LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGURUS KP-RI TRI CIVITAS FKIP UNLAM TAHUN BUKU 2017

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGURUS KP-RI TRI CIVITAS FKIP UNLAM TAHUN BUKU 2017"

Transkripsi

1 LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGURUS KP-RI TRI CIVITAS FKIP UNLAM TAHUN BUKU 2017 I. PENDAHULUAN Bersama ini kami sampaikan kepada peserta Rapat Anggota Tahunan (RAT) Laporan Pertanggungjawaban Pengurus Tahun Buku 2017, Laporan Hasil Pemeriksaan Pengawas Tahun Buku 2017 dan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Koperasi Tahun Laporan ini adalah salah satu kewajiban kami sesuai dengan Anggaran Dasar Pasal 17 Ayat 1. Laporan pertanggungjawaban tahun buku 2017 berpedoman pada Petunjuk Teknis Penertiban Penyelenggaraan Rapat Anggota yang diterbitkan oleh Departemen Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil Nomor 201/PPK/II/1996 tanggal 6 Februari 1996 serta petunjuk dan arahan dari GKP Kalsel untuk lebih menyederhanakan dalam penyampaian laporan tahunan. Kewajiban yang telah dilaksanakan pada Tahun Buku 2017 : 1. Pembagian SHU anggota tahun buku 2016 untuk anggota sebesar Rp ,- telah dibayarkan sekaligus sampai bulan Maret dan April Pembayaran zakat sirkah melalui BAZIS FKIP Unlam sebesar Rp telah dibayarkan pada bulan Juni 2017 bertepatan dengan bulan Ramadhan 1438 H. 3. Pengembalian Tabungan Hari Raya (THR) tahun buku 2017 dengan jumlah penabung sebanyak 113 orang dengan total nilai tabungan sebesar Rp ,- telah dibagikan pada Idul Fitri 1438 H dan Natal Pembayaran santunan dana sosial perawatan dan kematian bagi anggota atau keluarga anggota pada tahun buku 2017 dibayarkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku sebesar Rp ,- untuk 23 orang. 5. SHU yang dicapai pada tahun buku 2017 ini sebesar Rp ,- (tidak termasuk SHU Fotocopy) turun 8,28% (Rp ,-) dibanding tahun buku SHU dari Simpanan dan Usaha bagian anggota TB 2017 adalah KPRI TRI CIVITAS 1

2 Rp ,- turun 8,42% (Rp ,-) dibanding TB Simpanan Khusus Pengembangan Usaha untuk bagian anggota pada TB 2017 ini adalah Rp , Pada Tahun Buku 2017 ini total asset mencapai Rp ,- mengalami kenaikan 9,34% (Rp ,-) dibanding pada Tahun Buku Selama tahun 2017 tidak ada simpanan berjangka dari anggota dan pinjaman dari pihak perbankan, koperasi lebih mengoptimalkan modal sendiri. 9. Melaksanakan pendididikan/pelatihan kepada anggota terutama bagi anggota baru dengan jumlah peserta 30 orang. Pendidikan/pelatihan dilaksanakan pada tanggal 10 Mei 2017 dengan tema Meningkatkan Peran Serta Anggota Untuk Mengembangkan Usaha Koperasi Tri Civitas 10. Kerjasama Koperasi dengan Fakultas dalam penyediaan konsumsi rapat, yudisum dan lainya dengan keuntungan sebesar Rp ,- dan dimasukkan dalam pendapatan jasa lain-lain. 11. Koperasi melakukan jaminan pinjaman anggota untuk pinjaman maksimal 50 jt, Jumlah jaminan pinjaman yang dikelola oleh koperasi dari Juni 2013 sampai 31 Desember 2017 berjumlah Rp ,- 12. Selama tahun 2017, KPRI Tri Civitas (Pengurus dan Karyawan) mengikuti beberapa kegiatan pelatihan dan sosialisasi perkoperasian yang diselenggarakan Dinas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menegah Kota Banjarmasin dan Dinas Koperasi dan UKM Daerah Kal-Sel di Banjarmasin. 13. Jasa pinjaman anggota sama dengan tahun 2016 dengan rincian : a. Masa pinjaman 1 Tahun = 9 % b. Masa pinjaman 2 Tahun = 10 % c. Masa pinjaman 3 Tahun = 11 % d. Masa pinjaman 4 s.d 6 Tahun = 12 %. 14. Dalam rangka untuk meningkatkan pelayanan koperasi kepada anggota, anggota Koperasi dapat mengakses web koperasi: kpritricivitas.co.id untuk mengakses saldo putang, saldo simpanan atau mengajukan pinjaman kepada koperasi. KPRI TRI CIVITAS 2

3 II. BIDANG ORGANISASI DAN TATA LAKSANA A. Keanggotaan TAHUN JUMLAH ANGGOTA B. Kepengurusan Susunan Kepengurusan KPRI TRI CIVITAS FKIP Unlam periode adalah sebagai beriikut : 1. Pembina : Prof.Dr.H.Wahyu,MS (Dekan FKIP Unlam) 2. Pengurus Ketua : Drs. Mahdian, M.Si Sekretaris : Drs. H. Sayuti Bendahara : Indra Nur Aditya, S.Kom 3. Pengawas Ketua : Dr. Cayandrawati Sutiono, MA Anggota : Baseran Nor, S.Pd, M.Pd Syubhan Annur, S.Pd.I, M.Pd 4. Pembantu Umum : Maisunah Murtinah Hj. Isnawati, S.Sos Yuseri Dani Indrawan, A.Md Untuk memudahkan dalam memberikan pelayanan, Koperasi memiliki beberapa karyawan/karyawati yaitu : 1. Siti Komariah (staf Kasir) 2. Puteri Khairunnisa (staf administrasi) 3. Khalidah (karyawati toko) 4. Widyawati (karyawati toko) 5. Abdul Khair (karyawan fotocopy) KPRI TRI CIVITAS 3

4 C. Perkembangan Simpanan Anggota Dalam ribuan (000) Simpanan Pokok Simpanan Wajib III. BIDANG KEUANGAN A. Permodalan Dalam ribuan (000) Th 2015 Th 2016 Th 2017 Modal Sendiri Modal Luar Total Modal Sendiri : 1. Simpanan Anggota (Simp.Pokok + Simp.Wajib) 2. Cadangan 3. Simpanan Khusus Modal Luar : 1. Simpanan Sukarela 2. Simpanan Hari Raya 3. Dana-dana SHU 4. Hutang Jk Pendek 5. Hutang Jk Panjang KPRI TRI CIVITAS 4

5 B. Pelayanan Usaha Kepada Anggota Dalam ribuan (000) Kredit Jk Pendek : 1. S/P Rutin 2. Kredit Elektronik 3. Pinjm serba(i) 4. Kredit konsumsi, PLN, PDAM Kredit Jk.Panjang : 1. Kredit komputer 2. Kredit Modal Kerja 3. Kredit sepeda motor Th 2015 Th 2016 Th 2017 Penjualan Tunai : 1. Penj. Brg Konsumsi 2. Penj. Serba(i) Kredit Jk Pendek Kredit Jk Panjang Penjualan Tunai Total C. Penerimaan Tagihan Kredit Dalam ribuan (000) Th Th Th 2017 Kredit Jk Pendek Kredit Jk Panjang TOTAL KPRI TRI CIVITAS 5

