BAB III METODE PENELITIAN. design (pretest- posttest with control group). Pengambilan data
|
|
- Suryadi Hermawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitan Jenis penelitian ini adalah kuantitatif eksperimen dengan rancangan penelitian non-equivalent control group design (pretest- posttest with control group). Pengambilan data dilakukan pada kedua kelompok. Pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol masing-masing kelompok dilakukan pretest, kemudian pada kelompok perlakuan diberikan intervensi yaitu terapi yoga tawa, sedangkan kelompok kontrol tidak dilakukan intervensi. Post-test dilakukan pada kedua sampel yaitu kelompok perlakuan dan kelompok kontrol secara serentak. Pada tipe desain ini, tidak ada randomisasi, karakteristik kelompok sangat penting dalam mempertinggi validitas internal. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan melibatkan kelompok kontrol (Sugiyono, 2012) Desain Penelitian Eksperimen Kelompok yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah lansia dengan hipertensi di Panti Wreda Salib Putih untuk kelompok perlakuan dan lansia dengan hipertensi di Wisma Lansia Maria Martha Salatiga untuk kelompok kontrol. 51
2 52 Pada kedua kelompok dilakukan pre-test yaitu dengan mengukur tekanan darah pada para partisipan, kemudian pada kelompok perlakuan diberikan intervensi yaitu yoga tawa. Posttest dilakukan serentak setelah dilakukan intervensi yaitu dengan mengukur tekanan darah pada para partisipan baik pad kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Bentuk desain penelitian eksperimen kali ini dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 3.1 Desain Penelitian Eksperimen. Kelompok Pre-test Perlakuan Post-test Perlakuan O1 X O2 Kontrol O3 - O4 Sumber: Sugiyono, 2000 Keterangan: O1 : Pengukuran pada kelompok perlakuan sebelum diberikan intervensi. O2 : Pengukuran pada kelompok perlakuan setelah diberikan intervensi yaitu yoga tawa X O3 : Pemberian intervensi, yoga tawa pada lansia. : Pengukuran pada kelompok kontrol yang dilakukan pertama kali bersamaan dengan kelompok perlakuan pada saat pre-test.
3 53 O4 :Pengukuran kedua pada kelompok kontrol bersamaan dengan kelompok perlakuan pada saat post-test - : Tanpa pemberian intervensi yoga tawa pada lansia Identifikasi Variabel Penelitian Identifikasi variabel penelitian ini mencantumkan variabel independen berupa yoga tawa, sedangkan variabel dependen berupa tekanan darah sistole dan diastole pada lansia dengan hipertensi. Pada penelitian ini juga terdapat variabel perancu yaitu variabel yang mengganggu hubungan antara variabel independen dan variabel dependen, variabel perancunya adalah obat antihipertensi. Peneliti ingin mengetahui bagaimana efektivitas yoga tawa terhadap penurunan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi.
4 Kerangka Konsep Penelitian Pada penelitian ini memiliki konsep penelitian yang digunakan penulis,yaitu sebagai berikut: Variabel Independen t Variabel Dependent Yoga ketawa Tekanan darah pada lansia dengan hipertensi Meningkatkan hormon endorfin Fungsi sistem limbik yang merupakan pusat pengaturan emosi Penurunan tekanan darah pada lansia Gambar 3.1. Bagan Kerangka Konsep Kerangka konsep di atas menjelaskan bahwa ada dua (2) variabel yang digunakan peneliti yaitu variabel independent yang terdiri dari yoga ketawa dan obat antihipertensi dan variabel dependent yaitu tekanan darah pada lansia dengan hipertensi. Variabel independent akan meningkatkan hormon endorfin yang akan berpengaruh
5 55 pada penurunan sistem limbik yang merupakan pusat pengaturan emosi dan hasilkan akan menurunkan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi.
