PERANCANGAN SISTEM PERINGATAN DINI BANJIR DENGAN MEMANFAATKAN PENGUKURAN CURAH HUJAN Dinna Kartika Pasha Putri ABSTRAK
|
|
- Veronika Yuwono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PERANCANGAN SISTEM PERINGATAN DINI BANJIR DENGAN MEMANFAATKAN PENGUKURAN CURAH HUJAN Dinna Kartika Pasha Putri Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (STMKG), Tangerang Selatan ABSTRAK Pengukuran curah hujan merupakan hal yang penting dilakukan di BMKG, berdasarkan pengukuran curah hujan maka dapat dijadikan parameter perkiraan cuaca harian maupun iklim. Selain itu, melalui pengukuran curah hujan akan diperoleh data lain yaitu intensitas curah hujan, dimana dengan memanfaatkan informasi mengenai intensitas curah hujan dan ketinggian air sungai, maka dapat dikembangkan menjadi sebuah sistem peringatan dini banjir. Melalui peringatan dini banjir ini diharapkan dapat mewujudkan salah satu tugas BMKG sebagai penyedia informasi dan pengambil keputusan baik berskala umu maupun nasional dalam bidang MKGU. Sistem yang telah dirancang terdiri dari hardware berupa sensor, sistem minimum mikrokontroler ATMega16, buzzer dan interface berupa website yang dapat diakses oleh masyarakat secara mudah. Sehingga pemberian informasi curah hujan dan peringatan dini banjir pun dapat dengan mudah diberikan kepada masyarakat maupun badan-badan yang terkait dalam hal bencana. Kata Kunci : intensitas curah hujan, hardware, mikrokontroler ATMega16, buzzer ABSTRACT Rainfall measurement is important thing to do in, based on measurements of rainfall, it can be used as a parameter for the daily weather forecasts and climate. In addition, by measuring rainfall will obtain other data that is rainfall intensity, by utilizing information from the intensity of rainfall and water level of the river, it can be developed into a early warning system. Through this flood early warning system is expected to create one of the BMKG's duties as a provider of information and decision makers both common and national scale in the field of MKGU. The system has been designed consisting of hardware such as sensors, microcontroller ATmega16 minimum system, buzzer and interface in the form of a website that can be easily accessed by the public. So that the providing information of rainfall and this flood early warning system could also be easily given to the public and relevant agencies in the event of disaster. Keywords : rainfall intencity, hardware, mikrokontroler ATMega16, buzzer
2 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu tugas BMKG adalah penyampaian laporan, saran dan pertimbangan di bidang MKG. Dalam hal ini usaha untuk memenuhi tugas BMKG adalah dengan melakukan pengamatan cuaca melalui beberapa parameter dan satu parameter yang diamati adalah curah hujan. Data curah hujan dimanfaatkan untuk perkiraan cuaca dan iklim, selain itu dapat dimanfaatkan dalam bidang pertanian, transportasi dan peringatan dini. Salah satu jenis peringatan dini yang diberikan oleh BMKG adalah peringatan cuaca ekstrim, dengan kemajuan teknologi, pengukuran curah hujan dapat dikembangkan agar hasil pengukuran curah hujan tidak hanya berupa jumlah curah hujan, namun juga intensitas curah hujan. Sehingga pemberian informasi cuaca ekstrim dapat terwujud. Melalui pemanfaatan data curah hujan dan pengukuran ketinggian permukaan air, dapat dikembangkan untuk menjadi suatu sistem peringatan dini banjir. Untuk selanjutnya sistem yang telah dirancang ini disebut sebagai (Rainfall Measurement and Flood Early Warning System) RMFEWS. Melalui sistem ini pengguna yang terhubung dalam jaringan internet dapat mengakses informasi curah hujan dan peringatan banjir untuk suatu daerah tertentu. Sehingga diharapkan salah satu tugas BMKG dapat terwujud Hujan Berdasarkan (World Meteorological Organization) WMO No 08 Chapter 6 menyatakan bahwa curah hujan adalah suatu endapan dalam bentuk padat atau cair hasil dari proses kondensasi uap air di udara yang jatuh dari awan atau dari udara ke permukaan bumi. Pengertian curah hujan merupakan ketinggian air hujan yang terkumpul dalam tempat yang datar, tidak menguap, tidak meresap, dan tidak mengalir. Intensitas hujan adalah banyaknya curah hujan persatuan jangka waktu tertentu. Apabila dikatakan intensitasnya besar berarti hujan lebat dan kondisi ini sangat berbahaya karena berdampak dapat menimbulkan banjir, longsor dan efek negatif terhadap tanaman Banjir Berdasarkan WMO/UNESCO International Glossary of Hidrology (WMO-No. 385, 1992) mendefinisikan banjir sebagai kenaikan permukaan air sungai yang biasanya terjadi secara singkat diukur dari permukaan air terendah saat surut hingga mencapai puncak permukaan air tertinggi. Faktor alamiah terjadinya banjir adalah curah hujan yang sangat banyak dan tidak diimbangi dengan daerah resapan air yang baik. Secara alamiah, hujan akan menyerap ke dalam tanah dan kemudian diikat oleh akar pepohonan dan dialirkan lagi melalui aliran air semacam sungai yang pada ahirnya bermuara lagi di lautan. Hal lain yang menyebabkan banjir adalah kurangnya kesadaran masyarakat dalam hal membuang sampah Tipping Bucket Tipping bucket merupakan alat penakar hujan yang menggunakan prinsip menimbang berat air hujan yang tertampung menggunakan bucket atau bejana. Pengukur curah hujan jenis tipping bucket mempunyai resolusi yang
3 berbeda dimana nilai curah hujannya tiap bucket berjungkit tidak sama, serta luas permukaan corongnya beragam tergantung dari merk pembuatnya. Misalnya 0.1 mm, 0.2 mm, 0.5 mm dan lain-lain. Penakar curah hujan tipe tipping bucket ini memanfaatkan sensor reedswitch untuk memberikan masukan atau input pada mikrokontroler. Prinsip kerja alat ini, air hujan ditampung pada bejana yang berjungkit. Bila air mengisi bejana penampung yang setara dengan banyaknya curah hujan 0,5 mm akan berjungkit. Terdapat dua buah bejana yang saling bergantian menampung air hujan. Tiap gerakan bejana berjungkit secara mekanis sehingga menggerakkan counter (penghitung). Jumlah hitungan dikalikan dengan 0,5 mm adalah tinggi curah hujan yang terjadi. Curah hujan di bawah 0,5 mm tidak tercatat. Untuk selanjutnya dari perhitungan tersebut diproses oleh mikrokontroler dan selanjutnya ditampilkan dalam personal computer Sensor Ultrasonik Sensor ultrasonik merupakan sensor yang digunakan untuk mengukur jarak. Ultrasonik modul umumnya berbentuk papan elektronik ukuran kecil dengan beberapa