6 D. Pendapatan dan Biaya 1. Unit Usaha Pertokoan Dalam ribuan (000) TAHUN PENDAPATAN BIAYA SHU 2. Unit Usaha Simpan Pinjam Dalam ribuan (000) TAHUN PENDAPATAN BIAYA SHU KPRI TRI CIVITAS 6

7 3. Unit Usaha Fotocopy Dalam ribuan (000) TAHUN PENDAPATAN BIAYA SHU 4. Perolehan SHU Dalam ribuan (000) TOTAL FOTOCOPY SIMPAN PINJAM PERTOKOAN TH 2016 TH 2017 KPRI TRI CIVITAS 7

8 IV. PERKEMBANGAN ASSET KOPERASI Dalam ribuan (000) ASSET : 1. AKTIVA LANCAR 2. INVESTASI JK. PANJANG 3. AKTIVA TETAP TH 2015 TH 2016 TH 2017 KPRI TRI CIVITAS 8

9 KPRI TRI CIVITAS 9

10 KPRI TRI CIVITAS 10

11 LAPORAN PENGAWAS KPRI TRI CIVITAS FKIP UNLAM BANJARMASIN TAHUN BUKU 2017 I. PEMBAGIAN TUGAS PENGAWAS Pengawas terdiri dari tiga orang dalam melakukan tugasnya dan disepakati dengan pembagian tugas sebagai berikut: a. Dr. Cayandrawati, MA sebagai Ketua bertugas melakukan pengawasan dalam bidang usaha b. Syubhan Annur, S.Pd.I M.Pd. sebagai anggota bertugas melakukan pengawasan dalam bidang organisasi dan kelembagaan. c. Baseran Nor, S.Pd., M.Pd. sebagai anggota bertugas melakukan pengawasan dalam bidang manajemen keuangan dan tata laksana pembukuan. II. PENGAWASAN/ PEMERIKSAAN Pengawasan atau pemeriksaan dilakukan secara berkala dan berkesinam-bungan sesuai dengan bidang tugas masing-masing. Di samping itu, pengurus dan pengawas beberapa kali melakukan rapat koordinasi dalam rangka mengoptimalkan kinerja koperasi di luar dari yang sudah terjadwal III. HASIL PEMERIKSAAN a. Personalia Pengurus, Organisasi dan Manajemen Pembina, Pengurus dan Pengawas KPRI Tri Civitas FKIP Unlam periode tahun adalah sebagai berikut : 1. Pembina : Dekan FKIP Unlam (Prof. Dr. H. Wahyu, M.S.) 2. Pengurus Ketua : Drs. Mahdian, M.Si Sekretaris : Drs. H. Sayuti Bendahara : Indra Nur Aditya, S.Kom 3. Pengawas : Ketua : Dr. Cayandrawati, MA Anggota : Syubhan Annur, S.Pd.I, M.Pd : Baseran Nor, S.Pd., M.Pd. 4. Pembantu umum pada unit usaha : - Tenaga Kasir : Maisunah - Tenaga Administrasi Keuangan : Murtinah KPRI TRI CIVITAS 11

12 - Tenaga Staf pengawasan debitur : Hj. Isnawati, S.Sos - Tenaga Pengawas Toko : Yuseri Dani Indrawan, A.Md - Tenaga Staf pelaksana usaha : Siti Komariah (Staf Kasir) Puteri Khairunnisa (Staf Adm) Khalidah (Karyawan Toko) Widyawati (Karyawan Toko) Abdul Khair (Karyawan Fotocopy) Semua supporting staff bekerja sesuai dengan tugasnya masingmasing dan saling bekerja sama sesuai dengan petunjuk pengurus. b. Tenaga Kontrak Tenaga untuk menangani proses laporan keuangan adalah Ahmad Yazid Jayadi, SE yang dikontrak dengan perjanjian kerja tanggal 18 juli 1998 Nomor Kontrak 560/KPRI-TC/1998 sesuai dengan keputusan RAT 1997, hingga tahun 2016 yang bersangkutan masih aktif membantu pelaksanaan akuntansi. IV. KEGIATAN ORGANISASI DAN MANAJEMEN a. Administrasi Organisasi Selain dari struktur organisasi yang ada, uraian tugas dan pelaksanaan tugas-tugas pengadministrasian senantiasa dicatat dan dibukukan kedalam buku yang telah disediakan. Kelengkapan buku-buku administrasi organisasi terdiri dari: -Buku Daftar Anggota -Buku Daftar Pengurus -Buku Notulen Pengawas -Buku Notulen Rapat -Buku Keputusan Rapat Anggota -Buku Keputusan Rapat Pengawas -Buku Tamu -Buku Agenda -Buku Anjuran Pejabat -Buku Saran Anggota -Buku Catatan Pengawasan -Buku Simpanan Anggota -Buku Catatan Kejadian Penting -Buku Inventaris -Buku Manager dan Karyawan -Buku Kelengkapan organisasi lainnya Yang dimaksud dengan buku kelengkapan organsasi lainnya antara lain: - Buku Undang-undang Dasar Undang-Undang No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian - Undang-undang Perpajakan KPRI TRI CIVITAS 12

13 - Buku Manajemen Keuangan - Buku Analisa Laporan Keuangan - Buku petunjuk pelaksanaan RAT Anggota dan Buku-buku lainnya yang dipergunakan untuk referensi atau literatur penunjang bagi pelaksanaan administrasi organisasi koperasi. b. Keanggotaan Anggota KPRI Tri Civitas FKIP Unlam sampai dengan akhir tahun 2017 per tanggal 31 Desember 2017 adalah sebanyak 285 orang dengan rincian sebagai berikut : Jumlah anggota akhir tahun 2016 : 294 orang Jumlah anggota yang masuk tahun 2017 : 12 orang Jumlah anggota yang keluar tahun 2017 : 21 orang Jumlah anggota per 31 Desember 2017 : 285 orang =========== V. USAHA Pada awal berdirinya koperasi hanya melaksanakan usaha pokok simpan pinjam. Dari tahun ke tahun koperasi tumbuh dan berkembang seiring dengan peningkatan jumlah asetnya sampai dengan tahun Usaha yang dijalankan koperasi selain usaha pelayanan waserda/toko, koperasi tetap melayani usaha simpan pinjam dan usaha-usaha lain. Dari usaha simpan pinjam didapat pendapatan jasa dari: 1. Usaha Jasa Simpan Pinjam Rutin 2. Usaha Jasa Kredit Dana Modal Kerja 3. Usaha Jasa Kredit Elektronik 4. Usaha Jasa Kredit Komputer 5. Usaha Jasa Kredit Sepeda Motor 6. Usaha menjual barang-barang konsumsi di Toko Koperasi 7. Usaha Fotocopy/penjilidan, alat tulis kantor dan 8. Usaha serba-serbi lainnya. 9. Usaha penyewaan Toga VI. KEUANGAN a. Neraca Perkembangan Pos Neraca secara komparatif tahun adalah sebagai berikut : KPRI TRI CIVITAS 13