6 3.5. Definisi Oprasional Variabel Di dalam penelitian ini, memiliki 2 macam variabel, variabel yang pertama yaitu variabel independen yaitu yoga tawa, variabel dependen yaitu hipertensi dan variabel moderator yaitu pengonsumsian obat antihipertensi. Berikut merupakan penjelasan dari masing-masing variabel: Tabel 3.2 Definisi Operasional, Variabel Penelitian, dan Skala Penelitian No (1) Variabel (2) Definisi (3) Alat Ukur (4) Hasil Ukur (5) Skala (6) 1 Variabel Independent: yoga tawa Yoga ketawa adalah latihan yang menggabungkan tawa tanpa syarat dengan pernapasan yoga (Pranayama). Model Yoga tawa memiliki beberapa langkah, antara lain tepuk tangan dan latihan ho-ho haha-ha selama yoga ke tawa,pernapasan dalam, latihan bahu, leher, dan peregangan masingmasing 5 kali,tawa sapaan, tawa singa, tawa apresiasi, apresiasi, tawa pesawat, tawa bill, tawa membuat susu, dan tawa Prosedur yoga tawa Perlakuan yoga tawa Nominal 56
7 2. Variabel dependent: Hipertensi high-tos dan di akhiri dengan tahap relaksasi.. Yoga tawa membutuhkan waktu menit. Terapi ini akan diberikan 1 kali dalam waktu 1 hari dengan sekali terapi ± 30menit. ( Kataria, 2004) Tekanan darah merupakan kekuatan lateral pada dinding arteri oleh darah yang didorong dengan tekanan dari jantung. hipertensi yaitu peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmhg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmhg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu 5 menit dalam keadaan cukup istirahat/tenang (Anne, 2000) Tensimeter Analog (jarum) dan stetoskop Hasil dari pengukuran tekanan darah ini terdiri dari tekanan sistol dan diastol, yang diamati dalam penelitian ini apakah tekanan darah naik, stabil atau turun setelah dilakukan yoga tawa setelah dberikan Rasio 57
8 Sumber: Kataria, selama 3 kali.pengukur an akan dilakukan di awal dan akhir intervensi. Anne,
9 Partisipan Penelitian 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian yang akan diteliti. Pada penelitian ini yang menjadi populasi adalah 30 orang lansia di Panti Wredha Salib Putih Salatiga dan 22 lansia di Wisma Lansia Maria Martha Salatiga. Peneliti mengambil 2 panti dalam penelitian ini dengan pertimbangan sifat lansia yang sering cemburu sosial dalam arti apabila beberapa lansia di dalam satu panti melakukan yoga ketawa, namun ada beberapa orang tidak disertakan maka akan timbul kecemburuan antar lansia yang ada di Panti Wredha tersebut. 2. Sampel Sampel penelitian adalah sebagian dari keseluruhan obyek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi. Sampel pada penelitian kali ini adalah dari 20 lansia yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yang di bagi menjadi 2 kelompok yaitu 10 lansia di Panti Wreda Salib Putih Salatiga sebagai kelompok perlakuan dan 10 lansia di Wisma Lansia Maria Martha Salatiga sebagai kelompok kontrol.
10 60 3. Teknik Pengambilan Sampel Teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel. Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah purposive sampling. Ini termasuk teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu sesuai dengan tujuan peneliti. Pada penelitian ini, peneliti menetapkan kriteria inklusi dan eksklusi untuk menentukan sampel Kriteria Inklusi dan Ekslusi Penentuan kriteria sampel sangat membantu peneliti untuk mengurangi bias hasil penelitian, khususnya jika terhadap variabel-variabel yang ternyata memiliki pengaruh terhadap variabel yang diteliti. Kriteria sampel dapat dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu inklusi dan eksklusi. 1. Kriteria Inklusi Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu populasi target yang terjangkau yang akan diteliti. Adapun kriteria inklusi dari penelitian ini adalah: a. Lansia dengan usia tahun, mengambil responden dengan usia 60 tahun karena menurut WHO seseorang dikatakan lanjut usia ketika seseorang telah berusia 60 tahun.
11 61 b. Lansia dengan tekanan darah 140 mmhg maksimal 190 mmhg untuk tekanan darah sistolik dan atau 90 mmhg maksimal 100 mmhg untuk tekanan darah diastolik, mengikuti standar dari Kementerian Kesehatan RI yang mendefinisikan hipertensi yaitu peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmhg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmhg serta dalam kondisi kesehatan umum lansia yang baik. c. Mandiri atau mampu bergerak bebas, responden harus mampu mandiri dan mampu bergerak bebas dikarenakan pada saat perlakuan yoga ketawa, ada beberapa gerakan yoga ketawa untuk berjalan. d. Bersedia menjadi responden, setiap responden tidak melakukan yoga ketawa karena keterpaksaan, namun karena ingin mengikuti yoga ketawa, sehingga yoga ketawa bisa efektif dilakukan. 2. Kriteria Eksklusi Kriteria eksklusi adalah menghilangkan/ mengeluarkan subjek yang memenuhi kriteria inklusi dari studi karena berbagai sebab. Adapun kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah apabila subjek menolak untuk berpartisipasi menjadi responden dalam penelitian ini dan
