BAB II TINJAUAN PUSTAKA
|
|
- Sudomo Sudirman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN Stroke merupakan penyebab kematian ketiga tersering di negara maju, setelah penyakit jantung dan kanker. Insidensi tahunan adalah 2 per 1000 populasi. Mayoritas stroke adalah infark serebral. Suplai darah ke otak berasal dari arteri karotis dan arteri vertebralis yang berasal dari medula spinalis. Ketika area otak kehilangan atau terhentinya suplai darah, hal ini menjadi penyebab stroke. Penyebab stroke didominasi oleh plak arterosklerotik yang terjadi pada satu atau lebih arteri yang memberi lairan darah ke otak. Plak biasanya mengaktifkan mekanisme pembekuan darah dan menghasilkan bekuan untuk membentuk dan menghambat arteri sehingga menyebabkan gangguan perfusi pada area yang tersumbat. Seiring dengan berjalannya waktu pemeriksaan penunjang yang dilakukan pada pasien yang diduga mengalami stroke dan untuk membedakan jenis stroke dapat menggunakan Computed Tomografi (CT) dalam investigasi serangan stroke, pencitraan untuk membedakan lesi vaskular dan non vaskular seperti tumor dan infeksi dan menentukan letak arteri yang mengalami penyumbatan
2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Defenisi Stroke Stroke merupakan sindrom klinis yang timbul secara mendadak, progresif, berupa defisit neurologis fokal maupun global yang terjadi dalam 24 jam atau lebih dan dapat menyebabkan kematian (kapita selekta kedokteran, 2). stroke merupakan sindrom yang didasari oleh kelainan serebrovaskuler bisa berupa iskemik maupun hemoragik yang muncul mendadak dan memiliki manifes defisit neurologis fokal maupun global. 2.1 Anatomi Pembuluh Darah Otak Suplai darah otak dijamin oleh dua pasang arteri, yaitu arteri vertebralis dan arteri karotis interna. Cabang-cabangnya beranastomosis membentuk sirkulus arteriosus serebri willisi. 1. Arteri karotis Arteri karotis komunis kiri langsung bercabang dari arkus aorta, tetapi arteri karotis komunis kanan berasal dari arteri brakiosefalika. Arteri karotis eksterna memperdarahi wajah, thiroid dan lidah. Cabang dari arteri karotis eksterna, yaitu arteri meningea media, memperdarahi struktur-struktur di daerah wajah. Arteri karotis interna sedikit berdilatasi tepat setelah percabangannya yang dinamakan sinus carotikus. Arteri karotis interna masuk ke otak dan bercabang kira-kira setinggi khiasma optikum menjadi arteri serebri anterior dan media, arteri serebri media adalah lanjutan langsung dari arteri karotis interna. Setelah masuk ke ruang subaraknoid dan sebelum bercabang, arteri karotis interna mempercabangkan arteri opthalamika yang memperdarahi orbita. Arteri serebri anterior menyuplai darah pada nukleus kaudatus, putamen, bagian-bagian capsula interna dan korpus calosum dan bagian-bagian lobus frontalis dan parietalis. Arteri serebri media menyuplai darah untuk bagian lobus temporalis, parietalis dan frontalis. 2. Arteri vertebrobasilaris Arteri vertebralis kiri dan kanan berasal dari arteri subklavia sisi yang sama. Arteri subklavia kanan merupakan cabang dari arteri inomata (trunkus brakhiosefalika). Sedangkan arteri subklavia kiri merupakan cabang langsung dari aorta. Arteri vertebralis memasuki tengkorak melalui foramen magnum, setinggi perbatasan pons dan medula oblongata, kedua arteri tersebut bersatu membentuk arteri basilaris. Arteri basilaris membentuk sepasang arteri serebri posterior setinggi
3 otak tengah. Cabang-cabang sistem vertebrobasilaris ini mendarahi medula oblongata, pons, serebelum, otak tengah, dan sebagian diensefalon. Arteri serebri posterior dan cabng-cabangnya memperdarahi sebagian diensefalon, sebagian lobus oksipitalis dan temporalis, apparatus koklearis dan organ-organ vestibular. 3. Sirkulus arteriosus willisi Arteri karotis interna dan arteri vertebrobasilaris disatukan oleh pembuluhpembuluh anastomisis yang membentuk sirkulus arteriosus willisi. 2.3 Faktor Risiko Stroke memiliki hubungan yang erat dengan pembuluh darah. Faktor risiko terjadinya stroke terdiri dari dua hal, yang pertama adalah faktor risiko mayor dan kedua adalah faktor risiko minor Faktor risiko mayor (faktor dominan) biasanya merupakan penyakit dan gangguan lain yang diderita oleh pasien, faktor-faktor tersebut antara lain hipertensi, penyakit jantung, arterosklerosis, gangguan pembuluh darah koroner, diabetes militus, hiperlipidemia, penyakit
4 katup jantung, atrial fibrilation.faktor risiko minor antara lain obesitas, merokok, alkohol, kurang olahraga, ras (negro) 2.4 Stroke Iskemik Etiologi 1. Trombosis 2. Embolisme a. Arterosklerosis b. Vaskulitis : arteritis temporalis, poliarteritis nodosa c. robeknya arteri : karotis, vertebralis (spontan atau traumatik) d. ganggua darah : polisitemia, hemoglobinopati a. sumber di jantung : fibrilasi atrium (tersering), infark miokardium, penyakit jantung reumatik, penyakit katup jantung, kardiomiopati b. sumber tromboemboli aterosklerosis : bifukasio karotis komunis, arteri vertebralis distal c. keadaan hiperkoagulasi : kontrasepsi oral Klasifikasi Stroke Iskemik Stroke iskemik dapat diklasifikasikan menjadi 1. Trancient ischemic attack (TIA) Serangan defisit neurologik yang mendadak dan singkat akibat iskemia otak fokal yang cenderung membaik dalam waktu 24 jam 2. Trombosis serebri Stroke yang disebabkan karena adanya penyumbatan lumen pembuluh darah otak karena trombus yang makin lama makin menebal, sehingga aliran darah menjadi tidak lancar 3. Emboli serebri
