BAB 3 KERANGKA PENELITIAN. Kerangka konseptual dalam penelitian ini bertujuan untuk

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 KERANGKA PENELITIAN. Kerangka konseptual dalam penelitian ini bertujuan untuk"

Transkripsi

1 BAB 3 KERANGKA PENELITIAN 3.1. Kerangka Konseptual Kerangka konseptual dalam penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh teknik upright position terhadap regurgitasi pada bayi baru lahir, maka dapat digambarkan sebagai berikut: Bayi baru lahir di Wilayah kerja Puskesmas Medan Sunggal yang mengalami RGE normal. Frekuensi Regurgitasi (Pre-intervensi) Intervensi dengan Teknik upright position selama ±3 menit Penyebab regurgitasi Frekuensi regurgitasi (Post-intervensi) Asi/susu yang diberiakan melebihi kapasitas lambung bayi Posisi menyusui Bayi yang telalu aktif Immaturitas Spingter Cardiac 15

2 DefInisi Operasional NO Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala 1. Variabel Merupakan tindakan Kuesioner Penerapan Independen yang dilakukan teknik Teknik untuk mecegah upright Upright Position terjadinya regurgitasi dengan cara position mengangkat bayi tegak dengan kepala menghadap kewajah ibu dan membiarkan kaki bayi menggantung

3 17 2. Variabel Regurgitasi Kuesioner Frekuensi Ordinal Dependen merupakan Regurgitasi keluarnya isi dalam Regurgitasi lambung melalui sehari mulut dan kadangkadang juga melalui hidung setelah diberikan asi. Penilaian dilakukan dengan menghitung Frekuensi Regurgitasi yaitu jumlah kejadian regurgitasi dalam 1 hari (24 jam)

4 BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan petunjuk dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian untuk mencapai suatu tujuan atau menjawab suatu pertanyaan. Desain yang digunakan dalam penelitian adalah rancangan quasi experiment dalam 1 grup (one group pratest-posttest design) yaitu rancangan yang dilakukan dengan cara sebelum diberikan perlakuan variabel diukur terlebih dahulu (pre-test) setelah itu dilakukan perlakuan dan setelah perlakuan dilakukan pengukuran kembali (post- test) pada variabel. Penelitian ini bertujuan untuk melihat ada atau tidaknya pengaruh teknik upright position terhadap regurgitasi pada bayi baru lahir di Wilayah kerja Puskesmas Medan Sunggal. Rancangan penelitian dapat digambarkan sebagai berikut : Pretest Perlakuan Posttest 1 X 2 Keterangan: 1 : Melakukan penilaian frekuensi regurgitasi pada bayi baru lahir sebelum dilakukan teknik upright position X : Penerapan teknik upright position 2 : Melakukan penilaian frekuensi regurgitasi pada bayi baru lahir setelah dilakukan teknik upright position 18

5 Populasi, sampel dan teknik sampling Populasi Populasi penelitian adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang akan diteliti (Notoatmodjo, 21). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu-ibu yang memiliki bayi baru lahir ( sampai dengan 28 hari ) di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Sunggal sebanyak 64 responden Sampel Sample penelitian adalah sekelompok individu yang merupakan bagian dari populasi terjangkau dimana peneliti langsung mengumpulkan data atau melakukan pengamatan/pengukuran pada suatu unit. Penentuan sampel pada penelitian ini mengacu pada kriteria inklusi dan eklusi. Adapun kriteria sampel untuk penelitian ini adalah: 1) Ibu- ibu yang memiliki Bayi Baru Lahir yang pernah mengalami regurgitasi 2) Bersedia mengikuti instruksi teknik upright position sesuai jadwal. Dalam penelitian ini peneliti mengambil sampel sebanyak 3 responden. Karena keterbatasan waktu dan biaya dalam melakukan penelitian, maka peneliti mengambil sampel sebanyak 3 responden.

6 Teknik Sampling Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan teknik non probability sampling dengan purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dilakukan dengan pertimbangan tertentu sesuai yang dikehendaki oleh peneliti sendiri Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian mulai dilakukan pada bulan April 217 sampai dengan Juni 217. Penelitian ini dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Sunggal. Peneliti ingin meneliti disini dikarenakan jumlah responden yg diharapkan lebih banyak Pertimbangan Etik Dalam penelitian ini terdapat beberapa hal yang berkaitan dengan permasalahan etik yaitu penelitian ini dapat dilakukan setelah mendapat izin dari institusi pendidikan dan persetujuan dari komisi etik Fakultas Keperawatan. Selanjutnya mengirimkan surat izin permohonan penelitian. Setelah mendapatkan persetujuan, peneliti melakukan pengumpulan data dimana peneliti meminta persetujuan responden sesuai dengan kode etik yang berlaku tanpa ada unsur paksaan. Sebelum melakukan penelitian, peneliti memperkenalkan diri dan memberi penjelasan terlebih dahulu tentang tujuan dan manfaat kegiatan penelitian kepada responden. Hak-hak responden dalam penelitian dan kerahasiaan akan terjaga. Jika responden bersedia untuk diteliti maka responden terlebih dahulu menandatangani lembar persetujuan yang telah dibuat. Responden berhak menentukan sendiri

7 21 kesediaan berpartisipasi sampai akhir penelitian walaupun penelitian masih berlangsung dan belum selesai. Hal tersebut tercantum dalam informed consent yang berupa persetujuan partisipasi secara tulisan atau yang ditandatangani oleh responden sebelum penelitian dilaksanakan. Jika responden tidak bersedia atau menolak untuk berpartisipasi maka peneliti tidak memaksa dan tetap menghormati hak-hak responden. Dalam menjaga kerahasiaan informasi responden, peneliti tidak mencantumkan namanya pada lembar pengumpulan data, cukup memakai inisial responden dan hanya diketahui oleh peneliti dan responden. Rahasia informasi responden dijamin oleh peneliti Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang digunakan Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan kuesioner untuk menjaring responden untuk mengetahui frekuensi gumoh bayi dalam sehari. Sebelumnya para ibu responden diberikan penjelasan tentang cara pengisian kuesioner frekuensi gumoh Uji Validitas dan Reliabilitas Penelitian Uji Validitas Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Polit & Beck, 212). Adapun pengujian validitas yang dilakukan yaitu pengujian validitas isi (conten validity) yaitu instrumen dibuat berdasarkan isi, menjelaskan isi dan uji validitas secara komputerisasi. Polit dan Beck (212) menyatakan bahwa penilaian expert (tenaga ahli) terhadap keterkaitan antara masing-masing item dinyatakan dalam 4 poin skala yaitu 1=tidak relevan, 2=agak relevan, 3=cukup relevan, 4= sangat relevan.

