ± SD. Pada tabel 5.5 diperoleh bahwa dari 37 orang yang melakukan diet vegetarian, 5 orang (13,5%) melakukan diet jenis vegan, 21 orang (56,8 %) melakukan diet jenis ovovegan, 10 orang (27 %) melakukan diet jenis lactoovovegan dan hanya 1 orang (2,7%) yang melakukan diet jenis lactovegan. Dari tabel juga terlihat rerata tekanan darah sistol dan diastol lactoovovegan memiliki nilai rerata tekanan darah yang lebih rendah (104,5 mmhg dan 66,5 mmhg) dibandingkan dengan yang lainnya yaitu vegan (110,8 mmhg dan 70,4 mmhg), Ovovegan (109,76 mmhg dan 67,14 mmhg).

12 26 Tabel 5.6 Hubungan, Rerata dan Perbedaan Tekanan Darah Sistol dan Diastol pada Kelompok Vegetarian dan Non- Vegetarian Vegetarian Non-Vegetarian p mean ±SD med min maks mean ±SD med min maks Sistol 108,49 ± 105,94± ,393 (mmhg) 8,41 10,58 Diastol 67,62 ± 71,31± ,061 (mmhg) 9,21 7,40 Keterangan : Data tidak berdistribusi normal. p didapat dari uji Mann-Whitney U. med : median, min : minimum, maks : maksimum Pada tabel 5.6 diperoleh rerata tekanan darah sistol dan diastol subjek penelitian kelompok diet vegetarian adalah 108,49 mmhg dan 67,62 mmhg, sedangkan rerata tekanan darah sistol dan diastol subjek penelitian kelompok diet non-vegetarian adalah 105,94 mmhg dan 71,31 mmhg. Kelompok diet vegetarian mempunyai tekanan darah sistol yang lebih tinggi dibandingkan kelompok nonvegetarian yaitu 2,55 mmhg sedangkan pada tekanan darah diastol, kelompok diet vegetarian mempunyai tekanan darah yang lebih rendah dibandingkan dengan kelompok diet non-vegetarian sebesar 3,69 mmhg Pembahasan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di Maha Vihara Maitreya dan di Fakultas Kedokteran, diperoleh data melalui kuesioner dan pengukuran berat badan, tinggi badan, tekanan darah maka data tersebut dijadikan sebagai acuan untuk melakukan pembahasan berikut ini. Pada penelitian ini didapatkan bahwa distribusi subjek yang melakukan diet vegetarian lebih banyak pada kelompok usia tahun. Hal ini bearti bahwa semakin banyak orang yang dalam usia mudanya mulai melakukan diet vegetarian baik untuk kepercayaan ataupun kesehatan.

13 27 Pada penelitian ini didapatkan hasil bahwa tekanan darah sistol dan diastol berjenis kelamin laki-laki lebih tinggi dibandingkan dengan jenis kelamin perempuan. Perbedaan yang terjadi ini didasari oleh karena perbedaan kadar hormon androgen dan estrogen, dimana hormon androgen yang lebih tinggi pada laki-laki dapat menaikkan tekanan darah, sedangkan hormon estrogen yang lebih tinggi pada perempuan dapat menurunkan tekanan darah (Reckelhoff, 2001). Berdasarkan tabel 5.4, terlihat bahwa lama diet vegetarian dapat mempengaruhi tekanan darah. Pada subjek penelitian dengan diet vegetarian kurang dari 5 tahun mempunyai tekanan darah yang lebih rendah dibandingkan dengan diet vegetarian yang telah dilakukan lebih dari 5 tahun. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Yang et al (2011) yang didapati bahwa tekanan darah pada kelompok vegetarian yang telah melakukan diet vegetarian kurang dari 6 tahun lebih rendah dibandingkan dengan kelompok vegetarian yang telah melakukan diet lebih dari 6 tahun dengan hasil yang signifikan yaitu p bernilai 0,048. Hal ini didasari oleh karena diet vegetarian cenderung mengalami defisiensi asam lemak omega-3, kalsium, vitamin D, vitamin B-12 dan zinc (American Dietetic Association/ ADA, 2009). Selain itu, pada vegetarian kadar Eicosapentanoic acid (EPA) dan Docosahexanoic acid (DHA) lebih rendah dibandingkan dengan non-vegetarian yang dimana zat tersebut berperan sebagai kardioprotektif (Craig, 2009). Pada penelitian ini didapatkan hasil bahwa tekanan darah diet jenis vegan lebih tinggi dibandingkan dengan jenis diet ovovegan ataupun lactoovovegan (tabel 5.5). Hal ini kemungkinan disebabkan oleh karena jenis vegan lebih rentan untuk mengalami defisiensi kalsium, sehingga mempunyai tekanan darah yang lebih tinggi dibanding tipe lainnya. Menurut Nguyen (2013) asupan kalsium dapat menurunkan tekanan darah hingga 1,8 mmhg untuk sistol dan 0,99 mmhg untuk diastol. Menurut Yokohama et al (2014), dari hasil penelitian meta analisis nya mendapatkan bahwa terjadi penurunan tekanan darah sistol dan diastol pada kelompok vegetarian dibandingkan dengan kelompok non-vegetarian yaitu sebesar 4,8 mmhg untuk sistol dan 2,2 mmhg untuk diastol. Hal ini tidak sesuai

