PERENCANAAN BANGUNAN PEMECAH GELOMBANG PADA PANTAI KUWARU, DUSUN KUWARU, DESA PONCOSARI, KECAMATAN SRANDAKAN, KABUPATEN BANTUL
|
|
- Indra Indradjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PERENCANAAN BANGUNAN PEMECAH GELOMBANG PADA PANTAI KUWARU, DUSUN KUWARU, DESA PONCOSARI, KECAMATAN SRANDAKAN, KABUPATEN BANTUL Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Oleh: MUHAMMAD SEPTIAN ADI MURSANTO D PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017 i
2 Scanned by CamScanner
3 Scanned by CamScanner
4 PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas, maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.. Surakarta, 30 Oktober 2017 Penulis MUHAMMAD SEPTIAN ADI MURSANTO D iii
5 PERENCANAAN BANGUNAN PEMECAH GELOMANG PADA PANTAI KUWARU, DUSUN KUWARU, DESA PONCOSARI, KECAMATAN SRANDAKAN, KABUPATEN BANTUL ABSTRAKSI Abrasi merupakan kerusakan pantai berupa tergerusnya bibir pantai sehingga menyebabkan mundurnya garis pantai. Hal ini yang terjadi pada Pantai Kuwaru, Kabupaten Bantul. Salah satu upaya untuk penanganan abrasi adalah menggunakan bangunan pemecah gelombang. Bangunan pemecah gelombang berguna untuk meredam energi gelombang sehingga tidak terlalu besar ketika sampai pada bibir pantai. Penelitian ini didasarkan pada perencanaan bangunan pemecah gelombang pada Pantai Kuwaru untuk penanganan kerusakan abrasi. Perencanaan bangunan pemecah gelombang yang dilakukan dalam penelitian ini memerlukan beberapa data diantaranya data gelombang, angin, pasang surut dan bathimetri. Dari data tersebut kemudian dianalisis dan menghasilkan karakteristik pasang surut, gelombang dan kemiringan daerah pantai. Dari data yang telah dianalisis tersebut dapat di tentukan dimensi serta parameter lain pada bangunan pemecah gelombang yang direncanakan pada Pantai Kuwaru, Kabupaten Bantul. Kata Kunci: abrasi, garis pantai, pemecah gelombang, perlindungan pantai, gelombang, pasang surut. ABSTRACT Abrasion is one of the demage to the beach in the form of erosion in shoreline that cause changing of coastline. This one happened in Kuwaru Beach, Bantul Regency. One of the method to handling the abrasion is using breakwater. Breakwater are useful to dampen the wave energy so when it reaches shore the energy is not to extreme. This research is based on the design of breakwater to handling of abrasion. The design of breakwater in this research require some data including wave data, wind, tides, and bathymetry. From all of data above and then analyzed and produces a characteristic of tidal, wave, and slope of the beach area. From data that has been analyzed can be determined the dimensions and other parameters of breakwater that designed at Kuwaru Beach, Bantul Regency. Keywords: abrasion, coastline, breakwater, coastal protection, wave, tidal. 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Abrasi pantai adalah mundurnya garis pantai dari posisi asalnya (Triatmodjo, 1999). Abrasi yang terjadi pada Pantai Kuwaru menimbulkan berbagai kerusakan.
6 Diantaranya kerusakan pada fasilitas umum dan berbagai kerusakan pada pemukiman warga. Berdasarkan masalah tersebut, penelitian perencanaan pemecah gelombang di Pantai Kuwaru Kabupaten Bantul dianggap perlu bagi penulis. Dengan adanya pemecah gelombang di Pantai Kuwaru Kabupaten Bantul diharapkan dapat mengendalikan kerusakan pantai berupa abrasi. 2. METODE 2.1. Data Yang Dibutuhkan Data yang dibutuhkan dalam perencanaan ini meliputi: a. Data gelombang. b. Data bathimetri. c. Data pasang surut. d. Data angin 2.2. Tahapan Penelitian Dalam kajian ini beberapa tahapan analisis adalah sebagai berikut : a. Pengumpulan data gelombang, data bathimetri, data pasang surut, dan data angin. b. Pembuatan grafik fluktuasi pasang surut air laut menggunakan metoda least square dengan bantuan excel. c. Penentuan elevasi muka air rata-rata tertinggi (MHWL), rata-rata dari air tertinggi dan terendah (MWL), dan rata-rata terendah (MLWL) menggunakan persamaan: Elv= d- MHWL Elv= d- MWL Elv= d- MLWL d. Menentukan nilai gelombang signifikan ( ) dan periode signifikan ( ) menggunakan metode statistik gelombang. e. Menentukan periode ulang menggunakan metode gumbel menggunakan persamaan dan Tabel:
7 Nilai dan didapatkan dari tabel dibawah Tabel 1 Masa ulang vs Y Masa Ulang Y Tabel 2 Nilai 2 0, , , , , ,6001 N Tabel 3Nilai N ,94 0,96 0,99 1 1,02 1,03 1,04 1,04 1, ,06 1,06 1,08 1,08 1,09 1,09 1,1 1,1 1,1 30 1,11 1,11 1,12 1,12 1,12 1,13 1,13 1,13 1,13 f. Perhitungan refraksi gelombang dengan menggunakan persamaan sin α sin α 1 2 c = c 1 2 Untuk kontur kontur kedalaman yang parallel :
8 b b 1 2 cosα = cosα 1 2 Koefisien refraksi : Kr b b 1 2 Koefisien pendangkalan : Ks nolo n1l1 Dengan nilai n dicari dari lampiran F menggunakan nilai d/l 0 Tinggi gelombang di daerah tinjauan: H1= KsKrH 0... dengan: α 1 = Sudut datang gelombang pada kedalaman yang ditinjau α o = Sudut datang gelombang di perairan dalam (º). H 1 = Tinggi gelombang pada kedalaman x yang ditinjau (m). H o = Tinggi gelombang pada perairan dalam (m). Kr = Koefisien refraksi gelombang Ks = Koefisien pendangkalan. g. Perhitungan tinggi gelombang laut unrefracted dengan melihat pada Persamaan Hr H o dengan: H o : Tinggi gelombang laut unrefracted Hr : Tinggi gelombang setelah terjadi refraksi Kr : Koefisien refraksi h. Perhitungan gelombang pecah dan kedalaman air dimana gelombang pecah dengan persamaan : Kedalaman air dimana gelombang pecah diberikan oleh rumus berikut:
9 Dengan a dan b merupakan fungsi kemiringan pantai m dan diberikan oleh persamaan berikut: ) dengan : m g T = tinggi gelombang pecah = tinggi gelombang laut unrefracted = panjang gelombang di laut dalam = kedalaman air pada saat gelombang pecah = kemiringan dasar laut = percepatan gravitasi = periode gelombang Atau menurut shore protection manual: db =1,28 Hb i. Perhitungan penentuan dimensi pemecah gelombang (breakwater) dan parameter yang lain dengan bantuan grafik 1 runup (Ru) gelombang, tabel 4 koefisien stabilitas, tabel 5 koefisien lapis dan mengunakan persamaan berikut: dengan : Ir θ H L o = Bilangan Irribaren = Sudut kemiringan sisi pemecah gelombang = Tinggi gelombang di lokasi struktur = Panjang gelombang di perairan laut dalam
10 (Sumber: Triadmojo,1999) S r = γ r = γ a dengan : W = Berat jenis batu pelindung (kg atau ton) γ r = Berat jenis batu (kg/m 3 atan ton/m 3 ) γ a = Berat jenis air laut (kg/m 3 atan ton/m 3 ) / 1, 025 ton/ m 3 H = Tinggi gelombang rencana (m) θ = Sudut kemiringan sisi pemecah gelombang ( o ) K D = Koefisien stabilitas untuk berbagai bentuk batu pelindung diberikan dalam Tabel 4 dibawah.
