BAB IV ANALISIS DATA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV ANALISIS DATA"

Transkripsi

1 133 BAB IV 4.1. Tinjauan Umum Seperti yang telah diuraikan dalam bab terdahulu, data yang diperlukan dalam Perencanaan Pelabuhan Perikanan Morodemak Kabupaten Demak, diantaranya data lokasi, data topografi, data tanah, data gelombang, data pasang surut, data angin, data jumlah kapal, dan data produksi ikan hasil tangkapan. Datadata tersebut diperlukan sebagai dasar perhitungan dan perencanaan fasilitas dasar dan fasilitas pendukung lainya. Data-data ini didapat dari instansi terkait yaitu; Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi Jawa Tengah, Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Demak, PT Geomas Matra Perdana serta Badan Meteorologi dan Maritim Klas II Pelabuhan Tanjung Mas Semarang, Propinsi Jawa Tengah. Dalam perencanaan ini tingkat pelayanan Pelabuhan Perikanan Morodemak diprediksikan sampai dengan 10 tahun kedepan sampai tahun Kondisi Lokasi Dari hasil survai dan pengamatan serta pengumpulan data dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Demak, didapatkan gambaran keadaan Pelabuhan Perikanan Morodemak sebagai berikut:

2 134 LAUT JAWA U LAUT JAWA JETTY K. TUNTANG LAMA Alur Pelayaran - 2,5 m 383 m V JETTY F O A B U C D S K L T M P Tambak E N H G I J Q R Rumah Penduduk Rumah Penduduk Gambar 4.1. Layout Pelabuhan Perikanan Morodemak. Keterangan : A = Administrasi dan TPI L = Tempat Pengolahan Ikan B = MCK M = Parkir Anggota C = Bengkel N = Parkir D = BBM O = Tempat Perbaikan Jaring E = Gardu P = Loading F = Kios Q = Tempat Penjemuran Ikan G = Musholla R = Dok Perahu / Kapal H = Waserda S = Airud I = Gedung Pertemuan Nelayan T = Pos Waskin J = Rumah Dinas U = Genset K = Cold Storage V = Dermaga (Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Demak)

3 Kondisi fasilitas yang akan dibangun a. Areal lahan PPI Areal lahan Pelabuhan Perikanan Morodemak adalah milik Pemerintah Kabupaten Demak yang selanjutnya disertifikasi menjadi milik Dinas Perikanan dan Kelautan Propinsi Jawa Tengah. Pada awalnya areal Pelabuhan Perikanan Morodemak ini adalah lahan tambak dan mangrove. b. Dermaga Dermaga pada Pelabuhan Perikanan Morodemak ini mempunyai panjang 383 m dan lebar 3 m yang berfungsi sebagai kegiatan bongkar muat kapal ikan dan tempat berlabuh kapal. Konstruksi dermaga direncanakan dengan menggunakan konstruksi beton bertulang. c. Alur pelayaran kapal dan kolam pelabuhan Alur pelayaran dan kolam Pelabuhan Perikanan Morodemak pada saat ini masih merupakan lahan pasang surut, tepatnya berada pada arah utara dari sungai Tuntang Lama. Dalam perencanaan Pelabuhan Perikanan Morodemak, nantinya akan dilakukan dregging (pengerukan) untuk lebar dan kedalaman alur maupun kolam, mengacu pada kapal yang akan melakukan bongkar muat hasil dari melaut maupun untuk kegiatan tambat/berlabuh. d. Pemecah gelombang (breakwater) Pemecah gelombang merupakan salah satu masalah utama selain alur pelayaran dan kolam pelabuhan yang perlu segera direalisasikan. Breakwater yang akan direncanakan pada perencanaan ini akan menggunakan pemecah gelombang dari tumpukan batu dan pelaksanaannya dilakukan disebelah Utara (frontal breakwater) yang berfungsi untuk menahan laju gelombang.

4 136 e. Areal tambat /parkir kapal ikan Areal ini digunakan para nelayan setelah melaut untuk tambat/parkir perahu. Akan tetapi untuk jangka panjang, sesuai dengan perkembangan Pelabuhan Perikanan Morodemak dan sesuai dengan tuntutan kebutuhan yang akan datang, apabila kolam pelabuhan sudah tidak memungkinkan lagi untuk dijadikan sebagai areal tambat kapal, maka kondisi lahan sebelah Utara Pelabuhan Perikanan Morodemak akan dikembangkan menjadi kolam pelabuhan, sehingga tidak akan mengganggu sirkulasi bongkar muat ataupun lalu-lintas untuk keluar dan masuknya kapal nelayan Kondisi operasional pelabuhan Kegiatan pendaratan ikan dilakukan menggunakan keranjang plastik yang diturunkan dari kapal dengan alat (gerobak) atau papan peluncur. Komposisi ikan dalam keranjang plastik umumnya sudah terseleksi pada saat turun dari kapal nelayan. Pencucian dilakukan dengan cara semprot, dengan menggunakan air dari kolam pelabuhan yang dipompa. Pelelangan ikan di sekitar Pelabuhan Perikanan Morodemak tampaknya sudah membudaya pada masyarakat setempat dan berlangsung relatif baik. Para bakul atau pedagang yang terlihat disini kebanyakan adalah kelompok pebisnis kecil maupun menengah dan seluruhnya membeli ikan melalui lantai lelang.

5 Data Angin Data angin tiap jam dari bulan Januari-Desember 2006 Data angin yang diperlukan berupa data kecepatan dan arah angin yang didapat dari Badan Meteorologi Maritim Klas II Semarang, yaitu data angin tiap jam dari bulan Januari-Desember 2006 dan data angin tiap bulan dari bulan Januari 2001 Desember Dari data tersebut kemudian dibuat penggolongan kecepatan berdasarkan jumlah kecepatan dan arah angin. Untuk data angin tiap jam dari bulan Januari Desember 2006 dari Tabel jumlah tersebut dapat kita cari prosentase arah angin masing-masing data dengan cara sebagai berikut : Dilihat pada data angin dengan range kecepatan 3-4 knot dengan arah angin Utara (terletak pada 340º-20º) yang mempunyai 234 buah data, sehingga jika dihitung prosentasenya menjadi: %=4,32%. Demikian seterusnya untuk masing-masing arah, kemudian disajikan dalam bentuk Tabel prosentase arah dan kecepatan angin.

6 138 Tabel 4.1 Data Tiap Jam Kecepatan dan Angin Dominan Januari Desember 2006 Bulan Kecepatan ( knot ) Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Jumlah Data Jumlah Kecepatan (%) Jumlah Arah (%) ,87 21, ,32 Utara , ,21 13, , ,52 Timur ,87 Laut ,02 5, , ,37 Timur , ,66 18, , ,86 Tenggara , ,055 3, ,78 Selatan , ,16 2, , ,46 Barat ,42 Daya ,35 4, , ,41 Barat , ,92 16, , ,31 Barat ,91 Laut ,41 13, ,32 Jumlah (Sumber: Badan Meteorologi dan Geofisika Maritim klas II Semarang).

7 139 Dari tabel di atas dapat dibuat gambar Wind Rose seperti pada Gambar 4.2. Wind Rose berfungsi untuk melihat kecenderungan angin dominan dan kemudian dapat ditentukan arah fetch yang dipakai. Untuk Wind Rose setiap bulan pada tahun 2006 dan Wind Rose bulanan dapat dilihat pada data terlampir. U BL TL B 21,87 % 5% 10%15% 20% T 0-2 knot BD S TG 3-4 knot 5-6 knot 7-10 knot knot Gambar 4.2 Wind rose data angin tiap jam bulan Januari 2006-Desember Data Angin Bulanan Januari 2001 Desember 2006 Tabel 4.2. Penggolongan data kecepatan dan arah angin bulanan Januari 2001 Desember 2006 Kecepatan ( Knot ) Arah angin dalam jumlah data U TL T TG S BD B BL Jumlah data Jumlah (Sumber: Badan Meteorologi dan Geofisika Maritim klas II Semarang)

8 140 Tabel 4.3 Prosentase kecepatan dan arah angin bulanan Januari 2001 Desember Kecepatan ( Knot ) Arah angin dalam jumlah data U TL T TG S BD B BL Jumlah data ,23 36, ,04-11,59 20,28 1,44 1,44 4,34 7,24 59, , ,44-4,33 Jumlah 15,93-11,59 20,28 1,44 1,44 5,78 7, (Sumber: Badan Meteorologi dan Geofisika Maritim klas II Semarang) BL U TL B 26,23 % T 5% 10%15%20%25% BD TG S 0-2 knot 3-4 knot 5-6 knot Gambar 4.3 Wind rose data angin bulanan Januari 2001 Desember 2006 Dari analisis data angin tiap jam bulan Januari Desember 2006 dan data angin bulanan Januari 2001 Desember 2006 diperoleh angin dominan berada pada arah Timur dan Utara.

9 Data Hidro - Oceanografi Data Gelombang. Data gelombang yang dipakai adalah dari stasiun BMG Maritim Tanjung Mas Semarang dari tahun 2001 sampai Dari data tersebut dapat dicari (H dan T) pada tiap bulannya yang ditabelkan dalam Tabel Perhitungan tinggi dan periode gelombang rerata berdasarkan fetch efektif arah Utara dan U A33 maximum angin dominan arah Utara. Perhitungan panjang fetch efektif arah Utara. Panjang fetch ditentukan berdasarkan jarak titik tinjauan dengan daratan sekitarnya. Jarak ini diukur dengan sudut tertentu berdasarkan arah datangnya angin. Panjang fetch pada perencanaan ini diperhitungkan untuk satu arah yaitu arah Utara, untuk lebih jelasnya lihat Gambar 4.4. PETA INDONESIA U g f e d c b a SKALA 1 : Cm Km Gambar 4.4. Fetch Efektif Arah Utara.

10 142 Dari hasil penggambaran didapatkan jarak fetch dan dimasukkan dalam tabel dibawah ini : Tabel 4.4. Panjang fetch efektif untuk arah Utara. F eff= No α ( 0 ) Cos α Jarak ( x ) x. Cos α , ,5 113, , , , , , , , ,5 330, , , , ,5 380, , ,5 343,5 a 6 0, ,5 311,93 b 12 0, ,62 c 18 0, ,53 d 24 0, ,5 103,74 e 30 0, ,00 f 36 0,809 0,8 46,00 G 42 0,743 0,6 40,00 13, ,23 XiCosα 4903,23 = = 362,88km Cosα 13,512 Perhitungan U A33 maximum tahun untuk arah Utara. Perhitungan U A rata-rata dicari dengan mengurutkan kecepatan angin maximum untuk angin dominan arah Utara yang terjadi dari tahun kemudian dicari nilai U A33 -nya. Setelah U A33 diketahui, kemudian dicari tinggi gelombang (H 33 ) dan periode gelombang (T 33 ) berdasarkan fetch efektif arah Utara dan grafik peramalan gelombang, semua data kemudian disajikan dalam Tabel 4.5.

