BAB II LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pencatatan Akuntansi Perusahaan. Perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang menjalankan usahanya yang didirikan bersifat tetap, terus-menerus beraktivitas dan berkedudukan di tempat tertentu dengan tujuan memperoleh laba atau keuntungan.tujuan setiap perusahaan, yaitu untuk mengoptimalkan keuntungan yang dihasilkan. Keuntungan atau laba (profit) adalah selisih antara penerimaan perusahaan atas penjualan barang atau jasa kepada pelanggan dan biaya yang harus dikeluarkan untuk menghasilkan keuntungan yang optimal. Berdasarkan definisi perusahaan dagang, dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri perusahaan dagang, sebagai berikut : a. Perusahaan dagang membeli barang untuk dijual kembali. b. Barang yang dibeli tidak perlu diproses produksi lebih lanjut sebelum dijual kembali. c. Biaya untuk memperoleh barang dagangan dihitung dan dilaporkan sebagai keseluruhan harga pokok penjualan. d. Barang dagangan yang belum terjual disebut persediaan barang yang dilaporkan sebagai aktiva lancar dalam neraca keuangan. 6

2 7 Transaksi Bisnis Jurnal Pembalik Dokumen Neraca Saldo Setelah Penutupan Kertas Kerja Jurnal Penutup Jurnal Khusus & Buku Neraca Jurnal Laporan Jurnal Umum Besar Saldo Penyesuaian keuangan Buku Besar Pembantu Bagan 1. Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang

3 Transaksi Perusahaan Dagang. Secara garis besar, transaksi perusahaan dagang yang sering terjadi dibagi menjadi empat hal yaitu: a. Transaksi Pembelian. Transaksi pembelian yang meliputi pembelian barang dagangan (barang yang akan dijual kembali kepada pelanggan) serta pembelian fasilitas/peralatan pendukung aktivitas perusahaan (sesuai kebutuhan). Transaksi pembelian ini dipengaruhi oleh hal-hal berikut. 1. Beban Angkut Pembelian. 2. Potongan Tunai Pembelian. 3. Retur Pembelian dan Pengurangan Harga. 4. Pembelian fasilitas/peralatan pendukung aktivitas perusahaan. b. Penerimaan Kas. c. Pengeluaran Kas. d. Penjualan. Transaksi penjualan hanya meliputi penjualan barang dagangan. Transaksi penjualan ini dipengaruhi oleh hal-hal berikut. 1) Potongan Tunai Penjualan. 2) Retur Penjualan (pengembalian barang karena cacat, tidak berhasil dijual dalam kurun waktu tertentu).

4 9 Barang Dagangan Menjual Secara Tunai/ Kredit Pelanggan Membeli Secara Tunai/ Kredit Menerima Kas Atas Pelunasan Piutang Dagang Perusahaan Dagang Mengeluarkan Kas Untuk Membayar Utang Dagang Pemasok Bagan 2. Pengeluaran Kas

5 Jurnal Khusus. Semua transaksi-tansaksi perusahaan dagang terjadi secara rutin dan bersinambungan selama periode akuntansi tertentu (misalnya 1 periode akuntansi tertentu atau 3 bulan sekali). Oleh karena itu, pencatatan transaksi perusahaan dagang dilakukan dalam jurnal khusus. Namun, untuk transaksi yang jarang terjadi tetap dicatat dalam jurnal umum. Misalnya, transaksi pengembalian barang dan akibatnya. Jurnal khusus tersebut pada umumnya meliputi: a. Jurnal Pembelian (Purchase Journal) b. Jurnal Penerimaan Kas (Cash Receipt Journal) c. Jurnal Penjualan (Sales Journal) d. Jurnal Pengeluaran Kas (Cash Payment Journal) 2.4. Sistem Pencatatan Keuangan. Pencatatan transaksi pembelian dan penjualan barang dagangan dapat dicatat dengan dua metode, yaitu sistem perpetual dan sistem periodik. a. Sistem Perpetual (Perpectual System). Pada sistem perpetual, pembelian dan penjualan barang dagangan dicatat pada akun persediaan barang dagangan (merchandise inventory) sehingga pergerakan barang dagangan selalu dicatat, baik siap dijual maupun yang telah terjual.

6 11 b. Sistem Periodik/Berkala (Periodical System). Pada sistem periodik sepanjang periode akuntansi pergerakan barang dagangan tidak perlu dicatat. Pada akhir periode, persediaan barang yang masih tersisa secara fisik harus dihitung untuk menentukan jumlah barang dagangan yang terjual dan tersisa (tidak berhasil dijual) Pencatatan Transaksi ke Dalam Jurnal. Seluruh transaksi perusahaan dicatat dalam jurnal khusus dan jurnal umum, baik dengan menggunakan sistem perpectual maupun sistem periodik. Selanjutnya, jurnal tersebut dipindah bukukan ke dalam buku besar. Buku besar (ledger) adalah sekelompok akun/perkiraan yang digunakan oleh perusahaan. Buku besar berisi akun-akun yang ada dalam perusahaan beserta nilainya. Pemindah-bukuan (posting), yaitu proses memindahkan jumlah nilai yang terdapat dalam jurnal ke buku besar sesuai dengan akunnya masing-masing Pengendalian Keuangan. Pengendalian keuangan merupakan upaya yang dilakukan agar investasi, alokasi biaya dan perolehan laba berjalan sesuai dengan rencana perusahaan. Pengendalian keuangan adalah tahap dimana rencana keuangan diimplementasikan, yaitu menyangkut umpan balik dan proses penyesuaian yang diperlukan untuk menjamin bahwa rencana terlaksana

7 12 atau untuk mengubah rencana yang ada sebagai tanggapan terhadap berbagai perubahan dalam lingkungan operasi. Manajemen menggunakan serangkaian metode dan sistem pengendalian untuk menangani berbagai masalah dan elemen organisasi perusahaan yang berbeda. Metode dan sistem dapat mempunyai banyak bentuk dan dapat ditujukan pada berbagai kelompok. Akan tetapi, pengendalian keuangan memiliki keunggulan khusus, mudah dihitung dan terukur kemungkinan adanya berbagai deviasi (penyimpangan dalam memanfaatkan keuangan dan pencatatannya). 1. Laporan Keuangan Secara umum ada tiga bentuk laporan keuangan, yaitu neraca, laporan rugi-laba, dan laporan aliran kas. Dua bentuk yang pertama merupakan bentuk laporan yang paling tua. Ketiga laporan tersebut mempunyai bentuk dan tujuan sendiri, meskipun ketiganya saling berkaitan. Laporan tersebut ditujukan untuk memberi informasi yang relevan untuk pengambilan keputusan kepada pembacanya. 1.1 Neraca Neraca digunakan untuk menggambarkan kondisi keuangan suatu organisasi pada suatu waktu tertentu (snapshot), yang meliputi aktiva atau aset (sumber daya) organisasi dan klaim atas aset tersebut. Klaim merupakan sumber dana, sementara aset merupakan bukti bagaimana sumber dana tersebut digunakan. Aset merupakan

8 13 hasil keputusan investasi, sementara klaim merupakan hasil keputusan pendanaan. Aset terletak di sebelah kiri neraca, sementara klaim terletak di sebelah kanan neraca. Dana organisasi diperoleh melalui hutang atau penyertaan modal (modal saham). Persamaan neraca ditunjukan sebagai berikut ini. Aset = Hutang+Modal Saham (Liability & Equity) Persamaan di atas dibaca, aset suatu perusahaan sama dengan hutang ditambah modal (atau klaim terhadap aset tersebut oleh kreditor dan pemilik perusahaan). Aset menampilkan secara spesifik kekayaan perusahaan, sedangkan sisi pasiva menampilkan secara spesifik dan yang diberikan oleh orang atau badan tertentu untuk mendanai pembelian kekayaan perusahaaan. Aset biasa didefinisikan sebagai manfaat ekonomis yang akan diterima dimasa mendatang, atau akan dikuasai oleh organisasi sebagai hasil dari transaksi atau kejadian tertentu. Aset atau harta atau aktiva sebuah perusahaan terdiri dari uang tunai yang disimpan di bank. Aset merupakan sumber ekonomi organisasi yang akan dipakai organisasi untuk menjalankan usahanya. Hutang didefinisikan sebagai pengorbanan ekonomis yang mungkin timbul dimasa mendatang dari kewajiban organisasi sekarang untuk mentransfer aset atau memberikan jasa kepihak lain dimasa mendatang, sebagai akibat transaksi atau kejadian dimasa lalu. Contoh hutang adalah hutang dari bank.

