PROTOTIPE SISTEM PERINGATAN DINI TAIL WIND DAN CROSS WIND TAIL WIND AND CROSS WIND ALERT SYSTEM PROTOTYPE
|
|
- Yuliani Pranata
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Jurnal Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Vol... No...Desember 2016 PROTOTIPE SISTEM PERINGATAN DINI TAIL WIND DAN CROSS WIND TAIL WIND AND CROSS WIND ALERT SYSTEM PROTOTYPE Sorfian Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Jakarta Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Jakarta sorfian.tkj@gmail.com Abstrak Salah satu fenomena alam yang berbahaya dalam aktivitas penerbangan adalah wind shear yakni perubahan arah dan kecepatan angin secara tiba-tiba dan dalam waktu yang singkat pada runway. Komponen tail wind dan cross wind pada fenomena wind shear sangat berbahaya dalam proses take-off dan landing pesawat terbang, sehingga membutuhkan instrumen yang dapat mendeteksi keberadaan tail wind dan cross wind serta memberikan informasi kepada pilot melalui unit ATS. Rancangan instrumen pendeteksi komponen wind shear tersebut terdiri dari dua anemometer digital yang dipasang pada kedua ujung runway. Anemometer digital akan mendeteksi arah dan kecepatan angin dengan memanfaatkan beberapa pasang sensor infrared sebagai pemancar dan photodiode sebagai penerima sinyal analog yang biasa disebut optocoupler. Sinyal-sinyal analog ini selanjutnya diubah menjadi sinyal digital oleh ADC (Analog to Digital Converter) mikrokontroler kemudian dikonversi menjadi arah dan kecepatan angin melalui algoritma pemrograman mikrokontroler. Arah dan kecepatan angin dari masing-masing anemometer dikirim ke display PC (Personal Computer) dan proses perhitungan secara otomatis dilakukan melalui aplikasi yang akan dibangun sehingga dapat menampilkan informasi arah dan kecepatan angin dari masing-masing anemometer secara real time dan mampu memberikan warning apabila sewaktu-waktu terjadi tail wind atau cross wind pada masing-masing ujung runway. Kata kunci: wind shear, tail wind, cross wind, anemometer, optocoupler, warning, runway Abstract One of the dangerous natural phenomena in flight activity is wind shear that changes wind speed and direction suddenly and in a short time on the runway. Tail wind and cross wind components are on a very dangerous phenomenon of wind shear in the process of take-off and landing aircraft, thus requiring an instrument that can detect the presence of tail wind and cross wind and provide information to pilots by ATS units. The design of wind shear detection instrument consists of two digital anemometer mounted on both ends of the runway. Digital anemometer will detect wind direction and speed by utilizing several pairs of infrared sensors as a transmitter and a photodiode as the receiver analog signals commonly called optocoupler. The analog signals are then converted into
2 Jurnal Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Vol... No...Desember 2016 digital signals by the ADC (Analog to Digital Converter) microcontroller is then converted to wind direction and speed via microcontroller programming algorithms. Wind direction and speed of each anemometer is sent to the display PC (Personal Computer) and the calculation process is automatically done through applications to be built so that it can display information wind direction and speed of each anemometer in real time and is able to give a warning if at -time occur tail wind or cross wind at each end of the runway. Keywords: wind shear, tail wind, cross wind, anemometer, optocoupler, warning, runway 1. PENDAHULUAN Wind shear merupakan sebuah fenomena alam yang sangat mengerikan dan menjadi musuh yang tidak terlihat baik oleh mata para penerbang maupun pengamat khususnya tail wind dan cross wind. Wind shear merupakan peristiwa perubahan arah dan kecepatan angin secara tiba-tiba dan dalam waktu yang singkat. Pada aerodromes dimana wind shear dianggap menjadi faktor penting, perlu untuk membuat pengaturan kondisi wind shear dalam informasi tambahan lokal rutin seperti special reports yang menyediakan peringatan wind shear secara spesifik, yang akan memberikan peringatan pada unit ATC (Air Traffic Control) dan melalui para pilot, keberadaan atau eksistensi yang dimungkinkan oleh fenomena berbahaya ini dapat ditanggulangi. Unsur angin relatif tidak linier karena waktunya tidak dapat diprediksi sehingga observasi dan alert system untuk parameter ini sangatlah diperlukan khususnya untuk keselamatan penerbangan. Baik observasi maupun sistem peringatan dini wind shear adalah merupakan tanggungjawab dari BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika) dimana peristiwa tail wind dan cross wind yang terjadi telah ditetapkan sebagai penyebab atau faktor utama penyumbang dalam sejumlah kecelakaan pesawat yang mengakibatkan pesawat gagal landing maupun take-off. Kasus yang terjadi pada pesawat Boeing MD-82 di Bandara Adi Soemarmo, Solo, Jawa Tengah, 30 November 2004, yang menewaskan 23 penumpang, diduga disebabkan oleh wind shear sehingga mengakibatkan pesawat gagal landing dengan sempurna dan yang terbaru kecelakaan pesawat Boeing Lion Air rute Bandung-Denpasar di perairan dekat Bandara Ngurah Rai, Denpasar, 13 April 2013, juga diduga disebabkan microburst. Fenomena wind shear dianggap berbahaya bagi keselamatan penerbangan jika terjadi perubahan kecepatan angin di atas 15 knot baik tail wind maupun crosswind. 2. PERANCANGAN SISTEM Prototipe Sistem Peringatan Dini Tail Wind dan Cross Wind memiliki tiga bagian utama yaitu perangkat keras, jalur komunikasi serta perangkat lunak yang akan digunakan. Pada bab ini penulis akan menjelaskan mengenai prinsip kerja Prototipe Sistem Peringatan Dini Tail Wind dan Cross Wind melalui blok diagram sistem secara keseluruhan, rangkaian dan flow chart Prototipe Sistem Peringatan Dini Tail Wind dan Cross Wind serta diagram alir sensor anemometer.
