BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
|
|
- Hartono Budiman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 28 BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL 3.1. Kerangka Konsep Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian yang telah disebutkan sebelumnya, maka kerangka konsep pada penelitian ini adalah: Variabel Independen Variabel Dependen Overweight Kadar Gula Darah Puasa 3.2. Definisi Operasional Definisi Operasional dari penelitian perlu dijabarkan untuk menghindari perbedaan persepsi dalam menginterpretasikan masing-masing variabel penelitian. Adapun definisi operasional dari penelitian ini adalah sebagai berikut: Overweight Overweight adalah kelebihan berat badan pada Pedagang Pusat Pasar Medan dari hasil perhitungan Indeks Massa Tubuh (IMT) yang sudah ditetapkan WHO untuk populasi Asia. Cara Ukur : Perhitungan IMT dengan rumus IMT = Berat badan(kg) [Tinggi Badan]2 (m2) Alat Ukur Hasil Ukur : Timbangan Injak, Meteran Tinggi Badan : Overweight Pria/Wanita tahun : IMT 23-29,9
2 29 Hasil Pengukuran : Skala Nominal Kadar Gula Darah Kadar gula darah adalah jumlah kandungan glukosa dalam plasma darah puasa. Cara Ukur: : Diukur dengan gluko meter digital dengan melakukan pengambilan sampel darah kapiler dengan menggunakan lancet. Alat Ukur Hasil Ukur Skala Pengukuran : Gluko Meter Digital (Accu-Check) : Kadar Gula darah dalam mg/dl Meningkat Kadar Gula Darah Puasa > 100 mg/dl (Soegondo dan Gustavani, 2007) Normal Kadar Gula darah Puasa 100 mg/dl : Skala Nominal 3.3. Hipotesis Adapun hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah ada hubungan antara overweight dengan peningkatan kadar gula darah pada Pedagang Pusat Pasar Medan.
3 30 BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1. Jenis Penelitan Penelitian ini dilakukan dengan metode analitik observasional dan desain studi Cross Sectional Waktu dan Tempat Penelitian Adapun tempat dilakukannya penelitian ini adalah di Pusat Pasar Medan. Waktu pelaksanaan penelitian pada bulan Juli-November Populasi dan Sampel Penelitan Populasi Penelitian Populasi terjangkau pada penelitian ini adalah Pedagang Pusat Pasar Medan Sampel Penelitian Sampel penelitian diambil dengan menggunakan metode consecutive sampling, yaitu seluruh sampel yang datang dan memenuhi kriteria inklusi dimasukkan dalam penelitian sampai jumlah subjek penelitian terpenuhi. Sampel yang akan diambil diuji menggunakan kriteria-kriteria berikut: Kriteria inklusi: 1. Pedagang Pusat Pasar Medan baik pria maupun wanita usia tahun. 2. Bersedia untuk menjadi sampel penelitian dan mengisi Informed Concent. 3. Indeks massa tubuh (IMT) 23-29,9
4 31 Kriteria Ekslusi: 1. Memiliki riwayat Diabetes Melitus/penggunaan obat anti diabetes 2. Memiliki riwayat penyakit pada pankreas dan hati 3. Memiliki riwayat gangguan hormonal seperti hormon pertumbuhan dan tiroid 4. Berolahraga sebelum pemeriksaan dilakukan 5. Menggunakan alkohol sebelum pemeriksaan dilakukan 6. Sedang hamil dan menstruasi Besar Sampel Penelitian Besarnya sampel penelitian ini dihitung dengan menggunakan rumus penentuan besar sampel untuk estimasi proporsi suatu populasi terbatas (Wahyuni, 2009), sebagai berikut: Keterangan: n = besar sampel minimum Z1- α/2 = nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada α tertentu P = harga proporsi di populasi D = kesalahan (absolut) yang dapat ditolerir N = jumlah populasi Perhitungan besar sampel secara kasar: Z1- α/2 = 1,960 P = 0,5 D = 0,1 N = 100
5 32 = 49,24 ~ 49 orang Berdasarkan perhitungan didapatkan bahwa jumlah sampel penelitian digenapkan minimal 50 orang 4.4. Teknik Pengumpulan Data Adapun data yang digunakan pada penelitian ini adalah jenis data primer. Data primer penelitian ini adalah data pedagang yang memiliki overweight yang didapat melalui hasil pengukuran Indeks Massa Tubuh (IMT) kemudian dilakukan pemeriksaan kadar gula darah puasa pada sampel yang telah dipilih. Sebelum data diukur, subjek penelitian yang diperiksa harus memenuhi semua kriteria inklusi yang telah ditetapkan dalam penelitian ini. Peneliti akan meminta informed consent kepada semua sampel sebelum data diambil. Semua subjek penelitian akan dijelaskan maksud dan tujuan penelitian, kemudian diminta kesediaan untuk dilakukan pengukuran berat badan dengan timbangan injak, tinggi badan dengan meteran tinggi badan, kemudian ditentukan responden overweight dengan melakukan perhitungan indeks massa tubuh selanjutnya sampel diminta untuk berpuasa selama minimal 8 jam sebelum dilakukan pengambilan darah untuk pengukuran kadar gula darah keesokan harinya Pengolahan dan Analisis Data Untuk mendapatkan hasil yang akurat, dibutuhkan pengolahan dan analisis data secara tepat. Pada penelitian ini, setelah dikumpulkan, data diolah, disajikan dalam tabel distribusi frekuensi, dan dianalisis. Dalam menganalisis data, pengujian data dilakukan dengan menggunakan uji statistik korelasi untuk mengetahui sejauh mana kekuatan hubungan overweight dengan kadar gula darah. Pengolahan data dengan menggunakan program komputer SPSS.