9 Laporan Laba Rugi (Profit and Loss Statement) Kalau neraca menunjukkan keadaan keuangan suatu perusahaan pada suatu saat tertentu, laporan rugi-laba meringkas prestasi kerja keuangan perusahaan yang bersangkutan selama suatu interval waktu tertentu. Laporan laba rugi mengatakan: Inilah jumlah uang yang diperoleh perusahaan ini dalam periode tertentu, bukan inilah besarnya kekayaan perusahaan ini. Laporan laba rugi diharapkan mampu memberikan informasi yang berkaitan dengan tingkat keuntungan, risiko, fleksibilitas keuangan, dan kemampuan operasional perusahaan. Secara umum sumbangan laporan laba rugi dalam hal penyampaian informasi dapat ditingkatkan apabila laporan keuangan: 1) Memberikan informasi mengenai prestasi operasional perusahaan, dan terpisah dari aspek lain yang berkaitan dengan perusahaan. Perusahaan yang memproduksi tekstil diharapkan mempunyai prestasi yang baik dalam hal bisnis tekstil, bukannya dalam penjualan mesin tekstil atau peralatan lainnya. 2) Menyajikan hasil dari aktivitas atau kejadian tertentu yang berarti, untuk memprediksi jumlah, waktu (timing), dan ketidakpastian aliran kas dan pendapatan dimasa mendatang. 3) Memberikan informasi yang bermanfaat untuk menilai profitabilitas suatu perusahaan.

10 15 4) Memberikan umpan balik kepemakai laporan keuangan sebagai evaluasi prediksi terhadap pendapatan dan komponennya. 5) Memberikan informasi untuk membantu menaksir biaya yang dikeluarkan untuk menjaga kemampuan operasional perusahaan. 6) Menyajikan informasi mengenai seberapa efektif manajemen telah melakukan kewajiban yang berkaitan dengan penggunaan sumberdaya ekonomi perusahaan. 1.3 Laporan Aliran Kas Laporan aliran kas bertujuan memberikan informasi mengenai penerimaan dan pembayaran kas perusahaan selama periode tertentu. Tujuan lain laporan aliran kas adalah memberikan informasi mengenai efek kas dari kegiatan investasi, pendanaan, dan operasi perusahaan selama periode tertentu. Laporan aliran kas apabila digabungkan bersama laporan keuangan lainnya, akan membantu menganalisis: 1) Kemampuan perusahaan menghasilkan aliran kas masa mendatang yang positif. 2) Kemampuan perusahaan memenuhi kewajibannya dan membayar dividen. 3) Kebutuhan perusahaaan akan dana eksternal. 4) Alasan terjadinya perbedaan antara laba bersih perusahaan dengan penerimaan dan pengeluaran kasnya.

11 16 5) Aspek kas dan non-kas dari transaksi investasi dan pendanaan selama periode tertentu. 2. Analisis Laporan Keuangan Laporan Keuangan memberikan data keuangan yang diperlukan oleh sesuatu perusahaan yang memerlukan analisis agar informasi yang ada dapat digali dengan baik dan benar. Analisis rasio keuangan mempunyai tujuan menghilangkan bias dalam evaluasi prestasi keuangan organisasi perusahaan. Ada lima kelompok analisis keuangan: 1. Rasio likuiditas. Rasio ini ingin mengukur kemampuan organisasi memenuhi kewajiban jangka pendeknya, yaitu kewajiban yang jatuh tempo dalam waktu maksimal satu tahun. 2. Rasio solvabilitas. Rasio ini ingin melihat kemampuan organisasi memenuhi kewajiban jangka panjangnya, yaitu kewajiban yang jatuh tempo lebih dari satu tahun. 3. Rasio aktivitas. Rasio ini mengukur efektivitas penggunaan sumberdaya organisasi. Beberapa sumberdaya keuangan yang diukur efektivitasnya, adalah piutang, aktiva tetap dan aktiva total. 4. Rasio profitabilitas.

12 17 Rasio ini mengukur kemampuan organisasi menghasilkan profit (keuntungan) berdasarkan aset, modal saham dan faktor lainnya yang terkait. 5. Rasio pasar. Rasio pasar relevan untuk perusahaan yang sudah go-public (perusahaan yang telah menjual sahamnya ke masyarakat melalui pasar modal). 3. Penganggaran Penganggaran adalah proses perencanaan aktivitas keuangan selama jangka waktu tertentu, yang dinyatakan dengan angka-angka. Anggaran dapat ditetapkan baik untuk organisasi secara keseluruhan, baik bagi departemen (bagian kegiatan perusahaan) tertentu atau bagi keseluruhan kegiatan perusahan. Jangka waktu anggaran biasanya satu tahun, meskipun kadang-kadang dipecah ke dalam satuan waktu yang lebih pendek, misalnya setiap triwulan maupun semester. Sistem pengendalian yang baik harus mampu mengidentifikasikan pihak-pihak yang bertanggungjawab. Suatu bagian organisasi dapat dikelompokkan menjadi beberapa pusat pertanggungjawaban: 1. Pusat Pendapatan (revenue center), adalah unit organisasi yang prestasinya diukur dengan kemampuannya menghasilkan pendapatan (menghasilkan output). Departemen penjualan merupakan contoh pusat pendapatan.

13 18 2. Pusat Biaya (cost center), adalah unit organisasi yang prestasinya diukur dengan kemempuannya menekan biaya yang terjadi. Contoh pusat biaya adalah bagian administratif dan bagian riset dan pengembangannya. 3. Pusat Keuntungan (profit center), adalah unit organisasi yang prestasinya dievaluasi berdasarkan kemampuannya menghasilkan keuntungan. Sebagai contoh, departemen perbaikan (service) komputer dapat memasang harga tertentu apabila memperbaiki komputer di departemen pemasaran. 4. Pusat Investasi (investment center), dievaluasi berdasarkan kemampuannya menghasilkan pendapatan setelah dikurangi investasi yang dilakukan. Sebagai contoh, pembuatan rumah sakit membutuhkan bangunan dan peralatan. 4. Pemeriksaan Keuangan (Auditing) Pemeriksaan keuangan bermanfaat untuk validasi pencatatan keuangan sampai pengambilan keputusan. Ada dua jenis pemeriksaan keuangan, yaitu dari internal perusahaan dan eksternal perusahaan. 1. Pemeriksaan Keuangan Internal Pemeriksaan keuangan internal dilakukan oleh akuntan internal dengan tujuan menjamin pemanfaatan sumberdaya keuangan perusahaan dengan efektif. Pemeriksan keuangan internal membantu manajemen mengevaluasi efisiensi dan efektivitas organisasi serta

14 19 mengevaluasi laporan keuangan perusahaan. Pemeriksaan internal mempunyai fokus pada kebutuhan internal manajemen perusahaan. 2. Pemeriksaan Keuangan Eksternal Pemeriksaan keuangan eksternal merupakan proses verifikasi pencatatan keuangan (laporan keuangan) untuk mementukan apakah laporan keuangan sudah disusun sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum. Jika sudah sesuai, diharapkan laporan keuangan tidak memberikan informasi yang menyesatkan. Pemeriksaan keuangan eksternal dilakukan dengan menyeluruh dan karena itu membutuhkan biaya yang cukup mahal. Pemeriksaan keuangan eksternal mempunyai peranan penting dalam mendorong kejujuran praktik bisnis dan penyusunan laporan keuangan yang benar dan jujur. Oleh karena itu pemeriksaan keuangan yang benar dan jujur merupakan keharusan bagi perusahaan tertentu dalam jangka waktu/ periode waktu tertentu Pengendalian (Controlling). A. Pengertian dan Tujuan Pengendalian. Perencanaan keuangan (financial planning) adalah proyeksi penjualan, laba, dan aktiva yang didasarkan pada berbagai strategi produksi dan pemasaran dan juga pada penentuan sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai proyeksi tersebut.