5 Stroke yang disebabkan leh oklusi lumen pembuluh darah orak karena emboli (gumpalan-gumpalan kecil yang terlepas dari trombus yang lebih besar) bisa berasal dari arteri distal atau jantung patogenesis Stroke Iskemik Penyumbatan arteri yang menyebabkan stroke iskemik dapat terjadi akibat trombus (bekuan darah di arteri serebri) atau embolus (bekuan darah yang berjalan ke otak dari tempat lain tubuh). a. Stroke Trombotik Stroke trombotik terjadi akibat oklusi aliran darah, biasanya karena arterosklerosis. Sering kali, individu mengalami satu atau lebih serangan iskemik sementara ( Transient Ischemic Attack, TIA) sebelum stroke trombotik yang sebenarnya terjadi. b. Stroke Embolik Stroke embolik berkembang setelah oklusi areri oleh embolus yang terbentuk 2.5 Diagnosis Stroke diluar otak. Sumber umum embolus yang menyebabkan stroke adalah jantung setelah infark miokardium atau fibrilasi atrium, dan embolus yang merusak arteri karotis komunis atau aorta. Untuk membedakan stroke iskemik dan hemoragik dapat menggunakan alogritma dan penilaian yang diambil berdasarkan manifestasi klinis dan pemeriksaan fisik pada pasien. Algoritma dan penilaian dengan skor untuk membedakan stroke yang sering dipakai di Indonesia adalah algoritma stroke Gajah Mada dan Siriraj Stroke score
6 Alogritma gajah mada
7 2.6 Pemeriksaan Radiologi pada Stroke Pemeriksaan Radiologi pada Stroke Iskemik a. CT Scan kepala non kontras (Non-Contrast Computed Tomography/ NCCT) Modalitas ini baik digunakan untuk membedakan stroke hemoragik dan stroke non hemoragik secara cepat. Selain itu, pemeriksaan ini juga berguna unuk menentukan distribusi anatomi dari stroke dan mengeliminasi kemungkinan adanya kelainaan lain yang gejalanya mirip dengan stroke (hematoma, neoplasma, bases, arterovenosus malformation) CT Scan dapat mendeteksi efek iskemia pada jaringan otak, konidisi ini dapat menyebabkan terjadinya edema sitotoksis neuroral dan endothelial. Peningkatan cairan diotak menyebabkan perlemahan X-Ray, dan terlihat sebagai hipodensitas pada CT Scan. Ada beberapa perubahan yang spesifik yang hampir pasti menggambarkan proses-proses patologis pada iskemia, dikenal dengan Early Ischaemic Change (EIC). Pada 70% kasus oklusi middle cereberal artery (MCA), tanda-tanda EIC muncul dalam 3 jam setelah onset. Tanda awal infark, NCCT menunjukkan hipodensitas nukelus lentiform (panah di A), hilangnya gray-white matter interface (panah di B), hipodensitas di nukleus lentikular (panah
8 di C), middle cereberal/basilar artery sign ( panah di D), dan hilangnya insular ribbon (panah di E) Pada NCCT, hiperdensitas di proaksimal arteri intracranial menggambarkan tromboembolisme akut. Tanda ini dapat dideteksi di middle cerebral artery (MCA), posterior serebri dan arteri basilar. Trombus di cabang-cabang silvian MCA tampak sebagai spot yang terang (MCA Sylvian dot ) A dan B, Baseline CT Scan, wanita usia 80 tahun dengan aphasia, hemiparesis kanan, dan hmeianopia kanan, 3 jam setelah onset. CT scan menunjukkan hiperdensitas pada M2 breanch di fissure silvian (MCA dot sign), yang juga tampak lebih padat dari sis kontralateral (panah hitam) berkaitan dengan hilangnya diferensiasi gray-white mater dan hipodensitas parenkim di lobus temporal dan parietal (panah putih). C dan D, 24 jam setelah onset MCA dot sign masi terlihat (panah hitam)
9 Hiperdensitas MCA (Middle Cerebral Artery) di bagian kiri (panah hijau)mewakili intraluminal trombus Tanda hiperdens MCA (Hyperdence MCA sign {HMCAS}) ditemukan pada 40-50% pasien dengan infark MCA 36 jam setelah pengobatan, HMCAS hilang hampir pada 50% pasien setelah 2 minggu, HMCAS tidak terlihat lagi pada 95% pasien, bahkan ketika trombolitik tidak digunakan. Adanya peruabahan hasil CT Scan pada infark serebri akut harus dipahami. Setelah 6-12 jam setelah onset stroke, terbentuklah daerah hipodense regional yang menandakan terjadinya edema di otak. Tanda lain terjadinya stroke non hemoragik adalah insular ribbon sign, hiperdense MCA (middle cerebral artery)-oklusi MCA, asimetri sulkus dan hilangnya batas gray-white matter korteks serebri. Pada iskemia stadium awal, sering normal atau hanya sedikit abnormalitas. Selama beberapa hari setelah onset stroke infark biasanya gambaran yang diberikan bulat atau oval dan batasnya kurang tegas, kemudian menjadi hipodense dan gelap dan lebih seperti baji (wedge-like). Sebagian infark yang tadinya hipodens menjadi isodens setelah minggu kedua dan ketiga onset. Hal ini disebut sebagai fongging effect, kadang-kadang dapat mengaburkan lesi.