6 33 BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Hasil Penelitian Deskripsi Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Pusat Pasar Medan yang terletak di Jalan Pusat Pasar,kelurahan Pusat Pasar, kecamatan Medan Kota. Pasar ini merupakan pusat perbelanjaan di Kota Medan dimana terdapat banyak populasi yang setiap harinya melakukan jual-beli baik antar pedagang dengan pembeli dan pedagang dengan pedagang. Aktivitas sehari-hari yang biasa dilakukan para pedagang adalah duduk dan berjualan dari pagi sampai sore hari. Pasar ini merupakan pusat jual beli bahan makanan pokok dan barang kebutuhan sehari-sehari Deskripsi Karakteristik Responden Subjek yang menjadi responden pada penelitian ini adalah pedagang pusat pasar medan. Pada awalnya diambil 100 responden, dilakukan pengukuran terhadap berat dan tinggi badan kemudian ditentukan Indeks Massa Tubuh (IMT) nya. Dari 100 sampel tersebut, diambil 50 orang sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi serta setuju untuk menjadi responden penelitian. Tabel 5.1. Klasifikasi Index Massa Tubuh Pada Subjek Penelitian Klasifikasi IMT Frekuensi (n) Persentase (%) Underweight < Normoweight Overweight ,7 Obesitas tingkat ,0 Obesitas tingkat ,0 Obesitas tingkat 3 > ,1
7 34 Total Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2012 Agustus Semua data yang diperoleh adalah data primer. Yaitu berasal dari pengukuran langsung terhadap penelitian. Jumlah responden yang terlibat dalam penelitian ini adalah 50 orang. Berikut adalah data demografi dari responden penelitian : Distribusi Karakteristik Subjek Penelitian Berdasarkan usia, didapati sampel penelitian terbanyak pada usia 40-<49 tahun 19 orang (38.0%). Berdasarkan jenis kelamin, didapati sampel overweight terbanyak adalah Perempuan 37 orang (74%). Berdasarkan suku, didapati sampel terbanyak suku Batak 36 orang (72%). Berdasarkan pendidikan, sampel terbanyak pendidikan SMA/SMK 27 orang (54%). Hal ini dapat dilihat pada tabel 5.2. dibawah: Tabel 5.2. Deskripsi Karakteristik Subjek Penelitian Karakteristik Subjek Frekuensi (n) Persentase (%) (n=30) Umur 20 - <29 tahun <39 tahun <49 tahun <59 tahun 9 18 Jenis Kelamin Laki laki Perempuan Suku Batak Jawa Aceh 1 2 Minang 3 3 Pendidikan SD 1 2 SMP 2 4 SMA/SMK 27 54
8 35 Diploma 7 14 Sarjana Berat Badan Berdasarkan berat badan, dari 50 subjek penelitian, berat badan terendah adalah 50 kg dan tertinggi adalah 88 kg. Rata-rata berat badan responden adalah 69,28 dengan standar deviasi 9,68. Dapat dilihat pada tabel 5.5. dibawah ini: Tabel 5.3. Deskripsi Berat Badan Subjek Penelitian Karekteristik Berat Badan Nilai (kg) Nilai Minimum 50 Nilai Maksimum 88 Mean 69,28 Standar Deviasi 9, Tinggi