BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Transkripsi

1 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Situasi dan kondisi masyarakat yang awalnya bersikap apatis (masa bodoh) terhadap tindakan maladministrasi yang terjadi di instansi-instansi pelayanan publik disekitar mereka membuat pelayanan publik jauh dari kata berkualitas. Oleh karena itu perlu adanya program yang mengakomodir partisipasi masyarakat dalam pengawasan pelayanan publik. Hal tersebut diwujudkan oleh LOD DIY yang berupaya menjawab kebutuhan masyarakat akan ruang untuk mereka berpartisipasi yaitu melalui program audit sosial. Sehingga sesuai data dan fakta di lapangan, peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Cara Partisipasi Masyarakat dalam Pengawasan Pelayanan Publik Masyarakat berpartisipasi dalam mengawasi pelayanan publik secara personal/individu maupun kolektif yaitu melalui organisasi masyarakat atau komunitas yang ada ditengah masyarakat. Masyarakat secara individu biasanya menyampaikan keluhan melalui via SMS, , maupun telepon hingga datang langsung ke kantor LOD DIY. Begitu pula dengan cara dan mekanisme yang masyarakat gunakan dalam organisasi masyarakat atau komunitas masyarakat seperti LAKPESDAM, Fatayat, NU, serta di pertemuan rutin lainnya dimana masyarakat di masing-masing kecamatan melaporkan laporan/aduannya terkait pelayanan publik maupun maladministrasi 105

2 106 yang terjadi. Kemudian laporan tersebut akan dikumpulkan menjadi satu dan langsung dilaporkan oleh duta atau kepanjangan tangan LOD yang rutin dan aktif mengikuti training audit sosial. 2. Level Partisipasi Masyarakat dalam Pengawasan Pelayanan Publik Partisipasi masyarakat yang meningkat dalam keikutsertaannya dalam program audit sosial terlihat jelas dan dapat dibuktikkan dari peningkatan jumlah laporan pengaduan dari waktu ke waktu terutama dari daerah yang aksesnya jauh dari kantor LOD DIY. Selain itu, bukti jelas juga dapat dilihat dari peningkatan level atau tingkat partisipasi masyarakat yang tadinya berada pada level apatis (non participation) menjadi level kekuatan masyarakat (degree of citizen power) setelah ditraining audit sosial. Masyarakat khususnya peserta training audit sosial dapat membuka wawasan dan pengetahuannya terkait LOD dan program audit sosial sehingga peserta training audit sosial mampu menjadi duta LOD di daerahnya masing-masing dan dapat meneruskan pengetahuannya ke masyarakat yang lain. Partisipasi masyarakat yang peningkatannya terjadi di beberapa daerah saja yang rutin mendapatkan sosialisasi LOD serta aktif dalam training audit sosial. Media partisipasi masyarakat yang digunakan baik personal maupun kolektif masih harus dimaksimalkan. Cara yang digunakan masyarakat melaporkan aduan berbeda-beda. Ada yang melalui SMS, , telepon bahkan datang langsung ke kantor LOD DIY. Cara

3 107 yang paling efektif digunakan adalah datang langsung ke kantor LOD namun untuk daerah-daerah yang aksesnya jauh dari LOD tentunya tidak akan efisien jika harus datang ke kantor LOD. Namun hal tersebut dapat diatasi, contohnya laporan dari Gunung Kidul yang diintegrasi menjadi satu dan dilaporkan oleh duta atau peserta training audit sosial untuk ditindaklanjuti oleh LOD. Selain menghemat tenaga dan juga biaya transportasi, cara tersebut memang paling efektif untuk dilakukan. B. Implikasi Partisipasi masyarakat dalam pengawasan pelayanan publik terbukti cukup berhasil. Hal tersebut disebabkan karena tingginya antusias atau animo masyarakat untuk ikut serta dalam program audit sosial yang bertujuan untuk mengawasi jalannya penyelenggaraan pelayanan publik, minimal institusi-institusi pelayanan publik yang ada di sekitar masyarakat. Adapun implikasi dari penelitian ini adalah: 1. Adanya program audit sosial memberikan ruang bagi masyarakat untuk berperan aktif dalam mengawasi pelayanan publik. Program audit sosial LOD mampu membuktikan bahwa partisipasi masyarakat menjadi faktor penting terhadap perbaikan kualitas pelayanan publik, sehingga masyarakat dapat bekerjasama atau bermitra dengan LOD untuk bersama-sama mengawasi pelayanan publik.

