BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
|
|
- Liani Agusalim
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ilmu lahir karena manusia diberkahi Tuhan suatu sifat ingin tahu. Keingintahuan seseorang tehadap pemasalahan disekelilingnya dapat menjurus kepada keingintahuan ilmiah (Hamid, 2011). Pengetahuan seseorang tentang masih banyaknya hal yang belum diketahui akan mendorong orang yang bersangkutam untuk mencari tahu, akan mengembangkan kemampuan seseorang dalam memahami dunia sekelilingnya. Proses mencari tahu atau proses mengetahui pada hakikatnya merupakan suatu proses yang berlangsung sepanjang hayat (Malamassam, 2009). Rasa ingin tahu manusia terbukti ketika terjadi suatu peristiwa baru di sekitarnya. Manusia selalu ingin mengetahui sebab dan akibat (kausalitas) tentang terjadinya peristiwa tersebut. Rasa ingin tahu tersebut akan berdampak positif bagi berkembangnya suatu ilmu pengetahuan sehingga ilmu pengetahuan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Dalam usahanya untuk memahami lingkungannya (memenuhi rasa ingin tahunya) manusia menggunakan berbagai cara. Beberapa diantara cara tersebut adalah pengalaman, penalaran, dan penelitian (Ardhana, 1987). Oleh karena itu, penelitian di era ini bukanlah hal yang asing lagi. Telah banyak penelitian yang telah dilakukan oleh para ilmuwan. Para ilmuwan tidak langsung puas begitu saja setelah mendapatkan suatu ilmu pengetahuan baru dari hasil penelitiannya melainkan terus berusaha mengembangkan penelitiannya tersebut dan menggali ilmu pengetahuan yang belum diketahuinya. Ilmu pengetahuan bukanlah hasil dari kesimpulan logis dari hasil pengamatan namun merupakan kerangka konseptual atau teori yang memberi tempat bagi pengkajian dan pengujian secara kritis oleh ahli-ahli lain dalam bidang yang sama, dengan demikian ilmu pengetahuan dapat diterima secara universal. Ilmu pengetahuan bukanlah kumpulan pengetahuan semesta alam atau kegiatan yang dapat dijadikan dasar bagi kegiatan yang lain, tetapi merupakan teori, prinsip, atau 1
2 2 dalil yang berguna bagi pengembangan teori, prinsip, atau dalil lebih lanjut, atau dengan kata lain untuk menemukan teori, prinsip, atau dalil baru melalui penelitian selanjutnya (Basuki, 2006). Pengetahuan yang benar dapat menunjang upaya-upaya perbaikan kualitas hidup manusia melalui pendayagunaan sumberdaya yang ada secara benar dan bertanggung jawab. Kebenaran suatu ilmu pengetahuan yang diterima oleh seseorang atau oleh sekelompok orang akan tergantung pada sumbernya, cara atau prosedur memperolehnya, dan penafsiran tehadap pengetahuan tersebut berdasarkan pengetahuan yang sudah dimiliki sebelumnya (Malamassam, 2009). Makna dan manfaat sesuatu ilmu pengetahuan akan sangat tergantung pada orang yang memahaminya (ilmuwan), kemampuan orang yang bersangkutan untuk mendayagunakan ilmu pengetahuan itu, serta kemampuan dan kemauannya untuk mengembangkan ilmu tersebut melalui penelitian yang berkelanjutan (Malamassam, 2009). Oleh karena itu perlu diketahui hakikat ilmu pengetahuan. Dengan dipahaminya ilmu pengetahuan (ilmiah) maka akan mempermudah memahami penelitian dan hubungan antara ilmu pengetahuan dan penelitian. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dibuat rumusan masalah, yaitu: 1. bagaimanakah hakikat ilmu pengetahuan? 2. bagaimanakah hubungan ilmu pengetahuan dan penelitian? 1.3 Tujuan Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan pembuatan makalah ini adalah: 1. mengetahui hakikat ilmu pengetahuan. 2. memahami hubungan ilmu pengetahuan dan penelitian.
3 3 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Hakikat Ilmu Pengetahuan Pengertian Ilmu Secara etimologi ilmu berasal dari Bahasa Arab ilm yang berarti memahami, mengerti, atau mengetahui. Dalam Bahasa Inggris ilmu biasanya dipadankan dengan kata science. Dalam bahasa Indonesia kata science (berasal dari bahasa latin dari kata scio, scire yang berarti tahu) umumnya diartikan Ilmu tapi sering juga diartikan dengan Ilmu Pengetahuan, meskipun secara konseptual mengacu pada makna yang sama (Jujun, 1998:39). Dari pengertian yang terdapat dalam KBBI ilmu dapat diartikan sebagai sebuah pengetahuan yang disusun dengan metode tertentu. Menurut para ahli definisi ilmu adalah sebagai berikut. (1) Mohammad Hatta menyatakan bahwa ilmu adalah pengetahuan yang teratur tentang pekerjaan hukum sebab-akibat dalam suatu golongan masalah yang sama sifatnya, baik menurut kedudukannya (jika dilihat dari luar) maupun menurut hubungannya (jika dilihat dari dalam). (2) M. Izuddin Taufiq, mengemukakan bahwa ilmu adalah penelusuran data atau informasi melalui pengamatan, pengkajian dan eksperimen, dengan tujuan menetapkan hakikat, landasan dasar ataupun asal usulnya. (3) Thomas Kuhn, ilmu adalah himpunan aktivitas yang menghasilkan banyak penemuan, baik dalam bentuk penolakan maupun pengembangannya. (4) Dr. Maurice Bucaille ilmu adalah kunci untuk mengungkapkan segala hal, baik dalam jangka waktu yang lama maupun sebentar. (5) Ns. Asmadi, ilmu merupakan sekumpulan pengetahuan yang padat dan proses mengetahui melalui penyelidikan yang sistematis dan terkendali (metode ilmiah). Menurut Hamid (2011) ilmu adalah pengetahuan yang telah teruji kebenarannya melalui metode-metode ilmiah. Oleh sebab itu, ilmu pada hakikatnya adalah pengetahuan ilmiah. Seseorang yang telah memiliki ilmu atau 3
4 4 pengetahuan ilmiah dituntut memiliki sifat-sifat terbuka, jujur, teliti, kritis, tidak mudah percaya tanpa adanya bukti-bukti, tidak cepat putus asa dengan pekerjaan atau hasil karyanya. Menurut Dewey (1933) dalam Ardhana (1987) hakikat ilmu terletak bukan pada simpulan yang dicapai. Melainkan pada metode observai, eksperimentasi, dan penalaran matematikanya. Menurut Hamid (2011), terdapat persyaratan ilmiah yang harus dipenuhi agar pengetahuan dapat disebut sebagai ilmu, yaitu: (1) objektif berarti Ilmu harus memiliki objek kajian yang terdiri dari satu golongan masalah yang sama sifat hakikatnya, tampak dari luar maupun bentuknya dari dalam. Objeknya dapat bersifat ada, atau mungkin ada karena masih harus diuji keberadaannya. Dalam mengkaji objek, yang dicari adalah kebenaran, yakni persesuaian antara tahu dengan objek, sehingga disebut kebenaran objektif, bukan subjektif berdasarkan subjek peneliti atau subjek penunjang penelitian. (2) metodis merupakan upaya-upaya yang dilakukan untuk meminimalisasi kemungkinan terjadinya penyimpangan dalam mencari kebenaran. Konsekuensinya, harus ada cara tertentu untuk menjamin kepastian kebenaran. Metodis berasal dari bahasa Yunani metodos yang berarti cara, jalan. Secara umum metodis berarti metode tertentu yang digunakan dan umumnya merujuk pada metode ilmiah. (3) sistematis, dalam perjalanannya mencoba mengetahui dan menjelaskan suatu objek, ilmu harus terurai dan terumuskan dalam hubungan yang teratur dan logis sehingga membentuk suatu sistem yang berarti secara utuh, menyeluruh, terpadu, dan mampu menjelaskan rangkaian sebab akibat menyangkut objeknya. (4) universal, kebenaran yang hendak dicapai adalah kebenaran universal yang bersifat umum (tidak bersifat tertentu). Contoh: semua segitiga bersudut 180º.