8 22 Nilai CVI setiap item yang dihitung oleh para expert yaitu nilai 3 atau 4 (merupakan nilai yang dianggap relevan) dibagi dengan jumlah expert. Misalnya item yang dinilai dikatakan cukup atau sangat relevan jika terdapat 4 dari 5 dengan nilai CVI minimal,8. Kuesioner ini telah di validkan oleh ibu R. Ramondang Siregar S.Kep, Ns, M.Kes (kepala Departement Maternitas di Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara) beliau seorang yang ahli dalam keperawatan maternitas. Adapun hasil validitas ini yaitu 1 dimana hasil menunjukan instrumen penelitian ini Valid Uji Reliabilitas Kuesioner sebagian disusun oleh peneliti sendiri maka perlu dilakukan uji reliabilitas yang bertujuan untuk mengetahui seberapa besar derajat atau kemampuan alat ukur secara konsisten terhadap objek yang akan diukur pada kelompok yang sama. Kuesioner akan dikatakan reliabe apabila hasil pengukuran itu tetap konsisiten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama, dengan menggunakan alat ukur yang sama (Notoadmodjo, 212). Uji coba ini dimaksud untuk mengetahui kendala atau hambatan dalam mengisi kuesioner yang akan dilaksanakan nantinya pada pengumpulan data serta melihat kevalidan dan reliabilitas dari instrumen yang digunakan. Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan Cronbach Alpha secara komputerisasi. Polit & Back (212) mengatakan interpretasi nilai reliabilitas dengan Cronbach alpha minimal,71 pada umumnya adekuat, namun nilai,8 merupakan nilai yang lebih diharapkan.

9 23 Instrumen yang sudah valid selanjutnya dilakukan uji coba kepada 1 responden. Pada penelitian ini uji reliabilitas dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Sunggal. Hasil pengujian dengan menentukan nilai Cronbach Alpha sebesar, Prosedur Pengumpulan Data Prosedur pengumpulan data yang dilakukan pertama kali adalah mengajukan surat permohonan izin penelitian pada institusi Fakultas Keperawatan dan Komisi Etik Penelitian Kesehatan Fakultas Keperaatan serta mengajukan surat permohonan izin melaksanakan penelitian di wilayah kerja puskesmas Medan Sunggal. Setelah mendapat izin, peneliti melaksanakan pengumpulan data pada ibu-ibu yang memiliki bayi baru lahir. Bayi baru lahir dari bulan sampai 28 hari. Tahapan prosedur pengumpulan data : 1. Sebelum pelaksanaan teknik upright position a. Tahap penilaian awal frekuensi regurgitasi pada bayi baru lahir (pretest) Menanyakan kepada ibu yang memiliki bayi baru lahir apakah bayi pernah mengalami regurgitasi dan berapa kali dalam sehari bayi mengalami regurgitasi, kemudian peneliti memberikan inform consent kepada ibu yang memiliki bayi baru lahir. Peneliti memberikan kuesioner kepada ibu yang memiliki bayi baru lahir sebelum dilakukannya teknik upright position dan meminta ibu menuliskan no telepon atau kontak yang dapat dihubungin.

10 24 2. Intervensi teknik upright position Setelah responden menyetujui inform consent peneliti menjelaskan bagaimana teknik upright position dilakukan. Teknik upright position dilakukan oleh ibu yang memiliki bayi baru lahir dengan cara : 1). Memegang bayi dibawah ketiak, menahan / menyangga pada bagian kepala dan leher bayi dengan jari 2). Membiarkan kaki bayi menjuntai / mengayun-ayun dengan bebas 3). Memegang bayi sehingga menghadap sejajar dengan wajah ibu 4). Mengangkat bayi secara perlahan sampai badannya teregang. Regangan ini dapat membantu mengeluarkan udara dari dalam perut. 5). Miringkan bayi dari samping ke samping dengan hati-hati / pelanpelan, lakukan selama 3 detik dan ulangi gerakan 6). Membuat suasana menyenangkan bagi bayi 7). Saat bayi tampak akan bersendawa memindahkan wajah bayi dari hadapan wajah ibu dan meletakkan diatas bahu. Intervensi diberikan selama 15 menit untuk satu kali latihan yang dipimpin oleh peneliti sendiri dengan cara menunjukkan video tentang upright position dan ditonton oleh keluarga yang memiliki bayi baru lahir. 3. Sesudah intervensi teknik upright position Peneliti menanyakan kembali apakah teknik upright position dilakukan oleh ibu, kemudian berapa kali dalam sehari bayi mengalami regurgitasi setelah dilakukan teknik upright position dan peneliti memberikan kuesioner kembali

11 25 kepada ibu yang memiliki bayi baru lahir setelah diberikan intervensi tentang upright position Rencana Analisa Data Pengolahan Data 1. Editing Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau dikumpulkan. Pada penelitian ini melakukan editing dengan cara memeriksa kelengkapan, kesalahan pengisian dan konsistensi dari setiap jawaban dan pertanyaan. 2. Coding Peneliti mengubah data yang berbentuk huruf menjadi data yang berbentuk angka, (kode) untuk mempermudah peneliti saat menganalisa data. 3. Scoring Peneliti memberikan skor pada setiap variabel sesuai dengan jenis data dan pertanyaan. 4. Entry Data Peneliti memproses data agar dapat dianalisis dengan menggunakan data dari kuesioner dimasukkan secara komputerisasi. 5. Tabulation Peneliti memeriksa kembali data yang telah dimasukkan agar terbebas dari kesalahan sebelum dilakukan analisa data.