11 Tabel 4 koefisien stabilitas KD Sumber: Triatmodjo, Catatan: n : jumlah susunan butir batu dalam lapis pelindung dengan : * 1 : penggunaan n=1 tidak disarankan untuk kondisi gelombang pecah * 2 : sampai ada ketentuan lebih lanjut tentang nilai K D, penggunaan K D dibatasi pada kemiringan 1:1,5 sampai 1:3 * 3 : batu ditempatkan dengan sumbu panjangnya tegak lurus permukaan bangunan B = Lebar puncak n = Jumlah butir batu (n minimum = 3) = Koefisien lapis (Tabel 3.3) W = Berat jenis batu pelindung (kg atau ton) γ r = Berat jenis batu (kg/m 3 atan ton/m 3 ) Tebal lapis lindung utama dan jumlah butir unit armour pada lapis utama per meter luasnya diberikan oleh rumus berikut : N=An
12 t = n K W Δ γr dengan : 1/3 t = Tebal lapisan pelindung n = Jumlah butir batu (n minimum = 3) = Koefisien lapis, disajikan dalam Tabel di bawah A = Luas permukaan (m 2 ) / (biasanya langsung per 10 m 2 ) P = Porositas rerata dari lapisan pelindung (%) N = Jumlah butir batu untuk satu satuan luas permukaan A W = Berat jenis batu pelindung (kg atau ton) γ r = Berat jenis batu (kg/m 3 atan ton/m 3 ) Tabel 5 Koefisien Lapis Pelindung Sumber: Triatmodjo, HASIL PENELITIAN Hasil dari analisa yang telah dilakukan penulis adalah berupa data yang digunakan untuk perencanaan bangunan pemecah gelombang pada Pantai Kuwaru, Dusun Kuwaru, Desa Poncosari, Kecamatan Srandakan, kabupaten Bantul Data MHWL = 178,62 cm MSL = 105,07cm MLWL = 31,51 cm Hr = 35,78 cm Arah gelombang = Barat daya (45 o )
13 T = 3,432 dt KD = 1:1,5 Cot θ = 1,5 g = 9,81m/dt2 kemiringan pantai(m) = 3% 3.2. Hasil a. Elv muka air laut rencana Direncanakan pemecah gelombang akan dibangun pada kedalaman 3m dengan kemiringan dasar laut 3%. Nilai kemiringan didapat berdasarkan data bathimetri yang diperoleh dari website General Bathimetric chart of the oceans (GEBCO). dmhwl = 1, (-3) = 4,7862 m dmlwl = 0, (-3) = 3,3151 m dmsl = 1,0507- (-3) = 4,0507 m b. Koefisien refraksi Kr= 0,8967 c. Tinggi Gelombang unrefracted Hr H o H o = 3,578 0,8967 d. Tinggi gelombang pecah (Hb) = 3,9903 m Hb x 3,9903 = 2,0117 m e. Kedalaman pecah (Hb) db Hb = 1,28 db = 1,28 x 2,0117 = 2,575 m
14 Gelombang pecah terjadi pada kedalaman 2,575 m, karena db <dmlwl <dmhwl berarti di lokasi bagunan pada kedalaman 3 m gelombang tidak pecah. b. Elevasi puncak pemecah gelombang Elevasi puncak pemecah gelombang ditentukan berdasarkan tinggi runup,. Kemiringan sisi pemecah gelombang 1:1,5. Lo = 1,56 x 3,432 2 = 18,3746 m tgθ 1/1,5 I r = 1, ,5 ( H / L (3,578/18,3746) 0,5 0 ) Dengan menggunakan grafik runup pada Gambar 1 (Bambang Tri Atmojo 1999) dihitung nilai runup. Ru H 0,75 Ru = 0,75 x 3,578 m = 2,6835m El Pem. Gel (batu pecah) H Pem. Gel (batu pecah) = El MLWL + Ru + fb = 1, , ,3 = 4,0342 m = 4,0 m = El Pem. Gel El dasar laut = 4,0 (-3) = 7,0 m c. Berat butir lapis lindung = K D γ ( S r r H -1) 3 3 cotθ 3 2,65x3,578 = = 0,5939 ton 2,65 3 4( -1) x3 1,03
15 d. Lebar puncak Breakwater = nk Δ W γ r 1/ 3 = 0, ,15 2,65 1/ 3 = 1,3971 m = 1,4 m e. Tebal lapis lindung utama = nk W Δ γ r 1/3 = 0, ,15 2,65 1/ 3 = 1,3971 m = 1,4 m f. Jumlah batu pelindung tiap satuan luas (10 m 2 ) dihitung dengan rumus berikut. = P γr AnkΔ1 100 W 2/3 37 2,65 = 10x 2x1, ,5939 = 24 butir 2 / 3 g. Lebar pelindung kaki = nk Δ W γ r 1/ 3 0,5939 = 3.1,15 2,65 1/ 3 = 2,0956m = 2,1m h. Tebal kaki pelindung = nk Δ W γ r 1/ 3 0,5939 = 1.1,15 2,65 1/ 3 = 0,69885m = 0,7m
16 i. Tebal lapis lindung sekunder = nk Δ W γ r 1/ 3 0,0593 = 3.1,15 2,65 1/ 3 = 0,9722m = 1,0m 4. KESIMPULAN DAN SARAN 4.1. Kesimpulan Hasil perencanaan bangunan pemecah gelombang pada pantai Kuwaru, Dusun Kuwaru, Desa Poncosari, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul dapat disimpulkan: a. Dengan nilai tinggi kebebasan sebesar 0,3m; Ru gelombang sebesar 2,6835m; dan Elv MWL sebesar 1,0507m; dapat ditentukan Elv Pemecah gelombang sebesar 4,0342 m = 4,0 m. b. Elv acuan yang digunakan dalam perencanaan pemecah gelombang adalah Elv MWL, sehingga direncanakan terjadi limpasan air pada pemecah gelombang tersebut. c. Dari nilai Elv pemecah gelombang, maka dapat ditentukan tinggi (H) pemecah gelombang sesuai dengan Analisis sebesar 7,0 m. d. Berdasarkan dari koefisien lapis pada Tabel 5 dan analisis perhitungan, maka berat batu pelindung dapat ditentukan sebesar 0,5939 ton. e. Berdasarkan Tabel 5 dapat ditentukan nilai n= 2; dan K Δ = 1,15. Sehingga berdasarkan analisis dapat ditentukan lebar dan tebal lapis lindung dari pemecah gelombang sebesar 1,4 m. f. Berdasarkan Koefisien porositas dapat dilihat pada Tabel 5. Jumlah batu pelindung untuk tiap satuan luas (10 m 2 ) dipat ditentukan sebanyak 24 butir. g. Menurut Hales (1980, dalam CERC, 1984) tebal lapis pelindung kaki terdiri dari satu sampai dua lapis butir batu dan berat butir batu sama dengan lapis lindung
17 utama brekawater. Sehingga tebal lapis pelindung kaki dapat ditentukan sebesar 0,7m h. Menurut Hales (1980, dalam CERC, 1984) lebar lapis pelindung kaki terdiri dari tiga sampai empat lapis butir batu dan berat butir batu sama dengan lapis lindung utama brekawater. Sehingga lebar lapis pelindung kaki dapat ditentukan sebesar 2,1m i. Berdasarkan Tabel 5 dapat ditentukan nilai n= 3; K Δ = 1,15; dan berat butir bati 1/10 dari berat butir batu lapis lindung utama, dapat ditentukan lebar lapis lindung sekunder dari pemecah gelombang sebesar 1m Saran Dari penelitian yang dilakukan, penulis memberikan saran sebagai berikut : a. Perencanaan ini tidak mempertimbangkan biaya, sehingga masih perlu adanya penelitian lanjutan. b. Penelitian ini tidak mempertimbangkan dampak dan efek dari adanya bangunan pemecah gelombang. c. Perencanaan pemecah gelombang tidak memperhitungkan mekanisme tanah, sehingga masih perlu dilakukan kajian ulang.
