makalah IPS revolusi industri
|
|
- Hamdani Atmadjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 makalah IPS revolusi industri makalah IPS revolusi industri KATA PENGANTAR Alhamdulillah puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah banyak sekali memberikan kita nikmat yang tidak terhingga sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini. Dan juga kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Dosen yang telah banyak memberikan ilmu pengetahuan dan bimbingan kepada kami semua, serta kepada teman-teman mahasiswa/i semua. Dalam Makalah ini kami membahas tentang revolusi industri. Kami mengajak kepada para pembaca semua agar kita senantiasa melakukan hal yang baik atau yang diperintahkan oleh Alah SWT dan Rasul-Nya serta meninggalkan atau menjauhi apa yang dilarang-nya agar hidup kita selamat dunia dan akhirat. Penulis menyadari akan kekurangan dan kekhilafan dalam pembahasan Makalah ini. Untuk itu partisipasi serta kritik yang baik sangat kami harapkan demi tujuan kita bersama, mudahmudahan Makalah ini bermanfaat bagi kita semua, Amin. Kendari, oktober 2014 Penulis DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI
2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Permasalahan C. Tujuan BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Revolusi Industri B. Wujud Revolusi Industri BAB III PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA A. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Revolusi Industri di kawasan benua Eropa bermula di negara Inggris. Kemudian pada awal abad ke-19, mulai menyebar ke negara-negara Eropa lainnya dan negara-negara di benua Amerika. Adapun sebab-sebab yang melatarbelakangi terjadinya revolusi industri tersebut adalah sebagai berikut:
3 a) Keamanan dalam negara Inggris yang mantap Mantapnya kondisi keamanan negara Inggris pada sekitar abad ke-18, sehingga menjamin seluruh segi kehidupan masyarakat Inggris pada saat itu. Begitu pula dengan sistem ekonomi, masyarakat Inggris dengan tenang dan tanpa rasa takut menjalankan roda perekonomian mereka. b) Mulai berkembangnya kegiatan kewiraswastaan dan manufaktur Perkembangan masyarakat Eropa sebelum Revolusi Industri hidup dalam sistem perdagangan yang masih menggunakan uang dan sistem barter. Kegiatan-kegiatan produksi dilakukan di rumah-rumah atau kerajinan rumah (home industry). Di Perancis dikenal istilah "gilda", yaitu bengkel kerja dan pusat usaha. Setiap orang yang akan memesan barangbarang dapat menghubungi gilda. Alat-alat yang dihasilkan oleh gilda adalah alat rumah tangga, alat kerja pertanian, dan sebagainya. Gilda baru bekerja apabila ada pesanan. Perkembangan selanjutnya dari gilda ini adalah munculnya minat yang luar biasa dai masyarakat Inggris terhadap tempat pengolahan yang lebih memadai seperti pabrik. Dari minat inilah, muncul kegiatan ekonomi manufaktur dimana para pekerja tidak lagi bekerja di rumahrumah melainkan ditempat-tempat khusus yang disediakan pengusaha sebagai tempat produksi. c) Inggris memiliki kekayaan alam terutama batu bara dan bijih besi Kekayaan SDA Inggris seperti banyak ditemukannya batu bara dan bijih besi, telah membantu Inggris dalam mengembangkan industrinya karena batu bara dan bijih besi sangat diperlukan dalam proses produksi. Batu bara dijadikan sebagai bahan bakar mesin-mesin dan bijih besi diperlukan untuk industri berat. Kekayaan alam tersebut ditunjang oleh kemampuan dan keinginan manusianya. Orang Inggris terkenal sebagai orang yang rajin dan tekun dalam penelitian alam. Kemauan dan keuletan warga Inggris itu, didukung oleh adanya lembaga penelitian bernama The Royal for Improving Natural Knowladge yang didirikan oleh pemerintah Inggris tahun 1662 dan The French Academy of Science yang didirikan tahun Kedua lembaga tersebut mensponsori kegiatan-kegiatan eksplorasi alam, sehingga dengan adanya lembaga-lembaga ini telah mendorong tejadinya penemuan-penemuan baru di kemudian hari. d) Inggris memiliki banyak daerah jajahan Kerajaan Inggris pada abad ke-18 memiliki banyak daerah jajahan yang tersebar di benua Afrika dan Asia. Daerah-daerah jajahan inilah yang mendukung kegiatan industri Inggris, karena daerah-daerah jajahan tersebut dapat menyediakan bahan baku yang diperlukan oleh industri Inggris. Selain itu, daerah-daerah jajahan tersebut dapat dijadikan sebagai tempat pemasaran hasil industri Inggris. e) Terjadinya Revolusi Agraria
4 Kondisi masyarakat Inggris yang dilanda gejolak turut melatarbelakangi revolusi industri di negara tersebut. Gejolak yang dimaksud adalah Revolusi Agraria (pertanian). Revolusi agraria ini disebabkan oleh berkembangnya kerajinan pakaian wol, yang dengan sendirinya meningkatkan permintaan bulu domba. Dari hal itu, usaha di bidang wol menjadi sangat menarik, maka tanah pertanian diubah menjadi peternakan domba. Untuk keperluan peternakan domba tersebut, tanah para bangsawan yang tersebar letaknya dikumpulkan dengan cara ditukar-tukar dengan tanah milik petani. Tanah yang berupa tanah padang rumput itu dipagari dan digunakan sebaai penggembalaan domba. Perubahan fungsi tanah menjadi lahan peternakan pun disebabkan harga gandum yang turun. Perubahan tersebut mempunyai dampak terhadap para petani. Sebelumnya, pada saat tanah pertanian masih diusahakan mereka bekerja sebagai petani penyewa. Sebab tanah di Inggris pada dasarnya adalah milik raja dan bangsawan.sejak tanah itu diubah menjadi lahan peternakan jumlah pekerja yang dibutuhkan relatif sedikit. Akibatnya, banyak para petani beralih kerja sebagai pekerja di tambang batu bara dan pabrik-pabrik tekstil. Ada pula yang pergi ke kota yang mencari kerja disana. Namun, lapangan kerja terbatas dan akhirnya muncul gelandangan. Munculnya gelandangan menjadi masalah tersendiri bagi pemerintah. Pada saat perkembangan industri sangat pesat di perkotaan, pemerintah dapat menanggulangi masalah gelandangan degan menjadikan sebagai buruh. f) Munculnya paham ekonomi liberal Kegiatan lain yang mendorong lahirnya Revolusi Industri adalah kegiatan perekonomian. Sejak abad ke-17, dunia pelayaran dan perdagangan di Inggris. berkembang pesat. Perkembangan itu dibuktikan oleh banyaknya kongsi-kongsi dagang, sepertieic(east India Company), Virginia Co., Plymouth Co., Massachusets Bay Co., dan lain-lain. Para kongsi dagang banyak memperoleh keuntungan dari penanaman modalnya di Inggris dan daerah lain. Sebagian besar dari keuntungannya itu ditabung di bank, sehingga secara keseluruhan aktivitas mereka memberi kesejahteraan bagi Kerajaan Inggris. Gejolak dalam masyarakat lainnya adalah munculnya paham ekonomi liberal. Tokohtokoh yang mengembangkan paham ini adalah Adam Smith, Thomas Robert Malthus, David Ricardo, dan John Sturart Mill. Paham ekonomi liberal muncul sebagai reaksi terhadap paham ekonom merkantilisme yang melahirkan sistem ekonomi yang diatur oleh pemerntah. Para pencetus gagasan ekonomi liberal menyatakan kemakmuran rakyat akan cepat tercapai apabila rakyat dibebaskan untuk melakukan kegiatan ekonomi. Lahirnya paham ekonomi liberal di Inggris memantapkan persiapan masyarakat menuju suatu zaman industri. Artinya, paham ekonomi liberal memberi peluang bagi perkembangan industri-industri baru di Inggris. g) Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi Sejak awal abad ke-16, Inggris mulai memasuki abad pemkiran yang mengakibatkan munculnya ilmuwan-ilmuwan terkemuka dalam berbagai bidang pengetahuan dan teknologi. Bersama dengan munculnya ilmuwan-ilmuwan baru tersebut, muncul pula ide-ide baru.
