Account Management. Konsep dan Strategi Pemasaran Jasa. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Account Management. Konsep dan Strategi Pemasaran Jasa. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh"

Transkripsi

1 MODUL PERKULIAHAN Account Management Konsep dan Strategi Pemasaran Jasa Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Fakultas Ilmu Periklanan dan MK Komunikasi Komunikasi 03 Pemasaran Abstract Modul ini menjelaskan tentang Konsep dan Strategi Pemasaran Jasa ; Proses perencanaan pemasaran dan strategi pemasaran jasa. Segmentation, Targeting, dan Positioning. PLC (Product Life Cycle), Integrade marcomm & brand communication. Kompensasi perusahaan jasa periklanan. Kompetensi Mahasiswa dapat memahami dan mampu me-review tentang konsep dan Strategi Pemasaran Jasa.

2 1. Proses Perencanaan Pemasaran dan Strategi Pemasaran Jasa Sektor jasa saat ini semakin trend di dunia. Semakin banyak negara, terutama negaranegara industri, menemukan bahwa mayoritas produk domestik bruto mereka dihasilkan oleh sektor jasa. Pertumbuhan sektor jasa tidak hanya terletak dalam industri jasa tradisional seperti jasa wisata, jasa perhotelan, jasa pendidikan, jasa kesehatan, jasa keuangan, jasa asuransi, jasa profesional, dan bisnis jasa lainnya. Produsen barang tradisional seperti otomotif, komputer, dan banyak produsen lain sekarang beralih ke aspek pelayanan operasi mereka untuk membangun keunggulan diferensial di pasar serta untuk menghasilkan sumber tambahan pendapatan bagi perusahaan mereka. Pada dasarnya, perusahaan-perusahaan ini, awalnya menggunakan strategi untuk bersaing dengan pemasaran "boxes" (barang berwujud), kini telah beralih dengan fokus untuk penyediaan layanan pelanggan. Banyak fakta yang bisa kita temukan mengenai transisi dari penjualan barang berwujud (tangible) menjadi penjualan barang tak berwujud (intangible), atau memadukan keduanya agar bisa memberikan nilai tambah kepada pelanggan. Industri Produksi barang tradisional seperti industri otomotif sekarang menekankan aspek layanan dari bisnis mereka seperti pembiayaan dengan downpayment rendah,gratis cicilan selama 3 bulan, layanan antar-jemput gratis bagi pelanggan, dan tawaran-tawaran menarik lainnya. Demikian pula, industri personal computer mempromosikan layanan pelanggan 24 jam untuk perbaikan dan menawarkan layanan customize. Industri televisi satelit memberikan layanan digital, alternatif pay-per-view, dan opsi keamanan untuk mencegah anak-anak agar tidak melihat pemrograman tertentu. Hoffman and Bateson dalam bukunya Services Marketing: Concepts, Strategies, & Cases, Fourth Edition (2008) menjelaskan era layanan global (global service era) ditandai dengan: Ekonomi dan angka angkatan kerja yang didominasi oleh sektor jasa, Keterlibatan pelanggan dalam keputusan bisnis strategis, Produk yang semakin fokus pada pasar dan jauh lebih responsif terhadap perubahan kebutuhan pasar, Pengembangan teknologi yang membantu pelanggan dan karyawan dalam ketentuan jasa, Solusi permintaan pelanggan khusus dan memecahkan keluhan pelanggan pada tempat dengan ketidaknyamanan minimal, 2

3 Munculnya industri jasa baru dan "layanan penting (service imperative)" dimana aspek tidak berwujud (layanan) menjadi penting untuk membedakan produk di pasar Pengertian Jasa Definisi jasa hingga saat ini belum ada yang diterima secara bulat. Sejumlah ahli menguangkan pengertiannya dengan berbagai definisi. Diantaranya; Kotler (2006:266) Jasa (service) adalah bentuk produk yang terdiri dari aktivitas, manfaat, atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual dan pada dasarnya tidak berwujud serta tidak menghasilkan kepemilikan akan sesuatu. Leonard L. Berry, dikutip Zeithami dan Bitner (1996:5) mendefinisikan Jasa itu sebagai deeds (tindakan, prosedur, aktivitas); proses-proses dan unjuk kerja yang intangible. Walaupun demikian menurut mereka, wujud jasa bisa mencakup laporan akhir yang tangibel, yaitu berupa materi-materi intruksional yang tangibel, seperti pelaksanaan jasa pelatihan (training) karyawan. Contoh lainnya dokter, hotel, rumah sakit, bank dan lain-lainnya yang menawarkan jasa, dengan tujuan untuk memuaskan konsumennya. Hoffman and Bateson (2008) menjelaskan tentang skala entitas pasar (the scale of market entities), dimana manfaat nyata produk yang dominan biasanya melibatkan kepemilikan fisik yang mengandung unsur layanan untuk tingkat yang lebih rendah. Contoh, sebuah mobil adalah produk dominan nyata (tangible) yang menyediakan angkutan. Sebagai produk menjadi lebih dan lebih nyata dominan, lebih sedikit aspek pelayanannya. Sebaliknya, produk dominan tidak berwujud tidak melibatkan kepemilikan fisik produk dan hanya bisa dialami. Sebuah maskapai penerbangan menyediakan transportasi, tetapi pelanggan tidak secara fisik memiliki pesawat itu sendiri. Pelanggan maskapai mengalami penerbangan yang; akibatnya, aspek layanan mendominasi, Sedangakan manfaat inti produk dan elemen nyata hadir untuk tingkat yang lebih rendah. Bisnis makanan cepat saji, yang mengandung kedua barang (misalnya, makanan) dan komponen layanan (misalnya, penyedia layanan mengambil pesanan pelanggan, penyedia layanan lain memasak makanan, makanan kemudian secara pribadi disajikan kepada pelanggan). Skala entitas pasar mengungkapkan dua pelajaran penting. Pertama, tidak ada pelayanan yang benar-benar murni. Produk yang tampak adalah penggabungan dari berwujud (tangible) dan tidak berwujud (intangible). Kedua, aspek nyata dari sebuah produk berwujud 3

4 yang dominan dan aspek intangible dari produk yang dominan nyata adalah sumber penting dari diferensiasi produk dan arus pendapatan baru. Sumber : Hoffman and Bateson,Services Marketing: Concepts, Strategies, & Cases, Fourth Edition (2008) Perencanaan Pemasaran Jasa Jasa telah tumbuh secara dramatis dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2014 diperkirakan empat dari lima pekerjaan di Amerika Serikat adalah industri jasa. Jasa mencakup 79% produk domestik bruto AS. Bahkan jasa tumbuh jauh lebih cepat dalam ekonomi dunia, menghasilkan 37% nilai keseluruhan perdagangan internasional (Kottler, 2006:292). Industri jasa sangat bervariasi. Pemerintah menawarkan jasa melalui pengadilan, jasa lapangan kerja, rumah sakit, jas militer, polisi, pemadam kebakaran, pengurusan perizinan, sekolah, dll. Organisasi nirlaba swasta menawarkan jasa melalui badan amal, sekolah, yayasan, rumah sakit, gereja, masjid, dan rumah ibadah lainnya, Organisasi bisnis swasta menawarkan jasa maskapai penerbangan, perbankan, hotel, hiburan, consultant, dll. Di era new media ini, yang ditandai dengan semakin menjamurnya komunikasi dan layanan melalui internet, membuat pemasaran jasa semakin inovatif. Layanan website, ecommerce, customizing, dan berbagai layanan online lainnya memberikan nilai tambah bagi produk dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan. Agar produk dan jasa yang ditawarkan perusahaan memberikan difrensiasi terhadap kompetitor, maka harus dilakukan perencanaan yang berorientasi pada kepuasan pelanggan yang inovatif. 4