12 62 ketika dalam waktu 3 minggu perlakuan lansia sakit dan tidak dapat mengikuti perlakuan yoga ketawa Tempat dan Waktu Penelitian Lokasi dilaksanakannya penelitian ini adalah di Wisma Lansia Maria Martha Salatiga dan Panti Wreda Salib Putih Salatiga. Kedua lokasi ini dipilih karena memiliki populasi lansia dengan hipertensi yang cukup tinggi. Waktu untuk penelitian ini saat pagi hari, dan yoga ketawa dilaksanakan sebanyak 5 kali intervensi dalam 1 minggu selama 3 minggu berturut- turut, pada penelitian ini, peneliti memberikan intervensi yoga ketawa selama 20 menit setiap pertemuannya. Sedangkan waktu pelaksanaan penelitian ini adalah pada tanggal April Pelaksanaan dilakukan pada tanggal tersebut karena peneliti harus mengikuti pelatihan yoga ketawa bersertifikat dan persiapan teori sebelum melakukan penelitian yoga tawa Teknik Pengumpulan Data 1. Alat Penelitian Penelitian yang menggunakan metode kuantitatif eksperimental ini, kualitas pengumpulan datanya sangat ditentukan oleh kualitas instrumen atau alat pengumpulan data yang digunakan. Instrumen yang berkualitas dapat
13 63 dipertanggungjawabkan jika sudah terbukti validitas dan reliabilitasnya. Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah tensimeter analog atau jarum dan stetoskop. Instrumen yang digunakan oleh peneliti untuk mengukur tekanan darah adalah tensimeter atau sygnomanometer analog merek ABN dengan spesifikasi rentang tekanan mmhg, dengan batas ketelitian 2 mmhg dan stetoskop merek ABN. Pengukuran dilakukan oleh peneliti sendiri. Sebelum pengukuran, responden di jelaskan terlebih dahulu tentang prosedur pengukuran tekanan darah agar mengurangi kecemasan. Pengukuran di ulang sebanyak dua kali pada setiap kali pengukuran untuk memastikan ketepatan pengukuran yang dilakukan. Sedangkan cara pengukurannya adalah Anne (2000): a. Atur posisi duduk responden dengan lengan diangkat setinggi jantung. b. Pajankan lengan atas responden. c. Palpasi arteri brakialis dan pusatkan anak panah manset pada 2,5 cm diatas arteri brakialis. d. Pasang manset yang telah mengempis sempurna pada lengan responden. e. Pastikan manometer terletak setinggi titik pandang mata pengukur.
14 64 f. Palpasi arteri brakialis sambil memompa manset 30 mmhg diatas titik nadi tak teraba lagi. g. Kempiskan manset pelan-pelan sambil memperhatikan titik nadi teraba lagi. h. Pasang stetoskop pada nadi brakialis dan telinga pengukur. i. Pompa manset dan kempiskan pelan-pelan, perhatikan titik nadi terdengar jelas pertama dan titik nadi redup atau redam menghilang. j. Kempiskan manset secara total dan rapikan pasien. Instrumen untuk mengukur tekanan darah yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen yang sebelumnya sudah dilakukan uji validitas. Uji validitas dilakukan dengan cara mengkalibrasi alat ini. Sebelum melakukan pengukuran tekanan darah, peneliti terlebih dahulu melakukan yoga tawa yang dilakukan selama menit. Berikut langkah-langkah yang digunakan saat melakukan yoga ketawa (Kataria, 2004): 1. Pemanasan/Peregangan Pemanasan yang dimaksud lansia posisi duduk lalu menggelengkan kepala ke kiri dan ke kanan, menundukkan kepala dan ke atas, lalu kaki dan tangan di gerakkan.
15 65 2. Tepuk tangan Tepuk tangan sambil mengucapkan HoHo-Ha-Ha-Ha dengan durasi waktu ± 1 menit dan setelah selesai mengambil nafas dalam dengan mengangkat tangan setinggi bahu. 3. Senam ketawa a). Tawa sapaan: Tertawa dengan mengatupkan kedua telapak tangan dan menyapa holywood kepada teman di samping kiri dan kanan. Setelah selesai mengucapkan very good, very good yee dan diakhiri dengan nafas dalam sebanyak 3 kali. b). Tawa singa: Julurkan lidah sepenuhnya dengan mata terbuka lebar dan tangan teracung seperti cakar singa dan tertawa. Setelah selesai mengucapkan very good, very good yee dan diakhiri dengan nafas dalam sebanyak 3 kali. c). Tawa ponsel: Berpura-puralah memegang sebuah ponsel dan coba untuk tertawa sambil membuat berbagai gerakan kepala dan tangan serta berkeliling dan berjabat tangan dengan orang yang berbeda. Setelah selesai mengucapkan very good, very good yee dan diakhiri dengan nafas dalam sebanyak 3 kali.