5 Ide dan gagasan bau tersebut mendorong terjadinya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Perkembangan yang didasarkan atas ide dan gagasan baru tersebut, muncul pula penemuan-penemuan baru yang dapat memperingan segala jenis pekerjaan manusia. Dengan temuan-temuan baru inilah Revolusi Industri dimulai. B. Rumusan Permasalahan a) Apakah yang dimaksud dengan Revolusi Industri? b) Jelaskan wujud revolusi industri? C. Tujuan a) Agar pembaca mengetahui bagaimana sejarah Revolusi Industri. b) Agar pembaca dapat mengetahui wujud Revolusi Industri. A. Pengertian Revolusi Industri BAB II PEMBAHASAN
6 Revolusi adalah perubahan sosial dan kebudayaan yang berlangsung secara cepat dan menyangkut dasar atau pokok-pokok kehidupan masyarakat. Di dalam revolusi, perubahan yang terjadi dapat direncanakan at`u tanpa direncanakan terlebih dahulu dandapat dijalankan tanpa kekerasan atau melalui kekerasan.sedangkan pengertian Revolusi Industri yaitu perubahan yang cepat di bidang ekonomi yaitu dari kegiatan ekonomi agraris ke ekonomi industri yang menggunakan mesin dalam mengolah bahan mentah menjadi bahan jadi. Revolusi Industri telah mengubah cara kerja manusia dari penggunaan tangan menjadi menggunakan mesin. Istilah "Revolusi Industri" diperkenalkan oleh Friedrich Engelsdan Louis- Auguste Blanqui di pertengahan abad ke-19. Pada abad pertengahan, kehidupan di Eropa diwarnai oleh sistem feodalisme yang mengandalkan sektor pertanian yang lazim disebut Latifundia (pertanian tertutup).hubungan perdagangan antara Eropa dengan dunia Timur (Timur Tengah dan Asia lainnya) tertutup setelah perdagangan di Laut Tengah dikuasai oleh para pedagang Islam abad ke 8 sampai abad ke 14. Sebelum abad ke-18 sistem perekonomian masyarakat Eropa sangat bergantung pada sistem ekonomi agraris. Akan tetapi setelah memasuki abad ke-18 terjadi perubahan besar dalam pola hidup masyarakat Eropa. Perubahan tersebut ditunjukkan dengan mulai digunakannya tenaga mesin sebagai alat produksi di pabrik-pabrik menggantikan tenaga manusia dan hewan. Perubahan inilah yang disebut dengan Revolusi Industri. Sehingga Revolusi Industri dapat dikatakan sebagai suatu peristiwa yang mengubah sistem ekonomi agraris menjadi sistem ekonomi industri yang menggunakan tenaga mesin sebagai alat produksinya, menggantikan tenaga hewan dan manusia. Sebelum dikenal alat-alat mekanis dan otomatis, masyarakat Eropa bekerja dengan menggunakan alat-alat manual (menggunakan tenaga manusia) dan masih mengandalkan kecepatan kedua tangan dan kaki. Artinya, alat-alat tersebut tidak akan berfungsi dan bekerja jika tidak ada tangan atau kaki. Peralatan yang dimaksud seperti cangkul, parang, sekop, gergaji, pisau, pengukur, palu, penenun, pemintal, pancung, jala, pendayung, dan lain-lain. Pada masa revolusi industri, peralatan tersebut jarang digunakan sebab telah ditemukan mesin pemintal, mesin tenun, lokomotif, dan sebagainya. Semua mesin tersebut bukan digunakan oleh tangan dan kaki, tetapi oleh mesin uap. Dengan demikian, pada masa revolusi industri terjadi penghematan tenaga manusia. Setelah revolusi industri terjadi, perbedaan pola hidup masyarakat sangat terlihat sekali. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Inggris sangat maju karena didukung oleh faktor keamanan dan politik Inggris. Faktor penentu lain adalah penemuan yang dilakukan oleh: Abraham Darby (seorang insinyur berkebangsaan Inggris) yang berhasil menggunakan batu bara (coke) untuk melelehkan besi dan mendapatkan nilai besi yang lebih sempurna. Juga penemuan mesin uap oleh James Watt (insinyur berkebangsaan Skotlandia) pada tahun Isaac Merrit Singer dari Amerika Serikat berhasil memperbaiki sebuah mesin jahit rusak dan membuat model yang lebih baik. Ia kemudian mendirikan sebuah industri yang bernama I.M Singer and Company. Dalam tahun 1860, perusahaan ini merupakan mesin jahit terbesar di