5 1. 3. Sifat dan Karakteristik Jasa Setiap perusahaan jasa harus mempertimbangkan empat karakteristik khusus jasa ketika merancang program pemasaran, yaitu : jasa tak berwujud (service intangibility), jasa tidak tepisahkan (service inseparability), jasa variablitas (service variability), Jasa dapat musnah (service perishability). a) Jasa tak berwujud (service intangibility) Jasa tak berwujud yaitu jasa yang tidak dapat dilihat, dirasakan, diraba, didengar, atau dibaui sebelum jasa itu dibeli. Contoh, tiket pesawat, operasai bedah pelastik, dll. Karena jasa tidak berwujud, maka tugas perusahaan jasa tersebut untuk memberikan keyakinan kepada konsumen bahwa jasa tersebut akan menjadi jasa berwujud. Seorang analis menyebutnya manajemen bukti (evidence management), dimana perusahaan jasa tak berwujud menghadirkan bukti yang teratur dan jujur tentang kemampuannya kepada pelanggan. b) Jasa tidak tepisahkan (service inseparability) Jasa tidak terpisahkan berarti bahwa jasa tidak dapat dipisahkan dari penyedianya, tanpa mempedulikan apakah penyedia jasa itu orang atau mesin. c) Jasa variablitas (service variability) Jasa viariabilitas berarti kualitas jasa bergantung pada siapa yang menyediakan jasa tersebut, kapan, dimana, dan bagaimana jasa itu disediakan. d) Jasa dapat musnah (service perishability) Jasa dapat musnah berarti bahwa jasa tidak dapat disimpan untuk dijual atau digunakan beberapa saat kemudian Strategi Pemasaran Perusahaan Jasa Pemasaran merupakan penghubung antara perusahaan dengan konsumennya. Peran penghubung ini akan berhasil jika semua upaya pemasaran diorientasikan pada pasar. Seperti bisnis manufaktur, perusahaan jasa yang baik menggunakan pemasaran untuk memposisikan diri (positioning) mereka secara kuat dalam pasar sasaran terpilih (segmentation and targeting). Perusahaan-perusahaan jasa umumnya menetapkan posisi mereka melalui kegiatan bauran pemasaran tradisional. Namun, karena jasa berbeda dari produk yang berwujud, jasa sering memerlukan pendekatan pemasaran tambahan (Kottler, 2006: 293) 5

6 a) Rantai Laba-Jasa (service profit chain) Dalam bisnis jasa, pelanggan dan karyawan jasa lini depan berinteraksi untuk menciptakan jasa. Hasilnya, interaksi efektif tergantung pada keahlian karyawan jasa lini depan dan proses pendukung yang menyokong karyawan-karyawan tersebut. Oleh karena itu, dalam bsnis jasa perusahaan harus memperhatikan pada keduanya, pelanggan dan karyawan, agar berhasil. Perusahaan jasa memahami rantai laba jasa, yang menghubungkan laba perusahaan jasa dengan karyawannya dan kepuasan pelanggan. Rantai ini terdiri dari lima hubungan (Kottler, 2006:294), yaitu : Kualitas jasa internal ; pemilihan karyawan yang bagus dan pelatihan, lingkungan kerja yang berkualitas, dan dukungan kuat bai karyawan yang berurusan dengan pelanggan. Karyawan jasa yang puas dan produktif ; karyawan yang lebih puas, setia, dan bekerja keras. Nilai jasa yang lebih besar; kreasi nilai pelanggan dan penghantaran jasa yang lebih efektif dan efisien. Pelanggan yang puas dan setia ; pelanggan puas yang tetap setia, mengulangi pembelian dan memberitahu pelanggan lain (WOM World Of Mouth). Laba dan pertumbuhan jasa yang sehat ; kinerja perusahaan jasa yang bagus. Pemasaran jasa memerlukan lebih dari sekedar pemasaran tradisional yang menggunakan 4P, tapi memerlukan pemasaran internal dan pemasaran interaktif. b) Pemasaran Internal (Internal Marketing) Pemasaran internal (Internal Marketing) berarti bahwa perusahaan jasa harus mengorientasikan dan memotivasi karyawannya yang berhubungan dengan pelanggan dan mendukung orang-orang pelayanan untuk bekerja sebagai satu tim untuk memberikan kepuasan pelanggan. Pemasar harus membuat semua orang dalam oraganisasi berpusat pada pelanggan (customer centris). c) Pemasaran Interaktif (Interactive marketing) 6

7 Pemasaran Interaktif (Interactive marketing) berarti bahwa kualitas jasa sangat tergantung pada kualitas interaksi pembeli-penjual selama transaksi jasa. Dalam pemasaran jasa, kualitas jasa tergantung pada penghantar jasa dan kualitas penghantarannya. Ketika persaingan dan biaya semakin meningkat, maka semakin banyak kecanggihan pemasaran jasa yang diperlukan. Perusahaan jasa menghadapi tiga tugas utama pemasaran: Mereka ingin meningkatkan difrensiasai jasa, kualitas jasa, dan produktivitas jasa. Mengelola Difrensiasi Jasa Dalam persaingan harga yang sangat ketat, para pemsar jasa harus melakukan difrensiasai jasanya daripada pesaing. Perusahaan jasa harus mengebangkan penawaran, penghantaran, dan citra yang berbeda. Mengelola Kualitas Jasa Perusahaan juga bisa mendifrensiasaikan dirinya dengan menghantarkan kualitas yang lebih tinggi secara konsisten dibandingkan pesaingnya. Mengelola Produktivitas Jasa Dengan biaya yang meningkat cepat, perusahaan jasa mendapatkan tekanan besar untuk meningkatkan produktivitas jasa. Solusinya adalah dengan melatih beberapa karyawan lama dengan lebih baik atau mempekerjakan karyawan baru yang akan bekerja lebih keras atau lebih terampil. 2. Segmentation, Targeting, and Positioning Segmentation (Segmentasi) Saat ini perusahaan menyadari bahwa mereka tidak dapat memenuhi keinginan semua pembeli di pasar. Karena jumlah pembeli terlalu banyak, terlalu luas, dan mempunyai kebutuhan dan praktek pembelian yang beragam. Untuk itulah perusahaan harus merancang strategi pemasaran yang digerakkan pelanggan atau membangun hubungan yang benar dengan pelanggan yang tepat. 7

8 Empat langkah merancang strategi pemasaran yang digerakkan pelanggan adalah, Segmentasi Pasar (Market Segmentation), Penetapan Target Pasar (Market Targeting), dan dalah dua tahap akhir, perusahaan memutuskan proposisi nilai, tentang bagaimana proposisi nilai itu mampu menciptakan nilai bagi pelanggan sasaran. Difrensiasai mencakup mendifrensiasaikan penawaran pasar perusahaan yang sesungguhnya, untuk menciptakan nilai bagi pelanggan yang unggul. Positioning terdiri dari dari pengaturan penawaran pasar untuk menduduki tempat yang jelas, berbeda dan dinginkan dibanding produk pesdaing dalam pikiran konsumen sasaran. Segmentasi adalah proses pengelompokan yang semula heterogen kedalam segmensegmen yang lebih spesifik. Untuk menjamin keberhasilan pembinaan hubungan jangka panjang dan akurasi penetapan pasar sasaran, maka perlu dilakukan Segmentasi pasar. Segmentasi pasar adalah melakukan pengelompokan konsumen ke dalam segmen yang mempunyai keinginan, kebutuhan, preferensi dan perilaku pembelian yang sama atau homogen. Segmentasi pasar bisa dikelompokan sebagai berikut : segmentasi geografis (geographic segmentation) : membagi pembeli berdasarkan wilayah, segmentasi demografis (demographic segmentation) : mengelompokkan pembeli berdasarkan usia, jenis kelamin, pendapatan, pekerjaan, pendidikan, agama, atau ras, segmentasi pendapatan (income segmentation) : berdasarkan pendapatan pembeli. segmentasi psikografis (psychographic segmentation) : berdasarkan kelas sosial, gaya hidup, karakteristik kepribadian. Segmentasi perilaku (behavioral segmentation): membagi kelompok berdasarkan pengetahuan, sikap, penggunaan, atau respon terhadap sebuah produk. Segmentasi kejadian (occasion segmentation) : berdasarkan kejadian atau kebiasaan Targeting (Target) Segmentasi pasar mengungkapkan peluang segmen pasar perusahaan. Setelah mengevaluasi segmen pasar yang berbeda, perusahaan harus memutuskan jenis dan berapa 8