16 66 d). Tawa Apresiasi : Berkeliling (jika bisa berdiri) sambil mengacungkan dua jempol sambil tertawa untuk menyampaikan penghargaan kepada peserta lainya. Setelah selesai mengucapkan very good, very good yee dan diakhiri dengan nafas dalam sebanyak 3 kali. e). Tawa Pesawat: rentangkan lengan seperti sebuah pesawat terbang dan terbanglah berkeliling sambil tertawa (dilakukan apabila lansia bisa berdiri dan bejalan). Setelah selesai mengucapkan very good, very good yee dan diakhiri dengan nafas dalam sebanyak 3 kali. f). Tawa bill : pura-pura membuka tagihan kartu kredit yang besarnya diluar dugaan. Lihat dan kemudian tertawalah secara histeris. tunjukkan kepada orang lain tagihan itu dan tertawalah bersama membuang stres. Setelah selesai mengucapkan very good, very good yee dan diakhiri dengan nafas dalam sebanyak 3 kali. g). Tawa membuat susu: berpura puralah memegang dua gelas susu dan sesuai aba-aba leader tuangkan susu dari satu gelas ke gelas lain sambil mengucap aeeee dan kemudian tuangan kembali ke dalam
17 67 gelas pertama sambil mengucap aeeee setelah itu tertawa dan meminum susu itu. Setelah selesai mengucapkan very good, very good yee dan diakhiri dengan nafas dalam sebanyak 3 kali. h). Tawa high-ten: tos dengan kedua belah tangan dan tertawa. Setelah selesai mengucapkan very good, very good yee dan diakhiri dengan nafas dalam sebanyak 3 kali. 4. Relaksasi a). Mengambil nafas dalam dengan mengangkat tangan sebatas bahu, dan nafas di keluarkan dengan menurunkan tangan sambil mengucap hooo... b). Mengambil nafas dalam dengan mengangkat tangan sebatas bahu, dan nafas di keluarkan dengan menurunkan tangan sambil mengucap haaa... c). Mengambil nafas dalam dengan mengangkat tangan sebatas bahu, dan nafas di keluarkan dengan menurunkan tangan sambil mengucap hmm...
18 Analisis Data Adapun proses analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu: 1. Teknik Pengolahan Data (Setiadi, 2007) a. Editing Pada tahap ini peneliti melakukan koreksi data untuk melihat kebenaran pengisian dan kelengkapan informed consent dari responden juga data tekanan darah pre test dan post test pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Data yang diperlukan telah lengkap. b. Coding Peneliti melakukan pemberian kode pada data untuk mempermudah mengolah data. Semua variabel akan diubah menjadi kode. Coding adalah kegiatan merubah bentuk data yang lebih ringkas dengan menggunakan kode-kode tertentu. Pada penelitian ini yang di ubah menjadi kode adalah jenis kelamin yaitu 2 untuk perempuan dan 1 untuk lakilaki.
19 69 c. Tabulating Tabulating adalah kegiatan memasukkan data hasil penelitian ke dalam tabel kemudian diolah dengan bantuan komputer. d. Entering Entering merupakan suatu proses memasukkan data ke dalam komputer yang selanjutnya dilakukan analisis data dengan menggunakan program komputer. e. Cleaning Cleaning adalah memastikan bahwa seluruh data yang dimasukkan ke dalam mesin pengolah data sudah sesuai dengan sebenarnya. 2. Analisis data Langkah-langkah analisis yang digunakan untuk pendekatan kuantitatif, antara lain: a. Analisis Deskriptif (Univariat) Tujuan dari analisis ini adalah untuk menjelaskan/mendeskripsikan karakteristik masingmasing variabel yang diteliti. Data numerik digunakan nilai rata-rata (mean). Analisis univariat ini pada dasarnya merupakan proses pengujian generalisasi hasil penelitian yang didapatkan yaitu
20 70 data tekanan darah pada lansia sebelum dan setelah intervensi (Sugiyono, 2012). b. Analisis Analitik (Bivariat) Analisis bivariat berfungsi untuk mengetahui hubungan dua variabel tersebut biasanya digunakan pengujian statistik. Analisis bivariat pada penelitian ini adalah perbedaan tekanan darah pada lansia antara sebelum dan sesudah mengikuti yoga ketawa pada kelompok perlakuan dan juga perbedaan tekanan darah sebelum dan sesudah pada kelompok kontrol yang diukur serentak dengan kelompok perlakuan. Sebelum dilakukan uji statistik, peneliti melakukan uji normalitas data dengan menggunakan Shapiro-Wilk karena jumlah responden masingmasing kelompok kurang dari 50. Setelah dilakukan perlakuan, ternyata data yang di dapat tidak terdistribusi normal, sehingga dilakukan uji beda Wilcoxon Smith. Pada penelitian ini, uji beda dilakukan pula antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan pada hasil pretest dan postest dengan menggunakan uji statistik Mann-Whitney. Sedangkan signifikansi yang digunakan adalah 95 % atau (ɑ) 0,05. Hasil
21 71 penelitian dikatakan efektif jika p value < (α) 0.05 (Sugiyono, 2012).