14 28 dengan tabel 5.6, dimana tekanan darah kelompok vegetarian lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok non-vegetarian. Hal ini dikarenakan perbedaan usia dan IMT subjek penelitian. Menurut Mungreiphy(2011), semakin tinggi usia seseorang maka terjadi kenaikan tekanan darah yang konstan pada orang tersebut. Hal ini dikarenakan elastisitas pembuluh darah yang menurun (Lilly, 2011). Pada penelitian Yokohama et al usia rerata subjek penelitiannya adalah 44,5 tahun, sedangkan pada penelitian ini rerata usia subjek penelitian adalah 22,2 tahun. Menurut penelitian Yang et al (2011), rerata IMT pada kelompok vegetarian lebih rendah dibandingkan dengan kelompok non-vegetarian yaitu 23,6 ± 4,0 dengan 24,4 ± 2,7. Pada tabel 5.1, didapatkan hasil yang berbeda dimana rerata IMT pada kelompok vegetarian lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok non-vegetarian yaitu 21,09 ± 1,29 dan 20,78 ± 1,41. IMT lebih berpengaruh terhadap tekanan darah di bandingkan dengan diet vegetarian. IMT cenderung lebih rendah pada kelompok vegetarian dibandingkan dengan kelompok non-vegetarian, sehingga pengaruh diet vegetarian terhadap IMT berpengaruh terhadap penurunan tekanan darah (ADA/ 2009). Hal ini dikarenakan IMT yang tinggi menyebabkan peningkatan tekanan darah melalui sekresi angiotensinogen oleh adiposit, peningkatan kekentalan darah akibat sekresi profibrinogen dan plasminogen activator inhibitor (PAI) oleh adiposit dan peningkatan volume darah dikarenakan peningkatan massa tubuh (Lilly, 2011). Pada penelitian Yang et al (2011), perbedaan tekanan darah sistol dan diastol pada kelompok vegetarian dan non-vegetarian memberikan hasil yang signifikan yaitu mempunyai nilai p < 0,001. Hasil yang didapati pada penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian Yang et al yang di karenakan perbedaan IMT dan usia.

15 29 BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bawah pada penelitian ini : 1. Rerata usia pada kelompok vegetarian adalah 22,27 ± 3,57 tahun dan nonvegetarian adalah 20,19 ± 0,93 tahun; Sebaran jenis kelamin pada kelompok vegetarian yang berjumlah 37orang subjek penelitian (53,6%) adalah 20 orang perempuan (54,1%) dan 17 orang (45,9%) laki-laki, sedangkan pada kelompok non-vegetarian yang berjumlah 32 orang subjek penelitian (46,4%) adalah 17 orang perempuan (53,1%) dan 15 orang (46,9%) adalah laki-laki. 2. Rerata indeks massa tubuh kelompok vegetarianadalah 21,09 ± 1,29Kg/m² lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok non-vegetarian yaitu 20,78 ± 1,41 Kg/m² 3. Kelompok diet vegetarian dengan lama diet vegetarian lebih dari lima tahun merupakan kelompok yang terbanyak yaitu 15 orang (40,6%), diikuti kelompok lama diet 3-5 tahun sebanyak 12 orang (32,4%), 1-2 tahun sebanyak 8 orang (21,6%) dan kurang dari satu tahun sebanyak 2 orang ( 5,4%). 4. Jenis vegetarian yang paling banyak dilakukan adalah diet ovovegan, yaitu sebanyak 21 orang (56,8%), diikuti dengan lactoovovegan 10 orang (27%), vegan 5 orang (13,5%) dan lactovegan sebanyak 1 orang (2,7%). 5. Rerata tekanan darah sistol dan diastol kelompok vegetarian adalah 108,49 ± 8,41 mmhg dan 67,62 ± 9,21 mmhg, lebih tinggi dibandingkan dengan rerata tekanan darah sistol dan diastol kelompok vegetarian yaitu 105,94 ± 10,58 mmhg dan 71,31 ± 7,40 mmhg. 6. Tidak ada hubungan tekanan darah pada kelompok vegetarian dan nonvegetarian dikarenakan p value bernilai di atas 0,05 dengan rincian p value sistol 0,393 dan p value diastol 0,061.