9 banyak segmen yang menjadi sasaran. Pasar sasaran (target market) terdiri dari sejumlah pembeli yang berbagi kebutuan dan karakteristik yang sama yang akan dilayani perusahaan. Umumnya penetapan target pasar bisa dilaksanakan pada beberapa tingkat yang berbeda, yaitu : penetapan target pasar yang sangat luas (pemasaran tanpa difrensiasi), pemasaran sempit (pemasaran mikro), atau diantaranya (pemasaran difrensiasi atau terkonsentrasi). a) Pemasaran Tanpa Difrensiasi (undiffrentiated marketing) Dengan menggunakan strategi pemasaran tanpa difrensiasi atau pemasaran massal (mass marketing), perusahaan bisa memutuskan untuk mengabaikan perbedaan segmen pasar dan menargetkan keseluruhan pasar dengan satu penawaran. Strategi pemasaran massal terfokus pada kesamaan kebutuhan konsumen daripada perbedaannya. Perusahaan merancang produk dan jasa program pemsaran yang sesuai bagi sejumlah besar pembeli. b) Pemasaran Terdifrensiasi (diffrentiated marketing) Dengan menggunakan strategi pemasaran terdifrensiasi atau pemasaran teregmentasi (segmented marketing), perusahaan memutuskan untuk menargetkan beberapa segmen pasar dan merancang penawaran terpisah bagi masing-masing segmen. Contoh General Motor memproduksi sebuah mobil untuk setiap dompet, tujuan, dan kepribadian c) Pemasaran Terkonsentrasi (concentrated marketing) Strategi cakupan pasar berikutnya adalah pemasaran terkonsentrasi atau pemasaran ceruk (niche marketing), sesuai untuk perusahaan yang sumber dayanya terbatas. d) Pemasaran Mikro (micromarketing) Pemasaran mikro adalah praktek penghantaran produk dan jasa dengan program pemasaran untuk memenuhi selera setiap individu dan lokasi tertentu. Pemasaran mikro mencakup pemasaran lokal dan pemasaranm individual. Pemasaran loal ditujukan untuk melayani kebutuhan dan keinginan kelompok pelangggan lokal kota, lingkungan, komunitas, dan toko-toko tertentu. Sedangkan pemasaran individu menawarkan prudk dan jasa khusus untuk kebutuhan dan prefensi pelanggan individual. Mengembangkan strategi komunikasi pemasaran jasa mengikuti pola umum, sama dengan perusahaan yang memproduksi barang atau jasa. Perusahaan jasa pertama harus 9

10 menganalisis kebutuhan konsumen di pasar, kemudian mengkategorikan konsumen dengan kebutuhan yang serupa ke segmen pasar. Setiap segmen pasar kemudian harus dipertimbangkan berdasarkan laba dan potensi pertumbuhan dan kompatibilitas segmen dengan sumber daya organisasi dan tujuan. Segmen yang menjadi fokus upaya pemasaran perusahaan menjadi target pasar Diffrentiation and Positioning (Difrensiasi dan posisi) Selain memutuskan segmen pasar mana yang akan menjadi sasarannya, perusahaan harus memutuskan proposisi nilai bagaimana perusahaan akan menciptakan nilai terdifrensiasi untuk segmen sasaran dan posisi apa yang ingin diduduki perusahaan dalam segmen tersebut. Posisi produk (product s position) adalah cara produk didefinisikan oleh konsumen terhdap atribut penting tempat dimana produk berada dalam pikiran konsumen dibandingkan pesaing. Contoh di pasar mobil, Toyota Agya dan Daihatsu Ayla diposisikan sebagai mobil ekonomis. Toyota Harier diposisikan sebagai mobil mewah. 3. Product Life Cycle (Siklus Hidup Produk) Manajemen mengetahui bahwa masing-masing produk atau jasa akan mempunyai siklus hidup masing-masing, walaupun bentuk dan rentang waktunya tidak diketahui. Siklus hidup produk mempunyai lima tahapan yang berbeda, yaitu ; a) Pengembangan produk (Product Development )dimulai ketika perusahaan menemukan dan mengembangkan suatu ide produk baru. Selama pengembangan produk, penjualan masih nol dan biaya invesatsi perusahaan menumpuk. b) Pengenalan (Introduction) adalah periode dimana pertumbuhan penjualan lambat pada saat produk diperkenalkan di pasar. Keuntungan tidak terjadi pada tahap ini karena pengeluaran yang besar untuk memperkenalkan produk atau jasa. c) Pertumbuhan (growth) merupakan periode penerimaan dengan cepat oleh pasar dan peningkatan keuntungan. 10

11 d) Kedewasaan (maturity) adalah periode melambatnya pertumbuhan penjualan dikarenakan produk telah diterima oleh sebagian pasar pembeli potensial. Tingkat keuntungan tidak berada di puncak atau menurun karena meningkatnya pengeluaran pemasaran untuk mempertahankan produk dalam persaingan. e) Penurunan (decline) merupakan periode ketika penjuln mulai menurun dan keuntungan jatuh. Tidak semua produk mengikuti siklus hidup produk tersebut. Beberapa produk dipekenalkan dan gugur dengan ccepat, sedangkan yang lain berada pada tahap kedewasaan untuk waktu yang lama sekali. Contoh beberapa merek yang mampu bertahan meskipun sdudah berumur 100 tahun lebih, seperti Coca Cola, Gellete, Budweiser, American Express, dll. Membangun Tujuan Komunikasi (Establishing Communications Objectives) Pada tingkat yang paling luas, tujuan komunikasi perusahaan jasa berusaha untuk menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan pelanggan tentang penawaran layanan perusahaan. Selain itu, tujuan dari bauran komunikasi perusahaan sering berhubungan langsung dengan penawaran layanan tahap dalam siklus hidup produk (PLC) Tabel Product Life Cycle Stage and Communictaion Objectives Sumber : Hoffman and Bateson,Services Marketing: Concepts, Strategies, & Cases, Fourth Edition (2008). 11

12 Secara umum, tujuan komunikasi utama dalam pengenalan dan pertumbuhan tahap PLC adalah untuk menginformasikan pelanggan. komunikasi informasi memperkenalkan layanan menawarkan dan menciptakan kesadaran merek bagi perusahaan. 4. Bagaimana Perusahaan Jasa Periklanan Dibayar oleh Klien Setelah kita membahas mengenai konsep dan strategi perusahaan jasa, sekarang kita fokus membahas perusahaan jasa yang memproduksi program komunikasi pemasaran, yaitu perusahaan jasa periklanan. Bagaimana perusahaan jasa periklanan dibayar? Jenis dan jumlah layanan yang diberikan perusahaan iklan kepada klien sangat beragam. Sehingga perusahaan iklan menggunakan berbagai macam metode kompensasi yang berbeda-beda atas jasa yang mereka berikan kepada klien. Kompensasi yang diterima perusahaan iklan dewasa ini menurut Moriarty (2010) menggunakan tiga cara (metode) pembayaran yaitu: sistem komisi (commission system), sistem uang jasa (fee arrangement), dan gaji (retainer) Sistem Komisi (commission system) Metode kompensasi tradisional yang paling sering digunakan adalah dengan menggunakan sistem komisi. Pada sistem ini, perusahaan iklan menerima komisi dalam jumlah tertentu (biasanya persen) dari perusahaan media massa untuk setiap waktu dan setiap ruang iklan yang dibeli untuk kepentingan klien Sistim uang jasa (fee arrangement) Sistim uang jasa sebagai kompensasi utama bervariasi berdasarkan departemen. Biaya sudah termasuk akomodasi, perjalanan dan biaya standarat lainnya Sistim Gaji (Retainer) Sistim gaji bulanan atau tahunan. Jumlah yang ditagih berdasarkan pada jumlah jam kerja. Umumnya digunakan agency public relations. Selain ketiga metode yang disebutkan Moriarty, ada juga metode dengan menggunakan Tagihan sesuai nilai (Value Billing) yaitu sistim value billing berarti agensi dibayar untuk ide kreatif dan strateginya. Alternatif lainnya adalah Tagihan sesuai biaya produksi dan 12

