LAPORAN HASIL PENGABDIAN MASYARAKAT

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN HASIL PENGABDIAN MASYARAKAT"

Transkripsi

1 LAPORAN HASIL PENGABDIAN MASYARAKAT PENGARAHAN DAN PEMBERIAN WAWASAN TENTANG KEILMUAN BIOTEKNOLOGI BAGI PARA SISWA SMA ATAU SEDERAJAT DI KOTA JAKARTA DAN TANGERANG Ketua Tim Pengabdian : Seprianto, S.Pi, M.Si. (NIDN : ) Anggota Tim : Nathaniel Nainggolan (NIM : ) PROGRAM STUDI BIOTEKNOLOGI FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL DESEMBER 2017

2

3 ABSTRAK Bioteknologi merupakan cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, tumbuhan dan hewan) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, antibiotik, vaksin, alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Bioteknologi termasuk kedalam ilmu sains terapan yang mendukung pengembangan keilmuan dalam bidang pertanian, pangan, farmasi, peternakan, perikanan dan keluatan serta kedokteran. Pengembangan keilmuan bioteknologi ini dengan dibukanya program studi untuk strata 1 bagi lulusan SMA atau sederajat. Perlunya sosialisasi tentang program studi terutama program studi baru sangat memberikan gambaran kepada para siswa tentang program studi tersebut dan membantu dalam menentukan pilihannya ketika akan menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Kegiatan pengabdian masyarakat tentang pengarahan dan pemberian wawasan keilmuan bioteknologi ini bertempat di beberapa sekolah di Jakarta dan Tangerang diantaranya SMKN 1 Jakarta Barat, SMA Budi Mulia Ciledug, SMA 12 Kab. Tanggerang, SMA Yadika 3 Ciledug, SMK Yadika 2 Tanjung Duren, SMAN 40 Jakarta, SMA Hangtuah 1 Jakarta dan SMK 9 Tanggerang Selatan. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan dengan cara presentasi di depan kelas diantara jam pertukaran pelajaran atau pada saat jam mata pelajaran kosong. Antusias para siswa dalam mengikuti sosialiasi ini sangat baik dilihat dari ketertiban siswa mengikuti selama presentasi berlangsung, serta beberapa dari mereka antusias untuk bertanya tentang keilmuan bioteknologi. Hasil sosialisasi memberikan dampak yang siknifikan terhadap peningkatan peminatan para siswa untuk memilih dan mempelajari bioteknologi. Hal ini dapat dilihat dari hasil survei di SMAN 40 Jakarta dari 27 responden yang sebelumnya menyatakan berminatt mempelajari keilmuan bioteknologi menjadi 46 responden. Sedangkan di SMKN 9 TangSel dari 33 responden yang sebelumnya menyatakan berminat, menjadi 55 responden yang ingin mempelajari keilmuan bioteknologi. Hasil ini menunjukkan pentingnya sosialisasi tentang informasi yang berkenaan dalam bidang keilmuan yang akan diambil oleh siswa untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Kata Kunci : Bioteknologi, Sosialisasi, Siswa, Program Studi, SMA sederajat.

4 DAFTAR ISI Isi Halaman HALAMAN PENGESAHAN... i ABSTRAK... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR GAMBAR... iv DAFTAR TABEL... iv I. PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Kegiatan Luaran Kegiatan... 2 II. TINJAUAN PUSTAKA Sejarah dan Perkembangan Bioteknologi Ruangan Lingkup Keilmuan Bioteknologi Bakat dan Peminatan Siswa dalam Pemilihan Jurusan... 5 III. MATERIAL DAN METODE Material Pelaksanaan Metode Pelaksanaan... 8 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil... 9 V. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

5 DAFTAR GAMBAR Gambar Halaman 1.Lokasi Pelaksaan Kegiatan Presentasi Keilmuan Bioteknologi di SMA Yadika DAFTAR TABEL Tabel Halaman 1.Jadwal Sosialisasi di Sekolah Jakarta dan Tanggerang Hasil Survei Pengisian Kuisioner... 11

6 BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bangsa Indonesia merupakan negara terbesar kedua setelah Brazil akan kekayaan sumberdaya alamnya. Namun belum optimal dalam memanfaatkan produk dari sumberdaya alam tersebut sebagai sumber devisa negaranya. Hal ini menjadikan indonesia sebagai negara yang potensial dalam pengembangan keilmuan dibidang bioteknologi. Mengutip hasil kajian US National Academy of Sciences tahun 2002, menyebutkan daya dukung sumberdaya bumi sudah 20 persen di atas daya dukung lestari. Oleh sebab itu perlu dikembangkan beragam jenis pangan yang berkualitas, obat-obatan (anti kanker, antibiotik, antibakteri) dan energi dari sumberdaya alam yang semakin menipis dengan sentuhan bioteknologi. Pengembangan bioteknologi dalam pengelolaan sumberdaya hayati semacam ini dapat menjadi potensi penyumbang terbesar dalam bidang biodiversitas Indonesia dan segera ditransformasikan menjadi aset nyata untuk kesejahteraan rakyat. Kemajuan dan perkembangan bioteknologi tidak terlepas dari kemajuan dan dukungan ilmu-ilmu dasar seperti kimia, biologi, mikrobiologi, biokimia, genetika dan komputer (Ahmad, 2014). Kompetensi menguasai bioteknologi tersebut dapat tercapai manakala pembinaan sumber daya manusia diorientasikan pada kompetensi meneliti dan menerapkan metode metode mutakhir bioteknologi salah satunya dengan melalui pendidikan formal sekurang kurangnya strata satu (S1). Program studi bioteknologi merupakan program studi baru yang dibuka untuk strata 1 bagi lulusan SMA atau sederajat berdasarkan ketentuan dan izin Kemenristekdikti. Perlunya sosialisasi tentang program studi terutama program studi baru sangat memberikan gambaran kepada para siswa tentang program studi tersebut dan membantu dalam menentukan pilihannya ketika akan menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Banyaknya siswa SMA atau sederajat khususnya kelas XII yang masih bimbang dalam mengambil jurusan diperkuliahan untuk melanjutkan studi mereka. Pemilihan jurusan untuk melanjutkan studi merupakan momen yang krusial, apabila mereka salah memilih jurusan, banyak hal yang menjadi terkorbankan selain biaya kuliah yang mahal dan waktu yang terbuang sia sia, juga tenaga serta pikiran. Hal ini memutuskan mereka untuk mutasi ke jurusan lain, susah mengukuti materi dari matakuliah inti sehingga membuat mereka tidak lulus dari matakuliah tersebut bahkan sampai terkena drop out (Kumala, 2015).

7 Universitas Esa Unggul termasuk universitas yang baru memiliki program studi Bioteknologi yang dibuka pada tahun 2016 untuk angkatan pertama. Dilihat dari jumlah mahasiswa yang memilih prodi ini masih tergolong sedikit. Hal ini dikarenakan informasi tentang prodi Bioteknologi kurang mereka dapatkan ketika penentuan pemilihan jurusan untuk melanjutkan jenjang pendidikan mereka ke perguruan tinggi. Ketidaktahuan calon mahasiswa terhadap suatu jurusan menyebabkan minat terhadap jurusan tersebut juga sedikit. Untuk itu, pengabdian tentang pengarahan dan perberian wawasan tentang keilmuan bioteknologi bagi para siswa SMA atau sederajat menjadi hal yang diprioritaskan untuk meningkatkan jumlah peminatnya dengan mempresentasikan bidang keilmuan bioteknologi, ruang lingkup bioteknologi, perkembangan bioteknologi dulu, sekarang dan yang akan datang, profil lulusan bioteknologi serta peluang karir dan usaha setelah selesai menempuh pendidikan dari strata satu (S1) bioteknologi Tujuan Kegiatan: 1. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada siswa SMA atau sederajat terutama kelas XII tentang program studi Bioteknologi sebagai salah satu pilihan yang terbaik. 2. Memberikan wawasan dan informasi tentang keilmuan bioteknologi sabagai sains terapan kepada para siswa SMA atau sederajat 3. Manarik para siswa SMA dan sederajat memilih program studi bioteknologi di Universitas Esa Unggul agar peminat tahun yang akan datang meningkat Luaran Kegiatan Kegiatan sosialisasi tentang program studi Bioteknologi ini diharap kepada seluruh siswa SMA atau sederajat terutama kelas XII yang akan melanjutkan studi mereka ke jenjang Perguruan Tinggi atau Universitas untuk memilih jurusan yang tepat salah satunya program studi bioteknologi, serta menarik peminat siswa untuk masuk ke program studi Bioteknologi di Universitas Esa Unggul.

8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sejarah dan Perkembangan Bioteknologi Bioteknologi merupakan cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, tumbuhan dan hewan) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, antibiotik, vaksin, alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Bioteknologi termasuk kedalam ilmu sains terapan yang mendukung pengembangan keilmuan dalam bidang pertanian, pangan, farmasi, peternakan, perikanan dan keluatan serta kedokteran. Dalam kurun waktu 20 tahun terakhir ini, bioteknologi telah mengalami perkembangan sangat pesat. Dibeberapa negara maju, AS, Cina, dan Jepang bioteknologi mendapatkan perhatian serius dan dikembangkan secara intensif dengan harapan dapat memberi solusi untuk mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi manusia pada saat ini maupun yang akan datang yang menyangkut kebutuhan pangan, obat-obatan, Bioenergi, yang pada gilirannya semuanya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup umat manusia. Kemampuan menguasai dan mengaplikasikan metode-metode mutakhir bioteknologi (current methods of biotecnology) seperti: kultur jaringan, rekayasa genetika, sel hibridoma, kloning, dan polymerase chains reaction (PCR) secara prospektif telah mampu menghasilkan produkproduk penemuan baru yang bernilai tinggi. Istilah bioteknologi pertama kali dikemukakan oleh Karl Ereky, seorang insinyur Hongaria pada tahun 1917 untuk mendeskripsikan produksi babi dalam skala besar dengan menggunakan bit gula sebagai sumber pakannya. Beragam batasan dan pengertian dikemukakan oleh berbagai lembaga untuk menjelaskan tentang bioteknologi. Bioteknologi berasal dari kata: Bios: hidup; Teuchos: alat; Logos: ilmu; sehingga bioteknologi dapat diartikan sebagai cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (protein bioaktif, enzim, vitamin, asam basa organik, alkohol, dan lain lain) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Menurut Smith, JE. (2009), bioteknologi memiliki beberapa defenisi sebagai berikut: 1. Sebuah kata benda yang mewakili aplikasi biologi, sistem organisme atau proses untuk industri manufaktur dan jasa.

