PARTISIPASI ANGGARAN DAN KINERJA MANAJERIAL DENGAN KECUKUPAN ANGGARAN DAN JOB-RELEVANT INFORMATION SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PARTISIPASI ANGGARAN DAN KINERJA MANAJERIAL DENGAN KECUKUPAN ANGGARAN DAN JOB-RELEVANT INFORMATION SEBAGAI VARIABEL INTERVENING"

Transkripsi

1 PARTISIPASI ANGGARAN DAN KINERJA MANAJERIAL DENGAN KECUKUPAN ANGGARAN DAN JOB-RELEVANT INFORMATION SEBAGAI VARIABEL INTERVENING Eko Budi Santoso Tommi Adrian Hartanto Fakultas Bisnis Universitas Kristen Duta Wacana Jl. Dr. Wihidin Sudiro Husodo 5-25, Yogyakarta, ABSTRACT The aims of this study is to examine the budgetary participation and performance relationship in public sector organization. This research also attempts to examine whether budget adequacy and job-relevant information mediate the budgetary participation and performance relationship.questionnaires data is collected using mail survey method. From 53 questionnaires were given to chief leveled as managers in Duta Wacana Christian University, questionnaires with complete answer were 50 questionnaires (94, 33%). A path analysis was utilized to examine the direct and indirect effects of budgetary participation on managerial performance.the result of these study shows that the influence of between budget participation toward managerial performance through job-relevant information is higher than the direct influence of budget participation toward managerial performance. Budgetary participation also directly influence budget adequacy and job-relevant information. However, budgetary participation did not affect managerial performance via the intervening variables of budget adequacy. Keywords: budget participation, managerial performance, budget adequacy, hob-relevant information PENDAHULUAN Organisasi nirlaba kini mulai diperhitungkan masyarakat luas sebagai suatu instansi yang unggul dan memiliki profesionalitas karena bertujuan menjembatani kepentingan-kepentingan khalayak umum. Masyarakat secara luas, dapat memanfaatkan organisasi nirlaba untuk ikut berperan serta didalamnya guna mencapai tujuan yang sama karena kesamaan nilai-nilai yang dianut. Walaupun memiliki perbedaan tujuan antara organisasi laba dan organisasi nirlaba, organisasi nirlaba juga menuntut pertanggungjawaban sama seperti organisasi laba sehingga pelayanan publik dalam aspek ekonomi bisa optimal. Selain itu, mengetahui kinerja organisasi nirlaba akan menjadi ukuran dalam memberikan penilaian dan gambaran publik terhadap organisasi untuk mewujudkan tujuan dan sasaran. Peningkatan kinerja dapat dilakukan dengan cara melakukan pembenahan dan perbaikan terus menerus pada tingkat kepengurusan organisasional guna mencapai hasil dari strategi yang telah ditetapkan. Pembenahan dan perbaikan kinerja perlu dilakukan melalui jenjang 19

2 JRAK, Volume 8, No.1 Februari 2012 karyawan dan kelembagaan untuk meningkatkan pelayanan dan mutu yang diberikan pada masyarakat luas sehingga benar-benar bisa menjadi wadah yang berkualitas dan memiliki kredibilitas di mata publik.organisasi nirlaba yang berkembang cukup pesat saat ini adalah dibidang pendidikan, keagamaan, dan advokasi. Organisasi nirlaba pada bidang pendidikan perlu menjadi perhatian utama karena melalui bidang pendidikan, setiap individu dapat dibina dan dikembangkan sendi-sendi kehidupannya serta suatu bangsa dapat dibangun.hal ini menuntut Institusi perguruan tinggi untuk meningkatkan mutunya dari banyak aspek. Mulai dari kurikulum, metode, sumber, media pembelajaran, dan tentu pengelolaan yang harus efisien. Pengelolaan keuangan merupakan salah satu cara merealisasikan pengambilan keputusan yang tepat dalam menentukan arah dan tujuan yang ingin dicapai dalam suatu organisasi. Proses ini akan memberikan sarana dan untuk memantau kinerja organisasi hingga akhirnya bisa mendapatkan informasi yang akurat bagi pimpinan. Keuangan organisasi harus dikelola dengan baik agar semua hak dan kewajiban organisasi yang dapat dinilai dengan uang dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk meningkatkan kinerja dan Mardiasmo (2002) menunjuk anggaran sebagai alat penilaian kinerja. Kinerja dinilai berdasarkan pencapaian target anggaran dan efisiensi pelaksanaan anggaran. Kinerja manajer publik dinilai berdasarkan berapa yang berhasil dicapai dikaitkan dengan anggaran yang telah ditetapkan. Di Indonesia sendiri, penelitian mengenai hubungan antara partisipasi anggaran dan kinerja manajerial pada sektor swasta sudah banyak dilakukan diantaranya Hariyanti (2002), Yusfaningrum (2005) Omposunggu dan Bawono (2006), Sinaga (2009). Sedangkan penelitian terkait hubungan partisipasi anggaran dan kinerja manajerial pada sektor publik (organisasi nirlaba) masih terbatas misalnya penelitian yang dilakukan Sardjito dan Muthaher (2007), Adrianto (2008), Yunita (2009), Akhyar (2009). Penelitian mengenai hubungan antara proses penyusunan anggaran dengan kinerja manajerial merupakan penelitian yang masih banyak diperdebatkan hasilnya sehingga penelitian-penelitian tersebut menambah faktorfaktor lain yang diduga dapat mempengaruhi hubungan antara partisipasi anggaran dan kinerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial yang diterapkan pada organisasi sektor publik dan untuk melihat seberap besar pengaruh intervening kecukupan anggaran dan job-relevant information terhadap hubungan partisipasi anggaran dengan kinerja pimpinan Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta. KAJIAN LITERATUR Organisasi Nirlaba Karakteristik organisasi nirlaba berbeda dengan organisasi bisnis.menurut PSAK no. 45 perbedaan utama yang mendasar terletak pada cara organisasi memperoleh sumber daya yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktivitas operasinya. Organisasi nirlaba memperoleh sumber daya dari sumbangan para anggota dan para penyumbang lain yang tidak mengharapkan imbalan apapun dari organisasi tersebut.sebagai akibat dari karakteristik tersebut, dalam organisasi nirlaba timbul transaksi tertentu yang jarang atau bahkan tidak pernah terjadi dalam organisasi bisnis, misalnya penerimaan sumbangan. Kemampuan organisasi nirlaba untuk terus memberikan pelayanan dalam bidang barang dan jasa dikomunikasikan melalui laporan posisi keuangan yang menyedia- 20

3 kan informasi mengenai aktiva, kewajiban, aktiva bersih, dan informasi mengenai hubungan di antara unsur-unsur tersebut. Laporan ini harus menyajikan secara terpisah aktiva bersih baik yang terikat maupun yang tidak terikat penggunaannya. Pertanggungjawaban manajer mengenai kemampuannya mengelola sumber daya organisasi yang diterima dari para penyumbang disajikan melalui laporan aktivitas dan laporan arus kas. Laporan aktivitas harus menyajikan informasi mengenai perubahan yang terjadi dalam kelompok aktiva bersih. Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran Partisipasi penganggaran adalah proses yang menggambarkan individuindividu yang terlibat dalam penyusunan anggaran dan mempunyai pengaruh terhadap target anggaran tersebut (Brownell, 1982 dalam Sinaga, 2009). Kennis (1979) dalam Sinaga (2009) menegaskan bahwa Partisipasi adalah sebagai tingkat keikutsertaan manajer dalam menyusun anggaran tersebut terhadap pusat pertanggungjawaban manajer yang bersangkutan. Anggaran partisipasi memberikan dampak positif terhadap prilaku karyawan, meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi dan meningkatkan kerjasama di antara para manajer. Meskipun demikian, bentuk keterlibatan si pelaksana anggaran di sini dapat bervariasi, tidak sama satu organisasi dengan yang lain. Siegel dan Marconi (1989) dalam Akhyar (2009) menyatakan bahwa tidak ada pandangan yang seragam mengenai siapa saja yang harus turut berpartisipasi, seberapa dalam mereka terlibat dalam pengambilan keputusan dan beberapa masalah menyangkut partisipasi. Organisasi harus memutuskan sendiri batasan-batasan mengenai partisipasi yang akan mereka terapkan. Kinerja Manajerial Kinerja manajerial merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan efektivitas kinerja organisasional. Menurut Mahoney et. al. (1963) dalam Akhyar (2009) yang dimaksud dengan kinerja manajerial adalah kinerja individu anggota organisasi dalam kegiatan-kegiatan manajerial, antara lain : perencanaan, investigasi, koordinasi, supervise, pengaturan staff, negosiasi dan representasi. Salah satu alat untuk menilai kinerja manajer adalah anggaran.dan partisipasi penyusunan anggaran umumnya dinilai sebagai pendekatan manajerial yang dapat meningkatkan kinerja anggota organisasi. Kinerja manajerial dalam sektor swasta merupakan seberapa jauh manajer melaksanakan fungsi-fungsi manajemen (Sinaga, 2009). Kinerja berhubungan dengan seberapa besar kemampuan setiap level manajemen dalam membangun perusahaan dan meningkatkan produktivitas serta kinerja perusahaan baik dari segi kinerja kualitas sumber daya manusia juga kinerja keuangan. Sedangkan pengukuran kinerja sektor publik adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu manajer publik dalam menilai pencapaian suatu strategi melalui alat ukur finansial dan non finansial.sistem pengukuran kinerja dapat dijadikan sebagai pengendalian organisasi karena pengukuran kinerja diperkuat dengan menetapkan reward and punishment system. (Sardjito dan Muthaher, 2007) Kedua pengertian kinerja manajerial, baik dalam sektor swasta maupun publik bila diamati memiliki kesamaan yaitu kinerja manajerial merupakan perilaku pengelola organisasi yang berhubungan dengan produksi dan penyampaian jasa. Pengukuran kinerja manajerial dimaksudkan untuk memberikan gambaran pelaksanaan setiap aktivitas organisasi oleh pimpinan dalam mencapai setiap 21

