TANDA-TANDA RADIOLOGIK
|
|
- Dewi Siska Wibowo
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1
2 Peranan Radiologik Pada Kelainan Otak dr. Susworo Bagian Radiologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/RSCM, Jakarta PENDAHULUAN Pemeriksaan radiologi pada kelainan otak dapat dibagi atas : 1. Konvensional -- tanpa kontras (foto polos) -- dengan kontras (positif atau negatif) 2. Radioisotop 3. CT scanning Indikasi paling sering untuk melakukan pemeriksaan-pemeriksaan ini adalah kelainan karena trauma dan tumor (proses desak ruang). Dalam jumlah kecil dilakukan pada kelainan-kelainan bawaan serta degeneratif. Kelainan akibat infeksi, sekalipun sering ditemukan di Indonesia jarang dilakukan pemeriksaan radiologik karena kurangnya manifestasi langsung yang dapat dilihat. A. FOTO POLOS Perubahan-perubahan yang tampak pada gambaran radiologik adalah merupakan akibat dari peninggian tekanan intrakranial.keadaan ini telah diketahui sejak tahun tiga puluhan oleh Schuller, dan makin lama makin banyak fakta-fakta yang terungkap pada kelainan tersebut. Sepertiga dari penderita-penderita dengan tanda-tanda peninggian tekanan intrakranial, baik itu disebabkan tumor, abses atau hidrosefalus, pada orang dewasa atau kanak-kanak, akan menunjukkan tandatanda tersebut pada foto polos kepala. Sedangkan pada 20% penderita yang dengan pemeriksaan radiologik menunjukkan tanda-tanda kenaikan tekanan intrakranial, pada pemeriksaan klinis belum didapatkan adanya edema papil. TANDA-TANDA RADIOLOGIK
3 Pada foto polos kepala kelainan intrakranial dapat menimbulkan perubahan yang sifatnya umum atau lokal. 28 Cermin Dunia Kedokteran No. 34, 1984 Perubahan umum 1. Peninggian tekanan intrakranial. a. Terjadi pelebaran dari ukuran sela tursika (ballooning). b. Pelebaran dari sutura. c. Ekspansi dari rongga tengkorak. d. Penipisan tulang batok kepala. e. Pelebaran dari foramina. 2. Atrofi atau perkembangan jaringan otak yang terhambat. a. Penebalan tulang batok kepala. b. Rongga tengkorak yang kecil dengan kompensasi pertumbuhan struktur organ-organ didalamnya. c. Sutura cepat menutup. Perubahan setempat 1. Didapatkan tanda-tanda terdorongnya struktur normal oleh proses desak ruang. a. Korpus pineale mungkin terdorong sebagai akibat langsung dari tumor, atau sekunder karena herniasi jaringan otak melalui tentorium serebri. b. Pendorongan pada pleksus koroideus, falks atau tentorium yang semuanya berkalsifikasi. 2. Erosi setempat pada tulang akibat penekanan. 3. Penipisan setempat atau penonjolan setempat tulang akibat penekanan massa yang berlangsung lama. 4. Adanya tumor atau malformasi arteriovenosa akan menimbulkan kelainan pada tulang tengkorak. 5. Hiperostosis.
4 6. Adanya struktur tulang tengkorak yang abnormal dapat mengakibatkan kelainan neurologik yang sekunder. 7. Akibat peradangan pada organ-organ yang berdekatan seperti mastoid atau sinus frontalis. 8. Adanya fraktur atau akibat penyembuhan dari fraktur. 9. Pembentukan tulang yang abnormal (anomali) dengan kelainan neurologik. 10. Adanya kalsifikasi patologik intrakranial. Cermin Dania Kedokteran No. 34, Gambar 1 : Angiogram karotis normal. Keadaan-keadaan yang mengakibatkan peninggian tekanan intrakranial adalah : 1. Massa intrakranial yang besar seperti neoplasma, abses atau hematoma akan menimbulkan tekanan intrakranial yang meninggi.otak lebih sering tertekan dari pada tulang kepala apabila tumbuhnya dengan cepat. 2. Terjadinya obstruksi parsial atau komplit dari aliran likuor serebrospinal, baik oleh massa intrakranial ataupun kelainan kongenital, atau oleh perlekatan setelah infeksi dapat mengakibatkan terjadinya hidrosefalus. 3. Edema serebral yang terjadi sebagai akibat neoplasma, abses, ensefalitis, infark serebri atau hipertensi vaskuler. 4. Kronio stenosis, yaitu suatu keadaan dimana tengkorak telah berhenti berkembang pada saat jaringan otak masih membutuhkan tempat untuk berkembang. Manifestasi radiologik dari peninggian tekanan intrakranial sangat bergantung pada : periode timbulnya peninggian tersebut (akut atau kronik), apakah terjadinya pada saat masih bayi,
5 kanak-kanak atau dewasa. Biasanya kelainan radiologik timbul apabila tekanan intrakranial yang tinggi telah berlangsung 5 sampai 6 minggu. Dua daerah menjadi pegangan akan ada tidaknya peninggian tekanan intrakranial ini, yaitu sutura pada kanak -kanak dan sela tursika pada orang dewasa. KELAINAN RADIOLOGIK Efek pada tulang tengkorak Apabila kenaikan tekanan intrakranial ini terjadi pada periode ante-natal sampai minggu pertama setelah kelahiran, tulangtulang tengkorak akan tampak lebih tipis dari pada normal, kadang-kadang menunjukkan kegagalan dalam proses penulangan (sebuah bentuk dari kraniolakuna). Tetapi kenaikan tekanan intrakranial yang terjadi secara akut tidak akan mempengaruhi penebalan atau bentuk tulang tengkorak. Tanda lain dari kenaikan tekanan intrakranial pada kanak-kanak adalah yang dinamakan impressiones digitatae (Convolutional impressions) yang terjadi pada bagian atas tulang frontal dan parietal. Tetapi apabila gambaran ini tampak pada tulang tengkorak 2/3 bawah ia tidak mempunyai nilai diagnostik, melainkan dianggap merupakan respons dari tulang yang sedang tumbuh terhadap jaringan otak di bawahnya.