18 DAFTAR PUSTAKA CERC (Coastal Engineering Research Centre), 1984, Shore Protection Manual, Dept. Of The Army, Washington DC. Construction Page, 2014, Konstruksi Pemecah Gelombang Laut (Breakwater), Online, Ismiyanto, A, 2016, Abrasi Pantai Kuwaru, Tribun Jogja, Online, Meyanto, H.E, 2012, Perencanaan Perlindungan dan Perbaikan Pantai Desa Banyusangka Kecamatan Tanjung Bumi Kabupaten Bangkalan Madura. Nadia, P, dkk, 2013, Pengaruh Angin dan Tinggi Gelombang Terhadap Struktur Bangunan Breakwater Di Tapak Paderi Kota Bengkulu. Pradana, Alvian Chris, dkk, 2011, Aspek Kebencanaan Dalam Perencanaan Sea Level Rise, Makalah, Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Institut Teknologi Bandung. Solihuddin, 2011, Karakteristik Pantai dan Proses Abrasi Di Pesisir Padang Pariaman Sumatra Barat, Penelitian, Puslitbang Sumberdaya Laut dan Pesisir. Suryani, B, 2013, Abrasi Pantai Kuwaru, Harian jogja, Online, Triatmojo, B, 1999, Teknik Pantai, Yogyakarta, Beta Offset. Triatmojo, B, 2010, Perencanaan Pelabuhan, Yogyakarta, Beta Offset. Triatmojo, B, 2012, Perencanaan Bangunan Pantai, Yogyakarta, Beta Offset. Wulandari, S, 2009, Perencanaan Pemecah Gelombang Pada Pelabuhan Teluk Selolo Kepulauan Halmahera Maluku. Yuwono, Nur, 1982, Teknik Pantai Vol.2., Yogyakarta, UGM. Yuwono, Nur, Dasar-Dasar Perencanaan Bangunan Pantai, Yogyakarta, UGM.
BAB VI PERENCANAAN STRUKTUR
BAB VI PERENCANAAN STRUKTUR VI - BAB VI PERENCANAAN STRUKTUR 6. Tinjauan Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan struktur bangunan pantai yang direncanakan dalam hal ini bangunan pengaman pantai
Lebih terperinciANALISIS STABILITAS BANGUNAN PEMECAH GELOMBANG BATU BRONJONG
ANALISIS STABILITAS BANGUNAN PEMECAH GELOMBANG BATU BRONJONG Olga Catherina Pattipawaej 1, Edith Dwi Kurnia 2 1 Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha Jl. Prof. drg. Suria
Lebih terperinciBAB VI PERHITUNGAN STRUKTUR BANGUNAN PANTAI
145 BAB VI PERHITUNGAN STRUKTUR BANGUNAN PANTAI 6.1. Perhitungan Struktur Revetment dengan Tumpukan Batu Perhitungan tinggi dan periode gelombang signifikan telah dihitung pada Bab IV, data yang didapatkan
Lebih terperinciBAB II STUDI PUSTAKA
5 BAB II 2.1 TINJAUAN UMUM Dalam suatu perencanaan dibutuhkan pustaka yang dijadikan sebagai dasar perencanaan agar terwujud spesifikasi yang menjadi acuan dalam perhitungan dan pelaksanaan pekerjaan di
Lebih terperinciANALISIS STABILITAS STRUKTUR BREAKWATER MENGGUNAKAN BATU BRONJONG DI SERANG BANTEN ABSTRAK
ANALISIS STABILITAS STRUKTUR BREAKWATER MENGGUNAKAN BATU BRONJONG DI SERANG BANTEN Edith Dwi Kurnia NRP: 0621022 Pembimbing: Olga Catherina Pattipawaej, Ph.D. ABSTRAK Naiknya permukaan air laut, mengakibatkan
Lebih terperinciBAB VII PERHITUNGAN STRUKTUR BANGUNAN PELINDUNG PANTAI
BAB VII PERHITUNGAN STRUKTUR BANGUNAN PELINDUNG PANTAI 7.. Perhitungan Struktur Seawall Perhitungan tinggi dan periode gelombang signifikan telah dihitung pada Bab IV, data yang didapatkan adalah sebagai
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. pelabuhan, fasilitas pelabuhan atau untuk menangkap pasir. buatan). Pemecah gelombang ini mempunyai beberapa keuntungan,
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum Bangunan tanggul pemecah gelombang secara umum dapat diartikan suatu bangunan yang bertujuan melindungi pantai, kolam pelabuhan, fasilitas pelabuhan atau untuk menangkap
Lebih terperinciPERENCANAAN BANGUNAN PENGAMAN PANTAI PADA DAERAH PANTAI KIMA BAJO KABUPATEN MINAHASA UTARA
PERENCANAAN BANGUNAN PENGAMAN PANTAI PADA DAERAH PANTAI KIMA BAJO KABUPATEN MINAHASA UTARA Injilia Christy Mamanua Tommy Jansen, A. K. T. Dundu Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas Sam Ratulangi Email
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS. 4.1 Data Teknis Data teknis yang diperlukan berupa data angin, data pasang surut, data gelombang dan data tanah.