Badan Berdasarkan tinggi badan, dari 50 subjek penelitian, tinggi badan terendah adalah 145 cm dan tertinggi adalah 178 cm. Rata-rata tinggi badan subjek adalah 159,94 dengan standar deviasi 8,91. Dapat dilihat pada tabel 5.6. dibawah ini : Tabel 5.4. Deskripsi Tinggi Badan Subjek Penelitian Karakteristik Tinggi Badan Nilai (cm) Nilai Minimun 145 Nilai Maksimum 178 Mean 159,94 Standar Deviasi 8,915
9 Kadar Gula Darah Puasa Berdasarkan kadar gula darah puasa, dari 50 subjek penelitian kadar gula darah (KGD) puasa terendah adalah 78 mg/dl dan tertinggi adalah 120 mg/dl. Rata-rata KGD puasa subjek penelitian ini adalah 94,80 dengan standar deviasi 11,27 Dapat dilihat pada tabel 5.8. dibawah ini : Tabel 5.5. Deskripsi Kadar Gula Darah Puasa Subjek Penelitian Karakteristik KGD Puasa Nilai (mg/dl) Nilai Maksimum 120 Nilai Minimum 78 Mean 94,80 Standar Deviasi 11,272 KGD Puasa dinyatakan terganggu apabila hasil pemeriksaan gula darah puasa > 100 mg/dl. Berikut merupakan distribusi KGD Puasa Terganggu pada subjek penelitian. Dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 5.6. Distribusi Kadar Gula Darah Puasa Terganggu Pada Subjek Penelitian KGD Jumlah (orang) Persentase (%) < > Total
10 Hasil Analisis Statistik Penelitian ini ingin mengetahui hubungan antara Overweight yang dapat diukur dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan Peningkatan Kadar Gula Darah. Untuk mengetahui hubungan antara kedua variabel tersebut digunakan uji korelasi Pearson yang dinyatakan melalui tabel berikut: Tabel 5.7. Analisis Uji Korelasi Pearson Hubungan Overweight dengan Peningkatan Kadar Gula Darah Variabel Penelitian Pearson Correlation P value IMT KGD Penelitian ini menggunakan hipotesis dua arah (two-tailed) dengan tingkat kepercayaan 95%, yang berarti jika didapati nilai p > berarti hipotesis nol penelitian diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan Overweight dengan Peningkatan Kadar Gula Darah. Untuk menilai kekuatan hubungan antara kedua variabel tersebut, dilakukan interpretasi dari nilai koefisien korelasi Pearson. Menurut (Wahyuni, 2007), berdasarkan besar nilai r, maka tingkat hubungannya dapat ditafsirkan sebagai berikut: 0,000 0,199 : Hubungan sangat lemah 0,200 0,399 : Hubungan lemah 0,400 0,599 : Hubungan sedang 0,600 0,799 : Hubungan kuat 0,800 1,000 : Hubungan sangat kuat Dalam penelitian ini didapati nilai koefisien korelasi Pearson (r = 0,001). Tanda positif menyatakan arah hubungan, yakni bila semakin tinggi IMT maka semakin tinggi nilai Peningkatan Kadar Gula Darah. Sedangkan 0,001 menyatakan besarnya kekuatan hubungan antara IMT dengan Peningkatan Kadar Gula Darah dalam penelitian ini adalah sangat lemah.