9 2. Penggabungan ilmu biokimia, mikrobiologi dan rekayasa terpadu dalam rangka meningkatkan aplikasi teknologi (industri) dari mikroorganisme, kultur jaringan selsel dan bagian-bagiannya. 3. Sebuah teknologi menggunakan fenomena biologis untuk menyalin dan membuat berbagai jenis zat atau senyawa yang berguna. 4. Penerapan prinsip-prinsip ilmiah dan rekayasa untuk pengolahan bahan oleh agen biologi untuk menyediakan barang dan jasa 5. Ilmu tentang proses produksi berdasarkan aktifitas mikroorganisme dan komponen aktifnya dan proses produksi yang melibatkan penggunaan sel dan jaringan dari organisme yang lebih tinggi. Kemajuan dan perkembangan bioteknologi tidak dapat terlepas dari kemajuan dan dukungan ilmu-ilmu dasar seperti: mikrobiologi, biokimia, biologi molekuler, dan genetika. Bioteknologi modern lahir pada awal tahun 70-an diawali dengan inovasi para ilmuwan Amerika Serikat (AS) mengembangkan teknologi DNA rekombinan. Berkat penemuan ini lahirlah perusahaan bioteknologi pertama di dunia, yaitu Genentech di AS yang berhasil memproduksi protein hormon insulin recombinant yang dibutuhkan penderita diabetes, dalam sel bakteri E.coli. Selama ini insulin hanya bisa didapatkan dalam jumlah sangat terbatas dari organ pankreas sapi atau babi (Witarto, 2000). Perkembangan bioteknologi modern tidak lepas dari perkembangan bioteknologi molekuler yang didorong oleh pengetahuan tentang biologi sel dan molekular. Bioteknologi molekular ditujukan untuk memanipulasi suatu organisme pada taraf selular dan molekular (rekayasa genetika dan biologi molekular). Tahapan perkembangan bioteknologi yang dimulai dari bioteknologi konvensional sampai bioteknologi moderen. 2.2 Ruang Lingkup Keilmuan Bioteknologi Menurut Nurcahyo (2011) Bioteknologi memiliki beberapa jenis atau cabang ilmu seperti diantaranya diasosiasikan dengan beberapa jenis warna yaitu : 1. Bioteknologi merah (red biotechnology) adalah cabang ilmu bioteknologi yangmempelajari aplikasi bioteknologi di bidang medis. Cakupannya meliputi seluruhspektrum pengobatan manusia, mulai dari tahap preventif, diagnosis, dan pengobatan. Contoh penerapannya adalah pemanfaatan organisme untuk menghasilkan obat dan vaksin, penggunaan sel induk untuk pengobatan regeneratif, serta terapi gen untuk mengobati penyakit genetik dengan cara menyisipkan atau menggantikan gen abnomal dengan gen yang normal.

10 2. Bioteknologi putih/abu-abu (white/gray biotechnology) adalah bioteknologi yang diaplikasikan dalam industri seperti pengembangan dan produksi senyawa baru serta pembuatan sumber energi terbarukan. Dengan memanipulasi mikroorganisme seperti bakteri dan khamir/ragi, enzim-enzim juga organisme-organisme yang lebih baik telah tercipta untuk memudahkan proses produksi dan pengolahan limbah industri. Pelindian (bleaching) minyak dan mineral dari tanah untuk meningkatkan efisiensi pertambangan, dan pembuatan bir dengan khamir. 3. Bioteknologi hijau (green biotechnology) mempelajari aplikasi bioteknologi di bidang pertanian dan peternakan. Di bidang pertanian, bioteknologi telah berperan dalam menghasilkan tanaman tahan hama, bahan pangan dengan kandungan gizi lebih tinggi dan tanaman yang menghasilkan obat atau senyawa yang bermanfaat. Sementara itu, di bidang peternakan, binatang-binatang telah digunakan sebagai "bioreaktor" untuk menghasilkan produk penting contohnya kambing, sapi, domba, dan ayam telah digunakan sebagai penghasil antibodi-protein protektif yang membantu sel tubuh mengenali dan melawan senyawa asing (antigen). 4. Bioteknologi biru (blue biotechnology) disebut juga bioteknologi akuatik/perairan yang mengendalikan proses-proses yang terjadi di lingkungan akuatik. Salah satu contoh yang paling tua adalah akuakultura, menumbuhkan ikan bersirip atau kerangkerangan dalam kondisi terkontrol sebagai sumber makanan, (diperkirakan 30% ikan yang dikonsumsi di seluruh dunia dihasilkan oleh akuakultur). Perkembangan bioteknologi akuatik termasuk rekayasa genetika untuk menghasilkan tiram tahan penyakit dan vaksin untuk melawan virus yang menyerang salmon dan ikan lainnya. Contoh yang lain adalah salmon transgenik yang memiliki hormon pertumbuhan secara berlebihan sehingga menghasilkan tingkat pertumbuhan sangat tinggi dalam waktu yang singkat. 2.3 Bakat dan Peminatan Siswa dalam Pemilihan Jurusan Bidang pendidikan merupakan salah satu bidang yang paling mendapatkan perhatian dari pemerintah. Setiap tahunnya, terdapat peristiwa yang selalu mendapat sorotan yaitu pada saat kelulusan siswa tingkat menengah atas. Diharapkan para lulusan tersebut tetap melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi di perguruan tinggi. Berbagai informasi mengenai perguruan tinggi disediakan. Akan tetapi informasi yang tersedia belum dapat memenuhi kebutuhan informasi para siswa tersebut mengenai jurusan yang sesuai. Akibatnya, siswa mencoba mendapatkan saran masukkan jurusan yang sesuai dengan

11 berbagai cara. Pilihan jurusan yang tidak sesuai dengan kondisi siswa dapat menyebabkan ketidaknyamanan ketika menempuh perkuliahan sehingga dapat berakibat kehilangan motivasi untuk belajar bahkan meneruskan masa studinya (Khuntary dan Ferdiana, 2015) Salah satu pertimbangan yang sangat penting dan harus dilakukan oleh siswa SMA sebelum melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi yaitu pemilihan jurusan. Pemilihan jurusan merupakan salah satu proses penempatan atau penyaluran dalam pemilihan program pendidikan dijenjang perguruan tinggi. Dalam penjurusan ini, siswa diberi kesempatan memilih jurusan apa yang akan menjadi peminatannya. Penjurusan ini dimaksudkan agar nanti para calon mahasiswa dapat menentukan pilihan sesuai bidang yang diminati serta dapat dijadikan jalan penentuan karir dimasa yang akan datang (Prayoko, 2013). Bakat adalah memperkenalkan kondisi dimana menunjukan potensi seseorang untuk mengembangkan kecakapannya dalam suatu bidang tertentu. Perwujudan dari potensi ini biasanya bergantung pada kemampuan belajar individu tersebut. Bakat dapat diasah dan dibentuk jika ditekuni secara serius. Bakat sebagai aptitude biasanya diartikan sebagai kemampuan bawaan yang merupakan potensi (potensial ability) yang masih perlu dikembangkan atau dilatih. Bakat sebagai suatu kondisi pada diri individu dapat dikembangkan dengan latihan khusus dalam pencapaian yang lebih baik. Bakat saling berbanding lurus terhadap peminatan pada suatu bidang tertentu termasuk dalam bidang penentuan jurusan. Sinergi keduanya akan menghasilkan kolaborasi yang baik dalam menghasilkan suatu karya (Pujiati et al, 2008)

12 BAB III MATERIAL DAN METODE 3.1 Material Pelaksanaan Kegiatan pengabdian masyarakat ini penjadwalannya mengikuti tim HUMAS Universitas Esa Unggul yaitu pada bulan Januari dan Februari Informasi yang diberikan kepada siswa mengenai pengantar dan ruang lingkup keilmuan bioteknologi, perkembangan bioteknologi, profil dari prodi Bioteknologi yang meliputi cakupan materi pembelajaran secara umum, profil lulusan, kosentasi dan peminatan, kompetensi serta keterampilan yang dimiliki oleh mahasiswa bioteknologi serta peluang kerja setelah lulus dari perkuliahan. Sekolah yang mendapatkan penyuluhan tentang keilmuan bioteknologi diantaranya adalah SMKN 1 Jakarta Barat, SMA Budi Mulia Ciledug, SMA 12 Kab. Tanggerang, SMA Yadika 3 Ciledug, SMK Yadika 2 Tanjung Duren, SMAN 40 Jakarta, SMA Hangtuah 1 Jakarta dan SMK 9 Tanggerang Selatan. Sosialisasi ini juga mempertimbangankan kelinearan siswa yang sesuai dengan bidang yang diambil seperti, jurusan IPA, SMK kesehatan dan farmasi. Berikut ini rincian jadwal sosialisasi prodi Bioteknologi di beberapa sekolah SMA atau sederajat di daerah Jakarta dan Tanggerang (Tabel 1). No Nama Sekolah Tabel 1. Jadwal Sosialisasi di Sekolah Jakarta dan Tanggerang Jadwal Kunjungan Pukul (WIB) Jumlah Kelas XII 1 SMKN 1 Jakarta Barat 14 Januari : SMA Budi Mulia Ciledug 16 Januari : SMAN 12 Kab. Tanggerang 17 Januari : SMA Yadika 3 Ciledug 18 Januari : SMK Yadika 2 Tj. Duren 20 Januari : SMAN 40 Jakarta 23 Januari : SMA Hangtuah 1 Jakarta 26 Januari : SMKN 9 Tanggerang Selatan 10 Januari :00 11