13 penayangan (Production and media placement Billing). Sistim tagihan sesuai biaya produksi dan penayangan pada media. Dengan sistim ini pihak agency harus melampirkan invoice dan kwitansi-kwitansi biaya produksi serta biaya penayangan di media yang dilengkapi dengan bukti tayang (log proof). 13

14 Daftar Pustaka 1) Moriarty S., Mitchell N., Wells W., Advertising. 8 th ed. Saduran Triwibowo B.S. Kencana. Jakarta. 2) Morissan, 2010, Periklanan: Komunikasi Pemasaran Terpadu. Kencana. Jakarta. 3) Madjadikara, Agus S. (2004), Bagaimana Biro Iklan Memproduksi Iklan (Bimbingan Praktis Penulisan Naskah Iklan - Copywriting), PT. Gramedia, Jakarta. 4) Kottler & Amstrong (2006). Principles of Marketing, Twelfth Edition. Saduran Bob Sabran. Erlangga. Jakarta. 5) Hoffman and Bateson (2008).Services Marketing: Concepts, Strategies, & Cases, Fourth Edition. South-Western Cengage Learning. USA. 6) David S Waller (2004). Journal. Developing an account management lifecycle for advertising agency-clientrelationships. Marketing Intelligence & Planning Vol. 22 No. 1, 2004 pp Emerald Group Publishing Limited

ACCOUNT MANAGEMENT. Mind Mapping Anaysis. SUHENDRA, S.E., M.Ikom. Periklanan dan Komunikasi Pemasaran. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi.

ACCOUNT MANAGEMENT. Mind Mapping Anaysis. SUHENDRA, S.E., M.Ikom. Periklanan dan Komunikasi Pemasaran. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. ACCOUNT MANAGEMENT Modul ke: Mind Mapping Anaysis SUHENDRA, S.E., M.Ikom Fakultas Fakultas Ilmu Komunikasi Program Studi Periklanan dan Komunikasi Pemasaran www.mercubuana.ac.id 1. Analisis Competitive

Lebih terperinci

Strategi Pemasaran yang Digerakkan oleh Pelanggan Menciptakan Nilai Bagi Pelanggan Sasaran

Strategi Pemasaran yang Digerakkan oleh Pelanggan Menciptakan Nilai Bagi Pelanggan Sasaran Strategi Pemasaran yang Digerakkan oleh Pelanggan Menciptakan Nilai Bagi Pelanggan Sasaran Market segmentation membagi pasar menjadi kelompok-kelompok kecil dengan kebutuhan, karakteristik atau perilaku

Lebih terperinci

ACCOUNT MANAGEMENT CLIENT BRIEF, CREATIVE. SUHENDRA, S.E., M.Ikom. Periklanan dan Komunikasi Pemasaran. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi.

ACCOUNT MANAGEMENT CLIENT BRIEF, CREATIVE. SUHENDRA, S.E., M.Ikom. Periklanan dan Komunikasi Pemasaran. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. ACCOUNT MANAGEMENT Modul ke: CLIENT BRIEF, CREATIVE BRIEF, dan MEDIA BRIEF SUHENDRA, S.E., M.Ikom Fakultas Fakultas Ilmu Komunikasi Program Studi Periklanan dan Komunikasi Pemasaran www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

DASAR-DASAR MANAJEMEN PEMASARAN

DASAR-DASAR MANAJEMEN PEMASARAN Modul ke: DASAR-DASAR MANAJEMEN PEMASARAN STRATEGI PRODUK, JASA Fakultas FIKOM Dra. Tri Diah Cahyowati, Msi. Program Studi Marcomm & Advertising http://www.mercubuana.ac.id Definisi APAKAH PRODUK ITU?

Lebih terperinci

ACCOUNT MANAGEMENT ANGGARAN KOMUNIKASI PEMASARAN. SUHENDRA, S.E., M.Ikom. Periklanan dan Komunikasi Pemasaran. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi

ACCOUNT MANAGEMENT ANGGARAN KOMUNIKASI PEMASARAN. SUHENDRA, S.E., M.Ikom. Periklanan dan Komunikasi Pemasaran. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi ACCOUNT MANAGEMENT Modul ke: ANGGARAN KOMUNIKASI PEMASARAN SUHENDRA, S.E., M.Ikom Fakultas Fakultas Ilmu Komunikasi Program Studi Periklanan dan Komunikasi Pemasaran www.mercubuana.ac.id 1. Definisi dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pemasaran menurut American Marketing Association (AMA) merupakan. mampu memuaskan tujuan individu dan organisasi.

BAB II LANDASAN TEORI. Pemasaran menurut American Marketing Association (AMA) merupakan. mampu memuaskan tujuan individu dan organisasi. BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Pemasaran Pemasaran menurut American Marketing Association (AMA) merupakan suatu proses perencanaan dan menjalankan konsep, harga, promosi, dan distribusi sejumlah ide,

Lebih terperinci

BAB II Landasan Teori

BAB II Landasan Teori BAB II Landasan Teori 2.1 Pemasaran 2.1.1 Kebutuhan, Keinginan dan Permintaan Pembahasan konsep pemasaran dimulai dari adanya kebutuhan manusia. Kebutuhan dasar manusia bisa dibedakan berupa fisik seperti

Lebih terperinci

SEGMENTASI PASAR, PENENTUAN PASAR SASARAN DAN POSISI PASAR PERTEMUAN 7 MANAJEMEN PEMASARAN MUHAMMAD WADUD

SEGMENTASI PASAR, PENENTUAN PASAR SASARAN DAN POSISI PASAR PERTEMUAN 7 MANAJEMEN PEMASARAN MUHAMMAD WADUD SEGMENTASI PASAR, PENENTUAN PASAR SASARAN DAN POSISI PASAR PERTEMUAN 7 MANAJEMEN PEMASARAN MUHAMMAD WADUD POKOK BAHASAN SEGMENTASI TARGETING POSITIONING 1. MENGIDENTIFIKASI DAN MEMILAH KELOMPOK PEMBELI

Lebih terperinci

Modul ke: Kewirausaan. Pemasaran. Fakultas TEKNIK. Martolis, Program Studi Teknik Mesin

Modul ke: Kewirausaan. Pemasaran. Fakultas TEKNIK. Martolis, Program Studi Teknik Mesin Modul ke: 10 Martolis, Fakultas TEKNIK Kewirausaan MT Pemasaran Program Studi Teknik Mesin Definisi Pemasaran Pemasaran adalah proses di mana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pemasaran Kata pemasaran saat ini ada diterapkan di mana-mana. Secara formal dan informal, manusia dan organisasi berbaur dalam sejumlah kegiatan yang dapat disebut pemasaran.