16 Saran Untuk yang melakukan diet vegetarian terutama jenis vegan diharapkan memperhatikan kebutuhan gizinya seperti protein, zat besi, zinc, iodin, kalsium, vitamin D, vitamin B 12 dan asam lemak omega-3 dengan beragam makanan, makanan yang difortifikasi, ataupun dari suplemen. Untuk yang melakukan diet non-vegetarian diharapkan untuk tetap memperhatikan gaya hidup termasuk asupan, pola makan, dan olah raga yang bertujuan mencegah terjadinya penyakit-penyakit yang berkaitan dengan peningkatan tekanan darah. Untuk peneliti selanjutnya yang ingin membuat penelitian mengenai hubungan tekanan darah pada kelompok vegetarian dan non-vegetarian diharapkan dapat mengambil data untuk menilai asupan nutrisi dari kedua kelompok, untuk mengetahui apakah asupan nutrisi berlebih atau tidak dan meniliti subjek penelitian dengan usia yang lebih besar.

BAB III METODE PENELITIAN. pengumpulan data sekaligus pada satu waktu (Taufiqurahman, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. pengumpulan data sekaligus pada satu waktu (Taufiqurahman, 2010). BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini dilakukan secara observasional analitik dengan metode cross sectional. Cross sectional merupakan metode penelitian dengan menghubungkan antara

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yaitu penelitian yang menjelaskan adanya pengaruh antara variabelvariabel,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yaitu penelitian yang menjelaskan adanya pengaruh antara variabelvariabel, 23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik yaitu penelitian yang menjelaskan adanya pengaruh antara variabelvariabel, melalui pengujian

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Gizi.

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Gizi. BAB IV METODE PENELITIAN 1.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Gizi. 1.2 Tempat dan waktu penelitian Tempat : Gedung Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain cross

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain cross III. METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain cross sectional. Dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh musik instrumental dalam menurunkan

Lebih terperinci

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL. Gambar 3.1. Kerangka Konsep Penelitian

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL. Gambar 3.1. Kerangka Konsep Penelitian BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL 3.1. Kerangka Konsep Variabel Bebas Jumlah Jam Tidur Variabel Tergantung Indeks Massa Tubuh (IMT) Gambar 3.1. Kerangka Konsep Penelitian 3.2. Variabel dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah keilmuan tentang fisika medis.

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah keilmuan tentang fisika medis. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah keilmuan tentang fisika medis. 1.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di Fakultas Kedokteran

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain cross

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain cross III. METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain cross sectional, dimana variabel kualitas hidup lansia penderita hipertensi yang mengikuti

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross 31 III. METODE PENELITIAN 3.1 DESAIN PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional, yaitu studi observasional yang mencari hubungan antara variabel bebas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian fisiologi. Ruang lingkup penelitian ini adalah keilmuan tentang fisika medis dan 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. cross sectional.. Pengukuran variabel status gizi, penyakit hipertensi serta

III. METODE PENELITIAN. cross sectional.. Pengukuran variabel status gizi, penyakit hipertensi serta III. METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan desain cross sectional.. Pengukuran variabel status gizi, penyakit hipertensi serta tingkat

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan penelitian ini mencakup bidang Ilmu Patologi

BAB 3 METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan penelitian ini mencakup bidang Ilmu Patologi BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup keilmuan penelitian ini mencakup bidang Ilmu Patologi Klinik, dan Ilmu Gizi Klinik. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional, yaitu mencari perbedaan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional, yaitu mencari perbedaan III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional, yaitu mencari perbedaan antara variabel bebas, yaitu gilir jaga malam, variabel terikat, yaitu

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN 36 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup keilmuan dalam penelitian ini adalah Ilmu Penyakit Dalam dan Ilmu Gizi 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di area

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Vegetarian Mengubah gaya hidup merupakan salah satu hal yang dapat kita lakukan untuk meningkatkan kesehatan. Gaya hidup yang dapat dirubah seperti intensitas olah raga, mengurangi

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PENELITIAN. Olah Raga, Fisiologi Respirasi, dan Fisiologi Kardiovaskuler.

