Porifera. Nama : Nazwir. Kelas : X. 8. Tugas : Biologi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Porifera. Nama : Nazwir. Kelas : X. 8. Tugas : Biologi"

Transkripsi

1 Nama : Nazwir Kelas : X. 8 Tugas : Biologi Porifera Porifera merupakan hewan yang tubuhnya mengandung lubang-lubang kecil atau hewan berporipori. Fungsi dari pori tersebut sebagai jalan masuknya air ke dalam tubuhnya. Pada bagian tengah tubuhnya terdapt ruangan (spongsol) yang meruakan saluran air. Di bagian ujung atas tubuhnya terdapat lubag besar (oskulum) A. Struktur Tubuh Tubuh porifera belum membentuk jaringan dan organ sehingga porifera dikelompokkan dalam protozoa. Permukaan luar tubuhnya tersusun dari sel-sel berbentuk pipih dan berdiding tebal yang disebut pinakosit. Pinakosit berfungsi sebagai pelindung. Diantara pinakosit terdapat pori-pori yang membentuk saluran air yang bermuara di spongosol atau rongga tubuh.spongosol dilapisi oleh sel berleher yang memiliki flagelum, yang disebut koanosit. Flagelum yang bergerak pada koanosit berfungsi untuk membentuk aliran air saru arah sehingga air yang mengandung makanan dan oksigen masuk melalui pori ke spongosol. Di spongosol makanan ditelan secara fagositosis dan oksigen diserap secara difusi oleh koanosit. Sisa pembuangan dikeluarkan melalui lubang yang disebut oskulum. Lapisan penyusun dinding tubuh porifera secara berurutan dari luar ke dalam adalah sebagai berikut : 1. Epidermis (lapisan terluar) Lapisan terluar dari porifera dan tersusun oleh sel sel epitelium pipih yang disebut Pinakosit 2. Mesoglea Lapisan pembatas antara epidermis dan endodermis. Mesoglea pada Porifera mengandung dua macam sel yaitu: Sel Ameboid Sel ameboid berfungsi untuk mengangkut zat makanan dan zat-zat sisa metablisme dari sel satu ke sel lain Sel Sklerobas Sel Sklerobas berfungsi sebagai pembentuk spikula 3. Endodermis (lapisan dalam) 1

2 Endodermis adalah lapisan dalam yang terdiri dari sel-sel leher atau koanosit yang memiliki flagel dan berfungsi sebagai pencerna makanan Keterangan. Oskulum Mesoglea Porosit spongosol ameboid Epidermis spikula flagel koanosit : tempat keluarnya air yang berasal dari spongosol : lapisan pembatas antara lapisan dalam dan lapisan luar : saluran penghubung antara pori-pori dan spongosol. tempat masuknya air. : rongga di bagian dalam tubuh porifera : sel yang berfungsi mengedarkan makanan. :lapisan terluar : pembentuk/penyusun tubuh :alat gerak koanosit : sel pelapis spongosol seta berfungsi sebagai pencerna makanan. di bagian ujungnya terdapat flagel dan di pangkalnya terdapat vakuola. B. Ciri Ciri Porifera Ciri-ciri morfologinya antara lain : 2

3 tubuh porifera asimetri (tidak beraturan), meskipun ada yang simetri radial. Bentuk tubuh bermacam-macam seperti tabung, vas bunga, mangkuk, atau tumbuhan memiliki lubang (Pori) yang banyak dan membentuk suatu Sistem Saluran. Air dan makanan yang larut didalamnya diambil oleh hewan tersebut masuk melalui lubang Ostium, kemudian masuk ke dalam rongga tubuh. Setelah makanan diserap air yang berlebihan dikeluarkan melalui lubang yang di sebut Oskulum. Terdapat sel dengan bentuk khusus yang disebut Koanosit atau Sel Leher yang berfungsi untuk pencemaan makanan.sel koanosit memiliki nukleus, vakuola dan flagel. Karena pencernaan berlangsung di dalam sel maka disebut pencernaan Intrasel. Pembiakan dengan cara generatif (kawin), hewan ini mempunyai daya Regenerasi yang tinggi. Dalam fase hidupnya, porifera mengalami dua bentuk kehidupan, yaitu hidup berenag bebas dan idup menetap. Bentuk yang dapat berenang bebas terjadi pada fase larva, sedangkan bentuk sesil terjadi pada fase dewasa. Ciri-ciri anatominya antara lain: memiliki tiga tipe saluran air, yaitu askonoid, sikonoid, dan leukonoid pencernaan secara intraseluler di dalam koanosit dan amoebosit Mempunyai Eksoskeleton (Rangka Luar): terdiri dari serabut-serabut lentur yang disebut Spongin dan terdiri dari duri yang disebut Spikula. Porifera belum memiliki organ pencernaan, system saraf, dan system peredaran darah. C. Klasifikasi Berdasarkan jenis rangka dan tipe saluran airnya, porifera dikelompokkan menjadi tiga kelas yaitu : 1) Calcarea, golongan ini memiliki spikula dari zat kapur yang berbentuk seperti duri-duri kecil dan hidup di laut yang dangkal. Contoh : Sycon sp. Dan Clathrina sp. 2) Hexactinellida, golongan ini spikulanya tersusun dari zat kersik dan hidup di laut yang dalam. Hewan ini disebut juga spons gelas. Bentuk tubuhnya umumnya berbentuk silinder atau corong. Ujung spikula berjumlah 6 seperti bintang. Contoh : Pheronima sp., Euplectella sp., Regadrella sp., Spongicola venusta. 3) Demospongia, golongan ini bertulang lunak karena tidak memiliki rangka. Ada beberapa yang memiliki rangka yang tersusun dari serabut-serabut sponging dengan spikula dari zat kersik. Bentuk tubunya tidak beraturan, idup di laut yang dangkaltubuhnya berwarna cerah karena memiliki pigmen amoeboid dan merupakan kelas terbesar dari porifera Contoh : Euspongila sp., Spongila sp., Callyspongia sp., dan Phyllospongia sp., Niphates digitalis, Microciona, Haliclona, Corticium. D. Sistem Sirkulasi Air Sistem kanal atau saluran air dibedakan atas tiga tipe sebagai berikut. 1) Ascon Sistem ini merupakan tipe saluran air yang berlubang-lubang ostiumnya diubungkan dengan saluran lurus langsung ke spongsol. 3

4 Contohnya : pada Leucosolenia sp. 2) Sycon Sicon merupakn tipe saluran air yang lubang-lubang ostiumnya diubungkan dengan saluransaluran yang bercabang-cabang ke rongga-rongga yang berhubungan langsung dengan spongosol. Rongga-rongga inilah yang dilapisi oleh koanisit. Contohnya : pada Scypha sp. 3) Leucon Sistem ini merupakan tipe slauran yang lubang-lubang ostiumnya dihubungkan dengan saluran yang bercabang-cabang ke rongga yang sudah tidak berhubungan lansung dengan spongosol. Contohnya : pada Spongila sp. E. Cara hidup dan Habitat Porifera hidup secara heterotof.makananya adalah bakteri dan plankton.makanan yang masuk kedalam tubuhnya berbentuk cairan.pencernaan dilakukan secara intraseluler di dalam koanosit dan amoebosit.habitat porifera umumnya di laut, mulai dari tepi pantai hingga laut dengan kedalaman 5 km.sekitar 150 jenis porifera hidup di ait tawar, misalnya Haliciona dari kelas Demospongia.Porifera yang telah dewasa tidak dapat berpindah tempat (sesil), hidupnya menempel pada batu atau benda lainya di dasar laut.karena porifera yang bercirikan tidak dapat berpindah tempat, kadang porifera dianggap sebagai tumbuhan. F. Reproduksi Porifera melakukan reproduksi secara aseksual maupun seksual.reproduksi secara aseksual terjadi dengan pembentukan tunas dan gemmule.gemmule disebut juga tunas internal.gemmule dihasilkan hanya menjelang musim dingin di dalam tubuh porifera yang hidup di air tawar.porifera dapat membentuk individu baru dengan regenerasi.reproduksi seksual dilakukan dengan pembentukan gamet (antara sperma dan ovum).ovum dan sperma dihasilkan oleh koanosit.sebagian besar Porifera menghasilkan ovum dan juga sperma pada individu yang sama sehingga porifera bersifat Hemafrodit. G. Peran Porifera dalam Kehidupan Manusia 4

5 Beberapa jenis porifera seperti spongia dan hippospongia dapat digunakan sebagai spons mandi dan alat gosok.namun, spons mandi yang banyak digunakan umumnya adalah spons buatan, bukan berasal dari kerangka porifera.zat kimia yang dikeluarkannya memiliki potensi obat penyakit kanker dan penyakit lainnya. H. Perkembangbiakan Porifera 1. Vegetatif (aseksual) Dilakukan dengan membentuk kuncup pada pada kaki pada fase polip. Makin lama makin membesar, lalu membentuk tentakel.kuncup tumbuh di sekitar kaki sampai besar hingga induknya membuat kuncup baru. Semakin banyak lalu membentuk koloni 2. Generatif(secara Kawin) Dilakukan dengan peleburan sel sperma dengan sel ovum (telur) yang terjadi pada fase medusa. Letak testis di dekat tentakel sedangkan ovum di dekat kaki. Sperma masuk lalu berenang hingga menuju ovum. Ovum yang dibuahi akan membentuk zigot. Mula - mula zigot tumbuh di ovarium hingga menjadi larva. Larva bersilia (planula) berenang meninggalkan induk dan membentuk polip di dasar perairan. Platyhelminthes Platyhelminthes (dalam bahasa yunani, platy = pipih, helminthes = cacing) atau cacing pipih adalah kelompok hewan yang struktur tubuhnya sedah lebih maju dibandingkan porifera dan Coelenterata.Tubuh Platyhelminthes memiliki tiga lapisan sel (triploblastik), yaitu ekstoderm, mesoderm, dan endoderm. A. Ukuran dan bentuk tubuh Platyhelminthes memiliki ukuran tubuh beragam, dari yang berukuran hampir microskopis hingga yang panjangnya 20 cm.tubuh Platyhelminthes simetris bilateral dengan bentuk pipih.diantara hewan simetris bilateral, Platyhelminthes memiliki tubuh yang paling sederhana. B. Struktur dan fungsi tubuh Platyhelminthes tidak memiliki rongga tubuh (selom) sehingga disebut hewan aselomata.sistem pencernaan terdiri dari mulut, faring, dan usus (tanpa anus). Usus bercabang-cabang ke seluruh tubuhnya. Platyhelminthes tidak memiliki sistem peredaran darah (sirkulasi). Platyhelminthes juga 5

6 tidak memiliki sistem respirasi dan eksresi. Pernapasan dilakukan secara difusi oleh seluruh sel tubuhnya. Proses ini terjadi karena tubuhnya yang pipih. Sistem eksresi pada kelompok Platyhelminthes tertentu berfungsi untuk menjaga kadar air dalam tubuh. Kelompok Platyhelminthes tertentu memiliki sistem saraf tangga tali. Sistem saraf tangga taki terdiri dari sepasang simpul saraf (ganglia) dengan sepasang tali saraf yang memanjang dan bercabang-cabang melintang seperti tangga. Organ reproduksi jantan (testis) dan organ betina (Ovarium). Platyhelminthes terdapat dalam satu individu sehingga disebut hewan hemafrodit. Alat reproduksi terdapat pada bagian ventral tubuh. C. Cara hidup dan habitat Platyhelminthes ada yang hidup bebas maupun parasit. Platyhelminthes yang hidup bebas memakan hewan-hewan dan tumbuhan kecil atau zat organik lainnya seperti sisa organisme.platyhelminthes parasit hidup pada jaringan atau cairan tubuh inangnya.habitat Platyhelminthes yang hidup bebas adalah di air tawar, laut, dan tempat-tempat yang lembap.platyhelminthes yang parasit hidup di dalam tubuh inangnya (endoparasit) pada siput air, sapi, babi, atau manusia. D. Reproduksi Reproduksi Platyhelminthes dilakukan secara seksual dan aseksual. Pada reproduksi seksual akan menghasilkan gamet.fertilisasi ovum oleh sperma terjadi di dalam tubuh (internal). Fertilisasi dapat dilakukan sendiri ataupun dengan pasangan lain. Reproduksi aseksual tidak dilakukan oleh semua Platyhelminthes. Kelompok Platyhelminthes tertentu dapat melakukan reproduksi aseksual dengan cara membelah diri (fragmentasi), kemudian regenerasi potongan tubuh tersebut menjadi individu baru. E. Ciri-ciri Plathyhelminthes Tubuh pipih dan tidak berbuku-buku. Sistem pencernaan dengan gastrovaskuler. Sistem pencernaan tidak sempurna (tidak memiliki anus). Sistem transportasi secara difusi melalui seluruh permukaan tubuh. Sistem saraf dengan ganglion. Sistem ekskresi menggunakan sel api. Tidak memiliki sistem peredaran darah. Berespirasi secara difusi melalui seluruh permukaan tubuhnya. F. Struktur Tubuh Plathyhelminthes Tubuh cacing ini terdiri atas 3 lapisan jaringan, yaitu ektoderm (lapisan luar), mesoderm (lapisan tengah), dan endoderm (lapisan dalam) serta tidak memiliki rongga tubuh atau bersifat triploblastik aselomata. G. Klasifikasi Jenis Platyhelminthes dikelompokan menjadi tiga kelas, yaitu Turbellaria (cacing rambut getar), Trematoda (cacing isap), Cestoda (caing pita), Monogenea. 1. Turbellaria (cacing rambut getar) Turbellaria memiliki ukuran tubuh bersilia dengan ukuran mm.silia digunakan untuk bergerak. Pergerakan juga dapat 6

