BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian"

Transkripsi

1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Pengambilan data dalam penelitian ini dilaksanakan di dua tempat yaitu : - Stadion Manahan Surakarta - Stadion Sriwedari Surakarta 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan jadwal sebagai berikut : Tabel. 1 Jadwal Penelitian Bulan No Jenis Kegiatan Januari- Mei 2014 Juni 2014 Oktober 2014 Mei Judul dan Penyusunan Proposal 2. Seminar Proposal Penyempurnaan/ Revisi Proposal Pengambilan Data Penelitian 5. Penyusunan Laporan 85

2 86 B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Dari berbagai kajian tentang populasi penelitian diantaranya penjelasan dari Dantes (2012: 37); dan Emzir (2008: 39), maka populasi dalam rencana penelitian adalah mahasiswa putra pembinaan prestasi Atletik Lompat jauh di Surakarta yang berjumlah Sampel Sebuah sampel adalah bagian dari populasi (Mohamad Nazir, 2009), Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2007). Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah 120 mahasiswa dengan menggunakan teknik purposive sampling (Emzir 2008: 41). Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa putra pembinaan prestasi Atletik lompat jauh Surakarta dengan jumlah sampel keseluruhan yaitu berjumlah 120 orang. C. Metode Penelitian Menurut Mardalis (2008:24), metode diartikan sebagai suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian. Penelitian diartikan sebagai upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati, dan sistematis untuk mewujudkan kebenaran. Jenis penelitian ini merupakan penelitian korelasional (Stephen Isaac dan William B. Michael, 1981:49), tujuan penelitian ini untuk menyelidiki sejauh mana variasi dalam satu faktor sesuai dengan variasi dalam satu atau lebih faktor lain berdasarkan koefisien

3 87 korelasi yaitu dengan menggunakan rancangan analisis faktor. Menurut Jonathan Sarwono (2006:44), Analisis faktor adalah salah satu metode statistik multivariat yang mencoba menerangkan hubungan antara sejumlah perubahan-perubahan yang saling terkait antara satu dengan yang lain sehingga dapat dibuat satu atau lebih kumpulan perubahan yang lebih sedikit dari jumlah perubahan awal. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, menggunakan rancangan Analisis Faktor Konfirmatori (Emzir, 2008: 48). Analisis faktor adalah salah satu metode statistik multivariat yang mencoba menerangkan hubungan antara sejumlah perubahan-perubahan yang saling independen antara satu dengan yang lain sehingga bisa dibuat satu atau lebih kumpulan perubahan yang lebih sedikit dari jumlah perubahan awal. Analisis faktor digunakan untuk mengetahui faktor-faktor dominan dalam menjelaskan suatu masalah ( Metode statistik multivariat banyak digunakan. Salah satu multivariat digunakan dalam bidang olahraga untuk mengukur variabel dominan anthropometri dan kondisi fisik dalam lompat jauh dimana variabelnya yaitu (delapan variabel bebas dan satu variabel terikat) yang telah dikumpulkan akan diolah dan dianalisa menggunakan Program Statistik Komputerisasi dengan sistem SPSS (Statistical Product and Service Solutions) Versi 22 dan menggunakan AMOS 18. Statistik multivariat membutuhkan banyak perhitungan matematis yang tidak memungkinkan

4 88 dilakukan secara manual. Dengan banyak metode multivariat lain seperti analisis faktor konfirmatori yang tingkat kompleksnya dapat melebihi metode regresi berganda maka dilakukan penghitungan menggunakan SPSS dan AMOS (Santoso, 2012: 58). Menurut Latan (2012: 74) analisis faktor konfirmatori atau sering disebut confirmatory factor analysis (CFA) digunakan untuk menguji dimensionalitas suatu konstruk. Sedangkan Widarjono (2010: 275) mengatakan bahwa analisi faktor merupakan cara untuk mencari atau mendapatkan sejumlah variabel indikator yang mampu memaksimumkan korelasi antara variabel indikator. Ada dua jenis analisis faktor yaitu analisis faktor exploratori (exploratory factor analysis = EFA) dan analisis faktor konfirmatori (confirmatory factor analysis). Pada analisis eksploratori kita mencari sejumlah indikator untuk membentuk faktor umum (common factor) tanpa ada landasan teori sebelumnya. Dengan kata lain analisis eksploratori sebuah metode untuk membangun sebuah teori (theory building). Sedangkan pada analisis faktor konfirmatori kita mencari sejumlah variabel indikator yang membentuk variabel yang tidak terukur langsung tersebut didasarkan pada landasan teori yang ada. Sejarah terciptanya software structural equation modeling (SEM) berawal dari dikembangkannya analysis covariance. Tujuan utama dikembangkannya softwer SEM kala itu adalah untuk menghasilkan suatu alat analisis yang powerful dan dapat digunakan untuk menjawab berbagai masalah riset yang bersifat substantif. SEM merupakan kombinasi metodelogi

5 89 dua disiplin ilmu, yaitu model analisis faktor konfirmatori (confirmatory factor analysis model) yang diambil dari psychometric dan model persamaan struktural (structural equation model) yang diambil dari econometrics. SEM lebih mengutamakan pengujian confirmatory dibandingkan dengan pengujian exploratory sehingga lebih tepat digunakan untuk menguji teori dibanding dengan mengembangkan teori (Latan, 2012: 2). Menurut (Sarwono dan Budiono 2012: 280), diagram jalur SEM berfungsi untuk menunjukkan pola hubungan antara variabel yang kita teliti. Dalam SEM pola hubungan antar variabel akan diisi dengan variabel yang diobservasi, variabel laten dan indikator. Didasarkan pola hubungan antar variabel, SEM dapat diuraikan menjadi dua bagian yaitu: model pengukuran, dan model struktural. Model pengukuran mengidentifikasi hubungan antar variabel yang diobservasi dan yang tidak diobservasi. Dengan kata lain model pengukuran menyediakan hubungan nilai-nilai antara instrumen pengukuran varibael-variabel indikator yang diobservasi dengan konstruk-konstruk yang dirancang untuk diukur (variabel-variabel laten yang tidak diobservasi). Sedangkan model struktural mengidentifikasi hubungan antar semua variabel yang tidak diobservasi. Itulah sebabnya model struktural mengidentifikasi variabel-variabel laten mana saja yang secara langsung ataupun tidak langsung mempengaruhi perubahan nilai variabel laten lainnya dalam model. Dalam diagram jalur yang dimodifikasi dapat diterangkan sebagai berikut: (1) Ada 1 variabel laten, yaitu lompat jauh gaya jongkok (Y). (2) Variabel laten mempunyai indikator/ variabel yang dapat diobservasi

6 90 secara langsung. (3) Diasumsi variabel-variabel X tersebut mempengaruhi variabel Y.