14 Tolak Ukur Tahun 2017 Tahun 2016 Naik/(Turun) 2016/ / 2016 (Rp) (Rp) Rp. % % 1. Aktiva ,01 8,46 7, , ,33 Lancar 2. Investasi Jk. Panjang 3. Aktiva Tetap Berwujud 4. Total Asset 5. Hutang Jk Pendek 6. Hutang Jk. Panjang , , ,00 12,70 14, , , ,00 34,36-2, , , ,01 8,54 7, , , ,94 5,30 11, Modal , , ,07 9,13 9,90 8. Danadana 9. Sisa Hasil Usaha , ,13 ( ,56) -9,02-4,66 VII. SISA HASIL USAHA Usaha yang dijalankan oleh KPRI Tri Civitas FKIP Unlam Banjarmasin adalah sebagai berikut: SHU yang diperoleh pada tahun 2017 sebesar Rp ,57 SHU yang diperoleh pada tahun 2016 sebesar Rp ,13 Pada tahun 2017 perolehan SHU sebelum pajak mengalami penuruan sebesar Rp ,56,- SHU ini belum termasuk keuntungan dari usaha fotocopy sebanyak Rp ,- Untuk mendapatkan gambaran antara Gross Profit (SHU Kotor) dengan Cost (beban atau biaya) dalam tahun 2017 dapat dilihat pada perbandingan berikut: No. Uraian Rencana (Rp) (dalam ribuan rupiah) Realisasi Pencapaian (Rp) % 1 Pendapatan Usaha ,81 2 Beban Usaha ,32 3 Sisa Hasil Usaha ,13 93,47 KPRI TRI CIVITAS 14

15 VIII. ANALISA KEUANGAN Analisa keuangan merupakan proses penentuan ciri-ciri dan operasional suatu perusahaan/koperasi yang diperoleh dari laporan keuangan, bertujuan untuk mengetahui kondisi dan prestasi yang dicapai. a. Likuiditas Rasio yang digunakan untuk mengetahui kemampuan KPRI dalam membiayai finansial. Asumsi likuiditas secara umum yakni 150% - 300%. Rasio yang digunakan; 1. Current ratio (rasio lancar): Kemampuan KPRI membayar hutang/hutang jangka pendek. Aktiva Lancar Hutang Lancar = , ,26 = 6,43 Setiap Rp 1 hutang lancar dijamin dengan aktiva lancar sebesar Rp 6,43 2. Cash Ratio Kemampuan KPRI membayar hutang lancarnya yang harus dipenuhi dengan kas yang ada. Kas Hutang Lancar = , ,26 = 1,37 Setiap Rp 1 hutang lancar yang dimiliki KPRI dijamin dengan kas sebesar Rp 1, Quick Ratio Kemampuan KPRI memenuhi kewajiban lancar dengan tidak memperhatikan persediaannya. Sebab persediaan memerlukan waktu untuk menjadi kas Aktiva Lancar Persediaan Hutang Lancar = = , ,26 = 6, , , ,26 KPRI TRI CIVITAS 15

16 Setiap Rp 1 hutang lancar yang dimiliki KPRI ditanggung oleh harta lancar sebesar Rp. 6,42 b. Solvabilitas Kemampuan KPRI untuk membayar semua kewajibannya jika dibubarkan atau kemampuan KPRI untuk membayar seluruh hutang dengan menggunakan dua alat analisa. 1. Total asset to Dept Ratio Kemampuan koperasi dalam memenuhi kewajiban dengan seluruh aktiva yang dimilikinya jika perusahaan unliquid. Total Aktiva Total Hutang = , ,26 = 6,47 2. Net Worth to Dept Ratio (NWDR) Total Aktiva Total Hutang Total Hutang = = , ,26 = 5, , , ,26 c. Rentabilitas Kemampuan KPRI dalam menghasilkan laba selama periode berjalan, melalui perbandingan laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut. KPRI Tri Civitas menunjukan tingkat efisiensi penggunaan modal kerja. SHU Modal = , ,24 = 0,06 IX. KESIMPULAN DAN SARAN a. Kesimpulan Berdasarkan temuan pemeriksaan maka disampaikan sebagai berikut : KPRI TRI CIVITAS 16

17 1. Aktiva lancar 2017 naik 8,46% dari tahun sebelumnya (2016, sedangkan naiknya total asset sebesar 8,54% dari tahun sebelumnya 2. Rencana pendapatan dan biaya yang direncanakan pada tahun buku 2016 realisasinya tidak sesuai yang ditargetkan karena banyak faktor, seperti turunnya bunga, turunnya minat anggota untuk memanfaatkan usaha koperasi, dan kemungkinan karena perpindahan pegawai lama menjadi PNS yang sudah sangat akrab dengan anggota sehingga anggota jadi lebih jarang mampir di koperasi. 3. Rencana usaha koperasi untuk mengembangkan dan memvariasikan usaha baru dengan membuka usaha jaminan piutang anggota. Unit usaha koperasi tahun buku 2017 masih sama seperti tahun buku Penurunan SHU tahun 2017 sebesar 9,02% dibanding tahun sebelumnya sekitar 4,66% b. Saran 1. Pengurus dan karyawan lebih giat memasarkan pinjaman kepada anggota 2. Perlu adanya analisis usaha terkait keberlangsungan usaha tersebut dilihat dari biaya yang dikeluarkan dan keuntungan yang diperoleh (usaha fotokopi) dan hendaknya lebih memaksimalkan usaha kantin untuk mendukung kegiatan mahasiswa dan dosen di lingkungan FKIP Unlam. 3. Penurunan SHU akibat usaha pengurus masih terbatas simpan pinjam tidak ada usaha dalam meningkatkan omzet unit usaha lain. 4. Survey kepada anggota terhadap peran mereka pada kegiatan koperasi serta survei mahasiswa tentang kebutuhan yang mereka perlukan 5. Perlu kerjasama dengan Fakultas, Prodi, dan organisasi mahasiswa untuk pembuatan seragam, kaos, souvenir dan bahan bahan keperluan perkuliahan, workshop atau seminar. 6. Dalam rangka meningkatkan kontribusi anggota sebaiknya diadakan reward untuk anggota yang aktif/banyak melakukan transaksi pembelian barang konsumsi di koperasi pada setiap RAT. 7. Perlu adanya usaha dalam meningkatkan jumlah anggota koperasi dengan melakukan penawaran kepada bukan pegawai terutama KPRI TRI CIVITAS 17

18 kepada keluarga anggota. 8. Pemanfaatan modal yang tersedia secara maksimal untuk investasi 9. Perlu lebih dioptimalkan khususnya pencatatan data pelaporan yang akurat untuk semua unit usaha agar dapat disajikan secara runtut antar tiap laporan. 10. Guna meningkatkan kinerja, karyawan perlu diikutsertakan dalam berbagai pelatihan dan uji kompetensi. 11. Melalui forum Rapat Anggota Tahunan ini, keterlibatan anggota dalam mencermati rencana kerja koperasi sangat diharapkan agar dapat dihasilkan rencana kerja yang baik. 12. Perlu dilakukan studi banding untuk mempelajari usaha-usaha simpan pinjam lain yang dapat dijalankan koperasi selain jenis usaha yang sama di luar pulau Kalimantan. 13. Belum adanya progress AD/ART koperasi, sehingga dalam sisi aturan main seharusnya tersedia. 14. Pembangunan unit usaha (toko) masih terbatas wacana, selama pengurusan ini dikarenakan belum adanya design yang jelas oleh karena itu pengurus ke depan mempunyai visi usaha yang memiliki renstra sesuai dengan RAB. Demikian laporan ini dibuat untuk diketahui anggota dan apabila ada hal-hal yang belum jelas dan meragukan tentang hasil pengawasan diharapkan dapat memberikan koreksi dan saran sebagai bahan perbaikan. KPRI TRI CIVITAS 18