10 b. CT Perfisiom (CTP) CTP digunakan jika pada NCCT menunjukkan tanda-tanda stroke non-hemoragik, dengan demikianctp merupakan pemeriksaan lanjutan untuk diagnosis stroke nonhemoragik. CTP kritis adalam menentukan luas infark otak yang ireversibel (infark core ) dan iskemik berat jaringan yang masih dapat diselamatkan (penumbra) Jaringan infark yang ireversibel berkaitan dengan penurunan CBV yang dikelilingi oleh bagian iskemik yang reversible/salvageable tissue (penumbra) dengan penurunan CBF, peningkatan MTT, dan normal CBV CTP dapat mengevaluasi perfusi serebral secara cepat baik kualitatif maupun kuantitatif dengan membuat pemetaan CBF (cerebral blood flow), CBV (cerebral blood volume), MTT (mean transit time) dan TTP (time to peak). TTP berkaitan dengan waktu yang dierlukan konras untuk mencapai enhancement maksimal di region of interes (ROI) yang
11 dipilih sebelum nilainya mulai berkurang. Pada stroke iskemik, dengan menurunnya CBF, autoregulasi serebral menjamin CBV yang adekuat dengan mendilatasi kapiler, akibatnya menyebabkan meningkatnya MTT dan CBV. Ini berlanjut hingga penurunan CBF mencapai level kritis (biasanya 20% dari nilai normalnya) yang mana pada poin ini autoregulasi gagal dan terjadi CBV dan CBF CTP pasien stroke iskemik, menunjukkan defek perfusi yang luas dibagian MCA kiri. (A) NCCT menunjukkan lesi hipodens pada teritori yang diperdarahi MCA. (B,C dan D) masing-
12 masing menunjukkan peta CBF, CBV, dan MTT. Indikator semakin berwarna merah dikatakan meningkat, semakin biru dikatakan menurun c. CT Angiografi Bertujuan untuk menampakkan arteri-arteri besar servikal dan intracranial sehingga membantu menemukan tempat penyumbatan, diseksi arteri, derajat aliran darah kolateral dan mengetahui karakter aterosklerosis. CT angiografi khususnya penting untuk mendeteksi thrombosis sistem vertebrobasiler, yang mana sangat sulit dideteksi pada NCCT dan batang otak seing tidak masuk dalam cakupan perfusion. CT angiografi dilakukan dengan menggunakan bolus media kontras nonionik ( g iodine/ml) untuk meng-enchance arteri karotis dan arteri vertebral dil leher, serta sirkulus willisi. Pemeriksaan meliputi daerah dari arkus aorta ke vertex, dengan ketipisan potongan yang minim dan pitch yang dikurangi Angiogram serebral, arteri karotis internal kanan (panah pendek) terlihat di proyeksi anteroposterior. Middle (panah panjang) dan anterior (kepala panah) cerebral arteri dapat dilihat. Gambar A (preoperative) menunjukkan oklusi middle cerebral artery (MCA). Gambar B diambil setelah intra arterial thrombolisis. Terjadi rekanalisasi dengan perbaikan aliran darah ke divisi superior.
13 BAB III KESIMPULAN Stroke adalah manisfestasi klinis dari gangguan fungsi cerebral, baik fokal maupun menyeluruh (global) yang berlangsung dengan cepat (lebih dari 24 jam) tanpa ditemukannya penyebab lain selain dari pada gangguan vaskular. Stroke iskemik merupakan gangguan suplai darah ke otak akibat adanya abstruksi atau penyembpitan pembuluh darah otak yang dapat meyebabkan gangguan neurologik mendadak. CT Scan kepala non kontras (Non-Contrast Computed Tomography/ NCCT) berguna unuk menentukan distribusi anatomi dari stroke dan mengeliminasi kemungkinan adanya kelainaan lain yang gejalanya mirip dengan stroke (hematoma, neoplasma, bases, arterovenosus malformation). Ada beberapa perubahan yang spesifik yang hampir pasti menggambarkan proses-proses patologis pada iskemia, dikenal dengan Early Ischaemic Change (EIC). Pada 70% kasus oklusi middle cereberal artery (MCA), tanda-tanda EIC muncul dalam 3 jam setelah onset. CTP digunakan jika pada NCCT menunjukkan tanda-tanda stroke non-hemoragik, CTP dapat mengevaluasi perfusi serebral secara cepat baik kualitatif maupun kuantitatif dengan membuat pemetaan CBF (cerebral blood flow), CBV (cerebral blood volume), MTT (mean transit time) dan TTP (time to peak). CT Angiografi bertujuan untuk menampakkan arteri-arteri besar servikal dan intracranial sehingga membantu menemukan tempat penyumbatan, diseksi arteri, derajat aliran darah kolateral dan mengetahui karakter aterosklerosis. CT angiografi khususnya penting untuk mendeteksi thrombosis sistem vertebrobasiler,
14 BAB IV DAFTAR PUSTAKA Awang, Kamariah. Stroke. Trisakti, Jakarta : 2012 Geinsberg, Lionel. Lecture Notes Neurologi. Edisi : 8. Erlangga : 2007, hal : Marincek, Borut, Robert F. Dondelinger. Emergency Radiology Imaging and intervention. Berlin Heidelberg 2007, page : Siemund, Roger, dkk. Comperhensive CT Evaluation in Acute Ischemic Stroke : Impact on Diagnosis and Tretment Decisions. Stroke Research and treatment, 2011 Sunardi, Computed Tomography Scan (CT Scan) dan Magnetic Resonance Imaging (MRI) pada sistem Neurologis. Retrivied June 16, 2015 from scan-%28ct-scan%29- dan-magnetic-resonance-imaging
15 REFERAT IMAGING PADA STROKE ISKEMIK DISUSUN OLEH : Yongky Gousario KEPANITERAAN KLINIK STASE RADIOLOGI RS. PHC SURABAYA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA 2015
Jenis Tekanan Darah Menurut Gunawan (2001), tekanan darah manusia dapat digolongkan menjadi 3 kelompok, sebagai berikut.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tekanan Darah 2.1.1. Definisi Tekanan Darah Tekanan darah adalah gaya (atau dorongan) darah ke dinding arteri saat darah dipompa keluar dari jantung ke seluruh tubuh (Palmer,
Lebih terperinciBAB II. Tinjauan Pustaka. 1. Tinjauan Pustaka. Definisi stroke menurut WHO adalah suatu gangguan. fungsional otak dengan tanda dan gejala fokal maupun
BAB II Tinjauan Pustaka 1. Tinjauan Pustaka 1.1. Definisi Stroke Definisi stroke menurut WHO adalah suatu gangguan fungsional otak dengan tanda dan gejala fokal maupun global, yang terjadi secara mendadak,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Stroke merupakan penyebab kematian tertinggi pada. kelompok umur tahun, yakni mencapai 15,9% dan