BAB IV ANALISIS Perencanaan Pengembangan Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap ini memerlukan berbagai data meliputi : data peta topografi, oceanografi, data frekuensi kunjungan kapal dan data tanah. Data
Lebih terperinciPEMODELAN BANGUNAN PEMECAH GELOMBANG SISI MIRING DENGAN VARIASI PELINDUNG LAPISAN INTI PADA UJI LABORATORIUM DUA DIMENSI ABSTRAK
PEMODELAN BANGUNAN PEMECAH GELOMBANG SISI MIRING DENGAN VARIASI PELINDUNG LAPISAN INTI PADA UJI LABORATORIUM DUA DIMENSI Nurdiyana NRP: 1121022 Pembimbing: Olga Catherina Pattipawaej, Ph.D. ABSTRAK Pemecah
Lebih terperinciDESAIN STRUKTUR PELINDUNG PANTAI TIPE GROIN DI PANTAI CIWADAS KABUPATEN KARAWANG
DESAIN STRUKTUR PELINDUNG PANTAI TIPE GROIN DI PANTAI CIWADAS KABUPATEN KARAWANG Fathu Rofi 1 dan Dr.Ir. Syawaluddin Hutahaean, MT. 2 Program Studi Teknik Kelautan Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan,
Lebih terperinciKAJI ULANG DIMENSI DAN MATERIAL KONTRUKSI PEMECAH GELOMBANG METODE GROIN PADA KONTRUKSI AMPIANG PARAK PESISIR SELATAN
KAJI ULANG DIMENSI DAN MATERIAL KONTRUKSI PEMECA GELOMBANG METODE GROIN PADA KONTRUKSI AMPIANG PARAK PESISIR SELATAN Ahmad Refi 1), aifa Jamilah 2) 1) DosenTeknik Sipil 2) Mahasiswa Tenik Sipil Fakultas
Lebih terperinciPERENCANAAN BANGUNAN PENGAMANAN PANTAI PADA DAERAH PANTAI MANGATASIK KECAMATAN TOMBARIRI KABUPATEN MINAHASA
PERENCANAAN BANGUNAN PENGAMANAN PANTAI PADA DAERAH PANTAI MANGATASIK KECAMATAN TOMBARIRI KABUPATEN MINAHASA Leonardo Lalenoh J. D. Mamoto, A. K. T. Dundu Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas Sam Ratulangi
Lebih terperinciBAB V PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATA
52 BAB V PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATA 5.1. TINJAUAN UMUM Perencanaan Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) ini memerlukan berbagai data meliputi : data peta Topografi, oceanografi, data frekuensi kunjungan
Lebih terperinciPerencanaan Bangunan Pemecah Gelombang di Teluk Sumbreng, Kabupaten Trenggalek
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) D-280 Perencanaan Bangunan Pemecah Gelombang di Teluk Sumbreng, Kabupaten Trenggalek Dzakia Amalia Karima dan Bambang Sarwono Jurusan
Lebih terperinciPERENCANAAN BANGUNAN PENGAMAN PANTAI (REVETMENT) DENGAN BAHAN GEOBAG DI PANTAI MASCETI, KABUPATEN GIANYAR
178 PERENCANAAN BANGUNAN PENGAMAN PANTAI (REVETMENT) DENGAN BAHAN GEOBAG DI PANTAI MASCETI, KABUPATEN GIANYAR I Kadek Sandi Wiguna Putra 1), Cok AgungYujana 1), Nyoman Surayasa 1) 1) Jurusan Teknik Sipil,
Lebih terperinciBAB V RENCANA PENANGANAN
BAB V RENCANA PENANGANAN 5.. UMUM Strategi pengelolaan muara sungai ditentukan berdasarkan beberapa pertimbangan, diantaranya adalah pemanfaatan muara sungai, biaya pekerjaan, dampak bangunan terhadap
Lebih terperinciPERENCANAAN REVETMENT MENGGUNAKAN TUMPUKAN BRONJONG DI PANTAI MEDEWI JEMBRANA
PERENCANAAN REVETMENT MENGGUNAKAN TUMPUKAN BRONJONG DI PANTAI MEDEWI JEMBRANA Ni Putu Novi Esti Lestari 1), Cok Agung Yujana 2), Ardantha 2) 1) Mahasiswa Program S1 Teknik Sipil Universitas Warmadewa 2)
Lebih terperinciSTUDI PENGAMAN PANTAI DI DESA SABUAI KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT
STUDI PENGAMAN PANTAI DI DESA SABUAI KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT Desy Ayu Maharani 1, Dwi Priyantoro, Prima Hadi Wicaksono 1 Mahasiswa Jurusan Teknik Pengairan Fakultas Tenik Universitas Brawijaya Dosen
Lebih terperinciPERENCANAAN GROIN PANTAI TIKU KABUPATEN AGAM
PERENCANAAN GROIN PANTAI TIKU KABUPATEN AGAM PENDAHULUAN Secara umum bumi memiliki luas perairan yang jauh lebih besar dari pada luas daratan. Sebagaimana yang telah diketahui Indonesia memiliki ribuan
Lebih terperinciPERENCANAAN BANGUNAN PENGAMAN PANTAI DI PANTAI PAL KABUPATEN MINAHASA UTARA
PERENCANAAN BANGUNAN PENGAMAN PANTAI DI PANTAI PAL KABUPATEN MINAHASA UTARA Moses Liunsanda J. D. Mamoto, A. K. T. Dundu Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas Sam Ratulangi Manado Email: mosesliu64@gmail.com
Lebih terperinciPerencanaan Bangunan Pengaman Pantai Untuk Mengatasi Kemunduran Garis Pantai Teluk Penyu, Cilacap, Jawa Tengah
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1-6 1 Perencanaan Bangunan Pengaman Pantai Untuk Mengatasi Kemunduran Garis Pantai Teluk Penyu, Cilacap, Jawa Tengah Citra Mira Dewi Boonastria, Bambang Sarwono,
Lebih terperinciBAB V ANALISIS DATA. Tabel 5.1. Data jumlah kapal dan produksi ikan
BAB V ANALISIS DATA 5.1 TINJAUAN UMUM Perencanaan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) ini memerlukan berbagai data meliputi : data frekuensi kunjungan kapal, data peta topografi, oceanografi, dan data tanah.