11 143 Tinggi gelombang signifikan H 33 yang dipakai adalah H 33 yang terbesar, yaitu: n = 33 % X 540 = 178,2 = 179 data. H 33 = [(0,6 X 18) + (0,9 X 17) + (0,8 X 49) + (1,1 X 43) + (1,35 X 21) + (1,6 X 25) + (2,0 X 6) : 179 = 1,08 m. T 33 =[(4,0 X 18) + (5,0 X 17) + (4,6 X 32) + (4,7 X 17) + (5,5 X 43) + (6,3 X 21) + (6,5 X 25) + (7,2 X 6) : 179 = 5,4 detik. Didapatkan : H = 1,08 m T = 5,4 detik. Tabel 4.5 Tinggi Gelombang (H) dan Periode Gelombang (T) Tahun Pelabuhan Perikanan Morodemak berdasarkan U A33 Maximum Angin Dominan Arah Utara dan Fetch Efektif Arah Utara. No. U A33 Fetch Utara Tinggi Gelombang Periode Gelombang ( m/dtk ) ( Km ) ( m ) ( dtk ) 1 2,84 362,88 0, ,57 362,88 1,35 6,3 3 7,57 362,88 1,35 6,3 4 5,48 362,88 0, ,66 362,88 1,1 5,5 6 5,75 362,88 0,8 4,7 7 4,68 362,88 0,8 4,6 8 8,06 362,88 1,6 6,5 9 8,06 362,88 1,6 6,5 10 8,06 362,88 1,6 6,5 11 8,06 362,88 1,6 6,5 12 5,48 362,88 0, ,66 362,88 1,1 5,5 14 5,48 362,88 0, ,57 362,88 1,35 6,3 16 7,57 362,88 1,35 6,3 17 6,66 362,88 1,1 5,5 18 7,57 362,88 1,35 6,3 19 7,57 362,88 1,35 6,3 20 4,68 362,88 0,8 4,6 21 6,66 362,88 1,1 5,5

12 ,48 362,88 0, ,57 362,88 1,35 6,3 24 5,48 362,88 0, ,57 362,88 1,35 6,3 26 5,48 362,88 0, ,06 362,88 1,6 6,5 28 8,06 362,88 1,6 6,5 29 8,06 362,88 1,6 6,5 30 8,06 362,88 1,6 6,5 31 7,57 362,88 1,35 6,3 32 8,94 362,88 2,0 7,2 33 6,66 362,88 1,1 5,5 34 8,94 362,88 2,0 7,2 35 2,84 362,88 0, ,57 362,88 1,35 6,3 37 5,48 362,88 0, ,68 362,88 0,8 4,6 39 6,66 362,88 1,1 5,5 40 6,66 362,88 1,1 5,5 41 4,68 362,88 0,8 4,6 42 7,57 362,88 1,35 6,3 43 6,66 362,88 1,1 5,5 44 2,84 362,88 0, ,75 362,88 0,8 4,7 46 6,66 362,88 1,1 5,5 47 5,48 362,88 0, ,94 362,88 2,0 7,2 49 6,66 362,88 1,1 5,5 50 8,06 362,88 1,6 6,5 51 8,06 362,88 1,6 6,5 52 2,84 362,88 0, ,66 362,88 1,1 5,5 54 6,66 362,88 1,1 5,5 55 6,66 362,88 1,1 5,5 56 7,57 362,88 1,35 6,3 57 7,57 362,88 1,35 6,3 58 8,06 362,88 1,6 6,5 59 8,06 362,88 1,6 6,5 60 8,06 362,88 1,6 6,5 61 6,66 362,88 1,1 5,5 62 7,57 362,88 1,35 6,3 63 6,66 362,88 1,1 5,5 64 7,57 362,88 1,35 6,3 65 7,57 362,88 1,35 6,3 66 7,57 362,88 1,35 6,3 67 8,94 362,88 2,0 7,2 68 6,66 362,88 1,1 5,5 69 5,75 362,88 0,8 4,7 70 5,75 362,88 0,8 4,7

13 ,68 362,88 0,8 4,6 72 2,84 362,88 0, ,48 362,88 0, ,68 362,88 0,8 4,6 75 8,06 362,88 1,6 6,5 76 8,06 362,88 1,6 6,5 77 8,06 362,88 1,6 6,5 78 6,66 362,88 1,1 5,5 79 6,66 362,88 1,1 5,5 80 5,48 362,88 0, ,66 362,88 1,1 5,5 82 5,48 362,88 0, ,66 362,88 1,1 5,5 84 5,75 362,88 0,8 4,7 85 5,75 362,88 0,8 4,7 86 7,57 362,88 1,35 6,3 87 7,57 362,88 1,35 6,3 88 2,84 362,88 0, ,84 362,88 0, ,66 362,88 1,1 5,5 91 5,75 362,88 0,8 4,7 92 6,66 362,88 1,1 5,5 93 4,68 362,88 0,8 4,6 94 6,66 362,88 1,1 5,5 95 4,68 362,88 0,8 4,6 96 5,48 362,88 0, ,84 362,88 0, ,66 362,88 1,1 5,5 99 8,94 362,88 2,0 7, ,57 362,88 1,35 6, ,48 362,88 0, ,75 362,88 0,8 4, ,66 362,88 1,1 5, ,75 362,88 0,8 4, ,66 362,88 1,1 5, ,66 362,88 1,1 5, ,48 362,88 0, ,66 362,88 1,1 5, ,06 362,88 1,6 6, ,06 362,88 1,6 6, ,06 362,88 1,6 6, ,66 362,88 1,1 5, ,68 362,88 0,8 4, ,68 362,88 0,8 4, ,68 362,88 0,8 4, ,68 362,88 0,8 4, ,94 362,88 2,0 7, ,68 362,88 0,8 4, ,48 362,88 0,9 5

14 ,66 362,88 1,1 5, ,66 362,88 1,1 5, ,84 362,88 0, ,75 362,88 0,8 4, ,66 362,88 1,1 5, ,84 362,88 0, ,66 362,88 1,1 5, ,84 362,88 0, ,68 362,88 0,8 4, ,75 362,88 0,8 4, ,68 362,88 0,8 4, ,68 362,88 0,8 4, ,68 362,88 0,8 4, ,66 362,88 1,1 5, ,06 362,88 1,6 6, ,06 362,88 1,6 6, ,68 362,88 0,8 4, ,66 362,88 1,1 5, ,75 362,88 0,8 4, ,68 362,88 0,8 4, ,75 362,88 0,8 4, ,75 362,88 0,8 4, ,75 362,88 0,8 4, ,75 362,88 0,8 4, ,75 362,88 0,8 4, ,66 362,88 1,1 5, ,57 362,88 1,35 6, ,68 362,88 0,8 4, ,66 362,88 1,1 5, ,48 362,88 0, ,84 362,88 0, ,84 362,88 0, ,68 362,88 0,8 4, ,06 362,88 1,6 6, ,06 362,88 1,6 6, ,06 362,88 1,6 6, ,84 362,88 0, ,48 362,88 0, ,84 362,88 0, ,68 362,88 0,8 4, ,84 362,88 0, ,66 362,88 1,1 5, ,84 362,88 0, ,68 362,88 0,8 4, ,68 362,88 0,8 4, ,66 362,88 1,1 5, ,84 362,88 0, ,68 362,88 0,8 4, ,68 362,88 0,8 4,6

15 ,66 362,88 1,1 5, ,68 362,88 0,8 4, ,68 362,88 0,8 4, ,68 362,88 0,8 4, ,68 362,88 0,8 4, ,66 362,88 1,1 5, ,68 362,88 0,8 4, ,68 362,88 0,8 4, ,66 362,88 1,1 5, ,66 362,88 1,1 5, ,06 362,88 1,6 6, ,06 362,88 1,6 6, ,06 362,88 1,6 6, ,06 362,88 1,6 6, ,66 362,88 1,1 5, ,66 362,88 1,1 5, ,06 362,88 1,6 6, ,68 362,88 0,8 4, ,84 362,88 0, ,57 362,88 1,35 6, ,75 362,88 0,8 4, ,67 362,88 2,3 8, ,68 362,88 0,8 4, ,94 362,88 2,0 7, ,06 362,88 1,6 6, ,57 362,88 1,35 6, ,66 362,88 1,1 5, ,48 362,88 0, ,66 362,88 1,1 5, ,66 362,88 1,1 5, ,66 362,88 1,1 5, ,68 362,88 0,8 4, ,75 362,88 0,8 4, ,06 362,88 1,6 6, ,66 362,88 1,1 5, ,06 362,88 1,6 6, ,06 362,88 1,6 6, ,66 362,88 1,1 5, ,68 362,88 0,8 4, ,16 362,88 0, ,0 362,88 2,9 8, ,66 362,88 1,1 5, ,75 362,88 0,8 4, ,06 362,88 1,6 6, ,68 362,88 0,8 4, ,06 362,88 1,6 6, ,75 362,88 0,8 4, ,48 362,88 0, ,68 362,88 0,8 4,6

16 ,75 362,88 0,8 4, ,66 362,88 1,1 5, ,66 362,88 1,1 5, ,66 362,88 1,1 5, ,84 362,88 0, ,66 362,88 1,1 5, ,68 362,88 0,8 4, ,66 362,88 1,1 5, ,66 362,88 1,1 5, ,68 362,88 0,8 4, ,75 362,88 0,8 4, ,94 362,88 2,0 7, ,57 362,88 1,35 6, ,6 362,88 2,7 8, ,66 362,88 1,1 5, ,68 362,88 0,8 4, ,06 362,88 1,6 6, ,06 362,88 1,6 6, ,94 362,88 2,0 7, ,06 362,88 1,6 6, ,06 362,88 1,6 6, ,75 362,88 0,8 4, ,84 362,88 0, ,84 362,88 0, ,68 362,88 0,8 4, ,6 362,88 2,7 8, ,84 362,88 0, ,66 362,88 1,1 5, ,84 362,88 0, ,48 362,88 0, ,68 362,88 0,8 4, ,68 362,88 0,8 4, ,68 362,88 0,8 4, ,68 362,88 0,8 4, ,0 362,88 4,4 10, ,68 362,88 0,8 4, ,06 362,88 1,6 6, ,66 362,88 1,1 5, ,6 362,88 2,7 8, ,84 362,88 0, ,84 362,88 0, ,06 362,88 1,6 6, ,75 362,88 0,8 4, ,48 362,88 0, ,48 362,88 0, ,84 362,88 0, ,66 362,88 1,1 5, ,68 362,88 0,8 4, ,75 362,88 0,8 4,7

17 ,68 362,88 0,8 4, ,68 362,88 0,8 4, ,75 362,88 0,8 4, ,66 362,88 1,1 5, ,75 362,88 0,8 4, ,68 362,88 0,8 4, ,06 362,88 1,6 6, ,48 362,88 0, ,84 362,88 0, ,84 362,88 0, ,84 362,88 0, ,16 362,88 0, ,75 362,88 0,8 4, ,48 362,88 0, ,75 362,88 0,8 4, ,06 362,88 1,6 6, ,68 362,88 0,8 4, ,75 362,88 0,8 4, ,75 362,88 0,8 4, ,94 362,88 2,0 7, ,68 362,88 0,8 4, ,06 362,88 1,6 6, ,68 362,88 0,8 4, ,68 362,88 0,8 4, ,75 362,88 0,8 4, ,75 362,88 0,8 4, ,48 362,88 0, ,94 362,88 2,0 7, ,94 362,88 2,0 7, ,06 362,88 1,6 6, ,6 362,88 2,7 8, ,66 362,88 1,1 5, ,0 362,88 2,9 8, ,94 362,88 2,0 7, ,94 362,88 2,0 7, ,94 362,88 2,0 7, ,6 362,88 2,7 8, ,06 362,88 1,6 6, ,94 362,88 2,0 7, ,94 362,88 2,0 7, ,68 362,88 0,8 4, ,94 362,88 2,0 7, ,66 362,88 1,1 5, ,67 362,88 2,3 8, ,66 362,88 1,1 5, ,94 362,88 2,0 7, ,48 362,88 0, ,75 362,88 0,8 4, ,48 362,88 0,9 5