Koperasi Karyawan PT. ADIS PERHITUNGAN HASIL USAHA Periode Tahun 2010, 2011 & 2012

Koperasi Karyawan PT. ADIS PERHITUNGAN HASIL USAHA Periode Tahun 2010, 2011 & 2012 L1 PERHITUNGAN HASIL USAHA Periode Tahun 2010, 2011 & 2012 No Uraian Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 (Dalam Rp) (Dalam Rp) (Dalam Rp) I PENDAPATAN OPERASIONAL Penjualan Harga Pokok Penjualan Jumlah laba

Lebih terperinci

NAMA PERUSAHAAN : ALAMAT : KODE POS : TELPON : PERIODE AKUNTANSI :

NAMA PERUSAHAAN : ALAMAT : KODE POS : TELPON : PERIODE AKUNTANSI : NAMA PERUSAHAAN : ALAMAT : KODE POS : TELPON : PERIODE AKUNTANSI : TANGGAL : 2 BULAN : 1 TAHUN : 2008 SINTENREMEN.COM PERUSAHA DAFTAR AKUN Per : 02 Januari 2008 NO AKUN NAMA AKUN SALDO AWAL 1111 Kas di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan sebagai salah satu bentuk organisasi pada umumnya memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai dalam usaha untuk memenuhi kepentingan para anggotanya. Keberhasilan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu 50 BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang penting dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu perusahaan. Salah satu

Lebih terperinci

PERTEMUAN 9 MUHAMMAD WADUD

PERTEMUAN 9 MUHAMMAD WADUD PERTEMUAN 9 MUHAMMAD WADUD PENGELOLAAN HARTA PENGATURAN PENGELUARAN PENGELOLAAN UTANG CARA PEMBAYARAN UTANG PENGELOLAAN PENGELUARAN UTANG DIMASA DATANG LAPORAN KEUANGAN ADA EMPAT KELOMPOK BESAR HARTA PRODUKTIF

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Koperasi sebagai lembaga ekonomi rakyat telah lama dikenal di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Koperasi sebagai lembaga ekonomi rakyat telah lama dikenal di 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Koperasi sebagai lembaga ekonomi rakyat telah lama dikenal di Indonesia. Koperasi bergerak dalam bidang perekonomian yang beranggotakan orang-orang berekonomi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian, Tujuan dan Jenis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan suatu perusahaan memiliki peranan yang sangat penting bagi pihak manajemen perusahaan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi 2.1.1 Pengertian Koperasi BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian koperasi berdasarkan Undang-Undang no. 17 tahun 2012 pasal 1 disebutkan bahwa : Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pada Umumnya Laporan Keuangan terdiri dari 4 laporan penting, yaitu: neraca,

BAB II LANDASAN TEORI. Pada Umumnya Laporan Keuangan terdiri dari 4 laporan penting, yaitu: neraca, BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Laporan Keuangan Pada Umumnya Laporan Keuangan terdiri dari 4 laporan penting, yaitu: neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan.

Lebih terperinci

Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja Pada PT. SEPATU BATA Tbk NPM :

Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja Pada PT. SEPATU BATA Tbk NPM : Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja Pada PT. SEPATU BATA Tbk Nama : Yacob Berkat NPM : 27212774 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : HERU SUHARJO, SE., MM Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN Tujuan perusahaan

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Menurut Veithzal et al (2012:616), laporan keuangan adalah laporan periodik

BAB III PEMBAHASAN. Menurut Veithzal et al (2012:616), laporan keuangan adalah laporan periodik BAB III PEMBAHASAN A. Laporan Keuangan Menurut Veithzal et al (2012:616), laporan keuangan adalah laporan periodik yang disusun menurut prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara umum tentang status

Lebih terperinci

BAB II TELAAH PUSTAKA Pengertian Kinerja Keuangan Perusahaan

BAB II TELAAH PUSTAKA Pengertian Kinerja Keuangan Perusahaan BAB II TELAAH PUSTAKA 2.1. Pengertian Kinerja Keuangan Perusahaan Penilaian kinerja keuangan bagi manajemen dapat diartikan sebagai pengukiran atas kontribusi yang dapat diberikan oleh suatu bagian pencapaian

Lebih terperinci

Mata Kuliah - Kewirausahaan II-

Mata Kuliah - Kewirausahaan II- Mata Kuliah - Kewirausahaan II- Modul ke: Mengelola dan Menyusun Laporan Keuangan Fakultas FIKOM Ardhariksa Z, M.Med.Kom Program Studi Marketing Communication and Advertising www.mercubuana.ac.id Pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sering kali dihubungkan

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sering kali dihubungkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sering kali dihubungkan dengan modal yang terbatas, yang dimiliki seseorang atau sekelompok orang dalam melakukan sebuah usaha.

Lebih terperinci

PEMBAGIAN SHU SEBAGAI UPAYA UNTUK MENYEJAHTERAKAN ANGGOTA KOPERASI BINTANG SAMUDRA

PEMBAGIAN SHU SEBAGAI UPAYA UNTUK MENYEJAHTERAKAN ANGGOTA KOPERASI BINTANG SAMUDRA PEMBAGIAN SHU SEBAGAI UPAYA UNTUK MENYEJAHTERAKAN ANGGOTA KOPERASI BINTANG SAMUDRA Oleh: RIANTO RITONGA Salah satu hal penting dalam upaya menyejahterakan anggota Koperasi Bintang Samudra, selain memberikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. satunya Prof. Dr. Ridwan S. Sundjaja, Drs., M.S.B.A., & Dra. Inge Berlian, Ak,

BAB II LANDASAN TEORI. satunya Prof. Dr. Ridwan S. Sundjaja, Drs., M.S.B.A., & Dra. Inge Berlian, Ak, BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Laporan Keuangan Definisi laporan keuangan banyak dikemukakan beberapa ahli dan salah satunya Prof. Dr. Ridwan S. Sundjaja, Drs., M.S.B.A., & Dra. Inge Berlian, Ak,

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Koperasi Pegawai Negeri (KPN) IAIN Antasari 1. Sejarah Singkat Koperasi Pegawai Negeri (KPN) IAIN Antasari 1 Berawal dari realitas minimnya gaji pegawai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perseorangan atau badan hukum Koperasi, dengan pemisahan kekayaan para

BAB I PENDAHULUAN. perseorangan atau badan hukum Koperasi, dengan pemisahan kekayaan para BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Undang-Undang Republik Indonesia nomor 17 tahun 2012 : pasal 1, Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau badan hukum Koperasi,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. A. Pengertian Akuntansi dan Laporan Keuangan Koperasi. Akuntansi adalah seni dari pencatatan, penggolongan, dan

