BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
|
|
- Sucianty Makmur
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 131 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pengelolaan Pelatihan Teknis dalam meningkatkan kinerja Pamong Belajar di BPKB Provinsi Gorontalo dengan spesifikasi mengetahui: 1) proses identifikasi kebutuhan dan pelatihan teknis bagi Pamong Belajar; 2) perencanaan dari pelatihan teknis bagi Pamong Belajar tersebut; 3) pengoranisasian dari pelatikan teknis Pamong Belajar; 4) proses pelaksanaan dari pelatihan bagi Pamong Belajar; 5) evaluasi penilaian pembelajaran dari pelatihan teknis bagi Pamong Belajar; 6) hasil belajar yang dicapai dari pelatihan teknis bagi Pamong Belajar. Dalam proses identifikasi kebutuhan dari pelatihan teknis bagi Pamong Belajar di antaranya mengetahui : a) fungsi dan peran pelatihan teknis Pamong Belajar pendidikan; b) sasaran pelatihan teknis Pamong Belajar pendidikan; c) level identifikasi kebutuhan pendidikan; d) mengidentifikasi kebutuhan pelatihan; e) menyusun anggaran pelatihan dan program pengembangan individu; f) menyusun laporan perencanaan pelatihan dan pengembangan. 131
2 132 Proses identifikasi kebutuhan dari Pelatihan Teknis dalam meningkatkan kinerja Pamong Belajar di BPKB adalah melalui penyusunan perencanaan pelatihan tahunan disusun berdasarkan kebutuhan organisasi yang termasuk di dalamnya merancang program pelatihan satu minggu yang sasarannya Pamong Belajar dengan tujuan setelah mengikutinya peserta mengetahui menyusun program Pamong Belajar, administrasi berdasarkan identifikasi kebutuhan. Hal ini yang diungkapkan oleh peserta pelatihan. Perencanaan pengelolaan pelatihan teknis Pamong Belajar di BPKB Provinsi Gorontalo dan bekerjasama dengan beberapa instansi yang memiliki kepentingan dengan pelatihan tersebut, di antaranya adalah SKB Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Gorontalo. Perencanaan pengelolaan meliputi banyak hal, di antaranya adalah perencanaan teknis, analisis kebutuhan, pendekatan, materi, sarana dan prasarana, tujuan, Pamong Belajar, keikutsertaan pamong dalam menganalisis kebutuhan, kesepakatan untuk prioritas, identifikasi kebutuhan, masyarakat, kesesuaian dengan tujuan dan materi, mampu mengakomodir kebutuhan pamong, masyarakat dan lembaga, pengelolaan, pengorganisasian administrasi, analisis kebutuhan, kegiatan, penentuan tujuan bersama, desain program, metode program, penentuan tempat dan waktu pelaksanaan pelatihan. Pengorganisasian pengelolaan pelatihan teknis bagi pamong belajar di BPKB Provinsi Gorontalo merupakan upaya menjadikan Pamong Belajar
3 133 sebagai sumber daya manusia yang sesuai dengan fitrahnya. Upaya tersebut, bukan hanya sekedar dipandang dalam arti pengajaran (proses belajarmengajar), akan tetapi suatu proses dimana manusia dapat belajar sesuai dengan kebutuhan, keinginan dan harapannya. Dengan demikian, pengelolaan pengelolaan pelatihan teknis bagi pamong belajar di BPKB Provinsi Gorontalo merupakan upaya bagaimana menciptakan situasi masyarakat dan bangsa dapat belajar. Pengorganisasian pengelolaan Pelatihan Teknis bagi Pamong Belajar antara lain adalah: 1) kepanitiaan, untuk proses pembentukan kepanitiaan, pengelola pelatihan disusun berdasarkan SDM yang dipilih dalam Pelatihan Teknis; 2) proses penentuan kriteria narasumber Pelatihan Teknis Pamong Belajar di BPKB Provinsi Gorontalo diungkapkan pengelola dipilih berdasarkan klasifikasi akademis, keahlian lapangan; 3) proses pengorganisasian administrasi dan pelaporan pelatihan menurut pengelola berupa penyusunan kegiatan harian, keuangan, evaluasi harian, dan laporan kegiatan. Proses pelaksanaan Pelatihan Teknis bagi Pamong Belajar menunjukkan beberapa kegiatan yang bertujuan dan sudah berupa sistem, kekhasan sistem tersebut menunjukkan bahwa satu sistem merupakan proses yang sangat berbeda dari proses lainnya. Dalam beberapa dari hal mungkin memiliki kesamaan dengan kegiatan yang lain, bahkan mengadopsi dan atau
