BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada 3 BMT yang ada di Kota Pekalongan yaitu:

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada 3 BMT yang ada di Kota Pekalongan yaitu:"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada 3 BMT yang ada di Kota Pekalongan yaitu: 1) BMT BAHTERA yang berlokasi di Jl. Dr. Sutomo Kota Pekalongan. 2) BMT SMNU yang berlokasi di Jl. Sriwijaya Kota Pekalongan. 3) BMT MITRA UMAT yang berlokasi di Jl. Jlamprang, Krapyak Kidul Kota Pekalongan. B. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah semua kepala kantor cabang dan kepala bagian BMT Se-Kota Pekalongan. Sampel yang digunakan adalah 38 kepala kantor cabang dan kepala bagian yang ada di BMT BAHTERA, BMT SMNU, dan BMT MITRA UMAT. Sampel tersebut dipilih berdasarkan teknik purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. 1 Adapun kriteria pemilihan sampel adalah: 1) BMT yang dipilih adalah BMT yang berlokasi di kawasan Kota Pekalongan, tidak mencakup Kabupaten. 1 Nanang Martono, Metode Penelitian Kuantitatif: Analisis Isi dan Analisis Data Sekunder, (Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2011), h

2 54 2) Dari seluruh BMT yang berlokasi di Kota Pekalongan, dipilih BMT yang sudah beroperasi lebih dari 5 tahun dan merupakan BMT yang telah memiliki kantor cabang yaitu BMT BAHTERA, BMT SM NU, DAN BMT MITRA UMAT. 3) Dari seluruh pegawai ketiga BMT tersebut, hanya para kepala kantor cabang dan kepala bagian yang dipilih sebagai sampel. Hal ini dikarenakan mereka adalah pihak-pihak yang secara aktif ikut berpartisipasi dalam penyusunan anggaran melalui informasi lapangan yang diperoleh dari bawahannya. C. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data subyek (selfreport data). Data subyek adalah jenis data penelitian yang berupa opini, sikap, pengalaman atau karakteristik dari seseorang atau sekelompok orang yang menjadi subyek penelitian (responden). 2 2 Mochamad Fauzi, Metode Penelitian Kuantitatif: Sebuah Pengantar, (Semarang: Walisongo Press, 2009), h. 164.

3 55 Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: 1. Sumber data primer (primary data) Data primer merupakan data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (responden). 3 Sumber data primer dalam penelitian ini berupa hasil dari penyebaran kuesioner yang telah diisi oleh responden. 2. Sumber data sekunder Sumber data sekunder pada penelitian diperoleh dari dokumen BMT terkait profil, sejarah pendirian, dan lain sebagainya. Data sekunder lain juga diperoleh dari data internet. D. Teknik Pengumpulan Data Data diperoleh melalui penyebaran kuesioner kepada responden. Kuesioner merupakan daftar pertanyaan terstruktur dengan alternatif (option) jawaban yang telah tersedia sehingga responden tinggal memilih jawaban sesuai dengan aspirasi, persepsi, sikap, keadaan, atau pendapat pribadinya. 4 Untuk setiap BMT, akan diberikan sebanyak 15 kuesioner yang ditujukan kepada kepala kantor cabang dan kepala bagian. 3 Mochamad Fauzi, Metode Penelitian Kuantitatif: Sebuah Pengantar, (Semarang: Walisongo Press, 2009), h Bagong Suyanto dan Sutinah (ed), Metode Penelitian Sosial: Berbagai Alternatif Pendekatan, (Jakarta: Prenada Media Group, 2008), h. 60.

4 56 E. Definisi dan Pengukuran Variabel Penelitian 1. Definisi variabel Penelitian ini menggunakan tiga variabel yaitu variabel bebas (independen), variabel terikat (dependen), dan variabel 1) Variabel bebas (independen) adalah variabel yang mempengaruhi atau yang terjadi perubahannya atau timbulnya variabel terikat (dependen). 5 Variabel bebas (independen) dalam penelitian ini adalah partisipasi anggaran. 2) Variabel terikat (dependen) adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas (independen). 6 Variabel terikat (dependen) dalam penelitian ini adalah kinerja manajerial. 3) Variabel moderating. Variabel moderating adalah variabel independen yang akan memperkuat atau memperlemah hubungan antara variabel independen lainnya terhadap variabel dependen. 7 Variabel moderating dalam penelitian ini adalah kemampuan interpersonal pemimpin berbasis syariah. 5 Mochamad Fauzi, Metode Penelitian Kuantitatif: Sebuah Pengantar, (Semarang: Walisongo Press, 2009), h Mochamad Fauzi, Metode Penelitian Kuantitatif: Sebuah Pengantar, (Semarang: Walisongo Press, 2009), h Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19, (Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2011), h. 223.