3 2.1 Blok diagram Alat Prototipe Sistem Peringatan Dini Tail Wind dan Cross Wind ini terdiri dari sensor photodioda, mikrokontroler, RTC (Real Time Clock), modul sd card sebagai media penyimpanan data serta telemetri sebagai jalur komunikasi menuju display pada PC seperti pada blok diagram dibawah ini: Gambar 2.1 Blok diagram Prototipe Sistem Peringatan Dini Tail W 3
4 2.4 Implementasi Sistem Implementasi sistem merupakan tahap akhir dari perancangan keseluruhan sistem yang dibangun mulai dari perancangan hardware prototipe hingga pembuatan interface program untuk membaca data dari prototipe sistem peringatan dini tail wind dan cross wind. Berikut gambar hardware dari sistem yang telah selesai dibangun serta diintegrasikan. Gambar 2.4 Perangkat Keras Prototipe Sistem Peringatan Dini Tailwind & Crosswind Berikut merupakan hasil program interface yang dibuat berbasiskan visual studio dengan metode real time transceiver untuk menampilkan data dari hardware melalui komunikasi nirkabel: memproses data arah dan kecepatan angin yang diterima dari mikrokontroler dengan menghitung nilai tail wind dan cross wind sehingga apabila nilai tail wind dan cross wind diatas 15 knot maka aplikasi akan menampilkan warning yang berupa tampilan tulisan dan suara dan akan dikirimkan ke antarmuka pengguna yang berada di ATCT (Air Traffic Control Tower). 3. PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN Pengujian alat menggunakan metode perbandingan dengan alat standar dengan tujuan untuk mengetahui kedekatan nilai keluaran dari sensor pada sistem ini dengan alat standar kalibrasi. Metode komparasi dilakukan agar dapat mengetahui apakah sensor pada sistem ini layak atau tidak digunakan untuk membantu pengamatan cuaca di lapangan. 3.1 Pengujian Sensor Wind Speed Pengujian sensor kecepatan angin dilakukan pada masing-masing sensor dengan cara memasukkan sensor kecepatan angin ke dalam wind tunnel bersamaan dengan sensor dari alat standar wind speed. Menggunakan set poin 2, 3, 4, 5, 6 dan 7 m/s. Pembacaan berulang dilakukan untuk setiap set poin hingga beberapa sampel. Gambar 2.5 Rancangan Tampilan Prototipe Sistem Peringatan Dini Tailwind & Crosswind Aplikasi tampilan pada prototipe ini dirancang melalui Visual Studio yang akan menampilkan informasi arah dan kecepatan angin pada masing-masing runway secara kontinyu kemudian Gambar 3.1 Proses Pengujian Sensor Kecepatan Angin Anemometer 25 Dengan Alat Standar 4
5 Sensor 25(m/s) Sensor 7 (m/s) 3.2 Pengujian Sensor Arah Angin Pengujian sensor arah angin pada masing-masing anemometer dilakukan dengan cara manual, yaitu melakukan koreksi pada keluaran dari sensor berupa sudut arah angin sesuai dengan alat pengukur sudut yang memiliki resolusi sebesar 1 derajat. Proses pengujian sensor arah angin menggunakan 30 set poin karena alat pada sistem mampu membaca arah angin hanya sebanyak 30 kali posisi. Gambar 4.3 adalah proses ujicoba pengambilan data arah angin untuk anemometer 7 dan anemometer 25 pada sistem. korelasi sederhana adalah sebesar 0,9980 seperti tampak pada grafik dibawah ini Grafik Korelasi Sensor Kecepatan Angin Anemometer 7 y = x R² = STANDAR (m/s) Gambar 3.3 Grafik Koefisien Korelasi Sederhana Sensor Kecepatan Angin Anemometer 7 Hasil pengujian diatas menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi sebesar 0,9980 tampak seperti pada grafik dibawah ini. Grafik Korelasi Sensor Kecepatan Angin Anemometer 25 Gambar 3.2 Proses Pengujian Sensor Arah Angin Anemometer Hasil Korelasi y = x R² = STANDAR (m/s) Perbandingan data dari pembacaan sensor kecepatan angin menghasilkan standar deviasi 0,0817. Nilai rata-rata koreksi pembacaan pada semua set poin adalah 2,35. Sensor kecepatan angin untuk anemometer 7 memiliki nilai treshold 2,10 m/s. Hasil pengujian diatas menunjukkan bahwa nilai koefisien Gambar 3.4 Grafik Koefisien Korelasi Sederhana Sensor Kecepatan Angin Anemometer 25 Gambar 3.5 dibawah ini menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi sederhana untuk sensor arah angin anemometer 7 dan anemometer 25 adalah sebesar 0,999. 5
6 Sensor 7 dan Sensor 25 (º) Korelasi Data Alat Standar Dengan Sensor Arah Angin Anemometer 07 dan Anemometer Gambar 3.5 Grafik Korelasi Sensor Arah Angin Anemometer 7 dan 25 dengan Alat Standar 3.3 Pembahasan y = x R² = STANDAR (º) Setelah melalui proses validasi data di atas, maka diperoleh data kecepatan angin yang cukup baik karena memiliki nilai koefisien korelasi sederhana yang hampir mendekati 1, yaitu sebesar 0,9980. Data arah angin yang sangat baik dengan nilai koefisien korelasi sederhana sebesar 0,999 namun resolusi masih tergolong rendah, yaitu sebesar 12º. Dari data tersebut menghasilkan beberapa analisa sebagai berikut: 1. Nilai tail wind akan semakin mendekati nilai kecepatan angin sesungguhnya yang terukur pada sensor apabila arah angin semakin mendekati sudut runway yaitu pada sudut 72º dan 252º. 2. Nilai cross wind akan semakin mendekati nilai kecepatan angin sesungguhnya yang terukur pada sensor apabila arah angin semakin membentuk sudut tegak lurus dengan arah runway yaitu pada sudut 156º, 168º, 336º dan 348º. 3. Seharusnya nilai tail wind yang paling tinggi apabila arah angin datang dari 70º karena anemometer 7 yang artinya diletakkan di sisi runway 70º dari arah utara. Namun dari data di atas, maka nilai tail wind yang paling tinggi pada anemometer 7 yaitu apabila sensor arah angin berada pada posisi 72º sebesar 3,46 m/s. 4. Seharusnya nilai tail wind yang paling tinggi apabila arah angin datang dari 250º karena anemometer 25 yang artinya diletakkan di sisi runway 250º dari arah utara. Namun dari data di atas, maka nilai tail wind yang paling tinggi pada anemometer 25 yaitu apabila sensor arah angin berada pada posisi 252º sebesar 3,46 m/s. 5. Seharusnya nilai cross wind yang paling tinggi apabila arah angin datang dari arah 160º dan 340º karena berada tepat tegak lurus terhadap arah runway. Namun dari hasil validasi data di atas, maka nilai cross wind yang paling tinggi pada anemometer 7 dan 25 yaitu apabila sensor arah angin berada pada posisi 156º, 168º, 336º dan 348º yaitu sebesar 3,44 m/s. 4. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisa dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: 1. Sistem peringatan dini wind shear tail wind dan cross wind yang akan dibangun terdiri dari dua buah anemometer digital yang menggunakan sensor optocoupler dimana masing-masing anemometer mempunyai kemampuan melakukan 6
7 pengukuran arah dan kecepatan angin serta mendeteksi adanya keberadaan komponen wind shear seperti tail wind dan cross wind. 2. Sensor kecepatan angin pada anemometer 7 memiliki nilai hasil koefisien korelasi sederhana sebesar 0, Sensor kecepatan angin pada anemometer 25 memiliki nilai hasil koefisien korelasi sederhana sebesar 0, Nilai koefisien korelasi sederhana untuk sensor arah angin anemometer 7 dan anemometer 25 adalah sebesar 0, Nilai keluaran dari sensor kecepatan angin memiliki treshold yang cukup tinggi yaitu 1,85 m/s dan 2,10 m/s. 6. Nilai keluaran dari sensor arah angin memiliki resolusi yang cukup besar yaitu sebesar 12º. 7. Nilai tail wind terbesar jika sudut arah angin yang terukur pada sensor adalah 72º dan 252º. 8. Nilai cross wind terbesar jika sudut arah angin yang terukur pada sensor adalah 156º, 168º, 336º dan 348º. Universitas Sumatera Utara(USU), Sumatera Utara. G. Hallowell, Robert dkk, 2010, Wind- Shear System Cost-Benefit Analysis, Wheather Sensing Group, Amerika Serikat. L. Golding, Wayne, 2015, Low-Level Windshear and Its Impact on Airlines, Embry-Riddle Aeronautical University, Amerika Serikat. Wijayanti, Dewi, 2015, Rancang Bangun Alat Ukur Kecepatan dan Arah Angin Berbasis Arduino Uno AT- Mega 328, Universitas Negeri Surabaya(UNESA), Surabaya. World Meteorogical Organization, Guide To Meteorogical Instruments and Methods of Observation, (2008) Sevent Edition: Geneva DAFTAR PUSTAKA ICAO, (2011), Doc Manual of Aeronautical Meteorological Practice, Ninth Edition. ICAO, (2007), Annex 3 - Meteorological Service for International Air Navigation, Sixteenth Edition. As ari, 2011, Rancang Bangun Anemometer Analog, Universitas Sam Ratulangi, Manado. Azlina, Maya dkk, 2013, Pembuatan Alat Ukur Kecepatan Angin dan Penunjuk Arah Angin Berbasis Mikrokontroler AT-Mega 8535, 7
8 8
DAFTAR ISI. ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR TABEL... x
ABSTRAK Angin adalah udara yang bergerak akibat adanya perbedaan tekanan udara dengan arah aliran angin dari tempat yang memiliki tekanan tinggi ke tempat yang bertekanan rendah atau dari daerah yang memiliki
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SISTEM MONITORING KECEPATAN DAN ARAH ANGIN BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 MELALUI LAYANAN SMS
RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING KECEPATAN DAN ARAH ANGIN BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 MELALUI LAYANAN SMS TUGAS AKHIR Diajukan sebagai syarat memperoleh gelar Ahli Madya Program Studi DIII Instrumentasi
Lebih terperinciRANCANG BANGUN DETEKTOR KECEPATAN DAN ARAH ANGIN BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S52
Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer RANCANG BANGUN DETEKTOR KECEPATAN DAN ARAH ANGIN BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S52 THE DESIGN OF WIND SPEED AND DIRECTION DETECTOR WITH MICROCONTROLLER AT89S52 Albert Mandagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Telemetri merupakan sebuah teknologi yang memungkinkan pengukuran jarak jauh dan pelaporan informasi pada perancang atau operator. Telemetri merujuk pada komunikasi
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras Pada bab ini menjelaskan perangkat keras yang digunakan dalam membuat tugas akhir ini. Perangkat keras yang digunakan terdiri dari modul Arduino
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Cuaca adalah salah satu komponen yang sangat penting dalam kehidupan
BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Cuaca adalah salah satu komponen yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Bidang kehidupan manusia yang amat memperhatikan keadaan cuaca adalah bidang transportasi,
Lebih terperinciJURNAL Teori dan Aplikasi Fisika Vol. 04, No. 02, Juli Tahun 2016
JURNAL Teori dan Aplikasi Fisika Vol. 04, No. 02, Juli Tahun 2016 Realiasasi Sensor Temperatur LM35DZ Sebagai Sensor Kecepatan Aliran Fluida Berbasis Mikrokontroler ATMega32 dengan Media Penyimpan Data
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SISTEM TELEMETRI TEMPERATUR MULTICHANNEL MULTIBIT MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMega8535 DENGAN PEMROGRAMAN BORLAND DELPHI 7 TUGAS AKHIR
RANCANG BANGUN SISTEM TELEMETRI TEMPERATUR MULTICHANNEL MULTIBIT MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMega8535 DENGAN PEMROGRAMAN BORLAND DELPHI 7 TUGAS AKHIR Untuk memenuhi persyaratan mencapai pendidikan Diploma
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI...