7 menggunakan otot dengan gerakan seperti gelombang. salah satu contoh Turbellaria, yaitu Dugesia. Bagian anterior tubuh Dugesia berbentuk segitiga dan memiliki sistem indera berupa sepasang bintik mata serta celah yang disebut aurikel.bintik mata untuk membedakan keadaan gelap dan terang, sedangkan aurikel berfungsi sebagai indera pembau saat Dugesia mencari makanannya. Permukaan tubuh bagian ventral Dugesia memiliki silia yang berfungsi untuk pergerakan. Pada bagian tengah tubuhnya terdapat mulut. Melalui mulut, faring dapat dijulurkan keluar untuk menangkap mangsa yang selanjutnya dicerna di dalam usus. Sistem eksresi Dugesia terdiri dari saluran bercabang-cabang yang disebut protonefridia, memanjang dari pori-pori pada permukaan tubuh bagian dorsal sampai ke sel-sel api dalam tubuhnya. Sel-sel api yang berbentuk seperti bola lampu dan memiliki silia di dalamnya. Pergerakan silia berfungsi untuk menggerakkan air dalam sel menyerupai nyala api sehingga sel tersebut dinamakan sel api.dugesia merupakan hewan hemafrodit, namun reproduksi seksual tidak dapat dilakukan hanya oleh satu individu.fertilisasi dilakukan secara silang oleh dua individu Dugesia. Zigot yang terbentuk berkembang tanpa melalui proses periode larva. Sedangkan reproduksi aseksual adalah dengan membelah dirinya dan setiap belahan tubuh akan menjadi individu baru yang dikarenakan oleh daya regenerasinya yang sangat tinggi. 2. Trematoda (cacing isap) Trematoda disebut sebagai cacing isap karena cacing ini memiliki alat pengisap. Alat pengisap terdapat pada mulut di bagian anterior tubuhnya. kegunaan alat isap adalah untuk menempel pada tubuh inangnya. Pada saat menempel cacing ini mengisap makanan berupa jaringan atau cairan tubuh inangnya. Dengan demikian, Trematoda merupakan hewan parasit. Trematoda dewasa pada umumnya hidup di dalam hati, usus, paru-paru, ginjal, dan pembuluh darah vertebrata.trematoda berlindung di dalam tubuh inangnya dengan melapisi permukaan tubuhnya dengan kutikula dan permukaan tubuhnya tidak memiliki silia.salah satu contoh Trematoda adalah cacing hati (Fasciola hepatica). Cacing hati memiliki daur hidup yang kompleks karena melibatkan sedikitnya dua jenis inang, yaitu inang utama dan inang sebagai perantara.daur hidup cacing hati terdiri dari fase seksual dan aseksual. Fase seksual terjadi saat cacing hati dewasa berada di dalam tubuh inang utama.fase aseksual dengan membelah diri terjadi saat larva berada di dalam tubuh inang perantara. Beberapa jenis cacing hati yang dapat menginfeksi manusia antara lain sebagai berikut : Opisthorchis sinensis ( Cacing hati cina ), cacing ini hidup pada organ hati manusia.inang perantaranya adalah siput air dan ikan. Schistosoma japonicum, Cacing ini hidup di dalam pembuluh darah pad saluran pencernaan manusia.manusia merupakan inang utamanya, namun hewan juga dapat terinfeksi seperti tikus, anjing, babi, dan sapi.inang perantaranya adalah siput amphibi Oncomelania hupensis.cacing ini menyebabkan penyakit skistosomiasis dengan ciri demam, anemia, disentri, berat badan turun, dan pembengkakan hati. Paragonimus westermani, Cacing ini hidup dalam paru-paru manusia.inang perantaranya adalah udang air tawar. 7

8 Daur hidup dan sistem reproduksi fasciola hepatica 3. Cestoda (cacing pita) Cestoda juga disebut sebagai cacing pita karena bentuknya pipih panjang seperti pita.tubuh Cestoda dilapisi kutikula dan terdiri dari bagian anterior yang disebut skoleks, leher (strobilus), dan rangkaian proglotid.pada skoleks terdapat alat pengisap.skoleks pada jenis Cestoda tertentu selain memiliki alat pengisap, juga memiliki kait (rostelum) yang berfungsi untuk melekat pada organ tubuh inangnya.dibelakang skoleks pada bagian leher terbentuk proglotid. Setiap proglotid mengandung organ kelamin jantan (testis) dan organ kelamin betina (ovarium).tiap proglotid dapat terjadi fertilisasi sendiri.proglotid yang dibuahi terdapat di bagian posterior tubuh cacing.proglotid dapat melepaskan diri (strobilasi) dan keluar dari tubuh inang utama bersama dengan tinja. Cestoda bersifat parasit karena menyerap sari makan dari usus halus inangnya.sari makanan diserap langsung oleh seluruh permukaan tubuhnya karena cacing ini tidak memiliki mulut dan pencernaan (usus).manusia dapat terinfeksi Cestoda saat memakan daging hewan yang dimasak tidak sempurna.inang pernatara Cestoda adalah sapi pada Taenia saginata dan babi pada taenia solium. Daur Hidup cacing Pita 8

9 4. Monogenea Hewan dari kelas monogenea umumnya parasit. Hewan ini juga tidak memiliki rongga tubuh. Monogenae mempunyai system pencernaan sederana yang mencakup lubang mulut, usus, serta anus. Contohnya Neobenedenia. Pada tahap awal hidupnya, monogenea memiliki sebuah organ mirip kait di bagian posteriornya yang disebut haptor. hewan dewasa memiliki prohaptor dan opisthaptor. Monogenea dapat ditemukan di kulit, sirip, insang ikan.monogenea biasanya ermafrodit. Siklus hidupnya tidak mengalami hermafrodit. Siklus idupnya tidak mengalami reproduksi aseksual. Pada reproduksinya dihasilkan telur yang akan mengalami tahap larva, disebut onkomirasidium. Nematoda Nematoda berasal dari kata nematos yang artinya benang dan oidos yang artinya bentuk. Cacing ini juga sering disebut cacing gilik, diantara filum yang lain, filum ini mempunyai anggota yang terbanyak baik jenis maupun individunya. Nematoda merupakan cacing yang dapat hidup dimana - mana diseluruh dunia mulai dari dasar laut sampai puncak gunung tertinggi, baik ditanah, di air maupun sebagai parasit. Bentuk umum nematoda adalah panjang silindris, penampang tubuh bulat penuh seperti benang dan dapat bergerak aktif. Beberapa jenis dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop. A. Ciri ciri Ciri-Ciri umum nematoda : Dapat dijumpai di darat, air tawar, air laut, dari daerah kutub hingga tropis Hidupnya bersifat bebas, namun ada yang parasit pada hewan atau tumbuhan. Tidak memiliki system peredaran darah dan jantung Penampang tubuhnya silindris dan tidak beruas ruas Bentuk tubuhnya gilik panjang dan simetris bilateral Tubuhnya tidak memiliki silia dan tidak bersegmen, dilapisi oleh kutikula transparan. Ukuran tubuh Nematoda beragam, mulai dari kecil sampai besar. Kebanyakan spesies yang hidup di tanah berukuran kecil dengan kisaran panjang 1 2 mm, dan lebar 1/20 mm atau kurang. Ciri morfologi Nematoda : Tubuh tidak bersegmen Bentuk silindris memanjang, kecuali pada beberapa genera yang berjenis kelamin betina Simetris bilateral Binatang yang mempunyai tiga lapisan (tripoblastik) atau terdiri dari tiga lapis blastula Mempunyai rongga tubuh semu Tubuhnya transparan 9

10 Memiliki system organ tubuh lengkap (tidak memiliki system peredaran darah) Nematoda parasit tanaman biasanya memiliki stilet B. Bentuk dan fungsi tubuh Bentuk tubuh Nematoda pada ujung anterior dan posterior adalah meruncing. Pada ujung anterior terdapat suatu cekungan yang disebut Amphid dan pada bagian posterior terdapat bentuk yang sama, dinamakan Phasmid. Amphid dan Phasmid berfungsi sebagai Chemoreceptor. Bentuk dasar tubuh nematoda ada dua macam, yaitu : Fusiform, yaitu bagian tengah tubuh mempunyai diameter yang paling besar, jadi bentuk tubuhnya seperti gelondong. Filiform, yaitu diameter tubuh dari anterior posterior sama besar, jadi bentuk tubuhnya seperti benang. Ada juga bentuk tubuh yang merupakan kombinasi dari kedua bentuk tersebut. Secara morphologi, bentuk tubuh Nematoda jantan dan betina longitudinal. Di daratan, cacing ini bergerak dengan merayap seperti ular, sedangkan di air dengan cara berenang seperti belut Struktur Nematoda Nematoda dewasa tersusun oleh ribuan sel somatic, ratusan diantaranya membentuk system reproduksi. Tubuhnya berupa tabung yang disebut pseudocoelomate. Kutikula merupakan dinding tubuh bagian luar untuk pelindung bagian bawahnya. Dinding Tubuh Nematoda terdiri atas 3 lapis, yaitu : a. Cuticula disebelah luar, tersusun atas protein dan diseksresikan oleh hypodermis. Protein yang menyusun cuticula berupa callogen, sama dengan penyusun otot pada manusia. Berfungsi sebagai alat untuk mengambil oksigen, lokomosi (pergerakan). b. Hypodermis bagian tengah (epidermis), merupakan lapisan yang terletak dibawah cutikula. Berfungsi untuk mensekresikan cutikula dan untuk tempat penyimpanan lemak dan glycogen. c. Otot longitudinal, terletak dibawah lapisan hypodermis. Kontraksi dari otot ini menyebabkan cacing tersebut dapat bergerak seperti ular. Struktur tubuh Nematoda merupakan dua tabung, yaitu : a. Struktur tubuh luar merupakan dinding tubuh b. Struktur tubuh dalam merupakan alat pencernaan 10

11 C. Sistem Organ dalam tubuh Nematoda Sistem Pencernaan Sistem Eksresi Sistem Syaraf Sistem Reproduksi : Makanan Sudah lengkap dengan cairan pseudoselom dalam membantu sirkulasi makanan : Terdiri 2 saluran lateral yang bermuara di lubang bagian ventral : Adanya ganglion serebral dan bekas syaraf longitudinal (trunkus nervosus) 2-3 buah. : Seksual, alat kelamin jantan dan betina terpisah (diesis atau gonokris) D. Tahap tahap pertumbuhan Nematoda : 1. Telur 2. Juvenil tahap pertama (larva) : perkembangannya masih di dalam telur. Terjadi molting yang pertama. 3. Jevenil tahap kedua : menetas dari telur, terjadi nolting kedua. 4. Juvenil tahap ketiga : molting ketiga 5. Jevenil tahap keempat : molting ke empat 6. Dewasa : mampu menghasilkan ovum dan sperma E. Klasifikasi 1. Cacing Perut (Ascaris lumbricoides) Cacing ini merupakan parasit pada manusia, hidup didalam usus dan memakan sari sari makanan. Dapat menyebabkan penyakit ascariasis. Cacing ini berwarna putih mengkilat dan agak kaku, ukuran panjang yang betina 50 cm dan yang jantan 30 cm. 2. Cacing kremi (Enterobius fermiculatus) Merupakan parasit pada manusia, hidup diusus. Warna tubuh putih, yang jantan melengkung seperti huruf C. Ukuran tubuh jantan 2 5 mm, diameter 1 mm, betina 8 13 mm, diameter 2 5 mm. Cacing betina tidak mempunyai saluran pengeluaran telur yang khusus. 3. Nematoda yang merupakan parasit pada ikan. Nematoda parasit pada ikan dapat berupa tahap dewasa dan dapat pula dalam tahap larva/juvenile. Parasit ini dapat hidup pada bagian luar tubuh, organ organ, saluran pencernaan dan dalam otot tubuh, Cacing parasit ini biasanya mempunyai inang perantara sebelum menempatkan diri pada inangnya yang sejati 11