BAB II LANDASAN TEORI. A. Pengertian Akuntansi dan Laporan Keuangan Koperasi. Akuntansi adalah seni dari pencatatan, penggolongan, dan BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Akuntansi dan Laporan Keuangan Koperasi 1. Pengertian Akuntansi Akuntansi adalah seni dari pencatatan, penggolongan, dan peringkasan dari peristiwa-perisiwa dan kejadian-kejadian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Definisi operasional merupakan gambaran tentang bagaimana suatu variabel diukur. Definisi operasional ditunjukkan pada variabel-variabel

Lebih terperinci

Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Perusahaan Pada Pt. Holcim Indonesia Tbk

Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Perusahaan Pada Pt. Holcim Indonesia Tbk Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Perusahaan Pada Pt. Holcim Indonesia Tbk Nama : R. Hudy Adinurwijaya Npm : 25210478 Kelas : 4EB23 Jurusan : Akuntansi Fakultas : Ekonomi Universitas Gunadarma

Lebih terperinci

NASKAH. memenuhi. Sarjana S-1

NASKAH. memenuhi. Sarjana S-1 ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN KPRI IKHLAS KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA SURAKART TA PERIODE 2009-2012 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjuan Umum Tentang Perkoperasian Koperasi di Indonesia suatu wadah perekonomian rakyat yang berdasarkan kekeluargaan dan kegotong royongan serta merupakan ciri khas tata kehidupan

Lebih terperinci

Analisis rasio keuangan. perusahaan daerah aneka karya. Kabupaten Boyolali. tahun Yulaika Dyah Iswandari F BAB I PENDAHULUAN

Analisis rasio keuangan. perusahaan daerah aneka karya. Kabupaten Boyolali. tahun Yulaika Dyah Iswandari F BAB I PENDAHULUAN Analisis rasio keuangan perusahaan daerah aneka karya Kabupaten Boyolali tahun 1998 2000 Yulaika Dyah Iswandari F 3300040 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Laporan keuangan merupakan alat yang penting

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi 2.1.1 Pengertian Koperasi bahwa, Undang Undang No.17 tahun 2012 tentang Perkoperasian menyatakan Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan

Lebih terperinci

ANALISIS KEUANGAN PT. PLN (Persero)

ANALISIS KEUANGAN PT. PLN (Persero) ANALISIS KEUANGAN PT. PLN (Persero) I. Pendahuluan PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero) merupakan penyedia listrik utama di Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah berkepentingan menjaga kelayakan

Lebih terperinci

KEWIRAUSAHAAN I. Power Point ini membahas mata kuliah Kewirausahaan I HARTRI PUTRANTO,SE.MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi Manajemen

KEWIRAUSAHAAN I. Power Point ini membahas mata kuliah Kewirausahaan I HARTRI PUTRANTO,SE.MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi Manajemen Modul ke: 09 KEWIRAUSAHAAN I Power Point ini membahas mata kuliah Kewirausahaan I Fakultas EKONOMI HARTRI PUTRANTO,SE.MM Program Studi Manajemen Steven V. DelGrosso, PMP IBM Business Consulting Services

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. SIANTAR TOP (PERSERO) TBK. : Sovia Yohana Lumban : 1A214419

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. SIANTAR TOP (PERSERO) TBK. : Sovia Yohana Lumban : 1A214419 ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. SIANTAR TOP (PERSERO) TBK Nama NPM Kelas Fakultas Jurusan Pembimbing : Sovia Yohana Lumban : 1A214419 : 3EA39 : Ekonomi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT. Kimia Farma Tbk., maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil kinerja likuiditas

Lebih terperinci

Dalam menganalisa laporan keuangan terdapat beberapa metode yang bisa dijadikan tolak ukur untuk menilai posisi keuangan perusahaan antara lain:

Dalam menganalisa laporan keuangan terdapat beberapa metode yang bisa dijadikan tolak ukur untuk menilai posisi keuangan perusahaan antara lain: Analisis Rasio Laporan Keuangan Perusahaan Rasio Keuangan atau Financial Ratio adalah merupakan suatu alat analisa yang digunakan oleh perusahaan untuk menilai kinerja keuangan berdasarkan data perbandingan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar tingkat efisiensi dari

BAB III METODE PENELITIAN. Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar tingkat efisiensi dari BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional Variabel 3.1.1 Analisis Efisiensi. Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar tingkat efisiensi dari penggunaan modal kerja yang dioperasikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Definisi operasional merupakan petunjuk atau gambaran tentang bagaimana suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Definisi operasional merupakan petunjuk atau gambaran tentang bagaimana suatu BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Definisi operasional merupakan petunjuk atau gambaran tentang bagaimana suatu variabel diukur. Definisi operasional ditunjukkan

Lebih terperinci

BAB IV RASIO KEUANGAN

BAB IV RASIO KEUANGAN BAB IV RASIO KEUANGAN 1. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio) A. Rasio Lancar (Current Ratio) Aktiva Lancar Current Ratio = -------------------------- Hutang Lancar Rasio lancar sangat berguna untuk mengukur

Lebih terperinci

VI. ANALISIS KEBERLANJUTAN FINANSIAL KOPERASI BAYTUL IKHTIAR

VI. ANALISIS KEBERLANJUTAN FINANSIAL KOPERASI BAYTUL IKHTIAR VI. ANALISIS KEBERLANJUTAN FINANSIAL KOPERASI BAYTUL IKHTIAR 6.1. Analisis Rasio Keuangan Koperasi Analisis rasio keuangan KBI dilakukan untuk mengetahui perkembangan kinerja keuangan lembaga. Analisis

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan dalam Bab IV dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Pengelolaan piutang yang dijalankan oleh PT. INTI kurang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 22 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Penelitian Objek penelitian ini adalah KUD Aditama yang ada di kabupaten ponorogo.kud Aditama merupakankud yang bergerak dalam bidang pertanian

Lebih terperinci

KOPERASI MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAPORAN LABA (RUGI) DIVISI USAHA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (dalam rupiah)

KOPERASI MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAPORAN LABA (RUGI) DIVISI USAHA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (dalam rupiah) LAPORAN LABA (RUGI) DIVISI USAHA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 KETERANGAN Mini Market Garden Cafe Layanan Jasa USP Amanah Kantin Ungu TokoKU Kopma UNY Core JUMLAH * PENJUALAN 13.151.864.819

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam membayar hutang-hutangnya yang telah jatuh tempo. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam membayar hutang-hutangnya yang telah jatuh tempo. Dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Likuiditas (liquidity) secara umum dapat diartikan sebagai kemampuan perusahaan dalam membayar hutang-hutangnya yang telah jatuh tempo. Dalam pengertian yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penilaian kinerja keuangan suatu perusahaan merupakan hal yang sangat membantu terhadap suatu keputusan yang diambil karena kinerja keuangan akan menunjukkan

Lebih terperinci

ABSTRAKSI Analisis likuiditas, rentabilitas dan solvabilitas pada KPRI guru Sumberlawang tahun Wiwik Sulistyowati F