Lebih terperinciPERENCANAAN DIMENSI GROIN MENGGUNAKAN MATERIAL BATU ALAM PANTAI PASIR BARU DISISI BARAT KABUPATEN PADANG PARIAMAN
PERENCANAAN DIMENSI GROIN MENGGUNAKAN MATERIAL BATU ALAM PANTAI PASIR BARU DISISI BARAT KABUPATEN PADANG PARIAMAN Rahmat Putra Wahyudi, Indra Farni, Khadavi Jurusan Teknik Sipil, fakultas teknik sipil
Lebih terperinciDESAIN DAN PERHITUNGAN STABILITAS BREAKWATER
DESAIN DAN PERHITUNGAN STABILITAS BREAKWATER Tri Octaviani Sihombing 1021056 Pembimbing : Olga Pattipawaej, Ph.D ABSTRAK Struktur bangunan pantai seperti pelabuhan sebagai sarana transit lalu-lintas yang
Lebih terperinciANALISIS TRANSPOR SEDIMEN MENYUSUR PANTAI DENGAN MENGGUNAKAN METODE GRAFIS PADA PELABUHAN PERIKANAN TANJUNG ADIKARTA
ANALISIS TRANSPOR SEDIMEN MENYUSUR PANTAI DENGAN MENGGUNAKAN METODE GRAFIS PADA PELABUHAN PERIKANAN TANJUNG ADIKARTA Irnovia Berliana Pakpahan 1) 1) Staff Pengajar Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik
Lebih terperinciPERENCANAAN DIMENSI GROIN PANTAI PASIR SUNUR KABUPATEN PADANG PARIAMAN
PERENCANAAN DIMENSI GROIN PANTAI PASIR SUNUR KABUPATEN PADANG PARIAMAN Zeppi Warman, Taufik, Lusi Utama Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Bung Hatta, Padang Email
Lebih terperinciPERENCANAAN BANGUNAN JETTY di MUARA SUNGAI MALAKOPA KECAMATAN PAGAI SELATAN KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI
PERENCANAAN BANGUNAN JETTY di MUARA SUNGAI MALAKOPA KECAMATAN PAGAI SELATAN KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI John GuntherSaleleubaja, Lusi Utama, Rini Mulyani Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan
Lebih terperinciBAB II STUDI PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum
4 BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum PPI Logending Pantai Ayah Kabupaten Kebumen menggunakan bangunan pengaman berupa pemecah gelombang dengan bentuk batuan buatan hexapod (Gambar 2.1). Pemecah gelombang
Lebih terperinciPENGARUH BESAR GELOMBANG TERHADAP KERUSAKAN GARIS PANTAI
PENGARUH BESAR GELOMBANG TERHADAP KERUSAKAN GARIS PANTAI Hansje J. Tawas, Pingkan A.K. Pratasis Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi ABSTRAK Pantai selalu menyesuaikan bentuk
Lebih terperinciSTUDI KARAKTERISTIK GELOMBANG PADA DAERAH PANTAI DESA KALINAUNG KAB. MINAHASA UTARA
STUDI KARAKTERISTIK GELOMBANG PADA DAERAH PANTAI DESA KALINAUNG KAB. MINAHASA UTARA Anggi Cindy Wakkary M. Ihsan Jasin, A.K.T. Dundu Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas Sam Ratulangi Manado Email:
Lebih terperinciANALISIS KARAKTERISTIK GELOMBANG PECAH DI PANTAI NIAMPAK UTARA
ANALISIS KARAKTERISTIK GELOMBANG PECAH DI PANTAI NIAMPAK UTARA Ratna Parauba M. Ihsan Jasin, Jeffrey. D. Mamoto Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas Sam Ratulangi Manado email : Parauba_ratna@yahoo.co.id
Lebih terperinciSTUDI KESTABILAN BANGUNAN PEMECAH GELOMBANG SISI MIRING DENGAN PENEMPATAN GEOTUBE PADA LAPISAN INTI ABSTRAK
STUDI KESTABILAN BANGUNAN PEMECAH GELOMBANG SISI MIRING DENGAN PENEMPATAN GEOTUBE PADA LAPISAN INTI Mahendra Ginting NRP: 1121020 Pembimbing: Olga Catherina Pattipawaej, Ph.D. ABSTRAK Indonesia merupakan
Lebih terperinciPERENCANAAN DIMENSI BANGUNAN (GROIN) MATERIAL BATU ALAM PANTAI MUARA AIR HAJI KABUPATEN PESISIR SELATAN
PERENCANAAN DIMENSI BANGUNAN (GROIN) MATERIAL BATU ALAM PANTAI MUARA AIR HAJI KABUPATEN PESISIR SELATAN Sarotun Mufti Warman Hasan Indra Farni Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Lebih terperinciREFRAKSI GELOMBANG DI PERAIRAN PANTAI MARUNDA, JAKARTA (Puteri Kesuma Dewi. Agus Anugroho D.S. Warsito Atmodjo)
JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 4, Nomor 1, Tahun 2015, Halaman 215-222 Online di : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jose REFRAKSI GELOMBANG DI PERAIRAN PANTAI MARUNDA, JAKARTA (Puteri Kesuma Dewi.
Lebih terperinciPERENCANAAN GROIN PANTAI KURANJI HILIR KABUPATEN PADANG PARIAMAN
PERENCANAAN GROIN PANTAI KURANJI HILIR KABUPATEN PADANG PARIAMAN Syefriko, Bahrul Anif, Lusi Utama Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Bung Hatta, Padang Email : syefrikogp@yahoo.com
Lebih terperinciANALISIS PERUBAHAN GARIS PANTAI DENGAN ADANYA BANGUNAN PEMECAH GELOMBANG AMBANG RENDAH DI PANTAI PISANGAN KABUPATEN KARAWANG PROVINSI JAWA BARAT
ANALISIS PERUBAHAN GARIS PANTAI DENGAN ADANYA BANGUNAN PEMECAH GELOMBANG AMBANG RENDAH DI PANTAI PISANGAN KABUPATEN KARAWANG PROVINSI JAWA BARAT Anugrah Ananta W. Putra NRP: 0921004 Pembimbing: Olga Catherina
Lebih terperinciLEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMECAH GELOMBANG PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA CILACAP
LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMECAH GELOMBANG PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA CILACAP Diajukan untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan Pendidikan Tingkat Sarjana (Strata - 1) pada Jurusan
Lebih terperinciBAB VII PERENCANAAN KONSTRUKSI BANGUNAN
117 BAB VII PERENCANAAN KONSTRUKSI BANGUNAN 7.1 ANALISA MASALAH PENUTUPAN MUARA Permasalahan yang banyak di jumpai di muara sungai adalah pendangkalan/penutupan mulut sungai oleh transport sedimen sepanjang
Lebih terperinciErosi, revretment, breakwater, rubble mound.