BAB 4 METODE PENELITIAN. Olah Raga, Fisiologi Respirasi, dan Fisiologi Kardiovaskuler. BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian adalah ilmu Fisiologi khususnya Fisiologi Olah Raga, Fisiologi Respirasi, dan Fisiologi Kardiovaskuler. 4.2 Tempat dan Waktu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dan Metode Pendekatan Jenis penelitian ini adalah penelitian penjelasan eksplanatory reseach dimana menjelaskan hubungan antara variabel bebas dan variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu Fisiologi khususnya Fisiologi Olahraga dan Fisiologi Respirasi. 3.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian dilaksanakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional analitik

III. METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional analitik 72 III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional, yaitu dengan cara pengumpulan data sekaligus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. diambil dari para wanita akseptor kontrasepsi oral kombinasi dan injeksi

BAB IV HASIL PENELITIAN. diambil dari para wanita akseptor kontrasepsi oral kombinasi dan injeksi BAB IV HASIL PENELITIAN A. Data Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Ngoresan Jebres Surakarta dari tanggal 26 Oktober sampai dengan 7 November 2015. Data diambil dari para

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik-komparatif,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik-komparatif, 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik-komparatif, yakni mempelajari perbandingan variabel-variabel dengan menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. khususnya bidang nutrisi dan penyakit metabolik.

BAB IV METODE PENELITIAN. khususnya bidang nutrisi dan penyakit metabolik. BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Kesehatan Anak, khususnya bidang nutrisi dan penyakit metabolik. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian 4.2.1.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang lingkup penelitian 1. Ruang Lingkup Keilmuan Ruang lingkup keilmuan pada penelitian ini adalah ilmu penyakit dalam. 2. Waktu Pengambilan Sampel Waktu pengambilan sampel

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian analitis kategorik-numerik tidak

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian analitis kategorik-numerik tidak III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian analitis kategorik-numerik tidak berpasangan yang menggambarkan perbedaan kadar kreatinin serum pasien diabetes melitus tipe

Lebih terperinci

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL 3.1. Kerangka Konsep Penelitian Berdasarkan landasan teori, dibuat kerangka konsep penelitian sebagai berikut: Variabel Independen Variabel Dependen Edukasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bangunjiwo, Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Puskesmas ini. meraih berbagai penghargaan ditingkat nasional.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bangunjiwo, Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Puskesmas ini. meraih berbagai penghargaan ditingkat nasional. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Gambaran lokasi penelitian Pelaksanaan penelitian tentang hubungan kadar asam urat tinggi terhadap derajat hipertensi telah dilaksanakan di salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit Hipertensi atau yang lebih dikenal penyakit darah tinggi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah seseorang adalah >140 mm Hg (tekanan sistolik) dan/ atau

Lebih terperinci

Bab I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Bab I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bab I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pola makan vegetarian telah menjadi pola makan yang mulai banyak menjadi pilihan masyarakat saat ini. Vegetarian adalah orang yang hidup dari mengkonsumsi produk yang

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. 2) Ilmu Gizi, khususnya pengukuran status gizi antropometri.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. 2) Ilmu Gizi, khususnya pengukuran status gizi antropometri. 31 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian 1) Ilmu Kesehatan Anak, khususnya bidang nutrisi dan penyakit metabolik. 2) Ilmu Gizi, khususnya pengukuran status gizi antropometri. 4.2 Tempat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian adalah ilmu fisiologi khususnya ilmu fisiologi olah raga dan fisiologi otot. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini

Lebih terperinci

HUBUNGAN TEKANAN DARAH PADA KELOMPOK VEGETARIAN DAN NON-VEGETARIAN BERUSIA TAHUN OLEH : RONNIE WIRAWAN SALIM

HUBUNGAN TEKANAN DARAH PADA KELOMPOK VEGETARIAN DAN NON-VEGETARIAN BERUSIA TAHUN OLEH : RONNIE WIRAWAN SALIM HUBUNGAN TEKANAN DARAH PADA KELOMPOK VEGETARIAN DAN NON-VEGETARIAN BERUSIA 18-35 TAHUN OLEH : RONNIE WIRAWAN SALIM 110100085 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2014 HUBUNGAN TEKANAN DARAH PADA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan metode BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan metode rancangan kasus kontrol (case control). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mencangkup keilmuan Biokimia, Geriatri, Neurosains.