15 20 Fungsi pengendalian (controlling) merupakan fungsi terakhir dari proses manajemen. Fungsi ini sangat penting dan sangat menentukan pelaksanaan proses manajemen. Pengendalian ini berkaitan erat sekali dengan fungsi perencanaan. Aktivitas pengendalian perlu dilaksanakan bilamana perencanaan kerja telah dipersiapkan dan dilaksanakan sebaigamana mestinya. Pelaksanaan dari rencana kerja atau kegiatan akan baik, jika dilakukan pengendalian yang baik. Tercapainya suatu tujuan baru dapat diketahui jika upaya pengendalian telah dilakukan dengan baik. Pengendalian (controlling) ini didefinisikan, sebagai berikut : 1. Menurut Earl P.Strong: controlling is the process of regulating the various factors in an enterprise according to the requirement of its plans. Artinya : pengendalian adalah proses pengaturan berbagai faktor dalam suatu perusahaan, agar pelaksanaan sesuai dengan ketetapan-ketetapan dalam rencana. 2. Menurut Harold Koontz: control is the measurement and correction of the performance of subordinates in order to make sure that enterprise objectives and the plans devised to attain then are accomplished. Artinya :

16 21 Pengendalian adalah pengukuran dan koreksi kinerja dari tenaga kerja, agar rencana-rencana yang telah dibuat untuk mencapai tujuan-tujuan perusahaan dapat terselenggara. Tujuan pengendalian : 1. Supaya proses pelaksanaan dilakukan sesuai dengan ketentuanketentuan dari rencana. 2. Melakukan tindakan perbaikan (corrective), jika terdapat penyimpangan-penyimpangan (deviasi). 3. Supaya tujuan yang dihasilkan sesuai dengan rencana. Dengan demikian pengendalian bukan hanya untuk mencari berbagai penyimpangan dalam kegiatan kerja, namun juga merupakan suatu usaha guna menghindari terjadinya penyimpangan serta dimanfaatkan untuk memperbaiki keadaan dan kesalahan-kesalahan yang mungkin akan terjadi. Pengendalian diharapkan agar pemanfaatan semua sumber daya menjadi efektif dan efisien, dengan demikian profit perusahaan bisa diperoleh secara optimal. B. Asas-Asas Pengendalian. Harold Koontz dan Cyril O Donnel menetapkan asas pengawasan sebagai berikut : a. Asas tercapainya tujuan (Principle of assurance of objective):

17 22 Pengawasan diarahkan untuk tercapainya tujuan yang telah ditetapkan dengan cara melakukan perbaikan (koreksi) guna menghindari penyimpangan-penyimpangan /deviasi dari perencanaan yang ada. b. Asas efisiensi pengawasan (Principle of efficiency of control): Pengawasan itu efisien bila dapat menghindari deviasi-deviasi dari perencanaan, sehingga tidak menimbulkan hal-hal lain yang diluar dugaan. c. Asas tanggung jawab pengawasan (Principle of control responsibility): Pengawasan hanya dapat dilaksanakan apabila pimpinan yang bersangkutan bertanggung jawab penuh terhadap pelaksanaan rencana. d. Asas pengawasan terhadap masa depan (Principle of future control): Pengawasan yang efektif harus ditujukan kearah pencegahan penyimpangan perencanaan yang akan terjadi pada waktu sekarang maupun masa yang akan datang. e. Asas pengawasan langsung (principle of direct control): Teknik kontrol yang paling efektif dengan mengusahakan adanya pimpinan dan bawahan yang berkualitas baik. Pengawasan itu dilakukan oleh pimpinan atas dasar bahwa manusia itu sering berbuat salah. Cara yang paling tepat untuk menjamin adanya pelaksanaan yang sesuai dengan perencanaan dengan mengusahakan sedapat mungkin para tenaga kerja memiliki kualitas yang baik. f. Asas refleks perencanaan (Principle of replection of plane):

18 23 Pengawasan harus disusun dengan baik, sehingga dapat mencerminkan karakter dan susunan perencanaan yang baik. g. Asas penyesuaian dengan organisasi (Principle of organizational suitability): Pengawasan harus dilakukan sesuai dengan struktur organisasi. Pimpinan dan bawahannya merupakan sarana untuk melaksanakan rencana. Dengan demikian pengawasan yang efektif harus disesuaikan dengan besarnya wewenang pimpinan, sehingga mencerminkan struktur organisasi. h. Asas pengawasan individual (Principle of individuality of control): Pengawasan harus sesuai dengan kebutuhan pimpinan yang telah ditentukan oleh kebijaksanaan perusahaan. Teknik kontrol harus ditunjukkan sesuai dengan kebutuhan akan informasi setiap pimpinan. Ruang lingkup informasi yang dibutuhkan itu satu sama lain berbeda, tergantung pada tingkat dan tugas pimpinan yang bersangkutan. i. Asas standar (Principle of standard): Pengendalian yang efektif dan efisien memerlukan standar yang tepat, yang akan dipergunakan sebagai tolak ukur pelaksanaan dan tujuan yang tercapai. j. Asas pengawasan terhadap strategis (Principle of strategic point control): Pengawasan memerlukan adanya perhatian khusus terhadap faktorfaktor yang strategis dalam perusahaan.

19 24 k. Asas pengecualian (The exception principle): Efisiensi dalam pengendalian membutuhkan adanya perhatian yang diarahkan pula pada faktor perkecualian dalam pelaksanaan rencanarencana yang telah ditetapkan yang terjadi pada keadaan-keadaan yang berubah yang belum/tidak terpikirkan sebelumnya (terjadi keadaan darurat). l. Asas pengawasan fleksibel (Principle of flexibility of control): Pengawasan harus luwes guna menghindari kegagalan atas pelaksanaan rencana. m. Asas peninjauan kembali (Principle of review): Sistem pengendalian harus selalu ditinjau kembali dalam kurun waktu tertentu agar sistem yang digunakan selalu cocok dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. n. Asas tindakan (principle of action): Pengawasan dapat dilakukan apabila ada ukuran-ukuran untuk mengoreksi penyimpangan-penyimpangan pada rencana, organisasi, penentuan staff dan arahan-arahan. C. Jenis-jenis Pengendalian. Berdasarkan bagian organisasi (departemen) maka pengawasan dapat dibedakan atas: a. Pengendalian karyawan (Personal control):

20 25 Pengendalian ini ditujukan kepada hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan pegawai/karyawan apakah pegawai bekerja sesuai dengan rencana, prosedur/tata kerja, absensi, pengupahan dan lain sebagainya. b. Pengendalian keuangan (Financial control): Pengendalian ini ditujukan untuk hal-hal yang menyangkut keuangan, tentang pemasukan dan pengeluaran, biaya-biaya perusahaaan serta anggaran. c. Pengendalian produksi (Production control): Yaitu pengendalian yang difokuskan pada kualitas dan kuantitas produksi yang dihasilkan, apakah sesuai dengan standar dan rencana produksi yang telap ditetapkan. d. Pengendalian waktu (Time control): Pengendalian ini dilakukan terhadap penggunaan waktu kerja sesuai dengan yang telah ditetapkan dalam perencanaan. e. Pengendalian teknis (Technical control): Pengendalian ini diarahkan pada hal-hal yang bersifat fisik, yang berhubungan dengan tindakan dan teknis pelaksanaan kerja. f. Pengendalian kebijaksanaan (Policy control): Pengendalian ini dilakukan untuk mengetahui dan menilai apakah kebijaksanaan organisasi telah dilaksanakan sesuai dengan yang digariskan. g. Pengendalian penjualan (Sales control):