12 Annelida Annelida berasal dari kata annulus yang berarti cincin. Ini sesuai dengan bentuk tubuhnya yang beruas-ruas dan memanjang. Annelida merupakan hewan tripoblastik yang sudah memiliki rongga tubuh sejati (hewan selomata).namun Annelida merupakan hewan yang struktur tubuhnya paling sederhana. A. Ciri-ciri Annelida Bentuk gilig dan bersegmen. Tiap segmen mengandung alat pengeluaran, reproduksi, saraf. Tiap segmen yang sama disebut metameri. Sistem saraf tangga tali. Sistem sirkulasi terbuka (darah beredar melalui pembuluh darah yang tidak seluruhnya terhubung). B. Struktur Tubuh Annelida Annelida memiliki panjang tubuh sekitar 1 mm hingga 3 m. Contoh annelida yang panjangnya 3 m adalah cacing tanah Australia. Bentuk tubuhnya simetris bilateral dan bersegmen menyerupai cincin. Annelida termasuk hewan yang memiliki lapisan tubuh triploblastik euselomata. Euselomata artinya sudah terdapat selom sejati, sistem peredaran darahnya berupa sistem sirkulasi terbuka, memiliki sistem saraf tangga tali. Tubuh hewan ini memiliki segmen dan setiap segmen tersebut (disebut metameri) memiliki sistem saraf, pencernaan, reproduksi serta memiliki sistem ekskresi. antara satu segmen dengan segmen lainya terdapat sekat yang disebut septa. Pembuluh darah, sistem ekskresi, dan sistem saraf di antara satu segmen dengan segmen lainnya saling berhubungan menembus septa. Rongga tubuh Annelida berisi cairan yang berperan dalam pergerakkan annelida dan sekaligus melibatkan kontraksi otot. Ototnya terdiri dari otot melingkar (sirkuler) dan otot memanjang (longitudinal). Sistem pencernaan annelida sudah lengkap, terdiri dari mulut, faring, esofagus (kerongkongan), usus, dan anus. Cacing ini sudah memiliki pembuluh darah sehingga memiliki sistem peredaran darah tertutup. Darahnya mengandung hemoglobin, sehingga berwarna merah. Pembuluh darah yang melingkari esofagus berfungsi memompa darah ke seluruh tubuh. C. Cara hidup dan habitat 12

13 Sebagian besar annelida hidup dengan bebas dan ada sebagian yang parasit dengan menempel pada vertebrata, termasuk manusia.habitat annelida umumnya berada di dasar laut dan perairan tawar, dan juga ada yang segaian hidup di tanah atau tempat-tempat lembap.annelida hidup diberbagai tempat dengan membuat liang sendiri. D. Reproduksi Annelida umumnya bereproduksi secara seksual dengan pembantukan gamet.namun ada juga yang bereproduksi secara fregmentasi, yang kemudian beregenerasi.organ seksual annelida ada yang menjadi satu dengan individu (hermafrodit) dan ada yang terpisah pada individu lain (gonokoris). E. Klasifikasi Annelida Annelida dibagi menjadi tiga kelas yaitu Polychaeta, Oligochaeta, dan Hirudinea 1. Polychaeta Poly artinya banyak dan chaeta artinya rambut, jadi pada tubuh cacing ini banyak sekali dijumpai rambut. Kulitnya dilapisi oleh kutikula, memiliki sistem saraf tangga tali dengan pusat sarafnya adalah ganglion. Cacing ini sebagian besar hidup di laut. Contoh spesies cacing ini adalah Nereis virens, Eunice viridis (cacing wawo), dan Lysidice oele (cacing palolo). Cacing wawo dan cacing palolo merupakan cacing yang enak dimakan dan memiliki kandungan protein yang tinggi. Cacing ini banyak dijumpai di wilayah perairan kepulauan Maluku serta Fiji negara Jepang. 2. Olygochaeta Oligochaeta (dalam bahasa yunani, oligo = sedikit, chaetae = rambut kaku) yang merupakan annelida berambut sedikit. Oligochaeta tidak memiliki parapodia, namun memiliki seta pada tubuhnya yang bersegmen. Contoh Oligochaeta yang paling terkenal adalah cacing tanah. Jenis cacing tanah antara lain adalah cacing tanah Amerika (Lumbricus terrestris), cacing tanah Asia (Pheretima), cacing merah (Tubifex), dan cacing tanah raksasa Australia (Digaster longmani). Cacing ini memakan oarganisme hidup yang ada di dalam tanah dengan cara menggali tanah.kemampuannya yang dapat menggali bermanfaat dalam menggemburkan tanah.manfaat lain dari cacing ini adalah digunakan untuk bahan kosmetik, obat, dan campuran makan berprotein tinggi bagi hewan ternak. 3. Hirudinea Hirudinea merupakan kelas annelida yang jenisnya sedikit.hewan ini tidak memiliki arapodium maupun seta pada segmen tubuhnya. Panjang Hirudinea bervariasi dari 1 30 cm.tubuhnya pipih dengan ujung anterior dan posterior yang 13

14 meruncing. Pada anterior dan posterior terdapat alat pengisap yang digunakan untuk menempel dan bergerak.sebagian besar Hirudinea adalah hewan ektoparasit pada permukaan tubuh inangnya.inangnya adalah vertebrata dan termasuk manusia. Hirudinea parasit hidup denga mengisap darah inangnya, sedangkan Hirudinea bebas hidup dengan memangsa invertebrata kecil seperti siput. Contoh Hirudinea parasit adalah Haemadipsa (pacet) dan hirudo (lintah). Saat merobek atau membuat lubang, lintah mengeluarkan zat anestetik (penghilang sakit), sehingga korbannya tidak akan menyadari adanya gigitan. Setelah ada lubang, lintah akan mengeluarkan zat anti pembekuan darah yaitu hirudin. Dengan zat tersebut lintah dapat mengisap darah sebanyak mungkin. F. Peranan Peranan Platyhelminthes dalam kehidupan : a. Cacing tanah dapat menyuburkan tanah, karena membantu menghancurkan tanah dan membantu aerasi tanah. b. Cacing palolo dan cacing wawo dimanfaatkan msayarakat di daerah tertentu dijadikan Sebagai makanan c. Lintah menghasilkan zat hirudin atau zat antikoagulan atau zat anti pembekuan darah. Mollusca Mollusca (dalam bahasa latin, molluscus = lunak) merupakan hewan yang bertubuh lunak. Tubuhnya lunak dilindungi oleh cangkang, meskipun ada juga yang tidak bercangkang. Hewan ini tergolong triploblastik selomata. A. Ciri-Ciri Hewan triploblastik Bertipe simetri bilateral Umumnya memiliki cangkang yg tersusun dari kalsium karbonat Pencernaan dari mulut, usus, kelenjar pencernaan (hati dan penkreas), anus Peredaran darah terbuka kecuali chepalopoda Ekskresi oleh ginjal Sebagian anggota bernafas dngan paru paru 14

15 Merupakan hewan multiselular yang tidak mempunyai tulang belakang. Habitatnya di ait maupun darat Tubuh terdiri dari kaki, massa viseral, dan mantel. Memiliki sistem syaraf berupa cincin syaraf Memiliki radula (lidah bergigi) Hidup secara heterotrof Reproduksi secara seksual B. Ukuran dan bentuk tubuh Ukuran dan bentuk mollusca sangat bervariasi.misalnya siput yang panjangnya hanya beberapa milimeter dengan bentuk bulat telur.namun ada yang dengan bentuk torpedo bersayap yang panjangnya lebih dari 18 m seperti cum-cumi raksasa. C. Struktur dan fungsi tubuh Tubuh mollusca terdiri dari tiga bagian utama : a. Kaki Kaki merupakan perpanjangan/penjuluran dari bagian Ventral tubuh yang berotot. Kaki berfungsi untuk bergerak. Pada sebagian mollusca kaki telah termodifikasi menjadi tentakel yang berfungsi untuk menangkap mangsa. b. Massa Viseral Massa viseral adalah bagian tubuh yang lunak dari mollusca. Di dalam massa viseral terdapat organ-organ seperti organ pencernaan, ekskresi, dan reproduksi. Massa viseral dilindungi oleh mantel. c. Mantel Mantel adalah jaringan tebal yang melindungi massa viseral. Mantel membentuk suatu rongga yang disebut rongga mantel. Di dalam rongga mantel berisi cairan. Cairan tersebut adalah tempat lubang insang, lubang ekskresi dan anus. D. Cara hidup dan habitat Mollusca hidup secar heterotrof dengan memakan ganggang, udang, ikan ataupun sisasisa organisme.habitatnya di air tawar, di laut dan didarat.beberapa juga ada yang hidup sebagai parasit. E. Reproduksi Mollusca bereproduksi secara seksual dan masing-masing organ seksual saling terpisah pada individu lain.fertilisasi dilakukan secara internal dan eksternal untuk menghasilkan telur. Telur berkembang menjadi larva dan berkembang lagi menjadi individu dewasa. F. Klasifikasi Mollusca merupakan filum terbesar dari kingdom animalia. Molluska dibedakan menurut tipe kaki, posisi kaki, dan tipe cangkang, yaitu Gastropoda, Pelecypoda, dan Cephalopoda. 1. Polyplacophora 15

16 Polyplacophora merupakan satu dari lima kelas dalam filum mollusca. Polyplacophora memiliki bentuk bulat telur, pipih, dan simetri bilateral. Mulut terletak di bagian anterior tetapi tidak berkembang dengan baik. Sedangkan anusnya berada di bagian posterior. Polyplacophora tidak memiliki tentakel dan mata. contoh : Chiton sp. 2. Gastropoda Gastropoda (dalam bahasa latin, gaster = perut, podos = kaki) adalah kelompok hewan yang menggunakan perut sebagai alat gerak atau kakinya. Misalnya, siput air (Lymnaea sp.), remis (Corbicula javanica), dan bekicot (Achatia fulica). Hewan ini memiliki ciri khas berkaki lebar dan pipih pada bagian ventrel tubuhnya. Gastropoda bergerak lambat menggunakan kakinya. Gastropoda darat terdiri dari sepasang tentakel panjang dan sepasang tentakel pendek.pada ujung tentakel panjang terdapat mata yang berfungsi untuk mengetahui gelap dan terang. Sedangkan pada tentakel pendek berfungsi sebagai alat peraba dan pembau. Gastropoda akuatik bernapas dengan insang, sedangkan Gastropoda darat bernapas menggunakan rongga mantel. 3. Pelecypoda Pelecypoda diidentefikasikan sebagai kerang (Anadara sp.), tiram mutiara (Pinctada margaritifera dan Pinctada mertinsis), kerang raksasa (Tridacna sp.), dan kerang hijau (Mytilus viridis). Pelecypoda memiliki ciri khas, yaitu kaki berbentuk pipih seperti kapak. Kaki Pelecypoda dapat dijulurkan dan digunakan untuk melekat atau menggali pasir dan lumpur. Pelecypoda ada yang hidup menetap dan membenamkan diri di dasar perairan. Pelecypoda mampu melekat pada bebatuan, cangkang hewan lain, atau perahu karena mensekresikan zat perekat. Pelecypoda memiliki dua buah cangkang pipih yang setangkup sehingga disebut juga Bivalvia. Kedua cangkang pada bagian tengah dorsal dihubungkan oleh jaringan ikat (ligamen) yang berfungsi seperti engsel untuk membuka dan menutup cangkang dengan cara mengencangkan dan mengendurkan otot. Cangkang tersusun dari lapisan periostrakum, prismatik, dan nakreas. Pada tiram mutiara, jika di antara mantel dan cangkangnya masuk benda asing seperti pasir, lama-kelamaan akan terbentuk mutiara. Mutiara terbentuk karena 16

17 benda asing tersebut terbungkus oleh hasil sekresi palisan cangkang nakreas. Pelecypoda tidak memiliki kepala. Mulutnya terdapat pada rongga mantel, dilengkapi dengan labial palpus. 4. Cephalopoda Cephalopoda (dalam bahasa latin, chepalo = kepala, podos = kaki) merupakan Mollusca yang memiliki kaki di kepala. Anggota Cephalopoda misalnya sotong (Sepia officinalis), cumi-cumi (loligo sp.), dan gurita (Octopus sp.)hidup Cephalopoda seluruhnya di laut dengan merayap atau berenang di dasar laut.makananya berupa kepiting atau invertebrata lainnya.sebagai hewan pemangsa, hampir semua Cephalopoda bergerak cepat dengan berenang.kebanyakan Cephalopoda memiliki organ pertahanan berupa kantong tinta.kantong tinta berisikan cairan seperti tinta berwarna coklat atau hitam yang terletak di ventral tubuhnya.tinta ini akan di keluarkan jika hewan ini merasa terancam dengan cara menyemburkannya. Cephalopoda memiliki kaki berupa tentakel yang berfungsi untuk menangkap mangsanya. Cephalopoda memiliki sistem saraf yang berpusat di kepalanya menyerupai otak. Untuk reproduksi hewan ini berlangsung secara seksual. Cephalopoda memiliki organ reproduksi berumah dua (dioseus). Pembuahan berlangsung secra internal dan menghasilkan telur. 5. Scapopoda Hewan dari kelas ini umumnya bercangkang seperti kerucut atau tanduk. Kedua ujung cangkang berlubang. Kaki terdapat di daerah mulut. Tubuhnya diselubungi mantel. Contohny adlah Dentalium vulgare G. Peran mollusca bagi manusia Umumnya mollusca menguntungkan bagi manusia, namun ada pula yang merugikan. Peran mollusca yang menguntungkan adalah sebagai berikut : Sumber makanan berprotein tinggi, misalnya tiram batu (Aemaea sp.), kerang (Anadara sp.), kerang hijau (Mytilus viridis), Tridacna sp., sotong (Sepia sp.) cumi-cumi (Loligo sp.), remis (Corbicula javanica), dan bekicot (Achatina fulica). Perhiasan, misalnya tiram mutiara (Pinctada margaritifera). Hiasan dan kancing, misalnya dari cangkang tiram batu, Nautilus, dan tiram mutiara. Bahan baku teraso, misalnya cangkang Tridacna sp. Mollusca yang merugikan bagi manusia, misalnya bekicot dan keong sawah yang merupakan hama dari tanaman. Siput air adalah perantara cacing Fasciola hepatica. 17