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Stroke merupakan penyebab kematian tertinggi pada kelompok umur 45-54 tahun, yakni mencapai 15,9% dan meningkat menjadi 26,8% pada kelompok umur 55-64 tahun. Prevalensi
Lebih terperinciNEUROIMAGING Fadel Muhammad Garishah Mahasiswa Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro RSUP Dr. Kariadi
NEUROIMAGING Fadel Muhammad Garishah Mahasiswa Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro RSUP Dr. Kariadi Neuroimaging merupakan salah satu peranan radiodiagnostik di bidang ilmu penyakit saraf.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Stroke dapat menyerang kapan saja, mendadak, siapa saja, baik laki-laki atau
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Stroke dapat menyerang kapan saja, mendadak, siapa saja, baik laki-laki atau perempuan, tua atau muda. Berdasarkan data dilapangan, angka kejadian stroke meningkat secara
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Stroke merupakan suatu gangguan fungsional otak yang ditandai dengan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Stroke merupakan suatu gangguan fungsional otak yang ditandai dengan perubahan tanda klinis secara cepat baik fokal maupun global yang mengganggu fungsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. mortalitas yang tinggi pada penderitanya. Selain sebagai penyebab kematian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stroke merupakan salah satu penyakit yang menyebabkan morbiditas dan mortalitas yang tinggi pada penderitanya. Selain sebagai penyebab kematian nomor tiga setelah penyakit
Lebih terperinciBAB II. Tinjauan Pustaka. berakhir dengan kematian (Junaidi,2004). Adapun definisi lain, stroke
BAB II Tinjauan Pustaka A. Landasan Teori 1. Definis Stroke Stroke merupakan penyakit gangguan fungsional otak akut, fokal maupun global, akibat gangguan aliran darah ke otak karena perdarahan ataupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Stroke adalah suatu disfungsi neurologis akut (dalam beberapa detik) atau setidak-tidaknya secara cepat (dalam beberapa jam) dengan gejala - gejala dan tanda
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Stroke merupakan penyakit dengan defisit neurologis permanen akibat perfusi yang tidak adekuat pada area tertentu di otak atau batang otak. Stroke dibagi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengkonsumsi jumlah besar dari volume darah yang beredar. Seperenam dari
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Anatomi dan Fisiologi Otak Rata-rata otak manusia dewasa terdiri dari 2% berat badan tubuh, dengan kisaran 1,2-1,4 kg. Otak merupakan organ yang sangat vital, dan sangat penting
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1.1. Defenisi Stroke Stroke adalah suatu sindrom klinis dengan karakteristik kehilangan fungsi otak dengan gejala lebih dari 24 jam, dapat menyebabkan kematian dan dihubungkan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Stroke Penyakit yang timbul akibat lesi vaskular di susunan saraf pusat merupakan penyebab kematian nomor tiga dalam urutan daftar penyebab kematian di Amerika Serikat.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. 1. Stroke a. Definisi Menurut WHO (1995), stroke didefinisikan sebagai gangguan. gangguan vaskularisasi darah ke otak.
BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Stroke a. Definisi Menurut WHO (1995), stroke didefinisikan sebagai gangguan fungsional otak yang terjadi mendadak yang ditandai dengan gejalan klinis baik
Lebih terperinciGejala Awal Stroke. Link Terkait: Penyumbatan Pembuluh Darah
Gejala Awal Stroke Link Terkait: Penyumbatan Pembuluh Darah Bermula dari musibah yang menimpa sahabat saya ketika masih SMA di Yogyakarta, namanya Susiana umur 52 tahun. Dia sudah 4 hari ini dirawat di
Lebih terperinciSTROKE ISKEMIK. Patofisiologi Stroke Iskemik
Gangguan Peredaran Darah Otak (GPDO) atau penyakit serebrovaskuler (Cerebro Vascular Disease / CVD) atau yang lebih di kenal dengan stroke menurut WHO adalah manifestasi klinis dari gangguan fungsi serebral,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. besar. Kecacatan yang ditimbulkan oleh stroke berpengaruh pada berbagai aspek
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Stroke merupakan masalah medis yang serius karena dapat menyebabkan kematian dalam waktu singkat, kecacatan dan biaya yang dikeluarkan sangat besar. Kecacatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ditemukan dibanding hemoragik. Studi rumah sakit yang ada di Medan pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stroke adalah penyakit multifaktorial dengan berbagai penyebab disertai manifestasi klinis mayor dan penyebab utama kecacatan dan kematian di negara-negara berkembang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dunia. Prevalensi stroke meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Selain itu,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Stroke dan penyakit jantung adalah penyebab utama kematian dan kecacatan di dunia. Prevalensi stroke meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Selain itu, stroke
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gagal jantung disebabkan oleh beberapa keadaan yang menyebabkan kerusakan otot jantung, termasuk Coronary Artery Disease (CAD), heart attack, kardiomiopati dan keadaan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Stroke WHO mendefinisikan stroke sebagai manifestasi klinis dari gangguan fungsi otak, baik fokal maupun global (menyeluruh), yang berlangsung cepat, berlangsung lebih