21 26 Pengendalian ini diarahkan untuk mengetahui apakah produksi yang dihasilkan terjual sesuai rencana yang ditentukan. h. Pengendalian inventaris (inventory control): Pengendalian ini diarahkan untuk mengetahui tentang kondisi dan keberadaan inventaris perusahaan dan maupun barang-barang lainnya yang berkaitan dengan aktivitas perusahaan hal ini pengendaliaanya meliputi adanya pergudangan yang ada. i. Pengendalian pemeliharaan (Maintenance control): Pengendalian ini diarahkan untuk mengetahui apakah semua inventaris dan fasilitas perusahaan cukup terpelihara dan siap untuk digunakan sebagaimana mestinya. D. Proses dan Cara-Cara Pengendalian. Langkah-langkah proses pengendalian : a. Menentukan standar-standar yang akan digunakan sebagai dasar pengendalian. b. Mengukur pelaksanaan atau hasil yang telah dicapai. c. Membandingkan pelaksanaan atau hasil dengan standar dan menentukan penyimpangan jika ada. d. Melakukan tindakan perbaikan, jika terdapat penyimpangan agar pelaksanaan dan tujuan sesuai dengan rencana.

22 27 Rencana juga perlu dinilai ulang dan dianalisis kembali, apakah sudah benar-benar realistis atau tidak, jika diketemukan menyimpang dari yang direncanakan maka rencana yang ada harus segera diperbaiki. Cara-cara pengendalian : 1. Pengawasan langsung. Pengawasan yang dilakukan sendiri secara langsung oleh seorang pimpinan kerja. Pimpinan melakukan pemantauan dan pemeriksaan pekerjaan yang sedang dilakukan guna mengetahui apakah pelaksanaannya sudah sesuai dengan rencana dan prosedur yang telah ditetapkan sebelumnya. Manfaat dari pengawasan seperti diatas, yaitu: a. Kesalahan yang terjadi dapat diketahui sedini mungkin, sehingga dapat dilakukan upaya perbaikan dengan tepat dan cepat. b. Akan terjadi kontak langsung antara bawahan dan atasan, sehingga akan mempererat hubungan antara atasan dan bawahan serta antara karyawan yang satu dengan lainnya. Dengan demikian bisa terjadi sinergi dan mampu membentuk kelompok kerja yang kompak dan efisisen kerjanya. c. Akan memberikan kepuasan tersendiri bagi karyawan, karena adanya perhatian yang cukup dari pimpinannya (manajemen).

23 28 d. Akan ada sumbang-saran hasil buah pikir karyawan yang bermanfaat bagi kebijaksanaan dan pelaksanaan tugas selanjutnya. e. Akan dapat menghindari timbulnya kesan laporan asal bapak senang (ABS). Kelemahan yang terjadi : a. Waktu seorang pimpinan akan banyak tersita (hilang), sehingga waktu untuk tugas lainya akan berkurang. b. Biaya bisa semakin besar untuk biaya perjalanan dan lainlainya (bilamana tempat domisili kerja pimpinan cukup jauh letaknya dengan dimana para karyawan yang terkait berada). c. Pengendalian ini dapat dilakukan dengan cara pemantauan dan observasi langsung (on the spot observation) serta inspeksi/pemeriksaan terjadwal yang dilengkapi dengan laporannya. 2. Pengawasan tidak langsung. Pengawasan jarak jauh dengan melalui laporan (lisan/tertulis) yang dibuat oleh karyawan yang bertanggungjawab ditempat kerja yang bersangkutan. Manfaat dari pengawasan seperti ini, yaitu: a. Waktu pimpinan untuk mengerjakan tugas-tugas lainya semakin banyak.

24 29 b. Biaya pengawasan berkurang (relatif kecil). Kelemahan yang terjadi : a. Laporan sering kali kurang/tidak mencerminkan keadaan yang sebenarnya, karena ada kecendrungan karyawan yang bertanggungjawab melaporkan yang baik-baik saja dan yang buruk ditutup-tutupi. b. Jika terjadi kesalahan/penyimpangan pimpinan bisa terlambat mengetahuinya, sehingga perbaikan yang diperlukan akan terlambat penanganannya. 3. Pengawasan berdasarkan adanya kondisi dan situasi darurat (perkecualian). Ini khusus dilakukan jika ada kesalahan/penyimpangan yang luar biasa sifatnya. Pada umumnya pengendalian ini dilakukan dengan cara memadukan/ mengkombinasikan pengendalian langsung maupun tidak langsung. E. Sifat dan Waktu Pengendalian. Sifat dan waktu pengendalian/control dibedakan atas : 1. Preventive control, pengendalian yang dilakukan sebelum kegiatan dilakukan untuk menghindari terjadinya penyimpangan-penyimpangan dalam pelaksanaan dari rencana kerja yang ada, dengan cara: a. Menentukan proses pelaksanaan pekerjaan.

25 30 b. Membuat peraturan dan pedoman atau prosedur pelaksanaan kerja. c. Menjelaskan dan mendemonstrasikan cara pelaksanaan kerja. d. Mengorganisasi segala macam kegiatan yang diperlukan. e. Menentukan jenis jabatan, uraian kerja (job description), kewenangan (authority) masing-masing petugas dan tanggung jawab (responsibility) bagi setiap karyawan. f. Menetapkan sistem koordinasi pelaporan dan pemeriksaan. g. Menetapkan sanksi-sanksi bagi petugas yang terkait jika terjadi kesalahan (kecil, sedang, berat). Preventive control ini adalah pengendalian yang terbaik karena dilakukan sebelum terjadi kesalahan. 2. Repressive control atau pengendalian yang dilakukan setelah terjadi kesalahan dalam pelaksanaannya, agar kesalahan yang sama tidak terjadi lagi di waktu yang akan datang, dengan cara : a. Mengevaluasi dan Membandingkan antara hasil dengan rencana. b. Menganalisis sebab-sebab yang menimbulkan kesalahan dan mencari tindakan perbaikannya. c. Menilai kembali prosedur-prosedur pelaksanaan yang ada. d. Mengecek kebenaran laporan yang dibuat oleh petugas pelaksana. e. Jika diperlukan meningkatkan keterampilan/kemampuan pelaksana melalui pelatihan dan pendidikan. 3. Pengendalian saat proses dilakukan, jika terjadi kesalahan segera diperbaiki.

26 31 4. Pengendalian berkala, pengendalian yang dilakukan secara berkala. 5. Pengendalian mendadak, yaitu pengawasan yang dilakukan secara tibatiba untuk mengetahui tentang disiplin pelasakanaan dari ketentuan/ prosedur/peraturan kerja yang terkait. Pengendalian mendadak ini perlu dilakukan, supaya kedisiplinan karyawan bisa selalu terjaga dengan baik. 6. Pengamatan melekat, pengendalian yang dilakukan mulai pada sebelum, saat, dan sesudah kegiatan dilakukan. F. Berbagai Jenis Pengendalian. 1. Internal control (pengendalian internal), yang dilakukan oleh seorang atasan kepada bawahannya. Cakupan dari pengendalian ini meliputi halhal yang cukup luas baik pelaksanaan tugas, prosedur kerja, kedisiplinan dan lain sebagainya. Dengan audit kontrol (pemeriksaan atau penilaian atas masalah-masalah yang berkaitan dengan pembukuan perusahaan, mencakup pengawasan terhadap masalah-masalah khusus tentang kebenaran pembukuan keuangan perusahaan). 2. External control (pengendalian ekstrenal), yang dilakukan oleh pihak luar. Pengendalian eksternal ini dilakukan secara formal. Pengendalian eksternal ini misalnya yang dilakukan oleh Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) terhadap BUMN, Auditor dari konsultan keungan serta dari lembaga pemerintah yang terkait.