4 134 mengadaptasi teori dan prinsip dari ilmu-ilmu lain, misalnya dari dunia bisnis, sosiologi, dan psikologi, tetapi secara hakiki tetap berbeda dari sistem pengelolaan dan ilmu-ilmu lain tersebut. Pelaksanaan Pelatihan Teknis di BPKB Provinsi Gorontalo diungkapkan oleh peserta dan pengelola pelatihan, terlaksana dengan baik karena ditunjang sarana prasarana yang tersedia dan lingkungan yang aman dan bersih. Evaluasi terhadap hasil yang mencakup evaluasi sejauh mana materi yang diberikan dikuasai atau diserap oleh peserta Diklat untuk cara melakukan evaluasi diungkapkan oleh pengelola Pelatihan Teknis Pamong Belajar di BPKB Provinsi Gorontalo dapat secara formal dalam arti dengan mengedarkan kuesioner yang harus diisi oleh peserta pelatihan, tetapi dapat juga dilakukan secara informal, yakni melalui diskusi antara peserta dengan penyelenggara. Evaluasinya terdiri dari evaluasi administrasi personal, lembaga, dan pretest posttest. Hasil belajar yang dicapai dari Pelatihan Teknis bagi Pamong Belajar, yakni cara Pamong Belajar menyadari perannya sebagai pembimbing, motivator, komunikator, dan innovator, melalui evaluasi terhadap proses organisasi penyelenggara pelatihan. Peserta pelatihan mengungkapkan kompetensi professional Pamong Belajar dapat dicapai dari Pelatihan Teknis Pamong Belajar di Provinsi Gorontalo seperti menyusun
5 135 administrasi, melaksanakan kegiatan, menyusun dan menguasai materi serta merencanakan program. B. Rekomendasi 1. Penelitian tersebut dirasakan masih belum optimal, karena keterbatasan kemampuan penulis, maka direkomendasikan adanya penelitian lebih lanjut yang sebaiknya dilakukan melalui studi dan diskusi yang lebih luas dengan bahan pustaka maupun temuan penelitian lainnya yang relevan, karena penelitian ini masih bersifat studi deskriptif kualitatif sederhana, maka masih perlu adanya penelitian tindak lanjut mengenai pelatihan teknis bagi Pamong Belajar ini, terutama dengan pendekatan kuantitatif, yang dapat menyajikan data secara lebih spesifik dan lebih jelas menggambarkan keadaaannya. 2. Rekomendasi juga ditujukan bagi pejabat pada Dinas Pendidikan yang menangani peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan pendidikan nonformal serta akademisi tingkat provinsi, maupun kabupaten/kota untuk lebih memahami strategi, cara dan pendekatan untuk lebih memaksimalkan kemampuan pamong belajar yang ada di BPKB Provinsi Gorontalo.
6 Rekomendasi utama dari penelitian ini ditujukan kepada pengelola pelatihan teknis bagi Pamong Belajar, khususnya yang ada pada lembaga BPKB Provinsi Gorontalo sebagai pelaksana pelatihan, agar pengembangan pelaksanaan kegiatan yang nanti akan disusun kembali menjadi lebih baik dan lebih bermanfaat. Secara khusus ditujukan kepada para peserta pelatihan teknis, yaitu Pamong Belajar yang memiliki tanggung jawab moral dan profesi secara langsung untuk pengembangan pendidikan nonformal.
BAB I PENDAHULUAN. Tujuan akhir manusia dalam menempuh pendidikan biasanya berkaitan dengan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu cara yang paling umum yang ditempuh manusia dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan keahlian yang dimilikinya. Tujuan akhir manusia
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan pendekatan penelitian analisis-kualitatif yaitu penelitian yang temuantemuannya
66 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan penelitian analisis-kualitatif yaitu penelitian yang temuantemuannya
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan pembahasan pada bab IV sebelumnya, maka penulis dapat
107 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan pada bab IV sebelumnya, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Implementasi penyusunan rencana strategi di
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI. maka dikemukakan kesimpulan sebagai berikut:
164 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI Bab ini merupakan bagian akhir dari tesis, berisi tiga bagian meliputi kesimpulan, implikasi, dan rekomendasi. A. Kesimpulan Merujuk pada hasil penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu faktor yang menghambat penyediaan sumber daya manusia
1 BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Mutu pendidikan di berbagai jenis dan jenjang pendidikan menjadi salah satu masalah serius yang sedang dihadapi Indonesia antara lain rendahnya mutu pendidikan.