11 Pembahasan Dari penelitian terhadap 50 responden yang overweight, didapati 38 sampel berumur tahun (38%) dan 74% subjek yang mengalami overweight adalah perempuan (Tabel 5.2). Umur dan jenis kelamin merupakan faktor yang tidak dapat diubah pada banyak faktor risiko seperti pada kejadian overweight. Penelitian yang dilakukan Kantachuvessiri et al (2005) dalam Justitia (2012) menyatakan bahwa seseorang yang berumur tahun cenderung mengalami kenaikan berat badan dibandingkan dengan umur yang lebih muda. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor beberapa diantaranya frekuensi konsumsi pangan yang sering, aktivitas yang kurang, fungsi pencernaan dan metabolisme yang smakin melambat serta kurang memperhatikan ukuran tubuhnya dibanding pada umur yang lebih muda. Dalam penelitian ini wanita lebih banyak yang mengalami overweight (74%) daripada pria (26%). Lelaki mempunyai massa otot lebih banyak dan menggunakan kalori lebih banyak dari wanita dikarenakan aktivitas yang lebih banyak dan pembakaran kalori oleh otot yang lebih banyak dibanding wanita. Dengan demikian, perempuan lebih mudah bertambah berat badan berbanding lelaki dengan asupan kalori yang sama menurut (Gayle Galletta, 2005). Berdasarkan Riskesdas (2007), kelompok umur 15 tahun ke atas kelebihan berat badan (overweight) pada wanita (23.8%) terjadi lebih dominan dibandingkan pada pria (13.9%). Dilihat kejadian overweight berdasarkan suku yang paling banyak adalah Suku Batak, dimana terdapat 23 responden (34%). Untuk saat ini belum ada penelitian menjelaskan teori yang spesifik mengenenai pengaruh IMT terhadap suku. Dari hasil analisis data penelitian (Tabel 5.7.), didapatkan bahwa tidak terdapat hubungan antara overweight dengan peningkatan kadar gula darah (p > 0.05). sehingga didapat bahwa overweight belum mempengaruhi kadar gula darah dibanding dengan obesitas. Penelitian sebelumnya yang dilakukan Amsriza (2007) mengenai hubungan IMT terhadap kadar gula darah menunjukkan tidak
12 39 ada pengaruh yang bermakna antara kedua variabel tersebut. Sedangkan penelitian Justitia (2012) menunjukkan adanya hubungan antara obesitas dengan peningkatan kadar gula darah. diduga hal ini karena adanya faktor-faktor lain yang mempengaruhi seperti herediter, pola makan, aktivitas fisik, tingkat pendidikan yang menyebabkan terjadinya perbedaan hasil penelitian ini dengan penelitian-penelitian sebelumnya dimana peneliti tidak melakukan penilaian terhadap faktor-faktor tersebut.
13 40 BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Dari uraian-urain yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dari penelitian ini dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu : Klasifikasi Indeks Masa Tubuh pedagang pusat pasar Medan yaitu terdiri dari Underweight sebanyak 6 orang (6,1%), Normoweight sebanyak 13 orang (13,1%), Overweight sebanyak 72 orang (72.7%), Obesitas tingkat 1 sebanyak 4 orang (4%), Obesitas tingkat 2 sebanyak 2 orang (3%), dan Obesitas tingkat 3 sebanyak 2 orang (2%) Rata-rata Kadar Gula Darah pedagang pusat pasar Medan adalah 94, Tidak ada hubungan Overweight dengan peningkatan Kadar Gula Darah pada pedagang pusat pasar Medan Saran Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan sampel lebih besar, agar dapat memperkaya data Perlu dilakukan pemeriksaan kadar gula darah puasa dan 2 jam pp dalam waktu yang bersamaan Perlu dilakukan perubahan life style dan pemeriksaan kadar gula darah teratur untuk sampel yang memiliki kadar gula darah >100
BAB III KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP
BAB III KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP 3.1 Kerangka Teori Faktor risiko dan etiologi: - Faktor lingkungan - Faktor neurogenik - Faktor hormonal - Faktor genetik Overweight dan obesitas Body Mass Index
Lebih terperinciSikap Sikap adalah perilaku wanita terhadap pemeriksaan mammografi a. Cara Ukur : metode angket
BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL 3.1. Kerangka Konsep Tingkat Pengetahuan Tentang Mammografi Sikap Terhadap Mammografi Wanita 3.2. Definisi Operasional 3.2.1. Pengetahuan Pengetahuan adalah
Lebih terperinciBAB 4 Hasil Penelitian dan Interpretasi
47 BAB 4 Hasil Penelitian dan Interpretasi Pada bab ini, akan dipaparkan hasil penelitian serta interpretasi dari hasil penelitian tersebut. Akan dijabarkan gambaran umum responden dan hasil dari analisa
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PENELITIAN
BAB 4 HASIL PENELITIAN 4. 1 Pelaksanaan Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 21-31 Mei 2008 untuk wawancara dengan kuesioner dan tanggal 26 Mei 3 Juni 2008 untuk pemeriksaan fisik dan laboratorium.