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mencangkup keilmuan Biokimia, Geriatri, Neurosains. 1 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian mencangkup keilmuan Biokimia, Geriatri, Neurosains. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksakan di Unit Rehabilitasi Sosial

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam lingkup Ilmu Kesehatan Anak, khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam lingkup Ilmu Kesehatan Anak, khususnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini termasuk dalam lingkup Ilmu Kesehatan Anak, khususnya bidang nutrisi dan penyakit metabolik. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PENELITIAN. status gizi antropometri. Pengumpulan data dilakukan di TK-PAUD Alhidayah dan Pos PAUD

BAB 4 METODE PENELITIAN. status gizi antropometri. Pengumpulan data dilakukan di TK-PAUD Alhidayah dan Pos PAUD BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian 1. Ilmu Kesehatan Anak, khususnya bidang nutrisi dan penyakit metabolik. 2. Ilmu Gizi, khususnya perhitungan asupan energi dan pengukuran status gizi

Lebih terperinci

hiperkolesterolemia, asam urat, dan lain-lain. Pada tahun 2003 WHO (World Health

hiperkolesterolemia, asam urat, dan lain-lain. Pada tahun 2003 WHO (World Health BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan zaman dan era globalisasi yang terjadi saat ini membawa perubahan-perubahan dalam kehidupan. Peningkatan pendapatan pada kelompok masyarakat tertentu

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional, yaitu pengukuran variabel-variabelnya

METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional, yaitu pengukuran variabel-variabelnya III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional, yaitu pengukuran variabel-variabelnya dilakukan hanya satu kali

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. desain cross sectional study, yaitu peneliti mempelajari hubungan antara

III. METODE PENELITIAN. desain cross sectional study, yaitu peneliti mempelajari hubungan antara III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional study, yaitu peneliti mempelajari hubungan antara asupan imunonutrisi

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Desain Penelitian Penelitian Faktor-faktor Risiko Hipertensi Pada Jamaah Pengajian Majelis Dzikir SBY Nurussalam Tahun 2008 dilakukan dengan menggunakan desain penelitian

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini melingkupi bidang Anestesiologi. Penelitian ini dimulai sejak tanggal 28 Mei 2014 hingga 28 Juni 2014.

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini melingkupi bidang Anestesiologi. Penelitian ini dimulai sejak tanggal 28 Mei 2014 hingga 28 Juni 2014. BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Ruang lingkup penelitian Penelitian ini melingkupi bidang Anestesiologi. 4.2 Waktu dan tempat penelitian Tempat melaksanakan: Bagian rekam medis RSUP Dr.Kariadi Semarang.

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Disain studi Penelitian ini merupakan penelitian yang memanfaatkan penelitian sebelumnya mengenai Pengaruh Asupan Asam Lemak Trans terhadap Profil Lipid Darah yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB 4 METODA PENELITIAN. Populasi terjangkau adalah murid SMP Domenico Savio dengan hipertensi dan obesitas.

BAB 4 METODA PENELITIAN. Populasi terjangkau adalah murid SMP Domenico Savio dengan hipertensi dan obesitas. BAB 4 METODA PENELITIAN 4.1. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam ruang lingkup Nefrologi Anak. 4.2. Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah belah lintang 4.3. Populasi dan Sampel

Lebih terperinci

Personil Penelitian. Nama : Kristina Ambarita. Jabatan : Peserta PPDS Ilmu Kesehatan Anak. 1. DR. dr. Oke Rina R, M.Ked(Ped), Sp.

Personil Penelitian. Nama : Kristina Ambarita. Jabatan : Peserta PPDS Ilmu Kesehatan Anak. 1. DR. dr. Oke Rina R, M.Ked(Ped), Sp. LAMPIRAN 1 Personil Penelitian 1. Ketua Penelitian Nama : Kristina Ambarita Jabatan : Peserta PPDS Ilmu Kesehatan Anak FK-USU/RSUP. H. Adam Malik Medan 2. Pembimbing Penelitian 1. DR. dr. Oke Rina R, M.Ked(Ped),

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah Bagian Ilmu Kesehatan Anak khususnya bidang nutrisi,

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah Bagian Ilmu Kesehatan Anak khususnya bidang nutrisi, BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini adalah Bagian Ilmu Kesehatan Anak khususnya bidang nutrisi, penyakit metabolik dan perinatologi. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian 4.2.1

Lebih terperinci

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL 3.1. Kerangka Konsep Berdasarkan tujuan penelitian di atas maka kerangka konsep dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Variabel independen Latihan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini menggunakan studi diskriptif korelasi. Hal ini dilakukan untuk melihat hubungan antara variabel satu dengan variabel yang lain (Notoatmojo,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. B. Lokasi dan Waktu Penelitian dilakukan di Posyandu lansia desa Bibis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hipertensi laki-laki usia tahun dan usia di atas 60 tahun.