6 Pada orang dewasa, kelainan yang berlangsung lama kadangkadang menimbulkan penipisan kalvaria secara menyeluruh. Tetapi apabila tekanan intrakranial yang tinggi ini berlangsung sejak masa kanak-kanak, misalnya pada_ stenosis akuaduk akan terjadi pelebaran bagian supratentorial, kecuali fossa posterior serebri. Efek pada sutura Dalam pertumbuhan seorang anak, sutura akan menyempit pada rata rata usia 1 tahun pertama. Apabila sutura ini tetap lebar maka patut dicurigai adanya peninggian tekanan intrakranial. Yang paling jelas adalah sutura lambdoidea. Diastasis dari sutura ini lebih nyata apabila telah terjadi osifikasi yang sempurna. Untuk dapat melihat dengan nyata, maka diperlukan pengaturan posisi kepala anak sehingga tidak terjadi superposisi dengan jaringan lain. Efek pada sela tursika Sela tursika merupakan salah satu bagian intrakranial yang di gunakan sebagai tolok-ukur ada tidaknya kenaikan intrakranial. Untuk mendeteksi perubahan dini pada sela tursika akibat kenaikan tekanan intrakranial ini, diperlukan syarat -syarat radiologik yaitu : -- Posisi pemotretan harus lateral murni, arah sinar-x tegak lurus pada bidang yang melalui sela tursika. (bidang sagital). -- Teknik pemotretan harus sedemikian rupa sehingga dapat dilihat adanya perubahan yang men-detail pada tulang.
7 Kelainan radiologik yang tampak pada sela tursika sebagai akibat kenaikan tekanan intrakranial, oleh du Boulay dan El Gammal dibagi dalam 3 kategori : I. Tampak erosi pada garis korteks sela tursika dekat basis dari dorsum sela. II. Destruksi dari puncak dorsum sela prosesus (klinoideus anterior) dengan kecendrungan terdorongnya sisa dari lamina dura. III. Apabila erosi tulang sedemikian rupa sehingga telah melibatkan planum sfenoidale. Harus dapat dibedakan kelainan yang timbul akibat tumor intra atau suprasellar. Tumor intrasellar akan mengakibatkan
8
9 fosa hipofisi yang membengkak seperti balon (ballooning) sedangkan tumor-tumor suprasellar menimbulkan pendataran dari sela (flattening). Pada penelitian penulis terhadap 83 orang Indonesia dewasa " normal" mendapat ukuran sela tursika rata rata : 1,17 cm. Gambar 2 : Angiogram karotis menunjukkan penekanan pada a. serebri anterior ke medial dan a. serebri medial ke bawah (tanda panah). B. FOTO DENGAN KONTRAS Foto polos tengkorak digunakan untuk menilai akibat dari kelainan otak pada tulang tengkorak, sedangkan jaringan otaknya sendiri tidak akan tergambar, kecuali adanya pengapuran. Selain itu juga kelainan yang sifatnya akut, kecuali fraktur tidak menimbulkan jejak pada tulang tengkorak. Karena itu, usahakanlah melakukan pemeriksaan jaringan otak dengan menggunakan kontras. Pada hakekatnya, pemeriksaan dengan kontras terdiri atas : kontras positif, yang menimbulkan bayangan opak (angiografi); kontras negatif, apabila menimbulkan bayangan lusen (dengan udara; pneumoensefalografi). Angiografi serebral dilakukan dengan memasukkan kontras ke dalam pembuluh - pembuluh otak melalui arteri karotis, dengan pertolongan jarum atau kateter atau dengan modifikasi teknik Seldinger yang menggunakan kanula. Karena aliran darah arteri yang cepat, maka pemotretan pun ha
10 rus dilaksanakan secara seri (serial), sehingga setiap fase di mana kontras berada tidak akan terluput. Fase tersebut adalah fase arteriil, kapiler dan venosa. Selain berseri, pemotretan sekaligus dilakukan pada proyeksi lateral dan anteroposterior. Selain angiografi karotis untuk mengevaluasi tumor-tumor pada muka atau nasofaring dilakukan angiografi karotis ekstema. Indikasi pemeriksaan ini terutama adanya proses desak ruang. 30 Cermin Dunia Kedokteran No. 34, 1984 Adanya tumor serebral akan mengakibatkan distribusi yang normal dari pembuluh darah otak terganggu. Lesi-lesi di daerah oksipital dan temporal sebelah posterior akan lebih sulit terdeteksi daripada bagian lainnya. Kadang - kadang jenis tumor dapat diperkirakan berdasarkan gambaran pembuluh darah tumor tersebut terutama pada jenis meningioma dan glioblastoma multiforme Perdarahan subaraknoid : Angiografi karotis merupakan salah satu sarana diagnostik yang menentukan adanya perdarahan subaraknoid. Bila faktor trauma disangkal, maka perdarahan yang terjadi, 50-70% diakibatkan aneurisma arteri intrakranial. Pada kasus-kasus hipertensi, perdarahan subaraknoid sering disertai perdarahan intraserebral yang spontan. Pada Stenosis pembuluh darah otak yang mengakibatkan iskemia, maka angiografi
11 serebral ini diperlukan benar untuk mengetahui lokalisasi pasti dari penyumbatan. Trauma kepala dengan kecurigaan perdarahan intraserebral memerlukan angiografi karotis segera, sehingga hematoma dapat ditemukan dengan segera dan tindakan adekuat dapat pula dilaksanakan. Pada hidrosefalus, tindakan angiografi karotis jarang dilakukan dan lebih bermanfaat untuk mengevaluasi hasil tindakan. Kelainan yang tampak pada angiografi serebral dapat dikelompokkan sebagai berikut : 1. Pendorongan pembuluh darah akibat proses desak ruang. 2. Tanda-tanda dilatasi ventrikuler. 3. Tanda-tanda herniasi melewati foramen magnum atau tentorium. 4. Tanda-tanda atrofi serebral. 5. Sirkulasi vaskuler yang bertambah pada tumor dan angioma. 6. Aneurisma. 7. Tanda-tanda penyakit serebro vaskuler. 8. Kelainan kongenital. 9. Tanda-tanda yang berhubungan dengan trauma kepala (hematoma). Ventrikulografi dan pneumoensefalografi (PEG) : Pneumoensefalografi lumbal adalah memasukkan udara ke dalam ruangan ventrikel melalui pungsi - lumbal sehingga seluruh ventrikel IV, akuaduk serta sisterna fosa posterior serebri, juga sistim ventrikel yang lain terisi udara. Sedangkan ventrikulografi adalah tindakan mengisi ventrikel secara langsung dengan udara steril, yang sebelum cairan di
12 dalamnya di-tap terlebih dulu untuk memberi tempat pada udara tersebut. Indikasi untuk melakukan ventrikulografi serta PEG adalah: pada kasus-kasus yang klinis menunjukkan tekanan intrakranial yang meninggi namun tidak tampak pada pemeriksaan radiografik biasa. Ensefalografi terutama dilakukan untuk semua kasus-kasus tumor ekstra serebral yang asalnya dari basis kranii, pada tumor-tumor yang berasal dari cerebellopontin angle. Dikatakan bahwa ventrikulografi lebih superior dibandingkan dengan PEG pada tumor-tumor serebelum serta tumortumor intra serebral.