7 dunia. Para Penemu dan Hasil Temuannya, Penemuan besar yang merupakan awal peradaban modern menonjol pada mesin tenun dan kain. Blaise Pascal (seorang filsuf dan ahli matematika berkebangsaan Perancis) menemukan mesin hitung pada tahun Penemuan besar lainnya adalah penemuan mesin cetak. James Watt adalah Bapak Revolusi Industri. Modernisasi kehidupan mendapat arah baru ketika pada tahun 1796 ia memperkenalkan mesin uapnya yang menggunakan kondensor. George Stephenson membuat lokomotif yang pertama kali dikendarai pada jalur yang menghubungkan Liverpool ke Manchester pada tahun Lokomotif ciptaannya diberi nama Rocket. Nicholas Joseph Cugnot (Perancis) dan Gottlieb Daimler (Jerman) berhasil memperkenalkan mobil yang digerakan dengan tenaga uap. Henry Ford dari Amerika Serikat membangun pabrik mobil di Detroit pada tahun Perusahaan itu diberi nama Ford Motor Company. Penemuan-penemuan di atas didukung pula oleh penemuan para pakar di bidang kimia. Di antaranya adalah Charles Goodyear dari Amerika Serikat yang menemukan cara memvulkanisir karet campuran dengan belerang, agar karet menjadi keras. Setelah berjalan satu abad, sekitar tahun 1860, Revolusi Industri memasuki fase baru yang berbeda dari apa yang sudah lalu, yang dikenal sebagai Revolusi Industri tahap kedua. Kejadiankejadian yang terjadi pada periode itu terutama ada tiga hal : perkembangan proses Bessemer dalam membikin baja pada tahun 1856; penyempurnaan dinamo kira-kira pada tahun 1873; dan penciptaan mesin pembakaran di dalam pada tahun Ia adalah pelopor dan organisator perusahaan kereta api penumpang. Perbedaan antara Revolusi Industri tahap kedua ini dibanding tahap pertama adalah: a) adanya penggantian baja ditempat besi sebagai bahan industri pokok b) penggantian batu arang dengan gas dan minyak sebagai sumber pokok tenaga dan penggunaan listrik sebagai bentuk pokok tenaga industry c) perkembangan mesin otomatis dan peningkatan yang tinggi spesialisasi buruh d) penggunaan campuran dan metal yang ringan dan hasil industri kimia e) perubahan radikal dalam transportasi dan komunikasi f) pertumbuhan bentuk-bentuk baru organisasi kapitalis g) tersiarnya industrialisasi di Eropa Tengah dan Timur dan bahkan di Timur Jauh. B. Wujud Revolusi Industri Revolusi industri, pertama kali ditandai dengan penggunaan mesin untuk pabrik pemintalan kapas. Dari tahun 1760 sampai 1870 banyak disaksikan penggunaan mesin-mesin ini. Salah satu ikhtiar yang dikembangkan adalah mesin pemintal benang yang diberi nama "Jenny" yang diciptakan James Hargreaves, pada tahun 1767, yang diambil dari nama istrinya. Hanya saja, mesin ini temyata tidak kuat. sampai di temukannya kerangka air oleh Ricard Arkwight dua tahun kemudian. Pada tahun Samuel Croupton menggabungkan alat pemintal "Jenny" dengan karangka air menjadi sebuah mesin yang diberi nama "Mule". Salanjutnya, ditemukan juga mesin tenun oleh Cartwright pada tahun 1785 yang disempurnakan beberapa tahun kemudian. Penemuan-penemuan ini, pada gilirannya mendorong munculnya sistem pabrik. Sebab, mesin pemintal benang, kerangka air, penggulung benang dan lainnya adalah mesin-mesin besar
8 dan berat yang tidak bisa dipasang dikedai yang dioperasionalkan oleh seorang pekerja. Artinya, disini perlu dana dan lahan yang besar. Untuk itulah, maka pada pertama kalinya, tahun Ricard A. penemu mesin kerangka air, mendirikan sebuah pabrik. Pada perkembangan selanjutnya, dengan ditemukan mesin uap yang bisa dipergunakan sebagai penggerak mesin berat, sistem pabrik menjadi semakin berkembang. Lebih dari itu. pada akhir abad ke 18, mesin-mesin temuan baru tersebut bahkan telah menjadi faktor dan alat utama dari sebuah sistem pabrik, yang pada gilirannya juga memberi pengaruh pada organisasi kerja. Cara kerja mesin dalam sebuah pabrik menjadi keharusan, sekaligus komplek, ruwet dan tentu mahal. Pada gilirannya, sistem kerja mesin-mesin dalam pabrik ini kemudian melahirkan temuan-temuan mesin baru yang mendorong lahirnya industri-industri besar berikutnya. Pada tarap berikutnya. munculnya industri-industri besar hasil penemuan mesin-mesin "sederhana" sebelumnya, melahirkan penemuan dalam bidang tranportasi, kereta api, kendaraan bermesin (otomobil), navigasi uap (kapal uap). telegram dan alat-alat pertanian. Kenyataan ini, pada gilirannya juga melahirkan industri baru untuk mendukung penemuan-penemuan tersebut.