BAB III METODE PENELITIAN. hipertensi laki-laki usia tahun dan usia di atas 60 tahun. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah quasy experimental dengan rancangan pra-pasca perlakuan (Pretest-posttest) terhadap nilai tekanan darah penderita hipertensi

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian 1) Ruang Lingkup Keilmuan Ruang lingkup keilmuan penelitian ini meliputi keilmuan fisiologi kedokteran dan kedokteran olahraga 2) Ruang Lingkup

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Ilmu Kesehatan Anak, khususnya bidang nutrisi. Pengumpulan data dilakukan di Puskesmas Rowosari, Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Ilmu Kesehatan Anak, khususnya bidang nutrisi. Pengumpulan data dilakukan di Puskesmas Rowosari, Semarang. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian 1. Ilmu Kesehatan Anak, khususnya bidang nutrisi 2. Ilmu Gizi, khususnya perhitungan asupan energi dan pengukuran status gizi antropometri 3.2 Tempat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Gizi. Penelitian ini dilakukan pada bulan April sampai Juni 2016 dan bertempat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Gizi. Penelitian ini dilakukan pada bulan April sampai Juni 2016 dan bertempat 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Gizi. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan April sampai Juni 2016 dan

Lebih terperinci

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS 3.1 Kerangka Konsep DIABETES MELITUS TIPE 2 KEBUTUHAN PERAWATAN PERIODONTAL Indeks CPITN Kadar Gula Darah Oral Higiene Lama menderita diabetes melitus tipe 2 3.2 Hipotesis

Lebih terperinci

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL 28 BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL 3.1. Kerangka Konsep Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian yang telah disebutkan sebelumnya, maka kerangka konsep pada penelitian ini adalah: Variabel

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. data sekaligus pada satu saat (Notoatmodjo, 2011). Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Kelurahan Kecamatan Tanjung

III. METODE PENELITIAN. data sekaligus pada satu saat (Notoatmodjo, 2011). Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Kelurahan Kecamatan Tanjung 32 III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode analitik-komparatif dengan pendekatan Cross Sectional, dimana obyek penelitian hanya diobservasi sekali dan pengukuran dilakukan

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN 28 BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini mencakup bidang ilmu kedokteran khususnya Ilmu Fisiologi dan Farmakologi-Toksikologi. 4.2. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

INTISARI. Kata kunci: tekanan darah, dataran tinggi, dataran rendah.

INTISARI. Kata kunci: tekanan darah, dataran tinggi, dataran rendah. INTISARI Latar belakang: Tekanan darah adalah tekanan yang dihasilkan oleh darah terhadap pembuluh darah. Tekanan darah dipengaruhi volume darah dan elastisitas pembuluh darah. Peningkatan tekanan darah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian 3.1.1 Ruang Lingkup Keilmuan Ruang lingkup keilmuan pada penelitian ini mencakup bidang Ilmu Penyakit Dalam dan Ilmu Bedah. 3.1.2 Ruang Lingkup Waktu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tulang ditentukan oleh tingkat kepadatannya. Penurunan massa tulang akan terus

BAB I PENDAHULUAN. tulang ditentukan oleh tingkat kepadatannya. Penurunan massa tulang akan terus BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tulang yang sehat adalah tulang yang kuat dan tidak mudah patah. Kekuatan tulang ditentukan oleh tingkat kepadatannya. Penurunan massa tulang akan terus terjadi seiring

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kesehatan Anak, khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kesehatan Anak, khususnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kesehatan Anak, khususnya bidang nutrisi dan penyakit metabolik. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil penelitian 1. Karakteristik dasar subyek penelitian Penelitian dilakukan sejak 22 Juni 2016 sampai 1 Agustus 2016 di Puskesmas Pandak I Bantul. Sampel penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian observasional analitik dan dengan pendekatan cross sectional. Sakit Umum Daerah Dr.Moewardi Kota Surakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian observasional analitik dan dengan pendekatan cross sectional. Sakit Umum Daerah Dr.Moewardi Kota Surakarta. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini bersifat non-eksperimental dengan rancangan penelitian observasional analitik dan dengan pendekatan cross sectional. B. Lokasi Penelitian

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN

BAB III. METODE PENELITIAN BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik. Rancangan penelitian yang digunakan adalah studi potong lintang (cross sectional), yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional yaitu peneliti mempelajari hubungan antara asupan energi, protein,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian analitik, dengan desain cross-sectional. Penelitian dengan pendekatan cross-sectional bertujuan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Unit Rehabilitasi Sosial Pucang Gading Jl. Plamongan