12 Analisa Data Analisa data yang peneliti lakukan adalah analisa univariat dan bivariat. Analisis univariat dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi, seperti data demografi. Data yang telah terkumpul usia bayi baru lahir, usia gestasi dan berat badan bayi baru lahir. Analisa bivariat merupakan analisa untuk mengetahui interaksi dua variable, baik berupa komparatif, asosiatif maupun korelatif (Saryono, 28). Analisa ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan variable dependen dan variable independen. Untuk mengetahui keefektifan teknik Upright Position dilakukan uji Wilcoxon dengan tingkat kemaknaan α=.5. Nilai interpretasi pada analisa bivariat jika p-value>.5 berarti Ha ditolak, artinya tidak ada pengaruh upright position terhadap regurgitasi. Jika p- value<.5 berarti Ha diterima, artinya ada pengaruh upright position terhadap pengurangan frekuensi regurgitasi.

13 BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Hasil Penelitian Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian dan pembahasan terkait pengaruh teknik upright position terhadap regurgitasi pada bayi baru lahir diwilayah kerja puskesmas medan sunggal. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 17 April sampai dengan 16 Juni 217. Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu berdiskusi tentang pihak Puskesmas Medan Sunggal tentang penelitian yang dilakukan terutama terkait dengan pengambilan data ibu yang memiliki bayi baru lahir dibulan April 217 di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Sunggal. Pihak Puskesmas menyarankan untuk mengambil data ibu yang memiliki bayi baru lahir di beberapa klinik yang berada di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Sunggal. Di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Sunggal terdapat 5 klinik, tetapi pihak Puskesmas hanya menyarankan 3 klinik yaitu klinik Mariani, klinik Junita dan klinik Diana. Pihak Puskesmas menyarankan di beberapa klinik tersebut karena di klinik tersebut memiliki jumlah ibu yang memiliki bayi cukup banyak dibanding dengan klinik lainnya. Dari klinik diana terdapat 2 orang ibu yang memiliki bayi baru lahir dibulan April, dari klinik junita terdapat 25 orang ibu dan dari klinik Mariani didapatkan data ibu yang melahirkan dibulan April sebanyak 19 orang, maka didapatkan total dari jumlah keseluruhan data sebanyak 64 orang ibu yang memiliki bayi baru lahir. Tetapi di dalam penelitian ini, peneliti memilih 3 responden sebagai sampel penelitian karena peneliti memiliki waktu yang terbatas. 27

14 28 Selama proses penelitian berlangsung ada beberapa kesulitan yang dialami peneliti, diantaranya sebagian ibu menolak ketika peneliti menelpon, selain itu juga sebagian ibu tidak melakukan prosedur pelaksanakan teknik upright position sampai evaluasi (sebanyak 18 orang) sehingga responden yang drop out melebihi dari yang diperkirakan. Selama penelitian, peneliti selalu memantau, menelpon dan mengingatkan apakah teknik upright position dilakukan oleh ibu bayi. Sebelum peneliti melakukan penelitian, peneliti memperkenalkan diri, menyebutkan identitas dari peneliti, menyebutkan tujuan dan maksud dari penelitian yang akan dilakukan. Selanjutnya sebelum intervensi diberikan peneliti terlebih dahulu memberikan kuesioner dan menanyakan terkait dengan pertanyaan yang akan diteliti oleh peneliti, kemudian peneliti memberikan intervensi. Setelah diberikan intervensi peneliti menanyakan apakah ibu sudah mengerti tentang apa yang peneliti lakukan dan meminta ibu untuk melakukan teknik upright position dihadapan peneliti. Peneliti melihat apakah tindakan yang ibu lakukan sudah benar. Jika ibu benar-benar sudah memahami bagaimana teknik upright position dilakukan maka peneliti meminta ijin kepada ibu untuk melakukan teknik tersebut setelah ibu selesai memberikan asi kepada bayinya. Peneliti memberitahukan kepada ibu bahwa peneliti akan sering datang ke rumah ibu untuk memantau apakah teknik upright position berpengaruh terhadap regurgitasi pada bayi baru lahir. Sebelum peneliti datang ke rumah responden terlebih dahulu peneliti menelpon ibu responden dan mulai memantau dengan mendatangi rumah responden, setelah mendapatkan hasil maka peneliti

15 29 menanyakan kembali apakah regurgitasi yang dialami responden berkurang dengan melakukan teknik upright position. Tahapan intervensi teknik upright position yang dilakukan saat peneliti melakukan penelitian terlampir di lampiran Karakteristik Responden Responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah bayi baru lahir yang berada di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Sunggal dengan jumlah 3 orang. Adapun karakteristik responden meliputi jenis kelamin bayi baru lahir dan usia bayi baru lahir. Tabel Distribusi frekuensi dan presentase berdasarkan karakteristik BBL di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Sunggal (n=3). Data Demografi Frekuensi (f) Presentasi (%) Jenis Kelamin Bayi Laki-laki Perempuan % 6% Usia Bayi 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4 Minggu Usia Gestasi 38 Minggu - 42 Minggu 36 Minggu - 37 Minggu ,% 26,7% 2,% 13,3% 56,7 % 43,3% Berat Badan BBL 25-4 g 2-25 g , % 5, %

16 Frekuensi Regurgitasi sebelum intervensi teknik upright position pada bayi baru lahir di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Sunggal (n=3) Frekuensi Regurgitasi Frekuensi (f) Persentasi (%) 1 3,3 % 5 16,7 % 11 36,7 % 13 43,3 % Pada tabel sebelum diberikan intervensi teknik upright position terdapat 13 orang bayi mengalami frekuensi regurgitasi 4 kali dalam sehari, 11 orang bayi mengalami frekuensi regurgitasi 3 kali dalam sehari, 5 orang bayi mengalami frekuensi regurgitasi 2 kali dalam sehari dan 1 orang bayi mengalami kejadian regurgitasi 1 kali dalam sehari Frekuensi regurgitasi sesudah intervensi teknik upright position pada bayi baru lahir di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Sunggal (n=3) Frekuensi Regurgitasi Frekuensi (f) Persentasi (p) ( tidak regurgitasi ) 12 4,% 14 46,7% 4 13,3%,%,% Berdasarkan tabel setelah diberikan intervensi teknik upright position 12 orang bayi tidak mengalami regurgitasi, 14 orang bayi mengalami regurgitasi sebanyak 2 kali dalam sehari, 4 orang bayi 2 kali dalam sehari. Untuk menambah informasi, maka peneliti melakukan crosstab pada data demografi (karakteristik BBL) dengan frekuensi regurgitasi yang hasilnya dapat dilihat pada tabel 5.1.4, dan 5.1.6