13 3.2 Metode Pelaksanaan Metode yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat tentang pemberian wawasan keilmuan bioteknologi secara klasikal, yaitu dengan presentasi di depan kelas diantara jeda pertukaran pelajaran atau pada saat jam mata pelajaran kosong. Sebelum presentasi, siswa diminta mengisi kuisioner tentang pengetahuan mereka terhadap keilmuan bioteknologi. Isi kuisioner bertujuan untuk melihat peminatan mereka dalam bidang bioteknologi sebelum diberikan wawasan bioteknologi dan setelah diberikan wawasan tentang keilmuan bioteknologi (Lampiran 2). Namun tidak semua sekolah yang diberikan kuisioner sebagai sampling, sekolah yang diberi kuisioner hanya sekolah SMAN 40 Jakarta dan SMKN 9 Tanggerang Selatan yang menjadi perwakilan masing masing daerah (Gambar 1). Selain kuisioner para siswa juga diberikan brosur tentang profil program studi Bioteknologi Univertas Esa Unggul, ruang lingkup bioteknologi serta profil lulusan bioteknologi untuk memberi gambaran singkat tentang keilmuan bioteknologi. A B Gambar 1. Lokasi Pelaksanaan Kegiatan A. SMKN 9 TangSel B. SMAN 40 Jakarta

14 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Hasil penyuluhan dan pemberian wawasan tentang keilmuan bioteknologi kepada para siswa SMA atau sederajat terutama untuk siswa kelas XII jurusan IPA dan SMK farmasi dan kesehatan yang akan melanjutkan pendidikan kejenjang perguruan tinggi. Penyuluhan ini sangat berguna sebagai informasi dalam pemilihan jurusan terutama jurusan yang baru dibuka untuk strata satu (S1) seperti bioteknologi. Pemberian wawasan kepada para siswa dengan cara presentasi di depan kelas disaat jam pelajaran kosong ataupun waktu pergantian jam pelajaran. Antusias para siswa dalam mengikuti sosialiasi ini sangat baik dilihat dari ketertiban siswa mengikuti selama presentasi berlangsung, serta beberapa dari mereka antusias untuk bertanya tentang keilmuan bioteknologi. Semua siswa yang ada di kelas mengikutinya sampai acara selesai (Gambar 2) Gambar 2. Presentasi Keilmuan Bioteknologi di SMA Yadika 3

15 Pengarahan dan pemberian wawasan tentang keilmuan bioteknologi ini berbarengan dengan sosialisasi Universitas Esa Unggul yang dipresentasikan oleh Humas UEU. Penjelasan yang diberikan humas berkenaan dengan program studi yang ada di UEU, mekanisme perkuliahn di UEU serta biaya perkuliahan selama menempuh pendidikan di Universitas Esa Unggul. Selain UEU termasuk universitas swasta terbaik di Jakarta sebagai daya tarik bagi calon mahasiswa untuk menempuh pendidikan di Universitas Esa unggul, salah satu peminatan siswa lainya adalah dengan dibukanya prodi baru yang mana prodi ini belum banyak dibuka oleh universitas lain. Salah satu prodi yang baru dibuka adalah Program Studi Bioteknologi. Hal ini merupakan peluang besar bagi UEU dalam menerima calon mahasiswa yang ingin kuliah di Program studi Bioteknologi. Sosialisasi keilmuan bioteknologi ini dipresentasikan di depan kelas diawali dengan memperkenalkan produk produk bioteknologi yang pernah mereka pakai dan konsumsi dalam kehidupan sehari hari, diantaranya dalam bidang bioteknologi kesehatan meliputi DNA forensik, antibiotik, stem cell, terapi gen, vaksin, sedangkan dalam bioteknologi pangan meliputi pangan konvesional yaitu keju, tempe, tape, nata decoco, yogurt dan jenis produk pangan lainnya. Dalam biotenergi sendiri produk bioteknologi dikembangkan dalam bentuk bioetanol, biodisel dan biofuel. Rata rata dari mereka sudah mendengar dan mengenal bahkan sudah pernah menggunakan dan mengkonsumsi dari beberapa produk yang dijelaskan tadi. Namun bidang yang mengembangkan produk tersebut dari sebagian mereka belum banyak yang menetahui bahwa itu semua adalah produk dari bioteknologi. Selama ini sebagian dari mereka hanya mengenal sekilas tentang bioteknologi lewat internet dan media televisi, bahkan ada dari beberapa mereka tidak mengetahui tentang keilmuan bioteknologi. Program studi bioteknologi sendiri merupakan prodi baru dibuka untuk strata satu (S1) dan sampai saat ini prodi bioteknologi (S1) belum dibuka oleh perguruan tinggi negeri dan hanya di buka oleh beberapa perguruan tinggi swasta di Indonesia. Dengan kondisi tersebut, Sosialisasi ini sangat penting diadakan kepada siswa terutama mereka yang akan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Melihat peluang dan kebutuhan akan lulusan bioteknologi dalam dunia kerja terutama industri farmasi dan industri pangan sangat tinggi. Pengisian kuisioner yang bertujuan untuk memperoleh data secara kuantitatif tentang gambaran umum pengetahuan siswa terhadap keilmuan bioteknologi. Pengambilan kuisioner ini terbatas hanya 2 Sekolah yang mewakili daerah masing masing yaitu SMAN 40 Jakarta dan SMKN 9 Tanggerang Selatan. SMAN 40 Jakarta memiliki kelas XII IPA sebanyak 6 kelas dengan total responden sebanyak 60 siswa. Sedangkan SMKN 9 Tanggerang selatan memiliki 3 jurusan yaitu Analisis Kesehatan 4 kelas, Farmasi 4 kelas dan Keperawatan 3

16 kelas, sehingga total jumlah kelas XII adalah 11 kelas. Namun total responden disekolah ini berjumlah 96 siswa. Hasil pengisian kuisioner di SMAN 40 Jakarta dan SMKN 9 Tanggerang Selatan disajikan pada Tabel 2 di bawah ini Tabel 2. Hasil Survei Pengisian Kuisioner Tentang Pengetahuan Siswa Terhadap Keilmuan Bioteknologi Pertanyaan 1. Apakah anda pernah mendengar istilah bioteknologi? 2. Apakah anda mengetahui ilmu bioteknologi? 3. Apakah ilmu kimia,biologi, farmasi dan kedokteran bagian ilmu bioteknologi? 4. Apakah tempe, keju, yakult, antibiotik dan vaksin termasuk dalam produk bioteknologi? 5. Apakah anda berminat mempelajari Ilmu Bioteknologi? 6. Setelah anda mendengar penjelasan tentang bioteknologi, apakah anda berminat mempelajarinya? Jawaban SMAN 40 Jakarta (Siswa) SMKN 9 TangSel (Siswa) Ya Tidak Tidak Tahu Ya Tidak Tidak Tahu Hasil survei menunjukan bahwa rata rata siswa telah pernah mendengar istilah bioteknologi (Tabel 2), hal ini dapat dilihat di SMAN 40 Jakarta dari total 60 responden, hanya 5 yang belum pernah mendengar istilah bioteknologi. Sedangkan di SMKN 9 TangSel dari total 96 responden, 90 diantaranya pernah mendengar istilah bioteknologi. Pengetahuan siswa tentang keilmuan bioteknologi juga termasuk pertanyaan, dimana di SMAN 40 Jakarta hanya 10 orang yang mengetahui keilmuan bioteknologi dan 50 responden tidak mengetahuinya. Sedangkan SMKN 9 TangSel cukup baik pengetahuan siswa tentang bioteknologi, hal ini dapat dilihat hasil survei menunjukan 66 responden mengetahui tentang keilmuan bioteknologi dan 30 responden tidak mengetahuinya. Ruang lingkup keilmuan bioteknologi dengan keterkaitannya dibeberapa keilmuan yang sudah familiar bagi mereka seperti biologi, kimia farmasi dan kedokteran juga menjadi hal yang ikut di survei. Di SMAN 40 Jakarta menunjukan pengetahuan siswa tentang hal tersebut 30 diantaranya mengetahui dan 27 responden lainnya mengetahuinya. Sedangkan di SMKN 9 TangSel pengetahuan siswa cukup baik dimana 80 dari total 96 responden mengetahui keterkaitan ilmu bioteknologi dengan keilmuan sains lainnya.

17 Hubungan keilmuan bioteknologi dengan ilmu-ilmu yang sudah familiar di telinga mereka seperti Biologi, Kimia, Farmasi, Kedokteran dan Komputer, hasil survei menunjukkan kedua sekolah ini para siswanya dengan hasil survei lebih kurang 90% responden cukup mengetahui akan hal tersebut. Akan tetapi, peminatan mereka akan mempelajari tentang keilmuan bioteknologi sedikit beragam. Di SMAN 40 jakarta, 27 responden berminat mempelajarinya, sisanya 10 responden tidak berminat dan 13 responden masih bimbang untuk mempelajarinya. Sedangkan di SMKN 9 TangSel 33 responden menyatakan berminat, 27 responden menyatakan tidak berminat dan sisanya 36 responden masih ragu menentukan pilihannya. Rendahnya peminatan siswa untuk mempelajari bioteknologi dikarenakan kurangnya informasi yang mereka dapatkan tentang keilmuan bioteknologi. Hal ini dibuktikan dengan hasil survei menunjukkan bahwa setelah mereka diberi pengarahan dan wawasan tentang keilmuan bioteknologi, minat para siswa ada peningkatan. Peningkatan ini berasal dari siswa yang masih ragu dalam menetukan pilihannya yang dibuktikan adanya penurunan dari jumlah responden sebelumnya. Di SMAN 40 Jakarta dari 27 responden yang sebelumnya menyatakan bernimat mempelajari keilmuan bioteknologi menjadi 46 responden. Sedangan di SMKN 9 TangSel dari 33 responden yang sebelumnya menyatakan berminat, menjadi 55 responden yang ingin mempelajari keilmuan bioteknologi. Hasil ini menunjukkan betapa pentingnya sosialisasi tentang informasi yang berkenaan dalam bidang keilmuan yang akan di ambil oleh siswa terutama program studi yang baru dibuka strata satu nya (S1). Tingginya kesadaran siswa lulusan SMA atau SMK untuk melanjutkan kejenjang perguruan tinggi berdampak pada persaingan yang ketat untuk dapat diterima di suatu perguruan tinggi. Akan tetapi, masih saja terdapat calon mahasiswa yang memilih jurusan dengan kurang tepat yaitu jurusan yang tidak sesuai dengan kemampuan, minat dan keinginan calon mahasiswa tersebut. Ketidaksesuaian dalam pemilihan jurusan akan menyebabkan calon mahasiswa tidak memiliki semangat untuk belajar, bahkan dapat kehilangan motivasi untuk melanjutkan pendidikannya di perguruan tinggi. Sehingga penyuluhan ini sangat perlu untuk memberikan gambaran umum terhadap bidang keilmuan yang akan digeluti oleh calon mahasiswa ketika kuliah nanti. Aslam (2011) menyebutkan bahwa banyak mahasiswa yang mengalami kegagalan di perguruan tinggi disebabkan karena mahasiswa tersebut hanya memilih jurusan berdasarkan reputasi atau mengikuti pilihan teman-temannya, sehingga jurusan yang dipilih tidak sesuai dengan kemampuan dan bakat yang dimiliki. Selain itu, terdapat beberapa pihak yang dapat mempengaruhi keputusan calon mahasiswa, yaitu pendapat dari orang tua, teman, atau figur-