ABSTRAK Pulau Bali yang memiliki panjang pantai 438 km, mengalami erosi sekitar 181,7 km atau setara dengan 41,5% panjang pantai. Upaya penanganan pantai yang dilakukan umumnya berupa revretment yang menggunakan
Lebih terperinciPROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
STUDI LAPIS LINDUNG PEMECAH GELOMBANG HEXAPOD, TETRAPOD, DAN KUBUS MODIFIKASI Laporan Tugas Akhir Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta Oleh : NABILLA
Lebih terperinciAnalisis Transformasi Gelombang Di Pantai Matani Satu Minahasa Selatan
Analisis Transformasi Gelombang Di Pantai Matani Satu Minahasa Selatan Hansje J. Tawas Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sam Ratulangi ABSTRAK Mundurnya garis pantai pada Pantai Matani
Lebih terperinciANALISIS DIMENSI DAN KESTABILAN PEMECAH GELOMBANG PELABUHAN PERIKANAN LAMPULO BANDA ACEH
ANALISIS DIMENSI DAN KESTABILAN PEMECAH GELOMBANG PELABUHAN PERIKANAN LAMPULO BANDA ACEH TUGAS AKHIR Diajukan untuk melengkapi syarat penyelesaian Pendidikan Sarjana Teknik Sipil Disusun oleh : ZUNARDIS
Lebih terperinciPERENCANAAN BANGUNAN PEMECAH GELOMBANG (PENGAMAN PANTAI LABUHAN) DI KABUPATEN SUMBAWA
Perencanaan Bangunan Pemecah Gelombang Erni Yulianti PERENCANAAN BANGUNAN PEMECAH GELOMBANG (PENGAMAN PANTAI LABUHAN) DI KABUPATEN SUMBAWA Erni Yulianti Dosen Program Studi Teknik Sipil Sumberdaya Air
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA
BAB IV ANALISIS DATA 4.1.Tinjauan Umum Perencanaan pelabuhan perikanan Glagah ini memerlukan berbagai data meliputi: data angin, Hidro oceanografi, peta batimetri, data jumlah kunjungan kapal dan data
Lebih terperinciPERENCANAAN BANGUNAN PELINDUNG PANTAI TAMBAKHARJO, SEMARANG
PERENCANAAN BANGUNAN PELINDUNG PANTAI TAMBAKHARJO, SEMARANG Candrawati Mareta P, Wahyu Setia P Dwi Kurniani, Priyo Nugroho P Jurusan Teknik Sipil, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedarto, SH., Tembalang,
Lebih terperinciTRANSPORT SEDIMEN YANG DISEBABKAN OLEH LONGSHORE CURRENT DI PANTAI KECAMATAN TELUK SEGARA KOTA BENGKULU
DOI: doi.org/10.21009/0305020403 TRANSPORT SEDIMEN YANG DISEBABKAN OLEH LONGSHORE CURRENT DI PANTAI KECAMATAN TELUK SEGARA KOTA BENGKULU Supiyati 1,a), Deddy Bakhtiar 2,b, Siti Fatimah 3,c 1,3 Jurusan
Lebih terperinciUJI MODEL GEOMETRI KONSTRUKSI PELINDUNG KOLAM PELABUHAN BIRA KABUPATEN BULUKUMBA
UJI MODEL GEOMETRI KONSTRUKSI PELINDUNG KOLAM PELABUHAN BIRA KABUPATEN BULUKUMBA Juswan 1 A. Haris MUHAMMAD 1 and Amalia NURDIN 1 1 Jurusan Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin Makassar
Lebih terperinciPERENCANAAN PERLINDUNGAN PANTAI SAYUNG DEMAK. Ihwan Nul Hakim, M. Fiqigozari, Sumbogo Pranoto *), Priyo Nugroho P. *)
29 JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 3, Nomor 1, Tahun 2014, Halaman 29 39 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkts PERENCANAAN PERLINDUNGAN PANTAI SAYUNG DEMAK Ihwan Nul Hakim, M. Fiqigozari,
Lebih terperinciBAB II STUDI PUSTAKA
6 BAB II 2.1 Tinjauan Umum Pada bab ini dibahas mengenai gambaran perencanaan dan perhitungan yang akan dipakai pada perencanaan pelabuhan ikan di Kendal. Pada perencanaan tersebut digunakan beberapa metode
Lebih terperinciEFEKTIVITAS BANGUNAN PEMECAH GELOMBANG DENGAN VARIASI BATU PELINDUNG DOLOS DAN TETRAPOD PADA KONDISI TENGGELAM ABSTRAK
EFEKTIVITAS BANGUNAN PEMECAH GELOMBANG DENGAN VARIASI BATU PELINDUNG DOLOS DAN TETRAPOD PADA KONDISI TENGGELAM Adrian Putra Adibrata NRP: 1421910 Pembimbing: Olga Catherina Pattipawaej, Ph.D. ABSTRAK Indonesia
Lebih terperinciGambar 2.1 Peta batimetri Labuan
BAB 2 DATA LINGKUNGAN 2.1 Batimetri Data batimetri adalah representasi dari kedalaman suatu perairan. Data ini diperoleh melalui pengukuran langsung di lapangan dengan menggunakan suatu proses yang disebut
Lebih terperinciGambar 4.1 Air Laut Menggenangi Rumah Penduduk
41 BAB IV PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Analisis Masalah Kawasan sepanjang pantai di Kecamatan Sayung yang dijadikan daerah perencanaan mempunyai sejumlah permasalahan yang cukup berat dan kompleks.
Lebih terperinciDAFTAR ISI Hasil Uji Model Hidraulik UWS di Pelabuhan PT. Pertamina RU VI
DAFTAR ISI ALAMAN JUDUL... i ALAMAN PENGESAAN... ii PERSEMBAAN... iii ALAMAN PERNYATAAN... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMBANG... xiii INTISARI...
Lebih terperinciGARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)
GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) MATA KULIAH : REKAYASA PANTAI KOPEL : SPL 442 / 2 (2 0) DOSEN PENGASUH : Ir. Ahmad Zakaria, Ph.D. DESKRIPSI SINGKAT : Mata kuliah Rekayasa Pantai merupakan mata kuliah
Lebih terperinciBAB II STUDI PUSTAKA
6 BAB II STUDI PUSTAKA. TINJAUAN UMUM Studi pustaka diperlukan sebagai dasar perencanaan agar terwujud spesifikasi yang menjadi acuan dalam perhitungan dan pelaksanaan pekerjaan di lapangan. Adapun metode
Lebih terperinciek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO
ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO KONSEP PENGAMANAN PANTAI TALISE KOTA PALU PROPINSI SULAWESI TENGAH Hasanuddin Azikin* dan Triyanti Anasiru * Abstract Talise beach is alongside of Palu City that has the
Lebih terperinciPERENCANAAN PERLINDUNGAN PANTAI TANJUNG NIPAH, KALIMANTAN TENGAH
, Halaman 304 313 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkts PERENCANAAN PERLINDUNGAN PANTAI TANJUNG NIPAH, KALIMANTAN TENGAH Muhammad Noer Ichsan, Vira Anesya, Priyo Nugroho P. *), Hari
Lebih terperinciSTABILITAS STRUKTUR PELINDUNG PANTAI AKIBAT PEMANASAN GLOBAL
STABILITAS STRUKTUR PELINDUNG PANTAI AKIBAT PEMANASAN GLOBAL Sinatra 1 dan Olga Pattipawaej 1 Program Studi Double Degrre, Teknik Sipil-Sistem Informasi, Universitas Kristen Maranatha, Jl. Prof. drg. Suria
Lebih terperinciSTUDI PERENCANAAN BANGUNAN PENGENDALIAN AKRESI DAN ABRASI DI PANTAI TANJUNGWANGI KABUPATEN BANYUWANGI
20 Jurnal Teknik Pengairan, Volume 4, Nomor 1, Mei 2013, hlm 20 29 STDI PERENCANAAN BANGNAN PENGENDALIAN AKRESI DAN ABRASI DI PANTAI TANJNGWANGI KABPATEN BANYWANGI Hariyoni 1, Dian Sisinggih 2, Suwanto