Lebih terperinciPendahuluan. Cedera kepala penyebab utama morbiditas dan mortalitas Adanya berbagai program pencegahan
HEAD INJURY Pendahuluan Cedera kepala penyebab utama morbiditas dan mortalitas Adanya berbagai program pencegahan peralatan keselamatan sabuk pengaman, airbag, penggunaan helm batas kadar alkohol dalam
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi dan Klasifikasi Stroke World Health Organization (WHO) pada tahun 1970 mendefinisikan stroke sebagai gangguan fungsi otak dengan tanda tanda klinis fokal (atau global)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berlangsung lebih dari 24 jam (kecuali ada intervensi bedah atau membawa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Stroke merupakan suatu sindrom yang ditandai gangguan fungsional otak fokal maupun global secara mendadak yang berkembang dengan sangat cepat berlangsung lebih
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Stroke 2.1.1. Definisi Stroke adalah suatu episode disfungsi neurologi akut disebabkan oleh iskemik atau perdarahan berlangsung 24 jam atau meninggal, tapi tidak memiliki bukti
Lebih terperinciBAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Depresi adalah suatu gangguan suasana perasaan (mood) yang
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Depresi Depresi adalah suatu gangguan suasana perasaan (mood) yang mempunyai gejala utama afek depresi, kehilangan minat dan kegembiraan, dan kekurangan energi yang menuju meningkatnya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. jaringan otak sehingga mengakibatkan seseorang menderita kelumpuhan atau kematian.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Stroke 2.1.1 Definisi Stroke adalah suatu manifestasi neurologik yang terjadi mendadak dalam waktu yang singkat karena adanya gangguan peredaran darah di otak yang menyebabkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Stroke atau yang sering disebut juga dengan CVA (Cerebrovascular Accident) merupakan gangguan fungsi otak yang diakibatkan gangguan peredaran darah otak,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut World Health Organization (WHO) stroke adalah suatu gangguan fungsional otak dengan tanda dan gejala fokal maupun global, yang terjadi secara mendadak, berlangsung
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stroke adalah sindrom yang terdiri dari tanda dan/atau gejala hilangnya fungsi sistem saraf pusat fokal (atau global) yang berkembang cepat (dalam detik atau menit).
Lebih terperinciLEAF. Book Bacaan ringkas & terpercaya. & apa yang harus anda ketahui untuk mencegah STROKE
LEAF Book Bacaan ringkas & terpercaya & apa yang harus anda ketahui untuk mencegah STROKE & apa yang harus anda ketahui untuk mencegah STROKE Oleh: Yudi Garnadi [FamiliaMedika] Hak cipta milik Yudi Garnadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. nyeri kepala hebat, penurunan kesadaran dan kejang mendadak. Juga terjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di negara-negara industri penyakit stroke menduduki peringkat ketiga penyebab kematian setelah penyakit jantung dan kanker. Di Indonesia, diperkirakan setiap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suplai darah kebagian otak (Baughman, C Diane.dkk, 2000). Menurut europen
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Stroke adalah kehilangan fungsi otak yang di akibatkan oleh berhentinya suplai darah kebagian otak (Baughman, C Diane.dkk, 2000). Menurut europen stroke initiative (2003),
Lebih terperinciTANDA-TANDA RADIOLOGIK
Peranan Radiologik Pada Kelainan Otak dr. Susworo Bagian Radiologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/RSCM, Jakarta PENDAHULUAN Pemeriksaan radiologi pada kelainan otak dapat dibagi atas : 1. Konvensional
Lebih terperinciS T R O K E. Yayan A. Israr, S. Ked. Author : Faculty of Medicine University of Riau Arifin Achmad General Hospital of Pekanbaru. Pekanbaru, Riau 2008
S T R O K E Author : yan A. Israr, S. Ked Faculty of Medicine University of Riau Arifin Achmad General Hospital of Pekanbaru Pekanbaru, Riau 2008 Avaliable in : Files of DrsMed FK UNRI (Http://yayanakhyar.wordpress.com)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Meningkatnya usia harapan hidup akibat meningkatnya pelayanan kesehatan dapat diperkirakan bahwa pada masa depan akan terjadi perubahan pola penyakit. Meskipun demikian,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Stroke merupakan penyebab kematian terbesar kedua. setelah penyakit jantung, menyumbang 11,13% dari total
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Stroke merupakan penyebab kematian terbesar kedua setelah penyakit jantung, menyumbang 11,13% dari total kematian di dunia. Pada tahun 2010, prevalensi stroke secara
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Stroke 2.1.1. Definisi Stroke Stroke didefinisikan sebagai sebuah sindrom yang memiliki karakteristik tanda dan gejala neurologis klinis fokal dan/ atau global yang berkembang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Stroke adalah cedera otak yang berkaitan dengan gangguan aliran. yang menyumbat arteri. Pada stroke hemoragik, pembuluh darah otak
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Stroke adalah cedera otak yang berkaitan dengan gangguan aliran darah otak. Terdapat dua macam stroke yaitu iskemik dan hemoragik. Stroke iskemik dapat terjadi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORETIS
BAB II TINJAUAN TEORETIS 2.1 Stroke 2.1.1 Defenisi Stroke Stroke adalah berhentinya pasokan darah ke bagian otak sehingga mengakibatkan gangguan pada fungsi otak (Smeltzer dan Bare, 2002). Kurangnya aliran
Lebih terperinciDIAGNOSIS STROKE HEMORAGIK DENGAN ALGORITMA STROKE GAJAH MADA