18 figur yang diidolakan. Dengan hanya berdasar atas pendapat tersebut dan tanpa menelaah kemampuannya, calon mahasiswa dapat membuat keputusan yang sangat bertolak belakang dengan minat dan bakatnya. Beragam informasi mengenai jurusan perguruan tinggi telah banyak tersedia di media cetak maupun di internet sehingga memberikan kemudahan untuk mendapatkan informasi tersebut. Akan tetapi informasi yang tersedia hanya memberikan penjelasan secara umum, seperti: profil jurusan, biaya, lokasi, dan informasi umum lainnya. Untuk mendapatkan informasi mengenai jurusan yang sesuai dengan kemampuan dan minat calon mahasiswa, informasi tersebut belum sepenuhnya membantu (Khuntary dan Ferdiana, 2015).

19 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Kegiatan pengabdian masyarakat tentang pemberian wawasan keilmuan bioteknologi ini dapat disimpulkan bahwa dengan adanya pengarahan dan penberian wawasan tersebut akan memberikan dampak yang siknifikan terhadap peningkatan peminatan para siswa untuk memilih dan mempelajari bioteknologi. Hal ini dapat dilihat dari hasil survei di SMAN 40 Jakarta dari total 60 responden (siswa) yang disurvei sebelum diberi pengarahan tentang bioteknologi 27 responden menyatakan bernimat mempelajari keilmuan bioteknologi menjadi 46 responden setelah diberi pengarahan. Sedangkan di SMKN 9 Tangerang Selatan dari total 96 responden yang disurvei 33 responden yang sebelumnya menyatakan berminat menjadi 55 responden yang ingin mempelajari keilmuan bioteknologi. Hasil ini menunjukkan betapa pentingnya sosialisasi tentang informasi yang berkenaan dalam bidang keilmuan yang akan diambil oleh siswa untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi 5.2 Saran Kegiatan sosilisasi tentang keilmuan bioteknologi ini sangat penting dilakukan secara rutin agar para siswa lebih mengenal lagi tentang prodi prodi yang potensial dalam pengembangan karir mereka dimasa yang akan datang terutama untuk prodi baru yang dibuka strata satunya. Adanya kerjasama antara universitas dan pihak sekolah untuk memberikan waktu yang cukup lama dan dikumpulkan dalam satu tempat agar penyampain informasi lebih efektif dan efisien.

20 DAFTAR PUSTAKA Ahmad A Diktat Bioteknologi Dasar. Program Studi Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Hasanuddin. Makasar. Aslam MZ A Proposed Decision Support System/Expert System for Guiding Fresh Students in Selecting a Faculty in Gomal University, Ind. Eng. Lett. ISSN ISSN (Online), vol. 1, no. 4, pp , Khuntary D, Ferdiana R Sistem rekomendasi pemilihan Jurusan Perguruan Tinggi Dengan pendekatan User Preference dan Analytic Hierarchy process. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia. UGM. ISSN Kumala AT Pembuatan Sistem Keputusan Jurusan bagi Siswa SMA Berbasis WEB dengan Metode Promethee. Calyptra Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya. Vol.4 No.1 Nurcahyo, H Diktat Bioteknologi. Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta Prayoko, Riki MHB Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Jurusan Pada Sekolah Menengah Atas SMA Setia Budi Abadi Perbaungan Dengan Menggunakan Metode Simple Additive Weighting (SAW), Jurnal Ilmiah Pelita Informatika Budi Darma Vol. V, No. 2 Pujiati AM, Suhermin A, Astuti Sistem Pengambilan Keputusan Pemilihan Jurusan di Perguruan Tinggi. Surabaya Smith, JE Biotechnology. Cambridge University Press Witarto AB Kebijakan Bioteknologi Jepang: Upaya Pemerintah Menjadikan Bioteknologi Menjadi Industri Andalan Masa Depan, Proceedings of Seminar on Science Policy, ISTECS Chapter Japan

21 LAMPIRAN Contoh Kuisioner yang Digunakan Dalam Survei

BIOTEKNOLOGI BERASAL 2 KATA YAITU BIOS = HIDUP, TEKNOLOGI DAN LOGOS = ILMU ILMU YANG MEMPELAJARI MENGENAI BAGAIMANA CARA MEMANFAATKAN MAKHLUK HIDUP

BIOTEKNOLOGI BERASAL 2 KATA YAITU BIOS = HIDUP, TEKNOLOGI DAN LOGOS = ILMU ILMU YANG MEMPELAJARI MENGENAI BAGAIMANA CARA MEMANFAATKAN MAKHLUK HIDUP BIOTEKNOLOGI BERASAL 2 KATA YAITU BIOS = HIDUP, TEKNOLOGI DAN LOGOS = ILMU ILMU YANG MEMPELAJARI MENGENAI BAGAIMANA CARA MEMANFAATKAN MAKHLUK HIDUP BIOTEKNOLOGI Bioteknologi berasal 2 kata yaitu Bios =

Lebih terperinci

Bioteknologi berasal 2 kata yaitu Bios = hidup, Teknologi dan Logos = ilmu Ilmu yang mempelajari mengenai bagaimana cara memanfaatkan makhluk hidup

Bioteknologi berasal 2 kata yaitu Bios = hidup, Teknologi dan Logos = ilmu Ilmu yang mempelajari mengenai bagaimana cara memanfaatkan makhluk hidup BIOTEKNOLOGI Bioteknologi berasal 2 kata yaitu Bios = hidup, Teknologi dan Logos = ilmu Ilmu yang mempelajari mengenai bagaimana cara memanfaatkan makhluk hidup seperti jamur,bakteri, virus dan sebagainya

Lebih terperinci

BIOTEKNOLOGI DASAR. By Seprianto S.Pi, M.Si

BIOTEKNOLOGI DASAR. By Seprianto S.Pi, M.Si BIOTEKNOLOGI DASAR By Seprianto S.Pi, M.Si Materi Sebelum UTS Materi Setelah UTS Bahan referensi Beberapa buku ajar yang ada di perpustakaan Sumber pembelajaran di website Smith, J.E, 2009. Biotechnology.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Fatia Indrianti,2014

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Fatia Indrianti,2014 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bioteknologi sebagai teknik manipulasi organisme atau komponen organisme untuk melakukan tugas-tugas praktis atau menghasilkan produk yang bermanfaat (Campbell

Lebih terperinci

PENGERTIAN BIOTEKNOLOGI

PENGERTIAN BIOTEKNOLOGI I PENGERTIAN BIOTEKNOLOGI Bios hidup: Teuchos alat; Logos ilmu Penerapan prinsip-prinsip biologi, biokimia, dan rekayasa dalam mengolah suatu bahan dengan memanfaatkan organisme hidup dan komponenkomponennya

Lebih terperinci

MENGENAL BIOTEKNOLOGI

MENGENAL BIOTEKNOLOGI MENGENAL BIOTEKNOLOGI Bioteknologi?? Organization for Economic Cooperation and Development Penerapan prinsip sains (science) dan rekayasa (engineering) untuk penanganan dan pengolahan bahan dengan bantuan

Lebih terperinci

Pengertian Bioteknologi. Pemanfaatan organisme hidup untuk menghasilkan produk dan jasa yang bermanfaat bagi manusia

Pengertian Bioteknologi. Pemanfaatan organisme hidup untuk menghasilkan produk dan jasa yang bermanfaat bagi manusia BIOTEKNOLOGI Pengertian Bioteknologi Pemanfaatan organisme hidup untuk menghasilkan produk dan jasa yang bermanfaat bagi manusia PETA KONSEP Kelangsungan Hidup Manusia Ditunjang Oleh Teknologi melalui

Lebih terperinci

Bidang Kajian Bioteknologi

Bidang Kajian Bioteknologi Bidang Kajian Bioteknologi BIOTEKNOLOGI Arti Bioteknologi suatu penerapan biosin dan teknologi yang menyangkut penerapan praktis organisme hidup, atau komponen selulernya pada industri jasa manufaktur

Lebih terperinci

Bioteknologi, Peran dan Aplikasinya

Bioteknologi, Peran dan Aplikasinya Bioteknologi, Peran dan Aplikasinya I. Pendahuluan Bioteknologi merupakan teknologi yang memanfaatkan agen hayati atau bagian-bagiannya untuk menghasilkan barang dan jasa dalam skala industri untuk memenuhi

Lebih terperinci

Ilmu Kealaman Dasar (IAD) Perkembangan Teknologi. Pertemuan ke-9,10

Ilmu Kealaman Dasar (IAD) Perkembangan Teknologi. Pertemuan ke-9,10 lmu Kealaman Dasar (AD) Perkembangan Teknologi Pertemuan ke-9,10 Prepared by AKA-T UMS Review Pertemuan ke-8 PA sebagai dasar pengembangan teknologi, Sejarah peradaban manusia dan perkembangan teknologi,