7 91 Rancangan penelitian analisis faktor Yang menegaskan Masalah penelitian Apakah menggunakan analisis eksplorasi atau konfirmasi? penyelidikan Menggunakan (sem) model Pemodelan persamaan Kasus Tujuan penelitian Apa yang sedang dikelompokkan variabel dan kasus? variabel Jenis Q analisis faktor atau analisis cluster Jenis R analisis faktor Rancangan penelitian Apa saja variabel yang dicakup? Variabel apa saja yang diukur? Ukuran sampel yang dikehendaki? Asumsi-asumsi Pertimbangan statistik tentang normalitas, linearitas dan skema persamaan, homogen, homogenitas dari pada hubungan konseptual contoh Acak faktor dengan analisis komponen Memilih metode faktor apakah yang dianalisa hanya jumlah variannya atau varian umum? A Acak faktor dengan analisis faktor umum B

8 92 A B Mengkhususkan matrik faktor Seberapa banyak faktor dipertahankan? Memilih metode rotasi Apakah faktor itu berkorelasi atau tidak berkorelasi? Metode yang bisa dipakai Varimax Equimax Quartimax Metode yang bisa dipakai Oblimin Promax Orthoblique Matriks faktor yang dirotasikan Apakah bisa ditemukan muatan yang signifikan? Bisakah faktor tersebut diberi nama? Mengkhususkan kembali model tersebut Apakah variabel yang dihapus dalam pase interprestasi tersebut? Apakah Anda menginginkan jenis lain rotasi? Apakah Anda ingin mengubah jumlah factor tersebut? iya Validasi matriks faktor dipisahkan / beberapa sampel analisis pisahkan analisa untuk sub sub grop mengidentifikasi pengaruh masalah Pemilihan variablevariabel pengganti penghitungan skor-skor faktor Gambar 3.1 Rancangan Penelitian Analisis Faktor (Joseph, dkk 1995: )

9 93 D. Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini terdiri dari 8 (delapan) variabel bebas (independent) dan 1 (satu) variabel terikat (dependent) dengan rincian yaitu: 1. Variabel bebas (independent) dalam penelitian ini adalah sebagai variabel atributif, yang terdiri dari: a. Panjang telapak kaki b. Rasio panjang tungkai dan tinggi badan c. Panjang lengan d. Kecepatan e. Power otot tungkai f. Power otot perut g. Koordinasi mata-kaki h. Fleksibilitas togok 2. Variabel terikat (dependent), yaitu Prestasi lompat jauh. E. Definisi Operasional Untuk memberikan penafsiran yang sama terhadap variabel-variabel dalam penelitian ini, maka perlu dijelaskan definisi dari variabel-variabel penelitian yaitu sebagai berikut: 1. Panjang telapak kaki adalah panjang telapak kaki mahasiswa yang diukur dari depan jari-jari kaki sampai dengan bagian kaki belakang. Angka atau nilai yang di peroleh dari hasil pengukuran dengan menggunakan alat stadium meter yang dengan satuan centimeter (cm).

10 94 2. Rasio Panjang tungkai dan tinggi badan adalah panjang tungkai dan tinggi badan diukur dari telapak kaki sampai pinggul, untuk tinggi badan dari telapak kaki sampai atas kepala pengukuran menggunakan alat stadium meter yang dengan satuan centimeter (cm). 3. Power otot tungkai yaitu daya/tenaga terbesar yang dihasilkan oleh otot tungkai pada mahasiswa dengan menggunakan tes vertical jump. 4. Power otot perut yaitu daya/tenaga terbesar yang dihasilkan otot perut pada mahasiswa melakukan tes sit-up 60 detik. 5. Panjang lengan yaitu panjang lengan mahasiswa yang diukur dari bahu sampai jari tangan, pengukuran menggunakan alat stadium meter yang dengan satuan centimeter (cm). 6. Kecepatan adalah mahasiswa melakukan tes lari 40 meter. 7. Koordinasi mata kaki adalah mahasiswa melakukan tes koordinasi dengan tes Soccer Wall Volley Test mengukur koordinasi mata-kaki. 8. Fleksibilitas togok adalah jangkauan terjauh yang diraih oleh mahasiswa saat meluncurkan tangan ke depan pada posisi duduk, kaki diregangkan dibuka selebar bahu dan lutut tidak ditekuk. Mengukur jarak jangkauan dalam satuan centimeter (cm). 9. Lompat jauh gaya jongkok adalah mahasiswa melakukan lompat jauh gaya jongkok Pengukuran menggunakan alat stadium meter hasil yang diperoleh berupa cm.

11 95 F. Teknik Pengumpulan Data Untuk persiapan pelaksanaan penelitian dan analisis data, data yang diperlukan dikumpulkan dengan tes dan pengukuran. Pengukuran dilakukan untuk mengetahui panjang telapak kaki, rasio panjang tungkai dan tinggi badan, panjang lengan dan tes dilakukan untuk mengetahui tingkat kemampuan power otot tungkai, kecepatan, koordinasi mata kaki, power otot perut dan fleksibilitas togok yang datanya digunakan sebagai dasar pembentukan kelompok sampel dalam mengukur jarak lompat jauh. Teknik pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan prosedur yang diatur sebagai berikut: 1) menyiapkan alat yang akan digunakan, 2) menyiapkan sampel penelitian, 3) pengambilan data meliputi tes variabel bebas dan variabel terikat yang dilakukan dalam sehari. Data dari hasil tes digunakan dalam analisis data untuk pengujian hipotesis. Dalam penelitian ini instrumen yang di gunakan adalah sebagai berikut: 1. Panjang telapak kaki a. Tujuan : Untuk mengukur panjang telapak kaki. b. Alat & Fasilitas : Lantai yang rata, alat ukur(meteran) formulir, alat tulis. c. Petugas : Pengamat hasil ukuran merangkap mencatat hasil. d. Pelaksanaan : 1) testee di panggil sesuai dengan nama dalam daftar. testee diukur kaki tanpa menggunakan alas kaki dengan alat stadiummeter. e. Penilaian : Nilai/angka yang tertera pada alat stadiommeter saat pengukuran.