5 57 2. Pengukuran variabel Instrumen yang digunakan untuk menguji hubungan dan pengaruh dari beberapa variabel penelitian di atas berupa kuesioner yang diadopsi dari penelitian-penelitian terdahulu yang telah teruji tingkat validitas dan reliabilitasnya. Ada tiga variabel yang diukur dalam penelitian ini: a. Partisipasi anggaran Dalam penelitian ini, tingkat partisipasi anggaran diukur dengan menggunakan instrument yang dikembangkan oleh Milani 8. Instrument ini dipilih karena telah banyak digunakan oleh peneliti partisipasi anggaran. Setiap responden diminta untuk menjawab enam butir pernyataan dengan cara memilih salah satu nilai dalam skala satu sampai lima. Skala rendah (nilai 1) menunjukkan tingkat partisipasi yang rendah dan skala tertinggi (nilai 5) menunjukkan tingkat partisipasi yang tinggi. Skala yang digunakan adalah skala interval. b. Kemampuan interpersonal pemimpin berbasis syariah Dalam penelitian ini, tingkat kemampuan interpersonal pemimpin berbasis syariah diukur dengan menggunakan indikator yang ditulis oleh Ahmad Ibrahim Abu Sinn 9. Responden diminta untuk menjawab 8 butir pernyataan dengan memilih salah satu nilai dari 5 nilai yang disediakan. Skala terendah (nilai 1) 8 Milani, The Relationship of Participation in Budget Setting to Industrial Supervisor Performance and Attitudes: A Field Study, Accounting Review, April P Ahmad Ibrahim Abu Sinn, Manajemen Syariah: Sebuah Kajian Historis dan Kontemporer, (Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2008). h. 138.

6 58 menunjukkan jawaban sangat tidak setuju (STS) dan skala tertinggi (nilai 5) menunjukkan jawaban sangat setuju (SS). Skala yang digunakan adalah skala interval. c. Kinerja manajerial Dalam penelitian ini, tingkat kinerja manajerial diukur dengan menggunakan instrument self rating yang dikembangkan oleh Mahoney, dkk. 10 Responden diminta untuk mengisi 8 butir pernyataan dengan memilih salah satu nilai dari 1-5. Skala terendah (nilai 1) menunjukkan nilai yang jauh di bawah rata-rata dan skala tertinggi (nilai 5) menunjukkan nilai yang jauh di atas rata-rata. Skala yang digunakan adalah skala interval. F. Definisi Operasional Variabel Definisi dari masing-masing variabel disajikan dalam tabel berikut: 10 Mahoney, et.al., Development of Managerial Performance: A Research Approach, Cincinnati: South Western Publishing.

7 59 Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Penelitian Variabel Definisi Pengukuran Skala Kinerja Manajerial Kinerja manajerial adalah hasil Kinerja manajerial diukur dengan menggunakan Skala interval dari proses aktivitas manajerial instrument self rating yang dikembangkan oleh yang efektif mulai dari proses Mahoney sebagai berikut 12 : perencanaan, penatausahaan, pelaksanaan, laporan 1. Perencanaan pertanggungjawaban, pembinaan, 2. Investigasi dan pengawasan Pengkoordinasian 4. Evaluasi 5. Pengawasan 11 (Diunduh 6 September 2014). 12 Mahoney, et.al., Development of Managerial Performance: A Research Approach, Cincinnati: South Western Publishing.

8 60 Partisipasi Anggaran Partisipasi dalam penyusunan anggaran adalah sebagai tingkat pengaruh dan keterlibatan yang dirasakan manajer tingkat bawah dalam proses penyusunan anggaran Pemilihan staf 7. Negosiasi 8. Perwakilan Tingkat partisipasi anggaran diukur melalui instrumen yang dikembangkan oleh Milani 14 yaitu: 1. Sejauh mana anggaran dipengaruhi oleh partisipan 2. Alasan-alasan pihak manajer puncak dalam merevisi anggaran 3. Keinginan berpartisipasi dalam menyusun anggaran tanpa diminta 4. Sejauh mana manajer pusat pertanggung Skala interval 13 Abdul Halim, et. al., Akuntansi Manajemen, (Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 2012), h Milani, The Relationship of Participation in Budget Setting to Industrial Supervisor Performance and Attitudes: A Field Study, Accounting Review, April P

9 61 jawaban mempunyai pengaruh dalam anggaran akhir 5. Kepentingan manajer pusat pertanggung jawaban dalam partisipasinya terhadap anggaran 6. Anggaran didiskusikan antara pihak manajer puncak dengan manajer pusat pertanggung jawaban pada saat anggaran dsusun Kemampuan Kemampuan interpersonal adalah Kemampuan interpersonal pemimpin berbasis Skala interval Interpersonal kemampuan pemimpin organisasi syariah dapat dinilai melalui indikator berikut: 16 Pemimpin Syariah Berbasis untuk membina hubungan baik, berkomunikasi dan berinteraksi dengan bawahan dan semua 1. Memberikan suri tauladan yang baik dalam setiap aktivitas stakeholder organisasi Memiliki interaksi sosial yang baik dengan bawahan, konsen dengan persoalan mereka 15 Budi Rahmat Hakim (ed), Manajemen Berbasis Syariah, (Yogyakarta: Aswaja Pressindo, 2013), h Ahmad Ibrahim Abu Sinn, Manajemen Syariah: Sebuah Kajian Historis Dan Kontemporer, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008), h. 138.