Lebih terperinciPENDATAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NON-FORMAL, DAN INFORMAL TAHUN 2014
PETUNJUK TEKNIS PENDATAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NON-FORMAL, DAN DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI NON-FORMAL DAN INFORMAL
Lebih terperinci2017, No Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembara
No.356, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENDIKBUD. Perlindungan bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Akuntabilitas kinerja organisasi sektor publik, khususnya organisasi pemerintah
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Akuntabilitas kinerja organisasi sektor publik, khususnya organisasi pemerintah baik pusat maupun daerah serta perusahaan milik pemerintah dan organisasi sektor publik
Lebih terperincipendidikan dan pelatihan, bimbingan teknis ke SKB, seminar, lokakarya, studi
BABV KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Berdasarkan deskripsi, interpretasi dan pembahasan hasil temuan penelitian dari beberapa data hasil wawancara dan hasil observasi serta studi dokumentasi yang telah dikemukakan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) pada dasarnya merupakan lembaga
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) pada dasarnya merupakan lembaga pendidikan informal yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 2 TAHUN 2009 SERI E.2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG PENDIDIKAN DINIYAH TAKMILIYAH AWWALIYAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Adanya dukungan dan fasilitasi institusi-institusi tersebut dalam penerapan sistem penjaminan mutu eksternal sesuai
KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, Kementerian Pendidikan
Lebih terperinciPEDOMAN DIKLAT TUTOR INTI
PEDOMAN DIKLAT TUTOR INTI DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIREKTORAT PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PENDIDIKAN NONFORMAL TAHUN 2009
Lebih terperinci3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara
PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR: 15 TAHUN 2010 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PAMONG BELAJAR DAN ANGKA KREDITNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI
Lebih terperinciGUBERNUR GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG KURIKULUM MUATAN LOKAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
GUBERNUR GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG KURIKULUM MUATAN LOKAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR GORONTALO, Menimbang Mengingat : a. bahwa pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bagi pihak-pihak di dalam sektor publik. Reformasi birokrasi muncul karena adanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Beberapa tahun terakhir ini fenomena reformasi birokrasi merupakan isu penting bagi pihak-pihak di dalam sektor publik. Reformasi birokrasi muncul karena adanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) serta meluasnya perkembangan infrastruktur informasi global telah mengubah pola dan cara beraktivitas suatu organisasi,
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MUSI RAWAS
PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MUSI RAWAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI MUSI RAWAS, Mengingat : bahwa
Lebih terperinciMANAJEMEN PEMBELAJARAN DALAM KONTEKS PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
MANAJEMEN PEMBELAJARAN DALAM KONTEKS PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH Oleh: Dr. H. Yoyon Bahtiar Irianto, Drs., M.Pd. Hakekat pembelajaran sebenarnya menunjuk pada fungsi pendidikan sebagai wahana untuk menjadikan
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN KEMAMPUAN PROFESIONAL PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN KEMAMPUAN PROFESIONAL PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SINJAI, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciHASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI TAHUN No Komponen Bobot Capaian Organisasi. A. Perencanaan Kinerja 35 13,52
HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI TAHUN 2013 27.1 Satuan Kerja : BPS Provinsi Riau 27.2 Sistem Evaluasi : Evaluasi Lapangan/field evaluation 27.3 Hasil Penilaian : 39,93
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2012 TENTANG
SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2012 TENTANG BANTUAN KEPADA SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NONFORMAL, DAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI BIDANG PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pengelolaan program dalam layanan pendidikan bisa terselenggara
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengelolaan program dalam layanan pendidikan bisa terselenggara berkat adanya tenaga kependidikan dan tenaga pendidik untuk itu dituntut profesionalisme dari para
Lebih terperinciKATA SAMBUTAN Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
i KATA SAMBUTAN Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Uji Kompetensi merupakan suatu bentuk penilaian berbasis kompetensi telah dicanangkan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Setelah semua tahap penelitian dilakukan, mulai dari pembuatan proposal penelitian, kemudian pengkajian teori, penyusunan instrumen penelitian
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 41 SERI E
BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 41 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 41 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN PROFESIONAL PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DENGAN
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG KUALIFIKASI GURU
PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG KUALIFIKASI GURU 1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG KUALIFIKASI GURU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciInformasi Manajemen Kepegawaian di Lingkungan Sekretariat Jenderal Badan Pengawas Pemilihan Umum;
- 2 - Informasi Manajemen Kepegawaian di Lingkungan Sekretariat Jenderal Badan Pengawas Pemilihan Umum; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
Lebih terperinciMONITORING DAN EVALUASI
MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN NSPK Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria PETUNJUK TEKNIS MONITORING DAN EVALUASI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,
Lebih terperinciPETUNJUK TEKNIS PENINGKATAN KOMPETENSI SDM LINGKUP UPTD KABUPATEN/ KOTA
2015 PETUNJUK TEKNIS PENINGKATAN KOMPETENSI SDM LINGKUP UPTD KABUPATEN/ KOTA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI NON FORMAL DAN INFORMAL BALAI PENGEMBANGAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Lembaga pendidikan terdiri dari lembaga pendidikan formal (sekolah), non formal (kursus atau bimbingan belajar), dan lembaga informal (keluarga). Biasanya
Lebih terperinciBAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan
BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Sekolah Dasar Kristen 03 Eben Haezer Salatiga dan Sekolah Dasar Negeri 01 Salatiga disimpulkan memiliki berbagai upaya untuk meningkatkan lima karakteristik sekolah bermutu
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan temuan-temuan yang diperoleh dari hasil pengolahan dan analisis data yang ada pada bab IV serta uji hipotesis, Mutu Kinerja Pengawas Sekolah Menengah,
Lebih terperinciPERUMUSAN HASIL RAKOR DITJEN KEBUDAYAAN 2016
PERUMUSAN HASIL RAKOR DITJEN KEBUDAYAAN 2016 Komisi: II (Pelibatan Publik dan Penguatan Kerjasama Pusat dan Daerah dalam Membangun Ekosistem Bidang Cagar Budaya dan Permuseuman) Sub Komisi: II A dan B
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,
SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG ALIH FUNGSI SANGGAR KEGIATAN BELAJAR MENJADI SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL SEJENIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinci2015 MINAT SISWA SMA KELAS XII KECAMATAN SUKASARI KOTA BANDUNG TERHADAP PROGRAM STUDI S1 PGPAUD FIP UPI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) merupakan suatu lembaga perguruan tinggi yang mempersiapkan berbagai tenaga pendidik profesional di Indonesia
Lebih terperinciMEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PROGRAM KURSUS BAHASA ASING BERBASIS DESA/KELURAHAN KABUPATEN BANYUWANGI.
1. BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG PROGRAM KURSUS BAHASA ASING BERBASIS DESA/KELURAHAN KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dessy Asri Astrianty, 2013
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas anak didik yang merupakan pemilik masa depan sangat ditentukan oleh perlakuan kita terhadap mereka saat ini. Maju mundurnya suatu bangsa di masa depan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI iii DAFTAR TABEL vi DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR LAMPIRAN... viii I. PENDAHULUAN.. 1 1.1. Latar belakang... 1 1.2. Rumusan Masalah. 8 1.3. Tujuan Penelitian...