9 A. Kesimpulan BAB III PENUTUP Revolusi adalah perubahan sosial dan kebudayaan yangberlangsung secara cepat dan menyangkut dasar atau pokok-pokokkehidupan masyarakat. Di dalam revolusi, perubahan yang terjadidapat direncanakan atau tanpa direncanakan terlebih dahulu dandapat dijalankan tanpa kekerasan atau melalui kekerasan. Sedangkan pengertian Revolusi Industri yaitu perubahan yang cepat dibidang ekonomi yaitu dari kegiatan ekonomi agraris keekonomi industri yang menggunakan mesin dalam mengolah bahan mentah menjadi bahan jadi. Revolusi Industri telah mengubahcara kerja manusia dari penggunaan tangan menjadi menggunakan mesin. Istilah "Revolusi Industri" diperkenalkan oleh Friedrich Engelsdan Louis-Auguste Blanqui di pertengahan abad ke-19. B. Saran Diharapkan pembaca dihar`pkan mencari literature-literatur yang lebih lengkap dalam mata kuliah Sejarah Eropa 2 terutama tentang masalah Revolusi Industri, agar mempunyai pengetahuan yang lebih luas tentang hal tersebut karena di dalam penulisan makalah belum adanya kesempurnan. DAFTAR PUSTAKA
10 Edward McNall Bums, Western Civilizations Their History and Their Culture, Edisi ke-5 Chapter: 23, New York, 1958 Flinn, MW, Origins of the Industrial Revolution, London, 1967 Geoffrey Barraclough (edit). The T/mes Atlas of World History, Times Books Hartwell, RM, The Industrial Revolution in England, London, 1966 Hobsbawn, EJ. Industry and Empire, Harmondsworth, 1969, Jacques Godechot, Revolusi di Dunia Barat ( ). penterj. Tim Penerjemah Pusat Kebudayaan Prands Surabaya. (Yogyakarta : Gajah Mada University Press,1989 Lorens Bagus, Kamus Filsafat, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 1996 Manteux, The Industrial Revolution in the Eighteen th Century, Reprint New York, 1961 Marbun, BN, Kamus Politik, Jakarta :Pustaka Sinar Harapan, 1996 Meulen, SJ, dan W.J.van der, Belajar dan Lahirnya Industrialisasi di Eropa, (Jakarta : Yayasan Keriasama Perguruan Tinggi Katolik, tth Romein. JM. Aera Eropa : Peradaban Eropa sebagai Penyimpangan dari Pola Urnum, penterj. Noer Toegiman. (Bandung-Jakarta-Amsterdam, Ganaco N.V, 1956 Sardar, Ziauddin, Saws, Tekhnologi dan Pembangunan di Dunia Islam, Judul Penterj. Rahmani Astuti. (Bandung : Penerbit. Pustaka. 1989
Revolusi Industri. A. Pengertian
Revolusi Industri A. Pengertian Revolusi adalah perubahan sosial dan kebudayaan yang berlangsung secara cepat dan menyangkut dasar atau pokok-pokok kehidupan masyarakat. Di dalam revolusi, perubahan yang
Lebih terperinciRevolusi Industri: Latar Belakang, Proses Revolusi, & Dampaknya
Revolusi Industri: Latar Belakang, Proses Revolusi, & Dampaknya Didiek Prasetya M.Sn Revolusi Industri ~ Revolusi bisa diartikan sebagai perubahan secara cepat atau perubahan yang cukup mendasar dalam
Lebih terperinciSEJARAH DESAIN. Revolusi Industri Modul 1. Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk
SEJARAH DESAIN Modul ke: Revolusi Industri Modul 1 Fakultas Desain dan Seni Kreatif Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn Program Studi Desain Produk www.mercubuana.ac.id Abstract Sejarah desain dapat diartikan sebagai
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Trenggalek, 16 Maret Tim Penyusun
KATA PENGANTAR Puji syukur senantiasa kami panjtakan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan karunia-nya, kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini berkenaan dengan Pengaruh Revolusi Industri
Lebih terperinciKLASIFIKASI INDUSTRI A. Industri berdasarkan klasifikasi atau penjenisannya 1. Aneka industri 2. Industri mesin dan logam dasar
KLASIFIKASI INDUSTRI Industri adalah suatu usaha atau kegiatan yang melakukan proses atau aktivitas yang mengubah dari sesuatu atau bahan mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi berupa barang
Lebih terperinciDampak Revolusi Industri dan Revolusi Sosial di Eropa Terhadap Perkembangan Arsitektur di Abad XVIII XIX Pertemuan 6 Gb.
Matakuliah : SEJARAH ARSITEKTUR II Tahun : 2009 Dampak Revolusi Industri dan Revolusi Sosial di Eropa Terhadap Perkembangan Arsitektur di Abad XVIII XIX Pertemuan 6 Gb.1 / 9 : Judul Pertemuan 6.Gb.2 /
Lebih terperinciPerekonomian Indonesia
Modul ke: 09Fakultas Janfry Ekonomi & Bisnis Perekonomian Indonesia Perkembangan Industrialisasi Sihite Program Studi Manajemen Tujuan Sesuai rapem Definisi Industrialisasi Industrialisasi merupakan suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri dalam arti sempit adalah suatu kelompok usaha yang menghasilkan produk yang serupa atau sejenis. Sedangkan produk adalah barang atau jasa yang ditawarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kapur barus dan rempah-rempah, jauh sebelum bangsa Barat datang ke Indonesia
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pada hakikatnya, Indonesia telah mengenal sistem kebun sebagai sistem perekonomian tradisional dengan penanaman tanaman-tanaman seperti kopi, lada, kapur barus dan rempah-rempah,
Lebih terperinciSEJARAH PENEMUAN MOBIL DAN PERKEMBANGANNYA
SEJARAH PENEMUAN MOBIL DAN PERKEMBANGANNYA MOBIL (kependekan dari otomobil yang berasal dari bahasa Yunani autos (sendiri) dan Latin movére (bergerak)) adalah kendaraan beroda empat atau lebih yang membawa
Lebih terperinciUniversitas Bina Darma
Mata Kuliah Kelas Hari/Tanggal Dosen Universitas Bina Darma Petunjuk mengerjakan soal: Tulislah Nama, NIM dan Kelas. ( Berdoa dahulu sebelum mengerjakan soal ) Kerjakan di KERTAS A. PILIHAN GANDA 1. Perdagangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bumi. Benda ini biasanya berwarna hitam, dan kadang berwarna coklat tua.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Batubara adalah batu sedimen organik yang terbentuk oleh tekanan di perut bumi. Benda ini biasanya berwarna hitam, dan kadang berwarna coklat tua. Batubara umumnya
Lebih terperinciTEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL (Merkantilisme Klasik)
TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL (Merkantilisme Klasik) 1 Merkantilisme suatu kelompok yang mencerminkan cita-cita dan ideologi kapitalisme komersial, serta pandangan tentang politik kemakmuran suatu negara
Lebih terperinciSEJARAH PERDAGANGAN INTERNASIONAL. A. Sejarah perdagangan internasional
SEJARAH PERDAGANGAN INTERNASIONAL A. Sejarah perdagangan internasional Perdagangan internasional itu sendiri sudah terjalin sejak masa kuno, ribuan tahun sebelum masehi yaitu perdagangan antarkerajaan.