4 JRAK, Volume 8, No.1 Februari 2012 tujuan yang telah ditetapkan organisasi atau dengan kata lain menilai prestasi dan kinerja pimpinan yang terkait.. Kecukupan Anggaran Kecukupan anggaran yaitu tingkatan dimana seseorang merasa bahwa sumbersumber anggarannya cukup atau memadai untuk memenuhi syarat-syarat dalam bidang pekerjaannya, dimana para bawahan memiliki informasi yang berpengaruh tentang tingkatan dukungan anggaran yang dikehendaki untuk menyelesaikan tugas-tugas dalam bidang pekerjaan mereka (Nouri dan Parker, 1998 dalam Hariyanti, 2002). Dan keberhasilan individu maupun organisasi tergantung pada keadaan dimana bawahan dapat menerima dukungan anggaran yang memadai. Blumberg dan Pringle (1982) dalam Hariyanti (2002), menulis bahwa prestasi seseorang merupakan fungsi dari tiga dimensi kritis yaitu kemauan, kapasitas dan kesempatan.kemauan mengacu pada motivasi sedangkan kapasitas mengacu pada tingkat kemampuan, keahlian dan energy seseorang, dan kesempatan mengacu pada faktor lingkungan yang berkaitan dengan pekerjaan yang memudahkan atau menggangu prestasi, misalnya perlengkapan, persediaan, tingkatan rekan sekerja, dan kebijaksanaan organisasi. Sedangkan Peter et. al. (1980) dalam Hariyanti, (2002) menggambarkan bahwa faktor situasional dapat memudahkan atau menggangu kinerja manajer, dan faktor situasional tersebut diidentifikasi sebagai kecukupan anggaran.yang digambarkan bahwa kecukupan anggaran yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan adalah sumbersumber keuangan yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. Konsepsi kecukupan anggaran dibedakan dari konsepsi senjangan anggaran. Sebagaimana yang ditulis oleh Young (1985) dalam Hariyanti (2002) bahwa senjangan anggaran terjadi dimana bawahan dengan sengaja membuat syaratsyarat yang berlebihan ke dalam penetapan anggaran, dengan kata lain senjangan anggaran memerlukan dua komponen yaitu pertama sumber-sumber anggaran yang berlebihan dan kedua hasil-hasil bias dalam peramalan anggaran dimiliki. Sedangkan kecukupan anggaran tidak memerlukan adanya sumber-sumber yang berlebihan atau peramalan anggaran yang penuh dengan bias. Job-Relevant Information (Informasi yang Relevan dengan Tugas) Kren (1992) dalam penelitiannya tentang job relevant information (JRI) memahami JRI sebagai informasi yang memfasilitasi pembuatan keputusan yang berhubungan dengan tugas. Omposunggu dan Bawono (2006) menambahkan bahwa JRI membantu bawahan atau pelaksana anggaran dalam meningkatkan pilihan tindakannya melalui informasi usaha yang berhasil dengan baik.kondisi ini memberikan pemahaman yang lebih baik pada bawahan mengenai alternatif keputusan dan tindakan yang perlu dilakukan dalam mencapai tujuan.jri dapat meningkatkan kinerja karena memberikan prediksi yang lebih akurat mengenai kondisi lingkungan yang memungkinkan dilakukannya, pemilihan serangkaian tindakan yang lebih efektif (Campbell dan Gingrich, 1986 dalam Kren, 1992). PENGEMBANGAN HIPOTESIS Dalam penelitiannya Nouri dan Parker (1998) dalam Hariyanti (2002) menemukan hubungan positif dan signifikan antara partisipasi penyusunan anggaran dan prestasi kerja baik secara langsung maupun tidak langsung melalui kecukupan anggaran.hasil penelitiannya 22

5 juga menunjukkan bahwa partisipasi penyusunan anggaran mempunyai hubungan positif dengan kecukupan anggaran, dan secara tidak langsung mempengaruhi hubungan partisipasi penyusunan anggaran dengan prestasi kerja. Dari uraian diatas dapat ditarik hipotesis sebagai berikut : H 1 : Partisipasi dalam penyusunan anggaran berpengaruh positif terhadap kecukupan anggaran. Dalam penelitian Kren (1992) ditemukan bukti bahwa partisipasi anggaran tidak berhubungan secara langsung dengan kinerja manajerial, akan tetapi melalui job-relevant information. Partisipasi berhubungan positif dengan job-relevant information dan dengan diperolehnya job-relevant information, kinerja manajerial akan meningkat. Dengan demikian, hipotesis pengaruh partisipasi anggaran terhadap job-relevant information dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : H 2 : Partisipasi dalam penyusunan anggaran berpengaruh positif terhadap jobrelevant information (JRI). Nouri dan Parker (1998) dalam Hariyanti (2002) dalam penelitiannya menunjukkan hasil bahwa kecukupan anggaran dihubungkan dengan prestasi kerja mempunyai hubungan positif. Karyawan dengan dukungan anggaran yang memadai, rata-rata akan menunjukkan kinerja yang lebih tinggi daripada karyawan yang tidak memiliki dukungan anggaran yang memadai. Dimana dengan kecukupan anggaran maka karyawan akan dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik, dengan demikian kinerjanya akan meningkat. H 3 : Kecukupan anggaran berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial. Chong dan Chong (2002) dalam Yusfaningrum (2005) menemukan bukti bahwa Job-relevant information dan kinerja manajerial berhubungan positif dan signifikan. Hal tersebut berarti bahwa jobrelevant information yang tinggi berhubungan dengan tingginya kinerja manajerial, sehingga muncul hipotesis sebagai berikut : H 4 : Job-relevant information (JRI) berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial. Supriyono (2004) dalam Nurcahyani (2010) mengungkapkan bahwa di Indonesia, hubungan antara partisipasi anggaran dengan kinerja manajer mempunyai hubungan positif secara signifikan. Manajer yang memiliki partisipasi anggaran yang tinggi akan lebih memahami tujuan anggaran. Karena kinerja manajer akan dinilai berdasarkan target anggaran yang bisa dicapai, manajer akan bersungguh-sungguh dalam penyusunan anggaran dan menyebabkan meningkatnya kinerja manajer tersebut. Berdasarkan uraian di atas, hipotesis hubungan antara partisipasi anggaran dan kinerja adalah: H 5 : Partisipasi dalam penyusunan anggaran berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial. METODA PENELITIAN Jenis data penelitian ini adalah data primer yaitu data penelitian yang diperoleh atau dikumpulkan langsung dari sumber asli (tanpa perantara). Sedangkan sumber data primer dalam penelitian ini diperoleh dari jawaban atas kuesioner yang dibagikan kepada responden. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pejabat/ pimpinan lini tengah yang terlibat langsung dalam penyusunan anggaran di Universitas Kristen Duta Wacana, Yogyakarta. Pengambilan sampel dilakukan dengan Metode Sensus atau Total Sampling yaitu seluruh populasi dijadikan sebagai sampel. Responden dalam penelitian ini adalah seluruh 23

6 JRAK, Volume 8, No.1 Februari 2012 pejabat/ pimpinan lini tengah yang terlibat dalam penyusunan anggaran. Definisi Operasional Variabel Penelitian Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kinerja manajerial (managerial performance) yang diukur dengan menggunakan instrumen daftar pernyataan yang dikembangkan oleh Mahoney et. al. (1963) dalam Akhyar (2009). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah partisipasi anggaran (budgetary participation) yang diukur dengan menggunakan instrumen daftar pernyataan yang disusun oleh Milani (1975) dalam Yunita (2009). Terdapat dua variabel antara dalam penelitian ini. Pertama adalah kecukupan anggaran (budget adequacy) diukur dengan instrumen daftar pernyataan yang dikembangkan oleh Nouri dan Parker (1998) dalam Hariyanti (2002). Variabel antara kedua adalah informasi yang relevan dengan tugas (job-relevant information) yang diukurdengan instrumen daftar pernyataan yang dikembangkan oleh Kren (1992) Model Teoritis Sebelum dilakukan uji hipotesis dilakukan terlebih dahulu uji kuliatas data yaitu uji validitas dan reliabilitas serta uji asumsi klasik agar persamaan regresi memenuhi BLUE. Selanjutnya pengujian hipotesis yang telah disusun dalam penelitian ini menggunakan analisis path (analisis jalur). Analisis path adalah penggunaan analisis regresi untuk menaksir hubungan kausalitas antar variabel yang telah ditetapkan (Ghozali, 2007). Gambar 1 berikut ini menjelaskan model diagram path pengaruh partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial melalui kecukupan anggaran dan jobrelevant information sebagai variabel intervening. Kecukupan Anggaran p1 p3 Partispasi Anggaran p5 Kinerja Manajerial p2 Job-Relevant Information p4 Gambar 1: Diagram Path Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial melalui Kecukupan Anggaran Dan Job-Relevant Information Sebagai Variabel Intervening. Diagram path di atas memberikan secara eksplisit hubungan kausalitas antar variabel yang ditunjukkan oleh anak panah.setiap nilai p menggambarkan jalur dan koefisien path. Nilai koefisien path tersebut dihitung dengan menggunakan analisis regresi (Ghozali, 2007). Persamaan regresinya adalah: 24