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Perlidungan pantai dapat ditimbulkan secara alami oleh pantai maupun dengan bantuan manusia. Perlindungan pantai secara alami dapat berupa dunes maupun karang laut ataupun lamun
Lebih terperinciBAB V ANALISIS PERAMALAN GARIS PANTAI
79 BAB V ANALISIS PERAMALAN GARIS PANTAI 5.1 Penggunaan Program GENESIS Model yang digunakan untuk mengevaluasi perubahan morfologi pantai adalah program GENESIS (Generalized Model for Simulating Shoreline
Lebih terperinciPERENCANAAN SEAWALL ( TEMBOK LAUT ) DAN BREAK WATER ( PEMECAH GELOMBANG ) UNTUK PENGAMAN PANTAI TUBAN. Suyatno
PERENCANAAN SEAWALL ( TEMBOK LAUT ) DAN BREAK WATER ( PEMECAH GELOMBANG ) UNTUK PENGAMAN PANTAI TUBAN. Suyatno Dosen Pembimbing : Ir.Adi Prawito,MM,MT. ABSTRAK Kabupaten Tuban,tepatnya di desa Jenu merupakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI 3.1 PERSIAPAN PENDAHULUAN
BAB III METODOLOGI 3.1 PERSIAPAN PENDAHULUAN Tahap persiapan merupakan rangkaian kegiatan sebelum kegiatan pengumpulan data dan pengolahannya. Dalam tahap awal ini di susun hal-hal yang penting dengan
Lebih terperinciPENANGANAN ABRASI PANTAI DESA SEI RAJA KABUPATEN SUKAMARA KALIMANTAN TENGAH
63 74 JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016, Halaman 63 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkts PENANGANAN ABRASI PANTAI DESA SEI RAJA KABUPATEN SUKAMARA KALIMANTAN
Lebih terperinciUjian P3 Tugas Akhir. Oleh : RACHMAT HIDAYAH
Ujian P3 Tugas Akhir ANALISA PERUBAHAN GARIS PANTAI JASRI DI KABUPATEN KARANG ASEM, BALI MENGGUNAKAN SOFTWARE GENERALIZED MODEL for SIMULATING SHORELINE CHANGE (GENESIS) Oleh : RACHMAT HIDAYAH 4308100014
Lebih terperinciPENGAMANAN PANTAI WIDURI KABUPATEN PEMALANG
70 78 JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016, Halaman 70 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkts PENGAMANAN PANTAI WIDURI KABUPATEN PEMALANG M. Ilyas Muzani, Naina Haque
Lebih terperinci(Design of The Shore Protection for Muarareja, Tegal)
LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN PELINDUNG PANTAI MUARAREJA, TEGAL (Design of The Shore Protection for Muarareja, Tegal) Disusun Oleh : BRAMUDYA ERSA M L2A 003 036 SASMITO WIHANTORO L2A 003 131
Lebih terperinciBAB V PERENCANAAN STRUKTUR
BAB V PERENCANAAN STRUKTUR 5.1. TINJAUAN UMUM Dala perencanaan suatu bangunan pantai harus ditetapkan terlebih dahulu paraeter-paraeter yang berperan dalan perhitungan struktur. Paraeterparaeter tersebut
Lebih terperinciSIMULASI SEBARAN SEDIMEN TERHADAP KETINGGIAN GELOMBANG DAN SUDUT DATANG GELOMBANG PECAH DI PESISIR PANTAI. Dian Savitri *)
SIMULASI SEBARAN SEDIMEN TERHADAP KETINGGIAN GELOMBANG DAN SUDUT DATANG GELOMBANG PECAH DI PESISIR PANTAI Dian Savitri *) Abstrak Gerakan air di daerah pesisir pantai merupakan kombinasi dari gelombang
Lebih terperinciKONDISI GELOMBANG DI WILAYAH PERAIRAN PANTAI LABUHAN HAJI The Wave Conditions in Labuhan Haji Beach Coastal Territory
Spektrum Sipil, ISSN 1858-4896 55 Vol. 1, No. 1 : 55-72, Maret 2014 KONDISI GELOMBANG DI WILAYAH PERAIRAN PANTAI LABUHAN HAJI The Wave Conditions in Labuhan Haji Beach Coastal Territory Baiq Septiarini
Lebih terperinciAvin Silaban NRP: Pembimbing: Olga Catherina Pattipawaej, Ph.D. ABSTRAK. FK 2 untuk guling, FK
ANALISIS STABILITAS STRUKTUR PELINDUNG PANTAI MENGGUNAKAN MATERIAL BLOK BETON 3B (BERKAIT,BERONGGA, BERTANGGA) DI PANTAI, PAMARICAN KABUPATEN SERANG, PROVINSI BANTEN Avin Silaban NRP: 0821043 Pembimbing:
Lebih terperinciPENGARUH FASILITAS PELABUHAN TERHADAP PANTAI LABUHAN HAJI The Effect of Port Structure on Labuhan Haji Beach
68 Spektrum Sipil, ISSN 1858-4896 Vol. 2, No. 1 : 68-78, Maret 2015 PENGARUH FASILITAS PELABUHAN TERHADAP PANTAI LABUHAN HAJI The Effect of Port Structure on Labuhan Haji Beach Eko Pradjoko*, Haris Prayoga*,
Lebih terperinciANALISA PERUBAHAN GARIS PANTAI TUBAN, JAWA TIMUR DENGAN MENGGUNAKAN EMPIRICAL ORTHOGONAL FUNCTION (EOF)
ANALISA PERUBAHAN GARIS PANTAI TUBAN, JAWA TIMUR DENGAN MENGGUNAKAN EMPIRICAL ORTHOGONAL FUNCTION (EOF) Moch. Rizal Azhar 4306 100 105 Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2012 DOSEN PEMBIMBING
Lebih terperinciPemodelan Perubahan Morfologi Pantai Akibat Pengaruh Submerged Breakwater Berjenjang
JURNAL POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 Pemodelan Perubahan Morfologi Pantai Akibat Pengaruh Submerged Breakwater Berjenjang Azhar Ghipari, Suntoyo, Haryo Dwito Armono Teknik Kelautan, Fakultas Teknologi
Lebih terperinciVol.15 No.2. Agustus 2013 Jurnal Momentum ISSN : X
ANALISIS BREAK WATER PADA PELABUHAN TELUK BAYUR DENGAN MENGGUNAKAN BATU ALAM, TETRAPOD, DAN A-JACK OLEH: Ahmad Refi Dosen Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Padang
Lebih terperinciPENGARUH ANGIN TERHADAP TINGGI GELOMBANG PADA STRUKTUR BANGUNAN BREAKWATER DI TAPAK PADERI KOTA BENGKULU
PENGARUH ANGIN TERHADAP TINGGI GELOMBANG PADA STRUKTUR BANGUNAN BREAKWATER DI TAPAK PADERI KOTA BENGKULU Prima Nadia 1), Muhammad Ali 2), Besperi 3) 1) Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik
Lebih terperinciSeminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura
Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Juni, 2013 PENGARUH GELOMBANG TERHADAP TRANSPOR SEDIMEN DI SEPANJANG PANTAI UTARA PERAIRAN BANGKALAN Dina Faradinka, Aries Dwi Siswanto, dan Zainul Hidayah Jurusan
Lebih terperinciBAB VI PERENCANAAN PANGKALAN PENDARATAN IKAN (PPI)
BAB VI PERENCANAAN PANGKALAN PENDARATAN IKAN (PPI) 6.. TINJAUAN UU Berdasarkan data yang telah diperoleh sementara, untuk kondisi saat ini Tempat Pelelangan Ikan (TPI) enganti Kebumen kurang memenuhi syarat,
Lebih terperinciPengaruh Perubahan Layout Breakwater Terhadap Kondisi Tinggi Gelombang di Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong
Pengaruh Perubahan Layout Breakwater Terhadap Kondisi Tinggi Gelombang di Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong Faddillah Prahmadana R. (NRP. 4308 100 050) Dosen Pembimbing: Haryo Dwito Armono, S.T.,