Lebih terperinci

DESAIN PRODUK DAN JASA

DESAIN PRODUK DAN JASA DESAIN PRODUK DAN JASA DESAIN PRODUK APA YANG DIMAKSUDKAN DENGAN PRODUK? Produk bisa diartikan sebagai kepuasan yang ditawarkan produsen (perusahaan) kepada konsumen. Untuk dapat mencapai maksud tersebut

Lebih terperinci

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan)

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan) PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan) Nama Kelompok : Fadhyl Muhammad 115030407111072 Ardhya Harta S 115030407111075 Ardiansyah Permana 115030407111077 UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Lebih terperinci

Entrepreneurship and Inovation Management

Entrepreneurship and Inovation Management Modul ke: 10 Entrepreneurship and Inovation Management Berisi : SEGMENTATION TARGETING - POSITIONING Fakultas Ekonomi Dr. Tukhas Shilul Imaroh,MM Program Studi Pasca Sarjana www.mercubuana.ac.id Pengertian

Lebih terperinci

PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6. Pemasaran. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si

PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6. Pemasaran. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6 Pemasaran Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si Definisi Pemasaran Kotler dan Lane (2007): Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan

Lebih terperinci

Pertemuan 8 Segmenting Targeting Positioning

Pertemuan 8 Segmenting Targeting Positioning MARKETING MANAGEMENT Pertemuan 8 Segmenting Targeting Positioning Kotler Keller Tahapan dalam Market Segmentation, Targeting, dan Positioning Market Segmentation 1. Identifikasi dasar segmentasi pasar

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Marketing Definisi Marketing menurut Kotler & Keller (2006, p. 6), adalah sebuah fungsi dari organisasi dan merupakan proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyampaikan

Lebih terperinci

Strategi Pemasaran dalam Persaingan Bisnis Modul ke:

Strategi Pemasaran dalam Persaingan Bisnis Modul ke: Strategi Pemasaran dalam Persaingan Bisnis Modul ke: Widi Wahyudi,S.Kom, SE, MM. Fakultas Desain & Seni Kreatif Program Studi Desain Produk www.mercubuana.ac.id A. Pengertian Strategi Pemasaran Strategi

Lebih terperinci

SEGMENTASI PASAR dan PENETAPAN PASAR SASARAN. Oleh: Diana Ma rifah

SEGMENTASI PASAR dan PENETAPAN PASAR SASARAN. Oleh: Diana Ma rifah SEGMENTASI PASAR dan PENETAPAN PASAR SASARAN Oleh: Diana Ma rifah Pemasaran Massal Dalam pemasaran massal, penjual melakukan produksi massal, distribusi massal, dan promosi massal dari satu produk ke semua

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LANDASAN TEORI 1. STRATEGI PEMASARAN a. Pengertian Strategi Strategi adalah rencana jangka panjang dengan diikuti tindakan-tindakan yang ditunjukkan untuk mencapai tujuan tertentu.

Lebih terperinci

DASAR-DASAR MANAJEMEN PEMASARAN

DASAR-DASAR MANAJEMEN PEMASARAN Modul ke: DASAR-DASAR MANAJEMEN PEMASARAN Fakultas FIKOM SEGMENTASI, TARGETING DAN POSITIONING Dra. Tri Diah Cahyowati, Msi. Program Studi Marcomm & Advertising http://www.mercubuana.ac.id Segmentasi pasar

Lebih terperinci

ACCOUNT MANAGEMENT Modul ke: Fakultas Fakultas Ilmu Komunikasi Program Studi Periklanan dan Komunikasi Pemasaran

ACCOUNT MANAGEMENT Modul ke: Fakultas Fakultas Ilmu Komunikasi Program Studi Periklanan dan Komunikasi Pemasaran Modul ke: ACCOUNT MANAGEMENT Proses Produksi Iklan pada Media Tradisional dan Media Baru SUHENDRA, S.E., M.Ikom Fakultas Fakultas Ilmu Komunikasi Program Studi Periklanan dan Komunikasi Pemasaran www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

KEWIRAUSAHAAN - 2 STRATEGI PEMASARAN

KEWIRAUSAHAAN - 2 STRATEGI PEMASARAN KEWIRAUSAHAAN - 2 Modul ke: STRATEGI PEMASARAN Fakultas Galih Chandra Kirana, SE.,M.Ak Program Studi www.mercubuana.ac.id 1 PEMASARAN Pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan

Lebih terperinci

Account Management. Konsep dan strategi pemasaran jasa dan strategi komunikasi pemasaran jasa. Eppstian Syah As'ari. Modul ke: Fakultas Fikom

Account Management. Konsep dan strategi pemasaran jasa dan strategi komunikasi pemasaran jasa. Eppstian Syah As'ari. Modul ke: Fakultas Fikom Modul ke: Account Management Konsep dan strategi pemasaran jasa dan strategi komunikasi pemasaran jasa Fakultas Fikom Eppstian Syah As'ari Program Studi Marcomm POKOK BAHASAN BAB 1 Proses Perencanaan Pemasaran

Lebih terperinci

Memahami Proses Pemasaran Dan Perilaku Konsumen

Memahami Proses Pemasaran Dan Perilaku Konsumen Memahami Proses Pemasaran Dan Perilaku Konsumen Setelah mempelajari bab ini, anda akan mampu: 1. Menjelaskan konsep pemasaran dan menggambarkan lima kekuatan yang membentuk lingkungan pemsaran eksternal.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dari sudut pandang ruang dan waktu. Persaingan yang ketat inipun tidak hanya

BAB 1 PENDAHULUAN. dari sudut pandang ruang dan waktu. Persaingan yang ketat inipun tidak hanya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menjelang memasuki tahun 2010 (APEC) dan tahun-tahun selanjutnya didunia ini masing-masing negara seperti tidak mempunyai batas lagi, ditinjau dari sudut pandang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Tujuan

BAB II LANDASAN TEORI. memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Tujuan BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Tujuan pemasaran yaitu membuat agar penjualan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pemasaran

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pemasaran II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pemasaran Pemasaran adalah proses untuk merencanakan dan melaksanakan perancangan, penetapan harga, promosi, dan distribusi dari ide, barang, dan layanan untuk menimbulkan

Lebih terperinci

MARKETING MIX (BAURAN PEMASARAN) PERTEMUAN KEDUA

MARKETING MIX (BAURAN PEMASARAN) PERTEMUAN KEDUA MARKETING MIX (BAURAN PEMASARAN) PERTEMUAN KEDUA PRODUK / JASA Jasa adalah : setiap tindakan atau kinerja yang dapat ditawarkan satu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SI SANTRI. (Simpanan Masyarakat Kota Santri)

BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SI SANTRI. (Simpanan Masyarakat Kota Santri) BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SI SANTRI (Simpanan Masyarakat Kota Santri) A. Urgensi Strategi Pemasaran bagi BMT dalam Meningkatkan Produk Si Santri Baitul Maal Wa Tamwil (BMT) merupakan suatu

Lebih terperinci

2.1 Strategi Komunikasi Pemasaran

2.1 Strategi Komunikasi Pemasaran BAB II KERANGKA KONSEP DAN TEORI Teori adalah sebuah sistem konsep abstrak yang mengindikasikan adanya hubungan diantara konsep konsep yang membantu kita memahami sebuah fenomena. Suatu teori adalah suatu

Lebih terperinci

ANALISIS IKLAN BERDASARKAN SEGMENTASI, TARGETING DAN POSITIONING (STP)

ANALISIS IKLAN BERDASARKAN SEGMENTASI, TARGETING DAN POSITIONING (STP) ANALISIS IKLAN BERDASARKAN SEGMENTASI, TARGETING DAN POSITIONING (STP) Strategi pemasaran STP (segmenting, targeting, position) diperlukan karena hal-hal mendasar berikut ; pasar sangat beragam, pasar