Lebih terperinciBAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL. Gambar 3.1. Kerangka Konsep Penelitian
BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL 3.1. Kerangka Konsep Variabel Bebas Jumlah Jam Tidur Variabel Tergantung Indeks Massa Tubuh (IMT) Gambar 3.1. Kerangka Konsep Penelitian 3.2. Variabel dan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analitik dengan pendekatan
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analitik dengan pendekatan Cross Sectional, dimana data antara variabel independen dan dependen akan dikumpulkan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analitik dengan desain
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analitik dengan desain penelitian Cross Sectional, dimana data antara variabel independen dan dependen akan
Lebih terperinciBAB 4 METODE PENELITIAN. status gizi antropometri. Pengumpulan data dilakukan di TK-PAUD Alhidayah dan Pos PAUD
BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian 1. Ilmu Kesehatan Anak, khususnya bidang nutrisi dan penyakit metabolik. 2. Ilmu Gizi, khususnya perhitungan asupan energi dan pengukuran status gizi
Lebih terperinciBAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS
BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS 3.1 Kerangka Konsep DIABETES MELITUS TIPE 2 KEBUTUHAN PERAWATAN PERIODONTAL Indeks CPITN Kadar Gula Darah Oral Higiene Lama menderita diabetes melitus tipe 2 3.2 Hipotesis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Diabetes mellitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. analitik menggunkan desain penelitian cross sectional. Menurut Riyanto
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis Penelitian yang digunakan adalah penelitian observational analitik menggunkan desain penelitian cross sectional. Menurut Riyanto (2011) desain penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian analitik, dengan desain cross-sectional. Penelitian dengan pendekatan cross-sectional bertujuan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan pretest dan posttest
26 III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan pretest dan posttest design. Pemeriksaan dilakukan sebelum melakukan senam aerobik dan setelah melakukan
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Ilmu Penyakit Dalam sub bagian Reumatologi. Penelitian ini dilakukan di poliklinik Penyakit Dalam sub bagian
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ilmu Penyakit Dalam sub bagian Reumatologi. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di poliklinik Penyakit Dalam sub bagian Reumatologi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. data sekaligus pada satu saat (Notoatmodjo, 2011). Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Kelurahan Kecamatan Tanjung
32 III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode analitik-komparatif dengan pendekatan Cross Sectional, dimana obyek penelitian hanya diobservasi sekali dan pengukuran dilakukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
8 BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah survey analitik dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional yaitu suatu penelitian yang mencoba mengetahui mengapa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional analitik dengan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian observasional analitik adalah penelitian yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional.
digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. B. Lokasi dan Waktu Penelitian dilakukan di Posyandu lansia desa Bibis
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
24 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Fisiologi dan ilmu penyakit dalam 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian RW X, Kelurahan Padangsari, Kecamatan Banyumanik, Semarang pada bulan Januari
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah ilmu gizi. Semarang. periode Mei Juni 2014
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah ilmu gizi. 4.2 Tempat dan waktu penelitian - Tempat : Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang - Waktu
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Ginjal-Hipertensi, dan sub bagian Tropik Infeksi. RSUP Dr.Kariadi, Poliklinik Penyakit Dalam RSUP Dr.
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Penyakit Dalam, sub bagian Ginjal-Hipertensi, dan sub bagian Tropik Infeksi. 4.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik-komparatif,
38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik-komparatif, yakni mempelajari perbandingan variabel-variabel dengan menggunakan pendekatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. mengaitkan aspek paparan (sebab) dengan efek. Pendekatan yang digunakan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bersifat observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini bersifat analitik, karena penelitian ini akan mengaitkan aspek
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN. 2) Ilmu Gizi, khususnya pengukuran status gizi antropometri.
31 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian 1) Ilmu Kesehatan Anak, khususnya bidang nutrisi dan penyakit metabolik. 2) Ilmu Gizi, khususnya pengukuran status gizi antropometri. 4.2 Tempat
Lebih terperinciBAB 3 KERANGKA KONSEP
BAB 3 KERANGKA KONSEP 3.1 Kerangka Konsep Berdasarkan pada masalah dan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini maka kerangka konsep dalam penelitian dapat digambarkan sebagai berikut : Variabel
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional, yaitu pengukuran variabel-variabelnya
III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional, yaitu pengukuran variabel-variabelnya dilakukan hanya satu kali
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan yang digunakan adalah cross sectional. B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep VARIABEL BEBAS Konsumsi Minuman Beralkohol Frekuensi konsumsi minuman beralkohol Banyaknya konsumsi minuman beralkohol VARIABEL TERIKAT Kejadian Obesitas Abdominal
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di 35 Fasyankes primer Klaten
digilib.uns.ac.id 21 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di 35 Fasyankes primer Klaten B. Waktu Penelitian Penelitian dilakukan mulai bulan September sampai dengan bulan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian studi deskriptif korelasi yaitu mendeskripsikan variabel independent dan dependent, kemudian melakukan analisis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS ATAU RANCANGAN PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah explanatory research atau penelitian yang menjelaskan hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Gizi.