rangkaian elektronik dan 2 buah transducer. Dari 2 buah transducer ini, salah satu berfungsi sebagai transmitter dan satu lagi sebagai receiver. Sensor ultrasonik ini bekerja dengan cara menghasilkan gelombang suara pada frekuensi tinggi, yang kemudian dipancarkan oleh bagian transmitter. Pantulan gelombang suara yang mengenai benda di depannya akan ditangkap oleh bagian receiver. Rangkaian sensor yang berfungsi sebagai pemancar akan memancarkan gelombang ultrasonik dengan Frekuensi tertentu, kemudian apabila terjadi benturan terhadap suatu benda atau objek maka gelombang ultrasonik akan dipantulkan kembali dan diterima oleh rangkaian sensor yang berfungsi sebagai penerima. Jarak sensor terhadap objek pantul dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : Keterangan : S = S = Jarak sensor terhadap objek t IN = Selisih waktu pemancaran dan penerimaan gelombang pantul V = Cepat rambat gelombang ultrasonik di udara (344 m/s) 2. PERANCANGAN 2.1. Perancangan Hardware Perancangan hardware terdiri dari sensor pengukuran curah hujan yaitu reedswitch dari tipping bucket dengan resolusi 0.5 mm dan sensor ultrasonik sebagai sensor pengukur ketinggian permukaan air sungai. Sensor dihubungkan ke mikrokontroler ATMega16 dan dari mikrokontroler ATMEga16 dihubungkan ke modul GSM SIM900A sebagai pengirim data pengukuran ke alamat domain dan buzzer sebagai alarm peringatan banjir. Tipping bucket akan mengukur hujan sebesar 0,5 mm sehingga banyaknya curah hujan akan dihitung dengan cara 0,5 mm dikalikan banyaknya tipping atau jungkitan. Sedangkan, intensitas curah hujan yang merupakan jumlah curah hujan yang dinyatakan dalam tinggi hujan atau volume hujan tiap satuan waktu, yang terjadi pada satu
4 kurun waktu air hujan terkonsentrasi. Terdapat empat parameter intensitas curah hujan yang akan digunakan sebagai salah satu penentuan status peringatan dini banjir, yaitu sebagai berikut : Tabel 01. Intensitas Hujan No Ukuran (mm) Intensitas Ringan Sedang Lebat 4 >20 Sangat Lebat Sedangkan untuk penentuan peringatan banjir menggunakan dua parameter yaitu intensitas curah hujan dan ketinggian air sungai. Berikut ini merupakan tabel status peringatan dini banjir. Tabel 02. Status Peringatan Dini No Intensitas Ketinggian Air (cm) Status 1 Sangat 350 Kritis Lebat 2 Lebat Waspada 3 Sedang Rawan 4 Ringan 150 Normal Untuk melakukan perancangan sistem ini, diperlukan sebuah blok diagram sistem. Berikut ini merupakan blok diagram dari sistem peringatan dini banjir. Tipping Bucket Ultra sonik Buzzer Mikro kontroler Power Supply Modul GSM SIM900 a Display Gambar 1.1. Blok Diagram Sistem Dari blok diagram diatas, pengukuran curah hujan dilakukan menggunakan tipping bucket dan ketinggian permukaan air menggunakan sensor ultrasonik. Kemudian dari sensor sensor tersebut dikirimkan ke mikrokontroler untuk diolah sehingga didapatkan data pengukuran curah hujan dan ketinggian permukaan air. Data tersebut akan dikirimkan oleh Modul GSM SIM900 ke alamat domain dimana hasil pengukuran ditampilkan. Selain menunjukkan nilai pengukuran jumlah curah hujan dan ketinggian air, display juga menampilkan peringatan dini banjir. Apabila terjadi peringatan maka buzzer akan berbunyi Perancangan Interface Perancangan interface akan ditampilkan untuk pengguna (user) menggunakan software Dreamweaver, pemogramannya menggunakan PHP dan database yang digunakan adalah MySql. Perancangan display sistem dalam website adalah sebagai berikut. MENU HEADER B ISI FOOTER Gambar 1.2. Perancangan Display
5 3. HASIL 3.1. Hardware Berdasarkan pengujian hardware telah menunjukkan bahwa alat yang dirancang telah mampu mengukur curah dan ketinggian permukaan air. Melalui dua parameter yaitu intensitas curah hujan dan ketinggian permukaan air, peringatan dini banjir dapat dilaksanakan Interface Berikut ini merupakan gambar dari display sistem dalam pengukuran curah hujan. Gambar 3.2. Pengukuran Curah Hujan Berdasarkan display tersebut ditunjukkan bahwa sistem telah berhasil melakukan pengukuran jumlah curah hujan dan intensitas dapat terekam setiap jam, pengguna juga dapat melakukan kalkulasi curah hujan berdasarkan pilihan yang telah disediakan. Berikut ini merupakan gambar dari display sistem dalam peringatan dini banjir. Gambar 3.3. Display Peringatan Dini Banjir Berdasarkan display tersebut telah menunjukkan bahwa RMFEWS telah berhasil melakukan pengukuran ketinggian permukaan air sungai dan peringatan dini banjir per jam. Status peringatan yang ditampilkan dalam display telah sesuai dengan parameter penentuan peringatan banjir yang ditentukan berdasarkan intensitas curah hujan dan ketinggian permukaan air sungai. 3.3 Validasi Data Validasi data pengukuran dilakukan dengan melakukan kalibrasi pada tipping bucket dan mencari nilai ketidakpastian pada pengukuran ketinggian permukaan air dengan cara membandingkan pengukuran yang dihasilkan oleh sensor ultrasonik dengan pengukuran menggunakan alat standar berupa penggaris. 4. KESIMPULAN Berdasarkan hasil yang telah diperoleh maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Perancangan dan pembuatan alat pengukuran curah hujan dan ketinggian permukaan air sungai telah berhasil dilaksanakan, dimana sistem ini dinamakan dengan RMFEWS (Rain Measurement and Flood Early Warning System). 2. Intensitas curah hujan dan ketinggian permukaan air dapat dijadikan parameter peringatan ketinggian status siaga air sungai. 3. Sistem yang dirancang memiliki database yang mempermudah pengguna menerima informasi curah hujan dan peringatan dini banjir melalui internet dan untuk mengakses informasi tersebut, pengguna dapat masuk
6 ke alamat web 4. Hasil validasi menunjukkan bahwa pengukuran ketinggian permukaan air merupakan data konvergen. 5. SARAN Melalui perancangan sistem RMFEWS, maka saran untuk peningkatan sistem ke depannya adalah : 1. Peningkatan jumlah titik pengukuran curah hujan agar data yang dihasilkan lebih akurat. 2. Penyediaan resolusi tipping bucket lebih beragam, agar pengukuran curah hujan dan peringatan dini banjir dapat pula diterapkan pada daerah daerah dengan tingkat curah hujan sedang normal. 3. Penambahan parameter peringatan dini banjir seperti faktor topografi, daerah resapan air, sumber kenaikan ketinggian permukaan air sungai agar lebih tepat dan akurat. 4. Publikasi website agar setiap masyarakat dapat mengetahui website tersebut sehingga dapat dimanfaatkan sesuai dengan tujuannya.