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Marketing. Marketing didefinisikan sebagai salah satu fungsi organisasi dan pembentukan suatu proses kreatifitas, komunikasi dan menyalurkan nilai (value) kepada konsumen dan

Lebih terperinci

yang membentuk lingkungan pemsaran eksternal. komponen bauran pemasaran segmentasi tersebut dalam pemasaran. konsumen perilaku pembelian konsumen.

yang membentuk lingkungan pemsaran eksternal. komponen bauran pemasaran segmentasi tersebut dalam pemasaran. konsumen perilaku pembelian konsumen. 1. Menjelaskan konsep pemasaran dan menggambarkan lima kekuatan yang membentuk lingkungan pemsaran eksternal. 2. Menjelaskan tujuan rencana pemasaran dan mengidentifikasikan empat komponen bauran pemasaran

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI MANAGEMENT RESORT & LEISURE UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG,

PROGRAM STUDI MANAGEMENT RESORT & LEISURE UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG, PENGANTAR PEMASARAN STRATEGI PASAR JASA Suwandi PROGRAM STUDI MANAGEMENT RESORT & LEISURE UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG, 2010 DEFINISI PASAR PASAR POTENSIAL (potential market)= sekumpulan konsumen

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. pertukaran peroduksi yang bernilai satu sama lain. berhubungan dengan kehidupan sehari-hari, baik manusia secara individual,

II. LANDASAN TEORI. pertukaran peroduksi yang bernilai satu sama lain. berhubungan dengan kehidupan sehari-hari, baik manusia secara individual, 13 II. LANDASAN TEORI 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran Kotler dan Amstrong (2008 : 7) Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana individu atau kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sebelum mengenal segmentasi, targeting dan Positioning lebih

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sebelum mengenal segmentasi, targeting dan Positioning lebih BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LANDASAN TEORI 1. Pengertian Jasa Sebelum mengenal segmentasi, targeting dan Positioning lebih jauh kita harus terlebih dahulu mengenal dan memahami apa itu jasa, jasa yaitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan teknologi yang makin dinamis membuat manusia

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan teknologi yang makin dinamis membuat manusia 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang makin dinamis membuat manusia dituntut dengan cepat dan tepat untuk bertindak agar tidak kalah bersaing. Berdasarkan kondisi tersebut

Lebih terperinci

DASAR-DASAR MANAJEMEN PEMASARAN

DASAR-DASAR MANAJEMEN PEMASARAN Modul ke: DASAR-DASAR MANAJEMEN PEMASARAN STRATEGI PERUSAHAAN DAN MARKETING Fakultas FIKOM Dra. Tri Diah Cahyowati, Msi. Program Studi Marcomm & Advertising http://www.mercubuana.ac.id Definisi Definisi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. pembeli. Merek merupakan nama, istilah, tanda, simbol atau rancangan atau

BAB II LANDASAN TEORI. pembeli. Merek merupakan nama, istilah, tanda, simbol atau rancangan atau BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Merek Menurut American Marketing Association merek adalah janji penjual untuk menyampaikan kumpulan sifat, manfaat dan jasa spesifik secara konsisten kepada pembeli. Merek merupakan

Lebih terperinci

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN Modul ke: 12 2. Fakultas Program Pascasarjana Pokok Bahasan 1. Komunikasi Pemasaran Strategi Komunikasi Pemasaran Dr. Inge Hutagalung, M.Si Program Studi Magister Ilmu Komunikasi

Lebih terperinci

PERTEMUAN 12 STRATEGI PEMASARAN 2/13/13

PERTEMUAN 12 STRATEGI PEMASARAN 2/13/13 PERTEMUAN 12 STRATEGI PEMASARAN 2/13/13 1 PEMASARAN Pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi, dan distribusi atas ide, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran

Lebih terperinci

MENDEFINISIKAN PEMASARAN ABAD 21. Oleh: DIANA MA RIFAH

MENDEFINISIKAN PEMASARAN ABAD 21. Oleh: DIANA MA RIFAH MENDEFINISIKAN PEMASARAN ABAD 21 Oleh: DIANA MA RIFAH Pengertian dan Konsep Pemasaran Pemasaran menurut American Marketing Association satu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan

Lebih terperinci

TARGET PASAR. Apakah pasar itu?

TARGET PASAR. Apakah pasar itu? Apakah pasar itu? TARGET PASAR Pasar adalah Orang-orang dengan kebutuhan dan atau keinginan mempunyai uang yang akan dibelanjakan dan mempunyai kemauan untuk membelanjakan Target pasar : Sekelompok konsumen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran dalam suatu perusahaan memegang peranan yang sangat penting, karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan untuk mempertahankan

Lebih terperinci

Minggu-5. Product Knowledge and price concept. Strategy Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle Strategy, PLC) By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM

Minggu-5. Product Knowledge and price concept. Strategy Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle Strategy, PLC) By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM Product Knowledge and price concept Minggu-5 Strategy Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle Strategy, PLC) By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM Further Information : Mobile : 08122035131 Email: ailili1955@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. stakeholdernya. Dengan melakukan komunikasi yang efektif kepada stakeholders,

BAB I PENDAHULUAN. stakeholdernya. Dengan melakukan komunikasi yang efektif kepada stakeholders, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini komunikasi memegang peran penting di segala sendi kehidupan, salah satunya dalam dunia bisnis. Kesuksesan perusahaan atau organisasi saat ini sangat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Optimalisasi Pengertian optimaliasai menurut Poerdwadarminta (Ali, 2014) adalah hasil yang dicapai sesuai dengan keinginan, jadi optimalisasi merupakan pencapaian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku Konsumen 2.1.1 Pengertian Perilaku Konsumen Pengertian Menurut Prasetijo (2005:15) perilaku konsumen dimaknai sebagai proses yang dialalui oleh seseorang dalam mencari,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Karakteristik Informasi Manajemen dalam mengelola suatu perusahaan memerlukan informasi sebagai dasar untuk pengambilan keputusan, baik informasi yang bersifat kualitatif maupun

Lebih terperinci

Integrated Marketing Communication II

Integrated Marketing Communication II Modul ke: Integrated Marketing Communication II Fakultas Fakultas Ilmu Komunikasi Martina Shalaty Putri, M.Si. Program Studi Advertising dan Marketing Communication www.mercubuana.ac.id Perbedaan Target

Lebih terperinci

MANAJEMEN PEMASARAN UMKM. Program Teras Usaha Mahasiswa Pelatihan Wirausaha Tahap I Juni 2016

MANAJEMEN PEMASARAN UMKM. Program Teras Usaha Mahasiswa Pelatihan Wirausaha Tahap I Juni 2016 MANAJEMEN PEMASARAN UMKM Program Teras Usaha Mahasiswa Pelatihan Wirausaha Tahap I 17-18 Juni 2016 Pemasaran Produk merupakan perwujudan ide dari seorang pengusaha Dalam beberapa kasus, produk itu dapat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem dan Prosedur 2.1.1 Pengertian sistem Sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lain nya membentuk satu kesatuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Menurut Kottler dan Amstrong (2001:7), Pemasaran adalah Suatu proses sosial dan manajerial yang membuat individu dan berkelompok memperoleh apa yang mereka

Lebih terperinci

Pengelolaan Pemasaran Jasa

Pengelolaan Pemasaran Jasa STMIK - AMIK RAHARJA INFORMATIKA MARKETING MANAJAMEN Pengelolaan Pemasaran Jasa Jasa dapat didefinisikan sebagai tindakan atau kinerja yang ditawarkan satu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak

Lebih terperinci

TARGET PASAR. Apakah pasar itu?