Lebih terperinci

Ilmu Pengetahuan Alam. Bioteknologi. Kelas IX L/O/G/O

Ilmu Pengetahuan Alam. Bioteknologi. Kelas IX L/O/G/O Ilmu Pengetahuan Alam Bioteknologi L/O/G/O Daftar Isi www.themegallery.com Sub-Topik yang akan dipelajari Pengertian Bioteknologi Manfaat Bioteknologi dalam Produksi Pangan Bioteknologi Konvensional dan

Lebih terperinci

BIOTEKNOLOGI PERTANIAN

BIOTEKNOLOGI PERTANIAN PERTANIAN Struktur & Komponen Sel Teknik Dasar Macam Kuljar 1 Macam Kuljar 2 Bahan Genetik Perubahan Genetik UTS Manipulasi Genetik Rekombinasi DNA Rekayasa Genetik Enzim Restriksi Ligase Teknik Transformasi

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 7. Peran Bioteknologi dalam Mendukung Kelangsungan Hidup ManusiaLatihan Soal 7.4

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 7. Peran Bioteknologi dalam Mendukung Kelangsungan Hidup ManusiaLatihan Soal 7.4 SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 7. Peran Bioteknologi dalam Mendukung Kelangsungan Hidup ManusiaLatihan Soal 7.4 1. Organisme yang dapat dimanfaatkan sebagai protein sel tunggal (PST) adalah... Chlorella Candida

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN IPA BAB XII BIOTEKNOLOGI

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN IPA BAB XII BIOTEKNOLOGI SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN IPA BAB XII BIOTEKNOLOGI Dr. RAMLAWATI, M.Si. Drs. H. HAMKA L., M.S. SITTI SAENAB, S.Pd., M.Pd. SITTI RAHMA YUNUS, S.Pd., M.Pd. KEMENTERIAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Sejarah Perkembangan Bioteknologi

Sejarah Perkembangan Bioteknologi Sejarah Perkembangan Bioteknologi Bioteknologi berasal dari kata: Bios hidup; Teuchos alat; Logos ilmu Bioteknologi: Penggunaan organisme atau sistem hidup untuk memecahkan suatu masalah atau untuk menghasilkan

Lebih terperinci

- Pertama kali dikemukakan oleh Karl Ereky, seorang insinyur Hongaria (1917)

- Pertama kali dikemukakan oleh Karl Ereky, seorang insinyur Hongaria (1917) BIOTEKNOLOGI BIOTEKNOLOGI : - Pertama kali dikemukakan oleh Karl Ereky, seorang insinyur Hongaria (1917) - Berasal dari dua kata, yaitu 'bio' yang berarti makhuk hidup dan teknologi yang berarti cara untuk

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Sejak tahun 1972 telah berkembang usaha rekayasa genetika yang memberikan harapan bagi industri peternakan, baik yang berkaitan dengan masalah reproduksi, pakan maupun kesehatan

Lebih terperinci

KULIAH I BIOLOGI. Tim Biologi

KULIAH I BIOLOGI. Tim Biologi KULIAH I BIOLOGI Tim Biologi RUANG LINGKUP BIOLOGI Pada dasarnya segala ilmu pengetahuan yang dipelajari di muka bumi ini adalah sebesarbesarnya bagi kelangsungan hidup umat manusia agar lebih baik di

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PETERNAKAN DITINJAU DARI ASPEK BIOLOGI MOLEKULER

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PETERNAKAN DITINJAU DARI ASPEK BIOLOGI MOLEKULER KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PETERNAKAN DITINJAU DARI ASPEK BIOLOGI MOLEKULER H. Sofjan Sudardjad D. Direktorat Jenderal Bina Produksi Peternakan Jl.Harsono RM. No. 3 Gedung C Pasar Minggu, Jakarta Selatan 12550

Lebih terperinci

APLIKASI BIOTEKNOLOGI DALAM BIDANG FARMASI APLIKASI BIOTEKNOLOGI DALAM BIDANG FARMASI

APLIKASI BIOTEKNOLOGI DALAM BIDANG FARMASI APLIKASI BIOTEKNOLOGI DALAM BIDANG FARMASI APLIKASI BIOTEKNOLOGI DALAM BIDANG FARMASI APLIKASI BIOTEKNOLOGI DALAM BIDANG FARMASI Aplikasi Bioteknologi mampu meningkatkan kualitas suatu organisme dengan memodifikasi fungsi biologis suatu organisme

Lebih terperinci

BIOTEKNOLOGI TUMBUHAN

BIOTEKNOLOGI TUMBUHAN BIOTEKNOLOGI TUMBUHAN Emil Riza Pratama (1308104010039) Fitria (1308104010013) Jamhur (1308104010030) Ratna sari (308104010005) Wilda Yita (1308104010012) Vianti Cintya Putri (1308104010015) Latar Belakang

Lebih terperinci

Kuliah ke-1. Dr.oec.troph.Ir.Krishna Purnawan Candra, M.S. Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman. PS Teknologi Hasil Pertanian September 2011

Kuliah ke-1. Dr.oec.troph.Ir.Krishna Purnawan Candra, M.S. Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman. PS Teknologi Hasil Pertanian September 2011 Kuliah ke-1 Dr.oec.troph.Ir.Krishna Purnawan Candra, M.S. Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman PS Teknologi Hasil Pertanian September 2011 TEKNOLOGI FERMENTASI Sejarah dan perkembangan fermentasi

Lebih terperinci

Nimas Mayang Sabrina S, STP, MP Lab. Bioindustri, Jur Teknologi Industri Pertanian Universitas Brawijaya

Nimas Mayang Sabrina S, STP, MP Lab. Bioindustri, Jur Teknologi Industri Pertanian Universitas Brawijaya SELF-PROPAGATING ENTREPRENEURIAL EDUCATION DEVELOPMENT BIOINDUSTRI: Definisi dan Ruang Lingkup Nimas Mayang Sabrina S, STP, MP Lab. Bioindustri, Jur Teknologi Industri Pertanian Universitas Brawijaya Email

Lebih terperinci

PENGENALAN BIOINFORMATIKA

PENGENALAN BIOINFORMATIKA PS-S1 Jurusan Biologi, FMIPA, UNEJ (2017) PENGENALAN BIOINFORMATIKA Oleh: Syubbanul Wathon, S.Si., M.Si. Pokok Bahasan Sejarah Bioinformatika Istilah-istilah biologi Pangkalan data Tools Bioinformatika

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Buku Pustaka. Penilaian MKA Bioteknologi Pertanian 9/16/2012. Materi Kuliah Bioteknologi Pertanian Prodi Agroteknologi Pertemuan Ke 1

PENDAHULUAN. Buku Pustaka. Penilaian MKA Bioteknologi Pertanian 9/16/2012. Materi Kuliah Bioteknologi Pertanian Prodi Agroteknologi Pertemuan Ke 1 Materi Kuliah Pertanian Prodi Agroteknologi Pertemuan Ke 1 PENDAHULUAN Ir. Sri Sumarsih, MP. Email: Sumarsih_03@yahoo.com Weblog: Sumarsih07.wordpress.com Website: agriculture.upnyk.ac,id MATERI KULIAH

Lebih terperinci

Sebelum membaca postingan ini, apa yang kalian ketahui tentang ilmu Kimia? Dan apa itu Kimia?Oke, let s learn it!

Sebelum membaca postingan ini, apa yang kalian ketahui tentang ilmu Kimia? Dan apa itu Kimia?Oke, let s learn it! Yuk, Belajar Kimia! Yuk, Belajar Kimia! Sebelum membaca postingan ini, apa yang kalian ketahui tentang ilmu Kimia? Dan apa itu Kimia?Oke, let s learn it! Setiap orang mempunyai pandangan tersendiri terhadap

Lebih terperinci

Ruang lingkup dan perkembangan bioteknologi tanah

Ruang lingkup dan perkembangan bioteknologi tanah MATERI KULIAH BIOTEKNOLOGI TANAH UPNVY JURUSAN ILMU TANAH FAKULTAS PERTANIAN Ruang lingkup dan perkembangan bioteknologi tanah Dosen: Ir. Sri Sumarsih, MP. Ruang lingkup materi yang dipelajari dalam mata

Lebih terperinci

BIOTEKNOLOGI DASAR Program studi Bioteknologi. By : Seprianto, S.Pi, M.Si

BIOTEKNOLOGI DASAR Program studi Bioteknologi. By : Seprianto, S.Pi, M.Si BIOTEKNOLOGI DASAR Program studi Bioteknologi By : Seprianto, S.Pi, M.Si Pertemuan ke 11 Tugas Tugas Diberikan dalam bentuk kelompok Bahan yang di presentasikan masing masing kelompok mendapat topik yang

Lebih terperinci

BIODIVERSITY & BIOSAFETY Ir. Sri Sumarsih, MP. Weblog: Sumarsih07.wordpress.com Website: agriculture.upnyk.

BIODIVERSITY & BIOSAFETY Ir. Sri Sumarsih, MP.   Weblog: Sumarsih07.wordpress.com Website: agriculture.upnyk. Materi Kuliah Bioteknologi Pertanian Prodi Agroteknologi BIODIVERSITY & BIOSAFETY Ir. Sri Sumarsih, MP. Email: Sumarsih_03@yahoo.com Weblog: Sumarsih07.wordpress.com Website: agriculture.upnyk.ac,id Fusi

Lebih terperinci

TEKNIK REKOMENDASI PEMILIHAN JURUSAN PERGURUAN TINGGI DENGAN PENDEKATAN PREFERENSI PENGGUNA DAN ANALYTIC HIERARCHY PROCESS

TEKNIK REKOMENDASI PEMILIHAN JURUSAN PERGURUAN TINGGI DENGAN PENDEKATAN PREFERENSI PENGGUNA DAN ANALYTIC HIERARCHY PROCESS TEKNIK REKOMENDASI PEMILIHAN JURUSAN PERGURUAN TINGGI DENGAN PENDEKATAN PREFERENSI PENGGUNA DAN ANALYTIC HIERARCHY PROCESS Diana Khuntari1), Ridi Ferdiana2) 1), 2) Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi

Lebih terperinci

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA SEKOLAH PASCASARJANA SATUAN ACARA PERKULIAHAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA SEKOLAH PASCASARJANA SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA SEKOLAH PASCASARJANA SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH Dasar-dasar Rekayasa Genetika KODE KI 704 NAMA DOSEN Dr. F.M. Titin Supriyanti, M.Si.