7 Y KA = b 0 + b PA X PA + e 1. (1) Persamaan Regresi ini dimaksudkan untuk memberi jawaban atas hipotesis pertama. Y JRI = b 0 + b PA X PA + e 2.. (2) Persamaan Regresi ini dimaksudkan untuk memberi jawaban atas hipotesis kedua. Y KM = b 0 + b PA X PA + b KA X KA + b JRI X JRI + e 3. (3) Persamaan regresi ini dimaksudkan untuk memberi jawaban atas hipotesis ketiga, keempat, dan kelima. Keterangan: Y PA adalah Partisipasi Anggaran (Budgetary Participation); Y KA adalah Kecukupan Anggaran (Budget Adequacy); Y JRI adalah Informasi Tugas yang Relevan (Job-Relevant Information); Y KM adalah Kinerja Manajerial (Managerial Performance); b PA adalah Intercept Partisipasi Anggaran; b KA adalah Intercept Kecukupan Anggaran; b JRI adalah Intercept Job-Relevant Information; b KM adalah Intercept Kinerja Manajerial; e 1 adalah Residual Kecukupan Anggaran; e 2 adalah Residual Job-Relevant Information; e 3 adalah Residual Kinerja Manajerial Uji Deteksi Pengaruh Mediasi (Intervening) Menurut Baron dan Kenny (1986) dalam Ghozali (2007), suatu variabel disebut variabel intervening jika variabel tersebut ikut mempengaruhi hubungan antara variabel prediktor (independen) dan variabel criterion (dependen). Pengujian hipotesis mediasi dapat dilakukan dengan prosedur yang dikembangkan oleh Sobel (1982) dalam Ghozali (2007) dan dikenal dengan Uji Sobel (Sobel Test). Uji Sobel ini dilakukan dengan cara menguji kekuatan pengaruh tidak langsung variabel independen (X) kepada variabel dependen (Y) melalui variabel intervening (M). Pengaruh tidak langsung X ke Y melalui M dihitung dengan cara mengalikan jalur X M (a) dengan jalur M Y (b) atau ab. Jadi koefisien ab = (c c ), di mana c adalah pengaruh X terhadap Y tanpa mengontrol M, sedangkan c adalah koefisien pengaruh X terhadap Y setelah mengontrol M. Standar error koefisien a dan b ditulis dengan Sa dan Sb, besarnya standar error tidak langsung (indirect effect) Sab dihitung dengan rumus berikut ini : Sab = b 2 Sa 2 + a 2 Sb 2 + Sa 2 Sb 2 Untuk menguji signifikansi pengaruh tidak langsung, maka kita perlu menghitung nilai t dari koefisien ab dengan rumus sebagai berikut: ab t = Sab Nilai t hitung ini dibandingkan dibandingkan dengan nilai t tabel dan jika nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel maka dapat disimpulkan bahwa terjadi pengaruh mediasi. HASIL PENELITIAN DAN PEMBA- HASAN Objek penelitian dalam hal ini adalah pejabat stuktural Universitas Kristen Duta Wacana yang terlibat dalam proses penyusunan anggaran. Sampel penelitian ini dipilih dengan metode purposive sampling. Kuesioner dibagikan kepada 53 pejabat struktural Universitas Kristen Duta Wacana namun pejabat struktural yang bersedia mengisi kuesioner sebanyak 50 orang, sisanya tidak dikembalikan dan tidak mengisi. Hal ini berarti tingkat pengembalian atau respon rate 94,33%, dan observasi penelitian berjumlah 50. Berikut adalah rekapitulasi hasil uji validitas. 25

8 JRAK, Volume 8, No.1 Februari 2012 Tabel 1 Hasil Uji Validitas Variabel Item Nilai Pearson Correlation Keterangan Partisipasi Anggaran PA1 0,721** Valid PA2 0,558** Valid PA3 0,473** Valid PA4 0,755** Valid PA5 0,650** Valid PA6 0,517** Valid Kecukupan Anggaran KA1 0,929** Valid KA2 0,953** Valid Job-Relevant Information JRI1 0,445** Valid JRI2 0,648** Valid JRI3 0,626** Valid JRI4 0,583** Valid JRI5 0,798** Valid JRI6 0,782** Valid JRI7 0,767** Valid JRI8 0,772** Valid JRI9 0,797** Valid JRI10 0,677** Valid Kinerja Manajerial KM1 0,586** Valid KM2 0,653** Valid KM3 0,631** Valid KM4 0,688** Valid KM5 0,623** Valid KM6 0,752** Valid KM7 0,626** Valid KM8 0,462** Valid KM9 0,293** Valid Berdasarkan hasil uji validitas dapat diketahui bahwa semua instrumen pernyataan dinyatakan valid. Selain itu berdasarkan hasil uji reliabilitas semua variabel dinyatakan reliabel.berikut hasil uji Reliabilitas : Tabel 2 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Cronbach Alpha Keterangan Partisipasi Anggaran 0,645 Reliabel Kecukupan Anggaran 0,862 Reliabel Job-Relevant Information 0,879 Reliabel Kinerja Manajerial 0,763 Reliabel 26

9 Setelah dilakukan uji validitas dan realibilitas maka dilakukan uji asumsi klasik terlebih dahulu untuk memastikan model regresi memenuhi kriteria BLUE. Hasil uji asumsi klasik menunjukkan asumsi klasik:uji normalitas, uji multikolinearitas, dan heteroskedatisitas adalah tepenuhinya. Hasil uji Hipotesis untuk persamaan regresi 1, 2, 3 dapat dilihat pada tabel 3.Pada hasil uji persamaan regresi 1 menghasilkan nilai standardized beta untuk pengaruh partisipasi anggaran terhadap kecukupan anggaran sebesar 0,407 dan signifikan di bawah 0,05. Nilai standardized beta 0,407 merupakan nilai path atau jalur p1. Tabel 3 Hasil Uji Persamaan Regresi Model Pers.Reg 1 Pers.Reg 2 Pers.Reg 3 Variabel Bebas Partisipasi Anggaran Partisipasi Anggaran Partisipasi Anggaran Kecukupan Anggaran Job-Relevant Information Variabel Terikat Kecukupan Anggaran Job-Relevant Information Kinerja Manajerial Koefisien Path t- value Sig. Adjusted R Square 0,407 3,091 0,003 0,149 R Square 0,166 0,433 3,326 0,002 0,170 0,187 0,289 2,397 0,021 0,039 0,303 0,764 0,497 3,780 0,000 0,452 0,486 Pada hasil uji persamaan regresi 2 memberikan nilai standardized beta untuk pengaruh partisipasi anggaran terhadap job-relevant information sebesar 0,433 dan signifikan di bawah 0,05. Nilai standardized beta 0,433 merupakan nilai path atau jalur p2. Pada hasil uji persamaan regresi 3 menghasilkan nilai standardized beta sebesar 0,289; 0,039; dan 0,497. Nilai standardized beta 0,289 merupakan nilai path atau jalur p5 dan signifikan di bawah 0,05. Nilai standardized beta 0,039 merupakan nilai path atau jalur p3 dan tidak signifikan. Nilai standardized beta 0,497 merupakan nilai path atau jalur p4 dan signifikan. Besarnya nilai e1= 1-0,166 = 0,834; besarnya nilai e2 = 1-0,187 = 0,813; dan besarnya e3= 1-0,486 = 0,514. Gambar 2 menyajikan hasil analisispathyang menunjukkan bahwa pengaruh partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial malalui kecukupan anggaran tidak terbukti. 27