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang digunakan yaitu tahun. Penelitian ini menggunakan. tiap panti tersebut mengalami hipertensi.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Partisipan Penelitian Partisipan pada penelitian ini yaitu para lanjut usia (lansia) yang ada di Panti Wredha Salib Putih Salatiga sebagai kelompok
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
39 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian 1. Rancangan Penelitian Desain penelitan merupakan suatu strategi penelitian dalam mengidentifikasi permasalahan sebelum perencanaan akhir pengumpulan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah Quasi
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah Quasi Eksperimental dengan rancangan Non Equivalent Control
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian 1) Ruang Lingkup Keilmuan Ruang lingkup keilmuan penelitian ini meliputi keilmuan fisiologi kedokteran dan kedokteran olahraga 2) Ruang Lingkup
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. ini menggunakan quasy eksperiment pre-test & post-test with control group
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Jenis penelitian ini menggunakan quasy eksperiment pre-test & post-test with control group design.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian ini menggunakan disain penelitian Quasy
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif. Penelitian ini menggunakan disain penelitian Quasy Eksperimen with control grup
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif quasi
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Dan Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif quasi eksperimental design, dengan rancangan yang digunakan adalah posttest only control
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. untuk membandingkan hasil intervensi dengan suatu kelompok yang serupa
BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS DAN DESAIN PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen dengan rancangan two group pretest postest design. Pada rancangan penelitian ini dimungkinkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini menggunakan rancangan penelitian eksperimental (Setiadi,
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan rencana penelitian yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban terhadap pertanyaan penelitian. Desain
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menilai pengaruh doa dan dzikir al-ma tsurat terhadap skor depresi pasien
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini termasuk rancangan Quasy Experiment untuk menilai pengaruh doa dan dzikir al-ma tsurat terhadap skor depresi pasien diabetes melitus.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pengumpulan data sekaligus pada satu waktu (Taufiqurahman, 2010).
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini dilakukan secara observasional analitik dengan metode cross sectional. Cross sectional merupakan metode penelitian dengan menghubungkan antara
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian BAB IV METODE PENELITIAN Jenis dari penelitian ini adalah penelitian eksperimen (intervensi) kepada responden berupa pemberian konseling gizi, yang kemudian diukur akibat atau pengaruh
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan Cross Sectional, dimana data pengukuran tekanan darah dan mean arterial blood
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain cross
III. METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain cross sectional. Dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh musik instrumental dalam menurunkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Pada penelitian ini peneliti menggunakan tipe atau jenis penelitian quasi eksperimen kuantitatif yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan memberikan sebuah
Lebih terperinciEfektifitas Yoga Ketawa terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Lansia dengan Hipertensi Derajat II di Panti Wredha Salib Putih Salatiga
Efektifitas Yoga Ketawa terhadap Penurunan pada Lansia dengan Hipertensi Derajat II di Panti Wredha Salib Putih Salatiga Nehemia Bangkit Pangestu 1, Maria Dyah Kurniasari 2, Antonius Tri Wibowo 3 1,2,3
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah explanatory research atau penelitian yang menjelaskan ada tidaknya hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat melalui
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian quasy experimental, control group pre test post test design. Jenis
49 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, menggunakan desain penelitian quasy experimental, control group pre test post test design. Jenis penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupkan penelitian pra eksperimen dengan rancangan one group pretest-postest dimana pada penelitian ini sampel di observasi terlebih dahulu
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan rancangan one-group
22 III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan rancangan one-group pre-test and post-test design (rancangan pra-pasca test dalam satu kelompok). Pemeriksaan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Kerangka konsep merupakan istilah khusus untuk menggambarkan secara tepat fenomena yang hendak diteliti dari suatu masalah yang menarik perhatian. 28 Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian bersifat eksperimen atau percobaan adalah kegiatan percobaan yang bertujuan untuk mengetahui suatu gejala atau pengaruh yang timbul, sebagai akibat
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Quasi Eksperimental
39 BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian Quasi Eksperimental dengan pretest-posttest with control group design yaitu menggunakan kelompok perlakuan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain cross
III. METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain cross sectional, dimana variabel kualitas hidup lansia penderita hipertensi yang mengikuti
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi-experiment dengan rancangan nonrandomized
43 III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi-experiment dengan rancangan nonrandomized control group pretest-postest design (Notoadmojo, 2010). Rancangan ini
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Rancangan penelitian ini menggunakan desain penelitian Quasi
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan desain penelitian Quasi Experimental Pre-Post Test dengan intervensi senam otak. Penelitian ini dilakukan untuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
41 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kuantitatif. Tipe penelitian kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian ini terdiri dari rancangan penelitian dan metode penelitian, populasi dan sampel, definisi operasional, tempat penelitian, waktu penelitian, etika penelitian,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi experiment dengan
56 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi experiment dengan bentuk pretest posttest intervention with control group design. Penelitian eksperimen
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian kuantitatif yaitu eksperimen semu. kontrol diri sendiri (pre and post test without control).