ABSTRACT The development of production in industrial s world requires an automatic control system to get maximum result with most minimum fault. One of automatic control system in packed beverage s production
Lebih terperinciMONITORING DATA KECEPATAN DAN ARAH ANGIN SECARA REAL TIME MELALUI WEB
JURNAL Teori dan Aplikasi Fisika Vol.0 4, No. 02, Juli Tahun 2016 MONITORING DATA KECEPATAN DAN ARAH ANGIN SECARA REAL TIME MELALUI WEB Yuri Pramono, Warsito dan Syafriadi Jurusan Fisika FMIPA Universitas
Lebih terperinciANALISA VALIDASI PERALATAN METEOROLOGI KONVENSIONAL DAN DIGITAL DI STASIUN METEOROLOGI SAM RATULANGI oleh
ANALISA VALIDASI PERALATAN METEOROLOGI KONVENSIONAL DAN DIGITAL DI STASIUN METEOROLOGI SAM RATULANGI oleh (1) Leonard Lalumedja, (2) Derek Missy, (3) Dinna Kartika Pasha Putri, (4) Dinna Kartika Pasha
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SISTEM MONITORING KELAJUAN DAN ARAH ANGIN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER DAN WIFI
RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING KELAJUAN DAN ARAH ANGIN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER DAN WIFI Skripsi Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar sarjana S-1 Disusun oleh : Muhammad Subkhi
Lebih terperinciRancang Bangun Prototype Alat Sistem Pengontrol Kemudi Kapal Berbasis Mikrokontroler
Rancang Bangun Prototype Alat Sistem Pengontrol Kemudi Kapal Berbasis Mikrokontroler Muhammad Taufiqurrohman Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas Hang Tuah Jl. Arif Rahman
Lebih terperinciSIMULASI DATA ACQUISITION ALAT UJI FLIGHT CONTROL ACTUATOR PESAWAT MENGGUNAKAN SOFTWARE LABVIEW
SIMULASI DATA ACQUISITION ALAT UJI FLIGHT CONTROL ACTUATOR PESAWAT DATA ACQUISITION SIMULATION OF TEST EQUIPMENT AIRCRAFT FLIGHT CONTROL ACTUATOR USING LABVIEW SOFTWARE Decy Nataliana 1, Usep Ali Albayumi
Lebih terperinciKEJADIAN CROSSWIND DI LANDASAN PACU BANDARA SUPADIO PONTIANAK TAHUN 2016
Seminar Nasional Iptek Penerbangan dan Antariksa XXI-217 KEJADIAN CROSSWIND DI LANDASAN PACU BANDARA SUPADIO PONTIANAK TAHUN 216 CROSSWIND ON SUPADIO PONTIANAK AIRPORT RUNWAY DURING 216 Yusuf Hadi Perdana,
Lebih terperinciSistem Alat Ukur Curah Hujan Otomatis Menggunakan Telemetri Radio Pada Frekuensi 433 MHz
Sistem Alat Ukur Curah Hujan Otomatis Menggunakan Telemetri Radio Pada Frekuensi 433 MHz Dinda Jaelani Hidayat 1, Faqih Indransyah 2, Muchammad Fadly 3, Nalindera Karismawati 4, Rizky Caturiantono Cahyadi
Lebih terperinciTEMPAT JEMURAN DINDING OTOMATIS MENGGUNAKAN SENSOR HUJAN BERBASIS MIKROKONTROLER DAN INFORMASI DIKIRIMKAN MENGGUNAKAN FASILITAS SMS
TEMPAT JEMURAN DINDING OTOMATIS MENGGUNAKAN SENSOR HUJAN BERBASIS MIKROKONTROLER DAN INFORMASI DIKIRIMKAN MENGGUNAKAN FASILITAS SMS Yoga Setiandito Email : yoga_duo@yahoo.co.id Jurusan Teknik Elektro,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengukuran ph makin dibutuhkan, bukan hanya oleh perusahaan berskala besar tetapi juga perusahaan berskala kecil misalnya tambak ikan dan udang milik warga perseorangan.
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SISTEM MONITORING SUHU DAN KECEPATAN ANGIN PADA SISTEM KLIMATOLOGI MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER AT89S51
RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING SUHU DAN KECEPATAN ANGIN PADA SISTEM KLIMATOLOGI MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER AT89S51 TUGAS AKHIR Diajukan guna melengkapi persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan tingkat
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk
BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Dasar Perancangan Sistem Perangkat keras yang akan dibangun adalah suatu aplikasi mikrokontroler untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Identifikasi Kebutuhan Proses pembuatan alat penghitung benih ikan ini diperlukan identifikasi kebutuhan terhadap sistem yang akan dibuat, diantaranya: 1. Perlunya rangkaian
Lebih terperinciDibuat Oleh : Sinta Suciana Rahayu P / Dosen Pembimbing : Ir. Fitri Sjafrina, MM
ANALISA RADAR ULTRASONIK MENDETEKSI PESAWAT TERBANG LANDING MENGGUNAKAN MATLAB DAN ARDUINO SEBAGAI SISTEM PENGENDALI Dibuat Oleh : Sinta Suciana Rahayu P / 28110177 Dosen Pembimbing : Ir. Fitri Sjafrina,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Transportasi udara adalah salah satu jenis transportasi yang sangat efektif bagi
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Transportasi udara adalah salah satu jenis transportasi yang sangat efektif bagi konsumen, karena dapat melakukan perjalanan yang jauh hanya dalam waktu yang relatif
Lebih terperinciAPLIKASI ATMEGA 8535 DALAM PEMBUATAN ALAT UKUR BESAR SUDUT (DERAJAT)
APLIKASI ATMEGA 8535 DALAM PEMBUATAN ALAT UKUR BESAR SUDUT (DERAJAT) Ery Safrianti 1, Rahyul Amri 2, Setiadi 3 Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Riau Kampus Bina Widya, Jalan Subrantas
Lebih terperinciREALISASI ERROR-CORRECTING BCH CODE MENGGUNAKAN PERANGKAT ENKODER BERBASIS ATMEGA8535 DAN DEKODER MENGGUNAKAN PROGRAM DELPHI
REALISASI ERROR-CORRECTING BCH CODE MENGGUNAKAN PERANGKAT ENKODER BERBASIS ATMEGA8535 DAN DEKODER MENGGUNAKAN PROGRAM DELPHI Disusun Oleh : Reshandaru Puri Pambudi 0522038 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas
Lebih terperinciRANCANG BANGUN PENGUKURAN TEMPERATUR JARAK JAUH VIA SMS BERBASIS MIKROKONTROLER ATMega8535
RANCANG BANGUN PENGUKURAN TEMPERATUR JARAK JAUH VIA SMS BERBASIS MIKROKONTROLER ATMega8535 TUGAS AKHIR Untuk memenuhi persyaratan mencapai pendidikan Diploma III (DIII) Disusun oleh : Mustaghfiri Asror
Lebih terperinciALAT PENDETEKSI KECEPATAN KENDARAAN BERMOTOR MENGGUNAKAN MIKROKONTOLLER DAN WEBCAM BERBASIS PERSONAL COMPUTER
ALAT PENDETEKSI KECEPATAN KENDARAAN BERMOTOR MENGGUNAKAN MIKROKONTOLLER DAN WEBCAM BERBASIS PERSONAL COMPUTER Ira Setianingrum Jurusan Sistem Komputer, Informatics & Business Institute Darmajaya Jl. Z.A
Lebih terperinciSMART PARKING BERBASIS ARDUINO UNO
E-Jurnal Prodi Teknik Elektronika Edisi Proyek Akhir D3 SMART PARKING BERBASIS ARDUINO UNO Oleh: Galih Raditya Pradana (12507134001), Universitas Negeri Yogyakarta future.rdt@gmail.com Abstrak Smart Parking
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kebakaran hutan dan lahan gambut di Kalimantan pada awal November 2006,
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kebakaran hutan merupakan suatu bencana yang sangat merugikan banyak orang. Di Indonesia sering kali terjadi kebakaran hutan yang membawa dampak yang buruk bagi masyarakat
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Teknologi semakin hari semakin berkembang. Teknologi membantu orang untuk mengerjakan kegiatan sehari-hari menjadi mudah dan efesien. Mikrokontroler salah satunya yaitu sebuah chip yang dipasangkan
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN JUDUL. HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING. HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI... HALAMAN PERSEMBAHAN. HALAMAN MOTTO.. ABSTRAKSI... DAFTAR ISI...