Lebih terperinciAdam Smith Sebuah Primer. Bagian 2: Tentang Wealth of Nations. Oleh: Eamonn Butler. Tema yang Luas
Adam Smith Sebuah Primer Bagian 2: Tentang Wealth of Nations Oleh: Eamonn Butler Tema yang Luas Adam Smith menulis The Wealth Nations adalah usaha untuk memprovokasi para politisi agar meninggalkan kebijakan
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
Perkembangan Ekspor dan Impor Sulawesi Tenggara Agustus No. 54/10/74/Th. VIII, 2 Oktober BERITA RESMI STATISTIK Provinsi Sulawesi Tenggara Perkembangan Ekspor dan Impor Sulawesi Tenggara Agustus Nilai
Lebih terperinciPeran Pendidikan Tinggi dalam Program Pengembangan SDM Ketenaganukliran. Oleh. Prayoto. Universitas Gadjah Mada. Energi Sebagai Penunjang Peradaban
1 Peran Pendidikan Tinggi dalam Program Pengembangan SDM Ketenaganukliran Oleh Prayoto Universitas Gadjah Mada Energi Sebagai Penunjang Peradaban Peradaban manusia sejak awal perkembangannya telah bertumpu
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA OKTOBER 2009
BADAN PUSAT STATISTIK No. 72/12/Th. XII, 1 Desember PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA OKTOBER A. PERKEMBANGAN EKSPOR Nilai ekspor Indonesia mencapai US$11,88 miliar atau mengalami peningkatan sebesar
Lebih terperinciKLASIFIKASI BAKU LAPANGAN USAHA INDONESIA 1997
KLASIFIKASI BAKU LAPANGAN USAHA INDONESIA 1997 KODE KETERANGAN 000 KEGIATAN YANG BELUM JELAS BATASANNYA 011 PERTANIAN TANAMAN PANGAN, TANAMAN PERKEBUNAN, DAN HORTIKULTURA 012 PETERNAKAN 013 KOMBINASI PERTANIAN
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN RETENSI ARSIP SEKTOR PEREKONOMIAN URUSAN PERINDUSTRIAN
Jalan Ampera Raya No. 7, Jakarta Selatan 12560, Indonesia Telp. 62 21 7805851, Fax. 62 21 7810280 http://www.anri.go.id, e-mail: info@anri.go.id PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. besar bagi kesejahteraan suatu bangsa. Pengelolaan sumber daya alam yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sumber daya alam seperti air, udara, lahan, minyak, ikan, hutan dan lain-lain merupakan sumber daya yang esensial bagi kelangsungan hidup manusia. Hilangnya atau berkurangnya
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA SEPTEMBER 2011
BADAN PUSAT STATISTIK No. 66/11/Th.XIV, 1 November PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA SEPTEMBER A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR SEPTEMBER MENCAPAI US$17,82 MILIAR Nilai ekspor Indonesia mencapai US$17,82
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan atas sumber daya
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan atas sumber daya alam yang melimpah. Kekayaan atas sumber daya air, sumber daya lahan, sumber daya hutan, sumber
Lebih terperinciBAB V GAMBARAN UMUM NEGARA-NEGARA TUJUAN EKSPOR. tersebut juga menjadi tujuan ekspor utama bagi Indonesia.
BAB V GAMBARAN UMUM NEGARA-NEGARA TUJUAN EKSPOR Negara tujuan ekspor yang dibahas dalam bab ini hanya dibatasi pada 10 negara dengan tingkat konsumsi karet alam terbesar di dunia. Negara-negara tersebut
Lebih terperinciOleh: Hendry Wijaya, SE., M.Si.
Teori Pembangunan Ekonomi Macam-Macam Teori Pembangunan Ekonomi Teori Pembangunan Ekonomi (Keynesian) Teori Pembangunan Ekonomi (Rostow) Tahapan - Tahapan Pembangunan Ekonomi Oleh: Hendry Wijaya, SE.,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menimbulkan penderitaan bagi masyarakat Korea. Jepang melakukan eksploitasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Sejarah Korea yang pernah berada di bawah kolonial kekuasaan Jepang menimbulkan penderitaan bagi masyarakat Korea. Jepang melakukan eksploitasi sumber
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA MARET 2008
BADAN PUSAT STATISTIK No. 22/05/Th. XI, 2 Mei PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA MARET A. Perkembangan Ekspor Nilai ekspor Indonesia mencapai US$ 11,90 miliar atau mengalami peningkatan sebesar 12,96
Lebih terperinciPerkembangan Ekspor Impor September 2017 Provinsi Nusa Tenggara Barat
No. 66/11/52 Th. VII, 16 Oktober 2017 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Nilai kumulatif ekspor barang non tambang tahun 2017 meningkat lebih dari 100% dibandingkan dengan nilai ekspor
Lebih terperinciA. Pengertian kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi
A. Pengertian kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi a. Pengertian kegiatan produksi Kata roduksi berasal dari bahasa Inggris to produce yang artinya menghasilkan. Jadi, produksi berarti kegiatan
Lebih terperinci1. Teori Pertumbuhan Ekonomi Historis a. Frederich List ( ) 1) Masa berburu dan mengembara 2) Masa beternak dan bertani
Teori pertumbuhan ekonomi adalah teori yang membahas pertumbuhan ekonomi yang dialami oleh negara ditinjau dari dua sudut. Pertama, membahas pertumbuhan ekonomi berdasarkan tahap-tahap tertentu (secara
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN RETENSI ARSIP SEKTOR PEREKONOMIAN URUSAN PERINDUSTRIAN
Jalan Ampera Raya No. 7, Jakarta Selatan 12560, Indonesia Telp. 62 21 7805851, Fax. 62 21 7810280 http://www.anri.go.id, e-mail: info@anri.go.id PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Lingkungan hidup Indonesia merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa yang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Lingkungan hidup Indonesia merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa yang tidak ternilai harganya, sehingga harus senantiasa dijaga, dikelola dan dikembangkan dengan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN ALAT TRANSPORTASI
PERKEMBANGAN ALAT TRANSPORTASI JANUARI RIFAI januari@raharja.info Abstrak Kehadira kendaraan dimuka bumi ini sangatlah penting. Kendaraan yang fungsinya sendiri adalah untuk membantu proses keberlangsungan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA FEBRUARI 2011
BADAN PUSAT STATISTIK No.21/04/Th.XIV, 1 April PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA FEBRUARI A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR FEBRUARI MENCAPAI US$14,40 MILIAR Nilai ekspor Indonesia mencapai US$14,40
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM PERDAGANGAN INDONESIA KE ASEAN PLUS THREE