12 96 2. Rasio Panjang tungkai dan tinggi badan a. Tujuan : Untuk mengukur panjang tungkai. b. Alat & Fasilitas : stadiummeter, formulir, dan alat tulis. c. Petugas : Pengamat hasil ukuran merangkap mencatat hasil. d. Pelaksanaan : 1) testee tanpa mengenakan alas kaki, pengukuran panjang tungkai dari alas kaki sampai pinggul dan pengukuran tinggi dari alas kaki sampai kepala atas. e. Penilaian : Nilai tertera pada alat pengukur dalam satuan centimeter. 3. Panjang lengan a. Tujuan : Untuk mengukur panjang lengan. b. Alat & Fasilitas : alat ukur(meteran), formulir, alat tulis. c. Petugas : Pengukur dan pencatat hasil. d. Pelaksanaan : 1) Testee diukur panjang lengan dari jari tangan sampai bahu e. Penilaian : hasil pengukuran dalam satuan centimeter 4. Kecepatan lari 40 meter a. Tujuan : Tujuan dari tes ini adalah untuk mengukur kecepatan lari 30 meter. b. Alat/fasilitas : Peralatan yang digunakan dalam pelaksanaan tes kecepatan lari adalah stopwacth, bendera kecil, peluit. c. Prosedur penelitian

13 97 1) Pelaksanaan tes lari 40 meter dilakukan pada bidang datar secara bersamaan 3 orang testee melakukan tes lari 40 meter dengan start berdiri. Pada aba-aba bersedia, testee melakukan persiapan di garis start, selanjutnya pada aba-aba ya disertai kibaran bendera, testee berlari secepat-cepatnya kearah garis finis. Skor yang diperoleh testee adalah waktu aba-aba ya sampai melewati garis finis. 5. Power otot tungkai a. Tujuan : Untuk mengukur kekuatan otot tungkai b. Alat & Fasilitas: formulir, dan alat tulis. c. Petugas : Pemberi aba-aba merangkap catat hasil. d. Pelaksanaan : 1) The Lewis Nomogram ditempelkan pada dinding dengan alas yang rata. 2) Testi berdiri jinjit tanpa alas, dengan tangan yang satu lurus ke atas menempel pada papan skala (The Lewis Nomogram) tangan yang lain dilipat kebelakang rileks. Petugas mencatat angka yang ditunjukkan oleh tangan pada papan skala. 3) Testi melompat dengan menekuk lutut ± 115o sambil menyentuhkan tangan pada papan skala. Kemudian petugas mencatat angka yang ditunjukkan oleh tangan pada papan skala. 6. Koordinasi mata kaki a. Tujuan : untuk mengukur koordinasi mata kaki, b. Alat & fasilitas : stopwatch, bola dan alat tulis.

14 98 c. Petugas : pengamat sekaligus sebagai pengukur hasil dan pencatat hasil. d. Pelaksanaan : 1) Testee berdiri dengan jarak yang sudah ditentukan untuk menendang bola dengan target yang sudah ditentukan 2) Testee melakukan tendangan tersebut selama 20 detik. e. Penilaian : Skor akhir adalah berapa kali bola mengenai sasaran yang dicapai oleh mahasiswa. 7. Power otot perut a. Tujuan : untuk mengukur kekuatan otot perut b. Alat & fasilitas: stopwatch, Alat tulis. c. Petugas : mencatat d. Pelaksanaan : 1) Testee harus menempelkan kedua lengan di depan dada dan melakukan sit-up dengan cara menyentuhkan siku kiri ke lutut kanan, dan siku kanan ke lutut kiri. Gerakan tersebut dilakukan sebanyak mungkin. 8. Fleksibilitas Togok a. Tujuan : mengukur fleksi pinggul dan punggung, juga elastisitas otot-otot hamstring. b. Alat dan fasilitas : lantai yang rata, penggaris, alat tulis dan blanko. c. Petugas : pengamat sekaligus sebagai dan pencatat hasil. d. Pelaksanaan :

15 99 1) Mahasiswa duduk dengan kedua kaki diterjulur ke depan dan di buka selebar bahu. 2) Badan dibungkukkan, kedua lengan dijulurkan ke depan dengan posisi telapak tangan tengkurap/ menghadap ke bawah dan menahan jangkauan selama 2 detik kemudian pngukuran dilakukan. 3) Pelaksanaan dilakukan dengan dua kali pengulangan. e. Penilaian : Skor akhir adalah jarak jangkauan terjauh yang dicapai oleh mahasiswa, diukur dalam cm. 9. Lompat jauh gaya jongkok a. Tujuan : Untuk mengukur jarak lompatan b. Alat & Fasilitas : stadiummeter dan alat tulis. c. Petugas : pencatat hasil. d. Pelaksanaan : 1) testee melakukan lompat jauh gaya jongkok sebanyak 3 kali kesempatan. e. Penilaian : hasil lompatan yang terbaik dalam melakukan lompat jauh. G. Teknik Analisis Data Metode statistik yang dapat mempertimbangkan sekian banyak faktor untuk menjelaskan hubungan yang terjadi dalam sebuah fenomena sosial atau alam yang kompleks. Metode itu dinamakan statistik multivariat. Kata multi menunjukkan kemampuan metode tersebut, sekaligus juga ciri metode itu, untuk mengolah sekian variabel secara bersama-sama dalam menjawab persoalan statistik tertentu.

16 100 Menurut JR. Hair Joseph F, dkk (1995: ) analisis faktor adalah suatu analisis yang digunakan untuk menganalisis struktur interrelationship atau korelasi diantara sejumlah variabel. Adapun langkah-langkah dalam melakukan analisis faktor dalam penelitian ini adalah: Menurut Santoso dan Tjiptono (2002:248), Analisis faktor digunakan untuk mereduksi data, yaitu proses untuk meringkas sejumlah variabel menjadi lebih sedikit dan menamakanya sebagai faktor. Langkah analisis faktor menurut Malhotra (1996: 648) adalah sebagai berikut. Formulate the Problem Construct the Correlation Matrix Determine the Number of Factor Rotate Factor Interpret Factor Calculate Factor Scores Select Surrogate Variables Determine Model Fit Gambar 3.2 Langkah-Langkah Analisis Faktor (Malhotra 1996) Langkah-langkah tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.