ABSTRAKSI Analisis likuiditas, rentabilitas dan solvabilitas pada KPRI guru Sumberlawang tahun Wiwik Sulistyowati F 1 ABSTRAKSI Analisis likuiditas, rentabilitas dan solvabilitas pada KPRI guru Sumberlawang tahun 1999-2002 Wiwik Sulistyowati F3300222 Para pemakai laporan keuangan KPRI adalah para anggota koperasi dan

Lebih terperinci

Contoh laporan keuangan koperasi

Contoh laporan keuangan koperasi Contoh laporan keuangan koperasi Koperasi merupakan badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya atas dasar prinsip koperasi dan kaidah ekonomi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini dibutuhkan data dan informasi yang sesuai dengan sifat

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini dibutuhkan data dan informasi yang sesuai dengan sifat BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini dibutuhkan data dan informasi yang sesuai dengan sifat permasalahan serta tujuan penulisan. Penelitian ini menggunakan metode diskriptif

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan konsep-konsep dasar yang telah dibahas dalam bab II dan latar belakang permasalahan yang diuraikan dalam skripsi ini akan dibahas dari sudut pandang standart

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA MASALAH DAN PEMBAHASAN. PT. PLN P3B sesuai Keputusan Direksi memiliki peran dan tugas untuk

BAB IV ANALISA MASALAH DAN PEMBAHASAN. PT. PLN P3B sesuai Keputusan Direksi memiliki peran dan tugas untuk 30 BAB IV ANALISA MASALAH DAN PEMBAHASAN 4.1 Penyajian Laporan Keuangan PT. PLN P3B sesuai Keputusan Direksi memiliki peran dan tugas untuk mengelola operasi sistem tenaga listrik Jawa Bali, mengelola

Lebih terperinci

LAMPIRAN 4. NERACA KOPERASI DAN SWASTA

LAMPIRAN 4. NERACA KOPERASI DAN SWASTA LAMPIRAN 4. NERACA KOPERASI DAN SWASTA NERACA KOPERASI BAKTI PRAJA PERKIRAAN 2000 1999 1998 AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas 587.358.001,77 810.992.465,77 241.817.307,68 Piutang 2.637.350.089,00 2.467.715.865,61

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. suatu perusahaan dalam periode tertentu. Salah satu cara dalam penilaian

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. suatu perusahaan dalam periode tertentu. Salah satu cara dalam penilaian 58 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN 4.1 Analisis Rasio Keuangan PT. XYZ Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang penting dan dapat dipercaya untuk menilai kondisi keuangan dan hasil

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN. Laporan keuangan peruahaan merupakan sumber informasi bagi pihakpihak

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN. Laporan keuangan peruahaan merupakan sumber informasi bagi pihakpihak BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN 4.1 Analisis Laporan Keuangan Perusahaan Laporan keuangan peruahaan merupakan sumber informasi bagi pihakpihak yang berkepentingan untuk menilai kerja dan posisi keuangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kinerja perusahaan dalam suatu periode produksi perlu dilakukan evaluasi untuk melihat dan mengetahui pencapaian yang telah dilakukan perusahaan baik dari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian, Prinsip dan Tujuan Koperasi 2.1.1 Pengertian Koperasi Koperasi yang berawal dari kata co yang berarti bersama dan operation yang berarti bekerja, sehingga koperasi

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM OLEH KOPERASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM OLEH KOPERASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM OLEH KOPERASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk meningkatkan pendapatan

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN COMMON SIZE DAN RASIO- RASIO KEUANGAN PADA PT SAPTA PRIMA ADIKARYA PALEMBANG

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN COMMON SIZE DAN RASIO- RASIO KEUANGAN PADA PT SAPTA PRIMA ADIKARYA PALEMBANG ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN COMMON SIZE DAN RASIO- RASIO KEUANGAN PADA PT SAPTA PRIMA ADIKARYA PALEMBANG Devi Mutiana Jurusan Akuntansi Politeknik PalComTech Palembang Abstrak Tujuan utama laporan

Lebih terperinci

mampu menjadi mitra usaha yang terbaik bagi anggotanya.

mampu menjadi mitra usaha yang terbaik bagi anggotanya. royong, dan sebagai Koperasi Simpan Pinjam, maka KSP Harta Sentosa tetap fokus kepada kebijakan penggurus KSP Harta Sentosa Kota Salatiga. 2. Visi dan Misi Koperasi a. Visi KSP Harta Sentosa. Visi KSP

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. A. Pengertian dan Fungsi Manajemen Keuangan 1. Pengertian Manajemen Keuangan

BAB III PEMBAHASAN. A. Pengertian dan Fungsi Manajemen Keuangan 1. Pengertian Manajemen Keuangan BAB III PEMBAHASAN A. Pengertian dan Fungsi Manajemen Keuangan 1. Pengertian Manajemen Keuangan Manajemen keuangan merupakan salah satu dari sistem manajemen secara keseluruhan. Manajemen yang baik dan

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN PENGAWAS KOPERASI SIMPAN PINJAM SEJAHTERA BERSAMA TAHUN BUKU 2017

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN PENGAWAS KOPERASI SIMPAN PINJAM SEJAHTERA BERSAMA TAHUN BUKU 2017 LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN PENGAWAS KOPERASI SIMPAN PINJAM SEJAHTERA BERSAMA TAHUN BUKU 2017 RAT Ke-13 KSPSB [ 32 ] Tahun Buku 2017 KATA PENGANTAR Assalamu alaikum Wr. Wb. Puji syukur kami panjatkan kehadapan

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN Billions RPJMD Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016-2021 BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN 3.1. Kinerja Keuangan Masa Lalu Kinerja pelaksanaan APBD Provinsi Kepulauan

Lebih terperinci

Kata kunci: Modal Kerja dan Omset Penjualan

Kata kunci: Modal Kerja dan Omset Penjualan 1 ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA DALAM MENINGKATKAN OMZET PENJUALAN KOPERASI PADA KP-RI KARYA HUSADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN JEMBER TAHUN BUKU 2009-2012 Siti Solaiha *, Drs. Sutrisno Djaja.

Lebih terperinci

Analisis Rasio Likuiditas, Rentabilitas, dan Solvabilitas pada PT. Metrodata Electronics, Tbk. Mahrunnisa Wira Subroto EB 13

Analisis Rasio Likuiditas, Rentabilitas, dan Solvabilitas pada PT. Metrodata Electronics, Tbk. Mahrunnisa Wira Subroto EB 13 Analisis Rasio Likuiditas, Rentabilitas, dan Solvabilitas pada PT. Metrodata Electronics, Tbk Mahrunnisa Wira Subroto 21209601 3 EB 13 Latar Belakang PENDAHULUAN Setiap perusahaan didirikan dengan tujuan

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KUD SUMBER MAKMUR KECAMATAN TANJUNG KABUPATEN BREBES

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KUD SUMBER MAKMUR KECAMATAN TANJUNG KABUPATEN BREBES Sri Rahayu: Analisis Kinerja Keuangan pada KUD... ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KUD SUMBER MAKMUR KECAMATAN TANJUNG KABUPATEN BREBES Sri Rahayu ABSTRAKSI Penelitian ini berjudul Analisis Kinerja Keuangan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM OLEH KOPERASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM OLEH KOPERASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM OLEH KOPERASI Menimbang : PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, a. bahwa untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. datang. Akan tetapi laba yang besar bukan merupakan ukuran perusahaan itu