18 Arthropoda Arthropoda berasal dari bahasa Yunani, yaitu arthro yang berarti ruas dan podos yang berarti kaki. Jadi, Arthropoda berarti hewan yang kakinya beruas-ruas. Organisme yang tergolong filum arthropoda memiliki kaki yang berbuku-buku. Hewan ini memiliki jumlah spesies yang saat ini telah diketahui sekitar spesies. Hewan yang tergolong arthropoda hidup di darat sampai ketinggian m, sedangkan yang hidup di air dapat ditemukan sampai kedalaman meter. A. Ciri-ciri Arthropoda adalah hewan dengan kaki beruas-ruas dengan sistem saraf tali dan organ tubuh telah berkembang dengan baik. Tubuh artropoda terbagi atas segmen-segmen yang berbeda dengan sistem peredaran darah terbuka. Contoh : laba-laba, lipan, kalajengking, jangkrik, belalang, caplak, bangsat, kaki seribu, udang, lalat / laler, kecoa. Ukuran tubuh Arthropoda sangat beragam, beberapa diantaranya memiliki panjang lebih dari 60 cm., namun kebanyakan berukuran kecil.begitu pula dengan bentuk Arthropoda pun beragam. Hewan arthropoda memiliki bentuk tubuh simetri bilateral, triploblastik selomata, dan tubuhnya bersegmen. Tubuh ditutupi lapisan kutikula yang merupakan rangka luar (eksosketelon). Ketebalan kutikula sangan bervariasi, tergantung dari spesies hewannya. Tubuh Arthropoda terdiri atas caput (kepala), toraks(dada), dan abdomen (perut) yang bersegmen-segmen. Hewan arthropoda memiliki organ sensoris yang sudan berkembang, seperti mata, penciuman, serta antena yang berfungsi sebagai alat peraba dan pencium. Fertilisasi arthropoda terjadi secara internal. Hewan arthropoda ada yang mengalami metemorfosis sempurna, metemorfosis tidak sempurna, dan ada yang tidak bermetamorfosis. Cara hidup Arthropoda sangat beragam, ada yang hidup bebas, parasit, komensal, atau simbiotik. B. Klasifikasi filum Arthropoda Filum arthropoda dibagi menjadi empat kelas, yaitu Crustacea, Arachnida, Insecta, dan Myriapoda (Chilopoda dan Diplopoda). 1. Crustacea Crustacea (dalam bahasa latinnya, crusta= kulit) memiliki kulit yang keras. Udang, lobster, dan kepiting adalah contoh kelompok ini. Umumnya hewan Crustacea merupakan hewan akuatik, meskipun ada yang hidup di darat. Hewan ini memiliki ciri khas, yaitu rangka luar dari kitin yang keras. Rangka luar ini keras karena mengandung zat kapur. Hewan yang tergolong kelas Crustcea kebanyakan hidup di laut, sperti kutu air, udang karang, dan kepiting. Selain itu ada pula yang hidup di air tawar atau di darat pada tanah yang lembab. Crustacean dibagi ke dalam dua sub-kelas yaitu : Entomostraca (udang tingkat rendah). Kelompok Entomostraca umumnya merupakan penyusun zooplankton yang melayang-layang di dalam air dan merupakan makanan ikan. Contoh : Copepoda, Cladocera, Ostracoda, dan Amphipoda. Malakostraca (udang tingkat tinggi). Hewan ini kebanyakan hidup di laut, adapula yang hidup di air tawar. Tubuhnya terdiri atas sefalotoraks yaitu kepala dan dada yang bersatu 18

19 serta perut (abdomen). Malakostraca dibagi menjadi 3 ordo, yaitu Isopoda, Stomatopoda dan Decapoda. 2. Arachnoidea Arachnoidea (dalam bahasa yunani, arachno = laba-laba) disebut juga kelompok laba-laba, meskipun anggotanya bukan laba-laba saja. Kalajengking adalah salah satu contoh kelas Arachnoidea yang jumlahnya sekitar 32 spesies. Ukuran tubuh Arachnoidea bervariasi, ada yang panjangnya lebih kecil dari 0,5 mm sampai 9 cm. Sistem pencernaan terdiri atas mulut, tenggorokan, lambung, usus halus, anus, dan kelenjar racun untuk mematikan mangsanya. Respirasi dilakukan dengan paru-paru buku dan trakea. System ekskresi memiliki saluran Malphigi. System sarafnya adalah system saraf tangga tali. Hewan ini memiliki mata tunggal,tubuhnya berbuku dan dapat dibedakan menjadi hewan jantan dan hewan betina. Fertilisasi terjadi secara internal dan tidak mengalami metamorfosis. Arachnoidea dibedakan menjadi tiga ordo, yaitu Scorpionida, Arachnida, dan Acarina. a. Scorpionida memiliki alat penyengat beracun pada segmen abdomen terakhir, contoh hewan ini adalah kalajengking (Uroctonus mordax) dan ketunggeng ( Buthus after). b. Arachnida, abdomen tidak bersegmen dan memiliki kelenjar beracun pada kaliseranya (alat sengat), contoh hewan ini adalah Laba-laba serigala (Pardosa amenata), laba-laba kemlandingan (Nephila maculata). c. Arcarina adalah kelompok hewan tungau. Anggota ordo ini memiliki tubuh berbentuk bulat telur tau bundar. Banyak spesies tungau merusak tumbuh-tumbuhan atau menjadi parasit pada binatang dan manusia. Contoh kelompok ini adalah tungau kudis (Sarcoptes scabei) dan tungau unggas (Argus sp). 3. Insecta Insecta (dalam bahasa latin, insecti = serangga). Ciri khususnya adalah kakinya yang berjumlah enam buah. Karena itu pula sering juga disebut hexapoda. Insecta dapat hidup di bergagai habitat, yaitu air tawar, laut dan darat. Hewan ini merupakan satu-satunya kelompok invertebrata yang dapat terbang. Insecta ada yang hidup bebas dan ada yang sebagai parasit. Insecta sering disebut serangga atau heksapoda. Heksapoda berasal dari kata heksa berarti 6 (enam) dan kata podos berarti kaki. Heksapoda berarti hewan berkaki enam. Diperkirakan jumlah insecta lebih dari jenis yang terbagi dalam 25 ordo. Tubuh Insecta dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu kaput, toraks, dan abdomen. Kaput memiliki organ yang berkembang baik, yaitu adanya sepasang antena, mata majemuk (mata faset), dan mata tunggal (oseli). Insecta memiliki organ perasa disebut palpus. Insecta yang memiliki syap pada segmen kedua dan ketiga. Bagian abdomen Insecta tidak memiliki anggota tubuh. Pada abdomennya terdapat spirakel, yaitu lubang pernapasan yang menuju tabung trakea. Trakea merupakan alat pernapasan pada Insecta. Pada abdomen juga terdapat tubula malpighi, yaitu alat ekskresi yang melekat pada posterior saluran pencernaan. Sistem sirkulasinya terbuka. Organ kelaminnya dioseus. Berdasarkan sayap, Insecta dibedakan menjadi dua sub-kelas : a. Apterigota (tidak bersayap), tubuh apterigota berukuran kecil sekitar 0,5 cm dan memiliki antena panjang. Umumnya berkembang secara ametabola. Contoh hewan kelas ini adalah kutu buku. 19

20 b. Pterigota (bersayap), merupakan kelompok insecta yang sayapnya berasal dari tonjolan luar dinding tubuh yang disebut Eksopterigota. Kelompok lain yang sayapnya berasal dari tonjolan dalam dinding tubuh disebut Endopterigota. Perkembangan Insecta dibedakan menjadi tiga : Ametabola adalah perkembangan yang hanya berupa pertambahan ukuran saja tanpa perubahan wujud. Contohnya kutu buku (lepisma saccharina) Hemimetabola adalah tahap perkembangan Insecta yang tidak sempurna, dimana Insecta muda yang menetas mirip dengan induknya, tetapi ada organ yang belum muncul, misalnya sayap. Sayap itu akan muncul hingga pada saat dewasa hewan tersebut. Insecta muda disebut nimfa. Ringkasan skemanya adalah telur nimfa (larva) dewasa (imago). Contoh Insecta ini adalah belalang, kecoa (Periplaneta americana), jangkrik (gryllus sp), dan walang sangit (leptocorisa acuta). Holometabola adalah perkembangan Insecta dengan setiap tahap menunjukan perubahan wujud yang sangat berbeda (sempurna). Tahapnya adalah sebagai berikut ; telur larva pupa dewasa. Larvanya berbentuk ulat tumbuh dan mengalami ekdisis beberapa kali. Setalah itu larva menghasilkan pelindung keras disekujur tubuhnya untuk membentuk pupa. Pupa berkembang menjadi bagian tubuh seperti antena, sayap, kaki, organ reproduksi, dan organ lainnya yang merupakan struktur Insecta dewasa. Selanjutnya, Insecta dewasa keluar dari pupa. Contoh Insecta ini adalah kupu-kupu, lalat, dan nyamuk. 4. Myriapoda (Chilopoda dan Diplopoda) Dalam system klasifikasi dapat berbeda antara satu system dan yang lainnya. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan pendapat antara ilmuan di dunia pada system klasifikasi tertentu Diplopoda dan Chilopoda merupakan tingkat kelas, sedangkan pada system lain Diplopoda dan Chilopoda dikelompokkan dalam kelas Myriapoda. a. Diplopoda Tubuh Diplopoda berbentuk bulat memanjang, memiliki banyak segmen. Tubuhnya ditutupi lapisan yang mengandung garam kalsium dan warna tubuhnya mengkilap. Kepala memiliki dua mata tunggal, sepasang antenna pendek, dan sepasang mandibula. Toraksnya pendek terdiri ats 4 segmen. Setiap segmen memiliki sepasang kaki, kecuali segmen pertama. Hewan ordo Diplopoda hidup di tempat gelap yang lembab. Memiliki antenna yang digunakan untuk menunjukkan arah gerak. Kakinya bergerak seperti gelombang sehingga pergerakkannya sangat lambat. Makanan ordo Diplopoda adalah sisa tumbuhan atau hewan yang telah mengalami pembusukkan. Ordo ini memiliki kelenjar yang dapat menyemprotkan cairan yang mengandung sianida dan iodium untuk mengusir musuhnya. Contoh ordo ini adalah kaki seribu (Spirobolus sp). b. Cilopoda Ordo Chilopoda biasa hidup di tempat yang lembab, di bawah timbunan sampah atau daun-daun yang membusuk. Chilopoda berkembang biak secara kawin dan pembuahannya internal. Tubuh chilopoda berbentuk pipih memanjang dan berbuku-buku. Pada kepala terdapat antenna yang beruas-ruas. Alat respirasinya adalah trakea yang bercabang-cabang ke seluruh bagian tubuhnya. Contoh hewan ini adalah lipan. Lipan dapat menaklukkan mangsanya dengan racun yang berasal dari sepasang kaki pertamanya yang disebut cakar racun. C. Peranan 20

21 menguntungkan Dalam bidang ekologi, hewan yang tergolong zooplankton menjadi sumber makanan ikan, misal anggota Branchiopoda, Ostracoda dan Copepoda. Sebagai bahan makanan yang berprotein tinggi, misal udang, lobster dan kepiting. Merugikan Merusak galangan kapal (perahu) oleh anggota Isopoda. Parasit pada ikan, kura-kura, misal oleh anggota Cirripedia dan Copepoda. merusak pematang sawah atau saluran irigasi misalnya ketam Echinodermata Semua anggota filum Echinodermata hidup di air laut, mempunyai kulit berduri dan simetri radial dan bergerak lamban dengan bantuan kaki tabung. perluasan dan penciutan dilakukan oleh gerakan air laut ke dalam dan ke luar dari sistem pembuluh air. Beberapa organ tubuh echinodermata sudah berkembang dengan baik. Misalnya teripang / tripang / ketimun laut, bulu babi, bintang ular, dolar pasir, bintang laut, lilia laut. A. Ciri-Ciri Dalam ekosistem berkedudukan sebagai hewan pemakan bangkai. Semua jenisnya hidup di lautan. Dewasa = simetri tubuhnya radial, larva = simetri tubuhnya bilateral. Pergerakan dilakukan dengan sistem pembuluh air = kaki ambulakral (sistem ambulakral). Sistem ambulakral Sistem saraf terdiri dari = CINCIN SARAF. Organ pernafasan dan ekskresi = PAPULA. B. Klasifikasi 1. Asteroidea (bintang laut) Mempunyai lengan sebanyak 5 atau kelipatan 5. Pada lengannya terdapat duri-duri tumpul dan juga duri-duri berbentuk catut yang disebut PEDISELARIA. misalnya: Asyterias foberi, Linckia sp., dll. 2. Echinoidea (landak laut) Berduri panjang dan tajam, misalnya: Diadema saxatile (landak laut) 3. Ophiuroidea (bintang ular) 21