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Desain dalam penelitian ini menggunakan tipe penelitian kuantitatif yaitu eksperimen semu. 3.2 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Rancangan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini desain komparasi menggunakan quasi experiment
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini desain komparasi menggunakan quasi experiment yaitu penelitian yang menguji coba suatu intervensi pada sekelompok subyek dengan atau
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. group design with pretest posttest. Penelitian ini dilakukan untuk melihat
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian dilakukan dalam bentuk eksperimen semu dengan desain control group design with pretest posttest. Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Sewon, Bantul, Yogyakarta.
A. Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Sewon, Bantul, Yogyakarta. B. Waktu Penelitian Penelitian dilakukan mulai Maret sampai dengan April 2016. C. Tatalaksana
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. korelasi yang bertujuan untuk mengungkapkan perbedaan korelatif antar
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasi yang bertujuan untuk mengungkapkan perbedaan korelatif antar variabel yaitu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. intervensi diberikan pretest tentang pengetahuan stroke dan setelah
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode penelitian Quasy Experiment dengan menggunakan rancangan penelitian pretest-posttest with
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode Pendekatan Penelitian ini menggunakan Explanatory research yaitu penelitian yang menghubungkan antara variabel melalui pengujian hipotesa yang telah
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. penelitian eksperimental dengan desain penelitian (Pre-Post Test
31 III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan desain penelitian (Pre-Post Test Group Design). Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Desain pada penelitian ini adalah penelitian korelasi yang menunjukkan
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain pada penelitian ini adalah penelitian korelasi yang menunjukkan hubungan antara tingkat kebugaran jasmani dengan tekanan darah sistolik pada mahasiswa
Lebih terperinciBAB III METODA PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Quasi Eksperimental dengan
BAB III METODA PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian Quasi Eksperimental dengan rancangan Time Series Design. Bentuk rancangan penelitian ini adalah sebagai berikut
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan quasi eksperiment. Quasi eksperiment adalah penelitian yang menguji coba suatu intervensi pada sekelompok
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah Quasi Eksperiment dengan rancangan Non Equivalent Control Group Design, dimana pada
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional, yaitu mencari perbedaan
III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional, yaitu mencari perbedaan antara variabel bebas, yaitu gilir jaga malam, variabel terikat, yaitu
Lebih terperinciBAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. - Tempat : RW X Kelurahan Padangsari, Banyumanik, Semarang, Jawa
28 BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang ilmu Fisiologi. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian - Tempat : RW X Kelurahan Padangsari, Banyumanik,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. quasi eksperiment dengan bentuk pretest posttest with control. group, dengan desain penelitian sebagai berikut:
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah quasi eksperiment dengan bentuk pretest posttest with control group, dengan desain penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif yaitu eksperimental semu (Quasi Experimental. Design). Tipe penelitian Quasy Eksperimental Design adalah
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Desain dalam penelitian ini menggunakan tipe penelitian kuantitatif yaitu eksperimental semu (Quasi Experimental Design). Tipe penelitian Quasy Eksperimental
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Desain Penelitian Penelitian Faktor-faktor Risiko Hipertensi Pada Jamaah Pengajian Majelis Dzikir SBY Nurussalam Tahun 2008 dilakukan dengan menggunakan desain penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yaitu quasi-experimental design dengan rancangan two-group pre test-post
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian yang diambil merupakan jenis penelitian kuantitatif yaitu quasi-experimental design dengan rancangan two-group pre test-post test control
Lebih terperinciBAB 4 METODE PENELITIAN
28 BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini mencakup bidang ilmu kedokteran khususnya Ilmu Fisiologi dan Farmakologi-Toksikologi. 4.2. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross
31 III. METODE PENELITIAN 3.1 DESAIN PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional, yaitu studi observasional yang mencari hubungan antara variabel bebas
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. one group design. Desain ini melibatkan satu kelompok dengan
32 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dengan rancangan eksperimental dengan pre-post test only one group design.
