Teori Belajar Sosial
|
|
- Farida Tedja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 MAKALAH BELAJAR DAN PEMBELAJARAN Teori Belajar Sosial Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Belajar dan Pembelajaran Dosen Pengampu : Dra.Hj. Retno Indayati, M.Si Disusun Oleh : Moh. Rizal Sukma ( ) Mufa Latifatul Ummah ( ) Moh. Hadi Khanani ( ) Moh. Adibil Mahbub ( ) Moh. Hamim Wahyudi ( ) Imroatus Sholichah ( ) Fakultas : Jurusan : FTIK Tadris Matematika 3-D Institut Agama Islam Negri (IAIN) Tulungagung Tahun 2014
2 KATA PENGANTAR Assalamu alaikum.wr.wb Segala puji dan syukur ke hadirat Tuhan yang Maha Kuasa yang telah memberikan berkat, anugerah dan karunia yang melimpah, sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini disusun guna melengkapi tugas dalam mata belajar dan pembelajaran adapun judul penulisan makalah ini adalah "Teori Belajar Sosial. Selanjutnya kami menyadari jika dalam pembuatan makalah ini banyak memperoleh pengarahan dari semua pihak, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik. Oleh karena itu dalam kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telibat dalam pembuatan makalah ini. Semoga pembuatan makalah ini dapat membantu mahasiswa dalam mempelajari mengenai materi teori belajar sosial. Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati,kepada para pembaca kami mohon dapat menyampaikan saran dan kritik untuk perbaikan selanjutnya. Wassalamu alaikum.wr.wb Tulungagung, 09 Oktober 2014 Penyusun ii
3 DAFTAR ISI COVER KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Rumusan Masalah Tujuan... 1 BAB II TINJAUAN TORITIS TERKAIT TEORI Pengertian Teori Belajar Sosial Macam-Macam Proses Kognitif Dari Teori Belajar Sosial Proses Belajar Dalam Pembentukan Kepribadian Perkembangan Ruang Sosial dan Sistem Bioekologikal Kelemahan dan Kelebihan Teori Belajar Sosial Aplikasi Teori Belajar Sosial Terhadap Pembelajaran... 6 BAB III PENUTUP Kesimpulan... 7 Daftar Isi... 8 iii
4 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Albert Bandura sangat terkenal dengan teori pembelajaran social (Social Learning Teory ) salah satu konsep dalam aliran behaviorisme yang menekankan pada komponen kognitif dari fikiran, pemahaman dan evaluasi. Ia seorang psikologi yang terkenal dengan teori belajar social atau kognitif social serta efikasi diri. Eksperimen yang sangat terkenal adalah eksperimen Bobo Doll yang menunjukkan anak anak meniru seperti perilaku agresif dari orang dewasa disekitarnya. Teori kognitif social (social cognitive theory) yang dikemukakan oleh Albert Bandura menyatakan bahwa factor social dan kognitif serta factor pelaku memainkan peran penting dalam pembelajaran. Faktor kognitif berupa ekspektasi/ penerimaan siswa untuk meraih keberhasilan, faktor social mencakup pengamatan siswa terhadap perilakuorangtuanya. Menurut Bandura ketika siswa belajar mereka dapat merepresentasikan atau mentrasformasi pengalaman mereka secara kognitif. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa pengertian teori belajar sosial? 2. Apakah macam proses kognitif dari teori belajar sosial? 3. Bagaimanakah proses belajar dalam pembentukan kepribadian? 4. Bagaimana Perkembangan Ruang Sosial dan Sistem Bioekologikal 5. Apa kelemahan dan kelebihan teori belajar social? 6. Bagaiman aplikasi teori belajar social terhadap pembelajaran? 1.3 Tujuan 1. Mengetahui pengertian teori belajar social. 2. Mengetahui macam proses kognitif dari teori belajar social. 3. Mengetahui proses belajar dalam pembentukan kepribadian. 4. Mengetahui Perkembangan Ruang Sosial dan Sistem Bioekologikal. 5. Mengetahui kelemahan dan kelebihan teori belajar social. 6. Mengetahui aplikasi teori belajar social terhadap pembelajaran. 1
5 BAB II TINJAUAN TORITIS TERKAIT TEORI 2.1 Pengertian Teori Belajar Sosial 1. Teori Belajar Sosial dari miller dan dollard Miller dan dollard bertitik tolak dari teori hull ( mediationist ) yang dikembangkan menjadi teori sendiri pandangan dasar mereka adalah tingkah laku manusia adalah dipelajari. Karena itu, untuk memahami tingkah laku social dan proses belajar social harus mengetahui prinsip-prinsip psikologi belajar Teori belajar social albert bandura Teori belajar social dikembangkan oleh albert bandura. Asal mulanya teori ini disebut learning, yaitu belajar dengan mengamati perilaku orang lain. Dasar pemikirannya adalah belajar dengan cara mengamati perilaku individu. Dan sebagian perilaku individu diperoleh sebagai hasil belajar melalui pengamatan atas tingkah laku yang ditampilkan oleh orang lain yang disajikan sebagai model. 2 Menurut teori belajar social, yang terpenting ialah kemampuan seseorang untuk mengabstraksikan informasi dari perilaku orang lain, mengambil keputusan mengenai perilaku mana yang akan ditiru dan kemudian melakukan perilaku-perilaku yang dipilih. 2.2 Macam-Macam Proses Kognitif Dari Teori Belajar Sosial Menurut teori belajar social, perbuatan melihat saja menggunakan gambaran kognitif dari tindakan, secara rinci dasar kognisi dalam proses belajar dapat diringkas dalam 4 tahap yaitu : atensi/perhatian, retensi/mengingat, reproduksi gerak, dan motivasi Atensi / Perhatian Model tidak dapat ditiru apabila tidak diadakan pengamatan sehingga dapat dipersepsikan secara tepat 2. Retensi 1 Prof. Dr. Sarlito Wirawan Sarwono Teori-Teori Psikologi Sosial. PT. Raja Grafindo Persada: Jakarta, hal Muhammad Fathurrohman, M.Pd.I dan Dr. Sulistyorini, M.Ag Belajar dan Pembelajaran. Teras: Yogyakarta, hal Ibid. hal