Lebih terperinci

DAMPAK NEGATIF DAN POSITIF PADA BIOLOGI

DAMPAK NEGATIF DAN POSITIF PADA BIOLOGI Nama : Elba Saskia Permatasari No : 14 Kelas : X-IPA-2 DAMPAK NEGATIF DAN POSITIF PADA BIOLOGI Dengan perkembangan bioteknologi, akan memberikan dampak positif maupun dampak negatif bagi makhluk hidup,

Lebih terperinci

Oleh : Erwin Maulana Farda Arifta Nanizza Lidwina Roumauli A.S Ramlah Hardiani

Oleh : Erwin Maulana Farda Arifta Nanizza Lidwina Roumauli A.S Ramlah Hardiani BIOTEKNOLOGI JAGUNG BT DAN KULTUR JARINGAN PISANG Oleh : Erwin Maulana 115100301111050 Farda Arifta Nanizza 115100301111054 Lidwina Roumauli A.S 115100307111008 Ramlah Hardiani 115100307111006 JURUSAN

Lebih terperinci

Mikrobiologi Industri, Pangan dan Bioteknologi. 1. Mikrobiologi Industri 2. Mikrobiologi Pangan 3. Bioteknologi

Mikrobiologi Industri, Pangan dan Bioteknologi. 1. Mikrobiologi Industri 2. Mikrobiologi Pangan 3. Bioteknologi Mikrobiologi Industri, Pangan dan Bioteknologi 1. Mikrobiologi Industri 2. Mikrobiologi Pangan 3. Bioteknologi Bioteknologi Konvensional Pemanfaatan mikrobia alami (belum diubah kodratnya) dalam proses

Lebih terperinci

BIOTEKNOLOGI MODERN WAHANA BIOLOGI. Bentuk pemanfaatan teknologi modern dengan prinsip biologi

BIOTEKNOLOGI MODERN WAHANA BIOLOGI. Bentuk pemanfaatan teknologi modern dengan prinsip biologi BIOTEKNOLOGI MODERN WAHANA BIOLOGI Bentuk pemanfaatan teknologi modern dengan prinsip biologi Pembagian Bioteknologi 2 Berdasarkan Pemanfaatan Teknologinya, Bioteknologi dibedakan menjadi : Bioteknologi

Lebih terperinci

UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Mata Pelajaran : Biotek

UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Mata Pelajaran : Biotek Nama : UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Mata Pelajaran : Biotek Kelas : 7 Waktu : 12.15-13.45 No.Induk : Hari/Tanggal : Kamis, 04 Desember 2014 Petunjuk Umum: Nilai : 1. Isikan

Lebih terperinci

Silabus Olimpiade BOF XI Soal SMP

Silabus Olimpiade BOF XI Soal SMP Silabus Olimpiade BOF XI Soal SMP No Materi pokok Lingkup materi 1 Makhluk Hidup a. Asal usul makhluk hidup b. Ciri-ciri makhluk hidup c. Perbedaan makhluk hidup dan benda mati d. Pengukuran Pada makhluk

Lebih terperinci

Berikut ini beberapa manfaat dan dampak positif perkembangan ilmu biologi :

Berikut ini beberapa manfaat dan dampak positif perkembangan ilmu biologi : Manfaat dan Bahaya Ilmu Biologi Manfaat Ilmu Biologi Berikut ini manfaat yang disumbangkan oleh biologi, antara lain : 1. Memberikan pemahaman lebih mendalam kepada diri seseorang yang dapat diterapkan

Lebih terperinci

Daftar Agenda Tahunan Kegiatan Penelitian di Indonesia Tahun 2009 Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Respati Indonesia

Daftar Agenda Tahunan Kegiatan Penelitian di Indonesia Tahun 2009 Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Respati Indonesia Daftar Agenda Tahunan Kegiatan Penelitian di Indonesia Tahun Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Respati Indonesia I. Lembaga Penyelenggara: DIKTI (Direktorat Pendidikan Tinggi)

Lebih terperinci

BIOTEKNOLOGI PANGAN Program Studi Bioteknologi. Oleh: Seprianto, S.Pi, M.Si

BIOTEKNOLOGI PANGAN Program Studi Bioteknologi. Oleh: Seprianto, S.Pi, M.Si BIOTEKNOLOGI PANGAN Program Studi Bioteknologi Oleh: Seprianto, S.Pi, M.Si Materi Sebelum UTS Materi Setelah UTS Metode pembelajaran Tatap muka Tanya jawab/diskusi Tugas kelompok: pembuatan makalah, presentasi

Lebih terperinci

MODUL PEMBELAJARAN BIOLOGI XII.2.2 BIOTEKNOLOGI. Standar Kompetensi : Memahami prinsip-prinsip dasar bioteknologi serta implikasinya pada salingtemas

MODUL PEMBELAJARAN BIOLOGI XII.2.2 BIOTEKNOLOGI. Standar Kompetensi : Memahami prinsip-prinsip dasar bioteknologi serta implikasinya pada salingtemas MODUL PEMBELAJARAN BIOLOGI XII.2.2 BIOTEKNOLOGI Standar Kompetensi : Memahami prinsip-prinsip dasar bioteknologi serta implikasinya pada salingtemas Kompetensi Dasar : 1. Menjelaskan arti, prinsip, dasar,

Lebih terperinci

DIAGNOSTIK MIKROBIOLOGI MOLEKULER

DIAGNOSTIK MIKROBIOLOGI MOLEKULER DIAGNOSTIK MIKROBIOLOGI MOLEKULER Sunaryati Sudigdoadi Departemen Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran 2015 KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Allah Subhanahuwa ta

Lebih terperinci

BIODIVERSITY & BIOSAFETY Ir. Sri Sumarsih, MP. Weblog: Sumarsih07.wordpress.com Website: agriculture.upnyk.

BIODIVERSITY & BIOSAFETY Ir. Sri Sumarsih, MP.   Weblog: Sumarsih07.wordpress.com Website: agriculture.upnyk. Materi Kuliah Bioteknologi Pertanian Prodi Agroteknologi BIODIVERSITY & BIOSAFETY Ir. Sri Sumarsih, MP. Email: Sumarsih_03@yahoo.com Weblog: Sumarsih07.wordpress.com Website: agriculture.upnyk.ac,id Keluaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes Mellitus (DM) yang umum dikenal sebagai kencing manis adalah

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes Mellitus (DM) yang umum dikenal sebagai kencing manis adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Diabetes Mellitus (DM) yang umum dikenal sebagai kencing manis adalah penyakit yang ditandai dengan hiperglikemia (peningkatan kadar gula darah) yang terus-menerus

Lebih terperinci

Iptek, Perkembangan dan Implementasinya. Sulistyani, M.Si.

Iptek, Perkembangan dan Implementasinya. Sulistyani, M.Si. Iptek, Perkembangan dan Implementasinya Sulistyani, M.Si. Email: sulistyani@uny.ac.id Bioteknologi dan Perkembangannya Bioteknologi merupakan usaha memanipulasi organisme untuk menghasilkan produk yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. usaha pembaharuan dalam pendidikan. Seiring dengan meningkatnya jumlah

BAB I PENDAHULUAN. usaha pembaharuan dalam pendidikan. Seiring dengan meningkatnya jumlah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Sistem pendidikan di Indonesia ternyata telah mengalami banyak perubahan. Perubahan-perubahan itu terjadi karena telah dilakukan berbagai usaha pembaharuan dalam pendidikan.

Lebih terperinci

12. Mata Pelajaran Biologi Untuk Paket C Program IPA

12. Mata Pelajaran Biologi Untuk Paket C Program IPA 12. Mata Pelajaran Biologi Untuk Paket C Program IPA A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu (inquiry) tentang alam secara sistematis, sehingga pendidikan IPA bukan

Lebih terperinci

Apa itu Bioteknologi?

Apa itu Bioteknologi? BIOTEKNOLOGI 1 Apa itu Bioteknologi? Bioteknologi berasal dari kata: Bioteknologi: Bios hidup; Teuchos alat; Logos ilmu Penggunaan organisme atau sistem hidup untuk memecahkan suatu masalah atau untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan sangat memiliki pengaruh yang besar dalam menciptakan penerus generasi bangsa yang memiliki intelektual dan berkualitas. Berbagai upaya untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dua, yaitu, bioteknologi konvensional (tradisional) dan bioteknologi

BAB I PENDAHULUAN. dua, yaitu, bioteknologi konvensional (tradisional) dan bioteknologi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bioteknologi adalah pemanfaatan mikroorganisme untuk menghasilkan suatu produk yang dapat digunakan oleh manusia. Bioteknologi dibagi menjadi dua, yaitu, bioteknologi

Lebih terperinci

ILMU ALAMIAH DASAR (IAD) NANIK DWI NURHAYATI, S. SI, M.SI Telp = (271) ; Blog =nanikdn.staff.uns.ac.