7 DAFTAR PUSTAKA ANDI dan MADCOMS, 2011, Aplikasi Web Database dengan Dreamweaver dan PHP-MySQL, Yogyakarta, Andi Offset BMKG, 2010, Peraturan Kepala BMKG Tentang Prosedur Standar Operasional Pelaksanaan Peringatan Dini, Pelaporan, dan Diseminasi Informasi Cuaca Ekstrim, Nomor 009 tahun 2010 BPPT, Status Siaga Ketinggian Permukaan Air Sungai [online] (Diakses pada tanggal 8 Januari 2015) Deden, Komaludin dan Anugrah, Garliaji 2014, Prototype Pendeteksi Ketinggian Permukaan Air Maksimum Dan Minimum Menggunakan Sensor Ultrasonik Berbasismikrokontroler, Jurnal LPKIA, [online] (Diakses pada 26 Januari 2015) Direktorat Sungai dan Pantai, 2010, Usulan Rencana Aksi untuk Meningkatkan Kemampuan Mitigasi Bencana Banjir Bandang di Indonesia Heri Andrianto, 2008, Pemograman Mikrokontroler ATMega 16, Informatika KBMKG, Perka BMKG Tentang Prosedur Standar Operasional Pelaksanaan Peringatan Dini, Nomor 009 Tahun 2010 Mala, Christian Dedi, 2012, Sistem Waterlevel Berbasis Mikrokontroler Menggunakan Sensor Ultrasonik, Sekolah Data Meteorologi Klimatologi Geofisika, Tangerang Putri, Dinna Kartika P, 2013, Aplikasi Pengukuran Curah Hujan Dengan Tipping Bucket Berbasis Mikrokontroler, STMKG, Tangerang Undang-Undang Republik Indonesia Tentang Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, Indonesia, Undang-Undang Nomor 31 tahun 2009 SIM Technology, 2010, SIM900 ATCommand Manual, Volume 1.03, SIM Technology Building, Shanghai Suharyadi dan Purwanto, 2003, Statistika Untuk Ekonomi & Keuangan Modern. Jakarta, Salemba Empat. Widodo, Agus Ahmad, 2007, Penakar Curah Hujan Type Tipping Bucket, Akademi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Tangerang WMO, Manual On Flood Forecasting And Warning [online] (Diakses tanggal 5 Februari 2015) WMO, 2006, WMO Guide to Meteorological Instruments and Method of Observation, Nomor 08 tahun 2006
8 WMO, 1992, International Glosary of Hidrology, Nomor 385
Sistem Alat Ukur Curah Hujan Otomatis Menggunakan Telemetri Radio Pada Frekuensi 433 MHz
Sistem Alat Ukur Curah Hujan Otomatis Menggunakan Telemetri Radio Pada Frekuensi 433 MHz Dinda Jaelani Hidayat 1, Faqih Indransyah 2, Muchammad Fadly 3, Nalindera Karismawati 4, Rizky Caturiantono Cahyadi
Lebih terperinciANALISA VALIDASI PERALATAN METEOROLOGI KONVENSIONAL DAN DIGITAL DI STASIUN METEOROLOGI SAM RATULANGI oleh
ANALISA VALIDASI PERALATAN METEOROLOGI KONVENSIONAL DAN DIGITAL DI STASIUN METEOROLOGI SAM RATULANGI oleh (1) Leonard Lalumedja, (2) Derek Missy, (3) Dinna Kartika Pasha Putri, (4) Dinna Kartika Pasha
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi sejalan dengan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi sejalan dengan dibutuhkannya sumber daya manusia yang handal, mampu menciptakan suatu alat yang dapat mempermudah manusia
Lebih terperinciPEMBUATAN PERANGKAT LUNAK SISTEM MONITORING LEVEL AIR TUGAS AKHIR. Untuk memenuhi persyaratan mencapai pendidikan Diploma III (DIII)
PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK SISTEM MONITORING LEVEL AIR TUGAS AKHIR Untuk memenuhi persyaratan mencapai pendidikan Diploma III (DIII) Disusun Oleh : Nailul Azumi J0D007054 PROGRAM STUDI DIII INSTRUMENTASI
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Peranan air dalam kehidupan sangat besar karena air merupakan sumber
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peranan air dalam kehidupan sangat besar karena air merupakan sumber kehidupan. Kehidupan tidak mungkin berfungsi tanpa adanya air. Air yang berasal dari hujan merupakan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT Pada penelitian ini penulis menitik beratkan pada perancangan aplikasi sistem Monitoring Level Ketinggian Air dimana sistem ini menggunakan bahasa pemrograman arduino. Adapun dari
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. volume air yang meningkat. Banjir dapat terjadi karena peluapan air yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banjir merupakan peristiwa tergenang dan terbenamnya daratan, karena volume air yang meningkat. Banjir dapat terjadi karena peluapan air yang berlebihan di suatu tempat
Lebih terperinciSistem Pemantau Curah. Berbasis Arduino Uno
Sistem Pemantau Curah Hujan Melalui LCD Dan SMS Berbasis Arduino Uno Nama : Dedi Dermawan NPM : 21112790 Jurusan : Sistem Komputer Pembimbing 1 : Dr. Nur Sultan Salahuddin, SKom., MT. Pembimbing 2 : Jalinas,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjadi pada suatu wilayah tertentu dalam kurun waktu tertentu misalnya bencana
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merupakan lembaga yang menangani masalah cuaca dan iklim di Indonesia. Lembaga ini mendirikan stasiun meteorologi
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SISTEM TELEMETRI PENGUKURAN LEVEL PERMUKAAN AIR MENGGUNAKAN GELOMBANG ULTRASONIK
RANCANG BANGUN SISTEM TELEMETRI PENGUKURAN LEVEL PERMUKAAN AIR MENGGUNAKAN GELOMBANG ULTRASONIK TUGAS AKHIR Diajukan guna melengkapi persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan tingkat diploma Program Studi
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN.
BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perangkat pengukur curah hujan otomatis pada sistem AWS memiliki spesifikasi dan kemampuan yang cukup andal dalam menangani kemungkinan yang terjadi di lapangan. Berikut
Lebih terperinciPENGGUNAAN SENSOR ULTRASONIK SEBAGAI PENDETEKSI KETINGGIAN AIR SUNGAI PADA SISTEM PERINGATAN DINI TANGGAP DARURAT BENCANA BANJIR
Industrial Research Workshop and National Seminar 2011 PENGGUNAAN SENSOR ULTRASONIK SEBAGAI PENDETEKSI KETINGGIAN AIR SUNGAI PADA SISTEM PERINGATAN DINI TANGGAP DARURAT BENCANA BANJIR Tata Supriyadi Jurusan
Lebih terperinciMODIFIKASI PENAKAR HUJAN OTOMATIS TIPE TIPPING BUCKET DENGAN HALL EFFECT SENSOR ATS276 SKRIPSI VALENTINA SOPHIA MANULLANG
MODIFIKASI PENAKAR HUJAN OTOMATIS TIPE TIPPING BUCKET DENGAN HALL EFFECT SENSOR ATS276 SKRIPSI VALENTINA SOPHIA MANULLANG 110821008 DEPARTEMEN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Perubahan cuaca bisa sangat berpengaruh pada kondisi suatu tempat terutama pada daerah sekitar aliran sungai. Curah hujan yang tinggi bisa mengakibatkan meluapnya
Lebih terperinciDesain dan Realiasasi Alat Ukur Curah Hujan dengan Metode Timbangan Menggunakan Sensor Flexiforce
JURNAL Teori dan Aplikasi Fisika Vol. 4, No., Juli 6 Desain dan Realiasasi Alat Ukur Curah Hujan dengan Metode Timbangan Menggunakan Sensor Flexiforce Afrida Hafizhatul Ulum, Gurum Ahmad Pauzi & Warsito
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Sebagai contoh adalah musim hujan di Indonesia yang kedatangannya selalu
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perubahan iklim secara global dapat mengakibatkan perubahan musim yang signifikan baik secara lokal maupun regional. Hal ini dapat mengakibatkan sulitnya dalam memprediksi
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SISTEM PERINGATAN DINI BANJIR JARAK JAUH BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA89S5 DENGAN SENSOR ULTRASONIK
RANCANG BANGUN SISTEM PERINGATAN DINI BANJIR JARAK JAUH BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA89S5 DENGAN SENSOR ULTRASONIK 1.1 Latar Belakang Banjir merupakan fenomena alam berupa terbenamnya daratan oleh air
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kemajuan teknologi begitu pesat diiringi dengan kemajuan pola pikir sumber daya manusia yang semakin maju. Keinginan untuk selalu menciptakan suatu hasil karya mengalami
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN MONITORING MODEL PINTU AIR OTOMATIS PADA ALIRAN SUNGAI BERBASIS MIKROKONTROLER
PERANCANGAN DAN MONITORING MODEL PINTU AIR OTOMATIS PADA ALIRAN SUNGAI BERBASIS MIKROKONTROLER Adly Gilang Kurnia¹, M. Ramdhani², Sugondo Hadiyoso³ ¹Teknik Telekomunikasi,, Universitas Telkom Abstrak Pemantauan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan sumber kehidupan yang tidak dapat tergantikan oleh apapun juga. Tanpa air seperti manusia, hewan dan tumbuhan tidak akan dapat hidup. Air di bumi dapat
Lebih terperinciPROTOTYPE EARLY WARNING SYSTEM DAN PEMANTAU KETINGGIAN AIR LAUT
Prototype Early Warning System... 1 (Nugroho Agus S) E-Jurnal Prodi Teknik Elektronika Edisi Proyek Akhir D3 PROTOTYPE EARLY WARNING SYSTEM DAN PEMANTAU KETINGGIAN AIR LAUT Oleh : Nugroho Agus Sugandi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banjir kiriman yang terjadi di daerah rendah pada dasarnya sangat dipengaruhi oleh turunnya hujan di daerah yang lebih tinggi. Berbagai cara digunakan untuk mengukur
Lebih terperinciRANCANG BANGUN PERANGKAT KLASIFIKASI KETINGGIAN OBYEK MENGGUNAKAN ULTRASONIC RANGER DENGAN SISTEM ANTARMUKA KOMPUTER
ii RANCANG BANGUN PERANGKAT KLASIFIKASI KETINGGIAN OBYEK MENGGUNAKAN ULTRASONIC RANGER DENGAN SISTEM ANTARMUKA KOMPUTER TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Akhir Program Pendidikan Diploma
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM INFORMASI TINGKAT CURAH HUJAN JENIS TIPPING BUCKET UNTUK MENCEGAH LONGSOR MENGGUNAKAN SMS GATEWAY
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM INFORMASI TINGKAT CURAH HUJAN JENIS TIPPING BUCKET UNTUK MENCEGAH LONGSOR MENGGUNAKAN SMS GATEWAY LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan
Lebih terperinci1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN Cuaca merupakan keadaan udara pada suatu wilayah dalam kurun waktu tertentu. Cuaca memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Cuaca mempengaruhi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tempat lain, pengukuran waktu dari satu kejadian ke kejadian yang lainnya,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pengukuran merupakan hal yang penting dalam dunia ilmu pengetahuan. Pengukuran-pengukuran tersebut antara lain : pengukuran jarak dari satu tempat ke tempat
Lebih terperinciALAT UKUR TINGGI MUKA AIR BERBASIS WEB
Vol. 2, No. 2, Desember 2016 50 ALAT UKUR TINGGI MUKA AIR BERBASIS WEB Syarif Hidayat 1, Mushlihudin 2 Program Studi Teknik Elektro Universitas Ahmad Dahlan email: hidayat81@ymail.com, mdin@ee.uad.ac.id
Lebih terperinciSYARIF HIDAYAT
ALAT UKUR TINGGI MUKA AIR BERBASIS WEB Jurnal Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai Derajat Sarjana Teknik Oleh: SYARIF HIDAYAT 11022011 PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Puting beliung adalah angin yang berputar dengan kecepatan lebih dari 63 km/jam yang bergerak secara garis lurus dengan lama kejadian maksimum 5 menit. Orang awam menyebut
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Secara letak geografis Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki 2 musim.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Berlakang Secara letak geografis Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki 2 musim. Salah satunya yaitu musim penghujan. Tingkat curah hujan yang tinggi selalu terjadi
Lebih terperinciDESAIN DAN IMPLEMENTASI PERANGKAT MONITORING CURAH HUJAN, KECEPATAN ANGIN, TEMPERATUR UDARA BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) DESAIN DAN IMPLEMENTASI PERANGKAT MONITORING CURAH HUJAN, KECEPATAN ANGIN, TEMPERATUR UDARA BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535 Fitra Panji Trisno¹, Achmad Rizal², M. Ramdhani³