5 Pengertian Pengetahuan Secara etimologi, pengetahuan berasal dari Bahasa Inggris knowledge yang berarti pengetahuan. Berdasarkan The Encyclopedia of Phylosophy, Edward (1972) dalam Hamid (2011), pengetahuan adalah kepercayaan yang benar (knowledge is justified true belief). Menurut Notoatmodjo (2007) dalam Hamid (2011), pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini setelah orang melakukan penginderaan terhadap obyek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagaian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Menurut Ali dan Asrori (2014: 7-8), pengetahuan (knowledge) adalah kumpulan tentang segala sesuatu yang diketahui dan telah dimiliki oleh manusia. Pengetahuan yang dimiliki oleh umat manusia adakalanya bersumber dari pengalaman dan adakalanya dari pikiran. Pengetahuan bersumber dari pengalaman meliputi semua hal yang dialami baik oleh pancaindra, bahkan ada pula yang bersumber dari intuisi dan kata hati (concience), meskipun pengetahuan yang berasal dari kedua macam sumber yang disebutkan terakhir itu sulit untuk dipelajari. Adapun yang bersumber dari pikiran adalah pengetahuan yang diperoleh melalui proses penalaran. Menurut Sangadji dan Sopiah (2010), ada 4 cara memperoleh pengetahuan yaitu pengalaman pribadi, modus otorita, penalaran deduktif, dan penalaran induktif. (1) Pengalaman pribadi Ketika menghadapi suatu masalah, manusia akan mencari solusi dengan belajar dari pengalaman masa lalunya. Sebagai contoh, seorang ibu telah mempunyai pengalaman mengobati anaknya dengan suatu ramuan tradisional tertentu saat sakit. Ketika suatu waktu anaknya sakit kembali, maka ibu tersebut akan mengobati anaknya dengan ramuan yang sama. (2) Modus otorita Jika orang yang mempunyai wewenang atau pengetahuan tertentu memberikan penjelasan, wajar orang lain mendengar dan mempercayainya. Sebagai contoh,
6 6 penjelasan seorang dokter tentang suatu penyakit akan dipercaya pasiennya. Begitu pula, guru yang mengajar di kelas akan dipercaya muridnya. (3) Penalaran deduktif Dimulai dari hal-hal yang bersifat umum menuju hal yang khusus. Penalaran deduktif disebut juga silogisme, dan digunakan untuk menguji suatu kesimpulan. Silogisme terdiri atas 3 hubungan, yaitu: premis mayor, premis minor, dan kesimpulan. Sebagai contoh, premis mayor: semua makhluk hidup akan mati. Premis minor: manusia adalah makhluk hidup. Kesimpulan: semua manusia akan mati. (4) Penalaran induktif Dalam penalaran induktif pencarian pengetahuan dimulai dengan observasi terhadap hal-hal khusus atau fakta konkret menuju hal-hal yang umum Pengertian Ilmu Pengetahuan Ilmu pengetahuan adalah kumpulan dari pengalaman dan pengetahuan sejumlah orang yang kemudian dipadukan secara harmonis dalam suatu bangunan yang teratur. Orang dapat mengambil manfaat sebesar-besarnya dari ilmu pengetahuan justru oleh karena ilmu pengetahuan disusun dari pengalamanpengalaman dan pengetahuan yang sudah diuji kebenarannya (Sutrisno, 2000). Ilmu pengetahuan dapat didefinisikan baik sebagai suatu hasanah pengetahuan yang terorganisasikan maupun sebagai suatu metode dan sistem untuk menurunkan kebenaran. Tujuan pokok ilmu pengetahuan adalah pengumpulan dan klasifikasi pengalaman dan pensistemikan pengalaman tersebut ke dalam sejumlah kecil sistem pengetahuan yang luas, yaitu melalui suatu kerangka kerja terstruktur. Berdasarkan kerangka kerja inilah arti fenomena dapat dipahami (Ardhana, 1987). Syarat Ilmu Pengetahuan sebagaimana pendapat Vardiansyah (2008) dalam bukunya Filsafat Ilmu Komunikasi, bahwa ilmu pengetahuan ilmiah harus memenuhi tiga syarat, yaitu: (1) sistematik, yaitu merupakan kesatuan teori-teori yang tersusun sebagai suatu sistem.
7 7 (2) objektif atau intersubjektif, yaitu teori tersebut terbuka untuk diteliti oleh orang lain/ahli lain, sehingga hasil penelitian bersifat universal. (3) dapat dipertanggung jawabkan, yaitu mengandung kebenaran yang bersifat universal, dengan kata lain dapat diterima oleh orang-orang lain atau ahli-ahli lain. Van Meslen (1985), mengemukakan beberapa ciri yang menandai ilmu pengetahuan yaitu: (1) ilmu pengetahuan secara metodis harus mencapai suatu keseluruhan yang secara logis koheren, berarti adanya sistem dalam penelitian (metode) maupun harus (susunan logis), (2) ilmu pengetahuan tanpa pamrih, karena hal itu erat kaitannya dengan tanggung jawab ilmuwan, (3) universalitas ilmu pengetahuan, (4) objektivitas, artinya setiap ilmu terpimpin oleh objek dan tidak didistorsi oleh prasangka-prasangka subjektif, (5) ilmu pengetahuan harus dapat diverifikasi oleh semua peneliti ilmiah yang bersangkutan, karena itu ilmu pengetahuan harus dapat dikomunikasikan, (6) progresivitas artinya suatu jawaban ilmiah baru bersifat ilmiah sungguh-sungguh, bila mengandung pertanyaan-pertanyaan baru dan menimbulkan problem-problem baru lagi, (7) kritis, artinya tidak ada teori ilmiah yang definitif, setiap teori terbuka bagi suatu peninjauan kritis yang memanfaatkan data-data baru, (8) ilmu pengetahuan harus dapat digunakan sebagai perwujudan kebertautan antara teori dengan praktis Hubungan Ilmu (Science) dan Pengetahuan (Knowledge) Ilmu berbeda dengan pengetahuan. Semua ilmu adalah pengetahuan namun pengetahuan tidak selalu ilmu. Pengetahuan memberikan kewenangan (authority) dan komitmen (Suharto, dkk., 2003). Ilmu (science) berhubungan dengan pengetahuan (knowledge). Setiap ilmu merupakan pengetahuan, namun tidak semua pengetahuan adalah ilmu. Hal ini disebabkan karena adanya pengetahuan-pengetahuan yang tidak ilmiah, misalnya mitos. Contohnya: mitos orang Jawa tentang peristiwa terjadinya pelangi yang dikatakan sebagai tangga menuju pemandian bagi dewi-dewi khayangan. Adapun hujan yang acapkali rintik-rintik dikatakan sebagai air mata dewi-dewi tadi yang menangisi salah seorang dewi yang tertinggal di bumi dan tidak bisa kembali ke
8 8 khayangan karena selendangnya diambil maling yang mengintip mereka sewaktu mandi. Kisah ini merupakan pengetahuan tipe mitos yang tetap hidup dan bermanfaat, namun bukan ilmu dan tidak ilmiah (Hamid, 2011). Ketika menambah ilmu, pasti menambah pengetahuan, tetapi jika menambah pengetahuan belum tentu menambah ilmu. Ilmu akan bertambah apabila pengetahuan bertambah, dan pengetahuan akan menjadi tidak berguna saat tidak mempunyai ilmu. Ilmu adalah hal yang didapat setelah mengimplementasikan pengetahuan yang diterima. Ilmu adalah praktek dari pengetahuan. Ilmu adalah sekumpulan pengetahuan atau fakta yang tersusun secara logis dan sistematis dan dapat diukur serta diuji kebenarannya. Untuk mendapatkan ilmu diperlukan pengetahuan, demikian juga untuk memperoleh pengetahuan dibutuhkan juga ilmu. Jadi hubungan ilmu dan pengetahuan sangat erat, karena antara ilmu dan pengetahuan sulit untuk dipisahkan (Hamid, 2011). 2.2 Hubungan Ilmu Pengetahuan dan Penelitian Pengertian Penelitian Penelitian merupakan salah satu cara manusia menemukan kebenaran. Penelitian merupakan suatu penyelidikan secara sistematik, terkontrol, empirik, dan kritis mengenai proporsi hipotesis mengenai hubungan yang diperkirakan ada antara gejala-gejala ilmiah (Ardhana, 1987). Penelitian merupakan penyelidikan sistematis terhadap masalah tertentu dengan menggunakan metode ilmiah dan mengumpulkan bukti yang cukup representatifsebagi dasar utnuk menarik kesimpulan. Peneliti menggunakan nalaran logis dan menghindari keraguan dalam menarik kesimpulan. Penelitian adalah proses pemunculan masalah dan menemukan atau menjawab masalah (Malhotra, 2006 dalam Sangadji dan Sopiah, 2010). Penelitian adalah pencarian atas sesuatu (inquiry) secara sistematis dengan penekanan bahwa pencarian ini dilakukan terhadap masalah-masalah yang dapat dipecahkan (Parsons, 1946 dalam Hamid, 2011). Penelitian adalah suatu pencarian fakta menurut metode objektif yang jelas untuk menemukan hubungan antar fakta dan menghasilkan dalil atau hukum (John, 1949 dalam Hamid, 2011).