BAB IV METODE PENELITIAN 1.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Gizi. 1.2 Tempat dan waktu penelitian Tempat : Gedung Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang.
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan studi potong-lintang (cross sectional study) sebagai studi deskriptif untuk mendapatkan prevalensi DM Data yang digunakan adalah
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. yaitu penelitian yang menjelaskan adanya pengaruh antara variabelvariabel,
23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik yaitu penelitian yang menjelaskan adanya pengaruh antara variabelvariabel, melalui pengujian
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan studi potong-lintang (cross sectional study) sebagai studi deskriptif untuk mendapatkan prevalensi DM Data yang digunakan adalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif dengan metode
3 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif analitik yang bertujuan menerangkan masalah penelitian yang terjadi pada anak
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. diobservasi hanya sekali pada saat yang sama (Arief, 2008).
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan secara cross-sectional, variabel bebas dan variabel terikat diobservasi hanya
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
36 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup keilmuan dalam penelitian ini adalah Ilmu Penyakit Dalam dan Ilmu Gizi 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di area
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. lanjut usia terus meningkat dari tahun ke tahun(rahayu, 2014). Menurut
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu indikator keberhasilan pembangunan adalah semakin meningkatnyausia harapan hidup penduduk akibatnya jumlah penduduk lanjut usia terus meningkat dari tahun
Lebih terperinciBAB IV METODA PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah ilmu gizi. RSUP Dr. Kariadi Semarang
BAB IV METODA PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah ilmu gizi. 4.2 Tempat dan waktu penelitian - Tempat : Instalasi Geriatri Paviliun Lanjut Usia Prof. Dr. Boedhi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional dimana tiap subjek. Penelitian dilakukan di Bagian Sewing CV S Sukoharjo.
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian observational analitik dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional dimana tiap subjek penelitian hanya di observasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan pendekatannya, penelitian ini akan dilakukan dengan pendekatan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional analitik. Berdasarkan pendekatannya, penelitian ini akan dilakukan dengan pendekatan Cross Sectional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pengukuran antropometri terdiri dari body mass index
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengukuran antropometri terdiri dari body mass index (BMI), pengukuran lingkar pinggang, rasio lingkar panggul pinggang, skinfold measurement, waist stature rasio,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian di bidang gizi klinik. Jenis penelitian ini adalah penelitian penjelasan/explanatory research yaitu menjelaskan variabel
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai suatu studi telah menunjukkan bahwa obesitas merupakan faktor
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Obesitas merupakan masalah kesehatan global dan telah muncul sebagai suatu studi telah menunjukkan bahwa obesitas merupakan faktor risiko untuk kanker, hipertensi, hiperkolesterolemia,
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan penelitian ini mencakup bidang Ilmu Patologi
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup keilmuan penelitian ini mencakup bidang Ilmu Patologi Klinik, dan Ilmu Gizi Klinik. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menggunakan rancangan penelitian case control, yaitu untuk mempelajari
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan survei analitik dengan menggunakan rancangan penelitian case control, yaitu untuk mempelajari dinamika pengaruh antara
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Kesehatan Anak. Semarang dan sekitarnya yang bersedia bekerja sama.
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Kesehatan Anak 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian 4.2.1 Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di beberapa sekolah
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. desain cross sectional study, yaitu peneliti mempelajari hubungan antara
III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional study, yaitu peneliti mempelajari hubungan antara asupan imunonutrisi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian observasional analitik dan dengan pendekatan cross sectional. Sakit Umum Daerah Dr.Moewardi Kota Surakarta.