18 ,68 362,88 0,8 4, ,68 362,88 0,8 4, ,67 362,88 2,3 8, ,68 362,88 0,8 4, ,75 362,88 0,8 4, ,75 362,88 0,8 4, ,94 362,88 2,0 7, ,94 362,88 2,0 7, ,06 362,88 1,6 6, ,48 362,88 0, ,66 362,88 1,1 5, ,75 362,88 0,8 4, ,66 362,88 1,1 5, ,06 362,88 1,6 6, ,06 362,88 1,6 6, ,66 362,88 1,1 5, ,66 362,88 1,1 5, ,48 362,88 0, ,66 362,88 1,1 5, ,48 362,88 0, ,06 362,88 1,6 6, ,94 362,88 2,0 7, ,94 362,88 2,0 7, ,68 362,88 0,8 4, ,94 362,88 2,0 7, ,66 362,88 1,1 5, ,67 362,88 2,3 8, ,06 362,88 1,6 6, ,66 362,88 1,1 5, ,94 362,88 2,0 7, ,75 362,88 0,8 4, ,66 362,88 1,1 5, ,06 362,88 1,6 6, ,68 362,88 0,8 4, ,66 362,88 1,1 5, ,66 362,88 1,1 5, ,06 362,88 1,6 6, ,66 362,88 1,1 5, ,66 362,88 1,1 5, ,75 362,88 0,8 4, ,66 362,88 1,1 5, ,68 362,88 0,8 4, ,75 362,88 0,8 4, ,57 362,88 1,35 6, ,06 362,88 1,6 6, ,06 362,88 1,6 6, ,06 362,88 1,6 6, ,94 362,88 2,0 7, ,66 362,88 1,1 5,5

19 ,68 362,88 0,8 4, ,06 362,88 1,6 6, ,06 362,88 1,6 6, ,66 362,88 1,1 5, ,0 362,88 4,4 10, ,66 362,88 1,1 5, ,94 362,88 2,0 7, ,94 362,88 2,0 7, ,75 362,88 0,8 4, ,94 362,88 2,0 7, ,66 362,88 1,1 5, ,68 362,88 0,8 4, ,75 362,88 0,8 4, ,68 362,88 0,8 4, ,0 362,88 4,4 10, ,94 362,88 2,0 7, ,0 362,88 4,4 10, ,06 362,88 1,6 6, ,0 362,88 2,9 8, ,06 362,88 1,6 6, ,94 362,88 2,0 7, ,57 362,88 1,35 6, ,66 362,88 1,1 5, ,66 362,88 1,1 5, ,48 362,88 0, ,75 362,88 0,8 4, ,68 362,88 0,8 4, ,66 362,88 1,1 5, ,84 362,88 0, ,66 362,88 1,1 5, ,84 362,88 0, ,68 362,88 0,8 4, ,84 362,88 0, ,68 362,88 0,8 4, ,84 362,88 0, ,0 362,88 4,4 10, ,84 362,88 0, ,84 362,88 0, ,68 362,88 0,8 4, ,84 362,88 0, ,68 362,88 0,8 4, ,84 362,88 0, ,0 362,88 4,4 10, ,42 362,88 0,65 3, ,84 362,88 0, ,75 362,88 0,8 4, ,68 362,88 0,8 4, ,68 362,88 0,8 4, ,06 362,88 1,6 6,5

20 ,06 362,88 1,6 6, ,48 362,88 0, ,68 362,88 0,8 4, ,68 362,88 0,8 4, ,75 362,88 0,8 4, ,75 362,88 0,8 4, ,48 362,88 0, ,66 362,88 1,1 5, ,84 362,88 0, ,66 362,88 1,1 5, ,84 362,88 0, ,75 362,88 0,8 4, ,84 362,88 0, ,75 362,88 0,8 4, ,66 362,88 1,1 5, ,06 362,88 1,6 6, ,84 362,88 0, ,84 362,88 0, ,84 362,88 0, ,48 362,88 0, ,68 362,88 0,8 4, ,48 362,88 0, ,75 362,88 0,8 4, ,75 362,88 0,8 4, ,68 362,88 0,8 4, ,06 362,88 1,6 6, ,06 362,88 1,6 6, ,66 362,88 1,1 5, ,06 362,88 1,6 6, ,75 362,88 0,8 4, ,48 362,88 0, ,06 362,88 1,6 6, ,06 362,88 1,6 6, ,94 362,88 2,0 7, ,06 362,88 1,6 6, ,0 362,88 2,9 8, ,06 362,88 1,6 6, ,75 362,88 0,8 4, ,75 362,88 0,8 4, ,68 362,88 0,8 4, ,66 362,88 1,1 5, ,60 362,88 2,7 8, ,68 362,88 0,8 4, ,06 362,88 1,6 6, ,06 362,88 1,6 6, ,75 362,88 0,8 4, ,06 362,88 1,6 6, ,94 362,88 2,0 7, ,06 362,88 1,6 6,5

21 ,94 362,88 2,0 7, ,06 362,88 1,6 6, ,66 362,88 1,1 5, ,06 362,88 1,6 6, ,06 362,88 1,6 6, ,68 362,88 0,8 4, ,57 362,88 1,35 6, ,06 362,88 1,6 6, ,06 362,88 1,6 6, ,66 362,88 1,1 5, ,06 362,88 1,6 6, ,06 362,88 1,6 6, ,94 362,88 2,0 7, ,06 362,88 1,6 6, ,68 362,88 0,8 4, ,0 362,88 2,9 8, ,14 362,88 3,7 10, ,4 362,88 3,0 9, ,0 362,88 2,9 8, ,4 362,88 3,0 9, ,06 362,88 1,6 6, ,94 362,88 2,0 7, ,60 362,88 2,7 8, ,4 362,88 3,0 9, ,0 362,88 2,9 8, ,0 362,88 2,9 8, ,57 362,88 1,35 6, ,0 362,88 2,9 8, ,0 362,88 2,9 8, ,60 362,88 2,7 8, ,03 362,88 1,58 6, ,94 362,88 2,0 7, ,60 362,88 2,7 8, ,94 362,88 2,0 7, ,14 362,88 3,7 10, ,67 362,88 2,3 8, ,67 362,88 2,3 8, ,14 362,88 3,7 10, ,06 362,88 1,6 6, ,74 362,88 3,9 10, ,60 362,88 2,7 8, ,60 362,88 2,7 8, ,74 362,88 3,9 10, ,60 362,88 2,7 8, ,06 362,88 1,6 6, ,94 362,88 2,0 7, ,74 362,88 3,9 10, ,60 362,88 2,7 8, ,60 362,88 2,7 8,5

22 ,94 362,88 2,0 7, ,06 362,88 1,6 6, ,06 362,88 1,6 6, ,0 362,88 2,9 8, ,06 362,88 1,6 6, ,4 362,88 3,0 9, ,60 362,88 2,7 8, ,60 362,88 2,7 8, ,0 362,88 2,9 8, ,60 362,88 2,7 8, ,67 362,88 2,3 8, ,06 362,88 1,6 6, ,74 362,88 3,9 10, ,60 362,88 2,7 8, ,0 362,88 2,9 8, ,60 362,88 2,7 8, ,94 362,88 2,0 7, ,66 362,88 1,1 5, ,03 362,88 1,58 6, ,94 362,88 2,0 7, ,67 362,88 2,3 8, ,06 362,88 1,6 6, ,67 362,88 2,3 8, ,94 362,88 2,0 7, ,57 362,88 1,35 6, ,06 362,88 1,6 6, ,0 362,88 2,9 8, ,57 362,88 1,35 6, ,06 362,88 1,6 6,5 (Sumber: Badan Meteorologi dan Geofisika Maritim klas II Semarang). Dari data yang ada, yang diambil untuk perencanaan adalah yang mempunyai nilai terbesar yaitu dari fetch efektif arah Utara dan U A33 max. angin dominan arah utara Didapatkan : H = 1,08 m T = 5,4 detik.

23 155 Perhitungan tinggi gelombang pada kedalaman tertentu (refraksi gelombang) Untuk perencanaan pemecah gelombang diperlukan data besarnya tinggi gelombang pada lokasi konstruksi (Bambang Triatmodjo, hal 73,1996), diperhitungkan juga terjadinya refraksi gelombang. Elevasi dasar adalah 3,0 m (lihat lampiran) dibawa muka air laut rata-rata (LWL). Arah gelombang yang diperhitungkan dari arah Utara (α = 0 0 ). Ho = 1,08m dan T = 5,4 det. Panjang gelombang laut dalam : Lo = Ho x T 2 = 1,08 x ( 5,4 ) 2 = 31,49 m. d/lo = 3 / 31,49 = 0,095 Co = Lo / T = 31,49 / 5,4 = 5,83 m/dt. Untuk nilai d/lo, dengan tabel (A-1,hal 269) didapat : d/l = 0,13661 L = 3 / 0,13661 = 21,96 m. C = L / T = 21,96 / 5,4 = 4,06 m/dt. Arah datang gelombang pada kedalaman 3,0 m : Sin α 1 = (C / Co) sin α 0. = ( 4,06 / 6,16 ) sin 0 0 α 1 = 0 0. Koefisien refraksi dihitung dengan rumus : Kr = (cosα 0 / cosα1) 0 0 = (cos0 / cos0 ) = 1 Dengan tabel (A-1, hal 269) untuk d / Lo = 0,095 didapat : n 1 = 0,8187 dan n 0 = 0,5 (laut dalam): Koefisien pendangkalan dihitung dengan rumus : Ks = n L / n ) ( L1 = [( 0,5x 31,49) /(0,8187x21,96)] = 0,88 Maka tinggi gelombang pada kedalaman 3,0 m didapat :

24 156 H 1 = Ks. Kr. Ho = 0,88 x 1 x 1,08 = 0,95 m. H 1 < H 0 Perhitungan tinggi dan kedalaman gelombang pecah. Berdasarkan peta topografi, kemiringan dasar laut diambil 1 : 50 = 0,02. Gelombang pada laut dalam Ho = 1,08 m dan T = 5,4 detik, Kr = 1 H o = Kr. Ho = 1 x 1,08 = 1,08 m. H o/g.t 2 = 1,08 / (9,81 x (5,4) 2 = 0,003. Dari grafik ( lihat gambar 4.5 ),untuk nilai diatas dengan m = 0,02, diperoleh : Hb / H o = 1,21 Hb = 1,089 m. Gambar 4.5. Tinggi Gelombang Pecah. Menghitung kedalaman gelombang pecah : Hb /g.t 2 = 1,089 / (9,81 x (5,4) 2 = 0,003

25 157 Dari grafik ( lihat gambar 4.6 ), untuk nilai diatas dengan m = 0,02, diperoleh : db / Hb = 1,16 ~ db = 1,16 x 1,089 = 1,26 m. Gambar 4.6. Kedalaman Gelombang Pecah. dari perhitungan di atas didapat : Tinggi gelombang pecah (Hb) = 1,089 m. Kedalaman gelombang pecah (db) = 1,26 m. Bangunan pemecah gelombang yang direncanakan pada kedalaman 3,0 m dari permukaan air laut rata-rata (MWL), sehingga gelombang yang terjadi merupakan gelombang tidak pecah Data Pasang Surut Data pasang surut yang diperlukan berupa data tinggi fluktuasi muka air laut yang didapat dari Badan Meteorologi Maritim Klas II Semarang, yaitu data tiap jam bulan Januari 2001 Desember (Data Pasut terlampir). Dari data pasang surut akan dicari tinggi HWL, MWL, LWL. LWL akan menjadi acuan tinggi elevasi muka air rencana pada elevasi ± 0,00 m. Dengan melihat hasil analisis data pasang surut yang diperhatikan dalam kurva tersebut, maka untuk perencanaan dermaga digunakan : Muka air tertinggi (HWL) = 120 cm. Muka air rata-rata (MWL) = 38,75 cm.