10 62 dan berlaku adil 3. Mengajak bawahan untuk bermusyawarah dan menghormati pendapat mereka 4. Melatih bawahan untuk menjalankan tugas dengan amanah 5. Mempunyai kepercayaan terhadap kemampuan bawahan dan mendelegasikan sebagian dari wewenangnya 6. Melakukan inspeksi, pengawasan dan audit terhadap kinerja bawahan secara amanah

11 G. Teknik Analisis Data 1. Statistik Deskriptif Variabel Statistik deskriptif variabel menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti jumlah sampel data yang diujikan, nilai akumulasi paling tinggi dari masing-masing jawaban responden pada tiap variabel (nilai maksimum), nilai akumulasi paling rendah dari masing-masing jawaban responden pada tiap variabel (nilai minimum), nilai rata-rata dari keseluruhan jawaban responden pada setiap variabel, standar deviasi untuk menilai tingkat dispersi atau persebaran ratarata atas jawaban responden dan varians. Penelitian ini menggunakan tabel distribusi frekuensi absolut yang menunjukkan angka rata-rata, median, kisaran dan standar deviasi dari variabel penelitian yaitu partisipasi anggaran, kemampuan interpersonal pemimpin berbasis syariah, dan kinerja manajerial. 2. Uji Kualitas Data a. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Validitas dapat diukur dengan cara melakukan korelasi antar skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel yang diperoleh dengan menggunakan uji korelasi pearson dengan rumus:

12 Dimana: : Koefisien korelasi antara x dan y N : Jumlah subyek x : Skor item y : Skor total x : Jumlah skor items y : Jumlah skor total x² : Jumlah kuadrat skor item y² : Jumlah kuadrat skor total Jika nilai r hitung lebih besar atau sama dengan r tabel maka butir instrumen tersebut valid. Sebaliknya, jika r hitung lebih kecil dari r tabel maka instrumen tersebut tidak valid. b. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari wakru ke waktu.

13 Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan cara one shot atau pengukuran sekali saja. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik cronbach alpha (α). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach alpha (α) > 0, Uji reliabilitas dapat dihitung dengan menggunakan rumus cronbach alpha sebagai berikut: Dimana: : Reliabilitas instrumen K : Jumlah butir pertanyaan : Jumlah varian pada butir pertanyaan ke-b : Varian total Kriteria diterima dan tidaknya suatu data reliabel atau tidak jika nilai alpha lebih besar dari pada nilai kritis product moment atau nilai r tabel. Dapat pula dilihat dengan menggunakan nilai batasan penentu, misalnya 0,6. Nilai yang 17 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19, (Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2011), h

14 kurang dari 0,6 dianggap memiliki reliabilitas yang kurang, sedangkan nilai 0,7 dapat diterima dan nilai di atas 0,8 dianggap baik Uji Asumsi Klasik Regresi Uji asumsi klasik digunakan untuk mengetahui ada tidaknya normalitas residual, multikolinearitas, autokorelasi, dan heteroskedastisitas pada model regresi. Model regresi linier dapat dikatakan sebagai model yang baik jika model tersebut memenuhi beberapa asumsi klasik dimana data residual terdistribusi normal, tidak adanya multikolinieritas, autokorelasi, dan heteroskodastisitas. 19 a. Uji Normalitas Residual Uji ini digunakan untuk menguji apakah nilai residual yang dihasilkan dari regresi terdistribusi secara normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah yang memiliki nilai residual yang terdistribusi secara normal. 20 Metode uji normalitas residual yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan grafik histogram dan uji One Sample Kolmogorov-Smirnov. Dasar pengambilan keputusan pada uji grafik adalah jika grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas Sekaran sebagaimana dikutip oleh Adji Djojo (ed), Aplikasi Praktis SPSS dalam Penelitian, (Yogyakarta: Gava Media, 2012), h Duwi Priyatno, SPSS 22: Pengolahan Data Terpraktis, (Yogyakarta: Andi Offset, 2014 ). h Duwi Priyatno, SPSS 22: Pengolahan Data Terpraktis, (Yogyakarta: Andi Offset, 2014 ). h Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19, (Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2011), h. 163.

15 Pada uji One Sample Kolmogorov-Smirnov, data dikatakan berdistribusi normal jika nilai signifikansinya lebih dari 0,05 (> 0,05). 22 b. Uji Multikolinieritas Multikolinieritas artinya antarvariabel independen yang terdapat dalam model regresi memiliki hubungan linier yang sempurna atau mendekati sempurna. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi sempurna atau mendekati sempurna diantara variabel bebasnya. 23 Metode uji multikolinieritas yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan melihat nilai tolerance dan inflation factor (VIF) pada model regresi. Apabila nilai VIF < 10 dan tolerance > 0,1 maka dinyatakan tidak terjadi multikolinieritas. 24 c. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Autokorelasi muncul karena 22 Duwi Priyatno, SPSS 22: Pengolahan Data Terpraktis, (Yogyakarta: Andi Offset, 2014 ). h Duwi Priyatno, SPSS 22: Pengolahan Data Terpraktis, (Yogyakarta: Andi Offset, 2014 ). h Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19, (Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2011), h. 106.