22 Tidak memiliki anus dan gerakannya sangat cepat, misalnya : Ophiolepsis sp. 4. Crinoidea (lilia laut) Sepintas lalu tampak seperti tumbuhan. Pemukaan oral hewan ini menghadap ke atas (berbeda dengan echinodermata lainnya), misalnya: Ptilocrinus pinnatus. 5. Holothuroidea (tripang/timun laut) Memiliki daya regenerasi sangat besar, merupakan echinodermata yang memiliki nilai ekonomi lezat dimakan, misalnya: Holothuria atra. Coelenterata A. Struktur dan fungsi tubuh Tubuh Coelenterata yang berbentuk polip, terdiri dari bagian kaki, tubuh, dan mulut. Mulut dikelilingi oleh tentakel.coelenterata yang berbetuk medusa tidak memiliki bagian kaki.mulut berfungsi untuk menelan makanan dan mengeluarkan sisa makanan karena Coelenterata tidak memiliki anus. Tentakel berfungsi untuk menangkap mangsa dan memasukan makanan ke dalam mulut.p ada permukaan tentakel terdapat sel-sel yang disebut knidosit (knidosista) atau knidoblas.setiap knidosit mengandung kapsul penyengat yang disebut nematokis (nematosista). Gambar Cnidaria polip Gambar Cnidaria Medusa B. Ciri Ciri 22

23 Mempunyai rongga besar di tengah-tengah tubuhnya yang berfungsi seperti Usus pada hewan-hewan tingkat tinggi. Simetri tubuhnya Radial dan terdapat Tentakel disekitar mulutnya yang berfungsi untuk menangkap dan memasukkan makanan ke dalam tubuhnya. Coelenterata termasuk hewan diploblastik karena tubuhnya memiliki dua lapisan sel, yaitu ektoderm (epidermis) dan endoderm (lapisan dalam atau gastrodermis). Coelenterata memiliki sistem saraf sederhana yang tersebar benrbentuk jala yang berfungsi mengendalikan gerakan dalam merespon rangsangan. Sistem saraf terdapat pada mesoglea.mesoglea adalah lapisan bukan sel yang terdapat diantara lapisan epidermis dan gastrodermis. Sebagian besar Coelenterata hidup di laut kecuali hydra sp. dan beberapa jenis lainnya. mempunyai dua fase bentuk tubuh yaitu fase Polip dan fase Medusa. Polip adalah fase saat hewan melekat pada suatu substrat (tidak dapat berpindah) sedangkan medusa adalah fase saat hewan dapat bergerak bebas. Ukuran tubuh Coelenterata beraneka ragam. C. Cara Hidup Coelenterata hidup bebas secara heterotrof dengan memangsa plankton dan hewan kecil di air. Mangsa menempel pada knodosit dan ditangkap oleh tentakel untuk dimasukkan kedalam mulut. Habitat Coelenterata seluruhnya hidup di air, baik di laut maupun di air tawar. Sebagaian besar hidup dilaut secara soliter atau berkoloni. Ada yang melekat pada bebatuan atau benda lain di dasar perairan dan tidak dapat berpindah untuk bentuk polip, sedangkan bentuk medusa dapat bergerak bebas melayang di air. D. Reproduksi Reproduksi Coelenterata terjadi secara aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual dilakukan dengan pembentukan tunas. Pembentukan tunas selalu terjadi pada Coelenterata yang berbentuk polip. Tunas tumbuh di dekat kaki polip dan akan tetap melekat pada tubuh induknya sehingga membentuk koloni. Reproduksi seksual dilakukan dengan pembentukan gamet (ovum dengan sperma). Gamet dihasilakan oleh seluruh Coelenterata bentuk medusa dan beberapa Coelenterata bentuk polip. Contoh Coelenterata berbentuk polip yang membentuk gamet adalah hydra. E. Klasifikasi Coelenterata dibedakan dalam tiga kelas berdasarkan bentuk yang dominan dalam siklus hidupnya, yaitu Hydrozoa, Scypozoa, dan Anthozoa. Penjelasannya sebagai berikut : 1. Hydrozoa Daur Hidup Hydrozoa Sebagian besar Hydrozoa memiliki pergiliran bentuk polip dan medusa dalam siklus hidupnya. Hydrozoa dapat hidup soliter. Contoh Hydrozoa adalah Hydra, Obelia, dan Physalia. 2. Scypozoa Scyphozoa (dalam bahasa yunani, scypho = mangkuk, zoa = hewan) memiliki bentuk dominan berupa medusa dalam siklus hidupnya. Medusa Scyphozoa dikenal dengan ubur-ubur. Medusa umumnya berukuran 2 40 cm. 23

24 Reproduksi dilakukan secara aseksual dan seksual.polip yang berukuran kecil menghasilkan medusa secara aseksual.contoh Scyphozoa adalah Cyanea dan Chrysaora fruttescens. Sebagian besar hidup dalam bentuk medusa. Bentuk polip hanya pada tingkat larva. Contoh jenis dari kelas tersebut adalah Aurelia sp. (ubur-ubur kuping) yang sering terdampar di pantai-pantai. Larva disebut Planula, kemudian menjadi polip yang disebut Skifistoma. Dari skifistoma terbentuk medusa yang disebut Efira. 3. Anthozoa Anthozoa (dalam bahasa yunani, anthus = bunga, zoa = hewan) memiliki banyak tentakel yang berwarna-warni seperti bunga. Anthozoa tidak memiliki bentuk medusa,hanya bentuk polip. Polip Anthozoa berukuran lebih besar dari dua kelas Coelenterata lainnya.hidupnya di laut dangkal secara berkoloni. Anthozoa bereproduksi secara aseksual dengan tunas dan fragmentasi, serta reproduksi seksual menghasilkan gamet. Contoh Anthozoa adalah Tubastrea (koral atau karang), Acropora, Urticina (Anemon laut), dan turbinaria. Koral hidup di air jernih dan dangkal karena koral bersimbiosis dengan ganggang. Ganggang memberikan makanan dan membantu pembentukan rangka pada koral. Sedangkan koral memberikan buangan yang merupakan makanan bagi ganggang serta perlindungan bagi ganggang dari herbivora. Rangka koral tersusun dari zat kapur.rangka koloni dari polip koral inilah yang membentuk karang pantai (terumbu karang) atau atol (pulau karang). Selain itu contohnya adalah anemon laut (Cribinopsis fernaldi). Mempunyai alat pernafasan sederhana disebut Sifonoglifa. F. Peranan tepung ubur-ubur, kemudian diolah menjadi bahan kosmetik / kecantikan. ubur-ubur dimanfaatkan sebagai bahan makanan. Karang atol, karang pantai, dan karang penghalang dapat melindungi pantai dari aberasi air laut. karang merupakan tempat persembunyian dan tempat perkembangbiakan ikan. koral atau karang merupakan komponen utama pembentuk ekosistem terumbu karang. 24

FILUM MOLLUSCA KELOMPOK 1

FILUM MOLLUSCA KELOMPOK 1 FILUM MOLLUSCA KELOMPOK 1 PENGERTIAN MOLLUSCA Mollusca berasal dari bahasa latin yaitu molluscus yang artinya lunak. Jadi Filum Mollusca adalah kelompok hewan invertebrata yang memiliki tubuh lunak. Tubuh

Lebih terperinci

Filum Cnidaria dan Ctenophora

Filum Cnidaria dan Ctenophora Filum Cnidaria dan Ctenophora Filum CTENOPHORA dan CNIDARIA dikelompokkan dalam COELENTERATA (berasal dari kata coelos = rongga tubuh atau selom dan enteron = usus). Coelenterata hidupnya di perairan laut

Lebih terperinci

KINGDOM ANIMALIA. Sebelum belajar kita berdoa dulu yuuuk kawan Berdoa di mulai..

KINGDOM ANIMALIA. Sebelum belajar kita berdoa dulu yuuuk kawan Berdoa di mulai.. KINGDOM ANIMALIA Sebelum belajar kita berdoa dulu yuuuk kawan Berdoa di mulai.. CIRI-CIRI UMUM : Eukariotik, multiseluler tidak memiliki dinding sel Tidak berklorofil dan bersifat heterotrof Dapat bergerak

Lebih terperinci

ANNELIDA (Annulus=cincin, Oidos=bentuk)

ANNELIDA (Annulus=cincin, Oidos=bentuk) ANNELIDA (Annulus=cincin, Oidos=bentuk) By Luisa Diana Handoyo, M.Si. Christmas tree fanworm LANGKAH KERJA Ambil cacing yg paling besar Letakkan cacing di bak parafin Kedua ujung di tahan dengan jarum

Lebih terperinci

FILUM ARTHROPODA NAMA KELOMPOK 13 : APRILIA WIDIATAMA ERNI ASLINDA RINA SUSANTI

FILUM ARTHROPODA NAMA KELOMPOK 13 : APRILIA WIDIATAMA ERNI ASLINDA RINA SUSANTI FILUM ARTHROPODA NAMA KELOMPOK 13 : APRILIA WIDIATAMA ERNI ASLINDA RINA SUSANTI Kata Arthropoda berasal dari bahasa Yunani yaitu Arthros berarti sendi (ruas) dan Podos berarti kaki. Jadi arthropoda adalah

Lebih terperinci

CIRI-CIRI COELENTERATA :

CIRI-CIRI COELENTERATA : FILUM COELENTERATA Coelenterata berasal dari kata KOILOS = rongga tubuh atau selom dan ENTERON = usus. Jadi COELENTERON artinya rongga yang berfungsi sebagai usus. Sering juga disebut CNIDARIA CIRI-CIRI

Lebih terperinci

Adina Rizka Amalia. Hafizhuddin Wafi. Annisa Putri Ningsih FILLUM PORIFERA. Nurul Hasna K. Bunga Amalia. Ulya Amalia

Adina Rizka Amalia. Hafizhuddin Wafi. Annisa Putri Ningsih FILLUM PORIFERA. Nurul Hasna K. Bunga Amalia. Ulya Amalia Adina Rizka Amalia Hafizhuddin Wafi Annisa Putri Ningsih Nurul Hasna K Bunga Amalia Ulya Amalia FILLUM PORIFERA Istilah porifera berasal dari bahasa latin, yaitu Pori yang artinya lubang dan Fere yang

Lebih terperinci

I MA Y UDHA P E R W I R A

I MA Y UDHA P E R W I R A PORIFERA IMA YUDHA PERWIRA Porifera (Latin, Phorus = pori-pori, ferre = pembawa) adalah hewan invertebrata yang mempunyai tubuh berpori-pori. Bentuk tubuh hewan ini tidak hanya kotak, tapi bermacam macam.

Lebih terperinci

COELENTERATA Coilos = rongga Enteron = usus. By Luisa Diana Handoyo, M.Si.