13
14 Cermin Dunia Kedokteran No. 31, Gambar 3 : Pneumoensefalografi normal. Secara umum penggunaan kontras negatif ini dilakukan apabila dengan foto polos atau kontras positif tidak didapatkan kelainan, padahal klinis amat mengarah ke hal tersebut. Makin lama penggunaan kontras udara ini makin terdesak karena tindakan ini dinilai terlalu "tidak enak" (uncomfortable), apalagi dengan dikembangkannya penggunaanradio isotop dan lebihlebih lagi sekarang telah digunakan orang Computerized Tomography Scanning yang benar-benar tidak ada faktor manipulasi pada penderita. PEMERIKSAAN JARINGAN OTAK DENGAN RADIO- ISOTOP Apabila sejumlah kecil isotop radio aktif mencapai aliran darah maka ia akan segera disebar keseluruh tubuh dalam jumlah yang berbeda-beda. Banyak sedikitnya zat radio aktif dalam jaringan dapat diketahui dari jumlah radiasi yang dapat ditangkap kamera, sehingga akan tercipta suatu pola penyebaran radio aktif dalam jaringan. RISA (radio iodinated Serum albumen) serta technetium 99 dalam bentuk pertechnetate merupakan materi yang digunakan u
Pendahuluan. Cedera kepala penyebab utama morbiditas dan mortalitas Adanya berbagai program pencegahan
HEAD INJURY Pendahuluan Cedera kepala penyebab utama morbiditas dan mortalitas Adanya berbagai program pencegahan peralatan keselamatan sabuk pengaman, airbag, penggunaan helm batas kadar alkohol dalam
Lebih terperinciFaculty of Medicine University of Riau Pekanbaru, Riau Files of DrsMed FK UNRI (http://www.files-of-drsmed.tk
Faculty of Medicine University of Riau Pekanbaru, Riau 2009 Files of DrsMed FK UNRI (http://www.files-of-drsmed.tk PENGERTIAN Hydrocephalus berasal dari bahasa Latin yaitu "Hydro" yang berarti "air" dan
Lebih terperinciNEUROIMAGING Fadel Muhammad Garishah Mahasiswa Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro RSUP Dr. Kariadi
NEUROIMAGING Fadel Muhammad Garishah Mahasiswa Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro RSUP Dr. Kariadi Neuroimaging merupakan salah satu peranan radiodiagnostik di bidang ilmu penyakit saraf.
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah ilmu penyakit saraf dan radiologi.
50 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. RUANG LINGKUP PENELITIAN Ruang lingkup penelitian adalah ilmu penyakit saraf dan radiologi. 3.2. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN Tempat : bangsal saraf dan bedah saraf RSUP
Lebih terperinciTekanan normal hidrosefalus (NPH) - lansia. Trias : gangguan gaya berjalan, penurunan kognitif dan inkontinensia urin.
HIDROSEFALUS PENDAHULUAN Hidro air ; Cephalus kepala Medis - Penumpukan cairan serebrospinal (CSS) secara aktif yang menyebabkan dilatasi sistem ventrikel otak dimana terjadi akumulasi CSS yang berlebihan
Lebih terperinci2. Ruda paksa luar yang mengenai bagian luar kepala (tengkorak) yang menjalar ke dalam otak.
Trauma kepala didefinisikan sebagai trauma non degenerative-non konginetal yang terjadi akibat ruda paksa mekanis eksteral yang mencederai kepala yang kemungkinan berakibat gangguan kognitif, fisik, dan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anatomi Foramen Mentale Foramen mentale adalah suatu saluran terbuka pada korpus mandibula. Melalui foramen mentale dapat keluar pembuluh darah dan saraf, yaitu arteri, vena
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Hydrocephalus adalah keadaan patologi otak yang mengakibatkan
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Hydrocephalus Hydrocephalus adalah keadaan patologi otak yang mengakibatkan bertambahnya Cairan Serebrospinalis (CSS) dengan tekanan intrakarnial yang meninggi sehingga
Lebih terperinciMELAPORKAN HASIL CT SCAN KEPALA PADA PASIEN STROKE. DR. PAGAN PAMBUDI, Sp.S
MELAPORKAN HASIL CT SCAN KEPALA PADA PASIEN STROKE DR. PAGAN PAMBUDI, Sp.S PERAN CT SCAN Gold standard dalam diagnosis stroke Dapat dijumpai gambaran Stroke iskemik Infark emboli Stroke hemorragik Intraserebral
Lebih terperinciTipe trauma kepala Trauma kepala terbuka
TRAUMA KEPALA TRAUMA KEPALA Trauma pada kepala dapat menyebabkan fraktur pada tengkorak dan trauma jaringan lunak / otak atau kulit seperti kontusio / memar otak, edema otak, perdarahan atau laserasi,
Lebih terperinciBUKU AJAR SISTEM NEUROPSIKIATRI
1 BUKU AJAR SISTEM NEUROPSIKIATRI Judul mata Kuliah : Neuropsikiatri Standar Kompetensi : Area Kompetensi 5 : Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran Kompetensi dasar : Menerapkan ilmu Kedokteran klinik pada sistem
Lebih terperinciAnatomi Sinus Paranasal Ada empat pasang sinus paranasal yaitu sinus maksila, sinus frontal, sinus etmoid dan sinus sfenoid kanan dan kiri.