DIAGNOSIS STROKE HEMORAGIK DENGAN ALGORITMA STROKE GAJAH MADA Dibuat oleh: Indah Widyasmara,Modifikasi terakhir pada Mon 23 of Aug, 2010 [00:17 UTC] ABSTRAK stroke adalah gangguan fungsional otak yang
Lebih terperinciTanda Awal Stroke Iskemik pada CT Scan Tanpa Kontras
REFERAT Diajukan sebagai salah satu persyaratan PPDS 1 Radiologi Tanda Awal Stroke Iskemik pada CT Scan Tanpa Kontras Oleh : dr. Asma Mardhiah Pembimbing : dr. Sudarmanta Sp. Rad (K) BAGIAN RADIOLOGI FAKULTAS
Lebih terperinciPATOGENESIS STROKE INFARK KARDIOEMBOLI. Dr ISKANDAR JAPARDI Fakultas Kedokteran Bagian Bedah Universitas Sumatera Utara
PATOGENESIS STROKE INFARK KARDIOEMBOLI Dr ISKANDAR JAPARDI Fakultas Kedokteran Bagian Bedah Universitas Sumatera Utara I. PENDAHULUAN Stroke adalah istilah umum yang digunakan untuk satu atau sekelompok
Lebih terperinciNyeri. dr. Samuel Sembiring 1
Nyeri Nyeri adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan yang sedang terjadi atau telah terjadi atau yang digambarkan dengan kerusakan jaringan. Rasa sakit (nyeri) merupakan keluhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dijumpai dimana stroke merupakan penyebab kematian ketiga yang paling
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Stroke merupakan salah satu masalah kesehatan yang paling serius dijumpai dimana stroke merupakan penyebab kematian ketiga yang paling sering dijumpai setelah penyakit
Lebih terperinciBAB I adanya penyebab lain yang jelas selain vaskuler (WHO, 1988). bergantung sepenuhnya kepada orang lain (WHO, 2002).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Salah satu penyakit serebrovaskuler yang paling sering terjadi sekarang ini adalah stroke. Stroke dapat didefinisikan sebagai tanda-tanda klinis yang berkembang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari orang per tahun. 1 dari setiap 18 kematian disebabkan oleh stroke. Rata-rata, setiap
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stroke adalah salah satu penyebab kematian utama di dunia. Stroke membunuh lebih dari 137.000 orang per tahun. 1 dari setiap 18 kematian disebabkan oleh stroke. Rata-rata,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Diabetes mellitus (DM) adalah sekelompok gangguan metabolik. dari metabolisme karbohidrat dimana glukosa overproduksi dan kurang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Diabetes mellitus (DM) adalah sekelompok gangguan metabolik dari metabolisme karbohidrat dimana glukosa overproduksi dan kurang dimanfaatkan sehingga menyebabkan hiperglikemia,
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian : prospektif dengan pembanding internal. U1n. U2n
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Rancang Bangun Penelitian Jenis penelitian : observasional Desain penelitian : prospektif dengan pembanding internal Sembuh P N M1 U1n mg I mg II mg III mg IV mg V mg VI Tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Stroke adalah penyakit multifaktorial dengan berbagai penyebab disertai manifestasi klinis mayor, dan penyebab utama kecacatan dan kematian di negara-negara berkembang
Lebih terperinciREFERAT. Afasia. Oleh : Florensiana O. P. Manafe ( ) Pembimbing: dr. Fenny L. Yudiarto, SpS (K) KEPANITERAAN KLINIK NEUROLOGI
REFERAT Afasia Oleh : Florensiana O. P. Manafe (11-2013-146) Pembimbing: dr. Fenny L. Yudiarto, SpS (K) KEPANITERAAN KLINIK NEUROLOGI PERIODE 18 AGUSTUS 2014 20 SEPTEMBER 2014 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciP E N D A H U L U A N
Referat Stroke Non-Haemorrhagic (NHS) P E N D A H U L U A N Stroke adalah sindrom klinis yang awal timbulnya mendadak, progresi cepat, berupa defisit neurologis fokal dan/atau global, yang berlangsung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN kematian akibat stroke. Pada keadaan tidak adanya pertambahan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Penelitian Stroke merupakan salah satu penyebab utama kematian dan disabilitas di dunia (Carlo, 2009). Setiap tahunnya terdapat 16.000.000 kasus baru dan 5.700.000 kematian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stroke atau cerebrovascular accident (CVA) didefinisikan sebagai gangguan neurologis fokal yang terjadi mendadak akibat proses patofisiologi dalam pembuluh darah (Brashers,
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penyakit Jantung Koroner 2.1.1 Definisi Penyakit jantung koroner adalah penyakit pada pembuluh darah arteri koroner yang terdapat di jantung, yaitu terjadinya penyempitan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stroke merupakan suatu gangguan disfungsi neurologist akut yang disebabkan oleh gangguan peredaran darah, dan terjadi secara mendadak (dalam beberapa detik) atau setidak-tidaknya
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Menurut WHO MONICA project, stroke didefinisikan sebagai gangguan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut WHO MONICA project, stroke didefinisikan sebagai gangguan fungsional otak yang terjadi secara mendadak dengan tanda klinis fokal atau global yang berlangsung
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. angka morbiditas penderitanya. Deteksi dini masih merupakan masalah yang susah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan penyakit yang menjadi masalah besar disetiap negara didunia ini, baik karena meningkatnya angka mortalitas maupun angka morbiditas
Lebih terperincipada cerebrovascular accident (CVA), metabolisme serebral akan segera
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Stroke Stroke atau Gangguan Peredaran Darah Otak (GPDO) merupakan penyakit neurologis yang sering dijumpai dan harus ditangani secara tepat dan tepat. Stroke merupakan
Lebih terperinciAtherosklerosis adalah mengerasnya pembuluh darah serta berkurangnya kelenturan atau elastisitas dinding pembuluh darah.