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan deskripsi hasil penelitian dan pembahasan dari temuantemuan
178 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Berdasarkan deskripsi hasil penelitian dan pembahasan dari temuantemuan penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya, maka berikut ini disajikan kesimpulan-kesimpulan
Lebih terperinciBUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG
BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN BAGI PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinci2013, No
2013, No.834 8 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK
Lebih terperinciPETUNJUK TEKNIS I. KETENTUAN UMUM
SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK TEKNIS
Lebih terperinciWALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESENIAN DI KOTA BANJAR
WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESENIAN DI KOTA BANJAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANJAR Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2012 NOMOR 9 SERI E
BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2012 NOMOR 9 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG PENGATURAN JAM KERJA BAGI PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI,
PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PENILIK DAN ANGKA KREDITNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2003: 11) penelitian berdasarkan tingkat eksplanasinya
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Sugiyono (00: ) penelitian berdasarkan tingkat eksplanasinya (tingkat kejelasan) dapat digolongkan sebagai berikut:. Penelitian deskriptif Penelitian
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2008 TENTANG WAJIB BELAJAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2008 TENTANG WAJIB BELAJAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal
Lebih terperinciKEPUTUSAN KONGRES BAHASA JAWA VI TANGGAL 8 12 NOVEMBER 2016 DI HOTEL INNA GARUDA YOGYAKARTA
KEPUTUSAN KONGRES BAHASA JAWA VI TANGGAL 8 12 NOVEMBER 2016 DI HOTEL INNA GARUDA YOGYAKARTA A. Dasar-dasar Pemikiran Melalui Kongres Bahasa Jawa VI, bahasa dan sastra Jawa harus terus dikembangkan, dilestarikan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. wilayah tanah air Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada hakekatnya pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang adil makmur materiil dan spiritual yang merata di seluruh wilayah tanah air
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA BEKASI
BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 48 2015 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 48 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGANGKATAN DAN PERAN PENGAWAS SEKOLAH PENILIK DAN PAMONG BELAJAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciBUPATI SINJAI PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 5 TAHUN 2013
PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN SANGGAR KEGIATAN BELAJAR SEBAGAI UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PADA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN SINJAI DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciPROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG ALIH FUNGSI UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS SANGGAR KEGIATAN BELAJAR MENJADI SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL SEJENIS DENGAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada pembukaan UUD 1945 disebutkan bahwa salah satu tujuan negara
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada pembukaan UUD 1945 disebutkan bahwa salah satu tujuan negara Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Tujuan tersebut diwujudkan melalui upaya peningkatan
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2009 TENTANG PROGRAM PAKET C KEJURUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2009 TENTANG PROGRAM PAKET C KEJURUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 1. Berdasarkan beberapa tahap proses pencarian makna hidup telah dilakukan oleh ketiga subyek dapat disimpulkan bahwa mereka memiliki beberapa kesamaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pada bulan Mei tahun 2013 sampai bulan Juli tahun 2013.
1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tentang pengelolaan sekolah standar nasional di SMP Negeri 8 Kota Gorontalo diawali dengan melakukan
Lebih terperinciISKANDAR HASAN Pengawas Sekolah Menengah Dinas Pendidikan Kota Gorontalo
Jaenuddin, Hubungan Kecerdasan Interpersonal dan. PENERAPAN TEKNIK PENAMPINGAN MELALUI SUPERVISI AKADEMIK UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU KIMIA DALAM PENILAIAN HASIL BELAJAR SISWA ISKANDAR HASAN Pengawas
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam tulisan ini adalah data sekunder (Time Series) dari
III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam tulisan ini adalah data sekunder (Time Series) dari tahun 2006/2007 sampai dengan 2008/2009 yang diperoleh dari berbagai sumber
Lebih terperinciOLEH : NINING SRININGSIH, M.PD NIP
HAND OUT MATA KULIAH KELOMPOK BERMAIN KODE MK/SKS : UD 408/2 SKS OLEH : NINING SRININGSIH, M.PD NIP. 132 316 930 1 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU - PAUD JURUSAN PEDAGOGIK FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. model kecakapan hidup terintegrasi dengan nilai-nilai budaya lokal dalam