16 observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. 25 Adapun uji autokorelasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji Durbin-Watson. Adapun dasar pengambilan keputusan pada uji Drbin-Watson adalah jika DU < DW < 4-DU maka dinyatakan tidak terjadi autokorelasi. 26 d. Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas adalah varian residual yang tidak sama pada semua pengamatan di dalam model regresi. Regresi yang baik seharusnya tidak terjadi heteroskedastisitas. 27 Uji heteroskedastisitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasi spearman s rho dan metode grafik (melihat pola titik-titik pada grafik regresi). Jika pada uji korelasi spearman s rho menunjukkan nilai signifikansi (sig 2 tailed) lebih dari 0,05 maka dapat disimpulkan tidak terjadi masalah heteroskedastisitas Uji Hipotesis Metode statistik yang akan digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik analisis jalur (path analysis) 25 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19, (Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2011), h Duwi Priyatno, SPSS 22: Pengolahan Data Terpraktis, (Yogyakarta: Andi Offset, 2014 ). h Duwi Priyatno, SPSS 22: Pengolahan Data Terpraktis, (Yogyakarta: Andi Offset, 2014 ). h Duwi Priyatno, SPSS 22: Pengolahan Data Terpraktis, (Yogyakarta: Andi Offset, 2014 ). h. 113.

17 yang dioperasikan melalui SPSS 19. Analisis jalur merupakan perluasan dari analisis regresi linear berganda atau penggunaan analisis regresi untuk menaksir hubungan kausalitas antar variabel (model kausal) yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori. Analisis jalur digunakan untuk menentukan pola hubungan antara tiga atau lebih variabel dan tidak dapat digunakan untuk mengkonfirmasi atau menolak hipotesis kausalitas imajiner. 29 Tahapan dalam melakukan analisis menggunakan analisis jalur (path analysis) adalah sebagai berikut: Tahap 1: Mengembangkan model secara teoritis Langkah awal yang harus dilakukan adalah pengungkapan teori yang digunakan. Model persamaan struktural disusun berdasarkan hubungan kausalitas, di mana perubahan satu variabel membawa perubahan terhadap variabel lainnya. Persamaan struktural yang digambarkan oleh diagram jalur merupakan representasi dari teori yang telah diungkapkan. Kuat atau tidaknya hubungan kausalitas antara dua variabel tersebut terletak pada pembenaran secara teoritis untuk mendukung analisis. Tahap 2: Penyusunan diagram jalur (path diagram) untuk menggambarkan hubungan kausalitas antar variabel Tampilan lengkap diagram alur (path diagram) untuk melakukan pengujian terhadap model penelitian ini adalah sebagai berikut: 29 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19, (Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2011), h. 245.

18 Gambar 3.1 e1 Kemampuan Interpersonal Pemimpin Berbasis Syariah (X2) ρ2 ρ3 Partisipasi Anggaran (X1) ρ1 Kinerja Manajerial (Y) e2 Dalam diagram jalur (path diagram), hubungan antar konstruk ditunjukkan dengan garis dengan satu anak panah yang menunjukkan hubungan kausalitas (regresi) dari satu konstruk ke konstruk yang lain. Pengembangan diagram alur dilakukan dengan tujuan untuk memudahkan mengetahui hubungan kausalitas antar variabel yang akan diuji. Pada penelitian ini terdapat satu konstruk eksogen yaitu partisipasi anggaran dan dua konstruk endogen yaitu kemampuan interpersonal pemimpin berbasis syariah dan kinerja manajerial. Tahap 3: Menerjemahkan diagram jalur ke persamaan struktural Setelah mengembangkan model teoritis dan membangun diagram jalur, maka langkah selanjutnya adalah menerjemahkan diagram jalur ke dalam persamaan

19 struktural. Persamaan struktural memperlihatkan hubungan kausalitas antar berbagai konstruk dalam model. Dari diagram di atas terlihat bahwa partisipasi anggaran mempunyai hubungan langsung dengan kinerja manajerial (ρ1). Namun demikian partisipasi anggaran juga mempunyai hubungan tidak langsung ke kinerja manajerial yaitu dari partisipasi anggaran ke kemampuan interpersonal pemimpin berbasis syariah (ρ2) baru kemudian ke kinerja manajerial (ρ3). Total pengaruh hubungan dari partisipasi anggaran ke kinerja manajerial (korelasi antara partisipasi anggaran dengan kinerja manajerial) sama dengan pengaruh langsung partisipasi anggaran ke kinerja manajerial (koefisien path atau regresi ρ1) ditambah pengaruh tidak langsung yaitu koefisien path dari partisipasi anggaran ke kemampuan interpersonal pemimpin berbasis syariah (ρ2) dikalikan dengan koefisien path dari kemampuan interpersonal pemimpin berbasis syariah ke kinerja manajerial (ρ3). Pengaruh langsung PA ke KM = ρ1 Pengaruh tak langsung PA ke KIP ke KM = ρ2 x ρ3 Tot. pengaruh (korelasi PA ke KM) = ρ1 + ( ρ2 x ρ3) Koefisien jalur adalah standardized koefisien regresi. Koefisien jalur dihitung dengan membuat dua persamaan struktural yaitu persamaan regresi yang menunjukkan hubungan yang dihipotesiskan. Dalam penelitian ini ada dua persamaan:

20 KIP = α + ρ2pa + e1 (1) KM = α + ρ1pa + ρ3kip + e2 (2) Keterangan: KIP : Kemampuan interpersonal pemimpin berbasis syariah PA : Partisipasi anggaran KM : Kinerja manajerial Tahap 4: Pemilihan matrik input dan teknik analisis yang digunakan Langkah terakhir dalam analisis jalur adalah memilih matrik input dan teknik analisis. Teknik analisis dalam penelitian ini akan menggunakan analisis regresi linear sederhana dengan memasukkan persamaan 1 dan analisis regresi linear berganda dengan memasukkan persamaan 2. Setelah diketahui koefisien jalur melalui analisis regresi, untuk mengetahui signifikan tidaknya pengaruh mediasi, maka dilakukan uji sobel test sebagai berikut: Hitung standar error dari koefisien indirect effect Langkah selanjutnya hitung nilai t statistik pengaruh mediasi dengan rumus sebagai berikut:

21 Jika t hitung lebih besar dari t tabel dengan tingkat signifikansi 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa koefisien mediasi signifikan yang berarti ada pengaruh mediasi.

Bab III METODELOGI PENELITIAN

Bab III METODELOGI PENELITIAN Bab III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi pada hotel di Tangerang. Responden dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan manufaktur skala besar dan sedang di Semarang. 3.2 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengumpulan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan manufaktur skala besar dan sedang di Semarang. 3.2 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengumpulan Sampel BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Lokasi Penelitian Objek yang menjadi sasaran dalam penelitian ini adalah seluruh manajer perusahaan manufaktur skala besar dan sedang di Semarang. 3.2 Populasi,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Deskripsi responden disini akan menganalisa identitas para konsumen yang menjadi sampel dalam penelitian mengenai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah pejabat yang terlibat dalam proses penyusunan anggaran dan pejabat pelaksana anggaran di Satuan Kerja Perangkat Daerah

Lebih terperinci

dan 3 variabel independen, serta 1 variabel moderating, yang diadopsi dari jurnal

dan 3 variabel independen, serta 1 variabel moderating, yang diadopsi dari jurnal BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Definisi dan Pengukuran Variabel Penelitian ini terdiri dari satu variabel dependen yaitu kinerja manajerial dan 3 variabel independen, serta 1 variabel moderating, yang diadopsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di salah satu perusahaan yang bergerak di sektor jasa yaitu PT SIAPTEK. Penelitian dilakukan dari bulan Maret 2015 hingga

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Maret mewakili sebagai pusat kegiatan universitas. Pengumpulan data kuesioner

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Maret mewakili sebagai pusat kegiatan universitas. Pengumpulan data kuesioner digilib.uns.ac.id 46 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Data primer didapat dengan menyebar kuesioner kepada para pejabat di Fakultas Ekonomi, Fakultas Teknik, dan Kantor Pusat Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Obyek dan Lokasi Penelitian Semarang. Obyek dan lokasi penelitian ini adalah bank syariah yang ada di kota 3.2. Populasi dan Sampel A. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan hubungan kausal yakni hubungan yang bersifat sebab akibat. Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan hubungan kausal yakni hubungan yang bersifat sebab akibat. Dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif, peneliti melakukan penelitian yang bersifat hubungan antara tiga variabel, adapun bentuk hubungannya

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Yang menjadi objek pada penelitian ini adalah tingkat partisipasi dari

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Yang menjadi objek pada penelitian ini adalah tingkat partisipasi dari BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Yang menjadi objek pada penelitian ini adalah tingkat partisipasi dari manajer tingkat menengah dan manajer tingkat bawah dalam proses penyusunan

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah manajer dan staf yang

BAB III METODA PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah manajer dan staf yang BAB III METODA PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah manajer dan staf yang bekerja pada perusahaan BUMN yang ada di Bandarlampung. Dari empat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berupa penjualan, piutang usaha, dan arus kas operasional pada laporan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian aaaaaaapenelitian ini dilakukan pada Wajib Pajak kendaraan bermotor di kantor SAMSAT Kota Magelang. Populasi menurut Sugiyono (2013) merupakan obyek/subyek

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Responden Sebagaimana yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa responden yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa pada Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Obyek yang diteliti dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) yang terletak di Jakarta. Responden yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. variabel. Yang menjadi objek penelitian ini adalah Wajib Pajak Orang Pribadi yang

BAB III METODE PENELITIAN. variabel. Yang menjadi objek penelitian ini adalah Wajib Pajak Orang Pribadi yang BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat kausalitas yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan serta pengaruh antara dua variabel atau lebih

Lebih terperinci

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN BAB 3 METODELOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah pengguna software akuntansi yang bekerja pada suatu perusahaan yang menerapkan software akuntansi berbasis ERP.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai yang terlibat pada proses

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai yang terlibat pada proses 21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi, Sampel dan Data Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai yang terlibat pada proses penyusunan anggaran, pelaksanaan anggaran dan yang mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. karena data diperoleh dari hasil pengamatan langsung di Bank Muamalat