10 JRAK, Volume 8, No.1 Februari 2012 e1= 0,834 p1= 0,407 KA p3= 0,039 PA p5= 0,289 KM e3= 0,514 p2= 0,433 JRI p4= 0,497 e2= 0,813 Gambar 2: Hasil Analisis Path Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial melalui Kecukupan Anggaran Dan Job-Relevant Information Sebagai Variabel Intervening. Tampilan gambar di atas menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh tidak langsung dari variabel partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial melalui kecukupan anggaran. Variabel partisipasi anggaran hanya berpengaruh tidak langsung terhadap kinerja manajerial melalui job-relevant information. Partisipasi anggaran juga berpengaruh langsung terhadap kinerja manajerial. Berdasarkan analisis path besarnya pengaruh partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial adalah sebesar 0,289 dan melalui job-relevant information sebesar 0,497. Pada hasil persamaan regresi 1 untuk menjawab hipotesis 1 menunjukkan bahwa adanya pengaruh positif partisipasi angaran terhadap kecukupan anggaran sepenuhnya terbukti. Dengan demikian, semakin tinggi tingkat partisipasi anggaran pimpinan maka semakin tinggi pula kecukupan anggaran yang dimiliki. Sehingga dengan partisipasi dalam penyusunan anggaran, bawahan akan memberikan informasi mengenai tingkatan sumber-sumber anggaran yang memadai. Hasil penelitian ini sama dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan Hariyanti (2002) yang menemukan bahwa terdapat pengaruh positif antara partisipasi anggaran dengan kecukupan anggaran. Hasil penelitian dari penelitian ini memperkuat hasil penelitian yang sudah dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Pada hasil persamaan regresi 2 untuk menjawab hipotesis 2 menunjukkan bahwa patisipasi anggaran berpengaruh terhadap job-relevant information sepenuhnya terbukti. Hal ini berarti semakin tinggi partisipasi pimpinan lini tengah dalam penyusunan anggaran maka pemberian informasi yang mereka miliki kepada atasan akan memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang pengetahuan yang relevan dengan tugas. Dengan demikian atasan dan bawahan dapat membuat keputusan yang relevan dengan tugas secara lebih baik.penelitian ini konsisten dengan penelitian Kren dalam Yusfaningrum (2005) yang menggunakan variabel job-relevant information (JRI) sebagai variabel intervening dalam 28

11 hubungan antara partisipasi anggaran dan kinerja manajerial. Pada hasil persamaan regresi 3 untuk menjawab hipotesis 3 yang menunjukkan bahwa kecukupan anggaran berpengaruh terhadap kinerja manajerial tidak terbukti. Hasil ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Hariyanti (2002), yaitu terdapat hubungan positif antara kecukupan anggaran dengan kinerja manajerial. Hasil yang tidak signifikan tersebut bisa jadi disebabkan oleh penerapan budaya organisasi di Universitas Kristen Duta Wacana. Ada batasan jumlah anggaran yang telah ditetapkan, begitu juga dengan kenaikan maksimal yang diberikan oleh Universitas sehingga bilamana anggaran yang disusun pimpinan melebihi anggaran yang telah ditetapkan maka perlu dilakukan penyesuaian anggaran kembali untuk progam kerja mereka. Pihak Universitas akan melihat seberapa jauh kebutuhan akan kelebihan anggaran yang diajukan oleh pimpinan, jika tidak begitu mendesak maka terjadi pengurangan jumlah progam kerja atau pimpinan sendiri yang harus mencari anggaran sendiri dari pihak lain selain Universitas untuk mendukung kekurangan anggaran yang dibutuhkan. Penerapan budaya organisasi inilah yang bisa jadi bahwa pimpinan Universitas merasa tidak terpenuhinya kecukupan anggaran mereka. Hasil penelitian lainnya yang dilakukan Yunita (2009) menemukan bahwa partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja manajerial dengan diperkuat oleh kecukupan anggaran. Ini membuktikan partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial melalui kecukupan anggaran sebagai variabel moderating. Pada hasil persamaan regresi 3 yang juga digunakan untuk menjawab hipotesis 4 yang menunjukkan adanya pengaruh positif job-relevant information terhadap kinerja manajerial terbukti. Hal ini berarti dengan adanya tindakan partisipasi pimpinan lini tengah dalam penyusunan anggaran maka mereka mempunyai kesempatan untuk mengumpulkan, menukarkan dan menyebarkan job-relevant information termasuk pengungkapan informasi pribadi untuk memfasilitasi proses pembuatan keputusan. Hal ini akan mempertinggi kinerja manajerial. Dengan kata lain informasi yang diberikan pimpinan lini tengah selama proses penyusunan anggaran akan meningkatkan kemampuan individual terhadap kinerja. Tingginya informasi yang dimiliki individu anggota organisasi dimana informasi tersebut berfungsi sebagai fasilitator keputusan yang relevan dengan tugas, akan meningkatkan kinerja mereka dalam kegiatan-kegiatan manajerial. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan sebelumnya (Yusfaningrum, 2005), bahwa job-relevant information tidak berpengaruh terhadap kinerja manajerial. Pada hasil persamaan regresi 3 yang juga digunakan untuk menjawab hipotesis 5 yang menunjukkan adanya pengaruh positif partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial terbukti. Hal ini berarti partisipasi anggaran berpengaruh terhadap kinerja manajerial. Hal ini terjadi karena partisipasi memberikan kesempatan kepada pimpinan lini tengah untuk menjalankan anggaran yang dapat dicapai dengan lebih mudah bila dibandingkan dengan anggaran yang disusun tanpa partisipasi. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan Nurcahyani (2010) yang menyatakan bahwa manajer dalam organisasi sektor publik yang berpartisipasi aktif dalam proses penyusunan anggaran akan termotivasi untuk meningkatkan kinerja mereka. Gambar 3 berikut menjelaskan deteksi pengaruh kecukupan anggaran dalam memediasi hubungan partisipasi anggaran dengan kinerja manajerial. 29

12 JRAK, Volume 8, No.1 Februari 2012 e1 = p1=0.162 KA p3=0.136 PA p5=0.398 KM e3= Gambar 3: Deteksi Kecukupan Anggaran Hasil analisis jalur menunjukkan bahwa Partisipasi Anggaran dapat berpengaruh langsung ke Kinerja Manajerial dan dapat juga berpengaruh tidak langsung yaitu dari Partisipasi Anggaran ke Kecukupan Anggaran (sebagai variabel intervening) lalu ke Kinerja Manajerial. Besarnya pengaruh langsung sedangkan besarnya pengaruh tidak langsung dihitung dengan mengalikan koefisien tidak langsungnya yaitu (0.162) x (0.136) = atau total pengaruh Partisipasi Anggaran ke Kinerja Manajerial = (0.162 x 0.136) = 0.42 Pengaruh mediasi yang ditunjukkan oleh perkalian koefisien (p1 x p3) signifikan atau tidak, diuji dengan Sobel test sebagai berikut : Hitung standar error dari koefisien indirect effect (Sp1p3) Sp1p3 = p3 2 Sp1 2 + p1 2 Sp3 2 + Sp1 2 Sp3 2 Sp1p3 = (0.136) 2 (0.053) 2 + (0.166) 2 (0.449) 2 + (0.053) 2 (0.449) 2 Sp1p3 = ( ) + ( ) + ( ) = Berdasarkan hasil Sp1p3 ini dapat dihitung nilai t statistik pengaruh mediasi dengan rumus sebagai berikut p1p t = = = Sp1p Oleh karena nilai t hitung = lebih kecil dari t tabel dengan tingkat signifikansi 0.05 yaitu sebesar , maka dapat disimpulkan bahwa koefisien mediasi tidak signifikan yang berarti tidak ada pengaruh mediasi. Gambar 4 menjelaskan hasil deteksi Pengaruh Job-Relevant Information dalam Memediasi Hubungan Partisipasi Anggaran dengan Kinerja Manajerial. 30

13 e2 = p2=0.835 JRI p4=0.355 PA p5=0.398 KM e3= Gambar 4 Deteksi Job-Relevant Information Hasil analisis jalur menunjukkan bahwa Partisipasi Anggaran dapat berpengaruh langsung ke Kinerja Manajerial dan dapat juga berpengaruh tidak langsung yaitu dari Partisipasi Anggaran ke Job- Relevant Information (sebagai variabel intervening) lalu ke Kinerja Manajerial. Besarnya pengaruh langsung sedangkan besarnya pengaruh tidak langsung dihitung dengan mengalikan koefisien tidak langsungnya yaitu (0.835) x (0.355) = atau total pengaruh Partisipasi Anggaran ke Kinerja Manajerial = (0.162 x 0.136) = Pengaruh mediasi yang ditunjukkan oleh perkalian koefisien (p2 x p4) signifikan atau tidak, diuji dengan Sobel test sebagai berikut : Hitung standar error dari koefisien indirect effect (Sp2p4) Sp2p4 = p4 2 Sp2 2 + p2 2 Sp4 2 + Sp2 2 Sp4 2 Sp1p3 = (0.355) 2 (0.251) 2 + (0.835) 2 (0.094) 2 + (0.251) 2 (0.094) 2 Sp1p3 = ( ) + ( ) + ( ) = Berdasarkan hasil Sp1p3 ini dapat dihitung nilai t statistik pengaruh mediasi dengan rumus sebagai berikut : p1p t = = = Sp1p Nilai t hitung = lebih besar dari t tabel dengan tingkat signifikansi 0.05 yaitu sebesar , dengan demikian dapat disimpulkan bahwa koefisien mediasi signifikan yang berarti ada pengaruh mediasi. KESIMPULAN DAN SARAN Simpulan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Partisipasi anggaran berpengaruh langsung terhadap kinerja manajerial. Penelitian ini menemukan bahwa partisipasi anggaran berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial. 2) Partisipasi anggaran tidak berpengaruh terhadap kinerja manajerial melalui kecukupan anggaran. 3) Partisipasi anggaran berpengaruh terhadap kinerja manajerial melalui job-relevant information. Penelitian ini menunjukkan bahwa partisipasi anggaran berpengaruh 31