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Pada dasarnya penelitian ini dilakukan bertujuan untuk menemukan model kecakapan hidup terintegrasi dengan nilai-nilai budaya lokal dalam meningkatkan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI. A. SIMPULAN Berdasarkan temuan dan hasil analisis data yang diperoleh dari kegiatan studi
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI A. SIMPULAN Berdasarkan temuan dan hasil analisis data yang diperoleh dari kegiatan studi pendahuluan, uji coba terbatas, uji coba lebih luas dan uji validasi,
Lebih terperinciPANDUAN PENYELENGGARAAN PELATIHAN TEKNIS SPESIFIK LOKALITA
PANDUAN PENYELENGGARAAN PELATIHAN TEKNIS SPESIFIK LOKALITA PUSAT PENGEMBANGAN PENYULUHAN PERTANIAN BADAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DEPARTEMEN PERTANIAN 2 0 0 9 1 LATAR BELAKANG Penyuluhan Pertanian merupakan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
183 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat ditarik berdasarkan hasil analisisa data pada Bab IV adalah sebagai berikut : 1. Secara umum terdapat hubungan yang sangat kuat
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.457, 2015 KEMENKES. Calon TKI. Kesehatan. Pemeriksaan. Tarif. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG TARIF PEMERIKSAAN KESEHATAN
Lebih terperinciWALIKOTA TASIKMALAYA
WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA Nomor : 3 A Tahun 2008 Lampiran : - TENTANG PENGGABUNGAN SEKOLAH DASAR NEGERI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinci2015, No Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Le
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2031,2015 KEMENKES. Diklat. Jabatan Fungsional. Kesehatan. Penyelenggaraan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu kegiatan penting dalam pembangunan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu kegiatan penting dalam pembangunan. Sebab, melalui pendidikan akan diperoleh perubahan sikap masyarakat. Pendidikan tidak hanya di bidang
Lebih terperinciGUBERNUR GORONTALO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR GORONTALO,
GUBERNUR GORONTALO PERATURAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG KENDARAAN DINAS OPERASIONAL SEWA DI LINGKUNGAN PEMERINTAHAN PROVINSI GORONTALO TAHUN ANGGARAN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
117 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Secara umum penelitian ini telah mencapai tujuan akhirnya, yaitu menemukan suatu model pemberdayaan masyarakat yang aplikatif untuk meningkatkan keberdayaan
Lebih terperinciBUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 35 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN BANYUMAS
BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 35 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANYUMAS,
Lebih terperinci-i- DAFTAR ISI. Kata Pengantar... BAB I PENDAHULUAN... 1
-i- -i- DAFTAR ISI Kata Pengantar... ii BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Maksud... 1 C. Ruang Lingkup... 1 D. Dasar Hukum... 1 E. Pengertian Umum... 2 BAB II PENYELENGGARAAN KEGIATAN SOSIALISASI...
Lebih terperinciPENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2008 TENTANG PENDANAAN PENDIDIKAN
PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2008 TENTANG PENDANAAN PENDIDIKAN I. UMUM Pengaturan mengenai pendanaan pendidikan dalam Pasal 46, Pasal 47, Pasal 48, dan Pasal 49,
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pengelolaan yang sejauh ini dilaksanakan hampir sebagian besar tidak sesuai
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Hasil evaluasi pengelolaan Menara Pakaya menunjukkan bahwa pengelolaan yang sejauh ini dilaksanakan hampir sebagian besar tidak sesuai dengan indikator pariwisata
Lebih terperinciWALIKOTA BENGKULU PROVINSI BENGKULU PERATURAN WALIKOTA BENGKULU NOMOR 27 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA DAN SYARAT PEMBERIAN BEASISWA DAN PENGHARGAAN
WALIKOTA BENGKULU PROVINSI BENGKULU PERATURAN WALIKOTA BENGKULU NOMOR 27 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA DAN SYARAT PEMBERIAN BEASISWA DAN PENGHARGAAN BAGI PESERTA DIDIK, PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
Lebih terperinciPETUNJUK TEKNIS I. KETENTUAN UMUM
SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DAK BIDANG PENDIDIKAN MENENGAH TAHUN ANGGARAN 2013 I. KETENTUAN UMUM
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Penggunaan model evaluasi CIPP (context, input, process dan product)
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian evaluatif ini, menunjukkan bahwa Program Pendidikan dan Pelatihan Meter Kadar Air yang dilaksanakan oleh Balai Diklat Metrologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang telah ditetapkan, yaitu untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia. Hal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan sebagai suatu usaha sadar yang direncanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, yaitu untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia. Hal
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Motivasi dalam belajar adalah upaya untuk mendorong keadaan warga
155 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Motivasi dalam belajar adalah upaya untuk mendorong keadaan warga belajar untuk melakukan belajar. Upaya tutor dalam meningkatkan motivasi belajar peserta
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2005 TENTANG BADAN AKREDITASI NASIONAL PENDIDIKAN NON FORMAL