COELENTERATA Coilos = rongga Enteron = usus. By Luisa Diana Handoyo, M.Si. COELENTERATA Coilos = rongga Enteron = usus By Luisa Diana Handoyo, M.Si. COELENTERATA (= CNIDARIA) Cnido = penyengat Multiseluler Tubuh bersimetri radial Diploblastik (ektoderm dan endoderm) Diantara

Lebih terperinci

ANIMALIA. STANDAR KOMPETENSI: Memahami manfaat keanekaragaman hayati

ANIMALIA. STANDAR KOMPETENSI: Memahami manfaat keanekaragaman hayati ANIMALIA STANDAR KOMPETENSI: Memahami manfaat keanekaragaman hayati KOMPETENSI DASAR : Mendeskripsikan ciri-ciri Filum dalam Dunia Hewan dan peranannya bagi kehidupan. CIRI CIRI UMUM KINGDOM ANIMALia Eukariot,

Lebih terperinci

KINDOM ANIMALIA. Drs. Refli., MSc. Disampaikan pada pelatihan Guru-Guru SLTP se Kabupaten Sabu-Raijua Juli 2013

KINDOM ANIMALIA. Drs. Refli., MSc. Disampaikan pada pelatihan Guru-Guru SLTP se Kabupaten Sabu-Raijua Juli 2013 KINDOM ANIMALIA Drs. Refli., MSc Disampaikan pada pelatihan Guru-Guru SLTP se Kabupaten Sabu-Raijua 16-25 Juli 2013 Pengelompokkan Animalia?? (10 mnt) Kingdom Animalia Invertebrata/ Avertebrata (tidak

Lebih terperinci

Disebut Cacing Pipih (Flat Worm) dengan ciri antara lain:

Disebut Cacing Pipih (Flat Worm) dengan ciri antara lain: Disebut Cacing Pipih (Flat Worm) dengan ciri antara lain: Tubuh simetri bilateral Belum memiliki sistem peredaran darah Belum memiliki anus Belum memiliki rongga badan (termasuk kelompok Triploblastik

Lebih terperinci

biologi SET 21 ANIMALIA 1 DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL A. FILUM PORIFERA a. Ciri Ciri Porifera

biologi SET 21 ANIMALIA 1 DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL A. FILUM PORIFERA a. Ciri Ciri Porifera 21 MATERI DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL biologi SET 21 ANIMALIA 1 A. FILUM PORIFERA a. Ciri Ciri Porifera Porifera memiliki permukaan tubuh yang berpori (ostium; ostia (jamak)). Setiap

Lebih terperinci

biologi SET 23 ANIMALIA 3 DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL A. FILUM ARTHROPODA a. Ciri Ciri b. Klasifikasi

biologi SET 23 ANIMALIA 3 DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL A. FILUM ARTHROPODA a. Ciri Ciri b. Klasifikasi 23 MATERI DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL biologi A. FILUM ARTHROPODA a. Ciri Ciri SET 23 ANIMALIA 3 1. Bersegmen metameri 2. Peredaran darah terbuka 3. Tidak punya Hb, tetapi memiliki haemocyanin

Lebih terperinci

BIOLOGI LAUT Mollusca

BIOLOGI LAUT Mollusca MAKALAH BIOLOGI LAUT Mollusca MUSDALIFAH L211 13 006 MELINDA DAVID L211 13 016 JURUSAN PERIKANAN FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2015 KATA PENGANTAR Tiada untaian

Lebih terperinci

LEMBARAN SOAL. Mata Pelajaran : BIOLOGI Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH )

LEMBARAN SOAL. Mata Pelajaran : BIOLOGI Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH ) LEMBARAN SOAL Mata Pelajaran : BIOLOGI Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH ) PETUNJUK UMUM 1. Tulis nomor dan nama Anda pada lembar jawaban yang disediakan 2. Periksa dan bacalah soal dengan

Lebih terperinci

Adanya rangka dalam (endoskeleton) berduri yang menembus kulit. Tubuh terdiri dari bagian oral (yang memiliki mulut) dan aboral (yang tidak memiliki mulut). Pada waktu masih larva tubuhnya berbentuk bilateral

Lebih terperinci

MAKALAH BIOLOGI HEWAN VERTEBRATA DAN INVERTEBRATA. Disusun Oleh : Ira Melita Kelas : XII. IPA. 1

MAKALAH BIOLOGI HEWAN VERTEBRATA DAN INVERTEBRATA. Disusun Oleh : Ira Melita Kelas : XII. IPA. 1 MAKALAH BIOLOGI HEWAN VERTEBRATA DAN INVERTEBRATA Disusun Oleh : Ira Melita Kelas : XII. IPA. 1 KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA MADRASAH ALIYAH NEGERI SURADE 2016 KATA PENGANTAR Assallamu alaikum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Page 1 of 18

BAB I PENDAHULUAN. Page 1 of 18 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mollusca adalah salah satu hewan invertebrata yang mempunyai arti penting bagi sumber daya manusia. Mollusca merupakan filum terbesar kedua dalam kerajaan binatang,

Lebih terperinci

Setelah menyelesaikan praktikum mahasiswa praktikan dapat:

Setelah menyelesaikan praktikum mahasiswa praktikan dapat: Cacing Tanah (Lumbricus terrestris) I. TUJUAN PRAKTIKUM Setelah menyelesaikan praktikum mahasiswa praktikan dapat: a. Menyebutkan karakteristik Lumbricus terrestris b. Menunjukkan apparatus digestorius

Lebih terperinci

LAMPIRAN 28 LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK 2 MATERI KINGDOM ANIMALIA FILUM PLATHYHELMINTHES, FILUM NEMATHELMINTHES DAN FILUM ANNELIDA

LAMPIRAN 28 LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK 2 MATERI KINGDOM ANIMALIA FILUM PLATHYHELMINTHES, FILUM NEMATHELMINTHES DAN FILUM ANNELIDA 39 LAMPIRAN 28 LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK 2 MATERI KINGDOM ANIMALIA FILUM PLATHYHELMINTHES, FILUM NEMATHELMINTHES DAN FILUM ANNELIDA K.D 3.8 Menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan hewan ke

Lebih terperinci

Evolusi, Sistematika, Taksonomi dan Klasifikasi Avertebrata

Evolusi, Sistematika, Taksonomi dan Klasifikasi Avertebrata Evolusi, Sistematika, Taksonomi dan Klasifikasi Avertebrata Ima Yudha Perwira, SPi, MP, MSc (Aquatic) Para saintis menempatkan hewan pada dua katergori utama, yaitu: invertebrata (in = tanpa, vertebrae

Lebih terperinci

CACING TANAH (Lumbricus terrestris)

CACING TANAH (Lumbricus terrestris) CACING TANAH (Lumbricus terrestris) Kode MPB2b Fapet I. TUJUAN PRAKTIKUM Setelah menyelesaikan praktikum mahasiswa praktikan dapat: a. Menyebutkan karakteristik Lumbricus terrestris b. Menunjukkan apparatus

Lebih terperinci

5. Phylum Brachiopoda Invertebrata 6. Phylum Mollusca 7. Phylum Arthropoda 8. Phylum Echinodermata >>> Vertebrata

5. Phylum Brachiopoda Invertebrata 6. Phylum Mollusca 7. Phylum Arthropoda 8. Phylum Echinodermata >>> Vertebrata POKOK-POKOK BAHASAN PALEONTOLOGI 1. Pendahuluan 2. Phylum Protozoa 3. Phylum Porifera 4. Phylum Coelenterata 5. Phylum Brachiopoda Invertebrata 6. Phylum Mollusca 7. Phylum Arthropoda 8. Phylum Echinodermata

Lebih terperinci

Dimas Dwi Kurniawan KELAS X SMA NEGERI 1 CIBEBER

Dimas Dwi Kurniawan KELAS X SMA NEGERI 1 CIBEBER Dimas Dwi Kurniawan KELAS X SMA NEGERI 1 CIBEBER Saat ini diketahui ada sekitar 9.812.298 jenis hewan dan baru 1.326.239 jenis yang telah diberi nama Dorsal punggung Ventral perut Anterior kepala Posterior

Lebih terperinci

Jumat, 24 Desember 2010

Jumat, 24 Desember 2010 Jumat, 24 Desember 2010 Laporan Praktikum Zoology "Cephalopoda" CEPHALOPODA dan ECHINODERMATA A. TUJUAN Mengamati Anatomi dan Morfologi Chepalopoda dan Echinodermata. B. DASAR TEORI Cephalopoda berasal

Lebih terperinci

CARA PERKEMBANGBIAKAN INVERTEBRATA

CARA PERKEMBANGBIAKAN INVERTEBRATA CARA PERKEMBANGBIAKAN INVERTEBRATA Dalam perkembangbiakannya,invertebrata memiliki cara reproduksi sebagai berikut 1. Reproduksi Generatif Reproduksi generative melalui fertilisasi antara sel kelamin jantan

Lebih terperinci

KLASIFIKASI CNIDARIA. By Luisa Diana Handoyo, M.Si.

KLASIFIKASI CNIDARIA. By Luisa Diana Handoyo, M.Si. KLASIFIKASI CNIDARIA By Luisa Diana Handoyo, M.Si. Tujuan pembelajaran Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan mampu : Menjelaskan klasifikasi Cnidaria Menjelaskan daur hidup hewan yang

Lebih terperinci

Assalamu alaikum Wr. Wb. Biologi Task Identification of Annelida. By : Anjar Wicitra Wening Khalikul Haqqur Rahman Taufiqurrahman

Assalamu alaikum Wr. Wb. Biologi Task Identification of Annelida. By : Anjar Wicitra Wening Khalikul Haqqur Rahman Taufiqurrahman Assalamu alaikum Wr. Wb. Biologi Task Identification of Annelida By : Anjar Wicitra Wening Khalikul Haqqur Rahman Taufiqurrahman Ciri-ciri Annelida : ⱷ Tubuhnya tersusun atas cincin-cincin (gelang-gelang)

Lebih terperinci

biologi SET 22 ANIMALIA 2 DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL A. FILUM PLATYHELMINTHES a. Struktur Tubuh b.

biologi SET 22 ANIMALIA 2 DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL A. FILUM PLATYHELMINTHES a. Struktur Tubuh b. 22 MATERI DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL biologi SET 22 ANIMALIA 2 A. FILUM PLATYHELMINTHES a. Struktur Tubuh Plathyhelmintes memiliki bentuk tubuh bilateral simetris. Bagian ujung anterior

Lebih terperinci

PLATYHELMINTHES. Dugesia tigrina. A. Karakteristik

PLATYHELMINTHES. Dugesia tigrina. A. Karakteristik A. Karakteristik PLATYHELMINTHES 1.Tubuh terdiri atas 3 lapisan sel: ektodermis, mesodermis, dan endodermis (triploblastik) 2. Hidup bebas atau parasit 3. Alat ekskresi berupa sel api 4. Alat pencernaan

Lebih terperinci

Modul III : Animalia 1 hal 1

Modul III : Animalia 1 hal 1 PENDAHULUAN Assalamu alaikum Wr Wb, Selamat bertemu dengan modul yang ketiga ini. Modul ini merupakan modul ketiga dalam mata pelajaran Biologi. Yakni Animalia/ Hewan 1. Dan selamat mempelajari modul Biologi

Lebih terperinci

Simetri. UNSYIAH Universitas Syiah Kuala 9/29/2016. Kingdom Animalia (Dunia Hewan)

Simetri. UNSYIAH Universitas Syiah Kuala 9/29/2016. Kingdom Animalia (Dunia Hewan) UNSYIAH Universitas Syiah Kuala Pengantar Biologi MPA-107, 3 (2-1) Kuliah 12 BIOSISTEMATIKA & EVOLUSI: HEWAN Tim Pengantar Biologi Jurusan Biologi FMIPA Unsyiah Kingdom Animalia (Dunia Hewan) Ilmuwan telah

Lebih terperinci

RPP Dunia Hewan Fillum Anthropoda. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

RPP Dunia Hewan Fillum Anthropoda. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) LAMPIRAN 2 RPP Dunia Hewan Fillum Anthropoda Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Nama Sekolah Mata Pelajaran : SMA : Biologi Kelas/Semester : X/2 Materi Pokok Alokasi Waktu : Dunia hewan : 1 x 3 JP

Lebih terperinci

N E M A T H E L M I N T H E S

N E M A T H E L M I N T H E S N E M A T H E L M I N T H E S Nema = benang, helminthes = cacing Memiliki rongga tubuh yang terbentuk ketika ektodermis membentuk mesodermis, tetapi belum memiliki mesenterium untuk menggantungkan visceral

Lebih terperinci

Annelida. lembab terletak di sebelah atas epithel columnar yang banyak mengandung sel-sel kelenjar

Annelida. lembab terletak di sebelah atas epithel columnar yang banyak mengandung sel-sel kelenjar Annelida Karakteristik 1.Bilateral simetris, memiliki tiga lapisan sel (triploblastik), tubuhnya bulat dan memanjang biasanya dengan segmen yang jelas baik eksternal maupun internal. 2.Appendages kecil

Lebih terperinci

Metamorfosis Kecoa. 1. Stadium Telur. 2. Stadium Nimfa

Metamorfosis Kecoa. 1. Stadium Telur. 2. Stadium Nimfa Metamorfosis Kecoa 1. Stadium Telur Proses metamorfosis kecoa diawali dengan stadium telur. Telur kecoa diperoleh dari hasil pembuahan sel telur betina oleh sel spermatozoa kecoa jantan. Induk betina kecoa

Lebih terperinci

Kode Mata Kuliah : BI402 Program Studi : Pendidikan Biologi Jenjang : S 1

Kode Mata Kuliah : BI402 Program Studi : Pendidikan Biologi Jenjang : S 1 S A T U A N A C A R A P E R K U L I A H A N Mata Kuliah : Zoologi Invertebrata Kode Mata Kuliah : BI402 Program Studi : Pendidikan Biologi Jenjang : S 1 Semester : Ganjil/Genap Jumlah SKS : 3 Mata Kuliah

Lebih terperinci

1. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan

1. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan 1. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan Pengertian pertumbuhan adalah Proses pertambahan volume dan jumlah sel sehingga ukuran tubuh makhluk hidup tersebut bertambah besar. Pertumbuhan bersifat irreversible

Lebih terperinci

A.Karakteristik 1. Bilateral simetris, memiliki tiga lapisan sel (triploblastik schizocoelom), epithel satu lapis umumnya bersilia dan mengandung

A.Karakteristik 1. Bilateral simetris, memiliki tiga lapisan sel (triploblastik schizocoelom), epithel satu lapis umumnya bersilia dan mengandung A.Karakteristik 1. Bilateral simetris, memiliki tiga lapisan sel (triploblastik schizocoelom), epithel satu lapis umumnya bersilia dan mengandung kelenjar lendir. 2.Tubuh biasanya pendek ditutupi oleh

Lebih terperinci

9/28/2016 BIOSISTEMATIKA HEWAN. Simetri. Kingdom animalia (Dunia hewan)

9/28/2016 BIOSISTEMATIKA HEWAN. Simetri. Kingdom animalia (Dunia hewan) U1 Kingdom animalia (Dunia hewan) Ilmuwan telah mengidentifikasi lebih dari 1,3 juta spesies hewan. BIOSISTEMATIKA HEWAN Hewan merupakan organisme multiselular dan heterotrof Reproduksi umumnya secara

Lebih terperinci

BIOLOGI. Filum Arthropoda-.Kelas Crustacea Made by : Raden Iqrafia Ashna

BIOLOGI. Filum Arthropoda-.Kelas Crustacea Made by : Raden Iqrafia Ashna BIOLOGI Filum Arthropoda-.Kelas Crustacea Made by : Raden Iqrafia Ashna www.iqrafia.blogspot.com FILUM ARTHROPODA ARTHROS : BERUAS-RUAS, PODOS : KAKI Ciri umum: 1. Tubuh beruas-ruas atau bersegmen-segmen.