6 Jadi seorang pengamat menyimpan tingkah laku model yang telah diamati di dalam ingatannya karena tingkah laku tersebut harus bisa diingat kembali. 3. Reproduksi Gerak Pengamat mencoba untuk mengungkapkan ulang tingkah laku model yang diamatinya. 4. Penguatan dan Motivasi Tingkah laku dicontoh sebagai tindakan-tindakan terpuji yang mempunyai motivasi untuk menirukan. 2.3 Proses Belajar Dalam Pembentukan Kepribadian 4 a. Imitasi Dengan mengamati dan meniru tingkah laku atau dalam hal tertentu menjadikan seseorang model bagi dirinya. Subjek-subjek yang dibiarkan mengamati serangkaian respon yang dilakukan oleh model cenderung melakukan respon yang sama apabila ditempatkan pada situasi yang sama. b. Perkuatan sosial Agar terjadi proses belajar, pengamat harus memperhatikan isyarat-isyarat yang diberikan oleh model. Akibat-akibat yang disaksikan oleh individu telah mengikuti tingkah laku orang lain akan menjadi perkuatan social. c. Perkuatan Diri dan Pemonitoran Menurut Bandura perkuatan adalah pengaruh apa yang dilakukan bukan apa yang dipelajari. Dengan mengetahui akibat yang bersifat baik atau buruk dari tindakan orang lain atau dirinya sendiri, individu mengembangan harapan-harapan kognitif tentang hasil tingkah laku dan tentang apa yang harus mereka lakukan untuk mencapai hasil-hasil yang diinginkan atau menghindari hasi-hasil yang tidak menyenangkan. 2.4 Perkembangan Ruang Sosial dan Sistem Bioekologikal Lingkungan merupakan salah satu faktor yang penting dalam menentukan perkembangan anak. Salah satu teori yang mempengaruhi perkembangan anak di susun oleh Urie Bronfen benner yang dikenal dengan teori sistem bioelogikal ( bioelogical systems theory ). Untuk pukul
7 mempelajari perkembangan anak, kita tidak dapat hanya melihat lingkungan langsung, tetapi juga interaksi dengan lingkungan yang lebih besar. Teori sistem bioelogikal mencoba mendefinisikan berbagai lapisan kompleks lingkungan yang memiliki dampak dalam perkembangan anak. Lapisan pertama disebut mikrosistem, yang merupakan lapisan terdekat dengan anak. Mikrosistem yang berisi struktural yang memiliki hubungan dan interaksi langsung dengan anak. Struktur mikrosistem merupakan unit yang bersifat paling individual, terdiri dari keluarga, sekolah, tetangga dan lingkungan pengasuhan anak. Pada tingkat ini, hubungan memiliki pengaruh dalam dua arah baik dari maupun terhadap anak. Misalnya, orang tua anak memengaruhi kepercayaan dan perilaku anak, sebaliknya kepercayaan dan perilaku anak juga memengaruhi orang tua. Pengaruh dua arah ini tidak hanya terjadi pada seluruh tingkat lapisan lingkungan, namun pada tingkat mikrosistem, hubungan dua arah ini memiliki pengaruh yang paling kuat dan paling besar bagi anak. Lapisan mikrosistem yang terpenting adalah keluarga. Islam mengajarkan pentingnya membina kasih sayang dan hubungan positif di dalam keluarga. Orang tua berkewajiban untuk menyayangi keluarga dan mendidik anak-anaknya dengan adil untuk mendapatkan perkembangan yang optimal. Sebaliknya, anak juga berkewajiban untuk berbakti ke dua orang tuanya. Lapisan mikrosistem lain yang juga penting adalah tetangga. Tetangga adalah lingkungan disekitar rumah yang sering berinteraksi secara sosial. Hubungan tetangga yang ini merupakan hal yang penting, karena mereka merupakan orang-orang terdekat setelah keluarga. Tetangga yang baik akan mendorong perkembangan anak yang baik pula. Selanjutnya lapisan mikrosistem yang penting bagi anak adalah lingkungan sekolah. Pada lingkungan ini, anak mencoba untuk menuntut ilmu dan memperoleh pendidikan pada masa depannya. Tepat setelah mikrosistem terdapat lapisan mesosistem. Lapisan ini memberikan pengaruh pada struktur mikrosistem anak. Misalnya hubungan antara orangg tua anak dan gurunya di sekolah, bagaimana pandangan guru terhadap anak tersebut. Segala hubungan dalam dalam mesosistem juga merupakan perantara antara mikrosistem dan ekosistem seperti yang dialami individu.makrosistem merupakan lapisan paling luar dari lingkungan anak. Lapisan ini terdir dari struktur nilai-nilai budaya, etika, 4
8 adat istiadat, dan hukum peraturan.misalkan, terdapat budaya yang memiliki kepercayaan bahwa orang tua merupakan penanggung jawab utama dalam membesarkan anak-anak, karena keluarga merupakan agen sosial pertama yang memberikan dasar pembentukan kepribadian anak. Cara pengasuhan anak dibagi atas dimensi penerimaan/penanggapan dan penuntutan/kontrol. Dimensi ini memperlihatkan adanya empat jenis cara pengasuhan orang tua yang meliputi pola asuh otoritatif, otoriter, permisif dan tidak terlibat. Orang tua yang otoriter dan permisif menghasilkan anak yang mengalami perkembangan yang sedikit kurang diinginkan, sedangkan orang tua yang tidak peduli menghasilkan anak yang mengalami kekurangan hampir pada segala aspek fungsi psikologis. Pemberian hukuman sebagai alat untuk mendisiplinkan anak harus dilakukan secara hati-hati. Pemberian hukum akan sia-sia, jika tidak disertai pengertian mengapa hukuman itu diberikan kepadanya. Sewaktu anak anak lebih besar, ruang pergaulan mereka semakin bertambah luas. Keinginan untuk berinterksi dengan teman sebaya dengan mencari perhatian dan pengakuan, telah muncul pada pertengahan tahun pertama. Dalam penerimaan teman sebaya, anak dapat menilai sejauh mana mereka merasa disenangi atau tidak disenangi oleh teman sebayanya. Terdapat lima kategori penerimaan teman sebaya, yaitu anak yang populer, anak yang ditolak, anak yang kontro versial, anak yang tidak dihiraukan, dan anak yang berstatus biasa. 