BAB I PENDAHULUAN. datang. Akan tetapi laba yang besar bukan merupakan ukuran perusahaan itu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada dasarnya setiap perusahaan yang bergerak baik di bidang jasa, barang maupun manufaktur memiliki tujuan yang sama yaitu untuk memperoleh laba dan menjaga

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian 1. Pengertian Property dan Real Estate Menurut buku Realestate Sebuah Konsep Ilmu dan Problem Pengembang di Indonesia ( Budi Santoso,2000) definisi real estate adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI ANALISIS

BAB III METODOLOGI ANALISIS 59 BAB III METODOLOGI ANALISIS 3.1 Kerangka Pemikiran Pembahasan tesis ini, didasarkan pada langkah-langkah pemikiran sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi objek pajak perusahaan dan menganalisis proses

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dilakukan dengan hasil yang beragam. Hayati (2011), arus kas secara simultan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dilakukan dengan hasil yang beragam. Hayati (2011), arus kas secara simultan BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Reviu Penelitian Terdahulu Penelitian yang berkaitan dengan arus kas dan likuiditas telah banyak dilakukan dengan hasil yang beragam. Hayati (2011), arus kas secara simultan berpengaruh

Lebih terperinci

Bisma, Vol 1, No. 7, Nopember 2016 RASIO KEUANGAN UNTUK EVALUASI KENERJA KEUANGAN PADA CREDIT UNION KELING KUMANG

Bisma, Vol 1, No. 7, Nopember 2016 RASIO KEUANGAN UNTUK EVALUASI KENERJA KEUANGAN PADA CREDIT UNION KELING KUMANG RASIO KEUANGAN UNTUK EVALUASI KENERJA KEUANGAN PADA CREDIT UNION KELING KUMANG ABSTRAKSI Nita albinus_tini@yahoo.co.id Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Adapun tujuan penelitian ini yaitu untuk

Lebih terperinci

BAB 7 AKUNTANSI untuk PENJUALAN ANGSURAN

BAB 7 AKUNTANSI untuk PENJUALAN ANGSURAN BAB 7 AKUNTANSI untuk PENJUALAN ANGSURAN Pengertian Penjualan Angsuran Perhitungan dan Pencatatannya Perlakuan Akuntansi Lainnya Pembatalan Penjualan Angsuran Penjualan Angsuran untuk Barang Bergerak dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan Analisis Laporan Keuangan pada PT. Pupuk Kalimantan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan Analisis Laporan Keuangan pada PT. Pupuk Kalimantan 40 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pelaksanaan Analisis Laporan Keuangan pada PT. Pupuk Kalimantan Timur. Sesuai dengan analisis dan metode penelitian yang digunakan maka data yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Modal Kerja 2.1.1 Definisi Modal Kerja Setiap perusahaan perlu menyediakan modal kerja, perusahaan yang bergerak dibidang apapun baik itu perusahaan jasa maupun perusahaan produksi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Sejarah Singkat Perusahaan. Industrial Estate, Jl Jababeka Raya Blok F 29-33, Cikarang, Bekasi 17530,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Sejarah Singkat Perusahaan. Industrial Estate, Jl Jababeka Raya Blok F 29-33, Cikarang, Bekasi 17530, 24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Singkat Perusahaan PT Samsung Electronics Indonesia didirikan pada tanggal 14 agustus 1991 dengan membentuk 2 divisi yaitu:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu alat yang digunakan untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan dapat berwujud laporan keuangan. Laporan keuangan menyajikan gambaran mengenai posisi

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO KEUANGAN PADA KP-RI MEKAR GOMBONG. Aris Susetyo, SE, MM ABSTRAKSI

ANALISIS RASIO KEUANGAN PADA KP-RI MEKAR GOMBONG. Aris Susetyo, SE, MM ABSTRAKSI ANALISIS RASIO KEUANGAN PADA KP-RI MEKAR GOMBONG Aris Susetyo, SE, MM ABSTRAKSI Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja keuangan di KP-RI Mekar Gombong serta apakah sudah sesuai dengan standar

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Keuangan Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk memperoleh modal yang semurah murahnya dan menggunakan seefektif, seefisien,

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM I OLEH KOPERASI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM I OLEH KOPERASI PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM I OLEH KOPERASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk meningkatkan pendapatan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Pengaruh Simpanan dan Pembiayaan Mudharabah Terhadap Kinerja. Muamalat dalam menerapkan sistem bagi hasil Mudharabah

BAB IV PEMBAHASAN. Pengaruh Simpanan dan Pembiayaan Mudharabah Terhadap Kinerja. Muamalat dalam menerapkan sistem bagi hasil Mudharabah BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Pengaruh Simpanan dan Pembiayaan Mudharabah Terhadap Kinerja keuangan Bank Muamalat Bank Muamalat dalam menerapkan sistem bagi hasil Mudharabah menggunakan akad Mudharabah Mutlaqah.

Lebih terperinci

Analisis Likuiditas, Solvabilitas, Rentabilitas, dan Aktivitas pada PT. Kimia Farma (Persero), Tbk

Analisis Likuiditas, Solvabilitas, Rentabilitas, dan Aktivitas pada PT. Kimia Farma (Persero), Tbk Analisis Likuiditas, Solvabilitas, Rentabilitas, dan Aktivitas pada PT. Kimia Farma (Persero), Tbk Latar Belakang Masalah 1. Keuangan merupakan sarana yang penting bagi suatu perusahaan untuk tetap bertahan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen 2.1.1 Pengertian Manajemen Segala macam kegiatan terorganisir untuk mencapai tujuan pasti membutuhkan manajemen. Jadi orang-orang dalam kegiatan tersebut akan membutuhkan

Lebih terperinci

Manajemen Keuangan. Analisis Kondisi dan Kinerja Keuangan. YANANTO MIHADI PUTRA, S.E., M.Si. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Manajemen Keuangan. Analisis Kondisi dan Kinerja Keuangan. YANANTO MIHADI PUTRA, S.E., M.Si. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Manajemen Keuangan Modul ke: Analisis Kondisi dan Kinerja Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis YANANTO MIHADI PUTRA, S.E., M.Si. Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id Abstrak Pengertian dan pentingnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi 2.1.1 Pengertian Koperasi Menurut Rudianto (2015:3), Koperasi adalah perkumpulan orang yang secara sukarela mempersatukan diri untuk berjuang meningkatkan kesejahteraan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi sebagai gerakan lembaga ekonomi yang mempunyai tugas. dan tanggungjawab mensejahterakan seluruh anggota melalui pemenuhan

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi sebagai gerakan lembaga ekonomi yang mempunyai tugas. dan tanggungjawab mensejahterakan seluruh anggota melalui pemenuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Koperasi sebagai gerakan lembaga ekonomi yang mempunyai tugas dan tanggungjawab mensejahterakan seluruh anggota melalui pemenuhan kebutuhan yang layak dan memadai,

Lebih terperinci

Neraca 1. Perhitungan Hasil Usaha 2. Laporan Perubahan Ekuitas 3. Laporan Arus Kas 4. Catatan Atas Laporan Keuangan 5

Neraca 1. Perhitungan Hasil Usaha 2. Laporan Perubahan Ekuitas 3. Laporan Arus Kas 4. Catatan Atas Laporan Keuangan 5 DAFTAR ISI Halaman LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN LAPORAN KEUANGAN Neraca 1 Perhitungan Hasil Usaha 2 Laporan Perubahan Ekuitas 3 Laporan Arus Kas 4 Catatan Atas Laporan Keuangan 5 N E R A C A 31 Desember

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. sampai berkembang pada saat sekarang Dasar berdirinya koperasi tersebut adalah surat perintah dan

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. sampai berkembang pada saat sekarang Dasar berdirinya koperasi tersebut adalah surat perintah dan BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Koperasi 1. Sejarah Singkat Koperasi Setiap organisasi atau badan usaha seperti koperasi pasti mempunyai sejarah yang melatar belakangi berdirinya.