BAB IV GAMBARAN UMUM PERDAGANGAN INDONESIA KE ASEAN PLUS THREE 4.1. Kerjasama Ekonomi ASEAN Plus Three Kerjasama ASEAN dengan negara-negara besar di Asia Timur atau lebih dikenal dengan istilah Plus Three
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA MEI 2017
No. 36/07/Th. VIII, 3 Juli PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA MEI Nilai ekspor Sulawesi Tenggara pada bulan tercatat US$23,90 juta atau mengalami kenaikan sebesar 30,25 persen dibanding ekspor
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dan siklus PTK sebagai berikut : Kecamatan Caringin Kabupaten Bogor. Untuk pelajaran IPA sebagai
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Setting dalam penelitian ini meliputi 3 : langkah penelitian, waktu penelitian dan siklus PTK sebagai berikut : 1. Tempat penelitian Penelitian Tindakan
Lebih terperinciBPS PROVINSI JAWA BARAT
BPS PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR IMPR PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT FEBRUARI No.20/32/Th.XVIII, 01 April A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR FEBRUARI MENCAPAI US$ 1,97 MILYAR Nilai
Lebih terperinciNEGARA MAJU DAN NEGARA BERKEMBANG
NEGARA MAJU DAN NEGARA BERKEMBANG Salah satu ciri dari negara berkembang adalah sebagian besar masyarakatnya bekerja sebagai petani. Kegiatan pertanian yang dilakukan masih menggunakan peralatan tradisional,
Lebih terperinci2015 ANALISIS TATA LETAK DI STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UNTUK UMUM PERTAMINA CABANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era millenium saat ini, perindustrian telah bertransformasi dengan sangat pesat. Diantaranya adalah industri otomotif terutama kendaraan bermotor. Kendaraan
Lebih terperinciTEORI PERTUMBUHAN WALT WHITMAN ROSTOW
TEORI PERTUMBUHAN WALT WHITMAN ROSTOW A. TEORI ROSTOW Teori pembangunan ekonomi Rostow pada mulanya dimuat dalam Economics Journal (Maret 1956), kemudian dikembangkan dalam bukunya The Stages of Economic
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA APRIL 2015
BADAN PUSAT STATISTIK No. 48/05/Th. XVIII, 15 Mei PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA APRIL A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR APRIL MENCAPAI US$13,08 MILIAR Nilai ekspor Indonesia April mencapai US$13,08
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tercapainya perekonomian nasional yang optimal. Inti dari tujuan pembangunan
BAB I PENDAHULUAN 1. A 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator kemajuan ekonomi suatu negara. Semakin tinggi pertumbuhan ekonomi maka semakin baik pula perekonomian negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pentingnya peran energi dalam kebutuhan sehari-hari mulai dari zaman dahulu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Topik tentang energi saat ini menjadi perhatian besar bagi seluruh dunia. Pentingnya peran energi dalam kebutuhan sehari-hari mulai dari zaman dahulu hingga sekarang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN
BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN A. Landasan Teori 1. Transportasi Kereta Api Transportasi merupakan dasar untuk pembangunan ekonomi dan perkembangan masyarakat, serta pertumbuhan ekonomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Harga bahan bakar minyak memegang peranan yang sangat penting dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Harga bahan bakar minyak memegang peranan yang sangat penting dalam kegiatan perekonomian di suatu negara. Fluktuasi harga minyak mentah dunia mempengaruhi suatu negara
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
Perkembangan Ekspor Impor Provinsi Jawa Barat No. 56/10/32/Th. XIX, 2 Oktober 2017 BERITA RESMI STATISTIK PROVINSI JAWA BARAT Perkembangan Ekspor Impor Provinsi Jawa Barat Agustus 2017 Ekspor Agustus 2017
Lebih terperinciUPAH MINIMUM KOTA BATAM 2013 OLEH : DINAS TENAGA KERJA KOTA BATAM
UPAH MINIMUM KOTA BATAM 2013 OLEH : DINAS TENAGA KERJA KOTA BATAM UPAH MINIMUM Upah Bulanan Terendah : UPAH POKOK TERMASUK TUNJANGAN TETAP MASA KERJA KURANG DARI 1 (SATU) TAHUN (PASAL 8 PERMENAKER NO.
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA JUNI 2015
No. 02/08/Th. VI, 3 Agustus 2015 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA JUNI 2015 Nilai ekspor Sulawesi Tenggara pada bulan Juni 2015 tercatat US$ 29,64 juta atau mengalami peningkatan sebesar
Lebih terperinciEKSPOR Perkembangan Ekspor Ekspor Migas dan Non Migas
EKSPOR Nilai ekspor Indonesia bulan ober mencapai US$ 7,27 milyar, atau 1,62 persen lebih tinggi dibanding ekspor bulan lalu. Secara kumulatif, ekspor Januari - ober mencapai US$ 58,5 milyar atau naik
Lebih terperinciBPS PROVINSI JAWA BARAT
BPS PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR IMPR PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT JUNI 2016 No. 42/08/32/Th.XVIII, 01 Agustus 2016 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR JUNI 2016 MENCAPAI USD 2,48
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Corak masyarakat Kabupaten khususnya Desa Cibatu Kecamatan Cisaat bermata pencaharian sebagai pengrajin logam. Daerah dan sekitarnya memiliki tanah yang subur
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGAH
PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGAH No. 69/12/72/Th.XVIII, 01 Desember 2015 Selama Oktober 2015, Nilai Ekspor US$ 85,21 Juta dan Impor US$ 71,73 Juta Selama Oktober 2015, total ekspor senilai
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGAH
PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGAH Selama November 2015, Nilai Ekspor US$ 106,27 Juta dan Impor US$ 87,33 Juta Selama November 2015, total ekspor senilai US$ 106,27 juta, naik US$ 21,06 juta
Lebih terperinci2. Berikut negara-negara yang memiliki piramida penduduk stasioner adalah. A. Indonesia B. Swedia C. India D. Amerika Serikat E.
TRY OUT UJIAN NASIONAL 032 GEOGRAFI SMA/MA Petunjuk : 1. Berdoalah sebelum dan sesudah mengerjakan soal! 2. Sebelum mengerjakan soal, tulislah identitas anda pada Lembar Jawaban yang telah disediakan 3.