17 Frekuensi regurgitasi sebelum dan setelah intervensi teknik upright position dilihat berdasarkan usia gestasi bayi baru lahir di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Sunggal (n=3) Usia Gestasi 38 Minggu - 42 Minggu Frekuensi Regurgitasi sebelum (tidak regurgitasi f % Frekuensi Regurgitasi sesudah , % 5,9 % 23,5 % 52,9 % 17,6 % (tidak f % ,2 % 47,1 % 11,8 %, %, % 36 Minggu 37 Minggu (tidak 1 2 1,%, % 7,7 % 15,4 % 76,9 % (tidak ,5 % 46,2 % 15,4 %, %, %

18 Frekuensi regurgitasi sebelum dan setelah intervensi teknik upright position dilihat berdasarkan usia bayi baru lahir saat di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Sunggal (n=3) Usia Bayi Baru Lahir 1 Minggu 1 - sd < 2 Minggu Frekuensi Regurgitasi sebelum (tidak f % Frekuensi Regurgitasi setelah 1 5 6, %, % 8,3 % 41,7 % 5, % (tidak f % ,7 % 5, % 8,3 %, %, % 2 Minggu 2 - sd < 3 Minggu (tidak 1 2 5,%, % 12,5 % 25, % 62,5 % (tidak ,5 % 75, % 25, %, %, % 3 Minggu 3 - sd < 4 Minggu (tidak 1 3 2,%, % 16,7 % 5, % 33,3 % (tidak ,3 % 3,3 % 3,3 %, %, % 4 Minggu 4 Minggu (tidak 1 2 1,% 25, % 5, % 25, %, % (tidak , %, %, %, %, %

19 Frekuensi regurgitasi sebelum dan setelah intervensi teknik upright position dilihat berdasarkan berat badan bayi baru lahir saat di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Sunggal (n=3) Berat Badan BBL Frekuensi Regurgitasi sebelum 25-4 g (tidak 2-25 g (tidak f % Frekuensi Regurgitasi setelah ,% 6,7 % 26,7 % 53,3 % 13,3 % (tidak f % ,% (tidak 5, % 6 1 6,7 % 4 3 2, % 11 73,3 % ,7 % 53,3 %, %, %, % 33,3 % 4, % 26,7 %, %, % Uji normalitas data sebelum dan sesudah intervensi teknik upright position No Variabel Wilcoxon 1 Data sebelum Data sesudah n 3 3 P,847,691 Berdasarkan tabel telah dilakukan uji normalitas yang didapatkan nilai p sebelum dilakukan teknik upright position,847 dan setelah iberikan intervensi dengan teknik upright position,691.

20 Perbedaan frekuensi regurgitasi sebelum dan sesudah intervensi teknik Upright Position Untuk mengetahui perbedaan regurgitasi sebelum intervensi dan sesudah intervensi maka dilakukan uji wilcoxon untuk membandingkan data sebelum dan sesudah intervensi teknik upright position. Hasil yang didapat dilihat pada tabel n Median (minimum-maksimum) Sebelum 3 3 (2-4), Setelah 3 1 (-2) P Berdasarkan tabel di atas didapatkan bahwa nilai p yang diperoleh adalah,. Jika p (,) < α (,5), maka dapat ditarik kesimpulan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara regurgitasi sebelum dan sesudah diberikan intervensi teknik upright position

21 Pembahasan Hasil penelitian ini menunjukan terdapat perbedaan yang signifikan frekuensi regurgitasi sebelum dan setelah pemberian tindakan upright position pada bayi baru lahir usia sampai 28 hari. Teknik upright position adalah teknik yang dilakukan dengan cara mengangkat bayi secara perlahan sampai badannya teregang. Pada posisi yang seperti ini memungkinkan asi atau susu yang telah diberikan lebih cepat turun dan adanya gaya gravitasi yang akan mendorong asi atau susu ke bawah. Jika dilihat frekuensi regurgitasi sebelum dan setelah pemberian tindakan upright position berdasarkan usia bayi baru lahir maka dapat dilihat frekuensi regurgitasi pada bayi baru lahir sebelum diberikan tindakan upright position, bayi yang memiliki usia 1 minggu paling banyak mengalami regurgitasi dalam sehari sebanyak 4 kali, bayi yang usia 2 minggu paling banyak mengalami regurgitasi sebanyak 4 kali dalam sehari, bayi yang usia 3 minggu banyak mengalami regurgitasi sebanyak 3 kali dalam sehari dan bayi yang memiliki usia 4 minggu paling banyak mengalami regurgitasi 2 kali dalam sehari. Hal ini menunjukkan usia bayi akan mempengaruhi frekuensi regurgitasi. Salah satu faktor yang berhubungan dengan penurunan frekuensi regurgitasi adalah faktor usia bayi seperti yang dikemukakan oleh Depkes (21) bahwa seiring dengan bertambahnya usia maka regurgitasi akan berkurang.