26 158 Muka air terendah (LWL) = 0 cm Elevasi Muka Air Rencana Data Teknis : Kedalaman gelombang (d) = 3 m Tinggi gelombang (Ho) = 1,08 m Periode gelombang (T) = 5,4 detik Kemiringan dasar laut (m) = 0,02 Perhitungan wave set up : Tinggi dan kedalaman gelombang pecah dari perhitungan sebelumnya didapatkan Hb = 1,089 m dan db = 1,26 m. Wave setup dihitung dengan rumus sebagai berikut : Sw = 0,19 [1-2,82 [ Hb / (g T 2 )] Hb = 0,19 [1-2,82 [1,089 / (9,81 x 5,4 2 )] 1,089 = 0,16 m. 16 cm. Pemanasan global ( SLR = sea level rise ) Pemanasan global terjadi karena efek rumah kaca yang ditimbulkan oleh gas gas seperti uap air, karbon dioksida, metana, nitrat oksida, dan ozon. Peningkatan konsentrasi gas gas tersebut diatmosfer menyebabkan kenaikan suhu bumi, dampak dari kenaikan suhu bumi ini adalah curah hujan cenderung meningkat dan mencairnya gunung gunung es di kutub, yang menimbulkan permukaan air laut cenderung meningkat. Untuk memperkirakan kenaikan muka air laut akibat pemanasan global pada tahun 2017 maka digunakan grafik (Bambang Triatmodjo, hal. 115,1996). Dari grafik tersebut diperkirakan kenaikan muka air laut pada tahun 2017 sebesar 11 cm. Dari perhitungan parameter-parameter penentu DWL ( design water level ) maka untuk perencanaan Pelabuhan Perikanan Morodemak digunakan : DWL = HWL + wave set up + SLR = = 147 cm

27 159 Elevasi DWL = + 1,47 LWL (Sumber: Bambang Triadmodjo, hal 115, 1996) Gambar 4.7. Prediksi kenaikan muka air laut akibat pemanasan global Data Jumlah Kapal. Data yang dimaksud adalah data jumlah dan ukuran kapal ikan yang berlabuh di Pelabuhan Perikanan Morodemak tiap tahunnya. Data tersebut diperoleh dari Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Demak. Berikut ini adalah tabel data jumlah kapal yang masuk Pelabuhan Perikanan Morodemak pada tahun 2001 sampai dengan tahun Tabel 4.6. Data Kapal Pelabuhan Perikanan Morodemak. Tahun Jenis Armada Motor Tempel Perahu Layar Jumlah kapal (Sumber: Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Demak, 2007)

28 160 Untuk pengembangan Pelabuhan Perikanan Morodemak sampai tahun 2017 direncanakan dengan ukuran kapal 30 GT dengan data sebagai berikut : Panjang = 18,5 meter Lebar = 4,5 meter Draft = 1,5 meter Pengambilan ukuran kapal maksimum 30 GT tersebut dengan pertimbangan supaya kapal-kapal dengan ukuran yang lebih besar dapat bersandar di Pelabuhan Perikanan Morodemak sehingga diharapkan kapasitas produksi ikan yang dibawa lebih besar muatannya, karena saat ini kapal terbesar yang bersandar di Pelabuhan Perikanan Morodemak berbobot GT. Untuk memperkirakan total pertumbuhan kunjungan kapal untuk tahun 2017 mendatang dipergunakan perhitungan statistik dengan metode Analisis aritmatik dan geometrik. Dari data jumlah kapal yang harus dilayani tersebut nantinya akan diperoleh panjang dermaga yang diperlukan. Analisis Aritmatik Rumus dasar yang digunakan: Pn = Po + n.r Berdasarkan data yang diperoleh Po = jumlah kapal ikan tahun 2006 = 1323 buah Pt = jumlah kapal ikan tahun 2001 = 1317 buah To = pada tahun 2006 Tt = pada tahun 2001 ( Po Pt) ( ) Sehingga : r = = = 3, 0 ( To Tt) ( ) Maka diperoleh persamaan Aritmatik : Pn = (n. 3,0)

29 161 Analisis Geometrik Rumus dasar yang digunakan : Pn = Po.(1 + r) n Berdasarkan data yang diperoleh, maka Po = 1323 r1 = ( ) : 1317 x 100 % = 0,022 % r2 = ( ) : 1320 x 100 % = 0,022 % r3 = ( ) : 1323 x 100 % = 0,022 % r4 = ( ) : 1326 x 100 % = 0,022 % r5 = ( ) : 1329 x 100 % = 0,022 %r r 0,011% r = = = 0,022% n 5 maka diperoleh persamaan Geometrik : Pn = 1332*(1+ 0,022) n Dari kedua persamaan diatas maka dapat dihitung dalam tabel berikut : Tabel 4.7. Prediksi Jumlah Kapal sampai tahun 2017 No Urut N Tahun KAPAL Analisis Analisis Aritmatik Geometrik

30 162 Grafik Prediksi Jumlah Kapal PPI Morodemak Tahun Menggunakan Analisis Aritmatik dan AnalisisGeometrik Jumlah Kapal (Buah) Analisis Aritmatik Analisis Geometrik Tahun Gambar 4.8. Grafik Prediksi Jumlah Kapal Pelabuhan Perikanan Morodemak Tahun Dengan Analisis Aritmatik dan Analisis Geometrik. Dari tabel diatas digunakan jumlah hasil yang terbesar yaitu dengan menggunakan Analisis Geometrik = 1656 kapal. Untuk jumlah kapal per hari diperoleh dengan membagi jumlah hari dalam setahun yaitu : 1656 / 365 = 4,53 5 kapal / hari Data Jumlah Produksi Ikan Di sini data yang dimaksud adalah jumlah produksi ikan hasil tangkapan yang didaratkan di Pelabuhan Perikanan Morodemak tiap tahunnya. Berikut data produksi ikan setiap tahunnya dari tahun 2001 sampai 2006 : Tabel 4.8. Data Produksi Ikan PPI Morodemak. Tahun Jumlah Produksi (KG) Jumlah Total Lelang (Rp) , , , , , , , , , , , ,00 (Sumber: Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Demak, 2007)

31 163 Dengan melihat data hasil produksi tangkapan ikan yang diperoleh, maka dapat dikatakan bahwa tidak adanya hubungan antara data jumlah kedatangan kapal dengan data jumlah produksi ikan tiap tahunnya. Jadi jumlah ikan hasil tangkapan tidak saja terpengaruh dengan jumlah kapal yang datang tetapi banyak faktor lain yang mempengaruhi jumlah ikan hasil tangkapan, diantaranya : Adanya musim angin Barat yang menyebabkan gelombang yang tinggi sehingga para nelayan takut untuk mencari ikan di tengah lautan dan jauh dari pantai. Hal ini menyebabkan menurunnya jumlah ikan hasil tangkapan. Jumlah populasi ikan di laut yang mempengaruhi hasil tangkapan. Apabila jumlah populasi ikan pada tahun tersebut banyak maka jumlah ikan hasil tangkapan pun akan meningkat. Tetapi bila pada tahun tersebut jumlah populasi ikan menurun maka jumlah ikan hasil tangkapan akan sedikit. Lamanya nelayan saat mencari ikan di laut, semakin lama waktu kerja nelayan maka jumlah ikan hasil tangkapan pun akan bertambah. Dari data produksi ikan hasil tangkapan yang diperoleh dari tahun 2001 sampai dengan 2006, dapat dilakukan prediksi hasil tangkapan ikan tahun rencana untuk menentukan kapasitas Pelabuhan Perikanan Morodemak yang harus dibangun agar sesuai dengan kebutuhan yang direncanakan berdasarkan jumlah produksi ikan pada tahun tersebut. Prediksi jumlah produksi ikan hasil tangkapan ini dilakukan dengan menggunakan persamaan Analisis Aritmatik dan Analisis Geometrik. Analisis Aritmatik Rumus dasar yang digunakan: Pn = Po + n.r Berdasarkan data yang diperoleh Po = jumlah produksi ikan tahun 2006 = Kg Pt = jumlah produksi ikan tahun 2001 = Kg To = pada tahun 2005 Tt = pada tahun 2001

32 164 ( Po Pt) ( ) Sehingga : r = = = , 2 ( To Tt) ( ) Maka diperoleh persamaan Aritmatik : Pn = (99.126,2 n) Analisis Geometrik Rumus dasar yang digunakan : Pn = Po ( 1 + r ) n Berdasarkan data yang diperoleh, maka : Po = 1,076,667 r1 = ( ) : x 100 % = 0,061 % r2 = ( ) : x 100 % = 0,304 % r3 = ( ) : x 100 % = 0,374 % r4 = ( ) : x 100 % = -0,0145 % r5 = ( ) : x 100 % = -0,0107 % r 0,7138 % r = = = 0,142 % n 5 maka diperoleh persamaan Geometrik : Pn = * ( 1+0,00142 ) n Dari kedua persamaan diatas maka dapat dihitung dalam tabel berikut : Tabel 4.9. Prediksi jumlah Produksi Ikan sampai tahun 2017 No Urut N Tahun PRODUKSI IKAN (Kg) Analisis Aritmatik Analisis Geometrik ,076, ,076, ,175, ,078, ,274, ,079, ,374, ,081, ,473, ,082, ,572, ,084, ,671, ,085, ,770, ,087, ,869, ,088, ,968, ,090, ,067, ,092,

33 165 Grafik Produksi Ikan PPI Morodemak Tahun Menggunakan Analisa Aritmatik dan Analisa Geometrik 2,500, Produksi Ikan (Kg) 2,000, ,500, ,000, , Analisa Aritmatik Analisa Geometrik Tahun Gambar 4.9 Grafik Prediksi Jumlah Produksi Ikan PPI Morodemak Tahun Dengan Analisis Aritmatik dan Analisis Geometrik. Dari hasil perhitungan di atas, diperoleh prediksi jumlah produksi hasil tangkapan ikan untuk tahun 2017 sebesar 2,067, Kg. Jadi untuk produksi ikan Pelabuhan Perikanan Morodemak dalam satu harinya adalah sebesar 2,067, Kg / 365 hari yaitu 5, Kg/hari Data Tanah Dari hasil penyelidikan tanah yang dilakukan dengan sondir dan boring dicapai kedalaman tanah keras pada kedalaman 30.00m. Penyelidikan sondir menggunakan alat sondir tangan jenis Dutch Cone Penetration. Setelah dilakukan penyelidikan di lapangan sample hasil boring di tes di laboratorium untuk mengetahui nilai-nilai physical properties dan engineering properties tanah yang bersangkutan. Dari hasil sondir digambarkan grafik hubungan antara kedalaman dengan Conus Resistance dan Friction. Hasil boring dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