Anatomi Sinus Paranasal Ada empat pasang sinus paranasal yaitu sinus maksila, sinus frontal, sinus etmoid dan sinus sfenoid kanan dan kiri. Sinus paranasal merupakan hasil pneumatisasi tulang-tulang kepala,
Lebih terperinciGambar 1. Atresia Pulmonal Sumber : (http://www.mayoclinic.org/images/pulmonary-valve-atresia-lg-enlg.jpg)
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN ANAK FKUP RSHS BANDUNG TUGAS PENGAYAAN Oleh : Asri Rachmawati Pembimbing : dr. H. Armijn Firman, Sp.A Hari/Tanggal : September 2013 ATRESIA PULMONAL PENDAHULUAN Atresia pulmonal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang muncul membingungkan (Axelsson et al., 1978). Kebingungan ini tampaknya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Banyak kendala yang sering dijumpai dalam menentukan diagnosis peradangan sinus paranasal. Gejala dan tandanya sangat mirip dengan gejala dan tanda akibat infeksi saluran
Lebih terperinciLAPORAN PENDAHULUAN. PADA PASIEN DENGAN KASUS CKR (Cedera Kepala Ringan) DI RUANG ICU 3 RSUD Dr. ISKAK TULUNGAGUNG
LAPORAN PENDAHULUAN PADA PASIEN DENGAN KASUS CKR (Cedera Kepala Ringan) DI RUANG ICU 3 RSUD Dr. ISKAK TULUNGAGUNG A. DEFINISI CKR (Cedera Kepala Ringan) merupakan cedera yang dapat mengakibatkan kerusakan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. tujuan untuk memperbaiki kerusakkan pada jaringan otak. 6
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Trauma kapitis. Trauma kapitis merupakan trauma pada kepala yang dapat menyebabkan kerusakan kompleks di kulit kepala, tulang tempurung kepala, selaput otak dengan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengkonsumsi jumlah besar dari volume darah yang beredar. Seperenam dari
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Anatomi dan Fisiologi Otak Rata-rata otak manusia dewasa terdiri dari 2% berat badan tubuh, dengan kisaran 1,2-1,4 kg. Otak merupakan organ yang sangat vital, dan sangat penting
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Stroke merupakan penyakit dengan defisit neurologis permanen akibat perfusi yang tidak adekuat pada area tertentu di otak atau batang otak. Stroke dibagi
Lebih terperinciTEKANAN TINGGI INTRAKRANIAL. Dr ISKANDAR JAPARDI Fakultas Kedokteran Bagian Bedah Universitas Sumatera Utara
TEKANAN TINGGI INTRAKRANIAL Dr ISKANDAR JAPARDI Fakultas Kedokteran Bagian Bedah Universitas Sumatera Utara I. PENDAHULUAN Otak berada didalam rongga tengkorak,yang dilindungi oleh selaput durameter. Struktur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Stroke merupakan penyebab kematian tertinggi pada. kelompok umur tahun, yakni mencapai 15,9% dan
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Stroke merupakan penyebab kematian tertinggi pada kelompok umur 45-54 tahun, yakni mencapai 15,9% dan meningkat menjadi 26,8% pada kelompok umur 55-64 tahun. Prevalensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Meningioma merupakan neoplasma intracranial extraaxial yang paling banyak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Meningioma merupakan neoplasma intracranial extraaxial yang paling banyak ditemukan. Pada populasi dewasa sekitar 30% dari tumor sistem saraf pusat, sedangkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Berdasarkan kausanya digolongkan nyeri kepala primer dan nyeri kepala
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Nyeri kepala adalah rasa nyeri atau rasa tidak mengenakkan di seluruh daerah kepala batas bawah dari dagu sampai ke belakang kepala. Berdasarkan kausanya digolongkan
Lebih terperinciPENUNTUN KETERAMPILAN KLINIK IV BLOK 2.5 (RONTGEN)
UNIVERSITAS ANDALAS FAKULTAS KEDOKTERAN Alamat : Jl. Perintis Kemerdekaan no. 94 Padang Telp.: 0751-31746 Fax.: 32838 PENUNTUN KETERAMPILAN KLINIK IV BLOK 2.5 (RONTGEN) BAGIAN 2 SEMESTER 4 TAHUN AJARAN
Lebih terperinciSejarah X-Ray. Wilheim Conrad Roentgen
PENCITRAAN X-RAY Sejarah X-Ray Wilheim Conrad Roentgen DEFINISI Sinar X adalah pancaran gelombang elektromagnetik yang sejenis dengan gelombang radio, panas, cahaya, dan sinar ultraviolet tetapi dengan
Lebih terperinciBAB II. Tinjauan Pustaka. 1. Tinjauan Pustaka. Definisi stroke menurut WHO adalah suatu gangguan. fungsional otak dengan tanda dan gejala fokal maupun
BAB II Tinjauan Pustaka 1. Tinjauan Pustaka 1.1. Definisi Stroke Definisi stroke menurut WHO adalah suatu gangguan fungsional otak dengan tanda dan gejala fokal maupun global, yang terjadi secara mendadak,
Lebih terperinciBAHAN AJAR HIDROSEFALUS. Nama Mata Kuliah/Bobot SKS : Sistem Neuropsikiatri / 8 SKS
BAHAN AJAR HIDROSEFALUS Nama Mata Kuliah/Bobot SKS : Sistem Neuropsikiatri / 8 SKS Standar Kompetensi : area kompetensi 5: landasan ilmiah kedokteran Kompetensi Dasar : menerapkan ilmu kedokteran klinik
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Trauma Kapitis Trauma kapitis adalah trauma mekanik terhadap kepala baik secara langsung ataupun tidak langsung yang menyebabkan gangguan fungsi neurologi yaitu gangguan
Lebih terperinciAuthor : Olva Irwana, S. Ked. Faculty of Medicine University of Riau Pekanbaru, Riau Files of DrsMed FK UR
Author : Olva Irwana, S. Ked Faculty of Medicine University of Riau Pekanbaru, Riau 2009 Files of DrsMed FK UR http://www.yayanakhyar.co.nr 0 CEDERA KEPALA 1. Definisi Cedera kepala adalah trauma mekanik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Definisi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Definisi Sistem saraf manusia terbagi atas sistem saraf tepi dan sistem saraf pusat. Yang dimaksud dengan sistem saraf tepi (peripheral nervoussystem) adalah semua serabut saraf
Lebih terperinciMIELOPATI SISTEM NEUROPSIKIATRI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR Supervisor : Dr. dr. Jumraini Tammasse, Sp.