14 JRAK, Volume 8, No.1 Februari 2012 terhadap job-relevant information. Begitu juga, job-relevant information berpengaruh terhadap kinerja manajerial. Hal ini berarti bahwa job-relevant information memediasi hubungan partisipasi anggaran dan kinerja manajerial. Pertama, peneliti agar memperluas variabel intervening yang akan diteliti misalnya senjangan anggaran dan komitmen tujuan anggaran.kedua, peneliti sebaiknya juga menggunakan metode interview bila memungkinkan selain dengan kuesioner untuk mendapatkan data yang lebih kredibel.ketiga, penelitian selanjutnya mungkin dapat memperluas lingkup penelitian agar dapat memberikan kontribusi yang lebih berarti dalam bidang anggaran organisasi sektor publik khusunya intitusi pendidikan layaknya perguruan tinggi. DAFTAR REFERENSI Adrianto, Y Analisis Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Moanajerial Dengan Kepuasan Kerja, Job Relevant Information Dan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Moderating (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Swasta di Wilayah Kota Semarang).Tesis. UNDIP. Semarang. Akhyar, C Pengaruh Partisipasi Anggaran, Gaya Kepemimpinan dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Manajerial (Studi Kasus Pada Universitas Malikussaleh Lhoksumawe).Tesis. USU. Medan. Ghozali, Imam Aplikasi Analisis Multivariate dengan Progam SPSS. Semarang: Badan Penerbit-UNDIP. Hariyanti, W Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial: Peran Kecukupan Anggaran dan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Intervening.Tesis. UNDIP. Semarang. Kren, L Budgetary Participation and Managerial Perfomance: The Impact of Information and Enviromental Volatility. The Accounting Review, Mardiasmo Akuntansi Sektor Publik. Penerbit Andi. Yogyakarta. Nurcahyani, K Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Melalui Komitmen Organisasi dan Persepsi Inovasi Sebagai Variabel Intervening.Skripsi. Jurusan Ekonomi Akuntansi. UNDIP. Semarang. Omposunggu, K. B. dan Bawono, I. R Pengaruh Partisipasi Anggaran dan Job Relevant Information Terhadap Informasi Asimetris. Prosiding, Simposium Nasional Akuntansi IX Agustus, Pp PSAK No Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba. Sardjito, B dan Muthaher, O Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Aparat Pemerintah Daerah : Budaya Organisasi Dan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Moderating. Prosiding, Simposium Nasional Akuntansi X. Makassar. Sinaga, E, S Pengaruh Partisipasi Anggaran dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Manajerial Pada PT. Perkebunan Nusantara III SEI 32

15 Sikambing Medan. Skripsi. Universitas Sumatera Utara. Yunita Pengaruh Partisipaso Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial : Komitmen Organisasi dan Kecukupan Anggaran Sebagai Variabel Kontijen (Studi Kasus Pada Universitas Dian Nuswantoro Semarang). Tesis. UNDIP. Semarang. Yusfaningrum, K Analisis Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Melalui Komitmen Tujuan Anggaran dan Job Relevant Information Sebagai Variabel Intervening. Tesis. UNDIP. Semarang. 33

BAB I PENDAHULUAN UKDW. organisasi nirlaba disebakan oleh organisasi ini berpengaruh pada

BAB I PENDAHULUAN UKDW. organisasi nirlaba disebakan oleh organisasi ini berpengaruh pada 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Organisasi nirlaba kini mulai diperhitungkan masyarakat luas sebagai suatu instansi yang unggul dan memiliki profesionalitas karena bertujuan menjembatani

Lebih terperinci

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA SEKOLAH MENENGAH NEGERI DI TEGAL

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA SEKOLAH MENENGAH NEGERI DI TEGAL Esensi: Jurnal Bisnis dan Manajemen Volume 6 (2), Oktober 2016 P-ISSN: 2087-2038; E-ISSN:2461-1182 Halaman 199-212 PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA SEKOLAH MENENGAH

Lebih terperinci

JURNAL ILMU EKONOMI & SOSIAL, VOLUME VI NO. 1, APRIL 2015

JURNAL ILMU EKONOMI & SOSIAL, VOLUME VI NO. 1, APRIL 2015 PENGARUH AKUNTABILITAS PUBLIK TERHADAP KOMITMEN DAN KINERJA APARATUR KAMPUNG WASUR MELALUI INFORMASI PEKERJAAN RELEVAN (JRI) SEBAGAI VARIABEL INTERVENING Okto Irianto Universitas Musamus Merauke ABSTRACT

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Partisipasi Dalam konteks penganggaran, Brownell (1982) dalam Puspaningsih (2002) menjelaskan bahwa partisipasi merupakan suatu proses yang melibatkan individuindividu

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN JOB RELEVANT INFORMATION DAN KEPUASAN KERJA VARIABEL MODERATING

ANALISIS PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN JOB RELEVANT INFORMATION DAN KEPUASAN KERJA VARIABEL MODERATING ANALISIS PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KEPUASAN KERJA, JOB RELEVANT INFORMATION DAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Studi Empiris Padaa Rumah Sakit

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Kinerja Manajerial Kinerja manajerial merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan efektivitas kinerja organisasional. Menurut Mahoney dkk. (1963)

Lebih terperinci

Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Aparat Pemerintah Daerah dengan dimediasi Persepsi Inovasi. Restu Agusti Nuraini

Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Aparat Pemerintah Daerah dengan dimediasi Persepsi Inovasi. Restu Agusti Nuraini Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Aparat Pemerintah Daerah dengan dimediasi Persepsi Inovasi Restu Agusti Nuraini ABSTRACT The research aims to examine the budget participation empirical evidence

Lebih terperinci

Partisipasi Penganggaran, Komitmen Organisasi dan Pemahaman Tugas Hubungan Terhadap Kinerja Aparatur pada Pemerintahan Kota Lhokseumwe

Partisipasi Penganggaran, Komitmen Organisasi dan Pemahaman Tugas Hubungan Terhadap Kinerja Aparatur pada Pemerintahan Kota Lhokseumwe Partisipasi Penganggaran, Komitmen Organisasi dan Pemahaman Tugas Hubungan Terhadap Kinerja Aparatur pada Pemerintahan Kota Lhokseumwe Yusri Hazmi, SE. M. Si, Ak (Dosen: Politeknik Negeri Lhokseumawe)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah pejabat yang terlibat dalam proses penyusunan anggaran dan pejabat pelaksana anggaran di Satuan Kerja

Lebih terperinci

Arisha Hayu Pramesthiningtyas Pembimbing: Dr. H. Abdul Rohman MSi., Akt ABSTRACT

Arisha Hayu Pramesthiningtyas Pembimbing: Dr. H. Abdul Rohman MSi., Akt ABSTRACT PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL, MELALUI KOMITMEN ORGANISASI DAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Pada 15 Perusahaan Di Kota Semarang) Arisha Hayu Pramesthiningtyas

Lebih terperinci

Accounting Analysis Journal

Accounting Analysis Journal AAJ 3 (2) (2014) Accounting Analysis Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/aaj PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL: KOMITMEN ORGANISASI DAN INFORMASI TUGAS SEBAGAI PEMEDIASI Luluk

Lebih terperinci

Hidayat Setiadi, Etna Nur Afri Yuyetta 1

Hidayat Setiadi, Etna Nur Afri Yuyetta 1 DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 2, Nomor 4, Tahun 2013, Halaman 1-14 http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/accounting ISSN (Online): 2337-3806 PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. dengan teori-teori berikut ini (Shield dan Shield, 1998 dalam Sumarno, 2005).