Xii DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL. i HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING. ii HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI... iii HALAMAN PERSEMBAHAN. iv HALAMAN MOTTO.. v KATA PENGANTAR vii ABSTRAKSI..... viii DAFTAR ISI.... x DAFTAR
Lebih terperinci2015, No pembatalan, dan pengakhiran Wind Shear Warning dan Aerodrome Warning; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huru
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1118, 2015 BMKG. Wind Shear Warning and Aerodrome Warning. Pengakhiran. Pembatalan. Penyebaran. Penyampaian. Pembuatan. Pelaksanaan. Tata Cara. Perubahan. PERATURAN
Lebih terperinciPEMBUATAN ALAT UKUR KETEBALAN BAHAN SISTEM TAK SENTUH BERBASIS PERSONAL COMPUTER MENGGUNAKAN SENSOR GP2D12-IR
200 Prosiding Pertemuan Ilmiah XXIV HFI Jateng & DIY, Semarang 10 April 2010 hal. 200-209 PEMBUATAN ALAT UKUR KETEBALAN BAHAN SISTEM TAK SENTUH BERBASIS PERSONAL COMPUTER MENGGUNAKAN SENSOR GP2D12-IR Mohtar
Lebih terperinciRANCANG BANGUN OTOMASI SISTEM PENGISIAN DAN PENGONTROLAN SUHU AIR HANGAT PADA BATHTUB MENGGUNAKAN DETEKTOR FASA. Tugas Akhir
RANCANG BANGUN OTOMASI SISTEM PENGISIAN DAN PENGONTROLAN SUHU AIR HANGAT PADA BATHTUB MENGGUNAKAN DETEKTOR FASA Tugas Akhir Disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli Madya pada program Studi
Lebih terperinciUndang-Undang Nomor 31 Tahun 2009 tentang Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 139, Tam
- 2-2. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2009 tentang Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 139, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5058);
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Melakukan pengukuran besaran fisik di dalam penelitian, mutlak
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Melakukan pengukuran besaran fisik di dalam penelitian, mutlak dibutuhkan. Besaran fisik yang senantiasa mempengaruhi objek penelitian diantaranya adalah
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK WAKTU-NYATA SIMULASI SISTEM PEMBANGKIT KENDALI ELEVATOR N PADA ENGINEERING FLIGHT SIMULATOR
PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK WAKTU-NYATA SIMULASI SISTEM PEMBANGKIT KENDALI ELEVATOR N250-100 PADA ENGINEERING FLIGHT SIMULATOR ABSTRAK Pesawat udara merupakan suatu sistem yang terdiri dari beberapa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjadi pada suatu wilayah tertentu dalam kurun waktu tertentu misalnya bencana
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merupakan lembaga yang menangani masalah cuaca dan iklim di Indonesia. Lembaga ini mendirikan stasiun meteorologi
Lebih terperinciPROGRAM STUDI DIPLOMA III INSTRUMENTASI DAN ELEKTRONIKA
INTERFACING INSTRUMEN SISTEM MONITORING KLIMATOLOGI MENGGUNAKAN BORLAND DELPHI 6.0 Tugas Akhir Untuk memenuhi sebagai persyaratan menyelesaikan Pendididkan Diploma III (DIII) Disusun oleh : Nurziha Laila
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Prototype Landing Gear System Dan Monitoring Pergerakan Landing Gear System
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pesawat merupakan salah satu modal transportasi yang sangat sering digunakan oleh sebagian besar masyarakat untuk berpergian jarak jauh. Tentunya faktor keamanan sangat
Lebih terperinciMANAJEMEN TRANSPORTASI UDARA DAN LAUT
MANAJEMEN TRANSPORTASI UDARA DAN LAUT Dr.Eng. Muhammad Zudhy Irawan, S.T., M.T. MSTT - UGM MANAJEMEN TRANSPORTASI UDARA Dr.Eng. Muhammad Zudhy Irawan, S.T., M.T. MSTT - UGM 1 MATERI PEMBELAJARAN Perkembangan
Lebih terperinciCharacter Generator ROM (CGROM) Pin Out LCD M Perintah-Perintah LCD M Perhitungan Rata-Rata...