27 32 G. Perangkat Pengendalian. 1. Budget (Anggaran). Adalah suatu ikhtisar hasil yang akan diharapkan dari pengeluaran yang disediakan untuk mencapai hasil tersebut. Apabila pemerimaan maupun pengeluaran dan hasil yang diperoleh perusahaan, tidak sesuai dengan budget yang tersedia, maka itu mencerminkan penggunaan budget tidak efektif. Budget meliputi : a. Sales budget. b. Production budget. c. Cost Production Budget. d. Purchasing budget. e. Personnel budget. f. Cash & Financial budget g. Master budget (budget keseluruhan). h. Jenis budget lainnya bilamana terdapat tambahan kegiatan perusahaan yang penting dan diperlukan, misalnya yang dikeluarkan untuk bantuan atas adanya bencana alam. 2. Non-Budget. Alat pengendalian yang bersifat non-budget: a. Personal observation, pengawasan langsung secara pribadi oleh pimpinan perusahaan terhadap para bawahan yang sedang bekerja.

28 33 b. Financial statement, daftar laporan keuangan yang biasanya terdiri dari neraca rugi-laba dan lain sebagainya. c. Statistik Keuangan, merupakan catatan pengumpulan data, informasi dan berbagai kejadian yang menyangkut perkembangan kondisi keuangan yang terjadi masa lalu hingga saat ini. d. Break event point, suatu titik atau keadaan dimana jumlah nilai penjualan tertentu tidak menghasilkan laba ataupun rugi. Adafvbjhbadv Ajjadfbvf Ajdjfbvf Ajadfa Jadbf fd j

Modul laporan keuangan

Modul laporan keuangan Modul ke: Modul laporan keuangan Laporan keuangan perusahaan Neraca, laporan rugi/laba, perubahan modal, dan laporan aliran kas. Fakultas Ekonomi dan bisnis Yuhasril,SE,ME. Program Studi Manajemen LAPORAN

Lebih terperinci

dijual pemilik Pembelian dijual (Goods) Berwujud Pembelian Bahan Industru Pengolahan (tangible), lazim menjadi barang siap dijual

dijual pemilik Pembelian dijual (Goods) Berwujud Pembelian Bahan Industru Pengolahan (tangible), lazim menjadi barang siap dijual URAIAN MATERI A. Pengertian Akuntansi Dagang Perusahaan dagang merupakan perusahaan yang aktivitas utamanya adalah membeli, menyimpan dan menjual kembali barang-barang dagang tanpa memberi nilai tambah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi sekarang ini sedang berkembang dengan pesat.

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi sekarang ini sedang berkembang dengan pesat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pembangunan ekonomi sekarang ini sedang berkembang dengan pesat. Hal ini ditandai dengan banyaknya perusahaan yang didirikan, baik perusahaan yang bergerak

Lebih terperinci

LN menerima pembayaran untuk impor kita (-M), dan membelanjakan uangnya untuk membeli barang ekspor kita (X).

LN menerima pembayaran untuk impor kita (-M), dan membelanjakan uangnya untuk membeli barang ekspor kita (X). RTK menerima Pendapatan yang tersedia (Yd), dan membelanjakan penghasilannya untuk konsumsi (C). Bagian Yd yang tidak dibelanjakan untuk C disebut S: Yd = C + S RTP menerima: Dana Penyusutan + Cadangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Sifat Sistem 2.1.1 Pengertian Sistem Sistem merupakan bagian yang sangat penting dalam sebuah perusahaan, karena sistem dapat menentukan berkembang atau tidaknya

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan Salah satu ciri dari kegiatan perusahaan yaitu adanya transaksi-transaksi. Transaksi-transaksi tersebut dapat mengakibatkan perubahan terhadap aktiva, hutang,

Lebih terperinci

Bab II Elemen dan Prosedur SIA

Bab II Elemen dan Prosedur SIA Bab II Elemen dan Prosedur SIA Pertanyaan Dalam Merancang SIA 1. Bagaimana mengorganisasi kegiatan agar aktivitas bisnis berjalan dengan efektif dan efisien? 2. Bagaimana mengumpulkan dan memproses data

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Situasi perekonomian saat ini yang belum stabil, menuntut setiap perusahaan baik

BAB I PENDAHULUAN. Situasi perekonomian saat ini yang belum stabil, menuntut setiap perusahaan baik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Situasi perekonomian saat ini yang belum stabil, menuntut setiap perusahaan baik perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur, maupun yang bergerak dalam

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Konsep Laporan Keuangan dan Akuntansi. II.1.1. Pengertian Laporan Keuangan dan Akuntansi

BAB II LANDASAN TEORI. Konsep Laporan Keuangan dan Akuntansi. II.1.1. Pengertian Laporan Keuangan dan Akuntansi 6 BAB II LANDASAN TEORI II.1. Konsep Laporan Keuangan dan Akuntansi II.1.1. Pengertian Laporan Keuangan dan Akuntansi Akuntansi adalah suatu sistem untuk mengumpulkan dan memproses, termasuk melakukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Jenis-jenis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Secara Umum dapat dikatakan bahwa laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem dan Prosedur Menurut Mulyadi (2001: 2) sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama-sama

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PRAKTIK PROSEDUR PENYUSUNAN ANGGARAN KAS DAN PERENCANAAN ARUS KAS PADA BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI JAWA TENGAH

BAB III LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PRAKTIK PROSEDUR PENYUSUNAN ANGGARAN KAS DAN PERENCANAAN ARUS KAS PADA BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI JAWA TENGAH 31 BAB III LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PRAKTIK PROSEDUR PENYUSUNAN ANGGARAN KAS DAN PERENCANAAN ARUS KAS PADA BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI JAWA TENGAH 3.1 Landasan Teori 3.1.1 Anggaran Kas 3.1.1.1 Pengertian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. (Irham Fahmi, 2011 : 239)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. (Irham Fahmi, 2011 : 239) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum Kinerja keuangan 2.1.1 Pengertian Kinerja Keuangan Kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin maju, bidang keuangan menjadi bidang yang sangat penting bagi perusahaan. Perekonomian yang semakin kompleks

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dilakukan dengan hasil yang beragam. Hayati (2011), arus kas secara simultan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dilakukan dengan hasil yang beragam. Hayati (2011), arus kas secara simultan BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Reviu Penelitian Terdahulu Penelitian yang berkaitan dengan arus kas dan likuiditas telah banyak dilakukan dengan hasil yang beragam. Hayati (2011), arus kas secara simultan berpengaruh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1 Pengertian Sistem Akuntansi Dalam suatu perusahaan, sistem akuntansi memegang peranan penting dalam mengatur arus pengolahan data akuntansi untuk menghasilkan informasi akuntansi

Lebih terperinci

1. Pengertian dan Jenis Laporan Keuangan 2. Manfaat, Tujuan dan Skema ALK

1. Pengertian dan Jenis Laporan Keuangan 2. Manfaat, Tujuan dan Skema ALK 1 1. General Overview 2. Dasar dasar Analisis laporan Keuangan 1. Pengertian dan Jenis Laporan Keuangan 2. Manfaat, Tujuan dan Skema ALK 3. Analisis Komparatif Laporan Keuangan 4. Analisis Common Size

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. diukur karena dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan baik bagi pihak. internal maupun pihak eksternal perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. diukur karena dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan baik bagi pihak. internal maupun pihak eksternal perusahaan. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah sebagai salah satu bentuk organisasi pada umumnya memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai dalam usaha untuk memenuhi kepentingan para

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Anggaran adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan. Anggaran (budget), merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Perencanaan merupakan perumusan awal segala sesuatu yang akan dicapai. Perencanaan melibatkan evaluasi mendalam dan cermat serangkaian tindakan terpilih dan penetapan