17 101 a) Merumuskan Masalah (Formulate the Problem) Langkah ini menjelaskan rasional tujuan penelitian menggunakan analisis faktor. Pada langkah ini ditentukan variabel yang akan diteliti, yaitu hal-hal yang menyangkut kondisi fisik dan antropometri sebagai penentu prestasi cabang lompat jauh disurakarta. Variabel yang dipertimbangkan ada 8 variabel, variabel X 1 sampai dengan variabel X 8. b) Membuat Matrik Korelasi (Construct the Correlation Matrix) Matriks korelasi merupakan koefisien korelasi antar variabel dan sebagai bahan baku dari analisis faktor. Pada tahap ini dilakukan Bartlett s Test of Sphericity dan uji KMO (Keiser-Meyer-Olkin). Uji Bartlett s digunakan untuk menguji korelasi variabel yang diteliti. Jika hasil uji bartlett s diperoleh angka < 0.05 maka antar variabel terjadi korelasi. Sedangkan uji KMO dimaksudkan untuk menentukan apakah secara umum analisis faktor layak dilakukan. Nilai KMO yang tinggi > 0.5 mengindikasikan bahwa analisis faktor layak digunakan. c) Menentukan Jumlah Faktor (Determine the Number of Factor) Untuk menentukan jumlah faktor terlebih dahulu harus dilakukan ekstraksi faktor. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik PCA (Principal Component Analisis). Pada tahap ini akan diketahui sejumlah faktor yang layak mewakili variabel yang dianalisis dengan melihat besarnya nilai Eigenvalues. Faktor yang terbentuk adalah variabel yang memiliki nilai Eigenvalues > 1.

18 102 d) Rotasi Faktor (Rotate Factor) Jika matrik sulit diinterpretasikan, maka perlu dilakukan rotasi. Metode yang digunakan adalah rotasi varimax. Tujuanya untuk memperjelas factor loading dalam setiap faktor. Variabel yang mempunyai factor loading > 0.55 menunjukkan variabel tersebut berperan dan sebaliknya jika factor loading < 0.55 maka variabel dikeluarkan. e) Interpretasi Faktor (Interpret Factor) Interpretasi faktor dengan pertimbangan initial factor matrix, eigenvalue, percent of variance dan factor loading minimum. Dari kriteria faktor loading minimum dapat ditentukan variabel masuk kedalam faktor mana, sehingga teridentifikasi nama variabel yang bergabung. f) Ketetapan Model (Determine Model Fit) Langkah didasarkan asumsi bahawa korelasi antar variabel dapat dihubungkan dengan faktor umum. Korelasi ini direproduksi dari estimasi variabel dan faktor tersebut. Residual dilakukan untuk melakukan uji ketepatan model. Jika residu e maka peneliti dapat mendeteksi apakah model yang dihasilkan dari analisis faktor tepat atau tidak berdasarkan banyaknya residu dengan nilai absolut > Untuk mengukur ketepatan model ini digunakan teknik PCA dengan melihat sampai seberapa besar residual antar korelasi awal yang diamati dengan korelasi hasil reproduksi.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 2 Surakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 2 Surakarta. BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 2 Surakarta. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada minggu ke-4

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Untuk memperoleh data atau keterangan yang dibutuhkan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Untuk memperoleh data atau keterangan yang dibutuhkan dalam 73 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Untuk memperoleh data atau keterangan yang dibutuhkan dalam menyelesaikan penelitian ini, maka penelitianini dilakukan di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Untuk memperoleh data atau keterangan yang dibutuhkan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Untuk memperoleh data atau keterangan yang dibutuhkan dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Untuk memperoleh data atau keterangan yang dibutuhkan dalam menyelesaikan penelitian ini, maka penelitian ini telah dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Stadion Manahan Solo. Berdasarkan beberapa pertimbangan terkait waktu, tempat, dan biaya maka penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1. Tempat Penelitian A. Tempat dan Waktu Penelitian Dalam pelaksanaan penelitian ini telah dilaksanakan di GOR Uncen di Abepura Jayapura-Papua 2. Waktu Penelitian Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 85 1. Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di kampus JPOK FKIP UNS Surakarta, Jl. Menteri Supeno No. 13 Manahan, Kota Surakarta, Jawa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Untuk memperoleh data atau keterangan yang dibutuhkan dalam menyelesaikan penelitian ini, penelitian ini dilaksanakan di Kampus

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei. Hal ini sesuai

METODOLOGI PENELITIAN. metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei. Hal ini sesuai III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan power tungkai, panjang tungkai, lingka paha, dan kecepatan lari dengan hasil lompat

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010:3). Metode

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010:3). Metode BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian secara umum dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010:3). Metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian 1 2 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di arena futsal ADA futsal di Kabupaten Sragen. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Arikunto (2002: 160) metode penelitian adalah cara yang digunakan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Arikunto (2002: 160) metode penelitian adalah cara yang digunakan 34 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Arikunto (00: 160) metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. perlakuan (treatment), seperti pendapat Thomas dan Nelson (1997:352).

METODE PENELITIAN. perlakuan (treatment), seperti pendapat Thomas dan Nelson (1997:352). 0 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen, karena adanna perlakuan (treatment), seperti pendapat Thomas dan Nelson (1997:35). Bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jl.Sekolah pembangunan NO. 7A Medan Sunggal

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jl.Sekolah pembangunan NO. 7A Medan Sunggal 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Dan Waktu Penelitian 1. Lokasi penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Lapangan Asrama PPLP Sumatera Utara di Jl.Sekolah pembangunan NO. 7A Medan Sunggal 2.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di lapangan basket SMA N 4 Kota Lubuklinggau. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini akan di laksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Pembangunan Surakarta pada tanggal April 2015 jam WIB selesai.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Pembangunan Surakarta pada tanggal April 2015 jam WIB selesai. BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakasakan di lapangan bolavoli Universitas Tunas Pembangunan Surakarta pada tanggal 17-18 April 2015 jam 07.00 WIB selesai. B.