Bahan Ajar 2 MIELOPATI Supervisor : Dr. dr. Jumraini Tammasse, Sp. S (K) SISTEM NEUROPSIKIATRI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2016 PENDAHULUAN Mielopati istilah u/ menggambarkan setiap
Lebih terperinciJenis Tekanan Darah Menurut Gunawan (2001), tekanan darah manusia dapat digolongkan menjadi 3 kelompok, sebagai berikut.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tekanan Darah 2.1.1. Definisi Tekanan Darah Tekanan darah adalah gaya (atau dorongan) darah ke dinding arteri saat darah dipompa keluar dari jantung ke seluruh tubuh (Palmer,
Lebih terperinciPatofisiologi penurunan kesadaran: Kesadaran ditentukan oleh kondisi pusat kesadaran yang berada di kedua hemisfer serebri dan Ascending Reticular
Patofisiologi penurunan kesadaran: Kesadaran ditentukan oleh kondisi pusat kesadaran yang berada di kedua hemisfer serebri dan Ascending Reticular Activating System (ARAS). Jika terjadi kelainan pada kedua
Lebih terperinciTekanan Tinggi Intra Kranial (TTIK) dr. Syarif Indra, Sp.S Bagian Neurologi FK UNAND RS Dr. M. Djamil Padang
4 Tekanan Tinggi Intra Kranial (TTIK) dr. Syarif Indra, Sp.S Bagian Neurologi FK UNAND RS Dr. M. Djamil Padang OBJEKTIF Memahami tekanan tinggi intrakranial (TTIK) dan berbagai penyebabnya Memahami bahaya
Lebih terperinciTEKANAN INTRA KRANIAL
TEKANAN INTRA KRANIAL Lebih dari separuh kematian karena trauma kepala disebabkan oleh hipertensi intrakranial. Kenaikan tekanan intrakranial (TIK) dihubungkan dengan penurunan tekanan perfusi dan aliran
Lebih terperinciPrimary Cerebellar Haemorrhage : Complications, Treatment and Outcome
Jurnal Bedah Saraf Primary Cerebellar Haemorrhage : Complications, Treatment and Outcome (Clinical Neurology and Neurosurgery Journal, Elsevier 2013) Oleh: Fadhilah Pembimbing: dr. Hanis Setyono, SpBS
Lebih terperinciEpistaksis dapat ditimbulkan oleh sebab lokal dan sistemik.
LAPORAN KASUS RUMAH SAKIT UMUM YARSI II.1. Definisi Epistaksis adalah perdarahan dari hidung yang dapat terjadi akibat sebab lokal atau sebab umum (kelainan sistemik). II.2. Etiologi Epistaksis dapat ditimbulkan
Lebih terperinciNyeri. dr. Samuel Sembiring 1
Nyeri Nyeri adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan yang sedang terjadi atau telah terjadi atau yang digambarkan dengan kerusakan jaringan. Rasa sakit (nyeri) merupakan keluhan
Lebih terperinciGambar klasifikasi Le Fort secara sistematis
Fraktur Le Fort terjadi pada 10-20% dari fraktur wajah. Fraktur ini terjadi karena terpajan kekuatan yang cukup. Kecelakaan kendaraan bermotor merupakan penyebab utama, penyebab lain yang mungkin yaitu
Lebih terperinciUntuk mendiagnosia klinik DBD pedoman yang dipakai adalah yang disusun WHO :
Musim hujan, akan merupakan yangdiharaplkan nyamuk untuk berkembang biak dan siap mencari mangsa, terutama nyamuk Aedes Aegity penyebab DBD. Hati- hati... Dewasa ini penyakit DBD masih merupakan salah
Lebih terperinciBAB 3 GAMBARAN RADIOGRAFI KALSIFIKASI ARTERI KAROTID. Tindakan membaca foto roentgen haruslah didasari dengan kemampuan
BAB 3 GAMBARAN RADIOGRAFI KALSIFIKASI ARTERI KAROTID Tindakan membaca foto roentgen haruslah didasari dengan kemampuan seorang dokter gigi untuk mengenali anatomi normal rongga mulut, sehingga jika ditemukan
Lebih terperinciSAKIT PERUT PADA ANAK
SAKIT PERUT PADA ANAK Oleh dr Ruankha Bilommi Spesialis Bedah Anak Lebih dari 1/3 anak mengeluh sakit perut dan ini menyebabkan orang tua membawa ke dokter. Sakit perut pada anak bisa bersifat akut dan
Lebih terperinciPembacaan Foto Rontgen Toraks Jantung
Pembacaan Foto Rontgen Toraks Jantung dr. Asmah Yusuf, Sp. Rad Kontributor Blok Sistem Kardiovaskuler Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara Pendahuluan Penilaian pembacaan foto rontgen toraks
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sinus Paranasalis (SPN) terdiri dari empat sinus yaitu sinus maxillaris,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sinus Paranasalis (SPN) terdiri dari empat sinus yaitu sinus maxillaris, sinus frontalis, sinus sphenoidalis dan sinus ethmoidalis. Setiap rongga sinus ini
Lebih terperincimemfasilitasi sampel dari bagian tengah telinga, sebuah otoscope, jarum tulang belakang, dan jarum suntik yang sama-sama membantu. 4.