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sungai adalah saluran air yang terbuka dan memanjang yang mengalir terus-menerus dari hulu (sumber) ke hilir (muara). Sungai merupakan sumber kehidupan bagi masyarakat
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
36 BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1. Perancangan Sistem Pada perancangan kali ini penulis akan memulai dari penempatan komponen-komponen Elektro pada sebuah papan project / bread board (LCD,LED,BUZZER dan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Lampung yang dilaksanakan mulai dari bulan Januari sampai Desember
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sungai, salah satu faktor cuaca yang mempengaruhi debit sungai adalah hujan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengukuran tinggi sungai merupakan salah satu aspek meteorologi yang berkaitan dengan hidrologi debit dan banjir. Dalam kaitannya dengan debit sungai, salah
Lebih terperinciRANCANGAN SISTEM INFORMASI PERINGATAN DINI BENCANA BANJIR
RANCANGAN SISTEM INFORMASI PERINGATAN DINI BENCANA BANJIR Safitri Juanita 1, Windarto 2 1,2 Program StudiSistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Budi Luhur Jl. Ciledug Raya, Petukangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tekanan udara didefenisikan sebagai berat dari suatu kolom udara. Tekanan udara sangat mempengaruhi cuaca karena perubahan tekanan udara akan menyebabkan perubahan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Alat ukur adalah sesuatu alat yang berfungsi memberikan batasan nilai atau harga
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Alat ukur adalah sesuatu alat yang berfungsi memberikan batasan nilai atau harga tertentu dari gejala-gejala atau sinyal yang berasal dari perubahan suatu
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Perancangan sistem dilakukan dari bulan Maret sampai Juni 2014, bertempat di
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Perancangan sistem dilakukan dari bulan Maret sampai Juni 2014, bertempat di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro, Jurusan Teknik Elektro, Universitas
Lebih terperinciPerancangan Perangkat Keras
Perancangan Perangkat Keras Mikrokontroler Rangkaian data logger dengan menggunakan IC Atmel 24c128 untuk menyimpan data sementara dan RTC menggunakad DS1307 Perancangan Perangkat Keras Rangkaian Modulator
Lebih terperinciROBOT PEMINDAH BARANG BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega 32
ROBOT PEMINDAH BARANG BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega 32 Oskardy Pardede 1127026 Jurusan Sistem Komputer, Fakultas Teknik,, Jl. Prof.Drg.Suria Sumantri, MPH no. 65, Bandung, Indonesia. Email : oskardy.pardede@gmail.com
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Proses alur penelitian Dalam penelitian ini ada beberapa tahap atau langkah-langkah yang peneliti lakukan mulai dari proses perancangan model hingga hasil akhir dalam
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Automatic Weather Station (AWS) Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merupakan suatu badan yang mempunyai status sebuah Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. analisis terhadap sesuatu serta peristiwa-peristiwa yang terjadi dimuka bumi.
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Geographic Information System (GIS) atau Sistem Informasi Berbasis Pemetaan dan Geografis adalah sebuah alat bantu manajemen yang berupa informasi berbantuan komputer
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kita dapat menemukan benda-benda di dunia ini seperti kayu, beton, air, udara, pensil, susu, kecap, balon dan yang lainnya. Dari bentuk wujudnya benda dapat dibedakan
Lebih terperinciPENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA
1 Latar Belakang PENDAHULUAN Peranan air dalam kehidupan sangat besar. Mekanisme kompleks kehidupan tidak mungkin berfungsi tanpa kehadiran cairan berupa air. Bagian besar bumi dan makhluk hidup juga terdiri
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI
BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI Dalam bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan pembuatan aplikasi dengan menggunakan metodologi perancangan prototyping, prinsip kerja rangkaian berdasarkan
Lebih terperinciAUTOMATIC WARNING SYSTEM SMARTTRASH (AWASSH) BERBASIS ARDUINO NANO
... 1 (Rifqi Tholib) E-Jurnal Prodi Teknik Elektronika dan Informatika Edisi Proyek Akhir D3 AUTOMATIC WARNING SYSTEM SMARTTRASH (AWASSH) BERBASIS ARDUINO NANO Oleh : Rifqi Tholib (13507134001), Universitas
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Permasalahan Dalam Perancangan dan Implementasi Penyaji Minuman Otomatis Berbasis Mikrokontroler ini, terdapat beberapa masalah yang harus dipecahkan. Permasalahan-permasalahan
Lebih terperinciMONITORING KETINGGIAN AIR PADA BENGAWAN SOLO BERBASIS MIKROKONTROLLER DAN KOMUNIKASI WIFI
MONITORING KETINGGIAN AIR PADA BENGAWAN SOLO BERBASIS MIKROKONTROLLER DAN KOMUNIKASI WIFI Ibadur Rohman 1, M. Taufiqurrohman 2 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan, Universitas Hang
Lebih terperinciHidrometeorologi. Pertemuan ke I
Hidrometeorologi Pertemuan ke I Pengertian Pengertian HIDROMETEOROLOGI Adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara unsur unsur meteorologi dengan siklus hidrologi, tekanannya pada hubungan timbal balik
Lebih terperinciTugas Akhir PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT UKUR JARAK PADA KENDARAAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 OLEH : PUTU TIMOR HARTAWAN
Tugas Akhir PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT UKUR JARAK PADA KENDARAAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNDIKSHA OLEH : PUTU TIMOR HARTAWAN
Lebih terperinciSISTEM MONITORING PERGESERAN TANAH JARAK JAUH MELALUI WiFi DAN SHORT MESSAGE SERVICE (SMS) DENGAN BORLAND DELPHI 7.0. Tugas Akhir
SISTEM MONITORING PERGESERAN TANAH JARAK JAUH MELALUI WiFi DAN SHORT MESSAGE SERVICE (SMS) DENGAN BORLAND DELPHI 7.0 Tugas Akhir Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Pendidikan Diploma III (DIII) Oleh:
Lebih terperinciHardware terdiri dari catu daya 5VDC, sensor passive infrared, mikrokontroler. ATMega8, transmitter TLP434 dan receiver. WinAVR.