ABSTRAK Otomatisasi pemilihan buah matang dan yang belum matang di dalam industri perkebunan dapat meningkatkan efesiensi kerja dalam hal membantu mempercepat proses pengemasan. Pada tugas akhir ini telah
Lebih terperinciPEMBUATAN ALAT PENDETEKSI VOLUME CAIRAN INFUS DENGAN MENGGUNAKAN POTENSIO DAN PEGAS SEBAGAI SENSOR BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52 SKIRPSI
PEMBUATAN ALAT PENDETEKSI VOLUME CAIRAN INFUS DENGAN MENGGUNAKAN POTENSIO DAN PEGAS SEBAGAI SENSOR BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52 SKIRPSI (Bidang Minat Elektronika, Instrumentasi dan Komputasi) Putu Ayu
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SISTEM KONTROL SUHU RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 TUGAS AKHIR
RANCANG BANGUN SISTEM KONTROL SUHU RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 TUGAS AKHIR Diajukan guna melengkapi persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan tingkat diploma Program Studi DIII Instrumentasi
Lebih terperinci2017, No Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 139, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5058); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tah
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.776, 2017 BMKG. Aerodrome. Peralatan Pengamatan Meteorologi. Penempatan. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA NOMOR 8 TAHUN 2017
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SISTEM AUTOTRACKING UNTUK ANTENA UNIDIRECTIONAL FREKUENSI 2.4GHZ DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTOLER ARDUINO
RANCANG BANGUN SISTEM AUTOTRACKING UNTUK ANTENA UNIDIRECTIONAL FREKUENSI 2.4GHZ DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTOLER ARDUINO Ryandika Afdila (1), Arman Sani (2) Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen
Lebih terperinciSTUDI AWAL PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PENGUKUR SUHU KELEMBAPAN DAN TEKANAN UDARA BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA32
STUDI AWAL PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PENGUKUR SUHU KELEMBAPAN DAN TEKANAN UDARA BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA32 Andry Boy Prima Purba *, Agus Tri Sutanto, Jakarta Email : andry.purba@bmkg.go.id ABSTRAK
Lebih terperinciRANCANG BANGUN STASIUN KLIMATOLOGI OTOMASI PENDETEKSI INTENSITAS RADIASI MATAHARI MENGGUNAKAN TELEMETRI WI-FI
RANCANG BANGUN STASIUN KLIMATOLOGI OTOMASI PENDETEKSI INTENSITAS RADIASI MATAHARI MENGGUNAKAN TELEMETRI WI-FI Skripsi Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar sarjana S-1 Disusun oleh
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SISTEM TELEMETRI SUHU DAN KELEMBABAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMEGA8535 DENGAN ANTARMUKA KOMPUTER
RANCANG BANGUN SISTEM TELEMETRI SUHU DAN KELEMBABAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMEGA8535 DENGAN ANTARMUKA KOMPUTER Skripsi Sebagai persyaratan untuk memperoleh derajat Sarjana S1 Fisika pada Jurusan Fisika,
Lebih terperinciALAT PENCATAT TEMPERATUR OTOMATIS MENGGUNAKAN TERMOKOPEL BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51
ALAT PENCATAT TEMPERATUR OTOMATIS MENGGUNAKAN TERMOKOPEL BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 Nyoman Wendri, I Wayan Supardi, K N Suarbawa, Ni Made Yuliantini 1 Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SISTEM PENGUKUR SUDUT KEMIRINGAN VIA SMS DENGAN MEDIA PENYIMPANAN DATA EEPROM AT24C04 TUGAS AKHIR
RANCANG BANGUN SISTEM PENGUKUR SUDUT KEMIRINGAN VIA SMS DENGAN MEDIA PENYIMPANAN DATA EEPROM AT24C04 TUGAS AKHIR Untuk memenuhi persyaratan mencapai pendidikan Diploma III (DIII) Disusun Oleh: VICTORIO
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SISTEM MONITORING PERGESERAN TANAH MELALUI JARINGAN Wi-Fi MENGGUNAKAN SENSOR EXTENSOMETER. Laporan Tugas Akhir
RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING PERGESERAN TANAH MELALUI JARINGAN Wi-Fi MENGGUNAKAN SENSOR EXTENSOMETER Laporan Tugas Akhir Oleh: Ferdiandi Arzanto J0D007037 PROGRAM STUDI DIII INSTRUMENTASI DAN ELEKTRONIKA
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. penting pada kemajuan teknologi dalam berbagai bidang. Teknologi instrumentasi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi sekarang ini terus melaju dan berkembang dengan pesat. khususnya teknologi di bidang instrumentasi. Teknologi instrumentasi sangat memegang
Lebih terperinciRANCANG BANGUN MONITORING KELEMBABAN UDARA DAN ARAH ANGIN PADA SISTEM KLIMATOLOGI
RANCANG BANGUN MONITORING KELEMBABAN UDARA DAN ARAH ANGIN PADA SISTEM KLIMATOLOGI TUGAS AKHIR Diajukan guna melengkapi persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan tingkat Diploma III (DIII) Disusun oleh
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Lampung yang dilaksanakan mulai dari bulan Januari sampai Desember
Lebih terperinciSPECTRUM ANALYZER BERBASIS MIKROKONTROLER DENGAN PENCUPLIKAN SECARA PARALEL
SPECTRUM ANALYZER BERBASIS MIKROKONTROLER DENGAN PENCUPLIKAN SECARA PARALEL ABSTRAK Lukas N.B. Marbun (0722009) Jurusan Teknik Elektro Universitas Kristen Maranatha Email : lukasnbmarbun@gmail.com Harmonisa
Lebih terperinciRealisasi Sistem Pemantau Kepadatan Lalu-Lintas Menggunakan Teknologi Radar RTMS G4
Realisasi Sistem Pemantau Kepadatan Lalu-Lintas Menggunakan Teknologi Radar RTMS G4 Egne Novanda / 0422028 E-mail : E.novanda@yahoo.com Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Jalan Prof. Drg. Suria Sumantri
Lebih terperinciPEMBUATAN ALAT UKUR JARAK BERBASIS PC MENGGUNAKAN SENSOR GP2D12 MELALUI SERIAL PORT. Dwi Riyadi M
PEMBUATAN ALAT UKUR JARAK BERBASIS PC MENGGUNAKAN SENSOR GP2D12 MELALUI SERIAL PORT Dwi Riyadi M0203025 Jurusan Fisika. Fakultas MIPA. Universitas Sebelas Maret Abstrak Dalam penelitian ini telah dirancang
Lebih terperinciKriteria penempatan fasilitas komunikasi darat - udara berfrekuensi amat tinggi (VHF Air-Ground/ VHF A/G)
Standar Nasional Indonesia Kriteria penempatan fasilitas komunikasi darat - udara berfrekuensi amat tinggi (VHF Air-Ground/ VHF A/G) ICS 93.120 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... Prakata...
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM KENDALI MERIAM MENGGUNAKAN DRIVER MOTOR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535
PERANCANGAN SISTEM KENDALI MERIAM MENGGUNAKAN DRIVER MOTOR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 Septiani Fitryah/0622045 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha Jalan Prof.