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
25 BAB I METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Kesehatan Gigi dan Mulut serta Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM). 4.2 Waktu dan tempat penelitian Penelitian ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembunuh diam diam karena penderita hipertensi sering tidak. menampakan gejala ( Brunner dan Suddarth, 2002 ).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Definisi Hipertensi adalah apabila tekanan sistoliknya diatas 140 mmhg dan tekanan diastolik diatas 90 mmhg. Hipertensi merupakan penyebab utama gagal jantung, stroke,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah Quasi Eksperiment dengan rancangan Non Equivalent Control Group Design, dimana pada
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Eksperimental Semu (Quasi Experiment Design) yaitu desain. Rancangan yang dipilih adalah One Group Pretest-Postest
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian Melihat dari rumusan masalah yang ada, yaitu untuk mengetahui apakah air rebusan daun salam berpengaruh terhadap penurunan kadar asam urat pada
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Gizi.
BAB IV METODE PENELITIAN 1.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Gizi. 1.2 Tempat dan waktu penelitian Tempat : Gedung Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dalam waktu yang bersamaan (Sastroasmoro, 2008). Penelitian ini dilakukan di Unit Hemodialisis RSUD Dr.
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observational analitik dengan pendekatan potong lintang, yaitu observasi dan pengukuran pada variabel bebas (faktor risiko)
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah Pre Eksperiment dengan rancangan pre dan post test one group design yaitu responden dilakukan pengukuran tingkat nyeri
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
22 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah ilmu fisiologi khususnya neurofisiologi dan fisiologi geriatri. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
31 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian 1. Rancangan Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi Experiment melalui rancangan Non-random Control Group Pretest-
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan metode
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan metode rancangan kasus kontrol (case control). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. eksperiment, dengan desain pre-post test with control group yaitu melibatkan. Tabel 3.1 Rancangan Desain Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian quasy eksperiment, dengan desain pre-post test with control group yaitu melibatkan kelompok
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu (quasi-experiment) pelatihan-pelatihan lainnya (Notoatmodjo, 2005).
43 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu (quasi-experiment) dengan rancangan pretest-posttest group design (Dahlan, 2010). Rancangan ini
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen semu (quasy experiment) pretest-posttest control group design,
64 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan eksperimen semu (quasy experiment) pretest-posttest control group design, dimana
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah keilmuan tentang fisika medis.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah keilmuan tentang fisika medis. 1.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di Fakultas Kedokteran
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini menggunakan studi diskriptif korelasi. Hal ini dilakukan untuk melihat hubungan antara variabel satu dengan variabel yang lain (Notoatmojo,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. adalah Non-equivalent Control Group Design. Kelompok Eksperimen. Kelompok Kontrol
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Peneliti melakukan penelitian yang bersifat kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian Quasi Experimental Design. Rancangan yang digunakan adalah Non-equivalent
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. setelah dilaksanakan intervensi ( Arikunto, 2006) dengan menggunakan. Intervensi A 1. Bladder training
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan desain penelitian yaitu quasi eksperimental. Kelompok subyek yang diobservasi setelah dilaksanakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimental, yaitu
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimental, yaitu rancangan penelitian yang digunakan untuk mencari hubungan sebab akibat dengan cara melibatkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini menggunakan Quasy Eksperimental pretest-posttest with control
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif.jenis penelitian ini menggunakan Quasy Eksperimental pretest-posttest with control group design. Pada
Lebih terperinciBAB III METODA PENELITIAN
BAB III METODA PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimen dengan desain studi korelasional yang meneliti tentang hubungan antara variabel dependen dan independen
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. Sukoharjo dengan luas wilayah Ha yang merupakan 9,40% dari luas. dataran rendah dan sebagian merupakan dataran tinggi.