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini bersifat non-eksperimental dengan rancangan penelitian observasional analitik dan dengan pendekatan cross sectional. B. Lokasi Penelitian
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Fleksibilitas 2.1.1. Definisi fleksibilitas Fleksibilitas mengacu pada kemampuan ruang gerak sendi atau persendian tubuh. Kemampuan gerak sendi ini berbeda di setiap persendian
Lebih terperinciBAB 3 KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP
BAB 3 KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP 3.1 KERANGKA TEORI klasifikasi : Angina pektoris tak stabil (APTS) Infark miokard tanpa elevasi segmen ST (NSTEMI) Infark miokard dengan elevasi segmen ST (STEMI)
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN
31 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini termasuk dalam lingkup penelitian bidang Ilmu Kesehatan Anak dan Ilmu Gizi, khususnya pengukuran status gizi antropometri. 4.2
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. observasi analitik. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional atau
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode observasi analitik. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional atau potong
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN
56 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1.Jenis Penelitian dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan data sekunder yang berasal dari hasil penelitian Pengembangan Surveilans Faktor Risiko Penyakit dan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan rancangan one-group
22 III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan rancangan one-group pre-test and post-test design (rancangan pra-pasca test dalam satu kelompok). Pemeriksaan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup ilmu kedokteran jiwa. Universitas Diponegoro Semarang, Jawa Tengah.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang lingkup penelitian Penelitian ini mencakup ilmu kedokteran jiwa. 3.2 Tempat dan waktu penelitian 3.2.1 Tempat penelitian Penelitian ini dilaksanakan di lingkungan Kampus
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang ilmu kedokteran khususnya Ilmu Penyakit Dalam. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2.1 Tempat Penelitian
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif-analitik dengan
III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif-analitik dengan pendekatan cross sectional, dengan data yang menyangkut variabel bebas dan variabel
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang ilmu Gizi.
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang ilmu Gizi. 3.2 Tempat dan Waktu Tempat: SMA Negeri 9 Semarang Waktu: April - Mei 2016 3.3 Jenis dan Rancangan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Penyakit Saraf dan Ilmu Penyakit
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Penyakit Saraf dan Ilmu Penyakit Dalam. 3.2. Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan menggunakan desain penelitian cross sectional ialah suatu penelitian untuk mempelajari dinamika
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah observasional dengan pendekatan Cross-
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah observasional dengan pendekatan Cross- Sectional Study. Dalam penelitian ini digunakan pengukuran variabel terikat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan Cross Sectional yang menghubungkan antara perbedaan jenis kelamin dengan derajat
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian yang mencakup bidang Ilmu Fisiologi
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Penelitian ini adalah penelitian yang mencakup bidang Ilmu Fisiologi 4.2 Tempat dan waktu penelitian Tempat dilaksanakannya penelitian ini adalah di
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, observasional dengan
III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, observasional dengan pendekatan cross sectional yaitu dengan variabel independen dan dependen dinilai sekaligus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) telah menetapkan bahwa tujuan pembangunan nasional mengarah kepada peningkatan kualitas sumber daya manusia. Kualitas sumber
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. sekaligus pada suatu saat (Notoatmodjo, 2010). Desain penelitian ini digunakan
29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian analitik korelatif dengan pendekatan crosssectional, yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamik korelasi antara
Lebih terperinciHUBUNGAN FAKTOR MAKANAN DENGAN KADAR GULA DARAH PRA LANSIA DI DESA PESUDUKUH KECAMATAN BAGOR KABUPATEN NGANJUK
HUBUNGAN FAKTOR MAKANAN DENGAN KADAR GULA DARAH PRA LANSIA DI DESA PESUDUKUH KECAMATAN BAGOR KABUPATEN NGANJUK Lexy Oktora Wilda STIKes Satria Bhakti Nganjuk lexyow@gmail.com ABSTRAK Background. Prevalensi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di RSUD RAA Soewondo Pati dan dilakukan. pada 1Maret 2016 sampai dengan bulan 1 April 2016.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang ilmu kedokteran khususnya Ilmu Penyakit Dalam. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian 1. Rancangan Penelitian Desain penelitian ini adalah deskriptif dengan rancangan cross sectional, yaitu setiap variabel diobservasi hanya satu kali saja dan
Lebih terperinciBAB 4 METODE PENELITIAN
BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Melihat tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara indeks massa tubuh dan faktor-faktor lainnya dengan status lemak tubuh pada pramusaji di Pelayanan
Lebih terperinciBAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan
BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis Dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan deskriptif analitik yaitu dengan melakukan pengukuran variabel independen
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN)
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Ruang Lingkup Penelitian 3.1.1. Lingkup Tempat Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 3 Semarang. 3.1.2. Lingkup Waktu Penelitian dilakukan sejak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ada sekitar 1 milyar penduduk di seluruh dunia menderita hipertensi,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ada sekitar 1 milyar penduduk di seluruh dunia menderita hipertensi, dimana dua pertiganya terdapat di negara berkembang. Hipertensi menyebabkan 8 juta penduduk di