4 Adanya kemitraan atau kerjasama masyarakat dengan LOD DIY dalam hal pengawasan pelayanan publik/kinerja pemerintah lokal. 3. Kesadaran masyarakat akan pentingnya berpartisipasi dalam pengawasan pelayanan publik. 4. Adanya peningkatan level partisipasi masyarakat dan jumlah pengaduan setelah implementasi program audit sosial. Terdapat peningkatan level atau tingkat partisipasi masyarakat yang tadinya menjadi tingkatan terbawah partisipasi publik. Masyarakat yang tadinya bersifat apatis (non participation) terhadap segala tindak maladministrasi yang terjadi di instansi-instansi pelayanan publik, berubah menjadi level atau tingkat derajat kekuatan masyarakat (degree of citizen power) sejak adanya kerjasama atau kemitraan dengan LOD DIY. Citizen control yang dimaksudkan adalah bukan suatu kendali atau kewenangan tanpa batas namun pada level ini merupakan puncak partisipasi dimana masyarakat (publik) mempunyai kewenangan untuk memutuskan, melaksanakan dan mengawasi pengelolaan partisipasi baik berupa laporan, aduan dan sebagainya serta sumber daya yang digunakan, misalnya sumber daya manusia atau kualitas wakil masyarakat dalam program audit sosial. Oleh karena itu individu yang menjadi duta atau kepanjangan tangan LOD sangat penting keterwakilannya dalam program audit sosial serta aktif mengakomodir laporan atau keluhan dari masyarakat.

5 109 C. Saran 1. LOD DIY masih perlu melakukan banyak sosialisasi ke organisasi masyarakat maupun komunitas yang ada ditengah masyarakat. Hal tersebut bertujuan untuk membuka wawasan dan pengetahuan masyarakat umum terkait LOD khususnya program audit sosial. 2. Perlu adanya penambahan SDM (Sumber Daya Manusia) di LOD DIY. Sehingga masing-masing personal dapat berkonsentrasi dengan bidang dan keahliannya masing-masing. Selain itu, masing-masing personal ini dapat diterjunkan ke daerah-daerah yang masih rendah laporan pengaduannya. Dengan begitu, laporan pengaduan meningkat dan mampu ditindaklanjuti oleh LOD DIY. 3. SOP (Standar Operating Procedur) yang masih harus diperjelas oleh LOD DIY. SOP berguna untuk memperjelas konsentrasi pekerjaan dan keahlian personal dalam bidangnya masing-masing. Selain itu, dengan adanya SOP dapat mempermudah kinerja LOD DIY. 4. Kebutuhan akan alokasi dana atau anggaran khusus untuk program audit sosial. Antusiasme dan animo masyarakat yang tinggi dalam keikutsertaannya dalam training program audit sosial tidak mampu terpenuhi karena keterbatasan dana LOD sehingga diberlakukan kuota untuk training peserta audit sosial. Dengan adanya alokasi dana khusus diharapkan mampu mengakomodasi masyarakat yang benarbenar membutuhkan training tersebut demi peningkatan laporan aduan di daerahnya.

6 LOD seharusnya memperluas jaringan partisipasi masyarakat dalam program audit sosial. Karena jaringan yang terbentuk masih bersifat inklusif (tertutup) dan belum eksklusif. LOD masih terbatas kerjasamanya dengan organisasi masyarakat keagamaan. Kedepannya, LOD dapat memperluas jaringan dan bekerjasama dengan kelompok profesi, kelompok intelektual (dengan universitas-universitas), pakar dan sebagainya.