9 9 Hakikat penelitian adalah kegiatan ilmiah untuk memperoleh pengetahuan yang benar tentang suatu masalah. Pengetahuan yang diperoleh berupa fakta konsep generalisasi dan teori yang memungkinkan manusia dsapat memahami fenomena dan memecahkan masalah yang dihadapi (Sangadji dan Sopiah, 2010). Menurut kamus Webster s new International, penelitian adalah penyelidikan yang hati-hati dan kritis dalam mencari fakta dan prinsip-prinsip, yaitu suatu penyelidikan yang amat cerdik untuk menetapkan sesuatu. Menurut ilmuwan Hillway (1956) dalam Hamid (2011) penelitian tidak lain dari suatu metode studi yang dilakukan seseorang melalui penyelidikan yang hati-hati sempurna terhadap suatu masalah, sehingga diperoleh pemecahan yang tepat terhadap masalah tersebut. Whitney (1960) dalam Hamid (2011) menyatakan bahwa disamping untuk memperoleh kebenaran, kerja menyelidik harus pula dilakukan secara sungguh-sungguh dalam waktu yang lama. Dengan demikian penelitian merupakan suatu metode untuk menemukan kebenaran, sehingga penelitian juga merupakan metode berpikir secara kritis. Berdasarkan definisi penelitian, maka nyata bahwa penelitian adalah suatu penyelidikan yang terorganisasi. Penelitian dapat diartikan sebagai pencarian pengetahuan dan pemberi artian yang terus menerus terhadap sesuatu. Penelitian juga merupakan percobaan yang hati-hati dan kritis untuk menemukan sesuatu yang baru. Penelitian dengan menggunakan metode ilmiah (scientific method) disebut penelitian ilmiah (scientific research). Dalam penelitian ilmiah ini selalu ditemukan dua unsur penting, yaitu unsur observasi (pengamatan) dan unsur nalar (reasoning) (Ostle, 1975 dalam Hamid, 2011). Unsur pengamatan merupakan kerja dengan mana pengetahuan mengenai fakta-fakta tertentu diperoleh melalui kerja mata (pengamatan) dengan menggunakan persepsi (sense of perception) (Hamid, 2011). Masalah yang akan dijawab melalui penelitian disebut masalah penelitian. masalah peneltiian bisa disebebkan banyak hal. Masalah muncul karena manusia mengalami kesulitan dalam hidup yaitu adanya ketidaksesuaian atau kesenjangan antara yang diharapkan dengan kenyataan yang aktual. Sebagai contoh, seorang mahasiswa yang tinggal ditempat kos setiap bulan harus mengelola keuangannya
10 10 serta menghadapi banyak kebutuhan sementara jumlah dana yang dimilikki jumlahnya terbatas. Permasalahannya adalah cara mengelola keuangan dengan baik agar semua kebutuhan dapat terpenuhi dengan dana terbatas (Sangadji dan Sopiah, 2010). Menurut Ardhana (1987), penelitian memiliki tiga ciri pokok, yaitu: (1) penelitian bersifat sistematik dan terkontrol, yang mendasarkan cara kerjanya pada metode induktif dan deduktif. (2) penelitian bersifat empirik, artinya dalam usaha menguji kesahihan, penelitian berpaling pada pengalaman. (3) penelitian bersifat mengoreksi diri sendiri, artinya metode ilmiah bukan saja telah membangun mekanisme untuk melindungi peneliti dari kemungkinan membuat kesalahan, sejauh ang bisa dilakukan manusia, akan tetapi prosedur dan hasil-hasilnya selalu terbuka untuk diperiksa orang lain. Sebagai kesimpulan dapat dikatakan bahwa penelitian merupakan perpaduan antara pengalaman dan penalaran dan harus dianggap sebagai pendekatan yang paling berhasil dalam menemukan kebenaran, khususnya ilmu alamiah (Ardhana, 1987) Hubungan Ilmu Pengetahuan dan Penelitian Ilmu dan penelitian mempunyai hubungan yang sangat erat. Menurut Almack (1930) dalam Hamid (2011), hubungan antara ilmu dan penelitian adalah seperti hasil dan proses. Penelitian adalah proses, sedangkan hasilnya adalah ilmu. Penelitian merupakan suatu kegiatan yang salah satu tujuannya adalah mengembangkan pengetahuan sedangkan ilmu merupakan bagian pengetahuan yang mememnuhi kriteria tertentu yaitu rasional dan teruji. Pengetahuan dikatakan rasional jika disusun menggunakan pikiran dan pertimbangan yang logis dan masuk akal pengetahuan yang disusun dengan logika tertentu sering disebut pengetahuan yang menggunakan penalaran. Karaktristik pengetahuan rasional adalah menggunakan logika atau penalaran tertentu dalam membuat kesimpulan (Berenson dan Colton, 2002 dalam Sangadji dan Sopiah, 2010). Pengetahuan teruji adalah pengetahuan yang disusun berdasarkan fakta atau
11 11 fenomena. Fakta dapat berupa kejadian atau segala sesuatu yang dialami dalam kehidupan nyata atau tertangkap oleh pengalaman hidup manusia (Malhotra, 2006 dalam Sangadji dan Sopiah, 2010). Penelitian telah didefinisikan sebagai pencarian secara sistematik, obyektif, dan cermat. Setiap kegiatan sistematik dan terpelajar yang dirancang untuk meningkatkan ilmu pengetahuan (Ardhana, 1987).