KONSEP MEDIK A. Pengertian Mastoiditis Mastoiditis adalah inflamasi mastoid yang diakibatkan oleh suatu infeksi pada telinga tengah, jika tak diobati dapat terjadi osteomielitis. Mastoiditis adalah segala
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. jaringan otak sehingga mengakibatkan seseorang menderita kelumpuhan atau kematian.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Stroke 2.1.1 Definisi Stroke adalah suatu manifestasi neurologik yang terjadi mendadak dalam waktu yang singkat karena adanya gangguan peredaran darah di otak yang menyebabkan
Lebih terperinciBAB 2 TUMOR GANAS PADA 2/3 WAJAH. Tumor ganas yang sering terjadi pada wajah terdiri atas dua jenis yaitu: basal
BAB 2 TUMOR GANAS PADA 2/3 WAJAH Tumor ganas yang sering terjadi pada wajah terdiri atas dua jenis yaitu: basal sel karsinoma dan skuamous sel karsinoma. Tumor ganas yang sering terjadi pada bagian bibir,
Lebih terperinciSinonim: Head injuri=cedera kepala=trauma kapitis=trauma kranioserebral=traumatic brain injury Cedera kepala merupakan cedera mekanik terhadap kepala
Sinonim: Head injuri=cedera kepala=trauma kapitis=trauma kranioserebral=traumatic brain injury Cedera kepala merupakan cedera mekanik terhadap kepala baik secara langsung maupun tidak langsung yang menyebabkan
Lebih terperinciREFERAT. Afasia. Oleh : Florensiana O. P. Manafe ( ) Pembimbing: dr. Fenny L. Yudiarto, SpS (K) KEPANITERAAN KLINIK NEUROLOGI
REFERAT Afasia Oleh : Florensiana O. P. Manafe (11-2013-146) Pembimbing: dr. Fenny L. Yudiarto, SpS (K) KEPANITERAAN KLINIK NEUROLOGI PERIODE 18 AGUSTUS 2014 20 SEPTEMBER 2014 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Teori 1. Stroke Non Hemoragik Menurut kriteria WHO, stroke secara klinis didefinisikan sebagai gangguan fungsional otak yang terjadi mendadak dengan tanda dan gejala klinis
Lebih terperinciSistem Saraf. Dr. Hernadi Hermanus
Sistem Saraf Dr. Hernadi Hermanus Neuron Neuron adalah unit dasar sistem saraf. Neuron terdiri dari sel saraf dan seratnya. Sel saraf memiliki variasi dalam bentuk dan ukurannya. Setiap sel saraf terdiri
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Radiografi Kedokteran Gigi Radiografi dibidang ilmu kedokteran gigi yaitu pengambilan gambar menggunakan radiografi dengan sejumlah radiasi untuk membentuk bayangan yang dapat
Lebih terperinciBAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. klinis cedera kepala akibat trauma adalah Glasgow Coma Scale (GCS), skala klinis yang
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi Cedera Kepala Akibat Trauma Cedera kepala umumnya diklasifikasikan atas satu dari tiga sistem utama, yaitu: keparahan klinis, tipe patoanatomi dan mekanisme fisik.
Lebih terperinciMagnetic Resonance Image. By Arman
Magnetic Resonance Image By Arman Magneting Resonance Image Magnetic Resonance Imaging (MRI) merupakan suatu teknik penggambaran penampang tubuh berdasarkan prinsip resonansi magnetic inti atom hidrogen.
Lebih terperinciII. Tinjauan Pustaka
Analisa Citra Medis Pada Pasien Stroke dengan Metoda Peregangan Kontras Berbasis ImageJ Budiani Destyningtias, Andi Kurniawan Nugroho, Sri Heranurweni Jurusan Teknik Elektro Universitas Semarang destyningtias@usm.ac.id;
Lebih terperinciHEAD INJURY Pendahuluan Insiden
HEAD INJURY Pendahuluan Cedera kepala masih menjadi penyebab utama dari morbiditas dan mortalitas di Amerika Serikat, meskipun sudah terjadi kemajuan dalam bidang ilmu kegawatdaruratan, perawatan intensif,
Lebih terperinciHead Injury (Cedera Kepala) Galuh Kencana A Zaesi Purwanti Waldian F Ismail
Head Injury (Cedera Kepala) Galuh Kencana A Zaesi Purwanti Waldian F Ismail Pengertian Menurut Irwana (2009), cedera kepala adalah trauma mekanik pada kepala yang terjadi baik secara langsung maupun tidak
Lebih terperinciGambar 1. Anatomi Palatum 12
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Palatum 2.1.1 Anatomi Palatum Palatum adalah sebuah dinding atau pembatas yang membatasi antara rongga mulut dengan rongga hidung sehingga membentuk atap bagi rongga mulut. Palatum
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. umur dibawah 45 tahun, perbandingan laki-laki dan wanita adalah 2 : 1. Penyebab
16 BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 LATAR BELAKANG PERMASALAHAN Cedera kepala merupakan penyebab kematian tertinggi pada kelompok umur dibawah 45 tahun, perbandingan laki-laki dan wanita adalah 2 : 1. Penyebab paling
Lebih terperinciRONTGEN Rontgen sinar X
RONTGEN Penemuan sinar X berawal dari penemuan Rontgen. Sewaktu bekerja dengan tabung sinar katoda pada tahun 1895, W. Rontgen menemukan bahwa sinar dari tabung dapat menembus bahan yang tak tembus cahaya
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Radiografi Kedokteran Gigi Radiografi adalah alat yang digunakan dalam menegakkan diagnosis dan rencana pengobatan penyakit baik penyakit umum maupun penyakit mulut
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Stroke adalah suatu episode disfungsi neurologi akut yang disebabkan oleh
BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1.STROKE HEMORAGIK II.1.1. Definisi Stroke adalah suatu episode disfungsi neurologi akut yang disebabkan oleh iskemia atau perdarahan, berlangsung selama 24 jam atau meninggal,
Lebih terperinciPENUNTUN KETRAMPILAN KLINIS PEMERIKSAAN RADIOGRAFI TORAKS BLOK 2.6 GANGGUAN RESPIRASI. Edisi 1, 2016
PENUNTUN KETRAMPILAN KLINIS PEMERIKSAAN RADIOGRAFI TORAKS BLOK 2.6 GANGGUAN RESPIRASI Edisi 1, 2016 KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI & PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS ANDALAS FAKULTAS KEDOKTERAN PADANG 2016
Lebih terperinciDalam pemberian paparan radiologi diagnostik harus dipastikan bahwa :
BAB I PENDAHULUAN Pemanfaatan radiasi yang sudah begitu meluas dalam berbagai bidang pemanfaatan yaitu kesehatan, industri, penelitian dan pendidikan dan bervariasinya aktivitas yang digunakan yang disesuaikan
Lebih terperinciCT AND MRI WHICH IS THE BEST? dr. EDDY SUDIJANTO, Sp.Rad(K)
CT AND MRI WHICH IS THE BEST? dr. EDDY SUDIJANTO, Sp.Rad(K) JADI KAPAN KITA MENGGUNAKAN CT ATAU MRI??? CT: Computed Tomography X ray DASAR CT AND MRI MRI: Magnetic Resonance Imaging medan magnet + radio
Lebih terperinciLAPORAN PENDAHULUAN. ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN Tn.S Dengan CKR ( CIDERA KEPALA RINGAN )