Lebih terperinciBAB 4 HASIL. 2,3 (0,3-17,5) Jenis Kelamin Pria 62 57,4 Wanita 46 42,6
BAB 4 HASIL 4.1. Data Umum Pada data umum akan ditampilkan data usia, lama menjalani hemodialisis, dan jenis kelamin pasien. Data tersebut ditampilkan pada tabel 4.1. Tabel 4.1. Data Demogragis dan Lama
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan dilakukan di Klinik Penyakit Dalam Instalasi Rawat
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini mencakup bidang ilmu kedokteran khususnya Ilmu Penyakit Dalam. 4.2. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan dilakukan di Klinik
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. observasi data variabel independen dan variabel dependen hanya satu kali
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross-sectional, yaitu penelitian yang menekankan waktu pengukuran atau observasi data variabel
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di RSUD Dr. Moewardi pada Juli 2013
15 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini dilakukan secara observasional analitik dengan menggunakan metode cross sectional. B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode pendekatan Cross-Sectional dimana tiap subjek
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan menggunakan metode pendekatan Cross-Sectional dimana tiap subjek penelitian hanya di observasi sekali
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di Kelurahan Rowosari
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian studi non-eksperimental dengan
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian studi non-eksperimental dengan rancangan penelitian cross sectional. Sastroasmoro dan Ismael (2011) menjelaskan bahwa
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. pasien penyakit ginjal kronik ini mencakup ilmu penyakit dalam.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian mengenai hubungan lama hemodialisis dengan kualitas hidup pasien penyakit ginjal kronik ini mencakup ilmu penyakit dalam. 3.2 Tempat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah eplanatory research, yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan dua variabel atau lebih dengan rancangan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross
31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional, yaitu penelitian dengan data mengenai variabel independen (pertambahan
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Kesehatan Mata dan Ilmu Penyakit Dalam. 4.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan metode observasional analitik-numerik dengan
BAB III METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental, dan dilakukan dengan menggunakan metode observasional analitik-numerik dengan rancangan penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jumlah remaja dan kaum muda berkembang sangat cepat. Menurut World
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap satu diantara enam penduduk dunia adalah remaja. Di Indonesia, jumlah remaja dan kaum muda berkembang sangat cepat. Menurut World Health Organization (WHO)
Lebih terperinciGambar Kerangka pemikiran hubungan faktor gaya hidup dengan kegemuka pada orang dewasa di Provinsi Sulawesi Utara, DKI Jakarta, dan Gorontalo.
102 KERANGKA PEMIKIRAN Orang dewasa 15 tahun seiring dengan bertambahnya umur rentan menjadi gemuk. Kerja hormon menurun seiring dengan bertambahnya umur, yang dapat mengakibatkan ketidakseimbangan metabolisme
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
2 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan survei analitik yaitu untuk mencari hubungan antara dua variabel yaitu menopause dengan Sindroma Mulut Terbakar (SMT).
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian belah lintang (Cross Sectional) dimana
39 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian belah lintang (Cross Sectional) dimana dimana antara variabel bebas dan terikat diukur pada waktu yang bersamaan.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
13 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian survei analitik dengan studi korelasi yaitu penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif yaitu penelitian tentang data yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional yaitu peneliti mempelajari hubungan antara asupan energi, protein,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah explanatory research yaitu menjelaskan ada tidaknya hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat melalui pengkajian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. analitik cross-sectional dan menggunakan pendekatan observasional.
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan desain analitik cross-sectional dan menggunakan pendekatan observasional. Polusi Udara + ISPA
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. penduduk yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas. Salah satu indikator
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan seseorang dapat dapat diindikasikan oleh meningkatkatnya usia harapan hidup (UHH), akibatnya jumlah penduduk lanjut usia (lansia) semakin bertambah banyak
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Analitik dengan metode Cross Sectional yaitu suatu penelitian untuk
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan desain penelitian Observational Analitik dengan metode Cross Sectional yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi
Lebih terperinciLampiran 1 DATA RIWAYAT HIDUP. : Lydia Theresia T. Tempat/Tgl. Lahir : Medan, 02 Desember : Kristen Protestant
45 Lampir 1 DATA RIWAYAT HIDUP Nama : Lydia Theresia T Tempat/Tgl. Lahir : Med, 02 Desember 1991 Agama Pekerja Alamat : Kristen Protestt : Mahasiswi : Jal Sukaria No.69A (Pcing/Wiliem Iskdar) Med Nomor
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah Bagian Ilmu Kesehatan Anak khususnya bidang nutrisi,
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini adalah Bagian Ilmu Kesehatan Anak khususnya bidang nutrisi, penyakit metabolik dan perinatologi. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian 4.2.1
Lebih terperinci