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Unit Rehabilitasi Sosial Pucang Gading Jl. Plamongan BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Penelitian ini adalah penelitian di bidang Biokimia, Geriati dan Neurosains. Penelitian ini dilaksanakan di Unit Rehabilitasi Sosial Pucang Gading

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi analitik potong lintang untuk mengetahui perbedaan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi analitik potong lintang untuk mengetahui perbedaan BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan studi analitik potong lintang untuk mengetahui perbedaan rerata tekanan darah pada remaja berdasarkan tipe disomnia di Kecamatan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian analitik-observasional dengan desain

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian analitik-observasional dengan desain 49 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian analitik-observasional dengan desain penelitian cross sectional yang bertujuan untuk menggali apakah terdapat perbedaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data yang artinya terhadap subjek yang diteliti tidak diberikan perlakuan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data yang artinya terhadap subjek yang diteliti tidak diberikan perlakuan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian observasional dengan pengukuran data yang artinya terhadap subjek yang diteliti tidak diberikan perlakuan dan pengambilan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analitik dengan desain

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analitik dengan desain III. METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analitik dengan desain penelitian Cross Sectional, dimana data antara variabel independen dan dependen akan

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan studi cross-sectional untuk melihat gambaran secara deskriptif analisis mengenai faktor-faktor risiko penyakit kardiovaskular

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional analitik dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional analitik dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian observasional analitik adalah penelitian yang

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN 24 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Fisiologi dan ilmu penyakit dalam 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian RW X, Kelurahan Padangsari, Kecamatan Banyumanik, Semarang pada bulan Januari

Lebih terperinci

FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI PESERTA PENELITIAN

FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI PESERTA PENELITIAN 90 Lampiran 1 FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI PESERTA PENELITIAN Tingkat asupan Protein, Lemak, Natrium, Kalium, Serat, Indeks Massa Tubuh (IMT) dan Kejadian Hipertensi pada Kelompok Senam Bugar Lansia di

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1. Ruang lingkup penelitian 4.1.1 Ruang lingkup keilmuan Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Anestesiologi, Ilmu Patologi Klinik 4.1.2 Ruang lingkup tempat Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan pada bulan Mei 2016.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan pada bulan Mei 2016. 43 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Anatomi dan Ilmu Kedokteran Olahraga. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analitik dengan pendekatan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analitik dengan pendekatan III. METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analitik dengan pendekatan Cross Sectional, dimana data antara variabel independen dan dependen akan dikumpulkan

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. 1. Ilmu kesehatan anak, khususnya bidang nutrisi dan penyakit metabolik.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. 1. Ilmu kesehatan anak, khususnya bidang nutrisi dan penyakit metabolik. BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian 1. Ilmu kesehatan anak, khususnya bidang nutrisi dan penyakit metabolik. 2. Ilmu gizi, khususnya bidang antropometri. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan rancangan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan rancangan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan rancangan cross sectional, yaitu penelitian dengan mengamati hubungan antara faktor resiko

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. group design with pretest posttest. Penelitian ini dilakukan untuk melihat

BAB III METODE PENELITIAN. group design with pretest posttest. Penelitian ini dilakukan untuk melihat BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian dilakukan dalam bentuk eksperimen semu dengan desain control group design with pretest posttest. Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diobservasi hanya sekali pada saat yang sama (Arief, 2008).

BAB III METODE PENELITIAN. diobservasi hanya sekali pada saat yang sama (Arief, 2008). BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan secara cross-sectional, variabel bebas dan variabel terikat diobservasi hanya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. - Tempat : Ruang Skill Lab Gedung E Fakultas Kedokteran. Universitas Diponegoro Semarang. bulan April Mei 2016.

BAB III METODE PENELITIAN. - Tempat : Ruang Skill Lab Gedung E Fakultas Kedokteran. Universitas Diponegoro Semarang. bulan April Mei 2016. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang ilmu anatomi dan kinesiologi. 3.2 Tempat dan waktu penelitian - Tempat : Ruang Skill Lab Gedung E Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. design (pretest- posttest with control group). Pengambilan data

BAB III METODE PENELITIAN. design (pretest- posttest with control group). Pengambilan data BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitan Jenis penelitian ini adalah kuantitatif eksperimen dengan rancangan penelitian non-equivalent control group design (pretest- posttest with control group).