22 36 Setelah diberikan tindakan teknik upright position frekuensi bayi baru lahir yang berusia 1 minggu 5 orang bayi tidak mengalami regurgitasi dan 6 orang bayi mengalami regurgitasi 1 kali dalam sehari. Bayi yang berusia 2 minggu paling banyak mengalami regurgitasi 1 kali dalam sehari sebanyak 6 orang dan bayi yang berusia 4 minggu tidak pernah mengalami regurgitasi setelah diberikan teknik upright position. Frekuensi regurgitasi sebelum dan setelah diberikan intervensi teknik upright position yang dilihat berdasarkan usia gestasi bayi baru lahir. Sebagian bayi memiliki usia gestasi normal (38 minggu 42 minggu) dan sebagian bayi memiliki usia gestasi tidak normal tetapi tidak terlalu rendah (36 minggu 37 minggu). Bayi yang memiliki usia gestasi 36 minggu 37 minggu lebih sering mengalami regurgitasi sebanyak 4 kali dalam sehari dibandingkan dengan bayi yang memiliki usia gestasi minggu yang paling banyak mengalami regurgitasi 3 kali dalam sehari. Setelah diberi tindakan teknik upright position bayi yang memiliki usia gestasi minggu paling banyak mengalami regurgitasi sebanyak 6 orang dan bayi yang memiliki usia gestasi minggu paling sedikit mengalami regurgitasi 2 kali dalam sehari sebanyak 2 orang. Hal tersebut menujukkan bahwa bayi yang memiliki usia gestasi yang tidak normal lebih mudah mengalami regurgitasi karna Spingter cardiac antara esophagus dan lambung masih immatur. Pada penelitian ini memiliki 15 bayi yang mempunyai berat badan normal (25 4 g) ketika lahir dan sebagian bayi lagi memiliki berat badan 2-25 g. Sebelum diberikan tindakan teknik upright position bayi yang memiliki berat badan 25 4g ketika lahir mengalami regurgitasi paling banyak 3 kali dalam sehari sebanyak 8 orang tetapi pada bayi yang memiliki berat badan 2

23 37 25 g ketika lahir paling banyak mengalami regurgitasi 4 kali dalam sehari sebanyak 11 orang. Setelah diberi pemberian teknik upright position bayi yang memiliki berat badan 25 4 g paling bayak mengalami regurgitasi 1 kali dalam sehari sebanyak 8 orang sedangkan bayi yang memiliki berat badan 2 25 g lebih sering mengalami regurgitasi 1 kali dalam sehari sebanyak 6 orang. Dalam hal ini menunjukkan bahwa berat badan bayi ketika lahir juga mempengaruhi jumlah frekuensi regurgitasi yang dialami bayi. Berdasarkan hasil penelitian sebelum diberikan tindakan upright position banyak responden yang mengalami kejadian regurgitasi setelah bayi disusui, bayi dalam penelitian ini mengalami regurgitasi dengan frekuensi yang bervariasi. Regurgitasi merupakan keadaan fisiologis pada bayi berusia kurang dari satu tahun, terutama kurang dari enam bulan, tapi dengan sering bertambahnya usia regurgitasi akan berkurang ataupun akan menghilang dengan sendirinya. Regurgitasi yang dialami bayi dapat menyebabkan bayi menjadi rewel sering menangis, menggeliat ketika stelah diberi susu dan bayi merasakan tidak nyaman dengan kejadian tersebut. Jika terjadi regurgitasi secara berlebihan, frekuensi sering dan terjadi dalam waktu lama akan menyebabkan masalah tesendiri, yang bisa mengakibatkan gangguan pada bayi. Baik gangguan pertumbuhan karena asupan gizi berkurang karna asupan makan tersebut keluar lagi dan dapat merusak dinding kerongkongan akibat asam lambung yang ikut keluar dan mengiritasi. Apalagi kalau sampai regurgitasi melalui hidung dan bahkan disertai muntah, dapat menyebabkan bayi tersedak (Rukiyah dan Yulianti, 21).

24 38 Bayi biasanya tertidur setelah diberi susu atau disusui oleh ibunya, kemudian selang beberapa menit bayi mengeluarkan kembali susu yang telah diberikan oleh ibunya, setelah itu bayi merasakan hal yang tidak nyaman dengan menunjukan tangisannya dan bayi menjadi rewel dengan menggeliatkan tubuhnya. Hal tersebut dapat mengganggu pertumbuhan perkembangan bayi apabila terjadi secara terus menerus. Berdasarkan hasil penelitian setelah diberi tindakan teknik upright position pada 3 responden berdampak positif setelah dilakukan selama 1 bulan. Hal ini dibuktikan adanya penurunan frekuensi regurgitasi pada semua responden dengan kejadian regurgitasi yang bervariasi. Penurunan regurgitasi disebabkan oleh kondisi bayi, frekuensi dan ketekunan ibu bayi saat melakukan intervensi teknik upright position ini. Ibu mengatakan bahwa menyendawakan bayi dengan teknik upright position setelah bayi diberi susu dapat mengurangi penurunan frekuensi regurgitasi dalam sehari. Bayi menjadi tidak rewel dan merasa nyaman ketika bayi disendawakan. Regurgitasi yang dialami bayi tidak lagi terlalu sering dirasakan bayi sebelum diberikan intervensi teknik upright position. Hal ini dengan teknik upright position yang dapat mengurangi frekuensi regurgitasi. (Beherman, Kliegmen, dan Ervin 28). Ibu merasakan sangat senang dengan diberikan teknik upright Position dan dapat melakukannya dirumah dengan sederhana untuk mengurangi kejadian regurgitasi pada bayinya. Ibu tidak lagi khawatir atau cemas dengan kejadian regurgitasi yang dialami bayi sebelumnya,

25 39 karena pada setiap ibu yang memiliki bayi dapat melakukan teknik tersebut dengan mudah dan santai Perbedaan frekuensi regurgitasi sebelum dan sesudah intervensi Teknik Upright Position Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Sunggal, maka didapatkan hasil uji Wilcoxon diperoleh p (,). Hal ini berarti terdapat perbedaan antara mean frekuensi regurgitasi sebelum diberikan intervensi teknik upright position dengan regurgitasi setelah diberikan intervensi teknik upright position. Adanya perbedaan yang signifikan tersebut menunjukkan bahwa teknik upright position dapat dilakukan oleh ibu-ibu yang memiliki bayi. Adanya perbedaan regurgitasi sebelum dan setelah ini disebabkan latihan teknik upright position merupakan teknik yang sederhana dan mudah dipahami oleh ibuibu. Hal ini juga terbukti selama intervensi berlangsung bayi merasakan kondisi yang enak, tenang dan rileks.