Lebih terperinci

LAMPIRAN 7. Prosedur Pelaksanaan Tes. Prosedur tes : pernafasan atau dapat pula untuk mengukur VO2 Max. kebutuhan

LAMPIRAN 7. Prosedur Pelaksanaan Tes. Prosedur tes : pernafasan atau dapat pula untuk mengukur VO2 Max. kebutuhan LAMPIRAN 7 Prosedur Pelaksanaan Tes 1. Tes Daya Tahan (Endurance) menggunakan Balke Test Prosedur tes : a. Tujuan untuk mengukur daya tahan kerja jantung dan pernafasan atau dapat pula untuk mengukur VO2

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Menurut Sugiyono (2010:6), Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian mengenai hubungan antara power tungkai,keseimbangan badan dan koordinasi dengan hasil tendangan full-volley dalam olahraga sepak bola. Desain penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksakan di Komplek GOR Ki Mageti Magetan Jl. Yosonegoro No. 1, Telp/fax 0351896158, Kelurahan Mangkujayan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Prosedur Penelitian Penggunaan metode dalam penelitian adalah syarat mutlak untuk dapat melihat kedalaman dari sebuah permasalahan. Ketepatan penggunaan metode dalam penelitian

Lebih terperinci

: Panjang tungkai. : Power otot tungkai.

: Panjang tungkai. : Power otot tungkai. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain yang digunakan dalam penelitian ini ialah korelasional (corelational design), yang menyatakan panjang tungkai (X 1 ) power otot tungkai (X 2 ) dan

Lebih terperinci

TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI)

TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI) TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI) Pengantar : Dalam lokakarya kesegaran jasmani yang dilaksanakan pada tahun 1984 Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (TKJI) telah disepakati dan ditetapkan menjadi instrumen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENLITIAN

BAB III METODOLOGI PENLITIAN digilib.uns.ac.id BAB III METODOLOGI PENLITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di lapangan basket milik sekolah dan lapangan basket umum yang berada

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN 29 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Proses suatu penelitian hendaknya dapat ditentukan suatu metode penelitian yang akan digunakan, hal ini berdasarkan pada suatu pemahaman bahwa metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di sekolah SMP Pasundan 1 kota Bandung dan SMP Pasundan 2 kota Bandung Jalan Pasundan 32 Balong

Lebih terperinci

TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI)

TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI) Lampiran 4. TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI) Pengantar : Dalam lokakarya kesegaran jasmani yang dilaksanakan pada tahun 1984 Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (TKJI) telah disepakati dan ditetapkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Untuk memperoleh data atau keterangan yang dibutuhkan dalam menyelesaikan penelitian ini, maka penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada dasarnya setiap penelitian membutuhkan metode untuk meneliti, sedangkan penggunaan metode disesuaikan dengan masalah dan tujuan penelitian tersebut.

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. yang akan digunakan dalam proses penelitiannya, sebab metode penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. yang akan digunakan dalam proses penelitiannya, sebab metode penelitian 39 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam melakukan penelitian seseorang peneliti harus menentukan metode yang akan digunakan dalam proses penelitiannya, sebab metode penelitian merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel 1. Lokasi Penelitian Lokasi yang di gunakan selama berlangsungnya penelitian ini adalah bertempat di kampus FPO UPI, Padasuka, Bandung. 2. Populasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam suatu penelitian membutuhkan suatu metode yang sesuai untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam suatu penelitian membutuhkan suatu metode yang sesuai untuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam suatu penelitian membutuhkan suatu metode yang sesuai untuk membantu mengungkapkan permasalahan yang akan diteliti, karena metode penelitian mempunyai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi Dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi Dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian ini dilaksanakan di SSB Satria Muda yang berada di daerah kabupaten Subang. Waktu penelitian dilaksanakan

Lebih terperinci

R3 : Koefisien regresi X3 terhadap Y

R3 : Koefisien regresi X3 terhadap Y 23 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Adapun desain yang dipilih oleh peneliti dalam penelitian ini digambarkan sebagai berikut : X1 R1 R 4 R 6 X2 R2 Y R 5 R3 X3 R 7 Gambar. 3.1 Desain Penelitian

Lebih terperinci

Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas

Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas Kekuatan otot adalah tenaga, gaya, atau tegangan yang dapat dihasilkan oleh otot atau sekelompok otot pada suatu kontraksi dengan beban maksimal. Otot-otot tubuh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. menyelesaikan penelitian ini, penelitian direncanakan dilaksanakan di Lapangan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. menyelesaikan penelitian ini, penelitian direncanakan dilaksanakan di Lapangan 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Untuk memperoleh data atau keterangan yang dibutuhkan dalam menyelesaikan penelitian ini, penelitian direncanakan dilaksanakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Metode penelitian

III. METODE PENELITIAN. digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Metode penelitian III. METODE PENELITIAN 3. Metode penelitian Menurut Suharsimi Arikunto (006:60) Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

PEMERIKSAAN KESEGARAN JASMANI ANAK USIA SEKOLAH LANJUTAN. Oleh: Cerika Rismayanthi, M.Or NIP

PEMERIKSAAN KESEGARAN JASMANI ANAK USIA SEKOLAH LANJUTAN. Oleh: Cerika Rismayanthi, M.Or NIP PEMERIKSAAN KESEGARAN JASMANI ANAK USIA SEKOLAH LANJUTAN Oleh: Cerika Rismayanthi, M.Or NIP 19830127 200604 2 001 Dalam lokakarya kesegaran jasmani yang dilaksanakan pada tahun 1984 Tes Kesegaran Jasmani

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi penelitian adalah tempat yang menjadi acuan sebuah penelitian dan penelitian ini akan dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas

Lebih terperinci

Lampiran 1: Lembar Permohonan Pembimbing Tugas Akhir Skripsi

Lampiran 1: Lembar Permohonan Pembimbing Tugas Akhir Skripsi 73 Lampiran 1: Lembar Permohonan Pembimbing Tugas Akhir Skripsi 74 Lampiran 2: Kartu Bimbingan Tugas Akhir Skripsi 75 Lampiran 3: Lembar Pengesahan Izin Penelitian 76 Lampiran 4: Surat Permohonan Izin