Lebih terperinciKAJIAN GELOMBANG RENCANA DI PERAIRAN PANTAI AMPENAN UNTUK PERENCANAAN BANGUNAN PANTAI ABSTRAK
KAJIAN GELOMBANG RENCANA DI PERAIRAN PANTAI AMPENAN UNTUK PERENCANAAN BANGUNAN PANTAI Sugiri Handoko 1, Purwanto 2, Jazaul Ikhsan 3 1 Mahasiswa (NIM. 20120110093), 2 Dosen Pembimbing I, 3 Dosen Pembimbing
Lebih terperinciBAB II STUDI PUSTAKA
BAB II STUDI PUSTAKA.. TINJAUAN UMUM Secara umum pelabuhan (port) merupakan daerah perairan yang terlindung terhadap gelombang dan arus, yang dilengkapi dengan fasilitas terminal laut meliputi dermaga
Lebih terperinciPerencanaan Layout dan Penampang Breakwater untuk Dermaga Curah Wonogiri
Perencanaan Layout dan Penampang Breakwater untuk Dermaga Curah Wonogiri Oleh Hendry Pembimbing : Dr. Paramashanti, ST.MT. Program Studi Sarjana Teknik Kelautan, FTSL, ITB Hendry_kl_itb@live.com Kata Kunci:
Lebih terperinciESTIMASI EFEKTIFITAS PENGGUNAAN GROIN UNTUK MENGATASI EROSI PADA KAWASAN PESISIR PANTAI UTARA TELUK BAGUALA AMBON. Tirza Jesica Kakisina * Abstract
ESTIMASI EFEKTIFITAS PENGGUNAAN GROIN UNTUK MENGATASI EROSI PADA KAWASAN PESISIR PANTAI UTARA TELUK BAGUALA AMBON Tirza Jesica Kakisina * Abstract The north coast of Baguala bay was became stricture by
Lebih terperinciKARAKTERISTIK PASANG SURUT DI PERAIRAN KALIANGET KEBUPATEN SUMENEP
KARAKTERISTIK PASANG SURUT DI PERAIRAN KALIANGET KEBUPATEN SUMENEP Mifroul Tina Khotip 1, Aries Dwi Siswanto 2, Insafitri 2 1 Mahasiswa Program Studi Ilmu Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA
BAB IV ANALISIS DATA IV - 1 BAB IV ANALISIS DATA 4.1 Umum Analisis data yang dilakukan merupakan data-data yang akan digunakan sebagai input program GENESIS. Analisis data ini meliputi analisis data hidrooceanografi,
Lebih terperinci3.1 PERSIAPAN PENDAHULUAN
BAB III METODOLOGI 3.1 PERSIAPAN PENDAHULUAN Tahapan persiapan merupakan rangkaian kegiatan sebelum memulai pengumpulan data dan pengolahannya. Dalam tahap awal ini disusun hal-hal penting dengan tujuan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI 3.1 PERSIAPAN PENDAHULUAN
31 BAB III 3.1 PERSIAPAN PENDAHULUAN Tahapan persiapan merupakan rangkaian kegiatan sebelum memulai pengumpulan data dan pengolahannya. Dalam tahap awal ini disusun hal-hal penting dengan tujuan mengefektifkan
Lebih terperinciJURNAL OSEANOGRAFI. Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016, Halaman Online di :
JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016, Halaman 105-114 Online di : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jose TINGGI MUKA AIR RENCANA GUNA RENOVASI BREAKWATER DI PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA
Lebih terperinciPERENCANAAN PEMECAH GELOMBANG PELABUHAN TNI AL PONDOK DAYUNG JAKARTA UTARA
LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMECAH GELOMBANG PELABUHAN TNI AL PONDOK DAYUNG JAKARTA UTARA ( Breakwater Design of The Indonesian Navy Harbour Pondok Dayung - North Jakarta ) Disusun oleh
Lebih terperinciLEMBAR PENGESAHAN. PERENCANAAN BANGUNAN PELINDUNG PANTAI TAMBAK MULYO, SEMARANG (Design of The Shore Protection for Tambak Mulyo, Semarang)
ii LEMBAR PENGESAHAN PERENCANAAN BANGUNAN PELINDUNG PANTAI TAMBAK MULYO, SEMARANG (Design of The Shore Protection for Tambak Mulyo, Semarang) Disusun Oleh : BASRINDU BURHAN UTOMO L2A 003 034 DWI PRASETYO
Lebih terperinciJurnal Gradien Vol.4 No. 2 Juli 2008 :
Jurnal Gradien Vol.4 No. Juli 8 : 349-353 nalisis Peramalan Ketinggian Gelombang Laut Dengan Periode Ulang Menggunakan Metode Gumbel Fisher Tippet-Tipe 1 Studi Kasus : Perairan Pulau Baai Bengkulu Supiyati
Lebih terperinciSTUDI MODEL FISIK STABILITAS DESAIN BREAKWATER TERHADAP HEMPASAN GELOMBANG DI PANTAI GLAGAH YOGYAKARTA. Abstrak. Abstract
JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 2, Nomor 1, Tahun 2013, Halaman 57-65 Online di : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jose STUDI MODEL FISIK STABILITAS DESAIN BREAKWATER TERHADAP HEMPASAN GELOMBANG DI
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA
133 BAB IV 4.1. Tinjauan Umum Seperti yang telah diuraikan dalam bab terdahulu, data yang diperlukan dalam Perencanaan Pelabuhan Perikanan Morodemak Kabupaten Demak, diantaranya data lokasi, data topografi,
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
4 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Garis Pantai Garis pantai merupakan batas pertemuan antara daratan dengan bagian laut saat terjadi air laut pasang tertinggi. Garis ini bisa berubah karena beberapa hal seperti
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gerusan lokal pada dasar merupakan fenomena yang banyak dialami oleh struktur bangunan air dan terutama di sungai dan daerah pantai. Gerusan dasar tersebut diakibatkan
Lebih terperinciANALISIS STABILITAS STRUKTUR PELINDUNG PANTAI BATU BRONJONG DI PANTAI BENGKULU ABSTRAK
ANALISIS STABILITAS STRUKTUR PELINDUNG PANTAI BATU BRONJONG DI PANTAI BENGKULU Angga Rijalu Pratama NRP: 0621030 Pembimbing: Olga Catherina Pattipawaej, Ph.D. ABSTRAK Pemanasan global saat ini mengakibatkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ada dua istilah tentang kepantaian dalam bahasa Indonesia yang sering rancu
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pantai Ada dua istilah tentang kepantaian dalam bahasa Indonesia yang sering rancu pemakaiannya, yaitu pesisir (coast) dan pantai (shore). Penjelasan tentang hal ini dapat dilihat
Lebih terperinciPENGAMANAN DAERAH PANTAI DENGAN MENGGUNAKAN KEARIFAN LOKAL DI BATU PUTIH KOTA BITUNG. Ariestides K. T. Dundu ABSTRAK
PENGAMANAN DAERAH PANTAI DENGAN MENGGUNAKAN KEARIFAN LOKAL DI BATU PUTIH KOTA BITUNG Ariestides K. T. Dundu Dosen Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi ABSTRAK Batu Putih terletak di paling utara dari
Lebih terperinciPerencanaan Stabilitas Lapis Lindung Tertapond Pada Pemecah Gelombang Di Pantai Glagah Kulon Progo
Perencanaan Stabilitas Lapis Lindung Tertapond Pada Pemecah Gelombang Di Pantai Glagah Kulon Progo Lutfi Aqil 1,a, Ida Bagus Agung 1,Dewi Sulistyorini 1 1 Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas,
Lebih terperinci