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN Tn.S Dengan CKR ( CIDERA KEPALA RINGAN ) Disusun oleh: Endri Normawati (2520142434 / 08) AKADEMI KEPERAWATAN NOTOKUSUMO YOGYAKARTA 2016 LEMBAR PENGESAHAN
Lebih terperinciKarakteristik Tumor Infratentorial dan Tatalaksana Operasi di Departemen Bedah Saraf Fakultas Kedokteran UI/RSUPN Cipto Mangunkusumo Tahun
Karakteristik Tumor Infratentorial dan Tatalaksana Operasi di Departemen Bedah Saraf Fakultas Kedokteran UI/RSUPN Cipto Mangunkusumo Tahun 2001 2005 Hilman Mahyuddin, Agus Budi Setiawan Departemen Bedah
Lebih terperinciPANDUAN KETERAMPILAN KLINIK (CSL) FOTO X RAY SKULL & LUMBOSACRAL
PANDUAN KETERAMPILAN KLINIK (CSL) FOTO X RAY SKULL & LUMBOSACRAL Disusun Oleh : Prof. Dr. dr. Muhammad Ilyas, Sp.Rad (K) dr. Rafikah Rauf, Sp.Rad., M.Kes DEPARTEMEN RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
Lebih terperincidengan processus spinosus berfungsi sebagai tuas untuk otot-otot dan ligamenligamen
6 ke lateral dan sedikit ke arah posterior dari hubungan lamina dan pedikel dan bersama dengan processus spinosus berfungsi sebagai tuas untuk otot-otot dan ligamenligamen yang menempel kepadanya. Processus
Lebih terperinciVASKULARISASI OTAK PENDARAHAN. Departemen Anatomi Fakultas Kedokteran USU. Pendarahan otak cabang dari : arteri carotis interna dan arteri vertebralis
VASKULARISASI OTAK Departemen Anatomi Fakultas Kedokteran USU PENDARAHAN Pendarahan otak cabang dari : arteri carotis interna dan arteri vertebralis 1 VARIASI ARCUS AORTA ARTERIA CAROTIS INTERNA sinus
Lebih terperinciBAB 2 ANATOMI SEPERTIGA TENGAH WAJAH. berhubungan antara tulang yang satu dengan tulang yang lainnya. 7
BAB 2 ANATOMI SEPERTIGA TENGAH WAJAH Sepertiga tengah wajah dibentuk oleh sepuluh tulang, dimana tulang ini saling berhubungan antara tulang yang satu dengan tulang yang lainnya. 7 2.1 Tulang-tulang yang
Lebih terperinciS T R O K E. Yayan A. Israr, S. Ked. Author : Faculty of Medicine University of Riau Arifin Achmad General Hospital of Pekanbaru. Pekanbaru, Riau 2008
S T R O K E Author : yan A. Israr, S. Ked Faculty of Medicine University of Riau Arifin Achmad General Hospital of Pekanbaru Pekanbaru, Riau 2008 Avaliable in : Files of DrsMed FK UNRI (Http://yayanakhyar.wordpress.com)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Meningkatnya usia harapan hidup akibat meningkatnya pelayanan kesehatan dapat diperkirakan bahwa pada masa depan akan terjadi perubahan pola penyakit. Meskipun demikian,
Lebih terperinciLEAF. Book Bacaan ringkas & terpercaya. & apa yang harus anda ketahui untuk mencegah STROKE
LEAF Book Bacaan ringkas & terpercaya & apa yang harus anda ketahui untuk mencegah STROKE & apa yang harus anda ketahui untuk mencegah STROKE Oleh: Yudi Garnadi [FamiliaMedika] Hak cipta milik Yudi Garnadi
Lebih terperinciOTAK Otak berperan dalam gerakan sadar, interpretasi dan integrasi sensasi, kesadaran dan fungsi kognitif
Sistem Syaraf Pusat OTAK Otak berperan dalam gerakan sadar, interpretasi dan integrasi sensasi, kesadaran dan fungsi kognitif BAGIAN DAN ORGANISASI OTAK Otak orang dewasa dibagi menjadi: Hemisfere serebral
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. (simptoms kurang dari 3 minggu), subakut (simptoms 3 minggu sampai
8 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sinusitis Sinusitis adalah proses peradangan atau infeksi dari satu atau lebih pada membran mukosa sinus paranasal dan terjadi obstruksi dari mekanisme drainase normal. 9,15
Lebih terperinciEkspertise Efusi Pleura
Ekspertise Efusi Pleura Pembimbing : dr. Rachmat Mulyana Memet, Sp. Rad Oleh : Jayyidah Afifah 2010730055 Identitas : Tn. S/LK/70thn Marker : L Tanggal : 3 Desember 2013 Posisi : PA Jenis foto : Foto polos
Lebih terperinciEMG digunakan untuk memastikan diagnosis dan untuk menduga beratnya sindroma kubital. Juga berguna menilai (8,12) :
Sindrom Kanalis Cubitalis (Cubital Tunnel Syndrome) Kesemutan atau baal biasanya terjadi di jari manis. Atau terjadi di wilayah saraf ulnaris. Gejalanya seperti sindrom ulnaris. Baal biasanya terjadi tidak
Lebih terperinciTRAUMA MUKA DAN DEPT. THT FK USU / RSHAM
TRAUMA MUKA DAN HIDUNG DEPT. THT FK USU / RSHAM PENDAHULUAN Hidung sering fraktur Fraktur tulang rawan septum sering tidak diketahui / diagnosis hematom septum Pemeriksaan dapat dilakukan dengan palpasi
Lebih terperinciMIKROSEFALI MODUL. 1. Definisi
MODUL MROSEFALI 1. Definisi Mikrosefali atau Kraniostenosis adalah keadaan dimana satu atau lebih sutura kranial mengalami obliterasi atau osifikasi prematur di saat periode paling cepat pertumbuhan otak
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Antropologi Suku Batak Suku Batak merupakan bagian dari ras Proto-Melayu yang menempati pulau Sumatera. Sifat paling dominan dari suku ini adalah kebiasaan hidup dalam splendid
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dunia. Prevalensi stroke meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Selain itu,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Stroke dan penyakit jantung adalah penyebab utama kematian dan kecacatan di dunia. Prevalensi stroke meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Selain itu, stroke
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. aktivitas sel tubuh melalui impuls-impuls elektrik. Perjalanan impuls-impuls
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sistem persarafan terdiri dari otak, medulla spinalis, dan saraf perifer. Struktur ini bertanggung jawab mengendalikan dan mengordinasikan aktivitas sel tubuh melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Stroke didefinisikan sebagai defisit neurologis yang terjadi tiba-tiba
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Stroke didefinisikan sebagai defisit neurologis yang terjadi tiba-tiba disebabkan oleh adanya gangguan perfusi ke otak. Manifestasi klinis dari stroke merupakan konsekuensi
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Prevalensi Prevalensi adalah jumlah orang dalam populasi yang menderita suatu penyakit atau kondisi pada waktu tertentu; pembilang dari angka ini adalah jumlah kasus yang ada
Lebih terperinciBAB II. TINJAUAN PUSTAKA. mempunyai mortalitas relative tinggi apakah penderita dioperasi atau tidak. Oleh karena itu
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pendahuluan Perdarahan subdural akut (PSD akut ) merupakan salah satu penyakit bedah syaraf yang mempunyai mortalitas relative tinggi apakah penderita dioperasi atau tidak.