12 12 BAB III PENUTUP 3.1 Simpulan Berdasarkan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut. (1) Ilmu pada hakikatnya adalah pengetahuan ilmiah. Hakikat ilmu terletak bukan pada simpulan yang dicapai. Melainkan pada metode observai, eksperimentasi, dan penalaran matematikanya.tujuan pokok ilmu pengetahuan adalah pengumpulan dan klasifikasi pengalaman dan pensistemikan pengalaman tersebut ke dalam sejumlah kecil sistem pengetahuan yang luas, yaitu melalui suatu kerangka kerja terstruktur. Berdasarkan kerangka kerja inilah arti fenomena dapat dipahami. (2) penelitian adalah suatu penyelidikan yang terorganisasi. Penelitian dapat diartikan sebagai pencarian pengetahuan dan pemberi artian yang terus menerus terhadap sesuatu. Penelitian juga merupakan percobaan yang hatihati dan kritis untuk menemukan sesuatu yang baru. Ilmu pengetahuan dan penelitian mempunyai hubungan yang sangat erat. Hubungan antara ilmu pengetahuan dan penelitian adalah seperti hasil dan proses. Penelitian adalah proses, sedangkan hasilnya adalah ilmu pengetahuan. 3.2 Saran Saran yang diberikan penulis adalah sebagai berikut. (1) Mahasiswa sebaiknya memahami terlebih dahulu hakikat ilmu pengetahuan sebelum melakukan penelitian. (2) Mahasiswa diharapkan mampu melaksanakan penelitian dengan baik. (3) Dibutuhkan kerjasama yang baik antara mahasiswa dan dosen dalam melaksanakan penelitian. 12
13 13 DAFTAR RUJUKAN Ali, Mohammad & Muhammad Asrori Metodologi & Aplikasi Riset Pendidikan.Bandung: Bumi Aksara. Ardhana, Wayan Bacaan Pilihan dalam Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan. Basuki, Heru Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-Ilmu Kemanusiaan dan Budaya.Jakarta: Tanpa Penerbit. Dani,Vardiansyah. Filsafat Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Jakarta: Indeks. Hadi, Sutrisno Metodologi Research. Yogyakarta: Penerbit Andi. Hamid, Sudihati Modul Ilmu Pengetahuan dan Penelitian Ilmu. (Online, Jujun S, Suriasumantri Filsafat Ilmu; Sebuah Pengantar Populer. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. Malamassam, Daud Modul Pembelajaran Mata Kuliah Metodologi Penelitian. Makassar: Program Studi Kehutanan, Fakultas Kehutanan, Universitas Hasanuddin. Sangadji, Etta Mamang & Sopiah Metode Penelitian. Pendekatan Praktis dalam Penelitian. Yogyakarta: Penerbit Andi. Suharto, Buana Girisuta, & Arry Miryanti Perekayasaan Metodologi Penelitian.Yogyakarta: Penerbit Andi. Van Meslen Ilmu Pengetahuan dan Tanggung Jawab Kita. Jakarta: Gramedia. 13
Bab 2 Ilmu Pengetahuan. Agung Suharyanto,M.Si Psikologi UMA 2017
Bab 2 Ilmu Pengetahuan Agung Suharyanto,M.Si Psikologi UMA 2017 Apakah Ilmu Itu? (1) Ilmu merupakan kumpulan pengetahuan yang mempunyai ciri-ciri tertentu, yang membedakan ilmu pengetahuan-ilmu pengetahuan
Lebih terperinciILMU DAN ILMU PENGETAHUAN
ILMU DAN ILMU PENGETAHUAN ILLIA SELDON MAGFIROH KULIAH VIII METODE ILMIAH PROGRAM STUDI AGRIBISNIS, UNIVERSITAS JEMBER 2017 KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN : Mahasiswa dapat menjelaskan : 1. Ciri-ciri ilmu
Lebih terperinciIL I MU A LAMIA I H H DA D SA S R Dewi Yuanita
ILMU ALAMIAH DASAR Dewi Yuanita Alam Pikiran Manusia dan Perkembangannya A. Hakikat Manusia dan Sifat Keingintahuannya ciptaan Tuhan yang paling sempurna manusia Apakah hanya manusia yang berhak memanfaatkan
Lebih terperinciALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA
ALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA Isti Yunita, M. Sc isti_yunita@uny.ac.id FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 1 Ciri makhluk hidup (manusia) 2 Sifat keingintahuan Manusia
Lebih terperinciPengetahuan, Pengetahuan Ilmiah, dan Penelitian Ilmiah
Pengetahuan, Pengetahuan Ilmiah, dan Penelitian Ilmiah 1. Pengetahuan Secara etimologi pengetahuan berasal dari kata dalam bahasa inggris yaitu knowledge. Dalam Encyclopedia of Philosophy dijelaskan bahwa
Lebih terperinciMETODE RISET (Research Method)
METODE RISET (Research Method) PENELITIAN Suatu penyelidikan yang sistematis dan terorganisir untuk meningkatkan sejumlah pengetahuan tertentu dan masalah tertentu yang memerlukan jawaban. Tujuan melakukan
Lebih terperinciALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA. Sulistyani, M.Si.
ALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA Sulistyani, M.Si. sulistyani@uny.ac.id Ciri-Ciri Manusia Organ tubuhnyakompleks dan sangat khusus terutama otaknya Mengadakan metabolisme Tanggap terhadap rangsang
Lebih terperinciILMU ALAMIAH DASAR (IAD) NANIK DWI NURHAYATI, S. SI, M.SI Telp = (271) ; Blog =nanikdn.staff.uns.ac.
ILMU ALAMIAH DASAR (IAD) NANIK DWI NURHAYATI, S. SI, M.SI Telp = (271) 821585 ; 081556431053 Email : nanikdn@uns.ac.id Blog =nanikdn.staff.uns.ac.id SISTEM PENILAIAN QUIS : 30% TUGAS : 20 % UJIAN (UAS):
Lebih terperinciKONSEP-KONSEP DASAR PENELITIAN
KONSEP-KONSEP DASAR PENELITIAN A. Upaya-upaya Manusia Untuk Memperoleh Kebenaran Kebenaran berkaitan dengan kualitas pengetahuan. Artinya, setiap pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang yang mengetahui
Lebih terperinciKONSEP DASAR DAN HAKIKAT PENELITIAN
KONSEP DASAR DAN HAKIKAT PENELITIAN Konsep merupakan suatu gagasan atau ide yang relatif sempurna dan bermakna, suatu pengertian tentang suatu objek, produk subjektif yang berasal dari cara seseorang membuat
Lebih terperinciIlmu Alamiah Dasar. Oleh : Dini Rohmawati
Ilmu Alamiah Dasar Oleh : Dini Rohmawati dini_rohmawati@uny.ac.id Ciri makhluk hidup (manusia) Rasa ingin tahu Sejarah perkembangan pola pikir manusia Perkembangan Pola Pikir Manusia Ciri Makhluk Hidup
Lebih terperinciMAKALAH RUANG LINGKUP FILSAFAT ILMU
MAKALAH RUANG LINGKUP FILSAFAT ILMU DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH FILSAFAT ILMU Dosen Pembimbing: Dr. Hasaruddin Hafid, M.Ed Oleh: A. Syarif Hidayatullah PROGRAM MAGISTER PENDIDIKAN SENI RUPA
Lebih terperinciBAB I HAKEKAT IPA. Ilmu yang mempelajari alam dengan segala isinya, termasuk gejala-gejala alam ang ada. fisika biologi
BAB I HAKEKAT IPA Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) : Ilmu yang mempelajari alam dengan segala isinya, termasuk gejala-gejala alam ang ada Gejala-gejala alam fisika biologi kimia Rasa ingin tahu manusia merupakan
Lebih terperinciPENELITIAN DAN METODE ILMIAH. BY: EKO BUDI SULISTIO
PENELITIAN DAN METODE ILMIAH BY: EKO BUDI SULISTIO Email: eko.budi@fisip.unila.ac.id PENELITIAN Bhs Inggris : Research re kembali ; search mencari. Secara bahasa berarti mencari kembali Penelitian dapat