TARGET PASAR. Apakah pasar itu? Apakah pasar itu? TARGET PASAR Pasar adalah Orang-orang dengan kebutuhan dan atau keinginan mempunyai uang yang akan dibelanjakan dan mempunyai kemauan untuk membelanjakan Target pasar : Sekelompok konsumen

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah salah satu dari kegiatan pokok yang dilakukan oleh para pengusaha dalam usahanya mempertahankan kelangsungan hidupnya, berkembang dan mendapatkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pemasaran 1. Definisi Pemasaran Berhasil atau tidaknya dalam pencapaian tujuan bisnis tergantung pada keahlian dan kemampuan ujung tombak sebuak usaha yaitu pada bidang pemasaran.

Lebih terperinci

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN BAB IV SIMPULAN DAN SARAN 4.1 Simpulan Setelah melakukan pengamatan selama Praktik Kerja Lapangan pada PT. Happy Wedding Service, Surabaya, Jawa Timur. Berdasarkan penjelasan pada bab sebelumnya, adapun

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan kegiatan memasarkan produk suatu kelompok atau individu untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan memperoleh keuntungan. Maka pemasaran

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan dan perkembangan informasi serta teknologi komunikasi dalam era globalisasi mampu mengubah dunia dan kehidupan manusia. Dahulu negara dan bangsa

Lebih terperinci

TUGAS E- BISNIS. Di susun oleh: Nama : Nur Rokhayati NIM : Kelas : S1 TI 6A STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

TUGAS E- BISNIS. Di susun oleh: Nama : Nur Rokhayati NIM : Kelas : S1 TI 6A STMIK AMIKOM YOGYAKARTA TUGAS E- BISNIS Di susun oleh: Nama : Nur Rokhayati NIM : 08.11.1909 Kelas : S1 TI 6A STMIK AMIKOM YOGYAKARTA STRATEGI PEMASARAN DALAM PERSAINGAN BISNIS A. PENGERTlAN PEMASARAN Sebagaiman kita ketahui

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bauran Pemasaran Untuk memasarkan sebuah produk, perusahaan harus menggunakan sebuah strategi agar tidak ada kesalahan dalam memasarkan produk. Perusahaan terlebih dahulu harus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat dan terbuka. Kondisi ini menuntut perusahaan-perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat dan terbuka. Kondisi ini menuntut perusahaan-perusahaan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi saat ini, persaingan di dalam dunia usaha menjadi semakin ketat dan terbuka. Kondisi ini menuntut perusahaan-perusahaan untuk mengelola

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada industri otomotif nasional pada saat ini, meskipun pada tahun 2011 terjadi

BAB I PENDAHULUAN. pada industri otomotif nasional pada saat ini, meskipun pada tahun 2011 terjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cukup tinggi berdampak sangat besar pada industri otomotif nasional pada saat ini, meskipun pada tahun 2011 terjadi permasalahan

Lebih terperinci

Account Management. KULIAH 3 Konsep dan Strategi Pemasaran Jasa. BERLIANI ARDHA, SE, M.Si

Account Management. KULIAH 3 Konsep dan Strategi Pemasaran Jasa. BERLIANI ARDHA, SE, M.Si Modul ke: Account Management KULIAH 3 Konsep dan Strategi Pemasaran Jasa Fakultas FIKOM BERLIANI ARDHA, SE, M.Si Program Studi MARKOM www.mercubuana.ac.id Life is really simple, but we insist on making

Lebih terperinci

Integrated Marketing Communication (IMC) : Pengantar Umum

Integrated Marketing Communication (IMC) : Pengantar Umum BAB 1 PENDAHULUAN Modul ini merupakan kerja Tim yang tergabung dalam tim Marketing Communication (Komunikasi Pemasaran). Marketing communication merupakan salah satu unsur penting dalam proses pemasaran

Lebih terperinci

Kewirausahaan III. Pemasaran jasa. Sistem informasi/ Penyiaran. Kata Pengantar. Modul ke: Kesimplan. Pendahulan. Daftr Pustaka.

Kewirausahaan III. Pemasaran jasa. Sistem informasi/ Penyiaran. Kata Pengantar. Modul ke: Kesimplan. Pendahulan. Daftr Pustaka. Modul ke: 13Fakultas Maulida Fasilkom Fikom Program Studi Sistem informasi/ Penyiaran Kewirausahaan III Pemasaran jasa Khiatuddin Kata Pengantar Kesimplan Pendahulan Daftr Pustaka Penelitia Akhiri Presentasi

Lebih terperinci

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB 2 KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Penjualan Pribadi (Personal Selling) Menurut Kotler (2010: 29), pemasaran adalah suatu proses sosial-manajerial yang membuat seorang

Lebih terperinci

MANAJEMEN PEMASARAN Sebuah Pendahuluan

MANAJEMEN PEMASARAN Sebuah Pendahuluan MANAJEMEN PEMASARAN Sebuah Pendahuluan Point Pembahasan Definisi manajemen pemasaran Trend bisnis saat ini dan dampaknya pada perubahan konsep manajemen pemasaran Tugas seorang pemasar/departemen pemasaran

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini situasi persaingan dalam dunia usaha semakin ketat.

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini situasi persaingan dalam dunia usaha semakin ketat. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini situasi persaingan dalam dunia usaha semakin ketat. Setiap perusahaan baik yang berskala kecil, menengah, maupun yang besar akan selalu menghadapi persaingan

Lebih terperinci

PERENCANAAN PEMASARAN Fakultas TEKNIK

PERENCANAAN PEMASARAN Fakultas TEKNIK Modul ke: PERENCANAAN PEMASARAN Fakultas TEKNIK Nanang Ruhyat Program Studi Teknik Mesin www.mercubuana.ac.id PERENCANAAN PEMASARAN Oleh: Dr. Asikum Wirataatmadja, SE, MM,. Ak Konsep Pemasaran Pemasaran

Lebih terperinci

Pertemuan Pertemuan 7 3

Pertemuan Pertemuan 7 3 FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA Pertemuan Pertemuan 7 3 MODUL Strategi Image/Soft Sell (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani POKOK BAHASAN Merek, Citra Merek dan Loyalitas merek DESKRIPSI

Lebih terperinci

1. MENGAPA E-BUSINESS?

1. MENGAPA E-BUSINESS? 1. MENGAPA E-BUSINESS? Andi Dwi Riyanto SUB POKOK BAHASAN A. Segmentasi Pasar B. Segmentasi Komunitas Internet C. Segmentasi Pasar Industri D. Pembidikan Pasar E. Penentuan Posisi A. SEGMENTASI PASAR 1.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan. Dalam menghadapi persaingan

BAB I PENDAHULUAN. dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan. Dalam menghadapi persaingan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada saat ini persaingan di dunia usaha semakin ketat dan kompleks. Banyak perusahaan yang berlomba untuk mendapatkan posisi dalam persaingan bisnis dengan tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perilaku pembelian seseorang dapat dikatakan unik karena sikap dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perilaku pembelian seseorang dapat dikatakan unik karena sikap dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perilaku pembelian seseorang dapat dikatakan unik karena sikap dan pemilihan terhadap objek setiap orang berbeda. Banyak faktor yang mempengaruhi keputusan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mempromosikan produk secara efektif, mendistribusikan produk serta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mempromosikan produk secara efektif, mendistribusikan produk serta BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan suatu faktor penting dalam suatu siklus yang bermula dan berakhir dengan kebutuhan. Pemasar harus dapat menafsirkan,

Lebih terperinci

BAB I PENGERTIAN, KONSEP, DEFINISI PEMASARAN DAN MANAJEMEN PEMASARAN

BAB I PENGERTIAN, KONSEP, DEFINISI PEMASARAN DAN MANAJEMEN PEMASARAN A. Pengertian Pemasaran BAB I PENGERTIAN, KONSEP, DEFINISI PEMASARAN DAN MANAJEMEN PEMASARAN Ada beberapa definisi mengenai pemasaran diantaranya adalah : a. Philip Kotler (Marketing) pemasaran adalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Kegiatan pemasaran adalah salah satu kegiatan yang memiliki peranan penting dalam suatu kegiatan perusahaan terutama dalam menjalankan bisnisnya. Oleh karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya perusahaan didirikan adalah untuk menggabungkan semua