Lebih terperinci

SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS) II 2016

SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS) II 2016 SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS) II 2016 Mata Pelajaran Kelas Nama Guru : Pengantar Akuntansi dan Keuangan : SMK X : Nur Shollah, SH.I Pilihan Ganda : Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat! 1. Dibawah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian Sistem Akuntansi Dalam suatu perusahaan, sistem akuntansi memegang peranan penting dalam mengatur arus pengolahan data akuntansi untuk menghasilkan informasi akuntansi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. keuangan, jadi laporan keuangan merupakan suatu ringkasan transaksi yang

BAB II LANDASAN TEORI. keuangan, jadi laporan keuangan merupakan suatu ringkasan transaksi yang BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Laporan Keuangan Hasil akhir dari proses pencatatan akuntansi disebut dengan laporan keuangan, jadi laporan keuangan merupakan suatu ringkasan transaksi yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. penjualan di CV Mitra Grafika serta berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. penjualan di CV Mitra Grafika serta berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada Bab V Simpulan dan Saran 116 BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan terhadap pengendalian intern siklus penjualan di CV Mitra Grafika serta berdasarkan pembahasan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Piutang Piutang meliputi semua klaim atau hak untuk menuntut pembayaran kepada pihak lain, yang pada umumnya akan berakibat adanya penerimaan kas di masa yang akan datang. Pengertian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Laporan keuangan merupakan hasil akhir suatu proses kegiatan pencatatan akuntansi yang merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan cara yang digunakan oleh suatu entitas untuk menggambarkan bagaimana kondisi entitas tersebut terutama mengenai posisi keuangannya.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Analisis Pengertian analisis menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dikutip oleh Yuniarsih dan Suwatno (2008:98) adalah: Analisis adalah penguraian suatu pokok atas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di tengah ketidakpastian keadaan ekonomi, akibat krisis moneter yang

BAB I PENDAHULUAN. Di tengah ketidakpastian keadaan ekonomi, akibat krisis moneter yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di tengah ketidakpastian keadaan ekonomi, akibat krisis moneter yang berkepanjangan, bangsa Indonesia saat ini berusaha menata kembali kehidupan berbangsa dan bernegara.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 14 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kinerja Keuangan 2.1.1 Pengertian Kinerja Keuangan Perusahaan sebagai salah satu bentuk organisasi pada umumnya memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai dalam usaha untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen 2.1.1 Pengertian Manajemen Segala macam kegiatan terorganisir untuk mencapai tujuan pasti membutuhkan manajemen. Jadi orang-orang dalam kegiatan tersebut akan membutuhkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian laporan keuangan adalah suatu laporan yang berisikan informasi seputar

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian laporan keuangan adalah suatu laporan yang berisikan informasi seputar BAB II LANDASAN TEORI 1.1. Pengertian Laporan Keuangan Pengertian laporan keuangan adalah suatu laporan yang berisikan informasi seputar keuangan dari sebuah organisasi. Laporan keuangan di buat atau diterbitkan

Lebih terperinci

BAB II PERSAMAAN AKUNTANSI

BAB II PERSAMAAN AKUNTANSI BAB II PERSAMAAN AKUNTANSI A. Penggolongan Akun / Perkiraan Pengertian Akun / rekening (account) adalah tempat untuk mencatat perubahan setiap laporan yang setiap saat dapat menunjukkan saldo pos tersebut.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penguji dari pekerjaan bagian pembukuan, tetapi untuk selanjutnya laporan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penguji dari pekerjaan bagian pembukuan, tetapi untuk selanjutnya laporan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Analisa Laporan Keuangan 2.1.1.1 Pengertian Analisa Laporan Keuangan Pada mulanya laporan keuangan bagi suatu perusahaan hanyalah sebagai alat penguji

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi, dimana dalam proses akuntansi tersebut semua transaksi yang terjadi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Keuangan Manajemen keuangan merupakan salah satu fungsi manajemen yang sangat penting dalam menjalankan kelangsungan hidup perusahaan, berikut beberapa pendapat mengenai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Salah satu bentuk informasi untuk melihat dan menilai perkembangan kinerja perusahaan ialah laporan

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM AKUNTANSI

GAMBARAN UMUM AKUNTANSI PENGANTAR AKUNTANSI GAMBARAN UMUM AKUNTANSI Akuntansi sering disebut sebagai bahasanya dunia usaha karena akuntansi akan menghasilkan informasi yang berguna bagi pihak-pihak yang menyelenggarakannya dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Sistem Untuk mencapai tujuan suatu perusahaan dibutuhkan suatu sistem akuntansi yang dapat membantu perusahaan dalam mengelola sumber data keuangannya. Namun sebelum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berdirinya suatu perusahaan tentunya memiliki tujuan, baik tujuan jangka pendek

BAB I PENDAHULUAN. Berdirinya suatu perusahaan tentunya memiliki tujuan, baik tujuan jangka pendek BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Berdirinya suatu perusahaan tentunya memiliki tujuan, baik tujuan jangka pendek maupun tujuan jangka panjang. Tujuan jangka pendek pada umumnya adalah mendapatkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Akuntansi Keuangan Tujuan akuntansi secara keseluruhan adalah memberikan informasi yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan ekonomi. Akuntansi adalah sebuah aktifitas

Lebih terperinci

PENGERTIAN DASAR AKUNTANSI. Akuntansi dapat didefinisikan berdasarkan dua aspek penting yaitu :

PENGERTIAN DASAR AKUNTANSI. Akuntansi dapat didefinisikan berdasarkan dua aspek penting yaitu : PENGERTIAN DASAR AKUNTANSI Akuntansi dapat didefinisikan berdasarkan dua aspek penting yaitu : 1. Penekanan pada aspek fungsi yaitu pada penggunaan informasi akuntansi. Berdasarkan aspek fungsi akuntansi

Lebih terperinci

Akuntansi Biaya. Sistem Biaya & Akumulasi Biaya (Cost System & Cost Accumulation) Rista Bintara, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Akuntansi Biaya. Sistem Biaya & Akumulasi Biaya (Cost System & Cost Accumulation) Rista Bintara, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Akuntansi Biaya Modul ke: Sistem Biaya & Akumulasi Biaya (Cost System & Cost Accumulation) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Rista Bintara, SE., M.Ak Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id Sistem Biaya

Lebih terperinci

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta IV. Laporan Keuangan Laporan keuangan perusahaan merupakan ringkasan kegiatan dan hasil dari kegiatan perusahaan untuk jangka waktu tertentu. Dalam laporan keuangan mengandung informasi mengenai profitabilitas,

Lebih terperinci

SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA

SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA Siklus Akuntansi Transaksi Bukti Transaksi Jurnal Buku Besar Laporan Keuangan Posting Salah satu aktivitas di dalam siklus akuntansi yang cukup menyita waktu dan tenaga

Lebih terperinci

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang 134 Struktur Organisasi PT. Akari Indonesia Pusat dan Cabang Dewan Komisaris Direktur Internal Audit General Manager Manajer Pemasaran Manajer Operasi Manajer Keuangan Manajer Sumber Daya Manusia Kepala

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Fungsi Untuk mengetahui bahwa fungsi suatu sistem tersebut dapat berjalan dengan baik, maka kita perlu mengetahui terlebih dahulu definisi dari fungsi itu sendiri.