BAB III METODE PENELITIAN. karena data diperoleh dari hasil pengamatan langsung di Bank Muamalat 50 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis dan sumber data yang diguanakan dalam penelitian ini adalah data primer dan skunder. 3.1.1 Jenis penelitian Penelitian ini merupakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek / Subyek Penelitian Obyek yang dipilih untuk melakukan penelitian adalah Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang berlokasi di Kampus Terpadu, Jl. Lingkar Selatan, Tamantirto,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. di Jln. Raya Merak Km. 3, Merak Banten. Waktu penelitian dilaksanakan pada

BAB III METODE PENELITIAN. di Jln. Raya Merak Km. 3, Merak Banten. Waktu penelitian dilaksanakan pada 40 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah salah satu terminal di Merak-Banten yakni PT. X. Penelitian ini akan dilakukan di Departemen Operasional yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Indriantoro (2009) populasi adalah sekelompok orang, kejadian, atau

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Indriantoro (2009) populasi adalah sekelompok orang, kejadian, atau BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Menurut Indriantoro (2009) populasi adalah sekelompok orang, kejadian, atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu. Sedangkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di beberapa perusahaan dagang dan jasa di Jakarta yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan mengambil sampel

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian 1. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris apakah masing-masing unsur motivasi yang meliputi: motivasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel yang diduga mampu memprediksi minat mahasiswa untuk

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel yang diduga mampu memprediksi minat mahasiswa untuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh variabel-variabel yang diduga mampu memprediksi minat mahasiswa untuk berwirausaha.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek penelitian dapat berupa tempat atau lokasi dilaksanakannya penelitian. Penelitian dilaksanakan di Pemerintah Daerah Kabupaten Sragen. Subyek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pertanyaan dalam bentuk daftar isian (kuesioner) kepada responden.

BAB III METODE PENELITIAN. pertanyaan dalam bentuk daftar isian (kuesioner) kepada responden. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Berdasarkan karakteristik masalah yang diteliti, penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode survei karena peneliti mengajukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek dan Obyek Penelitian Populasi merupakan seluruh obyek yang akan diteliti. Sedangkan sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti. Populasi dari penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitaif adalah metode untuk menguji teori-teori tertentu dengan cara

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitaif adalah metode untuk menguji teori-teori tertentu dengan cara BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pada penelitian ini pendekatan yang dipakai adalah kuantitatif. Penelitian kuantitaif adalah metode untuk menguji teori-teori tertentu dengan cara meneliti

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. seluruh UKM di Kabupaten Bantul yang telah terdaftar dalam Direktori

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. seluruh UKM di Kabupaten Bantul yang telah terdaftar dalam Direktori 48 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Karakteristik Responden Responden dalam penelitian ini adalah pengelola atau pemilik di seluruh UKM di Kabupaten Bantul yang telah terdaftar dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/ Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Yogyakarta, populasi dari penelitian ini adalah karyawan dan pegawai perusahaan asuransi syariah di Yogyakarta. B. Jenis

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pengujian hipotesis pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan regresi linier sederhana dan regresi linier berganda. Tujuan analisis penelitian ini adalah menjawab

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di wilayah DKI Jakarta pada bulan Oktober 2016. Sasaran dari penelitian ini yaitu wajib pajak bumi dan bangunan di Kelurahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Dilihat dari cakupan jenis eksplanasi ilmunya, penelitian ini merupakan penelitian kausalitas, yang bertujuan untuk mencari penjelasan dalam bentuk hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh peneliti dari sumber asli. Menurut

Lebih terperinci

BAB IV METODA PENELITIAN. disimpulkan dan diberikan saran. Suatu desain penelitian menyatakan struktur

BAB IV METODA PENELITIAN. disimpulkan dan diberikan saran. Suatu desain penelitian menyatakan struktur 25 BAB IV METODA PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian merupakan rencana menyeluruh dari penelitian mencakup hal-hal yang akan dilakukan peneliti mulai dari membuat hipotesis dan implikasinya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/ subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini akan membahas mengenai pengaruh kesadaran wajib pajak, sanksi pajak dan pengetahuan pajak terhadap kepatuhan wajib pajak orang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Pengumpulan data dari kuesioner dalam penelitian ini dilakukan sekitar satu bulan dari tanggal 13 Oktober sampai 14 November 2014. Dengan obyek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Obyek dan Lokasi Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur di Kota Semarang. 3.2. Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan objek penelitian. Populasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Jenis penelitian dapat digunakan sebagai acuan guna mempertimbangkan faktor pemilihan karir yang memengaruhi minat mahasiswa akuntansi menjadi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh secara langsung dari subyek penelitian dalam bentuk panduan

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh secara langsung dari subyek penelitian dalam bentuk panduan BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah seluruh pedagang sayur pasar tradisional di kabupaten Majalengka. B. Jenis Data Jenis data dalam penelitian ini merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/ Subyek Penelitian Populasi yang dijadikan obyek penelitian ini adalah auditor independen yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di wilayah Yogyakarta, Surakarta,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan kelompok orang, peristiwa, atau hal yang ingin peneliti investigasi (Sekaran, 2009). Populasi merupakan sekelompok orang yang

Lebih terperinci

C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian

C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan PT Bank Sahabat Sampoerna Cabang Puri yang beralamat di Jalan Puri Indah Raya Blok A/15, Kembangan, Jakarta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan mengenai metode penelitian yang akan digunakan sebagai dasar dalam melakukan analisis pengaruh konflik peran ganda dan beban kerja terhadap stres