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya perusahaan didirikan adalah untuk menggabungkan semua BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya perusahaan didirikan adalah untuk menggabungkan semua potensi efektif yang ada untuk mencapai tujuan tertentu, tidak peduli bagaimana bentuk struktur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan sektor pariwisata merupakan salah satu upaya yang

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan sektor pariwisata merupakan salah satu upaya yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengembangan sektor pariwisata merupakan salah satu upaya yang diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi, dengan meningkatkan sumber daya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan dalam

BAB II LANDASAN TEORI. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan dalam 13 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pemasaran Jasa 2.1.1 Definisi Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan dalam usaha untuk mempertahankan kelangsungan hidup, untuk berkembang,

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis memberikan beberapa teori dalam upaya pemecahan masalah yang kan diteliti. Pada bagian ini akan dijelaskan beberapa konsep

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran dan Manajemen Pemasaran Pengertian pemasaran menurut Philip khotler (2000) adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia menjadi kokoh, sejak Undang-Undang Dasar Republik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia menjadi kokoh, sejak Undang-Undang Dasar Republik Indonesia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Memasuki era global saat ini, perkembangan di dunia khususnya di bidang ekonomi sudah mengarah pada ilmu pengetahuan dan teknologi. Salah satu pembangunan

Lebih terperinci

STRATEGI DAN MARKETING PUBLIC RELATIONS

STRATEGI DAN MARKETING PUBLIC RELATIONS Modul ke: 03 Fakultas Program Pascasarjana STRATEGI DAN MARKETING PUBLIC RELATIONS Pokok Bahasan 1. Strategi Pemasaran 2. Strategi Komunikasi 3. Marketing Public Relations Dr. Inge Hutagalung, M.Si Program

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Perkembangan dunia bisnis saat ini semakin pesat, persaingan yang semakin ketat menjadi tantangan maupun ancaman bagi pelaku bisnis. Agar dapat memenangkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan suatu kegiatan yang dilakukan dalam bisnis yang meliputi pencarian bahan baku produk hingga produk tersebut sampai ke konsumen. Beberapa

Lebih terperinci

MATERI 3 PASAR DAN PEMASARAN

MATERI 3 PASAR DAN PEMASARAN MATERI 3 PASAR DAN PEMASARAN 1. Potensi Pasar Menurut D.A.Aaker dan G.S Day, proses pengkajian aspek pasar meliputi : 1.Menilai Situasi Suatu keputusan tentang aspek pasar harus didasari dengan pengertian

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. konsumen sehingga memudahkan produsen untuk mencapai tujuannya, baik

BAB II KAJIAN PUSTAKA. konsumen sehingga memudahkan produsen untuk mencapai tujuannya, baik BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu strategi yang menghubungkan produsen dengan konsumen sehingga memudahkan produsen untuk mencapai tujuannya, baik tujuan jangka

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. banyak ahli mengemukakan definisi tentang pemasaran yang terlihat memiliki sedikit

LANDASAN TEORI. banyak ahli mengemukakan definisi tentang pemasaran yang terlihat memiliki sedikit II. LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan sebuah faktor penting dalam siklus yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan konsumen. Sejak orang mengenal kegitan pemasaran, telah banyak

Lebih terperinci

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATIONS - II

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATIONS - II Modul ke: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATIONS - II Aktivitas Promosi (1) Fakultas ILMU KOMUNIKASI SUGIHANTORO, S.Sos, M.IKom. Program Studi MARKETING COMMUNICATIONS & ADVERTISING www.mercubuana.ac.id Pemahaman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (mobil, komputer, handycraft), sampai wedding pun tersedia. Event Organizer

BAB I PENDAHULUAN. (mobil, komputer, handycraft), sampai wedding pun tersedia. Event Organizer BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Event Organizer yang diartikan sebagai penyedia jasa profesional penyelenggara acara merupakan salah satu bagian dari gaya hidup masyarakat modern. Event Organizer

Lebih terperinci

MODUL MANAJEMEN PERIKLANAN (3 SKS) Oleh : Drs. Hardiyanto, M.Si

MODUL MANAJEMEN PERIKLANAN (3 SKS) Oleh : Drs. Hardiyanto, M.Si PERTEMUAN 12 FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA, JAKARTA MODUL MANAJEMEN PERIKLANAN (3 SKS) Oleh : Drs. Hardiyanto, M.Si POKOK BAHASAN Perspektif Komunikasi Pemasaran Terpadu pada manajemen

Lebih terperinci

Integrated Marketing Communication II

Integrated Marketing Communication II Modul ke: Integrated Marketing Communication II Fakultas Fakultas Ilmu Komunikasi Martina Shalaty Putri, M.Si. Program Studi Advertising dan Marketing Communication www.mercubuana.ac.id New Product Development

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Berdasarkan dari kerangka permasalahan yang ada dan dilanjutkan dengan tujuan dan manfaat yang hendak dicapai dalam penelitian ini, maka landasan teori yang akan dipakai adalah teori

Lebih terperinci

Entrepreneurship and Inovation Management

Entrepreneurship and Inovation Management Modul ke: 13 Entrepreneurship and Inovation Management SIKLUS PRODUK ( PRODUCT LIFE CYCLE ) Fakultas Ekonomi Dr. Tukhas Shilul Imaroh,MM Program Studi Paska Sarjana www.mercubuana.ac.id Pengertian Siklus

Lebih terperinci

KEWIRAUSAHAAN LANJUT PERENCANAAN PEMASARAN. Drs. Agung Sigit Santoso, Psi., M.Si. UNIVERSITAS MERCU BUANA. Modul ke:

KEWIRAUSAHAAN LANJUT PERENCANAAN PEMASARAN. Drs. Agung Sigit Santoso, Psi., M.Si. UNIVERSITAS MERCU BUANA. Modul ke: KEWIRAUSAHAAN LANJUT Modul ke: PERENCANAAN PEMASARAN Drs. Agung Sigit Santoso, Psi., M.Si. UNIVERSITAS MERCU BUANA TUJUAN PEMBELAJARAN Tujuan Instruksional Umum : Setelah mempelajari materi kuliah Kewirausahaan

Lebih terperinci

MODUL. Strategi Image/Soft Sell (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani

MODUL. Strategi Image/Soft Sell (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA Pertemuan 9&10 MODUL Strategi Image/Soft Sell (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani POKOK BAHASAN Periklanan DESKRIPSI Dalam pokok bahasan ini akan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. 1. Segmentasi pasar yang dimiliki BMT Ar-Rahman Tulungagung. penelitian yang dilakukan di BMT Ar-Rahman Tulungagung, bahwasannya

BAB V PEMBAHASAN. 1. Segmentasi pasar yang dimiliki BMT Ar-Rahman Tulungagung. penelitian yang dilakukan di BMT Ar-Rahman Tulungagung, bahwasannya BAB V PEMBAHASAN 1. Segmentasi pasar yang dimiliki BMT Ar-Rahman Tulungagung Berdasarkan teori M. Mursid, segmentasi atau (pengelompokan) pasar adalah pembagian daripada pasar secara keseluruhan ke dalam

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. teknologi, konsumen, pemasok atau supplier, dan terutama persaingan).

BAB II LANDASAN TEORI. teknologi, konsumen, pemasok atau supplier, dan terutama persaingan). BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian dan Tingkatan Strategi Pada masa sekarang ini terminologi kata strategi sudah menjadi bagian integral dari aktivitas organisasi bisnis untuk dapat mempertahankan eksistensinya

Lebih terperinci