Lebih terperinci

Petunjuk Pelaksanaan Tes Kesegaran Jasmani Indonesia. 1) lintasan lurus, datar, tidak licin, berjarak 30 meter, dan mempunyai

Petunjuk Pelaksanaan Tes Kesegaran Jasmani Indonesia. 1) lintasan lurus, datar, tidak licin, berjarak 30 meter, dan mempunyai Lampiran Petunjuk Pelaksanaan TKJI Petunjuk Pelaksanaan Tes Kesegaran Jasmani Indonesia Petunjuk Pelaksanaan Tes 1. Lari 40 meter a. Tujuan Tes lari ini adalah untuk mengetahui atau mengukur kecepatan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Candimulyo Kabupaten Magelang. Waktu penelitian dilaksanakan

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Candimulyo Kabupaten Magelang. Waktu penelitian dilaksanakan BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di lapangan SD Negeri Surodadi 1 Kecamatan Candimulyo Kabupaten Magelang. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Januari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan Kesehatan (FPOK) dan Gelanggang Olahraga Stadion Bumi Siliwangi

BAB III METODE PENELITIAN. dan Kesehatan (FPOK) dan Gelanggang Olahraga Stadion Bumi Siliwangi BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian bertempat di Laboratorium Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK) dan Gelanggang Olahraga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Lapan gan basket SMA N 1 Sulang. Jl. Raya Sulang- Kab. Rembang 59254 Telp./ Fax. 0295-6998826. Alasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pernah berpindah merek dari smartphone BlackBerry. kota Semarangyang pernah berpindah merek dari smartphone BlackBerry.

BAB III METODE PENELITIAN. pernah berpindah merek dari smartphone BlackBerry. kota Semarangyang pernah berpindah merek dari smartphone BlackBerry. BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Obyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah konsumen di kota Semarangyang pernah berpindah merek dari smartphone BlackBerry. 3.2. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang ditempuh untuk memperoleh data, menganalisis dan menyimpulkan hasil penelitian dengan tujuan untuk menguji serangkaian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Lokasi yang dipilih untuk melakukan penelitian ini adalah di Lapangan Gasmin yang beralamat di Jln. Kuningan Antapani, Bandung.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010 : 16). Metode penelitian merupakan hal yang

METODE PENELITIAN. kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010 : 16). Metode penelitian merupakan hal yang 33 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan dara dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010 : 16). Metode penelitian merupakan hal yang

Lebih terperinci

TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI)

TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI) TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI) Pengantar : Dalam lokakarya kesegaran jasmani yang dilaksanakan pada tahun 1984 Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (TKJI) telah disepakati dan ditetapkan menjadi instrumen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 2002: 108). Sedangkan menurut (Sudjana, 1996: 6) populasi adalah totalitas

BAB III METODE PENELITIAN. 2002: 108). Sedangkan menurut (Sudjana, 1996: 6) populasi adalah totalitas BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah populasi bersyarat yaitu atlet putra berprestasi klub renang METAL SC Metro 013 yang berjumlah 8 atlet.

Lebih terperinci

Bab 4 ANALISIS FAKTOR TEORITIS DAN APLIKATIF

Bab 4 ANALISIS FAKTOR TEORITIS DAN APLIKATIF Bab 4 ANALISIS FAKTOR TEORITIS DAN APLIKATIF Analisis Multivariat untuk analisis identifikasi, prediksi, eksplorasi, deskripsi: 1. Principle Component Analysis (PCA) 2. Factor Analysis 3. Cluster Analysis

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode adalah salah satu cara yang ditempuh untuk mencapai suatu tujuan.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode adalah salah satu cara yang ditempuh untuk mencapai suatu tujuan. BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian. Metode adalah salah satu cara yang ditempuh untuk mencapai suatu tujuan. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif dengan korelasional.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat

Lebih terperinci

Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian dari Fakultas

Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian dari Fakultas Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian dari Fakultas 36 Lampiran 2. Surat Ijin Penelitian dari DIY 37 Lampiran 3. Surat Ijin Penelitian dari Pemerintah Kabupaten Magelang 38 Lampiran 4. Surat Keterangan Melakukan

Lebih terperinci

Lampiran 3. Petunjuk Pelaksanaan TKJI untuk Anak Usia Tahun. Tes ini bertujuan untuk mengukur kecepatan.

Lampiran 3. Petunjuk Pelaksanaan TKJI untuk Anak Usia Tahun. Tes ini bertujuan untuk mengukur kecepatan. Lampiran 3. Petunjuk Pelaksanaan TKJI untuk Anak Usia 13-15 Tahun 1. Lari 50 meter a. Tujuan Tes ini bertujuan untuk mengukur kecepatan. b. Alat dan fasilitas 1) Lintasan lurus, datar, rata, tidak licin,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. membuktikan sesuatu atau untuk mencari sebuah jawaban.

BAB III METODE PENELITIAN. membuktikan sesuatu atau untuk mencari sebuah jawaban. 42 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode adalah salah satu cara yang ditempuh dalam mencapai suatu tujuan. Sedangkan penelitian adalah penyelidikan yang dilakukan untuk membuktikan sesuatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 70 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian akan dilaksanakan di hall beladiri UNY, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Tempat penelitian sekaligus dijadikan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui power otot

III. METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui power otot III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui power otot tungkai, power otot lengan, kelentukan dan keseimbangan dengan hasil belajar kayang

Lebih terperinci

Pendahuluan. 0 Analisis interaksi antarvariabel 0 Interdependence 0 Deteksi multikolinearitas

Pendahuluan. 0 Analisis interaksi antarvariabel 0 Interdependence 0 Deteksi multikolinearitas Pendahuluan 0 Analisis interaksi antarvariabel 0 Interdependence 0 Deteksi multikolinearitas Tujuan 0 Tujuan utama: 0 Menjelaskan struktur hubungan di antara banyak variabel dalam bentuk faktor/variabel

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. validitas dan reliabilitas. Dalam bab ini akan dikemukakan hal-hal yang

III. METODE PENELITIAN. validitas dan reliabilitas. Dalam bab ini akan dikemukakan hal-hal yang 33 III. METODE PENELITIAN A. Metode penelitian Metodologi penelitian perlu diterapkan sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang sebenarnya untuk memperoleh data yang mempunyai tingkat validitas dan reliabilitas.