2.5 Kelemahan dan Kelebihan Teori Belajar Sosial 5 a) Kelemahan Teori Belajar Sosial Albert Bandura Teori belajar sosial Albert Bandura sangat sesuai jika diklasifikasikan dalam teori behavioristik. Ini karena teknik pemodelan Albert Bandura adalah mengenai peniruan perilaku dan adakalanya cara peniruan tersebut memerlukan pengulangan dalam mendalami sesuatu yang ditiru. Selain itu juga, jika manusia belajar atau membentuk tingkah lakunya dengan hanya melalui peniruan (modeling), sudah pasti terdapat individu yang menngunakan teknik peniruan ini juga akan meniru tingkah pukul
9 laku akan meniru tingkah laku yang negative, termasuk perlakuan yang tidak diterima masyarakat. b) Kelebihan Teori Belajar Sosial Albert Bandura Teori belajar social Albert Bandura lebih lengkap dari teori sebelumnya, karena itu menekankan bahwa lingkungan dan erilaku seseorang dihubungkan melalui system kognitif orang tersebut. Bandura memandang tingkah laku manusia bukan semata-mata reflex atas stimulus, melainkan juga atas reaksi yang timbul akibat interaksi antara lingkungan dengan kognitif manusia itu sendiri. Pendekatan teori belajar social lebih ditekankan pada perlunya conditioning (pembiasaan merespon) dan imitation (peniruan). Selain itu pendekatan belajar social menekankan pentngnya perhatian empiris dalam mempelajari perkembangan anak-anak. Penelitian ini berfokus pada perkembangan anak-anak factor social dan kognitif. 2.6 Aplikasi Teori Belajar Sosial Terhadap Pembelajaran Bandura percaya bahwa segala sesuatu yang dapat dipelajari melalui pengalaman langsung juga bisa dipelajari secara tidak langsung melalui observasi. Bandura juga percaya bahwa model akan sangat efektif apabila dilihat sebagai seseorang yang memiliki kehormatan, kompetensi, status tinggi atau kekuasaan. Dan dalam hal ini sebagian besar guru memiliki kriteria tersebut sehingga dapat menjadi model yang berpengaruh besar. Guru dapat menjadi model untuk suatu keahlian, strategi pemecahan masalah, dan kreativitas. Guru juga dapat menjadi model tindakan, yang akan diinternalisasi siswa dan karenanya menjadi standar evaluasi diri. Dalam proses pembelajaran menurut teori sosial Albert Bandura, seorang guru harus dapat menghadirkan model yang baik. Model yang baik harus dapat mempunyai pengaruh yang kuat terhadap pembelajar sehingga dapat memberi perhatian kepada si pembelajar. Model disini tidak harus dari guru, namun tergantung apa yang akan diajarkan. Teori sosial belajar ini cocok untuk mengajarkan materi yang berupa aspek psikomotorik dan afektif, karena pembelajar langsung dapat memperhatikan, mengingat dan meniru dari model yang dihadirkan. 6
10 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Teori belajar sosial ini menganggap bahwa belajar tidak hanya sekedar perubahan dalam tingkah laku yang diamati, tetapi juga pencapaian pengetahuan dan tingkah laku yang dapat diamati berdasarkan pengetahuan tersebut, jadi pengalaman seseorang yang terlibat di dalamnya. Dengan demikian bahwa penguatan yang mengendalikan ekspresi perilaku yang dipelajari mungkin langsung (hadiah yang nyata, penerimaan/ penolakan social / penghilangan kondisi yang tidak mengenakkan) atau tidak langsung (mellihat orang mndapat hadiah / hukuman atas perilaku yang ditimbulkan oleh diri sendiri atau penilaian atas kemampuan diri sendiri). 7
11 Daftar Isi Prof. Dr. Sarlito Wirawan Sarwono Teori-Teori Psikologi Sosial. PT. Raja Grafindo Persada: Jakarta Muhammad Fathurrohman, M.Pd.I dan Dr. Sulistyorini, M.Ag Belajar dan Pembelajaran. Teras: Yogyakarta pukul pukul
Teori Albert Bandura A. Latar Belakang Teori self-efficasy
Teori Albert Bandura A. Latar Belakang Teori Albert Bandura sangat terkenal dengan teori pembelajaran sosial (Social Learning Teory) salah satu konsep dalam aliran behaviorisme yang menekankan pada komponen
Lebih terperinciTeori Belajar Sosial Albert Bandura REP 12 March :07 Dibaca: Komentar: 7 1 dari 1 Kompasianer menilai bermanfaat
Teori Belajar Sosial Albert Bandura REP 12 March 2011 18:07 Dibaca: 21535 Komentar: 7 1 dari 1 Kompasianer menilai bermanfaat A. Latar Belakang Teori BAB I PENDAHULUAN Albert Bandura sangat terkenal dengan
Lebih terperinciTEORI SOSIAL KOGNITIF BANDURA
TEORI SOSIAL KOGNITIF BANDURA Biografi Albert Bandura Tokoh ini dilahirkan pada tahun 1925 di Alberta, Canada. Albert menempuh pendidikan perguruan tinggi di bidang psikologi klinis di Universitas Iowa
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Tardif (dalam Muhibbin Syah, 2003) yang dimaksud dengan cara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Cara mengajar 2.1.1 Pengertian Cara mengajar Menurut Tardif (dalam Muhibbin Syah, 2003) yang dimaksud dengan cara mengajar adalah cara yang berisi prosedur baku untuk melaksanakan
Lebih terperinciBab 2. Landasan Teori. kondisi langsung belajar dalam menjelaskan tingkah laku. Menurut teori ini, semua
Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Behavioristik Teori ini menekankan proses belajar serta peranan lingkungan yang merupakan kondisi langsung belajar dalam menjelaskan tingkah laku. Menurut teori ini, semua
Lebih terperinciBab 5. Ringkasan. Bangsa Jepang merupakan bangsa yang tetap menjunjung tinggi nilai-nilai
Bab 5 Ringkasan Bangsa Jepang merupakan bangsa yang tetap menjunjung tinggi nilai-nilai tradisionalnya. Walaupun kini bangsa Jepang merupakan bangsa yang sudah sangat modern dan maju, namun mereka tetap
Lebih terperinciMAKALAH KELOMPOK TEORI PERKEMBANGAN ALBERT BANDURA. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Perkembangan
MAKALAH KELOMPOK TEORI PERKEMBANGAN ALBERT BANDURA Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Perkembangan Dosen Pengampu: Ahmad Agung Yuwono, M.Pd. Disusun oleh: Kurnia Widyastanti
Lebih terperinciTEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN PLPG PGSD UAD 2016
TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN PLPG PGSD UAD 2016 Kompetensi Inti : Memahami teori belajar dan prinsip pembelajaran yang dapat diterapkan pada Pendidikan Anak Usia Dini Kompetensi Dasar : 1. Menjelaskan
Lebih terperinciTEORI BELAJAR SOSIAL: ALBERT BANDURA Oleh: Imam Nawawi dan Lusi Handayani
TEORI BELAJAR SOSIAL: ALBERT BANDURA Oleh: Imam Nawawi dan Lusi Handayani 1. SEJARAH SOCIAL LEARNING THEORY Sebuah teori dalam bidang psikologis yang berguna dalam mengkaji dampak media massa adalah Teori
Lebih terperinciBERBAGAI PENDEKATAN DALAM PSIKOLOGI
BERBAGAI PENDEKATAN DALAM PSIKOLOGI Subtitle MENGAPA INDIVIDU BERPERILAKU AGRESIF? PENDEKATAN-PENDEKATAN BIOLOGIS PSIKODINAMIKA BEHAVIOR HUMANISTIK KOGNITIF Memandang perilaku dari sudut pandang pemfungsian
Lebih terperinciTEORI ALBERT BANDURA
TEORI ALBERT BANDURA Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Teori Kepribadian Oleh : 1. Khairuaki (1114500017) 2. Citra Fajar Sari (1114500037) 3. Ainun Nuril Haq (1114500063) 4. Bella Swari Religia
Lebih terperinciTeori Psikologi Kepribadian Kontemporer
Modul ke: Teori Psikologi Kepribadian Kontemporer Cognitive Social Learning Psychology Fakultas PSIKOLOGI Hanifah, M.Psi, Psikolog Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Teoretikus dari pembelajaran
Lebih terperinciRENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)
1 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS ANDALAS FAKULTAS KEDOKTERAN PRODI PSIKOLOGI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) Mata Kuliah Pengajar : PSIKOLOGI KEPRIBADIAN II : Dwi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. oleh orang tuanya tentang moral-moral dalam kehidupan diri anak misalnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak merupakan amanah dan karunia Tuhan Yang Maha Esa yang mana merupakan wujud cinta kasih sayang kedua orang tua. Orang tua harus membantu merangsang anak
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. mencapai kedewasaan sesuai dengan norma-norma yang ada dalam
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pola Asuh Orangtua Pola asuh orangtua merupakan interaksi antara anak dan orangtua selama mengadakan kegiatan pengasuhan. Pengasuhan ini berarti orangtua mendidik, membimbing,
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA
BAB IV ANALISIS DATA Analisis data merupakan bagian tahap penelitian kualitatif guna menelaah semua data yang diperoleh peneliti yang bermanfaat untuk mengecek kebenaran dari tiap data yang diperoleh.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan perbuatan manusiawi. Pendidikan lahir dari pergaulan antar orang dewasa dan orang yang belum dewasa dalam suatu kesatuan hidup. Tindakan
Lebih terperinci1. Berikan contoh cara guru menstimulasi perkembangan multiple intelegance pada anak usai SD
SOAL UAS PSIKOLOGI PERKEMBANGAN ANAK Mata Kuliah : Psikologi Perkembangan Anak Didik Kode Mata Kuliah : 103 Hari Tanggal : Minggu, 8 Januari 2017 Dosen : Siti Nuraeni, M.Pd Waktu : 12.45-15.15 Dikirim
Lebih terperinciLAPORAN HASIL OBSERVASI SEKOLAH
LAPORAN HASIL OBSERVASI SEKOLAH KATA PENGANTAR Puji syukur kami hadiahkan atas rahmat dan berkah Tuhan Yang Maha Kuasa. Yang mana dengan kemudahan dan karunia-nya lah kami dapat menyelesaikan tugas laporan
Lebih terperinciSOSIOLOGI KOMUNIKASI
Modul ke: 09 Fakultas Ilmu Komunikasi SOSIOLOGI KOMUNIKASI TEORI PENIRUAN DARI MEDIA MASSA Rika Yessica Rahma,M.Ikom Program Studi Penyiaran http://mercubuana.ac.id Komunikasi massa merupakan sejenis kekuatan
Lebih terperinciTEORI BELAJAR BEHAVIORISME (TINGKAH LAKU)
TEORI BELAJAR BEHAVIORISME (TINGKAH LAKU) Penguatan (+) Stimulus Respon Reinforcment Penguatan (-) Faktor lain ialah penguatan (reinforcement) yang dapat memperkuat timbulnya respons. Reinforcement bisa
Lebih terperinciPENGANTAR DAN TEORI ALIRAN BEHAVIOUR
PENGANTAR DAN TEORI ALIRAN BEHAVIOUR A. KONSEP & LINGKUP PSIKOLOGI KEPRIBADIAN Sebuah teori kepribadian diharapkan mampu memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan sekitar apa, bagaimana dan mengapa
Lebih terperinciSocial Learning Theory
Modul ke: 04Fakultas Erna PSIKOLOGI Social Learning Theory Multahada, S.HI., S.Psi., M.Si Program Studi Psikologi Pendekatan Umum Teori P E R I L A K U o B S E R V A T I O N A l Teori Belajar Tradisional
Lebih terperinciMODUL SOSIOLOGI KOMUNIKASI Oleh : Heri Budianto, S. Sos. M.Si.