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. A. Kemampuan Penalaran Matematis. Menurut Majid (2014) penalaran adalah proses berpikir yang
BAB II KAJIAN TEORI A. Kemampuan Penalaran Matematis Menurut Majid (2014) penalaran adalah proses berpikir yang logis dan sistematis atas fakta-fakta yang empiris yang dapat diobservasi untuk memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Pengertian Logika. B. Tujuan Penulisan
BAB I PENDAHULUAN A. Pengertian Logika Logika berasal dari kata Logos yaitu akal, jika didefinisikan Logika adalah sesuatu yang masuk akal dan fakta, atau Logika sebagai istilah berarti suatu metode atau
Lebih terperinciBAB I PENELITIAN, PERKEMBANGAN IPTEK DAN KEBENARAN
BAB I PENELITIAN, PERKEMBANGAN IPTEK DAN KEBENARAN A. PENDAHULUAN Bagian ini membahas mengenai terminologi-terminologi penelitian dalam kaitannya dengan ilmu pengetahuan, kebenaran mutlak yang terdapat
Lebih terperinciPENGETAHUAN DAN FILSAFAT ILMU
FILSAFAT ILMU DAN LOGIKA Modul ke: 09Fakultas Dr. PSIKOLOGI PENGETAHUAN DAN FILSAFAT ILMU H. SyahrialSyarbaini, MA. Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id KONSEP PENGETAHUAN Dalam Encyclopedia of
Lebih terperinciTEORI KOMUNIKASI. Komunikasi sebagai Ilmu Pengetahuan SOFIA AUNUL, M.SI. Modul ke: Fakultas ILMU KOMUNIKASI
Modul ke: TEORI KOMUNIKASI Komunikasi sebagai Ilmu Pengetahuan Fakultas ILMU KOMUNIKASI SOFIA AUNUL, M.SI Program Studi BROADCASTING www.mercubuana.ac.id Komunikasi sebagai Ilmu Pengetahuan Ilmu komunikasi
Lebih terperinciPengantar Metodologi Penelitian. sri lestari
Pengantar Metodologi Penelitian sri lestari Kodrat Manusia: Ingin tahu Berusaha mencari jawaban: mengamati, mempelajari, meneliti, mencoba memberi jawaban atas hal-hal yg belum diketahuinya..dst. hingga
Lebih terperinciLANDASAN ILMU PENGETAHUAN DAN PENELITIAN. Oleh Agus Hasbi Noor
LANDASAN ILMU PENGETAHUAN DAN PENELITIAN Oleh Agus Hasbi Noor Ilmu dan Proses Berpikir Ilmu atau sains adalah pengetahuan tentang fakta-fakta, baik natura atau sosial yang berlaku umum dan sistematik.
Lebih terperinciMODUL METODE PENELITIAN KOMUNIKASI (3 SKS) METODOLOGI PENELITIAN ; SUATU PENGANTAR Oleh : Nurprapti Wahyu Widyastuti
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 1 MODUL (3 SKS) POKOK BAHASAN : METODOLOGI PENELITIAN ; SUATU PENGANTAR Oleh : Nurprapti Wahyu Widyastuti Deskripsi : Semakin maju suatu masyarakat,
Lebih terperinciPengantar Riset. Re Search. To find the truth. Asal kata Riset (RESEARCH) Mencari: Different from find, Look for and obtain.
Pengantar Riset Metode Riset Terapan Asal kata Riset (RESEARCH) Re Search Kembali Mencari: Different from find, Look for and obtain Search and search again To find the truth Through specific strategy,
Lebih terperinciPENGERTIAN LOGIKA BAHAN SATU DASAR-DASAR LOGIKA SEMESTER I
PENGERTIAN LOGIKA BAHAN SATU DASAR-DASAR LOGIKA SEMESTER I http://herwanp.staff.fisip.uns.ac.id 1 Sebagai ilmu, logika disebut logike episteme, yang mempelajari kecakapan untuk berpikir secara lurus, tepat,
Lebih terperinciRuang Lingkup Penelitian Ilmiah
Modul ke: Ruang Lingkup Penelitian Ilmiah PENGERTIAN PENELITIAN ILMIAH, METODOLOGI PENELITIAN, DAN LOGIKA BERPIKIR ILMIAH Fakultas Ilmu Komunikasi Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom Program Studi S1 Brodcasting
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Metodis. Sistematis. Koheren. Ilmu Pengetahuan. Filsafat. Teologi
PENDAHULUAN Ilmu Pengetahuan Filsafat Teologi Metodis Sistematis Koheren 1 OBYEK: Ilmu Pengetahuan: Alam Indrawi Filsafat : Kodrati Dengan Imajinasi Dan Intuisi Teologi : Adikodrati/Wahyu Tuhan 2 MACAM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. B. Perumusan Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak rintangan dalam masalah kualitas pendidikan, salah satunya dalam program pendidikan di Indonesia atau kurikulum.
Lebih terperinciIlmu Pengetahuan dan Ukuran Kebenaran
Ilmu Pengetahuan dan Ukuran Kebenaran Ilmu (atau ilmu pengetahuan) adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia.
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN PENDIDIKAN (KUALITATIF DESKRIPSI)
BAHAN AJAR METODE PENELITIAN PENDIDIKAN (KUALITATIF DESKRIPSI) Dosen Pengampu : TASRIF, MPD Disusun oleh SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) BIMA JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Lebih terperinciFILSAFAT ILMU OLEH SYIHABUDDIN SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
FILSAFAT ILMU OLEH SYIHABUDDIN SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FILSAFAT ILMU Filsafat: upaya sungguh-sungguh dlm menyingkapkan segala sesuatu, sehingga pelakunya menemukan inti dari
Lebih terperinciILMU ALAMIAH DASAR. Pendekatan Ilmiah Dini Rohmawati
ILMU ALAMIAH DASAR Pendekatan Ilmiah Dini Rohmawati dini_rohmawati@uny.ac.id FLASH BACK Mitos, Penalaran dan Pendekatan Ilmiah sebagai pangkal kelahiran IPA Ilmiah Penalaran Mitos FLASH BACK Pernyataan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Oleh Satria Novari, M.Kom
METODE PENELITIAN Oleh Satria Novari, M.Kom I. Pendahuluan tentang Penelitian 1. Pengertian metodologi Penelitian 2. Sejarah Penelitian 3. Pendekatan ilmiah dan non ilmiah 4. Fungsi-fungsi Penelitian 5.
Lebih terperinciMEMBANGUN TRADISI ILMIAH MELALUI PENELITIAN
MEMBANGUN TRADISI ILMIAH MELALUI PENELITIAN Makalah disajikan pada Materi Kuliah Metodelogi Penelitian Sekolah Pascasarjana UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Prof. Dr. H. Mudjia Rahardjo, M.Si Guru Besar
Lebih terperinci19 October 2016 RGS 1
PENGEMBANGAN ILMU KEPERAWATAN Rahmad Gurusinga, S.Kep, Ns.,M.Kep 19 October 2016 RGS 1 PENGERTIAN ILMU Ilmu merupakan sebuah pengetahuan tentang sebab akibat atau asal usul yang memiliki ciri adanya suatu
Lebih terperinciPERTEMUAN 2 PENGETAHUAN DAN ILMU PENGETAHUAN
PERTEMUAN 2 PENGETAHUAN DAN ILMU PENGETAHUAN A. TUJUAN PEMBELAJARAN Pada pertemuan ini akan dijelaskan mengenai pengetahuan dan ilmu pengetahuan. Melalui ekspositori, Anda harus mampu: 2.1 Menjelaskan
Lebih terperinciKONSEP DASAR DAN HAKEKAT PENELITIAN
KONSEP DASAR DAN HAKEKAT PENELITIAN Penelitian pada dasarnya adalah suatu kegiatan atau proses sistematis untuk memecahkan masalah yang dilakukan dengan menerapkan metode ilmiah. Oleh karena itu, sebelum
Lebih terperinciHubungan Ilmu Pengetahuan dengan Penelitian Disusun oleh: Ida Yustina, Prof. Dr.