BEL LISTRIK WIRELESS OTOMATIS MENGGUNAKAN SENSOR PASSIVE INFRARED BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8 Nanda Surya Pratama 07506131003 Teknik Elektro-Fakultas Teknik-Universitas Negeri Yogyakarta Email : nanda_elektro1@yahoo.com
Lebih terperinciALAT MONITORING SUHU MELALUI APLIKASI ANDROID MENGGUNAKAN SENSOR LM35 DAN MODUL SIM800L BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA16 SKRIPSI
ALAT MONITORING SUHU MELALUI APLIKASI ANDROID MENGGUNAKAN SENSOR LM35 DAN MODUL SIM800L BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA16 SKRIPSI BIDANG MINAT INSTRUMENTASI, ELEKTRONIKA DAN KOMPUTASI I Kadek Agus Sara
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560
RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560 Oleh : Andreas Hamonangan S NPM : 10411790 Pembimbing 1 : Dr. Erma Triawati Ch, ST., MT. Pembimbing 2 : Desy Kristyawati,
Lebih terperinciSISTEM PENDETEKSI DINI LEVEL KETINGGIAN AIR DI CITARUM (DAYEUHKOLOT) BERBASIS ARDUINO UNO. Dadan Nurdin Bagenda 1, LevinPranataSembiring 2
SISTEM PENDETEKSI DINI LEVEL KETINGGIAN AIR DI CITARUM (DAYEUHKOLOT) BERBASIS ARDUINO UNO. Dadan Nurdin Bagenda 1, LevinPranataSembiring 2 Konsentrasi Teknik Informatika, Program studi Manajemen Informatika,STMIK
Lebih terperinciSKRIPSI. Disusun Oleh : TYAS ESTININGRUM
APLIKASI METODE PUNCAK AMBANG BATAS MENGGUNAKAN PENDEKATAN DISTRIBUSI PARETO TERAMPAT DAN ESTIMASI PARAMETER MOMEN-L PADA DATA CURAH HUJAN (Studi Kasus : Data Curah Hujan Kota Semarang Tahun 2004-2013)
Lebih terperinciSTUDI TENTANG KOMPARASI DATA TEKANAN UDARA PADA BAROMETER DIGITAL DAN AUTOMATIC WEATHER SISTEM (AWOS) DI STASIUN METEOROLOGI HASANUDDIN MAKASSAR
STUDI TENTANG KOMPARASI DATA TEKANAN UDARA PADA BAROMETER DIGITAL DAN AUTOMATIC WEATHER SISTEM (AWOS) DI STASIUN METEOROLOGI HASANUDDIN MAKASSAR Cahya Swastika Populasi 1, Pariabti Palloan 2, Nasrul Ihsan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT
BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Dalam bab ini akan dibahas mengenai proses perancangan mekanik pembersih lantai otomatis serta penyusunan rangkaian untuk merealisasikan sistem alat. Dalam hal ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Deteksi lingkungan merupakan suatu hal yang penting bagi robot, yang hal paling
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah 1.1.1 Latar Belakang Deteksi lingkungan merupakan suatu hal yang penting bagi robot, yang hal paling sederhananya adalah keberadaan benda-benda
Lebih terperinciPURWARUPA SISTEM PENDETEKSI TANAH LONGSOR MENGGUNAKAN ULTRASONIK DAN INFRARED DENGAN NOTIFIKASI SMS. Abstrak
PURWARUPA SISTEM PENDETEKSI TANAH LONGSOR MENGGUNAKAN ULTRASONIK DAN INFRARED DENGAN NOTIFIKASI SMS Dandun Widhiantoro, A.Md.T., MT. (19701125 199503 1 1001) Teknik Telekomunikasi, Jurusan Teknik Elektro.
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN PENGUJIAN PENAKAR HUJAN TIPE TIPPING BUCKET DENGAN SENSOR PHOTO INTERRUPTER BERBASIS ARDUINO
Jurnal Inovasi Fisika Indonesia Volume 04 Nomor 03 Tahun 2015, hal 71-76 PERANCANGAN DAN PENGUJIAN PENAKAR HUJAN TIPE TIPPING BUCKET DENGAN SENSOR PHOTO INTERRUPTER BERBASIS ARDUINO Ryan Galih Permana,
Lebih terperinciMODEL NOTIFIKASI SISTEM PERINGATAN PADA PERLINTASAN KERETA API BERBASIS MIKROKONTROLER
Model Notifikasi Sistem...(Bayu Ramadhan) 1 MODEL NOTIFIKASI SISTEM PERINGATAN PADA PERLINTASAN KERETA API BERBASIS MIKROKONTROLER MODEL OF WARNING SYSTEM NOTIFICATION ON RAILWAY CROSSING BASED ON MICROCONTROLLER
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT Bab ini akan menjelaskan mengenai perancangan serta realisasi perangkat keras maupun perangkat lunak pada perancangan skripsi ini. Perancangan secara keseluruhan terbagi menjadi
Lebih terperinciPEMBUATAN PROGRAM PADA SISTEM TELEMETRI MULTISTASIUN KETINGGIAN PERMUKAAN AIR MENGGUNAKAN GELOMBANG ULTRASONIK DENGAN BORLAND DELPHI 7.