26 BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dari hasil penelitian pengaruh teknik upright position terhadap regurgitasi pada bayi baru lahir yang dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Sunggal, berdasarkan hasil uji Wilcoxon diketahui bahwa p =,, hal ini menunjukkan bahwa nilai p <,5 yang berarti bahwa terdapat pengaruh yang signifikan. Maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh terhadap regurgitasi pada bayi baru lahir Saran Bagi Orang tua bayi Dari hasil penelitian ini disarankan bagi ibu yang memiliki bayi agar dapat melakukan teknik upright position untuk mengurangi kejadian regurgitasi saat bayi setelah diberi susu Tenaga Kesehatan Tenanga kesehatan hendaknya senantiasa melakukan sosialisasi ke warga bahwa pentingnya menyendawakan bayi setelah menyusui, mengajarkan bagaimana menyendawakan bayinya dengan benar dan cara-cara pencegahan regurgitasi lainnya Bagi peneliti selanjutnya Bagi peneliti selanjutnya diharapkan menggunakan metode yang berbeda dan jumlah variabel yang berbeda agar hasilnya bervariasi. 4

Lampiran 1 JADWAL TENTATIVE PENELITIAN. Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1 JADWAL TENTATIVE PENELITIAN. Universitas Sumatera Utara Lampiran 1 JADWAL TENTATIVE PENELITIAN No Aktivitas Penelitian Sept-2016 Okt-2016 Nov-2016 Des-2016 Jan-2017 Feb-2017 Mar-2017 Apr-2017 Mei-2017 Jun-2017 Jul-2017 Agt-2017 Minggu ke 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian One Group Pretest Posttest yaitu sampel pada penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian One Group Pretest Posttest yaitu sampel pada penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimen dengan rancangan penelitian One Group Pretest Posttest yaitu sampel pada penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah Quasi Eksperiment dengan rancangan Non Equivalent Control Group Design, dimana pada

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi-experiment dengan rancangan nonrandomized

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi-experiment dengan rancangan nonrandomized 43 III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi-experiment dengan rancangan nonrandomized control group pretest-postest design (Notoadmojo, 2010). Rancangan ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menilai pengaruh doa dan dzikir al-ma tsurat terhadap skor depresi pasien

BAB III METODE PENELITIAN. menilai pengaruh doa dan dzikir al-ma tsurat terhadap skor depresi pasien BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini termasuk rancangan Quasy Experiment untuk menilai pengaruh doa dan dzikir al-ma tsurat terhadap skor depresi pasien diabetes melitus.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah Quasi Eksperiment dengan rancangan Non Equivalent Control Group Design, dimana pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen. Penelitian eksperimen yaitu suatu penelitian dengan melakukan percobaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. intervensi diberikan pretest tentang pengetahuan stroke dan setelah

BAB III METODE PENELITIAN. intervensi diberikan pretest tentang pengetahuan stroke dan setelah BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode penelitian Quasy Experiment dengan menggunakan rancangan penelitian pretest-posttest with

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Pada penelitian ini peneliti menggunakan tipe atau jenis penelitian quasi eksperimen kuantitatif yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan memberikan sebuah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antara variabel independen dan variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif non-eksperimental yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif non-eksperimental yang BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif non-eksperimental yang menggunakan desain penelitian deskriptif komparasi. Data dikumpulkan dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian deskriptif untuk mengetahui gambaran dukungan keluarga pada ibu hamil dengan Hiperemesis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan metode survey yang bertujuan untuk mendiskripsikan atau menjelaskan fenomena. Fenomena disajikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN A. DesainPenelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS DAN DEFINISI OPERASIONAL

BAB III KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS DAN DEFINISI OPERASIONAL 59 BAB III KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS DAN DEFINISI OPERASIONAL Pada bab ini akan dijelaskan kerangka konsep penelitian, hipotesis penelitian dan definisi operasional yang memberikan arah pada pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif quasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif quasi BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Dan Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif quasi eksperimental design, dengan rancangan yang digunakan adalah posttest only control

Lebih terperinci

O1 (X) O2. BAB lll METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan desain penelitian quasi experimental design:

O1 (X) O2. BAB lll METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan desain penelitian quasi experimental design: BAB lll METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian quasi experimental design: one group pre and post test design atau disebut juga rancangan sebelum dan sesudah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah Quasi Experiment (eksperimen semu) dengan rancangan Non Equivalent

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif komparatif. Penelitian komparatif untuk mencari perbandingan antara dua sampel atau dua uji

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian BAB IV METODE PENELITIAN Jenis dari penelitian ini adalah penelitian eksperimen (intervensi) kepada responden berupa pemberian konseling gizi, yang kemudian diukur akibat atau pengaruh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis / Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksplanatory digunakan untuk menjelaskan suatu keadaan atau fenomena sosial yang terjadi secara objektif,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis & Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi yaitu mendeskripsikan variabel independen dan dependen, kemudian melakukan analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pra-eksperimen dengan rancangan one-group pre-test post-test design (rancangan pra-pasca

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antara variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan yang digunakan dalam prosedur penelitian. Desain penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan yang digunakan dalam prosedur penelitian. Desain penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Menurut Nursalam (2008), desain penelitian merupakan bentuk rancangan yang digunakan dalam prosedur penelitian. Desain penelitian adalah keseluruhan dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional (Nursalam, 2003). Metode penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional (Nursalam, 2003). Metode penelitian dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan Penelitian Jenis atau rancangan penelitian ini adalah descriptive correlational yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelatif

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Rancangan penelitian ini menggunakan desain penelitian Quasi

III. METODOLOGI PENELITIAN. Rancangan penelitian ini menggunakan desain penelitian Quasi III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan desain penelitian Quasi Experimental Pre-Post Test dengan intervensi senam otak. Penelitian ini dilakukan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasi karena menjelaskan hubungan korelatif antar variabel (Nursalam, 2008). Tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. data dilakukan sebelum dilakukan intervensi penkes (pre test) dan setelah dilakukan pendidikan kesehatan (post test).

BAB III METODE PENELITIAN. data dilakukan sebelum dilakukan intervensi penkes (pre test) dan setelah dilakukan pendidikan kesehatan (post test). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen deskriptif kuantitatif dengan rancangan one group pre test post test. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

.BAB III METODE PENELITIAN. intervensi, kemuadian diobservasi lagi setelah intervensi.