Hubungan Ilmu Pengetahuan dengan Penelitian Disusun oleh: Ida Yustina, Prof. Dr. Seorang peneliti jauh lebih baik berbuat kesalahan, ketimbang berkata yang tidak benar. Ilmu Pengetahuan (Science) Awal
Lebih terperinciUNIVERSITAS PADJADJARAN
BIOLOGI DASAR Bab 1 PENDAHULUAN TIM DOSEN BIOLOGI DASAR JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PADJADJARAN 1 Definisi biologi Biologi (bios hidup + logos ilmu): ilmu
Lebih terperinciILMU DAN MATEMATIKA. Ilmu berasal dari bahasa Arab alima, bahasa Inggris science, bahasa latin scio dan di Indonesiakan menjadi sains.
ILMU DAN MATEMATIKA ILMU Ilmu berasal dari bahasa Arab alima, bahasa Inggris science, bahasa latin scio dan di Indonesiakan menjadi sains. John Warfield; Ilmu dipandang sebagai suatu proses. Pandangan
Lebih terperinciMETODE ILMIAH. Isti Yunita, M. Sc FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015
METODE ILMIAH Isti Yunita, M. Sc Isti_yunita@uny.ac.id FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 DASAR-DASAR PENGETAHUAN Pengetahuan dimulai dengan rasa ingin tahu, kepastian dimulai
Lebih terperinciFilsafat Ilmu dan Logika
Filsafat Ilmu dan Logika Modul ke: METODE-METODE FILSAFAT Fakultas Psikologi Masyhar Zainuddin, MA Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Pengantar metode filsafat bukanlah metode ketergantungan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian dan Ilmu Pengetahuan. MR Alfarabi Istiqlal, SP MSi
METODE PENELITIAN Penelitian dan Ilmu Pengetahuan MR Alfarabi Istiqlal, SP MSi 2 Metode Metode adalah setiap prosedur yang digunakan untuk mencapai tujuan akhir. Cara yang teratur dan terpikir baik untuk
Lebih terperinciMAKALAH FILSAFAT ILMU. Penalaran Induktif dan Penalaran Deduktif. Patricia M D Mantiri Pend. Teknik Informatika. Tema: Disusun oleh:
MAKALAH FILSAFAT ILMU Tema: Penalaran Induktif dan Penalaran Deduktif Disusun oleh: Patricia M D Mantiri 10 312 633 Pend. Teknik Informatika I. Latar Belakang Masalah Sebelum membahas tentang penalaran
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Setiap penelitian memerlukan metode agar proses penelitian dapat berjalan lancar dan mencapai tujuan yang telah disiapkan. Usaha manusia untuk memenuhi
Lebih terperinciMETODELOGI PENELITIAN
METODELOGI PENELITIAN Arti Metode Metode mempunyai arti sebagai cara, teknik, proses berpikir dengan benar, teratur. Apabila arti kata metode dikaitkan dengan pola pikir manusia pada umumnya, maka setiap
Lebih terperinciFILSAFAT ILMU DAN CABANG FILSAFAT. H. SyahrialSyarbaini, MA. Modul ke: 02Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi
FILSAFAT ILMU DAN LOGIKA Modul ke: 02Fakultas Dr. PSIKOLOGI CABANG FILSAFAT H. SyahrialSyarbaini, MA. Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id CABANG- CABANG FILSAFAT Standar Kompetensi Setelah perkualiahan
Lebih terperinciMATA KULIAH METODOLOGI PENELITIAN
MATA KULIAH METODOLOGI PENELITIAN SILABUS ILMU PENGETAHUAN, METODE ILMIAH, PENELITIAN DASAR-DASAR PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN Penelitian Historis Penelitian Deskriptif Penelitian Perkembangan Penelitian
Lebih terperinciPERTEMUAN 1. Semoga Tuhan memberi berkah pada kelas ini.
PERTEMUAN 1 Semoga Tuhan memberi berkah pada kelas ini. Kontrak Perkuliahan 1 Kode Mata Kuliah : 943 Nama Mata Kuliah : Metode Penelitian Beban Kredit : 3 SKS Semester : 4 (empat) Fakultas/Jurusan : Teknik
Lebih terperinciPENGANTAR METODOLOGI PENELITIAN Sesi 01. Arief Soeleman, M.Kom
PENGANTAR METODOLOGI PENELITIAN Sesi 01 Arief Soeleman, M.Kom arief22208@gmail.com ILMU PENGETAHUAN, METODE ILMIAH, DAN PENELITIAN Research (Inggris) dan recherche (Prancis) re (kembali) to search (mencari)
Lebih terperinciPENGANTAR METODE PENELITIAN. Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia
PENGANTAR METODE PENELITIAN Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia KEINGINTAHUAN MANUSIA Mempelajari Dunia SIFAT DASAR MANUSIA Ingin tahu tentang keadaan dari suatu hal Ingin tahu tentang
Lebih terperinciKONSEP DASAR DAN HAKIKAT PENELITIAN
KONSEP DASAR DAN HAKIKAT PENELITIAN Salah satu wujud pengetahuan yang dimiliki manusia adalah pengetahuan ilmiah yang lazim dikatakan sebagai ilmu. Ilmu adalah bagian pengetahuan, namun tidak semua pengetahuan
Lebih terperinciARAH & STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS PENELITIAN DOSEN
ARAH & STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS PENELITIAN DOSEN Danny Meirawan Pengajar pada JPTB FPTK UPI Posisi Penelitian Bagi Dosen Penunjang Tridarma Perguruan Tinggi Pengembangan Pribadi-Profesi Perbaikan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Pengantar: Pengetahuan, Ilmu dan Kebenaran. Prof. Dr. Ir. ZULKIFLI ALAMSYAH, M.Sc.
METODE PENELITIAN Pengantar: Pengetahuan, Ilmu dan Kebenaran Prof. Dr. Ir. ZULKIFLI ALAMSYAH, M.Sc. Program Studi Agribisnis FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JAMBI Deskripsi Mata Kuliah Mata kuliah ini bertujuan
Lebih terperinciKONSEP DASAR DAN HAKIKAT PENELITIAN
KONSEP DASAR DAN HAKIKAT PENELITIAN Penelitian pada dasarnya adalah suatu kegiatan atau proses sistematis untuk memecahkan masalah yang dilakukan dengan menerapkan metode ilmiah. Oleh karena itu, sebelum
Lebih terperinciPertemuan ke-3-4 ALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA
Pertemuan ke-3-4 ALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA A. Hakekat Manusia dan Sifat Keingintahuannya Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna Tetapi, apakah manusia adalah makhluk terkuat
Lebih terperinciSIKAP ILMIAH 3/27/2014 Metil/dn 1
SIKAP ILMIAH 3/27/2014 Metil/dn 1 Setiap orang pada saat dan tempat tertentu akan berada dalam suatu situasi. Jika orang tersebut merasa sebagai bagian dari situasi itu, maka orang itu disebut mengalaminya.