Lebih terperinci

SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA KOPERASI PEGAWAI ARTA SARANA JAHTERA. Nama : Mohamad Aditya Rizky NPM : Pembimbing : Sudaryono, SE.

SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA KOPERASI PEGAWAI ARTA SARANA JAHTERA. Nama : Mohamad Aditya Rizky NPM : Pembimbing : Sudaryono, SE. SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA KOPERASI PEGAWAI ARTA SARANA JAHTERA Nama : Mohamad Aditya Rizky NPM : 44212677 Pembimbing : Sudaryono, SE.,MM Pendahuluan Latar belakang Sumber dan penggunaan dana dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Hasil Penelitian Terdahulu Aike Mariya (2009) Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Malang. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis dan mengevaluasi kinerja keuangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi Penelitian Koperasi Pegawai Republik Indonesia di Bojonegoro terdiri dari 55 unit.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi Penelitian Koperasi Pegawai Republik Indonesia di Bojonegoro terdiri dari 55 unit. BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Koperasi Pegawai Republik Indonesia di Bojonegoro terdiri dari 55 unit. Lokasi yang digunakan sebagai tempat penelitin ini adalah 3 koperasi di Bojonegoro.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebagian besar perusahaan dalam mendirikan usaha memiliki tujuan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebagian besar perusahaan dalam mendirikan usaha memiliki tujuan untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagian besar perusahaan dalam mendirikan usaha memiliki tujuan untuk memperoleh laba agar perusahaan dapat menjaga kelangsungan usaha dan dapat menghadapi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 20 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Keuangan Pengertian manajemen keuangan menurut beberapa pendapat, yaitu: Segala aktifitas yang berhubungan dengan perolehan, pendanaan, dan pengelolaan aktiva dengan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Manajemen Keuangan 1.1.1 Pengertian Manajemen keuangan Manajemen keuangan sangat penting bagi semua jenis usaha atau organisasi, selain itu manajemen keuangan juga berperan penting

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian Bab 1 Pasal 1 ayat 1, koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan

Lebih terperinci

PROSPEK KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM ( KSP ) UNIVERSITAS GUNUNG RINJANI LOMBOK TIMUR - NTB

PROSPEK KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM ( KSP ) UNIVERSITAS GUNUNG RINJANI LOMBOK TIMUR - NTB GaneÇ Swara Vol. No. Maret 6 PROSPEK KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM ( KSP ) UNIVERSITAS GUNUNG RINJANI LOMBOK TIMUR - NTB ABSTRAK SAHRUL IHSAN Fakultas Ekonomi Universitas Gunung Rinjani

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perseorangan, bukan milik investor tetapi milik anggota. Dengan adanya. mendapatkan keuntungan yang dikelola secara lebih efisien.

BAB I PENDAHULUAN. perseorangan, bukan milik investor tetapi milik anggota. Dengan adanya. mendapatkan keuntungan yang dikelola secara lebih efisien. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Koperasi dikenal sebagai suatu bentuk perusahaan yang bukan milik perseorangan, bukan milik investor tetapi milik anggota. Dengan adanya koperasi, perekonomian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Salah satu cara untuk mengetahui kondisi keuangan suatu perusahaan adalah dengan melakukan analisis terhadap laporan keuangan perusahaan tersebut. Analisis yang dilakukan

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BANK SYARIAH. Oleh : Junaedi,SE,M.Si

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BANK SYARIAH. Oleh : Junaedi,SE,M.Si ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BANK SYARIAH Oleh : Junaedi,SE,M.Si Pengertian laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan: Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan

Lebih terperinci

Bab VIII Mengelola Keuangan Usaha

Bab VIII Mengelola Keuangan Usaha Modul ke: 8 Bab VIII Mengelola Keuangan Usaha Fakultas Ilmu Komputer Widi Wahyudi, S.Kom, SE, MM. Program Studi Sistem Informasi www.mercubuana.ac.id Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini, para

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. berwatak sosial, beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. berwatak sosial, beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi yang BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Koperasi Menurut Undang-undang tentang pokok perkoperasian Nomor : 12 tahun 1967 menyebutkan koperasi adalah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak

Lebih terperinci

BAB II KOPERASI KPRI INSKO DINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI SUMATERA UTARA. Koperasi Pegawai Republik Indonesia INSKO dan Usaha Mikro Kecil dan

BAB II KOPERASI KPRI INSKO DINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI SUMATERA UTARA. Koperasi Pegawai Republik Indonesia INSKO dan Usaha Mikro Kecil dan BAB II KOPERASI KPRI INSKO DINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI SUMATERA UTARA A. Sejarah Ringkas Koperasi Pegawai Republik Indonesia INSKO dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Provinsi Sumatera berdiri pada

Lebih terperinci

Analisis Arus Kas Pada Koperasi Karyawan PT. Suzuki Indomobil Motor Tambun

Analisis Arus Kas Pada Koperasi Karyawan PT. Suzuki Indomobil Motor Tambun Analisis Arus Kas Pada Koperasi Karyawan PT. Suzuki Indomobil Motor Tambun Nama : Maya Maulani NPM : 24210289 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Radi Sahara,SE.MM BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Laporan Keuangan Dalam menganalisis permohonan kredit modal kerja, peneliti menggunakan data dari aspek keuangan yaitu menggunakan rasio keuangan dan metode

Lebih terperinci

BUPATI LOMBOK UTARA PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

BUPATI LOMBOK UTARA PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO BUPATI LOMBOK UTARA PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK UTARA, Menimbang : a.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan Sesuai dengan kebutuhan pembangunan serta perkembangan di Indonesia, maka pembangunan dari suatu saluran air sangat berperan untuk memenuhi

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 23 BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Pelaksanaan Kerja Praktek bertujuan untuk memberikan pengenalan kepada penulis mengenai kinerja dan aktivitas-aktivitas yang terjadi

Lebih terperinci

Catatan 31 Maret Maret 2010

Catatan 31 Maret Maret 2010 NERACA KONSOLIDASI ASET Catatan 31 Maret 2011 31 Maret 2010 ASET LANCAR Kas dan setara kas 2f, 3 220.361.019.579 10.981.803.022 Piutang usaha - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu Pihak yang

Lebih terperinci