Pertemuan 11 MODUL SOSIOLOGI KOMUNIKASI Oleh : Heri Budianto, S. Sos. M.Si. POKOK BAHASAN Efek Komunikasi Massa & Teori Peniruan Media Massa DESKRIPSI Pokok bahasan komunikasi efek komunikasi massa & teori
Lebih terperinciEMPATI DAN PERILAKU PROSOSIAL PADA ANAK
EMPATI DAN PERILAKU PROSOSIAL PADA ANAK Murhima A. Kau Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo INTISARI Proses perkembangan perilaku prososial menurut sudut pandang Social Learning Theory
Lebih terperinciPendidikan Keluarga (Membantu Kemampuan Relasi Anak-anak) Farida
Pendidikan Keluarga (Membantu Kemampuan Relasi Anak-anak) Farida Manusia dilahirkan dalam keadaan yang sepenuhnya tidak berdaya dan harus menggantungkan diri pada orang lain. Seorang anak memerlukan waktu
Lebih terperinciTEORI ALBERT BANDURA
TEORI ALBERT BANDURA Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Teori Kepribadian Dosen pengampu Faisaludin, M.Psi Anggota : 1. Aulia Rizka Noviyanti (1114500106) 2. Ayu Sulistian (1114500035) 3. Mefi Kartikasari
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Oemar Hamalik (2001: 27) mengemukakan pengertian belajar adalah suatu proses
9 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Belajar Oemar Hamalik (2001: 27) mengemukakan pengertian belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan. Slameto
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pelajar, 2011), hlm Eti Nurhayati, Psikologi Pendidikan Inovatif, (Yogyakarta, Pustaka
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini diuraikan secara rinci mengenai latar belakang, rumusan masalah serta tujuan dan manfaat penelitian. A. Latar Belakang Mahasiswa, pada tingkat perguruan tinggi adalah orangorang
Lebih terperinciPENGELOLAAN KELAS DAN IMPLIKASINYA DALAM PENGEMBANGAN RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
PENGELOLAAN KELAS DAN IMPLIKASINYA DALAM PENGEMBANGAN RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Husni El Hilali Abstraksi Pengelolaan kelas memiliki peran yang sangat penting dalam proses pendidikan. Proses pembelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pembelajaran memungkinkan siswa bersosialisasi dengan. menghargai perbedaan (pendapat, sikap, dan kemampuan prestasi) dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan pembelajaran memungkinkan siswa bersosialisasi dengan menghargai perbedaan (pendapat, sikap, dan kemampuan prestasi) dan berlatih untuk bekerja sama
Lebih terperinciPERMASALAHAN ANAK DAN UPAYA PENANGANANNYA
PERMASALAHAN ANAK DAN UPAYA PENANGANANNYA Oleh: Dra. Aas Saomah, MSi A. Pengantar Setiap anak yang lahir ke dunia, sangat rentan dengan berbagai masalah. Masalah yang dihadapi anak, terutama anak usia
Lebih terperinciMODUL 10 SOSIOLOGI KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI PERTEMUAN 10 UNIVERSITAS MERCU BUANA MODUL 10 (3 SKS) Dosen: Drs. Ahmad Mulyana, M.Si. POKOK BAHASAN: Teori yang Menjelaskan Peniruan dari Media Massa DESKRIPSI: Secara umum berisi
Lebih terperinciPERILAKU MODELING PADA ANAK USIA 6 TAHUN TERHADAP SEORANG GURU DI SEKOLAH AGUNG SETYONO PA05
PERILAKU MODELING PADA ANAK USIA 6 TAHUN TERHADAP SEORANG GURU DI SEKOLAH AGUNG SETYONO 10510316 3PA05 BAB 1 Di dalam suatu pengajaran seorang guru dapat menjadi seorang model yang menyebabkan peserta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah kekerasan yang terjadi pada anak. Menurut data yang di dapat dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kekerasan yang terjadi saat ini sangat memprihatinkan, salah satunya adalah kekerasan yang terjadi pada anak. Menurut data yang di dapat dari Komnas Perlindungan anak,
Lebih terperinciSelamat Membaca, mempelajari dan Memahami Materi e-learning Rentang Perkembangan Manusia I
Selamat Membaca, mempelajari dan Memahami Materi e-learning Rentang Perkembangan Manusia I TEORI-TEORI dalam PSIKOLOGI PERKEMBANGAN oleh: Dr. Triana Noor Edwina D.S, M.Si Fakultas Psikologi Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Nanang Fattah, Landasan Manajemen Pendidikan, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2001, hlm.5
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan berusaha mengembangkan potensi individu agar mampu berdiri sendiri. Untuk itu individu perlu diberi berbagai kemampuan dalam pengembangan berbagai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ibu adalah sosok yang penuh pengertian, mengerti akan apa-apa yang ada
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pendidikan Formal Ibu 1. Pengertian Ibu Ibu adalah sosok yang penuh pengertian, mengerti akan apa-apa yang ada pada diri anaknya dalam hal mengasuh, membimbing dan mengawasi
Lebih terperinciTEORI BELAJAR SOSIAL. Bahan Bacaan: Teori Belajar Sosial. A. Teori Belajar Sosial
TEORI BELAJAR SOSIAL A. Teori Belajar Sosial Teori belajar sosial (sosial learning theory) adalah sebuah teori belajar yang relatif masih baru dibandingkan dengan teori-teori belajar lainnya. Teori Pembelajaran
Lebih terperinciTeori Belajar dan Pembelajaran
Teori Belajar dan Pembelajaran Oleh: Restu Wijayanto ( TP/B/048 ) A. Pengertian Belajar dan Pembelajaran Belajar merupakan suatu proses usaha sadar yang dilakukan oleh individu untuk suatu perubahan dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. meluasnya lingkungan sosial. Anak-anak melepaskan diri dari keluarga dan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan sosial dan kepribadian anak usia dini ditandai oleh meluasnya lingkungan sosial. Anak-anak melepaskan diri dari keluarga dan mendekatkan diri pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. anggota suatu kelompok masyarakat maupun bangsa sekalipun. Peradaban suatu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Moral dalam kehidupan manusia memiliki kedudukan yang sangat penting. Nilai-nilai moral sangat diperlukan bagi manusia, baik sebagai pribadi maupun sebagai anggota suatu
Lebih terperinciTEORI BELAJAR SOSIAL (Social Learning Theory)
TEORI BELAJAR SOSIAL (Social Learning Theory) TEORI BELAJAR SOSIAL (Social Learning Theory) Teori belajar social juga masyur dengan sebutan teori observational learning, belajar observasional/ dengan pengamatan
Lebih terperinciBehavior and Social Learning Theory
MODUL 4 PSIKOLOGI PERKEMBANGAN 1 Behavior and Social Learning Theory Materi yang akan di bahas: a. Pendekatan Umum Teori b. Penekanan pada Perilaku Belajar c. Hukum Universal d. Teori Belajar Modern e.