BAB II TINJAUAN TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. dengan teori-teori berikut ini (Shield dan Shield, 1998 dalam Sumarno, 2005). 9 BAB II TINJAUAN TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Partisipasi Anggaran Hampir semua penelitian yang dilakukan terhadap anggaran berhubungan dengan teori-teori berikut

Lebih terperinci

Sukma Romadhona Agusrini 1) Djoko Kristianto 2) Muhammad Rofiq Sunarko 3) ABSTRACT

Sukma Romadhona Agusrini 1) Djoko Kristianto 2) Muhammad Rofiq Sunarko 3) ABSTRACT PENGARUH PARTISIPASI DALAM PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KOMITMEN ORGANISASI, BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus pada Rumah Sakit Umum

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berhubungan langsung dengan permasalahan yang diteliti (Cooper dan

BAB III METODE PENELITIAN. berhubungan langsung dengan permasalahan yang diteliti (Cooper dan 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini, jenis data yang digunakan data primer. Data primer merupakan data yang diperoleh secara

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. mengontrol dari pengumpulan data di dalam penelitian yang sedemikian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. mengontrol dari pengumpulan data di dalam penelitian yang sedemikian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Metode penelitian adalah suatu pengaturan dari syarat-syarat untuk mengontrol dari pengumpulan data di dalam penelitian yang sedemikian rupa. Penelitian

Lebih terperinci

PERSEPSI STAKEHOLDER INTERNAL DALAM PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN BERBASIS KINERJA TERHADAP KINERJA MANAJERIAL

PERSEPSI STAKEHOLDER INTERNAL DALAM PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN BERBASIS KINERJA TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PERSEPSI STAKEHOLDER INTERNAL DALAM PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN BERBASIS KINERJA TERHADAP KINERJA MANAJERIAL Linawati, Susi Damayanti Universitas Nusantara PGRI Kediri Abstrak Tujuan penelitian ini

Lebih terperinci

Maghfiroh. Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kualitas Anggaran terhadap,... 1

Maghfiroh. Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kualitas Anggaran terhadap,... 1 Maghfiroh. Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kualitas Anggaran terhadap,... 1 PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KUALITAS ANGGARAN (STUDI EMPIRIS PADA RSU KALIWATES JEMBER)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam Kepmendagri memuat pedoman penyusunan rancangan APBD yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam Kepmendagri memuat pedoman penyusunan rancangan APBD yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses penyusunan penganggaran daerah dengan pendekatan kinerja dalam Kepmendagri memuat pedoman penyusunan rancangan APBD yang dilaksanakan oleh Tim Anggaran Eksekutif

Lebih terperinci

JURNAL PENELITIAN SKRIPSI

JURNAL PENELITIAN SKRIPSI JURNAL PENELITIAN PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN PELIMPAHAN WEWENANG SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Studi Kasus pada Rumah Sakit Umum Daerah Banyudono di Kabupaten

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. disusun manajemen dalam jangka waktu satu tahun untuk membawa perusahaan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. disusun manajemen dalam jangka waktu satu tahun untuk membawa perusahaan BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Pengertian Anggaran Anggaran merupakan suatu rencana kerja yang dinyatakan secara kuantitatif, yang diukur dalam satuan moneter

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan manufaktur skala besar dan sedang di Semarang. 3.2 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengumpulan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan manufaktur skala besar dan sedang di Semarang. 3.2 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengumpulan Sampel BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Lokasi Penelitian Objek yang menjadi sasaran dalam penelitian ini adalah seluruh manajer perusahaan manufaktur skala besar dan sedang di Semarang. 3.2 Populasi,

Lebih terperinci

Renendya, Pengaruh Partisipasi Anggaran, Motivasi, Kompensasi, Job Relevan Informasi Dan Komitmen...

Renendya, Pengaruh Partisipasi Anggaran, Motivasi, Kompensasi, Job Relevan Informasi Dan Komitmen... 1 Pengaruh Partisipasi Anggaran, Motivasi, Kompensasi, Job Relevan Informasi Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Manajerial Di Pemerintah Daerah Kabupaten Bondowoso The Effect Of Budgeting Participation,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan inovatif dengan mempertimbangkan faktor-faktor ekstern organisasi yang. tujuan organisasi secara efektif dan efisien.

BAB I PENDAHULUAN. dan inovatif dengan mempertimbangkan faktor-faktor ekstern organisasi yang. tujuan organisasi secara efektif dan efisien. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam lingkungan persaingan global sekarang ini yang diliputi banyak ketidakpastian, maka perlu menciptakan kondisi ekonomi yang lebih fleksibel dan inovatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek dan Obyek Penelitian. Subyek dalam penelitian ini adalah para pejabat struktural Kepala Badan/Dinas/Kantor, Kepala bagian/bidang/subdinas/, Kepala subbagian/subbidang/

Lebih terperinci

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN BAB 3 METODELOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah pengguna software akuntansi yang bekerja pada suatu perusahaan yang menerapkan software akuntansi berbasis ERP.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek dan Obyek Penelitian Populasi merupakan seluruh obyek yang akan diteliti. Sedangkan sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti. Populasi dari penelitian ini

Lebih terperinci

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING. Oleh :

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING. Oleh : PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING Oleh : Desmiyawati Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Riau ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SLACK ANGGARAN PADA PT. BRI DI KOTA JAMBI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SLACK ANGGARAN PADA PT. BRI DI KOTA JAMBI e-jurnal BINAR 10 AKUNTANSI Vol. 2 e-jurnal No. 1, Januari BINAR 2013 AKUNTANSI Vol. 2 No. 1, April 2013 ISSN 2303-1522 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SLACK ANGGARAN PADA PT. BRI DI KOTA JAMBI Alfebriano

Lebih terperinci

PERAN VARIABEL KOMITMEN ORGANISASI DAN INOVASI PADA HUBUNGAN PENGANGGARAN DAN KINERJA: STUDI KASUS PADA SKPD KABUPATEN MAGELANG

PERAN VARIABEL KOMITMEN ORGANISASI DAN INOVASI PADA HUBUNGAN PENGANGGARAN DAN KINERJA: STUDI KASUS PADA SKPD KABUPATEN MAGELANG PERAN VARIABEL KOMITMEN ORGANISASI DAN INOVASI PADA HUBUNGAN PENGANGGARAN DAN KINERJA: STUDI KASUS PADA SKPD KABUPATEN MAGELANG ABSTRACT This study aims to examine the budgetary participation and performance

Lebih terperinci

Said Herry Syafrizal Cut Aknawal

Said Herry Syafrizal Cut Aknawal PENGARUH KARAKTERISTIK TUJUAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA PEMERINTAH KOTA BANDA ACEH Said Herry Syafrizal Cut Aknawal Abstract :This

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek penelitian dapat berupa tempat atau lokasi dilaksanakannya penelitian. Penelitian dilaksanakan di Pemerintah Daerah Kabupaten Sragen. Subyek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Unit II Gamping yang merupakan salah satu instansi rumah sakit yang berada di Jl. Wates

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. subjek dalam penelitian ini adalah pelanggan/konsumenyang mengetahui dan

BAB III METODE PENELITIAN. subjek dalam penelitian ini adalah pelanggan/konsumenyang mengetahui dan BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian Objek dalam penelitian ini yaitu Alfamart di Yogyakarta, sedangkan subjek dalam penelitian ini adalah pelanggan/konsumenyang mengetahui dan pernah membeli

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada 3 BMT yang ada di Kota Pekalongan yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada 3 BMT yang ada di Kota Pekalongan yaitu: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada 3 BMT yang ada di Kota Pekalongan yaitu: 1) BMT BAHTERA yang berlokasi di Jl. Dr. Sutomo Kota Pekalongan. 2) BMT SMNU yang berlokasi

Lebih terperinci

JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 2 / TAHUN 2015

JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 2 / TAHUN 2015 PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN JOB RELEVANT INFORMATION SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Studi Pada Dinas Pemerintah Kota Yogyakarta) Gita Pramudya Saraswati Akuntansi

Lebih terperinci

(Yusri Hazmi, SE. M.Si. Ak - Dosen Politeknik Negeri Lhokseumawe)

(Yusri Hazmi, SE. M.Si. Ak - Dosen Politeknik Negeri Lhokseumawe) Pengaruh Partisipasi Anggaran TerhadapKinerja Aparatur Pemerintah Daerah, melalui Komitmen Organisasi dan JRI Sebagai Variabel Intervening Pemko Lhokseumawe (Yusri Hazmi, SE. M.Si. Ak - Dosen Politeknik

Lebih terperinci

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA KERJA THE IMPACT OF BUDGET PARTICIPATION TO JOB PERFORMANCE

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA KERJA THE IMPACT OF BUDGET PARTICIPATION TO JOB PERFORMANCE PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA KERJA THE IMPACT OF BUDGET PARTICIPATION TO JOB PERFORMANCE James 1, Alimuddin 2, Kartini 2 1 KAP Drs. Rusman Thoeng M. Com, BAP, 2 Akuntansi, Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman

DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 1-14. http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/accounting PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PEGAWAI SEKRETARIAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perusahaan merupakan suatu tempat berlangsungnya kegiatan operasi yang terdiri atas bagian di dalamnya, yaitu tenaga kerja dan pekerjaan yang akan dilaksanakan. Menurut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berdasarkan rencana jangka panjang yang ditetapkan dalam proses

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berdasarkan rencana jangka panjang yang ditetapkan dalam proses BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Anggaran Anggaran merupakan suatu rencana kerja jangka pendek yang disusun berdasarkan rencana jangka panjang yang ditetapkan dalam proses penyusunan program (programming)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah semua pimpinan di lingkungan Satuan Kerja

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah semua pimpinan di lingkungan Satuan Kerja 22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan sampel Populasi pada penelitian ini adalah semua pimpinan di lingkungan Satuan Kerja Pengelola Daerah (SKPD) Kota Bandarlampung. Sampel diambil dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Obyek dan Lokasi Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur di Kota Semarang. 3.2. Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan objek penelitian. Populasi

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN BAB V HASIL PENELITIAN 5.1. Pelaksanaan dan Hasil Survei Penelitian ini menggunakan data primer yaitu kuisioner sebagai sumber data. Kuisioner dikirim ke masing masing responden disertai surat permohonan

Lebih terperinci

PENGARUH PENGANGGARAN PARTISIPATIF, SISTEM PENGUKURAN KINERJA DAN KOMPENSASI INSENTIF TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PERBANKAN DI BANDA ACEH

PENGARUH PENGANGGARAN PARTISIPATIF, SISTEM PENGUKURAN KINERJA DAN KOMPENSASI INSENTIF TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PERBANKAN DI BANDA ACEH ISSN 2302-0164 Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 7 Pages pp. 19-25 PENGARUH PENGANGGARAN PARTISIPATIF, SISTEM PENGUKURAN KINERJA DAN KOMPENSASI INSENTIF TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PERBANKAN DI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kasihan, Tamantirto, Bantul, Yogyakarta. Akuntansi, Prodi Ilmu Ekonomi sejumlah 76 dosen.