34 166 Tabel Susunan Lapisan Tanah. Kedalaman ( m ) Jenis Tanah Lanau kelempungan sangat lunak, warna hitam abu-abu kecoklatan Lanau kelempungan campur sedikit kulit kerang, warna abu-abu sangat lunak Lanau kelempungan warna abu-abu, sangat lunak Lanau kelempungan campur sedikit humus warna coklat kehitaman Lempung kaku warna hitam kecoklatan sedikit kekuningan Lempung campur butiran kasar, kaku warna coklat keabu-abuan Lempung kaku, warna coklat keabu-abuan Lempung campur butiran kasar, kaku warna coklat kekuning-kuningan (Sumber : PT Geomas Matra Persada) Adapun untuk nilai kohesi tanah (C), sudut geser tanah (ϕ) dan berat jenis tanah (γ) untuk masing-masing kedalaman adalah sebagai berikut : Tabel Physical Properties Tanah. Kedalaman (m) Nilai cohesi C (kg/cm 2 ) Sudut geser ϕ ( ) Berat jenis tanah γ (gr/cm 3 ) Berat jenis tanah jenuh γ sub (gr/cm 3 ) -0,00 s/d 4,00 0,143 9,696 1,168 1,635-4,00 s/d 6,00 0,100 7,476 1,142 1,596-6,00 s/d 9,00 0,189 11,523 1,162 1,646-9,00 s/d 11,00 0,189 11,523 1,162 1,646-11,00 s/d 20,00 0,09 15,00 2,725 1, ,00 s/d 30,00 0,15 18,00 2,701 1,6815 (Sumber : PT Geomas Matra Persada)

35 167 Nilai-nilai tersebut digunakan untuk perhitungan daya dukung pada tiang terhadap kekuatan tanah : Tiang pancang tunggal : A. qc JHL. k Q = ( Sunggono KH, hal. 218, 1984 ) di mana : A = luas tiang pancang qc = nilai konus pada kedalaman JHL = total friction k = keliling tiang pancang.

BAB IV ANALISIS. 4.1 Data Teknis Data teknis yang diperlukan berupa data angin, data pasang surut, data gelombang dan data tanah.

BAB IV ANALISIS. 4.1 Data Teknis Data teknis yang diperlukan berupa data angin, data pasang surut, data gelombang dan data tanah. BAB IV ANALISIS Perencanaan Pengembangan Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap ini memerlukan berbagai data meliputi : data peta topografi, oceanografi, data frekuensi kunjungan kapal dan data tanah. Data

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA BAB IV ANALISIS DATA 4.1.Tinjauan Umum Perencanaan pelabuhan perikanan Glagah ini memerlukan berbagai data meliputi: data angin, Hidro oceanografi, peta batimetri, data jumlah kunjungan kapal dan data

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DATA. Tabel 5.1. Data jumlah kapal dan produksi ikan

BAB V ANALISIS DATA. Tabel 5.1. Data jumlah kapal dan produksi ikan BAB V ANALISIS DATA 5.1 TINJAUAN UMUM Perencanaan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) ini memerlukan berbagai data meliputi : data frekuensi kunjungan kapal, data peta topografi, oceanografi, dan data tanah.

Lebih terperinci

BAB V PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATA

BAB V PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATA 52 BAB V PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATA 5.1. TINJAUAN UMUM Perencanaan Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) ini memerlukan berbagai data meliputi : data peta Topografi, oceanografi, data frekuensi kunjungan

Lebih terperinci

KAJIAN KINERJA DAN PERENCANAAN PELABUHAN PERIKANAN MORODEMAK JAWA TENGAH

KAJIAN KINERJA DAN PERENCANAAN PELABUHAN PERIKANAN MORODEMAK JAWA TENGAH 127 BAB III 3.1 Tahap Persiapan Tahap persiapan merupakan rangkaian kegiatan sebelum memulai pengumpulan data dan pengolahannya. Dalam tahap awal ini disusun hal-hal penting yang harus dilakukan dengan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATA 4.1 TINJAUAN UMUM Dalam perencanaan dermaga peti kemas dengan metode precast di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin ini, data yang dikumpulkan dan dianalisis, meliputi data

Lebih terperinci

BAB V EVALUASI KINERJA PELABUHAN

BAB V EVALUASI KINERJA PELABUHAN 168 BAB V 5.1. Tinjauan Umum. Untuk dapat melaksanakan Perencanaan dan Perancangan Pelabuhan Perikanan Morodemak, Kabupaten Demak dengan baik maka diperlukan evaluasi yang mendalam atas kondisi Pelabuhan

Lebih terperinci

BAB II KONDISI LAPANGAN

BAB II KONDISI LAPANGAN BAB II KONDISI LAPANGAN 2.1. Tinjauan Umum Pada bab ini merupakan pengumpulan data-data yang telah dikompilasi seperti data angin, pasang surut, batrimetri, topografi, morfologi sungai, geoteknik, jumlah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. 3.1 Tahap Persiapan

BAB III METODOLOGI. 3.1 Tahap Persiapan BAB III METODOLOGI 3.1 Tahap Persiapan Tahap persiapan merupakan rangkaian kegiatan sebelum memulai tahapan pengumpulan daa dan pengolahannya. Dalam tahap awal ini disusun hal hal penting yang harus dilakukan

Lebih terperinci

3.2. SURVEY PENDAHULUAN

3.2. SURVEY PENDAHULUAN BAB III METODOLOGI 3.1. TAHAP PERSIAPAN Tahap persiapan merupakan rangkaian kegiatan sebelum memulai tahapan survey pendahuluan. Identifikasi dan inventarisasi, pengumpulan data dan pengolahannya. Dalam

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI 4.1. TAHAP PERSIAPAN

BAB IV METODOLOGI 4.1. TAHAP PERSIAPAN 45 BAB IV METODOLOGI 4.1. TAHAP PERSIAPAN Tahap persiapan merupakan rangkaian kegiatan sebelum memulai tahapan pengumpulan data dan pengolahannya. Dalam tahap awal ini disusun hal-hal penting yang harus

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA BAB IV ANALISIS DATA IV - 1 BAB IV ANALISIS DATA 4.1 Umum Analisis data yang dilakukan merupakan data-data yang akan digunakan sebagai input program GENESIS. Analisis data ini meliputi analisis data hidrooceanografi,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tahap Persiapan Tahap persiapan adalah serangkaian kegiatan sebelum memulai tahap pengumpulan data dan pengolahan data. Dalam tahap awal ini disusun hal-hal penting yang

Lebih terperinci

PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I 1.1 Tinjauan Umum Indonesia adalah negara kepulauan yang mana luas wilayah perairan lebih luas dibanding luas daratan. Oleh karena itu pemerintah saat ini sedang mencoba untuk menggali potensi

Lebih terperinci

BAB II STUDI PUSTAKA

BAB II STUDI PUSTAKA 6 BAB II 2.1 Tinjauan Umum Pada bab ini dibahas mengenai gambaran perencanaan dan perhitungan yang akan dipakai pada perencanaan pelabuhan ikan di Kendal. Pada perencanaan tersebut digunakan beberapa metode

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN ANALISA

BAB III DATA DAN ANALISA BAB III DATA DAN ANALISA 3.1. Umum Dalam studi kelayakan pembangunan pelabuhan peti kemas ini membutuhkan data teknis dan data ekonomi. Data-data teknis yang diperlukan adalah peta topografi, bathymetri,

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMECAH GELOMBANG PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA CILACAP

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMECAH GELOMBANG PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA CILACAP LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMECAH GELOMBANG PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA CILACAP Diajukan untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan Pendidikan Tingkat Sarjana (Strata - 1) pada Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM Indonesia merupakan negara kepulauan dengan potensi luas perairan 3,1 juta km 2, terdiri dari 17.508 pulau dengan panjang garis pantai ± 81.000 km. (Dishidros,1992).

Lebih terperinci

Gambar 4.1 Air Laut Menggenangi Rumah Penduduk

Gambar 4.1 Air Laut Menggenangi Rumah Penduduk 41 BAB IV PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Analisis Masalah Kawasan sepanjang pantai di Kecamatan Sayung yang dijadikan daerah perencanaan mempunyai sejumlah permasalahan yang cukup berat dan kompleks.

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN PENGEMBANGAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI (PPP) TASIK AGUNG KABUPATEN REMBANG

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN PENGEMBANGAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI (PPP) TASIK AGUNG KABUPATEN REMBANG LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN PENGEMBANGAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI (PPP) TASIK AGUNG KABUPATEN REMBANG Diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan Pendidikan Tingkat Sarjana

Lebih terperinci

BAB VI PERENCANAAN STRUKTUR

BAB VI PERENCANAAN STRUKTUR BAB VI PERENCANAAN STRUKTUR VI - BAB VI PERENCANAAN STRUKTUR 6. Tinjauan Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan struktur bangunan pantai yang direncanakan dalam hal ini bangunan pengaman pantai

Lebih terperinci

BAB II STUDI PUSTAKA

BAB II STUDI PUSTAKA BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum Dalam perencanaan suatu pekerjaan kontruksi dibutuhkan dasar-dasar perencanaan agar dapat diketahui spesifikasi yang menjadi acuan dalam perhitungan dan pelaksanaan

Lebih terperinci

ANALISIS STABILITAS BANGUNAN PEMECAH GELOMBANG BATU BRONJONG

ANALISIS STABILITAS BANGUNAN PEMECAH GELOMBANG BATU BRONJONG ANALISIS STABILITAS BANGUNAN PEMECAH GELOMBANG BATU BRONJONG Olga Catherina Pattipawaej 1, Edith Dwi Kurnia 2 1 Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha Jl. Prof. drg. Suria

Lebih terperinci

BAB VII PERHITUNGAN STRUKTUR BANGUNAN PELINDUNG PANTAI

BAB VII PERHITUNGAN STRUKTUR BANGUNAN PELINDUNG PANTAI BAB VII PERHITUNGAN STRUKTUR BANGUNAN PELINDUNG PANTAI 7.. Perhitungan Struktur Seawall Perhitungan tinggi dan periode gelombang signifikan telah dihitung pada Bab IV, data yang didapatkan adalah sebagai

Lebih terperinci

PERENCANAAN PENGEMBANGAN PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA CILACAP

PERENCANAAN PENGEMBANGAN PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA CILACAP LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN PENGEMBANGAN PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA CILACAP Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Program Strata 1 Pada Jurusan Sipil Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Lebih terperinci

BAB VI PERHITUNGAN STRUKTUR BANGUNAN PANTAI

BAB VI PERHITUNGAN STRUKTUR BANGUNAN PANTAI 145 BAB VI PERHITUNGAN STRUKTUR BANGUNAN PANTAI 6.1. Perhitungan Struktur Revetment dengan Tumpukan Batu Perhitungan tinggi dan periode gelombang signifikan telah dihitung pada Bab IV, data yang didapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI 3.1 PERSIAPAN PENDAHULUAN