Lebih terperinci

1. PLATYHELMINTHES. Gambar 1. penampang membujur tubuh Planaria dan preparat awetannya Sumber: (http://www.sinauer.com/)

1. PLATYHELMINTHES. Gambar 1. penampang membujur tubuh Planaria dan preparat awetannya Sumber: (http://www.sinauer.com/) VERMES 1. PLATYHELMINTHES Platys= pipih, Helmins = cacing. Jadi Platyhelminthes adalah cacing pipih. Tubuh pipih, epidermis bersilia, tripoblastik, acoelomata, dan simetris bilateral Belum mempunyai sistem

Lebih terperinci

Phylum Echinodermata

Phylum Echinodermata Phylum Echinodermata Echinodermata berasal dari bahasa yunani yaitu echinos/echinus = landak, derma = kulit. Echinodermata adalah hewan kulitnya seperti landak atau kulit berduri. Pada umumnya hidup di

Lebih terperinci

Pokok Bahasan (PB)/ Sub Pokok Bahasan (SPB) 5. Annelida a.struktur tubuh Polychaeta, Oligochaeta, dan Hirudinea

Pokok Bahasan (PB)/ Sub Pokok Bahasan (SPB) 5. Annelida a.struktur tubuh Polychaeta, Oligochaeta, dan Hirudinea Khusus X. Tujuam Umum mengkomunikasikan filum Annelida Tujuan Khusus 1.menjelaskan permbangan stuktur tubuh dan fisiologi Annelida dibandingkan dengan Nemathelminthes. 2.membandingkan strukktur tubuh masingmasing

Lebih terperinci

VIII BAB. Kingdom Animalia. Kata kunci: hewan, selom, simetris, invertebrata, vertebrata, metamorfosis, notokord

VIII BAB. Kingdom Animalia. Kata kunci: hewan, selom, simetris, invertebrata, vertebrata, metamorfosis, notokord BAB VIII Kingdom Animalia Pada bab ini kamu akan mempelajari ciri-ciri divisi pada kingdom Animalia dan peranannya dalam kehidupan. Setelah mempelajari bab ini diharapkan kamu dapat mengemukakan ciri-ciri

Lebih terperinci

LEMBAR KERJA SISWA KINGDOM ANIMALIA 2015

LEMBAR KERJA SISWA KINGDOM ANIMALIA 2015 Standar Kompetensi Memahami manfaat keanekaragaman hayati Kompetensi Dasar Mendeskripsikan ciri-ciri Filum dalam Dunia Hewan dan peranannya bagi kelangsungan hidup di bumi Indikator Pencapaian Kompetensi

Lebih terperinci

Sistem Respirasi Pada Hewan

Sistem Respirasi Pada Hewan Sistem Respirasi Pada Hewan Alat respirasi adalah alat atau bagian tubuh tempat 02 dapat berdifusi masuk dan sebaliknya C02 dapat berdifusi keluar. Alat respirasi pada hewan bervariasi antara hewan yang

Lebih terperinci

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 11. Organisasi KehidupanLATIHAN SOAL BAB 11

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 11. Organisasi KehidupanLATIHAN SOAL BAB 11 SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 11. Organisasi KehidupanLATIHAN SOAL BAB 11 1. Bagian sel yang berfungsi untuk mengatur seluruh kegiatan sel adalah http://www.primemobile.co.id/assets/uploads/materi/bio-7-11a.png

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Daphnia sp. digolongkan ke dalam Filum Arthropoda, Kelas Crustacea, Subkelas

II. TINJAUAN PUSTAKA. Daphnia sp. digolongkan ke dalam Filum Arthropoda, Kelas Crustacea, Subkelas 6 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Klasifikasi dan Morfologi Daphnia sp. digolongkan ke dalam Filum Arthropoda, Kelas Crustacea, Subkelas Branchiopoda, Divisi Oligobranchiopoda, Ordo Cladocera, Famili Daphnidae,

Lebih terperinci

PORIFERA DAN COELENTERATA

PORIFERA DAN COELENTERATA PORIFERA DAN COELENTERATA PORIFERA pori= lubang-lubang kecil, dan faro= membawa, jadi porifera adalah hewan yang membawa/memiliki lubang-lubang kecil pada tubuhnya. Porifera adalah metazoa bersel banyak

Lebih terperinci

Sistem Respirasi Pada Hewan

Sistem Respirasi Pada Hewan Sistem Respirasi Pada Hewan Alat respirasi adalah alat atau bagian tubuh tempat 02 dapat berdifusi masuk dan sebaliknya C02 dapat berdifusi keluar. Alat respirasi pada hewan bervariasi antara hewan yang

Lebih terperinci

ORGANISASI KEHIDUPAN. Sel

ORGANISASI KEHIDUPAN. Sel ORGANISASI KEHIDUPAN Sel Sel adalah unit terkecil dari makhluk hidup. Ukuran sangat kecil untuk melihat harus dibantu dengan mikroskop. Kata sel berasal dari bahasa latin cellulae, yang berarti bilik kecil.

Lebih terperinci

E C H I N O D E R M A T A

E C H I N O D E R M A T A E C H I N O D E R M A T A A. Karakteristik 1.Umumnya bilateral simetris pada waktu larva dan radial simetris setelah dewasa; tubuhnya terdiri atas lima bagianatau keping ; memiliki tiga lapisan sel (triploblastik

Lebih terperinci

EKOSISTEM LAUT DANGKAL EKOSISTEM LAUT DANGKAL

EKOSISTEM LAUT DANGKAL EKOSISTEM LAUT DANGKAL EKOSISTEM LAUT DANGKAL Oleh : Nurul Dhewani dan Suharsono Lokakarya Muatan Lokal, Seaworld, Jakarta, 30 Juni 2002 EKOSISTEM LAUT DANGKAL Hutan Bakau Padang Lamun Terumbu Karang 1 Hutan Mangrove/Bakau Kata

Lebih terperinci

Perkiraan jumlah makhluk hidup yang menghuni bumi

Perkiraan jumlah makhluk hidup yang menghuni bumi Filum Arthropoda Perkiraan jumlah makhluk hidup yang menghuni bumi 1. Filum Arthropoda memiliki anggota spesies yang paling banyak dari filum lainnya dalam Kingdom Animalia. 2. Diperkirakan sekitar 1 juta

Lebih terperinci

A. Sistem Sirkulasi pada Hewan Sistem difusi Sistem peredaran darah terbuka Sistem peredaran darah tertutup 2. Porifera

A. Sistem Sirkulasi pada Hewan Sistem difusi Sistem peredaran darah terbuka Sistem peredaran darah tertutup 2. Porifera A. Sistem Sirkulasi pada Hewan Sistem sirkulasi pada hewan dibedakan menjadi 3, yaitu : Sistem difusi : terjadi pada avertebrata rendah seperti paramecium, amoeba maupun hydra belum mempunyai sistem sirkulasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memberikan beberapa kontribusi penting bagi masyarakat Indonesia. sumber daya alam dan dapat dijadikan laboratorium alam.

BAB I PENDAHULUAN. memberikan beberapa kontribusi penting bagi masyarakat Indonesia. sumber daya alam dan dapat dijadikan laboratorium alam. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang secara geografis memiliki daerah pesisir yang sangat panjang. Di sepanjang daerah tersebut hidup beranekaragam biota laut (Jati dan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. (Aziz, 1981). Tubuhnya berbentuk segilima, mempunyai lima pasang garis

II. TINJAUAN PUSTAKA. (Aziz, 1981). Tubuhnya berbentuk segilima, mempunyai lima pasang garis II. TINJAUAN PUSTAKA A. Bulu Babi Bulu babi merupakan organisme dari divisi Echinodermata yang bersifat omnivora yang memangsa makroalga dan beberapa jenis koloni karang (Aziz, 1981). Tubuhnya berbentuk

Lebih terperinci

KINGDOM ANIMALIA : INVERTEBRATA 2. by Ms. Evy Anggraeny SMA Regina Pacis Jakarta

KINGDOM ANIMALIA : INVERTEBRATA 2. by Ms. Evy Anggraeny SMA Regina Pacis Jakarta KINGDOM ANIMALIA : INVERTEBRATA 2 by Ms. Evy Anggraeny SMA Regina Pacis Jakarta 1 Mollusca 2 Ciri-ciri Mollusca Mollusca merupakan hewan bertubuh lunak dan bersifat kosmopolit (terdapat dimana-mana). Mollusca

Lebih terperinci

LAMUN. Project Seagrass. projectseagrass.org

LAMUN. Project Seagrass. projectseagrass.org LAMUN Project Seagrass Apa itu lamun? Lamun bukan rumput laut (ganggang laut), tetapi merupakan tumbuhan berbunga yang hidup di perairan dangkal yang terlindung di sepanjang pantai. Lamun memiliki daun

Lebih terperinci

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 11. Organisasi KehidupanLatihan Soal 11.3

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 11. Organisasi KehidupanLatihan Soal 11.3 1. Berikut ini organ penyusun sistem transportasi adalah... SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 11. Organisasi KehidupanLatihan Soal 11.3 Kunci Jawaban : A Organ penyusun sistem transportasi atau peredaran darah

Lebih terperinci

Gambar 1. Drosophila melanogaster. Tabel 1. Klasifikasi Drosophila

Gambar 1. Drosophila melanogaster. Tabel 1. Klasifikasi Drosophila I. Praktikum ke : 1 (satu) II. Hari / tanggal : Selasa/ 1 Maret 2016 III. Judul Praktikum : Siklus Hidup Drosophila melanogaster IV. Tujuan Praktikum : Mengamati siklus hidup drosophila melanogaster Mengamati

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981) ulat grayak diklasifikasikan sebagai berikut:

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981) ulat grayak diklasifikasikan sebagai berikut: TINJAUAN PUSTAKA Biologi Hama Menurut Kalshoven (1981) ulat grayak diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom Filum Kelas Ordo Famili Genus : Animalia : Arthropoda : Insecta : Lepidoptera : Noctuidae :

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA HEWAN

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA HEWAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA HEWAN Standar Kompetensi: Memahami konsep tumbuh kembang tumbuhan, hewan, dan manusia Kompetensi Dasar: Memahami konsep tumbuh kembang hewan Click to edit Master subtitle

Lebih terperinci

RPP MATERI INDIKATOR Pengertian klasifikasi

RPP MATERI INDIKATOR Pengertian klasifikasi Analisis Materi Pembelajaran (AMP). RPP MATERI INDIKATOR Untuk mempermudah dalam mempelajari keanekaragaman makhluk hidup, manusia melakukan pengelompokkan makhluk hidup. Pengelompokan makhluk hidup itu

Lebih terperinci

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 11. Organisasi KehidupanLatihan Soal 11.5

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 11. Organisasi KehidupanLatihan Soal 11.5 1. Organisme yang termasuk organisme uniseluler... SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 11. Organisasi KehidupanLatihan Soal 11.5 Jamur kancing Singa Amoeba Melinjo Kunci Jawaban : C Organisme uniseluler adalah organisme

Lebih terperinci

TREMATODA PENDAHULUAN

TREMATODA PENDAHULUAN TREMATODA PENDAHULUAN Trematoda termasuk dalam filum Platyhelminthes Morfologi umum : Pipih seperti daun, tidak bersegmen Tidak mempunyai rongga badan Mempunyai 2 batil isap : mulut dan perut. Mempunyai

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981), klasifikasi S. inferens adalah sebagai berikut:

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981), klasifikasi S. inferens adalah sebagai berikut: TINJAUAN PUSTAKA Biologi Parasit Lalat S. inferens Towns. Menurut Kalshoven (1981), klasifikasi S. inferens adalah sebagai berikut: Kingdom Filum Class Ordo Famili Genus Spesies : Animalia : Arthropoda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Holothuroidea merupakan salah satu kelompok hewan yang berduri atau

BAB I PENDAHULUAN. Holothuroidea merupakan salah satu kelompok hewan yang berduri atau 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Holothuroidea merupakan salah satu kelompok hewan yang berduri atau berbintil yang termasuk dalam filum echinodermata. Holothuroidea biasa disebut timun laut (sea cucumber),

Lebih terperinci

MAKALAH SISTEM RESPIRASI PADA HEWAN VERTEBRATA DAN INVERTEBRATA. (Makalah Struktur Perkembangan Hewan) Oleh Sarah Niati

MAKALAH SISTEM RESPIRASI PADA HEWAN VERTEBRATA DAN INVERTEBRATA. (Makalah Struktur Perkembangan Hewan) Oleh Sarah Niati MAKALAH SISTEM RESPIRASI PADA HEWAN VERTEBRATA DAN INVERTEBRATA (Makalah Struktur Perkembangan Hewan) Oleh Sarah Niati 1317021068 JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Ascaris lumbricoides Manusia merupakan hospes beberapa nematoda usus. Sebagian besar nematoda ini menyebabkan masalah kesehatan masyarakat Indonesia (FKUI, 1998). Termasuk dalam

Lebih terperinci

Pengertian. Kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan

Pengertian. Kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan Adaptasi Pengertian Kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan Adaptasi dibedakan menjadi 3 jenis 1. Adaptasi Morfologi Proses adaptasi yang dilakukan dengan menyesuaikan bentuk

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Kutu penghisap merupakan parasit penghisap darah mamalia yang

TINJAUAN PUSTAKA. Kutu penghisap merupakan parasit penghisap darah mamalia yang 5 4 TINJAUAN PUSTAKA A. Kutu Kutu penghisap merupakan parasit penghisap darah mamalia yang memiliki bagian-bagian mulut seperti jarum (stilet) yang dapat masuk ke dalam kulit inangnya. Bagian-bagian mulut

Lebih terperinci

Jenis jaringan hewan ada empat macam, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf.