BAB III METODE PENELITIAN. Kasihan, Tamantirto, Bantul, Yogyakarta. Akuntansi, Prodi Ilmu Ekonomi sejumlah 76 dosen. BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Alamat: Jalan Lingkar Selatan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. seluruh UKM di Kabupaten Bantul yang telah terdaftar dalam Direktori

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. seluruh UKM di Kabupaten Bantul yang telah terdaftar dalam Direktori 48 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Karakteristik Responden Responden dalam penelitian ini adalah pengelola atau pemilik di seluruh UKM di Kabupaten Bantul yang telah terdaftar dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai yang terlibat pada proses

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai yang terlibat pada proses 21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi, Sampel dan Data Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai yang terlibat pada proses penyusunan anggaran, pelaksanaan anggaran dan yang mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Jenis, Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang dilakukan untuk

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Januari 2016

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Januari 2016 ANALISIS PENGARUH PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DIKLAT (SIM-D) TERHADAP KINERJA PEGAWAI DAN DAMPAKNYA TERHADAP MANAJEMEN PROYEK DI PUSDIKLAT KEMENTERIAN PU Satya Raharja 1) dan R.V. Hari Ginardi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah pejabat struktural SKPD yang terlibat pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah pejabat struktural SKPD yang terlibat pada BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah pejabat struktural SKPD yang terlibat pada proses penyusunan anggaran dan pelaksanaan anggaran di pemerintah kabupaten/kota

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI ANGGARAN DENGAN KINERJA MANAJERIAL: JOB RELEVANT INFORMATION SEBAGAI VARIABEL INTERVENING.

HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI ANGGARAN DENGAN KINERJA MANAJERIAL: JOB RELEVANT INFORMATION SEBAGAI VARIABEL INTERVENING. HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI ANGGARAN DENGAN KINERJA MANAJERIAL: JOB RELEVANT INFORMATION SEBAGAI VARIABEL INTERVENING Abstrak Studi ini mengkaji model partisipasi anggaran Kren (1992) yang memanfaatkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perencanaan strategis perusahaan, penyusunan anggaran merupakan salah satu hal yang paling penting. Oleh karena itu, bawahan sebaiknya diikutsertakan

Lebih terperinci

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL. Silfi Lestari Wijaya Mahasiswa Akuntansi Fakultas Ekonomi UNISMA

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL. Silfi Lestari Wijaya Mahasiswa Akuntansi Fakultas Ekonomi UNISMA PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL Silfi Lestari Wijaya Mahasiswa Akuntansi Fakultas Ekonomi UNISMA Jurica Lucyanda Dosen Akuntansi Fakultas Ekonomi UNISMA Abstract This study empirically

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah pejabat yang terlibat dalam proses penyusunan anggaran dan pejabat pelaksana anggaran di Satuan Kerja Perangkat Daerah

Lebih terperinci

Judul : Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran pada Kinerja Manajerial Dengan Self Efficacy dan Motivasi Kerja Sebagai Variabel Moderating

Judul : Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran pada Kinerja Manajerial Dengan Self Efficacy dan Motivasi Kerja Sebagai Variabel Moderating Judul : Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran pada Kinerja Manajerial Dengan Self Efficacy dan Motivasi Kerja Sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris pada Bank Perkreditan Rakyat Kota Denpasar) Nama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan mengenai metode penelitian yang akan digunakan sebagai dasar dalam melakukan analisis pengaruh konflik peran ganda dan beban kerja terhadap stres

Lebih terperinci

Prosiding Akuntansi ISSN:

Prosiding Akuntansi ISSN: Prosiding Akuntansi ISSN: 2460-6561 Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran terhadap Kinerja Manajerial (Studi pada 13 Kecamatan di Kota Bandung) The Effect of Budgetary Participation Participation on

Lebih terperinci

PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT, SISTEM PENGUKURAN KINERJA DAN SISTEM PENGHARGAAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL

PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT, SISTEM PENGUKURAN KINERJA DAN SISTEM PENGHARGAAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT, SISTEM PENGUKURAN KINERJA DAN SISTEM PENGHARGAAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris Pada RSUD RAA Soewondo Pati) NASKAH PUBLIKASI Disusun Untuk Memenuhi Tugas

Lebih terperinci

pemilihan sampel adalah pengambilan sampel dengan metode sampling purposive yaitu pengambilan sampel dimana peneliti telah terlebih

pemilihan sampel adalah pengambilan sampel dengan metode sampling purposive yaitu pengambilan sampel dimana peneliti telah terlebih BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research). Penelitian lapangan atau dapat pula disebut

Lebih terperinci

PENERAPAN ANGGARAN PARTISIPATIF PADA PERGURUAN TINGGI SWASTA (Studi Pada Tiga Universitas Swasta Di Daerah Istimewa Yogyakarta)

PENERAPAN ANGGARAN PARTISIPATIF PADA PERGURUAN TINGGI SWASTA (Studi Pada Tiga Universitas Swasta Di Daerah Istimewa Yogyakarta) PENERAPAN ANGGARAN PARTISIPATIF PADA PERGURUAN TINGGI SWASTA (Studi Pada Tiga Universitas Swasta Di Daerah Istimewa Yogyakarta) Yotan Parahita Anastasia Susty A. Prodi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas

Lebih terperinci

PARTISIPASI ANGGARAN PADA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK

PARTISIPASI ANGGARAN PADA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK Desember efektif Jurnal 2013Bisnis dan Ninik Ekonomi Setyorini, Handoko A Hasthoro, dan Agung Wicaksono 137 Vol. 4, No. 2, Desember 2013, 137-148 PARTISIPASI ANGGARAN PADA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK Ninik

Lebih terperinci

M. Rasuli Fakultas Ekonomi Universitas Riau ABSTRAK

M. Rasuli Fakultas Ekonomi Universitas Riau ABSTRAK Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Penyempurnaan Sistem Administrasi, Komitmen Dari Seluruh Komponen Organisasi, Kecukupan Sumber Daya, Dan Sistem Reward Punishment Terhadap Penyusunan APBD Berbasis Kinerja Di

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI UNTUK MELIHAT KONTRIBUSI KEPUASAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN SEKOLAH ISLAM NABILAH KOTA BATAM

ANALISIS REGRESI UNTUK MELIHAT KONTRIBUSI KEPUASAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN SEKOLAH ISLAM NABILAH KOTA BATAM ANALISIS REGRESI UNTUK MELIHAT KONTRIBUSI KEPUASAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN SEKOLAH ISLAM NABILAH KOTA BATAM Hermansah Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang 42 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang hanya bertujuan mendeskripsikan data hasil penelitian tanpa membuat kesimpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Tabungan Pensiunan

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Tabungan Pensiunan 54 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Lokasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Kantor Cabang Pembantu Blitar yang beralamatkan dijalan Tentara Gene Pelajar

Lebih terperinci

TESIS Diajukan sebagai salah satu syarat Memperoleh derajat S-2 Magister Sains Akuntansi

TESIS Diajukan sebagai salah satu syarat Memperoleh derajat S-2 Magister Sains Akuntansi HUBUNGAN ANTARA KEADILAN PROSEDURAL DAN KINERJA MANAJERIAL DENGAN PARTISIPASI ANGGARAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Penelitian terhadap Manajer Perusahaan Manufaktur di Jawa Tengah) TESIS Diajukan sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Jenis penelitian dapat digunakan sebagai acuan guna mempertimbangkan faktor pemilihan karir yang memengaruhi minat mahasiswa akuntansi menjadi

Lebih terperinci

Pengaruh Sistem Kompensasi Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Melalui Kepuasan Kerja Pada Karyawan Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Jember

Pengaruh Sistem Kompensasi Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Melalui Kepuasan Kerja Pada Karyawan Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Jember Pengaruh Sistem Kompensasi Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Melalui Kepuasan Kerja Pada Karyawan Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Jember (The Effect of Compensation System And Work Environment on

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN. Nasabah pada Studi kasus BCA KCP Glodok Plaza.Analisis yang akan disajikan terdiri

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN. Nasabah pada Studi kasus BCA KCP Glodok Plaza.Analisis yang akan disajikan terdiri BAB IV ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN Pada bab ini akan dibahas hasil penelitian dan analisa yang bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan dan Implikasinya Terhadap Loyalitas

Lebih terperinci

PENGARUH PARTISIPASI PENGANGGARAN PADA SENJANGAN ANGGARAN DENGAN ASIMETRI INFORMASI DAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI PEMODERASI