LAPORAN PENDAHULUAN CEREBRO VASCULAR ACCIDENT (CVA) TROMBOSIS 1; Definisi Stroke (CVA) atau penyakit serebrovaskular mengacu kepada setiap gangguan neurologi mendadak yang terjadi akibat pembatasan atau
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit jantung koroner (PJK) atau iskemia miokard, adalah penyakit yang ditandai dengan iskemia (suplai darah berkurang) dari otot jantung, biasanya karena penyakit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Stroke menurut World Health Organization (WHO) (1988) seperti yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stroke menurut World Health Organization (WHO) (1988) seperti yang dikutip Junaidi (2011) adalah suatu sindrom klinis dengan gejala berupa gangguan fungsi otak secara
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Premier Jatinegara, Sukono Djojoatmodjo menyatakan masalah stroke
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Stroke merupakan masalah kesehatan yang perlu mendapat perhatian khusus dan dapat menyerang siapa saja dan kapan saja, tanpa memandang ras, jenis kelamin, atau
Lebih terperinciREFERAT HALAMAN JUDUL. Diajukan sebagai salah satu persyaratan PPDS 1 Radiologi GAMBARAN CT PERFUSI PADA STROKE ISKEMIK AKUT. Oleh: dr.
REFERAT HALAMAN JUDUL Diajukan sebagai salah satu persyaratan PPDS 1 Radiologi GAMBARAN CT PERFUSI PADA STROKE ISKEMIK AKUT Oleh: dr. Shiska Novalia Pembimbing: dr. Hesti Gunarti, Sp.Rad Bagian Radiologi
Lebih terperinciBAB II. A. Tinjauan Pustaka
BAB II A. Tinjauan Pustaka 1. Stroke a. Definisi Definisi yang paling banyak diterima secara luas adalah bahwa stroke adalah suatu sindrom yang ditandai dengan gejala dan atau tanda klinis yang berkembang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. A. Tinjauan Pustaka
BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka a. Kardiovaskuler Penyakit kardiovaskular adalah penyakit gangguan pada jantung dan pembuluh darah. Karena sistem kardiovaskular sangat vital, maka penyakit kardiovaskular
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dapat menimbulkan kematian, disebabkan oleh gangguan peredaran darah
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Stroke 2.1.1 Definisi Menurut kriteria WHO (1995), stroke secara klinis didefinisikan sebagai gangguan fungsional otak yang terjadi mendadak dengan tanda dan gejala klinis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Meningioma adalah tumor jinak pada CNS yang. berasal dari selubung meninges pada otak dan korda
BAB I PENDAHULUAN I.1.Latar Belakang Meningioma adalah tumor jinak pada CNS yang berasal dari selubung meninges pada otak dan korda spinalis. Walaupun sel asalnya masih belum dapat dipastikan, kemungkinan
Lebih terperinciBAB 5 PEMBAHASAN. Telah dilakukan penelitian terhadap 32 pasien stroke iskemik fase akut
51 BAB 5 PEMBAHASAN Telah dilakukan penelitian terhadap 32 pasien stroke iskemik fase akut nondiabetik yang menjalani rawat inap di bangsal Penyakit Saraf RS Dr.Kariadi Semarang selama periode Juni 2010
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI
BAB II TINJAUAN TEORI A. Stroke 1. Pengertian stroke Stroke adalah penyakit serebrovaskuler yang menunjukan adanya beberapa kelainan otak baik secara fungsional maupun structural yang disebabkan oleh keadaan
Lebih terperinciTipe trauma kepala Trauma kepala terbuka
TRAUMA KEPALA TRAUMA KEPALA Trauma pada kepala dapat menyebabkan fraktur pada tengkorak dan trauma jaringan lunak / otak atau kulit seperti kontusio / memar otak, edema otak, perdarahan atau laserasi,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Teori 1. Stroke Non Hemoragik Menurut kriteria WHO, stroke secara klinis didefinisikan sebagai gangguan fungsional otak yang terjadi mendadak dengan tanda dan gejala klinis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stroke memiliki serangan akut yang dapat dengan cepat menyebabkan kematian. Penderita stroke mengalami defisit neurologis fokal mendadak dan terjadi melebihi dari 24
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Stroke merupakan gangguan neurologis fokal maupun global yang terjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stroke merupakan gangguan neurologis fokal maupun global yang terjadi mendadak akibat proses patofisiologi pembuluh darah. 1 Terdapat dua klasifikasi umum stroke yaitu
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menggunakan uji Chi Square atau Fisher Exact jika jumlah sel tidak. memenuhi (Sastroasmoro dan Ismael, 2011).
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian terdiri atas analisis deskriptif dan analisis data secara statistik, yaitu karakteristik dasar dan hasil analisis antar variabel
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. namun juga sehat rohani juga perlu, seperti halnya di negara sedang
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Kesehatan merupakan suatu hal yang paling penting. Dengan hidup sehat kita dapat melakukan segala hal, sehat tidak hanya sehat jasmani saja namun juga sehat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Aterosklerosis koroner adalah kondisi patologis arteri koroner yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Aterosklerosis koroner adalah kondisi patologis arteri koroner yang mengakibatkan perubahan struktur dan fungsi arteri serta penurunan volume aliran darah ke jantung.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Stroke didefinisikan sebagai defisit neurologis yang terjadi tiba-tiba
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Stroke didefinisikan sebagai defisit neurologis yang terjadi tiba-tiba disebabkan oleh adanya gangguan perfusi ke otak. Manifestasi klinis dari stroke merupakan konsekuensi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. arrhythmias, hypertension, stroke, hyperlipidemia, acute myocardial infarction.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab utama kematian pada negara maju antara lain heart failure, ischemic heart disease, acute coronary syndromes, arrhythmias,
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Stroke adalah manifestasi klinik dari gangguan fungsi serebral secara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stroke adalah manifestasi klinik dari gangguan fungsi serebral secara fokal maupun global, yang berlangsung cepat, lebih dari 24 jam, atau berakhir kematian, tanpa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan studi retrospektif dan dilakukan menggunakan pendekatan cross sectional untuk mencari hubungan antara kadar HDL dengan karakteristik
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
38 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian di bidang ilmu penyakit saraf dan genetika 3.2. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di RSUP Dr.