.BAB III METODE PENELITIAN. intervensi, kemuadian diobservasi lagi setelah intervensi. .BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan design quasy experimental dengan pre post test control group design. Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu quasi-experimental design dengan rancangan two-group pre test-post

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu quasi-experimental design dengan rancangan two-group pre test-post BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian yang diambil merupakan jenis penelitian kuantitatif yaitu quasi-experimental design dengan rancangan two-group pre test-post test control

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Metode penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Metode penelitian ini menggunakan quasy experimental study with control group design. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah cross sectional yaitu suatu penelitian dengan cara pendekatan,

BAB III METODE PENELITIAN. adalah cross sectional yaitu suatu penelitian dengan cara pendekatan, BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitian Non Experimental (Nazir, 1999). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif komparatif yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan kreativitas anak ditinjau dari ibu bekerja dan ibu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimen dengan pre-test and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimen dengan pre-test and BAB III METODE PENELITIAN A. DesainPenelitian Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimen dengan pre-test and post-test with control group design. Quasi eksperimen adalah jenis penelitian yang mengungkapkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variabel independent dan

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variabel independent dan 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah analitik yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variabel independent dan dependent melalui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif korelation yaitu penelitian yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik yaitu untuk mencari hubungan antara variabel bebas dan terikat yang dilakukan dengan pendekatan

Lebih terperinci

deskriptif korelation yaitu

deskriptif korelation yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelation yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan korelasi antara variabel independent

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan minimal dua variabel

BAB III METODE PENELITIAN. mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan minimal dua variabel BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metoda Pendekatan Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi. Penelitian korelasi mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan minimal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian explanatory research yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variabel-variabel melalui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. variabel. Peneliti dapat mencari, menjelaskan suatu hubungan,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. variabel. Peneliti dapat mencari, menjelaskan suatu hubungan, BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelatif. Ciri penelitian korelasional mengkaji hubungan antar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Obstetri dan Ginekologi.

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Obstetri dan Ginekologi. 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Obstetri dan Ginekologi. 3.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Halmahera

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian quasy experimental, control group pre test post test design. Jenis

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian quasy experimental, control group pre test post test design. Jenis 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, menggunakan desain penelitian quasy experimental, control group pre test post test design. Jenis penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan metode penelitian Pra Eksperimental yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan metode penelitian Pra Eksperimental yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian menggunakan metode penelitian Pra Eksperimental yaitu penelitian yang menggunakan seluruh subjek dalam kelompok untuk diberi perlakuan. Dengan

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. korelasional karena peneliti mencoba menggambarkan dan. indepeden dan variabel dependen (Notoatmodjo, 2002).

BAB III METODA PENELITIAN. korelasional karena peneliti mencoba menggambarkan dan. indepeden dan variabel dependen (Notoatmodjo, 2002). BAB III METODA PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian Non Experimental karena tidak ada intervensi atau rekayasa dari peneliti. Desain yang digunakan adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah Descriptive Correlation yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah Descriptive Correlation yaitu 5 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini adalah Descriptive Correlation yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelatif antara variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan dengan desain penelitian pretest posttest with control group

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan dengan desain penelitian pretest posttest with control group BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian quasi experiment menggunakan dengan desain penelitian pretest posttest with control group design. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini yang digunakan adalah penelitian kuantitatif non eksperimental dengan metode korelasional dengan menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan rancangan penelitian Rancangan penelitian merupakan hasil akhir dari suatu tahap keputusan yang dibuat oleh peneliti berhubungan dengan bagaimana diterapkan (Nursalam,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. Demak, sedangkan pendekatan yang digunakan adalah cross sectional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. Demak, sedangkan pendekatan yang digunakan adalah cross sectional BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian Jenis penelitian ini merupakan kuantitatif. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi study yang bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupkan penelitian pra eksperimen dengan rancangan one group pretest-postest dimana pada penelitian ini sampel di observasi terlebih dahulu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah survai analitik yaitu survai atau penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi.

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik.

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik. BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik. Peneliti akan melakukan pengukuran variabel independent dan dependent, kemudian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif, yaitu penelitian yang berorientasi pada masa sekarang atau saat ini dan didesain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian non-eksperimental. Metode yang digunakan adalah deskriptif korelasional dengan rancangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 27 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen (Preeksperiments design). Penelitian ini menggunakan rancangan one group pre test dan post test design.

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN BAB III METODA PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimen dengan desain studi korelasional yang meneliti tentang hubungan antara variabel dependen dan independen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. experimental dengan pendekatan pretest and posttest with control group

BAB III METODE PENELITIAN. experimental dengan pendekatan pretest and posttest with control group BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat quasy experimental dengan pendekatan pretest and posttest with control group design. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. correlative dengan menggunakan pendekatan cross-sectional yaitu jenis

BAB III METODE PENELITIAN. correlative dengan menggunakan pendekatan cross-sectional yaitu jenis 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan correlative dengan menggunakan pendekatan cross-sectional yaitu jenis penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengaruh penerapan metode pembelajaran Team Based Learning terhadap. Keperawatan STIKES Satria Bhakti Nganjuk.

BAB III METODE PENELITIAN. pengaruh penerapan metode pembelajaran Team Based Learning terhadap. Keperawatan STIKES Satria Bhakti Nganjuk. 43 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan design penelitian Quasy Experiment pre and post test with control group. Penelitian ini ingin mengetahui pengaruh penerapan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan rancangan penelitian Rancangan penelitian merupakan hasil akhir dari suatu tahap keputusan yang dibuat oleh peneliti berhubungan dengan bagaimana diterapkan (Nursalam,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang akan digunakan adalah desain penelitian

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang akan digunakan adalah desain penelitian III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang akan digunakan adalah desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional yang bertujuan untuk menganalisa adanya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah dekriptif kuantitatif non eksperimental bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah dekriptif kuantitatif non eksperimental bersifat BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah dekriptif kuantitatif non eksperimental bersifat correlational dengan menggunakan pendekatan cross sectional yang menghubungkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan dan Metode Pendekatan Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasional yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelatif antara variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan rancangan penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan penelitian studi diskriptif frekuentif untuk mendeskripsikan atau memaparkan peristiwa-peristiwa yang terjadi.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif. Desain penelitian yang digunakan adalah korelasi, karena bertujuan untuk mencari hubungan antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 17 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis dari penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelatif dengan tujuan untuk mengetahui pengetahuan dan sikap ibu menyusui dengan praktik pemberian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang di gunakan adalah pendekatan cross sectional.