ILMU ALAMIAH DASAR (IAD) NANIK DWI NURHAYATI, S. SI, M.SI Telp = (271) ; Blog =nanikdn.staff.uns.ac. ILMU ALAMIAH DASAR (IAD) NANIK DWI NURHAYATI, S. SI, M.SI Telp = (271) 821585 ; 081556431053 Email : nanikdn@uns.ac.id Blog =nanikdn.staff.uns.ac.id BAB IX IPA, TEKNOLOGI DAN KELANGSUNGAN HIDUP MANUSIA

Lebih terperinci

Dokumen Kurikulum Program Studi : Doktor Kimia

Dokumen Kurikulum Program Studi : Doktor Kimia Dokumen Kurikulum 2013-2018 Program Studi : Doktor Kimia Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Bandung Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung Kode Dokumen

Lebih terperinci

LAPORAN BIOINDUSTRI FERMENTASI TAPE CAMPURAN BERAS KETAN HITAM DAN PUTIH

LAPORAN BIOINDUSTRI FERMENTASI TAPE CAMPURAN BERAS KETAN HITAM DAN PUTIH LAPORAN BIOINDUSTRI FERMENTASI TAPE CAMPURAN BERAS KETAN HITAM DAN PUTIH Oleh: Nama : Miftah Zaini T. 115100300111025 Zaenal Alim Mahmud 115100300111052 Evelyn Widasari 115100301111010 Chafida Rofiatul

Lebih terperinci

53. Mata Pelajaran Biologi untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) A. Latar Belakang B. Tujuan

53. Mata Pelajaran Biologi untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) A. Latar Belakang B. Tujuan 53. Mata Pelajaran Biologi untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu (inquiry) tentang alam secara sistematis,

Lebih terperinci

SILABUS MATA KULIAH. Mata Kuliah / Kode : Bioteknologi Mikroba / KPA 2320 Semester/ SKS : II/ 2

SILABUS MATA KULIAH. Mata Kuliah / Kode : Bioteknologi Mikroba / KPA 2320 Semester/ SKS : II/ 2 II. SILABUS MATA KULIAH Mata Kuliah / Kode : Bioteknologi Mikroba / KPA 2320 Semester/ SKS : II/ 2 Program Studi : Pendidikan IPA (S2) Fakultas : FKIP 1. Capaian Pembelajaran MK 1. Menelaah sejarah pengertian

Lebih terperinci

I. PERKEMBANGAN MIKROBIOLOGI

I. PERKEMBANGAN MIKROBIOLOGI I. PERKEMBANGAN MIKROBIOLOGI 1.1. PENGERTIAN MIKROBIOLOGI Kata mikrobiologi berasal dari bahasa Yuniani, yaitu: micros = kecil, bios = hidup, logos = ilmu. Jadi mikrobiologi adalah ilmu pengetahuan yang

Lebih terperinci

Dalam Konteks Pendalaman Materi Ajar di Sekolah. Adi Rahmat Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI

Dalam Konteks Pendalaman Materi Ajar di Sekolah. Adi Rahmat Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI BIOTEKNOLOGI Dalam Konteks Pendalaman Materi Ajar di Sekolah Adi Rahmat Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI TUJUAN MATA PELAJARAN BIOLOGI SMA Mata pelajaran Biologi bertujuan agar peserta ddk didik memiliki

Lebih terperinci

UNIVERSITAS PADJADJARAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN BIOLOGI DASAR Bab 1 PENDAHULUAN TIM DOSEN BIOLOGI DASAR JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PADJADJARAN 1 Definisi biologi Biologi (bios hidup + logos ilmu): ilmu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Beras adalah salah satu bagian paling penting di dunia untuk konsumsi

BAB I PENDAHULUAN. Beras adalah salah satu bagian paling penting di dunia untuk konsumsi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Makanan merupakan kebutuhan pokok bagi setiap manusia, karena didalamnya terkandung senyawa-senyawa yang sangat diperlukan untuk memulihkan dan memperbaiki jaringan

Lebih terperinci

Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup bakteri, fungi, virus, dan lainlain

Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup bakteri, fungi, virus, dan lainlain Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup bakteri, fungi, virus, dan lainlain maupun produk dari makhluk hidup enzim, alkohol dalam proses produksi untuk menghasilkan barang

Lebih terperinci

Universitas Pendidikan Indonesia Program Studi Pendidikan IPA Sekolah Pascasarjana

Universitas Pendidikan Indonesia Program Studi Pendidikan IPA Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia Program Studi Pendidikan IPA Sekolah Pascasarjana SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah BIOTEKNOLOGI Kode BI 705 Nama Dosen DR. ADI RAHMAT, M.Si. Semester III Sks 2 Pertemua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Universitas Negeri Medan sebagai salah satu Lembaga Pendidikan Tenaga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Universitas Negeri Medan sebagai salah satu Lembaga Pendidikan Tenaga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Universitas Negeri Medan sebagai salah satu Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) di Sumatera Utara yang memiliki tujuh Fakultas dan Program Pascasarjana

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku Konsumen dan Keputusan Pembelian Hendri, 2005 dalam Purwanti (2011) mendefinisikan perilaku konsumen sebagai proses yang terjadi pada konsumen ketika ia memutuskan membeli,

Lebih terperinci

BIOPROSES 3 SKS. By: KUSNADI,MSI.

BIOPROSES 3 SKS. By: KUSNADI,MSI. BIOPROSES 3 SKS By: KUSNADI,MSI. Pengertian dan ruang lingkup Bioproses adalah kajian mengenai prosesproses yang melibatkan organisme (mikroorganisme) sebagai jasad pemroses substat (bahan Baku) menjadi

Lebih terperinci

KONSEP DASAR ILMU GIZI

KONSEP DASAR ILMU GIZI Siti Sulastri SST KONSEP DASAR ILMU GIZI Pengertian/istilah ilmu gizi Sejarah perkembangan ilmu gizi. Ruang lingkup ilmu gizi. Pengelompokan zat gizi menurut kebutuhan. Fungsi zat gizi. 1 GIZI KLASIK Makanan

Lebih terperinci

Bidang : Biologi Terapan

Bidang : Biologi Terapan Bidang : Biologi Terapan Lingkup kegiatan : a. Test project mencakup aspek tes teori 1 dan 2 (hari pertama) dan praktek (hari kedua) b. Materi uji aspek teori tertulis meliputi seluruh kemampuan dasar

Lebih terperinci

9/14/2016. Assignment 30% Midterm Test 35% Final Test 35% Come on time. Silent your cell phone. Manage your tasks & assignment

9/14/2016. Assignment 30% Midterm Test 35% Final Test 35% Come on time. Silent your cell phone. Manage your tasks & assignment Come on time Silent your cell phone Manage your tasks & assignment Actively participate, Think creatively Read, Read more and more No plagiarism Assignment 30% Midterm Test 35% Final Test 35% 1 Journals

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pangan di Indonesia, salah satunya yaitu tempe. Di pulau Jawa banyak dikenal

BAB I PENDAHULUAN. pangan di Indonesia, salah satunya yaitu tempe. Di pulau Jawa banyak dikenal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kelimpahan sumber daya alam menyebabkan tingginya variasi jenis pangan di Indonesia, salah satunya yaitu tempe. Di pulau Jawa banyak dikenal jenis-jenis tempe yang bahan

Lebih terperinci

Keberhasilan Pembangunan Peternakan di Kabupaten Bangka Barat. dalam arti yang luas dan melalui pendekatan yang menyeluruh dan integratif dengan

Keberhasilan Pembangunan Peternakan di Kabupaten Bangka Barat. dalam arti yang luas dan melalui pendekatan yang menyeluruh dan integratif dengan Keberhasilan Pembangunan Peternakan di Kabupaten Bangka Barat Pembangunan peternakan merupakan bagian dari pembangunan pertanian dalam arti yang luas dan melalui pendekatan yang menyeluruh dan integratif

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menghasilkan sebuah informasi yang akurat. Sistem informasi pengolahan data

BAB 1 PENDAHULUAN. menghasilkan sebuah informasi yang akurat. Sistem informasi pengolahan data BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini perkembangan teknologi di era globalisasi semakin pesat seiring dengan perkembangan zaman dan lajunya kebutuhan. Kondisi ini menuntut sebuah perkembangan teknologi

Lebih terperinci

Pemuliaan Tanaman dan Hewan

Pemuliaan Tanaman dan Hewan Pemuliaan Tanaman dan Hewan Apakah kamu tahu bahwasanya dewasa ini makin banyak macam-macam tanaman dan hewan apa itu pemuliaan tanaman dan hewan? Berbagai macam tanaman dan hewan yang memiliki bibit unggul

Lebih terperinci

SAINS KODE 410 HALAMAN 1 DARI 7 HALAMAN

SAINS KODE 410 HALAMAN 1 DARI 7 HALAMAN SAINS KODE 410 410 HALAMAN 1 DARI 7 HALAMAN HALAMAN 2 DARI 7 HALAMAN HALAMAN 3 DARI 7 HALAMAN HALAMAN 4 DARI 7 HALAMAN 21 Kunci Jawaban : D Kelompok 2 (anjing laut), 3 (lumba-lumba), 4 (tupai) termasuk

Lebih terperinci

Pelabelan Pangan Produk Rekayasa Genetik

Pelabelan Pangan Produk Rekayasa Genetik Pelabelan Pangan Produk Rekayasa Genetik Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini telah mendorong para produsen pangan untuk melakukan berbagai macam inovasi dalam memproduksi pangan.