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGAH
No. 02/10/72/Th. XIV, 03 Oktober PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGAH AGUSTUS EKSPOR SENILAI US$ 29,95 JUTA Nilai ekspor Sulawesi Tengah pada bulan us (angka sementara) dibanding bulan i (angka
Lebih terperinciAKSELERASI INDUSTRIALISASI TAHUN Disampaikan oleh : Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian
AKSELERASI INDUSTRIALISASI TAHUN 2012-2014 Disampaikan oleh : Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Jakarta, 1 Februari 2012 Daftar Isi I. LATAR BELAKANG II. ISU STRATEGIS DI SEKTOR INDUSTRI III.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penggerak manual tenaga manusia untuk menggulung benang wool yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mesin penggulung benang tradisional adalah suatu mesin dengan penggerak manual tenaga manusia untuk menggulung benang wool yang sudah di pilin atau digintir. Seiring
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGAH
No. 56/10/72/Th.XVIII, 01 Oktober 2015 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGAH Selama Agustus 2015, Nilai Ekspor US$ 42,49 Juta dan Impor US$ 53,06 Juta Selama Agustus 2015, total ekspor senilai
Lebih terperinciNilai ekspor Jawa Barat Desember 2015 mencapai US$2,15 milyar naik 5,54 persen dibanding November 2015.
BPS PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR IMPR No.09/02/32/Th.XVIII, 01 Februari 2016 PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT DESEMBER A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR DESEMBER MENCAPAI US$2,15 MILYAR
Lebih terperinciBPS PROVINSI JAWA BARAT
BPS PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR IMPR PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT FEBRUARI 2017 No. 20/04/32/Th XIX, 3 April 2017 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR FEBRUARI 2017 MENCAPAI USD 2,21
Lebih terperinciMATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN SEJARAH INDONESIA BAB IV ABAD PELAYARAN SAMUDRA Dra. Sri Mastuti, P. M. Hum KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU
Lebih terperinciIDENTIFIKASI POTENSI EKONOMI DI PEDESAAN
7 IDENTIFIKASI POTENSI EKONOMI DI PEDESAAN Deskripsi Singkat Topik : Pokok Bahasan : ANALISIS POTENSI EKONOMI DESA Waktu : 1 (satu) kali tatap muka pelatihan (selama 100 menit). Tujuan : Membangun pemahaman
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGAH
No. 02/03/72/Th. XV, 1 Maret 2012 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGAH JANUARI 2012 EKSPOR SENILAI US$ 25,64 JUTA Nilai ekspor Sulawesi Tengah pada bulan uari 2012 (angka sementara) dibanding
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dikaitkan dengan proses industrialisasi. Industrialisasi di era globalisasi
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan perekonomian di Indonesia tidak sekedar terfokus pada peran pemerintah, banyak sektor yang mempunyai peran dalam kemajuan perekonomian di Indonesia. Proses
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA JULI 2017
No. 49/09/Th. VIII, 4 September PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA JULI Nilai ekspor Sulawesi Tenggara pada bulan Juli tercatat US$43,04 juta atau mengalami kenaikan sebesar 117,04 persen
Lebih terperinciPROVINSI JAWA BARAT MARET 2017
BPS PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR IMPR No. 25/05/32/Th.XIX, 02 Mei 2017 PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT MARET 2017 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR MARET 2017 MENCAPAI USD 2,49 MILYAR
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI,PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI, DAN KRISIS EKONOMI
PERTUMBUHAN EKONOMI,PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI, DAN KRISIS EKONOMI Pertambahan jumlah penduduk setiap tahun akan menimbulkan konsekwensi kebutuhan konsumsi juga bertambah dan dengan sendirinya dibutuhkan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA BULAN SEPTEMBER 2004
No. 56 / VII / 1 NOVEMBER PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA BULAN SEPTEMBER EKSPOR Nilai ekspor Indonesia bulan menembus angka US$ 7 milyar, yakni mencapai US$ 7,15 milyar, atau 13,33 persen lebih
Lebih terperinciHubungan Sumber Daya Alam dengan Lingkungan, Teknologi, dan Masyarakat
Hubungan Sumber Daya Alam dengan Lingkungan, Teknologi, dan Masyarakat A. Hubungan Sumber Daya Alam dengan Lingkungan Sunber daya alam berupa kumpulan beraneka ragam makhluk hidup maupun benda tak hidup
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGAH
No. 37/07/72/Th.XVIII, 01 Juli 2015 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGAH Selama Mei 2015, Nilai Ekspor US$ 24,44 Juta dan Impor US$ 17,34 Juta Selama Mei 2015, total ekspor senilai US$ 24,44 juta,
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT MEI 2016
BPS PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR IMPR PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT MEI 2016 No.37/07/32/Th.XVIII, 01 Juli 2016 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR MEI 2016 MENCAPAI US$ 2,08 MILYAR
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT OKTOBER 2015
BPS PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR IMPR PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT OKTOBER No.68/11/32/Th.XVII, 16 November A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR OKTOBER MENCAPAI US$2,23 MILYAR Nilai
Lebih terperinciMAKALAH DEVISA DAN DAMPAK PERDAGANGAN INTERNASIONAL LENGKAP
MAKALAH DEVISA DAN DAMPAK PERDAGANGAN INTERNASIONAL LENGKAP BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam konteks perekonomian suatu negara, salah satu wacana yang menonjol adalah mengenai pertumbuhan ekonomi.