Lebih terperinci1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN Cuaca merupakan keadaan udara pada suatu wilayah dalam kurun waktu tertentu. Cuaca memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Cuaca mempengaruhi
Lebih terperinciRANCANG BANGUN PENGUKURAN KANDUNGAN AIR PADA KAYU BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 TUGAS AKHIR
RANCANG BANGUN PENGUKURAN KANDUNGAN AIR PADA KAYU BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 TUGAS AKHIR Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Pendidikan Diploma III (D3) Disusun Oleh : Clarissa Chita Amalia J0D007024
Lebih terperinciBAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM
BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. DESKRIPSI KERJA SISTEM Gambar 3.1. Blok diagram sistem Satelit-satelit GPS akan mengirimkan sinyal-sinyal secara kontinyu setiap detiknya. GPS receiver akan
Lebih terperinciWIRELESS TELEMETERING KWH METER DIGITAL BERBASIS MIKROKONTROLER ABSTRAK
WIRELESS TELEMETERING KWH METER DIGITAL BERBASIS MIKROKONTROLER Disusun oleh : Andre Yosef M 0722080 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,, Jl.Prof.Drg.Suria Sumantri, MPH no.65, Bandung, Indonesia,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tekanan udara didefenisikan sebagai berat dari suatu kolom udara. Tekanan udara sangat mempengaruhi cuaca karena perubahan tekanan udara akan menyebabkan perubahan
Lebih terperinciBAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan
BAB III PEMBUATAN ALAT 3.. Pembuatan Dalam pembuatan suatu alat atau produk perlu adanya sebuah rancangan yang menjadi acuan dalam proses pembuatanya, sehingga kesalahan yang mungkin timbul dapat ditekan
Lebih terperinciSYARIF HIDAYAT
ALAT UKUR TINGGI MUKA AIR BERBASIS WEB Jurnal Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai Derajat Sarjana Teknik Oleh: SYARIF HIDAYAT 11022011 PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
Lebih terperinciPENGUKURAN DAN PEMANTAUAN SUHU LINGKUNGAN PETERNAKAN AYAM BROILER DI DAERAH GIANYAR MELALUI SMS BERBASIS MIKROKONTOLER AVR ATMEGA16 Didik Setiawan
PENGUKURAN DAN PEMANTAUAN SUHU LINGKUNGAN PETERNAKAN AYAM BROILER DI DAERAH GIANYAR MELALUI SMS BERBASIS MIKROKONTOLER AVR ATMEGA16 Didik Setiawan ABSTRAK Telah berhasil dibuat alat yang membantu memantau
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA NOMOR : KEP.001 TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA TETAP PELAKSANAAN SANDI METAR DAN SPECI
PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA NOMOR : KEP.001 TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA TETAP PELAKSANAAN SANDI METAR DAN SPECI KEPALA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA, Menimbang
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Perkembangan teknologi yang semakin pesat, menuntut suatu industri dapat menyediakan berbagai tingkat kebutuhan konsumen yang beraneka ragam dengan efisien tanpa menurunkan mutu produksi. Untuk
Lebih terperinciRancang Bangun Saklar Lampu Otomatis dan Monitoring Suhu Rumah Menggunakan VB. Net dan Arduino
JTERA - Jurnal Teknologi Rekayasa, Vol. 1, No. 1, Desember 2016, Hal. 67-72 ISSN 2548-737X Rancang Bangun Saklar Lampu Otomatis dan Monitoring Suhu Rumah Menggunakan VB. Net dan Arduino Trisiani Dewi Hendrawati
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. komunikasi data telah menjadi layanan utama pada sistem telekomunikasi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era perkembangan teknologi saat ini kebutuhan manusia untuk informasi data semakin berkembang. Perkembangan teknologi ini mengganti komunikasi suara yang
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SISTEM KEAMANAN RUMAH MENGGUNAKAN SENSOR PASSIVE INFRA RED KC7783R DAN LM35 BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51.
RANCANG BANGUN SISTEM KEAMANAN RUMAH MENGGUNAKAN SENSOR PASSIVE INFRA RED KC7783R DAN LM35 BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 Tugas Akhir Disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli Madya pada program
Lebih terperinciMODEL NOTIFIKASI SISTEM PERINGATAN PADA PERLINTASAN KERETA API BERBASIS MIKROKONTROLER
Model Notifikasi Sistem...(Bayu Ramadhan) 1 MODEL NOTIFIKASI SISTEM PERINGATAN PADA PERLINTASAN KERETA API BERBASIS MIKROKONTROLER MODEL OF WARNING SYSTEM NOTIFICATION ON RAILWAY CROSSING BASED ON MICROCONTROLLER
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Diagram Blok Sistem Secara Umum Perancangan sistem yang dilakukan dengan membuat diagram blok yang menjelaskan alur dari sistem yang dibuat pada perancangan dan pembuatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, sebuah sistem pengukuran ketinggian suatu tempat sangatlah dibutuhkan. Berbagai bidang di kehidupan kita
Lebih terperinciRANCANG BANGUN ALAT UKUR KELAJUAN UDARA TIPE TERMAL TERINTEGRASI TERMOMETER UDARA BERBASIS SENSOR LM35 DAN PT100
J. Sains Dasar 2017 6 (2) 91-97 RANCANG BANGUN ALAT UKUR KELAJUAN UDARA TIPE TERMAL TERINTEGRASI TERMOMETER UDARA BERBASIS SENSOR LM35 DAN PT100 DEVELOPMENT OF THERMAL TYPE ANEMOMETER INTEGRATED WITH AIR
Lebih terperinciSISTEM ANTARMUKA SENSOR JARAK INFRAMERAH DAN APLIKASINYA UNTUK PENGUKURAN LEVEL AIR TUGAS AKHIR
SISTEM ANTARMUKA SENSOR JARAK INFRAMERAH DAN APLIKASINYA UNTUK PENGUKURAN LEVEL AIR TUGAS AKHIR Untuk memenuhi persyaratan mencapai pendidikan Diploma 3 (D3) Program Studi Instrumentasi dan Elektronika
Lebih terperinci2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara
No.425, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BMKG. Lokal Routine Report. Local Special report. Informasi Meteorologi Penerbangan. Penyampaian. Pembuatan. Tata Cara Pelaksanaan. PERATURAN KEPALA BADAN
Lebih terperinciPerancangan Alat Peraga Papan Catur pada Layar Monitor. Samuel Setiawan /
Perancangan Alat Peraga Papan Catur pada Layar Monitor Samuel Setiawan / 0522083 Email : juve_samz07@yahoo.com Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Jl. Prof. Drg. Suria Sumantri, MPH. No. 65, Bandung,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penerbangan dengan pesawat terdiri dari 3 (tiga) fasa, yaitu lepas landas (take-off), menempuh perjalanan ke tujuan (cruise to destination), dan melakukan pendaratan