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2005 TENTANG BADAN AKREDITASI NASIONAL PENDIDIKAN NON FORMAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang
Lebih terperinciBUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG
SALINAN BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS
Lebih terperinciPENINGKATAN KINERJA MELALUI PENYEMPURNAAN PEDOMAN ANALISIS JABATAN PADA SUBDIT ANJAB BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
PENINGKATAN KINERJA MELALUI PENYEMPURNAAN PEDOMAN ANALISIS JABATAN PADA SUBDIT ANJAB BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA Oleh : NAMA : ALYA ZAHIRAH, S.Kom NIP : 19781129 200312 2 010 JAKARTA, Nopember 2008 DAFTAR
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
PENDEKATAN PENELITIAN TAHAPAN PENELITIAN METODE PENGUMPULAN DATA METODE ANALISA VARIABEL PENELITIAN METODE SAMPLING BAB III METODE PENELITIAN 10 PENDEKATAN PENELITIAN Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan
Lebih terperinciLAPORAN EKSEKUTIF KONTRIBUSI PEMERINTAH DAERAH TERHADAP PENGELOLAAN DAN PENGUATAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD), 2010
LAPORAN EKSEKUTIF KONTRIBUSI PEMERINTAH DAERAH TERHADAP PENGELOLAAN DAN PENGUATAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD), 2010 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Perumusan Masalah 1. Latar Belakang Kebijakan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengumpulan dan analisis data penelitian kuantitatif ini menyimpulkan bahwa : 1. Kualifikasi akademik guru seni di SMA Negeri dan Swasta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan tujuan. pembangunan nasional, karena pada hakekatnya pendidikan bukan hanya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan tujuan pembangunan nasional, karena pada hakekatnya pendidikan bukan hanya merupakan warisan budaya dan
Lebih terperinciDIKLAT CALON TIM PENILAI JABATAN FUNGSIONAL GURU
PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU BUKU 3 PANDUAN PENYELENGGARAAN DIKLAT CALON TIM PENILAI JABATAN FUNGSIONAL GURU KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berasal dari pajak dan penerimaan Negara lainnya, dimana kegiatannya banyak
BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang masalah penelitian yang menjelaskan fenomena, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, motivasi penelitian, kontribusi penelitian dan sistematika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu komponen yang menentukan proses belajar mengajar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu komponen yang menentukan proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik dan lancar adalah guru. Bagaimana pun peranan guru tidak bisa digantikan
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 57 TAHUN 2008
PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 57 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN MENENGAH DAN NON FORMAL KABUPATEN BANTUL Menimbang : Mengingat : BUPATI BANTUL, bahwa sebagai
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan Berdasarkan hasil temuan penelitian dan pembahasan yang telah dijelaskan sebelumnya, dapat disimpulkan mengenai fokus penelitian ini adalah sebagai berikut. 1.
Lebih terperinciPERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 0117 TAHUN 2017 TENTANG
PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 0117 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANANBIMBINGAN TEKNIS PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI BAGI TENAGA PENDIDIK DAN TENAGA
Lebih terperinciGUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS DAERAH PROVINSI JAMBI
GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS DAERAH PROVINSI JAMBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAMBI Menimbang : 1. bahwa dengan
Lebih terperinciWALIKOTA TANGERANG SELATAN
SALINAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG PENDIDIKAN DINIYAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG SELATAN, Menimbang
Lebih terperinciDIVESIFIKASI LAYANAN PENDIDIKAN KESETARAAN & REVIEW MATERI. Fitta Ummaya Santi
DIVESIFIKASI LAYANAN PENDIDIKAN KESETARAAN & REVIEW MATERI Fitta Ummaya Santi 1. Pembelajaran Langsung yaitu model layanan pembelajaran secara langsung antara tutor dan peserta didik, baik secara perorangan
Lebih terperinciPETUNJUK TEKNIS APRESIASI LAYANAN PENDIDIKAN MASYARAKAT MELALUI LOMBA KELEMBAGAAN (PKBM DAN SPNF SKB)
PETUNJUK TEKNIS APRESIASI LAYANAN PENDIDIKAN MASYARAKAT MELALUI LOMBA KELEMBAGAAN (PKBM DAN SPNF SKB) DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN DAN KESETARAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Faraserianti, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di zaman globalisasi seperti saat ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi bergerak semakin maju, sehingga menuntut penguasaan secara professional mengikuti
Lebih terperinciPengelolaan program pelatihan tidak jauh berbeda dengan pengelolaan
MANAJEMEN PELATIHAN (Pengelolaan Anggaran Diklat) Pengelolaan program pelatihan tidak jauh berbeda dengan pengelolaan sebuah proyek atau program tertentu. Akan tetapi, seringkali pengelolaan program pelatihan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sasaran pendidikan adalah warga masyarakat yang tidak pernah sekolah/ buta aksara,
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Upaya mencerdaskan bangsa yang diamanatkan UUD 1945 ditempuh pemerintah dan masyarakat baik pendidikan formal maupun non formal. Prioritas sasaran pendidikan
Lebih terperinci