BAB III METODOLOGI 3.1 PERSIAPAN PENDAHULUAN 31 BAB III 3.1 PERSIAPAN PENDAHULUAN Tahapan persiapan merupakan rangkaian kegiatan sebelum memulai pengumpulan data dan pengolahannya. Dalam tahap awal ini disusun hal-hal penting dengan tujuan mengefektifkan

Lebih terperinci

PERENCANAAN GROIN PANTAI TIKU KABUPATEN AGAM

PERENCANAAN GROIN PANTAI TIKU KABUPATEN AGAM PERENCANAAN GROIN PANTAI TIKU KABUPATEN AGAM PENDAHULUAN Secara umum bumi memiliki luas perairan yang jauh lebih besar dari pada luas daratan. Sebagaimana yang telah diketahui Indonesia memiliki ribuan

Lebih terperinci

Perencanaan Bangunan Pemecah Gelombang di Teluk Sumbreng, Kabupaten Trenggalek

Perencanaan Bangunan Pemecah Gelombang di Teluk Sumbreng, Kabupaten Trenggalek JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) D-280 Perencanaan Bangunan Pemecah Gelombang di Teluk Sumbreng, Kabupaten Trenggalek Dzakia Amalia Karima dan Bambang Sarwono Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelabuhan adalah daerah perairan yang terlindung terhadap gelombang, yang dilengkapi dengan fasilitas terminal laut meliputi dermaga dimana kapal dapat bertambat untuk

Lebih terperinci

5. BAB V ANALISA DATA

5. BAB V ANALISA DATA 5. BAB V ANALISA DATA 5.1 KEBUTUHAN FASILITAS PELABUHAN PENGEMBANGAN Dengan memperhatikan pada tingkat pemanfaatan fasilitas PPSC saat ini yang belum optimal karena terutama permasalahan sedimentasi kolam

Lebih terperinci

BAB II STUDI PUSTAKA

BAB II STUDI PUSTAKA 5 BAB II 2.1 TINJAUAN UMUM Dalam suatu perencanaan dibutuhkan pustaka yang dijadikan sebagai dasar perencanaan agar terwujud spesifikasi yang menjadi acuan dalam perhitungan dan pelaksanaan pekerjaan di

Lebih terperinci

3 Kondisi Fisik Lokasi Studi

3 Kondisi Fisik Lokasi Studi Bab 3 3 Kondisi Fisik Lokasi Studi Sebelum pemodelan dilakukan, diperlukan data-data rinci mengenai kondisi fisik dari lokasi yang akan dimodelkan. Ketersediaan dan keakuratan data fisik yang digunakan

Lebih terperinci

Trestle : Jenis struktur : beton bertulang, dengan mtu beton K-300. Tiang pancang : tiang pancang baja Ø457,2 mm tebal 16 mm dengan panjang tiang

Trestle : Jenis struktur : beton bertulang, dengan mtu beton K-300. Tiang pancang : tiang pancang baja Ø457,2 mm tebal 16 mm dengan panjang tiang BAB VIII PENUTUP BAB VIII PENUTUP 8.1. KESIMPULAN Dari hasil Perencanaan Pembangunan Dermaga Pangkalan TNI Angkatan Laut Tarakan - Kalimantan Timur yang meliputi : analisa data, perhitungan reklamasi,

Lebih terperinci

BAB II KONDISI WILAYAH STUDI

BAB II KONDISI WILAYAH STUDI BAB II KONDISI WILAYAH STUDI Kondisi wilayah studi dari DAS Sengkarang meliputi : kondisi topografi, cuaca, geologi, hidrologi, geoteknik, kondisi sungai Sengkarang, kondisi sungai Meduri, kondisi sungai

Lebih terperinci

3.1 PERSIAPAN PENDAHULUAN

3.1 PERSIAPAN PENDAHULUAN BAB III METODOLOGI 3.1 PERSIAPAN PENDAHULUAN Tahapan persiapan merupakan rangkaian kegiatan sebelum memulai pengumpulan data dan pengolahannya. Dalam tahap awal ini disusun hal-hal penting dengan tujuan

Lebih terperinci

STUDI KARAKTERISTIK GELOMBANG PADA DAERAH PANTAI DESA KALINAUNG KAB. MINAHASA UTARA

STUDI KARAKTERISTIK GELOMBANG PADA DAERAH PANTAI DESA KALINAUNG KAB. MINAHASA UTARA STUDI KARAKTERISTIK GELOMBANG PADA DAERAH PANTAI DESA KALINAUNG KAB. MINAHASA UTARA Anggi Cindy Wakkary M. Ihsan Jasin, A.K.T. Dundu Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas Sam Ratulangi Manado Email:

Lebih terperinci

PERENCANAAN PENGEMBANGAN PELABUHAN LAUT SERUI DI KOTA SERUI PAPUA

PERENCANAAN PENGEMBANGAN PELABUHAN LAUT SERUI DI KOTA SERUI PAPUA PERENCANAAN PENGEMBANGAN PELABUHAN LAUT SERUI DI KOTA SERUI PAPUA Jori George Kherel Kastanya L. F. Kereh, M. R. E. Manoppo, T. K. Sendow Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Sam Ratulangi

Lebih terperinci

PERENCANAAN INFRASTRUKTUR REKLAMASI PANTAI MARINA SEMARANG ( DESIGN OF THE RECLAMATION INFRASTRUCTURE OF THE MARINA BAY IN SEMARANG )

PERENCANAAN INFRASTRUKTUR REKLAMASI PANTAI MARINA SEMARANG ( DESIGN OF THE RECLAMATION INFRASTRUCTURE OF THE MARINA BAY IN SEMARANG ) LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN INFRASTRUKTUR REKLAMASI PANTAI MARINA SEMARANG ( DESIGN OF THE RECLAMATION INFRASTRUCTURE OF THE MARINA BAY IN SEMARANG ) Disusun oleh : Haspriyaldi L2A 000 081

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR (KL-40Z0) Perancangan Dermaga dan Trestle Tipe Deck On Pile di Pelabuhan Garongkong, Propinsi Sulawesi Selatan. Bab 1.

LAPORAN TUGAS AKHIR (KL-40Z0) Perancangan Dermaga dan Trestle Tipe Deck On Pile di Pelabuhan Garongkong, Propinsi Sulawesi Selatan. Bab 1. LAPORAN TUGAS AKHIR (KL-40Z0) Perancangan Dermaga dan Trestle Tipe Deck On Pile di Pelabuhan Garongkong, Propinsi Sulawesi Selatan Bab 1 Pendahuluan Bab 1 Pendahuluan Perancangan Dermaga dan Trestle Tipe

Lebih terperinci

ANALISIS KARAKTERISTIK GELOMBANG PECAH DI PANTAI NIAMPAK UTARA

ANALISIS KARAKTERISTIK GELOMBANG PECAH DI PANTAI NIAMPAK UTARA ANALISIS KARAKTERISTIK GELOMBANG PECAH DI PANTAI NIAMPAK UTARA Ratna Parauba M. Ihsan Jasin, Jeffrey. D. Mamoto Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas Sam Ratulangi Manado email : Parauba_ratna@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB III STUDI PUSTAKA

BAB III STUDI PUSTAKA BAB III STUDI PUSTAKA 3.1 Tinjauan Umum Pada bab ini dibahas mengenai landasan teori perencanaan dan perhitungan yang akan dipakai pada perencanaan PPI di Muara Sungai Seragi Lama. Pada perencanaan tersebut

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR Perencanaan Pelabuhan Perikanan Glagah Kab. Kulon Progo Yogyakarta

KATA PENGANTAR Perencanaan Pelabuhan Perikanan Glagah Kab. Kulon Progo Yogyakarta KATA PENGANTAR Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan Tugas Akhir yang berjudul Perencanaan Pelabuhan

Lebih terperinci

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Pelabuhan Perikanan 2.2 Fungsi dan Peran Pelabuhan Perikanan

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Pelabuhan Perikanan 2.2 Fungsi dan Peran Pelabuhan Perikanan 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Pelabuhan Perikanan Menurut Lubis (2000), Pelabuhan Perikanan adalah suatu pusat aktivitas dari sejumlah industri perikanan, merupakan pusat untuk semua kegiatan perikanan,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI 2.1 Geografis dan Administratif Sebagai salah satu wilayah Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Jawa Tengah, Kabupaten Kendal memiliki karakteristik daerah yang cukup

Lebih terperinci

7 KAPASITAS FASILITAS

7 KAPASITAS FASILITAS 71 7 KAPASITAS FASILITAS 7.1 Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di PPI Cituis sejak tahun 2000 hingga sekarang dikelola oleh KUD Mina Samudera. Proses lelang, pengelolaan, fasilitas,

Lebih terperinci

HIBAH PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS UDAYANA JUDUL PENELITIAN STUDI ANALISIS PENDANGKALAN KOLAM DAN ALUR PELAYARAN PPN PENGAMBENGAN JEMBRANA

HIBAH PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS UDAYANA JUDUL PENELITIAN STUDI ANALISIS PENDANGKALAN KOLAM DAN ALUR PELAYARAN PPN PENGAMBENGAN JEMBRANA HIBAH PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS UDAYANA JUDUL PENELITIAN STUDI ANALISIS PENDANGKALAN KOLAM DAN ALUR PELAYARAN PPN PENGAMBENGAN JEMBRANA PENGUSUL Dr. Eng. NI NYOMAN PUJIANIKI, ST. MT. MEng Ir. I

Lebih terperinci

BAB II STUDI PUSTAKA

BAB II STUDI PUSTAKA 6 BAB II STUDI PUSTAKA. TINJAUAN UMUM Studi pustaka diperlukan sebagai dasar perencanaan agar terwujud spesifikasi yang menjadi acuan dalam perhitungan dan pelaksanaan pekerjaan di lapangan. Adapun metode

Lebih terperinci

PERENCANAAN BANGUNAN PENGAMANAN PANTAI PADA DAERAH PANTAI MANGATASIK KECAMATAN TOMBARIRI KABUPATEN MINAHASA

PERENCANAAN BANGUNAN PENGAMANAN PANTAI PADA DAERAH PANTAI MANGATASIK KECAMATAN TOMBARIRI KABUPATEN MINAHASA PERENCANAAN BANGUNAN PENGAMANAN PANTAI PADA DAERAH PANTAI MANGATASIK KECAMATAN TOMBARIRI KABUPATEN MINAHASA Leonardo Lalenoh J. D. Mamoto, A. K. T. Dundu Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas Sam Ratulangi

Lebih terperinci

BAB III DASAR PERENCANAAN. Martadinata perhitungan berdasarkan spesifikasi pembebanan dibawah ini. Dan data pembebanan dapat dilihat pada lampiran.

BAB III DASAR PERENCANAAN. Martadinata perhitungan berdasarkan spesifikasi pembebanan dibawah ini. Dan data pembebanan dapat dilihat pada lampiran. BAB III DASAR PERENCANAAN 3.1 Data-data Fisik dan Pembebanan Untuk data-data pembebanan pada struktur atas jembatan layang Jl. RE Martadinata perhitungan berdasarkan spesifikasi pembebanan dibawah ini.