Lebih terperinci

Menurut Rudianto (2010:9), tujuan koperasi adalah untuk memberikan kesejahteraan dan manfaat bagi para anggotanya

Menurut Rudianto (2010:9), tujuan koperasi adalah untuk memberikan kesejahteraan dan manfaat bagi para anggotanya 8 2.1 Koperasi 2.1.1 Pengertian Koperasi BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Peraturan Mentri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor 04/Per/M.Kukm/Vii/2012, Koperasi adalah :

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian dan Fungsi Akuntansi Keuangan 2.1.1 Pengertian Akuntansi Keuangan Data akuntansi merupakan salah satu sumber pokok analisis keuangan, oleh karena itu pemahaman terhadap

Lebih terperinci

A. FUNGSI MANAJEMEN ACTUATING (PELAKSANAAN) a. Definisi Actuating dalam Manajemen

A. FUNGSI MANAJEMEN ACTUATING (PELAKSANAAN) a. Definisi Actuating dalam Manajemen A. FUNGSI MANAJEMEN ACTUATING (PELAKSANAAN) a. Definisi Actuating dalam Manajemen Dari seluruh rangkaian proses manajemen, pelaksanaan (actuating) merupakan fungsi manajemen yang paling utama. Dalam fungsi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Akuntansi Sistem akuntansi merupakan suatu alat yang sangat penting bagi manajemen dalam merencanakan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan organisasi perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Laporan Keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Laporan Keuangan 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Sebuah perusahaan pastilah memerlukan pencatatan keuangan atas transaksi-transaksi bisnis yang telah dilakukan agar perusahaan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi dan Persediaan 2.1.1 Pengertian Akuntansi Secara umum, akuntansi dapat didefinisikan sebagai sistem informasi yang menghasilkan informasi keuangan kepada

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1. - Internal Control Questionaire (ICQ) Pertanyaan dalam kuesioner dapat dijawab dengan :

LAMPIRAN. Lampiran 1. - Internal Control Questionaire (ICQ) Pertanyaan dalam kuesioner dapat dijawab dengan : L1 LAMPIRAN Lampiran 1. - Internal Control Questionaire (ICQ) Pertanyaan dalam kuesioner dapat dijawab dengan : 1. Ya, artinya sistem dan prosedur telah diterapkan serta dilaksanakan dengan baik sebagaimana

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Akuntan Indonesia (Revisi 2015) mengatakan bahwa : keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Akuntan Indonesia (Revisi 2015) mengatakan bahwa : keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan Keuangan Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 1 (Ikatan Akuntan Indonesia (Revisi 2015) mengatakan bahwa : Laporan keuangan adalah suatu penyajian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan hasil akhir suatu proses kegiatan pencatatan akuntansi yang merupakan suatu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi piutang menurut Standar Akuntansi Keuangan No.9 (revisi 2009)

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi piutang menurut Standar Akuntansi Keuangan No.9 (revisi 2009) BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Piutang 2.1.1 Definisi Piutang Definisi piutang menurut Standar Akuntansi Keuangan No.9 (revisi 2009) adalah: Menurut sumber terjadinya, piutang digolongkan dalam dua kategori

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian Kas Pada umumnya kas dikenal juga dengan uang tunai yang didalam neraca kas masuk dalam golongan aktiva lancar yang sering mengalami perubahan akibat transaksi keuangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. perusahaan. Pada pokoknya laporan keuangan ditujukan kepada pihak-pihak di

BAB II LANDASAN TEORITIS. perusahaan. Pada pokoknya laporan keuangan ditujukan kepada pihak-pihak di BAB II LANDASAN TEORITIS A. Teori-teori 1. Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan perusahaan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dari suatu

Lebih terperinci

SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER (GANJIL) 2016

SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER (GANJIL) 2016 SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER (GANJIL) 2016 Mata Pelajaran Kelas Nama Guru : Pengantar Akuntansi dan Keuangan : SMK X : Nur Shollah, SH.I Pilihan Ganda : Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat! 1. Dibawah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akan meningkatkan daya saing antar perusahaan. Perusahaan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akan meningkatkan daya saing antar perusahaan. Perusahaan yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Rentabilitas 2.1.1.1 Pengertian Rentabilitas Tingkat rentabilitas atau profitabilitas yang tinggi pada perusahaan akan meningkatkan daya saing antar perusahaan.

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan Didalam mengamati perkembangan suatu perusahaan, salah satu aspek yang paling penting adalah bidang keuangannya. Dengan melihat aspek keuangan suatu perusahaan,

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Anggaran adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan anggaran (budget), merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan, serta penginterpretasian atas hasilnya sehingga dapat digunakan oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan, serta penginterpretasian atas hasilnya sehingga dapat digunakan oleh BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LAPORAN KEUANGAN 1. Pengertian Laporan Keuangan Akuntansi adalah proses identifikasi, pencatatan, pengukuran, pengklasifikasian, pengikhtisaran transaksi dan kejadian keuangan,

Lebih terperinci

Akuntansi sektor publik memiliki peran utama untuk menyiapkan laporan. keuangan sebagai salah satu bentuk pelaksanaan akuntabilitas publik.

Akuntansi sektor publik memiliki peran utama untuk menyiapkan laporan. keuangan sebagai salah satu bentuk pelaksanaan akuntabilitas publik. 2.1 Akuntansi Pemerintahan Akuntansi sektor publik memiliki peran utama untuk menyiapkan laporan keuangan sebagai salah satu bentuk pelaksanaan akuntabilitas publik. Akuntansi dan lap oran keuangan mengandung

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya mengukur dan melaporkan setiap informasi keuangan dan non keuangan yang terkait dengan

Lebih terperinci

DAUR PENYUSUNAN LAPORAN

DAUR PENYUSUNAN LAPORAN DAUR PENYUSUNAN LAPORAN TUGAS MATA KULIAH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI Disusun oleh : Anik Fitria (0500910023) Anis Wahyu W (0500910024) Eritasari Mawadah (0500910046) Agung Kurniawan (0600910004) Cahya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. berhubungan dan berfungsi dengan tujuan yang sama. saling berintegritas satu sama lain.

BAB II LANDASAN TEORI. berhubungan dan berfungsi dengan tujuan yang sama. saling berintegritas satu sama lain. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Pengertian Sistem menurut Hall (2009:6), Sistem adalah kelompok dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang saling berhubungan dan berfungsi dengan tujuan

Lebih terperinci

Kendala Penyajian Laporan Keuangan Pada Perusahaan CV.FATUHA

Kendala Penyajian Laporan Keuangan Pada Perusahaan CV.FATUHA Kendala Penyajian Laporan Keuangan Pada Perusahaan CV.FATUHA Risye Ayuliawati Herlina Program Studi Akuntansi STIE STEMBI, riseayu19@gmail.com Abstrak Tujuan Mengetahui bagaimana implementasi penyusunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sampai saat ini kondisi perekonomian di Indonesia belum sepenuhnya pulih.

BAB I PENDAHULUAN. Sampai saat ini kondisi perekonomian di Indonesia belum sepenuhnya pulih. 1 BAB I PENDAHULUAN.1 Latar Belakang Penelitian Sampai saat ini kondisi perekonomian di Indonesia belum sepenuhnya pulih. Pemerintah telah bertekad untuk melakukan langkah dan kebijaksanaan strategis,

Lebih terperinci

BUKTI PENERIMAAN KAS BUKTI SETORAN KAS

BUKTI PENERIMAAN KAS BUKTI SETORAN KAS L1 BUKTI PENERIMAAN KAS BUKTI SETORAN KAS L2 BUKTI TIMBANG SURAT JALAN L3 SURAT JALAN BATAL NOTA DEBIT NOTA KREDIT L4 FAKTUR PENJUALAN L5 L6 PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA INTERNAL CONTROL QUESTIONNARIES

Lebih terperinci

Irsan Lubis, SE.Ak,BKP

Irsan Lubis, SE.Ak,BKP Irsan Lubis, SE.Ak,BKP 0818 06375490 TUJUAN Menyelesaikan kasus praktik akuntansi dengan menggunakan Accurate Accounting Software MK. Praktik Kerja Akuntansi MK. Praktik Komputer Akuntansi Tahap Pekerjaaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi 2.1.1 Pengertian Koperasi bahwa, Undang Undang No.17 tahun 2012 tentang Perkoperasian menyatakan Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Piutang Banyak perusahaan menjual produknya secara kredit agar dapat meningkatkan volume penjualannya, sehingga penerimaan kas pun akan lebih meningkat. Penjualan kredit tidak