PEMBUATAN PROGRAM PADA SISTEM TELEMETRI MULTISTASIUN KETINGGIAN PERMUKAAN AIR MENGGUNAKAN GELOMBANG ULTRASONIK DENGAN BORLAND DELPHI 7.0 TUGAS AKHIR Untuk memenuhi persyaratan mencapai pendididkan Diploma
Lebih terperinciPENGEMBANGAN APLIKASI USER INTERFACE ANDROID UNTUK PENGUKUR JARAK BERBASIS ARDUINO DAN BLUETOOTH
PENGEMBANGAN APLIKASI USER INTERFACE ANDROID UNTUK PENGUKUR JARAK BERBASIS ARDUINO DAN BLUETOOTH Sigit Yatmono 1 1 Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT UNY Email: s_yatmono@uny.ac.id ABSTRACT User Interface
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. komunikasi data telah menjadi layanan utama pada sistem telekomunikasi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era perkembangan teknologi saat ini kebutuhan manusia untuk informasi data semakin berkembang. Perkembangan teknologi ini mengganti komunikasi suara yang
Lebih terperinciPEMBUATAN SISTEM MONITORING KETINGGIAN AIR DENGAN SENSOR ULTRASONIK BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 TUGAS AKHIR
PEMBUATAN SISTEM MONITORING KETINGGIAN AIR DENGAN SENSOR ULTRASONIK BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 TUGAS AKHIR Untuk memenuhi persyaratan mencapai pendidikan Diploma III (DIII) Disusun Oleh : Fajar
Lebih terperinciLAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT
LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT PEMBUATAN DAN INSTALASI EARLY WARNING SYSTEM DI DAERAH PANTAI, UPAYA PENANGGULANGAN BAHAYA KECELAKAAN LAUT BAGI NELAYAN DAN WISATAWAN Oleh: Dr.Eng. Didik R.
Lebih terperinciPEMANTAU CURAH HUJAN DENGAN MENGGUNAKAN WEB
PEMANTAU CURAH HUJAN DENGAN MENGGUNAKAN WEB Nama : Adhika Ramadan Nugraha NIM : 1000849883 E-mail : adhikaramadan@gmail.com Nama : Wicaksono Aji Indrawarman NIM : 1100024922 E-mail : until_the_3nd@yahoo.co.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. surakarta. Banjir dapat terjadi akibat volume air yang berada di sungai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bencana banjir yang datang secera tiba tiba sering kali tidak diketahui / terpantau oleh petugas dan masyarakat disekitar wilayah surakarta. Banjir dapat terjadi akibat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perubahan iklim merupakan perubahan jangka panjang dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perubahan iklim merupakan perubahan jangka panjang dalam distribusi pola cuaca secara statistik dengan periode waktu mulai dasawarsa hingga jutaan tahun. Hal
Lebih terperinciKOMPUTERISASI SISTEM PENGATURAN KETEBALAN GULUNGAN KAIN MENGGUNAKAN SENSOR ULTRASONIK TUGAS AKHIR
KOMPUTERISASI SISTEM PENGATURAN KETEBALAN GULUNGAN KAIN MENGGUNAKAN SENSOR ULTRASONIK TUGAS AKHIR Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Pendidikan Diploma 3 (D3) Disusun oleh: Landung Cahyono 24040211060015
Lebih terperinciSISTEM KONTROL CATU DAYA, SUHU DAN KELEMBABAN UDARA BERBASIS ATMEGA 2560 PADA RUANG BUNKER SEISMOMETER
SISTEM KONTROL CATU DAYA, SUHU DAN KELEMBABAN UDARA BERBASIS ATMEGA 2560 PADA RUANG BUNKER SEISMOMETER Alhusen Mustarang Stasiun Geofisika Palu Badan Meteorologi Klimatologi Dan Geofisika Email: alhusenmustarang007@gmail.com
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Kompilasi dan Kontrol Kualitas Data Radar Cuaca C-Band Doppler (CDR) Teknologi mutakhir pada radar cuaca sangat berguna dalam bidang Meteorologi untuk menduga intensitas curah
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SISTEM PERINGATAN DINI BANJIR BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52 DENGAN SENSOR ULTRASONIK. Skripsi
RANCANG BANGUN SISTEM PERINGATAN DINI BANJIR BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52 DENGAN SENSOR ULTRASONIK Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sains Program Studi Fisika Jurusan
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SISTEM TELEMETRI PERGESERAN TANAH DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN WI-FI DAN MIKROKONTROLER AT89S51 TUGAS AKHIR
RANCANG BANGUN SISTEM TELEMETRI PERGESERAN TANAH DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN WI-FI DAN MIKROKONTROLER AT89S51 TUGAS AKHIR Untuk memenuhi persyaratan mencapai pendidikan Diploma III (DIII) Disusun Oleh
Lebih terperinciSistem Komunikasi Data Pada Pengukur Curah Hujan dan Kecepatan Angin Menggunakan Frekuensi Radio 2,4 GHz
Sistem Komunikasi Data Pada Pengukur Curah Hujan dan Kecepatan Angin Menggunakan Frekuensi Radio 2,4 GHz Hanif Alfian, Ari Wijayanti, Akwan Saleh, Haniah Mahmudah Politeknik Elektronika Negeri Surabaya
Lebih terperinciSistem Antar Muka Pada Pengukur Curah Hujan dan Kecepatan Angin Menggunakan Frekuensi Radio 2,4 GHz
Sistem Antar Muka Pada Pengukur Curah Hujan dan Kecepatan Angin Menggunakan Frekuensi Radio 2,4 GHz Hanif Alfian, Ari Wijayanti, Akwan Saleh, Haniah Mahmudah Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Institut
Lebih terperinciSISTEM MONITORING KENDALI PINTU AIR JARAK JAUH BERBASIS BORLAND DELPHI 7.0
SISTEM MONITORING KENDALI PINTU AIR JARAK JAUH BERBASIS BORLAND DELPHI 7.0 TUGAS AKHIR Diajukan guna melengkapi persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan tingkat Diploma Program Studi DIII Instrumentasi
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan dan implementasi wajah animatronik berbasis mikrokontroler ini menggunakan beberapa metode rancang bangun yang pembuatannya