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Kecamatan Bulu merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Sukoharjo dengan luas wilayah 4.106 Ha yang merupakan 9,40% dari luas Kabupaten Sukoharjo.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian fisiologi. Ruang lingkup penelitian ini adalah keilmuan tentang fisika medis dan 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik yaitu peneliti tidak
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain dan Jenis Penelitian Desain penelitian adalah strategi untuk mendapatkan data yang dibutuhkan berupa pertanyaan sebagai alat ukur (Nursalam, 2003). Jenis penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Variabel Bebas Variabel Terikat Jenis Kelamin Pendidikan Pekerjaan Pengetahuan Kejadian TBC Usia Produktif Kepadatan Hunian Riwayat Imunisasi BCG Sikap Pencegahan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional analitik
72 III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional, yaitu dengan cara pengumpulan data sekaligus
Lebih terperinciLAMPIRAN Lampiran 3 LEMBAR PERSETUJUAN PENELITIAN Yang Bertanda tangan dibawah ini : Nomer Kode Jenis Kelamin Usia Pendidikan Terakhir Pekerjaan :..(diisi oleh peneliti) :.. :.. :.. :.. Menyatakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan termasuk ke dalam penelitian eksperimen-kuasi (quasi
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian yang digunakan termasuk ke dalam penelitian eksperimen-kuasi (quasi experiment) dengan menggunakan rancangan Posttest Only Control
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian non-experiment
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian non-experiment dan merupakan penelitian deskriptif korelasi yang mengkaji hubungan perilaku manajemen
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Kerangka konsep pada penelitian ini menggambarkan perbedaan pengaruh musik klasik Mozart dan instrumental modern Kitaro terhadap tingkat kecemasan ibu hamil
Lebih terperinciBAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan
BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang dilakukan untuk melihat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian pra-experimental menggunakan one graup pre testpost
27 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan rancangan penelitian pra-experimental menggunakan one graup pre testpost test
Lebih terperinciProsedur Pengukuran Tekanan Darah
Prosedur Pengukuran Tekanan Darah A. Alat dan Bahan: 1. Tensimeter Digital atau Tensimeter manual (Air Raksa) 2. Mancet besar B. Cara Pengukuran menggunakan Tensi Meter Digital: 1. Tekan tombol START/STOP
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pemerintah dalam pembangunan nasional dapat dilihat dari
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan pemerintah dalam pembangunan nasional dapat dilihat dari kemajuan ekonomi, ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama dalam bidang medis, ilmu kedokteran
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
45 BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian analitik kuantitatif dengan tipe pendekatan model quasi eksperimental yaitu penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan rancangan pre-post test with control group design yang
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian quasi eksperimental dengan rancangan pre-post test with control group design yang menggunakan 2 kelompok,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini menggunakan rancangan eksperimen semu(quasi
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini menggunakan rancangan eksperimen semu(quasi eksperiment research) dengan rancangan pra eksperimen yang berbentuk rancangan one group
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan menguraikan tentang desain penelitian, populasi dan sampel penelitian, tempat an waktu penelitian, variabel penelitian, definisi operasional, instrument
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. hubungan antar variabel untuk menjelaskan suatu hubungan, memperkirakan
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini teramasuk ke dalam jenis penelitian observasi korelasional dengan pendekatan cross sectional yaitu suatu penelitian dimana mengkaji hubungan
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN. penelitian quasi eksperimen yaitu dengan pendekatan one group pre test post
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian quasi eksperimen yaitu dengan pendekatan one group pre test post test design. Memberikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional.
digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. B. Lokasi dan Waktu Penelitian dilakukan di Posyandu lansia desa Bibis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. hipertensi laki-laki usia tahun dan usia di atas 60 tahun.
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah quasy experimental dengan rancangan pra-pasca perlakuan (Pretest-posttest) terhadap nilai tekanan darah penderita hipertensi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian quasy experimental dengan pendekatan
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian quasy experimental dengan pendekatan pretest and posttest with control group design yaitu
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan pretest dan posttest
26 III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan pretest dan posttest design. Pemeriksaan dilakukan sebelum melakukan senam aerobik dan setelah melakukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini menggunakan Quasy Eksperimental pretest-posttest with control
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif Jenis penelitian ini menggunakan Quasy Eksperimental pretest-posttest with control group design.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah Quasi Eksperimental dengan
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah Quasi Eksperimental dengan rancangan Non Equivalent Control Group Design. Dalam rancangan penelitian ini peneliti
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan rancangan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan rancangan cross sectional, yaitu penelitian dengan mengamati hubungan antara faktor resiko
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
34 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan desain survei analitik yaitu suatu penelitian yang diarahkan untuk menjelaskan suatu keadaan atau situasi tertentu
Lebih terperinciBAB III METODA PENELITIAN
41 BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah Quasi Eksperiment dengan rancangan Non Equivalent Control Group Design, dimana pada
Lebih terperinciPELAKSANAAN SENAM JANTUNG SEHAT UNTUK MENURUNKAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI PANTI SOSIAL TRESNA WHERDA KASIH SAYANG IBU BATUSANGKAR
PELAKSANAAN SENAM JANTUNG SEHAT UNTUK MENURUNKAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI PANTI SOSIAL TRESNA WHERDA KASIH SAYANG IBU BATUSANGKAR Liza Merianti, Krisna Wijaya Abstrak Hipertensi disebut
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi-experimental design dengan
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi-experimental design dengan rancangan penelitian pre-test and post-test with control group. Penelitian ini menggunakan
Lebih terperinci