Lebih terperinci

Lampiran 8. Petunjuk Pelaksanaan Tes Tes Kesegaran Jasmani Indonesia untuk Umur tahun TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA UNTUK UMUR TAHUN

Lampiran 8. Petunjuk Pelaksanaan Tes Tes Kesegaran Jasmani Indonesia untuk Umur tahun TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA UNTUK UMUR TAHUN Lampiran 8. Petunjuk Pelaksanaan Tes Tes Kesegaran Jasmani Indonesia untuk Umur 10-12 tahun TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA UNTUK UMUR 10 12 TAHUN A. Rangkaian Tes Tes Kesegaran Jasmani Indonesia untuk

Lebih terperinci

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah atlet PPLP Panahan Jawa Barat sebanyak 12 orang atlet.

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah atlet PPLP Panahan Jawa Barat sebanyak 12 orang atlet. BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara atau jalan yang ditempuh untuk mencapai tujuan. Tujuan penelitian adalah untuk mengungkapkan, menggambarkan dan menyimpulkan

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Korelasi Hubungan Antara X 1, X 2 dengan Y Keterangan ;

Gambar 3.1 Korelasi Hubungan Antara X 1, X 2 dengan Y Keterangan ; 27 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian dan Langkah-langkah Penelitian 1. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan rancangan tentang cara, proses, dan menganalisis data agar dapat dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. tentunya disesuaikan dengan permasalahan yang telah dirumuskan pada penelitian

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. tentunya disesuaikan dengan permasalahan yang telah dirumuskan pada penelitian 8 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian yang tentunya disesuaikan dengan permasalahan yang telah dirumuskan pada penelitian ini. Adapun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Lokasi yang dipilih untuk melakukan penelitian ini adalah Universitas Pendidikan Indonesia yang beralamat di Jln. Dr. Setiabudhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 51 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian adalah salah satu cara dalam mencari suatu kebenaran melalui cara-cara ilmiah atau metode ilmiah. Metode ilmiah itu, berarti kegiatan penelitian

Lebih terperinci

Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian

Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian LAMPIRAN 51 Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian 52 Lampiran 2. Surat Ijin Riset/Survei/PKL 53 Lampiran 3. Surat Ijin Penelitian dari Sekolah PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Rusli Lutan (2007:199) menjelaskan mengenai metode korelasional

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Rusli Lutan (2007:199) menjelaskan mengenai metode korelasional 35 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode adalah langkah-langkah yang diambil untuk mempermudah penelitan. Metode penelitian merupakan cara yang digunakan oleh peneliti dalam pengumpulan

Lebih terperinci

DOKUMEN INSTRUMEN PENILAIAN UJIAN KETERAMPILAN

DOKUMEN INSTRUMEN PENILAIAN UJIAN KETERAMPILAN DOKUMEN INSTRUMEN PENILAIAN UJIAN KETERAMPILAN SELEKSI BERSAMA MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI 2015 PROSEDUR PELAKSANAAN DAN RUBRIK PENILAIAN UJIAN KETERAMPILAN BIDANG KEOLAHRAGAAN 1. MATERI UJIAN Uji Keterampilan

Lebih terperinci

untuk mengetahui hubungan antara kelincahan dan kekuatan power tahun. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survai

untuk mengetahui hubungan antara kelincahan dan kekuatan power tahun. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survai BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian korelasi, Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kelincahan dan kekuatan power tungkai dengan kemampuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian agar dapat menungkap jawaban yang diinginkan. Metode ini. dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,2012:2).

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian agar dapat menungkap jawaban yang diinginkan. Metode ini. dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,2012:2). BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam suatu penelitian diperlukan cara atau langkah-langkah yang dapat memecahkan suatu permasalahan penelitian. Dalam memecahkan masalah tersebut diperlukan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. metode deskriptif korelasional, dengan tujuan ingin mengetahui ada

III. METODOLOGI PENELITIAN. metode deskriptif korelasional, dengan tujuan ingin mengetahui ada III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunkan penulis dalam penelitian ini adalah metode deskriptif korelasional, dengan tujuan ingin mengetahui ada tidaknya hubungan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Arikunto Suharsimi (2006:160) Metodologi penelitian adalah cara

METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Arikunto Suharsimi (2006:160) Metodologi penelitian adalah cara III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam memecahkan suatu masalah diperlukan suatu cara atau metode, karena metode merupakan faktor yang penting dalam menentukan keberhasilan suatu penelitian.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. ayunan. Terdapat berbagai macam lari, misalnya: sprint (lari cepat), lari

BAB II KAJIAN PUSTAKA. ayunan. Terdapat berbagai macam lari, misalnya: sprint (lari cepat), lari BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Kecepatan Lari a. Pengertian Kecepatan Lari Lari merupakan salah satu nomor dalam atletik, yang terdiri dari empat tahap yaitu menumpu ke depan, mendorong, pemulihan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengukur seberapa besar hubungan dan tingkat singinifikan antara power otot

BAB III METODE PENELITIAN. mengukur seberapa besar hubungan dan tingkat singinifikan antara power otot BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan teknik korelasional. Secara operasional tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam setiap melakukan suatu penelitian, perlulah adanya suatu metode penelitian untuk memperoleh, menganalisis dan menyimpulkan data hasil penelitian.