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN PENERAPAN ALAT UKUR KECEPATAN ALIRAN AIR SUNGAI PADA SUNGAI SEBENARNYA DENGAN MENGGUNAKAN EFEK DOPPLER
PERANCANGAN DAN PENERAPAN ALAT UKUR KECEPATAN ALIRAN AIR SUNGAI PADA SUNGAI SEBENARNYA DENGAN MENGGUNAKAN EFEK DOPPLER SKRIPSI Oleh Hendra Bagus Arie W NIM. 081910201031 PROGRAM STUDI STRATA SATU (S1)
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI REAL TIME PEMAKAIAN ENERGI LISTRIK
JTRISTE, Vol.2, No.1, Maret 2015, pp. 46~54 ISSN: 2355-3677 SISTEM INFORMASI REAL TIME PEMAKAIAN ENERGI LISTRIK Oleh : Universitas Fajar asmarudhy@gmail.com Abstrak Dalam penelitian ini dirancang perangkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Peraturan Gubernur Jawa Timur No. 113 Tahun 2010 memuat aturan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peraturan Gubernur Jawa Timur No. 113 Tahun 2010 memuat aturan perubahan mengenai tata naskah dinas yang bersifat manual menjadi eletronik. Peraturan ini didasari
Lebih terperinciLAPORAN AKHIR ALAT UKUR KECEPATAN ANGIN DAN PENGIRIMAN DATANYA DENGAN SMS GATEWAY BERBASIS MIKROKONTROLER
LAPORAN AKHIR ALAT UKUR KECEPATAN ANGIN DAN PENGIRIMAN DATANYA DENGAN SMS GATEWAY BERBASIS MIKROKONTROLER Laporan Ini Disusun Untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Jurusan Teknik Komputer
Lebih terperinciPOLA DISTRIBUSI HUJAN JAM-JAMAN DI DAS TONDANO BAGIAN HULU
POLA DISTRIBUSI HUJAN JAM-JAMAN DI DAS TONDANO BAGIAN HULU Andriano Petonengan Jeffry S. F. Sumarauw, Eveline M. Wuisan Universitas Sam Ratulangi Fakultas Teknik Jurusan Sipil Manado Email:anopetonengan@gmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banjir merupakan fenomena yang hampir selalu terjadi setiap tahun. Banjir salah satu musibah yang biasa dialami oleh penduduk kota besar atau penduduk yang menempati
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 2.1 Latar Belakang
67 BAB 1 PENDAHULUAN 2.1 Latar Belakang Pengendalian dengan pengukuran didalam operasional pabrik bahan bakar minyak secara konvensional memiliki banyak keterbatasan terutama menyangkut masalah mutu dan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November
23 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November 2014 di Laboratorium Pemodelan Fisika dan Laboratorium Elektronika Dasar Jurusan
Lebih terperinciPEMBUATAN PERANGKAT LUNAK SISTEM TELEMERI MONITORING LEVEL KETINGGIAN AIR BERBASIS SMS
PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK SISTEM TELEMERI MONITORING LEVEL KETINGGIAN AIR BERBASIS SMS TUGAS AKHIR Diajukan guna melengkapi persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan tingkat diploma Program Studi DIII
Lebih terperinciAnalysis And Design Of Alumni Information System For UNAI
Analysis And Design Of Alumni Information System For UNAI Raymond Maulany & Claudia Lucie Agatha* Adventist University Of Indonesia Raymaulany07@Yahoo.Com Abstract The rapid development of technology brings
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kebutuhan akan informasi yang akurat dan tepat untuk penyajian data sangat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan informasi yang akurat dan tepat untuk penyajian data sangat diperlukan oleh suatu organisasi atau perusahaan. Koperasi merupakan salah satu organisasi
Lebih terperinciRancang Bangun Alat Ukur Kadar Air Agregat Halus Berbasis Mikrokontroler ATmega8535 dengan Metode Kapasitif untuk Pengujian Material Dasar Beton
14 Rancang Bangun Alat Ukur Kadar Air Agregat Halus Berbasis Mikrokontroler ATmega8535 dengan Metode Kapasitif untuk Pengujian Material Dasar Beton Annisa Yuniasti*, Wildian, Rahmat Rasyid Jurusan Fisika
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT DAN PEMBUATAN SISTEM. kadar karbon monoksida yang di deteksi oleh sensor MQ-7 kemudian arduino
BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PEMBUATAN SISTEM 3.1 Perancangan Sistem Dalam bab ini akan dibahas mengenai pembuatan rangkaian dan program. Seperti pengambilan data pada pengujian emisi gas buang dengan
Lebih terperinciPENERAPAN SINYAL ULTRASONIK PADA SISTEM PENGENDALIAN ROBOT MOBIL
PENERAPAN SINYAL ULTRASONIK PADA SISTEM PENGENDALIAN ROBOT MOBIL SUMARNA Program Studi Teknik Informatika Universita PGRI Yogyakarta Abstrak Sinyal ultrasonik merupakan sinyal dengan frekuensi tinggi berkisar
Lebih terperinciGambar 3.1 Blok Diagram Sistem
BAB III SISTEM PERANCANGAN DAN PEMBUATAN Untuk mempermudah perancangan alat digunakan diagram blok sebagai langkah awal pembuatan alat. Diagram blok menggambarkan secara umum cara kerja rangkaian secara
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. daripada meringankan kerja manusia. Nilai lebih itu antara lain adalah kemampuan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman modern seperti sekarang ini, selain untuk meringankan kerja manusia, alat-alat yang digunakan oleh manusia diharapkan mempunyai nilai lebih daripada meringankan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. yang ada sekarang ini baik di perkantoran, gedung-gedung bertingkat dan tempattempat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi merupakan kebutuhan yang paling penting dalam kemajuan teknologi saat ini. Salah satu contohnya adalah informasi ketersediaan lahan parkir. Informasi ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi adalah suatu sistim yang di ciptakan dan dikembangkan untuk membantu atau mempermudah pekerjaan secara langsung atau pun secara tidak langsung baik kantor,
Lebih terperinci