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan cross sectional yaitu sebuah studi pada sekelompok orang pada satu titik waktu untuk mengetahui hubungan

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TEKANAN DARAH PEGAWAI DI KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2017

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TEKANAN DARAH PEGAWAI DI KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2017 UNIVERSITAS ANDALAS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TEKANAN DARAH PEGAWAI DI KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2017 Oleh : GYZKA ARTE TIFA No. BP. 1511226019 Diajukan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas 4-5 Sekolah Dasar Negeri di

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas 4-5 Sekolah Dasar Negeri di 22 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup Penelitian Ruang lingkup disiplin ilmu dari penelitian ini adalah Ilmu Kesehatan Anak dan Fisiologi. 4.2 Tempat dan Waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tekanan darah diatas normal yang mengakibatkan peningkatan angka morbiditas

BAB 1 PENDAHULUAN. tekanan darah diatas normal yang mengakibatkan peningkatan angka morbiditas BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hipertensi adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah diatas normal yang mengakibatkan peningkatan angka morbiditas dan angka

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Surakarta dan dilakukan pada bulan Febuari one group with control design. Metode pendekatan yang akan digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Surakarta dan dilakukan pada bulan Febuari one group with control design. Metode pendekatan yang akan digunakan 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat pelaksanaan penelitian yaitu di SMP Al-Firdaus Mendungan Surakarta dan dilakukan pada bulan Febuari 2011. B. Metode Penelitian Jenis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 14 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian mengenai Identifikasi Permasalahan Dosis dan Terapi Obat pada Pasien Anak Demam Berdarah Dengue (DBD) Rawat Inap Pengguna Askes

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Universitas Diponegoro Tembalang dan Lapangan Basket Pleburan, Semarang.

BAB IV METODE PENELITIAN. Universitas Diponegoro Tembalang dan Lapangan Basket Pleburan, Semarang. BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Fisiologi dan Ilmu Kedokteran Olahraga. 4.2. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan Cross Sectional, dimana data pengukuran tekanan darah dan mean arterial blood

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. lanjut usia terus meningkat dari tahun ke tahun(rahayu, 2014). Menurut

BAB I PENDAHULUAN UKDW. lanjut usia terus meningkat dari tahun ke tahun(rahayu, 2014). Menurut 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu indikator keberhasilan pembangunan adalah semakin meningkatnyausia harapan hidup penduduk akibatnya jumlah penduduk lanjut usia terus meningkat dari tahun

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode analitik komparatif dengan pendekatan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode analitik komparatif dengan pendekatan III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis penelitian Penelitian ini menggunakan metode analitik komparatif dengan pendekatan Cross Sectional, dimana data yang menyangkut variabel bebas adalah suku bangsa dan variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu Kesehatan Mata

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu Kesehatan Mata BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu Kesehatan Mata 3.2. Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Ading Yoga & Pilates Studio dan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Geriatri. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Penyakit Dalam khususnya Ilmu 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian 4.2.1 Tempat Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik komparatif dengan teknik

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik komparatif dengan teknik 30 III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik komparatif dengan teknik cross-sectional untuk meneliti besarnya VO 2 maks dan daya ledak otot antara atlet

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di Kolam Renang dan Studio Senam di

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di Kolam Renang dan Studio Senam di BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu Fisiologi khususnya Fisiologi Olahraga dan Fisiologi Respirasi. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. observasional dengan pendekatan cross sectional yaitu suatu penelitian

METODE PENELITIAN. observasional dengan pendekatan cross sectional yaitu suatu penelitian III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini bersifat analitik observasional dengan pendekatan cross sectional yaitu suatu penelitian untuk mencari hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain pada penelitian ini adalah penelitian korelasi yang menunjukkan

BAB III METODE PENELITIAN. Desain pada penelitian ini adalah penelitian korelasi yang menunjukkan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain pada penelitian ini adalah penelitian korelasi yang menunjukkan hubungan antara tingkat kebugaran jasmani dengan tekanan darah sistolik pada mahasiswa

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Bidang Penelitian ini adalah penelitian bidang Pendidikan Kedokteran,

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Bidang Penelitian ini adalah penelitian bidang Pendidikan Kedokteran, BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Bidang Penelitian ini adalah penelitian bidang Pendidikan Kedokteran, khususnya bagian ilmu kesehatan anak divisi alergi & imunologi dan fisiologi.

Lebih terperinci

BAB 3 KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP

BAB 3 KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP BAB 3 KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP 3.1 KERANGKA TEORI klasifikasi : Angina pektoris tak stabil (APTS) Infark miokard tanpa elevasi segmen ST (NSTEMI) Infark miokard dengan elevasi segmen ST (STEMI)

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP

BAB III KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP BAB III KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP 3.1 Kerangka Teori Faktor risiko dan etiologi: - Faktor lingkungan - Faktor neurogenik - Faktor hormonal - Faktor genetik Overweight dan obesitas Body Mass Index

Lebih terperinci