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Merujuk pada rumusan masalah, maka jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif. Menurut Arikunto

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek dan Obyek Penelitian. Subyek dalam penelitian ini adalah para pejabat struktural Kepala Badan/Dinas/Kantor, Kepala bagian/bidang/subdinas/, Kepala subbagian/subbidang/

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Cirebon. Subyek dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak Orang Pribadi atau Badan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Surakarta dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Sedangkan responden (sampel)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Surakarta dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Sedangkan responden (sampel) BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Pengumpulan data pada penelitian dilaksanakan dengan menyebarkan kuesioner seluruh Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berada di Wilayah Surakarta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel penelitian yang digunakan dan definisi operasional dalam penelitian ini adalah : I. Variabel bebas (independent), yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Kuncoro (2004:1) mendefinisikan metode kuantitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Kuncoro (2004:1) mendefinisikan metode kuantitatif adalah BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Kuantitatif Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Kuncoro (2004:1) mendefinisikan metode kuantitatif adalah pendekatan ilmiah terhadap

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. yang diperoleh dari penelitian itu adalah data empiris (teramati) yang mempunyai

BAB IV METODE PENELITIAN. yang diperoleh dari penelitian itu adalah data empiris (teramati) yang mempunyai 29 BAB IV METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan,yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya. Populasi dan

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya. Populasi dan BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Sampel Penelitian Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Karakteristik responden digunakan untuk menggambarkan keadaan atau

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Karakteristik responden digunakan untuk menggambarkan keadaan atau BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Karakteristik Responden Karakteristik responden digunakan untuk menggambarkan keadaan atau kondisi responden yang dapat memberikan informasi tambahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai pajak di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Salatiga. Jumlah pegawai di KPP Pratama Salatiga sebanyak 75

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Koperasi Balam Jaya Di Desa Balam Merah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Koperasi Balam Jaya Di Desa Balam Merah 41 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Koperasi Balam Jaya Di Desa Balam Merah Kecamatan Bunut Kabupaten Pelalawan. Dengan alamat Jln. Lintas Bono Pangkalan Bunut.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Uji Validitas dan Reliabilitas a. Uji Validitas Untuk menguji validitas dan reliabilitas instrumen, penulis menggunakan analisis SPSS. Uji

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut karena Universitas Mercu Buana Jakarta merupakan salah satu universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada di PT. Indonesia Toray Synthetics (ITS) yang beralamat di Jl. Moh. Toha Km.1 Tangerang, Banten. Penelitian ini akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini meneliti mengenai pengaruh penilaian kinerja terhadap kinerja kinerja manajerial dengan reward sebagai variabel intervening pada Inspektorat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. di Inspektorat Kabupaten/Kota dan Provinsi di Lampung yang mendapatkan opini Wajar

BAB III METODE PENELITIAN. di Inspektorat Kabupaten/Kota dan Provinsi di Lampung yang mendapatkan opini Wajar 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh auditor fungsional yang bekerja di Inspektorat Kabupaten/Kota dan Provinsi di

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Rancangan penelitian diperlukan agar penelitian yang dilakukan dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Rancangan penelitian diperlukan agar penelitian yang dilakukan dapat BAB III 3.1 Rancangan Penelitian METODOLOGI PENELITIAN Rancangan penelitian diperlukan agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik, sistematis serta efektif. Lokasi penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu: menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu: menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah: BAB III METODE PENELITIAN A. Operasional Variabel Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu: 1. Variabel Bebas (Independen) Yaitu variabel yang tidak dipengaruhi oleh variabel lain. Adapun yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Obyek penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah manajer hotel berbintang 3 dan 4. Hotel berbintang tiga dan empat telah menerapkan

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. uji instrumen penelitian, analisis data dan pembahasan. Statistik deskriptif data,

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. uji instrumen penelitian, analisis data dan pembahasan. Statistik deskriptif data, BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Bab V akan membahas statistik deskriptif data, gambaran umum responden, uji instrumen penelitian, analisis data dan pembahasan. Statistik deskriptif data, gambaran umum responden,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. nasabah bank umum yang diambil secara acak di DIY. pengukuran atau alat pengambilan data langsung pada subjek sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. nasabah bank umum yang diambil secara acak di DIY. pengukuran atau alat pengambilan data langsung pada subjek sebagai BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah masyarakat yang bertempat tinggal di Daerah Istimewa Yogyakarta. Unit analisis pada penelitian ini adalah nasabah bank umum yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Analisis pada bab ini dilakukan dari hasil kuisioner yang telah dikumpulkan. Responden dalam penelitian ini adalah pelanggan yang memiliki hubungan kerja dalam pemanfaatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang sistematis

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang sistematis BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pendekatan yang dilakukan pada penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang sistematis terhadap hubungan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN BAB V HASIL PENELITIAN 5.1. Pelaksanaan dan Hasil Survei Penelitian ini menggunakan data primer yaitu kuisioner sebagai sumber data. Kuisioner dikirim ke masing masing responden disertai surat permohonan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. daerah sebagai variabel independen dan kinerja pemerintah daerah sebagai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. daerah sebagai variabel independen dan kinerja pemerintah daerah sebagai 1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan menggunakan metode survei. Penelitian ini dimaksudkan untuk menguji hubungan kausal antara