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang di gunakan adalah pendekatan cross sectional. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasional. Desain penelitian ini dipilih karena peneliti mencoba mencari tahu hubungan tingkat pengetahuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan desain studi diskriptif korelatif untuk menelaah hubungan antara dua variable pada suatu situasi atau sekelompok subjek

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. penelitian quasi eksperimen yaitu dengan pendekatan one group pre test post

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. penelitian quasi eksperimen yaitu dengan pendekatan one group pre test post BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian quasi eksperimen yaitu dengan pendekatan one group pre test post test design. Memberikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan metode kuantitatif yang bertujuan untuk mendiskripsikan atau menjelaskan fenomena. Fenomena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi korelatif antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. resiko dan faktor efek (Notoatmodjo, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. resiko dan faktor efek (Notoatmodjo, 2010). 23 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Racangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian survei analitik. Survei Analitik adalah survei atau penelitian yang mencoba menggali bagaimana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan metode explanatory

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan metode explanatory BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan metode explanatory research (penelitian penjelasan) yaitu penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 27 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial dengan kepatuhan penderita kanker dalam

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA KONSEP. dalam penelitian ini adalah metode masase dan variabel dependen adalah nyeri

BAB III KERANGKA KONSEP. dalam penelitian ini adalah metode masase dan variabel dependen adalah nyeri BAB III KERANGKA KONSEP A. Kerangka Konsep Kerangka konseptual adalah kerangka hubungan antar variabel yang ingin diamati dan diukur melalui penelitian yang telah dilakukan. Variabel independen dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN 41 BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah Quasi Eksperiment dengan rancangan Non Equivalent Control Group Design, dimana pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan metode BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Desain penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan metode pendekatan survey yaitu penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan secara sistematis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. korelatif. Penelitian korelasional mengkaji hubungan antara variabel. Peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. korelatif. Penelitian korelasional mengkaji hubungan antara variabel. Peneliti BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelatif. Penelitian korelasional mengkaji hubungan antara variabel. Peneliti dapat

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis Dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan deskriptif analitik yaitu dengan melakukan pengukuran variabel independen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu korelasi, karena menjelaskan hubungan antara dua variabel yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu korelasi, karena menjelaskan hubungan antara dua variabel yaitu BAB III METODE PENELITIAN 3.1. TIPE PENELITIAN Desain dalam penelitian ini menggunakan tipe penelitian kuantitatif. 3.2. DESAIN PENELITIAN Desain yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu korelasi, karena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini juga menggunakan pendekatan cross sectional karena

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini juga menggunakan pendekatan cross sectional karena BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini juga menggunakan pendekatan cross sectional karena jenis penelitian yang menggunakan waktu pengukuran atau observasi data variabel independen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain pada penelitian ini adalah descriptive comparative

BAB III METODE PENELITIAN. Desain pada penelitian ini adalah descriptive comparative BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian noneksperimental. Desain pada penelitian ini adalah descriptive comparative dengan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan rancangan penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan diskriptif korelasi untuk mengetahui hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yang lain. Pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasional yaitu untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Metode pengambilan data dalam penelitian ini dengan cara survei, wawancara menggunakan kuesioner

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. analitik dengan menggunakan cross sectional yaitu pengumpulan data

BAB III METODE PENELITIAN. analitik dengan menggunakan cross sectional yaitu pengumpulan data 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan cross sectional yaitu pengumpulan data penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian 1. Rancangan Penelitian Desain penelitan merupakan suatu strategi penelitian dalam mengidentifikasi permasalahan sebelum perencanaan akhir pengumpulan

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. wilayah kerja Puskesmas Ngesrep, Semarang, pada bulan Juni 2015.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. wilayah kerja Puskesmas Ngesrep, Semarang, pada bulan Juni 2015. BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Ginekologi. Ruang lingkup dari penelitian ini meliputi bidang ilmu Obstetri dan 4.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian dilaksanakan di Kelurahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperiment dengan pretest posttest group design. Rancangan penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. eksperiment dengan pretest posttest group design. Rancangan penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperiment dengan pretest posttest group design. Rancangan penelitian ini terdapat kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Kerangka konsep pada penelitian ini menggambarkan perbedaan pengaruh musik klasik Mozart dan instrumental modern Kitaro terhadap tingkat kecemasan ibu hamil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ini menggunakan quasy eksperiment pre-test & post-test with control group

BAB III METODE PENELITIAN. ini menggunakan quasy eksperiment pre-test & post-test with control group BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Jenis penelitian ini menggunakan quasy eksperiment pre-test & post-test with control group design.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian Descriptive Korelasional yang bertujuan untuk menjelaskan adanya hubungan antar

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu (quasi-experiment) pelatihan-pelatihan lainnya (Notoatmodjo, 2005).

METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu (quasi-experiment) pelatihan-pelatihan lainnya (Notoatmodjo, 2005). 43 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu (quasi-experiment) dengan rancangan pretest-posttest group design (Dahlan, 2010). Rancangan ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian. pendekatan yang digunakan adalah pendekatan cross sectional yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian. pendekatan yang digunakan adalah pendekatan cross sectional yaitu suatu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antara korelatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan rancangan pre-post test with control group design yang

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan rancangan pre-post test with control group design yang BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian quasi eksperimental dengan rancangan pre-post test with control group design yang menggunakan 2 kelompok,

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PENELITIAN. membentuk suatu teori yang menjelaskan keterkaitan antara variabel, baik variabel yang

BAB III KERANGKA PENELITIAN. membentuk suatu teori yang menjelaskan keterkaitan antara variabel, baik variabel yang BAB III KERANGKA PENELITIAN A. Kerangka Konsep Konsep adalah abstraksi dari suatu realita agar dapat dikomunikasikan dan membentuk suatu teori yang menjelaskan keterkaitan antara variabel, baik variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 21 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah survei analitik yaitu untuk mencari hubungan antara variable bebas dan terikat yang dilakukan dengan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah descriptive colerational yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah descriptive colerational yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini adalah descriptive colerational yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelatif antar variabel

Lebih terperinci