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM TUJUAN ANALISIS FAKTOR

GAMBARAN UMUM TUJUAN ANALISIS FAKTOR GAMBARAN UMUM TUJUAN ANALISIS FAKTOR 1. Latar Belakang Analisis faktor adalah alat analisis statistik yang dipergunakan untuk mereduksi faktor-faktor yang mempengaruhi suatu variabel menjadi beberapa set

Lebih terperinci

A. Daya Tahan dan Kekuatan Otot

A. Daya Tahan dan Kekuatan Otot Kebugaran jasmani harus dipenuhi oleh setiap orang. Kebugaran jasmani merupakan pendukung keberhasilan dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Latihan kebugaran jasmani meliputi daya tahan, kekuatan, kelenturan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 1. Tempat Penelitian A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kolam Renang Tirtomoyo Jebres Jl. Kol. Sutarto No.142, Jebres, Surakarta, Kolam Renang Tirtomoyo

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini menggunakan komparatif. Menurut Ulber (2005)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini menggunakan komparatif. Menurut Ulber (2005) 39 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode dalam penelitian ini menggunakan komparatif. Menurut Ulber (2005) penelitian komparatif adalah penelitian yang membandingkan dua gejala atau lebih.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 47 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian bertempat di Laboratorium Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK) dan Gelanggang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Dalam sebuah penelitian diperlukan sebuah sumber data yang digunakan untuk memperoleh data yang sesuai dengan yang diinginkan. Adapun mengenai objek

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. variabel satu dengan variabel yang lain. Sedangkan menurut Soekidjo

III. METODE PENELITIAN. variabel satu dengan variabel yang lain. Sedangkan menurut Soekidjo 23 III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Sugiyono (2006 : 11) penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN BARROW MOTOR ABILITY TEST. a. Tujuan : Untuk mengukur komponen power otot tungkai

PETUNJUK PELAKSANAAN BARROW MOTOR ABILITY TEST. a. Tujuan : Untuk mengukur komponen power otot tungkai LAMPIRAN 70 Lampiran 1. Petunjuk Pelaksanaan Tes PETUNJUK PELAKSANAAN BARROW MOTOR ABILITY TEST 1. Standing Broad Jump a. Tujuan : Untuk mengukur komponen power otot tungkai b. Alat dan fasilitas: pita

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam suatu penelitaian dibutuhkan sebuah desain penelitian yang sesuai dengan variabel-variabel dalam tujuan penelitian dan hipotesis yang akan diuji kebenarannya.

Lebih terperinci

BAB V KEBUGARAN JASMANI. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 117

BAB V KEBUGARAN JASMANI. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 117 BAB V KEBUGARAN JASMANI Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 117 Kebugaran jasmani merupakan alat pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, juga merupakan upaya untuk meningkatkan dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang bertujuan untuk mendeskriptifkan sesuatu yang ada pada saat ini. Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. yang bertujuan untuk mendeskriptifkan sesuatu yang ada pada saat ini. Dalam 1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian yang dilakukan termasuk dalam penelitian deskriptif kuantitatif yang bertujuan untuk mendeskriptifkan sesuatu yang ada pada saat ini. Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian mengenai kontribusi panjang tungkai dan daya ledak otot tungkai terhadap hasil tendangan long pass pada mahasiswa IKOR angkatan 2013 FPOK UPI Bandung

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. mencapai tujuan dari penelitian itu. Macam-macam penelitian dikemukakan oleh

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. mencapai tujuan dari penelitian itu. Macam-macam penelitian dikemukakan oleh BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Banyak metode penelitian yang digunakan oleh para peneliti untuk mencapai tujuan dari penelitian itu. Macam-macam penelitian dikemukakan oleh Alimuddin

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi penelitian Penelitian ini dilakukan di Universitas Pendidikan Indonesia yang berlokasi di Jl. Setiabudhi No. 229 Bandung pada anggota ukm futsal putra B. Populasi dan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Suatu penelitian akan dapat berhasil dan sesuai dengan adanya prosedur

III. METODE PENELITIAN. Suatu penelitian akan dapat berhasil dan sesuai dengan adanya prosedur 37 III. METODE PENELITIAN A. Hakikat Metode Penelitian Suatu penelitian akan dapat berhasil dan sesuai dengan adanya prosedur ilmiah, apabila penelitian tersebut dapat menggunakan metode atau alat yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 37 a) Metode Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan cara atau jalan yang ditempuh untuk mencapai tujuan. Tujuan penelitian adalah untuk mengungkapkan, menggambarkan, dan menyimpulkan hasil

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian. Metode penelitian adalah semua kegiatan pencarian, penyelidikan,

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian. Metode penelitian adalah semua kegiatan pencarian, penyelidikan, 29 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam memecahkan suatu masalah diperlukan suatu cara atau metode, karena metode merupakan faktor yang penting dalam menentukan keberhasilan suatu penelitian.

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Pada bab I telah dikemukakan bahwa masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah hubungan antara power tungkai, power lengan, dan kapasitas aerobik (VO2

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. tujuan dengan sebaik mungkin dari usaha penelitian itu sendiri (Surachmad,

III. METODOLOGI PENELITIAN. tujuan dengan sebaik mungkin dari usaha penelitian itu sendiri (Surachmad, 60 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara berfikir dan berbuat, yang dipersiapkan dengan baik untuk mengadakan suatu penelitian dan untuk mencapai suatu tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. olahraga lari sekian ratus meter, sepak bola, voli, badminton, lompat jauh,

BAB I PENDAHULUAN. olahraga lari sekian ratus meter, sepak bola, voli, badminton, lompat jauh, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam segi fisik, penunjang untuk memperoleh kesehatan yang prima adalah dengan berolahraga. Olahraga tentu tidak hanya sebatas pada olahraga lari sekian ratus meter,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang menggunakan tes dan pengukuran sebagai teknik pengumpulan data. Berdasarkan pada keterangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Negeri 3 Gorontalo sebagai objek penelitian. Penetapan lokasi ini berdasarkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Negeri 3 Gorontalo sebagai objek penelitian. Penetapan lokasi ini berdasarkan 1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Tempat dan waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Dalam suatu penelitian, tempat dan waktu penelitian merupakan suatu hal yang sangat penting untuk ditetapkan agar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam suatu penelitian diperlukan suatu metode penelitian. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 2005). Metode

Lebih terperinci

Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian

Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian LAMPIRAN 55 Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian 56 Lampiran 2. Prosedur Pelaksanaan Tes PROSEDUR PELAKSANAAN TES 1. Lari 30 Meter a. Tujuan : untuk mengukur kecepatan lari menempuh jarak 30 meter b. Alat

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. mengarah pada tujuan penelitian serta dapat dipertanggungjawabkan secara

III. METODOLOGI PENELITIAN. mengarah pada tujuan penelitian serta dapat dipertanggungjawabkan secara 27 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penggunaan metode penelitian dalam penelitian harus tepat sasaran dan mengarah pada tujuan penelitian serta dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah

Lebih terperinci