Lebih terperinciMODEL PEMBELAJARAN PBL ( PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PBL ( PROBLEM BASED LEARNING) MAKALAH INI DIBUAT UNTUK MEMENUHI TUGAS SEMINAR PENDIDIKAN DISUSUN OLEH KALAM SIDIK PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciMODUL PERKULIAHAN. Pengertian agresi, teori-teori agresi, pengaruh terhadap agresi, cara mengurangi agresi
MODUL PERKULIAHAN AGRESI Pengertian agresi, teori-teori agresi, pengaruh terhadap agresi, cara mengurangi agresi Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Fakultas Psikologi Psikologi 61119
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN
9 BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat Belajar dan Hasil Belajar A. Pengertian belajar Belajar adalah upaya pemenuhan reaksi mental dan atau fisik terhadap penglihatan,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan yang diinginkan dalam kehidupannya. Pendidikan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan dan salah satu kebutuhan utama bagi setiap manusia untuk meningkatkan kualitas hidup serta untuk mencapai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perguruan tinggi adalah pengalaman baru yang menuntut siswa untuk
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perguruan tinggi adalah pengalaman baru yang menuntut siswa untuk menggunakan cara-cara baru dan strategi yang matang sejak awal perkuliahan hingga akhir perkuliahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yudi Fika Ismanto, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permainan bola voli di Indonesia merupakan salah satu cabang olahraga yang banyak digemari masyarakat, karena dapat dilakukan oleh anak-anak hingga orang dewasa,
Lebih terperinciSOSIOLOGI KOMUNIKASI
Modul ke: 10 Fakultas Ilmu Komunikasi SOSIOLOGI KOMUNIKASI MEDIA MASSA DAN PROSES SOSIALISASI Rika Yessica Rahma,M.Ikom Program Studi Penyiaran http://mercubuana.ac.id PENGERTIAN SOSIALISASI Sosialisasi
Lebih terperincitingkat keberhasilan proses konseling dan pemberian layanan pada klien. Secara luas, karakteristik konselor mencakup kualiatas kepribadian, sikap
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Siswa merupakan nama lain dari individu yang berada dalam lingkungan formal. Dari sudut pandang psikologi siswa atau anak merupakan individu yang unik, dimana mereka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sastra dengan ilmu psikologi. Psikologi sastra adalah kajian sastra yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bidang psikologi sastra merupakan bidang interdisipliner antara ilmu sastra dengan ilmu psikologi. Psikologi sastra adalah kajian sastra yang memandang karya sastra
Lebih terperinciTugas Mata Kuliah Psikologi Pendidikan Lanjut
Tugas Mata Kuliah Psikologi Pendidikan Lanjut Oleh : LUGTYASTYONO BN 9810500081 KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS SEBELAS MARET PROGRAM DOKTOR ILMU PENDIDIKAN S U R A K A R T A 2011 1. Apa pengertian
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Pengertian Belajar. Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
10 BAB II KAJIAN TEORI A. Kerangka Teoretis 1. Pengertian Belajar Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai
Lebih terperinciTEORI TEORI BELAJAR. Oleh : Jumari Ismanto, M.Ag 1 BAB I PENDAHULUAN
TEORI TEORI BELAJAR Oleh : Jumari Ismanto, M.Ag 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia memperoleh sebagaian besar dari kemampuannya melalui belajar. Belajar adalah suatu peristiwa yang terjadi didalam
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB ANAK TURUN MENJADI ANAK JALANAN Terdapat tiga faktor internal yang disebutkan dalam penelitian ini, yaitu impian bebas, ingin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hingga perguruan tiggi termasuk di dalamnya studi akademis dan umum, program
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan di Indonesia diselenggarakan dalam tiga jenis; pendidikan formal, pendidikan informal dan pendidikan nonformal. Pendidikan formal adalah kegiatan
Lebih terperinciBAB V FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT INTERNALISASI NILAI- NILAI AGAMA DALAM MENINGKATKAN KARAKTER RELIGIUS SISWA DI SMP NEGERI 26 SURABAYA.