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan, yang bertujuan mempelajari secara intensif latar belakang, status terakhir, dan interaksi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subyek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Cilacap.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada tiga Kantor Pelayanan Pajak (KPP) yang terdiri dari dua di wilayah Jakarta Barat dan satu di wilayah Tangerang.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 31 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif ini digunakan untuk memberikan gambaran mengenai demografi responden penelitian. Data demografi tersebut antara lain

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode merupakan suatu tatacara untuk mengetahui sesuatu dengan menggunakan langkah yang sistematis. Metode penelitian adalah caracara ilmiah dalam mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Tabungan Pensiunan

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Tabungan Pensiunan 54 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Lokasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Kantor Cabang Pembantu Blitar yang beralamatkan dijalan Tentara Gene Pelajar

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Data Responden yang menjadi objek penelitian Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Kuesioner yang di sebar berjumlah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Lembaga Administrasi Negara (LAN). LAN didirikan dengan Peraturan Pemerintah No. 30 Tahun 1957 tertanggal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. digunakan dalam penelitian ini adalah: BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian yang akan dicapai maka jenis penelitian yang digunakan adalah explanatory research atau penelitian penjelasan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitaif asosiatif. Kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitaif asosiatif. Kuantitatif BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitan Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif menguji teori, membangun fakta, menunjukkan hubungan dan

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilakukan merupakan penelitian kuantitatif yaitu metode

BAB III METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilakukan merupakan penelitian kuantitatif yaitu metode BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilakukan merupakan penelitian kuantitatif yaitu metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti

Lebih terperinci

BAB III. Metode Penelitian. penilitian terdiri dari variabel terikat (dependent variable) dan variabel bebas (independent

BAB III. Metode Penelitian. penilitian terdiri dari variabel terikat (dependent variable) dan variabel bebas (independent BAB III Metode Penelitian 1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Opersional Variabel 1.1.1 Variabel Penelitian Variabel adalah apa saja yang dapat membedakan variabel yang dipengaruhi dan yang tidak dapat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. kuesioner yang kembali dan terdapat 2 kuesioner yang tidak diisi secara lengkap

BAB IV HASIL PENELITIAN. kuesioner yang kembali dan terdapat 2 kuesioner yang tidak diisi secara lengkap BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan cara penyebaran kuesioner kepada responden. Penyebaran kuesioner yaitu sebanyak 45 buah dimana hanya 40 kuesioner

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN 58 BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif a. Analisis Deskriptif Statistik Deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Sifat dan Lokasi Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan ini adalah field research (penelitian lapangan) 1 yaitu suatu penelitan yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini merupakan studi kasus yang dilakukan di Desa Manyarejo Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik. Pemilihan lokasi didasarkan atas wilayah Kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan terhadap Wajib Pajak yang berada di wilayah

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan terhadap Wajib Pajak yang berada di wilayah BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Perusahaan Sampel 1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan terhadap Wajib Pajak yang berada di wilayah Kabupaten Boyolali Jawa Tengah. Responden yang berpartisipasi

Lebih terperinci

Gunawan Aji Dosen Perbankan Syariah STAIN Pekalongan

Gunawan Aji Dosen Perbankan Syariah STAIN Pekalongan PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL MELALUI KEMAMPUAN INTERPERSONAL PEMIMPIN BERBASIS SYARIAH (STUDI KASUS PADA BMT DI KOTA PEKALONGAN) Gunawan Aji Dosen Perbankan Syariah STAIN Pekalongan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian yang diambil dalam penelitian ini adalah para masyarakat yang bekerja atau bertempat tinggal di daerah KPP Pratama Jakarta Kebon Jeruk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di daerah Kalimantan Timur, Kecamatan Balikpapan Selatan. Pada perkembangan kota yang semakin maju dan era modern dalam penggunaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian (Riduwan, 2012).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yakni

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yakni BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yakni pengamatan langsung ke objek yang diteliti guna mendapatkan data yang relevan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan Aset/DPPKA karena dinas inilah yang bertugas merumuskan kebijakan teknis,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian lapangan (field research), karena penulis terlibat langsung dalam penelitian. Field research

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi menurut Supardi (2005) dalam Amelia (2012) adalah suatu kesatuan individu atau subyek pada wilayah dan waktu serta dengan kualitas tertentu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam Penelitian ini penulis mengambil tempat pada PT.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam Penelitian ini penulis mengambil tempat pada PT. 46 BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Dalam Penelitian ini penulis mengambil tempat pada PT. Perindustrian & Perdagangan Bangkinang di Pekanbaru yang berada dijalan Taskurun/Duku

Lebih terperinci

Persepsi Kompetensi Sosial Guru

Persepsi Kompetensi Sosial Guru BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Uji Asumsi Klasik Untuk mengetahui apakah suatu data dapat dianalisa lebih lanjut diperlukan suatu uji asumsi klasik agar hasil dan analisa nantinya efisien

Lebih terperinci