Lebih terperinci

KAJIAN BEBERAPA ALTERNATIF LAYOUT BREAKWATER DESA SUMBER ANYAR PROBOLINGGO

KAJIAN BEBERAPA ALTERNATIF LAYOUT BREAKWATER DESA SUMBER ANYAR PROBOLINGGO Pemanfaatan Metode Log Pearson III dan Mononobe Untuk 1 KAJIAN BEBERAPA ALTERNATIF LAYOUT BREAKWATER DESA SUMBER ANYAR PROBOLINGGO ABSTRAK Adhi Muhtadi, ST., SE., MSi. Untuk merealisir rencana pengembangan

Lebih terperinci

4. BAB IV KONDISI DAERAH STUDI

4. BAB IV KONDISI DAERAH STUDI 4. BAB IV KONDISI DAERAH STUDI 4.1 DESKRIPSI PPSC Gagasan Pembangunan Pelabuhan Perikanan Cilacap diawali sejak dekade 1980-an oleh Ditjen Perikanan dengan mengembangkan PPI Sentolokawat, namun rencana

Lebih terperinci

BAB VI PERENCANAAN PELABUHAN PERIKANAN

BAB VI PERENCANAAN PELABUHAN PERIKANAN 178 BAB VI 6.1. Faktor - Faktor Perencanaan Faktor-faktor perencanaan yang harus diperhitungkan dalam perencanaan bangunan laut, khususnya pelabuhan perikanan dapat dijelaskan sebagai berikut : 6.1.1.

Lebih terperinci

III - 1 BAB III METODOLOGI

III - 1 BAB III METODOLOGI III - 1 BAB III METODOLOGI 3.1 Bagan Alir Pengerjaan Tugas Akhir Proses pengerjaan Tugas Akhir dilakukan dengan langkah pengerjaan secara garis besar dijelaskan seperti gambar flowchart dibawah ini : Mulai

Lebih terperinci

BAB IV ALTERNATIF PEMILIHAN BENTUK SALURAN PINTU AIR

BAB IV ALTERNATIF PEMILIHAN BENTUK SALURAN PINTU AIR Penyusunan RKS Perhitungan Analisa Harga Satuan dan RAB Selesai Gambar 3.1 Flowchart Penyusunan Tugas Akhir BAB IV ALTERNATIF PEMILIHAN BENTUK SALURAN PINTU AIR 4.1 Data - Data Teknis Bentuk pintu air

Lebih terperinci

BAB IV IDENTIFIKASI MASALAH DAN ANALISA DATA

BAB IV IDENTIFIKASI MASALAH DAN ANALISA DATA BAB IV IDENTIFIKASI MASALAH DAN ANALISA DATA 4.. Identifikasi Masalah Secara Administratif Pantai Muarareja terletak di utara kota Tegal, Jawa Tengah tepatnya di Kelurahan Muarareja, Kecamatan Tegal Barat.

Lebih terperinci

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pelabuhan Perikanan Pengertian, klasifikasi dan fungsi pelabuhan perikanan

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pelabuhan Perikanan Pengertian, klasifikasi dan fungsi pelabuhan perikanan 4 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pelabuhan Perikanan 2.1.1 Pengertian, klasifikasi dan fungsi pelabuhan perikanan Pelabuhan perikanan adalah suatu wilayah perpaduan antara wilayah daratan dan lautan yang dipergunakan

Lebih terperinci

Bab III METODOLOGI PENELITIAN. Diagram alur perhitungan struktur dermaga dan fasilitas

Bab III METODOLOGI PENELITIAN. Diagram alur perhitungan struktur dermaga dan fasilitas Bab III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alur Diagram alur perhitungan struktur dermaga dan fasilitas Perencanaan Dermaga Data Lingkungan : 1. Data Topografi 2. Data Pasut 3. Data Batimetri 4. Data Kapal

Lebih terperinci

BAB II STUDI PUSTAKA

BAB II STUDI PUSTAKA BAB II STUDI PUSTAKA.. TINJAUAN UMUM Secara umum pelabuhan (port) merupakan daerah perairan yang terlindung terhadap gelombang dan arus, yang dilengkapi dengan fasilitas terminal laut meliputi dermaga

Lebih terperinci

BAB VII PERENCANAAN KONSTRUKSI BANGUNAN

BAB VII PERENCANAAN KONSTRUKSI BANGUNAN 117 BAB VII PERENCANAAN KONSTRUKSI BANGUNAN 7.1 ANALISA MASALAH PENUTUPAN MUARA Permasalahan yang banyak di jumpai di muara sungai adalah pendangkalan/penutupan mulut sungai oleh transport sedimen sepanjang

Lebih terperinci

LAPORAN PENYELIDIKAN TANAH PADA LOKASI RENCANA BANGUNAN GEDUNG JALAN FATMAWATI NO. 15 SEMARANG

LAPORAN PENYELIDIKAN TANAH PADA LOKASI RENCANA BANGUNAN GEDUNG JALAN FATMAWATI NO. 15 SEMARANG LAPORAN PENYELIDIKAN TANAH PADA LOKASI RENCANA BANGUNAN GEDUNG JALAN FATMAWATI NO. 15 SEMARANG I. PENDAHULUAN Dalam rangka rencana bangunan yang terletak di Jalan Fatmawati No. 15 Semarang, maka telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. langsung berada dibawah Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Aceh.

BAB I PENDAHULUAN. langsung berada dibawah Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Aceh. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelabuhan Perikanan Lampulo merupakan salah satu pelabuhan perikanan yang sejak beberapa tahun terakhir ini mengalami sejumlah perkembangan fisik yang berarti. Kolam

Lebih terperinci

PERENCANAAN BANGUNAN PENGAMAN PANTAI PADA DAERAH PANTAI KIMA BAJO KABUPATEN MINAHASA UTARA

PERENCANAAN BANGUNAN PENGAMAN PANTAI PADA DAERAH PANTAI KIMA BAJO KABUPATEN MINAHASA UTARA PERENCANAAN BANGUNAN PENGAMAN PANTAI PADA DAERAH PANTAI KIMA BAJO KABUPATEN MINAHASA UTARA Injilia Christy Mamanua Tommy Jansen, A. K. T. Dundu Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas Sam Ratulangi Email

Lebih terperinci

DAFTAR ISI Hasil Uji Model Hidraulik UWS di Pelabuhan PT. Pertamina RU VI

DAFTAR ISI Hasil Uji Model Hidraulik UWS di Pelabuhan PT. Pertamina RU VI DAFTAR ISI ALAMAN JUDUL... i ALAMAN PENGESAAN... ii PERSEMBAAN... iii ALAMAN PERNYATAAN... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMBANG... xiii INTISARI...

Lebih terperinci

HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN DERMAGA PELABUHAN NAMLEA PULAU BURU

HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN DERMAGA PELABUHAN NAMLEA PULAU BURU HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN DERMAGA PELABUHAN NAMLEA PULAU BURU KATA PENGANTAR Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-nya,

Lebih terperinci

TIPE DERMAGA. Dari bentuk bangunannya, dermaga dibagi menjadi dua, yaitu

TIPE DERMAGA. Dari bentuk bangunannya, dermaga dibagi menjadi dua, yaitu DERMAGA Peranan Demaga sangat penting, karena harus dapat memenuhi semua aktifitas-aktifitas distribusi fisik di Pelabuhan, antara lain : 1. menaik turunkan penumpang dengan lancar, 2. mengangkut dan membongkar

Lebih terperinci

PERENCANAAN ELEVASI DERMAGA PERIKANAN STUDI KASUS PELABUHAN PERIKANAN TUMUMPA SULAWESI UTARA

PERENCANAAN ELEVASI DERMAGA PERIKANAN STUDI KASUS PELABUHAN PERIKANAN TUMUMPA SULAWESI UTARA TUGAS AKHIR PERENCANAAN ELEVASI DERMAGA PERIKANAN STUDI KASUS PELABUHAN PERIKANAN TUMUMPA SULAWESI UTARA Diajukan sebagai syarat untuk meraih gelar Sarjana Teknik Strata 1 (S-1) Disusun Oleh : Agus Setiawan

Lebih terperinci

BAB X PENUTUP KESIMPULAN

BAB X PENUTUP KESIMPULAN 300 BAB X PENUTUP 10.1. KESIMPULAN Dari hasil Perencanaan Pengembangan PPP Tasik Agung Kabupaten Rembang ini yang meliputi analisis data, perhitungan struktur dermaga serta analisis harga pekerjaan, dapat

Lebih terperinci

Erosi, revretment, breakwater, rubble mound.

Erosi, revretment, breakwater, rubble mound. ABSTRAK Pulau Bali yang memiliki panjang pantai 438 km, mengalami erosi sekitar 181,7 km atau setara dengan 41,5% panjang pantai. Upaya penanganan pantai yang dilakukan umumnya berupa revretment yang menggunakan

Lebih terperinci

PENYELIDIKAN TANAH (SOIL INVESTIGATION)

PENYELIDIKAN TANAH (SOIL INVESTIGATION) LAMPIRAN I PENYELIDIKAN TANAH (SOIL INVESTIGATION) BANGUNAN PADA AREA BPPT LOKASI JALAN M H. THAMRIN NO. 8 JAKARTA 105 I. Pendahuluan Pekerjaan Penyelidikan tanah (Soil Test) dilaksanakan Pada Area Gedung

Lebih terperinci

Analisa Desain Breakwater Pada Transportasi Kapal. di Cilacap (Daerah Kampung Nelayan)

Analisa Desain Breakwater Pada Transportasi Kapal. di Cilacap (Daerah Kampung Nelayan) TUGAS AKHIR Analisa Desain Breakwater Pada Transportasi Kapal di Cilacap (Daerah Kampung Nelayan) Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Dalam Mencapai Gelar Sarjana Strata (S1) Fakultas Teknik Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan prasarana perikanan yang berupa Pelabuhan Perikanan (PP)

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan prasarana perikanan yang berupa Pelabuhan Perikanan (PP) BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pembangunan prasarana perikanan yang berupa Pelabuhan Perikanan (PP) mempunyai nilai strategis dalam rangka pembangunan ekonomi perikanan. Keberadaan Pelabuhan Perikanan

Lebih terperinci

PENUNTUN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI FISIKA

PENUNTUN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI FISIKA PENUNTUN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI FISIKA DISUSUN OLEH Heron Surbakti dan Tim Assisten Praktikum Oseanografi Fisika LABORATORIUM OSEANOGRAFI PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

III - 1 BAB III METODOLOGI BAB III METODOLOGI

III - 1 BAB III METODOLOGI BAB III METODOLOGI III - 1 BAB III 3.1 Tinjauan Umum Dalam penulisan laporan Tugas Akhir memerlukan metode atau tahapan/tata cara penulisan untuk mendapatkan hasil yang baik dan optimal mengenai pengendalian banjir sungai

Lebih terperinci

BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum

BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum 4 BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum PPI Logending Pantai Ayah Kabupaten Kebumen menggunakan bangunan pengaman berupa pemecah gelombang dengan bentuk batuan buatan hexapod (Gambar 2.1). Pemecah gelombang