PENGARUH PARTISIPASI PENGANGGARAN PADA SENJANGAN ANGGARAN DENGAN ASIMETRI INFORMASI DAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI PEMODERASI PENGARUH PARTISIPASI PENGANGGARAN PADA SENJANGAN ANGGARAN DENGAN ASIMETRI INFORMASI DAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI PEMODERASI A. A. Sagung Sinta Mahadewi 1 1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Budgetary Participation, Managerial Performance, Organizational Commitment. vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: Budgetary Participation, Managerial Performance, Organizational Commitment. vii Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT This study aimed to analyze the relationship between budgetary participation and managerial performance moderated by organizational commitment. The data research collection using questionnaires.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan kelompok orang, peristiwa, atau hal yang ingin peneliti investigasi (Sekaran, 2009). Populasi merupakan sekelompok orang yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini meneliti mengenai pengaruh penilaian kinerja terhadap kinerja kinerja manajerial dengan reward sebagai variabel intervening pada Inspektorat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel penelitian yang digunakan dan definisi operasional dalam penelitian ini adalah : I. Variabel bebas, yang terdiri dari

Lebih terperinci

PENGARUH KARAKTERISTIK TUJUAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARATUR PEMERINTAH DAERAH PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DI KABUPATEN MAGETAN

PENGARUH KARAKTERISTIK TUJUAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARATUR PEMERINTAH DAERAH PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DI KABUPATEN MAGETAN 1 PENGARUH KARAKTERISTIK TUJUAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARATUR PEMERINTAH DAERAH PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DI KABUPATEN MAGETAN Andrea Anggrianti Nuritomo Program Studi Akuntansi, Fakultas

Lebih terperinci

dan 3 variabel independen, serta 1 variabel moderating, yang diadopsi dari jurnal

dan 3 variabel independen, serta 1 variabel moderating, yang diadopsi dari jurnal BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Definisi dan Pengukuran Variabel Penelitian ini terdiri dari satu variabel dependen yaitu kinerja manajerial dan 3 variabel independen, serta 1 variabel moderating, yang diadopsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting untuk mengkomunikasikan rencana-rencana manajemen, peranan dalam hal merencanakan pembiayaan dan pendapatan pada suatu

BAB I PENDAHULUAN. penting untuk mengkomunikasikan rencana-rencana manajemen, peranan dalam hal merencanakan pembiayaan dan pendapatan pada suatu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam sebuah organisasi, anggaran merupakan alat manajemen yang sangat penting untuk mengkomunikasikan rencana-rencana manajemen, mengalokasikan sumber daya dan

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Participation Budgeting, Managerial Performance, style of leadership, quality of human resources.

ABSTRACT. Keywords: Participation Budgeting, Managerial Performance, style of leadership, quality of human resources. ABSTRACT The budget is an element in the management control system that serves as a planning tool, a tool of work coordinating and monitoring tools for the job of top managers to improve managerial performance

Lebih terperinci

PENGARUH PARTISIPASI PENGANGGARAN DAN TINGKAT KESULITAN TARGET ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN SISTEM REWARD

PENGARUH PARTISIPASI PENGANGGARAN DAN TINGKAT KESULITAN TARGET ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN SISTEM REWARD PENGARUH PARTISIPASI PENGANGGARAN DAN TINGKAT KESULITAN TARGET ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN SISTEM REWARD SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Survey pada Perusahaan Manufaktur di Sukoharjo) SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian eksplanatoris (explanatory research) yaitu jenis penelitian yang berupaya menjelaskan pengaruh antara variabel-variabel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh manajer dan kepala bagian di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh manajer dan kepala bagian di BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh manajer dan kepala bagian di masing-masing Rumah Sakit Swasta di Bandar lampung. Adapun kriteria Rumah

Lebih terperinci

Neneng Rahma 1) Suharno 2) Bambang Widarno 3) ABSTRACT

Neneng Rahma 1) Suharno 2) Bambang Widarno 3) ABSTRACT PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, BUDAYA ORGANISASI, KEPEMIMPINAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Survei pada Karyawan PDAM Kota Surakarta) Neneng Rahma 1) Suharno 2) Bambang

Lebih terperinci

Dewi et al., Pengaruh Pengetahuan Tentang Akuntansi Sumber Daya Manusia dan Top Management...

Dewi et al., Pengaruh Pengetahuan Tentang Akuntansi Sumber Daya Manusia dan Top Management... 1 Pengaruh Pengetahuan Tentang Akuntansi Sumber Daya Manusia dan Top Management Support terhadap Penerapan Akuntansi Sumber Daya Manusia pada Perusahaan Manufaktur di Jawa Timur (Effect of Knowledge about

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan dan menguji antar variabel yang dihipotesiskan (Supriyanto dan

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan dan menguji antar variabel yang dihipotesiskan (Supriyanto dan 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Jenis penelitian dapat digunakan sebagai pedoman untuk memilih metode yang paling tepat untuk memecahkan permasalahan yang ada. Jenis penelitian

Lebih terperinci

Kata Kunci: Total Quality Management, Sistem Pengukuran Kinerja, Budaya Organisasi dan Kinerja Manajerial

Kata Kunci: Total Quality Management, Sistem Pengukuran Kinerja, Budaya Organisasi dan Kinerja Manajerial 1 Pengaruh Total Quality Management, Sistem Pengukuran Kinerja dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Manajerial (Studi Empiris Pada PT. Adiluhung Saranasegara Indonesia) Feisal Ananta Pertiwi Jurusan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Obyek penelitian menunjukkan lokasi atau tempat penelitian. Obyek dari penelitian ini adalah hotel berbintang yang berlokasi di Provinsi DIY. Sedangkan

Lebih terperinci

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 5, Nomor 1, Tahun 2015, Halaman 1-10 http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/accounting ISSN (Online): 2337-3806 PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan dengan menggunakan kuisioner. Kuisioner berisi tentang persepsi

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan dengan menggunakan kuisioner. Kuisioner berisi tentang persepsi BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini tergolong sebagai penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk menguji suatu teori dan menunjukan hubungan antar variabel. Data yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. gambaran umum responden pada penelitian ini: Tabel 4.1. Gambaran Umum Responden. No Keterangan Jumlah (orang)

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. gambaran umum responden pada penelitian ini: Tabel 4.1. Gambaran Umum Responden. No Keterangan Jumlah (orang) BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. GAMBARAN UMUM RESPONDEN Dari hasil penyebaran kuesioner pada 12 perusahaan diperoleh 39 kuesioner untuk diolah. Berikut ini adalah tabel yang menjelaskan tentang

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN Pengumpulan Data. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan

BAB IV PEMBAHASAN Pengumpulan Data. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan penyebaran kuesioner sebanyak 216 set pada mahasiswa pascasarjana STIEPARI Semarang yang berstatus sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu: Kepala Divisi Perusahaan tiap departemen yang bersedia

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu: Kepala Divisi Perusahaan tiap departemen yang bersedia 31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian ini yaitu: Kepala Divisi Perusahaan tiap departemen yang bersedia berpartisipasi dalam pengisian kuesioner pada perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Data dan Sumber Data Data merupakan sekumpulan informasi. Pengertian data dalam bisnis adalah sekumpulan informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan. Menurut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pertanyaan dalam bentuk daftar isian (kuesioner) kepada responden.

BAB III METODE PENELITIAN. pertanyaan dalam bentuk daftar isian (kuesioner) kepada responden. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Berdasarkan karakteristik masalah yang diteliti, penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode survei karena peneliti mengajukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan mutu, dan peningkatan kinerja perusahaan yang mampu

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan mutu, dan peningkatan kinerja perusahaan yang mampu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era sekarang ini, hanya perusahaan yang mampu melakukan efisiensi, peningkatan mutu, dan peningkatan kinerja perusahaan yang mampu mempertahankan kelangsungan

Lebih terperinci

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI BADAN DIKLAT DAN LITBANG PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SRAGEN

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI BADAN DIKLAT DAN LITBANG PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SRAGEN NASKAH PUBLIKASI PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI BADAN DIKLAT DAN LITBANG PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SRAGEN NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek Penelitian 1. Waktu dan Tempat Penelitian a. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan ditempat yang akan digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mungkin. Untuk mewujudkan efektivitas dan efisiensi operasional maka

BAB I PENDAHULUAN. mungkin. Untuk mewujudkan efektivitas dan efisiensi operasional maka BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis saat ini dari masa ke masa terasa semakin kompetitif. Perusahaan dituntut untuk dapat beroperasi seefektif dan seefisien mungkin. Untuk

Lebih terperinci

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT Maria Niken Setyarini Anastasia Susty A. Program Studi Akuntansi,

Lebih terperinci

JOB RELEVANT INFORMATION DESENTRALISASI DAN PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL

JOB RELEVANT INFORMATION DESENTRALISASI DAN PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan ISSN 1411-0393 Akreditasi No. 80/DIKTI/Kep/2012 JOB RELEVANT INFORMATION DESENTRALISASI DAN PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL Jasintha Dessy Tapatfeto

Lebih terperinci