Lebih terperinci

AKUNTANSI BIAYA. Lukita Tri Permata, SE., M.SI, Ak, CA

AKUNTANSI BIAYA. Lukita Tri Permata, SE., M.SI, Ak, CA AKUNTANSI BIAYA BAGIAN III SISTEM ADMINISTRASI PABRIK DAN AKUMULASI BIAYA Lukita Tri Permata, SE., M.SI, Ak, CA ARUS BIAYA PERUSAHAAN PABRIKASI a. Tahap pencatatan dan klasifikasi biaya b. Tahap pengelompokkan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Analisis Laporan Keuangan 2.1.1.1 Pengertian Analisis Laporan Keuangan Analisis terhadap laporan keuangan pada dasarnya karena

Lebih terperinci

TINJAUAN AKUNTANSI DAN LANDASAN TEORITISNYA (Materi 1)

TINJAUAN AKUNTANSI DAN LANDASAN TEORITISNYA (Materi 1) TINJAUAN AKUNTANSI DAN LANDASAN TEORITISNYA (Materi 1) Dari segi fungsinya, akuntansi merupakan : a. Aktivitas penyediaan jasa b. Sistem Informasi c. Kegiatan deskriptif analisis Aktivitas Penyediaan Jasa

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun laporan keuangannya sendiri.

BAB IV PEMBAHASAN. CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun laporan keuangannya sendiri. BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Manfaat Implementasi SAK ETAP Dengan mengimplementasikan SAK ETAP di dalam laporan keuangannya, maka CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Laporan keuangan merupakan media yang penting untuk menilai prestasi serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat mengambil suatu keputusan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis Rasio Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Analisis rasio adalah suatu metode Analisis untuk mengetahui hubungan pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu atau kombinasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dengan cara. Istilah sistem dari bahasa Yunani yaitu Systema yang berarti

BAB II LANDASAN TEORI. dengan cara. Istilah sistem dari bahasa Yunani yaitu Systema yang berarti BAB II LANDASAN TEORI 2. 1 Sistem Dalam kehidupan sehari-hari orang sering menyamankan makna istilah sistem dengan cara. Istilah sistem dari bahasa Yunani yaitu Systema yang berarti penempatan atau mengatur.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjuan Umum Tentang Perkoperasian Koperasi di Indonesia suatu wadah perekonomian rakyat yang berdasarkan kekeluargaan dan kegotong royongan serta merupakan ciri khas tata kehidupan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian, Tujuan dan Jenis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan suatu perusahaan memiliki peranan yang sangat penting bagi pihak manajemen perusahaan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Kondisi keuangan suatu perusahaan dapat diketahui dari laporan keuangan yang terdiri atas neraca,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini karena neraca berisi mengenai harta kekayaan yang dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini karena neraca berisi mengenai harta kekayaan yang dimiliki oleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Neraca merupakan salah satu dari laporan keuangan yang paling penting. Hal ini karena neraca berisi mengenai harta kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan pada suatu

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Menurut Hery (2012:3) laporan keuangan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Menurut Hery (2012:3) laporan keuangan BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Harahap (2011:105) mendefinisikan laporan keuangan sebagai suatu laporan yang menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Umumnya setiap perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil pasti mempunyai kas. Kas merupakan alat pembayaran

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Umumnya setiap perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil pasti mempunyai kas. Kas merupakan alat pembayaran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Umumnya setiap perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil pasti mempunyai kas. Kas merupakan alat pembayaran atau pertukaran yang siap dan bebas digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Jenis-jenis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Secara umum dapat dikatakan bahwa laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam akuntansi di Indonesia terdapat istilah-istilah biaya, beban, dan harga

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam akuntansi di Indonesia terdapat istilah-istilah biaya, beban, dan harga BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Biaya Dalam akuntansi di Indonesia terdapat istilah-istilah biaya, beban, dan harga perolehan yang identik dengan cost dalam literatur akuntansi berbahasa Inggris. Harga perolehan

Lebih terperinci

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (CALK) DINAS PENDIDIKAN KAB TEMANGGUNG 2014 BAB I PENDAHULUAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (CALK) DINAS PENDIDIKAN KAB TEMANGGUNG 2014 BAB I PENDAHULUAN 1 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (CALK) DINAS PENDIDIKAN KAB TEMANGGUNG 2014 BAB I PENDAHULUAN Berkaitan dengan pengelolaan keuangan daerah, Dinas Pendidikan Kabupaten Temanggung dalam penyusunan dan pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem BAB II TINJAUAN PUSTAKA Untuk mencapai tujuan suatu perusahaan dibutuhkan suatu sistem akuntansi yang dapat membantu perusahaan dalam mengelola sumber data keuangannya. Namun sebelum

Lebih terperinci

Modul ke: AKUNTANSI BIAYA SISTEM BIAYA DAN AKUMULASI BIAYA. Fakultas EKONOMI VENY, SE.MM. Program Studi AKUNTANSI.

Modul ke: AKUNTANSI BIAYA SISTEM BIAYA DAN AKUMULASI BIAYA. Fakultas EKONOMI VENY, SE.MM. Program Studi AKUNTANSI. Modul ke: AKUNTANSI BIAYA SISTEM BIAYA DAN AKUMULASI BIAYA Fakultas EKONOMI VENY, SE.MM Program Studi AKUNTANSI www.mercubuana.ac.id Bagian Isi Modul Modul menjelaskan arus biaya dalam perusahaan manufaktur,

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Melihat situasi politik ekonomi yang terjadi saat ini, perkembangan perusahaan banyak mengalami hambatan. Keadaan ini mengharuskan pimpinan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau jangka waktu tertentu. Adapun tujuan dari laporan keuangan yaitu: perusahaan dalam menghasilkan laba.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau jangka waktu tertentu. Adapun tujuan dari laporan keuangan yaitu: perusahaan dalam menghasilkan laba. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laporan Keuangan Menurut Harahap (2010:105), Laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Keuangan Prinsip manajemen perusahaan mengharuskan agar dalam proses memperoleh maupun menggunakan dana harus didasarkan pada pertimbangan efisiensi dan efektivitas.

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Perencanaan Kegiatan Evaluasi Pengendalian Internal

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Perencanaan Kegiatan Evaluasi Pengendalian Internal BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Perencanaan Kegiatan Evaluasi Pengendalian Internal Evaluasi pengendalian internal adalah suatu kegiatan untuk menilai dan mengevaluasi pengendalian internal perusahaan dan

Lebih terperinci

2.1.2 Jenis-jenis Persediaan Menurut Carter (2006:40) Jenis-jenis persediaan pada perusahaan manufaktur adalah sebagai berikut :

2.1.2 Jenis-jenis Persediaan Menurut Carter (2006:40) Jenis-jenis persediaan pada perusahaan manufaktur adalah sebagai berikut : BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Persediaan dan Jenis-jenis Persediaan 2.1.2 Pengertian Persediaan Persediaan adalah bagian utama dalam neraca dan sering kali merupakan perkiraan yang nilainya cukup

Lebih terperinci

Laporan Keuangan: Neraca

Laporan Keuangan: Neraca Laporan Keuangan: Neraca MATERI 1. Sifat dan kegunaan laporan keuangan 2. Jenis Laporan Keuangan 3. Isi dan Elemen Laporan Keuangan, Khusus untuk Neraca 4. Catatan Atas Laporan Keuangan 5. Keterbatasan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Pengertian Manajemen menurut James A.F. Stoner adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, keepemimpinan dan pengendalian upaya dari anggota organisasi

Lebih terperinci

Berikut digambarkan siklus kegiatan AK Hotel:

Berikut digambarkan siklus kegiatan AK Hotel: AKUNTANSI HOTEL I. SIKLUS AKUNTANSI Siklus akuntansi dari AK Hotel secara garis besar sama dengan hotel-hotel pada umumnya. Siklus akuntansi diawali dengan pencatatan transaksi dan berakhir dengan post-closing

Lebih terperinci