Lebih terperinci

5. Cekaman Lingkungan Biotik: Penyakit, hama dan alelopati 6. Stirilitas dan incompatibilitas 7. Diskusi (presentasi)

5. Cekaman Lingkungan Biotik: Penyakit, hama dan alelopati 6. Stirilitas dan incompatibilitas 7. Diskusi (presentasi) 5. Cekaman Lingkungan Biotik: Penyakit, hama dan alelopati 6. Stirilitas dan incompatibilitas 7. Diskusi (presentasi) 5. CEKAMAN LINGKUNGAN BIOTIK 1. PENYAKIT TANAMAN 2. HAMA TANAMAN 3. ALELOPATI PEMULIAAN

Lebih terperinci

memahami hakikat Biologi sebagai ilmu.

memahami hakikat Biologi sebagai ilmu. memahami hakikat Biologi sebagai ilmu. mengidentifikasi ruang lingkup Biologi; mendeskripsikan objek dan permasalahan Biologi pada berbagai tingkat organisasi kehidupan (molekul, sel, jaringan, organ,

Lebih terperinci

Kasus Penderita Diabetes

Kasus Penderita Diabetes Kasus Penderita Diabetes Recombinant Human Insulin Marlia Singgih Wibowo School of Pharmacy ITB Sejak Banting & Best menemukan hormon Insulin pada tahun 1921, pasien diabetes yang mengalami peningkatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. kayu, tanaman dan makhluk lainnya. Makrofungi tumbuh di semua habitat yang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. kayu, tanaman dan makhluk lainnya. Makrofungi tumbuh di semua habitat yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kingdom fungi merupakan salah satu kelompok organisme yang memiliki tingkat keragaman hayati tertinggi kedua setelah insekta. Makrofungi juga memegang peranan penting

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Jambi) ataupun yang berasal dari daging seperti sosis dan urutan/bebontot

I. PENDAHULUAN. Jambi) ataupun yang berasal dari daging seperti sosis dan urutan/bebontot I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masyarakat Indonesia telah banyak mengenal produk pangan fermentasi antara lain yang berasal dari susu seperti yogurt, keju, es krim dan dadih (produk olahan susu fermentasi

Lebih terperinci

Oleh: Dr. drh. Heru Nurcahyo, M.Kes

Oleh: Dr. drh. Heru Nurcahyo, M.Kes 1 Oleh: Dr. drh. Heru Nurcahyo, M.Kes Pengantar Biologi memiliki peranan sangat menentkan dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dan khususnya di bidang bioteknologi yang sangat pesat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah kebutuhan pokok dalam menciptakan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah kebutuhan pokok dalam menciptakan sumber daya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah kebutuhan pokok dalam menciptakan sumber daya manusia yang bermutu dan dapat diandalkan dalam kemajuan bangsa. Pendidikan merupakan investasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keanekaragaman hayati atau biodiversitas adalah keanekaragaman organisme yang menunjukkan keseluruhan atau totalitas variasi gen, jenis, dan ekosistem pada suatu daerah,

Lebih terperinci

Kehadiran Negara Dalam Rangka

Kehadiran Negara Dalam Rangka Kehadiran Negara Dalam Rangka Indonesia Sehat Satryo Soemantri Brodjonegoro 9/12/2016 Rakornas KKI 15 Sept 2016 - Surabaya 1 SAINS45 Identitas, keragaman, dan budaya; Kepulauan, kelautan, dan sumber daya

Lebih terperinci

Imunologi Dasar dan Imunologi Klinis

Imunologi Dasar dan Imunologi Klinis Imunologi Dasar dan Imunologi Klinis i ii Imunologi Dasar dan Imunologi Klinis Imunologi Dasar dan Imunologi Klinis iii iv Imunologi Dasar dan Imunologi Klinis IMONOLOGI DASAR DAN IMONOLOGI KLINIS Penulis:

Lebih terperinci

9/6/2016. Kuliah 11: BIOTEKNOLOGI SEJARAH PERKEMBANGAN BIOTEKNOLOGI TEKNIK-TEKNIK DALAM BIOTEKNOLOGI

9/6/2016. Kuliah 11: BIOTEKNOLOGI SEJARAH PERKEMBANGAN BIOTEKNOLOGI TEKNIK-TEKNIK DALAM BIOTEKNOLOGI 9//201 Kuliah 11: TIK: Setelah mempelajari kuliah ini mahasiswa dapat menjelaskan tentang seluk-beluk bioteknologi 0/09/201 1 APA ITU? Bioteknologi berasal dari kata: Bios hidup; Teuchos alat; Logos ilmu

Lebih terperinci

HUBUNGAN PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI) EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI UMUR 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GADANG HANYAR

HUBUNGAN PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI) EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI UMUR 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GADANG HANYAR HUBUNGAN PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI) EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI UMUR 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GADANG HANYAR Istiqamah 1, Sitti Khadijah 2, Nurul Maulida 2 1 Prodi DIV Bidan

Lebih terperinci

2016, No pengetahuan dan teknologi tentang keanekaragaman hayati yang harus disosialisasikan kepada masyarakat, perlu membangun Museum Nasiona

2016, No pengetahuan dan teknologi tentang keanekaragaman hayati yang harus disosialisasikan kepada masyarakat, perlu membangun Museum Nasiona No.1421, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA LIPI. Museum Nasional Sejarah Alam Indonesia. PERATURAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG MUSEUM NASIONAL

Lebih terperinci

Dokumen Kurikulum Program Studi: Magister Biologi

Dokumen Kurikulum Program Studi: Magister Biologi Dokumen Kurikulum 013-018 Program Studi: Magister Biologi Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati Institut Teknologi Bandung Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung Kode Dokumen Total Halaman

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN BIOLOGI BAB III KESELAMATAN KERJA DI LABORATORIUM. Dra. Ely Rudyatmi, M.

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN BIOLOGI BAB III KESELAMATAN KERJA DI LABORATORIUM. Dra. Ely Rudyatmi, M. SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN BIOLOGI BAB III KESELAMATAN KERJA DI LABORATORIUM Dra. Ely Rudyatmi, M.Si Dra. Endah Peniati, M.Si Dr. Ning Setiati,M.S KEMENTERIAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Kuliah 11: TIK: Setelah mempelajari kuliah ini mahasiswa dapat menjelaskan tentang seluk-beluk bioteknologi

Kuliah 11: TIK: Setelah mempelajari kuliah ini mahasiswa dapat menjelaskan tentang seluk-beluk bioteknologi TIK: Kuliah 11: BIOTEKNOLOGI Setelah mempelajari kuliah ini mahasiswa dapat menjelaskan tentang seluk-beluk bioteknologi 1 APA ITU BIOTEKNOLOGI? Bioteknologi berasal dari kata: Bios hidup; Teuchos alat;

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bioteknologi adalah ilmu multidisiplin karena terkait dengan bidang ilmu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bioteknologi adalah ilmu multidisiplin karena terkait dengan bidang ilmu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bioteknologi adalah ilmu multidisiplin karena terkait dengan bidang ilmu yang lain seperti biokimia, genetika, mikrobiologi, fisika, dan matematika, sehingga

Lebih terperinci

Kompetensi Lulusan, Learning Outcomes dan Kurikulum Program Studi Doktor Ilmu Pangan Berdasarkan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia

Kompetensi Lulusan, Learning Outcomes dan Kurikulum Program Studi Doktor Ilmu Pangan Berdasarkan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Kompetensi Lulusan, Learning Outcomes dan Kurikulum Program Studi Doktor Ilmu Pangan Berdasarkan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pertanian

Lebih terperinci

PENGETAHUAN Pangan Rekayasa Genetika HARAPAN. PENERIMAAN Pangan Rekayasa Genetika

PENGETAHUAN Pangan Rekayasa Genetika HARAPAN. PENERIMAAN Pangan Rekayasa Genetika KERANGKA PEMIKIRAN Pangan rekayasa genetika merupakan produk hasil pencangkokan dari satu gen ke gen yang lain. Pangan rekayasa genetika juga merupakan suatu produk yang mempunyai kemampuan untuk memenuhi

Lebih terperinci

FERMENTASI TAPE KETAN

FERMENTASI TAPE KETAN FERMENTASI TAPE KETAN BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar belakang Biologi merupakan suatu ilmu yang berdekatan dengan kehidupan kita sehari-hari dan biologi merupakan suatu penghubung dari semua ilmu alam dan

Lebih terperinci

Bagian Pertama PENDAHULUAN UMUM

Bagian Pertama PENDAHULUAN UMUM Bagian Pertama PENDAHULUAN UMUM Bioanalisis merupakan salah satu ilmu terapan yang bermanfaat dan memberikan dukungan yang cukup besar terhadap kemajuan berbagai aspek ilmu yang lain, diantaranya untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Buah ini memiliki ciri-ciri yang unik yaitu memiliki kulit seperti kulit naga. Buah naga

BAB I PENDAHULUAN. Buah ini memiliki ciri-ciri yang unik yaitu memiliki kulit seperti kulit naga. Buah naga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Buah naga merupakan jenis buah yang sudah tidak asing lagi di negara kita. Buah ini memiliki ciri-ciri yang unik yaitu memiliki kulit seperti kulit naga. Buah

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) JUDUL MATAKULIAH : BIOLOGI UMUM KODE MATAKULIAH/SKS : BIO101 / 2(2-0) KOORDINATOR MK : Dr. Tri Atmowidi DESKRIPSI MATAKULIAH : Mata kuliah ini diberikan di Tingkat

Lebih terperinci

JENJANG SMA X (SEPULUH) BIOLOGI BIOLOGI ILMU TENTANG MAKHLUK HIDUP KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN

JENJANG SMA X (SEPULUH) BIOLOGI BIOLOGI ILMU TENTANG MAKHLUK HIDUP KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN SMA X (SEPULUH) BIOLOGI BIOLOGI ILMU TENTANG MAKHLUK HIDUP Biologi berasal dari bahasa Yunani: Bios (hidup) & Logos (Ilmu Pengetahuan) Biologi: ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia pendidikan, keberadaan peran dan fungsi guru merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia pendidikan, keberadaan peran dan fungsi guru merupakan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam dunia pendidikan, keberadaan peran dan fungsi guru merupakan salah satu faktor yang sangat signifikan karena guru merupakan kunci keberhasilan pendidikan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tuberosum dari family Solanaceae. Kentang juga termasuk salah satu pangan. pengembangannya di Indonesia (Suwarno, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. tuberosum dari family Solanaceae. Kentang juga termasuk salah satu pangan. pengembangannya di Indonesia (Suwarno, 2008). 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Balakang Kentang merupakan bahan pangan dari umbi tanaman perennial Solanum tuberosum dari family Solanaceae. Kentang juga termasuk salah satu pangan utama dunia setelah padi,

Lebih terperinci

URAIAN MATERI 1. Kultur sel tunggal Sejalan dengan kemajuan teknologi DNA, ilmuwan telah mengembangkan dan menyempurnakan metode untuk melakukan

URAIAN MATERI 1. Kultur sel tunggal Sejalan dengan kemajuan teknologi DNA, ilmuwan telah mengembangkan dan menyempurnakan metode untuk melakukan URAIAN MATERI 1. Kultur sel tunggal Sejalan dengan kemajuan teknologi DNA, ilmuwan telah mengembangkan dan menyempurnakan metode untuk melakukan kloning pada organisme multiseluler melalui kultur sel tunggal.

Lebih terperinci