Jenis jaringan hewan ada empat macam, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf. JARINGAN HEWAN Jenis jaringan hewan ada empat macam, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf. A. JARINGAN EPITEL Jaringan epitel merupakan jaringan penutup yang melapisi

Lebih terperinci

BAB II PEMBELAJARAN BERDASARKAN PENDEKATAN NILAI PADA SUBKONSEP INVERTEBRATA TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN SIKAP SISWA

BAB II PEMBELAJARAN BERDASARKAN PENDEKATAN NILAI PADA SUBKONSEP INVERTEBRATA TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN SIKAP SISWA BAB II PEMBELAJARAN BERDASARKAN PENDEKATAN NILAI PADA SUBKONSEP INVERTEBRATA TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN SIKAP SISWA A. Pembelajaran Berdasarkan Pendekatan Nilai Pembelajaran berdasarkan pendekatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rizhopoda merupakan satu kelas dari lima pembagian kelas yang termasuk dalam protozhoa. Ukuran protozoa bervariasi, yaitu mulai kurang dari 10 mikron(µm) dan ada yang

Lebih terperinci

ORDO DECAPODA. Kelompok Macrura : Bangsa udang & lobster

ORDO DECAPODA. Kelompok Macrura : Bangsa udang & lobster ORDO DECAPODA Kelompok Macrura : Bangsa udang & lobster Kelompok Macrura Bangsa Udang dan Lobster Bentuk tubuh memanjang Terdiri kepala-dada (cephalothorax) dan abdomen (yang disebut ekor) Kaki beruas

Lebih terperinci

Bahan Ajar Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Tarbiyah STAIN Batusangkar TAKSONOMI VERTEBRATA. Pisces: Evolusi Kelas Agnatha

Bahan Ajar Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Tarbiyah STAIN Batusangkar TAKSONOMI VERTEBRATA. Pisces: Evolusi Kelas Agnatha Bahan Ajar Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Tarbiyah STAIN Batusangkar TAKSONOMI VERTEBRATA Pisces: Evolusi Kelas Agnatha Kelas Agnatha Merupakan vertebrata pertama kali muncul Muncul pada 500

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Vektor dalam arti luas adalah pembawa atau pengangkut. Vektor dapat berupa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Vektor dalam arti luas adalah pembawa atau pengangkut. Vektor dapat berupa BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Vektor Vektor dalam arti luas adalah pembawa atau pengangkut. Vektor dapat berupa vektor mekanis dan biologis, juga dapat berupa vektor primer dan sekunder.vektor mekanis adalah

Lebih terperinci

Sistem Pencernaan Pada Hewan

Sistem Pencernaan Pada Hewan Sistem Pencernaan Pada Hewan Struktur alat pencernaan berbeda-beda dalam berbagai jenis hewan, tergantung pada tinggi rendahnya tingkat organisasi sel hewan tersebut serta jenis makanannya. pada hewan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. A. Biologi dan Morfologi Rayap (Coptotermes curvignatus) Menurut (Nandika et, al.dalam Pratama 2013) C. curvignatus merupakan

TINJAUAN PUSTAKA. A. Biologi dan Morfologi Rayap (Coptotermes curvignatus) Menurut (Nandika et, al.dalam Pratama 2013) C. curvignatus merupakan II. TINJAUAN PUSTAKA A. Biologi dan Morfologi Rayap (Coptotermes curvignatus) Menurut (Nandika et, al.dalam Pratama 2013) C. curvignatus merupakan rayap yang paling luas serangannya di Indonesia. Klasifikasi

Lebih terperinci

Praktikum Biologi Fapet Unpad: Bagian Insecta IIa. 1

Praktikum Biologi Fapet Unpad: Bagian Insecta IIa. 1 CLASSIS : ARTHROPODA (SERANGGA) Kode MPB2a Fapet I. TUJUAN PRAKTIKUM Setelah menyelesaikan praktikum mahasiswa praktikan dapat: a. Menyebutkan dan mengetahui karakteristik Apis sp b. Mengetahui serangga-serangga

Lebih terperinci

DAUR HIDUP PARASIT MALARIA VCB 99

DAUR HIDUP PARASIT MALARIA VCB 99 Ukuran 700 1000 mm, berat kertas ± 200 g/m² dilapisi dengan "UV cure coating untuk melindungi dari kelembaban. Ujung atas dan bawah diberi rangka logam, dilengkapi dengan lubang penggantung. Hasil cetakan

Lebih terperinci

POTENSI ANCAMAN LEDAKAN POPULASI ACANTHASTERPLANCI TERHADAP KELESTARIAN TERUMBU KARANG DI WILAYAH LAUT JAKARTA DAN UPAYA PENGENDALIANNYA

POTENSI ANCAMAN LEDAKAN POPULASI ACANTHASTERPLANCI TERHADAP KELESTARIAN TERUMBU KARANG DI WILAYAH LAUT JAKARTA DAN UPAYA PENGENDALIANNYA POTENSI ANCAMAN LEDAKAN POPULASI ACANTHASTERPLANCI TERHADAP KELESTARIAN TERUMBU KARANG DI WILAYAH LAUT JAKARTA DAN UPAYA PENGENDALIANNYA http://7.photobucket.com Oleh: Rizka Widyarini Grace Lucy Secioputri

Lebih terperinci

B. Ekosistem Hutan Mangrove

B. Ekosistem Hutan Mangrove B. Ekosistem Hutan Mangrove 1. Deskripsi merupakan komunitas vegetasi pantai tropis, didominasi oleh beberapa spesies pohon mangrove yang mampu tumbuh di daerah pasang surut pantai berlumpur. umumnya tumbuh

Lebih terperinci

Petunjuk Praktikum. Entomologi Dasar. ditulis oleh: Nugroho Susetya Putra Suputa Witjaksono

Petunjuk Praktikum. Entomologi Dasar. ditulis oleh: Nugroho Susetya Putra Suputa Witjaksono Petunjuk Praktikum Entomologi Dasar ditulis oleh: Nugroho Susetya Putra Suputa Witjaksono Laboratorium Entomologi Dasar Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

Lebih terperinci

Porifera dan Coelenterata

Porifera dan Coelenterata Porifera dan Coelenterata Pandangan para ahli: 1.Sponge jar.masih sederhana sehingga koordinasi antar sel belum begitu baik. 2.Belum memiliki jar. yg bertanggung jawab terhadap penghantaran impul dan pergerakan

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 1. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGANLATIHAN SOAL. Pernyataan yang merupakan ciri dari pertumbuhan ditunjukkan oleh nomor...

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 1. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGANLATIHAN SOAL. Pernyataan yang merupakan ciri dari pertumbuhan ditunjukkan oleh nomor... 1. Perhatikan pernyataan di bawah ini 1). Bersifatreversible 2). Bersifat irreversible 3). Menuju ke arah dewasa 4). Jumlah dan ukuran sel semakinmeningkat 5). Perubahan dari kecil jadi besar SMP kelas

Lebih terperinci

SISTEM ORGAN HEWAN (I)

SISTEM ORGAN HEWAN (I) A. SISTEM GERAK HEWAN (I) Sistem gerak pada hewan dimiliki oleh spesies yang tidak menetap/bebas. Sistem rangka hewan terbagi menjadi: 1) Sistem rangka hidrostatik, yaitu gerak tubuh ditunjang oleh gerak

Lebih terperinci

2. Memahami kelangsungan hidup makhluk hidup

2. Memahami kelangsungan hidup makhluk hidup 2. Memahami kelangsungan hidup makhluk hidup 2.1 Mengidentifikasi kelangsungan hidup makhluk hidup melalui adaptasi, seleksi alam, dan perkembangbiakan 1. Mengaitkan perilaku adaptasi hewan tertentu dilingkungannya

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 2. PERKEMBANGAN PADA MANUSiAlatihan soal 2.1

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 2. PERKEMBANGAN PADA MANUSiAlatihan soal 2.1 SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 2. PERKEMBANGAN PADA MANUSiAlatihan soal 2.1 1. Berikut ini yang termasuk fase-fase perkembangan manusia 1. Morula 2. Brastula 3. Grastula Dari pernyataan diatas yang menunjukkan

Lebih terperinci

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi Siput Gonggong (Strombus turturella)

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi Siput Gonggong (Strombus turturella) BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Klasifikasi Siput Gonggong (Strombus turturella) Klasifikasi Siput Gonggong (Strombus turturella) menurut Ruppert dan Barnes (1994); adalah sebagai berikut: Kingdom : Animalia

Lebih terperinci

Sistem Organ Hewan (I)

Sistem Organ Hewan (I) Sistem Organ Hewan (I) A. SISTEM GERAK HEWAN Sistem gerak pada hewan dimiliki oleh spesies yang tidak menetap/bebas. Sistem rangka hewan terbagi menjadi: 1) Sistem rangka hidrostatik, yaitu gerak tubuh

Lebih terperinci

BAB I PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

BAB I PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN BAB I PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN Faktor apa sajakah yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada mahluk hidup? Apa perbedaan antara pertumbuhan dan perkembangan? Apakah metamorfosisi itu? Apakah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mollusca merupakan salah satu fillum dari invertebrata.mollusca dikenal sebagai hewan yang memiliki tubuh lunak dan hewan bercangkang keras.mollusca hidup di

Lebih terperinci

BIOLOGI SERANGGA PENGENALAN ARTHROPODA DAN. Upik Kesumawati Hadi Bagian Parasitologi dan Entomologi Kesehatan Fakultas Kedokteran Hewan IPB

BIOLOGI SERANGGA PENGENALAN ARTHROPODA DAN. Upik Kesumawati Hadi Bagian Parasitologi dan Entomologi Kesehatan Fakultas Kedokteran Hewan IPB PENGENALAN ARTHROPODA DAN BIOLOGI SERANGGA Upik Kesumawati Hadi Bagian Parasitologi dan Entomologi Kesehatan Fakultas Kedokteran Hewan IPB Bila dibandingkan dengan banyaknya jenis hewan di dunia ini, ternyata

Lebih terperinci

Uraian Kegiatan Perkuliahan. Standar Kompetensi. No. Kompetensi Dasar Materi Perkuliahan Metode Perkuliahan

Uraian Kegiatan Perkuliahan. Standar Kompetensi. No. Kompetensi Dasar Materi Perkuliahan Metode Perkuliahan Uraian Kegiatan Perkuliahan No. Standar Kompetensi 1. Mengaplikasikan pemahaman Protozoa dalam kehidupan. Kompetensi Dasar Materi Perkuliahan Metode Perkuliahan 1.1 Mengidentifikasi protozoa atas dasar

Lebih terperinci

TUGAS IPA PERKEMBANGBIAKAN HEWAN SECARA GENERATIF

TUGAS IPA PERKEMBANGBIAKAN HEWAN SECARA GENERATIF TUGAS IPA PERKEMBANGBIAKAN HEWAN SECARA GENERATIF ANGGOTA KELOMPOK : 1. ANNISA SALIZA 2. REGYTA ANUGRAH MAHAPUTRI SAMUEL 3. TYAS AYU FADILLAH 4. WIRA YUDA KHOIRUL A 5. WIWID SEKAR U 6. YOHANES JUAN BAGUS

Lebih terperinci