Lebih terperinciBPS PROVINSI JAWA BARAT
BPS PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR IMPR PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT JULI 2016 No. 51/09/32/Th.XVIII, 01 September 2016 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR JULI 2016 MENCAPAI USD 1,56
Lebih terperinciBPS PROVINSI JAWA BARAT
BPS PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR IMPR PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT DESEMBER 2016 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR DESEMBER 2016 MENCAPAI USD 2,29 MILYAR No. 08/02/32/Th.XIX, 01
Lebih terperinciPROVINSI JAWA BARAT JUNI 2017
BPS PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR IMPR No. 43/08/32/Th.XIX, 01 Agustus 2017 PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT JUNI 2017 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR JUNI 2017 MENCAPAI USD 1,95 MILYAR
Lebih terperinciPERUBAHAN ORIENTASI MATA PENCAHARIAN PENGRAJIN LOGAM DESA CIBATU KECAMATAN CISAAT KABUPATEN SUKABUMI
PERUBAHAN ORIENTASI MATA PENCAHARIAN PENGRAJIN LOGAM DESA CIBATU KECAMATAN CISAAT KABUPATEN SUKABUMI Farhan Firdaus 1, Gurniwan Kamil Pasya 2, Syaifullah Syam 3 1 SMA Negeri 1 Cibadak 2 Dosen Program Studi
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGAH
No. 14/03/72/Th.XIX, 01 Maret 2016 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGAH Selama Januari 2016, Nilai Ekspor US$ 78,90 Juta dan Impor US$ 3,51 Juta Selama Januari 2016, total ekspor senilai US$ 78,90
Lebih terperinciBPS PROVINSI JAWA BARAT
BPS PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR IMPR PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT NOVEMBER No.72/12/32/Th.XVII, 15 Desember A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR NOVEMBER MENCAPAI US$2,03 MILYAR Nilai
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. masalah-masalah baru yang harus bisa segera diatasi apabila perusahaan tersebut
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin berkembangnya dunia industri, mengakibatkan munculnya masalah-masalah baru yang harus bisa segera diatasi apabila perusahaan tersebut ingin tetap eksis. Masalah
Lebih terperinciBPS PROVINSI JAWA BARAT
BPS PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR IMPR PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT MEI 2017 No. 38/07/32/Th.XIX, 3 Juli 2017 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR MEI 2017 MENCAPAI USD 2,45 MILYAR
Lebih terperinciBAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Sebelum penelitian ini terdapat penelitian sejenis yang sudah dilakukan oleh beberapa orang. Penelitian terdahulu yang menjadi refrensi
Lebih terperinciMOHON PERHATIAN PRESENTASI AKAN SEGERA DIMULAI
MOHON PERHATIAN PRESENTASI AKAN SEGERA DIMULAI GEOGRAFI REGIONAL DUNIA CREATED BY : Dadang Sungkawa GEOGRAFI REGIONAL DUNIA Mahasiswa mampu mengkaji interelasi dan interdependensi antar regional wilayah
Lebih terperinciBAB I Latar Belakang. 1. Rumusan Masalah
BAB I Latar Belakang 1. Rumusan Masalah Revolusi Industri merupakan periode antara tahun 1750-1850 di mana terjadinya perubahan secara besar-besaran di bidang pertanian, manufaktur, pertambangan, transportasi,
Lebih terperinciHubungan Fotografi Dan Teknologi
Hubungan Fotografi Dan Teknologi Oleh: Agung Wijaya NIM : 201121012 PROGRAM STUDI PENCIPTAAN SENI PASCA SARJANA (S2) INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR 2012 Fotografi secara umum baru dikenal sekitar 150
Lebih terperinciBPS PROVINSI JAWA BARAT A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR MARET 2015 MENCAPAI US$ 2,23 MILYAR
BPS PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR IMPR No. 24/04/32/Th.XVII, 15 April PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT MARET A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR MARET MENCAPAI US$ 2,23 MILYAR Nilai ekspor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam dunia modern sekarang suatu negara sulit untuk dapat memenuhi seluruh kebutuhannya sendiri tanpa kerjasama dengan negara lain. Dengan kemajuan teknologi yang sangat
Lebih terperinci1. Klasifikasi industri berdasarkan bahan baku 2. Klasifikasi industri berdasarkan tenaga kerja
Industry *) Istilah industri sering diidentikkan dengan semua kegiatan ekonomi manusia yang mengolah barang mentah atau bahan baku menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. Dari definisi tersebut,
Lebih terperinciSMA. Tersedia bahan mentah Tersedia tenaga kerja Tersedia modal Manajemen yang baik Dapat mengubah masyarakat agraris menjadi Negara industri
JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN SMA XII (DUA BELAS) GEOGRAFI ANALISIS LOKASI INDUSTRI 1. Pengertian industri: Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah
Lebih terperinciANDRI HELMI M, SE., MM. SISTEM EKONOMI INDONESIA
ANDRI HELMI M, SE., MM. SISTEM EKONOMI INDONESIA Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi atau barang jadi menjadi barang yang bermutu tinggi dalam
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA MEI 2011
BADAN PUSAT STATISTIK No.40/07/Th.XIV, 1 Juli PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA MEI A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR MEI MENCAPAI US$18,33 MILIAR Nilai ekspor Indonesia mencapai US$18,33 miliar atau
Lebih terperinciBPS PROVINSI JAWA BARAT
BPS PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR IMPR PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT NOVEMBER 2016 No. 04/01/32/Th.XIX, 03 Januari 2017 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR NOVEMBER 2016 MENCAPAI USD
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGAH
No. 51/09/72/Th.XVIII, 01 September 2015 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGAH Selama Juli 2015, Nilai Ekspor US$ 21,82 Juta dan Impor US$ 82,70 Juta Selama Juli 2015, total ekspor senilai US$
Lebih terperinciBAB VI DAMPAK ASEAN PLUS THREE FREE TRADE AREA TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA
81 BAB VI DAMPAK ASEAN PLUS THREE FREE TRADE AREA TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA Negara-negara yang tergabung dalam ASEAN bersama dengan Cina, Jepang dan Rep. Korea telah sepakat akan membentuk suatu
Lebih terperinciKEMENTERIAN PERDAGANGAN. Jakarta, Mei 2010
KEMENTERIAN PERDAGANGAN KINERJA Periode: MARET 21 Jakarta, Mei 21 1 Neraca Perdagangan Indonesia Kondisi perdagangan Indonesia semakin menguat setelah mengalami kontraksi di tahun 29. Selama Triwulan I
Lebih terperinciPembelajaran dari Sejarah untuk masa depan pekerjaan.
https://www.nature.com/news/lessons-from-history-for-the-future-of-work-1.22825 Nature 550, 321 324 (19 October 2017) doi:10.1038/550321a Pembelajaran dari Sejarah untuk masa depan pekerjaan. Perbandingan
Lebih terperinciPertemuan 2_Teori Mnj
Management Pertemuan 2_Teori Mnj Disarikan dari berbagai sumber Perkembangan Teori Manajemen 2 4 (empat) alasan mempelajari teori manajemen antara lain : Teori mengarahkan keputusan Manajemen. Mempelajari
Lebih terperinciSUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN EKONOMI BAB I KEBUTUHAN MANUSIA, KELANGKAAN, DAN SISTEM EKONOMI
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN EKONOMI BAB I KEBUTUHAN MANUSIA, KELANGKAAN, DAN SISTEM EKONOMI Dr. KARDOYO, M.Pd. AHMAD NURKHIN, S.Pd. M.Si. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN
Lebih terperinciPerkembangan Nilai Ekspor dan Impor Industri Pengolahan Tahun 2016
Ringkasan Eksekutif Perkembangan Ekspor dan Impor Industri Pengolahan Bulan Oktober 2016 A. Pertumbuhan Ekspor Impor Industri Pengolahan 12.000 10.000 8.000 6.000 4.000 2.000 0 Perkembangan Nilai Ekspor
Lebih terperinci