Lebih terperinci

ANALISIS TRANSPOR SEDIMEN MENYUSUR PANTAI DENGAN MENGGUNAKAN METODE GRAFIS PADA PELABUHAN PERIKANAN TANJUNG ADIKARTA

ANALISIS TRANSPOR SEDIMEN MENYUSUR PANTAI DENGAN MENGGUNAKAN METODE GRAFIS PADA PELABUHAN PERIKANAN TANJUNG ADIKARTA ANALISIS TRANSPOR SEDIMEN MENYUSUR PANTAI DENGAN MENGGUNAKAN METODE GRAFIS PADA PELABUHAN PERIKANAN TANJUNG ADIKARTA Irnovia Berliana Pakpahan 1) 1) Staff Pengajar Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR ISI

DAFTAR ISI DAFTAR ISI DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang... I-1 1.2. Permasalahan... I-2 1.3. Maksud dan tujuan... I-2 1.4. Lokasi studi... I-2 1.5. Sistematika penulisan... I-4 BAB II DASAR TEORI 2.1. Tinjauan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI 3.1 PERSIAPAN PENDAHULUAN

BAB III METODOLOGI 3.1 PERSIAPAN PENDAHULUAN BAB III METODOLOGI 3.1 PERSIAPAN PENDAHULUAN Tahap persiapan merupakan rangkaian kegiatan sebelum kegiatan pengumpulan data dan pengolahannya. Dalam tahap awal ini di susun hal-hal yang penting dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. yang digunakan dalam perencanaan akan dijabarkan di bawah ini :

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. yang digunakan dalam perencanaan akan dijabarkan di bawah ini : BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Data Perencanaan Dalam perencanaan diperlukan asumsi asumsi yang didapat dari referensi data maupun nilai empiris. Nilai-nilai ini yang nantinya akan sangat menentukan hasil

Lebih terperinci

PERENCANAAN DIMENSI GROIN MENGGUNAKAN MATERIAL BATU ALAM PANTAI PASIR BARU DISISI BARAT KABUPATEN PADANG PARIAMAN

PERENCANAAN DIMENSI GROIN MENGGUNAKAN MATERIAL BATU ALAM PANTAI PASIR BARU DISISI BARAT KABUPATEN PADANG PARIAMAN PERENCANAAN DIMENSI GROIN MENGGUNAKAN MATERIAL BATU ALAM PANTAI PASIR BARU DISISI BARAT KABUPATEN PADANG PARIAMAN Rahmat Putra Wahyudi, Indra Farni, Khadavi Jurusan Teknik Sipil, fakultas teknik sipil

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN. PERENCANAAN BANGUNAN PELINDUNG PANTAI TAMBAK MULYO, SEMARANG (Design of The Shore Protection for Tambak Mulyo, Semarang)

LEMBAR PENGESAHAN. PERENCANAAN BANGUNAN PELINDUNG PANTAI TAMBAK MULYO, SEMARANG (Design of The Shore Protection for Tambak Mulyo, Semarang) ii LEMBAR PENGESAHAN PERENCANAAN BANGUNAN PELINDUNG PANTAI TAMBAK MULYO, SEMARANG (Design of The Shore Protection for Tambak Mulyo, Semarang) Disusun Oleh : BASRINDU BURHAN UTOMO L2A 003 034 DWI PRASETYO

Lebih terperinci

DESAIN DAN PERHITUNGAN STABILITAS BREAKWATER

DESAIN DAN PERHITUNGAN STABILITAS BREAKWATER DESAIN DAN PERHITUNGAN STABILITAS BREAKWATER Tri Octaviani Sihombing 1021056 Pembimbing : Olga Pattipawaej, Ph.D ABSTRAK Struktur bangunan pantai seperti pelabuhan sebagai sarana transit lalu-lintas yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gelombang laut, maka harus dilengkapi dengan bangunan tanggul. diatas tadi dengan menggunakan pemilihan lapis lindung berupa

BAB I PENDAHULUAN. gelombang laut, maka harus dilengkapi dengan bangunan tanggul. diatas tadi dengan menggunakan pemilihan lapis lindung berupa BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Tinjauan Umum Dalam negara Republik Indonesia yang berbentuk kepulauan dengan daerah yang sangat luas, sangat dirasakan kebutuhan adanya suatu angkutan yang efektif, dalam arti aman,

Lebih terperinci

PREDIKSI PARAMETER GELOMBANG YANG DIBANGKITKAN OLEH ANGIN UNTUK LOKASI PANTAI CERMIN

PREDIKSI PARAMETER GELOMBANG YANG DIBANGKITKAN OLEH ANGIN UNTUK LOKASI PANTAI CERMIN PREDIKSI PARAMETER GELOMBANG YANG DIBANGKITKAN OLEH ANGIN UNTUK LOKASI PANTAI CERMIN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat untuk Menempuh Ujian Sarjana Teknik Sipil Oleh:

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Data Kecepatan Angin dan Windrose Data angin dibutuhkan untuk menentukan distribusi arah angin dan kecepatan angin yang terjadi di lokasi pengamatan. Data angin yang digunakan

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. Pelabuhan perikanan merupakan pelabuhan yang secara khusus menampung

BAB I. PENDAHULUAN. Pelabuhan perikanan merupakan pelabuhan yang secara khusus menampung 1 BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pelabuhan perikanan merupakan pelabuhan yang secara khusus menampung kegiatan masyarakat perikanan baik dilihat dari aspek produksi, pengolahan maupun aspek pemasarannya.

Lebih terperinci

4.2 ANALISA TOPOGRAFI

4.2 ANALISA TOPOGRAFI 51 BAB IV 4.1 TINJAUAN UMUM Dalam proses perencanaan jembatan, setelah dilakukan pengumpulan data primer maupun sekunder, dilanjutkan dengan evaluasi data, berikutnya dilakukan analisis untuk penentuan

Lebih terperinci

KL 4099 Tugas Akhir. Desain Pengamananan Pantai Manokwari dan Pantai Pulau Mansinam Kabupaten Manokwari. Bab 4 ANALISA HIDRO-OSEANOGRAFI

KL 4099 Tugas Akhir. Desain Pengamananan Pantai Manokwari dan Pantai Pulau Mansinam Kabupaten Manokwari. Bab 4 ANALISA HIDRO-OSEANOGRAFI Desain Pengamananan Pantai Manokwari dan Pantai Pulau Mansinam Kabupaten Manokwari Bab 4 ANALISA HIDRO-OSEANOGRAFI Bab ANALISA HIDRO-OSEANOGRAFI Desain Pengamananan Pantai Manokwari dan Pantai Pulau Mansinam

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI A. Pembangkitan Gelombang Angin yang berhembus di atas permukaan air akan memindahkan energinya ke air. Kecepatan angin tersebut akan menimbulkan tegangan pada permukaan laut, sehingga

Lebih terperinci

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1 Keadaan Umum Kabupaten Pandeglang 4.1.1 Keadaan geografis dan topografi Wilayah Kabupaten Pandeglang secara geografis terletak antara 6 21-7 10 Lintang Selatan dan

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PENANGANAN

BAB V RENCANA PENANGANAN BAB V RENCANA PENANGANAN 5.. UMUM Strategi pengelolaan muara sungai ditentukan berdasarkan beberapa pertimbangan, diantaranya adalah pemanfaatan muara sungai, biaya pekerjaan, dampak bangunan terhadap

Lebih terperinci

Laut dalam dengan kedalaman -20 m memanjang hingga 10 km ke arah timur laut

Laut dalam dengan kedalaman -20 m memanjang hingga 10 km ke arah timur laut 28 46 ' 60" 12 14 ' 30" 001 7 9 2' 20" 00 8 0 02 0 07 0 03 006 R O A D - 4 BEA & CUKAI KPLP PENGERUKAN 101 INTERLAND 102 El.+4.234 J A L A N A N G G A D A I 103 J A L A N D O S O M U K O J A L A N S U

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. 3.1 Pengumpulan Data. Data dikelompokkan menjadi data primer dan data sekunder Data Primer

BAB III METODOLOGI. 3.1 Pengumpulan Data. Data dikelompokkan menjadi data primer dan data sekunder Data Primer BAB III METODOLOGI 3.1 Pengumpulan Data Data dikelompokkan menjadi data primer dan data sekunder. 3.1.1 Data Primer Data primer yaitu data yang didapat dari pihak-pihak yang berkepentingan dan data-data

Lebih terperinci

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 27 4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Keadaan Geografis, Topografis dan Luas Wilayah Kabupaten Ciamis merupakan salah satu kota yang berada di selatan pulau Jawa Barat, yang jaraknya dari ibu kota Propinsi

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA WRPLOT View (Wind Rose Plots for Meteorological Data) WRPLOT View adalah program yang memiliki kemampuan untuk

II. TINJAUAN PUSTAKA WRPLOT View (Wind Rose Plots for Meteorological Data) WRPLOT View adalah program yang memiliki kemampuan untuk II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. WRPLOT View (Wind Rose Plots for Meteorological Data) WRPLOT View adalah program yang memiliki kemampuan untuk mempresentasikan data kecepatan angin dalam bentuk mawar angin sebagai

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS SEDIMEN DAN VOLUME KEHILANGAN AIR PADA EMBUNG

BAB V ANALISIS SEDIMEN DAN VOLUME KEHILANGAN AIR PADA EMBUNG V-1 BAB V ANALISIS SEDIMEN DAN VOLUME KEHILANGAN AIR PADA EMBUNG 5.1. Analisis Sedimen dengan Metode USLE Untuk memperkirakan laju sedimentasi pada DAS S. Grubugan digunakan metode Wischmeier dan Smith

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI MULAI. Investigasi Data Hidro- Oceanografi Dan Kepelabuhan

BAB III METODOLOGI MULAI. Investigasi Data Hidro- Oceanografi Dan Kepelabuhan BAB III METODOLOGI BAB III METODOLOGI 3.1. SKEMA (FLOWCHART) PERENCANAAN Langkah langkah dalam Perencanaan Dermaga Lanal Tarakan Kalimantan Timur akan disajikan dalam flowchart berikut ini : MULAI Investigasi

Lebih terperinci

BAB VI PERENCANAAN PANGKALAN PENDARATAN IKAN (PPI)

BAB VI PERENCANAAN PANGKALAN PENDARATAN IKAN (PPI) BAB VI PERENCANAAN PANGKALAN PENDARATAN IKAN (PPI) 6.. TINJAUAN UU Berdasarkan data yang telah diperoleh sementara, untuk kondisi saat ini Tempat Pelelangan Ikan (TPI) enganti Kebumen kurang memenuhi syarat,

Lebih terperinci

PERENCANAAN PEMECAH GELOMBANG PELABUHAN TNI AL PONDOK DAYUNG JAKARTA UTARA

PERENCANAAN PEMECAH GELOMBANG PELABUHAN TNI AL PONDOK DAYUNG JAKARTA UTARA LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMECAH GELOMBANG PELABUHAN TNI AL PONDOK DAYUNG JAKARTA UTARA ( Breakwater Design of The Indonesian Navy Harbour Pondok Dayung - North Jakarta ) Disusun oleh

Lebih terperinci

(Design of The Shore Protection for Muarareja, Tegal)

(Design of The Shore Protection for Muarareja, Tegal) LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN PELINDUNG PANTAI MUARAREJA, TEGAL (Design of The Shore Protection for Muarareja, Tegal) Disusun Oleh : BRAMUDYA ERSA M L2A 003 036 SASMITO WIHANTORO L2A 003 131

Lebih terperinci