BAB V FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT INTERNALISASI NILAI- NILAI AGAMA DALAM MENINGKATKAN KARAKTER RELIGIUS SISWA DI SMP NEGERI 26 SURABAYA. Suatu kegiatan yang dijalankan pasti menemui kendala-kendala
Lebih terperinciMateri kuliah e-learning HUBUNGAN ORANG TUA DENGAN ANAK REMAJA oleh : Dr. Triana Noor Edwina DS, M.Si Dosen Fakultas Psikologi Universitas Mercu
Materi kuliah e-learning HUBUNGAN ORANG TUA DENGAN ANAK REMAJA oleh : Dr. Triana Noor Edwina DS, M.Si Dosen Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana Yogyakarta Selamat membaca, mempelajari dan memahami
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. pembelajaran siswa pada masalah yang nyata sehingga siswa dapat menyusun
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Model Pembelajaran Problem Based Learning Model pembelajaran PBL merupakan model pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran siswa pada masalah yang nyata sehingga siswa dapat menyusun
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN PENELITIAN. Ibtidaiyah (MI) Sekecamatan Gandusari Kabupaten Trenggalek
1 BAB V PEMBAHASAN PENELITIAN a.i.a. Pengaruh pola asuh terhadap di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Sekecamatan Gandusari Kabupaten Trenggalek Ada pengaruh yang positif signifikansi pola asuh terhadap prestasi
Lebih terperinciBAB II HUBUNGAN SOSIAL KELOMPOK USIA 5-6 TAHUN DAN SENTRA IMAN DAN TAQWA. A. Perkembangan hubungan sosial kelompok usia 5-6 tahun
BAB II HUBUNGAN SOSIAL KELOMPOK USIA 5-6 TAHUN DAN SENTRA IMAN DAN TAQWA A. Perkembangan hubungan sosial kelompok usia 5-6 tahun 1. Pengertian hubungan sosial kelompok usia 5-6 tahun Perilaku sosial merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sosial anak. Hurlock (1993: 250) berpendapat bahwa perkembangan sosial
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masalah perkembangan (developmental) merupakan bagian dari masalah psikologi. Masalah ini menitik beratkan pada pemahaman dan proses dasar serta dinamika perilaku
Lebih terperinciPsikologi Belajar. Edisi Pertama. Tim Penulis:
Edisi Pertama Tim Penulis: Syarifan Nurjan Mukhlishah Khusniyatussalamah Z.A Yuliati Hotifah Elfi Yuliani Rochmah Moh. Fakhri Andi Bunyamin - Unmuh Ponorogo - IAIN Sunan Ampel - IAIN Sunan Ampel - Unisma
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. pemahaman terhadap informasi yang diterimanya dan pengalaman yang
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Belajar Pada hakekat belajar diartikan sebagai proses membangun makna atau pemahaman terhadap informasi yang diterimanya dan pengalaman yang dialaminya sehingga terjadi
Lebih terperinciKOMPETENSI PROFESIONAL GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI I BANDUNG TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN SKRIPSI
KOMPETENSI PROFESIONAL GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI I BANDUNG TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 2014-2015 SKRIPSI Oleh: KOKO SUMANTRI NIM. 3211113102 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa sebagai makhluk sosial,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Manusia diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa sebagai makhluk sosial, yaitu makhluk yang saling membutuhkan dan saling berinteraksi. Dalam interaksi antar manusia
Lebih terperinciURGENSI PENDIDIKAN AGAMA PADA ANAK USIA 6-12 TAHUN DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK MENURUT PROF. DR. ZAKIAH DARADJAT SKRIPSI
URGENSI PENDIDIKAN AGAMA PADA ANAK USIA 6-12 TAHUN DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK MENURUT PROF. DR. ZAKIAH DARADJAT SKRIPSI Digunakan Untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA. Skripsi
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Derajat Sarjana S-1 Psikologi Diajukan Oleh: SISKA
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kemampuan Sosialisasi Anak Prasekolah 1. Pengertian Sosialisasi Sosialisasi menurut Child (dalam Sylva dan Lunt, 1998) adalah keseluruhan proses yang menuntun seseorang, yang
Lebih terperinciPerkembangan Sepanjang Hayat
Modul ke: Perkembangan Sepanjang Hayat Pengantar Memahami Teori Perkembangan Fakultas PSIKOLOGI Hanifah, M.Psi, Psikolog Program Studi Psikologi http://mercubuana.ac.id Kajian Perkembangan Manusia Apa
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. terlepas dari kegiatan belajar. Melaksanakan aktivitas sendiri, maupun dalam suatu
8 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Belajar 2.1.1 Pengertian Belajar Dalam aktivitas kehidupan manusia sehari-hari hampir tidak pernah dapat terlepas dari kegiatan belajar. Melaksanakan aktivitas sendiri, maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mandiri, disiplin dalam mengatur waktu, dan melaksanakan kegiatan belajar yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semua sekolah menghendaki siswanya belajar optimal untuk mencapai prestasi tinggi. Tuntutan belajar tersebut mengharuskan siswa untuk belajar lebih mandiri,
Lebih terperinciPSIKOLOGI ALIRAN BEHAVIORISME
PSIKOLOGI ALIRAN BEHAVIORISME Behaviorisme adalah sebuah aliran dalam psikologi yang didirikan oleh John B. Watson pada tahun 1913 yang berpendapat bahwa perilaku harus merupakan unsur subyek tunggal psikologi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. orang yang dapat menggunakan ilmunya untuk hal-hal yang baik (beramal sholeh)
BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Pendidikan merupakan salah satu proses dalam membentuk, mengarahkan dan mengembangkan kepribadian seseorang, serta menjadikan seseorang menjadi good and smart. Manusia
Lebih terperinciTeori Teori Belajar: Behaviorisme, Kognitif, dan Gestalt
Teori Teori Belajar: Behaviorisme, Kognitif, dan Gestalt Jika menelaah literatur psikologi, kita akan menemukan sejumlah teori belajar yang bersumber dari aliran aliran psikologi. Di bawah ini akan dikemukakan
Lebih terperinciE-LAERNING TEORI BELAJAR VAN HIELE VS BARUDA
E-LAERNING TEORI BELAJAR VAN HIELE VS BARUDA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA 2014 TEORI BELAJAR SOSIAL ALBERT BANDURA Pada
Lebih terperinciTEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK. MAKALAH UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Belajar dan Pembelajaran yang dibina oleh Bapak Drs. Parno, M.
TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK MAKALAH UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Belajar dan Pembelajaran yang dibina oleh Bapak Drs. Parno, M.Si oleh Yunida Ekawati 110321406344 Zul Farida Arini 110321406367 Elies
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada masa transisi yang terjadi di kalangan masyarakat, secara khusus
16 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada masa transisi yang terjadi di kalangan masyarakat, secara khusus remaja seakan-akan merasa terjepit antara norma-norma yang baru dimana secara sosiologis, remaja
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Erikson (Hurlock, 1980:208) berpendapat, identitas diri yang dicari remaja berupa usaha untuk menjelaskan siapa dirinya, apa peranannya dalam masyarakat. Apakah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. perilaku yang diinginkan. Sekolah sebagai lembaga formal merupakan sarana
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau mengembangkan perilaku yang diinginkan.
Lebih terperinciSosiologi Komunikasi. Teori Peniruan dari Media Massa. Frenia T.A.D.S.Nababan. Modul ke: Fakultas KOMUNIKASI
Modul ke: Sosiologi Komunikasi Teori Peniruan dari Media Massa Fakultas KOMUNIKASI Frenia T.A.D.S.Nababan Program Studi PUBLIC RELATION www.mercubuana.ac.id Bagian Isi Efek Media Massa Tahapan perkembangan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS. pemahaman yang lebih tinggi, dengan catatan siswa sendiri. Guru tidak
BAB II KAJIAN TEORITIS A. Kajian Teoretis 1. Strategi Cooperative Script Dalam strategi pembelajaran kooperatif ini, guru lebih berperan sebagai fasilitator yang berfungsi sebagai jembatan penghubung kearah
Lebih terperinciPERENCANAAN PEMBELAJARAN PENGEMBANGAN SIKAP PESERTA DIDIK PADA KURIKULUM
PERENCANAAN PEMBELAJARAN PENGEMBANGAN SIKAP PESERTA DIDIK PADA KURIKULUM 2013 Oleh : Sri Karyono Abstrak Makalah ini berjudul Perencaaan pembelajaran pengembangan sikap siswa pada kurikulum 2013, yang
Lebih terperinciPertemuan 5 PENDEKATAN TRANSORIENTASIONAL
Pertemuan 5 PENDEKATAN TRANSORIENTASIONAL Mempelajari psikologi individu melalui fungsi biologi/tubuh Fokus : Bagaimana tubuh mempengaruhi perilaku, perasaan dan pikiran seseorang Biologi mempengaruhi
Lebih terperincid. Teori Reinforment Imitasi
perilaku potensial yang dia mampu melalukannya, tergantung pada variabel-variabel motifasional dan insentif. Perilaku yang dipilih tergantung pada hasil (outcomes) yang diharapkannya dan perilaku yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maupun contoh dalam melakukan sesuatu, termasuk dalam mengucap salam dan doa. Saidah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya membutuhkan bimbingan maupun contoh dalam melakukan sesuatu, termasuk dalam mengucap salam dan doa. Saidah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. namun akan lebih nyata ketika individu memasuki usia remaja.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang permasalahan Setiap manusia tidak dapat hidup sendiri, manusia pasti membutuhkan orang lain disekitarnya mulai dari hal yang sederhana maupun untuk hal-hal besar didalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berbagai krisis yang melanda bangsa Indonesia belum dapat terpecahkan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berbagai krisis yang melanda bangsa Indonesia belum dapat terpecahkan hingga saat ini, bahkan semakin hari krisis-krisis yang terjadi semakin memburuk. Krisis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam Konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolah, menyebutkan bahwa jenis kegiatan yang dapat dilakukan dalam pendidikan luar sekolah sebagai suatu sub sistem pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa yang terdiri dari dewasa awal,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia akan mengalami perkembangan sepanjang hidupnya, mulai dari masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa yang terdiri dari dewasa awal, dewasa menengah,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. adalah bahwa aksi-aksi kekerasan baik individual maupun massal sudah
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu fenomena yang ada akhir-akhir ini yang sangat memprihatinkan adalah bahwa aksi-aksi kekerasan baik individual maupun massal sudah merupakan berita
Lebih terperinciEFEKTIVITAS VIDEO SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATERI POKOK LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT SISWA KELAS X MAN 1 SEMARANG SKRIPSI
EFEKTIVITAS VIDEO SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATERI POKOK LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT SISWA KELAS X MAN 1 SEMARANG SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. 1. Konsep Model Pembelajaran Cooperative Script
8 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Konsep Model Pembelajaran Cooperative Script Model pembelajaran merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan penyelenggaraan proses belajar mengajar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan kebutuhannya. Sekolah merupakan salah satu lembaga yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang paling mutlak dimiliki oleh semua orang. Pendidikan akan menjadi penentu agar bangsa kita dapat berkembang secara optimal. Dengan
Lebih terperinciPERBEDAAN RESILIENSI PADA REMAJA AWAL DITINJAU DARI POLA ASUH ORANG TUA SKRIPSI
PERBEDAAN RESILIENSI PADA REMAJA AWAL DITINJAU DARI POLA ASUH ORANG TUA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang Sebagai Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan anugerah yang diberikan Tuhan pada setiap umat
BAB I PENDAHULUAN I. A. Latar Belakang Masalah Anak merupakan anugerah yang diberikan Tuhan pada setiap umat manusia. Setiap anak dilahirkan dengan berbagai kemampuan, bahkan ketika ia dilahirkan. Orang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atau interaksi dengan orang lain, tentunya dibutuhkan kemampuan individu untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah mahluk sosial yang memiliki kebutuhan untuk berinteraksi timbal-balik dengan orang-orang yang ada di sekitarnya. Memulai suatu hubungan atau
Lebih terperinci