Lebih terperinciPEMBUATAN PROGRAM MONITORING PASTEURISASI SUSU MENTAH MENGGUNAKAN BORLAND DELPHI 7.0 TUGAS AKHIR
PEMBUATAN PROGRAM MONITORING PASTEURISASI SUSU MENTAH MENGGUNAKAN BORLAND DELPHI 7.0 TUGAS AKHIR Diajukan guna melengkapi persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan tingkat Diploma 3 Disusun Oleh : Martuti
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: komunikasi data serial, ATMega 32. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Dalam Tugas Akhir, ini dibuat sebuah miniatur lahan parkir yang menggunakan mikrokontroler ATMega 32. Miniatur lahan parkir terdiri dari enam baris parkir yang masingmasing parkir dipasang sensor
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN REALISASI WITNESS CAMERA DENGAN MEDIA PENYIMPANAN SDCARD ABSTRAK
PERANCANGAN DAN REALISASI WITNESS CAMERA DENGAN MEDIA PENYIMPANAN SDCARD Andhy Joggy Parulian / 0422079 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,, Jl. Prof.Drg.Suria Sumantri, MPH no.65, Bandung, Indonesia,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. xvi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam pengukuran dibutuhkan suatu alat ukur atau instrument yang dapat mendeteksi, mengolah dan menampilkan suatu besaran atau variabel yang diukur. Personal Computer
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM. menggunakan sensor gas MQ-2 yang ditampilkan pada LCD 16x2 diperlukan
BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM 3.1 Pembuatan Alat Didalam merealisasikan suatu alat universal gas detector berbasis arduino menggunakan sensor gas MQ-2 yang ditampilkan pada LCD 16x2 diperlukan
Lebih terperinciPERANGKAT LUNAK SISTEM PEMOTONG KERTAS BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 DENGAN BORLAND DELPHI 7
PERANGKAT LUNAK SISTEM PEMOTONG KERTAS BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 DENGAN BORLAND DELPHI 7 TUGAS AKHIR Untuk memenuhi persyaratan men yelesaikan pendidikan Diploma III Disusun oleh : Syifauddin Ahmad
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SISTEM PASTEURISASI SUSU MENTAH BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 TUGAS AKHIR
RANCANG BANGUN SISTEM PASTEURISASI SUSU MENTAH BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 TUGAS AKHIR Diajukan guna melengkapi persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan tingkat Diploma III Disusun Oleh : Linda Roshana
Lebih terperinciRancang Bangun Prototipe Kapal Tanpa Awak Menggunakan Mikrokontroler
Rancang Bangun Prototipe Kapal Tanpa Awak Menggunakan Mikrokontroler Dosen Pembimbing: Suwito, ST., MT. Yoga Uta Nugraha 2210 039 025 Ainul Khakim 2210 039 026 Jurusan D3 Teknik Elektro Fakultas Teknologi
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM PERINGATAN DINI BANJIR DENGAN MEMANFAATKAN PENGUKURAN CURAH HUJAN Dinna Kartika Pasha Putri ABSTRAK
PERANCANGAN SISTEM PERINGATAN DINI BANJIR DENGAN MEMANFAATKAN PENGUKURAN CURAH HUJAN Dinna Kartika Pasha Putri Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (STMKG), Tangerang Selatan E-mail: pashadinna@gmail.com
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SISTEM PENGUKURAN DAYA LISTRIK (KWH METER) PADA RUMAH TANGGA SECARA TELEMETRI DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER AT 89S51
RANCANG BANGUN SISTEM PENGUKURAN DAYA LISTRIK (KWH METER) PADA RUMAH TANGGA SECARA TELEMETRI DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER AT 89S51 Laporan Tugas Akhir Diajukan guna melengkapi persyaratan dalam menyelesaikan
Lebih terperinciSIMULASI ROBOT PENDETEKSI MANUSIA
SIMULASI ROBOT PENDETEKSI MANUSIA Disusun Oleh: Nama : Agustinus Dwi Kristianto NRP : 0622004 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha Jalan Prof. drg. Suria Sumantri, MPH
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT. Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai bagaimana alat dapat
BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai bagaimana alat dapat menjalankan perintah inputan dan gambaran sistem monitoring Angiography yang bekerja untunk pengambilan data dari
Lebih terperinciAPLIKASI WEB EMBEDDED MICROCONTROLLER UNTUK PENGINFORMASIAN KONDISI LALU LINTAS BERUPA TULISAN MENGGUNAKAN WEB BROWSER MELALUI JARINGAN GPRS
APLIKASI WEB EMBEDDED MICROCONTROLLER UNTUK PENGINFORMASIAN KONDISI LALU LINTAS BERUPA TULISAN MENGGUNAKAN WEB BROWSER MELALUI JARINGAN GPRS Nama : Hardianto Puji Utama Nrp : 0622028 Jurusan Teknik Elektro,
Lebih terperinciSISTEM MONITORING KONDISI AIR CONDITIONING BERDASARKAN PENGGUNAAN ENERGI DAN SUHU RUANG
SISTEM MONITORING KONDISI AIR CONDITIONING BERDASARKAN PENGGUNAAN ENERGI DAN SUHU RUANG Suhanto 1), Kustori 2) 1),2) Prodi D3 Teknik Listrik Bandar Udara, Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan Surabaya
Lebih terperinciPEMANTAUAN RUANGAN PADA SAAT TERTENTU BERBASIS TEKNOLOGI SMS DAN MMS
PEMANTAUAN RUANGAN PADA SAAT TERTENTU BERBASIS TEKNOLOGI SMS DAN MMS VERRY BUSTOMI TASLIM 0122037 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Jl. Prof Drg. SuriaSumantri 65 Bandung, 40164 Email : rie_trans@yahoo.co.id
Lebih terperinciAnalisis Komponen Angin Landas Pacu (Runway) Bandara Depati Amir Pangkalpinang
Statistika, Vol. 13 No. 2, 45 53 November 2013 Analisis Komponen Angin Landas Pacu (Runway) Bandara Depati Amir Pangkalpinang Akhmad Fadholi Stasiun Meteorologi Pangkalpinang akhmad.fadholi@bmkg.go.id
Lebih terperinciTugas Akhir Untuk memenuhi persyaratan mencapai pendidikan Diploma III (D III) Disusun oleh : QODARUDIN ROBBANI J0D004047
RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING TEMPERATUR MULTICHANNEL PADA INSTRUMENTASI INDUSTRI DENGAN LM 35 MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER MCS-51 BERBASIS WEB SERVER Tugas Akhir Untuk memenuhi persyaratan mencapai pendidikan
Lebih terperinciAPLIKASI METODE HILL CLIMBING PADA STANDALONE ROBOT MOBIL UNTUK MENCARI RUTE TERPENDEK
APLIKASI METODE HILL CLIMBING PADA STANDALONE ROBOT MOBIL UNTUK MENCARI RUTE TERPENDEK Thiang, Handry Khoswanto, Felix Pasila, Hendra Thelly Jurusan Teknik Elektro, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto
Lebih terperinci