Lebih terperinciFilsafat Ilmu dalam Perspektif Studi Islam Oleh: Maman Suratman
Filsafat Ilmu dalam Perspektif Studi Islam Oleh: Maman Suratman Berbicara mengenai filsafat, yang perlu diketahui terlebih dahulu bahwa filsafat adalah induk dari segala disiplin ilmu pengetahuan yang
Lebih terperinciPADA KURIKULUM (Mulida Hadrina Harjanti) Abstrak
PEMBELAJARAN BERMAKNA (MEANINGFUL LEARNING) PADA KURIKULUM 2013 (Mulida Hadrina Harjanti) Abstrak Tujuan penulisan artikel ini adalah pentingnya menerapkan pembelajaran bermakna di kelas. Pembelajaran
Lebih terperinciBAGAIMANA IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PAUD?
1 BAGAIMANA IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PAUD? Oleh : Jamaluddin, S.Kom., M.Pd Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengambil keputusan untuk mengubah (lagi) kurikulum
Lebih terperinciDr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.
M.MA., MA. M.MA., MA. 09/01/2016 1 Manusia mencari kebenaran dengan menggunakan akal sehat (common sense) dan dengan ilmu pengetahuan. Ada empat hal pokok yang membedakan antara ilmu dan akal sehat. 1)
Lebih terperinciPOLA BERFIKIR DALAM METODE ILMIAH SECARA SISTEMATIS DAN PRAGMATIS
POL BERFIKIR DLM METODE ILMIH SECR SISTEMTIS DN PRGMTIS ILLI SELDON MGFIROH KULIH X METODE ILMIH PROGRM STUDI GRIBISNIS, UNIVERSITS JEMBER 2017 1. da unsur logis di dalamnya Tiap bentuk berpikir mempunyai
Lebih terperinciSafitri Juanita, S.Kom, M.T.I. METODOLOGI RISET KONSEP DASAR PENELITIAN
Safitri Juanita, S.Kom, M.T.I. METODOLOGI RISET KONSEP DASAR PENELITIAN PENELITIAN PERGURUAN TINGGI LEMBAGA PEMERINTAHAN PERUSAHAAN SWASTA DI INDONESIA PUSAT KEGIATAN PENELITIAN YAITU LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN
Lebih terperinciILMU SEBAGAI AKTIVITAS PENELITIAN DAN METODE ILMIAH
ILMU SEBAGAI AKTIVITAS PENELITIAN DAN METODE ILMIAH Ilmu adalah sebagai aktivitas penelitian. Sudah kita ketahui bersama bahwa ilmu mempunyai andil yang cukup besar dalam perkembangan kehidupan manusia
Lebih terperinciKONSEP PENELITIAN ILMIAH. Imam Gunawan
KONSEP PENELITIAN ILMIAH Imam Gunawan FOKUS KAJIAN 1. Makna kebenaran ilmiah. 2. Berbagai pendekatan untuk memperoleh kebenaran ilmiah. 3. Konsep dasar penelitian. 4. Kriteria penelitian yang baik 5. Fungsi
Lebih terperinciPENDEKATAN DALAM PENGAJARAN MATEMATIKA
138 PENDEKATAN DALAM PENGAJARAN MATEMATIKA Utu Rahim Jurusan PMIPA/Matematika FKIP Unhalu, Kampus Bumi Tridharma, Kambu, Kendari 93232 Abstrak: Proses belajar mengajar adalah proses yang dilakukan oleh
Lebih terperinci6/10/ MHS DAPAT MENJELASKAN APA YG DIMAKSUD PENELITIAN ILMIAH. 2. MHS DAPAT MENJELASKAN HUB PENELITIAN DGN PENGEMBANGAN IPTEK
1. MHS DAPAT MENJELASKAN APA YG DIMAKSUD PENELITIAN ILMIAH. 2. MHS DAPAT MENJELASKAN HUB PENELITIAN DGN PENGEMBANGAN IPTEK 1 MANUSIA SBG MAHLUK BERAKAL PENGALAMAN PENCARIAN KEBENARAN RESEARCH / RISET =
Lebih terperinciJurnal Ilmiah Guru COPE, No. 01/Tahun XVIII/Mei 2014 PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI PADA SISWA SD
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI PADA SISWA SD Binti Muakhirin SD Negeri Cibuk Lor Seyegan Abstrak Artikel ilmiah ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan pendekatan
Lebih terperinciPengertian Metodologi Penelitian. Hubungan Ilmu dan Penelitian
Pengertian Metodologi Penelitian Metodologi Metode + Logi (/ logy dari kata logos = ilmu ) Ilmu : Suatu pengetahuan yang sistematis dan terorganisasi Penelitian : Suatu penyelidikan yang hati-hati serta
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
34 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian dan Tahap-tahap Penelitian. Metode penelitian adalah upaya dalam ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip
Lebih terperinciILMU, METODE ILMIAH DAN PENELITIAN ILMIAH KULIAH MATERI
PERTEMUAN 1 DOSEN VED,SE.,MSI.,AK.,CA MATERI ILMU, METODE ILMIAH DAN PENELITIAN ILMIAH KULIAH MATERI ILMU, METODE ILMIAH DAN PENELITIAN ILMIAH 1.1 Pengertian dan Komponen Ilmu 1.2 Metode Ilmiah 1.3 Penelitian
Lebih terperinciPENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA MELALUI PENDIDIKAN FISIKA. M. Gade* Abstrak
PENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA MELALUI PENDIDIKAN FISIKA M. Gade* Abstrak Sumber daya manusia merupakan suatu komponen dari lingkungan alam, karena manusia sebagai sumber daya alam. Kualitas
Lebih terperinciA. LOGIKA DALAM FILSAFAT ILMU
KELOMPOK 8 A. LOGIKA DALAM FILSAFAT ILMU Logika berasal dari kata yunani logos yang berarti ucapan, kata, akal budi, dan ilmu. Logika sebagai ilmu merupakan elemen dasar setiap ilmu pengetahuan. Logika
Lebih terperinciETIKA & FILSAFAT KOMUNIKASI
ETIKA & FILSAFAT KOMUNIKASI Modul ke: Pokok Bahasan : PENGANTAR BIDANG FILSAFAT Fakultas Fakultas Ilmu Komunikasi Yogi Prima Muda, S.Pd, M.Ikom Program Studi (Marcomm) www.mercubuana.ac.id MENGAPA HARUS
Lebih terperinciBAHAN AJAR : Metode Penelitian Sosial Ekonomi
Mata Kuliah Semester PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS ANDALAS BAHAN AJAR : Metode Penelitian Sosial Ekonomi : VI Pertemuan Ke : 1 Pokok Bahasan Dosen : Konsep-konsep Dasar Penelitian
Lebih terperinciDrs. Rudi Susilana, M.Si. -
Keterkaitan antara Masalah, Teori dan Hipotesis Kegiatan penelitian dimulai dari adanya masalah, dan penelitian itu sendiri merupakan salah satu upaya menemukan jawaban atau pemecahan masalah dengan menggunakan
Lebih terperinciJENIS-JENIS PENALARAN DI DUNIA BARAT (DEDUKTIF, INDUKTIF, ABDUKTIF)
JENIS-JENIS PENALARAN DI DUNIA BARAT (DEDUKTIF, INDUKTIF, ABDUKTIF) Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah FILSAFAT ILMU Dosen Pengampu: Dr. Usman SS, M.Ag Disusun oleh : Moh. Edi Komara NIM.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari bahasa latin scientia yang berarti saya tahu. science terdiri dari sosial
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan bagian dari Ilmu Pengetahuan atau Sains yang semul berasal dari bahasa inggris science. Kata science sendiri berasal dari bahasa
Lebih terperinciPendahuluan Alam Pikiran Manusia. Ilmu Alamiah Dasar
Pendahuluan Alam Pikiran Manusia Ilmu Alamiah Dasar Pendahuluan Tiap ilpeng punya karakteristik kejelasan yg meliputi: Obyek Masalah/kajiannya Cara perolehan/metodologinya Produk/hasilnya Kecenderungan/tren
Lebih terperinciLandasan Penelaahan Ilmu
Landasan Penelaahan Ilmu (Dasar dasar Ilmu) Objek Kajian Filsafat (Jujun S. Suriasumantri) Logika (benar salah) Etika (baik buruk) Estetika (indah jelek) http://afidburhanuddin.wordpress.com 1 Aksiol ogis
Lebih terperinciMata Kuliah ini menjadi landasan memahami dan materi ilmu pengetahuan, terutama yang terkait dengan dengan disiplin ilmu tertentu yang dipelajari
1 Mata Kuliah ini menjadi landasan memahami dan materi ilmu pengetahuan, terutama yang terkait dengan dengan disiplin ilmu tertentu yang dipelajari (i.e. keperawatan, kedokteran, biologi, antropologi,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode berasal dari kata Yunani methodos yang merupakan sambungan kata depan meta (secara harfiah berarti menuju, melalui, mengikuti sesudah) dan kata benda
Lebih terperinciPERTEMUAN 1. Irnin Agustina D.A.,M.Pd
PERTEMUAN 1 Irnin Agustina D.A.,M.Pd PENGETAHUAN??? Irnin Agustina D.A.,M.Pd Pengetahuan pada hakikatnya merupakan segenap apa yang diketahui tentang objek tertentu, termasuk ke dalamnya ilmu (Jujun S
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. dan berbuat. Motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang. tema sesuai dengan motivasi yang mendasarinya.
BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Motivasi Istilah motivasi berasal dari kata motif yang diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu tersebut bertindak dan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengembangkan dirinya. Oleh karena itu belajar sebagai suatu kebutuhan yang telah dikenal
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Belajar Belajar merupakan suatu kegiatan yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Sejak lahir manusia telah mulai melakukan kegiatan belajar untuk memenuhi
Lebih terperinciFILSAFAT ILMU DAN LOGIKA
FILSAFAT ILMU DAN LOGIKA Matematika dan Statistika Sebagai Sarana Berfikir Ilmiah Dilaksanakan oleh : Imam Amirrulah ( 2011-31-014 ) JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ESA
Lebih terperinciBAB 6 ILMU PENGETAHUAN, METODE ILMIAH & PENELITIAN. Agung Suharyanto,M.Si PSIKOLOGI - UMA 2017
BAB 6 ILMU PENGETAHUAN, METODE ILMIAH & PENELITIAN Agung Suharyanto,M.Si PSIKOLOGI - UMA 2017 When, why and how do... we do the research...? masalah hasrat ingin tahu Mencari Jawaban Metode Non Ilmiah
Lebih terperinciILMU ALAMIAH DASAR. Isti Yunita, M. Sc FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015
ILMU ALAMIAH DASAR Isti Yunita, M. Sc isti_yunita@uny.ac.id FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 Menurut Anda, apakah dasar munculnya sains? Ketidakpuasan terhadap penjelasan mitos
Lebih terperinciEPISTEMOLOGI: CARA MENDAPATKAN PENGETAHUAN YANG BENAR
EPISTEMOLOGI: CARA MENDAPATKAN PENGETAHUAN YANG BENAR Slamet Heri Winarno JARUM SEJARAH PENGETAHUAN Kriteria kesamaan dan bukan perbedaan yang menjadi konsep dasar Berlaku metode ngelmu yang tidak membedakan
Lebih terperinciBapak Dr. Rulam Ahmadi, M.Pd
DASAR-DASAR PENGETAHUAN MAKALAH Untuk Memenuhi Tugas Akhir Matakuliah Filsafat Ilmu Yang dibina oleh: Bapak Dr. Rulam Ahmadi, M.Pd Oleh: 1. SEPTIAN RAGIL A. NPM. 2131040055 2. NOVI NUR LAILISNA NPM. 2131040060
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN PENDAHULUAN. ARSITA EKA PRASETYAWATI, dr.
METODOLOGI PENELITIAN PENDAHULUAN ARSITA EKA PRASETYAWATI, dr. 1 PENDAHULUAN Pengertian PENELITIAN secara sederhana oleh Meyer (1969) adalah : suatu usaha yang sistematis untuk meningkatkan dan mengembangkan
Lebih terperinciDosen : Nuansa Bayu Segara, M.Pd
Mata Kuliah PENGANTAR ILMU SOSIAL Dosen : Nuansa Bayu Segara, M.Pd PERTEMUAN 2 SEJARAH ALAM PIKIRAN MANUSIA Manusia Sebagai Individu JIWA RAGA Manusia Makhluk Berakal Budi Manusia berbeda dengan hewan.
Lebih terperinciPENGUASAAN KETERAMPILAN MENJELASKAN DALAM PENCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN PADA MAHASISWA D-II PGSD
PENGUASAAN KETERAMPILAN MENJELASKAN DALAM PENCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN PADA MAHASISWA D-II PGSD Elmia Umar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk
Lebih terperinciMEMFORMULASIKAN KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS
MEMFORMULASIKAN KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS Diresume dari presentasi Rahmanita Syahdan, Misnasanti, dan Rospala Hanisah Yukti Sari pada mata kuliah Metode Penelitian Penelitian pada Rabu 26 Oktober
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Wuryansari Muharini Kusumawinahyu
METODE PENELITIAN Wuryansari Muharini Kusumawinahyu Disarikan dari tulisan M. Laksono Tri Rochmawan, SE, MSi, Akt. Di http://www.sonilaksono.blogspot.com http://www.laksonotri.zoomshare.com Outline O Ilmu
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN Pertemuan 3 JENIS DAN METODE PENELITIAN
METODOLOGI PENELITIAN Pertemuan 3 JENIS DAN METODE PENELITIAN RASIONAL Dilakukan dg dg cara yg yg masuk akal shg Terjangkau terjangkau penalaran manusia CARA ILMIAH KEGIATAN PENELITIAN DIDASARKAN CIRI-CIRI
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK (SCIENTIFIC APPROACH) DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR
IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK (SCIENTIFIC APPROACH) DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR Mei Fita Asri Untari mei_fita@ymail.com Dosen PGSD IKIP PGRI Semarang ABSTRAK Pendekatan saintifik/ilmiah merupakan
Lebih terperinciSARANA BERPIKIR ILMIAH
SARANA BERPIKIR ILMIAH PENDAHULUAN Ciri Utama Manusia BERPIKIR AKAL BERPIKIR ALAMIAH berdasarkan kebiasaan sehari-hari, dari pengaruh alam sekelilingnya ILMIAH berdasarkan sarana tertentu secara teratur
Lebih terperinciReview pertemuan II. Perkembangan dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan Alam. Ilmu Kealaman Dasar (IAD)
Ilmu Kealaman Dasar (IAD) Perkembangan dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan Alam Pertemuan ke-3 Review pertemuan II Hakekat manusia dan sifat keingintahuannya. Perkembangan fisik,sifat dan pikiran manusia
Lebih terperinciTinjauan Ilmu Penyuluhan dalam Perspektif Filsafat Ilmu
Tinjauan Ilmu Penyuluhan dalam Perspektif Filsafat Ilmu Oleh : Agustina Abdullah *) Arti dan Pentingnya Filsafat Ilmu Manusia mempunyai seperangkat pengetahuan yang bisa membedakan antara benar dan salah,
Lebih terperinciKONSEP DASAR DAN HAKIKAT PENELITIAN
KONSEP DASAR DAN HAKIKAT PENELITIAN Perkembangan dan pengembangan ilmu pengetahuan mensyaratkan dan mengharuskan adanya penelitian. Tanpa sebuah penelitian, ilmu pengetahuan tidak akan hidup dan akan diragukan
Lebih terperinci