Lebih terperinciREFERAT SINDROM MILLARD GUBLER
REFERAT SINDROM MILLARD GUBLER NAMA PEMBIMBING : Dr. Edi Prasetyo, Sp.S DISUSUN OLEH Adib Wahyudi (1102010005) Andhika Dwianto (1102010019) Arif Gusaseano (1102010033) Dianta Afina (1102010075) Gwendry
Lebih terperinciUKDW BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Stroke merupakan masalah kesehatan yang perlu mendapat perhatian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Stroke merupakan masalah kesehatan yang perlu mendapat perhatian khusus dan dapat menyerang siapa saja dan kapan saja, tanpa memandang ras, jenis kelamin, atau usia.
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Stroke Iskemik 2.1.1 Definisi Stroke Iskemik Stroke didefinisikan oleh WHO tahun 1986 sebagai tanda-tanda klinis yang berkembang cepat akibat gangguan fungsi otak secara fokal
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. lebih dini pada usia bayi, atau bahkan saat masa neonatus, sedangkan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit Jantung Bawaan (PJB) adalah kelainan struktur dan fungsi pada jantung yang muncul pada saat kelahiran. (1) Di berbagai negara maju sebagian besar pasien PJB
Lebih terperinciMELAPORKAN HASIL CT SCAN KEPALA PADA PASIEN STROKE. DR. PAGAN PAMBUDI, Sp.S
MELAPORKAN HASIL CT SCAN KEPALA PADA PASIEN STROKE DR. PAGAN PAMBUDI, Sp.S PERAN CT SCAN Gold standard dalam diagnosis stroke Dapat dijumpai gambaran Stroke iskemik Infark emboli Stroke hemorragik Intraserebral
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. disebakan kelainan darah, tumor otak, stroke akibat trauma (Trulsen et al, 2003).
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Stroke 1. Definisi Menurut WHO stroke adalah gangguan fungsional otak yang terjadi secara mendadak berupa tanda klinis fokal atau global yang berlangsung lebih dari 24 jam (kecuali
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Stroke 2.1.1 Definisi Stroke Stroke menurut World Health Organization (WHO) adalah gangguan fungsi otak yang terjadi secara mendadak dengan tanda dan gejala klinis fokal maupun
Lebih terperinciGambar 1. Atresia Pulmonal Sumber : (http://www.mayoclinic.org/images/pulmonary-valve-atresia-lg-enlg.jpg)
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN ANAK FKUP RSHS BANDUNG TUGAS PENGAYAAN Oleh : Asri Rachmawati Pembimbing : dr. H. Armijn Firman, Sp.A Hari/Tanggal : September 2013 ATRESIA PULMONAL PENDAHULUAN Atresia pulmonal
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
1 BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Meningkatnya usia harapan hidup menyebabkan ditemukannya berbagai penyakit pada usia lanjut yang semakin meningkat seperti penyakit degeneratif dan sistemik. Penyakit
Lebih terperinciBAB 5 PEMBAHASAN. Telah dilakukan penelitian terhadap 100 penderita stroke iskemik fase akut,
lxxiii BAB 5 PEMBAHASAN Telah dilakukan penelitian terhadap 100 penderita stroke iskemik fase akut, setelah dialokasikan secara acak 50 penderita masuk kedalam kelompok perlakuan dan 50 penderita lainnya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. fungsi otak, medulla spinalis, saraf perifer dan otot.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Defisit neurologis adalah kelainan fungsional area tubuh karena penurunan fungsi otak, medulla spinalis, saraf perifer dan otot. Tanda tanda defisit neurologis merupakan
Lebih terperinciBAB 2 KALSIFIKASI ARTERI KAROTID. yang disebut arteri karotid kanan. Arteri karotid kanan merupakan cabang dari
BAB 2 KALSIFIKASI ARTERI KAROTID Arteri karotid merupakan bagian dari sistem sirkulasi darah yang terdapat pada ke dua sisi leher yaitu sisi kiri yang disebut arteri karotid kiri dan sisi kanan yang disebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Stroke merupakan penyebab utama kematian di. Indonesia (Sagita, 2013). Adapun stroke adalah penyakit
1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Stroke merupakan penyebab utama kematian di Indonesia (Sagita, 2013). Adapun stroke adalah penyakit yang disebabkan karena terhambatnya aliran darah ke otak, biasanya
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Stroke merupakan penyebab kematian ketiga didunia, dengan angka mortalitas tertinggi di negara dengan pendapatan rendah sampai menengah. Dari data WHO,
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. fungsi sistem saraf pusat fokal (atau global) yang berkembang cepat dalam
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1. Konsep Stroke 1.1. Definisi Stroke Stroke adalah sindrom yang terdiri dari tanda dan/atau gejala hilangnya fungsi sistem saraf pusat fokal (atau global) yang berkembang cepat
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Menurut WHO (2006), Stroke adalah manifestasi klinik dari gangguan
6 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Stroke 2.1.1 Definisi Stroke Menurut WHO (2006), Stroke adalah manifestasi klinik dari gangguan serebral, baik fokal maupun menyeluruh (global), yang berlangsung dengan cepat,
Lebih terperinciAFASIA
A F A S I A --------------------------- AFASIA --------------------------- DEFINISI Afasia adalah suatu gangguan berbahasa yang diakibatkan oleh kerusakan otak. Afasia tidak termasuk gangguan perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Fibrinogen merupakan suatu glikoprotein terlarut, yang dapat. ditemukan di dalam plasma, dengan berat molekul 340 kda.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fibrinogen merupakan suatu glikoprotein terlarut, yang dapat ditemukan di dalam plasma, dengan berat molekul 340 kda. Sebagai faktor pembekuan, fibrinogen merupakan
Lebih terperinci