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Foramen Mentale Foramen mentale adalah suatu saluran terbuka pada korpus mandibula. Foramen ini dilalui saraf mental, arteri dan vena. Nervus mentalis adalah cabang terkecil
Lebih terperinciPERBEDAAN CARDIOTHORACIC RATIO
PERBEDAAN CARDIOTHORACIC RATIO PADA FOTO THORAX STANDAR USIA DI BAWAH 60 TAHUN DAN DI ATAS 60 TAHUN PADA PENYAKIT HIPERTENSI DI RS. PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan studi retrospektif dan dilakukan menggunakan pendekatan cross sectional untuk mencari hubungan antara kadar HDL dengan karakteristik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Malformasi Arterio Venosa (MAV) atau ruptur aneurisma mikotik. Aneurisma
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Perdarahan Subarachnoid (PSA) merupakan gangguan mekanikal sistem vaskuler pada intrakranial yang menyebabkan masuknya darah ke dalam Ruang Subarachnoid 1. Sekitar
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Definisi Epistaksis Epistaksis adalah perdarahan akut yang berasal dari lubang hidung atau nasofaring. Epistaksis bukan suatu penyakit, melainkan gejala dari penyakit lain yang
Lebih terperinciRinorea Cairan Serebrospinal
Achsanuddin Hanafie Strategi Penyapihan dari Mechanical Ventilation Yuritna Haryono Departemen THT FK-USU Abstrak: Rinorea cairan serebrospinal adalah suatu keadaan adanya hubungan yang tidak normal antara
Lebih terperinciGAMBARAN HASIL CT SCAN KEPALA PADA PENDERITA NYERI KEPALA DI BAGIAN RADIOLOGI FK UNSRAT/SMF RADIOLOGI BLU RSUP PROF.
GAMBARAN HASIL CT SCAN KEPALA PADA PENDERITA NYERI KEPALA DI BAGIAN RADIOLOGI FK UNSRAT/SMF RADIOLOGI BLU RSUP PROF. Dr. R. D. KANDOU MANADO PERIODE 1 JANUARI-31 DESEMBER 2011 1 Muhammad Nugraha Madja
Lebih terperinciGAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN CT SCAN KEPALA PADA PENDERITA STROKE HEMORAGIK DI BAGIAN RADIOLOGI FK. UNSRAT/SMF RADIOLOGI BLU RSUP PROF. DR. R.
GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN CT SCAN KEPALA PADA PENDERITA STROKE HEMORAGIK DI BAGIAN RADIOLOGI FK. UNSRAT/SMF RADIOLOGI BLU RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO 1 Novita T. A. Parinding 2 Ramli Haji Ali 2
Lebih terperinciLAPORAN PENDAHULUAN SEFALGIA
LAPORAN PENDAHULUAN SEFALGIA A. Definisi Sefalgia adalah rasa nyeri atau rasa tidak mengenakkan pada daerah atas kepala memanjang dari orbital sampai ke daerah belakang kepala (area oksipital dan sebagian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. serebrospinal dengan atau pernah dengan tekanan intrakranial yang meninggi, sehingga
BAB I PENDAHULUAN Hidrosefalus adalah kelainan patologis otak yang mengakibatkan bertambahnya cairan serebrospinal dengan atau pernah dengan tekanan intrakranial yang meninggi, sehingga terdapat pelebaran
Lebih terperinciKaviti hidung membuka di anterior melalui lubang hidung. Posterior, kaviti ini berhubung dengan farinks melalui pembukaan hidung internal.
HIDUNG Hidung adalah indera yang kita gunakan untuk mengenali lingkungan sekitar atau sesuatu dari aroma yang dihasilkan. Kita mampu dengan mudah mengenali makanan yang sudah busuk dengan yang masih segar
Lebih terperinciPENDARAHAN Pendarahan otak cabang arteri carotis interna dan arteri vertebralis
VASKULARISASI OTAK Departemen Anatomi Fakultas Kedokteran USU PENDARAHAN Pendarahan otak cabang arteri carotis interna dan arteri vertebralis VARIASI ARCUS AORTA ARTERIA CAROTIS INTERNA sinus caroticus
Lebih terperinciPENYAKIT KATUP JANTUNG
PENYAKIT KATUP JANTUNG DEFINISI Kelainan katup jantung adalah kelainan pada jantung yang menyebabkan kelainan kelainan pada aliran darah yang melintasi katup jantung. Katup yang terserang penyakit dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit jantung bawaan terjadi pada 8 bayi dari. setiap 1000 kelahiran. (Sommer, 2008) Penyakit jantung
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit jantung bawaan terjadi pada 8 bayi dari setiap 1000 kelahiran. (Sommer, 2008) Penyakit jantung bawaan yang paling sering terjadi ialah defek septum ventrikel
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dijumpai dimana stroke merupakan penyebab kematian ketiga yang paling
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Stroke merupakan salah satu masalah kesehatan yang paling serius dijumpai dimana stroke merupakan penyebab kematian ketiga yang paling sering dijumpai setelah penyakit
Lebih terperinci